Anda di halaman 1dari 5

Tugas 1: Refleksi Pengalaman Bersekolah

Pengalaman yang membuat saya rindu untuk bersekolah adalah saat saya menerima proses
belajar di sekolah. Proses/ kegiatan belajar di sekolah sangat dirindukan, walaupun mungkin pada
saat itu tugas sekolah terasa berat. Guru pengajar memiliki caranya masing-masing dalam
mendidik saat di sekolah. Guru memiliki gaya belajarnya masing-masing dan saya harus bisa
menyesuaikan apa permintaan / tugas yang saya harus penuhi sebagai siswa.

Salah satu kegiatan yang membuat saya harus belajar lebih baik lagi adalah ketika belajar mata
pelajaran Biologi di kelas 2 dan 3 SMA. Pada waktu itu, pelajaran biologi sering secara mendadak
mengadakan ulangan harian/tes. Sehingga mau tidak mau saat pembelajaran biologi, keadaan kelas
sangat serius dan selalu mengingat poin yang perlu dihafalkan. Cara/ gaya belajar guru tersebut
menginspirasi diri saya untuk menjadi orang yang disiplin. Tidak hanya disiplin dalam
menyampaikan materi, namun yang paling terpenting adalah disiplin terhadap waktu.

Guru biologi tersebut menyempatkan di waktu luangnya untuk selalu belajar materi, sebelum
memberikan materi itu kepada siswanya. Materi yang disampaikan oleh guru tersebut benar-benar
sangat dipahami dan selalu dilengkapi dengan kegiatan praktek. Pembawaan suasana kelas oleh
guru biologi tersebut, bisa dikatakan menyenangkan. Hal itu dikarenakan beliau memiliki gaya
belajar yang sangat menarik. Hal yang membuat berkesan lainnya adalah ketika beliau
mengkoreksi makalah kelompok, dengan tegas jika salah harus segera diganti baik ejaan tulisan
maupun Bahasa yang digunakan. Beliau sangat teliti, dengan memperhatikan hal-hal kecil seperti
itu dan senang memotivasi orang lain dengan meyakinkannya juga.

Saya pernah bekerja sebagai guru pendamping (shadow teacher). Kegiatan mengajar ini
sedikit-sedikit saya mengambil cara dari guru biologi saat SMA. Selalu disiplin terhadap tugas dan
waktu, serta sebisa mungkin saat mengajari anak-anak dalam kondisi senang agar belajar dapat
menyenangkan. Apalagi anak-anak hebat (berkebutuhan) peka dengan kondisi seseorang. Selain
itu berusaha untuk memperhatikan hal-hal kecil yang mungkin bisa berdampak pada kegiatan
belajar anak.
Tugas 2 : Panggilan menjadi guru

Siapa saya saat ini? Saya saat ini mungkin lebih tepatnnya adalah seseorang yang terus
berusaha untuk menjadi guru yang profesional, yang berkompeten dan mampu memberikan ilmu
pengetahuan terhadap siswa, serta dapat menuntun siswa dalam mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Mengapa saya memilih menjadi guru? Memilih menjadi seorang guru diawal mungkin
sekedar cita-cita diwaktu kecil. Namun seiring berjalannya waktu, dan bersekolah Pendidikan
menjadikan saya lebih yankin untuk menjadi seorang guru. Jika dilihat menjadi guru itu tidak
sekedar memberikan materi dan tugas, namun juga mendidik dan menuntun peserta didik agar
menjadi bagian masyarakat yang baik. Hal tersebut sebagai mana yang dimaksudkan oleh Ki Hajar
Dewantara dalam Dasar-Dasar Pendidikan bahwa “Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya sebagai manusia maupun anggota masyarakat”. Sehingga menjadi guru harus
dapat memaknai dan menghayati pribadi diri sendiri untuk terus belajar. Pada dasarnya anak zaman
sekarang tentu berbeda dengan zaman saya saat bersekolah. Anak pada zaman sekarang lebih cepat
menguasai teknologi dan dari teknologi itu membuat siswa lebih mudah mengonfirmasi ilmu apa
yang belum dapat dipahami saat di sekolahnya. Sehingga seorang pendidik tidak bisa menentukan
atau berkehendak atas apa kehidupan yang dipilih oleh peserta didik. Seorang pendidik bisa
menuntut tumbuhnya kekuatan baik budi pekerti, jasmani dan pikiran peserta didik, agar dapat
memperbaiki perilakunya. Seorang pendidik harus dapat memaknai pendiidkan yang tidak hanya
memberikan pengajaran saja terhadap peserta didik, melainkan juga mendidik peserta didik dalam
keterampilannya berfikir dan mengembangkan kecerdasan batin. Dari video yang telah
ditunjukkan, mengenai filosofi pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara cara pandang dan berfikir
saya berkembang. Tak lain jika menjadi seorang guru atau pendidik maka hal yang utama adalah
kegiatan menuntun peserta didik dengan memahami karakter dan memenuhi kebutuhan peserta
didik.

