Anda di halaman 1dari 10

FILOSOFI

PENDIDIKAN
INDONESIA
UTS AND UAS

HARRIMUKTI HASAN

FEBRUARI 2023

Presented to
UJIAN TENGAH SEMESTER
Nama : Harrimukti Hasan
NPM : 229014485016
Kelas : 001 (PJOK)

1. Kemukakan gagasan anda terkait: alasan menjadi Guru dan pemahaman


mahasiswa tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara terkait pendidikan
Gagasan terkaita Alasan menjadi guru :
Gagasan saya mengenai alasan menjadi guru adalah untuk membantu siswa
dalam mencapai potensi mereka dan menyediakan mereka dengan pengetahuan
yang mereka butuhkan untuk sukses di masa depan. Guru dapat membantu
siswa untuk mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan agar berhasil
di kehidupan. Selain itu, Guru juga dapat memberikan mereka dengan
pengetahuan yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan
bijaksana, membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan
emosional yang penting untuk keberhasilan mereka di masa depan. Dengan
menjadi guru, kita dapat membuat perbedaan positif dalam hidup siswa dan
memberikan mereka dengan peluang untuk berkembang dan berhasil.
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara terkait pendidikan :
Guru harus memiliki pemahaman yang baik tentang pemikiran Ki Hadjar
Dewantara terkait pendidikan. Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa
pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam
masyarakat. Ki Hajar Dewantara memiliki keyakinan bahwa untuk
menciptakan manusia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci
utama berikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai
kemanusiaan yang dapat diteruskan . Dalam proses pembelajaran menuntut
anak diberi kebebasan menemukan kemerdekaan dalam belajar namun pendidik
sebagai pamong memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah
dan membahayakan dirinya. Pendidikan sebagai tuntunan tidak hanya
menjadikan seorang anak mendapat kecerdasan yang lebih tinggi dan luas tetapi
juga menjauhkan dirinya dari perbuatan ketidaknyamanan bahkan perbuatan
jahat. Manusia merdeka merupakan tujuan pendidikan Ki Hajar Dewantara
Merdeka baik secara fisik mental maupun rohani. Manusia merdeka adalah
seseorang yang mampu berkembang secara utuh dan selaras dari segala aspek
kemanusiaan dan yang mampu menghargai dan menghormati kemanusiaan
setiap orang.
2. Kemukakan argumen kritis dan reflektif tentang perjalanan Pendidikan di
Indonesia sebelum kemerdekaan (zaman kolonial), sesudah kemerdekaan dan
Pendidikan Abad ke- 21?
Sebelum kemerdekaan, pendidikan di Indonesia berada di bawah kendali
Belanda yaitu berdasarkan sistem kaum kolonialis. Sistem ini mengharuskan
orang-orang Indonesia untuk mengikuti pendidikan yang ditentukan oleh para
kolonialis, yang didasarkan pada kepentingan mereka. Dimana hanya
berorientasi pada pengetahuan yang berguna untuk kepentingan para kolonialis.
Pendidikan yang tersedia hanya untuk kelas atas dan terbatas pada pendidikan
formal. sehingga anak-anak dari kelas menengah dan bawah tidak dapat
mengakses pendidikan yang layak. Setelah kemerdekaan, pendidikan di
Indonesia berkembang pesat. Pemerintah Indonesia mengadopsi sistem
pendidikan yang didasarkan pada Pancasila, yang merupakan dasar filosofis
untuk semua aspek kehidupan di Indonesia. Pendidikan ini juga mengajarkan
tentang hak asasi manusia dan hak-hak politik, dan juga memberikan akses
pendidikan yang sama untuk semua anak-anak dan telah membuka jalan bagi
anak-anak dari kelas bawah untuk mengakses pendidikan yang layak. Sistem
pendidikan ini juga menekankan pada kualitas pendidikan yang lebih tinggi,
sehingga para siswa dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan
yang mereka butuhkan untuk mengembangkan karir mereka di masa depan.
Pendidikan Abad ke-21 lebih menekankan pada pendidikan yang terfokus
pada penguasaan keterampilan untuk menghadapi tantangan global. Ini
termasuk pengembangan keterampilan intelektual, teknologi, komunikasi, dan
keterampilan sosial. Pendidikan abad ke-21 juga mengutamakan inovasi dan
kolaborasi, yang memberikan siswa peluang untuk belajar bersama, berbagi
pengetahuan, dan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. Dengan
pendidikan abad ke-21, siswa dapat mengembangkan keterampilan yang
mereka butuhkan untuk bersaing di era digital. Selain itu penggunaan Teknologi
ini memungkinkan siswa belajar secara online dan berinteraksi dengan guru dan
teman sekelasnya secara virtual seperti menggunakan zoom atau G. meet.
Teknologi ini juga memungkinkan siswa belajar lebih cepat dan lebih efisien
dengan menggunakan alat bantu belajar seperti video tutorial, simulasi, dan
game edukasi.

