Anda di halaman 1dari 7

Eksplorasi Konsep

1. Apa makna kata “menuntun” dalam proses pendidikan anak bagi saya?
Menuntun adalah mendampingi dan mengantar anak-anak pada sebuah tujuan dengan
bimbingan agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggih-
tinggihnya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Menuntun dalam
proses pendidikan yaitu berkolaborasi dengan anak, memberikan ruang, berfikir kritis,
anak melakukan refleksi dengan komunikasi yang kreatif dan inovatif. Dalam proses
menuntun anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai pamong dalam memberi
tuntttunan dan arah agar anak tidak kehilangan arahdan membahayakan dirinya. Seorang
pamong dapat memberi tuntunan agar peserta didik dapat menemukan kemerdekaan
dalam belajar. Peserta didik juga sadar bahwa kemerdekaan dirinya juga mempengaruhi
kemerdekaan anak lain.
2. Bagaimana kata “menuntun” saya maknai dalam konteks sosial budaya (nilai-nilai luhur
budaya) di daerah saya? Apa dapat saya lakukan untuk mewujudkan pendidikan anak
yang relevan dengan konteks sosial budaya di daerah saya?

Kata "menuntun" dalam konteks sosial budaya di daerah bisa dimaknai atau diartikan
sebagai suatu usaha mengarahkan dan membimbing peserta didik kepada suatu hal yang
baik yang sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat agar dapat ditterima di
masyarakat.

Untuk mewujudkan pendidikan anak yang relevan dengan konteks sosial budaya di
daerah Kita harus berorientasi pada tiga semboyan KI Hajar Dewantara. Dalam
membentuk karakter peserta didik kita harus menunjukkan keteladanan, dan memberi
contoh yang baik kepada peserta didik. Misalnya seorang guru yang mendidik muridnya
harus menunjukkan contoh yang baik ketika berbicara, menyampaikan materi,
bersosialisasi, bertoleransi, menghargai orang sekitar, memperkenalkan budaya yang ada
pada daerah tersebut. Dengan hal ini, akan membentuk pribadi anak menjadi manusia
yang paham akan budaya yang ada didaerahnya, menjadi pribadi yang baik, suka
menolong dan membantu sesama, serta bisa berguna bagi masyarakat sekitar, bangsa, dan
juga negara.
3. Mengapa pendidikan anak perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman?

Pendidikan perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman karena kondisi dan
karakteristik peserta didik di tiap daerah di Indonesia berbeda-beda seperti peserta didik
di Indonesia Barat tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan peserta didik di
Indonesia Tengah atau Indonesia Timur. Perkembangan teknologi yang semakin pesat
juga mengubah paradigma pendidikan sehingga guru dituntuk untuk bersifat dinamis
terhadap perubahan dibidang pendidikan.
4. Apa relevansi pemikiran KHD “Pendidikan yang memerdekakan murid” dengan peran
saya sebagai pendidik?

Relevansi pemikiran KHD “Pendidikan yang memerdekakan murid” dengan peran saya
sebagai pendidik yaitu memberikan kebebasan belajar untuk mengembangkan potensi
yang ada dalam diri peserta didik yang dilandasi dari kebebasan di dalam mengeksplorasi
potensi-potensi tersebut, bebas dari berbagai tekanan baik dari luar maupun dari dalam
diri individu itu sendiri. Namun sebagai guru tetap meberikan sistem among kepada
peserta didik. Sistem among yang diberikan yaitu kodrat alam dan kodrat zaman.

