Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SUPERVISI PEMBANGUNAN PSU PERUMAHAN BAGI MBR


(KONTRAKTUAL)

Mengetahui/Menyetujui :
Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku

ABDUL MUIN, ST
NIP. 19810227 201001 1 016

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN
BALAI PELAKSANA PENYEDIAAN PERUMAHAN MALUKU
SATUAN KERJA PENYEDIAAN PERUMAHAN PROVINSI MALUKU
TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE )
KONSULTAN SUPERVISI PSU PERUMAHAN BAGI MBR
PROVINSI MALUKU

Kementerian / Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Perumahan
Program : Pengembangan Perumahan
Hasil : Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan PSU
Perumahan bagi MBR Maluku yang baik dan tepat waktu
Unit Eselon II/Satker : Satuan Kerja Satker Peyediaan Perumahan Maluku
Kegiatan : Penyediaan PSU Perumahan bagi MBR Maluku
Indikator Kinerja Kegiatan : Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan PSU tepat
waktu
Satuan ukur/ Jenis Keluaran : Laporan pelaksanaan pembangunan PSU Perumahan bagi
MBR Maluku
Volume : 1 (satu) laporan

I. LATAR BELAKANG

a. Dasar Hukum:
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah;
3. Peraturan Presiden Nomor 27 tahun 2020 tentang Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
4. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
03/PRT/M/2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 36/PRT/M/2015 tentang Bantuan Prasarana, Sarana,
Utilitas Umum untuk Perumahan Umum;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
13/PRT/M/2020 tentang Organisasi danTata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
16/PRT/M/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintahpada Kementerian Negara/Lembaga;
10. Peraturan Kepala LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui Penyedia
11. SNI 03-2403-1991 tentang Detail Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci
Untuk Permukaan Jalan;
12. SNI 8457:2017 tentang Rancangan Tebal Jalan Beton untuk Lalu Lintas Rendah.

b. Gambaran Umum Singkat


Pemberian Bantuan PSU diamanatkan dalam Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Penyediaan PSU diberikan dalam rangka menstimulasi pembangunan rumah/ perumahan baru
untuk MBR oleh Pelaku Pembangunan. Untuk mendukung pencapaian program sejuta rumah.

Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan pasal 28 H


Amandemen UUD 1945, bahwa rumah merupakan salah satu hak dasar rakyat, dan oleh
karena itu setiap warga negara berhak untuk mendapatkan tempat tinggal dan lingkungan
hidup yang baik dan sehat. Selain itu, rumah juga merupakan kebutuhan dasar manusia
dalam meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan penghidupan, serta sebagai
pencerminan diri pribadi dalam upaya peningkatan taraf hidup, pembentukan watak, karakter
dan kepribadian bangsa.

Sehubungan dengan peningkatan backlog tersebut diatas, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat mempunyai sasaran/target dalam bidang PSU sesuai dengan Rencana
Strategis tahun 2020-2024, Pada tahun 2022 yaitu terlaksananya fasilitasi dan stimulasi
pembangunan PSU sebanyak 50.000 unit rumah tapak MBR .

Dalam pelaksanaan pembangunan bantuan PSU, diharapkan mendapatkan suatu hasil


pembangunan yang sesuai dengan tujuannya baik dari segi mutu dan waktu. Mengingat
banyaknya jumlah PSU di samping kompleksitas permasalahan baik teknis maupun
administrasi, maka diperlukan suatu kegiatan supervisi Konstruksi untuk masing-masing
wilayah pembangunan PSU yang bertujuan untuk membantu Satuan Kerja Penyediaan
Perumahan Provinsi Maluku dalam hal pengendalian waktu, biaya, pencapaian sasaran fisik
(kuantitas dan kualitas), dan tertib administrasi di dalam pembangunan PSU Perumahan bagi
MBR, mulai dari tahap persiapan/perencanaan, tahap pelaksanaan konstruksi sampai pada
tahap akhir pelaksanaan konstruksi dimana bangunan PSU siap untuk diserahterimakan untuk
selanjutnya dimanfaatkan serta dikelola dengan baik.
II. MAKSUD DAN TUJUAN

KAK Konsultan MK / Supervisi Pembangunan PSU dimaksudkan sebagai pedoman penugasan


yang harus diikuti bagi Konsultan MK / Supervisi Pembangunan PSU dalam melaksanakan
pekerjaannya; dengan tujuan untuk mendapatkan proses pembangunan PSU beserta
prasarananya yang efisien (baik fungsi dan terjangkau), efektif (disain rumah yang sudah
mempertimbangkan budaya dan pola hidup calon penghuni), dan sesuai dengan perencanaan
teknis dan waktu yang telah ditetapkan.

III. SASARAN
Sasaran dari Pekerjaan Konsultan Supervisi Pembangunan PSU :
1. Terarahnya pelaksanaan program pembangunan PSU pada khususnya, dan perumahan
permukiman pada umumnya.
2. Terlaksananya pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kegiatan pembangunan
perumahan rakyat sejak tahap persiapan, tahap perencanaan, tahap pelelangan, tahap
pelaksanaan hingga kesiapan pemanfaatan.
3. Terkendalikannya proses perencanaan konstruksi dan pelaksanaan konstruksi PSU secara
berkualitas, tepat waktu, dalam batas biaya yang tersedia, serta diselenggarakan secara
tertib.
4. Terdokumentasikan dan terinformasikan hasil pelaksanaan kegiatan mulai dari kegiatan
perencanaan (pra konstruksi), saat konstruksi dan sampai pada tahap pasca konstruksi
serta kesiapan pemanfaatannya.
5. Tersusunnya laporan hasil pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan, perencanaan,
pelaksanaan konstruksi sampai pada pelaksanaan konstruksi selesai dan siap untuk
dimanfaatkan serta dikelola.

IV. PENERIMA MANFAAT


Penerima manfaat dari kegiatan yang dilaksanakan adalah:
a. Satker Penyediaan Perumahan, mendapatkan progress terbaru dalam jangka waktu yang
realtime dari pelaksanaan Pembangunan PSU Maluku yang berlokasi di Kabupaten Maluku
Tengah, Provinsi Maluku;
b. Pelaku Pembangunan, dapat melaksanakan kegiatan dengan kualitas maksimal dan tepat
waktu;
c. Lembaga penerima bantuan, dapat ikut berpartisipasi dalam pengawasan dan
pengendalian.

V. SUMBER PENDANAAN

Biaya untuk pelaksanaan pekerjaan Konsultan Supervisi Pembangunan PSU maksimal Rp


41.725.000,- (Empat Puluh Satu Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah.-)
termasuk pajak-pajak yang berlaku, bersumber dari APBN Tahun 2023 pada DIPA Satuan Kerja
Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku.

VI. LINGKUP KEGIATAN

Kegiatan Konsultan MK / Supervisi Pembangunan PSU meliputi pengendalian waktu, biaya,


pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas), dan tertib administrasi di dalam
pembangunan bangunan PSU Maluku yang berlokasi di Kabupaten Maluku Tengah - Provinsi
Maluku, mulai dari tahap persiapan/perencanaan sampai dengan tahapan pelaksanaan
konstruksi selesai dan siap untuk pemanfaatannya. Kegiatan Manajemen Konstruksi terdiri atas
:
1). Meneliti kelengkapan dokumen perencanaan dan dokumen pengadaan, menyusun program
pelaksanaan pelelangan bersama konsultan perencana, dan ikut memberikan penjelasan
pekerjaan pada waktu pelelangan, serta membantu kegiatan panitia pengadaan.
2). Membantu Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku dalam melaksanakan
pengadaan penyedia jasa konsultasi maupun konstruksi yang meliputi penyusunan
Pedoman Prakualifikasi, Kerangka Acuan Kerja (TOR) untuk seleksi konsultan dan
Dokumen Pengadaan serta Pedoman Evaluasi untuk pelelangan konstruksi, memberi saran
waktu dan strategi pengadaan, penjelasan teknis pekerjaan ( aanwijzing) serta bantuan
evaluasi proses pengadaan.
3). Membantu Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku dalam mempersiapkan
kontrak perjanjian kerja dengan para konsultan dan pemborong. Berperan sebagai
perpanjangan tangan Struktural dan Pejabat Pembuat Komitmen dalam melakukan
koordinasi dan pendekatan dengan berbagai pihak terkait .
4). Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan, pengawasan, menyusun
laporan hasil rapat koordinasi, dan membuat laporan kemajuan pekerjaan manajemen
konstruksi.

