Pendahuluan
Berdasarkan Depkes RI 1992 : sampah dan limbah rumah sakit
Ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, senyawasenyawa kimia, pestisida, serta logam seperti Hg, Pb, dan Cd yang berasal dari bagian kedokteran gigi.
terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radioaktif. Contoh : jarum, jarum suntik, skalpel, pisau bedah, peralatan infus, gergaji bedah, dan pecahan kaca
berasal dari antara lain : tindakan kedokteran nuklir, radioimunoassay dan bakteriologis; dapat berbentuk padat, cair atau gas. Contoh : Cairan yang tidak terpakai dari radioaktif atau riset dilaboratorium,
desinfektan.
Contoh : Reagent di laboratorium, film untuk rontgen, desinfektan yang kadaluarsa atau sudah tidak diperlukan lagi, solven
Contoh :
Thermometer, alat pengukur tekanan darah, residu dari ruang pemeriksaan gigi, dan sebagainya.
Pewadahan
Limbah medis yang akan dibuang dipisahkan menggunakan kantong plastik berwarna yang berlabel. Berikut adalah contoh warna kantong menurut DepKes RI : 1. Kantong hitam : limbah umum 2. Kantong kuning : limbah yang harus diinsinerasi 3. Kantong kuning strip hitam : limbah yang sebaiknya diinsinerasi, tetapi dapat dibuang ke landfill 4. Kantong biru muda : limbah yang harus disterilisasi 5. Limbah infectious dan patologis dipisahkan tersendiri. Kedua jenis limbah ini harus disterilisasi terlebih dahulu. 6. Limbah yang dapat didaur ulang termasuk dalam kategori limbah umum.
Lanjutan..
7. Kantong Merah : limbah Radioaktif
9. Kantong Kuning : limbah Limbah infeksius, patologi anatomi 10. Kantong Ungu : limbah Sitotoksik 11. Kantong Coklat : limbah Limbah kimia dan farmasi
Pengangkutan
Limbah medis diangkut dengan kontainer tertutup. Untuk keamanan, pengangkutan limbah radioaktif sebaiknya dipisahkan dengan limbah kimia yang bersifat reaktif, mudah terbakar, korosif. Alat pengangkutan harus dirawat dan dibersihkan secara rutin untuk mencegah adanya limbah yang tercecer akibat pengangkutan dan mengurangi resiko kecelakaan saat pengiriman limbah.
Pengangkutan
Limbah umum yang dapat didaur ulang dapat langsung dibawa ke tempat pengumpul limbah daur ulang. Limbah radioaktif biasanya dapat disimpan terlebih dahulu sampai masa aktifnya terlampaui. Limbah kimia yang tidak berbahaya dapat dibuang ke dalam saluran pembuangan air, contoh : limbah asam amino, gula, ionion anorganik (Ca,K, Mg, I, Cl, F dll) Limbah kimia berbahaya dapat didaur ulang dengan distilasi, ekstraksi, elektrolisis Limbah yang tidak dapat didaur ulang akan dibakar (insinerasi) Wadah bertekanan dapat dibuang ke dalam landfill, maupun didaur ulang.
Limbah umum yang dapat didaur ulang dapat langsung dibawa ke tempat pengumpul limbah daur ulang. Limbah radioaktif biasanya dapat disimpan terlebih dahulu sampai masa aktifnya terlampaui.
Limbah kimia yang tidak berbahaya dapat dibuang ke dalam saluran pembuangan air, contoh : limbah asam amino, gula, ionion anorganik (Ca,K, Mg, I, Cl, F dll) Limbah kimia berbahaya dapat didaur ulang dengan distilasi, ekstraksi, elektrolisis
Limbah yang tidak dapat didaur ulang akan dibakar (insinerasi)
Insinerator
1. Kriteria yang ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diantaranya adalah sebagai berikut: 2. Pengurangan sampah yang efektif 3. Lokasi jauh dari area penduduk 4. Adanya sistem pemisahan sampah 5. Desain yang bagus 6. Pembakaran sampah mencapai suhu 1000 derajat 7. Emisi gas buang memenuhi standar baku mutu. 8. Perawatan yang teratur/periodik 9. Ada Pelatihan Staf dan Manajemen
Keputusan Bapedal No 03 tahun 1995. Peraturan tersebut mengatur tentang kualitas incinerator dan emisi yang dikeluarkannya. Incinerator yang diperbolehkan untuk digunakan
Terima Kasih.
Daftar Pustaka
1. Catatan pribadi 2. [http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234 56789/26100/4/Chapter%20II.pdf]