Anda di halaman 1dari 5

Anggota kelompok :

1. Nunik Budiyanti
2. Nur Amalia Putri
3. Nur Ardiyanti Wahyuni
4. Nur Fitriyani Isnaini
5. Nur Puji Astuti
Kelas : PGSD E

1. Peran teknologi dan media dalam pembelajaran


Teknologi dan media pembelajaran memiliki peran penting dalam proses
pembelajaran. Teknologi dapat membantu guru dalam menyajikan materi
pelajaran secara menarik dan interaktif, sehingga dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa. Media pembelajaran dapat membantu siswa dalam
memahami materi pelajaran secara lebih mendalam dan bermakna. Berikut
adalah beberapa peran teknologi dan media dalam pembelajaran antara lain:
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa. Teknologi dan media pembelajaran
dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak
membosankan. Hal ini akan meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga
mereka lebih bersemangat untuk belajar.
b. Meningkatkan efektivitas pembelajaran. Teknologi dan media
pembelajaran dapat membantu guru untuk menyampaikan materi
pembelajaran dengan lebih efektif. Hal ini akan membuat siswa lebih
mudah memahami materi pembelajaran.
c. Meningkatkan aksesibilitas pembelajaran. Teknologi dan media
pembelajaran dapat membantu siswa untuk mengakses materi
pembelajaran di mana saja dan kapan saja. Hal ini akan memudahkan
siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajarnya masing-
masing.
2. Langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk mewujudkan menjadi guru
profesional dan guru digital
a. Terampil Membuat Media Pembelajaran Yang Menarik
Sebagai komponen utama pembelajaran, guru maupun calon guru di
tuntut harus terampil dalam menciptakan pembelajaran yang menarik di
kelas, tujuannya agar peserta didik tidak bosan dengan materi yang
dijelaskan. Selain itu, media pembelajaran yang dibuat harus mampu
membuat peserta didik memahami gambaran nyata dari materi yang
sedang disampaikan. Melalui kreativitas serta keterampilan yang dimiliki,
guru mampu menciptakan metode pembelajaran yang menarik dengan
menggunakan media visual, audio, maupun audio visual. Guru dapat
memanfaatkan berbagai platform pembelajaran yang mudah digunakan,
misalnya saja assemblredu (ar), millealab (vr), canva, maupun classpoint.
b. Mampu Memanfaatkan Media Sosial Dalam Konteks Pendidikan
Semakin banyaknya orang yang mengakses teknologi digital seperti
internet, tentunya semakin banyak pula situs maupun aplikasi yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran. Media sosial hampir di akses oleh
setiap orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dengan begitu
sebagai guru yang memiliki skill digital harus mampu menafaatkan media
sosial sebagai sarana edukasi yang menarik.
c. Terampil Menciptakan Suasana Kelas Yang Tidak Membosankan
Saat ini, peserta didik cenderung menggemari gadget karena mereka
dapat menemukan berbagai hal menarik di dalamnya. Sudah dapat
dipastikan bahwa peserta didik lebih banyak menghabiskan waktunya
untuk mengeksplor media sosial. Susana belajar di kelas yang
membosankan membuat anak cenderung menjadi pasif, dengan
terciptanya suasana kelas yang menaik dapat membuat peserta didik betah
belajar di kelas. Misalnya menyelingi pembelajaran dengan bermain game.
Guru harus mampu menciptakan game-based learning agar di samping
belajar, peserta didik di latih untuk berfikir kritis dengan game yang
menyenangkan tersebut. Guru dapat mengembangkan multimedia
pembelajaran berbasis game secara mudah melalui platform genially ini.
d. Mampu Berbahasa Asing
Di era sekarang, dunia menjadi serba digital dan semakin tak
terbatas, guru di tuntut untuk bisa berbahasa asing terutama bahasa
internasional yang digunakan PBB. Perkembangan global ini menjadikan
guru harus beradaptasi dengan perkembangan global dalam konteks
pendidikan. Dengan begitu guru mampu mempelajari ilmu pengetahuan
