DEPARTMENT
CSSD
OLEH
Putu Wida
Karisma,S.Farm.,Apt.,M.Sc.
• CSSD = CENTRAL STERIL SUPPLY
DEPARTMENT
Kelembaban udara : 35 - 75 %
Temperatur ruangan : 18 - 22 oC
Kebisingan : Max. 60 Db.A
Pencahayaan : Min. 100 lux
Dinding, lantai dan plafon licin ( cat epoxy, vinyl )
Instalasi
● Listrik 1-3 phase, genset dengan tegangan
tinggi.
● Air bersih
● Air demineralisasi
● Steam, steam reducer, steam trap, dll.
● Limbah biasa, khusus
● Udara bertekanan, AC
● Hydrant, pemadam kebakaran.
Keuntungan Pemusatan Kegiatan Sterilisasi
Steril
Penyimpanan
One way flow
Macam alkes yang disterilkan di
CSSD
1. Surgical instrument : logam
2. Surgical garment & dressing : linen
3. Surgical handgloves : karet
Siklus :
Tujuan Masing-masing Langkah
1. Transportasi ke CSSD
Sesudah operasi/ruang lain, material kotor dikumpulkan
masuk wadah dengan troley ke CSSD
2. Cleaning
Proses Dekontaminasi : mengurangi semua kotoran
Step yang penting menentukan kebersihan
Sebagian besar mikroorganisme yang termasuk penyebab
infeksi hilang pada proses ini
Dengan desinfektan
Ruang : kotor
3. Pemeriksaan dan Pengesetan alat
Peralatan yang tidak lengkap atau tidak memenuhi syarat operasi
akan mengganggu
4. Packaging
Sebelum digunakan, alat steril disimpan dulu
untuk mencegah rekontaminan selama penyimpanan, dibungkus
packaging :
- bisa ditembus pada saat sterilisasi sehingga bahan dalam steril
- melindungi isinya dari rekontaminasi bakeri sehingga bahan
dalam tetap steril
pembungkus yang jelek/rusak menyebabkan proses clean, packaging
dan steril kurang bermanfaat
5. Sterilisasi
Panas kering (oven)
Panas Basah (autoclave) : lebih banyak
digunakan
Ethylen oksid formaldehide
Irradiation
Hasil sterilisasi harus steril
6. Penyimpanan
Pada ruang steril (menjamin sterilitas)
Perlu diketahui exp date peralatan steril
Stock management
Syarat ruangan :
-ruangan harus kering
-dirancang untuk tidak menahan debu
-tekanan positifruang transisi
-System FIFO (First In First Out)
-Pembersih ruang dengan penghisap debu
Syarat almari :
- harus Kering
-1 x seminggu dibersihkan
7. Transportasi ke User
-menggunakan wadah steril tertutup/troley
Packaging :
1. cegah rekontaminasi setelah srilisasi
2. dapat ditembus oleh udara atau bahan pensterilisasi
3. mampu melindungi isinya dari kerusakan selama transport
Syarat-syarat packaging Primer
1. Menjaga sterilitas peralatan setelah sterilisai
2. Compatibel dengan proses sterilisasi
3. Pembungkus dapat ditembus oleh udara atau
bahan pensteril
4. Kuat
5. Keamanan pasien terjamin – tidak
6. Indikator
7. Mudah dibuka
Bahan Packaging
1. Kain
Keuntungan :
- kuat
- dapat digunakan berulang kali
- flexibel
2. Kertas
Merupakan alternatif pengganti kain porinya lebih kecil
dari tekstil
3. Laminated film pouch
Untuk packaging individual instrument at small
intrument sets
Definisi
Sterilisasi :
suatu proses dengan metode tertentu yang bertujuan
mematikan semua organisme hidup (vegetatif dan non
vegetatif), spora bakteri yang resisten terhadap desinfektan
maupun panas
Desinfektan :
Proses yang menggunakan suatu bahan kimia yang dapat
membunuh mikroorganisme patogen kecuali spora bakteri,
virus dan beberapa strain bakteri resisten
Persenyawaan kimia : desinfektan
desinfektan + sterilisasi : benda mati
Antiseptik :
desinfektan non toksik, dipakai untuk kulit, mukosa atau
jaringan hidup
sterilisasai
Sebelumnya harus bersih dari debu dan kotoran yang
bercampur dengan kuman patogen
macam-macam sterilisasi :
1. Sterilisasi panas kering
2. Sterilisasi dengan panas uap
3. Sterilisasi dengan ultraviolet
4. Sterilisasi dengan sinar pengion
5. Sterilisasi dengan gas kimia
6. Sterilisasi dengan filtrasi
7. Sterilisasi dengan bahan kimia
Sterilisasi panas kering
Bahan termostabil, contoh : alat gelas, sediaan
farmasi (salep, serbuk dll)
Instrumen logam (tidak dianjurkan)
Waktu sterilisasi yang umum :
- 160⁰C – (60-150) menit
- 170 ⁰C – (20-30) menit
Sterilisasi dengan panas uap
sering digunakan di rumah sakit karena :
- mudah pelaksanaannya
- diterapkan hampir 80% kebutuhan (intr. Bedah, linen, gloves,
gelas)
- biaya operasional renal
- hasil sterilisasi kering
- proses waktu yang relatif pendek
Temperatur dan waktu autoklave :
- 130 ⁰C waktu 2 menit
- 121 ⁰C waktu 12 menit
- 116 ⁰C waktu 30 menit
Ada 2 :
1. Gravity
2. Prevacuum (high vacuum)
Sterilisasi dengan Ultraviolet
Terdapat keterbatasan daya tembus maka penggunaannya :
1. sterilisasi udara (air hygiene)
2. inaktivasi mikro pada permukaan bahan atau tersuspensi
dalam cairan
3. untuk produk dalam komposisi yang tak stabil yang sulit
disterilisasi dengan tata cara konvensional
Efek max radiasi λ 265 nm
masih dipakai di rs untuk tujuan :
1. mengurangi kontaminasi
2. maintenence keadaan standar
3. sterilisasi/dekontaminasi supplay air
Contoh : ruang operasi
Sterilisasi dengan sinar pengion
• Sinar beta sterilisasi dingin
• Sinar gamma temperatur kamar
• Paling ideal namun proteksi worked terhadap
radiasi lebih sulit dan lebih mahal
• Bahal steril dalam bentuk wadah akhir
• Digunakan untuk :
1. alat-alat medis (syringe, benang bedah,
bahan-bahan plastik dan karet)
2. obat - obatan
Sterilisasi dengan Gas Kimia
• Contoh : gas etilen dioksid, formaldehide
• Keuntungan :
- temperatur rendah (bahan termolabil)
- kemampuan penetrasi dan absorpsi etilen dioksid yang tinggi
pada beberapa jenis pembungkus (kertas, polietilen)
- digunakan untuk cateter, peralatan suntik plastik, sarung
tangan
• Keuntungan gas formaldehide dibanding etilen dioksid :
- lebih murah
- kurang berbahaya untuk intiksiskasi
- tidak mudah meledak
- kurang meninggalkan residu pada bahan yang disterilkan
Sterilisasi dengan filtrasi
Untuk mensterilkan udara atau bahan dalam
bentuk cair
contoh : filter udara adalah penggunan HEPA
(High Efficacy Particulate Air) pada ruang
operasi atau ruang isolasi tertentu untuk
mengindari kontaminasi atau cross infection
Filtrasi cairan pada produksi obat-obat steril
atau pada sistem irigasi dalam ruang operasi
Sterilisasi dengan bahan kimia
• Glutaraldehyd 2% dalam suasana basa
• Selama 20 – 30 menit
• Potensi bertahan sampai 14 hari
Desinfektan dan antiseptik
• Digunakan untuk membersihkan :
1. tangan staf
2. kulit dan selaput lendir pasien
3. alat kesehatan
4. permukaan yang keras (meja, almari, lantai,
dinding)
Mencegah inos
Desinfektan
Beberapa peralatanyang tidak kontak langsung
dengan pasien, cukup desinfektan
contoh :
- kamar operasi, unit isolasi, stetoskop
- meja operasi
Efektifitas desinfektan tergantung :
- pH
- tpe dan jumlah mikroorganisme
- ada/tidak bahan organik pada benda tersebut
- jangka waktu untuk membunuh mo
Beberapa penyebab inaktivasi
desinfektan
pengenceran tidak tepat
Air pengencer tercemar
Tenoat tidak sesuai (penutup gabus)
pH tidak sesuai
Digunakan untuk bahan yang tidak cocok
Penggolongan Desinfektan :
1. gol. Alkohol : alkohol 70 %
2. Gol. Phenol : lysol kreolon
3. Gol. Chloro xylenol
4. Gol. Chlorin aktif : hypochlorite dan na.
Dichloro icocynaturat
5. Gol. Denyawa amonium kwartener : DET
6. Gol. Formaldehide konsentrasi 1 mg/l
Desinfektan yang digunakan pada fasilitas
1. Alkohol
kesehatan
Ethyl at isopropil alkohol (60-90%) untuk ampul, termometer dl
2. Gol. Halogen
- chlirin : sod hypochlorit
- pada kons 125 ppm-10000 ppm
- iodophar
3. Glutaraldehyde 2%
4. Hydrogen peroxyde 3-6% untuk lantai
5. Formaldehyde
- untuk desinfektan ruangan pada kons 1 mg/l, at sterilisasi ruangan pada
wah tertutup
6. Fenolic kons 0.3%-0.6%
- lysol- kreolon
- untuk desinfeksi linen, lantai ruangan
- tidak dianjurkan untuk alat karpet dan plastik karema absorpsi
7. Amonium quartenary
- untuk dinding permukaan logam – sifat sebagai detergent
Antiseptik
Belum ada antiseptik yang ideal, syaratnya :
1. Dapat menurunkan/mencegah penularan
penyakit
2. Hipoalergenik menurun
3. Nyaman dipakai
4. Tidak berbahaya untuk dipakai
5. Menghemat waktu
6. Persisten
7. murah
Macam antiseptik
• Alkohol : etanol 70 %
• Diguanide (chlorhexidine)
habitane-hibiserub & savlon
• Yodium dan yodofor
betadine, lar. Yodium dalam air
• Hexachlorophane
phisohex, dermisan
Kontrol kualitas
• Meliputi :
1. Kontrol kualitas administatif, contoh :
- management : petugas terlatih, disiplin
- prosedur yang jelas & kebijakan
2. Kontrol kualitas kepuasan pelanggan
- survey
- report & complaint
3. Kontrol kualitas tehnis
- untuk mengetahui keandalam suatu metoda & proses
sterilisasi
- dilakukan selama proses & hasil akhir selama proses :
mekanis/fisik, chemis, biologis
Sesudah proses : steril barang & keadaan fisik barang (keutuhan,
kelengkapan)
indikator fisik/mekanis
alat sterilisator telah berfungsi dengan baik
grafik hubungan waktu, tekanan, dan
temperatur yang konstan pada waktu tertentu
Indikator kimia
- menggunakan bahan kimia yang pada suhu
tertentu atau dengan bahan steril. Akan
berubah warna. Contoh indikator tape
- diletakkan di dalam dan di luar packaging
- penggunaan indikator secara tunggal belum
dapat sebagai pegangan mutlak
• Indikator Biologis
Bakteri dalam bentul ampul (harga mahal)
Bacillus stearothermophilus untuk steam