Anda di halaman 1dari 11

1

OLEH KELOMPOK 1 :

MUHAMMAD HAFIZH (20190012)


WILING SARI (20190018)
GITA NAJLA ALKHANSA (20190030)
RAHMATUL AZIZAH (20190040)
ANIZA PUTRI (20190044)
KHAIRUNNISA ZAHARA (20190048)

MANAJEMEN LIMBAH DAN SANITASI RUMAH SAKIT


LIMBAH RUMAH SAKIT
PENGERTIAN LIMBAH RUMAH SAKIT

• limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan Rumah Sakit dalam
bentuk padat, cair, pasta (gel) maupun gas yang dapat mengandung mikroorganisme pathogen
bersifat infeksius, bahan kimia beracun, dan sebagian bersifat radioaktif. Limbah rumah sakit
cenderung bersifat infeksius dan kimia beracun yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia,
memperburuk kelestarian lingkungan hidup apabila tidak dikelola dengan baik.
LIMBAH PADAT RUMAH SAKIT

• Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari
limbah medis padat dan non medis

• 1. Limbah non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman
dan halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologi. Penyimpanannya pada tempat sampah berplastik hitam.
• 2. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari :
• • a. limbah infeksius dan limbah patologi, penyimpanannya pada tempat sampah berplastik kuning. b. limbah farmasi (obat
kadaluarsa), penyimpanannya pada tempat sampah berplastik coklat. c. limbah sitotoksis adalah limbah berasal dari sisa obat
pelayanan kemoterapi. Penyimpanannya pada tempat sampah berplastik ungu. d. Limbah medis padat tajam seperti pecahan gelas,
jarum suntik, pipet dan alat medis lainnya. Penyimpanannya pada safety box/container. e. Limbah radioaktif adalah limbah berasal
dari penggunaan medis ataupun riset di laboratorium yang berkaitan dengan zat-zat radioaktif. Penyimpanannya pada tempat sampah
berplastik merah.
LIMBAH CAIR

• Limbah cair Rumah Sakit adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan
RS, yang kemungkinan mengandung mikroorganisme bahan beracun, dan radio aktif serta darah
yang berbahaya bagi kesehatan. Penanganannya melalui IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
• Air limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil proses seluruh
kegiatan rumah sakit, yang meliputi : limbah cair domestik, yakni buangan kamar dari rumah
sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif.
PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT

• Limbah B3 rumah sakit merupakan campuran dari zat-zat yang heterogen sifatnya. Semua limbah yang
dihasilkan dapat berpotensi menimbulkan infeksi sehingga memerlukan pengolahan yang khusus.
• 1. LIMBAH BERPOTENSI MENULARKAN PENYAKIT (INFECTIOUS)
• 2. LIMBAH FARMASI
• 3. LIMBAH UMUM
• 4. LIMBAH RADIOAKTIF
• 5. LIMBAH KIMIA
• 6. LIMBAH PATOLOGIS
• 7. KONTAINER-KONTAINER DI BAWAH TEKANAN
• 8. BENDA-BENDA TAJAM.
JENIS LIMBAH RUMAH SAKIT

• 1. Limbah Radioaktif; Limbah radio aktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotape yang berasal dari
penggunaan medik atau riset raadionucleida. Limbah ini dapat berasal antara lain dari tindakan kedokteran nuklir,
pemeriksaan radiologi, radioimmunoassay, dan bakteriologis dapat berbentuk padat, cair, atau gas.
• 2. Limbah Sangat Infeksius' Limbah insfeksius adalah limbah yang diduga mengandung bahan pathogen (bakteri, virus,
parasit atau jamur) dalam konsentrasi atau jumlah yang cukup untuk menyebabkan penyakit pada penjamu yang rentan.
• 3. Limbah Infeklsius, Patologi dan Anatomi; Limbah patologis terdiri dari jaringa, organ, bagian tubuh, janin manusia dan
bangkai hewan, darah dan cairan tubuh (limbah anatomis) atau subkategori dari limbah insfeksius.
• 4. Sitotoksis; Limbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat sitotoksik
selama peracikan,pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik. Penanganan limbah ini memerlukan absorben yang tepat
dan bahan pembersihnya harus selalu tersedia dalam ruangan peracikan.
• 5. Limbah Kimia dan Farmasi; Limbah farmasi mencakup produk farmasi, obat-obatan, vaksin dan serum yang sudah
kadaluwarsa, tidak digunakan, tumpah, dan dibuang dengan tepat.
PENGOLAHAN LIMBAH

• a. Limbah infeksius dimusnahkan dengan insenerator.


