Anda di halaman 1dari 21

AKSI NYATA

MERDEKA MENGAJAR
“Menyebarkan Pemahaman
Merdeka Belajar”
DAINI HAYATI, SPd.SD
GURU KELAS SD NEGERI 3 DAYU
TOPIK 1

Merdeka Mengajar
MODUL

Mengenali diri dan perannya sebagai pendidik

Mendidik dan mengajar


Mendampingi Murid dengan Utuh dan
Menyeluruh

Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti

Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan


dan Kebahagiaan
MODUL 1

Mengenali Diri dan Perannya sebagai Pendidik

MATERI

Mengenali diri dan perannya sebagai


pendidik

Apa peran saya sebagai guru

Ingin menjadi guru seperti apa saya


Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik
Pendidik itu menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki
lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan
kodrat anak".
MODUL 1
Apa peran saya sebagai guru
Mengenali Diri
Peranan seorang pendidik sangat besar. Setiap hal kecil
dan Perannya yang kita sampaikan di kelas akan berkontribusi pada
kecakapan hidup anak saat dewasa. Semua yang kita
Sebagai rancang untuk disimak murid-murid mesti bertujuan.
Sebab saat mengajar di dalam kelas, ibu dan bapak guru
Pendidik sebenarnya sedang membentuk masyarakat,
membentuk budaya masa depan lewat murid-murid kita

Ingin menjadi guru seperti apa saya


Menjadi sosok guru yang diidolakan, menyenangkan, dan
berusaha terus beradaptasi dengan perubahan atau
perkembangan zaman
MODUL 2

Mendidik dan Mengajar

MATERI

Mendidik Menyeruruh

Pendidikan Selama Satu Abad

Menjadi Manusia Secara Utuh


Mendidik Menyeluruh
Mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid, agar mereka
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
itu sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Layaknya seorang petani yang menanam padi, menuntun tumbuhnya padi,
mengusahakan kondisi yang terbaik agar padi dapat tumbuh sesuai
kodratnya.
MODUL 2
Pendidikan Selama Satu Abad
Mendidik Sistem pendidikan di zaman kolonial Belanda didasarkan atas diskriminasi,
yaitu adanya perbedaan terhadap anak-anak pribumi untuk mendapatkan
pendidikan yang sifatnya masih materialistik, individualistik, dan
Menyeruruh intelektualistik. Hal ini bertentangan dengan keadaan dan kebudayaan bangsa
timur. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan yang sesuai dengan bangsa
kita adalah pendidikan humanis, kerakyatan, dan kebangsaan/Sistem Among
(Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani

Menjadi Manusia Secara Utuh


Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memiliki dua bagian
utama pada tubuhnya yaitu badan jasmani atau lahir dan badan rohani atau
batin. Kita sebagai pendidik dapat membantu murid untuk memenuhi kebutuhan
keduanya agar mencapai keseimbangan dalam menjalani kehidupan. Sebagai
pendidik kita tidak cukup hanya membantu memberikan pengajaran yang
orientasi pada penguatan keterampilan berpikir atau kognitif saja, tetapi juga
mendampingi murid-murid untuk mengembangkan kekuatan batinnya,
mengembangkan kerja sama, membangun empati, menghargai sesama.
MODUL 3

Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh


MATERI

Kodrat Keadaan

Kodrat Alam

Kodrat Zaman

Asas Trikon
Kodrat Keadaan
Kodrat keadaan terdiri dari dua hal yaitu kodrat alam dan
kodrat zaman. Kodrat alam adalah dasar pendidikan murid
yang berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana
mereka berada. Kodrat zaman adalah bagian dasar
MODUL 3 pendidikan murid yang berhubungan dengan isi dan irama
perkembangan zaman yang bergerak dinamis
Mendampingi
Kodrat Alam
Murid dengan
Pendidik sebaiknya membantu mendekatkan murid dengan
Utuh dan konteks kehidupannya. Seorang anak yang dilahirkan dengan
Menyeruruh kodrat alam perkotaan, maka ia menjadi bagian dari alam
masyarakat dan lingkungan perkotaan. Oleh karena itu,
pendidik sebaiknya dapat menuntun murid untuk menemukan
konteks pembelajaran yang relevan terhadap dirinya dan
lingkungan tempat mereka berada.
Kodrat Zaman
Pendidikan bergerak sangat dinamis mengikuti perkembangan
zaman. Cara belajar dan interaksi murid abad ke-21 tentu
berbeda dengan murid di pertengahan abad ke-20. Pendidikan
MODUL 2
saat ini ditekankan untuk menuntun anak memiliki keterampilan
Mendampingi abad ke-21 yaitu berpikir kritis dan solutif, kreatif dan inovatif

Murid dengan serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi.

