Anda di halaman 1dari 9

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

REFLEKSI DIRI

Nama : Alfiatun Nisaa’ Khirah Zaafirah


Kelas : G1 2024 - PGSD 001

Tugas 1 : Refleksi Pengalaman Bersekolah

1. Pengalaman apa yang membuat anda menjadi rindu bersekolah, atau, pengalaman apa
yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk bersekolah?
Saya adalah seorang lulusan pondok pesantren dimana setiap musim ujian, suasana belajar di
pondok itu sangat terasa sehingga saya merindukan waktu-waktu saat lingkungan sekitar sangat
tenang dan hanya ada santri-santri yang belajar baik secara mandiri atau berkelompok dengan
temannya. Saya belum pernah mendapat suasana seperti itu lagi selain di pondok saya belajar dulu
sehingga hal tersebut menjadi sangat berharga dan rasanya ingin diulang kembali.

2. Peristiwa apa yang membuat anda berkembang dan belajar sebagai seorang pembelajar?
Ada suatu kejadian dimana saya sering melihat santri-santri di pondok saya mendapatkan
penghargaan karena prestasinya dan saat itu saya belum pernah merasakan maju ke depan banyak
santri untuk menerima penghargaan sehingga pada suatu saat yakni saat masa-masa ujian lisan,
saya bertekad untuk mendapatkan penghargaan “the best” untuk ujian lisan bahasa inggris. Saat itu
saya belajar giat dan mengumpulkan kepercayaan diri agar lancar saat berbicara di depan penguji.
Ujian lisan saya jalani dengan penuh semangat sampai-sampai penguji dan asisten-asistennya
sangat antusias melihat cara saya menjelaskan. Singkat cerita tibalah waktu pengumuman peraih
peringkat dan Alhamdulillah nama saya dipanggil sebagai “the best one” ujian lisan bahasa Inggris.

3. Siapa sosok yang menginspirasi anda?


Guru yang menginspirasi saya adalah seorang guru wali kelas sewaktu duduk di bangku di kelas 6
SD. Beliau displin waktu dekat dengan peserta didik serta Pembelajaran yang dilakukan sangat
menyenangkan, guru memanfaatkan media belajar yang sederhana namun dapat menyampaikan
materi pelajaran dengan baik, model dan metode pembelajaran yang beragam, pandai mengelola
kelas, dan beliau sangat tahu betul bagaimana gaya belajar kami dan tahu bagaimana membuat
kami tertarik untuk belajar .
Ada momen pada saat belajar di mana harus serius dan fokus, ada juga momen belajar santai
dan diselingi dengan bercandaan ataupun dengan bermain game. beliau tak hanya mampu
menjadi seorang guru bagi saya tapi juga mampu menjadi seorang teman bagi saya.

4. Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?


Pengalaman yang berkesan menurut saya bersama guru tersebut ialah ketika guru mengajar
dikelas dengan berbagai konsep mengajar yang menarik, penyajian materi pelajaran yang
dapat dengan cepat membuat saya dan teman-teman saya paham, suasana pembelajaran yang
melibatkan secara aktif siswa di dalam prosesnya menjadi sebuah pengalaman belajar yang
sangat berkesan dan masih saya ingat hingga saat ini. Hal yang sangat berkesan juga karena
beliau mampu mengajarkan materi tanpa membuat siswa jenuh dan bosan karena mampu
memahami kondisi siswa, beliau sering memotivasi serta bisa menjadi seorang teman bagi
siswanya.

5. Pernahkah anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut
di kelas yang anda ampu? Apa yang Anda lakukan?
Saya pernah menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan guru di kelas saat saya sedang
melaksanakan di Sekolah sebagai guru honerer. Saya berupaya menduplikasi cara guru
dalam mengelola kelas dan melakukan ice breaking ketika mengajar di kelas yang saya
ampu serta saya berusaha memberikan motivasi kepada siswa agar lebih semangat belajar
dan menjadi berusaha menjadi guru yang menyenangkan agar siswa tidak merasa tertekan
dan bosan dalam pembelajaran.
Tugas 2 : Panggilan Menjadi Guru

1. Siapa saya saat ini ?

Saya adalah seorang mahasiswa berusia 25 tahun yang sedang menempuh pendidikan
profesi guru pada ppg pra jabatan di Universitas Negeri Makassar sembari berjualan makanan
ringan secara offline maupun online. Saya memilih menjadi guru awalnya karena saya suka
dengan dunia anak. Dunia yang penuh dengan berbagai macam emosi serta dunia dimana kita
bisa melihat dan turut andil dalam perkembangan anak-anak didik. Tetapi setelah saya
menggeluti peran guru selama beberapa bulan, saya tersadar bahwa bukan hanya mengajar
secara formal di kelas, tetapi saya mendapati bahwa kita menjadi bermanfaat bagi orang
lainSaya saat ini adalah calon pendidik yakni guru, yang saat ini saya mengambil Pendidikan
profesi guru untuk terus belajar agar bisa menghantarkan murid-murid berdaya dan menjadi
manusia yang merdeka. Hal ini sejalan dengan menurut Ki Hadjar Dewantara yakni manusia
merdeka adalah manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun
batin, tidak tergantung pada orang lain. Maka, sebagai calon pendidik, untuk mewujudkan
murid-murid yang berpribadi mandiri dan merdeka, maka penting untuk mengajarkan anak
mengenali diri sendiri, berdaya untuk menentukan tujuan dan kebutuhan belajarnya yang
relevan dan kontekstual terhadap diri dan lingkungannya. Maka, dengan mengikuti program
Pendidikan profesi guru ini, saya berharap saya mampu menambah pengetahuan atau
wawasan saya terkait peserta didik. Jadi, bukan hanya pengajaran dengan metode konvensial,
akan tetapi dengan pengajaran yang kreatif dan menyenangkan. Sejalan dengan pengertian
pengajaran adalah suatu cara dalam menyampaikan imu atau manfaat bagi hidup anak-anak
secara lahir maupun batin. Sebagai guru yang professional, kita perlu selaras dengan konteks
zaman, meski murid-murid telah jauh berbeda dengan kita, namun mereka tetap butuh
kehadiran sosok pendidik, selaras dengan pandangan Ki Hadjar Dewantara yakni pendidik
sebagai penuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak, agar dapat
memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuh kekuatan kodrat anak. Sebelum
saya mengambil Pendidikan profesi ini, saya telah mengajar pada siswa sekolah dasar dan
merasakan perbedaan perilaku, metode, dan pemahaman siswa dalam belajar disbanding
siswa terdahulu (saat saya kecil). Misalnya, saat saya sekolah dasar, kami hanya dijelaskan
terkait materi pembelajaran hanya sebatas menggunakan metode ceramah, dan pembelajaran
hanya berpusat pada guru, aka tetapi saat ini, saat saya mengajar metode ceramah tersebut
sudah tidak dapat diterapkan lagi, karena karakteristik siswa mudah bosan pada pembelajaran,
oleh karena itu pada saat saya mengajar saya menerapkan pendekatan pembelajaran
kontekstual, agar siswa belajar berdasarkan kehidupan nyatanya, sejalan dengan karakteristik
siswa yang mampu memahami pembelajaran secara konkret.

2. Mengapa saya memilih menjadi guru?


Saya memilih menjadi guru karena sedari kecil, saya menyadari bahwa guru adalah pekerjaan
yang mulia, dan ketika saya dibangku sekolah dasar saya memandang guru-guru saya adalah
orang yang keren dengan bajunya yang rapih. Seiring berjalannya waktu, cita-cita saya masih
sama yakni guru. Namun, saat saya masuk dibangku sekolah menengah atas, saya menyadari
bahwa profesi guru sangat luas cakupannya, sehingga saya perlu memutuskan untuk menjadi
guru dibidang apa. Setelah meriset berbagai bidang guru, akhirnya saya memutuskan untuk
menjadi guru di sekolah dasar karena saat itu saya melihat Pendidikan di Indonesia masih sangat
kurang, terlebih Pendidikan karakter peserta didik, sehingga menurut saya, dengan menjadi
seorang guru di sekolah dasar dapat memperbaiki karakter peserta didik, karena sekolah dasar
adalah pondasi awal siswa dalam belajar.Setelah saya selesai kuliah, saya langsung menerapkan
ilmu yang saya dapatkan, dengan mengajar di salah satu sekolah dasar di Makassar, sebelum
saya masuk bekerja, saya merasa bahwa saya sudah cukup ilmu dalam mengajar, akan tetapi
setelah melihat realita yang ada dan setelah terjun langsung mengajar, saya menyadari bahwa
ilmu saya masih sangat kurang, saya masih belum dapat memanajemen kelas, belum dapat
menemukan solusi dari berbagai permasalahan siswa, terkhusus pada karakter siswa. Oleh sebab
itu, saya memutuskan untuk melanjutkan Pendidikan saya dengan mengikuti program
Pendidikan profesi guru. Menjadi guru tidak mudah, banyak tantangan yang perlu dihadapi, dan
butuh kesabaran dan ketekunan dalam menjalankannya. Sebagai seorang guru, tidak hanya
memberi ilmu, namun juga mendidik dengan memberikan pemahaman karakter. Menjadi
panutan atau roll models bagi siswa, juga perlu dilakukan bagi seorang guru.

3. Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak kepada peserta didik?
Pembelajaran yang berpihak pada siswa adalah pembelajaran yang memberi kesempatan
siswa untuk mengemukakan pendapat, memberi kebebasan membangun sendiri pengetahuannya,
tidak selalu mengikuti keinginan gurunya. Siswa diberi kebebasan untuk memahami pelajaran
sesuai dengan caranya.mengajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh guru. Guru bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Agar siswa mudah memahami materi
pembelajaran maka guru semestinya melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada siswa.
Agar pembelajaran dapat berpihak pada siswa, maka penting bagi guru untuk mengenal karakter
siswa, sehingga memudahkan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran yang sesuai
kebutuhan guru. Selain itu, dibutuhkan juga keterampilan membuka dan menutup pembelajaran
misalnya siswa dilatih untuk saling menghargai satu sama lainnya. Guru membuka pembelajaran
dengan salam dan meminta ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin doa. Dengan begitu
ada kesempatan siswa untuk menjadi seorang pemimpin dan terjadi saling menghargai antara
siswa dan guru. Tujuan keterampilan guru dalam membuka dan menutup pembelajaran yaitu
siswa lebih paham akan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, meningkatkan minat siswa
dalam belajar, membantu siswa untuk mengetahui pembelajaran yang urut sehingga materi
mudah dipahami. Jika guru terampil dalam membuka kegiatan pembelajaran dan menarik
perhatian siswa, maka dapat memunculkan semangat belajar siswa, dengan semangat belajar
tersebut dapat memudahkan siswa memahami pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai, dan dengan keterampilan menutup pembelajaran dengan guru yang memotivasi siswa,
dapat mempertahankan motivasi belajar siswa yang telah dibangun pada awal pembelajaran.

Pembelajaran hendaknya berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus aktif dalam proses
pembelajaran. Guru perlu menumbuhkan keterampilan bertanya dan keterampilan menjawab
siswanya. Dengan begitu ada interaksi aktif antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan
guru. Keterampilan merespon peserta didik dengan tetap menjaga keadilan bagi setiap siswa di
kelas. Guru harus bersifat adil dalam memperlakukan siswa. Keterampilan mengajar guru juga
perlu diperhatikan. Misalnya guru mengajar dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa
dan memiliki variasi dan inovasi dalam membuat pembelajaran yang berpihak pada siswa. Media
pembelajaran menggunakan media yang membuat siswa tidak bosan dan membuat siswa aktif
dalam menggunakan media tersebut. Guru perlu terampil dalam mengelola kelas, sehingga
pembelajaran berjalan dengan baik dan tertib. Guru berperan mengelola pembelajaran mulai dari
pembukaan hingga penutup. Guru menuntun siswa mengikuti pembelajaran sesuai dengan minat
dan bakat mereka. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran

.
Lingkaran Emas Pribadi
(Golden Circle)

Nama : Alfiatun Nisaa’ Khirah Zaafirah


Asal Kota/Kabupaten : Makassar
Provinsi : Sulawesi Selatan

WHY (tujuan: alasan, keyakinan, motivasi)

Saya mengikuti mata kuliah filosofi pendidikan nasional karena mata kuliah ini, membuka
wawasan kami terkait pendidikan diindonesia dengan berdasar pandangan Ki Hadjar
Dewantara. Saya yakini, dengan belajar filosofi pendidikan nasional, dapat menambah
wawasan saya terkait pendidikan di indonesia, dengan wawasan itu dapat menjadi acuan saya
menjadi seorang guru. Hal ini yang memotivasi saya mempelajari filosofi pendidikan nasional
yakni, dengan mempelajari mata kuliah ini, saya dapat mengetahui perkembangan pendidikan
nasioal, sehingga dapat menjadi bekal saya menjadi calon pendidik
HOW (strategi dan kebutuhan)

Saya menggunakan beberapa strategi untuk mencapai tujuan saya. Pertama, Strategi yang
akan saya terapkan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu saya memerlukan motivasi dari diri
sendiri dan dari orang-orang di sekitar saya. Kedua, mengikuti Mata kuliah ini dengan
sungguh-sungguh dan berusaha untuk menerapkan hal-hal yang saya pelajari dalam mata
kuliah ini pada saat pembelajaran. Ketiga, saya menanamkan prinsip untuk tidak mudah puas
dengan apa yang telah saya capai agar saya dapat terus belajar dan mengembangkan potensi
diri. Keempat, konsistensi dan disiplin waktu. Selain itu hal yang saya butuhkan untuk
menjalankan strategi tersebut yaitu fasilitas yang memadai untuk belajar.

WHAT (langkah-langkah konkrit dan waktu yang dibutuhkan)

Langkah-langkah konkrit, yang akan saya jalankan dalam mencapai tujuan saya filosofi
pendidikan nasional, yakni membaca dan mencari berbagai informasih terkait pembelajaran
filosofi, terkhususnya terkait pandangan pendidika menurut KI Hadjar Dewantara, dan
menuangkan ide atau wawasan yang saya dapatkan melalui forum diskusi kelas. Maka, saya
menjalankan langkah tersebut pada waktu pembelajaran
Tugas 3: Komitmen Diri

MENGAPA
Mengapa saya mengikuti Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional?

Mata kuliah filosofi pendidikan nasional adalah salah satu mata kuliah wajib dalam PPG Pra
jabatan 2024 gelombang 1, mata kuliah ini juga menjadi bagian dari proses dalam mengenal
diri dan peran serta sebagai pendidik. Dalam mata kuliah ini saya dapat mengetahui pendidikan
dari cara pandang ilmu filsafat. Dengan mengikuti mata kuliah filosofi pendidikan saya
mendapatkan beberapa pengetahuan terutama tentang dasar-dasar persiapan untuk menjadi
seorang guru profesional.

Apa yang Saya yakini?

Saya yakin bahwa dengan mengikuti mata kuliah ini, satu dari sekian banyak proses menjadi
guru bisa saya lewati dengan baik dan penuh kesiapan. Saya bisa meningkatkan kualitas diri
saya terlebih lagi dalam meningkatkan kemampuan mengajar guru.

Apa yang memotivasi Saya?

Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah ini agar dapat menjadi guru yang memiliki
kemampuan profesional yang dapat saya terapkan selama melakukan proses pembelajaran.

BAGAIMANA

Apa saja strategi yang akan Saya terapkan untuk mencapai tujuan?

Strategi yang akan saya terapkan yakni dengan menyiapkan kualitas diri sebagai pendidik
dengan cara terus belajar salah satunya dengan membaca modul yang sudah tersedia di laman
LMS dan mengerjakan soal-soal yang membuat saya menjadi lebih paham terkait pendidikan.
Menurut Ki Hajar Dewantara “guru harus terus belajar agar dapat mengantarkan murid untuk
berdaya dan menjadi manusia yang merdeka”. Oleh karena itu, saya dapat mengadopsi
pemikiran dari materi mata kuliah filosofi pendidikan.

Apa saja yang Saya butuhkan untuk menjalankan strategi tersebut?


Kebutuhan yang perlu dipersiapkan yaitu memahami konsep-konsep dalam pendidikan,
membangun kesiapan diri dan memiliki keinginan untuk menerapkan strategi yang sudah
dipelajari.

APA

Apa saja langkah-langkah konkrit yang akan Saya jalankan?

Langkah konkrit yang saya ambil yaitu dengan mengikuti mata kuliah yang sudah dipersiapkan
oleh pemerintah, mengerjakan tugas yang sudah dipersiapkan baik secara individu maupun
kelompok, dan melaksanakan PPL untuk menganalisis pembelajaran pada sekolah, mencari
solusi dari permasalahan, serta melakukan penerapan solusi pemecahan permasalahan yang
sudah dirancang.

Kapan Saya menjalankan langkah-langkah tersebut?

Saya menjalankan langkah tersebut sesuai jadwal yang telah ditentukan. Waktu yang
dibutuhkan kurang lebih 12 bulan dengan sistem pelaksanaan teori sejalan dengan kegiatan
PPL (2 hari kuliah dan sisanya ke sekolah).

Anda mungkin juga menyukai