Anda di halaman 1dari 15

AKSI NYATA

TOPIK MERDEKA BELAJAR


"Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar"

oleh Yuvita Betty Eraini,S.Pd


Guru Matematika SMPN 1 Paku
merdeka belajar

modul 1 modul 2
Mengenali dan Memahami Diri Mendidik dan Mengajar
sebagai Pendidik
terdiri dari 5
modul modul 3 modul 4
Mendampingi Murid dengan Utuh Mendidik dan Melatih Kecerdasan
dan Menyeluruh Budi Pekerti

modul 5
Pendidikan yang Mengantarkan
Keselamatan dan Kebahagiaan
modul 1
Mengenali dan Memahami Diri sebagai Pendidik
Menurut Ki Hadjar Dewantara, "Pendidik itu menuntun
tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan
dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak."
Seorang pendidik mempunyai peranan yang sangat besar bagi
siswanya. Untuk itu, sejak merancang, memfasilitasi, hingga
menilai proses pembelajaran, guru harus hadir secara utuh.
Setiap hal kecil yang disampaikan guru di kelas akan
berkontribusi pada kecakapan hidup anak saat dewasa.
Semua yang dirancang untuk disimak siswa harus bertujuan,
karena ketika guru sedang mengajar di kelas, sebenarnya
sedang membentuk masyarakat di masa depan.
Menurut Ki Hadjar Dewantara, "Pendidikan umumnya
berarti daya-upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi
pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan
tubuh anak."
Mendidik dan Mengajar

Pengajaran adalah suatu cara menyampaikan


ilmu atau manfaat bagi hidup anak-anak secara
lahir maupun batin, maka pengajaran adalah
salah satu bagian dari pendidikan. Sama halnya
dengan mengajar yang merupakan salah satu
bagian dari mendidik.
Pendidikan merupakan tempat menaburkan
benih-benih kebudayaan yang hidup dalam
masyarakat sekaligus sebagai instrumen
tumbuhnya unsur peradaban.
Menurut Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan sebagai tuntunan, yaitu tuntunan dalam hidup
tumbuhnya murid, maka mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid, agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Ki Hadjar Dewantara menggagas sistem pendidikan yang humanis dan transformatif, yang
dapat memelihara perdamaian dunia, yaitu sistem Among dengan slogan:
Ing ngarsa sung tuladha (Guru menjadi contoh yang baik/teladan)
Ing madya mangun karsa (Guru memberi semangat kepada murid)
Tut wuri Handayani (Guru memberikan dorongan)
Cita-cita utama Ki Hadjar Dewantara adalah kemerdekaan setiap murid mampu mengatur
dirinya sendiri. Manusia merdeka adalah manusia yang dapat bersandar atas kekuatan lahir
dan batinnya sendiri, dan tidak bergantung kepada orang lain (mandiri).

Pendidikan atau tuntunan seyogyanya mampu memberikan didikan lahir, maupun didikan batin
kepada para murid agar terpenuhi kebutuhan kehidupan dan penghidupannya.
modul 3
Mendampingi Murid dengan Utuh dan
Menyeluruh
Kodrat Keadaan
Kodrat keadaan merupakan
Kodrat alam
bagian yang tidak terpisahkan
Kodrat alam merupakan dasar dari
dari dasar pendidikan murid.
pendidikan murid yang berkaitan dengan
Kodrat keadaan terdiri dari 2
sifat dan bentuk lingkungan dimana murid
hal,yaitu kodrat alam dan
tinggal. Guru hendaknya mengajar sesuai
kodrat zaman. Menurut Ki
dengan kodrat alam murid (kontekstual).
Hadjar Dewanatara, "Segala
Sedangkan kodrat zaman adalah dasar
perubahan yang terjadi pada
murid dihubungkan dengan
dari pendidikan murid yang berhubungan
kodrat keadaan, baik alam dan dengan isi dan irama.
zaman."
Asas Trikon

1. Kontinyu 2. Konvergen 3. Konsentris


Kontinyu yaitu pengembangan yang secara Bersama bangsa lain mengusahakan Bersifat terbuka, tetapi tetap kritis dan
berkesinambungan, dilakukan terus-menerus dengan terbinanya karakter dunia sebagai kesatuan selektif terhadap pengaruh kebudayaan di
perencanaan yang baik. Prinsip pembelajaran
budaya umat manusia sedunia, tanpa sekitar. Ki Hadjar Dewantara
sepanjang hayat, yaitu:
mempunyai kemauan belajar secara sukarela mengorbankan nilai/identitas bangsa masing- menggambarkan manusia sebagai titik kecil,
dan berkelanjutan masing. Menurut Ki Hadjar Dewanatara,
yang kemudian bersama dengan yang lain
mengoptimalkan potensi diri "Indonesia mempunyai beraneka ragam budaya
meningkatkan kualitas hidup secara membentuk lingkaran besar atau keluarga,
yang perlu kita jaga dan rawat. Maka, kita
berkesinambungan
hendaknya tidak lantas meniru kebudayaan
dan menjadi lingkaran yang lebih besar lagi
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,
bangsa lain dan melupakan kebudayaan dari atau organisasi. Pengembangan pendidikan
teknologi, masyarakat, dan sosial
menghadapi tantangan masa depan dan leluhur, tetapi menerima budaya asing yang yang dilakukan yang tetap berdasarkan
mengubahnya menjadi peluang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia." kepribadian kita sendiri.
Kemampuan pengaturan belajar mandiri menjadi
bekal murid sebagai seorang pembelajar sepanjang
hayat.
modul 4
Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti

Budi Pekerti (watak) merupakan hasil dari bersatunya gerak


pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan, sehingga
menimbulkan suatu tenaga atau perpaduan antara cipta
(kognitif) dan rasa (afektif), sehingga menghasilkan karsa
(psikomotor). Menurut Ki Hadjar Dewanatara, "Budi Pekerti
atau watak merupakan kodrat setiap manusia, sehingga kita
sebagai pendidik perlu memahami kodrat itu dan dapat
mendampingi tumbuhnya kecakapan budi pekerti murid dalam
kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dialaminya."
Teori Konvergensi
Teori konvergensi didasarkan pada 2 teori utama, yaitu:
Teori Tabularasa yang beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas
kosong yang dapat diisi dan ditulis oleh pendidik dengan pengetahuan dan
wawasan yang diinginkan pendidik.
Teori Negatif yang beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas yang
sudah terisi penuh dengan berbagai macam coretan dan tulisan
Ki Hadjar Dewantara memberikan pandangan baru dari kedua teori tersebut
dengan menggabungkan teori tabularasa dan teori negatif menjadi teori
konvergensi, yaitu kodrat manusia sebagai suatu kertas yang sudah terisi dengan
tulisan-tulisan yang samar dan belum jelas arti dan maksudnya. Maka, tugas
pendidikan adalah membantu manusia atau individu untuk menebalkan dan
memperjelas arti dan maksud tulisan samar yang ada di kertas tersebut dengan
tuntunan terbaik.

Melalui proses pendidikan kecakapan budi pekerti murid bertumbuh dan


berkembang, sehingga mampu mengendalikan tabiat asli dan watak biologis akan
semakin tersamarkan dan menebalkan watak-watak baik murid yang akan
mewujudkan kepribadian dan budi pekerti yang baik.
modul 5
Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan

Fungsi Pendidikan adalah untuk mengantarkan murid agar siap hidup dan memberikan kepercayaan
kepada murid, bahwa di masa depan mereka akan mampu mengisi zamannya, demi mencapai
keselamatan dan kebahagian.

Fungsi pendidikan akan berjalan sesuai dengan cita-cita Ki Hadjar Dewantara, jika guru memahami
hal-hal berikut:
Setiap murid mempunyai kodrat kekuatan/potensi yang berbeda
Pendidikan hanyalah sebagai tuntunan
Mendidik adalah menuntun murid untuk selamat dan bahagia
Pendidik tidak dapat berkehendak atas kodrat kekuatan atau potensi murid, tetapi pendidik
dapat memberikan daya dan upaya maksimal untuk mengembang akal budi pekerti murid
Pendidik membantu mengantarkan murid untuk merdeka atas dirinya sendiri untuk kehidupan
dan penghidupannya, memelihara dan menjaga bangsa, dan alamnya.
Guru bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan bagi siswa, tetapi guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran.
Sebagai fasilitator, guru menempatkan murid sebagai subjek atau individu aktif dalam pembelajaran untuk mencari dan
membangun pemahamannya sendiri.
Tuntutan pembelajaran abad 21:
Menjadi pembelajar sepanjang hayat
Membangun konteks diri serta identitas suatu bangsa
Menurut Ki Hadjar Dewantara, "Tugas pendidik adalah mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki murid, yaitu
kecerdasan rasa, karsa, cipta dan karya agar murid menjadi manusia seutuhnya."

Kompetensi dasar literasi menjadi prasyarat wajib dalam pembelajaran abad 21. Selain itu siswa juga perlu menguasai
kompetensi mandiri, sehingga mempunyai pola pikir pembelajar, kompetensi berpikir kritis, kreatif, kolaborasi, dan
komunikasi.
Penilaian atau pengukuran dimaksudkan untuk mengukur hasil atau dampak
dari implementasi pembelajaran dari sudut pandang murid. Untuk itu, budaya-
budaya memberikan nilai menggunakan angka dan membuat peringkat kelas
perlu diubah dengan sistem penilaian dan apresiasi yang tidak membuat harkat
dan martabat murid terkoyak.

Hubungan alam keluarga, alam sekolah, dan alam pergerakan pemuda


(masyarakat) perlu dikuatkan dan diwujudkan dalam pembelajaran murid. Alam
keluarga merupakan sistem kecil dimana anak tinggal dan mendapatkan
pendidikan pertama dan yang terpenting dalam hidupnya. Alam perguruan
merupakan wadah yang memfasilitasi pengembangan intelektual murid serta
menuntun murid menemukan wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Alam
pergerakan pemuda/masyarakat merupakan wadah yang memfasilitasi murid
untuk mengaktualisasikan dirinya dan mengembangkan watak.
Umpan balik
Dokumentasi
Thank You!
salam dan bahagia bapak ibu guru hebat

Anda mungkin juga menyukai