2. Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar?
Peristiwa yang membuat saya berkembang dan belajar sebagai seorang pembelajar
adalah ketika saya mengikuti lomba olimpiade IPA yang diselenggarakan di tingkat
Kecamatan Sijunjung. Karena terlalu percaya diri dengan hasil olimpiade yang akan
mendapatkan juara, ternyata saya tidak dapat juara disitu saya merasa sangat sedih dan
hampir menangis. Setelah olimpiade, guru saya mendatangi saya, beliau memberikan
semangat kepada saya dan menasehati suatu saat harus bisa lebih baik. Dari sini saya
mulai belajar lebih giat lagi dalam bejalar IPA di sekolah.
5. Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut di
kelas yang Anda ampu? Apa yang Anda lakukan?
Saya pernah mengadaptasi yang dilakukan oleh Ibu Sur. Ketika saya mengajar di
dalam kelas saya selalu mengaitkan materi dengan kehidupan siswa sehari-hari agar
mereka mudah memahami materi seperti yang dilakukan guru saya dahulu. Saat saya
mendampingi siswa saya dalam melaksankan pratikum dilaboratorium IPA, selalu
memberikan arahan, cara mempergunakan, dan fungsi alat-alat yang ada di
laboratorium IPA agar Pratikumnya berjalan dengan lancar.
3. Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?
Menjadi guru yang berpihak pada peserta didik berarti seorang guru selalu
mengutamakan kepentingan perkembangan peserta didik sebagai acuan utama. Semua
keputusan yang diambil oleh seorang guru harus didasari oleh pembelajaran peserta
didik terlebih dahulu, bukan dirinya sendiri. Segala hal yang kita lakukan harus tertuju
pada perkembangan peserta didik, bukan pada pemuasan diri kita sendiri. Dengan
mengenali kebutuhan dan minat peserta didik, membuat lingkup belajar yang inklusif,
memberikan perhatian individual, menggunakan srategi pembelajaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, memberikan umpan balik yang
konstruktif, berkomunikasi dengan orang tua peserta didik, serta memberikan contoh
yang baik akan menjadikan kita guru yang berpihak kepada peserta didik.
2. BAGAIMANA
a. Apa saja strategi yang akan Saya terapkan untuk mencapai tujuan?
Strategi yang akan saya terapkan untuk mencapai tujuan belajar Filosofi
Pendidikan Nasional adalah dengan cara berikut:
1) Mengikuti perkuliahan dengan baik.
2) Menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
3) Berdiskusi dengan teman-teman mengenai hal yang berkaitan dengan Filosofi
Pendidikan Nasional.
4) Refleksi diri dengan cara memikirkan hal apa yang sudah saya lakukan hari ini
untuk menambah pemahaman dan wawasan mengenai Filosofi Pendidikan
Nasional.
b. Apa saja yang Saya butuhkan untuk menjalankan strategi tersebut?
1) Semangat belajar yang terus diperbarui.
2) Menambah referensi yang berkaitan dengan Filosofi Pendidikan Nasional.
3) Suasana lingkungan yang mendukung untuk belajar.
4) Memiliki daftar target atau tugas yang akan dikerjakan.
3. APA
a. Apa saja langkah-langkah konkrit yang akan Saya jalankan?
Saya menjalankan Langkah-langkah konkrit berikut ini:
1) Hadir tepat waktu Ketika mengikuti perkuliahan Filosofi Pendidikan Nasional.
2) Mencari sumber referensi maupun hal apapun terkait Filosofi Pendidikan
(video, artikel, buku, dll).
3) Siap menerima kritik maupun saran dari teman maupun dosen.
4) Membuat daftar target tujuan yang akan dicapai atau tugas yang akan
diselesaikan.
b. Kapan Saya menjalankan langkah-langkah tersebut?
Saya mulai menjalankan Langkah-langkah tersebut setiap hari. Dan saya merasa
semua hal kebaikan untuk belajar harus dimulai dari hari ini dan saat ini. Karena
dengan menunda belajar berarti saya menunda kesuksesan yang akan saya raih.