RUMAH
SAKIT
PERTEMUAN 5 & 6
LIMBAH RUMAH SAKIT
2. Limbah nonmedis
- Padat
- Cair
LIMBAH PADAT MEDIS
Limbah padat medis sering juga disebut sebagai sampah biologis yang
terdiri dari :
1. Sampah medis yang dihasilkan dari ruang poliklinik, ruang perawatan,
ruang bedah, ruang kebidanan.
seperti : perban, kasa, alat injeksi, ampul, dan botol bekas obat injeksi,
kateter, swab, plester, masker dsb.
2. Sampah patologis yang dihasilkan dari ruang poliklinik, bedah,
kebidanan, ruang otopsi seperti : plasenta, jaringan organ, anggota
badan dsb.
3. Sampah laboratorium yang dihasilkan dari pemeriksaan laboratorium
diagnostik atau penelitian seperti : sediaan atau media sampel dan
bangkai binatang percobaan
LIMBAH PADAT NONMEDIS
Limbah sangat infeksius Kuning, bertanda”SANGAT Kantong plastik anti bocor yang
INFEKSIUS” kuat atau kontainer yang dapat
Limbah infeksius lain, limbah di autoclaving
patologis dan anatomis. Kuning Kantong plastik atau kontainer
anti bocor.
Benda tajam Kuning, bertanda “BENDA Kontainer anti robek
TAJAM”
Limbah bahan kimia dan sediaan Cokelat Kantong plastik atau kontainer
farmasi
a. Autoclaving
Autoclaving sering dilakukan untuk perlakuan sampah infeksius.
Sampah dipanasi dengan uap dibawah tekanan. Namun dalam
volume sampah yang besar saat dipadatkan, penetrasi uap secara
lengkap pada suhu yang diperlukan sering tidak terjadi dengan
demikian tujuan autoclaving (sterilisasi) tidak tercapai.
b. Disinfeksi dengan Bahan Kimia
– Peranan disinfeksi untuk institusi yang besar tampaknya terbatas
penggunanya, misalnya digunakan setelah mengepel lantai atau
membasuh tumpahan dan mencuci kendaraan limbah.
– Limbah infeksius dapat mengandung berbagai macam
mikroorganisme patogen.
– Mikroorganisme Patogen tersebut dapat memasuki tubuh manusia
melalui beberapa jalur :
– 1) Akibat tusukan, lecet, atau luka di kulit
– 2) Melalui membran mukosa
– 3) Melalui pernapasan
– 4) Melalui ingesti
Pembuangan dan pemusnahan sampah dapat ditempuh
melalui dua alternatif yaitu:
– 1. Pembuangan dan pemusnahan sampah medis dan non
medis secara terpisah. Pemisahan ini dimungkinkan bila
Dinas Kebersihan dapat diandalkan sehingga beban rumah
sakit tinggal memusnahkan sampah medis.
– 2. Pembuangan dan pemusnahan sampah medis dan non
medis dijadikan satu. Dengan demikian rumah sakit harus
menyediakan sarana yang memadai.
– Pemusnahan sampah rumah sakit dapat dilakukan dengan metode
sebagai berikut:
Insinerator
Incinerator. Sebuah ilustrasi bagian-bagian dalam sebuah incinerator
Insinerasi pada dasarnya ialah proses oksidasi bahan-bahan organik
menjadi bahan anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi
oksidasi cepat antara bahan organik dengan oksigen. Apabila
berlangsung secara sempurna, kandungan bahan organik (H dan C)
dalam sampah akan dikonversi menjadi gas karbondioksida (CO2) dan
uap air (H2O).
– Insinerator merupakan alat yang digunakan untuk memusnahkan
sampah dengan membakar sampah tersebut dalam satu tungku pada
suhu 1500-1800 0F dan dapat mengurangi sampah 70 %.
– Dalam penggunaan insinerator di rumah sakit, maka beberapa faktor
yang perlu dipertimbangkan adalah ukuran, desain yang disesuaikan
dengan peraturan pengendalian pencemaran udara, penempatan
lokasi yang berkaitan dengan jalur pengangkutan sampah dalam
komplek rumah sakit dan jalur pembuangan abu dan sarana gedung
untuk melindungi insinerator dari bahaya kebakaran.
– TERIMA KASIH