PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Sebagai pedoman dalam upaya dalam menjamin asuhan pasien yang
bermutu tinggi dan aman di Kinik Diana Permata Medika.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Klinik Diana Permata
Medika.
2. Mencegah terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Tidak Cidera
(KTC), Kejadian Potensial Cidera (KPC), Kejadian Nyaris Cidera (KNC).
3. Mengurangi risiko lain terhadap keselamatan pasien dan staf Klinik Diana
Permata Medika.
4. Meningkatkan upaya pencatatan dan pelaporan indikator mutu dan keselamatan
pasien.
5. Mengupayakan pelayanan yang terstandar sesuai dengan standar profesi dan
standar pelayanan yang dilaksanakn menyeluruh dan terpadu sesuai kebutuhan
pasien
6. Mengevaluasi efektifitas dari peningkatan pelayanan sesuai dengan standar
profesi dan standar pelayanan yang dilakasanakan secara menyeluruh dan
terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien
BAB II
Struktur Organisasi Dan Standar Ketenagakerjaan
Frekuensi pengumpulan
1 bulan
data
Periode analisis 3 bulan
Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey yang
Numerator mendapat informasi lengkap sebelum memberikan persetujuan
tindakan medik dalam 1 bulan.
Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey dalam 1
Denominator
bulan
Standar 100%
2. Telaah Resep
Judul Telaah Resep
Dimensi mutu Kenyamanan, efisisensi dan keamanan
Tujuan Tergambarnya efisiensi dan keamanan pelayanan obat kepada pasien
Telaah resep adalah proses penilaian terhadap resep yang meliputi
Definisi operasional
kelengkapan resep, kesesuaian resep, dan interaksi obat.
Frekuensi pengumpulan
1 bulan
data
Periode analisis 3 bulan
Jumlah resep yang diambil sebagai sample yang sesuai dengan telaah
Numerator
resep dalam satu bulan.
Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel dalam satu bulan
Sumber data Survey resep, Buku telaah resep
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Sub Bidang Ruang Farmasi
3. Waktu Tunggu Pelayanan Racikan
2. Waktu tunggu
Judul Waktu tunggu
Dimensi Mutu Akses
Tersedianya pelayanan rawat jalan poli umum pada hari kerja di
Tujuan
setiap klinik yang mudah dan cepat diakses oleh pasien
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar
Definisi Operasional
sampai dilayani oleh dokter umum
Frekuensi Pengumpulan
1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien poli umum yang disurvey
Denominator Jumlah seluruh pasien poli umum yang disurvey
Sumber Data Survey poli umum
Standar ≤ 60 menit
Penanggung jawab Kepala Sub Bidang Medis Sie Poli Umum
2. Waktu tunggu
Judul Waktu tunggu
Dimensi Mutu Akses
Tersedianya pelayanan rawat jalan poli gigi pada hari kerja di setiap
Tujuan
klinik yang mudah dan cepat diakses oleh pasien
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar
Definisi Operasional
sampai dilayani dokter gigi
Frekuensi Pengumpulan
1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien poli gigi yang disurvey
Denominator Jumlah seluruh pasien poli gigi yang disurvey
Sumber Data Survey poli gigi
Standar ≤ 60 menit
Penanggung jawab Kepala Sub Bidang Medis Sie Poli Gigi
3. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi tetap yang dicabut
Judul Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi tetap yang dicabut
Dimensi mutu Kualitas Kesehatan Gigi
Tujuan Mengurangi angka pencabutan gigi yang permanen
Definisi operasional Pelayanan kuratif kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan di Klinik
Frekuensi pengumpulan
1 bulan
data
Periode analisis 3 bulan
2.2.6 KIA
1. Kepatuhan penulisan buku register kohort ibu
Judul Kepatuhan penulisan buku register kohort ibu
Dimensi mutu Ketelitian
Tujuan Tergambarnya ketelitian dan tanggung jawab pelayanan petugas KIA
Penulisan buku register kohort ibu adalah buku register untuk ibu
Definisi operasional
hamil yang digunakan pada pelayanan KIA.
Frekuensi pengumpulan
1 bulan
data
Periode analisis 3 bulan
Jumlah seluruh pasien yang ditulis lengkap di buku register dalam
Numerator
satu bulan
Denominator Jumlah ibu hamil yang periksa dalam bulan tersebut
Sumber data Buku Register
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Sub Bidang Keperawatan dan Kebidanan
2.2.7 Laboratorium
1. Waktu tunggu hasil laboratorium
Judul Waktu tunggu hasil laboratorium
Dimensi mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan
pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah. Waktu tunggu hasil
Definisi operasional pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium adalah
tenggang waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan
menerima hasil yang sudah diekspertisi.
Frekuensi pengumpulan
1 bulan
data
Periode analisis 3 bulan
Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium pasien
Numerator
yang disurvei dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang disurvei dalam
2.2.8 Radiologi
1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
Judul Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
Dimensi mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi
Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang waktu
Definisi operasional mulai pasien di foto sampai dengan menerima hasil yang sudah
diekspertisi
Frekuensi pengumpulan 1 bulan
2. Pelaksana ekspertisi
Judul Pelaksana ekspertisi
Dimensi mutu Kompetensi tehnis
Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan rontgen dilakukan oleh
Tujuan
tenaga ahli untuk memastikan ketepatan diagnosis
Pelaksana ekspertisi rontgen adalah dokter spesialis Radiologi yang
mempunyai kewenangan untuk melakukan pembacaan foto rontgen/
Definisi operasional hasil pemeriksaan radiologi. Bukti pembacaan dan verifikasi adalah
dicantumkannya tanda tangan dokter spesialis radiologi pada lembar
hasil pemeriksaan yang dikirimkan kepada dokter yang meminta.
Frekuensi pengumpulan
1 bulan
data
Periode analisis 3 bulan
Jumlah foto rontgen yang dibaca dan diverifikasi oleh dokter
Numerator
spesialis radiologi dalam 1 bulan.
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan foto rontgen dalam 1 bulan. .
Sumber data Register Radiologi
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Sub BIdang Radiologi
3.2.10 Gizi
1. Pelayanan Konseling Gizi
Judul Pelayanan Konseling Gizi
Dimensi mutu Pemantauan
Tujuan Tersedianya pelayanan konseling gizi di klinik
Konsultsi gizi adalah pertemuan dengan ahli gizi dengan tujuan
Definisi operasional untuk meningkatkan kualitas hidup, kesehatan dan kebugaran
seseorang secara keseluruhan
Frekuensi pengumpulan
1 bulan
data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah konsultasi gizi dalam satu bulan
Denominator Jumlah kunjungan pasien ke klinik dalam satu bulan
Sumber data Buku register
Standar ≥2%
Penanggung jawab Kepala Sub Bidang Gizi
3.2.2 Kepatuhan Pelaksanaan Handover Pagi bagi Semua Bidang dan Bagian
Judul Kepatuhan Pelaksanaan Handover Pagi bagi Semua Bidang dan Bagian
Dimensi mutu Efektifitas,Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4.5 METODE
Metode yang digunakan untuk melaksanakan PMKP ini adalah dengan diagram
siklus mutu adalah PDSA/PDCA: P-D-C-A adalah alat yang bermanfaat untuk melakukan
perbaikan secara terus menerus (continous improvement) tanpa berhenti
3) Menyelenggarakan
5) Memeriksa akibat Pendidikan dan
pelaksanaan Pelatihan
CHECK
4) Melaksanakan
pekerjaan DO
Siklus PDCA
Keenam langkah P-D-C-A yang terdapat dalam gambar di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Langkah 1. Menentukan tujuan dan sasaran → Plan
Tujuan dan sasaran yang akan dicapai didasarkan pada kebijakan yang ditetapkan.
Penetapan sasaran tersebut ditentukan oleh Penanggung Jawab Klinik. Penetapan
sasaran didasarkan pada data pendukung dan analisis informasi.
INSIDEN Laporan
KTD/KNC/ Kejadian
KPC/KTC (2x24 jam)
ALUR PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Atasan
Langsung
Tangani
Segera
Gradi
ng
Biru/ Merah/
Hijau Kuning
Investigasi
Sederhana
Laporan
Rekomendasi Kejadian Hasil
Investigasi
Analisa/
Regrading
RCA
Pedoman PMKP merupakan kegiatan Panduan Peningkatan Mutu yang dijadikan acuan
dalam pelaksanaan peningkatan mutu di klinik. Partisipasi semua pihak dalam pengendalian
kualitas pelayanan mencakup semua jenis kelompok karyawan yang secara bersama-sama merasa
bertanggung jawab atas kualitas pelayanan dalam kelompoknya. Partisipasi semua proses dalam
pengendalian kualitas pelayanan dimaksudkan adalah pengendalian tidak hanya terhadap output,
tetapi terhadap hasil setiap proses. Proses pelayanan akan menghasilkan suatu pelayanan
berkualitas tinggi, hanya mungkin dapat dicapai jika terdapat pengendalian kualitas dalam setiap
tahapan dari proses. Dimana dalam setiap tahapan proses dapat dijamin adanya keterpaduan,
kerjasama yang baik antara kelompok karyawan dengan manajemen, sebagai tanggung jawab
bersama untuk menghasilkan kualitas hasil kerja dari kelompok, sebagai mata rantai dari suatu
proses.
Buku Pedoman PMKP ini dan direview secara berkala paling lambat 3 tahun sekali untuk
mengevaluasi dan melakukan pembenahan/perbaikan yang diperlukan.
Ditetapkan Di Malang
Pada Tanggal 10 Januari 2018
Penanggung Jawab Klinik Bunga Melati Malang