Bagaimana saya menjadi guru yang berpihak pada peserta didik? Saya harus bisa memahami
bahwa setiap murid memiliki karakter dan kebutuhan yang berbeda-beda. Murid memiliki kodrat
untuk mereka hidup dan tumbuh. Pendidik tidak bisa berkehendak atas tumbuhnya kehidupan
murid. Menjadi pendidik bisa berupaya dengan membangun dan menjaga pembelajaran yang
kondusif, agar setiap murid dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya. Sehingga
menjadi guru yang berpihak pada peserta didik adalah dengan memahami bahwa seorang pendidik
tugasnya adalah untuk menuntun bukan memaksa kehendak dengan mengenali karakter dan
kebutuhan peserta didik. Sehingga dalam pembelajaran guru dapat berpihak kepada peserta didik.
Topik 3 : Komitmen Diri

Nama : Afrelya Rindi Antika


Asal Kota/Kabupaten : Probolinggo
Provinsi : Jawa Timur
Lingkaran Emas Pribadi
(Golden Circle)

WHY (tujuan: alasan, keyakinan, motivasi)

Mengikuti mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia selain menjadi mata kuliah wajib yang
harus dilaksanakan juga dapat sebagai wadah untuk menumbuhkan imperatif edukatif-moral
saya sebagai guru. Baik dalam diri sendiri,sesama guru dan peserta didik. Sebagai guru yang
professional tentunya mempelajari filosofi pendidikan Indonesia.
Melalui pengalaman dan ilmu yang saya miliki, saya yakin menjadi seorang guru yang bisa
berperan sebagai fasilitator,motivator dan menjadi inspirasi pembelajaran bagi peserta didik.
Selain itu pendidikan dapat menjadikan manusia yang beradab.
Motivasi saya tak lain adalah dari saya kecil melihat guru itu sangat menyenangkan dan
selalu membawa hal positif pada lingkungan, baik di lingkungan keluarga maupun Masyarakat.
Selain itu semangat kerja keras orang tua yang selalu mendukung diri saya dalam belajar untuk
menjadi seorang guru.
HOW (strategi dan kebutuhan)

Strategi utama saya untuk mencapai tujuan tentunya dengan mengikuti alur menjadi seorang
guru serta introspeksi diri. Yang dimana instropeksi diri digunakan untuk mengetahui apa yang
menjadi kelebihan dan kekurangan saya menjadi seorang guru. Dari awal saya telah memiliki
cita-cita yang kemudian diikuti dengan tekad kuat, ingin ikut andil dalam pengabdian dan
membangun pendidikan. Selalu bersikap lapang dada apabila ada hal yang memungkinkan
ketidak sesuaian terhadap diri saya sendiri.
Kebutuhan yang harus saya penuhi tentunya: memahami dan mempraktikkan kompetensi
guru (pedagogk, kepribadian, professional dan sosial), meningkatkan kemampuan dalam bidang
TIK dalamproses pembelajaran, mengembangkan materi pelajaran yang lebih kreatif dan
inovatif, serta memaksimalkan penggunaan fasilitas dan media pembelajaran juga bertindak
reflektif agar tercipta perbaikan berkelanjutan.

WHAT (Langkah-langkah konkrit dan waktu yang dibutuhkan)

Langkah-langkah konkrit yang dapat saya jalankan tentunya berusaha. Berusaha selalu
belajar menjadi guru yang baik dan benar (professional) melalui PPG. Kemudian selalu berdoa
agar selalu diberikan kelancaran pada saat proses belajar diri. Bertemu dan berkumpul dengan
teman, untuk saling bertukar pikiran maupun bercerita. Melakukan evaluasi terhadap diri sendiri
agar mampu berkembang dan bersaing.
Kegiatan berusaha, belajar, berdoa, berkumpul dengan teman, mengevaluasi selalu
dilakukan hampir di setiap harinya. Kegiatan tersebut jika dilaksanakan dengan baik dan
istiqomah, saya yakin akan berdampak baikjuga terhadap diri saya sendiri maupun di
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai