Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mohammad Faiz Setio Budi

Nim : 2398011934
Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia

Koneksi Antar Materi - Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya

1. Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum
Anda mempelajari topik ini?

 Selama ini saya hanya berpikir bagaimana peserta didik saya paham dengan materi materi
yang saya berikan dan dapat mengerjakan semua tugas dengan baik dan tentunya
memperoleh nilai yang bagus. Jika peserta didik mendapat nilai pengetahuan yang
memuaskan maka akan muncul predikat guru yang berprestasi dalam mengajar sementara
jika hasil peserta didik kurang memuaskan akan berpengaruh kepada prestasi guru dalam
mengajar. Untuk itu saya terus berusaha mencari metode yang terbaik dalam kegiatan
belajar mengajar agar nilai anak memuaskan.
 Saya beranggapanTugas saya sebagai seorang guru adalah untuk mentransfer
pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran adalah proses membuat peserta didik aktif.
Pembelajaran terpusat pada peran guru sebagai sumber ilmu.
 Saya tidak memahami kebutuhan anak akan kenyamanan belajar dan kemerdekaan
belajar, bagi saya jika mereka mengikuti seluruh perintah dan tertib dalam pengumpulan
tugas serta selalu berada dalam kegiatan Pembelajaran merupakan suatu keberhasilan.
 Saya percaya bahwa pendidikan dan pembelajaran menggunakan pendekatan pemberian
materi, tugas dan sanksi merupakan metode yang efektif untuk mendisiplinkan anak dan
membiasakan anak untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.
 Saya juga sering mengeluh karena ada sebagian anak yang tidak mengumpulkan tugas,
sulit di atur dan tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu, walaupun soal soal atau
tugas itu sangat mudah dan materi sudah saya jelaskan.
 Hasil belajar yang sesuai KKM atau di atas KKM merupakan suatu prestasi.
2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini?

Setelah saya mempelajari tentang filosofi dan pemikiran pendidikan menueut Ki Hajar
Dewantara, saya berpikir bahwa selama ini saya hanya mengetahui tentang semboyan Ing
Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangunkarsa dan Tut Wuri Handayani tanpa mencari
tahu makna yang terkandung didalamya. Pendekatakan pendidikan dan pengajaran dalam
bentuk sebatas pemberian materi, tugas dan pemberian sangsi akan menimbulkan
ketidaknyamanan dan menghasilkan pribadi pemberontak, cuek, malas, dan rendahnya daya
juang serta jiwa berkompetisi dalam diri anak. Sistem Among menuntut kesabaran dalam
penerapannya, Saya menyadari kekeliruan bahwa selama ini memandang anak
sebagai objek dalam pembelajaran, seharusnya merekalah Subjek pembelajaran Merekalah
pemegang kendali pembelajaran. Menyadari bahwa setiap anak itu istimewa, unik, dan
memiliki potensi dalam dirinya. Dari sini yang berubah adalah :

 Saya mulai Membenahi mindset saya mulai dari diri sendiri. Dengan begitu saya
berusaha memberikan tauladan yang baik dari cara bersikap dan bertutur kata.
Bahwasannya seorang anak mengamati perilaku kita dan menirunya. Oleh sebab itu saya
harus memiliki karakter yang positif agar anak sebagai peniru lebih berkarakter positif.
 Saya mencoba Menggali kodrat dan minat bakat anak, menyadari bahwa setiap anak itu
adalah unik dengan segala kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki. Mulai belajar
menuntun, mengarahkan dan membimbing mereka sesuai kodrat mereka. Tidak
menjadikan KKM sebagai satu-satunya dasar pedoman berprestasi, melainkan bangun
segala sesuatu yang mereka miliki.
 Memberikan kebebasan bagi peserta didik seperti memberi kesempatan pada peserta
didik untuk bebicara dan mengungkapkan perasaan serta ide ide peserta didik. Dengan
begitu kita sebagai pendidik bisa menuntun mereka kepada tujuan pembelajaran sesuai
kemauan mereka yang tentunya kemauan yang menumbuhkan sifat karakter positif anak.
 Berusaha menjadi Guru, Ibu, Teman, Sahabat dan fasilitator yang baik bagi mereka
sehingga muncul keterikatan emosional yang kuat dan ini lebih memudahkan menuntun
mereka sesuai kodrat mereka.
 Tidak menerapkan sanksi/teguran tegas kepada peserta didik karena ini lebih membuat
mereka tertekan dan tidak merdeka. Berusaha menjadi penyejuk bagi mereka yang dapat
mengamongi mereka setiap saat baik dalam keadaan senang maupun susah dan apapun
yang tindakan yang dilakukan pendidik harus beroreintasi kepada anak, demi
kepentingan mereka, anak adalah subjek, teman belajar. Karena sejatinya pendidik juga
belajar dari peserta didik.

3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan pemikiran
KHD?

Yang segera saya lakukan agar kelas saya mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara
adalah sebagai berikut;

 Mengidentifikasi karakteristik anak, mulai dari kebiasaannya, gaya belajarnya,


kemampuan menyerap materi pelajaran, bakat atau minatnya, juga meminta pendapat
mereka tentang hal-hal yang menyebabkan ketidak nyamanan mereka untuk dapat belajar
dengan baik.
 Merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan melaksanakan
pembelajaran yang bemakna, menyenangkan dan merdeka
 Memberikan suasana kondisi belajar yang nyaman dan menyenangkan
 Menjadi teladan, pemberi semangat serta memberi dorongan dalam menanamkan nilai
karakter
 Melakukan pembiasaan dalam mengucapkan kata Maaf, Tolong dan Terima Kasih
sebagai bagian dari penanaman dan penguatan karakter.
 Melakukan pendekatan secara emosional kepada peserta didik maupun orang tua guna
mencari solusi terbaik disetiap kendala yang dihadapi anak dan bersama sama mengasah
minat bakat mereka.
 Untuk dapat mengimplementasikan merdeka belajar yang menghasilkan profil “Pelajar
Pancasila” membutuhkan proses dan waktu, hal tersebut bukanlah hal yang
mudah, sudah waktunya untuk kita dapat melakukan perubahan-perubahan hebat dalam
proses Pembelajaran dengan tujuan untuk memberikan tuntunan terbaik kepada peserta
didik. Peserta didik diberi kebebasan untuk bereksplorasi, berinovasi dan
mengembangkan potensi sesuai dengan kodratnya masing-masing. Dengan menerapkan 3
semoboyan KHD yaitu Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut
wuri Handayani, dapat membantu Tugas kita sebagai pendidik dalam memberikan
tuntunan, arahan, serta bimbingan agar tujuan dari merdeka belajar dapat terwujud
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai