SIO : 445.5/KMT.108/DPMPTSP/KLINIK/2019
Jl. Imam Bonjol No.11 Kel. Karawaci, Kec. Karawaci Kota Tangerang Kode Pos: 15151
Telp: (021) 29662639 WA: 088294859105,
Email: karawacimedika02@yahoo.com, IG: @klinikkarawacimedika
I. PENDAHALUAN
A. Latar Belakang Klinik
Klinik Pratama Karawaci Medika terletak di pinggir jalan raya dengan populasi
penduduk yang cukup tinggi. Meningkatnya populasi penduduk, pendidikan dan sosial
ekonomi masyarakat menuntut perubahan pelayanan kesehatan yang lebih baik, lebih ramah
dan lebih bermutu. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu
pelayanan maka fungsi pelayanan kesehatan termasuk pelayanan dalam klinik secara
bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih efektif, efisien serta memberikan
kepuasan terhadap pasien, keluarga maupun masyarakat dengan tetap mengedepankan
keselamatan pasien.
Guna mencapai hal itu Klinik telah mencanangkan serta melaksanakan
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien untuk seluruh staf serta penilaian
terhadap indikator-indikator pelayanan yang ada di Klinik.
Dalam perkembangan masyarakat yang semakin kritis, mutu pelayanan klinik tidak
hanya disoroti dari aspek klinis medisnya saja namun juga dari aspek keselamatan pasien
dan aspek pemberi pelayanannya, karena muara dari pelayanan klinik adalah pelayanan jasa.
Oleh karena itu klinik perlu menyusun suatu program untuk memperbaiki
proses pelayanan terhadap pasien, agar kejadian tidak diharapkan dapat dicegah melalui
rencana pelayanan yang komprehensif. Dengan meningkatnya keselamatan pasien,
diharapkan dapat mengurangi terjadinya kejadian tidak diharapkan sehingga kepercayaan
masyarakat terhadap mutu pelayanan klinik kembali meningkat.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit pelayanan yang ada
dan seluruh karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan
peduli terhadap keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat dan staf yang bekerja di
Klinik Pratama Karawaci Medika.
Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib direncanakan,
dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjuti di seluruh jajaran yang ada di
Klinik Pratama Karawaci Medika.
Oleh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
yang menjadi acuan dalam penyusunan program-program mutu dan keselamatan pasien di
Klinik Pratama Karawaci Medika.
B. Visi, Misi, Tujuan, Motto, Tata Nilai Klinik Pratama Karawaci Medika
Visi Klinik Pratama Karawaci Medika:
Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Dasar Secara Profesional dan Kekeluargaan
Misi Klinik Pratama Karawaci Medika Klinik:
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Dasar secara Profesional dan
Kekeluargaan
- Menegakkan prinsip senyum, salam, sapa, sopan, santun dan biaya terjangkau
dalam setiap pelayanan.
- Mengembangkan sistem kerjasama bagi pengguna layanan kesehatan dan BPJS
Tujuan Klinik Pratama Karawaci Medika Klinik:
Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keselamatan dan
kepuasan pasien
Motto Klinik Pratama Karawaci MedikaKlinik:
Kepuasan Pasien adalah Kebahagiaan Kami
Tata Nilai Klinik Pratama Karawaci Medika:
Tata Nilai Klinik Pratama Karawaci Medika di Singkat Menjadi Pro-Ceria
a. Profesional: Memiliki tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan kemampuan
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
b. Cekatan: Memiliki sikap tanggap, cepat dan tepat dalam bertindak.
c. Ramah: Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh masyarakat dan rekan
d. Ikhlas: Bekerja dari hati dengan tulus dan bertanggung jawa
C. Defenisi Mutu
1) Mutu pelayanan kesehatan adalah tingkat layanan kesehatan untuk individu dan
masyarakat yang dapat meningkatkan luaran kesehatan yang optimal, diberikan sesuai
dengan standar pelayanan, dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini, serta untuk
memenuhi hak dan kewajiban pasien.
2) Continuous Quality Improvement (CQI)/ peningkatan Mutu berkesinambungan (PMB)
adalah proses organisasi terstruktur yang melibatkan personal dalam merencanakan dan
melaksanakan peningkatan secara terus menerus, menyediakan perawatan kesehatan
berkualitas sesuai dengan yang diharapkan.
3) Indikator mutu adalah tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan
mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
4) Fasilitas pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat.
5) Plan, Do, Check, Action (PDCA)/ Plan, Do, Study, Action (PDSA) adalah salah satu
model atau metoda peningkatan mutu secara berkesinambungan dalam menyelesaikan
masalah mutu.
