Anda di halaman 1dari 20

aksi nyata

topik 1
MENYEBARKAN PEMAHAMAN
MERDEKA BELAJAR

oleh Samson,S.Pd
SDN 20 Mesuji Timur
Mengenali dan Memahami Diri sebagai
Pendidik

Mendidik dan Mengajar

MODUL MERDEKA Mendampingi Murid dengan Utuh dan


Menyeluruh
BELAJAR
Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi
Pekerti

Pendidikan yang Mengantarkan


Keselamatan dan Kebahagiaan
MODUL 1
Mengenali dan Memahami Diri Sebagai
Pendidik

KI HAJAR DEWANTARA
“Pendidik itu menuntuntumbuh atau
hidupnyakekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak, agar dapat memperbaikilakunya
(bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya
kekuatankodrat anak
PERAN GURU
Peran sebagai pendidik menjadi peran yang paling utama di lingkungan
sekolah. Guru harus menjadi contoh yang baik bagi para muridnya, baik
itu dalam lingkup sekolah ataupun masyarakat. Oleh karena itu, guru
harus mempunyai standar kualitas diri yang berbeda. ( Guru Sebagai
Pendidik)
Seorang guru merupakan jembatan bagi anak-anak dalam mencari ilmu
pengetahuan. Meskipun demikian, usahakn untuk memberikan dorongan
agar selalu menjadi pribadi yang selalu ingin belajar agar para murid
ketika sudah lulus siap terjun di tengah-tengah masyarakat. ( Guru
Sebagai Pengajar)
Memberikan bimbingan sesuai dengan bidang ilmu yang dikuasai adalah
salah satu dari peran guru. Dalam mengimplementasikan Merdeka Belajar,
guru perlu mengetahui minat dan bakat dari muridnya. Sehingga guru
dapat memberikan bimbingan yang tepat. (Guru Sebagai Pembimbing)
INGIN MENJADI GURU
SEPERTI APA?
1. Guru yang bisa membekali murid-murid dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk terus
belajar, mendampingi mereka memahami dan
mencapai tujuan belajar
2. Guru yang bisa membekali mereka dengan kemampuan
dalam mencari sumber belajar yang kredibel
3. Guru yang adaptif terhadap perubahan
4. Guru yang bisa memajukan budi pekerti yaitu
kekuatan batin dan karakter pikiran atau intelek
dan tubuh anak
5. Menjadi sosok guru yang dikagumi selalu bertutur
kata lembut, guru yang selalu menyimak pendapat
murid, atau guru yang selalu menyemangati
muridnya
MENDIDIK
DAN
MENGAJAR
MENDIDIK MENYELURUH
Sebagai pendidik kita perlu cermat dalam menempatkan pendidikan pikiran murid
sesuai dengan konteks pendidikan nasional berdasarkan garis-garis bangsanya
atau kultural nasional yang akan melengkapi, mempertajam, dan memperkaya
pendidikan keterampilan berpikir murid. Setiap murid memiliki kekuatan kekuatan
yang memerlukan tuntunan orang dewasa. Menuntun potensi murid bertujuan agar
ia semakin baik adabnya dan untuk mendapatkan kecerdasan yang luas sehingga ia
terlindungi dari pengaruh-pengaruh yang dapat menghambat bahkan melemahkan
tumbuhnya potensi atau kekuatan dirinya.
PENDIDIKAN SELAMA SATU ABAD
Metode pengajaran di Menurut Ki Hajar Untuk mencapai semua
zaman kolonial Belanda Dewantara pendidikan dasar utama yang dicita-
yang menggunakan sistem yang sesuai dengan citakan oleh Ki Hajar
pendidikan perintah dan bangsa kita adalah Dewantara yaitu
sanksi, tanpa sadar pendidikan yang humanis, kemerdekaan setiap murid
masuk ke dalam warisan kerakyatan, dan yang mampu mengatur
cara guru-guru kita kebangsaan. Pemikiran Ki dirinya sendiri agar
mendidik murid-muridnya. Hajar Dewantara tersebut murid-murid berperasaan,
Bahkan mungkin sampai adalah gagasan yang berpikiran, dan bekerja
saat ini praktek itu masih melampaui zamannya, merdeka dalam ketertiban
saja berlangsung. dimana beliau hidup dan bersama demi mewujudkan
Misalnya masih ditemukan masih relevan hingga cita-cita Pendidikan
kasus kekerasan pada masa sekarang ini. Nasional.
murid di sekolah.
MENJADI MANUSIA SECARA UTUH
Memandang murid sebagai manusia secara utuh harus menjadi dasar kita
sebagai pendidik dalam mendampingi murid-murid, menentukan tujuan
berlajar, merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid
baik lahir maupun batin yang akan membantu murid-murid
kitamengembangkankekuatanlahir dan batin.
Sebagaipendidikkitatidakcukuphanyamembantumemberikanpengajaran
yang berorientasi pada penguatan, keterampilanberpikirataukognitifsaja,
tetapi juga mendampingi murid-murid
untukmengembangkankekuatanbatinnyayaitusosial, emosi, empati dan lain
sebagainya. Manusia Merdeka perlumemiliki modal
keterampilanberpikirataubernalar yang baik.
Keterampilanberpikirataubernalarmembutuhkan proses sepanjanghayat.
MODUL 3

Mendampingi Murid dengan


Utuh dan Menyeluruh
KODRAT MURID
Kodrat Keadaan
Kodrat keadaan terdiri dari dua hal yaitu kodrat alam
dan kodrat zaman.

Kodraat Alam
Kodrat alam adalah dasar pendidikan murid yang berkaitan dengan sifat
dan bentuk lingkungan dimana mereka berada.

Kodrat Zaman
kodrat zaman adalah bagian dasar pendidikan murid yang
berhubungan dengan isi dan irama. Isi dan irama pendidikan
bergerak dinamis sesuai dengan perkembangan zaman.
ASAS TRICON
Asas Tricon yaitu Kontinyu, Konvergen, dan Konsentris.
Konntinyu, kemajuan kebudayaan merupakan keharusan
lanjutan langsung dari kebudayaan itu sendiri. Konvergensi
kebudayaan menuju arah kesatuan kebudayaan dunia atau
kemanusiaan. Konsentris kebudayaan harus mempunyai
karakteristik dan sifat kepribadian sendiri sebagai pusatnya
dalam lingkungan kebudayaan dunia atau kemanusiaan.
Pendidikan adalah suatu proses yang dinamis. Pendidikan
terusberubah dan berkembangsesuaidengankondisi zaman dan
juga kondisi murid. Guru harus memfasilitasi proses belajar
murid sesuai dengan keadaan lingkungan dan potensi yang
dimiliki oleh murid. Sehingga murid dapat melihat hubungan
antara dirinya dengan lingkungan, masalah, serta potensi
yang terhubung pada dirinyadengan proses pendidikan yang
berjalan sangat dinamis.
L4
n Melatih
udi Pekerti
BUDI PEKERTI
Budi pekerti atau yang disebut watak diartikan sebagai
bulatnya jiwa manusia yang merupakan hasil dari
bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak, atau
kemauan sehingga menimbulkan suatu tenaga. Budi pekerti
juga dapat dimaknai sebagai perpaduan antara cipta
(kognitif) dan rasa (afektif) sehingga menghasilkan karsa
(psycho motoric). Misalnya seseorang yang memiliki budi
pekerti jujur maka kecil kemungkinan ia melakukan
kebohongan atau mengambil sesuatu yang bukan miliknya
atau bahkan ia akan merasa terganggu jika melihat
ketidakjujuran terjadi disekitarnya.
TEORI KONVERGENSI DAN PENGARUH
PENDIDIKAN
Teori konvergensi didasarkan atas dua teori utama. Yang pertama
TEORI TABULARASA yang beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas
kosong yang dapat diisi dan ditulis oleh pendidik dengan pengetahuan
dan wawasan yang diinginkan pendidik. Yang kedua TEORI NEGATIF yang
beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas yang sudah terisi penuh
dengan berbagai macam coretan dan tulisan. Dua teori yang dikenal
juga sebagai aliran daya pendidikan ini tidak serta-merta membuat
Ki Hadjar Dewantara menganggapnya mutlak sebagai suatu
kebenaran, tetapi Ki Hadjar Dewantara memberikan pandangan baru
dengan menggabungkan atau mengintegrasikan kedua pendekatan teori
tersebut menjadi suatu pendekatan yang disebut dengan teori
konvergensi.
Melalui proses pendidikan kecerdasan budi pekerti murid akan
bertumbuh dan berkembangsehinggamampu mengendalikan tabiat asli dan
watak biologis akan semakin tersamar dan menebalkan watak-watak
baik murid yang akan mewujudkan kepribadian dan berbudi pekerti baik.
Pendidikan yang
Mengantarkan
Keselamatan dan
Kebahagiaan
Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia

Tujuan akhir seluruh rangkaian pendidikan adalah keselamatan dan


kebahagiaan murid dapat dipenuhi dengan memahami peran guru melalui
sistem among. Sistem Among yaitu Ing ngarsi sing tuladha, Ing madya mangun
karsa, dan Tut wuri handayani. Menurut Ki Hajar Dewantara, seorang guru
semestinya mampu menjadi pamong, mendidik dengan welas asih sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan si anak. Sistem pendidikan yang
terbaik adalah yang mampu menumbuhkan disiplin dan pemahaman mengenai
kesejatian hidup dari dalam diri siswa sendiri.
Sistem among memberikan kesempatan seluas-luasnya pada kemandirian
siswa. Peserta didik didorong untuk mengembangkan disiplin diri yang sejati,
melalui pengalaman, pemahaman, dan upayanya sendiri. Yang terpenting
adalah menjaga agar kesempatan ini tidak membahayakan si anak atau
mengancam keselamatan orang lain.
MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN TERBAIK
BAGI MURID
Membimbing Murid, memperbaiki Peran Keluarga, Sekolah dan
bangsa Masyarakat

Guru membimbing dan mendampingi Kita sepakat bahwa pendidikan


murid dalam proses belajarnya. bukan hanya tanggungjawab guru di
Bukan hanya sekedar meningkatkan sekolah. Perlu kerjasama dan
kecerdasan berpikirnya, melainkan kolaborasi antara keluarga, sekolah
juga secara tidak langsung berperan dan masyarakat untuk mewujudkan
memperbaiki bangsa. Pendidik harus lingkungan pembelajaran yang
memahami bagaimana perannya
optimal dan kondusif bagi peserta
dalam memperbaiki bangsanya.
didik.
TERIMA KASIH!

Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai