Anda di halaman 1dari 13

“ Proposal kualitatif “

Pemanfaatan media pembelajaran di sekolah dasar

(penelitian deskritif kualitatif di sd negeri 71 kota bengkulu

Oleh :

Widya Lestari 1913201058

Dosen Pengampu:

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT V B

UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI

2021

i
ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pendidikannya, dan majunya
pendidikan ditentukan oleh manusianya. Oleh karena itu, pendidikan butuh
pembelajaran yang efektif dan efesien. Pembelajaran di Indonesia sudah bukan
berpusat pada guru, tetapi siswa diminta untuk menemukan sendiri materi
pemblejaran, sedangkan guru hanya memberikan garis besarnya. Di sini guru
harus pintar dan kreatif dalam menemukan media pembelajaran untuk membantu
pemahaman siswa. Oleh karena itu, dalam penelitian ini saya memfokuskan
bagaimana “Pemanfaatan Media Pembelajaran di SD Negeri 71 kota Bengkulu”.

Menurut Gerlach dan Ely (1971:7) media pembelajaran adalah


segala seuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu
sumber secara terencana,sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif
dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Sebagaimana yang kita tahu, secara garis besar jenis-jenis media


pembelajaran ada 4 jenis yaitu; I) Media Audio, II) Media Visual, III) Media
Audio-visual dan IV) Media Multimedia.

Pemanfaatan Media Pembelajaran tentunya mengembangkan pola


pikir guru dan siswa. Guru kreatif dalam pemanfaatannya, dan tentunya guru tidak
perlu terlalu banyak menghabiskan waktu untuk menjelas. Dan siswa, lebih cepat
mengerti tentang materi yang diajar.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran


yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai
fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu tiap-tiap pendidik
perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai
alasan,diantaranya: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar bagi
guru sebagai pendidik, kesulitan untuk mencari model dan jenis media yang tepat,
ketiadaan biaya yang sebagian dikeluhkan, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak
perlu terjadi jika setiap pendidik telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan
mengenai media pembelajaran.

1
B.RUMUSAN MASALAH
A. Rumusan Umum
Secara umum penelitian ini, merumuskan bagaimanakah pemanfaatan
media pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 71 kota Bengkulu.
B. Rumusan Khusus
Secara khusus penelitian ini merumuskan :
a) Bagaimanakah Pemanfaatan media pembelajaran jenis media audio ?
b) Bagaimanakah pemanfaatan media pembelajaran jenis media visual ?
c) Bagaimanakah pemanfaatan media pembelajaran jenis media audio-
visual ?
d) Bagaimanakah pemanfaatan media pembelajaran jenis media multimedia ?

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dibuat, maka adapun tujuan
dari penelitian ini yaitu:
1.Tujuan umum
Secara umum, penelitian ini untuk mendeskripsikan pemanfaatan media
pembelajaran
di Sekolah Dasar Negeri 71 Kota Bengkulu
2.Tujuan khusus
Seacara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan :
a) Pemanfaatan media pembelajaran jenis media audio
b) Pemanfaatan media pembelajaran jenis media visual
c) Pemanfaatan media pembelajaran jenis media audio-visual
d) Pemanfaatan media pembelajaran jenis media multimedia

D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam dua hal, diantaranya:
1.Untuk Guru
Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsi cara kerja guru dalam
memanfaatkan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Manfaat
penelitian ini untuk guru adalah agar guru mampu memanfaatkan media
pembelajaran sesuai dengan fungsi media tersebut, agar terciptanya
pembelajaran yang efektif da efisien. Dengan penelitian ini juga besar
harapan saya agar guru tidak banyak membuang waktu yang lama untuk
berceramah.
2.Untuk Siswa
Manfaat bagi siswa penelitian ini agar siswa mampu memahami tiap
materi yang diajar dan lebih memahami lagi ketika dijelaskan dengan

