Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh:

Nama : Yetri Lina Wati

NIM : 23345725

Bidang : Pengembangan Perangkat Lunak Dan Gim

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

JURUSAN PENDIDIKAN PROFESI GURU

FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
Tugas 1: Refleksi Pengalaman Bersekolah
 Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah, atau, pengalaman apa
yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk bersekolah? (pilih salah satu)
 Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar?
 Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?
 Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?
 Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut di
kelas yang Anda ampu? Apa yang Anda lakukan?

Jawaban : Pengalaman yang membuat saya rindu bersekolah yaitu waktu duduk dibangku
sekolah saat smp dimana waktu smp adalah masa-masa yang sangat menyenangkan,
dimana dimasa itu kami disekolah masih bisa belajar sambil bermain, sangat jarang untuk
focus belajar saja tapi disaat belajar pasti ada bermain, serta berdiskusi bersama saat
materi pelajaran sedang padat-padatnya, disaat usil keteman, saat makan berebutan
dikantin pada waktu istirahat, disaat kami membuat guru ngambek sehingga tidak mau
masuk kelas, disaat melakukan ospek terhadap junior, pengalaman ini tidak ada lagi pada
masa sekarng ini karena dulu masih ada namanya mos, kalau sekarang namanya udah
berganti jadi pengenalan lingkungan sekolah.
Saya merasa berkembang dan belajar sebagai seorang pembelajar pada saat saya
bisa menjelaskan materi yang sedang dipelajari ke teman-teman saya, saya bisa
menjelaskan apa yang tidak diketahui teman saya dan saya bisa membuat teman-teman
memahami pembelajaran juga, sehingga sama-sama memahami pembelajarn.
Saya memiliki sosok guru yang menginspirasi yaitu pada saat saya duduk di bangku
sekolah menengah kejuruan. Beliau adalah Guru Produktif Teknik Komputer Jaringan beliau
mengajar saya waktu kelas 3 SMK, saya masih ingat nama bapak itu sampai sekarang
namanya bapak wardi yang mana beliu pada saat jam pelajaran beliau sering melakukan
tanya jawab dan apabila terjadi kontak mata dengan guru tersebut maka secara otomatis
peserta didik tersebutlah yang harus menjawab pertanyaan. Meskipun merasa sedikit
tertekan namun cara mengajar yang seperti itu memberikan kesan mendalam bagi saya,
beliaulah guru satu-satunya yang saya temui yang setiap mengajar tidak pernah membawa
buku ketika menjelaskan langsung melakukan praktek setelah dijelaskan, disaat praktek
bapak itu pun langsung ikut turun tangan jika punya siswa tidak bisa dan membantu sampai
siswa bisa sampai selesai.
Pada saat saya menjadi guru honorer kurang lebih saya mengajar selama satu
tahun, saya mengikuti cara mengajar guru yang menginspirasi saya diwaktu sekolah dulu
dan saya menerapkan pembelajaran seperti itu kepada peserta didik yang saya ajarkan,
setiap masuk kelas saya akan bertanya kesiswa tentang materi sebelumnya dengan cara
menunjuk siswa yang berkontak mata dengan saya, dan disaat praktek saya akan
membimbing langsung siswa tersebut sampai bisa dan saya juga menerapkan mengajar
tampa melihat buku, yang mana saya belajar lebih dulu supaya tidak melihat buku. Respon
dari peserta didik sama seperti yang saya rasakan saat duduk di bangku sekolah dulu.