untuk menciptakan pembelajaran yang lebih beragam.
e. Bergabung Dengan Komunitas Sesama Pendidik
Selain keempat hal di atas, di era saat ini guru juga harus mampu
berkolaborasi dengan sesama pendidik dari berbagai wilayah Indonesia.
Bahkan jika bisa, mereka juga dapat berkolaborasi dengan sesama
pendidik dari berbagai negara. Hal ini amat penting, untuk menciptakan
semangat dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas di era digital.
Semangat berkolaborasi juga dapat meningkatkan keterampilan digital
guru, biasanya hal ini didapat dari melakukan diskusi dan sharing bersama.
Sebagai contoh, guru maupun calon guru dapat bergabung dengan High
Tech Teacher Indonesia yang merupakan forum pendidik dan calon
pendidik dalam mempelajari pemanfaatan teknologi terkini untuk
pendidikan.
3. Bentuk-bentuk media dan teknologi yang pernah bapak/ibu gunakan di sekolah
masing-masing
a. Media Audio
Macam-macam media pembelajaran audio berfungsi untuk
menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media
audio berkaitan erat dengan indera pendengaran. Dilihat dari sifat pesan
yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa
lisan atau kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi).
Contoh media seperti radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa,
dan lain-lain.
b. Media Visual
Macam-macam media pembelajaran visual adalah media
mengandalkan indera penglihatan. Jenis media pembelajaran visual
menampilan materialnya dengan menggunakan alat proyeksi atau
proyektor. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk-
bentuk visual. Selain itu fungsi media visual juga berfungsi untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin
dapat mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual.
c. Media Audio Visual
Macam-macam media pembelajaran audio visual merupakan media
yang mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau dari
karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu madia audio
visual diam, dan media audio visual gerak. Berikut penjelasannya:
• Media audiovisual diam, berupa TV diam, film rangkai bersuara,
halaman bersuara, buku bersuara.
• Media audio visual gerak, berupa film TV, TV, film bersuara, gambar
bersuara, dan lain-lain.
4. Kode etik dan hak cipta
Kode etik guru merupakan aturan yang mengatur perilaku guru dalam
menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Guru perlu mematuhi kode etik guru
agar dapat menjalankan tugasnya dengan profesional dan beretika. Hak cipta
merupakan hak eksklusif bagi pencipta untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya. Guru perlu menghormati hak cipta agar tidak
menggunakan karya orang lain tanpa izin. Berikut adalah beberapa contoh
penerapan kode etik guru dan hak cipta dalam pembelajaran:
a. Kode etik guru
• Guru tidak boleh memberikan nilai yang tidak objektif kepada siswa.
• Guru tidak boleh melakukan kekerasan fisik atau verbal kepada siswa.
• Guru tidak boleh menyalahgunakan wewenangnya sebagai guru.
b. Hak cipta
• Guru tidak boleh menggunakan karya orang lain tanpa izin, kecuali
untuk keperluan pendidikan.
• Guru tidak boleh menjual karya orang lain tanpa izin.
• Guru harus memberikan kredit kepada pencipta karya yang digunakan
dalam pembelajaran.
Dengan menerapkan kode etik guru dan hak cipta, guru dapat mewujudkan
pembelajaran yang berkualitas dan beretika.
Tabel 2.3
Penggunaan media dan teknologi yang digunakan di sekolah disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing peserta didik. Bentuk media dan teknologi yang
digunakan di sekolah, sebagai berikut:

Teknologi yang digunakan Format Media Bahan ajar yang


digunakan

1. Smartpone Teks Quiz


2. Laptop Audio Visual Video pembelajaran
3. Speaker Audio Dialog
4. Kertas Teks Poster, Majalah
5. Buku Teks Visual Lembar kerja siswa

Anda mungkin juga menyukai