2
bantuan media pembelajaran. Selai itu manfaat lain agar siswa termotivasi
dengan media yang ada.
3.Untuk Mahasiswa atau peneliti
Sebagai calon guru, peneliti bisa mengklasifikasi dan membedakan
pemanfaatan media pembelajara sesuai dengan jenis media tersebut.
Peneliti lebih banyak lagi mengetahui dan menambah wawasan tentang
kehidupan seorang guru ketika dihadapkan dengan paradigma-paradgima
pendidikan yang baru. Agar ketika menjadi seorang guru, bisa
memanfaatkan media pembelajaran dalam proses pembelajaran.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskprisi Teoritik

1.Pengertian Media Pembelajaran Menurut Gagne (1970)

media pembelajaran adalah berbagai komponen pada lingkungan belajar


yang membantu pembelajar untuk belajar. Selain itu, Briggs (1997)
mendefenisikan media sebagai sarana fisik yang digunakan untuk
mengirim pesan kepada peserta didik sehingga mampu merangsang
mereka untuk belajar.Media pembelajaran mencakup semua sumber yang
diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga
bentuknya bisa berupa perangkat keras(hardware) seperti komputer,
televisi, projektor dan perangkat lunak (software) yang digunakan pada
perangkat keras itu.

2.Pemanfaatan Media Pembelajaran

dalam proses pembelajaran Pemanfaatan media pembelajaran dalam


proses pembelajaran sangat-sangat membantu siswa dalam memperluas
cakrawala sajian materi pembelajaran yang diberikan.Peserta didik akan
memperoleh pengalaman beragam selama proses pembeljaran yang sangat
berguna bagi peserta didik dalam menghadapi berbagai tugas dan
tanggung jawab berbagai macam, baik dalam pendidikan, di keluarga dan
di masyarakat.Pemanfaatan media pembelajaran, menyajikan sesuatu yang
sulit diadakan di ruangan kelas, dikunjungi atau dilihat,baik karena
ukurannya yang terlalu besar seperti system tatasurya, terlalu kecil seperti
virus.Seperti yang telah dijelaskan di bagian latar belakang, bahwa secara
garis besar media pembelajaran terdiri dari 4 jenis yaitu :

a)Media Audio

Media auido merupakan media yang digunakan dalam proses


pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik.
Pengalaman belajar yang kaan didapatkan adalah dengan mengandalkan
indera kemampuan pendengaran. Oleh karena itu, media audio hanya
mampu memanipulasi kemampuan suara semata (Munadi,2008).

4
Pemanfaatan media pembelajaran jenis media audio di SDN 71 Kota
Bengkulu tergambar ketika guru menjelaskan materi tentang makhluk
hidup.Secara detailnya, siswa mampu membedakan bunyi suara masing-
masing hewan. Guru mempengaruhi nalar siswa untuk membedakan suara
hewan dengan memutar cd dan diperdengarkan suara hewan kepada siswa.

Kita dapat melihat, siswa merasa senang dan pembelajaran menari, dan
tentu tidak lari jauh dengan tujuan utamanya untuk membantu pemahaman
siswa tentang materi itu.Selain itu dalam pelajaran Bahasa Inggris di kelas
VI, siswa diperdengarkan cara pelafalan tentang abjad dalam bahasa
Inggris.Dengan itu, pemanfaatan media jenis audio sangat-sangat efektif
dan efisien dalam proses pembelajaran.

b)Media jenis visual

Media visual merupakan jenis media yang digunakan hanya mengandalkan


indera pengelihatan semata-mata dari peserta didik. Dengan media ini
pengalaman belajar yang dialami peserta didik sangat tergantung pada
kemampuan pengelihatannya.Pemanfaatan media visual di SD Negeri 71
Kota Bengkulu, sudah efektif dilakukan oleh guru. Guru yang sikap
profesionalisme dan kompetensi dalam pembelajaran, sebab gurulah yang
menjadi kunci yang amat menentukan proses, arah dan aktifitas
pembelajaran itu.Pemanfaatan media visual di SD Negeri 71 Kota
Bengkulu, dapat dilihat dipembelajaran IPA ketika guru menghadirkan
gambar metamorfosis kupu-kupu. Dengan pertimbangan ketika guru
menghadirkan kupu-kupu nyata, sangat membutuhkan waktu yang lama
untuk menunggu metamorfosis kupu-kupu yang sesungguhnya. Oleh
karena itu,dengan gambar ini, siswa dituntut untuk dapat memahami
gambar itu.