Tugas 2: Panggilan Menjadi Guru

1. Siapa saya saat ini?


2. Mengapa saya memilih menjadi guru?
3. Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?

Jawaban : Nama saya Yetri Lina Wati, saya adalah seorang mahasiswa, lebih tepatnya
mahasiswa baru Pendidikan Profesi Guru (PPG) prajabatan gelombang pertama tahun
2023, untuk sampai ditahap banyak tahap seleksi yang harus diikuti, Alhamdulillah dari
sekian banyak yang lulus saya termasuk salah satunya, Motivasi saya untuk mengikuti ini
adalah keinginan untuk menjadi guru professional.
saya ingin jadi guru karena menjadi guru merupakan pekerjaan yang mulia karena
bermanfaat bagi orang lain khususnya siswa, Melihat peserta didik berhasil dan sukses
adalah sebuah kebangaan bagi seorang guru, Melihat peserta didik mengetahui bakat serta
kemampuan diri bisa melaksanakan proses pembelajaran tanpa terganggu masalah apapun
adalah sebuah kebahagiaan bagi seorang guru, Pada setiap tingkat pendidikan selalu ada
guru yang menjadi sosok menginpirasi bagi saya, dan menjadi guru merupakan cita-cita dari
kecil sangat menyenangkan menurut saya, ada saat saya mengajar saya juga menduplikasi
atau mengadaptasi cara guru-guru saya dahulu dalam proses belajar dan mengajar.
Misalnya dalam hal sabar menghadapi siswa apalagi saat mengajar siswa yang jarak
umurnya tidak jauh beda dengan saya.
Bagiamana supaya berpihak kepada pesert didik yaitu dengan kita harus mengenali
kebutuhan individual siswa, Setiap siswa memiliki kebutuhan, bakat, dan minat yang
berbeda dan potensi mereka cara menyampaiakan materi pelajaran serta Cobalah untuk
melihat situasi dari sudut pandang siswa, menjadi guru yang mudah dihubungi oleh siswa
dan Sertakan siswa dalam pengambilan keputusan Guru sosok yang digugu dan ditiru, guru
merupakan penganti sosok orang tua di sekolah. Guru adalah significant person bagi siswa,
perilaku guru kadang menjadi contoh bagi siswa. Jika sebagai guru kita bisa memahami
bagaimana kondisi masing-masing siswa itu sangat membantu dalam proses kegiatan
belajar. Masing-masing siswa merupakan individu yang berbeda-beda secara latar belakang
keluarga, bakat, minat, kondisi psikologis, latar ekonomi dan lingkungan. Dengan
memahami hal ersebut kita sebagai guru tidak bisa membanding-bandingkan antara siswa
satu dengan yang lainnya. Menjadi guru yang bisa membantu keseluruhan siswa tanpa
terkecuali,ingat saja jika kita disbanding-bandikan pasti hati kita tidak enak begitu juga
dengan siswa.

Tugas 3: Komitmen Diri

 MENGAPA
1. Mengapa saya mengikuti Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional?
2. Apa yang Saya yakini?
3. Apa yang memotivasi Saya?

 BAGAIMANA
1. Apa saja strategi yang akan Saya terapkan untuk mencapai tujuan?
2. Apa saja yang Saya butuhkan untuk menjalankan strategi tersebut?

 APA
1. Apa saja langkah-langkah konkrit yang akan Saya jalankan?
2. Kapan Saya menjalankan langkah-langkah tersebut?

Lingkaran Emas Pribadi


(Golden Circle)

Nama: Yetri Lina Wati


Asal Kota/ Kabupaten: Kabupaten Solok
Provinsi: Sematera Barat

Why

How

What
Why( alasan, keyakinan, motivasi)
Saya mengikuti mata kuliah filosofi pendidikan nasional dengan tujuan agar
bisa lebih memahami dasar-dasar, nilai-nilai, dan tantangan dalam sistem pendidikan
nasional kita, yang pada gilirannya dapat membantu kita berkontribusi secara positif
dalam memajukan pendidikan dan pembangunan nasional, Saya yakin bahwa
pendidikan bukan hanya jembatan bagi peserta didik untuk menjadi manusia
seutuhnya, melainkan juga merupakan kodrat yang ada dalam diri anak hingga kelak
dapat menjadi manusia yang merdeka. Hal yang memotivasi saya untuk mengikuti
mata kuliah filosofi pendidikan nasional adalah rasa dan panggilan jiwa dari dalam diri
saya yang ingin menjadi seorang pendidik yang memiliki prinsip seperti Ki Hajar
Dewantara yaitu “IngNgarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri

How ( Strategi dan kebutuhan)


Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi yang saya gunakan adalah learning
by oing atau belajar dengan cara melakukan, yang mana mempraktikkan dan
mengalami sendiri proses pengajarannya, saya membutuhkan pengalaman mengajar
sebanyak mungkin, pemahaman materi yang cukup, teman diskusi, sehingga kelak
saya akan menjadi guru yang memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip
pendidikan nasional dalam praktik pengajaran nantinya.

What (langkah-langkah kongkrit dan waktu yang dibutuhkan)

Langkah-langkah konkrit yang akan saya jalankan demi mencapai tujuan yaitu:

1. Mendapatkan pengalaman mengajar sebanyak mungkin, baik dalam bentuk


magang, pekerjaan sukarela, atau praktek pengajaran resmi. Semakin banyak
mengajar, semakin banyak pemahaman yang didapatkan
2. Pantau dan Refleksikan Pengalaman.
3. Luangkan waktu untuk membaca dan mempelajari materi
4. Mengajarkan peserta didik dengan prinsip merdeka belajar sesuai dengan
perangkat pembelajaran yang telah dirancang
5. Mengevaluasi peserta didik dengan penilaian otentik yang adil dan transparan

Saya menjalankan langkah-langkah tersebut apabila saya mulai menjadi guru di


sekolah, baik ketika PPL maupun saat menjadi guru sesungguhnya kelak, pelajari
terus menerus karena waktu untuk belajar adalah selamanya kalau kita mau.

Anda mungkin juga menyukai