Anda di halaman 1dari 83

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS

( RENSTRA )
DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA
TAHUN : 2021 - 2026

TAHUN
2021
Dinas Kesehatan Kab.Jembrana

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku pembangunan
kesehatan, Dinas Kesehatan kabupaten Jembrana telah menyusun Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2021-2026.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2021-2026
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana untuk kurun waktu 2021-2026. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Tahun 2021-2026 bertumpu pada Visi dan Misi Bupati/Wakil Bupati terpilih,Visi dan Misi
Kementerian terkait serta tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana,
dengan penekanan pada pencapaian sasaran prioritas nasional, Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan Sustainable Development Goals (SDGs).
Tantangan pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan kesehatan
semakin berat, kompleks dan bahkan kadang tidak tertuga. Oleh karena itu pembangunan
kesehatan dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi
penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan kemitraan, kerjasama lintas sektor
serta mendorong peran serta aktif masyarakat.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan
ucapanterimakasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2021-2026
Kami senantiasa mengharap saran dan masukan guna perbaikan Renstra ini, sehingga
bermanfaat bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dan Unit PelaksanaTeknis(UPTD)
Puskesmas se-Kabupaten Jembrana.
Negara, 15 September 2021
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Jembrana

Dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata


Pembina Tk.I / IVb
NIP. 107410092006041012

Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021


ii
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI ………………………….…………………………….………….. x


BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………..…………… 1
1.2 Landasan Hukum Penyusunan RENSTRA…..……....... 4
1.3 Maksud dan Tujuan ......................................................... 6
1.4 Sistematika Penulisan ..................................................... 8
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH.......... 10
2.1 Tugas,Fungsi dan Struktur Organisasi Perangakat 10
Daerah......
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah ………………………. 15
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah............................. 19
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Perangkat Daerah ............................................................ 39
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU ISU STRATEGIS
PERANGKAT DAERAH........................................................ 42
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah.............................. 42
3.2 Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih........................................... 44
3.3 Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra
Kabupaten ...................................................................... 45
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayahdan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis…………………………..…… 50
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN......................................................
56
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat 56
Daerah ...........................................................................
BAB V STRATEGI DAN DAN ARAH KEBIJAKAN ........................ 59
5.1.Strategi dan arah kebijakan ............................................ 59
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA 61
PENDANAAN
6.1 Rencana Program dan 61

iii
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

kegiatan,indikator,kineja,kelompok sasaran dan


pendanaan indikatif ……………...…………….
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN 82
BAB VIII PENUTUP 85
LAMPIRAN – LAMPIRAN

iv
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat


dengan RENSTRA OPD adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode lima (5)
tahun, yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, kegiatan dan sub
kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Organisasi
Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, adalah dokumen
perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana yang pendanaannya bersifat
indikatif memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program Kegiatan
dan Sub Kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan
berpedoman pada RPJMD yang disertai dengan target indikator kinerja yang akan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dan menjadi acuan dalam
penyusunan perencanaan tahunan sebagai Rencana Pembangunan Tahunan
Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya ditetapkan sebagai Rencana
Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.

Prosespenyusunan Renstra Organisasi Perangkat Daerah didasarkan kepada


amanat Undang-Undang Nomor25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasiona lyang secara kontekstual dan substantif dalam mekanisme
perencanaan. Renstra Organisasi Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana Tahun 2021-2026 mengintegrasikan program-program pemerintah pusat
dan Kabupaten dengan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota dan Pencapaian
Sustainable Developmnet Goals (SDGs) serta mempertimbangkan keberlanjutan
pelaksanaan kegiatan dan program yang sudah ada sebelumnya.
Selain itu, ketentuan mengenai tatacara penyusunan Rencana Strategis
Organisasi Perangkat Daerah telah diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri
Nomor 54Tahun 2010, yang merupakan pedoman pelaksanaan yang wajib diacu oleh
seluruh Organisasi Perangkat Daerah dalam menyusun Renstra Organisasi
Perangkat Daerah dimana disebutkan bahwa perencanaan strategis merupakan
langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan
strategis lokal, nasional,dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem
Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan dokumen Rencana strategis
setidaknya memuat Tujuan, Sasaran dan Strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran),

1
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

yang memuat kebijakan, program, kegiatan dan sub kegiatan.


Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
menyusun dan menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Tahun
2021-2026 yang merupakan dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil
yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yang akan
datang dan dirumuskan secara sistematis dan berkesinambungan dengan
memperhitungkan potensi, peluangdan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Keterkaitan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2021-2026 dengan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2021-1026 adalah pembangunan
kesehatan di kabupaten Jembrana harus selaras dengan pembangunan kesehatan
nasional .
Keterkaitan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dengan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025 (Perda
Provinsi Bali No. 6 Tahun 2009); Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Tahun 2008-2013 (Perda Provinsi Bali No. 9 Tahun 2009) adalah program
unggulan integrasi kabupaten/kota se-Bali mernjadi acuan dalam menyusun program
prioritas pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana.

Disamping itu Sesuai dengan UUNo. 25 tahun 2004tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional,makaRPJMDKabupaten Jembrana Tahun2016 –2021
(Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6 Tahun 2016 tanggal 16 Agustus
2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Jembrana Tahun 2021-2026 merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen
kinerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana khususnya dalam menjalankan
agenda pembangunan yang telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah
(RTRW) Kabupaten Jembrana. RPJMD tersebut akan dijadikan pedoman
penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana disamping itu RPJMD
telah memuat Visi dan Misi Bupati Jembrana sebagai dasar bagi setiap Organisasi
Perangkat Daerah untuk menyusun RENSTRA Perangkat Daerah. Dokumen
RENSTRA ini bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap diletakkan pada
jangkauan jangka panjang dan mengacu kepada visi dan misi Bupati Jembrana
sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan bidang kesehatan
untuk lima tahun mendatang dapat bersinergi dengan arah pembangunan Bupati
sebagai Kepala Daerah terpilih. Setiap tahunnya, RPJMD akan dijabarkan dalam
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kabupaten Jembrana, dan
RKPD ini akan dijadikan acuan bagi Dinas Kesehatan untuk menyusun Rencana
Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
Dalam kaitan dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

2
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Keuangan Negara, penjabaran RPJMD kedalam RKPD Kabupaten Jembrana


akan dijadikan pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Jembrana. Sedangkan bagi Dinas Kesehatan,
berdasarkan Renja Dinas Kesehatan disusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).
Setelah RAPBD disahkan menjadi APBD, maka disusun rincian APBD dalam
bentuk DPA Dinas Kesehatan. Gambaran tentang hubungan antara Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana tahun 2021-2026 dengan dokumen perencanaan
lainnya baik dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan maupun
sistem keuangan ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 1.1
Hubungan RENSTRA dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

RPJM-Nasional Pedoman RPJP-Nasional


(5 Tahun) (20 Tahun)
Acuan
Memperhatikan Acuan RPJP-Daerah Provinsi
(20 Tahun)
RPJM- Daerah Provinsi/
Acuan
Renstrada-Provinsi dan
Standar Pelayanan Minimal RPJP-Daerah Kab.
(20 Tahun)
Memperhatikan
Pedoman
Input
RPJM-Daerah Rancangan
Kab. (5 Tahun) Renstra-OPD
Penjabaran Pedoman
Pedoman
RKPD Kab. Renstra-OPD
(1 Tahun) (5 Tahun)
Acuan
Acuan
Input RKP
Acuan
Pedoman Renja-OPD
(1 Tahun)

Pedoman

RAPBD Kab.
(1 Tahun)

Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana ini menjadi


penting karena dalam masa lima tahun tersebut, OPD berkewajiban untuk
mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai perencanaan ini. Selain itu urgensi
penyusunan RENSTRA OPD ini adalah :

3
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

1. Sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dalam menyusun


Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahunan sehingga perencanaannya lebih
terarah.
2. Sebagai media akuntabilitas dalam rangka menciptakan Tata Pemerintahan yang
baik (Good Governance).
3. Agar terjaminnya sinergisitas, sinkronisasi dan integritas Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Jembrana tahun 2021-2026
Disamping itu RENSTRA OPD dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi yang
penting agar pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan
tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Kabupaten
Jembrana khususnya di bidang kesehatan .

1.2 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN RENSTRA.

RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana tahun 2021-2026 ini


merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun sesuai kebutuhan dengan mengacu
pada :
1 Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tantang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
2. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tantang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

4
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Indonesia Nomor 5679);


7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4693);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015–2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 3);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

5
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akutansi dan
Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676 );
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1475 );
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis
Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1502 );
24. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.
25. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun
2009 Nomor 6);
26. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi BaliTahun 2013-2018 (Lembaran Daerah
Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun 2006 -
2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun 2006-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2012 Nomor 30, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 30);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Jembrana
Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2016 Nomor 60,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 60);

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RENSTRA

Maksud penyusunan RENSTRA ini untuk mengoptimalkan peran Dinas


Kesehatan Kabupaten Jembrana dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat

6
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

dalam pembangunan kesehatan , meningkatkan dan mengembangkan kepercayaan


masyarakat kepada pemerintah dalam rangka perwujudan Good Governance and
Clean Governance. Disamping itu sebagai digunakan sebagai acuan/dasar bagi
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan periode 2021-2026 dan didalamnya
tertuang kebijakan-kebijakan yang perlu ditempuh sebagai bagian dari pelaksanaan
strategi utama Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana 2021-2026, serta sebagai tolok
ukur pertanggungjawaban Kepala Dinas Kesehatan pada akhir tahun anggaran.

Sedangkan tujuan penyusunan RENSTRA ini antara lain adalah untuk :

1. Tersusunnya instrumen Rencana Strategis yang merupakan dokumen untuk


meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
2. Tersusunnya instrumen pengukuran kinerja pembangunan kesehatan di Kabupaten
Jembrana.
3. Tersusunnya kebijakan yang diperlukan sesuai skala prioritas dalam melaksanakan
pembangunan kesehatan daerah.
4. Tersusunnya program-program pembangunan kesehatan daerah.
5. Tersusunnya rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis
sesuai bidang kewenangan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
6. Tersusunnya kegiatan-kegiatan dan alokasi pembiayaaan dalam kurun waktu lima
tahun ke depan.

RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana merupakan penjabaran dari


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) yang menjadi dasar
penyusunan Rencana Kerja Tahunan ( RENJA ) Dinas setiap tahunnya sejak tahun
2021 sampai dengan tahun 2026. Visi dan Misi Bupati diterjemahkan dalam
RENSTRA Dinas secara sistematis, sinergi dan terpadu dengan lebih teknis, meliputi
Tujuan, Strategi, Program Prioritas, Kegiatan serta tolok ukur pencapaiannya.

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3
Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kepada Masyarakat maka diakhir tahun anggaran dilakukan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dalam bentuk perhitungan APBD berikut
penilaian kinerja atas pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan
berdasarkan tolok ukur RENSTRA, termasuk di dalamnya pembangunan di sektor
kesehatan.
Penyusunan RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana didasarkan
pada indikator :

7
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

1. Masukan ( Input ) yaitu bagaimana tingkat atau besaran sumber-sumber yang


digunakan, seperti sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi dan
sebagainya yang digunakan.
2. Keluaran ( Output ) yaitu bagaimana bentuk produk yang dihasilkan langsung oleh
kebijakan atau program berdasarkan masukan ( input ) yang digunakan.
3. Hasil ( Outcome ) yaitu bagaimana tingkat pencapaian kinerja yang diharapkan
terwujud berdasarkan keluaran ( output ) kebijakan atau program yang sudah
dilaksanakan.
Dari uraian tersebut di atas, maka RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana berfungsi sebagai :
1. Pedoman Penyusunan Rencana Kerja ( RENJA ) Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana.
2. Pedoman Penyusunan Anggaran Tahun sejak tahun 2021 sampai dengan 2026.
3. Pedoman Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana.
4. Alat ukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana.
Dengan demikian RENSTRA ini dapat dijadikan acuan dan pegangan Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana serta seluruh penyelenggara pemerintahan daerah
dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Dokumen RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016 –


2021 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN.
Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan tujuan
Penyusunan Renstra dan Sistematika Penulisan.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH.


Bab ini menguraikan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Perangkat Daerah, Sumber Daya Perangkat Daerah, Kinerja Pelayanan
Perangkat Daerah dan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Perangkat Daerah.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS PERANGKAT


DAERAH
Bab ini menjelaskan tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas
dan Fungsi Pelayanan OPD, Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra

8
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Kementrian/Lembaga dan Renstra Kabupaten, Telaahan Rencana Tata


Ruang wilayah dan kajian Lingkungan Hidup Strategis dan Penentuan Isu-
isu Strategis.

BAB IV TUJUAN DAN SASARN


Bab ini menguraikan tentang, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Perangkat Daerah .
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN.
Bab ini berisi tentang Tujuan, sasaran, Strategi dan Kebijakan

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN


Dalam bab ini diuraikan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran,dan pendanaan indikatif.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAN BIDANG URUSAN


Bab ini memuat indikator kinerja secara langsung menunjukkan kinerja yang
akan dicapai dalam lima tahun mendatang
BAB VIII PENUTUP
Bab ini merupakan bagian penutup dari keseluruhan dari penyusunan
RENSTRA Perangkat Daerah.

9
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

BAB II

GAMBARAN LAYANAN DINAS KESEHATAN


KABUPATEN JEMBRANA

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN


KABUPATEN JEMBRANA

Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 10 Tahun 2016,


tanggal 1 Desember 2016 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Jembrana dan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 40 Tahun 2016, tentang
Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana maka Tugas
Pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah melaksanakan urusan
pemerintahan dalam bidang Kesehatan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada
kabupaten. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana mempunyai fungsi :
a) Perumus kebijakan dibidang kesehatan masyarakat , pencegahan, dan pengendalian
Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian,alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan ;
b) Pelaksanaan kebijakan – kebijakan dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan
dan pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian,alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan ;
c) Pelaksana Evaluasi dan pelaporan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian,alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya
kesehatan ;
d) Pelaksana administrasi dinas dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan ;
e) Pelaksana fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait bidang usahanya;
Selanjutnya berdasarkan pada Peraturan Bupati Jembrana Nomor 40 Tahun
2016, tentang tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana maka masing-masing pejabat memiliki uraian tugas sebagai berikut :

1. Kepala Dinas mempunyai tugas :

a. mengkoordinasikan penyusunan program Dinas Kesehatan dengan


memberikan arahan kepada Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala
Sub.Bagian, dan Kepala UPTD mengacu pada RPJPD, RPJMD, RKPD,
Rencana Strategis Kabupaten, Kebijaksanaan Bupati dan kondisi obyektif
serta ketentuan yang berlaku;

10
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

b. merumuskan kebijakan teknis inovasi bidang Kesehatan berdasarkan


kewenangan yang ada dan kondisi obyektif di lapangan sebagai pedoman
dalam melaksanakan tugas;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidangnya berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. membina bawahan dalam pencapaian program dinas dengan memberi
petunjuk pemecahan masalah agar bawahan mampu melaksanakan tugas
jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
e. menerbitkan Laik Hygiene dan Sanitasi Usaha Makanan dan Minuman;
f. mengusulkan kepada Bupati penetapan status KLB ( Kejadian Luar Biasa)
suatu penyakit;
g. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun yang sudah dan sedang
berjalan berdasarkan rencana dan realisasi sebagai bahan dalam penyusunan
sasaran tahun berikutnya;
h. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan rencana kerja, hasil yang dicapai
sesuai ketentuan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam
pengembangan karier;
a. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya;
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah sebagai pertanggung-jawaban pelaksanaan tugas.
2. Sekretaris Dinas mempunyai tugas :
a. merencanakan operasionalisasi pengelolaan administrasi umum, kepegawaian,
program evaluasi dan pelaporan serta keuangan;
b. memberi tugas kepada bawahan dalam pengelolaan urusan administrasi umum
, kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta keuangan;
c. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan dan naskah dinas
di bidang tugasnya;
d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Sub Bagian dalam
melaksanakan tugasnya;
e. melaksanakan dan mengawasi urusan umum, kepegawaian, program, evaluasi
dan pelaporan serta keuangan;
f. menyelenggarakan urusan perawatan dan perlengkapan peralatan dinas;
g. menerima naskah / surat-surat dinas yang masuk, mencatat, mendistribusikan
kepada Kepala Bidang, Sub Bagian dan Seksi;
h. mengawasi penyimpanan data / arsip naskah dinas keluar / masuk;
i. merencanakan, melayani dan memelihara kebutuhan peralatan / perlengkapan
dinas;

11
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

j. melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi


Pemerintah (LAKIP) dinas;
k. mempersiapkan bahan dan menyusun laporan sesuai bidang tugas, sebagai
bahan laporan kepada atasan;
l. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengembangan karier;
m. memberi saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
n. mengevaluasi tugas yang diberikan kepada Sub Bagian;
o. menyusun laporan hasil kegiatan;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya ; dan
q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan ;

3. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, mempunyai tugas :


a. menyusun rencana kerja Bidang Kesehatan Masyarakat berdasarkan kebijakan
dinas;
b. menyelenggarakan pengumpulan bahan rencana dan pelaksanaan kegiatan di
Bidang Binkesmas melalui Unit Pelayanan Rumah Sakit, Puskesmas,
Puskesmas Pembantu dan Posyandu serta Unit Pelayanan Kesehatan lainnya;
c. mengolah bahan rencana pembinaan Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas
Pembantu dan Posyandu serta Unit Pelayanan Kesehatan lainnya dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di Bidang Kesmas;
d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada
Bidang Binkesmas serta mencari alternatif pemecahannya;
e. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling
mendukung;
f. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanan tugas
berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;
g. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan
mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok
dan fungsinya;dan
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

4. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan,


mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kerja Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya
Kesehatan berdasarkan kebijakan dinas;
b. menyelenggarakan pembinaan pengembangan program Pelayanan Kesehatan
Dasar, Kesehatan Rujukan, kefarmasian dan penunjang kesehatan lainnya

12
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

serta pembinaan pengembangan program Obat / Kefarmasian, Obat


Tradisional, Makanan dan Bahan Makanan Tambahan, Kosmetika dan
Perbekalan Kesehatan;
c. mengelola perbekalan farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam
rangka pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan
pembinaan kesehatan masyarakat;
d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada
Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan Sumber Daya Kesehatan serta
mencari alternatif pemecahannya;
e. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling
mendukung;
f. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;
g. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan
mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok
dan fungsinya; dan
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

6. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, mempunyai tugas :


a. menyusun rencana kerja Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
berdasarkan kebijakan Dinas;
b. merencanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan surveilans
(pengamatan penyakit), imunisasi, penyakit yang bersumber dari binatang,
penyakit menular langsung, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,
serta pencegahan pengendalian penyakit tidak menular (Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah, Penyakit DM, dan Metabolik, Penyakit Kanker, Penyakit
Kronik dan Degeneratif lainnya, serta Gangguan Akibat Kecelakaan dan
Cedera);
c. merencanakan dan melaksanakan pengawasan penyakit menular yang
berpotensi terjadinya wabah penyaki atau Kejadian Luar Biasa (KLB);
d. memberikan masukan kepada Kepala Dinas tentang status wabah atau
Kejadian Luar Biasa (KLB);
e. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) serta mencari alternatif
pemecahannya;
f. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerjasama yang baik dan saling
mendukung;
g. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas

13
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;


i. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan
mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok
dan fungsinya; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

Berdasarkan Perda Nomor 15 Tahun 2011, tentang Pembentukan Organisasi


dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana, Struktur Organisasi Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut :
Bagan 1
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana

KEPALA DINAS KESEHATAN

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SEKRETARIS

SUB.BAGIAN SUB.BAGIAN
UMUM DAN PENYUSUNAN PROGRAM
KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN

BIDANG BIDANG
BIDANG PENCEGAHAN DAN PELAYANAN DAN SUMBER
KESEHATAN MASYARAKAT PENGENDALAIAN DAYA KESEHATAN
PENYAKIT

SEKSI SEKSI
KESEHATAN KELUARGA SUVAILANS DAN SEKSI
DAN GIZI IMUNISASI PELAYANAN KESEHATAN

SEKSI SEKSI SEKSI


PROMOSI DAN PENCEGAHAN DAN KEFARMASIAN,ALKES
PEMBERDAYAAN PENGENDALIAN DAN PKRT
MASYARAKAT PENYAKIT MENULAR

SEKSI SEKSI
KESEHATAN PENCEGAHAN DAN SEKSI
LINGKUNGAN,KESEHATA PENGENDALIAN SUMBER DAYA
N KERJA DAN OLAH RAGA PENYAKIT TIDAK KESEHATAN
MENULAR DAN
KESEHATAN JIWA

UPTD

14
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

2.2 SUMBER DAYA PERANGKAT DAERAH.


2.2.1.Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
Jumlah tenaga yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana berjumlah
sebanyak 68 orang tersebar pada masing-masing Sekretariat dan Bidang, penyebaran
sesuai dengan tabel berikut :

Tabel 2.1
Jumlah Tenaga di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Masing-Masing
Sekretariat/BidangTahun 2021

NO SEKRETARIAT / BIDANG JUMLAH


PEGAWAI
1 Kepala Dinas,Sekretaris,Kepala Bidang 5
2 Sekretariat 22
3 Bidang Kesehatan Masyarakat 10
4 Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan 13
5 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 12

JUMLAH 68

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

Sumber daya tenaga Kesehatan Strategis (Dokter Spesialis, DokterUmum,


Perawat, Bidan, Tenaga Gizi dan Tenaga Sanitarian) yang tersebar di Kabupaten
Jembrana tergambar pada tabel berikut ini :
Tabel 2.2
Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Jembrana
Tahun 2021
No. Jenis Tenaga 2020 No. Target Renstra
Jml Rasio Kemenkes
1 2 3 4 5
1. Dokter Spesialis 19 7,00 12
2. Dokter Umum 80 29,46 48
3. Dokter Gigi 20 7,36 11
4. Perawat 221 61,12 158
5. Perawat Gigi 27 9,94 16
6. Bidan 253 184,94 75
7. Farmasi 19 7,00 12
8. Apoteker 12 4,42 24
9. Gizi 23 8,47 24
10. Sanitarian 20 7,36 15
11. Terapi Fisik 3 1,10 6
12. Teknis Medik 41 15,1 9
13. Kesehatan Masyarakat 31 11,41 12

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

15
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Berdasar tabel di atas dapat diketahui bahwa rasio tenaga kesehatan di


Kabupaten Jembrana sebagian besar belum mencapai target hanya rasio bidan saja
yang sudah mencapai target.

2.2.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Kesehatan

a. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan :


1). Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling :
Jumlah Puskesmas Perawatan : 6 buah.
Jumlah Puskesmas Non Perawatan : 4 buah.
Jumlah Puskesmas Pembantu : 44 buah
Jumlah Puskesmas Keliling : 6 buah.
2). UKBM :
Jumlah Posyandu : 331 buah.
3). Rumah Sakit :
Jumlah Rumah Sakit Pemerintah : 1 buah.
Jumlah Rumah Sakit Swasta : 3 buah.
4). Apotik / Toko Obat :
Jumlah Apotik : 19 buah.
Jumlah Toko Obat : 12 buah.
5). Laboratorium.
Jumlah Laboratorium Pemerintah : 11 buah.
Jumlah Laboratorium swasta : 4 buah

b. Jumlah Prasarana/Asset yang dimiliki :

16
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 2.3
Asset yang Dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

A. ASET TETAP Jml Sat/Vol Perolehan Akum Susut Nilai Buku


01 TANAH
01 a. Tanah 2 Bid 1,500 M2 259,500,000.00 - 259,500,000.00

Sub Total 2 1500 259,500,000.00 - 259,500,000.00


02 PERALATAN DAN MESIN
01 a. Alat-alat Besar 1 Unit 199,400,000.00 142,428,571.00 56,971,429.00
02 b. Alat-alat Angkutan 53 Unit 2,179,086,000 1,583,407,426 595,678,574.00
03 c. Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur 19 Unit 52,863,623.00 10,471,811.00 42,391,812.00

04 d. Alat-alat Pertanian/Peternakan 0 - - -

05 e. Alat-alat Kantor dan Rumah tangga 299 Unit 3,440,233,998 2,975,583,990.00 464,650,008.15
06 f. Alat-alat Studio dan Komunikasi 9 Unit 27,950,000.00 21,975,000.00 5,975,000.00
07 g. Alat-alat Kedokteran 50 Unit 158,085,977.00 146,276,097.00 11,809,880.00
08 h. Alat-alat Laboratorium Unit
09 i. Alat-alat Keamanan Unit
10 f. Komputer 104 Unit 519,070,335.00 470,196,777.00 48,873,558.00

Sub Total 535 6,576,689,933.15 5,350,339,672.00 1,226,350,261.15


03 GEDUNG DAN BANGUNAN
01 a. Bangunan Gedung 7 Unit 2,277,305,824.00 366,783,018.00 1,910,522,806.00
02 b. Bangunan Monumen
Sub Total 7 2,277,305,824.00 366,783,018.00 1,910,522,806.00
04 Jalan, Irigasi dan Jaringan

17
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

01 a. Jalan Dan Jembatan


02 b. Bangunan Air
03 c. Instalasi 2 Unit 148,437,300.00 18,554,663.00 129,882,637.00
04 d. Jaringan

Sub Total 2 148,437,300.00 18,554,663.00 129,882,637.00


05 Aset Tetap Lainnya
01 a. Bahan Perpustakaan
Barang Bercorak
02 b. Kesenian/Kebudayaan/Olahraga 1 Unit 5,000,000.00 - 5,000,000.00
03 c. Hewan
04 d. Biota Perairan
05 e. Tanaman
06 f. Barang Koleksi Non Budaya
07 g. Aset Tetap Dalam Renovasi

Sub Total 1 5,000,000.00 - 5,000,000.00


Konstruksi Dalam
06 Pengerjaan
01 a. Kontruksi dalam Pengerjaan 3 Buah 32,748,500.00 - 32,748,500.00

Sub Total 3 32,748,500.00 - 32,748,500.00

TOTAL 2 2,045 9,266,933,057.15 5,735,677,353.00 3,531,255,704.15

18
2.3 KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH.

Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana sesuai dengan Tugas


Pokok dan Fungsi adalah membantu Kepala Daerah khususnya dalam pelayanan pada
masyarakat di bidang Kesehatan pada dasarnya untuk memberikan pelayanan yang
disesuaikan dengan berbagai aspek pelayanan dan capaian terhadap Standar Pelayanan
Minimal ( SPM ).

Hasil capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jembarana dapat diukur dari
pencapaian kinerja kegiatan Standar Pelayanan Minimal sebagai berikut :

Tabel 2.4
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Urusan Kesehatan
Tahun 2017 – 2020

Target Prosentase Capaian Kinerja Pelayanan Kesehatan


No. Jenis Kegiatan (%) 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 100% 88,21 99,32 97,7 98,1
2 Pelayanan Kesehatan Ibu
100% 91,9 107,18 103,6 102,6
Bersalin
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru
100% 96,54 112,8 109,10 84,5
lahir (usia 0-28 hari)
4 Pelayanan Kesehatan Balita
100% 91,98 97,00 89,50 69,4
(usia 12-23 bulan)
5 Pelayanan Kesehatan pada usia
100% 98,43 97,80 73,3 15,6
pendidikan dasar
6 Pelayanan Kesehatan pada usia
100% 54,80 75,7 100,35 90,5
produktif ( usia 15-59 tahun )
7 Pelayan kesehatan terhadap usia
100% 21,80 57,63 76,80 60,49
lanjut (60 tahun)
8 Pelayanan kesehatan penderita
100% 12,22 14,9 41,78 43,3
Hypertensi (usia ≥ 15 Tahun)
9 Pelayanan Kesehatan penderita
Diabetes Millitus ( DM ) (usia ≥ 100% 11,04 42,7 93,06 97,88
15 Tahun)
10 Pelayanan Kesehatan orang
85,37
dengan gangguan jiwa berat 100% 100,00 54,55 50,66
(ODGJ) berat
11 Pelayanan Kesehatan orang
100% 90,54 65,20 78,1 30,33
terduga Tuberkolosis
12 Pelayanan Kesehatan orang
100% 50,81 99,2 100,00 93,1
dengan resiko terinfeksi HIV

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana tahun 2020


Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masih ada beberapa kegiatan yang
pencapaian kinerjanya belum tercapai khususnya pada tahun 2020 karena Pandemi
Covid-19 sehinggga kegiatan tidak bisa dilaksanakan secara maksimal.

31
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Indikator hasil akhir pembangunan kesehatan adalah indikator mortalitas


(kematian), yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan) dan
indikator-indikator status gizi. Indikator mortalitas terdiri dari Angka Kematian Bayi
(AKB), Angka Kematian Ibu (AKI). Semua indikator tersebut akan menunjukkan
indikator utama yaitu Umur Harapan Hidup.

A. Umur Harapan Hidup.

Derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh meningkatnya Umur Harapan


Hidup. Angka Umur Harapan Hidup menggambarkan lamanya kesempatan hidup
masyarakat suatu daerah. Angka Umur Harapan Hidup sangat menententukan indeks
mutu hidup atau Indeks Pembangunan Manusia suatu daerah secara lengkap. Estimasi
hasil penelitian BPS menunjukkan bahwa Umur Harapan Hidup Kabupaten Jembrana
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016-2017 kisaran 71,80 tahun.
Dari tahun 2018 mengalami peningkatan yaitu pada tahan 2018 (71,91 tahun ), tahun
2019 (72,21 tahun) dan pada tahun 2020 (72,35 tahun ). Hal ini terlihat dalam tabel
berikut:

Tabel 2.5
Umur Harapan Hidup Kabupaten Jembrana
Tahun 2016 - 2020

Umur Harapan Tahun


Hidup 2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6

Jembrana 71,80 71,80 71,91 72,21 72,35

Sumber : Kantor BPS Kabupaten Jembrana.

B. Angka Kematian.
Angka Kematian secara umum berkaitan erat dengan tingkat kesakitan dan status
gizi. Indikator untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan dapat dilihat
dari perkembangan jumlah kesakitan dan kematian. Angka Kematian yang bermakna
adalah kematian spesifik (Spesific Dath Rate), antara lain :
1. Angka Kematian Bayi ( AKB )

20
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Angka Kematian Bayi ( AKB ) atau Infant Mortality Rate, selama lima tahun terakhir
berfluktuasi dari tahun 2016-2020 dimana pada, tahun 2016 sebesar 9,0/1.000
kelahiran hidup, tahun 2017 sebesar 10,4/1.000 kelahiran hidup, tahun 2018 sebesar
6,9/1.000 kelahiran hidup, tahun 2019 sebesar 8,8./1.000 kelahiran hidup, dan tahun
2020 sebesar 7,8/1.000 kelahiran hidup.

Tabel 2.6
Angka Kematian Bayi Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2020
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6

AKB 9,0 10,4 6,9 8,8 7,8

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa capaian kinerja Angka Kematian Bayi
(AKB) di Kabupaten Jembrana selama tahun 2016 -2020 berfluktuatif namun
kecenderungannya terjadi penurunan.

2. Angka Kematian Balita ( AKABA )


Angka Kematian Balita ( AKABA ), selama lima tahun terakhir berfluktuasi, tahun
2016 sebesar 9,6 / 1.000 kelahiran hidup, tahun 2017 sebesar 11,1 ./1.000 kelahiran
hidup, 2018 sebesar 8,0 ./1.000 kelahiran hidup, tahun 2019 sebesar 9,9/1.000
kelahiran.hidup dan.tahun 2020 sebesar 8,9 /1.000 kelahiran hidup. Selengkapnya
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.7
Angka Kematian Balita Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2020
Tahun
Indikator

2016 2017 2018 2019 2020


1 2 3 4 5 6
AKABA 9,6 11,1 8,0 9,9 8,9

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa capaian kinerja Angka Kematian Balita
(AKABA) di Kabupaten Jembrana selama tahun 2016 -2020 berfluktuatif namun
kecenderungannya terjadi penurunan.

21
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

3. Angka Kematian Ibu ( AKI ).

Angka Kematian Ibu ( AKI ) atau Maternal Mortality Rate tahun 2016 sebesar 104,5 /
100.000 kelahiran hidup, tahun 2017 sebesar 108,6/100.000 kelahiran hidup, tahun
2018 sebesar 66,59 /100.000 kelahiran hidup, tahun 2019 sebesar 116./100.000
kelahiran hidup dan tahun 2020 sebesar 118,2/100.000 kelahiran hidup.

Tabel 2.8
Angka Kematian Ibu Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2020

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6
AKI 104,5 108,6 66,59 116 118,2
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.

C. Prevalensi Gizi Buruk


Kegiatan yang dilakukan antara lain pelacakan kasus gizi buruk, pemantauan
status gizi balita, pemantauan pertumbuhan balita dan pemberian makan tambahan
pada balita gizi buruk. Dari hasil pelacakan kasus gizi buruk pada tahun 2016
terdapat 5 kasus (0,02%) dari jumlah balita yaitu 22.367 orang, tahun 2017 sebanyak
6 kasus dari jumlah balita sebanyak 19.426 (0,03%), tahun 2018 sebanyak 15 kasus
(0,08%) dan tahun 2019 terdapat 7 kasus (0,02%) dan tahun 2020 ada 3 kasus
(0,3%). Berikut tabel prevalensi gizi buruk dapat dilihat sbb:
Tabel 2.9
Prevalensi Gizi Buruk pada Balita
Di Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2020

Indikator Cakupan Tahun


2016 2017 2018 2019 2020
1 3 4 5 6 7
% Status Gizi Buruk 0,02 0,03 0,08 0,02 0,03

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana

C. Angka Kesakitan
Angka kesakitan di Kabupaten Jembrana dari tahun 2016 sampai tahun 2020

22
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

terus mengalami fluktuasi ini karena penggunaan jumlah penduduk yang berbeda
pada tahun 2016 dipakai penduduk yang bersumber dari Dinas Kependudukan dan
Catan Sipil selanjutnya disepakati menggunakan penduduk dari BPS sehingga terjadi
perbedaan jumlah penduduk dimana jumlah penduduk proyek BPS lebih kecil dari
jumlah penduduk dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai pembaginya
akan mendapakan prosentase yang lebih besar disamping jumlah kunjungan ke
sarana Puskesmas meningkat karena program JKN semakin dimanfaatkan oleh
masyarakat. Selengkapnya seperti di dalam tabel berikut.
Tabel 2.10
Angka Kesakitan Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2020
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020

1 2 3 4 5 6

Angka Kesakitan 57,80 % 62,85% 63,43 % 65,09% 66,26%

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa Angka Kesakitan di Kabupaten


Jembrana selama tahun 2016 -2020 berfluktuatif namun kecenderungannya terjadi
peningkatan. Selengkapnya kesakitan spesifik yang memiliki pengaruh yang tinggi
terhadap kematian diantaranya :

1. Penyakit Menular

a) Malaria.
Penyakit Malaria di Kabupaten Jembrana tahun 2016 sampai dengan tahun 2019,
menunjukkan penurunan yang cukup signifikan yaitu pada tahun 2016 jumlah
sediaan darah diperiksa 3.108 yang positif 3 orang sedangkan tahun 2020 ada 2.950
sediaan darah yang diperiksa ditemukan 1 kasus positif dan sudah ditangani dengan
baik.

b. Penyakit Deman Berdarah Dengue ( DBD ).


Jumlah kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jembrana
dari tahun ke tahun menunjukkan jumlah yang berfluktuasi. Pada tahun 2016
sebanyak 858 kasus, tahun 2017 terdapat kasus sebanyak 140 kasus tahun 2018
sebanyak 36, tahun 2019 adalah 213 kasus. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut.

23
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 2.11
Prevalensi Rate dan CFR Penderita Penyakit DBD
Tahun 2016 – 2020.
Jumlah Prevalensi CFR
Tahun Meninggal Per 100.000 penduduk
Penderita (%)
1 2 3 4 5
2016 858 1 313,94 0,1
2017 140 0 51,55 0
2018 36 0 13,01 0
2019 213 0 76,59 0
2020 267 1 95,5 0,1
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana

c. Tuberculosis (TBC)

Pada tahun 2016 jumlah penderita TBC sebanyak 111 orang (14,12%), tahun
2017 sebanyak 135 orang (9.30 %), tahun 2018 penderita kasus baru sebanyak 296
(65,20%), tahun 2019 sebanyak 192 (16,8%).
Dalam tahun 2016 pengobatan terhadap TB sejumlah 74 orang (64,91%)
mengalami kesembuhan dan angka keberhasilan pengobatan (success rate) 82,46
%, tahun 2017 angka kesembuhan (cure rate) 97 orang (83,62%) dan angka
pengobatan lengkap (complete rate) sebesar 4,31%, tahun 2018 angka kesembuhan
73,6% dan angka pengobatan lengkap ( complete rate ) 37,6 %, tahun 2019 jumlah
angka kesembuhan 77,5% dan tahun 2020 angka kesembuhan 79,2%. Lebih
jelasnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 2.12
Penemuan dan Pengobatan Penderita TB. Paru Tahun 2016 – 2020

Pengobatan
Penemuan Penderita Penderita Angka
Penderita TB
Tahun TBC yang Kesuksesan (
Tersangka BTA BTA (+) BTA (-) sembuh Success
(+) Ro (+) Rate)
2016 786 111 114 0 74 82,46
2017 1451 135 116 0 97 83,62
2018 1.926 296 193 0 109 73,6
2019 1.508 192 178 0 100 77,5

24
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

2020 644 - 59 0 126 95,4


Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembana
d. Kusta
Tahun 2016 terdapat 4 kasus baru, tahun 2017 terdapat 6 kasus, tahun 2018
ada 5 kasus, tahun 2019 ditemukan 6 kasus dan tahun 2020 ditemukan 6 kasus
baru. Sejak lima tahun terakhir bervariasi yaitu naik turun tidak ada terlau
menonjol dan ini sudah dapat penanganan secara baik dari petugas kesehatan. ini
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.13
Penemuan Penderita Kusta Tahun 2016 – 2020

Kasus Baru Pengobatan Penderita


Tahun
MB PB MB PB
2016 3 1 5 1
2017 6 0 6 0
2018 5 0 5 0
2019 6 0 6 0
2020 5 1 5 1
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembana

e. Diare

Tahun 2016 jumlah kasus 73.792 orang, tahun 2017 ditemukan sebesar 74.223
kasus, tahun 2018 jumlah penemuan kasus sebesar 4.845 kasus, tahun 2019
penemuan kasus 4.085, tahun 2020 penemuan kasus sebanyak 7.549 kasus.

