Sosial Budaya
IRMA SULISTIA NINGSIH
PJOK O4
239014485123
Kesimpulan Pemikiran Ki
Hadjar Dewantara
Dasar Pendidikan yang Menuntun: KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu
hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan
tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Menuntun bermakna pendidik memberikan arah
pada peserta didik untuk berperilaku sesuai kodratnya agar tidak salah arah
bagaimana membentuk dan mengembangkan karakter yang semestinya. Peserta
didik memang memiliki kemerdekaan belajar, tetapi merdeka yang dimaksud
bukan bebas atau merdeka secara mutlak, oleh karena itu pendidik disini
berperan menuntun hak merdeka peserta didik sesuai dengan maksud dari
merdeka belajar.
Kodrat Alam dan Kodrat Zaman : KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak
berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan
dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan
kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”. Tentu saja pendidikan anak
perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman, karena kodrat alam
sendiri memiliki makna bahwa pendidikan yang diterapkan tergantung pada
keadaan alam yang ada di sekitar, seperti yang kita ketahui, indonesia memiliki
dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Dari kodrat alam indonesia
yang memiliki dua musim dapat dikaitkan dengan implementasi teori yang
didapatkan dengan keadaan alam di indonesia misalnya melalui experimental
learning. Kemudian pada kodrat zaman memiliki makna bahwa pendidikan di
indonesia tidak akan zaman di setiap zamannya, di setiap zaman akan mengalami
perkembangan pendidikan menjadi lebih maju menyesuaikan kemajuan teknologi.
Budi Pekerti : Menurut KHD, salah satu makna dari budi pekerti pada
kegiatan pembelajaran memiliki arti menutun peserta didik untuk mampu
mangambil karakter positif pada kebudayaan di Indonesia. Pendidik bisa
mengajarkan mengenai nilai-nilai sosial yang dapat diambil, yaitu nilai
kebersamaan, kekeluargaan, rasa syukur, saling memberi, dan nilai positif lain
yang dapat diajarkan. Pendidik dapat menyajikan dalam bentuk video kegiatan
atau langsung mengajak siswa untuk mengamati secara langsung
jika memungkinkan.
Sistem Among : Sistem Among menjadi salah satu kekuatan Mahasiswa
untuk memahami secara mendalam peran seorang pendidik dalam menuntun
kekuatan kodrat anak. Pada sistem among mengatur mengenai kemerdekaan
peserta didik dalam belajar. Pendidikan memerdekaakan murid memiliki arti
bahwa peserta didik memiliki kemerdekaan belajar sesuai kodrat alam dan
zaman. Merdeka disini tidak bermaksud bahwa peserta didik memiliki
kebebasan mutlak. Disinilah peran pendidik diperlukan dalam mengarahkan
maksud dari kemerdekaan tersebut. Pendidik menuntun kodrat peserta
didik untuk mampu berjalan dan berkembang sesuai dengan arah positif yang
diharapkan. Pendidik tidak berhak merampas kebebasan hak dari peserta
didik tetapihanya sebagai penuntun dalam kemerdekaan tersebut.
Refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang Anda peroleh
dalam modul inidan perubahan diri yang yang Andal alami dan
akan Anda praktekan di sekolah dan kelas Anda
Dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengajarkan mengenai merdeka belajar dengan menuntun peserta didik
sesuai kodratnya. Peserta didik diberikan kebebasan memilih pembelajaran yang diinginkan dan bebas
memberikan aspirasinya. Selain itu, belajar juga harus dilakukan dengan menyenagkan, karena peserta didik
berhak untuk bahagia. Pembelajaran menyenangkan dapat dilakukan sebagai berikut