1
• Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan
dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk”
lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan
“irama”. Pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai
dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini
menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki keterampilan abad ke-21,
sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya peserta didik
di masing-masing wilayah Indonesia tentu memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Kodrat zaman juga penting dalam pendidikan, karena dunia terus berubah, terutama
dengan perkembangan teknologi. Pendidikan harus mencerminkan perubahan dan
mempersiapkan anak-anak untuk menghadapinya. Fukuyama, F. (2005) juga
berpendapat bahwa kodrat zaman dapat mencakup pengetahuan tentang sejarah,
perkembangan teknologi, perubahan sosial, dan berbagai aspek lainnya yang berkaitan
dengan evolusi zaman.
• Budi Pekerti
Menurut Ki Hadjar Dewantara, budi pekerti merupakan perpaduan antara gerak
pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi
pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara cipta (kognitif) dan karsa (afektif)
sehingga menciptakan karya (psikomotor). Lebih lanjut Ki Hadjar Dewantara
menjelaskan, keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih
pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak.
• Sistem Among
Sistem among merupakan sistem pembelajaran berpihak dan memerdekakan peserta
didik. Menurut Ki Hadjar Dewantara, sistem among berisi dua dasar, yaitu:
1) Kemerdekaan sebagai syarat untuk menghidupkan dan menggerakkan kekuatan lahir
dan batin, sehingga manusia dapat hidup merdeka (dapat berdiri sendiri).
2) Kodrat alam sebagai syarat untuk menghidupkan dan mencapai kemajuan dengan
secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya.
2
Sistem among menitikberatkan pada bagaimana menuntun dan mengembangkan
peserta didik sesuai dengan kodrat dan potensinya dengan penuh kasih sayang. Sistem
among bukan hanya metode, tetapi cara berpikir dan kesadaran serta kemampuan untuk
menjadi teladan penuntun dan pendorong dalam proses belajar dengan peserta didik
sehingga situasi belajar menjadi nyaman dan bermakna. Dalam sistem among, peserta
didik bebas berkreatifitas serta diberikan kebebasan untuk memberikan pandangan
sendiri terhadap suatu hal atas dasar pengalamannya sendiri.
3
Daftar Pustaka
Efendy, Thamrin. 2023. Konsep Sistem Among dalam Pendidikan Menurut Ki Hadjar
Dewantara: Jurnal Multidisiplin Indonesia, 2(6), 9-10.
Frans, S. A., Ani, Y., dan Wijaya, Y. A. 2023. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa
Sekolah Dasar. Diligentia: Journal of Theology and Christian Education, 5(1), 54-68.
Fukuyama, Francis. 2005. Guncangan Besar: Kodrat Manusia dan Tata Sosial Baru.
Terjemahan: Masri Maris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rafael, Simon Petrus dan Carolus Boromeus Mulyatno Pr. 2022. Buku Ajar Mata Kuliah
Inti Filosofi Pendidikan Indonesia. Jakarta: Kemendikbud Ristek.