Anda di halaman 1dari 4

MERDEKA BELAJAR

Dari video belajar yang ada pada platform merdeka mengajar, berikut saya ringkas
beberapa hal yang menurut saya penting dan harus dipahami lebih lanjut dari materi
merdeka belajar.

1. Modul 1 : Mengenali dan Memahami diri sebagai pendidik


a. Mengenali diri dan perannya sebagai pendidik
Kita perlu mengingat kembali tujuan kita sebagai guru. Karena ini merupakan
profesi yang hebat. Untuk itu, kita perlu terus belajar agar bisa menghantarkan
murid-murid untuk berdaya dan menjadi manusia merdeka.
Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan
sendiri baik lahir mapun bathin, tidak tergantung pada orang lain.
Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Langkah awal sebagai pendidik adalah bagaimana memaknai dan menghayati
pribadi kita sebagai manusia yang merdeka untuk terus belajar.
Murid murid kita memang sudah jauh berbeda dengan kita, namun mereka
tetap butuh kehadiran sosok pendidik karena pendidik itu menuntun tumbuh atau
hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memperbaiki
lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak

b. Apa peran saya sebagai guru ?


Generasi murid-murid kita sekarang adalah digital native, fasih berselancar di
internet untuk mendapatkan pengetahuan. Maka sebagai guru, kita pasti ingin
membekali murid-murid dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk terus
belajar, mendampingi mereka memahami dan mencapai tujuan belajar.
Harapan kita setinggi langit kepada murid kita saat ini karena murid kita saat
ini adalah masyarakat di depan. Untuk itu kita harus mempersiapkannya sebaik
mungkin.
Peranan pendidik sangat besar. Hal apapun yang kita lakukan di dalam kelas
baik dari segi memfasilitasi proses belajar dengan menggunakan metode apapun
atau hal sekecil apapun pujian dan cemoohan yang terucap akan meninggalkan
makna bagi murid-murid yang kelak akan bagian dari masyarakat. Maka kita
sebagai guru harus hadir secara utuh. Semua yang kita rancang untuk murid-murid
harus bertujuan karena kita sedang membentuk kebudayaan masyarakat masa
depan.

c. Ingin menjadi guru seperti apa saya ?


Murid akan terinspirasi dari kita sebagai sosok gurunya. Ketika kita
menginginkan sesuatu terhadap murid-murid kita, maka kita harus terlebih dahulu
memiliki sesuatu itu. Seperti empati, bahagia dan ilmu.
2. Modul 2 : Mendidik dan Mengajar
a. Mendidik menyeluruh
Pengajaran adalah suatu cara menyampaikan ilmu atau manfaat bagi hidup
anak-anak secara lahir maupun bathin. Pengajaran merupakan bagian dari
pendidikan.
Pendidikan merupakan tempat menaburkan benih-benih kebudayaan yang
hidup dalam masyarakat sekaligus sebagai instrument tumbuhnya unsur
peradaban.
Pendidikan sebagai tuntunan yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya murid.
Maka mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid agar mereka
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik itu sebagai
manusia maupun anggota masyarakat. Pendidik menuntun tumbuh dan hidupnya
kekuatan-keuatan murid dengan segala daya upaya untuk memajukan
perkembangan budi pekerti, pikiran dan jasmani agar dapat memperbaiki
perilakunya.

b. Pendidikan selama satu abad


Kita harus sudah meninggalkan system pendidikan sanksi dan perintah yang
merupakan metode pengajaran colonial. Atau contoh system lain yaitu
penghargaan yang berlebihan terhadap kemampuan kognitif. Karena focus pada
orientasi kognitif semata mengakibatkan perkembangan kecakapan social
emosional murid terabaikan.

c. Menjadi manusia secara utuh


Manusia yang dapat memerintah dan menguasai dirinya (mandiri) dan itulah
kodrat sebagai manusia yaitu manusia merdeka. Pendidik berperan untuk
membantu kebutuhan lahir dan bathin murid-murid agar mencapai keseimbangan
dalam mencapai kehidupan.

3. Modul 3 : Mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh


a. Kodrat Murid
Segala perubahan yang terjadi pada murid dihubungkan dengan kodrat
keadaan baik alam maupun zaman.
Kodrat keadaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dasar
pendidikan murid.
Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana mereka
berada. Seperti daerah perkotaan, pantai, desa dll. Maka guru berperan sebagai
penghubung murid dengan sumber-sumber belajar yang ada di sekitar murid atau
di sekolah maupun sumber belajar digital.
Kodrat zaman adalah bagian dasar pendidikan murid yang berhubungan dngan
isi dan irama. Isi dan irama pendidikan saat kita menjadi murid dulu pasti berbeda
saat dengan sekarang ini. Maka kita sebagai pendidik harus bergegas beradaptasi
mengikuti perkembangan zaman