a. Tahap Pelelangan
1). Membantu Kerja Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku dalam
melaksanakan pengadaan penyedia jasa konsultansi perencanaan, pengawasan
pekerjaan fisik dan konstruksi meliputi penyusunan Pedoman Prakualifikasi,
Kerangka Acuan Kerja (TOR) untuk seleksi konsultan dan Dokumen Pengadaan serta
Pedoman Evaluasi untuk pelelangan konstruksi serta memberi saran waktu dan
strategi pengadaan.
2). Meneliti Dokumen Pengadaan yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana yang terdiri
dari Gambar Teknis dan Spesifikasi Teknis.
3). Membantu Kerja Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku dalam menyusun
Harga Perhitungan Sendiri (HPS) untuk setiap paket pekerjaan.
4). Membantu Kerja Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku dalam melakukan
seleksi melalui proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha, baik
prakualifikasi maupun pasca kualifikasi calon peserta pelelangan.
5). Membantu Kerja Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku dalam penyebaran
informasi pelelangan melalui papan pengumuman, website Kementerian dan media
massa
6). Membantu Kerja Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku dalam memberikan
penjelasan pekerjaan pada waktu rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing).
7). Membantu Kerja Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku dalam melakukan
pembukaan dan evaluasi terhadap penawaran yang masuk.
8). Membantu Kerja Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku dalam menyiapkan
dan menyusun surat perjanjian kerja konsultan perencanaan, pengawasan dan
kontraktor pelaksana fisik.
b. Tahap Pelaksanaan
1). Membantu Kerja Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku dalam Kick-Off
Meeting pelaksanaan pembangunan PSU Perumahan bagi MBR.
2). Mengevaluasi kegiatan pelaksanaan fisik yang diajukan oleh pelaksana konstruksi di
lapangan, yang meliputi program pencapaian sasaran konstruksi, penyediaan dan
penggunaan tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, quality
assurance, dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
3). Mengendalikan program pelaksanaan fisik yang meliputi program pengendalian
sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian kualitas dan
kuantitas hasil konstruksi, dan pengendalian tertib administrasi.
4). Melakukan kordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan konstruksi
fisik dan non fisik.
5). Melakukan monitoring dan evaluasi atas pekerjaan pengawas dan pemborong /
kontraktor untuk setiap lokasi dengan menggunakan dasar-dasar teori manajemen
proyek dan konstruksi termasuk penggunaan teknik rekayasa nilai (value
engineering), yang terdiri atas:
i. memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
ii. mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi, serta memonitor
dan mengevaluasi laporan konsultan pengawas tiap lokasi pembangunan.
iii. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas dan laju pencapaian volume/realisasi fisik di tiap lokasi pembangunan.
iv. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
v. Melakukan pengawasan secara berkala ke tiap lokasi pembangunan.
vi. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi secara berkala di pusat.
vii. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan
oleh Pemborong.
viii. Setiap minggu melakukan pelaporan progres pembobotan kepada Konsultan
Manajemen Pusat (KMP) untuk di input di aplikasi ”on-line”
ix. Meneliti gambar-gambar hasil pelaksanaan pembangunan (As Built Drawings)
sebelum serah terima pekerjaan selesai (PHO).
x. Membantu menyiapkan kelengkapan persyaratan untuk pelaksanaan PHO
maupun FHO.
xi. Bersama dengan Konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan
serah terima aset bangunan sebagai hibah dari pusat kepada daerah.
6). menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi.

VII. METODOLOGI
Metodologi pelaksanaan kegiatan Konsultan Supervisi Pembangunan PSU Perumahan bagi
MBR, terdiri dari :
▪ Mengkaji terhadap desain prototipe PSU sebagai acuan dasar dari perancangan teknis
yang dituju;
▪ Meneliti kelengkapan dokumen perencanaan dan dokumen pelelangan, menyusun
program pelaksanaan pelelangan dan ikut memberikan penjelasan pekerjaan pada
waktu pelelangan, serta membantu kegiatan panitia pelelangan.
▪ Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
▪ Inspektur di lapangan akan memeriksa material yang masuk, baik kuantitas dan
kualitas dan cara pemasangan agar sesuai dengan spesifikasi pada kontrak.
▪ Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan, menyusun laporan
hasil rapat koordinasi, dan membuat laporan kemajuan pekerjaan manajemen
konstruksi baik di tingkat lapangan maupun tingkat Kantor Pusat.

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Konsultan Supervisi Pembangunan PSU ini adalah 2 (Dua)
bulan terhitung mulai kontrak kerja ditandatangani.
IX. HASIL YANG DIHARAPKAN (KELUARAN)
Kegiatan ini akan menghasilkan keluaran yang lengkap sesuai kebutuhan proyek. Kelancaran
proyek yang berhubungan dengan Manajemen Konstruksi. Selain hal tersebut, hasil yang
diharapkan dari pelaksanaan pembangunan PSU adalah :
1. Rekapitulasi Laporan Pelaksanaan Pembangunan PSU Perumahan bagi MBR;
2. Laporan Akhir Penyelenggaran kegiatan TA 2023;

X. TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
1. Standar Teknis
KBLI 42101, Kode BS001 Subklasifikasi Konstruksi Bangunan Sipil Jalan
2. Tenaga Ahli Pengawasan Konstruksi Jalan
1 (Satu) orang Tenaga Pengawasan Konstruksi Jalan yang disyaratkan adalah Sarjana
Strata Satu (Sl) jurusan teknik sipil/ arsitektur lulusan Perguruan Tinggi Negeri
atau Swasta yang disamakan. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan di bidang
manajemen proyek dan pengawasan di lapangan sekurang-kurangnya 1 tahun (SKA Ahli Muda
202),

XI. PELAPORAN

a. Laporan Pendahuluan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak
tanggal dimulainya pelaksanaan konstruksi, sebanyak 5 (lima) buku laporan, termasuk 1
(satu) asli, dan akan dibahas dalam Tim Teknis.

b. Laporan Mingguan
Memuat hasil rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan, masalah yang dihadapi,
penyimpangan yang terjadi, tindakan koreksi dan/atau penyesuaian yang dilakukan,
evaluasi dan kesimpulan kegiatan manajemen konstruksi setiap bulannya, sebanyak 5
(lima) buku, termasuk 1 (satu) asli selama 8 minggu.

c. Laporan Bulanan
Memuat hasil rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan, masalah yang dihadapi,
penyimpangan yang terjadi, tindakan koreksi dan/atau penyesuaian yang dilakukan,
evaluasi dan kesimpulan kegiatan manajemen konstruksi setiap bulannya, sebanyak 5
(lima) buku, termasuk 1 (satu) asli, selama 2 bulan.
d. Laporan Akhir dan Ringkasan Eksekutif
Laporan Akhir beserta Ringkasan Eksekutif diserahkan selambat-lambatnya 9 (sembilan)
hari sebelum berakhirnya masa penugasan. Laporan ini merupakan progres pelaksanaan,
indikasi keberhasilan dan kendala serta hambatan yang di temui di lapangan sebagai
masukan Pemberi Tugas. Laporan diserahkan dalam bentuk hard copy 5 (lima) buku dan
soft copy DVD/CD.

Ambon, 10 Oktober 2023


PPK Rumah Swadaya dan RUK

ABDULLAH, S.T
NIP : 19800718 201001 1 007

Anda mungkin juga menyukai