Anda di halaman 1dari 18

AKSI NYATA

MERDEKA BELAJAR
MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR

PUJI PURWANTI, S.PD.


GURU SMPN 1 KEBASEN
TOPIK 1
MERDEKA MENGAJAR

Modul 1 Mengenali diri dan perannya sebagai pendidiK


Modul 2 Mendidik dan mengajar
Modul 3 Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh
Modul 4 Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti
Modul 5 Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan
MATERI 1 MENGENALI DIRI DAN PERANNYA SEBAGAI PENDIDIK
APA PERAN SAYA SEBAGAI GURU
 INGIN MENJADI GURU SEPERTI APA SAYA
MODUL 1 MENGENALI DIRI DAN MEMAHAMI DIRI SEBAGAI PENDIDIK

• Mengenali diri dan perannya sebagai pendidik


Pendidik itu menuntun atau tumbuh hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat
memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat alam.
• Apa peran saya sebagai guru
Peranan seorang pendidik sangat besar. Setiap hal yang kita sampaikan dikelas akan berkontribusi
pada kecakapan hidup anak saat dewasa. Semua yang kita rancang untuk disimak murid-murid mesti
bertujuan. Sebab saat bapak ibu guru mengajar di dalam kelas, sebenarnya sedang membentuk
masyarakat, membentuk budaya masa depan lewat murid-murid kita.
• Ingin menjadi guru seperti apa saya
Menjadi sosok guru yang diidolakan, menyenangkan dan berusaha terus beradaptasi dengan
perubahan atau perkembangan zaman.
MODUL 2 MENDIDIK DAN MENGAJAR

• Mendidik Menyeluruh

Mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik itu sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Layaknya seorang petani yang menanam padi,
menuntun tumbuhnya padi, mengusahakan kondisi yang terbaik agar padi dapat tumbuh sesuai kodratnya.
• Pendidikan Selama Satu Abad
Sistem pendidikan di zaman kolonial Belanda didasarkan atas diskriminasi, yaitu adanya perbedaan terhadap anak-anak
pribumi untuk mendapatkan pendidikan yang sifatnya masih materialistik, individualistik, dan intelektualistik. Hal ini
bertentangan dengan keadaan dan kebudayaan bangsa timur. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan yang sesuai dengan
bangsa kita adalah pendidikan humanis, kerakyatan, dan kebangsaan/Sistem Among (Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya
Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani)
• Menjafi Manusia Secara Utuh
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memiliki dua bagian utama pada tubuhnya yaitu badan jasmani atau lahir
dan badan rohani atau batin. Kita sebagai pendidik dapat membantu murid untuk memenuhi kebutuhan keduanya agar mencapai
keseimbangan dalam menjalani kehidupan. Sebagai pendidik kita tidak cukup hanya membantu memberikan pengajaran yang
orientasi pada penguatan keterampilan berpikir atau kognitif saja, tetapi juga mendampingi murid-murid untuk mengembangkan
kekuatan batinnya, mengembangkan kerja sama, membangun empati, menghargai sesama.
MODUL 3 MENDAMPINGI MURID DENGAN UTUH DAN
MENYELURUH

 Materi 1 Kodrat Keadaan

 Materi 2 Kodrat Alam

 Materi 3 Kodrat Zaman

 Materi 4 Asas Trikon


MODUL 3 MENDAMPINGI MURID DENGAN UTUH DAN
MENYELURUH

 Kodrat Keadaan
Kodrat keadaan terdiri dari dua hal yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam adalah dasar
pendidikan murid yang berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana mereka berada. Kodrat
zaman adalah bagian dasar pendidikan murid yang berhubungan dengan isi dan irama perkembangan
zaman yang bergerak dinamis

 Kodrat Alam
Pendidik sebaiknya membantu mendekatkan murid dengan konteks kehidupannya. Seorang anak
yang dilahirkan dengan kodrat alam perkotaan, maka ia menjadi bagian dari alam masyarakat dan
lingkungan perkotaan. Oleh karena itu, pendidik sebaiknya dapat menuntun murid untuk
menemukan konteks pembelajaran yang relevan terhadap dirinya dan lingkungan tempat mereka
berada.
MODUL 3 MENDAMPINGI MURID DENGAN UTUH DAN MENYELURUH

 Kodrat Alam
Pendidikan bergerak sangat dinamis mengikuti perkembangan zaman. Cara belajar dan interaksi murid abad ke-21
tentu berbeda dengan murid di pertengahan abad ke-20. Pendidikan saat ini ditekankan untuk menuntun anak
memiliki keterampilan abad ke-21 yaitu berpikir kritis dan solutif, kreatif dan inovatif serta mampu berkomunikasi
dan berkolaborasi.
 Asas Trikon
Kontinyu, pengembangan yang berkesinambungan dilakukan terus menerus dengan perencanaan yang baik. Budaya,
kebudayaan, atau cara hidup bangsa itu bersifat kontinyu bersambung tak putus-putus dari zaman penjajahan sampai
zaman kemerdekaan.Konvergen, bersama bangsa lain mengusahakan terbinanya karakter dunia sebagai kesatuan
kebudayaan umat manusia sedunia, tanpa mengorbankan nilai/identitas bangsa masing-masing. Indonesia
mempunyai beraneka ragam budaya yang perlu kita jaga dan rawat. Maka, kita hendaknya tidak lantas meniru
kebudayaan bangsa lain dan melupakan kebudayaan dari leluhur, tetapi menerima budaya asing yang sesuai dengan
kepribadian bangsa.Konsentris "Bersikap terbuka, tetapi tetap kritis dan selektif terhadap pengaruh kebudayaan di
sekitar" Pengembangan pendidikan yang dilakukan harus tetap berdasarkan kepribadian kita sendiri
MODUL 4 MENDIDIK DAN MELATIH KECERDASAN BUDI PEKERTI

• Materi 1 Menumbuhkan Budi Pekerti


Budi pekerti atau yang disebut watak diartikan sebagai bulatnya jiwa manusia yang merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran perasaan dan
kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan suatu tenaga. Keluarga merupakan tempat utama dan yang paling baik dalam melatih karakter anak
atau murid. Keluarga menjadi tempat anak dalam proses menyempurna menjadi sempurna, sebagai laboratorium awal dan utama melatih kecerdasan
budi pekerti anak agar siap menjalani hidup dalam masyarakat.
• Materi 2 Teori Konvergensi dan Pengaruh Pendidikan
Teori konvergensi didasarkan atas 2 teori utama
Teori tabularasa yang beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas kosong yang dapat diisi dan ditulis oleh pendidik dengan pengetahuan dan
wawasan yang diinginkan pendidik .
Teori negatif yang beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas yang sudah terisi penuh dengan berbagai macam coretan dan tulisan.
Ki Hajar Dewantara memberikan pandangan baru dengan menggabungkan atau mengintegrasikan kedua pendekatan teori tersebut menjadi suatu
pendekatan yang disebut dengan teori konvergensi. Yaitu kodrat manusia sebagai suatu kertas yang sudah terisi dengan tulisan-tulisan yang samar
dan belum jelas arti dan maksudnya.
Maka tugas pendidikan adalah membantu manusia atau individu untuk dapat menebalkan dan memperjelas arti dan maksud tulisan samar yang ada
dikertas tersebut dengan tuntunan terbaik.
MODUL 5 PENDIDIKAN YANG MENGANTARKAN
KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAAN

1. Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia


2. Sistem Among
3. Merdeka Belajar Abad 21
4. Membimbing Murid Memperbaiki Bangsa
5. Peran Keluarga Sekolah dan Masyarakat
MODUL 5 PENDIDIKAN YANG MENGANTARKAN
KESELAMATAN DAN EBAHAGIAAN
1. Me nga nt a rka n Muri d Se l a m a t da n B a ha gi a
Fungsi pendidikan akan berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara. Jika kita
sebagai pendidik memahami hal-hal sebagai berikut:
1. Setiap murid memiliki kodrat kekuatan dan potensi potensi yang berbeda
2. Pendidikan hanyalah sebagai tuntunan,
3. Mendidik adalah menuntun murid untuk selamat dan bahagia
4. Pendidik tidak dapat berkehendak atas kodrat kekuatan atau potensi murid tetapi
5. Pendidik dapat memberikan daya upaya maksimal untuk mengembangkan akal budi pekerti murid dan
6. Pendidik membantu mengantarkan murid untuk merdeka atas dirinya sendiri untuk kehidupan dan
penghidupannya, memelihara dan menjaga bangsa dan alamnya .
2. Si st e m Am ong
Ing Ngarso Sung Tulodho, di depan memberi teladan yaitu bagaimana guru memahami secara utuh tentang apa
yang dapat ia bantu kepada murid, menjadi teladan dalam budi pekerti dan tingkah laku.
Ing Madya Mangun Karso, di tengah membangun kehendak yaitu guru diharapkan mampu membangkitkan
semangat bersua karsa dan berkreasi bersama murid dengan membuka dialog dengan murid, berperan sebagai
narasumber dan penuntun.
Tut Wuri Handayani, di belakang memberi dorongan yaitu guru tidak sekedar memberikan motivasi tetapi juga
memberikan saran dan rekomendasi dari hasil pengamatannya agar murid mampu mengeksplorasi daya cipta rasa
karsa dan karyanya.
MODUL 5 PENDIDIKAN YANG MENGANTARKAN
KESELAMATAN DAN EBAHAGIAAN
3. Merdeka Belajar Abad 21
Sekarang guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran. Sebagai fasilitator, guru
menempatkan murid menjadi subjek atau individu aktif dalam pembelajaran untuk mencari dan membangun pemahamannya sendiri. Cara satu-
satunya agar kita tidak terlena dan tenggelam dengan perubahan zaman adalah menjadi pembelajar sepanjang hayat dengan terus meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan kita sebagai fasilitator pembelajaran bagi murid sesuai zamannya.
4. Membimbung Murid Memperbaiki Bangsa
Budaya-budaya seperti memberikan nilai dengan angka dan membuat peringkat kelas sebaiknya dapat diubah dengan sistem penilaian dan apresiasi
yang tidak membuat harkat dan martabat anak atau murid terkoyak dan memahami tujuan pengukuran atau penilaian itu sendiri. Pendidikan karakter
sama pentingnya dengan kecakapan kognitif murid yang dapat menjadi modal dalam kehidupan dan penghidupannya kelak. Dengan karakter berani
bertanya dan mengemukakan pendapat ia akan terus mengasah keterampilan berpikir kritisnya mengembangkan kepekaannya pada lingkungan sekitar
dan memajukan bangsa dan negaranya.
5.Peran Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat
Alam Keluarga "Merupkan sistem kecil di mana anak tinggal dan mendapatkan pendidikan pertama dan yang terpenting dalam hidupnya. Alam
Perguruan "Merupakan wadah yang memfasilitasi pengembangan intelektual murid serta menuntun murid menemukan wawasan ilmu pengetahuan
yang lebih luas,"Alam Pergerakan Pemuda/ Masyarakat "Merupakan wadah yang memfasilitasi murid untuk mengaktualisasikan dirinya dan
mengembangkan watak"
TERIMA KASIH!

• Dari paparan yang disampaikan, sebelumnya saya pikir .............., ternyata .................
• Langkah kecil yang akan saya lakukan setelah ini adalah ................
REFLEKSI

 Hal apa yang Anda pelajari dari proses berbagi pemahaman mengenai topik Merdeka
Belajar, bagianmana yang mengubah Anda, dan apa langkah konkrit Anda selanjutnya
 Hal yang saya pelajari dari proses pemahaman tentang topik Mederka Belajar adalah
memahami anak dari kodrat keadaan yaitu kodrat alam dan kodrat lingkungan serta asas
Trikon. Saya menjadi lebih paham tentang cara memperlakukan peserta didik sesuai
dengan kodratnya. Langkah konkrit saya adalah mengimplementasikan dalam proses
belajar mengajar di kelas sehingga peserta didik mendapatkan haknya sesuai dengan
kodrat keadaan dan asas trikon.
FOTO KEGIATAN DAN PEMAPARAN KEPADA TEMAN SEJAWAT
UMPAN BALIK
UMPAN BALIK

Anda mungkin juga menyukai