3. Kemukakan pandangan dan gagasan anda tentang pemahaman terkait kodrat


manusia dalam mewujudkan Pendidikan yang berpihak pada murid dan
memerdekakan murid?
Pemahaman kodrat manusia adalah kunci untuk mewujudkan pendidikan yang
berpihak pada murid dan memerdekakan murid. Dalam konsep belajar KHD
(2009) ,” Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan
persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia baik dalam hidup
bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”. Ki
Hadjar menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat
yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat. Oleh karena itu pendidik harus mengakui dan menghargai
bahwa setiap anak memiliki potensi yang unik dan harus didorong untuk
mengembangkan potensi tersebut, memberikan ruang untuk mengeksplorasi
dan mengembangkan kemampuan mereka. Pendidik juga harus memberikan
kesempatan bagi anak-anak untuk belajar melalui pengalaman, eksperimen, dan
diskusi, dan mengajarkan murid untuk berpikir kritis, memecahkan masalah.
Selain itu Pendidik harus memberikan kesempatan untuk mengekspresikan diri
mereka secara bebas dan tanpa rasa takut. Dengan demikian, pendidikan akan
membantu anak-anak untuk memahami hak-hak mereka sebagai individu dan
membantu mereka untuk mencapai potensi mereka sepenuhnya.

4. Kemukakan hasil penelaahan saudara terkait nilai-nilai Pancasila sebagai


Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan bagaimana internalisasinya dalam
sistem pendidikan nasional Indonesia ?

Identitas adalah suatu ciri yang dimiliki sebuah entitas yang menjadi pembeda
dengan entitas yang lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut bahwa identitas
manusia Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan jati bangsa atau kepribadian
suatu bangsa. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan
cerminan karakter dari identitas manusia Indonesia yang membedakan manusia
Indonesia dengan manusia yang lainnya.Pancasila sebagai Identitas bangsa
Indonesia dimanifestikan terhadap karakter manusia Indonesia. Reguilitas,
percaya dengan adanya Tuhan Sang Pencipta merupakan perwujudan yang
nyata sila pertama dari Pancasila. Menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi
manusia dan mengutamakan persaudaraan merupakan implikasi sika kedua dari
Pancasila. Semagat gotong royong dan kebersamaan untuk memenuhi
kebutuhan hidup pribadi dan kelompok merupakan wujud sila ketiga dari
Pancasila. Saling menghargai perbedaan dan pendapat merupakan sifat
perwujudan sila keempat dari Pancasila dan bersikap adil serta mengikis segala
dominasi mayoritas dan minoritas merupakan implikasi karakter sila kelima
dari Pancasila.

5. Kemukakan gagasan anda terkait pemahaman tentang identitas manusia


Indonesia dan kaitannnya dengan mengenal peserta didik?

Identitas manusia Indonesia adalah kumpulan nilai-nilai, sikap, dan perilaku


yang melekat pada setiap orang Indonesia. Identitas ini mencakup budaya,
agama, bahasa, dan sejarah yang berbeda-beda di setiap daerah. Dengan
mengenal peserta didik, kita dapat memahami identitas manusia Indonesia
dengan lebih baik. Kita dapat mengetahui bagaimana mereka berpikir,
bagaimana mereka berperilaku, dan bagaimana mereka menghargai budaya dan
agama yang berbeda. Dengan demikian, kita dapat membangun hubungan yang
lebih baik antara peserta didik dan guru. Kita juga dapat menciptakan
lingkungan belajar yang lebih inklusif dan ramah bagi semua orang. Dengan
begitu, kita dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan identitas
manusia Indonesia mereka dengan lebih baik.
UJIAN AKHIR SEMESTER
ESSAI : PRAKTIK BAIK PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN
SELAMA PPL

Pendidikan yang memerdekakan merupakan pendidikan yang menekankan


pada perubahan secara menyeluruh/lahir, dan batin berdasarkan kodrat alami setiap
individu. Kemerdekaan yang dimaksud dalam pendidikan itu bersifat tiga hal yaitu
berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain, dan dapat mengatur dirinya
sendiri. Pendidikan yang memerdekakan mengolah rasa, hati,raga dan karsa secara
seimbang. Sehingga dengan keseimbangan ini akan menghasilkan masyarakat yang
penuh kebijakan.

Prinsip yang saya yakini terkait pendidikan adalah setiap orang lahir dengan
kodrat yang unik, diamana tidak ada satupun yang sama antara satu dengan yang
lain. Masing-masing kemampuan peserta didik tetap dikembangkan sesuai dengan
bakat bawaan yang dimiliki secara optimal. Setiap peserta didik seperti bintang
yang bersinar terang dilangit masing-masing. Tugas guru hanya memberikan energy
agar bintang itu terus berpijar dilintasan masing-masing dengan berbagai tantangan
dan rintangan yang beraneka ragam.

Selain itu, pendidikan yang memerdekakan tetap berada pada nilai-nilai


kebudayaan yang ada. Sebagaimana dasar perubahan yang diajarkan oleh Ki Hajar
Dewantara yaitu meliput

1. Kodrat alam dan zaman, kita berada di Indonesia yang memiliki


keberagaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama dan bahasa
yang tentu berbeda dengan negara lain , begitu juga dengan zaman pada
masa penjajahan dulu akan berbeda dengan saat ini. Tantangan yang
dihadapi berbeda pada setiap zaman, sehingga memerlukan perubahan
dalam setiap masanya
2. Prinsip perubahan meliputi asas trikon (kontinuitas, konvergen dan
Konsentris
3. Keseimbangan antara budi dan pekerti, Budi yang terdiri dari cipta, rasa,
karsa sedangkan pekerti adalah raga

Pendidikan yang merdeka telah diterapkan dalam praktik mengajar di


sekolah PPL. Praktik Pengalaman Lapangan. ini dilaksanakan di kelas IC SD Negeri
Rappocini. Sebelum mengajar, saya melakukan observasi terlebih dahulu baik
mengetahui karakteristik peserta didik, lingkungan sekolah, kelas, dan gaya belajar
peserta didik. Tujuan dilakukannya observasi ini adalah untuk memudahkan saya
dalam menyusun perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik
dan sekolah. Selain itu observasi juga berguna untuk membantu mengetahui
kebutuhan peserta didik, dan mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi
dikelas tersebut. Dengan melakukan observasi, saya dapat membuat rencana
pembelajaran yang sesuai dengan kubutuhan peserta didik.

Setelah melakukan observasi, saya menyusun perangkat pembelajaran


seperti RPP, Bahan ajar, media pembelajaran dan penilaian. Dalam menyusun RPP
saya menggunakan beberapa model pembelajaran yaitu seperti model Problem
Based Learning (PBL) dan model Project Based Learning (PjBL). Model problem
based learning adalah strategi mengajar dengan menggunakan masalah nyata untuk
membuat siswa mampu memecahkan masalah tersebut secara ilmiah dengan cara
mengidentifikasi masalah yang disajikan, menganalisis informasi yang diperoleh
lalu membuat keputusan, sehingga dapat melatih kemampuan siswa untuk berfikir
kritis . Sedangkan Model Project Based Learning adalah model pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik, dan guru berperan sebagai motivator dan fasilitator,
dimana peserta didik diberikan peluang untuk bekerja secara otonom
mengkontruksi belajarnya. Pada model ini peserta didik diberikan kesempatan
untuk melakukan eksplorasi melalui kegiatan penyelidikan dan presentasi sehingga
menciptakan pembelajaran bermakna, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih
mudah untuk dipahami dan diingat oleh peserta didik. Dengan menggunakan model
ini peserta didik akan terlibat secara langsung dalam merancang, membuat dan
mempresentasikan produk untuk mengatasi masalah yang ada didunia nyata
sehingga peserta didik dapat meningkatkan kemampuan dalam hal komunikasi,
merencanakan, memecahkan masalah dan mengambil keputusan.

Kedua model pembelajaran tersebut dapat menciptakan pendidikan yang


merdeka karena dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan
keterampilan berfikiri kritis dan kreatif, serta memungkinkan peserta didik untuk
dapat mengambil keputusan sendiri tentang bagaimana mereka akan belajar dan
mengeksplorasi topic yang mereka minati. Penggunaan model pembelajaran juga
dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk bekerja secara mandiri/
kelompok, dan menyelesaikan tugas tugas yang telah diberikan. Dengan demikian
model pembelajaran dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan
dengan lebih efektif dan efisien.

Selain model pembelajaran, penggunaan media pembelajaran juga penting


dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu guru
menyampaikan materi dengan lebih efektif dan menarik. Penggunaan media
pembelajaran juga dapat membantu menciptakan pendidikan yang memerdekaan
peserta didik, seperti membantu meningkatkan aksesibilitas pendidikan, peserta
didik dapat belajar dimana saja dan kapan saja, serta memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk belajar dengan cara yang berbeda.

Setelah membuat perangkat pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik


dan kebutuhan siswa. Guru juga perlu meningkatkan keterampilan mengajar agar
dapat menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif, dapat
membantu peserta didik memahami materi dengan lebih baik, serta dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.

Dengan demikian pendidikan yang merdeka adalah pendidikan yang


memberi ruang kepada peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan
potensi, bakat, minat dan gaya belajarnya. Guru harus mengenal karakteristik, dan
gaya belajar peserta didik. Dengan menggunakan model pembelajaran yang
“berpusat pada peserta didik” akan menciptakan pendidikan yang merdeka.
Kemerdekaan mengarah pada sikap penghargaan terhadap keunikan serta kekhasan
masing-masing individu sebagai pribadi.

Anda mungkin juga menyukai