Anda di halaman 1dari 5

Tugas 1: Refleksi Pengalaman Bersekolah

 Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah, atau, pengalaman apa
yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk bersekolah? (pilih salah satu)
 Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar?
 Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?
 Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?
 Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut di
kelas yang Anda ampu? Apa yang Anda lakukan?

Panduan menulis tulisan reflektif


Setelah menonton 2 video dan memaknai panggilan diri menjadi seorang guru, Anda diminta
menuliskan sebuah tulisan reflektif kritis dengan jumlah minimum 300 kata dan maksimum
500 kata dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan panduan yang telah disediakan.

Berikut adalah pertanyaan panduan tulisan reflektif Anda:

 Siapa saya saat ini?


 Mengapa saya memilih menjadi guru?
 Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?

Tugas 1: Refleksi Pengalaman Bersekolah


Pengalaman yang saya rindukan pada saat saya di kelas 3 SMA dimana saat itu adala
siswa yang menjadi kelas senior atau kelas tertinggi tingkat SMA. Pengalaman saat itu adalah
banyak aktivitas yang saya lakuka contohnya saja pembelajaran di kelas, kegiatan
menghadapi ujian kelulusan, ujian praktek bahkan disini saya masih aktif dalam kegiatan
ekstrakulikuler pramuka. Waktu itu saya belum bisa membagi waktu antara ujian praktek dan
pendamping ekstra pramuka, tetap dengan adanya guru yang hebat yang dapat memberikan
motivasi serta mengarahkan saya agar saya bisa membagi waktu saya. Perkenalakan saja guru
fisika saya yaitu bapak Eko. Beliau yang selalu mengarahkan saya untuk selalu bersemangat
menjalankan tugas-tugas yang ada di sekolah. Saat itu latihan praktek ujian kelas 12 B di
lakukan setiap hari jum’at tetapi di hari yang bersamaan saya menjadi pendamping ekstra
pramuka. Dengan bersamaan waktu tersebut pak eko meminta saya untuk latihan ujian
praktek bersama kelas 12 A yang dilakukan pada setiap hari kamis. Beliau tidak memaksa
saya untuk berhenti mengikuti ekstrakulikuler pramuka yang dimana saya sangat suka
mengikuti kegiatan tersebut yang membuat saya berprestasi, tetapi pak eko selalu mendukung
dan mengarahkan walalupu beliau bukan pengampu pramuka disekolah. Berkat kebaikan dan
dedikasi yang diberikan oleh guru saya tersebut saya pun bertekad selalu rajin dan semangat
mengikuti latihan ujian praktek fisika meskipun tidak dengan teman sekelas. Banyak
kerjasama yang saya bangun dan menghargai waktu. Dari pengalaman ini saya bisa
memaknai bahwa seorang guru itu mengarahkan dan memberi jalan keluar agar siswa itu
dapat berdiri dengan kodratnya buka memaksa demi kepentingan pribadinya. Pengalaman ini
membawa saya sampai saya lulus perguruan tinggi sampai saya berkesempatan menjadi guru
SD selama 6 bulan dimana saat itu saya menjadi wali kelas 4. Saat itu saya memiliki murid
yang bernama karin anak tersebut sangat berprestasi di bidang olahraga dimana siswa ini
mendapatkan berbagai kejuaraan sampai tingkat provinsi olahraga voly. Tetapi dalam hal
pembelajaran akademik anak ini kurang menguasai. Di hari yang bersamaan anak ini
memiliki jadwal untuk latihan voly dan bersamaan dengan les matematika di kelas. Saya
sebagai guru tidak bisa melarang dan memaksa anak tersebut untuk wajib mengikuti les
setelah pulang sekolah. Sehingga saya memberikan pilihan jalan keluar dengan kesepakatan
bersama orangtuanya yaitu mengajaknya untuk belajar bersama di rumah saya yang
bersamaan dengan jadwal belajar bersama atau les anak-anak di sekitar rumah saya atau
pilihan kedua hari sabtu setelah pulang sekolah ada pembelajaran tambahan. Dengan pilihan
tersebut saya tidak memaksanya. Tetapi dengan kegigihan anak tersebut agar tidak tertinggal
dengan teman sekelasnya siswa tersebut memilih untuk datang kerumah saya untuk belajar
bersama. Meskipun tidak dengan teman sekelasnya anak ini bisa bekerjasama dan saling
membantu dari pengalaman yang ada disekolahnya masing-masing sehingga siswa saya karin
bisa menghargai waktu dan bisa bekerjasama. Sehingga pengalaman ini membuat saya
berfikir bahwa kemampuan anak berbeda-beda kami sebagai guru hanya bisa menuntun,
mengarahkan, dan memfasilitasi apa yang sebenarnya yang ada pada diri setiap anak.

Panduan menulis tulisan reflektif

1. Siapa saya saat ini?


Saat ini saya adalah mahasiswa baru PPG prajabatan gelombang satu tahun 2023.
Perjalanan untuk mencapai kondisi saat ini dimulai dari pengalaman masalalu
pada saat sekolah adalah masa-masa belajar serta berinteraksi dengan siswa
lainmya. Pada saat bersekolah adalah saat masa-masa bersaing mendapatkan
peringkat di kelas. Karena mendapat peringkat saat sekolah merupakan sebuah
reward tersendiri selain ilmu dan pengalaman yang didapatkan serta
Pendidikan yang diberikan oleh guru-guru.
Hal yang membuat merasa berkembang dan belajar sebagai seorang pembelajar
adalah pada saat mendapatkan ilmu baru, kemampuan baru serta pengalaman
baru yang diterima saat pembelajaran. Peningkatan diri melalui proses
pembelajaran dan Pendidikan.
2. Mengapa saya memilih menjadi guru?
Motivasi saya untuk mengikuti ini adalah keinginan untuk menjadi guru
professional. Menjadi guru merupakan pekerjaan yang mulia karena bermanfaat
bagi orang lain khususnya siswa. Melihat peserta didik berhasil dan sukses adalah
sebuah kebangaan bagi seorang guru. Melihat peserta didik mengetahui bakat
serta kemampuan diri bisa melaksanakan proses pembelajaran tanpa terganggu
masalah apapun adalah sebuah kebahagiaan bagi seorang guru.
Pada setiap tingkat pendidikan selalu ada guru yang menjadi sosok menginpirasi
bagi saya. Misal pada saat sekolah dasar wali kelas 5 dan 6 yang merupakan
guru yang sama. Beliau selama mengajar selalu sabar dan jarang marah. Bukan
berarti beliau tidak tegas kepada para siswa. Beliau merupakan seorang guru
teladan dimasanya. Pengalaman yang berkesan selanjutnya adalah pada saat
sekolah menengah kejuruan. Pada saat belajar multimedia dimana saat itu kami
masih awam dengan computer serta internet. Kami belajar membuat brosur di
ruang ICT, mendapat skill baru yang menyenangkan pada saat itu.
Pada saat saya mengajar saya juga menduplikasi atau mengadaptasi cara guru-
guru saya dahulu dalam proses belajar dan mengajar. Misalnya dalam hal sabar
menghadapi siswa apalagi saat mengajar siswa yang jarak umurnya tidak jauh
beda dengan saya. Bagiamana cara menyampaiakan materi pelajaran serta
bagaimana melakukan pendekatan kepada para siswa.
3. Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?
Guru sosok yang digugu dan ditiru, guru merupakan penganti sosok orang tua di
sekolah. Guru adalah significant person bagi siswa, perilaku guru kadang menjadi
contoh bagi siswa. Jika sebagai guru kita bisa memahami bagaimana kondisi
masing- masing siswa itu sangat membantu dalam proses kegiatan belajar.
Masing-masing siswa merupakan individu yang berbeda-beda secara latar
belakang keluarga, bakat, minat, kondisi psikologis, latar ekonomi dan
lingkungan. Dengan memahami hal tersebut kita sebagai guru tidak bisa
membanding-bandingkan antara siswa satu dengan yang lainnya. Menjadi guru
yang bisa membantu keseluruhan siswa tanpa terkecuali.
Tugas 2: Panggilan Menjadi Guru

1. MENGAPA
 Mengapa saya mengikuti Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional?
 Apa yang Saya yakini?
 Apa yang memotivasi Saya?
2. BAGAIMANA
 Apa saja strategi yang akan Saya terapkan untuk mencapai tujuan?
 Apa saja yang Saya butuhkan untuk menjalankan strategi tersebut?
3. APA
 Apa saja langkah-langkah konkrit yang akan Saya jalankan?
 Kapan Saya menjalankan langkah-langkah tersebut?

LINGKARAN EMAS PRIBADI


(GOLDEN CIRCLE)

NAMA : NUNIK BUDIYANTI


ASAL KOTA/KABUPATEN : MAGELANG
PROVINSI : JAWA TENGAH

WHY
HOW

HOW

WHAT

WHY (TUJUAN: ALASAN,KEYAKINAN, MOTIVASI)

Saya mengikuti mata kuliah filosofi pendidikan nasional dengan tujuanmemahami arti dari
pendidikan sebenarnya. Saya yakin bahwa pendidikanbukan hanya jembatan bagi peserta didik
untuk menjadi manusia seutuhnya,melainkan juga merupakan kodrat yang ada dalam diri anak hingga
kelak dapatmenjadi manusia yang merdeka.Hal yang memotivasi saya untuk mengikuti mata
kuliah filosofi pendidikannasional adalah rasa dan panggilan jiwa dari dalam diri saya yang ingin
menjadiseorang pendidik yang memiliki prinsip seperti Ki Hajar Dewantara yaitu “IngNgarsa Sung
Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.”
HOW (STRATEGI DAN KEBUTUHAN)

Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi yang saya gunakan adalah learning bydoing atau belajar
dengan cara melakukan. Dengan demikian, saya membutuhkan banyak pengalaman mengajar sehingga
kelak saya akan menjadi guru yang memahami filosofi pendidikan nasional.

WHAT (langkah- langkah konkrit dan waktu yang dibutuhkan)

Langkah-langkah konkrit yang akan saya jalankan demi mencapai tujuan yaitu:

1. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang merdeka, diawali dengan analisis kebutuhan peserta didik di
lapangan

2. Mengajarkan peserta didik dengan prinsip merdeka belajar sesuai dengan perangkat pembelajaran
yang telah dirancang

3. Mengevaluasi peserta didik dengan penilaian otentik yang adil dan transparanSaya menjalankan
langkah-langkah tersebut apabila saya mulai menjadi guru di sekolah dasar, baik ketika PPL maupun saat
menjadi guru sesungguhnya kelak

Anda mungkin juga menyukai