Apa relevansi pemikiran KHD


“Pendidikan yang
memerdekakan murid” dengan
peran
saya sebagai pendidik?1
Menurut Ki Hadjar
Dewantara, manusia merdeka
adalah manusia yang
hidupnya
bersandar pada kekuatan sendiri
baik lahir maupun batin, tidak
tergantung pada orang lain. Jika
kita mengharapkan murid-
murid kita kelak menjadi
pribadi yang mandiri dan
merdeka,
tentunya penting untuk
mengenal diri, berdaya untuk
menentukan tujuan dan
kebutuhan
belajarnya yang relevan dan
kontekstual terhadap diri dan
lingkungannnya.
Pendidikan yang
memerdekakan adalah peroses
pendidikan yang menuntun
murid di
dalam mereka
mengembangkan potensi-
potensi positif yang ada, yang
dilandasi dari
kebebasan di dalam
mengeksplorasi potensi-potensi
tersebut, bebas dari berbagai
tekanan baik
dari tekanan dari dalam diri
individu murid tersebut,
maupun dari dalam luar diri.
namun
meskipun demikian pendidikan
yang memerdekakan ini
haruslah di landasi dari prinsip
among.
Koneksi Antar Materi
1. Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda
mempelajari topik ini?

 Kegiatan pembelajaran lebih dominan pada guru, guru lebih aktif dari pada
peserta didik
 Saya sering memberikan materi dengan metode ceramah sehingga banyak yang
tidak paham akan materi
 Saya sering memaksa peserta didik harus mengerjakan tugas sampai selesai dan
diberi nilai tinggi.
 Pembelajaran hanya dilakukan di dalam kelas
2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini?
Setelah mempelajari modul ini, saya menyadari bahwa apa yang selama ini kurang tepat.
Saya terlalu memaksakan pemikiran saya kepada peserta didik. Saya selalu
mengutamakan kemampuan kognitif merupakan satu-satunya indikaspeserta didik itu
pandai. Akhirnya menyadari bahwa setiap peserta didik itu istimewa dengan potenis-
potensi yang mereka miliki. Saya akhirnya mengerti bahwa tugas kita bukan hanya
mengajar, mentransfer ilmu tapi juga mendidik mereka sesuai potensi yang mereka
miliki. Membiarkan mereka tumbuh sesuai dengan kodratnya. Mempersiapkan mereka
menjadi generasi yang tangguh dan mampu menghadapi tuntutan di masa depan. Sebagai
pendidik kita harus selalu mendedikasikan diri kepada anak, sesuai istilah Ki Hajar
Dewantara yaitu "menghamba kepada peserta didik" yang artinya lebih menekankan pada
minat, kebutuhan dan kemampuan individu, menghadirkan model dan metode belajar
yang menggali motivasi untuk membangun habit peserta didik menjadi pembelajar sejati,
selalu ingin tahu terhadap informasi dan pengetahuan, suka dan senang membaca.
Menciptakan sekolah adalah taman yang menyenangkan. Karena sesuai kodrat peserta
didik adalah bermain, maka setiap pembelajaran dilakukan dengan permainan sehingga
peserta didik merasa nyaman. Menjadi teladan yang patut dicontoh, memberikan
semangat dan motivasi serta mendorong mereka menjadi generasi yang baik.

3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan
pemikiran KHD?

 Merancang atau membuat pembelajaran yang interaktif agar


 Menerapkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tuntutan abad 21 yaitu
meliputi keterampilan berpikir kreatif (creative thinking), berpikir kritis dan
pemecahan masalah (critical thinking and problem solving), berkomunikasi
(communication), dan berkolaborasi (collaboration).
 Tidak memaksakan peserta didik untuk hanya menghafal materi, tetapi menuntun
mereka untuk menemukan sendiri pengetahuannya dengan menerapkan
pembelajaran discovery learning sehingga peserta didik menjadi lebih paham
karena berdasarkan pengalamannya sendiri.
 Melakukan pembelajaran tidak hanya di dalam kelas, tapi juga di luar kelas. Hal
ini untuk membangun karakter siswa untuk dapat menghargai kebudayaan lokal.
 Memberikan teladan yang baik, senantiasa memberikan semangat dan motivasi
serta mendorong mereka untuk meraih cita-citanya.

Anda mungkin juga menyukai