b. Trikon
Kontinyu yaitu perkembangan secara berkesinambungan, dilakukan terus-
menerus dengan perencanaan yang baik seperti budaya, kebudayaan atau cara
hidup bangsa. Proses belajar itu sendiri pun bersifat kontinyu atau proses belajar
sepanjang hayat. Implementasinya yaitu konsisten dalam pelaksanaan system
pembelajaran. Self regulatory Learning ( Kemampuan Pengaturan Belajar
Mandiri.
Konvergen yaitu bersama bangsa lain mengusahakan terbinanya karakter
dunia sebagai kesatua kebudayaan umat manusia sedunia tanpa mengorbankan
nilai atau identitas bangsa masing-masing.
Konsentris yaitu bersikap terbuka tetapi kritis dan selektif terhadap pengaruh
kebudayaan sekitar.
Tujuan utama pendidikan yaitu menuntun tumbuh kembang anak secara
maksimal sesuai dengan karakter kebudayaannya sendiri.

4. Modul 4 : Mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti


a. Budi pekerti
Budi pekerti atau watak merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran,
perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan suatu tanaga. Budi
pekerti juga dapat dimaknai sebagai perpaduan antara cipta (kognitif) dan rasa
(afektif) sehingga menghasilkan karsa (psikomotorik). Bagian biologis adalah
bagian yang berhubungan dengan rasa seperti rasa takut, cemas dll. Bagian
intelligible adalah bagian yang berhubungan dengan kemampuan kognitif atau
berpikir menyerap pengetahuan

b. Teori konvergensi dan pengaruh pendidikan


Teori konvergensi didasarkan atas 2 teori utama yaitu :
- Tabularasa : kodrat anak ibarat kertas kosong yang dapat diisi dan ditulis oleh
pendidik dengan pengetahuan dan wawasan yang diinginkan pendidik.
- Teori negative : kodrat anak ibarat kertas yang usdah terisi penuh dengan
berbagai macam coretan dan tulisan
- Konvergensi : kodrat manusia sebagai suatu kertas yang sudah terisi dengan
tulisan tulisan yang samar dan belum jelas arti dan maksudnya.

Maka tugas pendidikan adalah membantu manusia atau individu untuk dapat
menebalkan dan memperjelas arti dan maksud tulisan samar yang ada pada kertas
tersebut dengan tuntunan terbaik.
5. Modul 5 : Pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan
a. Mengantarkan murid selamat dan bahagia
- Selamat dan bahagia
Perspektif pendidik tidak selalu sama dengan perspektif murid. Fungsi
pendidikan yaitu mengantarkan murid agar siap hidup dan memberikan
kepercayaan kepada murid bahwa di masa depan mereka akan mampu mengisi
zamannya. Setiap murid memiliki kodrat kekuatan/potensi-potensi yang
berbeda maka pendidikan dijadikan sebagai tuntunan maka mendidik adalah
menuntun murid untuk selamat dan bahagia. Pendidik tidak dapat berkehendak
atas kodrat kekuatan atau potensi murid maka pendidik dapat memberikan
daya upaya maksimal untuk mengembangkan akal budi pekerti murid.
Pendidik membantu mengantarkan murid untuk merdeka atas dirinya sendiri
untuk kehidupan dan penghidupannya, memelihara dan menjaga bangsa dan
alamnya.

- System among
Ing ngarso sung tulhodo ( di depan memberi teladan) : guru memahami secara
utuh tentang apa yang dapat ia bantu kepada murid, menjadi teladan dalam
budi pekerti dan tingkah laku.
Ing madyo mangun karso (di tengah membangun kehendak) : guru diharapkan
mampu membangkitkan semangat, berswakarsa dan berkreasi bersama murid
dengan membuka dialog dengan murid, berperan sebagai narasumber dan
penuntun.
Tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan ) : guru tidak sekedar
memberikan motivasi, tetapi juga memberikan saran dan rekomendasi dan
hasil pengamatannya, agar murid mampu mengeksplorasi daya, cipta, rasa,
karsa dan karyanya.

- Merdeka belajar abad 21


“tuntunlah murid sesuai zamannya”.

b. Menciptakan lingkungan pembelajaran terbaik murid


- Membimbing murid, Memperbaiki bangsa
Prinsip berpihak pada murid. Penilaian atau pengukuran dimaksudkan untuk
mengukur hasi atau dampak dari implementasi pembelajaran dari sudut
pandang murid.

- Peran keluarga, Sekolah dan Masyarakat


Orang tua dan keluarga adalah pemberi teladan utama terhadap murid-murid.
Maka orang tua, sekolah dan masyarakat harus bersinergi agar tercipta
lingkungan pembelajaran yan baik bagi murid.

Anda mungkin juga menyukai