Tabel 2.14
Penemuan dan Penangan Kasus Diare Tahun 2016 – 2020
Jumlah Target Ditangani
Tahun penemuan
Jumlah Jumlah %
2016 73.792 5.642 7,6
2017 74.223 4.836 6,5
2018 7.468 4.845 64,9
2019 7.510 5.119 68,2
2020 7.549 3.806 50,4
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembana

25
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

f. IMS dan HIV/AIDS.

Pada tahun 2016 ditemukan kasus HIV/AIDS sebanyak 105 kasus, tahun 2017
terdapat kasus HIV/AIDS sebanyak 107 kasus, tahun 2018 terdapat kasus
jumlah HIV/AIDS sebanyak 156 kasus, tahun 2019 jumlah HIV/AIDS adalah
146 kasus dan tahun 2020 sebanyak 139 kasus. Selama lima tahun terakhir kasus
HIV-AIDS di Kabupaten Jembrana dari tahun sebelumnya mengalami
peningkatan ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.15
Penderita Penyakit IMS dan HIV / AIDS
Tahun 2016 – 2020
Tahun HIV / AIDS (+) Siphilis/IMS lainya

1 2 3
2016 105 0
2017 107 0
2018 156 0
2019 146 0
2020 139 0
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

g. Pencegahan Penyakit.
Upaya pencegahan penyakit telah dilakukan melalui kegiatan imunisasi,
dimana sasaran dan pencapaian imunisasi pada bayi yang dilaksanakan tahun
2016 jumlah sasaran bayi sebanyak 4.672 bayi yang mendapat BCG 99,74%,
DPT1+Hb1 106,00%, DPT 3+HB1 106,00%, Polio 4 102,19 % dan Campak
103,82 %. Tahun 2017 jumlah sasaran bayi sebanyak 3.912 bayi yang mendapat
BCG 114,31%, DPT1+Hb1 120,27%, DPT 3+HB1 120,27%, Polio 4 120,27 %
dan Campak 120,42%. Tahun 2018 jumlah sasaran bayi sebanyak 3.993 bayi
yang mendapat BCG 111,4%, DPT+HB-Hib3 112,3%, Polio 4 112,5% dan
Campak/MR 110,5%. Tahun 2019 jumlah sasaran bayi 3.954 yang dapat
immunisasi BCG yaitu 111,68%, DPT3+Hb3 113,46%, Polio4 108,9% dan
Campak 109,25%. Tahun 2020 jumlah sasaran bayi 3.922, yang dapat BCG
116,0%, DPT3+Hb3 106,5%, Poli4 107,5% dan Campak 100,6%. Untuk lebih
jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

26
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 2.16
Cakupan Imunisasi BCG, DPT1, Hb 3, Polio 3 dan Campak
Tahun 2016 – 2020
Sasaran Pencapaian ( % )
Tahun
Bayi BCG DPT1 DPT3 Polio 4 Campak
+Hb1 +Hb. 3
1 2 3 4 5 6 7
2016 4.627 99,74 106,00 106,00 102,19 103,82
2017 3.912 114.31 120,27 120,27 120,27 120,42
2018 3.993 111,4 - 112,3 112,5 110,5
2019 3.954 111,68 - 113,46 108,9 109,25
2020 3.922 116,0 - 106,5 107,5 100,6
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Sedangkan cakupan imunisasi TT 1, TT 2 dan Boster pada Ibu Hamil tahun 2016
– 2020 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.17
Cakupan Imunisasi TT 1, TT 2 dan Boster pada Ibu Hamil
Tahun 2016 – 2020
Sasaran Pencapaian ( %)
Tahun
Ibu TT 1 TT 2 Boster TT5
Hamil
1 2 3 4 5 6
2016 5.130 0,00 0,00 0,00 0,00
2017 5.248 0,00 0,00 0,00 95,5
2018 4.394 0 0 0 0
2019 4.348 0 0 0 0
2020 4.314 0 0 0 0
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Pada tahun 2020 di Kabupaten Jembrana terdapat tiga buah rumah sakit yang
terdiri dari satu rumah sakit pemerintah yaitu RSU Negara dengan 196 TT, dan tiga
rumah sakit swasta yaitu : Rumah Sakit Umum ”Bunda” dengan 102 TT, Rumah Sakit
Umum Bali Med dengan 100 TT dan dan Rumah Sakit Umum Kerta Yasa dengan 35
TT. Beberapa indikator Cakupan dan Mutu Layanan RS : Kunjungan RJ dan RI, Angka
Kematian Netto (Netto Death Rate), Angka Kematian Umum (Gross Death Rate), BOR
(Bed Ocupational Rate), BTO (Bed Turn Over), LOS (Length Of Stay), TOI (Turn Over
Interval). Capaian indikator masing-masing rumah sakit dapat dilihat dalam tabel :

27
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel 2.18
Cakupan Hasil Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Kabupaten Jembrana Tahun 2020

Indikator Efisiensi Pengelolaan


RSU
NDR GDR BOR BTO LOS TOI
1 2 3 4 5 6 7
RSU Negara 65,5 25,4 36,6 46 3 5
RSK Bunda 5,7 5,7 0 32,60 0 11
RSUKertayasa 0 6,8 8,4 8 3 40
RSU Bali Med 10,5 24,1 26,3 44 2 6
Sumber : RSU Negara/RSU Swasta
3. Perilaku Hidup Masyrakat.

Survey yang dilakukan sesuai indikator PHBS tahun 2020 di Kabupaten Jembrana
didapatkan hasil seperti dalam tabel berikut :

Tabel 2.19
Survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tahun 2015 - 2019
Tahun
No. Indikator PHBS
2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6 7
1. RT Sehat 79,43 96,29
2. Persalinan oleh 97,8 914,9 107,2 103,6 102,6
Nakes
3. ASI Eksklusif 54,0 47,6 86,7 85,4 74,8
4. Balita ditimbang 91,8 92,09 89,61 59,7 54,4
5. Tidak merokok - - - -
6. Aktivitas fisik - - - -
7. Diet Sayur Buah - - -
8. Cuci tangan ( Air - - - -
+ sabun )
9. JPK - - - -
10. Pemberantasan - - - -
Jentik
11. Jamban 94,35 94,49 96,75 97,50 98,72
12. Air bersih 97,00 97,76 98,8 77,6 83,05
13. Luas lantai - - -
14. Lantai bukan tanah - - - - -
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana

28
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

4.Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat.

Masyarakat sebagai pelaku upaya kesehatan sangat besar perannya dalam


mennentukan derajad kesehatananya. Bentuk peran tersebut terlihat dari partisipasi
masyarakat dalam kegiatan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
diantaranya : Posyandu, Desa Siaga, Poskesdes dan TOGA. Posyandu sebagai wahana
kesehatan bersumber masyarakat yang memberikan pelayanan KIA, KB, Gizi,
Imunisasi dan P2 Diare.
Tabel 2.20
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
di Kabupaten Jembrana Tahun 2020
Jenis UKBM
No. Kecamatan
Posyandu Polindes Desa Poskesdes TOGA
Siaga
1 2 3 4 5 5 6
1. Melaya 72 0 10 1 10
2. Negara 72 0 12 4 12
3. Jembrana 60 0 10 1 10
4. Mendoyo 84 0 11 0 11
5. Pekutatan 44 0 8 1 8
Jumlah 332 0 51 7 51
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
5. Keadaan Lingkungan
Kesehatan lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan
masyarakat, dimana tercermin dari akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi
dasar. Sanitasi ditunjukkan melalui pemanfaatan Sarana Air Bersih, Jamban, Sarana
Pembuangan Air Limbah dan Rumah Sehat.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2020 meliputi :

1) Penyehatan Makanan dan Minuman.


Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan Angka Kesakitan yang disebabkan
oleh makanan dan minuman. Sasaran yang dituju adalah tempat pengelolaan makanan,
seperti rumah makan / restoran, warung nasi, jasa boga, kantin, pengrajin makanan dan
pedagang keliling. Hasil yang dicapai dalam kegiatan Penyehatan Tempat Pengelolaan
Makanan dan Minuman antara lain :
a) Jumlah TPM yang ada : 1.150 buah
TPM yang memenuhi syarat Keseahatan : 1.034 buah ( 89,91 % )
b) Jumlah TTU yang ada : 581 buah

29
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Yang memenuhi syarat Kesehatan : 513 buah ( 88,30 % )


2).Penyehatan Lingkungan Permukiman.
Hasil kegiatan penyehatan lingkungan dan pemukiman yang dilaksanakan pada
tahun 2020 adalah :
a) Jamban.
- Komunal yang ada ; 1.867 buah
Penduduk pengguna : 3.735 KK
- Jamban Sehat semi Permanen ( JSSP )
Jumlah sarana : 3.694 buah
Penduduk Pengguna : 3.694 KK
Presentase pengguna : 100 %
- Jamban Sehat Permanen ( JSP )
Jumlah Sarana : 73.988 buah
Penduduk pengguna : 75.855 KK ( 102,52 % )
b) Sarana Tempat-Tempat Umum ( TTU )
- Jumlah TTU : 581 buah
- Yang memenuhi syarat : 513 buah
- Presentase memenuhi syarat : 88,30 %

30
TABEL T C.23
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana
Periode Pelaksanaan Tahun 2016-2021

Indikator
Kinerja Target Target Renstra-PD Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada
sesuai

Tugas dan
No Fungsi Target Target Indikator tahun ke- ke- Tahun ke-
Perangkat

Daerah NSPK IKK Lainnya 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20

Angka Harapan
Hidup
72,40 72,40 72,40 71,80 71,80 72,50 71,80 71,80 71,91 72,21 72,35 99,17 100 100,15 100,57 99,79
Angka Kematian 100/100.000
Ibu KH
100/100.0 100/100. 100/100.000 100/100.000 100/100.000
00 KH 000 KH KH KH KH 7 5 3 5 5 145, 7 108,6 66,59 116 118,26
Angka Kematian 15/1.000 KH
Bayi 15/1.000 15/1.000
KH KH 15/1.000 KH 15/1.000 KH 15/1.000 KH 34 48 31 38 33 7,1 10,4 6,9 8,8 7,81
Angka Kematian 15/1.000 KH
Balita 15/1.000 15/1.000
KH KH 15/1.000 KH 15/1.000 KH 15/1.000 KH 36 51 36 43 38 7,5 11,1 8,0 9,9 8,99
Prosentase Balita
Gizi Buruk
0,5 % 0,5 % 0,5 % 0,5% 0,5 % 0,5 % 0,02 0,02 15 7 3 0,04 0,03 0,08 0,02 0,03
Persentase
Penduduk Yang
memiliki Jaminan
Kesehatan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 268,972 318.53 31.386 100 51,87 97,2 97,27 112,3
Persentase
Penjaringan
Kesehatan Siswa
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 4945 35.074 29.482 100% 100% 99,5 73,3 % 14,3
CakupanPelayanan
Kesehatan Rujukan
masyarakat Miskin
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 4,475 100% - 100% 100% 11,99 100% -
Cakupan
Kunjungan bayi 111,22 98,5 113,6
90% 90% 90% 90% 90% 90% 100,10 100,10 4547 4.49 3.922 % % 113,9 % 84,5
Cakupan
Puskesmas
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 10 10 10 100% 100% 100% 100% 100
Persentase Lansia
Yang mendapat 21,80 76,80
Pelayanan Lansia 75% 75% 75% 75% 75% 75% 100% 100% 20,687 24.679 33.178 133% % 57,6 % 60,49

31
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Persentase
Pengawasan dan
Pengendalian
makanan Hasil
Produksi Rumah
Tangga
40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% - 100 8 100% 100% 100% 100% 20,00
Rasio dokter
persatuan penduduk 27,65
1/1.000 1/1.000 1/1.000 1/1.000 1/1.000 1/1.000 60.01 60.01 88 101 106 190.68 % 31,8 36,31 37,9
Rasio tenaga
kesehatan per
satuan penduduk 94,58
10/1.000 10/1.000 10/1.000 10/1.000 10/1.000 10/1.000 120.21 120.21 614 666 211.89 % 211,98 239,48
Persentase
Peningkatan
Masyarakat ke
Posyndu
90% 90% 90% 90% 90% 90% 85% 85% 17047 18.145 9.35 89.47% 100% 89,61 89,5 % 54,4
Persentase
Peningkatan Desa
Siaga Aktif
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 51 51 51 100% 100% 100% 100% 100
Persentase
Desa/Kelurahan
UCI
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 51 51 51 100% 100% 100% 100% 100
Persentase Rumah
Sehat 95,15 95,15 105,72 96,55 97,50
90% 90% 90% 90% 90% 90% % % 82070 82.258 73.262 % % 96,75 % 97,37

32
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

TABEL T C.24
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana
Periode Pelaksanaan Tahun 2016-2021

Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Rata-rata

ke- ke- ke- Pertumbuhan

Uraian 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18

Penyediaan Jasa
Surat Menyurat 8,625,000 8,850,000 8,850,000 8,850,000 8,850,000 8,625,000 8,850,000 8,850,000 8,850,000 8,850,000 100 100 100 100 100 8,805,000 8,805,000

Penyediaan Jasa
komunikasi,sumber
daya air dan listrik - 82,800,000 81,200,000 75,800,000 78,800,000 - 68,043,936 73,223,320 72,361,366 61,139,141 82.18 90.18 95.46 77.59 63,720,000 54,953,553

Penyediaan Jasa
Pemeliharaan dan
perijinan
kendaraan dinas
/operaional - 383,400,000 - - - 351,450,000 - - 91.67 76,680,000 70,290,000

Penyediaan jasa
Peralatan dan
Perlengkapan
Kantor 381,667,930 108,355,000 221,118,000 523,550,000 26,000,000 352,317,109 107,055,000 218,087,000 513,085,980 26,000,000 92.31 98.80 98.63 98 100 252,138,186 243,309,018

Penyediaan Jasa
Kebersihan Kantor 277,047,500 306,720,000 - - 277,047,500 306,720,000 - - 100 100 116,753,500 116,753,500

Penyediaan Alat
Tulis Kantor 73,756,479 50,639,575 59,607,397 83,000,000 64,390,500 73,756,479 50,639,575 59,607,397 83,000,000 57,838,500 100 100 100 100 89.82 66,278,790.20 64,968,390

Penyediaan Jasa
Perbaikan
peralatan Kerja 24,000,000 - - - 22,460,000 - - - 93.58 4,800,000 4,492,000

Penyediaan Barang
Cetakan dan 63,390,000 31,998,000 38,984,000 22,300,000 62,429,600 31,991,200 31,123,500 22,300,000 98.48 99.98 79.84 100 31,334,400 29,568,860

33
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Penggandaan

Penyediaan
Makanan dan
Minuman 55,318,000 40,000,000 58,800,000 122,850,000 44,200,000 53,958,000 40,000,000 58,800,000 122,850,000 44,200,000 97.54 100 100 100 100 64,233,600 63,961,600

Rapat-rapat
Koordinasi dan
Konsultasi ke Luar
Daerah 221,896,000 149,572,000 129,400,000 286,300,000 58,919,876 209,581,100 128,516,575 129,373,405 234,422,370 53,716,300 94.45 85.92 99.98 81.88 91.17 169,217,575.20 151,121,950

Penyediaan jasa
tenaga pendukung
administrasi/teknis
perkantoran - 447,300,000 - - - 447,300,000 - - 100 89,460,000 89,460,000

Penyediaan
Upacara/Upakara
Keagamaan 44,300,000 39,300,000 39,200,000 36,000,000 23,500,000 41,800,000 39,300,000 37,300,000 35,860,000 23,500,000 94.36 100 95.15 99.61 100 36,460,000 35,552,000

Penyediaan jasa
pengamanan kantor - 293,940,000 - - - 293,940,000 - - 100 58,788,000 58,788,000

Pengadaan
Kendaraan Dinas
/Operasional 810,000,000 2,025,133,928 920,000,000 - - 796,726,000 1,836,577,200 892,000,000 - - 98.36 90.69 96.96 751,026,785.60 705,060,640

Pemeliharaan
Rutin / Berkala
Gedung Kantor 1,501,839,338 351,999,974 875,886,058 890,325,000 891,925,000 1,485,783,100 347,374,794 809,065,000 856,372,915 846,051,880 98.93 98.69 92.37 96.19 94.86 902,395,074.09 868,929,538

Pemeliharaan
Rutin / Berkala
Kendaraan
dinas/Operasional 1,694,140,000 1,099,304,000 854,665,000 903,423,917 84,188,000 819,894,639 394,371,517 781,208,509 735,433,775 84,188,000 48.40 35.87 91.41 81.41 100 927,144,183.40 563,019,288

Pemeliharaan
Rutin / Berkala
perlengkapan
Gedung Kantor 101,000,000 51,000,000 59,070,400 50,415,100 58.49 98.85 30,400,000 21,897,100

Pengadaan pakaian
dinas beserta
kelengkapannya 21,000,000 27,000,000 20,400,000 27,000,000 97.14 100 9,600,000 9,480,000

Pengadaan Pakaian 16,000,000 16,000,000 16,000,000 16,000,000 - 16,000,000 16,000,000 16,000,000 16,000,000 - 100 100 100 100 12,800,000 12,800,000

34
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Khusus pada Hari-


Hari tertentu

Bimbingan Teknis
Implementasi
Peraturan
Perundang
Undangan 135,000,000 - - - - 135,000,000 0 - - 100 27,000,000 27,000,000

Bimbingan Teknis
Iakreditasi
Puskesmas 554,088,000 466,346,000 - 863,580,000 228,896,000 370,965,483 220,744,656 681,518,867 16,095,000 66.95 47.33 78.92 7.03 422,582,000 257,864,801

Penyusunan
Laporan Capaian
Kinerja dan
Keuangan 433,275,000 6,307,800 523,567,800 551,527,800 671,088,300 427,475,000 5,826,000 522,888,000 548,030,200 663,750,250 98.66 92.36 99.87 99.37 98.91 437,153,340 433,593,890

Penyusunan
Laporan Keuangan - 12,679,500 10,679,500 13,500,000 13,500,000 - 6,232,000 9,869,000 13,060,500 13,500,000 49.15 92.41 96.74 100 10,071,800 8,532,300

Pengadaan Obat
dan Perbekalan
Kesehatan 5,166,660,000 2,738,000,000 2,708,761,725 3,872,706,759 1,322,012,000 4,950,018,446 2,736,892,260 2,708,761,725 3,832,503,789 1,319,692,307 95.81 99.96 100 98.96 99.82 3,161,628,096.80 3,109,573,705

Pengadaan,
Peningkatan dan
Perbaikan Sarana
dan Prasarana
Puskesmas dan
Jaringannya 9,068,293,250 2,660,870,000 2,412,964,126 1,047,143,608 83,845,323 9,023,956,843 2,660,570,000 2,412,932,460 1,047,143,608 83,845,323 99.51 99.99 100 100 100 3,054,623,261.40 3,045,689,647

Penyelenggaraan
Pencegahan,
Pemberantasan
Penyakit Menular
dan Wabah 2,702,635,400 2,675,133,100 2,872,428,556 3,302,581,043 3,302,581,042.80 2,563,506,300 2,443,600,900 2,849,760,760 3,232,548,930 3,232,548,930 94.85 91.35 99.21 97.88 97.88 2,971,071,828.28 2,864,393,164

Pelayanan
Kefarmasian dan
Alat Kesehatan 806,806,500 822,035,500 975,245,334 1,297,787,000 571,782,000 805,742,500 800,709,285 938,318,644 1,267,193,538 556,456,259 99.87 97.41 96.21 97.64 97.32 894,731,266.77 873,684,045

Penyelenggaraan
Penyehatan
Lingkungan 257,583,500 - 705,134,000 255,853,500 - 690,182,250 99.33 97.88 192,543,500 189,207,150

Peningkatan - - - - 0 - -

35
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Kesehatan
Masyarakat

Peningkatan
Pelayanan dan
Penanggulangan
Masalah
Kesehatan. 2,671,300,000 10,369,431,900 3,196,290,000 3,976,756,023 4,123,421,000.25 2,575,092,380 9,642,341,300 3,173,119,000 3,760,611,000 4,114,336,500 96.40 92.99 99.28 94.56 99.78 4,867,439,784.69 4,653,100,036

BOK II Melaya 54,720,000 176,856,000 177,897,000 250,000,000 209,381,000 41,080,950 164,794,482 176,955,279 24,437,466 176,938,975 75.07 93.18 99.47 9.77 84.51 173,770,800 116,841,430

BOK I Melaya 429,500,000 740,000,000 859,200,000 1,100,000,000 1,066,500,000 378,820,768 676,832,678 845,592,794 1,073,679,660 447,070,800 88.20 91.46 98.42 97.61 41.92 839,040,000 684,399,340

BOK I negara 306,800,000 409,245,000 691,550,000 800,000,000 759,000,000 285,856,021 376,413,150 623,634,360 692,002,095 449,969,200 93.17 91.98 90.18 86.50 59.28 593,319,000 485,574,965

BOK II Negara 184,000,000 300,000,000 592,400,000 661,159,000 620,159,000 166,947,223 300,000,000 577,068,989 630,977,592 342,351,125 90.73 100 97.41 95.44 55.20 471,543,600 403,468,986

BOK I jembrana 286,360,000 402,809,000 709,200,000 761,250,000 720,250,000 223,373,125 372,462,858 645,752,996 727,651,865 578,431,120 78 92.47 91.05 95.59 80.31 575,973,800 509,534,393

BOK II jembrana 129,545,000 206,769,000 362,700,000 400,450,000 359,450,000 127,693,050 193,658,600 336,579,930 392,936,574 285,667,675 98.57 93.66 92.80 98.12 79.47 291,782,800 267,307,166

BOK I Mendoyo 313,630,000 543,000,000 793,150,000 881,600,000 840,600,000 197,880,250 434,264,796 747,929,451 833,194,250 546,018,195 63.09 79.98 94.30 94.51 64.96 674,396,000 551,857,388

BOK II Mendoyo 245,450,000 428,500,000 642,250,000 725,700,000 684,700,000 223,315,550 400,354,648 562,440,607 626,475,449 553,910,925 90.98 93.43 87.57 86.33 80.90 545,320,000 473,299,436

BOK. I Pekutatan 170,450,000 347,895,000 497,746,000 543,396,000 502,396,000 156,997,700 333,064,580 462,100,324 520,053,733 333,939,120 92.11 95.74 92.84 95.70 66.47 412,376,600 361,231,091

BOK II Pekutatan 129,545,000 344,679,000 370,200,000 405,445,000 364,445,000 126,593,800 339,701,680 354,070,020 396,155,500 262,070,325 97.72 98.56 95.64 97.71 71.91 322,862,800 295,718,265

BOK Dinas
Kesehatan - 707,211,000 669,706,000 865,000,000 4,362,476,000 - 472,134,102 641,339,322 839,067,404 4,107,954,060 66.76 95.76 97 94.17 1,320,878,600 1,212,098,978

Peningkatan
Promosi Obat
Bahan Alam
Indonesia 19,315,000 16,115,000 1,490,000,000 14,900,000 1,040,000 19,266,460 16,021,000 1,482,500,000 14,380,000 1,040,000 99.75 99.42 99.50 96.51 100 308,274,000 306,641,492

Pengembangan
Media Promosi dan
Informasi Sadar
Hidup sehat 231,388,300 154,567,300 100,436,300 106,977,500 16,612,500 231,388,300 151,351,300 9,944,130,000 97,478,000 12,110,250 100 97.92 9900.93 91.12 72.90 121,996,380 2,087,291,570

Pemberian
Makanan
Tambahan dan
Vitamin 196,314,250 222,878,250 3,686,600,000 197,569,598 36,866,000 196,287,250 222,878,250 3,676,095,000 197,276,200 36,122,500 99.99 100 99.72 99.85 97.98 868,045,619.60 865,731,840

36
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Pengkajian
Pengembangan
Lingkungan Sehat 377,735,000 246,910,000 - 235,864,500 705,134,000 374,880,000 243,645,000 214,140,750 690,182,250 99.24 98.68 90.79 97.88 313,128,700 304,569,600

Evaluasi dan
Pengembangan
Standar Pelayanan
Kesehatan (ISO
9001-2008) - 23,000,000 - - - - 8,000,000 - - 34.78 4,600,000 1,600,000

Penyusunan
Standarisasi analisa
belanja pelayanan
kesehatan 16,524,500 - - - - 9,463,000 0 - - 57.27 3,304,900 1,892,600

Pembangunan
Puskesmas
Pembantu - 182,238,000 9,000,000,000 - - - 178,178,000 8,966,420,000 - - 97.77 99.63 1,836,447,600 1,828,919,600

Pengadaan Sarana
dan prasarana
Puskesmas - 638,505,000 23,200,000,000 - - - 636,140,000 23,061,500,000 - - 99.63 99.40 4,767,701,000 4,739,528,000

Kemitraan
Pengobatan
Lanjutan Bagi
Pasien Rujukan 4,254,707,000 405,948,863 - 420,884,718,600 287,659,093 - 9892.21 70.86 932,131,172.60 84,234,475,539

Kemitraan
Asuransi
Kesehatan
Masyarakat 18,617,541,129.6 49,944,730,000.60 74,790,077,987.07 1,460,233,200,000 49,884,730,000 74,591,244,000 7843.32 99.88 99.73 28,670,469,823.45 316,941,834,800

Pelayanan
Pemeliharaan
Kesehatan Lansia 59,853,500 81,057,650 6,499,235,000 63,609,000 13,499,000 59,853,500 81,057,650 6,063,055,000 51,119,350 10,987,150 100 100 93.29 80.36 81.39 1,343,450,830 1,253,214,530

Pengawasan dan
Pengendalian
Kesehatan
makanan hasil
produksi rumah
tangga 41,620,000 9,920,000 749,000,000 7,490,000 182,525,000 41,600,000 9,908,000 749,000,000 7,450,000 8,892,000 99.95 99.88 100 99.47 4.87 198,111,000 163,370,000

Peningkatan
Kesehatan Ibu dan 2,087,987,750 2,301,708,000 255,560,750,000 2,543,045,000 2,579,045,000 2,083,487,750 2,300,648,000 255,399,900,000 2,537,779,050 2,577,764,500 99.78 99.95 99.94 99.79 99.95 53,014,507,150 52,979,915,860

37
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

anak

Peningkatan
Pelayanan BLUD
Puskesmas - -

BLUD Puskes II
Melaya 846,519,678 966,106,367 91,367,855,778 1,027,226,489 1,161,049,601.02 807,562,390 910,522,795 85,333,193,600 1,007,828,722 1,139,742,291 95.40 94.25 93.40 98.11 98.16 19,073,751,582.52 17,839,769,960

BLUD Puskes I
Melaya 2,147,469,487 2,342,068,374 236,191,319,922 2,855,546,338.91 4,352,023,581.66 1,957,897,218 2,152,384,243 211,078,975,300 2,668,596,098 3,735,804,267 91.17 91.90 89.37 93.45 85.84 49,577,685,540.72 44,318,731,425

BLUD Puskes I
Negara 1,842,907,287 1,858,479,615 186,526,040,800 1,971,789,386 4,175,836,780.50 1,615,561,518 1,698,289,386 169,559,407,300 1,759,656,055 3,626,243,716 87.66 91.38 90.90 89.24 86.84 39,275,010,773.70 35,651,831,595

BLUD Puskes I
Jembrana 2,084,006,095 1,823,540,496 156,781,655,421 2,661,420,517.77 3,002,429,940.88 1,914,489,700 1,617,143,024.80 1,142,432,583,600 2,313,836,732 2,788,627,214 91.87 89 728.68 86.94 92.88 33,270,610,494.25 230,213,336,054

BLUD Puskes I
Mendoyo 1,185,907,287 1,434,407,896 179,785,298,283 2,387,785,847.80 2,461,502,026.37 1,128,665,426 1,324,227,210 158,087,935,400 2,290,083,263 2,383,533,928 95.17 92.32 87.93 95.91 96.83 37,450,980,267.87 33,042,889,045

BLUD Puskes I
Pekutatan 821,262,222 936,189,219 95,443,233,926 1,594,879,218.26 1,789,387,124.45 808,554,811 865,779,374 87,116,335,959 1,537,647,407 1,671,726,366.22 98.45 92.48 91.28 96.41 93.42 20,116,990,342 18,400,008,783

BLUD Puskes II
Pekutatan 306,709,271 296,025,797 25,829,365,113 595,482,866.03 656,352,889.75 294,844,000 263,414,096 23,690,060,900 570,546,780 649,623,453.28 96.13 88.98 91.72 95.81 98.97 5,536,787,187.23 5,093,697,846

BLUD Puskes II
Negara 1,685,178,127 2,096,993,648 164,155,352,540 2,403,116,414.87 3,468,818,690 1,558,291,679 1,831,383,709 150,340,242,400 2,062,650,453 3,102,344,108 92.47 87.33 91.58 85.83 89.44 34,761,891,883.98 31,778,982,470

BLUD Puskes II
Meendoyo 808,489,458 734,830,963 111,841,850,200 1,468,844,774 2,306,486,836.35 748,371,921 683,988,358 103,375,163,900 1,400,894,248 2,078,693,309 92.56 93.08 92.43 95.37 90.12 23,432,100,446.23 21,657,422,347

BLUD Puskes II
Jembrana 956,570,424 956,518,095 83,183,867,002 1,518,154,916 1,344,492,355.44 900,808,203 905,835,272 75,561,751,400 1,416,589,255 1,276,965,476.50 94.17 94.70 90.84 93.31 94.98 17,591,920,558.36 16,012,389,921

44,675,796,031.74 47,115,139,947.20 1,676,852,354,410.40 97,431,046,379.76 125,935,869,355.54 41,751,967,042 43,149,522,439.68 4,418,964,650,151 94,248,413,782 120,461,574,039 4,527.17 4,994.68 32,762.48 4,665.40 4,312.21 398,402,041,224.93 943,715,225,490.74

38
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
2.4.1 Peluang

b. Kependudukan.
Jumlah penduduk Kabupaten Jembrana yang besar dengan struktur umur
produktif merupakan pangsa pasar dan sumberdaya yang potensial untuk
pengembangan upaya kesehatan. Transisi demografi, dengan terus bertambahnya
jumlah penduduk telah dapat diprediksi sebagai dampak dari pembangunan baik
dalam bidang ekonomi, keluarga berencana dan kesehatan, sertagizi. Dalam
piramida kependudukan, terlihat adanya kecenderungan mengecilnya jumlah
penduduk usia muda/balita dan meningkatnya jumlah segmen angkatan kerja dan
usia lanju tsecara bermakna di tahun-tahun mendatang.
Perubahan yang terjadi pada karakteristik demografi sebagai pengaruh
keberhasilan pembangunan seperti pendidikan dan socialekonomi di Kabupaten
Jembrana akan membuka peluang bagi terselenggaranya pelayanan kesehatan yang
lebih efektif, efisien dan bermutu.
b. Hukum dan Politik.
Reformasi Birokrasi semua bidang yang merupakan tuntutan rakyat membuka
peluang yang besar bagi perbaikan sistem dan tatanilai dibidang kesehatan.
Peluang ini dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menghasilkan sistem
pemerintahan yang bersih (GoodGovernance) yang berwawasan kesehatan untuk
kepentingan masyarakat. Hal ini juga memberikan peluang pelaksanaan
pembangunan kesehatan dalam mempercepat pemerataan dan keadilan
pelayanan kesehatan dengan melibatkan peran serta masyarakat.
c. Kemajuan Teknolologi dan Transportasi.
Kemajuan Teknologi dalam bidang komunikasi, informasi dan transportasi yang
semakin baik memberi peluang untuk mempercepat pencapaian pelayanan
kesehatan. Sedangkan kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan dan kedokteran
memberi peluang bagi peningkatan mutu upaya pelayanan kesehatan.
d. Kerjasama dan Kemitraan.
Masalah kesehatan adalah masalah nasional yang tidak dapat terlepas dari
kebijakan sektor lain sehingga upaya pemecahannya harus melibatkan sektor
terkait. Isu utamannya adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan kerjasama
lintas sector agar lebih efektif. Meningkatnya secara bermakna kerjasama lintas

64
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

sector dalam pembangunan kesehatan merupakan peluang dalam memberikan


kontribusi positif sektor lain terhadap kesehatan. Kemitraan yang setara, terbuka
dan saling menguntungkan ini merupakan peluang yang baik khususnya dalam
pengembangan usaha swasta baik dalam skala daerah dan nasional dalam
membangun pelayanan kesehatan dasar danrujukan, pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan.

2.4.2. Tantangan
a.. Derajat Kesehatan.
Mortalitas (Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu) merupakan
indikator sensitif yang mengukur keberhasilan Pembangunan Kesehatan. Angka
Kematian Bayi AKB) dan Angka Kematian Balita sudah mengalami penurunan di
Kabupaten Jembrana bahkan angka tersebut dibawah target MDG’S tahun 2015.
Angka Kematian Ibu mengalami peningkatan angkanya di atas target, sehingga
menjadi tantangan terhadap Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Jembrana.
Morbiditas. Beberapa penyaki tmenular diamati secara umum terjadi penurunan.
Namun penularan infeksi penyakit menular utama yaitu AIDS/HIV dan TBC,
Tifoid, Demam Berdarah dan Hepatitis masih merupakan masalah kesehatan
yang menonjol. Selain itu penyakit degeneratif, penyakit tidak menular yang
berkontribusi besar terhadap kesakitan dan kematian.
Target cakupan imunisasi telah tercapai namun tetap berpotensi timbulnya
kasus-kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang dapat
menimbulkan wabah. Melihat kecepatant transisi epidemiologi yang berbeda,
jenis penyakit, dan bobot beban di Kabupaten Jembrana akan berdampak pada
beban ganda (double burden) atau bahkan beban multiple (multipleburden)
terhadap upaya pelayanan kesehatan. Diperkirakan penyakit infeksi dan non-
infeksi masih menjadi penyebab utama kematian untuk masa yang cukup
lama,karena adanya determinan penyakit yang beragam ditingkat individu,
keluarga dan masyarakat.
b. Rendahnya Perilaku Kesehatan.
Perilaku hidup sehat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduk. Tingkat
pendidikan yang masih rendah merupakan salah satu penyebab rendahnya
pemahaman masyarakat terhadap informasi kesehatan dan perilaku sehat.
Penyalahgunaan narkotika, obat psikotropika dan zata adiktif cenderung

40
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

meningkat, bahkan menyentuh masyarakat yang tidak mampu dan anak sekolah
dasar dengan permasalahan yang semakin luas dan kompleks. Demikian juga
produksi dan penggunaan minuman beralkohol dan zat adiktif lainnya termasuk
rokok cenderung terus meningkat dengan dampak negatif yang luas terhadap
masyarakat. Disamping itu, konsumsi makanan yang berlebihan dan tak seimbang
dapat menjadi ancaman bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Penggunaan bahan-bahan kimia terlarang untuk bahan tambahan makanan dan
masalah sanitasi serta hygiene pengolahan terutama pada industri rumahtangga
juga merupakan ancaman terhadap kesehatan masyarakat konsumen.
c. Pencemaran Lingkungan dan Iklim Global.
Perubahan keseimbangan ekologi, eksploitasi alam yang berlebihan, meningkatnya
bencana alam dan sebagainya akan membawa dampak negatif yang makin serius
pada kesehatan masyarakat dimasa mendatang. Pencemaran udara, air dan tanah
serta perubahan lingkungan biologis, penggunaan pestisida, insektisida, dan
fungisida yang berlebihan menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Perubahan
lingkungan biologis juga menyebabkan rangsangan patogenesis terhadap
beberapa jenis bakteri, virus dan jasad renik lainnya yang akan mengancam
kesehatan masyarakat dimasa mendatang.
Pencemaran udara di dalam ruangan makin perlu diwaspadai karena masih
tingginya kebiasaan merokok di masyarakat. Penanganan limbah rumah tangga
perkotaan, baik limbah padat maupun cair dapat berpengaruh pada kesehatan
masyarakat. Pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan dapat pula terjadi
akibat bencana, baik bencana oleh kegiatan alam maupun akibat ulah manusia.
Terbatasnya ketersediaan air bersih merupakan ancaman bagi kesehatan penduduk.