c)Media Audio-visual

Media audio-visual merupakan jenis media yang digunakan dalam kegiata


pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan pengelihatan sekaligus
dalam satuproses atau kegiatan.Di SD Negeri 71 Kota Bengkulu, guru
dapat dengan efektif dan efisien memanfaatkan media ini. Guru
menampilkan video (suara dan gambar gerak). Pemanfaatan media
ini,sebagian besar sangat konkret ketika ditampilkan.

d)Media Multimedia

5
Media multimedia adalah medai yang melibatkan beberapa jenis media
dan perlatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan
pembelajaran. Pembelajaran multimedia melibatkan indera pengelihatan
dan pendengaran melalui media teks, visual diam, visual gerak dan audio
serta media interkatif berbasis komputer dan tekhnologi komunikasi dan
informasi (Meyer 2009)Pemanfaatan media ini sudah sering dilaksanakan
di SD Negeri 71 Kota Bengkulu dengan menampilkan materi yang
diajarkan melalui projector atau infocus yang pastinya melalui program
perangkat lunak komputer yaitu ms. Power Point. Sehingga, guru tidak
terlalu banyak mencatat materi di papan tulis,dan dapat menghilangkan
kebiasaan siswa yang terlalu banyak menulis panjang lebar di buku catatan
mereka.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang pemanfaatan media dalam proses pembelajaran telah


banyak dilakukan. Seperti yang telah dilakukan oleh Kuswinarti yang
berjudul PEMANFAATAN MEDIA PEMEBLEJARA DI SEKOLAH
DASAR pada tahun 2009. Hasil penelitian yang ditulis oleh Kuswinarti
membahas tentang bagaimana penggunaan media itu dapat dimanfaatkan
sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu ia juga
menitikberatkan penelitiannya pada penggunaan media film khususnya
pada pokok bahasan Konflik Sosial.

Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Maulida yang berjudul PERANAN


PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
SOSIOLOGI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X
(Maulida,2007). Penelitian tersebut menitikberatkan pada pemanfaatan
multimedia dalam pembelajaran Sosiologi di kelas. Pembelajaran berbasis
multimedia merupakan rangkaian dari beberapa jenis media yang menjadi
satu paket setting media yang digunakan dalam pembelajaran. Berarti
dalam pembelajaran dapat digunakan berbagai media sesuai dengan sarana
prasarana yang memadai di sekolah tersebut.

Dalalam penelitian tersebut peniliti mencoba untuk menghubungkan


pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa.. Dalam penelitian ini
mencoba untuk mengungkapkan berbagai macam media yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yang tepat disekolah. Penggunaan
media ini khususnya adalah media yang digunakan di SMA N 1 Bobotsari.

6
Sejauh mana kesamaan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
penelitipeneliti yang lain bahwa, pemanfaatan media pembelajaran
memiliki manfaat yang besar terhadap perkembangan siswa dan terhadap
kreatifitas guru. Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman
belajar yang langsung kepada siswa, dengan demikian siswa akan
merasakan dan melihat secara langsung keterkaitan antara teori dan praktik
atau memahami aplikasi ilmunya di lapangan (Midun,2009).

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus, penelitian
ini berupaya untuk menjelaskan dan mencoba mendeskripsi dan
mempelajarai pemanfaatan media pembelajaran di SD Negeri 71 Kota
Bengkulu. (Yin,2003) mendefenisikan studi kasus merupakan seuatu
penelitian yang empiris yang menyelidiki fenomena dalam konteks
kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dengan konteks
tidak tampak dengan tegas, dan multisumber digunakan. Selain itu,
Cresswel menjelaskan studi kasus terjadi ketika peneliti melakukan
eksplorasi terhadap entitas atau fenomena tunggal (the case) yang dibatasi
oleh waktu, aktivitas dan pengumpulan detail informasi dengan
menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama waktu tersebut
(Cresswel,1994:11).

