Anda di halaman 1dari 6

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK

A. BENTUK KEGIATAN PRAKTEK

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan atau pencatatan secara sistematik terhadap unsur

yang tampak dalam suatu gejala pada objek. Disini penulis diarahkan untuk melihat

dan mengamati sekaligus membantu beberapa kegiatan yang di lakukan staff dan

instruktur yang berkerja di bagian Mutu rumah sakit tentara dr. Reksodiwiryo Padang.

Observasi yang penulis lakukan diruangan Mutu rumah sakit tentara dr.

Reksodiwiryo padang diantaranya mengamati atau observasi kegiatan administrasi

Mutu rumah sakit, dan melihat bagaimana proses untuk meningkatkan keterampilan

mutu dan pengetahuan pegawai demi tercapainya tujuan suatu organisasi.

2. Telaah Dokumen

Telaah dokumen adalah suatu cara pengumpulan data dan pencarian informasi

melalui dokumen-dokumen yang mengatur sebuah kegiatan. Pada bagian Mutu rumah

sakit tentara dr. Reksodiwiryo Padang dokumen yang tersedia cukup lengkap dan

tersusun rapi, mulai dari :

a. Aturan mentri kesehatan republik indonesia Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008

b. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)

c. Dokumen kelengkapan Mutu Rumah Sakit

d. Kwintansi
3. Diskusi

Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih atau

kelompok yang biasanya dilakukan dengan cara membahas suatu pembahasan tentang

materi yang sedang di pelajari.

Pada Rumah Sakit Tentara dr. Reksodiwiryo Padang penulis mendapatkan

kesempatan untuk melakukan tanya jawab kepada instruktur tentang cara kerja

dibagian Mutu, jobdesk bagian Mutu, kegiatan administrasi dan manajerial di bagian

Mutu, dan kendala yang di hadapi, salah satunya yaitu pengumpulan data dan

indikator mutu sering terlambat dikumpulkan karena ada faktor internal seperti

kesibukan di ruangan masing-masing.

B. BIDANG KERJA

Bidang kerja unit Mutu Rumah Sakit Tentara dr. Reksodiwiryo Padang adalah

keseluruhan upaya dan kegiatan yang komprehensif dan integratif yang menyangkut

input, proses dan output secara objektif, sestematik dan berlanjut memantau dan menilai

mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, dan memecahkan masalah-masalah yang

terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan berdaya guna dan berhasil guna.

salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat

kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut memberikan pelayanan yang

bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan

masyarakat. Dan sebagai pedoman bagi rumah sakit dalam menjamin pelaksanaan

pelayanan kesehatan.

Indikator mutu adalah ukuran mutu dan keselamatan rumah sakit yang

digambarkan dari data rumah sakit yang dikumpulkan. Komite mutu dan keselamatan
pasien dalam hal ini melakukan evaluasi terhadap indicator mutu melalui beberapa

tahapan cycle quality improvement.

Adapun bidang kerja dibagian diklat sebagai berikut :

1. Melakukan pengukuran kerja

2. Mengendalikan mutu dan biaya

3. Menganalisa kerja,sarana prasarana rumah sakit

4. Melihat,merekap dan mengevaluasi kerja petugas kesehatan yang ada di Rumah Sakit

Tentara dr. Reksodiwiryo Padang

5. Menerima,Merekap dan mengevaluasi berapa jumlah saranan prasarana yang

dibutuhkan dan apa sudah sesuai dengan stándar rumah sakit.

Dalam melaksanakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien, unit Mutu

menyiapkan kelengkapan yaitu :

1. Telaah Staff

2. Kerangka Acuan

3. Surat Tugas

4. Undangan

5. Materi

6. Notulen

7. Absen

C. PROSEDUR KERJA PRAKTEK

Bagian Mutu Rumah Sakit Tentara dr. Reksodiwiryo Padang mempunyai prosedur

kerja, diantaranya mengenai Peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit.

Untuk membuat program kerja Rumah Sakit Tentara dr. Reksodiwiryo Padang rapat
terlebih dahulu untuk memdapatkan kesepakatan yang sempurna dan hasil yang

diinginkan.

