Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan murid. Akan
tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali kekuatan dan
kelemahan diri. Video ini mengajak Ibu dan Bapak Guru merefelksikan kekuatan dan kelemahan yang
kita punyai, lalu bagaimana kita dapat mengelola apa yang kita miliki tersebut untuk berperan mendidik
murid-murid kita.
Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun
batin, tidak tergantung pada orang lain. ( Ki Hajar Dewantara )
Tujuan pendidikan menjadi manusia merdeka yang kelak akan menuntun murid murid kita menjadi
manusia yang merdeka pula
Memberi ilmu demi kecakapan hidup anak dalam usaha mempersiapkannya untuk segala kepentingan
hidup manusia baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti seluas-luasnya.
Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan
batin, karakter), pikiran (intelek) dan tubuh anak
Menjadi guru atau pendiidk itu sangat menantang. Apalagi dengan perubahan zaman yang dinamis,
seperti yang kita alami saat ini. Guru perlu adaptif terhadap perubahan.
Pendidikan adalah tempat menaburkan benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat
sekaligus sebagai instrument tumbuhnya unsur peradaban
Mendidik menyeluruh
Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi
masa depan
Pendidikan sebagai tuntunan yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya murid.
Maka mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid
Murid diciptakan sebagai mahluk yang memiliki kodrat untuk mereka hidup dan tumbuh
Pendidik tidak dapat menentukan dan berkehendak akan hidup tumbuhnya murid yang bisa pendidik
lakukan adalah menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan-kekuatan itu dengan mengerahkan segala
daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran dan jasmani murid agar dapat
memperbaiki perilakunya
Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi
masa depan
Cita-cita Ki Hajar Dewantara yaitu kemerdekaan setiap murid mampu mengatur dirinya sendiri agar
murid-murid berperasaan, berpikiran dan bekerja merdeka dalam ketertiban bersam, demi mewujudkan
cita-cita pendidikan nasional.
Mari kita bersama menjaga dan menolak semua bahaya yang mengancam kekuatan-kekuatan dan
potensi yang sedang tumbuh dalam diri murid murid kita
Manusia memilki dua kebutuhan dasar yaitu kebutuhan lahir dan batin. pendidikan
seyogyanya dapat memenuhi kebutuhan tersebut
Manusia merdeka yaitu manusia yang dapat memerintah dan menguasai dirinya (mandiri) dan itulah
kodrat sebagai manusia.
Pendidik berperan dalam membantu murid memenuhi kebutuhan lahir dan batin agar mecapai
keseimbangan dalam menjalani kehidupan
Manusia merdeka perlu memiliki modal keterampilan berpikir atau bernalar yang baik. Melatih
keterampilan berpikir atau bernalar membutuhkan proses sepanjang hayat
Mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh
Kodrat murid
Kodrat keadaan
Pendidikan bergerak dinamis menyesuaikan keadaan yang terus bergerak begitu cepat.
Sebagai guru perlu mengantisipasi dan membaca arah perubahan tersebut.
Segala perubahan yang terjadi pada murid dihubungkan dengan kodrat keadan, baik alam dan zaman
Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun
tumbuhnya kodrat itu
kodrat alam
Setiap murid dilahirkan dengan kodrat alam yang berbeda-beda. Ada yang tinggal di
perkotaan, pedesaan, pantai, gunung, dll
Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik saja tetapi yang manfaat untuk keperluan
lahir dan batin dalam hidup bersama
Kodrat zaman
Perubahan zaman merupakan keniscayaan yang tidak bisa kita cegah. Zaman berubah, cara
mendidk dan mengajar pun menyesuaikan demi murid-murid kita.
Keterampilan abad ke 21 : berpikir kritis dan solutif, kreatif dan inovatif, komunikasi,
kolaborasi
Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendiidk hnaya dapat merawat dan
menuntun tumbuhnya kodrat itu
Asas trikon
Asas Trikon dianggap menjadi jawaban yang tepat menuju pembelajaran yang berpihak
kepada murid. Dengan Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) guru dapat merancang
pembelajaran yang berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan kebudayaan bangsa.
Menumbuhkan budi pekerti
Budi pekerti
Kecerdasan berpikir murid harus dapat mengembangkan budi pekerti atau watak murid
yang tidak hanya diberntuk di sekolah, tetapi dalam keluarga dan lingkungannya.
Pendidik harus mampu memahami kodrat murid sebagai individu yang sadar dan mampu memikirkan,
memahami, merasakan, berempati, berkehendak dan bertindak.
KHD tidak serta merta menggunakan teori-teori barat dalam pendidikan nasional. Beliau dengan
cermat mengiidentifikasi teori-teori yang sesuai dengan kepribadian bangsa.
Dengan adanya budi pekerti, tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia merdeka (berpribadi) yang
adapat memerintah atau menguasai diri sendiri
Selamat dan bahagia
Sistem Among
Sistem among bukan sekedar metode membimbing dan mendampingi murid belajar. Lebih dari
itu sebagai guru kita diharapakan memilki mindset among terlebih dahulu sebelum
memprkatikan metode among.
Sistem among kita yaitu menyokong kodrat alamnya ank-anak yang kita didik agar dapat
mengembangkan hidupnya lahir dan batin menurut kodratnya sendiri-sendiri
Kompetensi abad 21 menjadi kompetensi yang perlu dimiliki murid untuk menghadapi tantanga-
tantangan ke depan. Untuk mencapai itu, pendidikan yang memerdekakan murid menjadi salah
satu cara, murid merdeka dalam belajar , menggali keingintahuannya dengan bimbingan guru.
Tuntutan pembelajaran abad 21 menjadi pembelajar sepanjang hayat, membangun konteks diri serta
identitas suatu bangsa
Tugas pendidik : mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki murid yaitu kecerdasan rasa, karsa, cipta
dan karya agar murid menjadi manusia seutuhnya
Pengaruh pengajaran itu umumnya memerdekakan mausia atas hidup lahir sedangkan merdekanya
hidup batin terdapat dari pendidikan