Metode ini pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu


menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek
yang ditelitisecara tepat.Jika dibandingkan dengan studi empiris, studi
kasus memiliki perbedaan tersendiri. Jika studi empiris hanya melihat
fenomena yang benar-benar terjadi. Studi kasus lebih menginvestigasi
fenomena terkini yang sedang terjadi namun tidak jelas batasan antara
fenomena dan konteksnya (Yin, 2003 : 13). Sehingga terlihat bahwa studi
kasus melihat dan menyelediki fenomena empiris lebih dalam lagi untuk
memahami konteks dan fenomenanya. Dengan begitu kita dapat
mengetahui seberapa kuat relasi kasus dengan fenomena yang sedang
diteliti.

7
Studi kasus merupakan metodologi penelitian dengan menggunakan satu
kasus atau lebih untuk membuktikan teori yang terjadi pada kehidupan
nyata. Studi kasus mampu mempelajari dan membedakan antara fenomena
dan konteks sehingga memperdalam pengetahuan. Maka dari itu studi
kasus sangat dibutuhkan terutama dalam penelitian ini, karena mampu
menjelaskan penggunaan teori secara faktual. Dalam penelitian ini,
peneliti

beranggapan bahwa studi kasus mampu menciptakan pemahaman


mendalam terhadap objek atau fenomena yang diteliti. Namun
penggunaannya membutuhkan perhatian khusus sehingga tidak membuat
penelitian semakin rancu dan membuat peneliti mampu memperdalam
penjelasan terhadap fenomena yang diteliti yang dalamhal ini bagaiman
melihat pemanfaatan media pembelajaran di SD Negeri 71 Kota Bengkulu.
Peneliti menggunakan metode ini karena peneliti ingin mempelajari
pemanfaatan media pembelajaran di SDN 71 Kota Bengkulu, dengan
alasan banyak guru yang kurang mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran. Di sisi lain, peneliti melihat
banyak siswa yang menganggap media – media ini hanyalah sebuah
permainan, maka sebagian besar siswa tidak memahami bagaimana
dampak bagi perkembangan pemahaman siswa jika guru menjelaskan
materi dengan media pembelajaran.

8
B.Subjek PenelitianSubjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa SD
Negeri 71 Kota Bengkulu.Sesuai dengan penjelasan awal, bahwa guru
harus memiliki kreatifitas untuk menyampaikan materi pembelajaran
dengan bantuan media pembelajaran yang relevan. Alasan subjek peneltian
yang pertama adalah guru karena, yang mengatur segala macam proses
pembelajaran adalah seorang guru, di sini guru bisa disebut sebagai pelaku
utama (the main actor) dalam proses pembelajaran. Guru yang pertama
dan utama dalam memanfaatkan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran. Peran guru di sini sangatlah penting, bagaimana cara
seorang guru menjelaskan materi ajar dengan bantuan media pembelajaran
sehingga mampu memanfaatkan media itu dengan efektif dan efesien yang
dapat membuat siswa memahami materi yang diajarkan. Alasan memilih
siswa sebagai subjek penelitian yang kedua di sini adalah, karena siswa
merupakan sasaran dan penentu keberhasilan apa yang sudah dikerjakan
seorang guru. Apakah dengan media yang telah diberikan siswa mampu
memahami materi yang diajarkan. Diakhir pelajaran diadakan evaluasi
atau tes, yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam
mencermati dan memahami penjelasan dan penguasaan materi, selain itu
kegiatan ini juga bertujuan untuk menilai keberhasilan seorang guru dalam
menjelaskan materi ajar dengan pemanfaatan mediapembelajaran. Selain
kedua subjek pokok di atas, penelti juga melihat data-data skunder atau
pendukung yaitu media pembelajaran yang ada di SD Negeri 71 Kota
Bengkulu. Apakah media-media pembelajaran yang ada sudah mendukung
akan keberhasilan pendidikan sekolah.

C.Teknik Pengumpulan Data

9
Metode Interview (Wawancara) Peneliti memilih metode wawancara
dalam penelitian ini untuk mengetahui sebagaimana pemanfaatan media
pembelajaran di SD Negeri 71 Kota Bengkulu. Sesuai dengan subjek
penelitian bahwa wawancara dilakukan kepada 2 subjek yaitu guru dan
siswa. Untuk memperoleh data yang real, peneliti melakukan wawancara
dengan spontan atau tidak terpimpin namun masih memperhatikan fokus
penelitian yang diteliti. Peneliti melontarkan beberapa pertanyaan kepada
guru dan siswa, tentang bagaimana pemanfaatan media pembelajaran?
Apakah media yang ada mendukung? Dan pertanyaanpertanyaan yang
lain.Metode ini bermanfaat bagi peneliti karena bisa menggali informasi
tentang topic penelitian secara mendalam, bahkan bisa mengungkap hal-
hal yang mungkin tidak terpikirkan oleh peneliti itu sendiri. Karena sesuai
dengan jenis wawancara bahwa metode wawancara dibagi menjadi 2 jenis
dilihat dari pertanyaannya yaitu, wawancara terstruktur dan wawancara
tidak terstruktur. Oleh karena itu, dalam hal ini peneliti mengambil metode
wawancara yang terstruktur dimana peneliti telah mengetahui dengan pasti
apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar
pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. (Hariwijaya 2007: 65).

2.Metode Observasi

Metode yang kedua adalah metode observasi atau pengamatan secara


langsung kepada objek penelitian. Peneliti menggunakan metode ini untuk
merekam secara langsung terkait pemanfaatan media pembelajaran di SD
Negeri 71 Kota Bengkulu. Sesuai dengan rencana penelitian ini yang
secara sistematik dilaksanakan maka, sangat tepat peneliti menggunakan
metode ini. Setidaknya, berdasarkan keterlibatan peneliti dalam interaksi
dengan objek penelitiannya, terdapat dua jenis observasi (Hariwijaya
2007: 74). Yaitu, observasi partisipan dan observasi nonpartisipan. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan jenis observasi partisipan yaitu
peneliti melakukan penelitian dengan cara terlibat langsung dalam
interaksi dengan objek penelitiannya. Dengan kata lain, peneliti ikut
berpartisipasi sebagai anggota kelompok yang diteliti. Sesuai dengan jenis
metode yang dipilih, di sini peneliti ikut berpartisipasi dalam mengamati
proses pembelajaran Matematika kelas VI di SD Negeri 71 Kota
Bengkulu. Di sini saya bisa melihat bagaimana seorang guru dengan
efektif memanfaatkan media pembelajaran.

3.Metode Dokumentasi

10
Metode dokumentasi merupakan metode penelitian terakhir yang saya
gunakan.Dengan metode ini, saya bisa mengkaji media-media
pembelajaran yang mendukung dalam proses pembelajaran di SD Negeri
71 Kota Bengkulu. Melalui metode ini saya memperoleh sesuatu yang
akurat berupa, dokumen, buku-buku pelajaran, surat kabar, dan
dokumendokumen yang lainnya. Dengan digunakannya metode ini, saya
memperoleh gambar hasil potret bagaimana pemanfaatan media
pembelajaran di SD Negeri 71 Kota Bengkulu. Media ini membantu saya
memperoleh data yang akurat, tentang bagaimana pemanfaatan media
audio, visual, auidio-visual dan multimedia dalam proses pembelajaran.
Manfaat metode ini, saya bisa memperoleh hasil dokumentasi dengan data
yang memperkuat apa yang telah diwawancara dan diamati. Jadi di sini,
tak ada dugaan mengada-ada data ketika disertai dengan wujud nyata
penelitian saya.

11

Anda mungkin juga menyukai