1. Pengambilan data

Bahan keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf, grafik, table, lambing, objek,

kondisi, situasi. Data adalah bahan baku informasi, untuk mencapai tujuan yang akan

diinginkan.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data indicator mutu adalah proses mengumpulkan data atau

menghimpun data berkaitan dengan indicator mutu yang telah ditetapkan. Tujuan dari

pengumpulan data untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai

tujuan dari pengukuran indikator.

3. Laporan

Suatu bentuk penyampaian verita, keterangan, pemberitahuan ataupun

pertanggungjawaban baik secara lisan maupun tertulis. Hasil pengamatan, pencocokan

data dan fakta, faktor pendukung dan penghambat, pembahasan dan hasil dari suatu yang

telah dilaksanakan mengenai pokok persoalan yang akan dilaporkan.

4. Analisa

Upaya yang dilakukan untuk mengamati sesuatu secara mendalam dan mendetail

melalui proses penguraian berbagai komponen pembentukannya atau juga penyusuanan

komponen tersebut untuk mempelajari atau menselidiki lebih lanjut.

Di rumah sakit tentara dr. Reksodiwiryo padang memiliki 13 indikator nasional,

indikator prioritas ada 10 indikator dan indikator unit seluruh unit yang ada di rumah sakit

tentara dr. Reksodiwiryo padang.


D. KENDALA KERJA DAN UPAYA PEMECAHAN YANG DILAKUKAN

Kendala kerja yang dialami dibagian Mutu Rumah Sakit Tentara dr. Reksodiwiryo

Padang yaitu : Keterlabatan pengumpulan data dan indikator mutu keruangan,

dikarenakan ada faktor internal diruagan, seperti kesibukan keja di ruangan masing-

masing.

Adapun pemecahan masalah yang dilakukan: Sebaiknya untuk pengumpulan data

dan indikator mutu ini harus diberi waktu yang lumayan lama seperti 1 minggu/2 minggu

sebelum data tersebut dibutuhkan, supaya tidak ada lagi kejadian keterlambatan

pengumpulan data ini dan kegiatan/kerja lainnya diruangan masing-masing tidak

terganggu.

E. LANDASAN TEORITIS

Kualita dan atau mutu adalam tingkat dimana pelayanan kesehatan pasien

ditingkatkan mendekati hasil yang diharapkan dan mengurangi faktor-faktor yang tidak

diinginkan.

Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit.

Pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan pasien. Namun diakui

dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya

dirumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tidak

diharapkan-KTD (adverse event) apabila tidak dilakukan dengan hati-hati.

Di RST.dr. Reksidiwiryo Padang berkomitmen untuk menjalankan program

keselamatan pasien dengan memperhatikan eman sasaran keselamatan pasien sesuai

dengan international patient safety goals yaitu:

5. Ketepatan identifikasi pasien

6. Peningkatan komunikasi yang efektif

7. Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai (high-alert)


8. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi

9. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

10. Pengurangan resiko pasien jatuh.

Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan

kegiatan secara komprehensif dan integratif memantau dan menilai mutu pelayanan

rumah sakit tentara dr. Reksodiwiryo, memecahkan masalah-masalah yang ada dan

mencari jalan keluarnya, sehingga mutu pelayanan Rumah Sakit Tentara dr.

Reksodiwiryo Padang akan menjadi lebih baik.

Zeitmalh, dkk (1990) dalam tjiptono (2008) menyatakan bahwa dalam menilai mutua

tau jasa pelayanan, terdapat sepuluh ukuran mutu jasa atau pelayanan, yaitu:

11. Tangible (nyata)

12. Reliability (keandalan)

13. Responsiveness (cepat tanggap)

14. Competence (kompetensi)

15. Acces (kemudahan)

16. Courtesy (keramahan)

17. Communication (komunikasi)

18. Credibility (kepercayaan)

19. Security (keamanan)

20. Understanding the cumtomer (pemahaman pelanggan)

Anda mungkin juga menyukai