Anda di halaman 1dari 9

- AKSI NYATA –

MEMAHAMI MERDEKA BELAJAR


Memfasilitasi Pembelajaran
Prinsip Pendidikan
murid agar tumbuh yang
berdasarkan
sesuai dengan memerdekakan
pemikiran KHD
kodratnya murid

Oleh: Tyas Palupi Utami


SMA 1 MEJOBO KUDUS
Konsep pendidikan menurut KHD adalah
pendidikan yang holistic dimana murid
dibentuk menjadi insan yang berkembang
secara utuh meliputi olah rasio, oleh rasa,
olah jiwa dan olah raga melalui proses
pembelajaran dan lainnya yang berpusat
pada murid dan dilaksanakan dalam suasana
penuh keterbukaan, kebebasan, serta
menyenangkan PRINSIP
PENDIDIKAN
BERDASARKAN
PEMIKIRAN
KHD

Konsep Trilogi pendidikan menurut KHD adalah Ingarso Sung


tulada , Ing Madya Mangun karsa, Tut Wuri Handayani. Konsep
Trilogi ini telah menjadi panduan bagi pamong atau guru dalam
memposisikan dirinya sebagai pendidik yang dapat memberi
teladan, memberi semangat, memberdayakan dan memberikan
dorongan kepada murid.
Sehingga menciptakan murid yang berbudi pekerti, cerdas, serta
mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi di era
teknologi informasi ini. Dengan demikian, Trilogi pendidikan
tersebut hingga sekarang masih relevan dengan pendidikan di
Indonesia.
MEMFASILITASI MURID AGAR TUMBUH SESUAI
DENGAN KODRATNYA

Murid tumbuh sesuai dengan


kodratnya Guru sebagai fasilitator
Pandangan KHD sebagai paradikma pendidikan yang berpusat
pada murid. Murid-murid sekarang adalah generasi muda dengan
Tuntunan segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, kemajuan Iptek, generasi digitalisasi, pandai bermain
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota internet, bisa mendapat pengetahuan, bahkan mempelajari
masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagian keterampilan sesuai kebutuhan belajar mereka. Sebagai
yang setinggi-tingginya. guru, kita pasti ingin membekali murid-murid dengan
Kodrat alam merupakan bagian dari dasar pendidikan murid pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk terus belajar,
yang berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana mendampingi mereka memahami dan mencapai tujuan
murid berada. Setiap murid dilahirkan dengan kodrat alam belajar. Guru perlu menyelaraskan sebagai pendidik yang
yang berbeda-beda. Ada yang tinggal di perkotaan, pedesaan, relevan dengan konteks murid dan perubahan zaman.
pantai, gunung, dll. Sebagai guru perlu untuk memahami Mengutip pernyataan Ki Hadjar Dewantara, "Memberi ilmu
kodrat alam masing-masing murid dan bagaimana demi kecakapan hidup anak dalam usaha mempersiapkannya
memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang sesuai untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup
dimana murid tinggal. Guru dapat memanfaatkan alam di bermasyarakat, maupun hidup berbudaya dalam arti yang
sekitar murid atau sekolah sebagai sumber belajar. Melalui seluas-luasnya". Ki Hadjar Dewantara juga mengatakan,
pembelajaran kontekstual dan peran guru sebagai "Menyamakan mendidik anak dengan mendidik rakyat",
penghubung sangat membantu murid menguatkan kodrat- selain itu beliau juga mengatakan "Kehidupan kita saat ini
kodratnya. adalah buah dari pendidikan yang kita terima saat kita masih
Kodrat anak ( manusia) sebagai makhluk berbudi pekerti yang anak-anak".
digerakkan oleh kemampuan akal, rasa, dan karsa. Murid seringkali terinspirasi dari ibu dan bapak gurunya.
Budi pekerti adalah bersatunya gerakan pikiran, perasaan dan Sebagai guru, tentu ingin menularkan energi positif kepada
kehendak yang kemudian menimbulkan tenaga. Dengan murid yang membuat murid terus tertarik untuk belajar dan
adanya budi pekerti itu tiap manusia berdiri sebagai manusia membekalinya dengan kemampuan untuk terus belajar untuk
merdeka yang dapat memerintah dirinya sendiri. Begitulah dapat mengisi kehidupan di masa depan.
murid sebagai sosok yang merdeka.
MEMFASILITASI MURID AGAR TUMBUH SESUAI
DENGAN KODRATNYA

Guru sebagai pendidik


Peranan seorang guru sebagai pendidik sangatlah besar. Hal apapun yang kita lakukan di kelas dari segi memfasilitasi proses belajar akan
meninggalkan makna bagi murid-murid yang kelak akan menjadi bagian dari masyarakat. Guru membentuk masyarakat dan budaya masa depan lewat
murid-murid. Maka guru hendaknya terus belajar demi meraih tujuan pendidikan menjadi manusia merdeka yang kelak akan menuntun murid-murid
untuk menjadi manusia merdeka.Guru sebagai sosok pendidik adalah guru yang selalu diharapkan murid-murid, dikagumi murid-murid, selalu bertutur
kata lembut, selalu menyimak pendapat murid, dan selalu menyemangati murid murid.
Guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, selamat dan bahagia. Guru yang adaptif dengan perubahan zaman yang dinamis,
selalu menciptakan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid dan tentunya masih sejalan dengan tujuan pendidikan.
Peran pendidik adalah bisa menuntun murid agar bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya. Pendidik menuntun potensi murid-murid
agar semakin baik adabnya dan mendapatkan kecerdasan yang luas sehingga murid-murid terlindungi dari pengaruh-pengaruh yang dapat
menghambat bahkan melemahkan tumbuhnya potensi atau kekuatan dirinya.
Guru dapat memberikan praktik pembelajaran yang mengembangkan kerja sama, empati menghargai sesama, dan berkontribusi sosial kepada sesama.
Contohnya kebudayaan gotong royong membersihkan kelas. Sehingga murid dapat menemukan dan terbekali dengan kebudayaan bangsa yang jika
terus menerus ditumbuhkan, kebudayaan bangsa Indonesia akan tetap ada menjadi pilar utama dalam memajukan Pendidikan nasional.

Oleh karena itu, guru tidak hanya mengandalkan naluri mendidik, tetapi juga perlu melengkapi dengan ilmu pendidikan yang selaras dengan
zamannya, sehingga murid memperoleh kesempatan mempelajari ilmu pengetahuan sesuai keinginan dan bakatnya.
Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin, tidak tergantung pada orang lain. Jika kita
mengharapkan murid-murid kita kelak menjadi pribadi yang mandiri dan merdeka, tentunya penting untuk mengenal diri, berdaya untuk menentukan tujuan
dan kebutuhan belajarnya yang relevan dan kontekstual terhadap diri dan lingkungannnya.
Pendidikan seyogyanya mampu memberikan didikan lahir dan didikan batin kepada murid agar terpenuhi kebutuhan kehidupan dan penghidupannya.
Memandang murid sebagai manusia secara utuh harus menjadi dasar guru sebagi pendidik dalam mendampingi murid-murid, menentukan tujuan belajar,
merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid baik lahir maupun batin.

PEMBELAJARAN YANG
MEMERDEKAKAN MURID

Guru sebagai pendidik tidak hanya membantu memberikan pengajaran yang berorientasi pada penguatan, keterampilan berpikir atau kognitif saja, tetapi juga
mendampingi murid-murid untuk mengembangkan kekuatan batinnya yaitu sosial, emosi, empati menghargai sesama, refleksi diri untuk mengembangkan diri dan
berkontribusi di lingkungan sosial. Sehingga pembelajaran yang direncanakan, sesuai dengan kebutuhan murid dan ditujukan untuk memajukan perkembangan
budi pekerti akan membantunya menjadi manusia-manusia yang merdeka. Manusia merdeka dengan modal keterampilan berpikir atau bernalar yang baik yang
diperoleh melalui proses sepanjang hayat.
Pembelajaran berproses secara dinamis. Mengikuti kodrat alam dan kodrat zaman untuk menumbuhkan dan membuahkan makna kebebasan. Makna yang mudah
dan sering diucapkan, namun dalam tataran implementasi masih kerap dipertanyakan. Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara didasarkan pada asas
kemerdekaan, memiliki arti bahwa manusia diberi kebebasan dari Tuhan yang Maha Esa untuk mengatur kehidupannya dengan tetap sejalan dengan aturan yang
ada di masyarakat (ditsmp.kemdikbud.go.id: 2022).
Sejalan dengan kodrat alam dan kodrat manusia serta hakikat manusia merdeka, seharusnya pembelajaran bertumpu pada potensi, bakat dan minat
murid. Peran guru sebagai pendesain pembelajaran harus mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid (student centered). Pendidikan harus
menghilangkan penyeragaman karena akan mematikan kreativitas anak (kompas.com, 2022).
UMPAN BALIK
Memahami gagasan dan prinsip Pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar
Dewantara tentang merdeka belajar, menjadikan saya sebagai guru dalam
menghadapinya sangat senang dan antusias sekali, hal yang sudah saya pelajari
adalah memfasilitasi murid agar tumbuh sesuai dengan kodratnya, hal baru yang
saya temui tentang pembelajaran yang berpihak dan berpusat pada murid untuk
keselamatan dan kebahagiaan murid menjadi tujuan kita bersama. Pembelajaran
REFLEKSI
berikutnya bersama murid yaitu menyesuaikan pertumbuhan murid dengan kodrat
mereka dan berusaha menjadi guru yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Pembelajaran yang akan saya terapkan merupakan pembelajaran yang
memerdekakan murid.
Selanjutnya yang akan saya lakukan setelah ini adalah mempelajari lagi arti
pendidikan sebenarnya dan mengimplementasikanya pada mata pelajaran yang
saya ampu.
Bukti Dokumentasi Kegiatan
Aksi nyata “ Memahami Merdeka Belajar”
SEKIAN dan TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai