U
Nim : 0432950717080
Prodi : S1 Farmasi Sore
Semester/Tk : 3
Tugas : Patient Safety
Soal
1. Sebutkan pembagian limbah-limbah medis !
2. Alur pengolahan limbah medis ?
3. Cara penanganan limbah medis ?
Jawab
1. Sumber limbah medis
Limbah medis yang dihasilkan melalui proses atau aktifitas rumah sakit terdiri dari
berbagai tempat. (Sumber : KEPMENKES, 2004)
a. Kategori Infeksius
Definisi, limbah yang terkontaminasi organisme patogen (bakteri, virus,
parastit, atau jamur) yang tidak secara rutin ada lingkungan dan organisme
tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit
pada manusia. Contoh : Kultur laboratorium, limbah dari bangsal isolasi,
kapas, materi atau perlatan yang tersentuh pasien yang terinfeksi, ekskreta.
b. Kategori Patologis
Definisi, limbah berasal dari pembiakan dan stockbahan yang sangat infeksius,
otopsi, organ binatang percobaan dan bahan lain hyang telah diinokulasim
terinfeksi atau kontak dengan bahan yang sangat infeksius. Contoh : Bagian
tubuh manusia dan hewan (limbah anatomis), darah dan cairan tubuh yang
lain, janin.
c. Kategori Sitotoksis
Definisi, terinfeksi atau kontak dengan bahan yang sangat infeksius. Limbah
dari bahan yang terkontaminasi dari persiapan dan dan pemberian obat
sitotoksis untuk kemoterapi kanker yang mempunyai kemampuan untuk
membunuh atau menghambat oertumbuhan sel hidup. Contoh : Dari materi
yang terkontaminasi pada saat persiapan dan pemberian obat, misalnya spuit,
ampul, kemasan, obat kadaluarsa, lauratn sisa, urine, tinja, muntahan pasien
yang mengandung sitotoksis.
d. Kategori Benda tajam
Definisi, materi yang dapat menyebabkan luka iris atau luka tusuk. Semua
benda tajam ini memiliki potenssi bahaya dan dapat menyebabkan cedera
melalui sobekan atau tusukan. Benda-benda tajam yang terbuang mungkin
terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun
atau radioaktif. Contoh : Jarum, jarum suntik, skalpel, pisau bedah, peralatan
infusgergaji bedah, danpecahan kaca.
e. Kategori Farmasi
Definisi, limbah farmasi mencakup produksi farmasi. Kategori ini juga
mencakup barang yang akan di buang setelah digunakan untuk menangani
produk farmasi, misalnya botol atau kotak yang berisi residu, sarung tangan,
masker, selang penghubung darah atau cairan, dan ampul obat. Contoh :
kadaluarsa, tidak digunakan, tumpah, dan terkontaminasi, yang tidak
diperlukan lagi.
f. Kategori Kimia
Definisi, mengandung zat kimiayang berbentuk padat, cair, maupun gas yang
berasal dari aktivitas diagnostik dan eksperimen serta dari pemeliharaan
kebersihan rumah sakit dengan menggunakan desinfektan. Contoh : Reagent
di laboratorium, film untuk rotgen, desinfektan kadaluarsa atau sudah
tidakdiperlukan lagi, solvent.
g. Kategori Radioaktif
Definisi, bahan yang terkontaminasi dengan radiosotope yang berasal dari
penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat berasal dari :
tindakan kedokteran nuklir, radio immunoassaydan bakteriologis, dapat
berbentuk padat, cair dan gas. Contoh : Cairan yang tidak terpakai dari radio
aktif atau riset di laboratorium, peralatan kaca, kerta absorben yang
terkontaminasi, urine dan ekskreta dari pasien yang diobati atau diuji dengan
radio nukleida yang terbuka.
h. Kategori Logam yang bertekanan tinggi/berat
Definisi, limbah yang mengandung logam berat dalam konsentarsi tinggi
termasuk dalam subkategori limbah kimia berbahaya dan biasanya sangat
toksik. Contohnya adalah limba merkuri yang berasal dari bocoran peralatan
kedokteran yang rusak. Contoh : Thermometer, alat pengukur tekanan darah,
residu dari ruangan pemeriksaan gigi, dan sebagainya.
i. Kategori Kontainer bertekanan
Definisi, limbah yang berasal dari berbagai jenis gas yang digunakan di rumah
sakit. Contoh : Tabung gas, kaleng aerosol yang mengandung residu, gas
cartridge.
Pengelolaan
Limbah Tabung Gas
Pengelolaan Limbah Benda Tajam
Pengelolaan
Limbah Patologis
3. Penanganan limbah medis
Penanganan limbah medis memerlukan perhatian khusus, terutama harus
memperhatikan jenis-jenisnya. Masing-masing kelompok limbah medis tersebut
membutuhkan penanganan sendiri-sendiri.
Secara umum jenis pengolahan limbah rumah sakit adalah :
1) Limbah umum :Tidak diperlukan pengolahan khusus, dan dapat disatukan dengan
limbah domestic.
2) Limbah patologis : Pengolahan yang dilakukan adalah dengan sterilisasi,
insinerasi dilanjutkan dengan landfilling.Kantong yang digunakan untuk
membungkus limbah juga harus diinsinerasi.
3) Limbah radioaktif : Limbah radioaktif dari rumah sakit dapat dikatakan tidak
mengandung bahaya yang signifikan bila ditangani secara baik. Umumnya
radioaktifdisimpan untuk menunggu waktu paruhnya telah habis, untuk kemudian
disingkirkan sebagai limbah non-radioaktif biasa.
4) Limbah kimia: Bagi limbah kimia yang tidak berbahaya, penanganannya adalah
identik dengan limbah lainnya yang tidak termasuk katagori berbahaya.Beberapa
kemungkinan daur-ulang limbah kimiawi berbahaya misalnya dengan redistilasi
solven (toluene, xylene, alcohol), membakar solven organic yang tidak toksik,
mendaur ulang batere, logam-merkuri dari thermometer, elektrostatis larutan-
larutan pemrosesan Insinerator merupakan sarana yang paling sering digunakan
dalam menangani limbah jenis ini.
5) Limbah cytotoxic dan obat-obatan genotoxic atau limbah yang terkontaminasi
harus dipisahkan, dikemas dan diberi tanda serta dibakar pada incinerator.
6) Limbah berpotensi menularkan penyakit (infectious) :Memerlukan sterilisasi
terlebih dahulu atau langsung ditangani pada insinerator ; autoclave tidak
dibutuhkan bila limbah tersebut telah diwadahi dan ditangani secara baik sebelum
diinsinerasi.
7) Benda-benda tajam : Dikemas dalam kemasan yang dapat melindungi petugas dari
bahaya tertusuk, sebelum dibakar dalam incinerator.
8) Limbah farmasi :Obat-obatan yang tidak digunakan dikembalikan pada apotik
atau pemasok, sedangkan yang tidak dipakai lagi ditangani secara khusus
misalnya diinsinerasi atau di landfilling.
9) Kontainer-kontainer di bawah tekanan: di landfilling atau didaur-ulang.