41
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU- ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


PELAYANAN PERANGKAT DAERAH.
Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation” antara kinerja
pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang
ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi
permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum
didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak bisa diatasi, peluang yang tidak
dimanfaatkan dan ancaman yang tidak diantisipasi.
Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk
mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan kinerja
pembangunan daerah dimasa lalu. Permasalahan-permasalahan pembangunan daerah
yang dihadapi pada saat ini dan yang diperkirakan akan dihadapi pada masa yang akan
datang oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut :
Tabel T.B 35
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah
N Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
( (2) (3) (4)
1
1 Belum Optimalnya Pelayanan Kesehatan Ibu Masih terjadi kematian ibu Komplikasi Kehamilan
) yang sesuai dengan Standar
dan Anak dan anak Cakupan ASI masih rendah
dan
2 Belum Optimalnya upaya Pemberdayaan Masih terdapat masyarakat Promosi Kesehatan belum
Masyarakat dan Perubahan Prilaku Masyarakat ( buang air besar optimal
PHBS ) sembarangan.
3 Jenis dan Jumlah Alkes yg dibutuhkan belum sesuai Banyak alat kesehatan yang Penyediaan SDM belum
standar dan belum semua dikalibrasi sesuai stadarbelum dikalibrasi memadai dan penyediaan
Kesehatan dana belum mencukupi
4 Jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan sudah sesuai Masih terdapat kekurangan Distribusinya tenaga
standar namun distribusinya belum merata tenaga di Fasilitas kesehatan yg belum merata
Kesehatan
5 Belum Optimalnya pengelolaan obat secara rasional Masih terjadi penumpukan Perencanaan pengadaan obat
dan Penyelenggaraan pelayanan Berkualitas obat kedaluwarsa yang kurang cermat
6 Masih ada kecendrungan meningkatnya beberapa Masih terjadi peningkatan Perubahan prilaku
kasus penyakit Infeksi; HIV,TB.DBD,Malaria dan kasus penyakit infeksi masyarakat yg belum
Penyakit Paru lainnya termasuk COVID-19 optimal,promosi kesehatan
belum optimal

42
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

7 Belum optimalnya peran serta masyarakat dlm Masih adanya masyarakat Promosi Kesehatan belum
pemecahan masalah Lingkungan Hidup seperti yang belum menerapkan optimal
Masyarakat buang air besar Sembarangan pola hidup sehat

1. Permasalahan Bidang Kesehatan Masyarakat adalah :


a. Pelayanan kesehatan Ibu dan anak yang sesuai standar belum optimal.
Angka Kematian Ibu karena komplikasi kehamilan dan persalinan berdasarkan
data Profil Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah 145,7 per 100,000 kelahiran
hidup, sedangkan target MDGs pada tahun 2015 adalah 102 per 1000 kelahiran
hidup. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita belum mencapai target.
Cakupan pemberian ASI eksklusif masih rendah.
b. Belum optimalnya upaya pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku
masyarakat. Masyarakat masih di tempatkan sebagai obyek dalam pembangunan
kesehatan, promosi kesehatan belum banyak merubah perilaku masyarakat
menjadi Perilaku Bersih dan sehat (PHBS). Pemanfaatan dan kualitas Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), seperti Posyandu dan
Poskesdes masih rendah. Upaya kesehatan juga belum sepenuhnya mendorong
peningkatan atau perubahan perilaku hidup bersih dan sehat, yang dapat
mengakibatkan tingginya angka kesakitan yang diderita oleh masyarakat.
2. Permasalahan Bidang Pelayanan Kesehatan.
a. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus meningkat, namun kebutuhan dan
pemerataan distribusinya belum terpenuhi. Kualitas tenaga kesehatan juga
masih rendah. Masalah kurangnya tenaga kesehatan baik jumlah, jenis, kualitas
dan distribusinya menimbulkan dampak terhadap rendahmya akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, disamping itu juga
menimbulkan permasalahan pada rujukan dan penanganan pasien untuk kasus
tertentu.
b. Kualitas dan kuantitas Sumber daya, Sarana, prasarana dan peralatan terutama
peralatan medis di unit pelayanan kesehatan dasar belum sesuai dengan
Norma, Prosedur, Standard dan Kreteria (NPSK), serta masih mengalami
kendala dalam hal pemeliharaan dan kalibrasi.
c. Belum optimalnya penggunaan obat secara rasional dan penyelenggaraan
pelayanan kefarmasian yang berkualitas
3. Permasalahan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

43
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

a. Disatu sisi beberapa penyakit infeksi cenderung meningkat kembali


(re-emerging deseases) seperti TB, DBD, Malaria dan Rabies serta penyakit-
penyakit infeksi baru (new emergingdeseases) seperti HIV/AIDS, SARS,
FluBurung (avianinflunenza) termasuk pandemi Covid-19 mulai muncul. Di
sisi lain adanya beban ganda masalah kesehatan masyarakat yaitu disatu
pihak masih banyaknya penyakit infeksi menular yang harus ditangani
namun dilain pihak penyakit tidak menular juga semakin meningkat.
b. Pengaruh dari lingkungan strategis termasuk terjadinya pemanasan global dan
transformasi demografi berakibat pada semakin menurunnya kualitas
kesehatan lingkungan serta semakin meningkatnya ancaman bencana.
c. Belum adanya Peraturan Daerah yang mengatur perijinan dan pengawasan
tempat umum dan pengelolaan makanan.
d. Pemecahan permasalahan lingkungan sangat memerlukan peranserta
masyarakat dan lintas sektor sementara dukungan yang selam aini didapatkan
belumseperti yang diharapkan.
e. Masih rendahnya kualitas air minum dan sarana sanitasi lingkungan.

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana sangat
dipengaruhidan merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan
pembangunan daerah Jembrana sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam
Renstra Dinas Kesehatan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2021-2026
VISI Kabupaten Jembrana Tahun 2021-2026 adalah: “Mewujudkan
Masyarakat Jembrana Bahagia Berlandaskan Tri Hita Karana”
Sedangkan Misi Kabupaten Jembrana Tahun 2021-2026 adalah sebagai
berikut :
1. Membangun ketakwaan kepada Tuhan (Atma Kerthi )
2. Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing
(Jana Kerthi)
3. Menjaga kelestarian hutan pegunungan, hutan bakau dan buyuk sebagai satu
kesatuan ekosistem dalam konsep segara gunung (Wana Kerthi)

44
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

4. Pelestarian dan pemanfaatan sumber-sumber air untuk kehidupan (Danu Kerthi)


5. Memelihara dan memanfaatkan potensi laut untuk kehidupan (Segara Kerthi)
6. Penataan alam untuk sumber kehidupan dan kebahagiaan (Jagat Kerthi)
Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Kesehatan. Hal
ini ditunjukkan melalui : Pernyataan MISI kedua yaitu Membangun Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (Jana Kerthi)
Pernyataan Misi ke 2: Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
dan berdaya saing (Jana Kerthi) merupakan perhatian Pemerintah Kabupaten
Jembrana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan kualitas pendidikan. Pemerintah
berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dengan meningkatkan aksesibilitas
dalam bidang kesehatan dalam menyiapkan generasi penerus yang sehat, mandiri
dan berwawasan, sehingga mampu menghadapi perubahan serta perkembangan
kemajuan zaman.
Pada misi ini terlihat jelas peran serta Dinas Kesehatan dalam pembangunan
kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan kualitas kesehatan yang setinggi-
tingginya dapat terwujud.

3.3. TELAAHAN RENSTRA KEMENTRIAN/LEMBAGA DAN RENSTRA


PROVINSI.
3.3.1. Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan
Berdasarkan mandat dari Peraturan dan Undang-Undang terhadap tugas dan fungsi
Kementerian Kesehatan maka VISI Kementerian Kesehatan adalah : Masyarakat
Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan.
Untuk mencapai Visi tersebut maka ditempuh melalui MISI sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan
yang paripurna, merata,bermutu, dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.
4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.
Pernyataan visi dan misi Kementerian Kesehatan memberikan arahan bagi seluruh daerah

45
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

(provinsi/kabupaten/kota) di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang


Kesehatan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan Renstra Dinas
Kesehatan, yaitu:
a. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk
swasta dan masyarakat.
b. Penyediaan, pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan sesuai dengan SPM sehingga mampu menjamin akses dan kualitas
pelayanan kesehatan pada masyarakat
c. Penyediaan sumber daya kesehatan
3.3.2. Telaahan Renstra Provinsi Bali
VISI Provinsi Bali adalah : NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI” Melalui Pola
Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru. Untuk mencapai Visi tersebut
maka ditempuh melalui MISI sebagai berikut :

1. Memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan dalam jumlah dan
kualitas yang memadai bagi kehidupan Krama Bali.
2. Mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan nilai tambah dan daya saing
pertanian, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
3. Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat yang terjangkau, merata, adil dan
berkualitas serta didukung dengan pengembangan sistem dan data base riwayat
kesehatan Krama Bali berbasis kecamatan.
4. Memastikan tersedianya pelayanan pendidikan yang terjangkau, merata, adil, dan
berkualitas serta melaksanakan wajib belajar 12 tahun.
5. Mengembangkan sistem pendidikan dasar dan pendidikan menengah berbasis
keagamaan Hindu dalam bentuk Pasraman di Desa Pakraman/Desa Adat.
6. Mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi yaitu berkualitas
dan berintegritas: bermutu, profesional dan bermoral serta memiliki jati diri yang
kokoh yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Krama Bali.
7. Mengembangkan sistem jaminan sosial secara konprehensif dan terintegrasi bagi
kehidupan Krama Bali sejak mulai kelahiran, tumbuh dan berkembang sampai akhir
masa kehidupannya.
8. Menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, produktif, berkualitas dan memiliki daya
saing tinggi serta memperluas akses kesempatan kerja di dalam dan di luar negeri.

46
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

9. Mengembangkan sistem jaminan sosial dan perlindungan tenaga kerja yang


komperhensif, mudah dijangkau, bermutu, dan terintegrasi bagi Krama Bali yang
bekerja di dalam dan di luar negeri.
10. Memajukan kebudayaan Bali melalui peningkatan pelindungan, pembinaan,
pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai adat, agama, tradisi, seni, dan budaya
Krama Bali.
11. Mengembangkan tata kehidupan Krama Bali secara sakala dan niskala berdasarkan
nilai-nilai filsafat Sad Kertih yaitu Atma Kertih, Danu Kertih, Wana Kertih, Segara
Kertih, Jana Kertih, dan Jagat Kertih.
12. Memperkuat kedudukan, tugas dan fungsi Desa Pakraman/ Desa Adat dalam
menyelengarakan kehidupan krama Bali yang meliputi Parahyangan, Pawongan, dan
Palemahan.
13. Mengembangkan destinasi dan produk pariwisata baru berbasis budaya dan berpihak
kepada rakyat yang terintegrasi antar kabupaten/kota se-Bali.
14. Meningkatkan promosi pariwisata Bali di dalam dan di luar negeri secara bersinergi
antar kabupaten/kota se-Bali dengan mengembangkan inovasi dan kreatifitas baru.
15. Meningkatkan standar kualitas pelayanan kepariwisataan secara konprehensif.
16. Membangun dan mengembangkan pusat-pusat perekonomian baru sesuai dengan
potensi kabupaten/kota di Bali dengan memberdayakan sumber daya lokal untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi dalam arti luas.
17. Membangun dan mengembangkan industri kecil dan menengah berbasis budaya
(branding Bali) untuk memperkuat perekonomian Krama Bali.
18. Meningkatkan pembangunan infrastruktur (darat, laut dan udara) secara terintegrasi
serta konektivitas antar wilayah untuk mendukung pembangunan perekonomian serta
akses dan mutu pelayanan publik di Bali.
19. Mengembangkan sistem keamanan terpadu yang ditopang dengan sumber daya
manusia serta sarana prasarana yang memadai untuk menjaga keamanan daerah dan
Krama Bali serta keamanan para wisatawan.
20. Mewujudkan kehidupan Krama Bali yang demokratis dan berkeadilan dengan
memperkuat budaya hukum, budaya politik dan kesetaraan gender dengan
memperhatikan nilai-nilai budaya Bali.
21. Mengembangkan tata kehidupan Krama Bali, menata wilayah, dan lingkungan yang,
hijau, indah, dan bersih.

47
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

22. Mengembangkan sistem tata kelola pemerintahan daerah yang efektif efisien, terbuka,
transparan, akuntabel dan bersih serta meningkatkan pelayan publik terpadu yang
cepat, pasti dan murah.
Pernyataan visi dan misi Renstra Provinsi Bali ini memberikan arahan bagi
seluruh Kabupaten/kota di Bali di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang
Kesehatan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan Renstra Dinas
Kesehatan, yaitu:
a. Pembinaan keluarga sehat, mandiri, dan sadar gizi yang ditunjang dengan perilaku
hidup bersih dan sehat.
b. Upaya pencegahan penyakit serta pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.
c. Peningkatan upaya pelayanan kesehatan, penyedian obat dan perbekalan kesehatan
yang optimal, bermutu dan terjangkau.
d. Pemantapan sumber daya dan informasi kesehatan
serta professionalisme aparatur pemerintah.

3.3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
ditinjau dari Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
Bali.
Adapun yang menjadi faktor pendorong pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana ditinjau dari Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan
Provinsi Bali adalah :
a. Adanya komitmen dari pimpinan nasional, provinsi maupun kabupaten baik
eksekutif maupun legislatif menempatkan kesehatan sebagai fokus pembangunan
nasional merupakan investasi yang cukup memadai dalam menunjang kegiatan
program.
b. Anggaran yang cukup memadai dalam menunjang kegiatan program.
c. Adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang menjadi
indikator capaian program kesehatan.
d. Adanya Standar Operasional Prosedur (SOP), Juklak, Juknis dan modul sebagai
pedoman dalam pelayanan kesehatan.
Adapun faktor penghambat pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah :
a. Belum sinkronnya regulasi dalam bidang pembangunan kesehatan baik ditingkat
Pusat, Provinsi maupun Kabupaten.

48
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

b. Jumlah, jenis, distribusi dan kompetensi tenaga kesehatan belum memenuhi


standar pelayanan kesehatan.
c. Pelayanan kesehatan yang diberikan belum seluruhnya sesuai dengan SOP,
juklak, juknis maupun modul yang ada.
d. Pengaruh dari lingkungan strategis termasuk terjadinya pemanasan global dan
transformasi demografi berakibat pada semakin menurunnya kualitas kesehatan
lingkungan serta semakin meningkatnya ancaman bencana.

3.3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
RTRW Kabupaten Jembrana merupakan wadah spesial dari pembangunan
dibidang ekonomi dan pembangunan bidang sosial budaya. Oleh karena itu, penataan
ruang di Kabupaten Jembrana merupakan implementasi dari keterpaduan pembangunan
di bidang ekonomi dan sosial budaya. Sebagai wadah bagi kegiatan pembangunan
ekonomi dan sosial budaya itu, maka pemanfaatan ruang harus dilakukan secara serasi,
selaras, dan seimbang serta berkelanjutan. Pemanfaatan ruang secara serasi, selaras,
dan seimbang adalah kegiatan dalam penataan ruang yang harus dapat menjamin
terwujudnya keserasian, keselarasan, dan keseimbangan struktur dan pola pemanfaatan
ruang yang berwawasan kesehatan.
1. Fasilitas Kesehatan.
Struktur perwilayahan dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
a. Mengarahkan pengembangan fasilitas kesehatan berupa Puskesmas Rawat
Inap.
b. Mempertahankan dan meningkatkan prasarana dan sarana pendukung fasilitas
kesehatan antara lain prasarana pengolahan limbah yang perlu mendapa
tperhatian khusus, karena sifat limbahnya yang sangat berbahaya bagi
kesehatan penduduk.
c. Mewujudkan keseimbangan penyebaran prasarana dan sarana pendukung
fasilitas kesehatan.
2. Sanitasi
Masalah sanitasi yang ada saat ini di Kabupaten Jembarna terutama dalam hal
pengelolaan limbah padat dan pengelolaan limbah cair domestik. Pada pengelolaan
limbah padat (sampah) ketersediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) masih
kurang. Sementara itu produksi sampah oleh masyarakat makin bertambah seiring

49
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

dengan bertambahnya jumlah penduduk. Pada pengelolaan limbah cair, buruknya


kondisi sanitasi terjadi sebagai akibat belum adanya saluran pengumpul dan pengolah
air limbah tersebut sehingga air limbah yang dihasilkan rumah tangga langsung
dibuang kesaluran. Akibatnya hampir sebagian besar parit/saluran drainase yang ada
terpolusi oleh limbah-limbah rumah tangga seperti bahan kimia sisa sabun cuci, sabun
mandi, bahkan beberapa tercemar oleh limbah kotoran manusia.

3.5. PENENTUAN ISU- ISU STRATEGIS


1. Kekuatan (strenght).
a. KebijakanPemerintah Daerahdi Bidang Kesehatan.
Penyelenggaraan proses kebijakan kesehatan di Kabupaten Jembrana dilakukan
secara optimal dengan mengacu pada kebijakan pembangunan nasional, penetapan
skala prioritas dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Kebijakan
pembangunan kesehatan terus mengalami perubahan yang fundamental, tidak
hanya kebijakan mengenai pemerataan pembangunan kesehatan, namun lebih pada
peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Hal tersebut tercermin dengan peningkatan
fungsi puskesmas menjadi puskesmas perawatan dan puskesmas mampu PONED.
Pelayanan Kesehatan lebih banyak dicurahkan pada perbaikan mutu, pemenuhan
standar dan pengembangan pelayanan publik pada masyarakat.
b. Dukungan Pembiayaan.
Pembiayaan Kesehatan di Kabupaten Jembrana terus meningkat dari tahun ke
tahun. Dukungan pembiayaan merupakan dukungan pengalokasian dan
pembelanjaan dana kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan
kesehatan guna mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Telah
dilakukan pemantapan pembiayaan kesehatan kearah kesiapan konsep,
kelembagaan dan dukungan terhadap penerapan jaminan kesehatan sosial menuju
universal coverage dan sinkronisasi kebijakan alokasi anggaran.
2. Kelemahan(Weakness).
a. Mutu Pelayanan Kesehatan.
Sekalipun jumlah dan sarana kesehatan dinilai telah memadai, namun jika ditinjau
dari aspek mutual yanan masih perlu ditingkatkan. Mutu pelayanan kesehatan yang
baik dan sesuai dengan standar merupakan tantangan bagi pelayanan kesehatan di
Kabupaten Jembrana, terutama penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
sepenuhnya dilaksanakan secara profesional.

50
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Iklim yang kondusif bagi peningkatan peran serta swasta dalam


menyelenggarakan pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan dari segi perijinan dan
peraturan yang mendukung partisipasi sektor swasta dalam pembangunan
kesehatan.
b. Tenaga Kesehatan.
Kelemahan pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana dari sudut pandang
tenaga kesehatan adalah jumlah tenaga kesehatan, mutu pendidikan yang
memadai, komposisi tenaga kesehatan secara proporsional (antara tenaga medis
dan non medis/pendukung) dan kompetensi. Salah satu isu pengembangan tenaga
kesehatan adalah pendayagunaan tenaga kesehatan dan pengembangan karir tenaga
kesehatan baik sektor publik maupun sector swasta. Untuk itu diperlukan dukungan
system informasi tenaga yang menyeluruh, terpadu dan berdaya guna.
c. Perbekalan Kesehatan.
Aksessibilitas kepada semua lapisan masyarakat yang membutuhkan diupayakan
dengan pola penyediaan obat dari pelayanan sektor publik/pemerintah. Pada sektor
publik yaitu pemerintah Kabupaten Jembrana, perlu dilakukan pengelolaan obat
yang efisien termasuk pengadaan, perencanaan dan distribusi obat untuk
menjamin/menjaga mutu pelayanan kefarmasian. Sehingga prinsip cara pengadaan
obat yang baik (Good Procurement Practices) dan cara distribusi obat yang baik
(Good Distribution Practices) dapat berjalan seperti seharusnya. Dalam hal ini
kemampuan analisa kebutuhan obat esensial yang menggunakan pendekatan
bottom up planning sesuai dengan pola penyakit merupakan masalah utama.
Disamping itu pula tantangan kompleksitas koordinasi dana akuntabilitas.
Kelemahan lain adalah menyangkut pemeliharaan perbekalan kesehatan,
disamping standarisasi dan kalibrasi.
d. Manajemen Kesehatan.
Manajemen kesehatan yang meliputi administrasi kesehatan, system
informasi, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan
belum sepenuhnya dapat menunjang pembangunan kesehatan. Sistem informasi
dipengaruhi banyak faktor, antara lain ketersediaan jaringan, input dari entrypoint
di Sarana Pelayanan Kesehatan serta pemanfaatan informasi kesehatan.
3. Peluang(Opportunities).
a. Kependudukan.

51
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Jumlah penduduk Kabupaten Jembrana yang besar dengan struktur umur produktif
merupakan pangsa pasar dansumber daya yang potensial untuk pengembangan
upaya kesehatan. Transisi demografi, dengan terus bertambahnya jumlah penduduk
telah dapat diprediksi sebagai dampak dari pembangunan baik dalam bidang
ekonomi, keluarga berencana dan kesehatan, serta gizi. Dalam piramida
kependudukan, terlihat adanya kecenderungan mengecilnya jumlah penduduk usia
muda/balita dan meningkatnya jumlah segmen angkatan kerja dan usia lanjut
secara bermakna di tahun-tahun mendatang. Perubahan yang terjadi pada
karakteristik demografi sebagai pengaruh keberhasilan pembangunan seperti
pendidikan dan sosial ekonomi di Kabupaten Jembrana akan membuka peluang
bagi terselenggaranya pelayanan kesehatan yang lebih efektif, efisien dan bermutu.
b. Hukum dan Politik.
Reformasi Birokrasi semua bidang yang merupakan tuntutan rakyat membuka
peluang yang besar bagi perbaikan system dan tata nilai dibidang kesehatan.
Peluang ini dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menghasilkan sistem
pemerintahan yang bersih (Good Governance) yang berwawasan kesehatan untuk
kepentingan masyarakat. Hal ini juga memberikan peluang pelaksanaan
pembangunan kesehatan dalam mempercepat pemerataan dan keadilan
pelayanan kesehatan dengan melibatkan peran serta masyarakat.
c. Kemajuan Teknolologi dan Transportasi.
Kemajuan Teknologi dalam bidang komunikasi, informasi dan transportasi yang
semakin baik memberpeluang untuk mempercepat pencapaian pelayanan
kesehatan. Sedangkan kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan dan kedokteran
memberi peluang bagi peningkatan mutu upaya pelayanan kesehatan.
d. Kerjasama dan Kemitraan.
Masalah kesehatan adalah masalah nasional yang tidak dapat terlepas dari
kebijakan sektor lain sehingga upaya pemecahannya harus melibatkan sektor
terkait. Isu utamanya adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan kerjasama
lintas sektor agar lebih efektif. Meningkatnya secara bermakna kerja sama lintas
sektor dalam pembangunan kesehatan merupakan peluang dalam memberikan
kontribusi positif sektor lain terhadap kesehatan. Kemitraan yang setara, terbuka
dan saling menguntungkan ini merupakan peluang yang baik khususnya dalam
pengembangan usaha swasta baik dalam skala daerah dan nasional dalam
membangun pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, pencegahan penyakit dan

52
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

peningkatan kesehatan.
4. Ancaman (Threats)
a. Derajat Kesehatan.
Mortalitas (Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu) merupakan indikator
sensitif yang mengukur keberhasilan Pembangunan Kesehatan. Angka Kematian
Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu mengalami peningkatan angkanya di atas
target, sehingga menjadi tantangan terhadap Pelayanan Kesehatan di Kabupaten
Jembrana. Morbiditas beberapa penyakit menular diamati secara umum terjadi
penurunan. Namun penularan infeksi penyakit menular utama yaitu AIDS/HIV dan
TBC, Tifoid, Demam Berdarah dan Hepatitis masih merupakan masalah
kesehatan yang menonjol lebih lebih dengan adanya Covid -19. Selain itu
penyakit degeneratif, penyakit tidak menular yang berkontribusi besar terhadap
kesakitan dan kematian.
Target cakupan imunisasi telah tercapai namun tetap berpotensi timbulnya kasus-
kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang dapat
menimbulkan wabah.
Melihat kecepatan transisi epidemiologi yang berbeda, jenis penyakit, dan bobot
beban di Kabupaten Jembrana akan berdampak pada beban ganda (double
burden) atau bahkan beban multiple (multipleburden) terhadap upaya pelayanan
kesehatan. Diperkirakan penyakit infeksi dan non-infeksi masih menjadi
penyebab utama kematian untuk masa yang cukup lama, karena adanya
determinan penyakit yang beragam ditingkat individu, keluarga, masyarakat.
b. Rendahnya Perilaku Kesehatan.
Perilaku hidup sehat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduk. Tingkat
pendidikan yang masih rendah merupakan salah satu penyebab rendahnya
pemahaman masyarakat terhadap informasi kesehatan dan perilaku sehat. Penyalah
gunaan narkotika, obat psikotropika dan zat adiktif cenderung meningkat, bahkan
menyentuh masyarakat yang tidak mampu dan anak sekolah dasar dengan eskalasi
permasalahan yang semakin luas dan kompleks. Demikian juga produksi dan
penggunaan minuman beralkohol dan zat adiktif lainnya termasuk rokok cenderung
terus meningkat dengan dampak negatif yang luas terhadap masyarakat. Disamping
itu, konsumsi makanan yang berlebihan dan tak seimbang dapat menjadi ancaman
bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Penggunaan bahan-bahan kimia
terlarang untuk bahan tambahan makanan dan masalah sanitasi serta hygiene

53
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

pengolahan terutama pada industry rumah tangga juga merupakan ancaman


terhadap kesehatan masyarakat konsumen.
c. Pencemaran Lingkungan dan Iklim Global.
Perubahan keseimbangan ekologi, eksploitasi alam yang berlebihan, meningkatnya
bencana alam dan sebagainya akan membawa dampak negative yang makin serius
pada kesehatan masyarakat dimasa mendatang. Pencemaran udara, air dan tanah
serta perubahan lingkungan biologis, penggunaan pestisida. insektisida, dan
fungisida yang berlebihan menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Perubahan
lingkungan biologis juga menyebabkan rangsangan patogenesis terhadap
beberapa jenis bakteri, virus dan jasad renik lainnya yang akan mengancam
kesehatan masyarakat dimasa mendatang.
Pencemaran udara di dalam ruangan makin perlu diwaspadai karena masih
tingginya kebiasaan merokok di masyarakat. Penanganan limbah rumah tangga
perkotaan, baik limbah padat maupun cair dapat berpengaruh pada kesehatan
masyarakat. Pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan dapat pula terjadi
akibat bencana, baik bencana oleh kegiatan alam maupun akibat ulah manusia.
Terbatasnya ketersediaan air bersih merupakanan caman bagi kesehatan penduduk.
ISU -ISU STRATEGIS
Dari hasil analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal diperoleh isu-isu strategis
sebagai berikut :
a. Belum optimalnya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang sesuai dengan Standar
b. Belum optimalnya upaya Pemberdayaan Masyarakat dan Perubahan Prilaku
Masyarakat ( PHBS )
c. Jenis dan jumlah alat kesehatan yg dibutuhkan belum sesuai standar dan belum
semua dikalibrasi sesuai standar Kesehatan
d. Jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan sudah sesuai standar namun distribusinya belum
merata
e. Belum optimalnya pengelolaan obat secara rasional dan Penyelenggaraan
pelayanan berkualitas
f. Masih ada kecendrungan meningkatnya beberapa kasus penyakit infeksi; HIV, TB,
DBD, Malaria dan Penyakit Paru lainnya termasuk Covid-19
g. Belum optimalnya peran serta masyrakat dlm pemecahan masalah lingkungan hidup
seperti masyarakat buang air besar sembarangan

54
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

4.1.1. Tujuan
Untuk melaksanakan Visi dan Misi serta Sasaran Kabupaten Jembrana maka dirumuskan
tujuan Dinas Kesehatan adalah :
1.Terwujudnya Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas Dan Berdaya Saing
Tabel 4.1
Tujuan dan Indikator Tujuan Dinas Kesehatan 2021-2026
Satuan Target
No Tujuan Indikator Kinerja
(5 Th)
1 2 3 4 5
1. Terwujudnya sumber daya Angka harapan hidup % 73.85
manusia yang berkualitas dan
berdaya saing

4.1.2. Sasaran
Dari tujuan yang telah ditetapkan di atas, selanjutnya dijabarkan ke dalam sasaran yang akan
dicapai setiap tahun, sebagaimana tabel berikut:
Tabel 4.2
Sasaran dan Indikator Sasaran Dinas Kesehatan 2021-2026
NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
1 2 3 3
1 Angka Kematian ibu /1000 KH
Meningkatnya kualitas
1
kesehatan
2 Angka kematian bayi /10 KH

3 Angka kematian Balita /10 KH

4 Prosentase Penurunan Gizi buruk %

5 Persentase Penduduk yang mempunyai %


Jaminan Kesehatan

6 Persentase Pelayanan Kesehatan pada %


usia pendidikan dasar

7 Persentase Cakupan Pelayanan %


Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin

8 Cakupan Kunjungan Bayi %

9 Cakupan fasilitas pelayanan kesehatan %


yang terakreditasi
10 Persentase Pelayanan Kesehatan pada %
usia lanjut

11 Presentase Pengawasan dan %


pengendalian makanan Hasil Produksi
Rumah Tangga

55
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

12 Presentase Pelayanan Kesehatan %


Penderita Diabetes Militus
13 Persentase Pelayanan Kesehatan dengan %
penderita hypertensi

14 Persentase Pelayanan Kesehatan orang %


dengan gangguan jiwa

15 Persentase pelayanan kesehatan remaja %

16 Persentase Pelayanan Kesehatan orang %


dengan TB
17 Persentase Pelayanan orang dengan %
resiko terinfeksi HIV
18 Persentase pelayanan kesehatan pada %
penyakit dengan wabah
2 Meningkatkan Sumber Daya 1 Rasio tenaga dokter persatuan penduduk %
Kesehatan
2 Rasio Tenaga para medis per satuan %
penduduk

3 Persentase Tenaga medis dan paramedis %


yang memiliki kompetensi standar

4 Persentase tenaga medis dan paramedis %


yang memiliki persyaratan pedrijinan di
fasilitas pelayanan kesehatan

3 Meningkatkan Upaya 1 Persentase Peningkatan partisipasi %


Kesehatan Bersumber masyarakat ke posyandu
Masyarakat
2 Persentase Desa/Kelurahan siaga Aktif %

3 Persentase Desa dalam pengembangan %


Kabupaten/Kota sehat

4 Persentase Desa dengan air minum dan %


sanitasi yang layak

5 Persentase Desa dengan pelayanan %


UKBM

6 Persentase Rumah Tangga Sehat %

Persentase Desa dengan mengalokasikan %


7 dana untuk upaya promosi dan
pemberdayaan masyarakat yang sesuai
standar

56
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel T-C.25
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah

Target Kinerja Tujuan / Sasaran


Indikator
No Tujuan Sasaran Tujuan/Sasaran PadaTahun ke-

1 2 3 4 5 6
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Terwujudnya Meningkatnya Angka Harapan Hidup
sumber kualitas kesehatan
dayamanusia
yang berkualitas
dan berdaya saing
72.35 72.78 72.99 73.20 73.41 73,62

57
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1. Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana


Strategi adalah keseluruhan cara atau langkah dengan penghitungan yang pasti untuk
mencapai tujuan atau sasaran. Cara atau langkah ini dirumuskan secara konseptual analitis
dan rasional. Strategi bersifat makro dibandingkan dengan “teknik“ yang lebih sempit, dan
berisikan kebijakan dan program dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Sehingga strategi merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam
kebijakan-kebijakan dan program-program.
Kebijakan yang diambil antara lain sebagai berikut :
1) Meningkatkan standar pelayanan kesehatan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan
melalui akreditasi Puskesmas, Klinik dan Rumah Sakit.
2) Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk menurunkan angka
kematian bayi, angka kematian balita dan angka kematian ibu.
3) Meningkatkan upaya pencarian (case finding) anak balita dengan gizi buruk dan
gizi kurang.
4) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dengan standar dan
kualitas yang sama.
5) Pengaktifan operasional puskesmas pembantu di masing-masing Desa
6) Meningkatkan upaya penanganan kasus gawat darurat di masyarakat melalui
pemanfatan IT dalam bentuk JES ( Jembrana Emergency Servis ) untuk
memudahkan masyarakat mengakses pelayanan kesehatan termasuk konsultasi
masalah kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas.
7) Pengangkatan tenaga medis dan paramedis untuk ditugaskan di Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Rawat Inap dan RSUD yang tetap disesuaikan dengan
kebutuhan.
8) Melakukan Kerjasama dengan Universitas Udayana (Fakultas Kedokteran) dan
membuat regulasi tentang penambahan Dokter Spesialis di RSUD dan Puskesmas

58
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

9) Peningkatan sarana, prasarana, dan alat kesehatan Puskesmas Pembantu,


Puskesmas dan RSUD.
10) Meningkatkan upaya Perkemas melalui pelayanan kesehatan untuk masyarakat
dengan risiko tinggi dan kelompok khusus dengan kunjungan ke rumah pasien yang
menjadi sasaran dengan melibatkan tim puskesmas.
Tabel T-C.26
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

Visi : Mewujudkan Masyarakat Jembrana Bahagia Berlandaskan Tri Hita Karana


Misi 2: Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Yang Berkualitas dan Berdaya Saing ( Jana Kerthi )
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1. Meningkatkan pelayanan pada ibu hamil,
bersalin,melahirkan, dan nifas
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada bayi
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan balita dan
prasekolah
4. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada remaja
5. Meningkatkan pelayanan kesehatan usia lanjut
6. Meningkatkan pelayanan percepatan peningkatan gizi
masyarakat
7. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada usia
pendidikan dasar
8. Meningkatkan upaya promosi dan pengawasan obat
Meningkatkan tradisional
Pelayanan 9. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada diabetes
Terwujudnya Kesehatan mellitus
sumber daya
Meningkatnya 10. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada hipertensi
manusia yang
kualitas 11. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada ODGJ
berkualitas
kesehatan 12. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada penderita TB
dan berdaya
saing 13. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada penderita
HIV/AIDS
14. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada penyakit
menular dan wabah
15. Meningkatnya cakupan jaminan kesehatan masyrakat
16. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian produksi
rumah tangga
17. Mengupayakan penyediaan sarana prasarana
penunjang pelayanan kesehatan ,perbekalan kesehatan
dan pelayananan kedaruratan
18. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan terstandar

59
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

1. Meningkatkan rasio tenaga medis per jumlah penduduk


2. Meningkatkan rasio tenaga paramedis per jumlah
penduduk
Meningkatkan 3. Meningkatkan kompetensi tenaga medis
Sumberdaya
Kesehatan 4. Meningkatkan kompetensi tenaga paramedis
5. Menyediakan sumberdaya kesehatan dan fasilitas
pelayanan yang memenuhi persyaratan perijinan yang
berlaku

1. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam posyandu


2. Meningkatkan cakupan desa/kelurahan siaga aktif
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pengembangan Kabupaten/Kota sehat
Meningkatkan
4. Meningkatkan upaya penyediaan layanan air minum
Upaya
sanitasi masyarakat yang sehat
Kesehatan
bersumber daya 5. Meningkatkan layanan kesehatan di UKBM
masyarakat 6. Meningkatkan cakupan rumah tangga sehat
7. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam bidang
kesehatan
8. Meningkatkan upaya promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat

60
BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

6.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN


Untuk mendukung Visi dan misi Pemerintah Daerah Dinas Kesehatan melaksanakan
program ;
1. PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN DAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
A. Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk UKM dan UKP
Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota
- Rehabilitasi dan Pemeliharaan Fasilitas Kesehatan Lainnya
- Pengadaan Sarana Fasilitas Pelayanan Kesehatan

- Pengadaan Prasarana dan Pendukung Fasilitas Pelayanan Kesehatan


- Pengadaan Alat Kesehatan/Alat Penunjang Medik Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
- Pengadaan Obat, Vaksin
- Pengadaan Bahan Habis Pakai

B. Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat


Daerah Kabupaten/Kota
- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Balita


- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lingkungan


- Pelayanan Kesehatan Penyakit Menular dan Tidak Menular

- Pengelolaan Jaminan Kesehatan Masyarakat


- Operasional Pelayanan Puskesmas
- Operasional Pelayanan Fasilitas Kesehatan Lainnya

- Pelaksanaan Akreditasi Fasilitas Kesehatan di Kabupaten/Kota

2. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA


KESEHATAN
A. Pemberian Izin Praktik Tenaga Kesehatan di Wilayah Kabupaten/Kota
- Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan serta Tindak Lanjut Perizinan

Praktik Tenaga Kesehatan


B. Perencanaan Kebutuhan dan Pendayagunaan Sumberdaya Manusia
Kesehatan untuk UKP dan UKM di Wilayah Kabupaten/Kota
- Pemenuhan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai Standar
- Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis Sumber Daya
Manusia Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

64
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

3. PROGRAM SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN MAKANAN


MINUMAN
A. Pemberian Izin Apotek, Toko Obat, Toko Alat Kesehatan dan Optikal,
Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
- Fasilitasi Pemenuhan Komitmen Izin Apotek, Toko Obat, Toko Alat
Kesehatan, dan Optikal, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
B. Penerbitan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga dan Nomor
P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk Produk Makanan Minuman Tertentu
yang dapat Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga
- Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan Sertifikat

Produksi Pangan Industri Rumah Tangga dan Nomor P-IRT sebagai Izin
Produksi, untuk Produk Makanan Minuman Tertentu yang dapat Diproduksi
oleh Industri Rumah Tangga
4. PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN
A. Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran serta Masyarakat
dan Lintas Sektor Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
- Peningkatan Upaya Promosi Kesehatan, Advokasi, Kemitraan dan
Pemberdayaan Masyarakat
5. PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
KABUPATEN/KOTA
A. Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
- Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah
- Koordinasi dan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD
- Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah

B. Administrasi Keuangan Perangkat Daerah


- Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN

- Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun SKPD


- Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan/Triwulanan/
Semesteran SKPD
C. Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah
- Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
- Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu

D. Administrasi Umum Perangkat Daerah


- Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
- Penyediaan Bahan Logistik Kantor

- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan


- Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD

E. Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah


- Penyediaan Jasa Surat Menyurat
- Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
- Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor

62
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

F. Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan


Daerah
- Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan dan Pajak Kendaraan
Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas Jabatan
- Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan Perizinan
Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan
- Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya

- Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pendukung Gedung Kantor


atau Bangunan Lainnya
G. Peningkatan Pelayanan BLUD
- Pelayanan dan Penunjang Pelayanan BLUD

63
Tabel T-C.27
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana

Data
Cap Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
aian
pad
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja pada akhir Lok
a Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Tahun-6
Tujuan, Sasaran, periode Renstra-PD asi
Program, Kegiatan dan Sub Tah
Tujuan Sasaran Kode Program (outcome),
Kegiatan un
Kegiatan (Output),
Awa
dan Sub Kegiatan
l Tar Tar Tar Tar Tar
Pere Target Rp Target Rp Rp Rp Rp Rp Rp
get get get get get
ncan
aan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Tujuan 1

PROGRAM PEMENUHAN
Sas Cakupan Pelayanan
UPAYA KESEHATAN
ara 1.02.02 di Fasilitas
PERORANGAN DAN UPAYA
n1 Kesehatan
KESEHATAN MASYARAKAT

UKM dan UKP


Penyediaan Fasilitas dengan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Pelayanan sesuai
1.02.02.2 untuk UKM dan UKP dengan standar
.01 Kewenangan Daerah
Kabupaten/Kota

Rehabilitasi dan Jumlah Puskesmas


1.02.02.2
Pemeliharaan Fasilitas Pembantu yang 0 3 0 3 3 3 3 15
.01.10 1,650,000,000.00 1,815,000,000.00 1,996,500,000.00 2,196,150,000.00 9,157,650,000.00
Kesehatan Lainnya direhab (unit)

Jumlah sarana
1.02.02.2 Penyediaan Fasilitas fasilitas kesehatan 2
2 2 2 2 2 12
.01.12 Pelayanan Kesehatan yang diadakan 3,180,000,000.00 754,154,200.00 583,000,000.00 641,300,000.00 705,430,000.00 775,973,000.00 775,973,000.00
(paket)

Jumlah prasarana 1
Pengadaan Prasarana dan fasilitas pendukung
1.02.02.2
Pendukung Fasilitas pelayanan kesehatan 1 1 1 1 1 6
.01.13 1.1969,414,800.00 200,000,000.00 220,000,000.00 242,000,000.00 266,200,000.00 292,820,000.00 292,820,000.00
Pelayanan Kesehatan yang diadakan
(paket)

64
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Jumlah alat alat


Pengadaan Alat kesehatan
1.02.02.2 Kesehatan/Alat Penunjang penunjang
.01.14 Medik Fasilitas Pelayanan pelayanan kesehatan
Kesehatan yang diadakan
(Paket)

Jumlah obat dan


1.02.02.2
Pengadaan Obat, Vaksin Vaksin yang tersedia 3 2 2,726,928,800.0 2 2 2 2 13
.01.16 2,078,921,000.00 1,444,599,200.00 1,589,059,120.00 1,747,965,032.00 1,922,761,535.20 1,922,761,535.20
(paket) 0

Jumlah bahan habis


pakai untuk
1.02.02.2 Pengadaan Bahan Habis
pelayanan kesehatan 1 1 1 1 1 1 6
.01.17 Pakai 1,002,388,000.00 754,154,200.00 420,927,100.00 463,019,810.00 509,321,791.00 560,253,970.10 560,253,970.10
yang diadakan
(paket)

Jumlah Alat
Kesehatan/Alat
Pemeliharaan Rutin dan
Penunjang Medik
1.02.02.2 Berkala Alat Kesehatan/Alat
Fasilitas Pelayanan 1 99.100.000,00 1 0
.01.20 Penunjang Medik Fasilitas 110,000,000.00 121,000,000.00 133,100,000.00 146,410,000.00 146,410,000.00
Kesehatan yang di
Pelayanan Kesehatan
lakukan
pemeliharaan

Penyediaan Layanan
Jumlah Penduduk
1.02.02.2 Kesehatan untuk UKM dan
yang mendapatkan
.02 UKP Rujukan Tingkat
pelayanan kesehatan
Daerah Kabupaten/Kota
sesuai dengan
standar (orang)

Pengelolaan Pelayanan Jumlah Ibu hamil


1.02.02.2 Kesehatan Ibu Hamil yang mendapatkan 435 435 435 435 261
.02.01 4350 4350 2,136,770,000.0
pelayanan kesehatan 2,559,813,000.00 0 2,815,796,500.00 0 3,097,376,150.00 0 3,407,113,765.00 0 3,747,825,141.50 00 3,747,825,141.50
0
(orang)
Pengelolaan Pelayanan
1.02.02.2 Kesehatan Ibu Bersalin Jumlah pelayanan
415 415 415 415 249
.02.02 persalinan yang 4152 4152
1,040,000.00 44,395.000.00 2 1,144,000.00 2 1,258,400.00 2 1,384,240.00 2 1,522,664.00 12 1,522,664.00
dilaksanakan (orang)

Pengelolaan Pelayanan Jumlah Pelayanan


1.02.02.2 Kesehatan Balita Kesehatan Balita 202 202 202 202 121
.02.04 20276 20276
yang dilaksanakan 18,190,000.00 18,190,000.00 76 20,009,000.00 76 22,009,900.00 76 24,210,890.00 76 26,631,979.00 656 26,631,979.00
(orang)
Pengelolaan Pelayanan
1.02.02.2 Kesehatan pada Usia Lanjut Jumlah Pelayanan
285 285 285 285 171
.02.07 Kesehatan Lansia 2856 2856
14,808,200.00 25,000,000.00 6 27,500,000.00 6 30,250,000.00 6 33,275,000.00 6 36,602,500.00 36 36,602,500.00
(orang)

Pengelolaan Pelayanan 6 6 6 6 6
1.02.02.2 Kesehatan Gizi Masyarakat Jumlah Barang jeni jeni jeni jeni jeni
6 jenis 6 jenis
.02.15 Cetak,Jumlah Balita s s s s s
90 90
yang diberi makanan 12,723,500.00 545,866,500.00 90 13,500,850.00 90 14,850,935.00 90 16,336,028.50 90 17,969,631.35 90 17,969,631.35
balita balita
tambahan bali bali bali bali bali
ta ta ta ta ta

65
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Pengelolaan Pelayanan Jumlah Jasa


1.02.02.2 Kesehatan Lingkungan Pemeriksaan 7 7 7 7 7 7 42
269,674,000.00 181,450,875.00 296,643,600.00 326,307,960.00 358,938,756.00 394,832,631.60 394,832,631.60
.02.17 laboratorium (jenis)

Belanja Cetak (jenis) 3 3 3 3 3 3 18

Jumlah Piala Kesling


1 1 1 1 1 1 6
(paket)
1.02.02.2.02.25 Pelayanan
1.02.02.2 Kesehatan Penyakit Jumlah Kegiatan
.02.25 Menular dan Tidak Menular Pembrantasan
Vektor,Jumlah
Pengadaan bahan
LAB,Imunisasi
8 8 12,237,851,592. 8 8 8 8 48
Desa,sampel 3,920,323,208.00 4,820,496,128.80 5,302,545,741.68 5,832,800,315.85 6,416,080,347.43 6,416,080,347.43
00
Pengawasan
Lingkungan,Jumlah
Pengendalian Vektor
DBD (jenis )

Pengelolaan Jaminan
1.02.02.2 Kesehatan Masyarakat Jumlah Peserta JKN 12000 12000 120 120 120 120 720
104,614,969,725.5 104,614,969,725.5
.02.26 (orang) 0 69,684,510,000.00 0 23.272.494.400 000 78,598,775,150.69 000 86,458,652,665.76 000 95,104,517,932.33 000 000
6 6
Operasional Pelayanan
1.02.02.2 Puskesmas Jumlah Pasien yang
.02.33 dilayani bersumber
831 831 831 831 515
dari BOK Kesehatan 10027 8313
262,639,620.00 332,352,000.00 3 248,664,790.00 3 273,531,269.00 3 300,884,395.90 3 330,972,835.49 92 330,972,835.49
pada Puskesmas
Melaya II (orang)

Jumlah Pasien yang


dilayani bersumber
1.02.02.2 Operasional Pelayanan 831 831 831 831 448
dari BOK Kesehatan 3286 8313 1,600,777,000.0
.02.33 Puskesmas 1,119,758,620.00 3 1,183,664,790.00 3 1,302,031,269.00 3 1,432,234,395.90 3 1,575,457,835.49 51 1,575,457,835.49
pada Puskesmas 0
Melaya I (orang)

Jumlah Pasien yang


dilayani bersumber
1.02.02.2 Operasional Pelayanan 831 831 831 831 117
dari BOK Kesehatan 76158 8313 1.100,578,000.0
.02.33 Puskesmas 812,309,120.00 3 853,664,790.00 3 939,031,269.00 3 1,032,934,395.90 3 1,136,227,835.49 723 1,136,227,835.49
pada Puskesmas 0
Negara I (orang)

Jumlah Pasien yang


dilayani bersumber
1.02.02.2 Operasional Pelayanan 831 831 831 831 849
dari BOK Kesehatan 43402 8313
.02.33 Puskesmas 634,127,000.00 702,546,000.00 3 700,764,790.00 3 770,841,269.00 3 847,925,395.90 3 932,717,935.49 67 932,717,935.49
pada Puskesmas
Negara II (orang)

66
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Jumlah Pasien yang


dilayani bersumber
1.02.02.2 Operasional Pelayanan 831 831 831 831 511
dari BOK Kesehatan 9535 8313 1.000,072,000.0
.02.33 Puskesmas 767,711,020.00 3 807,464,790.00 3 888,211,269.00 3 977,032,395.90 3 1,074,735,635.49 00 1,074,735,635.49
pada Puskesmas 0
Jembrana I (orang)

Jumlah Pasien yang


dilayani bersumber
1.02.02.2 Operasional Pelayanan 831 831 831 831 618
dari BOK Kesehatan 20314 8313
.02.33 Puskesmas 412,708,620.00 499,199,000.00 3 413,664,790.00 3 455,031,269.00 3 500,534,395.90 3 550,587,835.49 79 550,587,835.49
pada Puskesmas
Jembrana II (orang)

Jumlah Pasien yang


dilayani bersumber
1.02.02.2 Operasional Pelayanan 831 831 831 831 118
dari BOK Kesehatan 77388 8313 1.100.,746.000.
.02.33 Puskesmas 788,377,020.00 3 942,764,790.00 3 1,037,041,269.00 3 1,140,745,395.90 3 1,254,819,935.49 953 1,254,819,935.49
pada Puskesmas 00
Mendoyo I (orang)

Jumlah Pasien yang


dilayani bersumber
1.02.02.2 Operasional Pelayanan 831 831 831 831 633
dari BOK Kesehatan 21800 8313
.02.33 Puskesmas 791,358,620.00 890,062,000.00 3 771,164,790.00 3 848,281,269.00 3 933,109,395.90 3 1,026,420,335.49 65 1,026,420,335.49
pada Puskesmas
Mendoyo II (orang)

Jumlah Pasien yang


dilayani bersumber
1.02.02.2 Operasional Pelayanan 197 197 197 197 117
dari BOK Kesehatan 18698 19740
.02.33 Puskesmas 537,654,620.00 644,210,000.00 40 570,964,790.00 40 628,061,269.00 40 690,867,395.90 40 759,954,135.49 398 759,954,135.49
pada PuskesmIs
Pekutatan I (orang)

Jumlah Pasien yang


dilayani bersumber
1.02.02.2 Operasional Pelayanan 620 620 620 620 411
dari BOK Kesehatan 10136 6200
.02.33 Puskesmas 417,703,620.00 479,199,000.00 0 419,164,790.00 0 461,081,269.00 0 507,189,395.90 0 557,908,335.49 36 557,908,335.49
pada PuskesmIs
Pekutatan II (orang)

Jumlah operasional
Program, distribusi
pelayanan obat
1.02.02.2 Operasional Pelayanan 204 204 204 204 122
bersumber dari BOK 2040 2040
.02.34 Fasilitas Kesehatan Lainnya 1,436,925,000.00 834,710,000.00 0 918,181,000.00 0 1,009,999,100.00 0 1,110,999,010.00 0 1,222,098,911.00 40 1,222,098,911.00
Kabupaten pada
Gudang Farmasi
(orang)

67
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Pelaksanaan Akreditasi Jumlah Akreditasi


1.02.02.2
Fasilitas Kesehatan di Puskesmas 2 2 2 2 2 2 12
.02.35 512,483,300.00 525,952,000.00 167,059,200.00 183,765,120.00 202,141,632.00 222,355,795.20 222,355,795.20
Kabupaten/Kota (puskesmas)

Rasio Dokter Per


Sas PROGRAM PENINGKATAN satuan penduduk
ara 1.02.03 KAPASITAS SUMBER DAYA dan Tenaga Medis 0
n2 MANUSIA KESEHATAN per satuan
Penduduk (%)

Dokter dan tenaga


Pemberian Izin Praktik medis yang memiliki
1.02.03.2
Tenaga Kesehatan di izin dan teregistrasi 0
.01
Wilayah Kabupaten/Kota dapat melakukan
praktek (orang)

Pembinaan dan
Jumlah pengawasan
Pengawasan Tenaga
1.02.03.2 yang dilakukan
Kesehatan serta Tindak 0 80. 80. 80. 80. 400
.01.02 Praktek kesehatan 80.00 31,040,000.00 34,144,000.00 37,558,400.00 41,314,240.00 45,445,664.00 45,445,664.00
Lanjut Perizinan Praktik 00 00 00 00
swasta (kali)
Tenaga Kesehatan

Perencanaan Kebutuhan Jumlah ketersediaan


dan Pendayagunaan SDA Kesehatan yang
1.02.03.2 Sumberdaya Manusia melakukan
0
.02 Kesehatan untuk UKP dan pelayanan kesehatan
UKM di Wilayah sesuai standar
Kabupaten/Kota (orang)

Pemenuhan Kebutuhan Jumlah tenaga


1.02.03.2 138
Sumber Daya Manusia kesehatan yang 230 230 4,420,000,000. 230 230 230 230
.02.02 4,440,000,000.00 5,874,000,000.00 6,461,400,000.00 7,107,540,000.00 7,818,294,000.00 0 7,818,294,000.00
Kesehatan sesuai Standar diadakan (orang) 00

Pengembangan Mutu dan


Jumlah lomba
Peningkatan Kompetensi
1.02.03.2 tenaga kesehatan
Teknis Sumber Daya 4 4 - 4 - 4 - 4 - 20 -
.03.01 yang dilaksanakan -
Manusia Kesehatan Tingkat
(jenis)
Daerah Kabupaten/Kota

68
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

PROGRAM SEDIAAN Cakupan


FARMASI, ALAT Pengemabngan Obat
1.02.04 0
KESEHATAN DAN Bahan /asli
MAKANAN MINUMAN Indonesia (%)

Persentase
Pemberian Izin Apotek, Pengawasan dan
Toko Obat, Toko Alat Pengendalian Rumah
1.02.04.2
Kesehatan dan Optikal, Tangga Yang 0
.01
Usaha Mikro Obat memproduksi
Tradisional (UMOT) makanan dan obat
tradisional (%)

Fasilitasi Pemenuhan
Komitmen Izin Apotek,
1.02.04.2 Toko Obat, Toko Alat Jumlah Pembinaan
10 10 - 10 - 10 - 10 - 50 -
.01.03 Kesehatan, dan Optikal, Toga (desa) -
Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT)

Penerbitan Sertifikat
Jumlah rumah
Produksi Pangan Industri
tangga yang
Rumah Tangga dan Nomor
memproduksi
1.02.04.2 P-IRT sebagai Izin Produksi,
makanan dan 0
.03 untuk Produk Makanan
minuman layak dan
Minuman Tertentu yang
memenuhi standar
dapat Diproduksi oleh
kesehatan (%)
Industri Rumah Tangga

Pengendalian dan
Pengawasan serta Tindak
Lanjut Pengawasan
Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga dan
1.02.04.2 Jumlah Sosialisasi
Nomor P-IRT sebagai Izin 10 10 10 10 10 50
.03.01 IPRT (puskesmas) 32,850,000.00 36,135,000.00 39,748,500.00 43,723,350.00 48,095,685.00
Produksi, untuk Produk
Makanan Minuman
Tertentu yang dapat
Diproduksi oleh Industri
Rumah Tangga

69
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

PROGRAM
PEMBERDAYAAN
1.02.05 0
MASYARAKAT BIDANG
KESEHATAN

Jumlah lembaga/
Advokasi, Pemberdayaan,
organisasi/
Kemitraan, Peningkatan
1.02.05.2 kelompok
Peran serta Masyarakat 0
.01 masyarakat yang
dan Lintas Sektor Tingkat
aktif dalam gerakan
Daerah Kabupaten/Kota
hidup sehat (%)

Peningkatan Upaya
Jumlah pembinaan
1.02.05.2 Promosi Kesehatan,
desa siaga aktif 10 10 10 10 10 10 60
.01.01 Advokasi, Kemitraan dan 9,975,000.00 17,517,900.00 83,025,250.00 91,327,775.00 100,460,552.50 110,506,607.75 110,506,607.75
(desa)
Pemberdayaan Masyarakat

PROGRAM PENUNJANG
URUSAN PEMERINTAHAN
1.02.01 0
DAERAH
KABUPATEN/KOTA

Jumlah dokumen
Perencanaan, perencanaan dan
1.02.01.2 Penganggaran, dan penganggaran
18 18 18 18 18 90
.01 Evaluasi Kinerja Perangkat perangkat Daerah
Daerah yang tersusun
(dokumen)

Jumlah dokumen
Renstra, Renja dan
Penyusunan Dokumen
1.02.01.2 kelengkapan
Perencanaan Perangkat 12 12 12 12 12 12 72
.01.01 dokumen 666,384,800.00 570,390,000.00 733,029,000.00 806,331,900.00 886,965,090.00 975,661,599.00 975,661,599.00
Daerah
Perencanaan PD
yang tersusun (jenis)

Koordinasi dan Jumlah dokumen


1.02.01.2 Penyusunan Laporan evaluasi
9 9 9 9 9 9 54
.01.06 Capaian Kinerja dan Ikhtisar perencanaan yang 5,591,300.00 3,191,300.00 6,150,430.00 6,765,473.00 7,442,020.30 8,186,222.33 8,186,222.33
Realisasi Kinerja SKPD tersusun (dokumen)

Jumlah dokumen
1.02.01.2 Evaluasi Kinerja Perangkat
LKjIP PD yang 10 10 10 10 10 10 60
.01.07 Daerah 450,000.00 100,381.000.00 495,000.00 544,500.00 598,950.00 658,845.00 658,845.00
tersusun (buku)

70
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Jumlah dokumen 8.00 8.0 8.0 8.0 8.0


administrasi 0 0 0 0
akuntansi,
1.02.01.2 Administrasi Keuangan penatausahaan, dan
40
.02 Perangkat Daerah pelaporan keuangan
Perangkat Daerah
yang tersusun
(dokumen)

605 605
Jumlah ASN yang orang 605 ora 605 605 605
menerima Gaji dan ora ng ora ora ora
1.02.01.2 Penyediaan Gaji dan 605 ng ng ng ng
Tunjangan serta 24,905,146,693 34,822,609,572
.02.01 Tunjangan ASN orang 23,776,676,213.00 26,162,741,977.71 28,779,016,175.48 31,656,917,793.03 34,822,609,572.33
Tambahan Penghasil ,00 .33
PNS

Jumlah laporan CALK


5.00 5.0 5.0 5.0 5.0
Koordinasi dan Penyusunan dan laporan akhir
1.02.01.2 0 0 0 0
Laporan Keuangan Akhir tahun keuangan 5 30
.02.05 2,661,000.00 9,115,000.00 3,008,500.00 3,309,350.00 3,640,285.00 4,004,313.50 4,004,313.50
Tahun SKPD yang tersusun
(laporan)

Jumlah dokumen 12.00 12. 12. 12. 12.


Koordinasi dan Penyusunan 00 00 00 00
akuntansi dan
1.02.01.2 Laporan Keuangan
laporan keungan 12 72
.02.07 Bulanan/Triwulanan/Semes 10,765,000.00 1,300,000.00 11,841,500.00 13,025,650.00 14,328,215.00 15,761,036.50 15,761,036.50
yang tersusun
teran SKPD
(laporan)

1.02.01.2 Administrasi Kepegawaian


0
.05 Perangkat Daerah

Pengadaan Pakaian
1.02.01.2 Jumlah Pakain Dinas
Dinas Beserta 0 60 60 60 60 60 300
.04.02 yang diadakan (stell) 26,912,000.00 29,700,000.00 32,670,000.00 35,937,000.00 39,530,700.00 39,530,700.00
Perlengkapannya

1.02.01.2 Pengadaan Pakaian Khusus Jumlah Pakaian Olah


40 40 40 40 40 200
.04.05 Hari-hari Tertentu Raga 25,000,000.00 27,500,000.00 30,250,000.00 33,275,000.00 36,602,500.00 36,602,500.00

1.02.01.2 Administrasi Umum


0
.06 Perangkat Daerah

Jumlah penyediaan
1.02.02.2 Penyediaan Peralatan dan peralatan dan
10 10 10 10 10 50
.06. Perlengkapan Kantor perlengkapan kantor 13,661,000.00 88,000,000.00 96,800,000.00 106,480,000.00 117,128,000.00 117,128,000.00
(jenis)

Jumlah Jenis ATK


1.02.01.2 Penyediaan Bahan Logistik
yang dibutuhkan 37 37 37 37 37 37 185
.06.04 Kantor 42,137,575.00 153,941,000.00 99,440,000.00 109,384,000.00 120,322,400.00 132,354,640.00 132,354,640.00
(jenis)

71
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Jumlah Makanan
Penyediaan Bahan Logistik 280 280 280 280 280 140
dan Minuman 2800
Kantor 0 9,666,000.00 17,100,000.00 0 18,810,000.00 0 20,691,000.00 0 22,760,100.00 0 25,036,110.00 00 25,036,110.00
(kotak)
Jumlah Makanan
Penyediaan Bahan Logistik 280 280 280 280 280 140
dan Minuman 2800
Kantor 0 31,920,000.00 57,000,000.00 0 62,700,000.00 0 68,970,000.00 0 75,867,000.00 0 83,453,700.00 00 83,453,700.00
(bungkus)

Jumlah Piodalan dan


Penyediaan Bahan Logistik
Mlaspas Puskesmas 3 3 3 3 3 3 15
Kantor 14,106,250.00 21,300,000.00 23,430,000.00 25,773,000.00 28,350,300.00 31,185,330.00 31,185,330.00
(paket)

1.02.01.2 Penyediaan Barang Cetakan Jumlah Jenis Barang


12 12 12 12 12 12 60
.06.05 dan Penggandaan cetakan (jenis) 1,550,000.00 24,155,464.00 6,270,000.00 6,897,000.00 7,586,700.00 8,345,370.00 8,345,370.00

Penyediaan Barang Cetakan Jumlah pengandaan 892 892 892 892 892 446
89200
dan Penggandaan (lembar) 00 18,050,000.00 22,300,000.00 00 24,530,000.00 00 26,983,000.00 00 29,681,300.00 00 32,649,430.00 000 32,649,430.00

Penyelenggaraan Rapat
1.02.01.2 Jumlah Perjalanan
Koordinasi dan Konsultasi 170 170 170 170 170 170 850
.06.09 Dinas (kali) 45,870,000.00 211,792,000.00 302,500,000.00 332,750,000.00 366,025,000.00 402,627,500.00 402,627,500.00
SKPD

Jumlah pemenuhan
kebutuhan jasa
Penyediaan Jasa penunjang untuk
1.02.01.2
Penunjang Urusan pelaksanaan 3 3 3 3 3 15
.08
Pemerintahan Daerah administrasi
perkantoraan yang
diadakan (jenis)

1.02.01.2 Penyediaan Jasa Surat jumlah materai dan 185 185 185 185 103
1065 1850
.08.01 Menyurat \prangko (lembar) 6,190,000.00 8,850,000.00 0 9,735,000.00 0 10,708,500.00 0 11,779,350.00 0 12,957,285.00 15 12,957,285.00

jumlah jasa
Penyediaan Jasa
1.02.01.2 komunikasi, sumber
Komunikasi, Sumber Daya 3 3 3 3 3 3 18
.08.02 daya air dan listrik 54,200,000.00 78,800,000.00 86,680,000.00 95,348,000.00 104,882,800.00 115,371,080.00 115,371,080.00
Air dan Listrik
(jenis)

Jumlah tenaga
kebersihan, satpam,
1.02.01.2 Penyediaan Jasa Pelayanan
penjaga malam, dan 48 48 48 48 48 48 288 1,200,152,052.
.08.04 Umum Kantor 819,720,000.00 819,720,000.00 901,692,000.00 991,861,200.00 1,091,047,320.00 1,200,152,052.00
tukang kebun yang 00
diadakan (Orang)

Pemeliharaan Barang Milik


1.02.01.2
Daerah Penunjang Urusan 0
.09
Pemerintahan Daerah

72
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Penyediaan Jasa
Jumlah Kendaraan
Pemeliharaan, Biaya
Perorangan Dinas
1.02.01.2 Pemeliharaan dan Pajak
atau Kendaraan 1 1 1 1 1 1 6 1,078,731,310.
.09.01 Kendaraan Perorangan 20,100,000.00 750,788,000.00 810,466,800.00 891,513,480.00 980,664,828.00 1,078,731,310.80
Dinas Jabatan dalam 80
Dinas atau Kendaraan Dinas
keadaan baik (unit)
Jabatan

Penyediaan Jasa Jumlah Kendaraan


Pemeliharaan, Biaya Dinas Operasional
1.02.01.2
Pemeliharaan, Pajak, dan atau Lapangan 24 24 24 24 24 24 144
.09.02 688,500,000.00 141,800,000.00 166,980,000.00 183,678,000.00 202,045,800.00 222,250,380.00 222,250,380.00
Perizinan Kendaraan Dinas dalam keadaan baik
Operasional atau Lapangan (unit)

Pemeliharaan/Rehabilitasi jumlah Gedung


1.02.01.2
Gedung Kantor dan kantor Yang 2 2 2 2 2 2 12
.09.09 50,535,050.00 15,411,900.00 440,000,000.00 484,000,000.00 532,400,000.00 585,640,000.00 585,640,000.00
Bangunan Lainnya dipelihara, (unit)

40 40 40 40
Pemeliharaan/Rehabilitasi Jumlah
40 unit 40 unit unit unit unit unit #VA
1.02.01.2 Sarana dan Prasarana Perlengkapan
11 11 11 11 11 11 LUE
.09.11 Pendukung Gedung Kantor Kantor yang 70,500,000.00 85,000,000.00 110,000,000.00 121,000,000.00 133,100,000.00 146,410,000.00 146,410,000.00
buah buah bua bua bua bua !
atau Bangunan Lainnya dipelihara
h h h h

1.02.01.2 Peningkatan Pelayanan 17,860,000,000


- 0
.10 BLUD .00

Jumlah Pelayanan
Pelayanan dan Penunjang Kesehatan pada 111 861 861 861 861 430
8613 1,171,280,000.
Pelayanan BLUD BLUD UPT 41 800,000,000.00 800,000,000.00 3 880,000,000.00 3 968,000,000.00 3 1,064,800,000.00 3 1,171,280,000.00 65
00
Puskesmas II Melaya

Jumlah Pelayanan
Pelayanan dan Penunjang Kesehatan pada 322 861 861 861 861 430
8613 3,000,000,000. 4,392,300,000.
Pelayanan BLUD BLUD UPT 42 3,000,000,000.00 3 3,300,000,000.00 3 3,630,000,000.00 3 3,993,000,000.00 3 4,392,300,000.00 65
00 00
Puskesmas I Melaya

Jumlah Pelayanan
Pelayanan dan Penunjang Kesehatan pada 501 861 861 861 861 430
8613 2,600,000,000. 3,806,660,000.
Pelayanan BLUD BLUD UPT 97 2,600,000,000.00 3 2,860,000,000.00 3 3,146,000,000.00 3 3,460,600,000.00 3 3,806,660,000.00 65
00 00
Puskesmas I Negara

Jumlah Pelayanan
Kesehatan pada
Pelayanan dan Penunjang 285 861 861 861 861 430
BLUD UPT 8613 2,190,000,000. 3,206,379,000.
Pelayanan BLUD 00 2,130,000,000.00 3 2,409,000,000.00 3 2,649,900,000.00 3 2,914,890,000.00 3 3,206,379,000.00 65
Puskesmas I 00 00
Jembrana

73
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Jumlah Pelayanan
Kesehatan pada
Pelayanan dan Penunjang 485 861 861 861 861 430
BLUD UPT 8613 2,300,000,000. 3,367,430,000.
Pelayanan BLUD 41 2,300,000,000.00 3 2,530,000,000.00 3 2,783,000,000.00 3 3,061,300,000.00 3 3,367,430,000.00 65
Puskesmas I 00 00
Mendoyo

Jumlah Pelayanan
Kesehatan pada
Pelayanan dan Penunjang 186 861 861 861 861 430
BLUD UPT 8613 1,400,000,000. 2,049,740,000.
Pelayanan BLUD 98 1,400,000,000.00 3 1,540,000,000.00 3 1,694,000,000.00 3 1,863,400,000.00 3 2,049,740,000.00 65
Puskesmas I 00 00
Pekutatan

Jumlah Pelayanan
Kesehatan pada
Pelayanan dan Penunjang 627 861 861 861 861 430
BLUD UPT 8613
Pelayanan BLUD 7 550,000,000.00 520,000,000.00 3 572,000,000.00 3 629,200,000.00 3 692,120,000.00 3 761,332,000.00 65 761,332,000.00
Puskesmas II
Pekutatan

Jumlah Pelayanan
Pelayanan dan Penunjang Kesehatan pada 280 861 861 861 861 430
8613 2,700,000,000. 3,953,070,000.
Pelayanan BLUD BLUD UPT 00 2,500,000,000.00 3 2,970,000,000.00 3 3,267,000,000.00 3 3,593,700,000.00 3 3,953,070,000.00 65
00 00
Puskesmas II Negara

Pelayanan
Kesehatan pada
Pelayanan dan Penunjang 156 861 861 861 861 430
BLUD UPT 8613 1,300,000,000. 1,903,330,000.
Pelayanan BLUD 00 1,300,000,000.00 3 1,430,000,000.00 3 1,573,000,000.00 3 1,730,300,000.00 3 1,903,330,000.00 65
Puskesmas II 00 00
Mendoyo

Jumlah Pelayanan
Kesehatan pada
Pelayanan dan Penunjang 128 861 861 861 861 430
BLUD UPT 8613 1,050,000,000. 1,537,305,000.
Pelayanan BLUD 88 1,000,000,000.00 3 1,155,000,000.00 3 1,270,500,000.00 3 1,397,550,000.00 3 1,537,305,000.00 65
Puskesmas II 00 00
Jembrana

139,844,167,352.0 103,890,723,42 154,818,584,087.2 170,300,442,495.9 187,330,486,745.5 206,063,535,420.0 999,101,383,45


0 4 .00 0 2 1 6 2.68

74
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Capaian kinerja Renstra setiap tahun diukur dari dimensi akuntabilitas dengan
menggunakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Renstra dan
LAKIP dikelola dalam bentuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
SAKIP terdiri atas subsistem perencanaan, subsistem pengukuran kinerja dan subsitem
pelaporan kinerja. Subsistem pengukuran kinerja merupakan proses membandingkan kinerja
dengan ukuran berupa indikator kinerja, atau membandingkan realisasi dengan target yang
direncanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengukuran kinerja dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan penetapan
kinerja dalam dokumen perencananaan. Hasil pengukuran kinerja yang dilengkapi dengan
analisis dan evaluasi atas capaian kinerja disajikan dalam pelaporan kinerja. Pengukuran
kinerja berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan
Rencana Kerja,
Adapun indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupa :ten Jembrana seperti dalam tabel
berikut :

75
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Tabel T-C.28
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Kond
isi
kinerja Target Capaian Setiap Tahun
No Indikator pada Kondisi Kinerja
awal pada akhir periode
RPJMD RPJMD
Tahun- 0 Tahun- Tahun- Tahun- Tahun- Tahun-
1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (10)

Angka usia harapan hidup 72.35 72.35 72.35 72.85 72.85 73.85 73.85

Persentase balita gizi buruk 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

Prevalensi balita gizi kurang 1,7 1,7 1,7 1,65 1,65 1,6 1,6

Cakupan Desa Siaga Aktif 100 100 100 100 100 100 100
Angka Kematian Bayi (AKB)
per 1000 kelahiran hidup 7,81 7,81 7,81 7,75 7,75 7,70 7,70

Angka kelangsungan hidup


bayi 992,19 992,19 992,19 992,25 992,25 992,3 992,3

Angka Kematian Balita per


1000 kelahiran hidup 8,99
8,99 8,99 8,96 8,96 8,94 8,94
Angka Kematian Neonatal
per 1000 kelahiran hidup 3,78
3,78 3,78 3,63 3,63 3,48 3,48
Angka Kematian Ibu per
100,000 kelahiran hidup 118,26
118,26 118,26 117 117 116 116
Rasio posyandu per satuan
balita 0,01
0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
Rasio puskesmas, poliklinik,
pustu per satuan penduduk
0,031 0,031 0,03 0, 03 0,03 0,03 0,03

Rasio Rumah Sakit per satuan


penduduk 0.01 0,013 0,013 0,013 0,013 0,013 0,013
Rasio dokter per satuan
penduduk 0,127 0,127 0.127 0,127 0,127 0,127 0,127
Rasio tenaga medis per
satuan penduduk 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127 0,127
Cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani
68,4 80 80 85 85 90 90

Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
102,6 100 100 100 100 100 100
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan

76
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Cakupan Desa/kelurahan
Universal Child 100 100 100 100 100 100 100
Immunization
Cakupan Balita(UCI)
Gizi Buruk
mendapat perawatan 100 100 100 100 100 100 100

Proporsi penduduk dengan


asupan kalori di bawah
tingkat konsumsi minimum
(standar yang digunakan
100 100 100 100 100 100 100
Indonesia
2.100 Kkal/kapita/hari)

Persentase anak usia 1 tahun


yang diimunisasi campak 95 95 95 95 95 95 95

Non Polio AFP rate per


1000 penduduk 2 2 2 2 2 2 2

Cakupan balita pneumonia


yang ditangani 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan Pengobatan Kasus


TB/Case Detection Rate
(CDR) yang diobati 20 25 27 29 31 33 35

Pelayanan Kesehatan orang


terduga TBC mendapatkan
pelayanan Standar 25 30 31 32 33 34 35

Angka Keberhasilan
Pengobatan TB semua Kasus 95 95 95 95 95 95 95
Cakupan anak<tahun yang
mendapatkan pengobatan
Pencegahan dengan Izoniazid 7 10 11 12 13 14 15
PPIH

Persentase pasien TB
mengetahui status HIV
100 100 100 100 100 100 100

Angka Kesakitan Penderita


DBD per 1000 penduduk 87 60 55 54 53 52 50

Penderita diare yang


ditangani 7,549
7.499 7.339 7.229 7.119 7.050 7.000
Angka kejadian Malaria
Annual Parecit Insiden (API) <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1

Pelayanan bagi orang yang


berisiko terinfeksi HIV 90 90 90 90 90 90 90
Persentase ODHA memulai
terapi ARV 67 70 75 75 80 85 90
Persentase ODHA terapi
ARV berhasil menekan 50 60 70 70 75 80 85
Virusnya
Prevalensi HIV/AIDS
(persen) dari total populasi 10 0 98 96 94 92 91 90

77
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

Penggunaan kondom pada


hubungan seks berisiko tinggi 10 0 10 0 10 0 10 0 10 0 10 0 10 0
terakhir

Proporsi jumlah
penduduk usia 15‐ 24
tahun yang memiliki 10 0 10 0 10 0 10 0 10 0 10 0 10 0
pengetahuan komprehensif
tentang HIV/AIDS
Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat 100 100 100 100 100 100 100
miskin kunjungan bayi
Cakupan
84,5 85 85 88 88 90 90
Cakupan puskesmas
200 200 200 200 200 200 200
Cakupan pembantu
puskesmas 78.43 78.43 78.43 78.43 78.43 78.43 78.43
Cakupan kunjungan
Ibu hamil K4 98,1 98,1 98,1 99 99 100 100
Cakupan pelayanan nifas
101,6 100 100 100 100 100 100
Cakupan neonatus dengan
komplikasi yang ditangani 75,7 80 80 85 85 90 90

Cakupan pelayanan anak


balita 69,4 70 70 75 75 80 80
Cakupan Balita Gizi kurang
medapatkan makanan 85 85 85 85 85 85 85
tambahan
Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD dan 100 100 100 100 100 100 100
setingkat
Cakupan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat miskin 100 100 100 100 100 100 100

Cakupan pelayanan gawat


darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan 100 100 100 100 100 100 100
(RS)
Cakupan Desa/ Kelurahan
mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan 100 100 100 100 100 100 100
epidemiologi < 24 jam

78
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.

BAB VIII

PENUTUP

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan tahun 2021-2026 ini mengacu pada
visi dan misi Bupati Jembrana. RENSTRA ini disusun dengan tujuan agar dapat menjawab
dan memfokuskan upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana menghadapi tantangan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana ini yang semakin kompleks.
RENSTRA ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dalam 5 tahun ke depan.
Melalui upaya penetapan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana yang lebih terarah
dan terukur diharapkan hasil pembangunan kesehatan lebih bermakna dan bermanfaat.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan RENSTRA ini disampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi serta kerja keras demi tercapainya visi dan
misi Kabupaten Jembrana dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kabupaten
yang kita cintai. Akhir kata semoga Rencana Strategis (RENSTRA) ini dapat
diimplementasikan dengan baik sesuai tahapan-tahapan yang telah ditetapkan secara konsisten
dalam rangka mendukung terwujudnya Good Governance.

79

Anda mungkin juga menyukai