Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA TIMUR

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS KAMBATA MAPAMBUHANG

Desa Lukuwingir,Kecamatan Kambata Mapambuhang

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

A.PENDAHULUAN

Program pokok puskesmas merupakan program pelayanan


kesehatan yang wajib di laksanakan karena mempunyai daya
ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 5 Program Pelayanan
kesehatan di puskesmas diantaranya program kesehatan
lingkungan.Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
lingkungan harus berpedoman pada Visi, Misi dan Tata Nilai
Puskesmas yang telah di terapkan.

Visi Puskesmas Kambata Mapambuhang “Terwujudnya


masyarakat kambata mapambuhang yang sehat, mandiri dan
berkeadilan”.

Misi :

1. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat

2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,


terjangkau dan berkeadilan

3. Terwujudnya ketersediaan dan pemerataan sumberdaya


kesehatan yang profesional.

Tata Nilai “BERSAHAJA” yang bermakna :

1. Bersih yaitu bersih diri dan lingkungan kerja


2. Santun yaitu memiliki sikap yang ramah baik bahasa dan
tingkah lakunya dalam hubungan dengan masyarakat
maupun teman kerja.
3. Hati-hati yaitu hati-hati dan teliti dalam setiap upaya
4. Jujur yaitu jujur dalam perkataan dan perbuatan
5. Akuntabel yaitu memberikan pelayanan kesehatan sesuai
standar dan pedoman pelayanan yang ditetapkan, dapat
diukur dan dipertanggungjawabkan.

1
A. LATAR BELAKANG
Untuk melaksanakan ketentuan pasal 43 Undang-Undang Nomor
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, maka diterbitkanlah Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/PER/VIII/2011
tentang keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Dalam Permenkes
tersebut menyatakan bahwa keselamatn pasien rumah sakit adalah
suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan lebih aman yang
meliputi assesmen risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
Sejalan dengan pemaparan diatas, agar upaya peningkatan mutu
dan keselamatan pasien di puskesmas kambata mapambuhang dapat
berjalan seperti yang diharapkan maka perlu disusun Pedoman Upaya
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Puskesmas kualin.

B. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


A. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya
peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di
Puskesmas Kualin secara efektif dan efisien sgar tercapai
derajat kesehatan yang optimal dan meningkatkankepuasan
pelanggan.

B. Tujuan Khusus
Tercapainya peningkatan mutu pelayanan dan terjaminnya
Keselamatan Pasien di Puskesmas Kambata Mapambuhang
melalui :
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas
2. Meningkatkan akuntabilitas puskesmas terhadap pasien
dan masyarakat
3. Optimasi tenaga, sarana dan prasarana untuk
pengembangan pelayanan kesehatan melalui monitoring
kinerja individu dan kinerja unit kerja.
4. Pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan
standar pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh
dan terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien.

2
Indikator Klinis
Adalah suatu cara untuk menilai/mengukur penampilan dan
kegiatan pelayanan klinis. Indikator Klinis merupakan suatu
variabel yang digunakan untuk bisa melihat perubahan dalam
pelayanan klinis di Rumah Sakit, terdiri dari 11 indikator Area
Klinis, yaitu :
1. Asesmen pasien
2. Pelayanan laboratorium
3. Penggunaan antibiotik dan obat lainnya
4. Kesalahan medikasi (medication eror) dan kejadian nyaris cedera
(KNC)
5. Penggunaan anastesi dan sedasi
6. Penggunaan darah dan produk darah
7. Ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis pasien
8. Pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan pelapor
9. Riset klinis.

Indikator Sasaran Keselamatan Pasien

Adalah suatu cara untuk menilai/mengukur pelaksanaan


sasaran keselamatan pasien. Indikator Sasaran Keselamatan
merupakan suatu variabel yang digunakan untuk bisa melihat
perubahan dalam pelaksanaan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
terdiri dari 6 Indikator Sasaran Keselamatan pasien, meliputi :
1. Mengidentifikasi pasien dengan benar.
2. Meningkatkan komunikasi yang efektif
3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang
benar, pada pasien yang benar.
5. Mengurang resiko infeksi akibat perawatan kesehatan
6. Mengurangi rasio cedera pasien akibat terjatuh.

C. KEGIATAN
1. Pemantauan Indikator Mutu dan Keselamatan Pasien
Indikator mutu dan keselamatan pasien yang menjadi
prioritas rumah sakit dilakukan evaluasi dalam upaya
melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan.
Pemilihan indikator yang akan diambil sebagai indikator mutu

3
rumah sakit diprioritaskan berdasarkan nilai tertinggi pada
skala prioritas.
2. Kegiatan Keselamatan Pasien
Kegiatan keselamatan pasien dilaksanakan di unit/bagian
terkait dengan pelayanan pasien. Pencatatan dilaksanakan
setiap ada kejadian keselamatan pasien dan dilaporkan kepada
tim mutu untuk ditindaklanjuti. Tim mutu kemudian membuat
pelaporan insiden keselamatan pasien beserta investigasi dan
rekomendasi.

Kegiatan keselamatan pasien tersebut meliputi :

1. KTD
2. KPC
3. KNC

3. Panduan Praktek Klinik (PPK) dan Clinical Pathway


Clinical Pathway (CPW) adalah pemetaan tindakan klinis
untuk penyakit tertentu dan diharapkan mendapatkan
dokumentasi terbaik terhadap semua langkah-langkah yang
dipergunakan dalam merencanakan, menyusun dan
mengimplementasikan terhadap pasien.
Clinical Pathway (CPW) dapat menggambarkan proses
pengobatan/perawatan pasien agar sesuai dengan Panduan
Praktek Klinik yang ditetapkan, serta menyediakan informasi
yang penting terhadap pasien termasuk lamanya dirawat, biaya,
penggunaan obat serta laboratorium.
4. Manajemen Risiko
Kegiatan manajemen risiko dilaksanakan oleh Tim
Manajemen Risiko untuk mengidentifikasi, menilai dan
menyusun prioritas risiko, meliputi :
1. Risiko yang berhubungan dengan pasien (Patient care-related
risk)
2. Risiko yang berhubungan dengan tenaga kesehatan (Medical
staff-related risk)
3. Risiko yang berhubungan dengan karyawan (Employee-related
risk)
4. Risiko yang berhubungan dengan sarana dan prasarana
(property-related risk)
5. Risiko keuangan (Financial risk)
6. Risiko-risiko lain (Other risk)

4
Hasil identifikasi risiko-risiko tersebut kemudian dilakukan
analisis oleh Tim manajemen risiko untuk dilakukan evaluasi.
Evaluasi risiko dilakukan berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan. Tingkat risiko atau kejadianyang ditemukan saat
analisis menjadi acuan untuk menetapkan prioritas risiko dan
pelaksanaan kegiatan
1. Penilaian Kinerja
Tim penilaian kinerja bertanggung jawab dalam menilai
kinerja di lingkungan Puskesmas Kualin
2. Evaluasi Kerjasama
Evaluasi kerjasama dan perjanjian lainnya merupakan
bagian dari kegiatan Tim pelaksana kerjasama.

3. Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Mutu dan Keselamatan


Pasien (PMKP)
Kegiatan PMKP merupakan aktivitas mendefinisikan,
mendesain, memeriksa, memantau, mensurvey dan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

D. MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring terhadap pelaksanaan program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan setiap hari dan pada setiap kejadian insiden,
didokumentasikan pada formulir-formulir yang sudah disiapkan.
Hasil monitoring akan dianalisis untuk dicarikan solusi atau
direncanakan dalam rencana tindak lanjut sebagai bahan evaluasi
untuk langkah-langkah peningkatan mutu dan keselamatan pasien
selanjutnya. Unit Penjaminan Mutu melakukan verifikasi pelaksanaan
rekomendasi saat pembahasan di tingkat manajemen.
Evaluasi dilakukan setiap bulan oleh tim mutu pelayanan ,
disampaikan kepada Kepala Puskesmas Kambata Mapambuhang
melalui rapat setiap bulan, triwulan dan tahunan.
E. PEMBIAYAAN
-

F. PENUTUP
Demikian kerangka acuan perencanaan program keselamatan
pasien ini dibuat, untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Anda mungkin juga menyukai