Anda di halaman 1dari 13

Memahami Peran Guru

Merdeka Belajar
menurut Ki Hajar
Dewantara
Mengenali dan Memahami Diri sebagai
Pendidik

Mendidik dan mengajar

Mendampingi Murid dengan Utuh dan


Menyeluruh
Mendidik dan melatih kecerdasan budi
pekerti
Pendidik yang mengantarkan keselamatam
dan kebahagiaan
A. Mengenali dan memahami diri sebagai
pendidik

 Menyelaraskan peran sebagai pendidik yang relevan dengan konteks murid dan zaman
 Memberi ilmu demi kecakapan hidup dalam usaha mempersiapkan diri untuk segala kepentingan
hidup manusia, baik dalam masyarakat atau budaya dalam arti yang seluas-luasnya.
 Semua dirancang untuk disimak murid mesti bertujuan sebab saat mengajar dalam kelas
sebenarnya kita sedang membentuk budaya masa depan lewat murid.

Pendidikan yang sesuai dengan bangsa adalah pendidikan yang Humanis, Kerakyatan dan
Kebangsaan
Ki Hajar Dewantara
Pendidikan merupakan tuntunan yang membantu murid memperoleh keseimbangan baik dalam
didikan lahir dan batin.

Sistem Among
 Ing Ngarsa Sung Taladha : memberikan contoh yang baik
 Ing Madya Mangun Karso : Memberikan dan Membangkitkan semangat
 Tut Wuri Handayani : Memberikan dorongan, merdeka dan mandiri

Dimaksudkan agar murid dapat menjadi manusia merdeka yakni manusia yang dapat memerintah
dan menguasai dirinya sesuai kodratnya.

Pendidikan adalah tempat persemaian benih benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat dan
daya Upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti pikiran dan jasmani.
Ki Hajar Dewantar
B. Mendidik dan Mengajar
a) Pendidikan sebagai tuntunan yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya murid.
b) Mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid agar dapat memperoleh
kebahagiaan setinggi-tingginya.
c) Tujuan pendidikan menjadikan manusia seutuhnya berdasarkan pemikiran.

Bersatunya pikiran, perasaan dan kehendak dapat menimbulkan daya dan memunculkan budi
pekerti menjadi manusia merdeka dan manusia yang dapat memerintah dan menguasai
dirinya dan mandiri itulah kodrat sebagai manusia.
C. Mendampingi Murid dengan Utuh
dan Menyeluruh
Pengaruh dari luar hendaknya tetap dipilih mana yang sesuai dengan kearifan lokal sosial budaya
Indonesia
Ki Hajar Dewantara
1. Kodrat Keadaan
Bagian yang tidak dapat dipisahkan dari dasar Pendidikan murid. Untuk mewujudkan transformasi Pendidikan
dengan memerhatikan kodrat keadaan maka perlu memerhatikan asas trikon:
>Kontinyu: pendidik menuntun murid dengan perencanaan yang berkesinambungan menyatu dengan alam masyarakat
untuk mewarisi peradaban
>Kovergen : menuntun murid dengan pemikiran terbuka terhadap segala sumber belajar mengambil praktek yang baik dari
kebudayaan lain. Dan menjadikan kebudayaan dari alam universal,
>Konsentris : menuntun murid berdasar kepribadian karakter dan budaya sebagai pusatnya.
2. Kodrat Alam
Dasar Pendidikan murid yang sesuai dengan sifat dan lingkungan.
a. Setiap murid adalah individu yang unik
b. Bagian dari dasar murid berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan murid berada.
c. Salah satu instrument pengembangan adalah melalui tuntunan dan Pendidikan
d. Pendidikan sebagai salah satu instrument pengembangan akal budi sesuai kodrat
alamnya.
e. Murid sebagai individu berhak mendapatkan tuntunan yang tepat sehingga dapat
memperoleh keselamatan dan kebahagiaan.
3. kodrat zaman
Segala bentuk isi dan irama yaitu cara mewujudkan dan penghadapannya selalu sesuai dengan
asas kebangsaan. Untuk mewujudkan transformasi Pendidikan melalui kodrat zaman maka perlu
memerhatikan asas trikon:
a. Kontinyu : pendidik menuntun murid dengan perencanaan yang berkesinambungan menyatu
dengan alam masyarakat unuk mewariskan peradaban.
b. Konvergen : menuntun murid dengan pemikiran terbuka terhadap segala sumber belajar mengambil
praktek dan menjadikan kebudayaan sebagai bagian dari alam universal.
c. Konsentris : berdasarkan pada kepribadian karakter dan budaya sebagai pusatnya.

Didiklah anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya.
Ki Hajar Dewantara
D. Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi
Pekerti
Budi pekerti (watak) merupakan hasil bersatunya gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau keamuan
sehingga menimbulkan suatu tenaga. Perpaduan antara cipta
(kognitif) dan rasa (afektif) sehingga menghasilkan karsa (psikomotorik).
1. Wawasan kejujuran (kognitif)
2. Perasaan gelisah, tidak nyaman melihat ketidakjujuran (afektif)
3. Berperilaku jujur (psikomotorik)

Budi pekerti adalah kemampuan kodrat manusia atau individu yang berkaitan dengan bagian biologis
dan berperan menentukan karakter seseorang.
Ki Hajar Dewantara
 Bagian biologis yang memengaruhi budi pekerti ialah emosional yang dirasakan seperti cemas,
senang, marah dan sejenisnya. Dalam hal ini bagian biologis tersebut tidak dapat berubah.
 Bagian intelligible: kemampuan kognitif atau berpikir menyerap pengetahuan. Hal yang dapat dirubah
berdasarkan pada keadaan dan lingkungannya.

Dengan adanya budi pekerti tiap-tiap manusai berdiri sebagai manusia merdeka (berpribadi) yang dapat

memerintah dan menguasai diri sendiri.

Ki Hajar Dewantara
E.Pendidik yang Mengantarkan
Keselamatan dan Kebahagiaan
Selamat dan Bahagia menjelaskan merefleksikan pemahaman evaluasi fungsi Pendidikan:
mengantarkan murid agar siap hidup dan memberi kepercayaan kepada murid bahwa dimasa depan
mereka akan mampu mengisi zamannya demi mencapai selamat dan bahagia. Dengan menggunakan
system among yaitusuatu metode Pendidikan yang menekankan pada proses belajar. Cara berfikir
( mindset ) yang melibatkan murid dengan mendengarkan dan menghargai pendapatnya.

Tugas sebagai pendidik adalah mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki murid yaitu kecerdaan
rasa, karsa , cipta karya agar murid menjadi manusia seutuhnya
Ki Hajar Dewantara
Peranan Keluarga Sekolah dan Masyarakat
Trisentra Pendidikan atau tiga dasar Pendidikan yaitu :
1. Alam keluarga : system terkecil dimana anak tinggal dan mendapatkan Pendidikan pertama dan
yang terpenting dalam hidupnya. Dimana anak memperoleh dasar budi pekerti dan sosial.
2. Alam perguruan ( sekolah ) : wadah memfasilitasi pengembangan intelek murid serta menuntun
murid menemukan wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Mengembangkan kecakapan murid,
perguruan dianggap sebafai media perantara dari tiga wadah dasar proses Pendidikan ( alam
keluarga, perguruan dan pemuda).
3. Alam pergerakan pemuda (masyarakat): wadah memfasilitasi murid untuk mengaktualisasikan
dirinyadan mengembangkan watak, kecerdasan emosional dan budi pekerti.

Proses Pendidikan yang menggunakan kuatnya hubungan antar alam-alam inilah yang akan
mengantarkan murid untuk dapat menghadapkan, menambah dan menggembirakan perasaan hidup
Bersama dalam masyarakat sosial yang pada akhrnya menuju pada kecerdasan budi pekerti yang
berdasar adab kebangsaan dan semakin menguatkan hubungan antar keluarga, perguruan dan pemuda.
Ki Hajar Dewantara
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai