Anda di halaman 1dari 97

Renstra Dinas Lingkungan Hidup 2017-2021

ii
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Jalan KRT. Pringgodiningrat No.9, Beran Tridadi Sleman, Yogyakarta, 55511
Telepon (0274) 868316, Faksimile (0274) 86316, (0274) 868405 Psw : 1184,1208,1199

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP


KABUPATEN SLEMAN
NOMOR: 160/Kep.Ka. DINAS LINGKUNGAN HIDUP/2017
TENTANG
RENCANA STRATEGIS
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SLEMAN
TAHUN 2017-2021

KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP


KABUPATEN SLEMAN,

Menimbang : a. bahwa berdasar padal 89 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor


54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis
Perangkat Daerah;

b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten


Sleman Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman perlu
disusun Rencana Strategis Perangkat Daerah;

c. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Sleman


Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021, Perangkat Daerah
menindaklanjuti dengan menetapkan Rencana Strategis Perangkat
Daerah;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a


sampai c perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Sleman tentang Rencana Strategis Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman Tahun 2017-2021.

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa
Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Th 1950 No. 44);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2014,
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… I-1

1.1. Latar Belakang ……………………………………………………. I-1

1.2. Landasan Hukum ………………………………………………… I-2

1.3. Maksud dan Tujuan ………………………………………………. I-3

1.4. Sistematika Penulisan ………………….................……………. I-4

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP


KABUPATEN SLEMAN ……......................................……. II-1

2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi ………....…… II-1

2.2.1. Tugas Pokok dan Fungsi ............................................. II-1

2.1.2. Struktur Organisasi ..................................................... II-2

2.1.3. Tata Laksana ............................................................... II-3

2.2. Sumber Daya ……....................................................….…….. II-4

2.2.1. Sumber Daya Manusia …………………..…………….. II-4

2.2.2. Sarana dan Prasarana ……………..………………… II-7

2.2.2. Unit Pelaksana Teknis ……………..………………… II-10

2.3. Kinerja Pelayanan ................................................................... II-11

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD….. II-13

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN


FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN

SLEMAN …………………………………………….……..………… . III-1

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi .. III-1

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program KDH dan Wakil KDH……. III-4

3.3. Telaahan Visi, Misi dan Program KDH dan Wakil KDH……. III-9

3.4. Telaahan Renstra Kementerian/Lemb dan Renstra Provinsi …III-12

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis........................................................III-22

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 iii


BAB IV VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV-1

4.1. Visi dan Misi ......................................................................... IV-1


4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah .............................. IV-4
4.3. Strategi dan Kebijakan ..........................................................IV-9

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,


KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF .............. V-1

5.1. Sasaran, Rencana Program/ Kegiatan dan Indikator Kinerja .....V-1

5.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif .......................... V-7

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN


SASARAN RPJMD........................................................................... VI-1

BAB VII PENUTUP ……………………………………………………………… VII-1

LAMPIRAN

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 iv


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah dokumen

perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk periode lima tahun yang memuat

visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang

disusun sesuai dengan tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah serta

berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka

pendanaan yang bersifat indikatif.

Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD) selanjutnya akan dijabarkan

dalam rencana kerja pembangunan tahunan satuan kerja perangkat daerah (Renja

SKPD) dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah yang memuat kebijakan,

program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah

daerah maupun yang ditempuh dengan cara mendorong partisipasi masyarakat.

Rencana Strategis SKPD dilengkapi dengan matrik indikasi program, tujuan dengan

indikator dan targetnya, sasaran beserta indikator dan targetnya, kebijakan dan

program dari masing-masing misi.

Lingkungan Hidup yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa merupakan

karunia dan rahmat yang wajib dilestarikan dan dikembangkan agar supaya dapat

tetap menjadi penunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Kegiatan Pembangunan merupakan upaya dasar dalam mengolah dan

memanfaatkan sumber daya alam untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik

untuk mencapai kesejahteraan lahir maupun untuk mencapai kepuasan batin. Oleh

karena itu pemanfaatan sumber daya alam harus selaras, serasi dan seimbang

dengan fungsi lingkungan hidup.

Rentra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 I- 1


Untuk mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup yang baik, pemerintah

mempunyai peran yang utama karena memiliki fungsi untuk mengatur, memfasilitasi

masyarakat dan dunia usaha serta fungsi administrasi penyelenggaraan pemerintah.

Dinas Lingkungan Hidup sebagai unsur penunjang pemerintah daerah yang

bertugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah di

bidang lingkungan hidup mempunyai fungsi perumusan kebijakan teknis bidang

lingkungan hidup, pelaksanaan tugas bidang lingkungan hidup, penyelenggaraan

pelayanan umum bidang lingkungan hidup, pembinaan pengelolaan lingkungan

hidup, dan pengoordinasian pengelolaan lingkungan hidup..

Agar dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang diemban oleh Dinas

Lingkungan Hidup dapat secara terarah, efektif dan efisien sesuai dengan visi dan

misi, maka perlu disusun Rencana Strategis yang merupakan pedoman untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga terwujud suatu pelayanan

yang baik dan optimal.

1.2. Landasan Hukum

Rencana Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman

disusun berdasarkan :

a. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Pembentuka Daerah Kabupaten dalam lingkungan Daerah

Istimewa Yogyakarta;

b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasiional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai

Berlakunya UU 1950 Nomor 12,13,14 dan 15 dan hala pembentukkan Daerah-

Rentra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 I- 2


daerah Kabupaten di Jawa Timur/Tengah/Barat dan Daerah Istimewa

Yogyakarta;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

di Daerah;

g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman

pelaksanaan kajian lingkungan hidup strategis dalam penyusunan atau evaluasi

rencana pembangunan daerah;

h. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Sleman 2006-2025;

i. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman;

j. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perubahan Peraturan Daerah

Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2016 – 2021;

k. Peraturan Bupati Sleman Nomor 80 Tahun 2016 tentang Kedudukan. Susunan

Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Rencana Strategis adalah sebagai pedoman bagi

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman dalam menyusun sasaran, program

dan kegiatan pembangunan daerah.

Tujuan disusunnya Rencana Strategis adalah untuk meningkatkan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman

agar lebih berdaya guna dan berhasil guna, serta untuk lebih memantapkan

Rentra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 I- 3


akuntabilitas kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman dalam mencapai

visi, misi, dan tujuan pembangunan daerah.

1.4. Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman Tahun

2016-2021 dalam dokumen ini disajikan dengan sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN SLEMAN

2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi

2.2.1. Tugas Pokok dan Fungsi

2.1.2. Struktur Organisasi

2.1.3. Tata Laksana

2.2. Sumber Daya

2.2.1. Sumber Daya Manusia

2.2.2. Sarana dan Prasarana

2.2.3. Unit Pelaksana Teknis

2.3. Kinerja Pelayanan

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SLEMAN

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

Rentra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 I- 4


3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis

3.4.1. Analisis Lingkungan Startegis

3.4.2. Analisis Faktor Penentu Keberhasilan Analisis

3.4.3. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi

4.1.1. Visi

4.1.2. Misi

4.1.3. Nilai-Nilai Organisasi

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

4.2.1. Tujuan

4.2.2. Sasaran

4.3. Strategi dan Kebijakan

4.3.1. Strategi

4.3.2. Kebijakan

BAB V HUBUNGAN INDIKATOR SASARAN RPJMD DENGAN INDIKATOR

SASARAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP

5.1. Rencana Program/ Kegiatan dan Indikator Kinerja

5.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

BAB VII PENUTUP

LAMPIRAN

Rentra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 I- 5


BAB II

GAMBARAN UMUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP

2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman dibentuk berdasarkan


Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman (Lembaran Daerah
Kabupaten Sleman Tahun 2016 Nomor 11);

Selanjutnya menurut Peraturan Bupati Sleman Nomor 80 tentang


Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi , serta Tata Kerja Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman
berkedudukan sebagai unsur pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh
Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.

2.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman mempunyai tugas


melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang lingkungan hidup.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas Lingkungan Hidup menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang llingkungan hidup, kebersihan, dan
pertamanan;
b. pelaksanaan tugas bidang lingkungan hidup, kebersihan,dan pertamanan;
c. penyelenggaraan pelayanan umum bidang lingkungan hidup, kebersihan, dan
pertamanan;
d. pembinaan dan pengoordinasian pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan,
dan pertamanan;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 II- 1


2.1.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman berdasarkan


Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman terdiri dari:
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan kepegawaian
2. Sub Bagian Keuangan, Perencanaan dan Evaluasi;
c. Bidang kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau terdiri dari :
1. Seksi Persampahan
2. Seksi Pengelolaan Air Limbah;

3. Seksi Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.


d. Bidang Pengendalian Lingkungan Hidup terdiri dari :
1. Seksi Pengendalian Pencemaran dan Pemulihan Lingkungan Hidup;

2. Seksi Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Lingkungan;


3. Seksi Pengembangan Kapasitas dan Peran Serta Masyarakat.
e. Bidang Tata Lingkungan terdiri dari :
1. Seksi Penaatan Lingkungan;
2. Seksi Dokumen Lingkungan;
3. Seksi Kajian Lingkungan.
f. Unit Pelaksana Teknis Persampahan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Sub Bagian/ Seksi masing-masing dikoordinir oleh Kepala Sub Bagian/


Kepala Seksi, dan selanjutnya secara berjenjang dipimpin oleh seorang Sekretaris/
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Dinas Lingkungan Hidup. Kelompok Jabatan Fungsional dan Unit Pelaksana
Teknis berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas
Lingkungan Hidup.

Adapun bagan struktur organisasi, jumlah dan komposisi pegawai Dinas


Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut :

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 II- 2


KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

SUB BAG UMUM & SUB BAG KEUANGAN,


KELOMPOK JABATAN
KEPEGAWIAN PERENCANAA & EVALUASI
FUNGSIONAL

BIDANG KEBERSIHAN BIDANG BIDANG TATA


DAN PENGELOLAAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN
RTH LINGKUNGAN HIDUP

SEKSI PENGENDALIAN
PENCEMARAN &
SEKSI PENGELOLAAN SEKSI PENAATAN
PEMULIHAN LH
PERSAMPAHAN LINGKUNGAN

SEKSI PENGENDALIAN
SEKSI PENGELOLAAN KERUSAKAN & SEKSI KAJIAN
TAMAN & RTH KONSEVASI LINGKUNGAN LINGKUNGAN

SEKSI DOKUMEN
SEKSI PENGELOLAAN SEKSI KAPASITAS &
LINGKUNGAN
AIR LIMBAH PERAN SERTA
MASYARAKAT

UPT PELAYANAN PERSAMPAHAN


Garis Komando
Garis Koordinasi

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup

2.1.3. Tata Laksana

Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugas, wajib menerapkan


prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dengan instansi yang
secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Setiap kepala satuan organisasi
dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,

sinkronisasi, dan simplifikasi baik di lingkungan masing-masing maupun antar


satuan organisasi.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 II- 3


Kepala Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugas berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan Bupati dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
secara berkala kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Setiap kepala satuan organisasi dalam melaksanakan tugas berdasarkan


kebijakan yang ditetapkan Kepala Dinas dan secara berjenjang menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas secara berkala melalui sekretaris
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas setiap satuan organisasi berdasarkan
arahan Kepala Dinas , dan wajib menyampaikan laporan secara berkala.

Setiap kepala satuan organisasi bertugas memimpin, mengoordinasikan,


dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya
dan wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya serta mengambil langkah
yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Setiap
kepala satuan organisasi dalam melaksanakan tugas dibantu oleh kepala satuan
organisasi di bawahnya. Setiap bawahan dapat memberikan saran dan
pertimbangan kepada atasannya mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi satuan
organisasi masing-masing.

Setiap kepala satuan organisasi harus mengikuti dan mematuhi petunjuk


serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan
berkala tepat pada waktunya. Setiap laporan dari bawahan yang diterima oleh
kepala satuan organisasi diolah dan dipergunakan sebagai bahan laporan kepada
atasan serta untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. Setiap laporan yang
disampaikan kepada atasan, untuk tembusan laporan disampaikan kepada satuan
organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja

2.2. Sumber Daya Aparatur

2.2.1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya aparatur yang ada di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten


Sleman dapat disajikan pada tabel sebagai berikut :

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 II- 4


Tabel 2.2.1.1.Jumlah pegawai Dinas Lingkungan Hidup menurut
jenis kelamin

JENIS KELAMIN
NO UNIT KERJA JUMLAH
L P
1. Kepala Dinas 1 - 1
2. Sekretariat 9 8 17
3. Bidang Kebersihan dan Pengelolaan 19 1 20
RTH
4. Bidang Pengendalian Lingkungan Hidup 6 3 9
5. Bidang Tata Lingkungan 5 4 9
6. UPT Pelayanan Persampahan 43 12 55
7. Pejabat Fungsional - - -
Jumlah 83 28 111

Keterangan: Data kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2016

Tabel 2.2.1.2. Jumlah pegawai Dinas Lingkungan Hidup menurut jabatan

JENIS KELAMIN
NO NAMA JABATAN JUMLAH
L P
1. Kepala Dinas 1 - 1

2. Sekretaris - 1 1
3. Kepala Subbag Umum Dan
1 - 1
Kepegawaian
4. Kepala Subbag Keuangan,
- 1 1
Perencanaan dan Evaluasi
5. Kepala Bidang Kebersihan dan
1 - 1
Pengelolaan RTH
6. Kepala Seksi Pengelolaan
1 - 1
Persampahan
Kepala Seksi Pengelolaan Taman dan
7. 1 - 1
Ruang Terbuka Hijau
Kepala Bidang Pengendalian
8. 1 - 1
Lingkungan Hidup.
Kepala Seksi Pengendalian
9. - 1 1
Pencemaran Lingkungan Hidup
Kepala Seksi Pengendalian Perusakan
10. 1 - 1
dan Konservasi Lingkungan
11. Kepala Bidang Tata Lingkungan 1 - 1
12. Kepala Seksi Penaatan Lingkungan - 1 1
13. Kepala Seksi Kajian Lingkungan - 1 1
14. UPT Pelayanan Persampahan. - 1 1
Kepala Subbag Tata Usaha UPT
15 - 1 1
Pelayanan Persampahan.
Jumlah 9 7 16

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 II- 5


Tabel 2.2.1.3. Jumlah pegawai Dinas Lingkungan Hidup menurut jenjang
pendidikan:

PENDIDIKAN
NO UNIT KERJA JML
S-2 S-1 Dipl SLTA SLTP SD
1. Kepala Dinas 1 - - - - - 1
2. Sekretariat 3 5 - 9 - 17
3. Bidang kebersihan Dan 1 3 1 8 4 3 20
Pertamanan
4. Bidang Pengendalian 1 6 - 2 - - 9
Lingkungan Hidup
5. Bidang Tata 3 3 - 1 2 - 9
Lingkungan
6. UPT pelayanan 2 - - 22 18 13 56
Persampahan Dan Air
Limbah
7. Pejabat Fungsional -

Jumlah 11 17 1 32 25 16 111
Keterangan: Data kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2016.

Tabel 2.2.1.4. Jumlah pegawai Dinas Lingkungan Hidup menurut golongan

GOLONGAN
NO UNIT KERJA JUMLAH
IV III II I
1. Kepala Dinas 1 - - - 1
2. Sekretariat 2 11 4 - 17
3. Bidang kebersihan Dan
1 7 7 5 20
Pertamanan
4. Bidang Pengendalian
1 8 - - 9
Lingkungan Hidup
5. Bidang Tata Lingkungan 2 7 - - 9
6. UPT pelayanan
Persampahan Dan Air 1 2 26 26 55
Limbah
7. Pejabat Fungsional - - - - -
Jumlah 8 33 37 31 111

Keterangan: Data kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2016

2.2. 2.Sarana dan Prasarana

Dalam melaksanakan fungsi dan ketugasanannya, Dinas Lingkungan Hidup


didukung dengan tersedianya sarana dan prasarana yang dapat disajikan
dalam tabel inventarisasi sebagai berikut :

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 II- 6


Tabel. 2.2.1. Inventarisasi gedung dan bangunan

Konstruksi
Nomor
Kondisi Bangunan Luas
Jenis Barang /
No Bangunan Lantai
Nama Barang Bertingkat/ Beton/
Kode Barang Register (B,KB,RB) (M2)
tidak tidak
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Gedung Dinas 03.11.01.01.01 0001 B Tidak Beton 345
Gedung
2 03.11.01.05.01 0001 B Tidak Beton 59
Laboratorium
3 Musholla 03.11.01.08.01 0001 B Tidak Beton 27,5
4 Gudang 03.11.01.02.01 0001 B Tidak Beton 21,75
5 Garasi Mobil 03.11.01.14.02 0001 B Tidak Asbes 86
Garasi Sepeda
6 03.11.01.14.02 0002 B Tidak Asbes 44,5
Motor

Tabel. 2.2.2. Inventarisasi peralatan dan mesin

Jenis Barang/ Tahun Nomor Polisi


No. Merk/Type Keterangan
Nama Barang Pembelian (TNKB)

1 2 3 4 5 6
1 Sepeda Motor Honda NF 100 Supra 2002 AB 2132 CE
2 Sepeda Motor Honda/Supra Fit 2003 AB 2386 CE
3 Sepeda Motor Honda/NF100TD 2007 AB 2061 CE
4 Sepeda Motor Honda/NF100TD 2007 AB 2062 CE
5 Sepeda Motor MAK/VIPROS X/PRE125-1 2012 AB 2595 DE
6 Mini Bus Mitsubishi Colt T 120 SS 1996 AB 1583 CE
7 Mini Bus Avanza Toyota Avanza 2008 AB 45 E
8 Mini Bus Isuzu/TBR 54F Turbo LS 2012 AB 1149 DE
9 Sepeda Motor Karya 2 VR 200 3R 2013 AB 2949 DE
Roda Tiga-Viar
10 Kendaraan roda 4. Toyota New Rush 1,5 TRD 2014 AB 39 E
11 Kendaraan roda 4. Mitsubishi Colt T 120 SS 2000 AB 1401 CE
12 Sepeda motor Honda supra X125 spoke F1 09-12-2014 AB 2009 CE
13 Sepeda motor Honda supra X125 spoke F1 09-12-2014 AB 2555 DE
14 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2013 AB 2916 DE
15 Kendaraan Roda 3 Gajah 150 RDDP 2013 AB 2867 DE
16 Kendaraan Roda 3 Nasha NSR315 A 2011 AB 2686 DE
17 Sepeda Motor Honda Win 1985 AB 730 AE
18 Sepeda Motor Honda Revo 2007 AB 2052 CE
19 Sepeda Motor Yamaha V100E 1996 AB 2445 YZ
20 Amroll Isuzu Bison Tld 56 1994 AB 8208 UA
21 Lightruck Armroll Isuzu TLD 56 1995 AB 8207 UA
22 Lightruck Isuzu TLD 56 1994 AB 8206 UA
23 Dump Truck Isuzu TLD 56 1995 AB 8077 UA
24 Lightruck Isuzu TLD 56 1992 AB 8210 UA
25 Lightruck Isuzu TLD 56 1992 AB 8209 UA
26 Dump Truck Isuzu TLD 56 1994 AB 8213 UA

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 II- 7


27 Dump Truck Isuzu TLD 56 1994 AB 8222 UA
28 Lightruck Isuzu TLD 56 1994 AB 8211 UA
29 Lightruck Isuzu TLD 56 1995 AB 8205 UA
30 Truck Tangki Air Isuzu TLD 56 1993 AB 906 PA
31 Truck Tangki Air Isuzu 1992 AB 923 NA
32 Truck Tangki Air Isuzu 1992 AB 924 NA
33 Dump Truck Mitsubishi 2006 B 9620 WQ
34 Dump Truck Mitsubishi 2006 B 9621 WQ
35 Truck Tangki Air Izusu NKR 2004 B 9905 EQ
36 Sepeda Motor Suzuki A100 1994 B 6523DQ
37 Pick UP FB Bison Isuzu 2014 AB 1905YY
38 Arm Roll Mitsubishi 2010 AB 9023 JE
39 Dump Truck Hino Dutro 130 HD 6,8 PS 2013 AB 8022 DE
40 Dump Truck/LT Hino Dutro 130 HD 6,8 PS 2013 AB 8020 DE
41 Dump Truck/LT Hino Dutro 130 HD 6,8 PS 2013 AB 8029 DE
42 Dump Truck Isuzu NKR 71 HD 2012 AB 9082 JE
43 Dump Truck Isuzu Elf NKR 66 1998 AB 9088 CE
44 Dump Truck Isuzu Elf NKR 66 1998 AB 9092 CE
45 Dump Truck Mitsubishi FE349 2003 AB 9114 CE
46 Dump Truck Mitsubishi PS 125 2007 AB 9026 JE
47 Dump Truck Mitsubishi PS 125 2007 AB 9025 JE
48 Dump Truck Mitsubishi PS 125 2007 AB 9024 JE
49 Dump Truck Mitsubishi PS 125 2007 AB 9022 JE
50 Dump Truck/LT Mitsubishi PS 125 2007 AB 9021 JE
51 Dump Truck/LT Mitsubishi PS 125 2007 AB 9020 JE
52 Dump Truck Toyota Dyna 110 ST 2009 AB 9341 JE
53 Dump Truck Mitsubishi 2006 AB 9075 JE
54 Pick Up Mitshubshi L 300 2006 AB 9076 JE
55 Light Truck Tangki Isuzu NKR 66 1998 AB 9087 CE
56 Light Truck Tangki Izusu NKR66 2003 AB 9082 CE
57 Light Truck Tangki Izusu NKR66 2003 AB 9086 CE
58 Light Truck Tangki Izusu NKR66 2003 AB 9084 CE
59 Pick Up Toyota Kijang KF50 1987 AB 9043 CE
60 Pick Up Isuzu Panther 2008 AB 9023 CE
61 Mini bus Mitsubishi T 120 SS 2000 AB 1450 CE
62 Dump Truck Aereal Flat Form 1998 AB 9081 CE

Tabel. 2.2.3. Inventarisasi Alat – Alat Besar

Jenis Barang/ Tahun Nomor Polisi


No. Merk/Type Keterangan
Nama Barang Pembelian (TNKB)

1 2 3 4 5 6
1 Bulldozer Mitsubishi 1994
2 Wheel Loader Hyundai 1997

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 II- 8


Tabel. 2.2.4.. Alat-alat Dinas dan Rumah Tangga

No Nama Barang /Jenis Barang Jumlah Kondisi Keterangan


1 2 3 4 5
1 Komputer 16 Baik
2 Notebook 6 Baik, Rusak 2 baik, 2 rusak
3 Printer 10 Baik
4 Scanner 1 Baik
5 LCD Projektor 3 Baik, Rusak 2 baik, 1 rusak
6 Over Head Projector (OHP) 1 Baik
7 Camera 3 Baik,Rusak 2 baik, 1 rusak
8 Wireless 2 Baik
9 Mesin Faksimile 1 Baik
10 Mesin Ketik manual 9 Baik, Rusak 5 baik, 2 rusak
11 Filling kabinet 34 Baik
12 Lemari kayu 9 Baik
13 Rak arsip 8 Baik
14 Brankas 2 Baik
15 Meja kerja 1/2 biro 62 Baik
16 Kursi kerja eselon III 2 Baik
17 Meja kerja biro 9 Baik
18 Meja rapat 20 Baik
19 Kursi rapat/lipat/susun 80 Baik
20 Whaite Board 9 Baik
21 Kipas angin 5 Baik
22. Kursi dengan Tangan 7 Baik
23. Kursi kerja 26 Baik
24. Meja Komputer 4 baik
25. Almari kaca 3 baik

Tabel. 2.2.5. Alat-alat Laboratorium


Tahun
No Nama barang/jenis barang Merk/type Keterangan
Pembelian
1 2 3 4 5
1 Timbangan Analitik, Mettler Toledo 2007 Kondisi baik
2 Timbangan Digital Acis 2003 Kondisi baik
3 Oven, Model UNB-400 Memmert 2007 Kondisi baik
4 Porcelain plate diameter 30 cm 2008 Kondisi baik
5 Spektrofotometer Lovibond 2006 Kondisi baik
6 DO Meter Lovibond 2006 Kondisi baik
7 Conductivity meter Lovibond 2006 Kondisi baik
8 Turbidity meter Lovibond 2006 Kondisi baik
9 PH Meter Lovibond 2006 Kondisi baik
10 BOD Incubator Lovibond 2006 Kondisi baik
11 BOD Thermostat Cabinet Lovibond 2006 Kondisi baik

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 II- 9


12 GPS Garmin 2006 Kondisi baik
13 Currentmeter JDC Instrumen 2006 Kondisi baik
14 Water Sampler 2006 Kondisi baik
15 Ice Box Lion Star 2006 Kondisi baik
16 Aerator Atman III HP 8000 2006 Kondisi baik
17 Refrigerator Sharp 2006 Kondisi baik
18 Stop Watch Casio 2003 Kondisi baik
19 Conductivity TDS, PH Luttron YK 2001 CT 2003 Kondisi baik
20 DO meter Hanna Instrumen 2003 Kondisi baik
21 pH meter Hanna Instrumen 2003 Kondisi baik
22 Autoclaf 2008 Kondisi baik
23 Almari Asam 2008 Kondisi baik
24 Microscope 2009 Kondisi baik
25 Sound Level Meter Smart Sensor 2009 Kondisi baik
26 Gray Wolf Multi Gas Socket 2010 Kondisi baik
27 GPS Portable Papago 2010 Kondisi baik

Tabel. 2.2.6. Alat-alat Bengkel

Tahun
No Nama barang/jenis barang Merk/type Keterangan
Pembelian
1 2 3 4 5
1 Mesin Las Rhino 04/04/2008 Kondisi baik
2 Kompressor Angin GX 160 Honda 04/04/2008 Kondisi baik
3 Mesin Las Listrik OC M 160A 04/04/2008 Kondisi baik
4 Intak Brand Kawasaki 24/04/2008 Kondisi baik
5 Stemvet 24/04/2008 Kondisi baik
6 Pompa pengisi olie Yamada 24/04/2008 Kondisi baik
7 Tool Box Besar 24/04/2008 Kondisi baik
8 Gerinda Tangan Maktek nakita 24/04/2008 Kondisi baik
9 Bor Tangan (hand bor) 24/04/2008 Kondisi baik
10 Gunting plat 24/04/2008 Kondisi baik
11 Gerinda Potong Makita 24/04/2008 Kondisi baik

2.2.3. Unit Pelaksana Teknis

Sesuai Peraturan Bupati Sleman Nomor 80 tentang Kedudukan,


Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Sleman, guna melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan
kepada masyarakat di bidang persampahan telah dibentuk Unit Pelayanan
Teknis (UPT) Persampahan. UPT Persampahan tersebut mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang,

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 II- 10


khususnya dalam kegiatan operasional yang berkaitan dengan fasilitasi
pelayanan persampahan di wilayah Kabupaten Sleman.

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2016


Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten
Sleman, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman berkedudukan sebagai unsur
pendukung Pemerintah Daerah yang dipimpin langsung oleh seorang kepala yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Selaras dengan aspek pelayanan yang diberikan Dinas Lingkungan Hidup, yang
menjadi target pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya yaitu:
a. Unsur Pimpinan (Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah) dalam hal
memberikan pemikiran strategis di bidang lingkungan hidup.
b. SKPD dalam hal penyediaan panduan program dan kegiatan serta fasilitasi
sinkronisasi dan integrasi program.
c. Pemangku kepentingan dalam hal menjaring aspirasi dan partisipasi dalam
penyelenggaraan pembangunan serta penyediaan informasi pembangunan di
bidang lingkungan hidup.

Adapun pencapaian kinerja pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman


dapat disajikan pada tabel berikut :

Tabel. 2.3.1.
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Sleman

No Indikator Kinerja sesuai Target Renstra Realisasi Rasio Capaian

Tugas dan Fungsi SKPD DLH Capaian pada


(Tahun 2015) (Tahun 2015) Tahun 2015

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Prosentase jumlah usaha 100,00 100,00 100,00

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 II- 11


dan/usaha kegiatan yang

mentaati persyaratan
administrasi dan teknis
pencegahan pencemaran.

2. Prosentase jumlah usaha 100,00 100,00 100,00


dan/atau kegiatan sumber
tidak bergerak yang
memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis
pengendalian pencemaran
udara.

3 Prosentase jumlah 100,00 100,00 100,00


pengaduan masyarakat
akibat adanya dugaan
pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan
hidup yang ditindaklanjuti.

4 Prosentase jumlah usaha 89,00 94,87 106,60


yang memiliki IPAL.

5 Prosentase jumlah usaha 99,30 99,68 100,38


yang memiliki dokumen
lingkungan.

Sedang besarnya jumlah anggaran/ pendanaan yang telah digunakan oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman untuk menunjang pelayanan dapat disajikan
pada tabel berikut :

Tabel 2.3.2.
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan DLH
Kabupaten Sleman

Uraian Anggaran pada Realisasi Anggaran


tahun 2016 pada tahun 2016
(Rp) (Rp)
Pendapatan 2.740.000.000 3.352.131.904
- Pendapatan Pelayanan 2.600.000.000 3.156.121.600
Persampahan dan Kebersihan
- Pendapatan Pengelolaan 140.000.000 175.318.144

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 II- 12


Limbah Cair
- Denda - 20.692.160

Belanja 31.966.477.805 29.728.702.585


- Belanja Tidak Langsung (BTL) 5.631.179.930 5.564.240.700
- Belanja Langsung (BL): 26.335.297.875 24.164.461.886
- Belanja Pegawai 3.859.193.974 3.813.595.925
- Belanja Barang dan Jasa 10.458.129.801 9.135.800.060
- Belanja Modal 11.797.210.025 11.215.065.900

2. 4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya guna melakukan


pengembangan pelayanan pada masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup harus dapat
menjawab peluang dan tantangan yang muncul. Adapun tantangan tersebut antara
lain adalah sebagai berikut :
a. Tuntutan dan aspirasi semakin beragam dengan berbagai kepentingan yang
semuanya harus ditampung dan diperhatikan;

b. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan persampahan dan pengelolaan air


limbah domestik;
c. Perubahan pemanfaatan ruang/ lahan pertanian menjadi lahan non pertanian
yang relative cepat;
d. Tuntutan masyarakat terhadap prosedure perijinan lingkungan yang cepat dan
tepat;

e. Munculnya berbagai kebijakan nasional yang berdampak pada perubahan


kebijakan daerah secara mendadak sehingga menyebabkan inkonsistensi
perencanaan pembangunan lingkungan hidup di daerah;

f. Terdapatnya ketidaksesuaian antara peraturan perundangan yang mengatur


lingkungan hidup dengan peraturan lainnya yang berkaitan, sehingga berdampak
terhadap mekanisme pengelolaan lingkungan hidup di daerah.

Sedang peluang bagi Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan pelayanan,


antara lain adalah sebagai berikut :

a. Adanya Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukan Informasi


Publik;

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 II- 13


b. Adannya Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang
mengamanatkan rencana penyediaan dan pemanfaatan RTH yang luasnya
minimal sebesar 30% dari luas wilayah kota;
c. Pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan system layanan dan
efektifitas dan effisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi;
d. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan dan
pengendalian lingkungan hidup.

Untuk dapat menjawab tantangan dan peluang tersebut, dengan


mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang dimiliki, Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Sleman diharapkan responsif, kreatif dan inovatif agar mampu menjawab
perubahan fungsi lingkungan dan tantangan untuk mewujudkan kualitas sumber
daya alam dan lingkungan hidup yang baik.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 II- 14


BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK
DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN SLEMAN
`

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Kabupaten Sleman yang memiliki pertumbuhan yang relative tinggi, secara umum
harus menghadapi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
Permasalahan tersebut antara lain terkait dengan pencemaran air, udara, persampahan, dan
air limbah, terutama yang bersumber dari kegiatan industri dan jasa, rumah tangga (limbah
domestik) dan sektor transportasi; kerusakan lingkungan di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan
ekosistem-ekosistem sensitive lainnya; potensi bencana/ kerusakan lingkungan, dan
memburuknya dampak yang dirasakan akibat fenomena perubahan iklim.

Adapun identifikasi permasalahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas


Lingkungan Hidup Kapupaten Sleman dapat disajikan pada tabel berikut :

Tabel 3.1.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Sleman

Aspek Capaian/Kondisi Standar Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan


Kajian Saat ini yang Pelayanan SKPD
Internal Eksternal
Digunakan
(Kewenangan (Diluar
SKPD) Kewenangan
SKPD)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Otonomi daerah
Gambaran Meningkatnya Indikator Tersedianya Kesadaran
dan orientasi
Pelayanan kualitas sasaran peraturan masyarakat
pembangunan
OPD lingkungan Renstra perundang- terhadap
yang sektoral
hidup BLH undangan peningkatan mempersulit
yang berlaku. kualitas sinkronisasi
lingkungan kebijakan
hidup. pengelolaan
lingkungan.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 1


Isu perubahan
Tersedia Peran serta
iklim dan
anggaran aktif dari
penanganan
yang para pelaku
bencana masih
memadai. usaha dan berupa "jargon"
masyarakat. dan cenderung
lebih banyak
dipolitisir.

Masih besarnya
Tersedianya Kondisi
"gap"
sumber daya perubahan
pengetahuan dan
manusia cuaca dan
rincian
yang alam. operasional
memadai. antara komitmen
di tingkat pusat
dengan
implementasi di
tingkat local
Laju pertumbuhan
ekonomi saat ini
masih menguras
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
dalam tingkat
mengkhawatirkan.

Kecenderungan
saat ini masih
mengkonversi
lahan pertanian
dan hutan untuk
pengembangan
sumber energi
terbarukan.

Tingginya
pencemaran pada
media tercemar
(air, tanah dan
udara) yang

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 2


berdampak pada
menurunnya
fungsi dan
kualitas
lingkungan hidup.

Tekanan
kebutuhan akibat
pertumbuhan
penduduk dan
kegiatan ekonomi
terlalu tinggi.
Keterbatasan
infrastruktur dan
sistem informasi
lingkungan hidup
dapat
menghambat
akses terhadap
pengetahuan
penerapan
teknologi ramah
lingkungan.

Limbah dan
sampah belum
terkelola secara
optimal, sehingga
masih rawan
terjadinya issu
sosial.

Dengan adanya permasalahan tersebut di atas, maka tantangan yang dihadapi ke depan
adalah meningkatkan upaya pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup,

meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, meningkatkan
partisipasi dan peran serta masyarakat dalam penganganan persampahan dan air limbah,
pengelolaan lingkungan hidup serta meningkatkan upaya mengatasi terjadinya dampak

pemanasan global.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 3


3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih

Visi Kepala Daerah untuk periode tahun 2016-2021 adalah “Terwujudnya masyarakat

Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya e-government menuju
smart regency pada tahun 2021” Visi ini selanjutnya dijabarkan pada 6 (enam) misi sebagai
berikut :

1) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas


birokrasi yang responsive dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan
pelayanan bagi masyarakat.

2) Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan


menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

3) Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan aksesbilitas dan kemampuan


ekonomi rakyat serta penanggulangan kemiskinan.

4) Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumber dayaalam, penataan


ruang dan lingkungan hidup dan kenyamanan.

5) Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang proposional.

Adapun faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Lingkungan Hdup terhadap

pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dapat disajikan
dalam tabel berikut ini :

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 4


Tabel 3.2

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan
Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2016 - 2021

Visi : Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan
terintegrasinya e-government menuju smart regency pada tahun 2021.

No Misi dan Program KDH Permasalahan Faktor


dan Wakil KDH terpilih Pelayanan SKPD
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Misi 1 :  Terbatasnya  Tingkat  Tumbuhnya


pemahaman kesadaran forum-forum
Meningkatkan tata kelola
masyarakat masyarakat dan lembaga
pemerintahan yang baik
terhadap terhadap swadaya
melalui peningkatan
pentingnya aspek masyarakat
kualitas birokrasi yang
menjaga peraturan peduli
responsive dan
kualitas lingkungan lingkungan
penerapan e-govt yang
lingkungan hidup masih hidup.
terintegrasi dalam
hidup rendah.
memberikan pelayanan  Adanya
bagi masyarakat.  SDM yang peraturan
melakukan perundang-

pengendalian undangan
kualiatas yang
lingkungan mengatur

hidup masih pengelolaan


kurang. dan
pengendalian
 Koordinasi
lingkungan
antar instansi
hidup.
terkait dalam
pengelolaan

lingkungan
hidup masih
belum optimal.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 5


Program :

1. Program
Pelayaanan
Administrasi
Perkantoran.

2. Program
Perencanaan
Pembangunan
Daerah.

3. Program
Peningkatan

Sarana dan
Prasarana
Aparatur.

4. Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur.

5. Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Pelaporan
Capaian Kinerja
dan Keuangan.

6. Program
Peningkatan dan
Pengembangan
Pengelolaan
Keuangan dan
Kekayaan
Daerah.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 6


7. Program
Peningkatan
Sistem
Pengawasan
Internal dan
Pengendalian
Pelaksanaan
Kebijakan KDH.

8. Program
Penataan
Peraturan

Perundang-
undangan.

9. Program

Penataan
Kelembagaan
dan
Ketatalaksanaan.

10. Program
Penyelamatan
dan Pelestarian
Dokumen/ Arsip
Daerah.

11. Program
Pengembangan
Komunikasi,
Informasi dan
Media Massa.

2. Misi 4 :  Ketersediaan dan


pengelolaan
Memantapkan dan
sarana prasarana
meningkatkan kualitas
belum optimal
pengelolaan prasarana
dan sarana sumber

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 7


daya alam, penataan
ruang dan lingkungan

hidup

1. Program  Keterbatasan  Pertumbuhan  Adanya

Pengendalian SDM, baik perumahan, dana APBD


Pencemaran dan kuantitas maupun pusat-pusat Kabupaten,
Perusakan kualitasnya. perdagangan Propinsi
Lingkungan
dan jasa yang maupun
Hidup.  Pengelolaan air
relative cepat. DAK.
2. Program limbah dan
Perlindungan persampahan  Alih fungsi  Adanya
dan Konservasi belum dapat lahan dari dukungan
Sumber Daya
optimal. pertanian ke dari
Alam.
non pertanian. Pemerintah
3. Program  Ketersedianan
Pusat,.
Peningkatan Ruang Terbuka  Tingkat
Kualitas dan Hijau belum kesadaran  Adanya
Akses Informasi
optimal. masyarakat partisipasi
Sumber Daya
terhadap dari
Alam dan  Pengendalian
pengelolaan masyarakat
Lingkungan linkungan hidup
Hidup. lingkungan dan dunia
masih perlu
4. Program hidup masih usaha dan
ditingkatkan.
Pengendalian rendah. instansi
Polusi.
terkait.
 Koordinasi
5. Program
Pengelolaan dalam

Ruang Terbuka pengendalian


Hijau (RTH). lingkungan
6. Program hidup antar
Pengembangan
Dinas/ Instansi
Kinerja
terkait belum
Pengelolaan Air
Minum dan Air berjalan

Limbah. secara
7. Program optimal.
Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan
Persampahan.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 8


Untuk mewujudkan misi 1 (empat) dan misi 4 (empat) dari visi dan misi Kepala
Daerah terpilih, Dinas Lingkungan Hidup menindaklanjuti dengan berbagai 18 program
pembangunan yang akan dilaksanakan di wilayah Kabupaten Sleman.

3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi

3.3.1. Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Rencana Strategis ( Renstra ) Kementerian/ Lembaga dan Renstra Provinsi maupun


Kabupaten/Kota, semuanya memuat visi, misi, tujuan strategis, kebijakan dan program
kegiatan. Dalam melaksanakan mandatnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
mengacu pada peraturan perundangan Undang-undang No 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup , yang memuat paradigma perlindungan dan
pengelolaan LH, antara lain:
1. Tanggungjawab kelestarian dan pengelolaan lingkungan merupakan tanggung
jawabkolektif, yang dilaksanakan melalui kesadaran dan penguatan kordinasi seluruh
pihak, terutama dalam hal menyamakan persepsi tentang definisi pencemaran lingkungan;
2. Pengaturan yang jelas antara kewenangan pusat dan daerah dalam hal pengawasan LH;
3. Adanya pendayagunaan pendekatan ekosistem (eco region), yang dapat menjadi
jembatan antara perencanaan pembangunan, penataan ruang, dan pertimbangan
lingkungan hidup;
4. Adanya penegakan hukum perdata, administrasi, dan pidana secara lebih jelas. Ditunjang
pula dengan penguatan kelembagaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
yang lebih efektif dan responsive.

Visi
Terwujudnya Kementerian Lingkungan Hidup yang handal dan proaktif, serta berperan dalam
pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi hijau.

Misi
1. Mewujudkan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi,
guna mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada
ekonomi hijau;
2. Melakukan koordinasi dan kemitraan dalam rantai nilai proses pembangunan untuk
mewujudkan integrasi, sinkronisasi antara ekonomi dan ekologi dalam pembangunan
berkelanjutan;
3. Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran sumber daya alam
dan lingkungan hidup dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup;
4. Melaksanakan tatakelola pemerintahan yang baik serta mengembangkan kapasitas
kelembagaan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara
terintegrasi.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 9


Adapun telaahan terhadap Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
dapat disajikan pada tabel 3.3. berikut ini :

Tabel 3. 3

Permasalahan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman berdasarkan Sasaran


Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No Sasaran Jangka Menengah Permasalahan Sebagai Faktor


Renstra K/L Pelayanan SKPD
Penghambat Pendorong
Kabupaten
Sleman
Terkendalinya pencemaran  Batas waktu  Belum adanya  Tersedianya
1.
dan kerusakan lingkungan pengembalian peraturan peraturan
sungai, danau, pesisir dan revisi perundang- perundang-
laut, serta air tanah. dokumen undangan undangan di
lingkungan bidang tingkat
lingkungan pusat/kementeri
terkait batas an.
waktu
 Meningkatnya
pengembalian
investasi di
revisi
daerah.
dokumen
lingkungan.  Potensi dan
letak strategis
 Strutur
wilayah
kelembagaan
kabupaten
belum
Sleman.
memadai.
Terlindunginya kelestarian  Pengembangan  Keterbatasan  Adanya CSR.
2.
fungsi lahan, Ruang Terbuka lahan yang
 Adanya peran
keanekaragaman hayati Hijau kurang dikuasai
serta
dan ekosistem hutan. optimal. pemerintah
masyarakat.
masih kurang.
 Kurangnya
koordinasi
lintas sektor.
 Belum adanya
master plan
RTH.
Membaiknya kualitas  Belum  Belum adanya  Tersedianya
udara dan pengelolaan optimalnya peraturan peraturan
sampah serta limbah pelaksanaan perundangan/ perundang-
bahan berbahaya dan monitoring peraturan undangan
beracun (B3) dan daerah bidang tingkat
pemantauan lingkungan pusat/kementeri
3. yang terkait limbah an.
dilakukan oleh bahan
 Meningkatnya
instansi berbahaya
investasi terkait
terkait. dan beracun
dengan usaha
(B3).
peningkatan
kualitas
lingkungan.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 10


Pengelolaan sumber daya  Belum  Masih belum  Potensi sumber
4.
alam dan lingkungan hidup optimalnya sinkronnya daya alam
terintegrasi. koordinasi dan peraturan
sinkronisasi perundang-
proses undangan
perencanaan tentang
pengelolaan pengelolaan
lingkungan sumber daya
hidup. alam dan
lingkungan
hidup antara
tingkat pusat
dan daerah.

3.3.2. Telaahan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta

Tujuan pengelolaan lingkungan hidup pada dasarnya adalah untuk melestarikan


fungsi lingkungan hidup dengan mempertahankan daya dukung dan daya tampungnya.
Kelestarian fungsi lingkungan hidup merupakan prasyarat bagi terwujudnya pembangunan
yang berkelanjutan. Seiring dengan Visi Pembangunan DIY yang akan dicapai selama lima
tahun mendatang (yaitu: “Daerah Istimewa Yogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya,
Maju, Mandiri dan Sejahtera Menyongsong Peradaban Baru”.yang salah satu pemaknaan
masyarakat yang maju adalah masyarakat yang derajat kesehatannya tinggi dan angka
harapan hidup tinggi serta tergambarkan pada misi yang keempat yaitu memantapkan
prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian tata ruang.

Visi
“Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Mewujudkan Masyarakat
DIY Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan”

Misi
1. Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Dinas Lingkungan Hidup
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
2. Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melalui
sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifan local
3. Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender
4. Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas

Adapun permasalahan pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman berdasarkan telaahan Renstra Dinas
Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
Penanganannya dapat disajikan pada tabel 3.4. berikut ini :

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 11


Tabel 3.4.
Permasalahan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman Berdasarkan Telaahan Renstra Dinas
Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
Penanganannya

No Sasaran Jangka Menengah Permasalahan Sebagai Faktor


Renstra Dinas Lingkungan Pelayanan BLH
Penghambat Pendorong
Hidup DIY Kabupaten Sleman

Terjaganya kelestarian  Regulasi  Struktur  Adanya


1.
lingkungan dan kesesuaian belum dapat kelembagaan kerjasama
tata ruang diimplementasi belum yang baik
kan secara memadai. dengan
optimal. Pemerintah
DIY.
 Belum  Belum  Tersedianya
optimalnya terpenuhinya sarana
pelaksanaan petugas analis prasarana
monitoring dan laboratarium penunjang
pemantauan. dan sdm laboratarium.
lainnya.
 Rencana Tata  Rencana Tata
Ruang Ruang
Wilayah Wilayah telah
Propinsi DIY diperdakan.
belum
sepenuhnya
dapat
dijadikan
acuan dalam
pelaksanaan
pembangunan
dan
pengendalian
kelestarian
lingkungan.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS)

3.4.1. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman

Telaahan rencana tata ruang wilayah (RTRW) ditujukan untuk mengidentifikasikan


implikasi struktur dan pola tata ruang di wilayah Kabupaten Sleman terhadap kebutuhan
pelayangan yang harus dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman. Penataan
ruang wilayah Kabupaten Sleman bertujuan untuk mengembangkan struktur dan pola ruang
Kabupaten Sleman agar mampu mendukung perkembangan pariwisata, pendidikan, pertanian,
industri kecil dan menengah, serta sebagai tempat hunian yang nyaman dalam rangka

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 12


mewujudkan masyarakat Sleman yang sejahtera, demokratis, dan berdaya saing dengan tetap
menjaga kelestarian fungsi lingkungan.

Dinas Lingkungan Hidup sesuai dengan tugas dan fungsinya berkewajiban ikut serta
mengendalikan dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul di bidang penataan
ruang, khususnya dari aspek pengendalian lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Sleman
dan sekitarnya.

3.4.1.1. Kebijakan Umum Penataan Ruang


1. Kebijakan pengembangan struktur ruang, meliputi
a. Kebijakan pengembangan sistem perkotaan:
1) pengintegrasian kawasan perkotaan Kabupaten Sleman di sekitar kota Yogyakarta
dalam Kawasan Perkotaan Yogyakarta; dan
2) pengembangan kawasan perkotaan di luar Kawasan Perkotaan Yogyakarta sebagai
kawasan perkotaan mandiri melalui pemantapan Ibukota Kabupaten Sleman sebagai
Pusat Kegiatan Wilayah dan perkotaan ibukota kecamatan sebagai Pusat Kegiatan
Lokal dan atau Pusat Pelayanan Kawasan.
b. Kebijakan pengembangan sistem perdesaan, berupa pengembangan Pusat Pelayanan
Lingkungan sebagai pusat pelayanan perdesaan dan pusat pertumbuhan ekonomi
perdesaan sesuai dengan jangkauan pelayanannya.
2. Kebijakan pengembangan pola ruang, meliputi
a. Kebijakan pengembangan kawasan lindung:
1) pemeliharaan kelestarian fungsi lingkungan hidup; dan
2) pembatasan kegiatan budidaya di kawasan lindung.
b. Kebijakan pengembangan kawasan budidaya:
1) perwujudan kawasan budidaya yang mampu memberikan tempat bermukim dan
lingkungan yang layak; dan
2) peningkatan keterpaduan antar kegiatan budidaya sesuai dengan daya dukung dan
daya tampung lingkungan.
3. Kebijakan pengembangan kawasan strategis, meliputi
a. pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan strategis untuk mendukung
perekonomian daerah yang produktif, efisien dan mampu bersaing; dan
b. pembatasan kegiatan yang dapat mengganggu fungsi kawasan strategis.

3.4.1.2. Rencana Struktur Ruang Wilayah


1. Sistem Pusat Pelayanan, meliputi:
a. Pusat Kegiatan Nasional (PKN) meliputi kawasan perkotaan Kabupaten Sleman yang
berada di dalam Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY), meliputi sebagian wilayah

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 13


Kecamatan Godean, ibukota Kecamatan Gamping dan sebagian wilayah Kecamatan
Gamping, sebagian wilayah Kecamatan Mlati, Kecamatan Depok, sebagian wilayah
Kecamatan Ngemplak, dan sebagian wilayah Kecamatan Ngaglik;
b. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) adalah Ibukota Kabupaten Sleman yang meliputi
sebagian wilayah Kecamatan Sleman;
c. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) meliputi Ibukota Kecamatan Godean, Ibukota Kecamatan
Prambanan, Ibukota Kecamatan Tempel, dan Ibukota Kecamatan Pakem;
d. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) meliputi Ibukota Kecamatan Moyudan, Ibukota
Kecamatan Minggir, Ibukota Kecamatan Seyegan, Ibukota Kecamatan Mlati, Ibukota
Kecamatan Berbah, Ibukota Kecamatan Kalasan, Ibukota Kecamatan Ngemplak, Ibukota
Kecamatan Ngaglik, Ibukota Kecamatan Sleman, Ibukota Kecamatan Turi, dan Ibukota
Kecamatan Cangkringan;
e. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) meliputi seluruh pusat pemerintahan desa yang tidak
tercakup di dalam PKN, PKW, PKL, dan PPK.

2. Sistem Jaringan Prasarana, meliputi:


a. sistem jaringan transportasi;
1) sistem jaringan transportasi darat
 jaringan jalan; adalah jaringan jalan umum yang mengemban fungsi jalan arteri,
kolektor, jalan lokal, jalan bebas hambatan.
 sistem transportasi darat; meliputi sistem jaringan transportasi penumpang, sistem
jaringan transportasi barang, dan sistem jaringan transportasi kereta api.
2) sistem jaringan transportasi udara, adalah Bandar Udara Adisutjipto di Kecamatan
Depok dan Berbah yang mengacu pada kebijakan pengembangan sistem jaringan
transportasi udara nasional mengemban fungsi Bandar Udara Militer dan Bandar
Udara Umum.
b. sistem jaringan prasarana energi; meliputi jaringan pipa minyak dan gas bumi serta
jaringan tenaga listrik,
c. sistem jaringan telekomunikasi; meliputi pengembangan jaringan saluran kabel dan
pengembangan jaringan saluran nir kabel.

d. sistem jaringan prasarana sumber daya air,


1) jaringan air bersih; kebutuhan air bersih Kabupaten Sleman sampai dengan tahun
2029 adalah 166,551,168 meter kubik pertahun
2) jaringan sungai/ air permukaan; terdiri dari Kali Opak, Kali Kuning, Kali Tambak
Bayan, Kali Gajah Wong, Kali Code atau Kali Boyong, Kali Winongo, Kali Bedog, Kali
Konteng, Kali Kalakan, Kali Putih, Kali Krasak, beserta anak sungai;

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 14


3) mata air; terdiri dari 45 (empat puluh lima) buah mata air yang berada di Kecamatan
Pakem, Cangkringan, Turi, Sleman, Seyegan, Ngaglik, Ngemplak, Mlati dan Depok:
4) embung; sampai dengan akhir tahun perencanaan sebanyak 35 (tiga puluh lima) buah
embung
5) jaringan irigasi; terdiri dari 2.065 (dua ribu enam puluh lima) daerah irigasi yang terdiri
dari jaringan irigasi pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten dan desa.

e. sistem prasarana pengelolaan lingkungan,


1) unit pengolahan air minum, untuk melayani Kawasan Perkotaan Yogyakarta
sepanjang Jalan Adisutjipto dari batas kabupaten sampai dengan Bandar Udara
Adisutjipto.

2) sistem pengelolaan prasarana drainase,


 pengembangan sistem pengelolaan prasarana drainase secara terpadu pada
kawasan perkotaan Kabupaten Sleman yang berada di dalam Kawasan Perkotaan
Yogyakarta;
 pengembangan sistem pengelolaan prasarana drainase yang berwawasan
lingkungan dengan drainase induk Kali Opak, Kali Kuning, Kali Tambak Bayan, Kali
Gajah Wong, Kali Code atau Boyong, Kali. Winongo, Kali Bedog, Kali Konteng, Kali
Kalakan, Kali Putih, Kali Krasak, beserta anak sungai, dan berjenjang sesuai ordo
sungai yang ada.

3) sistem pengelolaan prasarana pengolah limbah,


 pengembangan sistem pengelolaan prasarana pengolah limbah secara terpadu
pada kawasan perkotaan Kabupaten Sleman yang berada di dalam Kawasan
Perkotaan Yogyakarta;
 pengembangan sambungan rumah yang terintegrasi dengan sistem pengelolaan
prasarana pengolah limbah Kawasan Perkotaan Yogyakarta.
 pengembangan instalasi pengolah limbah domestik dengan sistem komunal pada
kawasan permukiman dan perumahan.

4) sistem pengelolaan prasarana pengolah sampah.


 pengembangan tempat penampungan sementara;
 pengembangan tempat pengolah sampah terpadu;
 pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kecamatan Gamping dan
Prambanan.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 15


3.4.1.3. Pola Ruang Wilayah
1. Kawasan Lindung
a. Kawasan lindung bawahannya adalah kawasan resapan air yang berada di Kecamatan
Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Seyegan, Mlati, Sleman, Ngaglik, Ngemplak,
meliputi lahan seluas 24.889 hektar.
b. Kawasan lindung setempat
1) sempadan sungai Kali Opak, Kali Kuning, Kali Tambak Bayan, Kali Gajah Wong, Kali
Code atau Kali Boyong, Kali Winongo, Kali Bedog, Kali Konteng, Kali Kalakan, Kali
Putih, Kali Krasak, beserta anak sungai;
2) kawasan sekitar mata air dan embung;
 mata air Kalibanteng, Sempu, Tlogo Nirmolo, Tlogo Putri, Umbul Wadon,
Sumberan di Kecamatan Pakem; mata air Umbul Lanang, Bebeng, Singlar, Awar-
awar, Kaliringin di Kecamatan Cangkringan; mata air Ngangri Lor di Kecamatan
Turi; mata air Tuk Dandang, Sempor, Kantongan di Kecamatan Sleman; mata air
Mudal II, Mudal III, Jongkang di Kecamatan Ngaglik, mata air Turgo Rejo, Turgo
Gede, Jangkang, Ceper, Krapyak, Pajangan di Kecamatan Ngemplak; mata air
Lebak II, Nyamplungan, Jongke Lor di Kecamatan Mlati; mata air Karanggayam di
Kecamatan Depok
 kawasan sekitar embung, baik embung yang sudah dibangun maupun yang akan
di bangun.
c. Kawasan lindung pelestarian alam dan cagar budaya
1) kawasan pelestarian alam; adalah kawasan Taman Nasional Gunung Merapi seluas
1.623 hektar yang berada di Kecamatan Turi, Pakem, dan Cangkringan.
2) kawasan lindung cagar budaya:
 kawasan situs Kraton Ambarketawang di Kecamatan Gamping.
 kawasan peninggalan arkeologis adalah: antara lain candi Barong, Ijo, Dawangsari,
Miri, Sari Sorogedhug, Bubrah, Singo, Tinjon, Nogosari, Berbah, Grambyangan,
Sawo, Polangan, Prambanan, Ratu Boko, Sojiwan, Banyunibo, Keblak, Ngaglik,
Keblok, Kelurak, Berkah, Krapyak, Daleman yang terletak di Kecamatan
Prambanan; candi Kalasan, Sambisari, Sari, Kedulan yang terletak di Kecamatan
Kalasan; candi Morangan, Gebang yang terletak di Kecamatan Ngemplak; candi
Wadas yang terletak di Kecamatan Sleman.
d. kawasan rawan bencana
1) kawasan rawan bencana gunung api, meliputi kawasan rawan bencana Merapi III, II
dan I
2) Kawasan rawan gempa bumi, adalah kawasan yang berada di jalur patahan Sesar
Opak, seluas 5.578 hektar yang tersebar di 17 kecamatan.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 16


3) Kawasan rawan tanah longsor, adalah kawasan yang memiliki kemiringan lahan lebih
dari 40% dengan jenis tanah redzina dan litosol, seluas 3.303 hektar, yang berada di
Kecamatan Prambanan dan Gamping.

2. Kawasan Budidaya
a. Kawasan peruntukan pertanian; meliputi kawasan pertanian lahan basah (21.386 hektar)
dan kawasan pertanian lahan kering (9.172 hektar) yang tersebar di 17 kecamatan.
b. Kawasan peruntukan pertambangan;
 batu kapur di Kecamatan Gamping;
 breksi batuapung di Kecamatan Prambanan, dan Berbah;
 Andesit di Kecamatan Tempel, Pakem, Turi, Cangkringan, Godean, Seyegan, dan
Prambanan;
 tanah liat di Kecamatan Tempel, Godean, Seyegan, Sleman, Gamping, Prambanan,
dan Berbah;
 pasir dan kerikil di seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Sleman.
c. Kawasan peruntukan industri; meliputi lahan seluas 299 hektar di Kecamatan Gamping,
Berbah, dan Kalasan
d. Kawasan permukiman; meliputi kawasan permukiman perdesaan (10.733 hektar) dan
kawasan permukiman perkotaan (12.590 hektar) yang tersebar di 17 kecamatan.
e. Kawasan peruntukan pariwisata; meliputi tema wisata alam, tema wisata budaya, tema
wisata perkotaan dan tema wisata pertanian.
f. Kawasan hutan; kawasan hutan rakyat (4.167 hektar) di Kecamatan Gamping, Seyegan,
Prambanan, Turi, Pakem dan Cangkringan.
g. Kawasan pertahanan dan keamanan; meliputi
 Kompi C Batalyon Infanteri 403 dan Kompi Panser 2 Batalyon Kavaleri 2 di
Kecamatan Gamping;
 Batalyon Infanteri 403 di Kecamatan Depok; dan
 Bandar Udara Adisutjipto dan Pangkalan Udara Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Angkatan Udara (AU) Adisutjipto di Kecamatan Depok dan Berbah.

3.4.1.4. Kawasan Strategis Wilayah


1. Kawasan strategis pertahanan keamanan; adalah kawasan Bandar Udara Adisutjipto dan
Pangkalan Udara Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) Adisutjipto.
2. Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi;
a. Kawasan fungsi keamanan dan ketahanan pangan wilayah adalah kawasan pertanian
lahan basah beririgasi teknis seluas 4.886 hektar yang berada di Selatan Selokan
Mataram, di Kecamatan Moyudan, Minggir, Godean, Seyegan, Mlati, dan Tempel.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 17


b. Kawasan Perkotaan Yogyakarta adalah kawasan perkotaan Kabupaten Sleman yang
berada di dalam Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY).
3. Kawasan strategis sosial dan budaya, adalah kawasan peninggalan arkeologis berupa situs
peninggalan purbakala Kawasan Candi Prambanan di Kecamatan Prambanan.
4. Kawasan strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup; meliputi Kawasan Taman
Nasional Gunung Merapi dan Kawasan resapan air.

Adapun permasalahan pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman berdasarkan


telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
keberhasilan penangannya dapat disajikan pada tabel 3.5. berikut ini :

Tabel 3.5.
Permasalahan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman Berdasarkan Telaahan Dinas Lingkungan
Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No Rencana Tata Ruang Permasalahan Sebagai Faktor


Wilayah terkait Tugas dan Pelayanan BLH
Penghambat Pendorong
Fungsi Dinas Lingkungan Kabupaten Sleman
Hidup
Pengendalian  Penerbitan  Belum  Adanya
1.
pemanfaatan ruang UKL/UPL, tersusunnya aturan
rekomendasi SOP perundangan
dokumen penerbitan bidang
lingkungan dan UKL/UPL, lingkungan
izin lingkungan. rekomendasi hidup.
dokumen
lingkungan dan
izin
lingkungan.
 Pengembangan  Keterbatasan/  Adanya peran
Ruang Terbuka sedikitnya serta
Hijau belum lahan yang masyarakat.
optimal dapat dimiliki
 Adanya CSR
oleh
pemerintah.
 Belum adanya
master plan
RTH.
 Kurangnya
koordinasi
lintas sector.
 Masih
kurangnya
kesadaran
masyarakat
tentang arti
pentingnya
kawasan
lindung.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 18


Kebijakan pengembangan  Masih lemahnya  Belum  Adanya
2.
struktur/ pola ruang. pengendalian lengkapnya dukungan
pemanfaatan peraturan sarana dan
ruang perundangan prasrana
pelaksanaan yang cukup
penataan memadai.
ruang di
daerah.
 Masih
lemahnya
kepastian
hukum dan
koordinasi
dalam
pengendalian
pemanfaatan
ruang.

 Masih terjadinya  Adanya  Adanya


alih fungsi lahan pertambahan pemberian
pertanian ke non jumlah sebagian
pertanian yang penduduk dan kewenangan
tidak berizin. urbanisasi. ke
Kecamatan
untuk
mengawasi
pelanggaran
RTRW/RDTR.
 Adanya Perda
yang
mengatur
RTRW/ RDTR
di Kabupaten
Sleman.

3.4.2. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ( KLHS)

Telaahan kajian lingkungan hidup strategis Kabupaten Sleman tahun 2016-2021


ditujukan untuk dapat mengidentifikasi permasalahan lingkungan hidup yang dipandang
strategis oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman. Berkut ini dapat disajikan
berbagai permasalahan terkait dengan Analisis KLHS yang menjadi tugas Dinas
Lingkungan Hidup untuk dapat melakukan pengendalian dan pelayanan:

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 19


Tabel 3.6.
Permasalahan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman berdasarkan Analisis
KLHS beserta factor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No KLHS Terkait Permasalahan Faktor


Dengan Tugas dan Pelayanan OPD
Penghambat Pendorong
Fungsi OPD

1. Pengendalian - Pencemaran - Kesadaran - Adanya


ekologi lingkungan udara, air, tanah masyarakat berbagai
di wilayah - Pencemaran masih belu peraturan dan
Kabupaten Sleman sungai optimal. kebijakan
- Degradasi - Keterbatasan pemerintah
lingkungan lahan pusat/ daerah
yang pro
lingkungan
2. Kualitas dan - Terjadinya - Perubahan tata - - Adanya
kuantitas air penurunan mutu guna lahar dari pertaturan
dan area pertanian pemerintah
ketersediaan air menjadi non terkait dengan
baku/ air minum. pertanian/ pengendalian/
terbangun. tata
lingkungan

3. Pengelolaan limbah - Pengelolaan - Keterbatasan - - Adanya


B3 limbah B3 belum sarana dan pertaturan
dilakukan prasarana pemerintah
dengan baik. pengolahan terkait dengan
- Banyak limbah B3. pengendalian/
usaha/kegiatan tata
yang lingkungan
menghasilkan
limbah B3 belum
memiliki izin
yang sesuai.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 20


4. Pengelolaan - Pengelolaan - Sarana dan - Komitmen
Persampahan pelayanan prasarana dan
sampah belim pengelolaan dukungan
optimal. sampah belum Pemerintah
optimal. Pusat
- Belum maupun
tersedianya Daerah
TPA/ TPST cukup tinggi.
yang - Adanya
representative. embrio
- Kesadaran pengelolaan
masyarakat sampah
tentang mandiri, bank
pengelolaan sampah dan
sampah belum 3 R.
optimal.
5. Pengelolaan Air - Pengelolaan - Sarana dan - Peraturan
Limbah pelayanan air prasarana Pemerintah
limbah belum pengelolaan air Pusat dan
optimal. limbah belum Daerah
optimal. tentang
pengelolaan
air limbah.
- Supporting
dana dari
APBN.

6. Penataan dan - Belum - Keterbatasan - Komitmen


Pengelolaan Ruang optimalnya lahan yang dan
Terbuka Hijau penataan dan dimiliki dukungan
(RTH) pengelolaan Pemerintah. Pemerintah
Ruang Terbuka - Keterbatasan Pusat
Hijau di wilayah sarana dan maupun
Kabupaten prasarana untuk Daerah
Sleman. penataan/ cukup tinggi.
pengelolaan - Adanya
RTH. peran serta
masyarakat.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 21


3.5. Penentuan Isu-Isu Strategi

Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan
pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik
bersifat penting, mendasar,mendesak dan menentukan tujuan penyelenggaraan pemerintahan
daerah. Adapun Isu-isu strategis di wilayah Kabupaten Sleman yang terkait dengan bidang
lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:

a. Isu Limbah Padat

Isu limbah padat, khususnya persoalan pesampahan di kawasan perkotaan,


merupakan salah satu persoalan lingkungan yang menonjol dan cenderung semakin
bermasalah. Persoalan ini ditandai dengan meningkatnya timbunan sampah, makin langkanya
lahan yang dapat digunakan sebagai tempat pembuangan sementara (TPS) maupun tempat
pengolahan akhir (TPA), dan sistem teknologi pengelolaan sampah yang digunakan belum
mampu mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Sleman. Pengelolaan TPST/ TPA dengan
sistem sanitay landfill belum dapat dilaksanakan secara optimal juga merupakan
permasalahan tersendiri. Tingginya volume timbulan sampah dan pengelolaan yang secara
umum belum memadai telah menimbulkan berbagai macam persoalan lingkungan seperti
pencemaran tanah, air tanah, air permukaan dan udara (bau dan gas methane).

b. Isu Limbah Cair

Dengan semakin berkembangnya permukiman dan pusat-pusat pertumbuhan di


wilayah Kabupaten Sleman menyebabkan timbulnya permasalahan yang terlait dengan air
limbah rumah tangga maupun limbah industri. Permasalahan ini banyak terjadi di kawasan
perkotaan, khususnya di kawasan padat penduduk.

Persoalan sumber daya air juga mencakup persoalan penurunan kualitas. Pemantauan yang
dilakukan terhadap kualitas air sungai di 11 lokasi, menunjukkan bahwa hampir seluruh sungai
tersebut telah tercemar dengan derajat yang berbeda-beda. Sungai-sungai yang masih
memenuhi baku mutu air sesuai dengan peruntukannya sudah sangat sedikit jumlahnya, dan
berada di daerah yang tingkat pembangunan serta kepadatan penduduknya relatif rendah.
Tingginya pencemaran air akibat limbah industri, pertanian dan rumah tangga menyebabkan
turunnya kualitas sumber air.

Persoalan sumber daya air juga mencakup persoalan penurunan kualitas. Pemantauan yang
dilakukan terhadap kualitas air sungai di 11 lokasi, menunjukkan bahwa hampir seluruh sungai
tersebut telah tercemar dengan derajat yang berbeda-beda. Sungai-sungai yang masih
memenuhi baku mutu air sesuai dengan peruntukannya sudah sangat sedikit jumlahnya, dan

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 22


berada di daerah yang tingkat pembangunan serta kepadatan penduduknya relatif rendah.
Tingginya pencemaran air akibat limbah industri, pertanian dan rumah tangga menyebabkan
turunnya kualitas sumber air.

c. Isu Pencemaran Udara

Kondisi kualitas udara di beberapa lokasi, mengindikasikan kecenderungan


memburuk dan secara rata-rata kurang baik. Jenis-jenis polutan utama yang dihasilkan dari
emisi transportasi diantaranya adalah debu (partikulat), sulfur dioksida (SO2), oksida nitrogen
(NOx), timbal (Pb) dan karbon monoksida (CO). Pemantauan kualitas udara yang dilakukan,
memperlihatkan bahwa sebagian memiliki kondisi kualitas udara pada tingkat berbahaya
selama proses pemantauan.

d. Isu terkait Ekosistem dan Pengelolaan limbah B3

Kabupaten Sleman memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yangsangat tinggi.


Keanekaragaman hayati ini tengah menghadapi berbagai ancaman yang serius. Berbagai
aktivitas manusia yang secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan terjadinya
fragmentasi habitat telah menyebabkan penurunan kualitas dan bahkan kepunahan
keanekaragaman hayati. Kegiatan pembangunan, dengan tiga aspek utamanya; yaitu manusia
dengan berbagai kebutuhannya, pemanfaatan teknologi dengan berbagai dampaknya, serta
dinamika kondisi alam dengan berbagai resiko kerentanan dan kebencanaan yang dimilikinya
berkontribusi langsung pada kerusakan dan kepunahan keanekaragaman hayati

Selain itu, bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbah B3 dari berbagai sektor
seperti industri, dan pertanian termasuk sektor domestik (rumah tangga) juga menunjukkan
peningkatan volume, yang bila tidak terkelola berpotensi meningkatkan resiko kerusakan
lingkungan hidup, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Persoalannya adalah pengelolaan B3 dan limbah B3 dipandang rumit dan mahal, sehingga
bila disertai dengan rendahnya pemahaman masyarakat menjadikan isu pengelolaan limbah
B3 bertambah serius dari tahun ke tahun

Posisi geografis, kondisi geologis serta berbagai perubahan telah menempatkan


Kabupaten Sleman sebagai wilayah yang unik dan spesifik yang tidak dapat ditemukan pada
wilayah lain. Disisi lain, keadaan tersebut telah membawa berbagai konsekuensi yang cukup
mendasar khususnya hal-hal yang berkaitan dengan bencana alam maupun perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Dalam konteks pengelolaan lingkungan hidup, upaya-upaya
mitigasi dan pengurangan dampak bencana terutama ditujukan pada jenis-jenis bencana angin
ribut, gempa bumi, kekeringan, dan erupsi Gunung Merapi.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 23


Fenomena kekeringan yang terjadi diindikasikan juga sebagai bukti adanya
perubahan iklim global. Dibandingkan 150 tahun lalu, suhu rata-rata permukaan bumi kini
meningkat 0,6 oC dan diperkirakan tahun 2100 suhu rata-rata permukaan bumi diperkirakan
akan naik lagi sebesar 1,4-5,8 oC. Hal ini menyebabkan keseimbangan lingkungan global
terganggu dan akan secara langsung mempengaruhi pola pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Adaptasi terhadap perubahan iklim mutlak diperlukan, khususnya yang
terkait dengan strategi pembangunan sektor kehutanan, pertanian, infrastruktur sumberdaya
air dan permukiman, kesehatan dan pembangunan yang mengikuti prinsip perencanaan tata
ruang.

Kebijakan lingkungan hidup sarat dengan aspek politik karena kuatnya keragaman
pemangku kepentingan yang tata nilainya sering bertolak belakang. Tipologi keputusan yang
dihasilkannya akan selalu diperangkap perdebatan etika, karena kebijakan lingkungan hidup
berhubungan langsung dengan tata kuasa, produksi, konsumsi, dan pelestarian sumber daya
alam. Dinas Lingkungan Hidup tidak bisa semata-mata bergerak di area ekologis saja, tetapi
juga harus menjembataninya dengan isu-isu ekonomi maupun sosial. Kebijakan lingkungan
hidup sarat dengan aspek politik karena kuatnya keragaman pemangku kepentingan yang tata
nilainya sering bertolak belakang. Tipologi keputusan yang dihasilkannya akan selalu
diperangkap perdebatan etika, karena kebijakan lingkungan hidup berhubungan langsung
dengan tata kuasa, produksi, konsumsi, dan pelestarian sumber daya alam. Dinas Lingkungan
Hidup tidak bisa semata-mata bergerak di area ekologis saja, tetapi juga harus
menjembataninya dengan isu-isu ekonomi maupun sosial.

e. Isu Pengelolaan Persampahan

Pelayanan persampahan di Kabupaten Sleman masih belum optimal. Keadaan tersebut


disebabkan oleh karena perkembangan penduduk, permukiman, perkantoran dan kawasan
perkotaan yang sangat pesat tanpa diimbangi tersedianya sarana dan prasarana
persampahan yang memadai. Sebagai dampaknya masih sering ditemukan adanya
pembuangan sampah secara illegal.

f. Isu Pengelolaan Air Limbah

Pelayanan air limbah di Kabupaten Sleman merupakan hal yang mulai mendapat perhatian
khusus, oleh karena perkembangan permukiman di kawasan perkotaan maupun perdesaan
yang relative tinggi. Disamping itu letak geografis sebagian wilayah perkotaan Kabupaten
Sleman berada di sebelah utara Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul mengharuskan
adanya pengelolaan air limbah domestic sebaik-baiknya agar supaya tidak menimbulkan
pencemaran di kawasan sekitarnya.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 24


g. Isu Penataan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

Penataan/ pengelolaan ruang terbuka hijau di wilayah kabupaten Sleman belum dapat
terlaksana secara optimal. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan kepemilikan lahan oleh
Pemerintah, kesadaran masyarakat yang masih relative rendah, nilai jual tanah yang relatih
tinggi, dan keterbatasan sarana dan prasarana. Disisi lain, ketersediaan ruang terbuka hijau ke
depan mutlak dibutuhkan oleh masyarakat.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 25


Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 III- 1
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. V i s i dan Misi


4.1.1. Visi
Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah
yang ingin dicapai dalam lima/enam tahun mendatang. Dalam melaksanaan
tugas dan fungsinya, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman
berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sleman. Agar supaya tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup
dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, maka diperlukan dukungan anggaran, sarana dan
prasarana yang memadai, sumber daya manusia yang kompeten, tersedianya
data dan informasi yang valid serta peran serta masyarakat di bidang
lingkungan hidup. Untuk mewujudkan harapan/ cita-cita/ impian tersebut
diperlukan adanya visi yang dapat memberikan inspirasi dan motivasi kerja
bagi seluruh pegawai Dinas Lingkungan Hidup.

Adapun Visi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman sebagaimana visi


yang tercantum dalam RPJMD yang ingin dicapai untuk periode tahun 2016-
2021 adalah sebagai berikut :
“ Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih Sejahtera, Mandiri,
Berbudaya, dan Terintegrasikannya sistem e-government menuju
smart regency pada tahun 2021 ”.
Penjabaran dari Visi tersebut adalah :

Sejahtera :

Adalah suatu keadaan di mana masyarakat terpenuhi kebutuhan dasarnya,


baik kebutuhan lahir dan batin, secara merata. Beberapa indikator untuk
mengukur

pencapaian sejahtera adalah Indeks Pembangunan Manusia, menurunnya


ketimpangan ekonomi, menurunnya angka kemiskinan, meningkatnya
kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 IV- 1


Mandiri :

Adalah suatu keadaan di mana Pemerintah Kabupaten Sleman memiliki


kemampuan mendayagunakan potensi local dan sumber daya yang ada,
memiliki ketahanan terhadap dinamika yang berlangsung serta kemampuan
untuk mengidentifikasikan kebutuhan dan masalah yang ada di sekitarnya
sehingga mampu mencari solusi dan mengoptimalkan sumber daya dan
potensi yang dimilikinya. Beberapa indikator untuk mengukur pencapaian
kemandirian adalah meningkatnya daya saing daerah dan meningkatnya
prasarana dan sarana perekonomian.

Meningkatnya prasarana dan sarana perekomiana dapat dilihat dari kondisi


infrastruktur dan peluang investasi

Daya saing sektor lokal dicapai dengan meningkatkan jumlah desa wisata
mandiri, nilai tukar petani, persentase peningkatan produksi pertanian dan
perikanan, peningkatan nilai produksi industri, nilai eksport, dan kontribusi
pendapatan asli daerah terhadap pendapatan.

Berbudaya :

Adalah suatu keadaan di mana di dalam mayarakat tertanam dan terbina nilai
– nilai tatanan dan norma yang luhur tanpa meninggalkan warisan budaya dan
seni

Beberapa indikatoryang dapat mencerminkan sikap berbudaya masyarakat


adalah meningkatnya kenyamanan dan ketertiban, kemampuan mitigasi
mayaratakat terhadap bencana, penanaman nilai-nilai karakter, meningkatnya
kerukunan masyarakat, meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya,
serta perempuan dan anak yang semakin terlindungi.

Terintegrasisikanya sistem e-government :

Adalah Terintegrasinya sistem e-Govt, bahwa dalam memberikan pelayanan


kepada masyarakat diperlukan sistem pelayanan yang lebih baik yang
merupakan paduan sistem regulasi, kebijakan, sikap dan perilaku, yang
didukung dengan teknologi informasi yang modern yang mampu memberikan
respon dan efektivitas yang tinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan
unruk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dalam rangka
mewujdkan Smart Regency yaitu suatu kabupaten yang dapat memberikan
layanan publik secara tepat, cepat, mudah, murah, dan terintegrasi antar unit

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 IV- 2


pemerintah dengan dukungan penggunaan teknologi informasi, untuk
meningkatkan partisipasi publik dan trasparasi penyelengaraan pemerintahan.

4.1.2. Misi
Misi merupakan penjabarkan dari visi dan disusun dalam rangka
mengimplementasikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
mewujudkan misi tersebut. Rumusan misi merupakan upaya apa yang
rangka bagi tujuan dan sarana serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan
menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi.

Rumusan misi disusun dengan memperhatikan faktor-faktor


lingkunganstrategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi serta
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalampembangunan
daerah. Misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan
dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi.

Dengan gambaran misi yang demikian, tim menelaah misi kepala


daerah dan makna serta implikasinya bagi perencanaan pembangunan,lalu
menerjemahkannya kedalam pernyataan misi sesuai kriteria pernyataan misi
sebagaimana telah dijelaskan di atas.

Adapun Misi yang harus dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup


Kabupaten Sleman adalah Misi 1 dan Misi 4 yaitu :

a. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan


kualitas birokrasi yang responsive dan penerapan e-govt yang
terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat ( Misi 1 );
b. Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumberdaya
alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan ( Misi 4 ).

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Penetapan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD didasarkan


pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi
dan misi. Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam bentuk yang lebih tepat dan
terarah dalam rangka mencapai visi dan misi suatu dinas/ Dinas/ instansi.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 IV- 3


Tujuan Jangka Menengah

Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi serta faktor-faktor


penentu keberhasilan yang menggambarkan hasil akhir yang akan dicapai
dalam jangka waktu lima atau enam tahun dan bersifat idealistik, mengandung
nilai-nilai keluhuran dan keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan ke
arah yang lebih baik, serta menjadi arah kebijakan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Sleman. Berdasarkan misi yang harus diemban, maka Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman menetapkan tujuan sebagai berikut :
1. Menguatkan tata kelola pemerintahan.
2. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Sleman.

Sasaran Jangka Menengah

Untuk memberikan arah dan tolok ukur yang jelas dari tujuan yang telah
diuraikan ke sasaran jangka menengah. Adapun secara rinci sasaran jangka
menengah yang ingin dicapai untuk periode tahun 2017-2021 pada tabel 4.1.
sebagai berikut :
Tabel 4.1.
Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman
Periode Tahun 2017-2021

SASARAN
No
URAIAN INDIKATOR
1. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Persentase temuan hasil
dan keuangan pemeriksaan yang ditindaklanjuti

Predikat LAKIP

2. Meningkatnya kualitas pelayanan Indeks kepuasan masyarakat


publik

3. Meningkatnya kelestarian fungsi Indeks pencemaran air sungai


lingkungan hidup

Indeks pencemaran udara

Indeks tutupan hutan

4. Meningkatnya pelayanan dan Cakupan layanan IPAL Komunal


penyediaan prasrana dan sarana
sanitasi
Cakupan sambungan rumah (SR)
air limbah

Rasio sampah yang tertangani

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 IV- 4


4.2.3. HUBUNGAN ANTARA TUJUAN, SASARAN, DAN INDIKATOR KINERJA

Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan diperlukan adanya sasaran dan


indikator kinerja yang ingin direlisasikan oleh Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Sleman pada periode tahun 2016-2021. Hubungan antara Tujuan,
Sasaran Jangka Menengah dan Indikator Kinerja dapat disajikan dalam tabel
berikut ini :

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 IV- 5


Tabel 4.2.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup

TARGET KINERJA SASARAN PADA


NO TUJUAN INDIKATOR TARGET SASARAN INDIKATOR SASARAN TAHUN -
TUJUAN 2021
2017 2021 2017 2018 2019 2020
1. Menguatkan Tata Predikat LAKIP A A Meningkatnya akuntabilitas Persentase temuan 100 100 100 100 100
Kelola kinerja dan keuangan hasil pemeriksaan yang
Pemerintahan ditindaklanjuti
Predikat LAKIP A A A A A
Meningkatnya kualitas Indeks kepuasan 78,74 78,80 78,87 78,90 79,00
pelayanan publik masyarakat
2. Meningkatnya Indeks Kualitas 36,82 39,00 Meningkatnya kelestarian Indeks pencemaran air 43 44 45 46 47
kualitas lingkungan Lingkungan fungsi lingkungan hidup sungai
hidup Hidup
Indeks pencemaran 41 42 43 44 45
udara
Indeks tutupan hutan 32,26 32,27 32,28 32,29 32,30

Meningkatnya pelayanan Cakupan layanan IPAL 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00
dan penyediaan prasrana Komunal
dan sarana sanitasi
Cakupan sambungan 5,49 6,00 6,50 7,00 7,50
rumah (SR) air limbah
Rasio sampah yang 29,50 32,00 33,50 35,00 36,50
tertangani
4.3. Strategi dan Kebijakan

4.3.1. Analisis Lingkungan Strategis


Untuk menganalisis lingkungan strategis Dinas Lingkungan Hidup, digunakan
pengklasifikasian masalah dengan menggunakan metodhe SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity dan Threats).
Strength : merupakan kondisi kekuatan yang terdapat di Dinas Lingkungan Hidup.
Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat di lingkungan
internal Dinas Lingkungan Hidup.
Weakness : merupakan kondisi kelemahan yang terdapat di Dinas Lingkungan Hidup.
Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat di lingkungan
internal Dinas Lingkungan Hidup.
Opportunity : merupakan peluang yang terdapat di Dinas Lingkungan Hidup. Peluang
yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat di lingkungan eksternal
Dinas Lingkungan Hidup
Threats : merupakan tantangan yang terdapat di Dinas Lingkungan Hidup.
Tantangan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat di lingkungan
eksternal Dinas Lingkungan Hidup.

4.3.1.1 .Analisis Lingkungan Internal (ALI)


a. Kekuatan (Strength)
1) Adanya peran Dinas Lingkungan Hidup yang tertuang dalam struktur
organisasi, tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup.

Struktur Organisasi, tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten


Sleman terdapat di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 80 Tahun 2016
tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup.
2) Komitmen dan motivasi pegawai cukup tinggi.
Adanya kebanggaan yang dimiliki oleh setiap pegawai di Dinas Lingkungan
hidup dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dengan penuh rasa
tanggung jawab.
3) Kondisi lingkungan kerja yang kondusif.
Adanya koordinasi dan kerja sama antar seksi yang cukup baik
4) Kemampuan berkomunikasi pegawai dengan masyarakat cukup baik.
Terjalinnya kerja sama yang baik antara pegawai dan masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
5) Tersedianya Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD).
Di Kabupaten Sleman memiliki 3 (tiga) orang PPLHD.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 IV- 9


b. Kelemahan (Weakness)
1) Jumlah SDM kurang
Jumlah pegawai Dinas Lingkungan Hidup masih kurang memadai untuk
melaksanakan program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab Dinas
Lingkungan Hidup.
2) Dukungan prasarana dan sarana kerja kurang terpenuhi.
Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang dimiliki masih sangat
terbatas sehingga pelaksanaan kegiatan kurang lancar dan mengakibatkan
biaya yang cukup besar.
3) Kompetensi pegawai kurang memadai.
Banyak staf yang masih memerlukan pelatihan teknis di bidang lingkungan
hidup.
4) Masih kurang tersedianya peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan
hidup.
Masih diperlukan adanya peraturan perundang-undangan daerah di bidang
lingkungan hidup agar pelaksanaannya lebih implementatif disamping standard
operating procedure (SOP) maupun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis.
5) Kurang tersedianya data sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Data sumber daya alam dan lingkungan hidup yang digunakan sebagai dasar
untuk membuat kebijakan pengelolaan lingkungan hidup masih sangat terbatas.

4.3.1.2. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)


a. Peluang (Opportunitiy)
1) Adanya peluang kerjasama dengan pihak lain.
Dengan banyaknya perguruan tinggi dan lembaga yang bergerak di bidang
lingkungan hidup akan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kerja sama
dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2) Komitmen pimpinan daerah akan lingkungan hidup cukup tinggi.
Banyak kebijakan pimpinan daerah yang cukup mendukung pelaksanaan
pengelolaan lingkungan hidup.
3) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tersedianya teknologi di bidang lingkungan hidup yang berdampak terhadap
kemudahan pengelolaan lingkungan hidup. Terlebih lagi berkembangnya
teknologi informasi memberi kemudahan aksesibilitas dan kecepatan informasi
dalam pengambilan keputusan.
4) Terdapatnya kearifan lokal dalam budaya tradisional.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 IV- 10


Banyak terdapat kearifan lokal dalam budaya tradisional masyarakat Sleman
yang mengandung nilai-nilai dan konsep pengelolaan lingkungan hidup.
5) Terdapatnya kesempatan institusi untuk ditingkatkan dari Kantor menjadi Dinas,
mengingat kompleksitas permasalahan yang akan dihadapi di kemudian hari.

b. Ancaman (Treath)
1) Tumbuh dan berkembangnya usaha/kegiatan yang berpotensi menimbulkan
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
Banyak usaha/kegiatan di Kabupaten Sleman selain memberikan dampak positif
pada perekonomian juga menimbulkan dampak negatif terhadap kelestarian
fungsi lingkungan hidup.
2) Meningkatnya tuntutan pelayanan di bidang lingkungan hidup.
Pelayanan bidang lingkungan hidup meliputi pengesahan/ rekomendasi
dokumen lingkungan, perijinan lingkungan, dan penyelesaian adua kasus
lingkungan. Kondisi saat ini masyarakat menuntut pelayanan yang cepat, tepat,
dan akurat dari pemerintah.
3) Kepedulian/partisipasi sebagian aparat, masyarakat dan swasta akan
kelestarian fungsi lingkungan hidup masih rendah.
Banyak masyarakat dan swasta yang kurang peduli terhadap lingkungan hidup
disebabkan karena ketidaktahuan atau kurangnya kesadaran mereka terhadap
lingkungan hidup.
4) Belum optimalnya koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Belum optimalnya koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan
menyebabkan banyak upaya pengelolaan lingkungan hidup yang terkesan jalan
sendiri-sendiri.
5) Ketaatan warga masyarakat dan swasta terhadap peraturan perundang-
undangan di bidang lingkungan hidup masih rendah.
Banyaknya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan oleh
masyarakat dan swasta sehingga menimbulkan kasus lingkungan hidup.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 IV- 11


Berdasarkan Analisa Lingkungan Internal dan Analisa Lingkungan Eksternal ,
Matriks Analisys SWOT dapat disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.3.
Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats)

Kekuatan (Strength-S) Kelemahan (Weakness-W)

1) Adanya peran Dinas Lingkungan 1) Jumlah SDM belum memadai


Hidup yang tertuang dalam struktur 2) Dukungan prasarana dan sarana
organisasi, tugas dan fungsi Dinas kerja kurang terpenuhi.
Lingkungan Hidup
3) Kompetensi pegawai kurang
2) Komitmen dan motivasi pegawai memadai.
cukup tinggi.
4) Kurang tersedianya peraturan
3) Kondisi lingkungan kerja yang perundang-undangan di bidang
kondusif. lingkungan hidup.
4) Kemampuan berkomunikasi pegawai 5) Kurang tersedianya data sumber
dengan masyarakat cukup baik. daya alam dan lingkungan hidup.
5) Tersedianya Pejabat Pengawas
Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD).

Peluang (Opportunities-O) Ancaman (Threats-T)

1) Komitmen pimpinan daerah akan 1) Tumbuh dan berkembangnya


lingkungan hidup cukup tinggi. usaha/kegiatan yang berpotensi
menimbulkan pencemaran dan
2) Adanya peluang kerjasama dengan
kerusakan lingkungan hidup.
pihak lain.
2) Meningkatnya tuntutan
3) Berkembangnya ilmu pengetahuan
pelayanan bidang lingkungan
dan teknologi.
hidup.
4) Terdapatnya kearifan lokal dalam
3) Kepedulian/partisipasi sebagian
budaya tradisional.
aparat, masyarakat dan swasta
5) Terdapatnya kesempatan peningkatan akan kelestarian fungsi
institusi dari Dinas menjadi Dinas lingkungan hidup masih rendah.
/Dinas.
4) Belum optimalnya koordinasi
dengan berbagai pemangku
kepentingan
5) Ketaatan warga masyarakat dan
swasta terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang
lingkungan hidup masih rendah.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 IV- 12


4.3.1.3. Analisis Faktor Penentu Keberhasilan
a. Analisis Strategi dan Pilihan
Analisa strategi dan pilihan merupakan evaluasi dan analisis terhadap
berbagai pilihan strategi yang disusun dengan memadukan antara kekuatan-
peluang, kekuatan-kelemahan, ancaman-peluang dan kelemahan-ancaman
menggunakan metode analisa SWOT dengan hasil sebagai berikut :
1. Kekuatan – Peluang (S – O)
a) Optimalkan peran SOTK serta tugas pokok dan fungsi melalui kearifan lokal
dalam budaya tradisional masyarakat Sleman dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup.
b) Optimalkan kemampuan berkomunikasi pegawai untuk bekerjasama dengan
pihak lain dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup.
c) Optimalkan peran Dinas Lingkungan Hidup dalam bentuk peningkatan
institusi dari Dinas menjadi Dinas.
2. Kelemahan – Peluang (W – O)
a) Meningkatkan ketersediaan data sumberdaya alam dan lingkungan hidup
melalui dukungan peluang kerjasama dengan pihak lain.
b) Meningkatkan kompetensi pegawai melalui dukungan pimpinan daerah.
c) Menyusun peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup
melalui dukungan pimpinan daerah.
3. Kekuatan – Ancaman (S – T)
a) Optimalkan peran Dinas Lingkungan Hidup untuk meningkatkan kepedulian
dan partisipasi aparat, masyarakat dan swasta.
b) Gunakan komitmen dan motivasi pegawai yang cukup tinggi untuk memenuhi
tuntutan pelayanan bidang lingkungan hidup.
c) Optimalkan PPLHD yang ada untuk meningkatkan ketaatan warga
masyarakat dan swasta terhadap peraturan perundang-undangan bidang
lingkungan hidup yang masih rendah.
4. Kelemahan – Ancaman (W – T)
a) Atasi kompetensi pegawai yang kurang memadai untuk mengendalikan
usaha/kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran dan kerusakan
lingkungan.
b) Atasi sarana dan prasarana kerja yang kurang untuk memenuhi tuntutan
pelayanan bidang lingkungan hidup.

c) Atasi kompetensi pegawai yang kurang untuk melakukan koordinasi dengan


berbagai pemangku kebijakan.
Analisis Strategi Alternatif dan Pilihan dengan Analisis SWOT dapat disajikan
pada tabel 4.4. sebagai berikut:

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 IV- 13


Tabel 4.4.

ANALISIS STRATEGI ALTERNATIF DAN PILIHAN DENGAN ANALISIS SWOT

Kekuatan (Strength-S) Kelemahan (Weakness-W)


1) Adanya peran Dinas Lingkungan Hidup yang tertuang 1) Jumlah SDM kurang
dalam struktur organisasi, tugas dan fungsi Dinas 2) Dukungan prasarana dan sarana kerja kurang terpenuhi.
A LI Lingkungan Hidup 3) Kompetensi pegawai kurang memadai.
2) Komitmen dan motivasi pegawai cukup tinggi. 4) Kurang tersedianya peraturan perundang-undangan di bidang
3) Kondisi lingkungan kerja yang kondusif. lingkungan hidup.
4) Kemampuan berkomunikasi pegawai dengan 5) Kurang tersedianya data sumber daya alam dan lingkungan
masyarakat cukup baik.` hidup
ALE 5) Tersedianya Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup
Daerah (PPLHD).
Peluang (Opportunities-O) S-O W-O
1) Komitmen pimpinan daerah akan lingkungan a) Optimalkan peran SOTK serta tugas pokok dan fungsi a) Meningkatkan ketersediaan data sumberdaya alam dan
hidup cukup tinggi. melalui kearifan lokal dalam budaya tradisional lingkungan hidup melalui dukungan peluang kerjasama
2) Adanya peluang kerjasama dengan pihak lain. masyarakat Sleman dalam upaya pelestarian dengan pihak lain.
3) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. lingkungan hidup. b) Meningkatkan kompetensi pegawai melalui dukungan
4) Terdapatnya kearifan lokal dalam budaya b) Optimalkan kemampuan berkomunikasi pegawai untuk pimpinan daerah.
tradisional. bekerjasama dengan pihak lain dalam upaya c) Menyusun peraturan perundang-undangan di bidang
5) Terdapatnya kesempatan peningkatan institusi pengelolaan lingkungan hidup. lingkungan hidup melalui dukungan pimpinan daerah.
dari Dinas menjadi Dinas /Dinas. c) Optimalkan peran Dinas Lingkungan Hidup dalam
bentuk peningkatan institusi dari Kantor menjadi Dinas.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 IV- 1


Ancaman (Threats-T) S-T W-T

1) Meningkatnya tuntutan pelayanan bidang a) Optimalkan peran Dinas Lingkungan Hidup untuk a) Atasi kompetensi pegawai yang kurang memadai untuk
lingkungan hidup. meningkatkan kepedulian dan partisipasi aparat, mengendalikan usaha/kegiatan yang berpotensi menimbulkan
2) Tumbuh dan berkembangnya usaha/kegiatan masyarakat dan swasta. pencemaran dan kerusakan lingkungan.
yang berpotensi menimbulkan pencemaran dan b) Gunakan komitmen dan motivasi pegawai yang cukup b) Atasi sarana dan prasarana kerja yang kurang untuk
kerusakan lingkungan hidup. tinggi untuk memenuhi tuntutan pelayanan bidang memenuhi tuntutan pelayanan bidang lingkungan hidup.
3) Kepedulian/partisipasi sebagian aparat, lingkungan hidup. c) Atasi kompetensi pegawai yang kurang untuk melakukan
masyarakat dan swasta akan kelestarian fungsi c) Optimalkan PPLHD yang ada untuk meningkatkan koordinasi dengan berbagai pemangku kebijakan
lingkungan hidup masih rendah. ketaatan warga masyarakat dan swasta terhadap
4) Ketaatan warga masyarakat dan swasta terhadap peraturan perundang-undangan bidang lingkungan
peraturan perundang-undangan di bidang hidup yang masih rendah.
lingkungan hidup masih rendah.
5) Belum optimalnya koordinasi dengan berbagai
pemangku kepentingan

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 IV- 2


b. Skoring

Anggota Tim 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Prio


Nilai
STRATEGI ritas

Strategi S - O
1. Optimalkan peran SOTK serta 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28 XII
tugas dan fungsi melalui
kearifan lokal dalam budaya
tradisional masyarakat Sleman
dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup.
2. Optimalkan kemampuan 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31 IX
berkomunikasi pegawai untuk
bekerja sama dengan pihak lain
dalam upaya pengelolaan
lingkungan hidup.
3. Optimalkan peran Dinas 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 XI
Lingkungan Hidup dalam
bentuk peningkatan institusi
dari Dinas menjadi Dinas .
Strategi W - O
1. Meningkatkan ketersediaan 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 36 V
data sumber daya alam dan
lingkungan hidup melalui
dukungan peluang kerjasama
dengan pihak lain.
2. Meningkatkan kompetensi 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 35 VI
pegawai melalui dukungan
pimpinan daerah.
3. Menyusun peraturan 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 33 VII
perundang-undangan di bidang
lingkungan hidup melalui
dukungan pimpinan daerah.
Strategi S - T
1. Mengoptimalkan peran Dinas 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 40 I
Lingkungan Hidup untuk
meningkatkan kepedulian dan
partisipasi aparat, masyarakat dan
swasta.
2. Gunakan komitmen dan motivasi 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 32 VIII
pegawai yang cukup tinggi untuk
memenuhi tuntutan pelayanan
bidang lingkungan hidup.
3. Gunakan Pejabat Pengawas 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39 II
Lingkungan Hidup (PPLHD) yang
ada untuk meningkatkan ketaatan
warga masyarakat dan swsta
terhadap peraturan perundang-
undangan di bidang lingkungan
hidup yang masih rendah.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 7 IV-


Lanjutan:

Anggota Tim 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Prio


Nilai
STRATEGI ritas

Stratergi W - T
1. Atasi kompetensi pegawai yang 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38 III
kurang memadai untuk
menghadapi tumbuh dan
berkembangnya usaha/kegiatan
yang berpotensi menimbulkan
pencemaran dan kerusakan
lingkungan.
2. Atasi sarana dan prasarana kerja 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 37 IV
yang kurang untuk memenuhi
tuntutan pelayanan bidang
lingkungan hidup.
3. Atasi kompetensi pegawai yang 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 X
kurang untuk melakukan
koordinasi dengan berbagai
pemangku kebijakan.

Keterangan:
1 : Sangat tidak setuju 3 : Tidak setuju
3 : Setuju 4 : Sangat setuju

4.3.1.4. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan

Faktor penentu keberhasilan adalah merupakan hasil kajian dari pilihan-


pilihan strategi yang telah diuji dengan visi, misi dan nilai-nilai organisasi. Hasil
kajian yang cermat dan mendalam dari beberapa pilihan strategi dihasilkan adanya
faktor penentu keberhasilan yang terdiri dari unsur internal dan eksternal yang
saling mendukung. Dari hasil perumusan dan pembahasan pada analisis
lingkungan internal maupun eksternal tersebut diatas, maka dapat disampaikan
beberapa faktor Penentu Keberhasilan (FPK) untuk mewujudkan visi dan misi Dinas
Lingkungan Hidup sebagai berikut:

FPK – 1 Mengoptimalkan peran Dinas Lingkungan Hidup untuk meningkatkan


kepedulian dan partisipasi aparat, masyarakat dan swasta.

FPK – 2 Gunakan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) yang


ada untuk meningkatkan ketaatan warga masyarakat dan swasta
terhadap peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup
yang masih rendah.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 8 IV-


FPK – 3 Atasi kompetensi pegawai yang kurang memadai untuk menghadapi
tumbuh dan berkembangnya usaha/kegiatan yang berpotensi
menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
FPK – 4 Atasi sarana dan prasarana kerja yang kurang untuk memenuhi tuntutan
pelayanan bidang lingkungan hidup.
FPK – 5 Tingkatkan ketersediaan data sumber daya alam dan lingkungan hidup
melalui dukungan peluang kerjasama dengan pihak lain.

4.3.2. Strategi SKPD


Dalam upaya melaksanakan program pembangunan periode tahun 2016-
2021, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman melakukan/ menetapkan strategi
sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan peran BLH serta tugas pokok dan fungsi melalui kearifan
lokal dalam budaya tradisional masyarakat Sleman dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup.

2. Meningkatkan ketersediaan data sumber daya alam dan lingkungan hidup


melalui dukungan peluang kerjasama dengan pihak lain.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan/ pengelolaan persampahan,


pengelolaan air limbah dan penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) .

4. Mengoptimalkan kemampuan berkomunikasi pegawai untuk bekerjasama


dengan pihak lain dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup.

5. Mengoptimalkan peran Dinas Lingkungan Hidup dalam bentuk peningkatan


institusi dari Kantor menjadi Dinas/ Dinas.

6. Meningkatkan ketersediaan data sumberdaya alam dan lingkungan hidup


melalui dukungan peluang kerjasama dengan pihak lain.

7. Meningkatkan kompetensi pegawai melalui dukungan pimpinan daerah.

8. Menyusun peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup


melalui dukungan pimpinan daerah.

9. Mengoptimalkan peran Dinas Lingkungan Hidup untuk meningkatkan


kepedulian dan partisipasi aparat, masyarakat dan swasta.

10. Gunakan komitmen dan motivasi pegawai yang cukup tinggi untuk
memenuhi tuntutan pelayanan bidang lingkungan hidup.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 9 IV-


11. Mengoptimalkan PPLHD yang ada untuk meningkatkan ketaatan warga
masyarakat dan swasta terhadap peraturan perundang-undangan bidang
lingkungan hidup yang masih rendah.

4.3.3. Kebijakan SKPD

Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam
suatu lingkungan tertentu dan digunakan untuk mencapai suatu tujuan, atau
merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu. Oleh karena itu kebijakan pada
dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman, pegangan
atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna
tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta
visi dan misi satuan kerja perangkat daerah. Berkaitan dengan hal tersebut,
Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman untuk periode tahun 2016-
2021 dapat disajikan pada tabel sebagai berikut :

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 10 IV-


Tabel. 4.5.
KEBIJAKAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN SLEMAN

Visi : Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya, dan Terintegrasikannya sistem
e-government menuju smart regency pada tahun 2021

Misi I : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsive dan penerapan
e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Menguatkan Tata Kelola Meningkatnya akuntabilitas  Menyusun peraturan perundang-  Meningkatkan efektivitas penegakan hukum terhadap
Pemerintahan kinerja dan keuangan undangan di bidang lingkungan pelaku pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup
hidup melalui dukungan pimpinan
daerah.
 Meningkatkan kompetensi pegawai
melalui dukungan pimpinan
daerah.
Meningkatnya kualitas  Mengoptimalkan peran BLH serta  Mendorong usaha/kegiatan untuk menaati peraturan
pelayanan publik tugas pokok dan fungsi melalui perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.
kearifan lokal dalam budaya  Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan
tradisional masyarakat Sleman kelembagaan dalam pengelolaan lingkungan hidup
dalam upaya pelestarian  Meningkatkan partisipasi para pemangku kepentingan
lingkungan hidup dalam pengelolaan lingkungan hidup
 .Mengoptimalkan kemampuan
berkomunikasi pegawai untuk
bekerjasama dengan pihak lain
dalam upaya pengelolaan
lingkungan hidup.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 IV- 7


 Mengoptimalkan peran Dinas
Lingkungan Hidup dalam bentuk
peningkatan institusi dari Kantor
menjadi Dinas/ Dinas.

Misi II: Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumberdaya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan
Kenyamanan

Tujuan Sasaran Strategi

Meningkatnya kualitas Meningkatnya kelestarian  Meningkatkan ketersediaan data  Mendorong efektivitas dan efisiensI perlindungan sumber
lingkungan hidup fungsi lingkungan hidup sumber daya alam dan lingkungan daya alam dan lingkungan hidup.
hidup melalui dukungan peluang  Mendorong pemanfaatan sumberdaya alam secara
kerjasama dengan pihak lain. bijaksana.
 Mengoptimalkan PPLHD yang ada
untuk meningkatkan ketaatan
warga masyarakat dan swasta
terhadap peraturan perundang-
undangan bidang lingkungan hidup
yang masih rendah
Meningkatnya pelayanan dan  Meningkatkan kualitas dan  Meningkatkan sarana dan prasarana teknis pengelolaan
penyediaan prasarana dan kuantitas pelayanan/ pengelolaan lingkungan hidup.
sarana sanitasi persampahan, pengelolaan air  Mendorong pemanfaatan sumberdaya alam secara
limbah dan penataan Ruang bijaksana
Terbuka Hijau (RTH)  Meningkatkan layanan pengelolaan persampahan dan air
limbah.
 Meningkatkan rasio sampah yang tertangani
 Meningkatkan proporsi jumlah rumah terlayani IPAL
komunal terhadap jumlah rumah se Kabupaten Sleman.
 Mengoptimalkan proporsi sambungan rumah (SR) air
limbah terhadap jumlah rumah di lokasi sambungan

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 IV- 8


Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 IV- 9
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Rencana Program/ Kegiatan dan Indikator Kinerja.

Dalam upaya untuk merealisasikan visi dan misi Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Sleman, diperlukan adanya Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif sehingga dinamika pembangunan dapat
tetap terarah menuju visi dan misi yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat
dimaknai bahwa Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif adalah untuk menjembatani tercapainya visi dan misi Dinas
Lingkungan Hidup. Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam
rangka mencapai setiap tujuan dan sasaran strateginya, maka langkah operasionalnya
harus dituangkan ke dalam program dan kegiatan indikatif yang sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
mempertimbangkan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup.
Berikut ini disajikan resume sasara, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman selama periode tahun 2017-2021:

Dalam upaya untuk merealisasikan visi dan misi yang telah ditetapkan diperlukan
adanya Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif.. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa Rencana Program,
Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif adalah untuk
menjembatani tercapainya visi dan misi Dinas Lingkungan Hidup. Sebagai perwujudan
dari beberapa kebijakan dan strategi dalam rangka mencapai setiap tujuan dan sasaran
strateginya, maka langkah operasionalnya harus dituangkan ke dalam program dan
kegiatan indikatif yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dengan mempertimbangkan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup.

Berikut ini disajikan resume program dan kegiatan serta indikator kinerja yang
akan dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman selama periode
tahun 2017-2021 :

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 V-1


Tabel 5.1.
Resume Program dan Kegiatan Dinas Lingkungan Hidup

No. PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA


1. Program Pengendalian Pencemaran dan Indeks pencemaran air
Perusakan Lingkungan sungai;
Hidup Indeks pencemaran udara

Kegiatan : output kegiatan di tabel 5.2


1) Koordinasi penilaian kota sehat/ Adipura
2) Pemantauan kualitas lingkungan
3) Pengkajian dampak lingkungan
4) Peningkatan peringkat kinerja
perusahaan (PROPER)
5) Koordinasi pengelolaan PROKASIH/
SUPERKASIH
6) Pengembangan produksi ramah
lingkungan
7) Koordinasi penyusunan AMDAL
8) Peningkatan peran serta masyarakat
dalam pengendalian lingkungan
9) Fasilitasi penyelesaian permasalahan
lingkungan hidup.
10) Pelayanan perijinan bidang lingkungan
hidup
2. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Indeks pencemaran air
Daya Alam sungai;
Indeks pencemaran udara
Kegiatan :
1) Konservasi sumber daya air dan
pengendalian kerusakan sumber air
2) Pengendalian dampak perubahan iklim
3) Koordinasi pengelolaan konservasi SDA
4) Pengelolaan keanekaragaman hayati dan
ekosistem
5) Peningkatan peran serta masyarakat
dalam perlindungan dan konservasi
sumber daya alam
6) Fasilitasi program kampung hijau
3. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Indeks pencemaran air
Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan sungai;
Hidup Indeks pencemaran udara
Kegiatan: Pengembangan data dan informasi
lingkungan
4. Program Peningkatan Pengendalian Polusi Indeks pencemaran air
sungai;
Indeks pencemaran udara
Kegiatan: Pengujian emisi kendaraan bermotor
5. Program Pengembangan kinerja pengelolaan air Cakupan layanan IPAL
minum dan air limbah. Komunal;
Cakupan sambungan
rumah (SR) air limbah

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 V-2


Kegiatan :
1) Penyediaan sarana dan prasarana air
limbah.
2) Rehabilitasi /pemeliharaan sarana dan
prasarana air limbah.
3) Perencanaan jaringan air limbah.
4) Operasi dan pemel jaringan air limbah

6. Pogram Pengembangan Kinerja pegelolaan Rasio sampah yang


persampahan tertangani.

Kegiatan :
1) Penyediaan prasarana dan sarana
pengelolaan persampahan
2) Peningkatan operasi dan pemel prasarana
dan sarana persampahan
3) Kerjasama pengelolaan persampahan
4) Peningkatan operasi dan pemel prasarana
dan sarana persampahan
5) Perencanaan pengembangan
persampahan

7. Pogram Pengelolaan ruang terbuka hijau Indeks tutupan hutan

Kegiatan :
1) Penataan RTH.
2) Pemeliharaan RTH.
3) Pengawasan dan pengendalian RTH.
4) Peningkatan peran serta masyarakat
dalam pengelolaan RTH.

8. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Indeks kepuasan


masyarakat

Kegiatan :
1) Penyediaan bahan dan jasa administrasi
perkantoran
2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber
daya air, listrik
3) Pengelolaan administrasi keuangan
4) Penyediaan jasa kebersihan kantor
5) Penyediaan jasa perbaikan peralatan
kerja
6) Penyediaan alat tulis kantor
7) Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan
8) Penyediaan komponen instalasi listrik
bangunan kantor
9) Penyediaan makanan minuman rapat
10) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
11) Penyediaan jasa keamanan
12) Pengelolaan dokumen SKPD
13) Penyediaan jasa langganan

9. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Indeks kepuasan


Aparatur masyarakat

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 V-3


Kegiatan :
1) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
2) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan
dan peralatan gedung kantor dan rumah
dinas
10. Pogram Perencanaan Pembangunan Indeks kepuasan
Daerah masyarakat
Kegiatan :
1) Evaluasi terhadap hasil perencanaan
pembangunan daerah.
2) Penyusunan rencana strategis SKPD

11. Pogram Peningkatan pengembangan sistem Predikat LAKIP


pelaporan capaian kinerja dan keuangan
.
Kegiatan :
1) Penyusunan lap capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
2) Penyusunan perencanaan kerja
3) Penyusunan profil data SKPD.
4) Penyusunan pengendalian dan evaluasi
perencanaan SKPD.
12. Pogram Peningkatan & pengembangan Persentase temuan hasil
pengelolaan kekayaan dan asset daerah. pemeriksaan yang
ditindaklanjuti
Kegiatan :
Penatausahaan keuangan dan aset SKPD

13. Pogram Peningkatan sistem pengawasan Persentase temuan hasil


internal & pengendalian pelaksanaan kebijakan pemeriksaan yang
KDH ditindaklanjuti
Kegiatan :
Penguatan pelaksanaan reformasi birokrasi
14. Pogram Penataan peraturan perundang- Indeks kepuasan
undangan. masyarakat
Kegiatan :
Penyusunan rencana kerja rancangan peraturan
perundang-undangan.
15. Pogram : Penataan kelembagaan dan Indeks kepuasan
ketata laksanaan masyarakat
Kegiatan: Penyusunan analisis manajemen dan
kinerja OPD
16. Pogram : Penyelamatan dan pelestarian
dokumen/arsip daerah
Kegiatan : Pengelolaan dok SKPD
17. Pogram : Program pengembangan Indeks kepuasan
komunikasi, informasi dan media massa masyarakat
Kegiatan : Pengelolaan Website
18. Program : Peningkatan kapasitas sumber Indeks kepuasan
daya aparatur. masyarakat
Kegiatan :
1) Bimbingan teknis, workshop, seminar,
lokakarya.
2) Pengelolaan kepegawaian

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 V-4


5.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan adanya
penentuan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dalam kurun
waktu tahun 2017-2021. Adapun rencana program/ kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dapat disajikan pada tabel 5.2. berikut ini :

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 V-5


Tabel 5.2
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Data
Indikator Kinerja
Capaian
Program Unit Kerja
Indikator Program dan pada tahun Kondisi Kinerja pada
Tujuan Sasaran (Outcome) & SKPD
Sasaran kegiatan awal Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 akhir periode Renstra Lokasi
Kegiatan Penang
perencana SKPD
(Output) gung jawab
an
Target Rp(juta) Target Rp(juta) Target Rp(juta) Target Rp(juta) Target Rp(juta) Target Rp(juta)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Menguat Meningkatnya Persentase Program Prosentase 100% 100% 685.190 100% 736.076 100% 790.670 100% 848.314 100% 911.381 100% 911.381 DLH Kab. Sleman
kan Tata akuntabilitas temuan hasil Pelayanan pemenuhan
Kelola kinerja dan pemeriksaan Administrasi layanan
Pemerintah keuangan yang Perkantoran administrasi
an ditindaklanjuti perkantoran

Predikat Penyediaan jasa Pembayaran 10 orang 10 orang 55.200 10 orang 55.200 10 orang 55.200 10 orang 55.200 10 orang 55.200 10 orang 55.200 DLH Kab. Sleman
LAKIP administrasi bendahara
keuangan

Meningkatnya Indeks Pembuku 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang DLH
kualitas kepuasan
pelayanan masyarakat
publik
Pembayaran 6 orang 6 orang 6 orang 6 orang 6 orang 6 orang 6 orang DLH
pengurus
barang
Penyediaan makan minum 20 kali 20 kali 25.000 20 kali 28.000 20 kali 31.000 20 kali 33.000 20 kali 36.000 20 kali 36.000 DLH Kab. Sleman
makanan dan rapat
minuman rapat
Rapat-rapat perjalanan 15 kali 15 kali 60.000 15 kali 65.000 15 kali 70.000 15 kali 75.000 15 kali 80.000 15 kali 80.000 DLH Kab. Sleman
Koordinasi dan dinas
konsultasi
Penyediaan Layanan surat 1525 buah 1525 buah 232.260 1525 buah 243.873 1525 buah 256.067 1525 268.870 1525 buah 282.313 1525 282.313 DLH Kab. Sleman
bahan dan jasa menyurat buah buah
administrasi masuk
perkantoran
Layanan surat 525 buah 525 buah 525 buah 525 buah 525 buah 525 buah 525 buah DLH
menyurat keluar

Penyediaan 270 paket 270 paket 270 paket 270 paket 270 paket 270 paket 270 paket DLH
ATK
Penyediaan 155 buah 155 buah 155 buah 155 buah 155 buah 155 buah 155 buah DLH
materai dan
perangko
Penyediaan br 6 jenis 6 jenis 6 jenis 6 jenis 6 jenis 6 jenis 6 jenis DLH
cetak
Penyediaan 17000 17000 17000 17000 17000 17000 17000 DLH

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 167.972V-1


penggandaan lembar lembar lembar lembar lembar lembar lembar
Penyediaan jasa Pembayaran 12 bln 12 bln 138.820 12 bln 152.702 12 bln 12 bln 184.769 12 bln 203.246 12 bln 223.571 DLH Kab. Sleman
langganan langganan listrik
Pembayaran 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln DLH
telepon
Pembayaran 4 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis DLH
surat
kabar/majalah
Pembayaran air 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln DLH

Penyediaan jasa Pembayaran 12 bln 12 bln 173.910 12 bln 191.301 12 bln 210.431 12 bln 231.474 12 bln 254.622 12 bln 254.622 DLH Kab. Sleman
keamanan dan jasa keamanan
kebersihan kantor 8 orang

Pembayaran 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln DLH


jasa kebersihan
5 orang

Pembelian 10 jenis 10 jenis 10 jenis 10 jenis 10 jenis 10 jenis 10 jenis DLH


peralatan
kebersihan dan
bahan
pembersih
Program Prosentase 75 % 75 % 3.207.177 75 % 3.374.136 75 % 3.550.103 75 % 3.735.594 75 % 3.931.158 75 % 3.931.158 DLH Kab. Sleman
peningkatan sarana dan
sarana dan prasarana
prasarana aparatur dalam
aparatur kondisi baik

Pemeliharaan Pemel 11 unit 11 unit 3.075.177 11 unit 3.228.936 11 unit 3.390.383 11 unit 3.559.902 11 unit 3.737.897 11 unit 3.737.897 DLH Kab. Sleman
rutin/berkala kendaraan roda
kendaraan dinas/ dua
operasional

Pemel 44 kend 44 kend 44 kend 44 kend 44 kend 44 kend 44 kend DLH


kendaraan roda
empat
Pemel 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit DLH
kendaraan roda
tiga
Pembelian BBM 243872 243872 243872 243872 243872 243872 243872 DLH
liter liter liter liter liter liter liter
Pemeliharaan Pemeliharaan 2 unit 2 unit 88.000 2 unit 96.800 2 unit 106.480 2 unit 117.128 2 unit 128.841 2 unit 128.841 DLH Kab. Sleman
rutin/berkala rutin gedung
gedung kantor DLH
dan rumah dinas
Pengecatan 200 M 200 M 200 M 200 M 200 M 200 M 200 M DLH
pagar
Perbaikan 10 macam 10 macam 10 macam 10 10 10 macam 10 DLH
plafon,atap, dan macam macam macam
perbaikan
gedung lainya
Pemeliharaan Pemeliharaan 12 unit 12 unit 44.000 12 unit 48.400 12 unit 53.240 12 unit 58.564 12 unit 64.420 12 unit 64.420 DLH Kab. Sleman
rutin/berkala mebeleir
perlengkapan dan
peralatan gedung
kantor dan rumah
Renstra Dinas
dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 V-2
Peralatan listrik 8 jenis 8 jenis 8 jenis 8 jenis 8 jenis 8 jenis 8 jenis DLH
mesin ketik 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit DLH
manual
Program Prosentase 90% 90% 60.500 93% 66.550 93% 73.205 96% 80.526 93% 88.578 93% 88.578 DLH Kab. Sleman
peningkatan pengelolaan
kapasitas kepegawaian
sumber daya yang
aparatur dilaksanakan
tepat waktu
Bimbingan teknis Peserta yang 15 orang 15 orang 27.500 10 orang 30.250 10 orang 33.275 10 orang 36.603 10 orang 40.263 10 orang 40.263 DLH Kab. Sleman
workshop, mengikuti
seminar, bimtek,
lokakarya workshop,
seminar,
lokakarya
Pengelolaan Buku penjagaan 1 dok 1 dok 33.000 1 dok 36.300 1 dok 39.930 1 dok 43.923 1 dok 48.315 1 dok 48.315 DLH Kab. Sleman
Kepegawaian kenaikan gaji
berkala

Buku penjagaan 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH
kenaikan
pangkat

Laporan 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH


penyusunan
SKP dan PPKP

Laporan usulan 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH
kenaikan
pangkat

laporan usulan 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH
gaji berkala

Laporan 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH


rekapan
absensi
pegawai

Laporan 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH


penyelesaian
ijin cuti
Laporan 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH
penilaian angka
kredit

Program Persentase 100 % 100 % 172.665 100 % 189.931 100 % 208.924 100 % 229.817 100 % 252.799 100 % 252.799 DLH Kab. Sleman
peningkatan pelaporan
pengembangan capaian
sistem kinerja dan
pelaporan keuangan
capaian kinerja dilaksanakan
dan keuangan tepat waktu

Penyusunan Laporan 13 dok 13 dok 52.765 13 dok 58.041 13 dok 63.845 13 dok 70.230 13 dok 77.253 13 dok 77.253 DLH Kab. Sleman
laporan capaian Bulanan dan
kinerja dan Tahunan
ikhtisar realisasi
kinerja SKPD

Renstra Dinas Lingkungan


tahunHidup Tahun 2017-2021 V-3
Penyusunan Dokumen renja 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH
perencanaan n+1
kerja SKPD
Dokumen 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH
perubahan renja
tahun n
Rencana kerja 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH
tahunan tahun
n+1
Dokumen 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH
perjanjian
kinerja tahun n
RKA tahun n+1 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH
RKA perubahan 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH
tahun n

DPA perubahan 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH
tahun n

DPA tahun n+1 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH
Penyusunan Dokumen Profil 1 dok 1 dok 53.900 1 dok 59.290 1 dok 65.219 1 dok 71.741 1 dok 78.915 1 dok 78.915 DLH Kab. Sleman
Profil data SKPD Dinas
Lingkungan
Hidup
Penyusunan Dokumen 1 dok 1 dok 63.000 1 dok 66.150 1 dok 69.458 1 dok 72.930 1 dok 76.577 1 dok 76.577 DLH Kab. Sleman
pengendalian dan pengendalian
evaluasi dan evaluasi
perencanaan terhadap
SKPD kebijakan renja
SKPD (form
G9)
Dokumen 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok DLH
pengendalian
dan evaluasi
terhadap
pelaksanaan
renja SKPD
(form H4)
Dokumen 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok DLH
pengendalian
dan evaluasi
terhadap hasil
renja SKPD
(form I5)
Dokumen 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH
evaluasi
terhadap hasil
renstra (form I4)

Verifikasi dan 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok DLH
monev
Program Opini BPK WTP; WTP; 67.680 WTP; 71.606 WTP; 75.759 WTP; 80.153 WTP; 84.802 WTP; 84.802 DLH Kab. Sleman
peningkatan terhadap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan laporan
Pengembangan pengelolaan
pengelolaan keuangan dan
keuangan dan kekayaan
kekayaan daerah
daerah
Renstra Dinas Lingkungan
keuangan dan
Hidup Tahun
Penataausahaan Laporan
bulanan,
18 dok
2017-2021
18 dok 67.680 18 dok 71.606 18 dok
V-4
75.759 18 dok 80.153 18 dok 84.802 18 dok 84.802 DLH Kab. Sleman

aset SKPD triwulan,


semesteran
dan aset
Program Persentase 50% 50% 72.616 50% 76.828 50% 81.284 50% 85.998 50% 90.986 50% 90.986 DLH Kab. Sleman
peningkatan unit kerja
sistem dengan tingkat
pengawasan akuntabilitas
internal dan minimal A
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan KDH

Penguatan Penyusunan 1 Dok 1 Dok 72.067 1 Dok 75.670 1 Dok 79.454 1 Dok 83.426 1 Dok 87.598 1 Dok 87.598 DLH Kab. Sleman
pelaksanaan SOP
reformasi
birokrasi

Keterbukaan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DLH


informasi publik
Program Persentase 100% 100% 47.250 100% 49.613 100% 52.093 100% 54.698 100% 57.433 100% 57.433 DLH Kab. Sleman
Penataan perda yang
Peraturan ditetapkan
Perundang- sesuai dengan
undangan amanat
peraturan
diatasnya
Penyusunan Penyusunan 1 dok 2 dok 47.250 2 dok 49.613 2 dok 52.093 2 dok 54.698 2 dok 57.433 2 dok 57.433 DLH Kab. Sleman
rencana kerja revisi, draf
rancangan perbup/Perda
peraturan
perundang-
undangan
Program Persentase 90% 90% 68.250 90% 71.663 90% 75.246 90% 79.008 90% 82.958 90% 82.958 DLH Kab. Sleman
penataan OPD yang
kelembagaan dan memiliki kinerja
ketatalaksanaan baik

Penyusunan Laporan 1 dok 1 dok 68.250 1 dok 71.663 1 dok 75.246 1 dok 79.008 1 dok 82.958 1 dok 82.958 DLH Kab. Sleman
analisis pelaksanaan
manajemen dan SPM
kinerja
Program OPD Persentase 20% 20% 26.250 20% 27.563 20% 28.941 20% 30.388 20% 31.907 20% 31.907 DLH Kab. Sleman
penyelamatan jumlah
dan pelestarian dokumen arsip
dokumen/arsip penting yang
daerah dapat
diselamatkan
Pengelolaan Pengelolaan 12 bulan 12 bulan 26.250 12 bulan 27.563 12 bulan 28.941 12 bulan 30.388 12 bulan 31.907 12 bulan 31.907 DLH Kab. Sleman
dokumen SKPD arsip aktif dan
in aktif
Penilaian arsip 2 berkas 2 berkas 2 berkas 2 berkas 2 berkas 2 berkas 2 berkas DLH
yang diusulkan

Daftar arsip 5 berkas 5 berkas 5 berkas 5 berkas 5 berkas 5 berkas 5 berkas DLH
yang akan
diusulkan untuk
dimusnahkan
Program Persentase 50% 60% 36.750 70% 38.588 80% 40.517 90% 42.543 100% 44.670 100% 44.670 DLH Kab. Sleman
Renstra Dinas Lingkungan
Pengembangan SKPDHidup
yang Tahun 2017-2021 V-5
Komunikasi, melaksanakan
Informasi dan e-Gov
Media Massa
Pengelolaan Terkelolanya 12 bln 12 bln 36.750 12 bln 38.588 12 bln 40.517 12 bln 42.543 12 bln 44.670 12 bln 44.670 DLH Kab. Sleman
Website website
Meningkat Meningkatnya Indeks Program Persentase 84,37% 85,00% 2.119.701 86,00% 2.331.671 87,00% 2.564.838 88,00% 2.821.322 89,00% 3.103.454 89,00% 3.103.454 DLH Kab. Sleman
nya kualitas kelestarian pencemaran Pengendalian jumlah
lingkungan fungsi air sungai Pencemaran pengaduan
hidup lingkungan dan Perusakan masyarakat
hidup Lingkungan akibat adanya
Hidup dugaan
pencemaran
dan/atau
perusakan
lingkungan
hidup yang
ditindaklanjuti
Indeks (%)
Persentase 72,91 76,00 78,00 80,00 82,00 84,00 84,00 DLH
pencemaran jumlah usaha
udara dan/atau
kegiatan yang
memiliki izin
lingkungan (%)

Koordinasi Lomba 17 Kec 17 Kec 177.224 17 Kec 194.946 17 Kec 214.441 17 Kec 235.885 17 Kec 259.474 17 Kec 259.474 DLH Kab. Sleman
penilaian kota kebersihan dan
sehat/Adipura keteduhan kota
Pemantauan Pengukuran 50 titik 50 titik 297.225 50 titik 326.948 50 titik 359.642 50 titik 395.606 50 titik 435.167 50 titik 435.167 DLH Kab. Sleman
kualitas kualitas air
lingkungan bersih
Pengukuran 10 titik 10 titik 10 titik 10 titik 10 titik 10 titik 10 titik DLH
kualitas mata
air
Pengukuran 60 tiitik 60 tiitik 60 tiitik 60 tiitik 60 tiitik 60 tiitik 60 tiitik DLH
kualitas badan
air
Pengukuran 2 kali 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi DLH
kualitas air
hujan
Pengukuran 30 titik 30 titik 30 titik 30 titik 30 titik 30 titik 30 titik DLH
kualitas tanah
pertanian
Pengukuran 26 titik 26 titik 26 titik 26 titik 26 titik 26 titik 26 titik DLH
kualitas udara
ambien
Pengukuran 10 keg 10 keg 10 keg 10 keg 10 keg 10 keg 10 keg DLH
kualitas emisi
cerobong
Pengukuran 19 titik 20 titik 20 titik 20 titik 20 titik 20 titik 20 titik DLH
kualitas air
embung
Pengujian air 25 keg 25 keg 25 keg 25 keg 25 keg 25 keg 25 keg DLH
limbah
pembinaan lap 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali DLH
SLTA
Pengadaan 1 paket 1 paket 1 paket DLH
reagen
workshop 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali DLH
pengelolaan B3

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 V-6


Pengawasan Pendataan 50 keg 50 keg 59.380 50 keg 65.318 50 keg 71.850 50 keg 79.035 50 keg 86.938 50 keg 86.938 DLH Kab. Sleman
pelaksanaan Hasil
kebijakan Pemantauan
bidang dan Pembinaan
lingkungan Bid.LH
hidup
Bimtek 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali DLH
Pelaporan
Pelaksanaan
Pengkajian Dok.Lingk.
Terlayaninya 400 buah 400 buah 150.380 400 buah 165.418 400 buah 181.960 400 buah 200.156 400 buah 220.171 400 buah 220.171 DLH Kab. Sleman
dampak Permohonan
lingkungan SPPL
Usaha/Keg
Berkas 50 dok 50 dok 50 dok 50 dok 50 dok 50 dok 50 dok DLH Kab. Sleman
Pembahasan
dan /atau
Rekomendasi
Dok.UKL/UPL/
Setara UKL-
Peningkatan UPL
Sosialisasi 1 kali 1 kali 37.995 1 kali 41.795 1 kali 45.974 1 kali 50.571 1 kali 55.628 1 kali 55.628 DLH
peringkat Proper
kinerja
perusahaan
(proper) Pembinaan 13 usaha 13 usaha 13 usaha 13 usaha 13 usaha 13 usaha 13 usaha DLH Kab. Sleman
Proper
Pengelolaan Terbinanya 1 kali 1 kali 197.907 1 kali 217.698 1 kali 239.467 1 kali 263.414 1 kali 289.756 1 kali 289.756 DLH
Prokasih/ Masy.
Superkasih Sepanjang
Sungai
Terselenggaran 17 lokasi 17 lokasi 17 lokasi 17 lokasi 17 lokasi 17 lokasi 17 lokasi DLH
ya Gerakan
Kebersihan
Sungai
Penyisiran 3 sungai 3 sungai 3 sungai 3 sungai 3 sungai 3 sungai 3 sungai DLH
Sungai
Pertemuan 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali DLH Kab. Sleman
Masy. Peduli
Sungai
Pengembangan Terselenggaran 3 kali 4 kali 49.710 4 kali 54.681 4 kali 60.149 4 kali 66.164 4 kali 72.780 4 kali 72.780 DLH
produksi ramah ya Pembinaan
lingkungan Toksikologi
Lingkungan
Tersosialisasiny 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali DLH Kab. Sleman
a Produksi
Ramah
Lingkungan
Koordinasi Dok Hasil 4 kali 5 keg 60.000 5 keg 66.000 5 keg 72.600 5 keg 79.860 5 keg 87.846 5 keg 87.846 DLH
penyusunan Penapisan
Amdal Lingkungan
yang harus
disusun
Surat 3 keg 3 dok 3 dok 3 dok 3 dok 3 dok 3 dok DLH
Keputusan
Renstra Dinas Lingkungan Hidupatau
Kelayakan Tahun 2017-2021 V-7
Ketidaklayakan
lingk (SKKL)
dan/atau Ijin
Lingk
Data 10 keg 10 keg 10 keg 10 keg 10 keg 10 keg 10 keg DLH
Pelaksanaan
Pengelolaan
dan
Pemantauan
Lingk. Keg.
Wajib Amdal

Peningkatan Terselenggaran 2 kali 2 kali 982.640 2 kali 1.080.904 2 kali 1.188.994 2 kali 1.307.894 2 kali 1.438.683 2 kali 1.438.683 DLH Kab. Sleman
peran serta ya Pembinaan
masyarakat Pengelolaan
dalam Limbah ISK
pengendalian
lingkungan
hidup
Terselenggaran 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali DLH
ya Pelatihan
Pengelola IPAL
rumah tangga

Terfasilitasinya 38 kali 50 kali 50 kali 50 kali 50 kali 50 kali 50 kali DLH


Keg. Jejaring
Pengelola IPAL

Inventarisasi 20 keg 20 keg 20 keg 20 keg 20 keg 20 keg 20 keg DLH


IPAL
Tersusunnya 1 buku 1 buku 1 buku 1 buku 1 buku 1 buku 1 buku DLH
Buku Monitoring
dan Evaluasi
Keg Sanitasi

Terbangunnya 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit DLH


IPAL Limbah
Tahu
Pelayanan Dok Proses Ijin 10 dok 10 dok 52.000 10 dok 57.200 10 dok 62.920 10 dok 69.212 10 dok 76.133 10 dok 76.133 DLH Kab. Sleman
perijinan bidang Pembuangan
lingkungan Air Limbah dan/
hidup atau Ijin
Pembuangan
Air Limbah
Dok proses ijin 10 dok 10 dok 10 dok 10 dok 10 dok 10 dok 10 dok DLH
TPS dan / atau
pengumpul
limbah B3

Penyelesaian Penanganan 30 kasus 30 kasus 55.240 30 kasus 60.764 30 kasus 66.840 30 kasus 73.524 30 kasus 80.877 30 kasus 80.877 DLH Kab. Sleman
permasalahan dan/atau
lingkungan Penyelesaian
hidup Kasus
Lingkungan
Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 V-8
Program Jumlah 8 14 1.986.474 17 2.185.121 20 2.403.634 23 2.643.997 26 2.908.397 26 2.673.485 DLH Kab. Sleman
Perlindungan kampung iklim,
dan Konservasi Meningkatnya
Sumber Daya perlindungan
Alam dan
Konservasi
Sumber Daya
Alam

Konservasi Terbangunnya 50 unit 168 unit 844.523 166 unit 928.975 168 unit 1.021.873 166 unit 1.124.060 168 unit 1.236.466 168 unit 1.236.466 DLH Kab. Sleman
Sumber Daya SPAH
Air dan
Pengendalian
Kerusakan
Sumber-Sumber Tersedianya 3000 buah 2000 unit 3000 unit 2000 unit 3000 unit 2000 unit 2000 unit DLH
Tutup Lubang
Biopori
Tersedianya 50 buah 220 buah 274 buah 220 buah 274 buah 220 buah 220 buah DLH
Alat Biopori
Tersedianya 40000 bt 4000 bt 4000 bt 4000 bt 4000 bt 4000 bt 4000 bt DLH
Bibit Tanaman
Sosialisasi - 7 kali 7 kali 7 kali 7 kali 7 kali 7 kali DLH

Pengendalian Pemantauan 25 usaha 25 usaha 160.448 25 usaha 176.493 25 usaha 194.142 25 usaha 213.556 25 usaha 234.912 25 usaha 234.912 DLH Kab. Sleman
Dampak Usaha/Keg
Perubahan Iklim Pengguna
Bahan Perusak
Ozon
Inventarisasi 25 buku 25 buku 25 buku 25 buku 25 buku 25 buku 25 buku DLH
Gas Rumah
Kaca

Pembinaan 2 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali DLH


Usaha/keg
Pengunaan
Bahan Perusak
Ozon
Pembinaan 8 kali 2 iklim 2 iklim 2 iklim 2 iklim 2 iklim 2 iklim DLH
Kampung Iklim

Sosialisasi 2 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali DLH

Lomba 5 prestator 3 prestator 3 prestator 3 3 3 prestator 3 prestator DLH


Kampung Iklim prestator prestator

Pengelolaan Lap. Menuju 10 buku 10 buku 96.844 10 buku 106.528 10 buku 117.181 10 buku 128.899 10 buku 141.789 10 buku 141.789 DLH Kab. Sleman
konservasi SDA Indonesia Hijau

Pengelolaan Terbinanya 2 kali 4 kali 294.811 4 kali 324.292 4 kali 356.721 4 kali 392.393 4 kali 431.633 4 kali 431.633 DLH Kab. Sleman
keanekaragam Masy.Pemanfaa
an hayati dan t Kehati
ekosistem
Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun
Inventarisasi 10 bk2017-2021
10 bk 10 bk 10 bk V-910 bk 10 bk 10 bk DLH
Kerusakan
Lahan dan
Lahan Kritis
Demplot 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi DLH
Pelestarian
Kehati
Fasilitasi Saka - 25 org 25 org 25 org 25 org 25 org 25 org DLH
Kalpataru

Pengadaan - 1000 bt 1000 bt 1000 bt 1000 bt 1000 bt 1000 bt DLH


tanaman

Pengembang - 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi DLH


an Taman
Kehati (APBD
Prop / Danais)
Peningkatan Keikutsertaan 1 kali 1 kali 259.492 1 kali 285.441 1 kali 313.985 1 kali 345.384 1 kali 379.922 1 kali 379.922 DLH Kab. Sleman
peran serta Pameran
masyarakat Potensi Daerah
dalam
perlindungan
dan konservasi
SDA

Terselenggaran 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali DLH


ya Peringatan
Hari Peduli
Sampah
Terselenggaran 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali DLH
ya Peringatan
Hari LH

Terselenggaran 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali DLH


ya peringatan
Hari CSPN

Mengikuti 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali DLH


pameran Hari
Lingkungan
Hidup tingkat
Nasional
Pembinaan Pembinaan dan 2 desa 2 desa 330.356 2 desa 363.392 2 desa 399.731 2 desa 439.704 2 desa 483.674 2 desa 483.674 DLH Kab. Sleman
Program Pendamping an
Kampung Hijau Kampung
Berwawasan
Lingkungan

Bibit Tanaman 220 bt 3500 bt 3500 bt 3500 bt 3500 bt 3500 bt 3500 bt DLH
Komposter 60 buah 60 buah 60 buah 60 buah 60 buah 60 buah 60 buah DLH
Pelaksanaan - 12 12 12 12 12 12 DLH
Pembinaan kpd prestator prestator prestator prestator prestator prestator
Pemerhati
Lingkungan
Penanaman - 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi DLH
Dilahan Rusak
Kompartemen - 60 buah 60 buah 60 buah 60 buah 60 buah 60 buah DLH

Program Peningkatan 42 sekolah 42 sekolah 390.383 42 sekolah 429.421 42 472.363 42 519.600 42 sekolah 571.560 42 571.560 DLH Kab. Sleman
Renstra Dinas Lingkungan
Peningkatan Hidup
jumlah Tahun
sekolah dan 182017-2021
dan 18 dan 18 sekolah V-10
sekolah dan 18 sekolah
Kualitas dan dan pondok pondok pondok pondok dan 18 dan 18 pondok dan 18
Akses Informa- pesantren pesantren pesantren pesantren pondok pondok pesantren pondok
si SDA dan berbudaya pesantren pesantren pesantren
Lingkungan lingkungan
Hidup
Peningkatan Pembinaan 9 sekolah 9 sekolah 315.833 12 sekolah 347.416 12 382.158 12 420.374 12 sekolah 462.411 12 462.411 DLH Kab. Sleman
edukasi dan Sekolah sekolah sekolah sekolah
komunikasi
masyarakat di
bidang
lingkungan Pembinaan 6 ponpes 3 ponpes 3 ponpes 3 ponpes 3 ponpes 3 ponpes 3 ponpes DLH
Pondok
Pesantren
Lomba 3 prestator 5 prestator 5 prestator 5 5 5 prestator 5 DLH
Pembuatan prestator prestator prestator
Film
Dokumenter
Lomba Cerdas 10 10 10 10 10 10 10 DLH
Cermat prestator prestator prestator prestator prestator prestator prestator

Pengembangan Buku Data 30 buku 30 buku 74.550 30 buku 82.005 30 buku 90.206 30 buku 99.226 30 buku 109.149 30 buku 109.149 DLH Kab. Sleman
data dan SLHD tahun
informasi 2015
lingkungan Buku Lap SLHD DLH
2015 30 buku 30 buku 30 buku 30 buku 30 buku 30 buku 30 buku
Draft Buku Data DLH
SLHD 2016 1 draft 1 draft 1 draft 1 draft 1 draft 1 draft 1 draft
DLH
Draft Buku Lap
SLHD 2016 1 draft 1 draft 1 draft 1 draft 1 draft 1 draft 1 draft
Program Persentase 79,05 79,15 79,2 79,25 79,3 79,35 79,35 DLH
Peningkatan jumlah
Pengendalian kendaraan
Polusi peserta uji
emisi yang
memenuhi baku
mutu
lingkungan
Pengujian emisi Lomba Emisi 80 80 123.804 80 136.184 80 149.803 80 164.783 80 170.500 80 170.500 DLH Kab. Sleman
kendaraan Kendaraan kendaraan kendaraan kendaraan kendaraan kendaraa kendaraan kendaraa
bermotor Bermotor 1 kali dinas dinas dinas dinas n dinas dinas n dinas

Uji Petik 520 520 520 520 520 520 520 DLH
Pengujian Emisi Kendaraan Kendaraan Kendaraan Kendaraa Kendaraa Kendaraa Kendaraa
Kendaraan n n n n
Bermotor 1 kali

Pemeriksaan 15 orang 15 orang 15 orang 15 orang 15 orang 15 orang 15 orang DLH


Pb dalam
Darah
Workshop Hasil 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali DLH
Uji Emisi
Sosialisasi 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali DLH
Bahaya
Merokok bagi
Siswa
SMA/SMK
Indeks Program Persentase 20,03 20,05 8.200.976 20,06 9.488.574 20,07 9.832.431 20,08 10.830.553 20,09 11.254.000 20,09 11.254.000 DLH Kab. Sleman
tutupan hutan Pengelolaan RTH yang
Renstra Dinas
ruang Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021
terbuka dikelola V-11
hijau (RTH)
Penataan RTH Pemb Taman : 17.100 m2 17.609 m2 3.441.600 18.000 m2 3.785.760 18.500 m2 4.164.336 19.000 m2 4.580.770 19.500 m2 4.800.000 19.500 m2 4.800.000 DLH Kab. Sleman

Pemb. Taman - 1.600 m2 DLH


Ngawen
Pemb. Taman - 110 m2 DLH
Nganti
Pemb taman - 3.800 m2 DLH
batas kota
Prambanan
Pemb. Taman - 4.187 m2 DLH
terasiring Beran
Kidul
Pemb. Taman - 3.800 m2 DLH
Masjid Agung
Sleman
Pemb. Taman - 250 m2 DLH
depan SDN
Gamping
Pemb. Taman - 500 m2 DLH
depan kantor
Satker BBJN
Pem. Taman 550 m2 800 m2 DLH
Seturan
Pemb. Taman - 178 m2 DLH
Utara Asrma
Haji
Pemb. Taman - 2.384 m2 DLH
terasiring Jl
Samirin (kuiliner
ke timur)

Penataan - 500 m2 DLH


Lingkungan
Kantor Kec.
Kalasan (PUPM
)
Pemeliharaan Terpeliharanya 68 lokasi 70 lokasi 4.501.215 75 lokasi 4.951.337 80 lokasi 5.446.470 85 lokasi 5.991.117 90 lokasi 6.200.000 90 lokasi 6.200.000 DLH Kab. Sleman
RTH Taman dan
LahanTerbuka
Terpeliharanya 22.000 bt 22.000 bt 23.000 bt 24.000 bt 25.000 bt 26.000 bt 26.000 bt DLH
Tanaman
Perindang Jalan
Tersedianya DLH
Paru paru Kota

Pengawasan Terkendalinya 20 ruas 20 ruas 85.991 20 ruas 94.590 20 ruas 104.049 20 ruas 129.333 20 ruas 119.000 20 ruas 119.000 DLH Kab. Sleman
dan Penebangan jalan jalan jalan jalan jalan jalan jalan
pengendalian Pohon
RTH Perindang Jalan

Peningkatan Tersosialisasiny 30 lokasi 45 lokasi 97.170 50 lokasi 106.887 55 lokasi 117.576 60 lokasi 129.333 65 lokasi 135.000 65 lokasi 135.000 DLH Kab. Sleman
peran serta a Pengelolaan
masyarakat RTH
dalam
pengelolaan
RTH
Perencanaan Penyusunan - 1 dok 75.000 1 dok 550.000 - - - - - - 2 dok - DLH Kab. Sleman
Pengembangan masterplan
Renstra Dinas
RTH Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021
RTH & master
plan perindang
V-12
jalan
Meningkatnya Cakupan Program Ketersediaan 2,75 3 4.625.853 3,25 5.088.438 3,5 5.597.282 3,75 6.157.010 4,00 6.544.648 4,00 6.438.768 DLH Kab. Sleman
pelayanan dan layanan IPAL pengembangan instalasi
penyediaan Komunal kinerja pengolah air
prasrana dan pengelolaan air limbah terpusat
sarana sanitasi minum dan air
limbah

Cakupan Penyediaan Pemb 352 SR 1000 SR 3.444.375 1000 SR 3.788.813 1000 SR 4.167.694 1000 SR 4.584.463 1000 SR 4.800.400 1000 SR 4.800.400 DLH Kab. Sleman
sambungan prasarana dan sambungan
rumah (SR) air sarana air rumah
limbah limbah
Pembangunan 3 lokasi 3 lokasi 3 lokasi 3 lokasi 3 lokasi 3 lokasi 3 lokasi DLH
SLBM
Terbinanya 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali DLH
KSM tentang
teknik
pengelolaan
SLBM
Tersedianya 6 orang 6 orang 6 orang 6 orang 6 orang 6 orang 6 orang DLH
fasilitator
jaringan air
limbah
Sosialisasi 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali DLH
SLBM
Rehabilitasi/pe Terlaksananya 10 pdkh 10 pdkh 325.151 10 pdkh 357.666 10 pdkh 393.433 10 pdkh 432.776 10 pdkh 490.500 10 pdkh 490.500 DLH Kab. Sleman
meliharaan pemeliharaan
sarana dan jaringan air
prasarana air limbah terpusat
limbah
Terlaksananya 92 lokasi 92 lokasi 92 lokasi 92 lokasi 92 lokasi 92 lokasi 92 lokasi DLH
pemeliharaan
IPAL Komunal
yang telah
terbangun

Perencanaan Tersusunnya 1 dok 1 dok 125.000 1 dok 137.500 1 dok 151.250 1 dok 166.375 1 dok 183.013 1 dok DLH Kab. Sleman
Jaringan Air Masterplan
Limbah Pengelolaan Air
limbah
Domestik
Operasi dan Terlaksananya 10 pdkh 10 pdkh 526.825 10 pdkh 579.508 10 pdkh 637.458 10 pdkh 701.204 10 pdkh 771.324 10 pdkh 848.457 DLH Kab. Sleman
pemeliharaan pemel. Rutin
jaringan air jaringan air
limbah limbah terpusat

Terlaksananya 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln DLH


penarikan
retribusi
pengelolaan air
limbah
Terlaksananya - 16 kali 10 kali 10 kali 10 kali 10 kali 10 kali DLH
pembinaan
kepada
masyarakat
Renstra Dinas Lingkungan Hidup
tentang teknik Tahun 2017-2021 V-13
pengelolaan
jaringan IPAL
Komunal
Pembinaan Pelaksanaan 10 pdkh 10 pdkh 204.502 10 pdkh 224.952 10 pdkh 247.447 10 pdkh 272.192 10 pdkh 299.411 10 pdkh 299.411 DLH Kab. Sleman
Teknis sosialisasi
Pengelolaan Air pengelolaan air
Limbah limbah
Pelaksanaan 2 kali 1 kali 2 kali 1 kali 2 kali 2 kali 1 kali DLH
pembinaan
masyarakat
tentang teknik
pengelolaan
jaringan
Pelaksanaan - 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali DLH
pelatihan sedot
lumpur tinja
IPAL Komunal

Pelaksanaan - 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali DLH


FGD
pengelolaan
IPAL Komunal
Rasio sampah Program Layanan 15; 3; 180 15; 3; 225 9.319.435 15; 5; 260 10.251.379 15; 7; 300 11.276.516 21; 9; 350 12.513.443 21; 9; 360 13.764.787 21; 9; 360 15.141.266 DLH Kab. Sleman
yang Pengemba-ngan pengelolaan jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
tertangani Kinerja sampah, Rasio TPS tipe TPS tipe TPS tipe TPS tipe TPS tipe TPS tipe TPS tipe
Pengelolaan layanan A;B;C A;B;C A;B;C A;B;C A;B;C A;B;C A;B;C
Persampahan pengelolaan
sampah,
Sampah yang
tertangani
Rasio layanan 6,50 9,40 9,90 10,50 11,20 12,40 DLH
pengelolaan
sampah
Persentase 26,00 29,50 32,00 33,50 35,00 36,50 DLH
sampah yang
tertangani
Penyediaan Kompartement 100 unit 100 unit 1.465.073 100 unit 1.611.580 100 unit 1.772.738 100 unit 1.950.012 100 unit 2.145.013 100 unit 2.145.013 DLH Kab. Sleman
prasarana dan
sarana
pengelolaan
persampahan
Komposter 100 blh 100 blh 100 blh 100 blh 100 blh 100 blh 100 blh DLH
Mesin 6 unit 6 unit 6 unit 6 unit 6 unit 6 unit 6 unit DLH
Pencacah
Sampah
Organik
Terbangunnya 3 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit DLH
Tempat
Penampungan
Transfer Depo

Terbangunnya - 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit DLH


TPS
Motor Roda tiga - 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit DLH
pengangkuit
sampah

Terbangunnya - - - 1 lokasi - 1 lokasi 1 lokasi DLH


Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021
tempat V-14
pengolahan
sampah
terpadu
(interrmediate
treatment plant)
Peningkatan Terlaksananya 4 m3/hr 4 m3/hr 7.046.149 4 m3/hr 7.750.764 4 m3/hr 8.525.840 4 m3/hr 9.378.424 4 m3/hr 10.316.267 4 m3/hr 10.316.267 DLH Kab. Sleman
operasi dan Pelayanan
pemeliharaan Sampah
prasarana dan Perumahan dan
sarana Niaga
persampahan
Terlaksananya 28 lokasi 28 lokasi 28 lokasi 28 lokasi 28 lokasi 28 lokasi 28 lokasi DLH
Penyapuan Jl
Protokol
Terpilihnya - 1 desa 1 desa 1 desa 1 desa 1 desa 1 desa DLH
desa yang
peduli sampah
liar
Pemeliharaan - 13 TPS 13 TPS 13 TPS 13 TPS 13 TPS 13 TPS DLH
Transfer Depo
Kerjasama Dokumen 10 buku 10 buku 65.160 10 buku 71.676 10 buku 78.844 10 buku 196.003 10 buku 215.603 10 buku 95.401 DLH Kab. Sleman
pengelolaan laporan
persampahan Kerjasama
pengelolaan
persampahan
Sosialisasi Tersosialisasiny 30/20 30/20 147.260 30/20 161.986 30/20 178.185 30/20 196.003 30/20 215.603 30/20 orang/angkatan
215.603 DLH Kab. Sleman
kebijakan a Pengelolaan orang/angk orang/angk orang/angk orang/ang orang/ang orang/ang
pengelolaan Sampah atan atan atan katan katan katan
Studi Banding 20 kali 20 kali 20 kali 20 kali 20 kali 20 kali 20 kali DLH
Pengelolaan
Persampahan
Peningkatan Pembinaan 20 klpk 25 klpk 595.793 25 klpk 655.372 25 klpk 720.910 25 klpk 793.000 25 klpk 872.301 25 klpk 872.301 DLH Kab. Sleman
peran serta Kelompok
masyarakat Pengelola
dalam Lingkungan
pengelolaan Hidup
persampahan
Pertemuan 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali DLH
Jejaring
Pengelola
Sampah
Bimtek 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali DLH
Persampahan
Tersedianya 15 klpk 30 klpk 30 klpk 30 klpk 30 klpk 30 klpk 30 klpk DLH
Peralatan
Penanganan
Sampah
Stimulan 3R
Tertingkatnya 15 30 30 30 30 30 30 DLH
Kemampuan angkatan angkatan angkatan angkatan angkatan angkatan angkatan
Masy. dalam
Pengelolaan 3R

Terlaksananya 4 m3/hr 4 m3/hr 4 m3/hr 4 m3/hr 4 m3/hr 4 m3/hr DLH


penanganan
sampah liar di
perkotaan
Terlaksananya 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali DLH
Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 V-15
pelatihan
pengomposan
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja merupakan alat atau media yang digunakan untuk


mengukur tingkat keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuan dan
sasarannya. Pada hakekatnya indikator kinerja akan berfungsi memberikan rambu

atau sinyal mengenai apakah kegiatan atau sasaran yang diukurnya telah berhasil
dilaksanakan atau dicapai sesuai dengan yang direncanakan. Indikator kinerja yang
baik akan menghasilkan informasi kinerja yang memberikan indikasi yang lebih baik

dan lebih menggambarkan mengenai kinerja organisasi. Selanjutnya apabila


didukung dengan suatu sistem pengumpulan dan pengolah data kinerja yang
memadai maka kondisi ini akan dapat membimbing dan mengarahkan organisasi
pada hasil pengukuran yang handal (reliable) mengenai hasil apa saja yang telah
diperoleh selama periode aktivitasnya.

Selanjutnya indikator kinerja tidak hanya digunakan pada saat menyusun

laporan pertangungjawaban. Indikator kinerja juga merupakan komponen yang


sangat krusial didalam perencanaan kinerja. Berbagai peraturan perundang-
undangan mewajibkan instansi pemerintah untuk menentukan indicator kinerja pada

saat membuat perencanaan. Dengan adanya indikator kinerja, perencanaan sudah


mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan untuk menentukan apakah rencana
yang ditetapkan telah dapat dicapai. Penetapan indikator kinerja pada saat

merencanakan kinerja akan lebih meningkatkan kualitas perencanaan dengan


menghindari penetapan-penetapan sasaran yang sulit untuk diukur dan dibuktikan
secara objektif keberhasilannya.

Dinas Lingkungan Hidup berdasar urusan yang diampu dan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi, Dinas Lingkungan Hidup mengampu sasaran RPJMD pada
misi keempat yaitu memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya

alam dan lingkungrian hidup, strategi pembangunan yang ditempuh adalah menjaga
kualitas lingkungan hidup melalui peningkatan kualitas pengelolaan sumberdaya
alam dan peningkatan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup dengan

arah kebijakan meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam dan

lingkungan hidup yang lestari melalui pengendalian kegiatan pembangunan.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 VI-1


Selanjutnya sasaran tersebut dijabarkan ke dalam sasaran SKPD Dinas
Lingkungan Hidup sesuai dengan tujuannya. Berdasarkan tujuan dan sasaran
RPJMD yang telah dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran Renstra dan Indikator

Kinerja Dinas Lingkungan Hidup sebagai berikut:

1. Sasaran Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dengan indikator kinerja:


a. Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang memenuhi persyaratan
administratif dan teknis pengendalian pencemaran dan/atau perusakan

lingkungan hidup.
b. Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti.

c. Luasan lahan yang ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan


dan/atau tanah untuk produksi biomassa
d. Jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran

dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti.


e. Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang memiliki IPAL
f. Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan
(AMDAL, UKL-UPL, SPPL).
g. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
2. Sasaran Meningkatnya kemampuan aparat, masyarakat dan swasta dalam

pengelolaan lingkungan hidup, dengan indikator kinerja:


a. Frekuensi fasilitasi dan pembinaan
3. Sasaran meningkatnya partisipasi aparat, masyarakat dan swasta dalam
pengelolaan lingkungan hidup, dengan indikator kinerja:
a. Jumlah kelompok pengelola sampah mandiri
b. Jumlah kelompok jejaring pengelola sampah
4. Sasaran meningkatnya jumlah sekolah dan pondok pesantren berbudaya
lingkungan, dengan indikator kinerja:
a. Jumlah sekolah dan pondok pesantren yang memenuhi kriteria adiwiyata/

berbudaya lingkungan
5. Sasaran meningkatnya rasio pelayanan pengelolaan air limbah dengan
indikator kinerja:
a. Proporsi jumlah rumah terlayani IPAL komunal terhadap jumlah rumah se
Kabupaten Sleman

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 VI-2


b. Proporsi sambungan rumah (SR) air limbah terhadap jumlah rumah di lokasi
sambungan
6. Sasaran meningkatnya rasio pelayanan pengelolaan persampahan , dengan
indikator kinerja :
a. Layanan pengelolaan sampah
b. Rasio sampah yang tertangani.
7. Sasaran Meningkatnya rasio pelayanan pengelolaan persampahan, dengan
indikator kinerja :
a. Layanan pengelolaan sampah.
b. Rasio sampah yang tertangani
8. Sasaran meningkatnya prosentase RTH yang dikelola,dengan indikator kinerja :
a. Prosentase jumlah luasan RTH yang dikelola.
Berikut ini disajikan indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD :

Tabel 6.1.

Indikator Kinerja Dinas Lingkungan Hidup yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD Kabupaten Sleman

KONDISI
KINERJA KONDISI
PADA AWAL TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN KINERJA
PERIODE PADA
N0 INDIKATOR
RPJMD AKHIR
PERIODE
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)


Persentase temuan 100 100 100 100 100 100 100
1. hasil pemeriksaan
yang ditindaklanjuti
2. Predikat LAKIP A A A A As A A

Indeks kepuasan 78,61 78,74 78,80 78,87 78,90 79,00 79,00


3.
masyarakat
4. Indeks pencemaran 41 43 44 45 46 47 47
air sungai
Indeks pencemaran 39 41 42 43 44 45 45
5.
udara
Indeks tutupan hutan 32,24 32,26 32,27 32,28 32,29 32,30 32,30
6,
Cakupan layanan 2,76 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 4,00
7.
IPAL Komunal
Cakupan 3,60 5,49 6,00 6,50 7,00 7,50 7,50
8. sambungan rumah
(SR) air limbah
Rasio sampah yang 28,00 29,50 32,00 33,50 35,00 36,50 36,50
9,
tertangani

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 VI-3


Sedang Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman
dapat disajikan pada tabel 6.2 berikut ini :

Tabel 6.2.

Indikator Kinerja Utama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman

NO KINERJA INDIKATOR FORMULASI PERHITUNGAN


UTAMA KINERJA
UTAMA

1. Meningkatnya Indeks
kelestarian pencemaran (Ci/Lij)2M + (Ci/Lij)R
fungsi air sungai Plj = -----------------------------
lingkungan 2
hidup Keterangan :
Lij : konsentrasi Baku Peruntukan Air (j).
Ci : konsentrasi Sample parameter kualitas
air (i)
Plj adalah Indelks Perencanaan bagi
peruntukan (j)
Plj adalah Indeks Pencemaran bagi
peruntukan (j)
(Ci/Lij)M adalah nilai maksimum dari Ci/Lij
(Ci/Lij)R adalah nilai rata-rata dari Ci/Lij

Indeks IPNO2+ IPSO2


pencemaran IPU = -----------------------
udara 2
Keterangan :
IPU = Indeks Pencemaran Udara
IPNO2 = Indeks Pencemar NO2
IPSO2 = Indeks Pencemar SO2
Indeks Indeks Tutupan Hutan atau vegetasi (ITH)
tutupan adalah luas tutupan hutan atau tutupan.
hutan
2. Meningkatnya Cakupan Proporsi jumlah rumah terlayani IPAL
pelayanan dan layanan komunal terhadap jumlah rumah se
penyediaan IPAL Kabupaten Sleman.
prasrana dan Komunal
sarana sanitasi
Cakupan Proporsi sambungan rumah (SR) air limbah
sambungan terhadap jumlah rumah di lokasi
rumah (SR) sambungan.
air limbah

Rasio Jumlah sampah yang tertangani dibagi


sampah jumlah keseluruhan sampah dikalikan 100%
yang (%)
tertangani

Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 VI-4


Renstra Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017-2021 VII-1

Anda mungkin juga menyukai