Pelayanan kesehatan merupakan rangkaian kegiatan yang mengandung risiko karena
menyangkut keselamatan tubuh dan nyawa seseorang. Perkembangan ilmu pengetahuan,
metode pengobatan dan penemuan alat kedokteran canggih selain memberikan manfaat yang
besar bagi masyarakat pada kenyataannya tidak mampu menghilangkan resiko terjadinya
suatu kejadian yang tidak diinginkan, baik timbulnya komplikasi, kecacatan maupun pasien
meninggal dunia. Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses yang
berkesinambungan dengan berorientasi pada hasil yang memuaskan.
Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang ideal perlu
menetapkan struktur (input) dari kegiatan klinik dan manajemen, termasuk kerangka untuk
memperbaiki proses kegiatan klinik dan manajemen, termasuk kerangka untuk memperbaiki
proses kegiatan serta indikator output yang digunakan untuk monitoring dan evaluasi. Lebih
lanjut program tersebut perlu menekankan bahwa perencanaan, perancangan, monitor,
analisis dan perbaikan proses klinik serta manajemen harus dikelola dengan baik dengan
sifat kepemimpinan yang jelas agar tercapai hasil maksimal.
Perkembangan mutu pelayanan Kesehatan di Indonesia dimulai pada sekitar tahun 1990
dengan pendekatan Total Quality Management dengan diterapkannya Gugus Kendali Mutu di
berbagai rumah sakit, yang kemudian juga diikuti penerapan di Klinik. Upaya peningkatan mutu
tersebut kemudian didorong dengan diterapkannya akreditasi rumah sakit mulai dari tahun 1995
sampai sekarang, dan diikuti juga dengan dimulainya penerapan akreditasi fasiltas pelayanan
kesehatan tingkat pertama pada tahun 2015.
Dalam menangani mutu dipakai teknik pemecahan masalah yang dapat membedakan
penyebab sistematis dan penyebab khusus. Salah satu metode yang diperkenalkannya adalah
siklus Deming (Deming Cycle), pada siklus ini mencegah terjadinya kesalahan dengan
penetapan standar serta modifikasi standar yang ada. Siklus ini dikenal dengan PDCA terdiri
atas empat komponen utama secara berurutan yaitu plan, do, check dan action. PDCA
menekankan pada pelaksanaan perubahan dan kepatuhan terhadap standar. Siklus ini
kemudian berkembang saat disadari pada tahap ketiga/ check adalah melihat kembali hasil
dari perubahan yang dilakukan. Bahwa pada tahapan yang ketiga yang dilakukan adalah
study yaitu membandingkan data hasil pengamatan, untuk dapat memperkirakan
pembelajaran yang dapat diperoleh sebagai proses perbaikan. Maka siklus tersebut
kemudian dikenal menjadi PDSA yaitu plan, do, study dan action dengan menekankan pada
pembelajaran dan upaya peningkatan mutu.
Perbedaan antara PDSA dengan PDCA
UNSUR PDSA PDCA
Masalah Masalah kompleks adalah Masalah sederhana
yang terdiri dari banyak adalah masalah yang
faktor penyebab satu penyebab
Fokus Pembelajaran dan Perubahan dan
peningkatan mutu kepatuhan terhadap
standar
Periode Waktu Perlu uji coba sehingga Waktu singkat
membutuhkan waktu (Few minute_less than
cukup lama, (maksimum 6 one month)
bulan)
Proses 1. Identifikasi masalah 1. Identifikasi masalah
Pelaksanaan 2. Kumpulkan data bukti 2. Analisa masalah
3. Analisa masalah- 3. Rencana solusi
sebab 4. Kerjakan
4. Rencana Ujicoba 5. Cek hasilnya
5. Ujicoba 6. Lakukan untuk
6. Pelajari hasilnya seterusnya
7. Tindak lanjut ke unit
kerja lainnya
II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mendorong pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada pasien yang memenuhi standar
pelayanan keselamatan pasien dan memberikan kepuasan kepada pasien.
B. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan mutu pelayanan klinis
2) Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien.
3) Mengetahui tujuh standar keselamatan pasien;
4) Mengetahui langkah – langkah menuju keselamatan pasien;
1 Hak pasien Harus ada dokter penanggung jawab klinik dan dokter
pelaksana pelayanan.
6 Mendidik staf tentang Klinik harus memiliki program pendidikan, pelatihan dan
keselamatan pasien orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan
pasien sesuai dengan tugasnya masing-masing.
E. Sasaran
Sluruh Pelanggan dan staff Klinik Pratama Karawaci Medika