• b. Limbah non-infeksius dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).
• c. Limbah benda tajam dimusnahkan dengan insenerator. Limbah cair dibuang ke spoelhoek.
• d. Limbah feces, urin, darah dibuang ke tempat pembuangan/pojok limbah (spoelhoek).
PENANGANAN LIMBAH BENDA TAJAM/ PECAHAN
KACA

• a. Memperhatikan aspek K3RS (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).


• b. Tidak boleh menekuk atau mematahkan benda tajam.
• c. Tidak boleh meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat.
• d. Segera membuang limbah benda tajam ke wadah yang tersedia tahan tusuk dan tahan air dan tidak bisa dibuka lagi.
• e. Selalu membuang sendiri oleh si pemakai/pengguna.
• f. Tidak boleh menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (recapping).
• g. Wadah khusus benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan.
• h. Bila menangani limbah pecahan kaca selalu menggunakan sarung tangan rumah tangga.
• i. Wadah Penampung Limbah Benda Tajam harus : Tahan bocor dan tahan tusukan, Harus mempunyai pegangan yang dapat
dijinjing dengan satu tangan, Mempunyai penutup yang tidak dapat dibuka lagi, Bentuknya dirancang agar dapat digunakan
dengan satu tangan, Ditutup dan diganti setelah ¾ bagian terisi dengan limbah; Ditangani bersama limbah medis
PEMBUANGAN BENDA TAJAM

• a. Wadah benda tajam merupakan limbah medis dan harus dimasukkan ke dalam kantong medis
sebelum insinerasi.
• b. Idealnya semua benda tajam dapat diinsinersi, tetapi bila tidak mungkin dapat dikubur dan
dikapurisasi bersama limbah lain.
• c. Apapun metode yang digunakan haruslah tidak memberikan kemungkinan perlukaan.
• d. Pemusnahan dilakukan oleh Pihak Ketiga Berizin.
LIMBAH B3

• Limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya); seperti misalnya : Limbah Cair Bahan Kimia Radiologi, Oli
Bekas, Limbah Lampu TL, Sludge IPAL, Bateria, Cartridge, Limbah Farmasi Kadaluarasa, Kemasan
Terkontaminasi, Tabung Freon, dll
• a. Limbah B3 di Unit diambil oleh petugas limbah B3 setiap hari jam 08.00-12.00 WIB.
• b. Disimpan di TPS Khusus Limbah B3
• c. Setiap 2 hari sekali diangkut dan dimusnahkan oleh pihak ke-3 berizin (dilengkapi dengan Manifest).
• d. Pemusnahan dilakukan Pihak Ketiga dengan Incinerator dengan suhu diatas 1000oC.
• e. Limbah B3 selalu dalam pemantauan.
• uarasa, Kemasan Terkontaminasi, Tabung Freon, dll
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

• Limbah cair harus dikumpulkan dalam kontainer (wadah) yang sesuai dengan karakteristik bahan kimia dan radiologi,
volume, dan prosedur penanganan dan penyimpanannya.
• a. Saluran pembuangan limbah harus menggunakan sistem saluran tertutup, kedap air, dan limbah harus mengalir dengan
lancar, serta terpisah dengan saluran air hujan.
• b. Rumah sakit harus memiliki instalasi pengolahan limbah cair sendiri atau bersama-sama dengan bangunan disekitarnya
yang memenuhi persyaratan teknis, apabila belum ada atau tidak terjangkau sistem pengolahan air limbah perkotaan.
• c. Perlu dipasang alat pengukur debit limbah cair untuk mengetahui debit hairan limbah yang dihasilkan.
• d. Air limbah dari dapur harus dillengkapi penangkap lemak dan saluran air limbah harus dilengkapi/ditutup dengan grill.
• e. Air limbah yang berasal dari laboratorium dan instalasi medis lain (mis: hemodialisa, kamar bedah, dll) yang
menghasilkan limbah cari harus diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), yang sesuai dengan regulasi yang
berlaku.
• f. Frekuensi pemeriksaan limbah cair terolah (efflunt) dilakukan setiap bulan sekali untuk swapantau dan minimal 3 bulan
sekali uji petik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai