KONSTRUKSI
(KAK KONSTRUKSI)
NAMA PPK :
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik- baiknya, sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, handal dan dapat merupakan teladan bagi
lingkungannya serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia pada umumnya
dan Yogyakarta pada khususnya.
Untuk itu dalam pelaksanaannya haruslah benar-benar dilakukan dengan baik dan sesuai
dengan apa yang telah direncanakan serta sesuai dengan ketentuan teknis pengadaaan bangunan aset
Pemerintah sehingga prosesnya dapat berlangsung dengan arah yang benar. Pada tahap pelaksanaan
pembangunan fisik di lapangan diserahkan kepada pihak ketiga, yaitu Kontraktor pelaksana
pekerjaan. Kontraktor Pelaksana akan melakukan pelaksanaan pekerjaan fisik yang menyangkut
beberapa aspek mutu, volume, waktu dan biaya. Disamping itu juga bertanggungjawab atas semua
kegiatan selama pelaksanaan berlangsung. Secara kontraktual, Kontraktor Pelaksana bertanggung
jawab kepada BPSTW Yogyakarta selaku Pengguna Anggaran.
Maksud dari Pekerjaan Belanja Pemeliharaan Perluasan Ruang Isolasi BPSTW Yogyakarta
ini sesuai dengan apa yang telah direncanakan dari sisi kualitas, volume, biaya dan ketepatan waktu
pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan
dengan pekerjaan lapangan serta penyelesaian kelengkapan pembangunan.
Tujuan dari pelaksanaan Pekerjaan Belanja Pemeliharaan Perluasan Ruang Isolasi BPSTW
Yogyakarta untuk kenyamanan dan mendukung keamanan Komplek BPSTW Yogyakarta dalam
Pelayanan Masyarakat.
C. SASARAN
Sasaran umum dari kegiatan Belanja Pemeliharaan Perluasan Ruang Isolasi BPSTW
Yogyakarta adalah untuk meningkatkan kenyamanan dan Keamanan dan Mendukung kebutuhan
operasional serta keamanan dalam Pelayanan Masyarakat dalam menjalankan fungsinya.
D. RUANG LINGKUP
E. PAKET PEKERJAAN
Nama Pekerjaan : Belanja Pemeliharaan Perluasan Ruang Isolasi
BPSTW Yogyakarta
Mata Anggaran kegiatan : 5.1.02.03.03.0037
F. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan terletak di BPSTW Yogyakarta unit Budi Luhur Kasongan Bangunjiwo Kasihan
Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
G. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini didanai dari sumber : DPA/A.1/1.06.2.22.0.00.01.0000/001/2022.
PAGU ANGGARAN
PAGU ANGGARAN : Rp. 315.315.000,00,-
(Tiga Ratus Lima Belas Juta Tiga Raatus Lima Belas Ribu Rupiah)
B. REFERENSI HUKUM
Pelaksanaan tender jasa konstruksi ini, mengacu pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Undang-Undang No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 64, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3956);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;
6. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
8. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
9. Peraturan Presiden No.12 Tahun 2021 tentang Perubahan Peraturan Presiden No. 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
13. Standar pelaksanaan mengacu pada SNI (Standart Nasional Indonesia) terkait pekerjaan
bangunan gedung;
14. Segala peraturan perundang-undangan yang mengatur perihal pelaksaan pekerjaan jasa
Konstruksi yang berlaku di Indonesia.
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 10 Tahun 2021 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
III. PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN DAN TAHAPAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. LINGKUP PEKERJAAN
Pada pekerjaan ini akan dilaksanakan Pemeliharaan Pagar BPSTW, meliputi pekerjaan
utama :
I. Penyelenggaraan SMKK
II. Pekerjaan Persiapan
III. Pekerjaan Tanah dan Pasir
IV. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
V. Pekerjaan Beton
VI. Pekerjaan Atap
VII. Pekerjaan Pintu dan Jendela
VIII. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci
IX. Pekerjaan Langit-langit (Plafond)
X. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding
XI. Pekerjaan Pengecatan
XII. Pekerjaan Mekanikal
XIII. Pekerjaan Elektrikal
XIV. Pekerjaan Lain-lain
B. WAKTU PELAKSANAAN
1. PERSIAPAN
Persiapan kegiatan dilaksanakan dalam rangka koordinasi pelaksanaan kegiatan pembangunan/
konstruksi. Persiapan dalam rangka pelaksanaan tender Penyedia Jasa Konstruksi
3. WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender.
4. MASA PEMELIHARAAN
Masa pemeliharaan 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender sejak tanggal penandatangan-an
Berita Acara Penyerahan Awal (PHO).
