Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

REVITALISASI PASAR INDUK BANYUWANGI DAN


ASRAMA INGGRISAN BANYUWANGI

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PRASARANA STRATEGIS II

SATUAN KERJA PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN

WILAYAH II PROVINSI JAWA TIMUR

BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH JAWA TIMUR

TAHUN ANGGARAN 2024-2025


(MULTI YEARS CONTRACT)
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Term of Reference (TOR)

PEKERJAAN : REVITALISASI PASAR INDUK BANYUWANGI DAN ASRAMA INGGRISAN


BANYUWANGI
LOKASI : KABUPATEN BANYUWANGI, JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pembangunan bidang Cipta Karya membutuhkan dukungan dari masyarakat, Pemerintah Daerah, dan
stakeholder terkait. Direktorat Jenderal Cipta Karya sebagai unit kerja di Kementerian Pekerjaan Umum
Perumahan Rakyat membawa visi mewujudkan permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak huni,
produktif, dan berkelanjutan melalui penyediaan infrastruktur yang handal dalam pengembangan sistem
penyediaan air minum, penyehatan lingkungan permukiman, pengembangan kawasan permukiman serta
bina penataan bangunan dan salah satunya sektor Prasarana Strategis.

Dalam rangka untuk meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan
ekonomi Kawasan pedesaan di Kabupaten Banyuwangi, merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa
Timur yang mengalami perkembangan cukup pesat baik di bidang ekonomi maupun sosial budaya. Pada
bidang sosial budaya dapat dilihat pada kehidupan masyarakatnya yang menjunjung toleransi dan hidup
damai berdampingan dengan berbagai suku, adat, agama dan golongan yang lain terutama para pendatang
yang bukan penduduk asli Kabupaten Banyuwangi. Selain itu diperlukan program yang dapat meningkatkan
sosial ekonomi berkaitan dengan destinasi pusaka wilayah salah satunya dengan rencana Revitalisasi Pasar
Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan Banyuwangi Kawasan ini akan menjadi pusat pengembangan
perekonomian bagi masyarakat sekitar. Namun kondisi ini saat ini sangat dibutuhkan revitalisasi berupa
renovasi Pasar dan Asrama Inggrisan beserta infrastruktur pendukungnya, untuk fasilitas umum yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat di Kawasan tersebut. Maka dari itu dalam rangka percepatan dan ketepatan
pelaksanaan paket pekerjaan tersebut diperlukan adanya kegiatan Pekerjaan Revitalisasi Pasar Induk
Banyuwangi dan Asrama Inggrisan Banyuwangi yang berpedoman pada standar, kaidah teknis dan peraturan
yang berlaku.

I.2. Permasalahan
Berdasarkan Surat Bupati Banyuwangi pada Tanggal 7 Agustus 2023 Nomor 050/3755/429.201/2023 Perihal
Permohonan Pembangunan Pasar Induk Banyuwangi didapatkan laporan kondisi eksisting Pasar Induk
Banyuwangi yang dibangun pada tahun 1981 terdiri dari bangunan di sisi utara dengan luas lahan 3.090 m2,
yang terdapat 248 toko/kios/los dan bangunan di sisi selatan dengan luas lahan 7.510 m2, yang terdapat 625
toko/kios/los saat ini kondisinya rusak dan tidak memadai.
Sebagai rangka mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi, Asrama Inggrisan
Banyuwangi dengan luas lahan sebesar 8.960 m2 dengan total 11 massa bagunan yang sebelumnya
difungsikan sebagai asrama prajurit memiliki kondisi eksisting yang perlu direvitalisasi.

I.3. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai adalah tersedianya sarana dan prasarana pasar di Pasar Induk Banyuwangi
dan Asrama Inggrisan Banguwangi yang dapat difungsikan sebagai tempat untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi mikro, kecil, dan menengah Pasca Covid-19, dalam rangka mendorong percepatan pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Banyuwangi.

1.4 Maksud dan Tujuan


1.4.1. Maksud
Maksud dari penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah:
1). Merupakan petunjuk bagi Kontraktor yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas
pembangunan;
2). Terselenggaranya proses pembangunan baik secara teknis maupun secara administratif,
dilapangan diupayakan agar pembangunan dilaksanakan sesuai dengan Detail Enginering Design
(DED) dan spesifikasi teknis yang disyaratkan.

1.4.2 Tujuan
1) Terlaksananya kegiatan pembangunan pekerjaan yang memuat masukan, azas, kriteria, proses
dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan kedalam pelaksanaan
tugas Pembangunan;
2) Dengan penugasan ini diharapkan Kontraktor dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan
baik untuk yang memenuhi Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.

1.5 Landasan Hukum


Landasan hukum di kegiatan Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan Banyuwangi ini,
antara lain:

1. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;


2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang Nomor 02 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang
Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
4. Peraturan Presiden Nomor 120 Tahun 2022 tentang Penugasan Khusus dalam Rangka Percepatan
Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
6. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018 Tahun 2018
tentang Pembangunan Gedung Negara.

1.6 Pendanaan (Sumber Biaya)


Biaya Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan Banyuwangi antara lain:
a. Pagu anggaran pekerjaan Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan Banyuwangi
sebesar Rp. 190.000.000.000,- (seratus sembilan puluh miliar rupiah) dengan Harga Perkiraan
Sendiri (HPS) sebesar Rp. 190.000.000.000,- (seratus sembilan puluh miliar rupiah);
b. Penggunaan biaya pekerjaan Pembangunan mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri PUPR
Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara diatur sebagai berikut :
1. Biaya pelaksanaan konstruksi dibebankan pada biaya untuk komponen konstruksi fisik kegiatan
yang bersangkutan;
2. Biaya pelaksanaan konstruksi terdiri atas:
a. biaya standar; dan
b. biaya nonstandar.
3. Biaya standar dihitung dari hasil perkalian antara total luas Bangunan Gedung Negara dengan
koefisien atau faktor pengali jumlah lantai dan standar harga satuan per meter persegi tertinggi;
4. Koefisien atau faktor pengali jumlah lantai ditetapkan dengan Keputusan Menteri;
5. Biaya nonstandar dihitung berdasarkan jenis pekerjaan, kebutuhan nyata, dan harga pasar yang
wajar;
6. Keseluruhan biaya nonstandar ditetapkan paling banyak 150% (seratus lima puluh per seratus)
dari keseluruhan biaya standar;
7. Pembayaran biaya pelaksanaan konstruksi dilakukan secara bulanan atau tahapan tertentu
yang didasarkan pada prestasi atau kemajuan pekerjaan fisik di lapangan;
8. Pembayaran dilakukan sebagai berikut:
a. pelaksanaan konstruksi sampai dengan serah terima pertama atau (Provisional Hand Over)
pekerjaan konstruksi dibayarkan paling banyak 95% (sembilan puluh lima per seratus) dari
nilai kontrak; dan
b. masa pemeliharaan konstruksi sampai dengan serah terima akhir atau (Final Hand Over)
pekerjaan konstruksi dibayarkan 5% (lima per seratus) dari nilai kontrak.
9. Tata cara pembayaran biaya pelaksanaan konstruksi mengikuti ketentuan peraturan perundang-
undangan;
10. Sehubungan dengan:
a. Apabila tidak tersedia dan/atau tidak mencukupi anggaran dalam DIPA Satuan Kerja
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II TA 2024-2025;
b. Apabila Persetujuan Kontrak Tahun Jamak tidak disetujui oleh Pejabat yang berwenang
sesuai ketentuan peraturan perundangan;
c. Apabila terjadi sengketa lahan antara pemilik aset dengan pengelola aset disalah satu
lokasi;
d. Berdasarkan butir a, b, dan c di atas apabila proses pengadaan barang/jasa dibatalkan
maka penyedia barang/jasa tidak dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun;
e. Penandatanganan Kontrak akan dilanjutkan setelah readiness criteria terpenuhi dan
tersedianya anggaran di dalam DIPA.

1.7 Nama Organisasi Pengguna Jasa


Organisasi pengguna jasa dalam pelaksanaan Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan
Banyuwangi adalah Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Jawa Timur.

1.8 Jangka Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan direncanakan selama 365 hari kalender dihitung sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK).

1.9 Jangka Waktu Pemeliharaan


Waktu pemeliharaan direncanakan selama 180 hari kalender (6 bulan) dihitung sejak Serah Terima I (Partial
Hand Over).

II. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


2.1. Lingkup Wilayah/ Lokasi kegiatan
Ruang lingkup wilayah Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan Banyuwangi adalah
Bangunan Pasar Induk Banyuwangi sisi Utara dan Selatan yang berlokasi di Jl. Susuit Tubun, Kelurahan
Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dan Bangunan Asrama Inggrisan
di Jl. Diponegoro No. 1, Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur

2.2. Lingkup Materi (Substansial)


Ruang lingkup pekerjaan utama terdiri dari:
1. Pekerjaan Persiapan dan K3;
2. Pekerjaan Bangunan Pasar Sisi Utara dan Sisi Selatan;
3. Pekerjaan Bangunan Asrama Inggrisan;
4. Pekerjaan Site Development dan Landscape.

2.2.1.Lingkup Tugas Penyedia Jasa


1) Program kegiatan yang akan dikerjakan Kontraktor yang meliputi penyediaan peralatan dan bahan
material, metode kerja dan alokasi tenaga kerja;
2) Pelaksanaan pembangunan meliputi sumber daya, kemajuan pekerjaan, mutu hasil pekerjaan,
tertib adminsitrasi, dan tenaga kerja;
3) Mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pekerjaan
di lapangan (site);
4) Pemakaian bahan, peralatan, dan metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan
biaya pekerjaan konstruksi;
5) Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian volume/
realisasi;
6) Apabila ada kekurangan gambar perencanaan yang belum jelas, peserta tender harap membuat
shopdrawing melalui Personil Manajerial dan meminta review Manajemen Konstruksi;
7) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik;
8) Mengikuti rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan harian, laporan mingguan dan
laporan bulanan pekerjaan, serta laporan akhir;
9) Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, Pemeliharaan Pekerjaan, Serah Terima Pekerjaan
Pertama dan Kedua (PHO dan FHO);
10) Membuat laporan berkala yang dilengkapi dengan dokumentasi foto;
11) Mengajukan gambar-gambar pelaksanaan (shop drawings);
12) Membuat gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings) sebelum
PHO;
13) Perbaikan pada masa pemeliharaan;
14) Penyerahan hasil pekerjaan (PHO) dan penyerahan hasil pekerjaan setelah masa pemeliharan
(FHO).
2.2.2.Lingkup Tugas Kegiatan
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh kontraktor berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang berlaku,
khususnya keputusan Kementerian terkait tentang Teknis Pembangunan Gedung Negara.
Uraian lingkup tugas/kegiatan yang harus dilaksanakan tidak terbatas pada yang diuraikan diatas, akan tetapi
termasuk juga kegiatan lain yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan akan tetapi tidak terdeskripsi
dalam uraian tersebut, tentunya sepanjang termasuk dalam ruang lingkup pekerjaan pembangunan
sebagaimana tersebut diatas.

III. SISTEM PELAKSANAAN


Dalam melaksanakan pekerjaan Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan Banyuwangi ini
diperlukan Personil Manajerial dan Tenaga Pendukung yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi
sebagaimana yang dipersyaratkan, disamping itu diperlukan peralatan dan fasilitas yang mendukung untuk
pekerjaan pembangunan, serta mekanisme koordinasi dan sistem pelaporan pekerjaan pembangunan.

III.1. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama


Metode pelaksanaan pekerjaan utama disyaratkan hanya untuk kualifikasi usaha besar. Untuk tender
pekerjaan konstruksi dengan nilai HPS paling sedikit di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah),
pekerjaan utama yang ditetapkan paling banyak 4 (empat) komponen antara lain sebagai berikut:
a. Pekerjaan Kolom HB 350.350.12.19;
b. Pekerjaan Bekisting Steeldeck;
c. Plesteran Heritage Zero VOC.

3.2 Kebutuhan Personil Manajerial dan Pendukung


Dalam melaksanakan pekerjaan Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan Banyuwangi ini
diperlukan Personil Manajerial dan Tenaga Pendukung yang harus memenuhi kualifikasi dan berpengalaman
dalam bidangnya dalam jangka waktu sebagaimana yang dipersyaratkan :

Pengalaman
Jabatan dalam
No Kerja Profesional Sertifikat Kompetensi Kerja*) Keterangan
Pekerjaan ini*)
(Tahun)*)

Manajer SKA Ahli Utama Manajemen Proyek (602)


1 Pelaksanaan / 8 Tahun atau
Proyek SKK Ahli Utama Bidang Keahlian
Manajemen Konstruksi (Jenjang 9)
Manajer Teknik SKA Ahli Utama Teknik Bangunan Gedung
2 6 Tahun
Bidang Struktur (201) atau
SKK Ahli Teknik Bangunan Gedung
(Jenjang 9)
Manager Teknik SKA Ahli Utama Arsitek (101) atau
3 6 Tahun
Bidang Arsitektur SKK Arsitek Utama (Jenjang 9)
SKA Ahli Utama Teknik Sistem Tata Udara
dan Refrigerasi (302)/ SKK Ahli
Perencanaan Sistem Tata Utara (Jenjang
Manager Teknik
4 6 Tahun 9) atau
Bidang Mekanikal
SKA Ahli Utama Teknik Elektronika dan
dan Elektrikal
Telekomunikasi Dalam Gedung (405) / SKK
Ahli Elektrikal Konstruksi Bangunan
Gedung (Jenjang 9)
5 Manajer Keuangan 5 Tahun -

SKA Ahli Madya K3 Konstruksi (603) / SKK


0 Tahun Ahli Madya K3 Konstruksi (Jenjang 8) /
SKK Ahli Madya Keselamatan Konstruksi
(Jenjang 8)
6 Ahli K3 Konstruksi Atau
SKA Ahli Muda K3 Konstruksi (603) / SKK
3 Tahun Ahli Muda K3 Konstruksi (Jenjang 7) / SKK
Ahli Muda Keselamatan Konstruksi
(Jenjang 7)
Personil Manajerial tersebut terinci sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Paket Pekerjaan.
3.3. Peralatan dan Fasilitas
3.3.1.Peralatan
Peralatan yang wajib disediakan oleh kontraktor pelaksana sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan
dilaksanakan (sebagaimana terinci dalam Daftar Isian Paket Pekerjaan) adalah sebagai berikut:
No Jenis Kapasitas Jumlah
1 Concrete Vibrator Min. 5,5 HP 3 Unit
2 Min. 0,80 m³ (kapasitas bucket) dan
Excavator 2 Unit
Min. 120 HP (kapasitas mesin/engine)
3 Concrete Pump Truck Min. 18 m (jarak jangkauan vertikal) 1 Unit
4 Min. 20 m (jarak jangkauan vertikal) dan
Mobile Crane 1 Unit
Min. 25 Ton (kapasitas angkat)
5 HSPD (Hydraulic Static
Min. 120 Ton (kuat tekan) 1 Unit
Pile Driver)
* Peralatan yang disyaratkan tertuang dalam RKS dan Analisis Harga Satuan Perkerjaan
3.3.2.Fasilitas
Fasilitas yang harus disediakan meliputi :
a. Kantor Direksi Keet;
b. Gudang penyimpan bahan dan peralatan;
c. MCK untuk tenaga kerja lapangan;
d. Listrik dan air penunjang pelaksanaan pekerjaan.
3.4. Sistem Koordinasi dan Pelaporan
3.4.1.Sistem Koordinasi
1) Dalam melaksanakan tugasnya diperlukan koordinasi yang intensif dengan pengelola kegiatan
agar fungsi dan tanggung-jawab dapat terlaksana dengan baik dan menghasilkan keluaran/output
yang sebagaimana yang diharapkan;
2) Tugas Operasional Kontraktor pelaksana mempunyai kewajiban untuk melakukan pekerjaan
secara terperinci setiap bagian pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan, yang secara garis besar
adalah sbb:

− Menyusun program kerja, alokasi tenaga, dan konsepsi pekerjaan di lapangan;

− Menyusun time schedule, S-Curve, dan Net Work Planning, untuk selanjutnya diteruskan
kepada pengelola kegiatan tugas, mengenai volume, prosentase dan nilai bobot bagian-
bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana;

− Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal
yang telah disetujui;

− Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang
digunakan;

− Melaporkan hasil test uji lapangan maupun laboratorium yang diperlukan dalam pekerjaan
konstruksi;

− Menyusun gambar kerja tambahan terutama yang mengakibatkan tambah atau kurang
pekerjaan (contract change order), serta membuat perhitungan (backup volume)
darigambar konstruksi (shop drawing) yang telah disusun;

− Menerima dan menyiapkan draft berita acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan
di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran kemajuan pekerjaan (progress payment);

− Menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta varations order guna keperluan
progress payment;

− Membuat, laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan, berita cara kemajuan
pekerjaan, laporan PHO dan FHO, serta form-form lainnya yang diperlukan.

3.4.2.Laporan dan Produk yang Diserahkan


Keluaran yang dihasilkan oleh Kontraktor pelaksana sebagaimana diatur dalam Surat Perjanjian
Kerja/Kontrak, dan laporan hasil pekerjaan dengan laporan minimal meliputi :
1) Buku Harian, yang memuat semua kejadian, perintah, atau petunjuk yang penting dari
Pemberi Tugas, Kontraktor Pelaksana, dan Konsultan Pengawas;
2) Laporan Harian berisi keterangan tentang:
a. Tenaga Kerja;
b. Bahan-bahan dan peralatan yang datang, diterima, atau ditolak;
c. Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan;
d. Waktu pelaksanaan;
e. Cuaca.
3) Laporan Mingguan berisi resume dari Laporan Harian dalam satu minggu disertai
dokumentasi;
4) Laporan Bulanan berisi resume Laporan Mingguan dalam satu bulan disertai
dokumentasi;
5) Laporan hasil uji lapangan maupun hasil uji laboratorium yang diperlukan dalam
pekerjaan konstruksi;
6) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk proses pembayaran/APD (alokasi penarikan
dana) sebagaimana tertuang dalam dokumen kontrak;
7) Review as-bulit drawings dan manual peralatan;
8) Mengikuti rapat-rapat di lapangan (site meeting);
9) Menyusun Shop drawings dan time schedule;
10) Menyusun As Built Drawing sesuai kondisi lapangan;
11) Laporan Akhir pekerjaan pelaksanaan pekerjaan;
12) Laporan survei struktur eksisting.
Produk yang harus diserahkan Kontraktor pelaksana kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berupa
hasil pekerjaan sebagaimana tertuang dalam dokumen kontrak serta laporan laporan sebagai berikut :
1) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule) yang telah disetujui dan ditanda tangani oleh
Pihak Kontraktor, Konsultan Pengawas dan PPK;
2) Buku Harian, Buku Direksi;
3) Laporan Harian;
4) Laporan Mingguan;
5) Laporan Bulanan;
6) Shop Drawing dan As Build Drawing;
7) Laporan Rapat (seet meeting);
8) Dokumen (softcopy dan hardcopy) yang memuat jadwal pelaksanaan pekerjaan (time schedule),
laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, shop drawing dan as built drawing, laporan
rapat, dokumentasi pada masing-masing tahapan pekerjaan khususnya kondisi 0%, 50%, dan
100%.

3.5. Serah Terima Pekerjaan


3.5.1.Serah Terima I (PHO)
Dibuktikan dengan berita acara beserta daftar kekurangan pekerjaan yang harus diperbaiki, yang sudah
ditandatangani oleh PPK, Konsultan MK, dan Kontraktor.

3.5.2.Serah Terima II (FHO)


Dibuktikan dengan berita acara saat pekerjaan bangunan selesai 100%, yang sudah ditandatangani
oleh PPK, Konsultan MK, dan Kontraktor.

IV. PRODUKSI DALAM NEGERI


Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mengutamakan pengunaan produksi dalam negeri, sebagaimana
tertuang dalam
a. Peraturan Presiden No. 12 tahun 2021 Pasal 66, yaitu :
1) Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah wajib menggunakan produk dalam negeri, termasuk
rancang bangun dan perekayasaan nasional.
2) Kewajiban pengunaan produk dalam negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
apabila terdapat produk dalam negeri yang memiliki penjumlahan nilai Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) ditambah dengan nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) paling sedikit 40%
(empat puluh persen).
b. Keputusan Menteri PUPR No. 602/KPTS/M/2023 tentang Batas Minimum Nilai Tingkat Komponen
Dalam Negeri Jasa Konstruksi pada saat pelaksanaan pekerjaan, yaitu batas minimum nilai TKDN
untuk Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Pasar adalah 50% (lima puluh
persen), dan Rehabilitasi dan Penataan Bangunan Cagar Budaya, Istana, Permukiman Tradisional
dan Destinasi Wisata adalah 45% (empat puluh lima persen).

V. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)


Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) adalah dokumen telaah tentang Keselamatan Konstruksi yang
memuat elemen SMKK yang merupakan satu kesatuan dengan dokumen Kontrak. Setiap RKK memuat
elemen SMKK terdiri atas:
1) Kepemimpinan dan partisipasi tenaga kerja dalam Keselamatan Konstruksi;
2) Perencanaan Keselamatan Konstruksi;
3) Dukungan Keselamatan Konstruksi;
4) Operasi Keselamatan Konstruksi;
5) Evaluasi Kinerja Penerapan SMKK.
5.1 Identifikasi Bahaya, Penlilaian Risiko, Penentuan Pengendalian Risiko dan Peluang (IBPRP)

VI. KETENTUAN LAIN-LAIN


1) Semua kegiatan jasa konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini harus dilakukan di
dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.
2) Pengumpulan data lapangan harus tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku dan dapat
dipertanggungjawabkan.

VII. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) / Term of Reference (TOR) Revitalisasi Pasar Induk
Banyuwangi dan Asrama Inggrisan Banyuwangi disusun dengan harapan dapat menjadi pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan Banyuwangi untuk
dilaksanakan penuh dengan rasa tanggung jawab.

Surabaya, 03 April 2024

Mengetahui, Pejabat Pembuat Komitmen


Kepala Satuan Kerja Prasarana Strategis II
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana
Provinsi Jawa Timur Permukiman Wilayah II Provinsi Jawa Timur

Any Virgyani, ST., MT. Yuni Ahmat Erivianto, ST., M.Eng


NIP. 19790914200502 2 001 NIP. 19880626 201012 1 001

Anda mungkin juga menyukai