Anda di halaman 1dari 31

ii | P e t u n j u k Teknis Konsolidasi Tanah 2019

iii | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


DAFTAR ISI
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Daftar Gambar v
Daftar Lampiran v

BAB I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 1
C. Pengertian 3
D. Maksud, Tujuan dan Sasaran 4
E. Ruang Lingkup 4
F. Prinsip Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan 4
G. Pengguna Juknis PEP-KT 5

BAB II Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan dalam Penyelanggaraan KT 6


A. Substansi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan 6
B. Tahapan Pengawasan Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah 7
C. Tahapan Pengawasan di Kantor Pusat (ATR/BPN) 8
D. Tahapan Pengawasan di Provinsi 10
E. Tahapan Pengawasan di Kabupaten/Kota 12

BAB III Biaya 14


BAB IV Penutup 14
Lampiran 15

iv | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tahapan Penyelenggaraan KT 6
Gambar 2 Tahapan Pengawasan Penyelenggaraan KT 8
Gambar 3 Alur Pelaksanaan PEP-KT 8
Gambar 4 Alur Pelaksanaan PEP-KT di Kantor Pusat 9
Gambar 5 Alur Pelaksanaan PEP-KT di Kantor Wilayah Provinsi 10
Gambar 6 Alur Pelaksanaan PEP-KT di Kantor Pertanahan 12
(Kabupaten/Kota)

DAFTAR LAMPIRAN

Uraian Hal
FORM KT-109 Rencana Umum Kegiatan Konsolidasi Tanah (RUKKT) 15
(Executive Summary)
FORM KT-301 Tabel Bobot Tahapan Pelaksanaan KT 18
FORM KT-302 Tabel Bobot Tahapan Perencanaan KT (POKT) 18
FORM KT-303 Tabel Progres Pemantauan Pelaksanaan KT 19
FORM KT-304 Tabel Progres Pemantauan Perencanaan KT (POKT) 20
FORM KT-305 Laporan Bulanan Perencanaan Konsolidasi Tanah 21
FORM KT-306 Laporan Bulanan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 22
FORM KT-307 Evaluasi Perencanaan Konsolidasi Tanah (POKT) 23
FORM KT-308 Evaluasi Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 23
FORM KT-309 Tabel Rincian Provinsi yang Sesuai/Belum Target Capaian 23
Per Bulan
FORM KT-310 Tabel Evaluasi Teknis Perencanaan KT (POKT) 24
FORM KT-311 Tabel Evaluasi Teknis Pelaksanaan KT 24
FORM KT-312 Laporan Hasil Akhir Perencanaan Konsolidasi Tanah 25
FORM KT-313 Laporan Hasil Akhir Konsolidasi Tanah 26

v|Petunjuk Teknis PEP-KT 2020


BAB I: PEND AHULU AN

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 8 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ATR/BPN, Pasal 388, Direktorat Konsolidasi
Tanah mempunyai tugas perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang bidang potensi dan perencanaan,
penataan dan kerja sama, pemantauan dan evaluasi.
Kegiatan Konsolidasi Tanah (KT) yang dilaksanakan di daerah diselenggarakan
dalam rangka penataan kawasan pertanian dan non pertanian. Satuan pekerjaan atau
target pelaksanaan konsolidasi tanah diukur dari jumlah bidang yang ditata. Selama ini
pencapaian target bidang konsolidasi tanah secara nasional sulit mencapai angka 70%
atau lebih.
Masih rendahnya capaian target jumlah bidang yang berhasil ditata disebabkan
beberapa hal, antara lain: pengetahuan pemerintah daerah dan masyarakat tentang KT
masih minim, sulitnya mencapai kesepakatan masyarakat, kurangnya dukungan
pemerintah daerah, adanya pengalihan lokasi target KT, revisi POK (Petunjuk
Operasional Kegiatan), keterlambatan penetapan lokasi oleh Bupati/Walikota, serta
pelaksanaan pengawasan (pemantauan, evaluasi dan pelaporan) yang kurang
maksimal.
Kedepan, diharapkan kinerja pelaksanaan KT secara nasional bisa meningkat, baik
secara kuantitas maupun kualitas. Walaupun Petunjuk Teknis Pelaksanaan KT dan
Petunjuk Teknis Perencanaan atau Potensi Obyek KT (POKT) sudah ada, namun
sepertinya perlu adanya penekanan terhadap pentingnya fungsi pemantauan, evaluasi
dan pelaporan sebagai alat pelengkap untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh
karena itu, perbaikan penyelenggaraan perlu dilakukan dan salah satu upaya yang
dimungkinkan sesuai dengan uraian tugas dalam hal perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria adalah dengan menyusun
Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Konsolidasi Tanah atau
disingkat “Juknis PEP-KT”.

B. DASAR HUKUM

Dasar hukum dalam penyusunan Jukwas KT adalah sebagai berikut:


1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 2043);
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 nomor 130, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

1|Petunjuk Teknis PEP-KT 2020


6. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
149, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5068);
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);
8. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5188);
9. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5280);
10. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 131, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433);
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587);
12. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3696);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4385);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana Telah Diubah
dengan Undang-Undang Nomor Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pertanahan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 351, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5804);
18. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 18);
19. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 21);
20. Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2017 tentang Penyelesaian Penguasaan
Tanah dalam Kawasan Hutan;
21. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah;
22. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;

2|Petunjuk Teknis PEP-KT 2020


23. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan;
24. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 tentang Konsolidasi Tanah;
25. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural
di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
26. Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 11
Tahun 1997 tentang Penertiban Tanah-Tanah Obyek Redistribusi Landreform.

C. PENGERTIAN
1. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Konsolidasi Tanah atau disingkat PEP-KT
adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari kegiatan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan konsolidasi tanah (perencanaan, pelaksanaan dan
pembangunan hasil konsolidasi tanah).
2. Pemantauan adalah kegiatan mengamati, mengidentifikasi serta mengantisipasi
permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil suatu
tindakan. Pemantauan yang dilakukan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
pembangunan hasil konsolidasi tanah.
3. Evaluasi adalah serangkaian kegiatan penilaian yang dilakukan secara berkala
untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan program.
Evaluasi yang dilakukan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
pembangunan hasil konsolidasi tanah.
4. Pelaporan adalah proses untuk menyajikan data dan informasi secara tepat dan
akurat sebagai dasar pengambilan keputusan dan kebijakan. Untuk memudahkan
penyajian dan analisa data, pelaporan dilakukan dengan format yang telah
ditentukan dan memadai. Format laporan harus dapat memberikan petunjuk atau
informasi yang jelas dan sistematis sehingga memudahkan para pengambil
keputusan dalam melakukan aktivitasnya. Pelaporan dilakukan secara berkala dan
berjenjang.
5. Konsolidasi Tanah adalah kebijakan penataan kembali penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah dan ruang sesuai rencana tata ruang serta
usaha penyediaan tanah untuk kepentingan umum dalam rangka meningkatkan
kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumberdaya alam dengan melibatkan
partisipasi aktif masyarakat.
6. Penyelenggaraan konsolidasi tanah adalah rangkaian proses perencanaan,
pelaksanaan, pembangunan dan pengawasan konsolidasi tanah.
7. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi yang selanjutnya disebut
Kanwil adalah instansi vertikal Badan Pertanahan Nasional di Provinsi yang berada
di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri.
8. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut Kantah adalah
instansi vertikal Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten/Kota yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri melalui Kepala Kantor
Wilayah BPN.
9. Pusat yang selanjutnya disebut Kantor Pusat adalah Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional dalam hal ini Direktorat Konsolidasi Tanah,
Direktorat Jenderal Penataan Agraria.
10. Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Konsolidasi Tanah yang
selanjutnya disebut Juknis PEP-KT adalah buku pedoman petunjuk teknis
pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalampenyelenggaraan konsolidasi tanah.

3|Petunjuk Teknis PEP-KT 2020


D. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
Juknis PEP-KTdimaksudkan sebagai pedoman operasional bagi petugas
pelaksana dalam melakukan kegiatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan konsolidasi tanah. Kegiatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
merupakan rangkaian tak terpisahkan dari kegiatan perencanaan dan pelaksanaan
konsolidasi tanah.
Sedangkan tujuan dikeluarkannya Juknis PEP-KT ini adalah terwujudnya
pemahaman secara substansial dan kesamaan persepsi terhadap ketentuan-
ketentuan terkait pemantauan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan
konsolidasi tanah di Kantah,di Kanwil dan di Pusat.
Sasaran yang ingin diwujudkan dengan diterbitkannya Juknis PEP-KT adalah:
1. Terlaksananya pemantauan, evaluasi dan pelaporan terhadap penyelenggaraan
konsolidasi tanah.
2. Tersusunnya rekomendasi hasil pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
3. Terlaksananya tindak lanjut rekomendasi hasil pemantauan, evaluasi dan
pelaporan.

E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan Juknis PEP-KT adalah meliputi:
1. Juknis PEP-KT yang dimaksud meliputi pemantauan, evaluasi, pelaporan atau
pengawasan teknis dalam penyelenggaraan KT, fokus pada tahapan
perencanaan, pelaksanaan dan pembangunan hasil KT. Hal ini sejalan dengan
Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 12 Tahun 2019 tentang KT yang
menyebutkan bahwa penyelenggaraan KT meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pembangunan dan pengawasan (RENLAKBANGWAS).
2. Penyusunan Juknis PEP-KT memperhatikan sasaran kegiatan Perencanaan
(Penyusunan Potensi Obyek KT/jumlah Satuan Pekerjaan) dan sasaran kegiatan
Pelaksanaan (Sertipikat/jumlah bidang)di daerah, Sistem Kendali Mutu Program
Pertanahan (SKMPP), AplikasiKomputerisasi Kegiatan Pertanahan KT (KKP KT),
Surat Elektronik Penataan Agraria (SELPA) dan mekanisme PEP-KT yang selama
ini sudah berjalan di Direktorat Konsolidasi Tanah.
3. Penyusunan Juknis PEP-KT memuat kegiatan dan langkah-langkah dalam lingkup
pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

F. PRINSIP PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)


Pelaksanaan PEP-KT meliputi kegiatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
dengan mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Partisipatif. Semua pelaksana di Kantah,di Kanwil dan di Pusat berpartisipasi
aktif dalam kegiatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
2. Transparan. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan harus dilaksanakan secara
terbuka dan mudah diakses oleh semua pihak.
3. Akurat. Informasi yang disampaikan harus menggunakan data yang benar, tepat
dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Koordinatif. PEP-KT dilaksanakan bersifat koordinasi, adanya proses pemaduan
sasaran dan kegiatan dari unit-unit kerja yang terpisah untuk dapat mencapai
tujuan PEP-KT secara efektif.
5. Kolaboratif. PEP-KT dilaksanakan dengan prinsip berkolaborasi atau
bekerjasama antar unit kerja dengan kejelasan peran masing-masing untuk
mencapai tujuan PEP-KT.

4|Petunjuk Teknis PEP-KT 2020


G. PENGGUNA JUKNIS PEP-KT
Juknis PEP-KT diperuntukkan bagi pelaksana yang dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1. Pengguna Juknis PEP-KT
No Unit Kerja Pengguna Pelaksana Pengguna
1 Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota Tim Koordinasi (KT Skala Kecil), Tim
Perencana/Pelaksana (KT Skala Kecil dan
KT Skala Besar), Seksi Penataan
Pertanahan, dan Subseksi Landreform dan
Konsolidasi Tanah
2 Kantor Wilayah BPN Provinsi Tim Koordinasi (KT Skala Besar), Bidang
Penataan Pertanahan, Seksi Landreform
dan Konsolidasi Tanah
3 Kantor Pusat,Kementerian Agraria dan Direktorat Konsolidasi Tanah, Direktorat
Tata Ruang/Badan Pertanahan Jenderal Penataan Agraria
Nasional

5|Petunjuk Teknis PEP-KT 2020


BAB II: PEMANT AUAN, EVALUASI DAN
PELAPORAN DAL AM PENYELANGGARAAN
KONSOLIDASI TANAH

A. SUBSTANSI PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN


Berdasarkan Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Konsolidasi Tanah, disebutkan beberapa hal sebagai berikut.
Konsolidasi Tanah adalah kebijakan penataan kembali penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah sesuai rencana tata ruang serta usaha penyediaan
tanah untuk kepentingan umum dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan dan
pemeliharaan sumber daya alam dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Adapun Ruang lingkup penyelenggaraan konsolidasi tanah meliputi:
a. perencanaan konsolidasi tanah
b. pelaksanaan konsolidasi tanah
c. pembangunan hasil konsolidasi tanah
d. pengawasan konsolidasi tanah
PEP-KT dilaksanakan terhadap seluruh proses penyelenggaraan Konsolidasi
Tanah mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pembangunan Konsolidasi Tanah dan
Konsolidasi Tanah Vertikal.
Pengawasan atau PEP-KT Konsolidasi Tanah meliputi kegiatan:
1. Pemantauan Kesesuaian Tahapan dan Dokumen Konsolidasi Tanah
2. Pemantauan Progres dan Implementasi Desain Konsolidasi Tanah
3. Pemantauan dan Evaluasi Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
4. Evaluasi Kinerja Kawasan dan Pembangunan Berkala setiap 5 (lima) tahun
5. Perencanaan dan Pembangunan Kembali Kawasan (Jangka Panjang).

REN – LAK – BANG – WAS

1 2 3

Gambar 1. Tahapan Penyelenggaraan KT

6|Petunjuk Teknis PEP-KT 2020


Tabel 2. Rincian Kegiatan PEP-KT
No Kegiatan Obyek
1 Pemantauan Kesesuaian Tahapan a. aspek administrasi penyelenggaraan Konsolidasi Tanah
dan Dokumen Konsolidasi Tanah dan/atau Konsolidasi Tanah Vertikal;
b. aspek teknis penyelenggaraan Konsolidasi Tanah; dan
c. aspek kualitas dan kinerja penyelenggaraan Konsolidasi
Tanah.
2 Pemantauan Progres dan a. tahap persiapan pembangunan Konsolidasi Tanah;
Implementasi Desain Konsolidasi b. tahap pembangunan lokasi Konsolidasi Tanah; dan
Tanah c. tahap pengelolaan pasca pembangunan Konsolidasi
Tanah;
3 Pemantauan dan Evaluasi Dampak a. perubahan perilaku sosial budaya;
Sosial, Ekonomi dan Lingkungan b. peningkatan ekonomi; dan
c. perbaikan lingkungan.
4 Evaluasi Kinerja Kawasan dan a. evaluasi perkembangan dan perubahan fisik kawasan;
Pembangunan Berkala setiap 5 dan
(lima) tahun b. evaluasi keberlanjutan fungsi kawasan sesuai dengan
tujuan
5 Perencanaan dan Pembangunan rencana peremajaan dan revitalisasi kawasan hasil
Kembali Kawasan (Jangka Konsolidasi Tanah.
Panjang)
Pelaporan penyelenggaraan Konsolidasi Tanah dilakukan secara berjenjang oleh
Kantor Pertanahan dan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional kepada Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN melalui Direktorat Jenderal Penataan Agraria,
Direktorat Konsolidasi Tanah.
Adapun yang terkait dengan upaya penanganan masalah, memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Penanganan permasalahan pelaksanaan konsolidasi tanah ditangani oleh Tim
Koordinasi Konsolidasi Tanah.
b. Apabila pelaksanaan konsolidasi tanah telah selesai pada tahapan penyerahan surat
tanda bukti hak dan pembangunan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU),
penanganan permasalahan konsolidasi tanah ditangani oleh Kantor Pertanahan dan
para pemangku kepentingandengan supervisi dari Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional.
c. Para pemangku kepentingan dimaksud adalah:
 Kementerian/lembaga lainnya;
 Pemerintah Daerah;
 Koperasi, BUMN, BUMD, BUMDes, badan hukum swasta;
 Akademisi/Praktisi; dan/atau
 Masyarakat.
d. Apabila permasalahan konsolidasi tanah tidak dapat diselesaikan, maka
penyelesaiannya berdasarkan kesepakatan para pihak dan/atau ditempuh melalui
Lembaga Peradilan.

B. TAHAPAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KONSOLIDASI TANAH


Pengawasan dalam Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah meliputi 3 Tahapan, yakni:
Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP). Pada masing-masing Tahapan PEP diuraikan
Kegiatan, Waktu dan Output yang diharapkan berdasarkan Pihak yang melakukan
Pengawasan Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah.

7|Petunjuk Teknis PEP-KT 2020


1 2 3

PEMANTAUAN EVALUASI PELAPORAN

Kegiatan Kegiatan Kegiatan

Output Output Output

Waktu Waktu Waktu

Gambar 2. Tahapan Pengawasan Penyelenggaraan KT


Pengawasan dalam Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah dilaksanakan oleh Kantor Pusat,
Kantor Wilayah Provinsi dan Kantor Pertanahan.Alur pelaksanaan Pemantauan, Evaluasi
dan Pelaporan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Alur Pelaksanaan PEP-KT

C. TAHAPAN PENGAWASAN DI KANTOR PUSAT (KEMENTERIAN ATR/BPN)


Tahapan Pengawasan (Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan) yang dilaksanakan di
Kantor Pusat yakni Kementerian ATR/BPN bersifat nasional atau penggabungan data dari
seluruh provinsi, dalam hal ini dilakukan oleh Direktorat Konsolidasi Tanah, Direktorat
Jenderal Penataan Agraria adalah sebagai berikut.

8|Petunjuk Teknis PEP-KT 2020


Gambar 4. Alur Pelaksanaan PEP-KT di Kantor Pusat

1. Tahapan Pemantauan terdiri dari:


 Penyusunan Bobot Tahapan Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah
Waktu : Dilaksanakan pada awal penyusunan Juknis PEP- KT
Output : Tabel Bobot Tahapan (FORM KT-301dan FORM KT-302 terlampir)

 Penyiapan Rekapitulasi Target Daerah (Fisik dan Keuangan)


Waktu : Data target dihimpun pada saat DIPA sudah ditetapkan (awal tahun)
Output :Tabel Rincian Target Fisik dan Keuangan KT Daerah

 Pemantauan progress penyelenggaraan KT (POKT dan KT).


Waktu : Pengambilan data dilakukan setiap minggu.
Output :Tabel Progres Pemantauan KT (FORM KT-303 dan FORM PEP KT-304
terlampir)
Selain pemantauan mingguan diatas dapat dilakukan juga pemantauan sesuai dengan
kebutuhan dan ketersediaan anggaran yaitu:
a. Perjalanan Dinas;
b. Surat Resmi, WhatsApp Group, Email, Googledocs/ sheets, Telepon;
c. Rapat Online: Vidieo Conference, WA Group; dan
d. Coaching Clinic.

2. Tahapan Evaluasi terdiri dari:


 Evaluasi Perencanaan Konsolidasi Tanah (POKT)
Waktu : Evaluasi dilaksanakan 3 (tiga) bulan sekali
Output : Uraian dan Form Evaluasi Bulanan (FORM KT-307 terlampir).

 Evaluasi Pelaksanaan Konsolidasi Tanah (Sertipikat Konsolidasi Tanah)


Waktu : Evaluasi dilaksanakan 3 (tiga) bulan sekali
Output : Uraian dan Form Evaluasi Bulanan (FORM KT-308 terlampir).