3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi unsur pelaksana kegiatan untuk membahas segala masalah dan
persoalan yang timbul selama masa pembangunan;
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan
persoalan yang timbul dalam pelaksanaan baik secara teknis maupun sosial untuk kemudian
membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah
diterima paling lambat 2 (dua) hari kerja kemudian;
c. Mengadakan rapat di luar jadual rutin tersebut apabila dianggap perlu dan karena ada
permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.
4. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis kepada Pejabat
Pembuat Komitmen mengenai volume presentasi dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan
yang akan dilaksanakan;
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal
yang telah disetujui;
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang
digunakan;
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan terutama yang mengakibatkan tambah dan
berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh
pemborong (Shop drawing).
D. FASILITAS PENUNJANG
Fasilitas penunjang yang disediakan oleh PA/KPA/PPK adalah akses ke lokasi dapat
dilalui dengan jalan kaki, kendaraan bermotor roda dua dan kendaraan roda empat.
E. KETENTUAN PENGGUNAAN BAHAN/ MATERIAL
Semua material yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
peraturan standar yang masih berlaku di Indonesia. Persyaratan tersebut diantaranya: persyaratan
umum bahan/ material mengacu pada Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia tahun 1982,
persyaratan beton menggunakan Peraturan Beton Indonesia disingkat SK SNI T15-1991-03,
persyaratan bahan-bahan fabrikasi memenuhi syarat Standard Industri Indonesia (SII), persyaratan
dan pedoman lain yang masih berlaku dan terkait dengan pekerjaan konstruksi ini.
Peralatan yang digunakan sesuai dengan jumlah, jenis dan kapasitas peralatan minimal
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Apabila terjadi kerusakan pada bagian
atau keseluruhan dari alat-alat tersebut harus segera diperbaiki atau diganti sehingga Pengawas
menganggap pekerjaan bisa dimulai dan berjalan dengan baik.
Tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan jumlah, keahlian/ keterampilan, pendidikan,
dan pengalaman minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini. Untuk
menjamin kualitas, ukuran- ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar, penyedia jasa harus
menyediakan tenaga ahli teknik/ tenaga teknik terampil berpengalaman yang cocok sebagaimana
ditentukan. Tenaga tersebut jika dan bilamana diminta harus bisa mengatur pekerjaan lapangan,
melakukan pengujian lapangan untuk pengendalian mutu bahan-bahan dan kecakapan kerja,
mengendalikan dan mengorganisasi tenaga kerja dan membuat/ menyusun catatan/ laporan serta
dokumentasi kegiatan yang diperlukan.
Sertifikat
Kompetensi Pengalaman
Jabatan dalam
Kerja Kerja
No pekerjaan Jml. (org)
Profesional
(Tahun)
2. Petugas K3 SKA/SKK K3 0 1
Konstruksi (603)
Persyaratan memiliki kemampuan menyediakan peralatan minimal untuk pelaksanaan pekerjaan :
Kapasitas
No Jenis Jumlah Kepemilikan /Status
(minimal)
1. Pick Up 2 m3 1 unit Sewa/milik sendiri
*Dilengkapi dengan hasil pemindaian/scan bukti kepemilikan alat atau kendaraan (STNK dan/atau
BPKB atas nama pemilik)
Hal-hal atau ketentuan yang belum termuat dalam Kerangka Acuan Kerja Ini dan apabila
diperlukan akan dituangkan dalam addendum, merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan
Kerangka Acuan Kerja ini.
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dilaksanakan oleh semua pihak
yang terkait, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat berjalan lancer sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.