Anda di halaman 1dari 6

Mengenali dan memahami diri sebagai pendidik

Mendidik dan mengajar

Mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh

Mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti

Pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan

 Pemahaman gagasan dan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran KHD


 Pemahaman untuk memfasilitasi murid agar tumbuh sesuai dengan kodratnya.
 Penerapan pembelajaran yang memerdekakan murid

1. Mengenali dan memahami diri sebagai pendidik

Video 1 (mengenali diri dan perannya sebagai pendidik)

Kita perlu terus belajar untuk berdaya dan menjadi manusia merdeka. Manusia merdeka adalah manusia
yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin, tidak tergantung kepada orang
lain.

Pendidikan itu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat.

Guru seharusnya terus belajar demi meraih tujuan pendidikan menjadi manusia merdeka yang kelak
akan menuntun murid-murid kita menjadi manusia yang merdeka pula.

Salah satu langkah awal sebagai pendidik adalah bagaimana memaknai dan menghayati pribadi sebagai
manusia yang merdeka untuk terus belajar.

Video 2 (apa peran saya sebagai guru)

Guru harus menyelaraskan peran sebagai pendidik yang relevan dengan konteks murid dan zaman

Menurut Ki hajar dewantara menyamakan mendidik anak sama dengan mendidik rakyat.

Setiap hal kecil yang kita sampaikan di kelas akan berkontribusi pada kecakapan hidup anak saat
dewasa.

Semua yang dirancang untuk disimak murid-murid mesti bertujuan, sebab saat mengajar di dalam kelas,
ibu dan bapak guru sebenarnya sedang membentuk budaya masa depan lewat murid-murid kita.

Video 3 (ingin menjadi guru seperti apa saya)


Guru harus adaptif terhadap perubahan, seperti yang disampaikan oleh ki hajar dewantara “pendidikan
umumnya berdaya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter),
pikiran (intelek), dan tubuh anak.

2. Mendidik dan mengajar

Video 1 : mendidik menyeluruh

Pengajaran adalah suatu cara menyampaikan ilmu atau manfaat bagi hidup anak-anak secara lahir
maupun batin.

Pengajaran bagian dari pendidikan

Pendidikan adalah tempat menaburkan benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat
sekaligus sebagai instrument tumbuhnya unsur peradaban

Menurut ki hajar “ pendidikan sebagai tuntunan yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya murid

Murid diciptakan sebagai makhluk yang memiliki kodrat untuk mereka hidup dan tumbuh, pendidik
tidak dapat menentukan dan berkehendak akan hidup tumbuhnya murid, yang bisa pendidik laukan
adalah menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan-kekuatan itu dengan mengerahkan segala daya
upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran dan jasmani murid, agar dapat
memperbaiki perilakunya bukan dasar hidup dan tumbuhnya itu.

Buah dari tuntunan kepada murid adalah berkembangnya akal budi murid yang mendorong terciptanya
kebudayaan. Peran pendidik adalah menuntun murid agar bisa bertumbuh dan berkembang sesuai
kodratnya.

Video 2: pendidikan satu abad

Sistem pendidikan perintah dan sanksi merupakan metode pengajaran colonial yang tanpa sadar
menjadi warisan cara guru mendidik murid.

System pendidikan di atas tidak sesuai dengan budaya timur, sehingga ki hajar dewantara menginisiassi
lahirnya system among (ing ngarso sung tuladha (seorang guru harus memberikan cintoh yang baik), ing
madya mangun karsa (seorang guru harus memberikan semangat kepada murid), tut wuri handayani
(seorang guru harus memberi dorongan / menjadikan murid mandiri)

Menurut ki “pendidikan yang sesuai dengan bangsa kita adalah pendidikan yang humanis, kerakyatan,
dan kebangsaan”

Video 3 (menjadi manusia secara utuh)

Pendidikan atau tuntunan seyogyanya mampu memberikan didikan lahir maupun didikan batin kepada
murid agar terpenuhi kebutuhan kehidupan dan penghidupannya.
Menurut ki “ pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan yang hidup dalam
masyarakat, dan daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran, dan jasmani”

Pengembangan budi pekerti berupa pikiran (olah cipta), pengembangan budi pekerti (olah rasa,
karakter), kemauan (olah karsa), dan jasmani (olah raga) yang akan menuntun murid untuk tumbuh
menjadi baik dan sekaligus menjadikannya manusia yang merdeka.

Manusia merdeka perlu memiliki modal ketrampilan berpikir atau bernalar yang baik. Meatih
ketrampilan berpikir dan bernalar membutuhkan proses sepanjang hayat.

3. Mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh


Segala perubahan yang terjadi pada murid dihubungkan dengan kodrat keadaan, baik alam dan
zaman.
Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana mereka berada
Kodrat zaman adalah bagian dasar pendidikan murid yang berhubungan dengan isi dan irama
Menurut ki “pengaruh-pengaruh dari luar hendaknya tetap dipilah mana yang sesuai dengan
kearifan local social budaya Indonesia”
Yang dapat dilakukan pendidik adalah membantu anak untuk menemukan kecakapan berpikir
kritis, dalam menerima dan merespon informasi.

Dengan menggunakan asas TRI KON sebagai prinsip melakukan perubahan kebudayaaan bangsa
Indonesia tidak akan tertinggal dan tetap memiliki ciri khas dan karakternya sendiri.

Kontinu: kemajuan kebudayaan merupakan keharusan lanjutan langsung dari kebudayaan itu sendiri

Konvergen: kebudayaan menuju arah kesatuan kebudayaan dunia (kemanusiaan) tanpa mengorbankan
nilai/ identitas bangsa masing2

Konsentris: kebudayaan harus mempunyai karakteristik dan sifat kepribadian sendiri sebagai pusatnya
dalam lingkungan kebudayaan dunia (kemanusiaan) / memfilter

Pendidikan sebagai salah satu instrument pengembangan akal budi sesuai kodrat alamnya.

Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik saja, tetapi yang manfaat untuk
keperluan lahir batin dalam hidup bersama.

Penerapan asas tri kon dalam pembelajaran:

1. Kontinu: pendidik menuntun murid dengan perencanaan dan pengembangan secara


berkesinambungan, menyatu dengan alam, masyarakat Indonesia untuk mewariskan
peradaban.
2. Konvergen: pendidik menuntun murid dengan pemikiran terbuka terhadap semua sumber
belajar mengambil praktek2 baik dari kebudayaan lain dan menjadikan kebuayaan kita bagian
dari alam universal.
3. Konsentris: pendidik menuntun murid berdasarkan kepribadian, karakter, dan budaya kita
sendiri sebagai pusatnya.
Ketrampilan abad 21:
1. Berpikir kritis dan solutif
2. Kreatif dan inovatif
3. Komunikasi
4. Kolaborasi

Anak-anak hidup dan tumbuh ssesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan
menuntun tumbuhnya kodrat itu. (ki)

4. Menumbuhkan budi pekerti


Budi pekerti (watak) merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak
atau kemauan, sehingga menimbulkan suatu tenaga.
Budi pekerti juga dapat dimaknai sebagai perpaduan antara cipta( kognitif) dan rasa (afektif)
sehingga menghasilkan karsa (psikomotorik)
Menurut ki “budi pekerti adalah kemampuan kodrat manusia atau individu yang berkaitan
dengan bagian biologis dan berperan menentukan karakter seseorang.
Budi pekerti/ watak manusia terdiri dari : bagian biologis dan bagian intelegible
Bagian biologis adalah bagian yang berhubungan denga rasa
Bagian intelegible adalah bagian yang berhubungan dengan kemampuan kognitif atau berpikir
menyerap pengetahuan
Teori konvergensi
Kita sebagai pendidik dapat membantu murid menguasai diri secara kuat sehingga dapat
mengalahkan tabiat yang buruk dan menebalkan watak2 yang baik melalui pendidikan.

5. Mengantarkan murid selamat dan bahagia


Fungsi pendidikan adalah mengantarkan murid aga siap hidup dan memberikan kepercayaan
kepada murid bahwa di masa depan mereka akan mampu mengisi zamannya, demi mencapai
keselamatan dan kebahagiaan.
Fungsi pendidikan akan berjalan sesuai dengan apa yang dicitacitakan oleh ki hajar dewantara,
jika kita sebagai pendidik memahami:
a. Setiap murid memiliki kodrat kekuatan/ potensi2 yang berbeda
b. Pendidikan hanyalah sebagai tuntunan
c. Mendidik adalah menuntun murid untuk selamat dan bahagia
d. Pendidik tidak dapat berkehendak atas kodrat kekuatan atau potensi murid
e. Pendidik dapat memberikan daya upaya maksimal untuk mengembangkan akal budi pekerti
murid
f. Pendidik membantu mengantarkan murid untuk merdeka atas dirinya sendiri untuk
kehidupan dan penghidupannya, memelihara dan menjaga bangsa dan alamnya
Kemerdekaan murid dalam belajar merupakan kunci untuk mencapai tujuan pendidikan
yang mengantarkan keselamata dan kebahagiaan.
SISTEM AMONG

Among artinya memberikan contoh tentang baik dan buruk tanpa harus mengambil hak murid agar bisa
tumbuh dan berkembang dalam suasana batin yang merdeka sesuai dengan dasarnya.

System among menurut ki adalah menyokong kodrat alamnya anak2 yang kita didik, agar dapat
mengembangkan hidupnya lahir dan batin menurut kodratnya sendiri2

Tuntutan pembelajaran abad 21 adalah:

Menjadi pembelajar sepanjang hayat

Membangun konteks diri serta identitas suatu bangsa

Tugas pendidik : mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki murid yaitu kecerdasan rasa, karsa, cipta
dan karya, agar murid mnjadi manusia seutuhnya. (ki)

Membimbing murid memperbaiki bangsa

Membimbing murid untuk menemukan kesadaran bahwa gotong royong/ kerjassana penting dan
bermanfaat secara tidak langsung menanamkan melestarikan dan memperbaiki budaya bangsa
Indonesia.

Peran alam keluarga, alam perguruan dan alam masyarakat

Merefleksi pemahaman( mulai dari diri)

1. Menyalakan rasa ingin tahu


2. Mencari tahu
3. Memilah’membuat koneksi
4. Menyelami
5. Aksi/ tindakan

Pembelajar sepanjang hayat”

1. Memiliki kemauan belajar secara sukarela dan berkelanjutan


2. Mengoptimalkan potensi diri
3. Meningkatkan kualitas hidup secara berkesinambungan
4. Mengikuti perkembangan teknologi , ilmu pengetahuan, masyarakat, dan social
5. Menghadapi tantangan masa depan dan mengubahnya menjadi pluang
Self regulatori learning : kemampuan pengaturan belajarnya sendiri

Tujuan utama pendidikan : menuntun tumbuh kembangnya anak secara maksimal sesuai dengan
karakter kebudayaannya sendiri

Pendidikan / tuntunan

Bagian intelegible dan bagian biologis

Teori tabularasa dan negative

Sinstem among (ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayanai)

Kemerdekaan murid dan kodrat alam , itu yang mendukung system among

Tri sentra pendidikan : alam keluarga, alam perguruan/ sekolah, alam pergerakan pemuda/masyarakat

Anda mungkin juga menyukai