(TOR)
SWAKELOLA
MENGETAHUI :
Ditjen Penyediaan Perumahan
Kepala Balai Penyediaan Penyediaan Perumahan
Wilayah Kalimantan II
A. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman,
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 4287);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5188);
5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun
2010;
6. Peraturan Pemerintah Nomor Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun
2014 tentang Pembinaan Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 320, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5615);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5178);
a. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Kebijakan satu Peta (KSP) pada tingkat
ketelitian peta skala 1:50.000 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 28);
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 16);
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 141 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran
2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 271);
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
25/PRT/M/2014 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Data dan
Informasi Geospasial Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
9/PRT/M/2018 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sistem
Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
02/PRT/M/2019 Tahun 2019 tentang Petunjuk Operasional
Penyelenggaraan Dana Alokasi Khusus Infrastruktur Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
03/PRT/M/2018 Tahun 2018 tentang Bantuan Prasarana, Sarana, dan
Utilitas Umum untuk Perumahan Umum.
b. Gambaran Umum Kegiatan
Dalam rangka mewujudan pemerintahan yang baik (good governance)
serta dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta untuk
lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai tujuan instansi,
pemerintah telah mengeluarkan berbagai panduan dan aturan yang
menjadi dasar bagi pemerintah untuk melaksanakan kegiatan Pemantauan
dan Evaluasi dan pendataan perumahan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai
fungsi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penyediaan perumahan serta melakukan pengawasan atas pelaksanaan
tugas di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. Adapun kegiatan pembangunan perumahan lebih banyak
dilakukan di Daerah. Untuk melaksanakan fungsi ini, maka diperlukan
kepanjangan tangan Pemerintah Pusat dalam pengawasan kegiatan
pembangunan yang menggunakan anggaran Pusat di daerah.
Proses Pemantauan dan Evaluasi merupakan pengendalian yakni
bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang hendak
dicapai. Monitoring atau pemantauan dapat mempermudah dalam
mengamati terus-menerus trend dan masalah, dan bila perlu melakukan
penyesuaian dalam rencana implementasi atau proses pengelolaan secara
tepat waktu. Evaluasi tidak hanya dapat mengidentifikasi hasil-hasil
program, tetapi juga dapat menyediakan informasi mengenai kapan,
mengapa, dan bagaimana implementasi program yang tidak tepat dari
rencana semula dan kemudian menyajikan rekomendasi untuk mengatasi
masalah itu.
C. Keluaran (Output)
Keluaran (Output) dari kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan
Perumahan adalah laporan hasil pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Penyelenggaraan Perumahan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
(LAKIP) Satker.
D. Penerima Manfaat
1. Manfaat Langsung:
Penerima manfaat dari kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan
Perumahan adalah BP2P Kalimantan II serta unit-unit kerja di lingkungan
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan;
2. Manfaat Tidak Langsung
Penerima manfaat tidak langsung kegiatan Monitoring dan Evaluasi
Penyelenggaraan adalah Pemerintah Daerah serta stakeholder di daerah
yang menerima bantuan penyediaan perumahan baik melalui APBN
Reguler dan DAK.
E. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
a. Pelaksanaan pemantauan dan Evaluasi penyediaan perumahan :
Dilakukan secara swakelola dengan cara pengumpulan data-data
progres di lapangan serta stakeholder daerah bidang perumahan
secara rutin mingguan, serta rapat-rapat koordinasi dan konsinyasi,
baik di Provinsi maupun di Kantor Pusat dan pelaporannya kepada
stakeholder di lingkungan Kementerian PUPR.
b. Pelaksanaan Penyusunan Laporan Kinerja (LaKIP) Satuan Kerja
Dilakukan secara swakelola dengan cara mengumpulkan data capaian
kinerja berkala setiap bulan dan dilaporkan ke Direktur Perencanaan
melalui e_SAKIP yang dihimpum ke dalam Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LaKIP) Satuan Kerja di akhir tahun anggaran.
c. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Dana Alokasi Khusus Bidang
Perumahan dan Permukiman
Dilaksanakan melalui pengumpulan data dan survey lapangan atas
pelaksanaan pembangunan perumahan (Rumah Swadaya dan Rumah
Khusus) yang dilaksanakan oleh Pemda dengan menggunakan Dana
Alokasi Khusus serta membantu Pemda dalam rangka pelaporan
progres DAK melalui e-monitoring.
a. Tahapan Kegiatan
1) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penyediaan perumahan :
Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, maka kegiatan
dilaksanakan melalui metode sebagai berikut:
▪ Mengikuti Bimtek dan Rakor;
▪ Memfasilitasi TP4D dalam kegiatan pengawasan pembangunan;
▪ Pengumpulan data dan informasi melalui survei lapangan;
▪ Kompilasi data dan informasi;
▪ Penyusunan laporan berkala ke Pusat termasuk keikutsertaan
dalam raker, pelatihan penyusunan laporan dan evaluasi kinerja;
▪ Evaluasi dan perumusan;
▪ Rapat koordinasi, diskusi dan konsinyasi penyusunan laporan;
▪ Penyusunan laporan pemantauan dan evaluasi penyediaan
perumahan.
2) Penyusunan Laporan Kinerja (LaKIP) Satuan Kerja
▪ Mengikuti Workshop dan Rapat LaKIP
▪ Pengumpulan Data Capaian Kinerja lingkup Satuan Kerja
▪ Pelaporan Capaian Kinerja per bulan yang diinput melalui e-
SAKIP
▪ Penyusunan Laporan Kinerja (LaKIP) di akhir Tahun Anggaran
dan di input ke e-SAKIP Kementerian PUPR
3) Pelaskanaan Pemantauan dan Evaluasi DAK Bidang Perumahan
dan Permukiman
▪ Melakukan pendampingan pendataan calon penerima bantuan
besama dengan Pemda
▪ Melakukan pendampingan penilaian usulan DAK dari Pemda
▪ Pengumpulan data progres dan capaian DAK Bidang Perumahan
dan Permukiman pada kabupaten/kota yang mendapatkan
alokasi
4) Pendataan Aset Bantuan PSU Rumah Umum
▪ Melakukan koordinasi dengan Pemda terkait aset-aset Bantuan
PSU Rumah Umum