Utuh dan Azas Trikon


Menyeruruh Kontinyu, pengembangan yang berkesinambungan dilakukan
terus menerus dengan perencanaan yang baik. Budaya,
kebudayaan, atau cara hidup bangsa itu bersifat kontinyu
bersambung tak putus-putus dari zaman penjajahan sampai
zaman kemerdekaan.
Konvergen, bersama bangsa lain mengusahakan terbinanya

karakter dunia sebagai kesatuan kebudayaan umat manusia

sedunia, tanpa mengorbankan nilai/identitas bangsa masing-

masing. Indonesia mempunyai beraneka ragam budaya yang perlu

kita jaga dan rawat. Maka, kita hendaknya tidak lantas meniru

kebudayaan bangsa lain dan melupakan kebudayaan dari leluhur,

tetapi menerima budaya asing yang sesuai dengan kepribadian

bangsa. Konsentris "Bersikap terbuka, tetapi tetap kritis dan selektif

terhadap pengaruh kebudayaan di sekitar" Pengembangan

pendidikan yang dilakukan harus tetap berdasarkan kepribadian

kita sendiri
MODUL 4

Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti


MATERI

Menumbuhkan Budi Pekerti

Teori Konvergensi dan Pengaruh Pendidik


Menumbuhkan Budi Pekerti
Budi pekerti atau yang disebut watak diartikan sebagai
bulatnya jiwa manusia yang merupakan hasil dari bersatunya
gerak pikiran perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga
menimbulkan suatu tenaga. Keluarga merupakan tempat
utama dan yang paling baik dalam melatih karakter anak atau
M O D U L 4 murid. Keluarga menjadi tempat anak dalam proses
menyempurna menjadi sempurna, sebagai laboratorium awal
Mendidik dan
dan utama melatih kecerdasan budi pekerti anak agar siap
Melatih menjalani hidup dalam masyarakat.

Kecerdasan
Teori Konvergensi dan Pengaruh
Pendidik
Budi Pekerti Teori konvergensi didasarkan atas 2 teori utama
Teori tabularasa yang beranggapan bahwa kodrat anak ibarat
kertas kosong yang dapat diisi dan ditulis oleh pendidik
dengan pengetahuan dan wawasan yang diinginkan pendidik .
Teori negatif yang beranggapan bahwa kodrat anak ibarat
kertas yang sudah terisi penuh dengan berbagai macam
coretan dan tulisan.
Ki Hajar Dewantara memberikan pandangan baru dengan
menggabungkan atau mengintegrasikan kedua pendekatan
teori tersebut menjadi suatu pendekatan yang disebut
dengan teori konvergensi. Yaitu kodrat manusia sebagai
suatu kertas yang sudah terisi dengan tulisan-tulisan yang
samar dan belum jelas arti dan maksudnya.
Maka tugas pendidikan adalah membantu manusia atau
individu untuk dapat menebalkan dan memperjelas arti dan
maksud tulisan samar yang ada dikertas tersebut dengan
tuntunan terbaik.
MODUL 5
Pendidikan yang Mengantarkan keselamatan dan
Kebahagiaan
MATERI

Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia

Sistim Among

Merdeka Mengajar Abad 21

Membimbing Murid Memperbaiki Bangsa

Peran Keluarga Sekolah dan Masyarakat


Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia
Fungsi pendidikan akan berjalan sesuai dengan apa yang dicita-
citakan oleh Ki Hajar Dewantara. Jika kita sebagai pendidik
MODUL 4 memahami hal-hal sebagai berikut:
1. Setiap murid memiliki kodrat kekuatan dan potensi potensi yang
Pendidikan berbeda
2. Pendidikan hanyalah sebagai tuntunan,
yang 3. Mendidik adalah menuntun murid untuk selamat dan bahagia
Mengantarkan 4. Pendidik tidak dapat berkehendak atas kodrat kekuatan atau
potensi murid tetapi
Keselamatan 5. Pendidik dapat memberikan daya upaya maksimal untuk
mengembangkan akal budi pekerti murid dan
dan 6. Pendidik membantu mengantarkan murid untuk merdeka atas
dirinya sendiri untuk kehidupan dan penghidupannya, memelihara
Kebahagiaan dan menjaga bangsa dan alamnya.
Sistim Among
Ing Ngarso Sung Tulodho, di depan memberi teladan yaitu bagaimana
guru memahami secara utuh tentang apa yang dapat ia bantu kepada
M O D U L 4 murid, menjadi teladan dalam budi pekerti dan tingkah laku.
Ing Madya Mangun Karso, di tengah membangun kehendak yaitu
Pendidikan guru diharapkan mampu membangkitkan semangat bersua karsa dan
berkreasi bersama murid dengan membuka dialog dengan murid,
yang berperan sebagai narasumber dan penuntun.
Tut Wuri Handayani, di belakang memberi dorongan yaitu guru tidak
Mengantarkan
sekedar memberikan motivasi tetapi juga memberikan saran dan
Keselamatan rekomendasi dari hasil pengamatannya agar murid mampu
mengeksplorasi daya cipta rasa karsa dan karyanya.
dan

Kebahagiaan
Merdeka Belajar Abad 21
Sekarang guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan,
tetapi guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran. Sebagai
MODUL 4
fasilitator, guru menempatkan murid menjadi subjek atau individu
Pendidikan aktif dalam pembelajaran untuk mencari dan membangun
pemahamannya sendiri. Cara satu-satunya agar kita tidak terlena dan
yang
tenggelam dengan perubahan zaman adalah menjadi pembelajar
Mengantarkan sepanjang hayat dengan terus meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan kita sebagai fasilitator pembelajaran bagi murid sesuai
Keselamatan
zamannya.
dan

Kebahagiaan
Membimbing Murid Memperbaiki Bangsa
Budaya-budaya seperti memberikan nilai dengan angka dan
M O D U L 4 membuat peringkat kelas sebaiknya dapat diubah dengan
sistem penilaian dan apresiasi yang tidak membuat harkat dan
Pendidikan
martabat anak atau murid terkoyak dan memahami tujuan
yang
pengukuran atau penilaian itu sendiri. Pendidikan karakter
Mengantarkan sama pentingnya dengan kecakapan kognitif murid yang dapat

Keselamatan menjadi modal dalam kehidupan dan penghidupannya kelak.

dan Dengan karakter berani bertanya dan mengemukakan


pendapat ia akan terus mengasah keterampilan berpikir
Kebahagiaan
kritisnya mengembangkan kepekaannya pada lingkungan
sekitar dan memajukan bangsa dan negaranya.
Peran Keluarga Sekolah dan Masyarakat
Alam Keluarga "Merupkan sistem kecil di mana anak tinggal
M O D U L 4 dan mendapatkan pendidikan pertama dan yang terpenting
dalam hidupnya."
Pendidikan
Alam Perguruan "Merupakan wadah yang memfasilitasi
yang
pengembangan intelektual murid serta menuntun murid
Mengantarkan menemukan wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas,"

Keselamatan Alam Pergerakan Pemuda/ Masyarakat "Merupakan wadah

dan yang memfasilitasi murid untuk mengaktualisasikan dirinya dan


mengembangkan watak"
Kebahagiaan
TERIMA KASIH!
• Dari paparan yang disampaikan,
sebelumnya saya pikir ..............,
ternyata .................
• Langkah kecil yang akan saya lakukan
setelah ini adalah ................
Refleksi
Hal apa yang Anda pelajari dari proses berbagi
pemahaman mengenai topik Merdeka Belajar, bagian
mana yang mengubah Anda, dan apa langkah konkrit
Anda selanjutnya
Hal yang saya pelajari dari proses pemahaman tentang topik
Mederka Belajar adalah memahami anak dari kodrat keadaan
yaitu kodrat alam dan kodrat lingkungan serta asas Trikon.
Saya menjadi lebih paham tentang cara memperlakukan peserta
didik sesuai dengan kodratnya. Langkah konkrit saya adalah
mengimplementasikan dalam proses belajar mengajar di kelas
sehingga peserta didik mendapatkan haknya sesuai dengan
kodrat keadaan dan asas trikon.

Anda mungkin juga menyukai