MATA KULIAH
ARS203 Manajemen Mutu RS dan Manajemen Keperawatan
I. PENDAHULUAN
Pelayanan yang berkualiatas merupakan cerminan dari sebuah proses yang
berkesinambungan dan berorientasi pada hasil memuaskan. Dalam
perkembangan masyarakat yang semakin kritis, mutu pelayanan rumah sakit
tidak hanya disorot dari aspek klinis medisnya saja namun juga dari aspek
keselamatan pasien dan aspek pemberian pelayanannya, karena muara dari
pelayan rumah sakit adalah pelayanan jasa. Sesuai dengan yang diucapkan
Hipocrates kira-kira 2400 tahun yang lalu yaitu Primum, non nocere (First, do no
harm), namun harus diakui ilmu kedokteran yang dahulu sederhana, inefektif
dan relatif aman.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup
sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan
nasional. Untuk itu perlu ditingkatkan upaya guna memperluas dan
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yag baik
dan biaya yang terjangkau. Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan
dan keadaan ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam
masyarakat pun mulai berubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut
pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu termasuk
pelayanan kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat
akan mutu pelayanan rumah sakit maka fungsi pelayanan RS MM Indramayu
secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien
serta memberi kepuasan kepada pasien, keluarga maupun masyarakat.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran maka
sekarang ilmu kedokteran semakin kompleks, lebih efektif dan berpotensi
terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) ataupun kejadian sentinel pada
pasien bila rumah sakit tidak memperhatikan keselamatan pasien.
Peningkatan mutu adalah program yang disusun secara objektif dan sistematik
untuk memantau dan menilai mutu serta kewajaran asuhan terhadap pasien,
menggunakan peluang untuk meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan
masalah - masalah yang terungkap (Jacobalis S, 1989).
Tidak kalah pentingnya adalah pencegahan secara aktif perlu dilakukan
terhadap resiko asuhan pasien yang dilakukan pada pelayanan rumah sakit
yang terjadi di rumah sakit sebelum kejadian insiden KTD hingga sentinel terjadi
di rumah sakit maka perlu diterapkan manajemen risiko klinis di rumah sakit.
Merujuk dari Visi Misi RS MM Indramayu, yaitu :
Visi :
Menjadi Rumah Sakit Swasta Unggulan Dengan Pelayanan Prima,
Berkualitas Dan Terpercaya
Misi :
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Yang Unggul Dan
Dilakukan Secara Professional, Cepat, Tepat, Tulus, Dan Ikhlas.
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Yang Prima Dengan
Mengutamakan Kepuasan Dan Keselamatan Pasien Ditunjang
Dengan Sdm Yang Professional Dan Berkualitas.
3. Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Terpercaya Dan Terjangkau
Oleh Masyarakat Dengan Tidak Membedakan Status Sosial, Suku,
Agama, Ras, Dan Antar Golongan.
4. Menunjang Program Pemerintah Dalam Upaya Menurunkan Angka
Kematian Ibu Dan Bayi (Aki / Akb), Meningkatkan Kesehatan Ibu Dan
Bayi, Serta Menurunkan Angka Kesakitan Tbc Dan Hiv / Aids Dalam
Menunjang Program Nasional (Prognas).
III. TUJUAN
I. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien di RS MM
Indramayu.
II. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan mutu pelayanan klinis
2. Meningkatkan mutu manajemen
3. Meningkatkan pemenuhan Sasaran Keselamatan Pasien
4. Adanya evaluasi dan tindak lanjut
C. Melakukan Benchmark
Benchmark berguna untuk analisa pencapaian indikator mutu RS,
benchmark dilakukan dengan cara :
- Membandingkan data pengukuran indikator mutu dari waktu ke waktu
- Membandingkan data pengukuran indikator mutu dengan indikator mutu
rumah sakit lain
- Membandingkan data pengukuran indikator mutu dengan best practice
(praktek terbaik)
V. SASARAN
A. Indikator Mutu Medis
No Judul Indikator Unit/Instalasi Target
1. Kepatuhan terhadap Clinical Pathway Rawat Inap ≥ 80%
2. Komplikasi anestesi karena overdosis, IBS ≤6%
reaksi anestesi, dan salah penempatan
anestesi endotracheal tube
3. Penundaan Operasi Elektif IBS < 5%
4. Kepatuhan waktu visite dokter Rawat Inap ≥ 80%
5. Pelaporan hasil kritis laboratorium Laboratorium 100%
B. Profil Indikator
1) Kepatuhan terhadap Clinical Pathway
Judul Indikator Kepatuhan terhadap alur klinis (clinical pathway)
1.Permenkes tentang Standar Pelayanan Kedokteran.
Untuk menjamin kepatuhan dokter atau dokter gigi di
rumah sakit terhadap standar pelayanan maka perlu
dilakukan monitor kepatuhan penggunaan clinical
pathway.
2. Kepatuhan terhadap alur klinis/clinical pathway adalah
kepatuhan seluruh Profesional Pemberi Asuhan terhadap
alur klinis/clinical pathway yang telah ditetapkan.
3.Pemilihan penyakit yang akan dilakukan pengukuran
kepatuhan terhadap alur klinis/clinical pathway sesuai
dengan prioritas nasional adalah : a. Hipertensi b. Diabetes
Dasar Pemikiran melitus c. TB d. HIV e. Keganasan
Dimensi Mutu Efektif, integrasi
Untuk menjamin kepatuhan Profesional Pemberi Asuhan
(PPA) di rumah sakit terhadap standar pelayanan dan
Tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan klinis di rumah sakit
Definisi Operasional Clinical Pathway adalah suatu perencanaan pelayanan
terpadu/terintegrasi yang merangkum setiap langkah yang
diberikan pada pasien, berdasarkan standar pelayanan
medis, standar pelayanan keperawatan dan standar
pelayanan Profesional Pemberi Asuhan (PPA) lainnya yang
berbasis bukti dengan hasil terukur, pada jangka waktu
tertentu selama pasien dirawat di Rumah Sakit
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Presentase
Jumlah pelayanan oleh PPA yang sesuai dengan clinical
Numerator pathway
Jumlah seluruh pelayanan oleh PPA pada clinical pathway
Denominator yang diobservasi
Target Pencapaian ≥ 80%
Insklusi : dm, keganasan, HIV , tb paru, hipertensi.
Formula
Dasar Pemikiran Menilai mutu pelayanan radiologi untuk pemeriksaan Thorax foto
Dimensi Mutu Efektifitas , kesinambungan pelayanan dan efesiensi
Tujuan Tergambar nya kecepatan pelayanan radiologi pada pasien
kebidanan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang difoto radiologi dalam bulan tersebut
VIII. PENUTUP
Demikian telah disusun program kerja peningkatan mutu dan keselamatan
pasien RSMM Indramayu. Diharapkan dengan program kerja ini dapat
terlaksana sesuai jadwal yang telah ditetapkan demi terselenggaranya
pelayanan yang lebih berkualitas dan aman bagi pasien.