9|Petunjuk Teknis PEP-KT 2020


3. Tahapan Pelaporan terdiri dari:
 Penyusunan dan penyampaian Laporan Progres Perencanaan (POKT) dan
Pelaksanaan KT Daerah. Dilaksanakan oleh Subdit Pemantauan dan Evaluasi
kemudian dilaporkan kepada Direktur KT.
Waktu : Dilaksanakan secara tertulis setiap minggu.
Output : Laporan dalam bentuk Nota Dinas.

 Penyusunan dan penyampaian Laporan Progres Perencanaan (POKT) dan


Pelaksanaan KT Daerah. Surat dari Direktorat Jenderal Penataan Agraria kepada
Kepala Kanwil BPN.
Waktu : Dilaksanakan secara tertulis setiap tanggal 1 bulan berjalan.
Output : Laporan dalam bentuk Surat Progres Penyelenggaraan KT Daerah.

 Penyusunan dan penyampaian Laporan hasil Evaluasi Peyelenggaraan KT.


Pelaporan dari Kepala Subdit Pemantauan dan Evaluasi kepada Direktur
Konsolidasi Tanah.
Waktu : Laporan Evaluasi dilaksanakan 3 (tiga) bulan sekali.
Output : Tabel Tabel Rincian Provinsi yang Sesuai/Belum Target Capaian (FORM
KT-309).

D. TAHAPAN PENGAWASAN DI PROVINSI


Tahapan Pengawasan (Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan) yang dilaksanakan di
Provinsi, merupakan rekapitulasi dari data kabupaten/kota, adalah sebagai berikut:

Gambar 5. Alur Pelaksanaan PEP-KT di Kantor Wilayah Provinsi


1. Tahapan Pemantauan terdiri dari:
Tahapan Pemantauan yang dilakukan di Provinsi dilaksanakan oleh Tim Koordinasi
(untuk Penyelenggaraan KT Skala Besar) atau Kanwil BPN Provinsi. Pada prinsipnya,
tahapan Pemantauan yang dilaksanakan adalah memantau semua aktivitas Evaluasi dan
Pelaporan yang dilakukan di tingkat Kabupaten/Kota.

 PemantauanSemua Kegiatan Evaluasi Teknis Perencanaan KT (POKT) dan Evaluasi


Teknis Pelaksanaan KT di Kabupaten/Kota. Selanjutnya, menyampaikannya ke Kantor
Pusat (Kementerian ATR/BPN, melalui Direktorat Konsolidasi Tanah Ditjen Penataan
Agraria).

10 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


Waktu : Dilaksanakan minimal 1 kali pada akhir tahun anggaran.
Output : Sesuai dengan Form Laporan Bulanan Perencanaan dan Pelaksanaan KT
(FORM KT-305 dan FORM KT-306 terlampir).

 Pemantauan terhadap Semua Kegiatan Pelaporan di Kabupaten/Kota. Selanjutnya,


menyampaikannya ke Kantor Pusat (Kementerian ATR/BPN, melalui Direktorat
Konsolidasi Tanah Ditjen Penataan Agraria).
Waktu : Sesuai dengan jenis kegiatan Pelaporan-Pelaporan yang ada di
Kabupaten/Kota.
Output : Semua FORM dan Lampiran Pemantauan yang ada di Kabupaten/Kota.

2. Tahapan Evaluasi terdiri dari:


Tahapan Evaluasi yang dilakukan di provinsi dilaksanakan oleh Tim Koordinasi (untuk
Penyelenggaraan KT Skala Besar) atau Kanwil BPN Provinsi.Pada prinsipnya, tahapan
Evaluasi yang dilaksanakan adalah melakukan Evaluasi Gabunganterhadap aktivitas
Evaluasiyang dilakukan di tingkat Kabupaten/Kota dan menghimpunnya pada tingkat
provinsi.

 Kegiatan Evaluasi Teknis Perencanaan KT (POKT).


Waktu : Dilaksanakan minimal 1 kali pada akhir tahun anggaran.
Output : Gabungan FORM KT-310 dari semua Kabupaten/Kota.

 Kegiatan Evaluasi Teknis Pelaksanaan KT.


Waktu : Dilaksanakan minimal 1 kali pada akhir tahun anggaran.
Output : Gabungan FORM KT-311 dari semua Kabupaten/Kota.

3. Tahapan Pelaporan terdiri dari:


Tahapan Pelaporan yang dilakukan di provinsi dilaksanakan oleh Tim Koordinasi (untuk
Penyelenggaraan KT Skala Besar) atau Kanwil BPN Provinsi. Pada prinsipnya, tahapan
Pelaporan yang dilaksanakan adalah melakukan Pelaporan Gabungan terhadap aktivitas
Pelaporan yang dilakukan di tingkat Kabupaten/Kota dan menghimpunnya pada tingkat
provinsi.

 Penyusunan Himpunan Laporan Rencana Umum Konsolidasi Tanah (RUKKT) dalam


FORM KT-109.
Waktu : Dilaksanakan pada saat Tahapan Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah
pada Kegiatan Perencanaan Konsolidasi Tanah.
Output : Surat laporan yang dilengkapi dengan Laporan Rencana Umum
Konsolidasi Tanah (FORM KT-109).

 Entry kegiatan pelaksanaan KT pada dashboard aplikasi SKMPP, KKP KT dan SELPA.
Mengikuti petunjuk teknis yang sudah ada, Admin SKMPP untuk entri progres fisik ada
di Kantah dan Admin SKMPP untuk entri keuangan ada di Kanwil. Admin KKP KT ada
di Kantah. Admin SELPA ada di Kanwil.
Waktu : Dapat dilakukan setiap saat.
Output : Tersedianya data pada dashboard.

 Penyusunan Himpunan Laporan Perencanaan KT (FORM KT-312). Dilanjutkan dengan


penyampaian Laporan dari Tim Koordinasi (KT Skala Besar)/Kanwil BPN ke Kantor
Pusat. Laporan Perencanaan KT juga disertai dengan Peta POKT.
Waktu : Dilaksanakan pada akhir tahun anggaran kegiatan.
Output : Laporan Perencanaan Konsolidasi Tanah (FORM KT-312) dan Peta
POKT.

11 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


 Penyusunan Laporan Bulanan Perencanaan dan Pelaksanaan KT.
Dilanjutkan dengan penyampaian Laporan dari Tim Koordinasi (KT Skala
Besar)/Kanwil BPN ke Kantor Pusat.
Waktu : Dilaksanakan setiap tanggal akhir bulan.
Output : Laporan Bulanan (FORM KT-305 dan FORM KT-306).

 Penyusunan Himpunan Laporan Hasil Akhir Pelaksanaan KT. Dalam laporan akhir
Pelaksanaan Konsolidasi Tanah disertai juga dengan Peta Rincikan dan Desain
Konsolidasi Tanah. Laporan Hasil Akhir Pelaksanaan KT dan Peta Rincikan serta Peta
Desain disiapkan oleh Kantor Pertanahan. Sedangkan Kanwil BPN hanya
mengumpulkan laporan tersebut dan dilanjutkan dengan penyampaian Laporan dari Tim
Koordinasi (KT Skala Besar)/Kanwil BPN ke Kantor Pusat.
Waktu : Dilaksanakan pada akhir tahun anggaran kegiatan.
Output : Laporan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah (FORM KT-313) dan Peta
Rincikan dan Desain Konsolidasi Tanah yang dibuat oleh Kantor Pertanahan.

E. TAHAPAN PENGAWASAN DI KABUPATEN/KOTA


Tahapan Pengawasan (Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan) yang dilaksanakan di
Kabupaten/Kota, dalam hal ini dilakukan oleh Tim Koordinasi (untuk Pelaksanaan KT Skala
Kecil), Tim Perencana/Pelaksana dan Kantor Pertanahanadalah sebagai berikut:

Gambar 6. Alur Pelaksanaan PEP-KT di Kantor Pertanahan (Kabupaten/Kota)


1. Tahapan Pemantauan terdiri dari:
Sebagai unit organisasi terkecil, maka tidak ada kegiatan Pemantauan yang dilakukan
oleh Tim Koordinasi (untuk Pelaksanaan KT Skala Kecil) atau Tim Perencana/Pelaksana
atau Kantor Pertanahan.

2. Tahapan Evaluasi terdiri dari:


 Kegiatan Evaluasi Teknis Pelaksanaan KT. Dilaksanakan oleh Tim
Perencana/Pelaksana KT dan didukung oleh Kantah Kabupaten/Kota.
Waktu : Dilaksanakan minimal 1 kali pada akhir tahun anggaran.
Output : Uraian dan Form Evaluasi (FORM KT-311 terlampir).

3. Tahapan Pelaporan terdiri dari:


 Entry kegiatan pelaksanaan KT pada dashboard aplikasi SKMPP, KKP KT dan SELPA.
Mengikuti petunjuk teknis yang sudah ada, Admin SKMPP untuk entri progres fisik ada

12 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


di Kantah dan Admin SKMPP untuk entri keuangan ada di Kanwil. Admin KKP KT ada
di Kantah. Admin SELPA ada di Kanwil.
Waktu : Dapat dilakukan setiap saat.
Output : Tersedianya data pada dashboard.

 Penyusunan Laporan Bulanan Pelaksanaan KT.


Dilanjutkan dengan penyampaian Laporan dari Tim Koordinasi atau Kantor
Pertanahan ke Kanwil BPN Provinsi dan ke Kantor Pusat.
Waktu : Dilaksanakan setiap tanggal akhir bulan.
Output : Laporan Bulanan (FORM KT-306).

 Penyusunan Laporan Hasil Akhir Konsolidasi Tanah dan penyampaian Laporan ke


Kanwil BPN oleh Tim Pelaksana atau Kantah Kabupaten/Kota.
Waktu : Dilaksanakan pada akhir tahun anggaran kegiatan.
Output : Laporan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah (FORM KT-313) dan Peta
Rincikan dan Desain Konsolidasi Tanah.

13 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


BAB III: BIAYA

Anggaran yang diperlukan dikarenakan adanya kegiatan PEP-KT berupa kegiatan


pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibebankan kepada Daftar Isian
PelaksanaanAnggaran (DIPA) atau Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) baik di tingkat
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota, Kantor Wilayah BPN Provinsi maupun Kantor
Kementerian ATR/BPN pada tahun berjalan. Rician kegiatan PEP-KT tercantum dalam
Standar Biaya Masukan (SBK) perencanaan dan pelaksanaan konsolidasi tanah pada tahap
Supervisi dan Monitoring.
Jika anggaran dimaksud belum sepenuhnya tersedia maka kegiatan PEP-KT tetap
dilaksanakan dengan memaksimalkan segala sumberdaya yang ada, baik pelaksana,
teknologi informasi maupun menitipkan kegiatan PEP-KT pada kegiatan rutin yang sudah
memiliki anggaran. Kedepan, anggaran khusus untuk PEP-KT akan disusun dan disiapkan.

BAB IV: PENUTUP

Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Konsolidasi Tanah (Juknis


PEP-KT) berlaku dan wajib dilaksanakan pada setiap penyelenggaraan konsolidasi tanah,
baik yang dibiayai dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maupun dari biaya swadaya masyarakat serta
sumber pendanaan lain sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
DemikianJuknis PEP-KT ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
pemantauan, evaluasi dan pelaporan baik di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota, Kantor
Wilayah BPN Provinsi maupun Kantor Kementerian ATR/BPN.

***

14 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


LAMPIRAN
1. FORM KT-109, Rencana Umum Kegiatan Konsolidasi Tanah (RUKKT)

RENCANA UMUM KEGIATAN


KONSOLIDASI TANAH
Executive Summary
A. URAIAN UMUM
1. Nama Kegiatan :
2. Pelaksana :
(Sebutkan siapa pelaksana kegiatan tersebut, jika berbentuk kerjasama antar beberapa instansi,
sebutkan instansi yang terlibat dan bertanggungjawab dalam hal apa).
3. Jenis Konsolidasi Tanah : Non Pertanian/Pertanian *)
4. Lokasi Kegiatan :
a. Letak (Kode Lokasi : _ _ . _ _ . _ _ . _ _ . _ _)
1) Desa/Kelurahan :
2) Kecamatan :
3) Kabupaten/Kota :
4) Provinsi :
b. Luas lokasi : Ha (m2)*)
Jumlah luas bidang tanah : Ha (m²)*)
Jumlah bidang tanah : bidang tanah
Jumlah pemilik bidang tanah : orang
5. Peta Petunjuk Letak Lokasi (terlampir)
(Peta tersebut minimal menunjukan letak lokasi terhadap Ibukota Kabupaten/Kota, Kota
Kecamatan dan Desa/Kelurahan dengan ukuran folio).
6. Latar Belakang Pemilihan Lokasi Perencanaan Konsolidasi Tanah (Urgensi dan Manfaat serta
Proses Mendapatkan dan/atau Pemilihan Lokasi.

B. GAMBARAN UMUM KONDISI LOKASI


1. Tabel Perkiraan Jenis Penggunaan Tanah.
No. Jenis Penggunaan Luas (Ha) (%) Keterangan
1.
2.
dst
Jumlah

2. Peta Penggunaan pada lokasi sebagaimana terlampir.


(Skala Peta Minimal 1:25.000, makin detail makin baik)
3. Kondisi Geografi
a) Topografi : datar, miring, bergelombang, berbukit *)
b) Ketinggian : 0-50, 50-100, 100-250, 250-500, >500 *)
4. Kondisi Prasarana/Sarana
a) Tabel Jenis dan luas jalan
No. Jenis Jalan Lebar (m) Panjang (m) Luas (m2) Keterangan
1.
2.
dst
Jumlah

b) Tabel Sarana.
No. Jenis Sarang Luas (m2) Jumlah (unit) Keterangan
1.
2.

15 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


dst
Jumlah

5. Kondisi Penguasaan Tanah.


a) Status dan Pemilikan Tanah:
Jumlah
Luas Jumlah Pemilik/
No. Status Tanah Bidang Keterangan
(Ha/m2) Penggarap (KK)
(Persil)
1. Tanah Negara
2. Tanah Hak:
a. Hak Milik Adat
b. Hak ...
c. Hak ...
dst
Jumlah
b) Rata-rata luas penguasaan/pemilikan: Ha/KK
6. Kondisi Transportasi.
a) Jarak lokasi dengan jalan akses terdekat:
b) Jarak lokasi dari:
1) Pusat Desa/kelurahan :
2) Pusat Kecamatan :
3) Ibukota Kab/Kota :
c) Ketersediaan sarana transportasi :
d) Alat transportasi dominan :
7. Harga rata-rata tanah pada lokasi (NJOP) : Rp. ………..….. .. /Ha/m2 *)

C. KESEPAKATAN PEMERINTAH DAERAH


1. .......................................(Tindak lanjut Konsolidasi Tanah dalam pembangunan prasarana dan
sarana)
2. .......................................(Aktivitas usaha masyarakat oleh dinas teknis)

D. URAIAN MENGENAI RESPON MASYARAKAT DAN PEMERINTAH


1. Masyarakat Pemilik Tanah
a. Jumlah pemilik bidang tanah :+ orang
b. Perkiraan jumlah yang setuju :+ orang, atau %.
c. Perkiraan jumlah yang tidak setuju :+ orang , atau %.
2.Tanggapan Pemerintah Daerah
a. Camat :
b. Kepala Desa/Lurah :
E. RENCANA UMUM KONSOLIDASI TANAH
1. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai:
(Jelaskan secara lebih spesifik dalam rangka pembangunan apa, Konsolidasi Tanah dilaksanakan
pada loksi tersebut, sebagai contoh misalnya: a. Dalam rangka penataan wilayah kumuh, b.
Pengadaan infrasutruktur/sarana. c. Pengadaan pemukiman baru, d. Perluasan Perkebunan
Rakyat. e. dan lain-lain).
2. Gambaran Umum Ketentuan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah sekitar Lokasi
a. Menurut PERDA No……….Tahun ……..
b. Rencana Peruntukan pada lokasi:
c. Rencana Prasarana/sarana menurut PERDA (uraikan secara singkat).
3. Rencana Blok Secara Umum:
a. Tabel Peruntukan Blok secara Umum Setelah Konsolidasi Tanah.

16 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


No. Rencana Peruntukan Blok Luas (m2) Keterangan
1. Perumahan/pertanian
2. Prasarana jalan
3. Taman
4. Sarana
dst
Jumlah
b. Peta Rencana Blok secara umum seperti Terlampir:
4. Perkiraan Perhitungan Tambahan Tanah Untuk Pembangunan (TP).
Berdasarkan Rencana Blok secara umum tersebut dihitung perkiraan tambahan TP yang
diperlukan sebagaimana dijelaskan dalam petunjuk teknis.
5. Perkiraan harga tanah rata-rata sesudah dikonsolidasi: Rp................./m2
6. Rencana Biaya
a. Jumlah biaya :
b. Sumber biaya : (uraikan besar biaya menurut sumbernya dan secara umum untuk
membiayai bidang apa saja).
c. Tahun anggaran :
7. Rencana Waktu Pelaksanaan :

F. KESIMPULAN
1. Kesimpulan
2. Saran Tindak Lanjut
……………, ……......……..20…

Ketua Harian/Sekretaris Tim Koordinasi,

_________________________
Catatan:
*) pilih salah satu/coret yang tidak perlu
Kode Lokasi 10 digit, 8 digit pertama mengikuti ketentuan penomoran buku tanah/sertipika hak atas
tanah dengan isian sebagai berikut:
1. dua digit pertama untuk kode Provinsi
2. dua digit kedua untuk kode kabupaten/kota
3. dua digit ketiga untuk kode kecamatan
4. dua digit keempat untuk kode desa/kelurahan
5. dua digit kelima untuk lokasi Konsolidasi Tanah (lokasi ke berapa di kab/kota
tersebut)

17 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


2. FORM KT-301, Tabel Bobot Tahapan Pelaksanaan KT
Tahap Pelaksanaan Persentase (%) Target Selesai Bulan Ke
1. Pembentukan Tim Penyelenggara 8% B-01, B-02
2. Pengumpulan Data Fisik 15% B-03
3. Pengumpulan Data Yuridis 10% B-04
3. Penyusunan Desain dan Rencana Aksi KT 15% B-05,B-06
4. Pelepasan Hak 10% B-07
5. Penegasan Tanah sebagai Obyek KT 10% B-08
6. Penerapan Desain KT ke Lapangan (Stacking Out) 12% B-09
7. Penerbitan Keputusan Pemberian HAT obyek KT 10% B-10
8. Supervisi, Monitoring dan Pelaporan 10% B-1, B-11, B-12
100%

3. FORM KT-302, Tabel Bobot Tahapan Perencanaan KT (POKT)


Tahap Pelaksanaan Persentase (%) Target Selesai Bulan Ke
1. Pembentukan Tim 8% B-01, B-02
2. Kajian Tata Ruang dan Kebijakan Sektor (Pembuatan
15% B-03, B-04
Peta Kerja dan Penjajakan Kebijakan)
3. Pemetaan Sosial dan Analis Potensi Kawasan
27% B-05, B-06, B-07
(Peninjauan Lapang dan Pengolahan Data)
4. Pembuatan Desain Awal/Visioning dan Penyepakatan
30% B-08, B-09
(Penjajakan Kesepakatan)
5. Penetapan Lokasi 10% B-10, B-11
6. Supervisi, Monitoring dan Pelaporan 10% B-1, B-11, B-12
100%

18 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


4. FORM KT-303, Tabel Progres Pemantauan Pelaksanaan KT
Sumber: DIPA 2019
Realisasi Fisik
Penyelesaian
Target Harga Satuan Target Keuangan Realisasi Keuangan Jumlah %
No Provinsi Kab/Kota Kecamatan, Kelurahan/Desa Luas (Ha) Tahapan Kegiatan Bulan ke Uraian Tahapan Terakhir Kegiatan Keterangan/HKM
(Bidang) (Rp) (Rp) Tahapan
(Rp) (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (Bidang) %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27)

Musyawarah Rencana
1 Provinsi Contoh Kabupaten Contoh Kecamatan Contoh, Desa Contoh 200 554 1,035,960 207,192,000 10,359,600 5% 1.1 1.2 2.1 ; 2.2 3.1 ; 3.2 39% Pengukuran terlambat
Penetapan Bidang Tanah Baru

JUMLAH
*baris berwarna merah adalah contoh

19 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


5. FORM KT-304, Tabel Progres Pemantauan Perencanaan KT (POKT)
Sumber: DIPA 2019
Realisasi Fisik
Penyelesaian
Target Harga Satuan Target Keuangan Realisasi Keuangan Jumlah %
No Provinsi Kab/Kota Kecamatan, Kelurahan/Desa Luas (Ha) Tahapan Kegiatan Bulan ke Uraian Tahapan Terakhir Kegiatan Keterangan/HKM
(SP) (Rp) (Rp) Tahapan
(Rp) (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (SP) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27)

Penyiapan data awal


1 Provinsi Contoh Kabupaten Contoh Kecamatan Contoh, Desa Contoh 2 125 121,325,000 242,650,000 55,000,000 23% 1.1 1.2 1.2 2.1 15% Kajian Tata Ruang
terlalu lama

JUMLAH
*baris berwarna merah adalah contoh

20 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


6. FORM KT-305, Laporan Bulanan Perencanaan Konsolidasi Tanah

LAPORAN BULANAN PERENCANAAN KONSOLIDASI TANAH


Bulan................Tahun ..................
KANTOR WILAYAH BPN PROVINSI .......................

A. REKAPITULASI PERENCANAAN KONSOLIDASI TANAH


Realisasi
Kegiatan (Desa/Kelurahan, Target
Fisik Keuangan Jumlah
No. Kecamatan, Tahapan yang Telah Dilakukan
Bidang
Kabupaten/Kota) Fisik
Keuangan (Rp) Kecamatan % Rupiah %
(Kecamatan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahapan: *)
 Pembentukan Tim
Perencanaan Konsolidasi  Kajian Tata Ruang dan Kebijakan Sektor
Tanah di Desa Sidorejo,
1
Kecamatan Mulyo, Kabupaten
 Pemetaan Sosial dan Analisis Potensi Kawasan 1 Kecamatan**) Rp 870.000.0000**) 200**)
Sisinga**)  Pembuatan Desain Awal (Visioning) dan Penyepakatan
 Penetapan Lokasi
 Pelaporan
2 …. dan selanjutnya**)

B. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT PERENCANAAN KONSOLIDASI TANAH


(Jelaskan permasalahan yang dialami dalam perencanaan Konsolidasi Tanah beserta tindak lanjut yang telah dilakukan guna menyelesaikan
permasalahan tersebut)

.....................,............................20.......

Kepala Kantor Wilayah BPN


Provinsi...........................

_________________________
NIP.
Keterangan:
*) pilih tahapan yang telah dilakukan dengan memberi tanda () pada check box
**) hanya contoh

21 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


7. FORM KT-306, Laporan Bulanan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah
LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH
Bulan................Tahun ..................
KANTOR WILAYAH BPN PROVINSI .......................

A. REKAPITULASI PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH


Realisasi Jenis KT
Kegiatan (Desa/Kelurahan,
Target (Pertanian/Non
No. Kecamatan, Tahapan yang Telah Dilakukan Fisik Keuangan Pertanian/
Kabupaten/Kota)
Fisik (Bidang) Keuangan (Rp) Bidang % Rupiah % Campuran)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahapan: *)
 Pembentukan Tim Penyelenggara
 Pengumpulan Data Fisik
 Pengumpulan Data Yuridis
Konsolidasi Tanah di Desa  Penyusunan Desain dan Rencana Aksi Konsolidasi Tanah
1 Sidorejo, Kecamatan Mulyo,  Pelepasan Hak 87 Bidang**) Rp 870.000.0000**) KT Pertanian**)
Kabupaten Sisinga**)
 Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah
 Penerapan Desain Konsolidasi Tanah ke lapangan (Stacking Out)
 Penerbitan Keputusan Pemberian Hak atas Tanah Objek Konsolidasi Tanah
dan Surat Tanda Bukti Hak atas Tanah
 Pelaporan
2 …. dan selanjutnya**)

B. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH


(Jelaskan permasalahan yang dialami dalam pelaksanaan Konsolidasi Tanah beserta tindak lanjut yang telah dilakukan guna menyelesaikan
permasalahan tersebut )
.....................,............................20.......
Kepala Kantor Wilayah BPN
Provinsi...........................

_________________________
NIP.
Keterangan:
*) pilih tahapan yang telah dilakukan dengan memberi tanda () pada check box
**) hanya contoh

22 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


8. FORM KT-307, Evaluasi Perencanaan Konsolidasi Tanah (POKT)
No Hal Keterangan/ Penjelasan

Informasi total target fisik dan …….. SP


1 Rp. ……
keuangan secara nasional
Informasi realisasi total fisik (tahapan Fisik tahapan: ……………… (.......%)
2 dan SP) dan keuangan secara Fisik selesai pekerjaan: …… SP (……%)
nasional Keuangan: Rp. …………… (…….%)
Uraian provinsi-provinsi yang progres ……………
3 pekerjaan secara fisik sudah sesuai
dengan target bulan selesai
Uraian provinsi-provinsi yang progres ……………
4 pekerjaan secara fisik belum sesuai
dengan target bulan selesai

5 Hal khusus lainnya (jika ada) ……………

9. FORM KT-308, Evaluasi Pelaksanaan Konsolidasi Tanah


No Hal Keterangan/ Penjelasan

Informasi total target fisik dan …….. Bidang


1 Rp. ……
keuangan secara nasional
Informasi realisasi total fisik (tahapan Fisik tahapan: ……………… (.......%)
2 dan Bidang) dan keuangan secara Fisik selesai pekerjaan: …… Bidang (……%)
nasional Keuangan: Rp. …………… (…….%)
Uraian provinsi-provinsi yang progres ……………
3 pekerjaan secara fisik sudah sesuai
dengan target bulan selesai
Uraian provinsi-provinsi yang progres ……………
4 pekerjaan secara fisik belum sesuai
dengan target bulan selesai

5 Hal khusus lainnya (jika ada) ……………

10. FORM KT-309, Tabel Rincian Provinsi yang Sesuai/Belum Target Capaian Per Bulan
Provinsi yang Sesuai Provinsi yang Belum
No Keterangan Target Capaian Bulan Sesuai Target Capaian
ke-.. Bulan ke-..
1. Provinsi yang ….. …..
Melaksanakan
Konsolidasi Tanah (…..
Provinsi)
2. Provinsi yang ….. …..
Melaksanakan
Penyusunan Potensi
Obyek Konsolidasi Tanah
(…. Provinsi)

23 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


11. FORM KT-310, Tabel Evaluasi Teknis Perencanaan KT (POKT)
Upaya Penyelesaian /
No Hal Evaluasi
Keterangan
I Hambatan/Kendala/ Masalah yang
Ditemukan pada Tahapan Kegiatan
(Sebutkan Tahapan Apa)
1. …………. 1. ………….
2. …………. 2. ………….
3. …………. 3. ………….
dst… dst…

II Hal-hal yang Menjadi Faktor


Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan
1. …………. 1. ………….
2. …………. 2. ………….
3. …………. 3. ………….
dst… dst…

12. FORM KT-311, Tabel Evaluasi Teknis Pelaksanaan KT


Upaya Penyelesaian /
No Hal Evaluasi
Keterangan
I Hambatan/Kendala/ Masalah yang
Ditemukan pada Tahapan Kegiatan
(Sebutkan Tahapan Apa)
1. …………. 1. ………….
2. …………. 2. ………….
3. …………. 3. ………….
dst… dst…

II Hal-hal yang Menjadi Faktor


Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan
1. …………. 1. ………….
2. …………. 2. ………….
3. …………. 3. ………….
dst… dst…

24 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


13. FORM KT-312, Laporan Hasil Akhir Perencanaan KT

LAPORAN AKHIR PERENCANAAN KONSOLIDASI TANAH


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan dan Sasaran
1.3. Ruang Lingkup
1.4. Hasil Akhir

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH


2.1. Kondisi Geografis
a. Fisik
b. Demografi
2.2. Penggunaan Tanah
2.3. Rencana Tata Ruang Wilayah
2.4. Penguasaan Tanah

BAB III. PENYUSUNAN POTENSI SUBJEK KONSOLIDASI TANAH


3.1. Pembentukan Tim (Persiapan)
3.2. Kajian Tata Ruang dan Kebijakan Sektor (Pembuatan Peta Kerja dan Penjajakan Kebijakan)
3.3. Pemetaan Sosial dan Analisis Potensi Kawasan (Peninjauan Lapang)
3.4. Pembuatan Peta Desain Awal/ Visioning dan Penyepakatan (Pengolahan Data dan Penjajakan
Kesepakatan)
3.5. Penetapan Lokasi

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1. Kesimpulan
4.2. Saran

LAMPIRAN

25 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


14. FORM KT-313, Laporan Hasil Akhir Konsolidasi Tanah

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR DIAGRAM
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Sasaran
C. Ruang Lingkup
BAB II. GAMBARAN UMUM LOKASI KONSOLIDASI TANAH
A. Profil Kecamatan
B. Profil Desa/Kelurahan
C. Rencana Tata Ruang Wilayah
D. Program Pembangunan
BAB III. FAKTA LOKASI KONSOLIDASI TANAH
A. Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
B. Kondisi Prasarana/Sarana dan Utilitas.
C. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
D. Tingkat Partisipasi Masyarakat
BAB IV. PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH
A. Tahapan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah
B. Hasil Pelaksanaan Konsolidasi
C. Tindak Lanjut
BAB V. KESIMPULAN DAN
SARAN LAMPIRAN
1) Laporan Rencana Umum Kegiatan Konsolidasi Tanah (Executive Summary);
2) Surat Permohonan Konsolidasi Tanah (untuk KT Swadaya);
3) Surat Keputusan Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah (FORM KT-201);
4) Surat Keputusan Pembentukan Tim Koordinasi (FORM KT-202);
5) Surat Keputusan Pembentukan Tim Pelaksana (FORM KT-203);
6) Berita Acara Pembentukan Perhimpunan Peserta Konsolidasi Tanah(FORM KT-204);
7) Formulir Identifikasi Subyek Dan Obyek Konsolidasi Tanah (FORM KT-205)*);
8) Berita Acara Kesepakatan Hasil Identifikasi Subyek Dan Obyek Konsolidasi Tanah (FORM KT-206);
9) Daftar Subyek dan Obyek Konsolidasi Tanah (FORM KT-207);
10) Berita Acara Kesepakatan Desain Konsolidasi Tanah (FORM KT-208);
11) Daftar Subyek dan Obyek Hasil Desain Konsolidasi Tanah (FORM KT-211);
12) Surat Pernyataan Persetujuan Desain Konsolidasi Tanah (FORM KT-212)*);
13) Berita Acara Kesepakatan Rencana Aksi Konsolidasi Tanah (FORM KT-213);
14) Berita Acara Pelepasan Hak Atas Tanah/Garapan dalam rangka Konsolidasi Tanah (FORM KT-214);
15) Surat Usulan Penegasan Tanah Obyek Konsolidasi Tanah (FORM KT-216);
16) Surat Keputusan Penegasan Tanah Obyek Konsolidasi Tanah (FORM KT-217);
17) Berita Acara Penerapan Desain Konsolidasi Tanah ke Lapangan (FORM KT-218);
18) Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah (FORM KT-219);
19) Laporan Bulanan Konsolidasi Tanah (FORM KT-220);
20) Peta Administrasi Lokasi Konsolidasi Tanah**);
21) Peta P4T Lokasi Konsolidasi Tanah**);
22) Peta Hasil Pengukuran Bidang Awal (Rincikan)***);
23) Peta Desain Konsolidasi Tanah***); dan
24) Lain-lain yang dianggap perlu.

Catatan :
substansi dalam tiap Bab dapat dikembangkan (termasuk dalam penyajian peta, gambar, tabel, diagram)
*) Cukup 1 (Satu) Sebagai Contoh
**) Disesuaikan dengan skala lokasi kegiatan yakni Kecamatan 1: 10.000 Dan/Atau Desa/Kelurahan 1: 1.000 – 1:5.000
Atau Lebih Detail.
***) Dibuat dalam Skala 1:1.000
Peta-Peta Tersebut Dibuat Dalam Bentuk Hardcopy Ukuran Kertas A3 (Menyatu dengan Laporan) dan dalam Bentuk Softcopy
dengan Format *.jpg dan *.shp

26 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020


27 | P e t u n j u k Teknis PEP-KT 2020

Anda mungkin juga menyukai