Anda di halaman 1dari 13

Aksi Nyata Pelatihan Mandiri

"Merdeka Belajar"

Harni Simamora, S. Pd
SMA Swasta F Tandean
Modul Merdeka Belajar

1. Mengenali dan memahami Diri Sebagai Pendidik


2. Mendidik dan mengajar
3. Mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh
4. Mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti
5. Pendidikan yang menghantarkan
Modul 1: Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik

Apa Peran Saya Sebagai Guru dan Ingin Menjadi Guru


Seperti Apa Saya?
Menurut Ki Hajar Dewantara manusia merdeka adalah
manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri
baik lahir maupun batin tidak tergantung pada orang
lain. Murid-murid kita diharapkan kelak menjadi pribadi
yang mandiri dan Merdeka tentunya penting untuk
mereka mengenali diri berdaya untuk menentukan tujuan
dan kebutuhan belajarnya yang relevan dan kontekstual
terhadap diri dan lingkungannya sebagaimana
disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara dalam dasar-dasar
pendidikan.
Sehingga sebagai guru penting untuk mengenal setiap
kebutuhan siswa di kelas, sebagai guru berperan menciptakan
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak dan mampu
menerapkan enam profil pelajar pancasila. berperan
memberikan motivasi, dorongan bagi siswa saya agar dalam
setiap proses belajar yang mereka jalani mereka mempunyai
rasa percaya diri dan daya juang yang bagus.
Mendidik dan mengajar

Menurut KHD, mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan


manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek
kehidupan baik secara fisik, mental , jasmani dan rohani. Sistem pendidikan
yang dilakukan yaitu menggunakan sistem among atau Among Methode
artinya guru itu menjaga, membina dan mendidik anak dengan kasih
sayang. Prinsip kepemimpinan sebagai seorang guru yaitu
Ing ngarso sung tuladho ( guru sebagai teladan siswa)
Ing madya mangun karso (guru ditengah memberikan semangat
ataupun ide-ide yang mendukung)
Tut wuri handayani (guru dibelakang memberikan motivasi)
Mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh

Sebagai guru sangat penting menyadari keunikan setiap anak, tidak


ada anak yang sama dan penting menyadari bahwa zaman selalu
bergerak dinamis. Pendidikan bergerak dinamis menyesuaikan
keadaan yang terus bergerak begitu cepat. Sebagai guru perlu
mengantisipasi dan membaca arah perubahan tersebut. Para
pendidik harus tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman.
KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat
alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk
lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan
isi dan irama. Artinya setiap anak sudah mempunyai sifat atau karakternya
masing-masing, dan sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat dasar
tadi, yang bisa dilakukan seorang guru adalah menunjukan dan membimbing
mereka agar muncul sifat-sifat baiknya sehingga menutupi/mengaburkan
sifat-sifat jeleknya.
Mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti
Menurut Ki Hadjar Dewantara, budi pekerti, atau watak atau karakter
merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak
atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat
diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif)
sehingga menciptakan Karya (psikomotor). Keluarga menjadi tempat
yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter
baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya
pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi-
pekerti (pembentukan watak individual).
Pendidikan yang menghantarkan keselamatan dan kebahagian

Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu menuntun


segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia
maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik hanya dapat
menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada diri anak-
anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya
kekuatan kodrat anak”. Namun tetap memperhatikan kodrat zaman dalam
pengembangan kodrat alam seorang anak. Dengan kata lain seorang anak
diharapkan mampu tumbuh dengan baik di zaman millennial ini namun tidak juga
tercabut dari akar kebudayaannya.
Dokumentasi
Dokumentasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai