Anda di halaman 1dari 327

URAIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN MEMORIAL LIVING PARK KAB. PIDIE

Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Cipta Karya
Instansi : Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh
Unit Kerja : Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Aceh
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie
Lingkup Pekerjaan : Jasa Konstruksi
- Pekerjaan Struktural
- Pekerjaan Arsitektural;
- Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing;
- Pekerjaan Landscape;
- Pekerjaan Lain-lain.
Provinsi : Aceh
Lokasi : Kab. Pidie.
Tahun Anggaran : APBN 2023-2024 (Multi Years Contract)

1. LATAR BELAKANG
Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie di Aceh merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia
sesuai dengan Inpres No 2 Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Non Yudisial Pelanggaran Hak
Asasi Manusia Berat, dan salah satunya adalah peristiwa yang terjadi di kawasan rumoh geudong Kabupaten Pidie. Kemudian
hal ini dilanjutkan dengan Keppres No 4 Tahun 2023 tentang Tim Pemantau Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Non-
yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia Yang Berat (PPHAM). Berdasarkan Rapat yang dilaksanakan pada 11 – 12 Mei 2023
di Hotel Borobudur yang dipimpin langsung oleh Bapak Sekretaris Kemenkopolhukam, dengan dihadiri oleh masing-masing
perwakilan dari Kementerian / Lembaga terkait memutuskan bahwa Kementerian PUPR tergolong kedalam klaster Fisik dan
Infrastruktur, dimana Kawasan rumoh geudong diharapkan menjadi area living park dengan desain tidak mengingatkan
masyarakat kepada peristiwa masa lalu namun bisa menjadi lokasi edukasi. Selain itu di kawasan juga diharapkan memiliki
tempat ibadah dan area terbuka untuk lokasi berkumpul, ziarah serta area pembelajaran bagi pengunjung nantinya..

2. MAKSUD dan TUJUAN


a. Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie mendukung perwujudan visi pemerintah dalam Penyelesaian Non-yudisial
Pelanggaran Hak Asasi Manusia Yang Berat;
b. Bertujuan menjadi pusat kegiatan memorial, tempat ibadah dan area terbuka untuk lokasi berkumpul, ziarah serta area
pembelajaran bagi pengunjung.

3. TARGET/ SASARAN
a. Mengkonsolidasi hubungan emosional masyarakat dan pemerintah;
b. Memberikan dampak perbaikan sosial ekonomi bagi masyarakat dalam kawasan tersebut.

4. LANDASAN HUKUM
a. Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
b. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
c. Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
d. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
e. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
f. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung;
h. Peraturan Menteri PUPR Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal 25 Oktober 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.
i. Peraturan Menteri PUPR No. 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
j. Peraturan Menteri PUPR No. 1 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
k. Peraturan Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia No. 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia.
l. Surat Edaran Menteri PUPR No. 18/SE/M/2021 Tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan Persiapan
Pemilihan Untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian PUPR;
m. Surat Edaran Menteri PUPR No.19/SE/M/2021 Tentang Evaluasi Kewajaran Harga;
n. Keputusan Direktur Jenderal Bina Konstruksi No. 33/KPTS/Dk/2023 Tentang Penetapan Jabatan Kerja dan Konversi
Jabatan Kerja Eksisting Serta Jenjang Kualifikasi Bidang Jasa Konstruksi;
o. Surat Direktur Jenderal Bina Konstruksi No. BK0404-Dk/253 Hal Penerapan Sistem Informasi Pengalaman (SIMPAN)
dalam Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian PUPR.

5. NAMA ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


a. K/L/D/I : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
b. Direktorat : Bina Penataan Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta Karya
c. Balai : Balai Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah Aceh
d. Satker : Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Aceh
e. PPK : Pengembangan Kawasan Permukiman I dan Bina Penataan Bangunan

6. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


a. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi
Aceh, Balai Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah Aceh Tahun Anggaran 2023-2024.
b. Total Pagu Anggaran adalah sebesar Rp. 19.348.000.000,-. dilaksanakan secara Multi Years Contract (MYC).
c. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah sebesar Rp. 17.100.000.000,-. dengan rincian untuk Alokasi Tahun Anggaran
2023 adalah Rp. 8.210.000.000,- dan Alokasi Tahun Anggaran 2024 adalah Rp. 8.890.000.000,-.
d. Persetujuan kontrak tahun jamak sedang dalam proses, dan apabila kontrak tahun jamak tidak disetujui atau alokasi
anggaran kontrak tahun jamak yang disetujui tidak tersedia dan/atau tidak mencukupi, maka pengadaan barang/jasa
dapat dibatalkan dan kepada calon penyedia barang/jasa tidak diberikan ganti rugi dalam bentuk apapun.

7. DATA PENDUKUNG
Data Dasar
1. Uraian pekerjaan ini merupakan data awal yang harus dipenuhi atau diperhatikan. Setiap pengadaan data dan
informasi harus diupayakan oleh Penyedia Jasa. Pengguna jasa akan menyediakan data-data dasar sepanjang
tersedia setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja yang meliputi:
- Dokumen teknis perencanaan;
- Dokumentasi kondisi eksisting;
- Perijinan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten /Kota.
2. Penyedia jasa diwajibkan melakukan explorasi dari data dasar yang tersedia termasuk data sekunder lainnya yang
dilakukan baik oleh instansi yang ada di pusat maupun yang ada di daerah untuk sinkronasi pelaksanaan kegiatan,
standar teknis dan standar profesi yang berlaku termasuk semua peraturan terkait baik di pusat maupun di daerah
yang terbaru.
3. Untuk melaksanakan tugasnya Penyedia Jasa Konstruksi harus mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain
informasi yang diberikan Pemberi Tugas dalam Uraian Pekerjaan/Pengarahan Penugasan ini.
4. Penyedia Jasa Konstruksi harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik
yang berasal dari Pengguna Jasa maupun yang dicari sendiri. Kesalahan pengendalian dan pelaksanaan sebagai
akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

8. RUANG LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN


a. Ruang Lingkup Pembangunan :
1. Entrance Pedestrian
2. Entrance dan Jalan Kendaraan
3. Plaza Penerima/Monumen Awal
4. Area Parkir
5. Pos Jaga
6. Lorong HAM – Sejarah
7. Taman Perdamaian
8. Tugu Perdamaian
9. Amphitheater
10. Lorong HAM – Masa Depan
11. Masjid
12. Plaza Masjid
13. Playground
14. MEP
15. Pekerjaan Pagar

b. Ruang Lingkup Kegiatan;


1. Pelaksanaan konstruksi Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie merupakan tahap perwujudan dokumen
perencanaan menjadi bangunan gedung yang siap dimanfaatkan.

2. Pelaksanaan konstruksi berupa kegiatan pembangunan seluruh bangunan Gedung dan Terpenuhinya persyaratan
perizinan bangunan gedung negara yang diperlukan sesuai peraturan yang berlaku, terpenuhinya pernyataan
tentang keandalan bangunan dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

3. Kelengkapan dokumen lingkungan dan PBG/IMB akan dipenuhi oleh user (penerima aset) dengan berkoordinasi
pada pihak-pihak terkait.

4. Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi Pembangunan Memorial Living Park
Kab. Pidie adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor. 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, meliputi:
● Tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan serah terima pertama (Provisional Hand Over) pekerjaan
konstruksi; dan
● Tahap pemeliharaan pekerjaan konstruksi sampai dengan serah terima akhir (Final Hand Over pekerjaan
konstruksi.

5. Pelaksanaan konstruksi mendapatkan pengawasan teknis oleh penyedia jasa manajemen konstruksi.

6. Pelaksanaan konstruksi dilakukan oleh penyedia jasa pelaksana konstruksi berdasarkan :


● Surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan lampiran beserta perubahannya; dan
● Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dan Standar Manajemen Mutu (SMM).
● Berdasarkan rapat koordinasi dengan PEMKAB PIDIE tentang Ekspose Desain Perencanaan Memorial Living
Park Pidie tanggal 31 Juli 2023.

7. Pelaksanaan konstruksi membuat dokumen pelaksanaan konstruksi meliputi:


● Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan konstruksi fisik, termasuk Persetujuan
Bangunan Gedung (PBG) dan izin pembongkaran;
● Gambar kerja (shop drawings);
● Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan (asbuilt drawings);
● Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik beserta segala perubahan atau addendumnya;
● Laporan pelaksanaan konstruksi yang terdiri atas laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan termasuk
laporan uji mutu dan backup volume pekerjaan.
● Berita acara pelaksanaan konstruksi yang terdiri atas perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah kurang, serah
terima pertama (PHO) dan serah terima akhir (FHO) dilampirkan dengan berita acara pelaksanaan
pemeliharaan pekerjaan konstruksi, pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan dengan
pelaksanaan konstruksi fisik;
● Hasil pemeriksaan kelaikan fungsi (commissioning test);
● Foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan pelaksanaan kemajuan 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%
dengan titik pengambilan gambar yang sama di setiap kemajuan pekerjaan. Pengambilan foto progres fisik
dilakukan setiap hari menggunakan kamera digital atau kamera dengan resolusi HD, foto progres yang diambil
adalah gambar keliling per item pekerjaan;
● Dokumen kesehatan dan keselamatan kerja (K3) atau Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK);
● Manual operasi dan pemeliharaan bangunan gedung, termasuk pengoperasian dan pemeliharaan peralatan
dan perlengkapan mekanikal, elektrikal dan sistem pemipaan (plumbing).
● Garansi atau surat jaminan peralatan dan perlengkapan mekanikal, elektrikal dan sistem pemipaan.

8. Pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan menjaga keandalan konstruksi bangunan
gedung melalui pemeriksaan hasil pelaksanaan konstruksi fisik setelah serah terima pertama (PHO). Dalam
pemeliharaan pekerjaan konstruksi, penyedia jasa pelaksanaan konstruksi berkewajiban memperbaiki segala cacat,
ketidaksesuaian dan kerusakan yang terjadi selama masa pemeliharaan.
9. Apabila tidak ditentukan lain dalam kontrak kerja pelaksanaan konstruksi Bangunan Gedung Negara, masa
pemeliharaan pekerjaan konstruksi selama 365 hari kalender terhitung sejak serah terima pertama (PHO) pekerjaan
konstruksi.

10. Masa pemeliharaan pekerjaan konstruksi diakhiri dengan serah terima akhir (FHO) pekerjaan konstruksi dengan
melampirkan berita acara pemeliharaan pekerjaan konstruksi selesai;

c. Lokasi Pekerjaan.
Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie berlokasi di Desa Bili Kec. Glumpang Tiga Kab. Pidie, Provinsi Aceh.

Lokasi Pekerjaan
(N 5.244804369590714;
E 96.03019728279324)

9. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Durasi waktu pelaksanaan adalah 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, terhitung sejak SPMK dengan masa
pemeliharaan 365 (Tiga Ratus Enam Puluh Lima) hari kalender setelah selesai penyerahan pertama pekerjaan atau Provisional
Hand Over (PHO).

10. KELUARAN/ PRODUK YANG DIHASILKAN


Keluaran / produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi :

1. Melaksanakan pekerjaan Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie yang menyangkut kualitas, biaya, mutu dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang sesuai
dengan Dokumen Pelaksanaan dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan di
lapangan serta penyelesaian kelengkapan pembangunan;

2. Dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan yang terdiri dari :


a. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK);
b. Laporan RKK Pelaksanaan;
c. Wajib mengajukan Request Form disertai Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan;
d. Wajib membuat uji kualitas/back up quality terhadap jaminan hasil pekerjaan;
e. Membuat Laporan harian berisikan keterangan tentang:
● Tenaga kerja;
● Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak;
● Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan;
● Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan;
● Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan;
● Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan;
● Membuat Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja),
Laporan Bulanan;
● Mendokumentasi item pekerjaan setiap ada permintaan progress (kondisi 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%)
harus dalam posisi titik yang sama dan dalam bentuk soft file HD.

3. Mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran bulanan (Monthly Certificate);

4. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah dan Kurang (jika ada tambahan
atau perubahan pekerjaan);

5. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan;

6. Membuat Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan;

7. Membuat gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan (As built drawings);

8. Membuat Time schedule / S-curve untuk pelaksanaan pekerjaan dan setiap kali ada perubahan di lapangan, dan hal
lainnya yang diminta oleh PPK terkait administrasi teknis pekerjaan.

11. PENETAPAN RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


Tabel Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)

Tingkat
No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya
Risiko

1 2 3 4

Kecelakaan saat menggunakan


A PEKERJAAN BETON 8
molen, Terjepit / tergores

B PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM Terjepit / tergores/terjatuh 8


C PEKERJAAN PONDASI Tertimpa alat dan bahan 6
D KABEL DAYA LISTRIK TEGANGAN RENDAH Tersengat Arus Listrik 6
E PANEL LISTRIK TEGANGAN RENDAH Tersengat Arus Listrik 4
F ARMATURE LAMPU, SAKLAR, STOP KONTAK & INSTALASINYA
Area Masjid Tersengat Arus Listrik 4
Area Toilet Tersengat Arus Listrik 4
Penerangan Outdoor Tersengat Arus Listrik 4
Pengkabelan Instalasi Tersengat Arus Listrik 4
G PEKERJAAN PLAFON DAN PENUTUP ATAP Terjatuh dari ketinggian 10

Berdasarkan Penetapan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) diatas, PPK menetapkan pekerjaan ini termasuk dalam
kategori resiko sedang, untuk Pekerjaan Plafon dan Penutup Atap dengan identifikasi bahaya Terjatuh dari ketinggian dengan
tingkat resiko 10 untuk dimasukkan dalam Dokumen Pemilihan. Dalam Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak (PCM)
dibahas secara detail mengenai Kelengkapan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) Pelaksanaan yang disetujui bersama
oleh Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa.

12. IDENTIFIKASI RESIKO PEKERJAAN

TINGKAT
NO. URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA
RESIKO

PEKERJAAN PLAFON DAN PENUTUP ATAP Terjatuh dari ketinggian 10


13. KEBUTUHAN TENAGA AHLI / PERSONIL MANAJERIAL

a. Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pengadaan pekerjaan konstruksi :

Jabatan dalam pekerjaan Pengalaman


No yang akan dilaksanakan Kerja (tahun) Sertifikat Kompetensi Kerja

1 Manajer Proyek 4 Ahli Muda Manajemen Proyek

2 Manajer Teknik 3 Ahli Arsitek

3 Manager Keuangan 2 -

3 tahun untuk Ahli


4 Ahli K3 Konstruksi Muda / 0 Tahun untuk Ahli Muda/Madya K3 Konstruksi
Ahli Madya

b. Tenaga Pendukung Pelaksanaan Konstruksi pada saat pekerjaan:


Penyedia jasa konstruksi harus menyediakan tenaga teknis dan tenaga pendukung yang profesional bersertifikat
dan/atau berijazah. Pada saat dilakukan Pre Construction Meeting yaitu sebagai berikut :

1. Quantity Surveyor
Sebanyak minimal 1 (satu) orang, berlatar belakang pendidikan S1 / D4 / D3 Teknik Sipil /Arsitektur dan pengalaman di
bidang Quantity Surveyor Sipil/Arsitek minimum 2 tahun.

2. Drafter Sipil/Arsitek
Sebanyak minimal 1 (satu) orang, berlatar belakang pendidikan S1 / D4 / D3 Teknik Sipil /Arsitektur dan pengalaman di
bidang Drafter Sipil/Arsitek minimum 2 tahun.

3. Surveyor
Sebanyak minimal 2 (dua) orang, memiliki Sertifikat Keterampilan Kerja Juru Ukur (TS 004) dan berlatar belakang
pendidikan S1 / D4 / D3 Teknik Sipil dan pengalaman di bidang Survei minimum 2 tahun.

4. Pelaksana Lapangan
Sebanyak minimal 2 (dua) orang yang bertugas setiap hari di lapangan, berlatar pendidikan S1 / D4 / D3 Teknik Sipil dan
pengalaman di bidang proyek konstruksi minimum 2 tahun.

14. PERALATAN

Tabel Daftar Peralatan Utama yang dikompetisikan


NO JENIS ALAT/TIPE KAPASITAS (MINIMAL) JUMLAH Keterangan

1 EXCAVATOR Bucket 0,8 M3 2 Milik/Sewa

2 MOBILE CRANE 10 Ton 1 Milik/Sewa


Tabel Daftar Peralatan Pendukung yang dibutuhkan di lapangan :

NO JENIS ALAT/TIPE KAPASITAS (MINIMAL) JUMLAH Keterangan

1 CONCRETE MIXER 0,3-0,6 M3 4 Milik/Sewa

2 CONCRETE VIBRATOR - 1 Milik/Sewa

3 WELDING SET 1700 WATT 1 Milik/Sewa

4 DUMP TRUCK 3,5 TON 3-4 M3 2 Milik/Sewa

5 GENERATOR SET 16 KVA 1 Milik/Sewa

6 SCAFFOLDING - 100 Set Milik/Sewa

7 JACK HAMMER 1700 Watt 1 Unit Milik/Sewa

8 STAMPER Operating Weight = 85 Kg 3 Unit Milik/Sewa

9 MOBILE CRANE 10 Ton 1 Milik/Sewa

10 CUTTER BESI BETON - 1 Milik/Sewa

11 BENDER BESI BETON Ground steel: 6-32mm 1 Milik/Sewa


Power: 3000 watt

12 SURVEY EQUIPMENT - 2 Milik/Sewa


(TS DAN WATERPASS)

15. TANGGUNG JAWAB PENYEDIA KONSTRUKSI

a. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab terhadap :


1. Pelaksanaan kontrak;
2. Kesesuaian kualitas barang/jasa;
3. Ketepatan perhitungan jumlah atau volume;
4. Ketepatan waktu penyerahan;
5. Ketepatan tempat penyerahan;dan
6. Penerapan keselamatan konstruksi.
b. Secara umum tanggung jawab penyedia jasa konstruksi adalah sebagai berikut :
1. Hasil pekerjaan harus memenuhi persyaratan standar yang berlaku.
2. Hasil pekerjaan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh pemberi tugas,
termasuk melalui Uraian Pekerjaan ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu pelaksanaan dan mutu
pelaksanaan.

16. PEKERJAAN UTAMA DAN MATA PEMBAYARAN UTAMA


Berikut merupakan item pekerjaan yang masuk dalam Pekerjaan Utama dan Mata Pembayaran Utama (MPU) :

NO. URAIAN PEKERJAAN


B. PEKERJAAN PERSIAPAN
3 Pembuatan Kantor dan Gudang Sementara
4 Pembuatan Pagar Sementara (Seng Gelombang) tinggi 2 Meter

C. PEKERJAAN TANAH
4 Pengurugan dengan Timbunan Biasa
6 Urugan sirtu dipadatkan

D. PEKERJAAN PONDASI
1 Pasangan pondasi batu belah campuran 1SP : 4PP
3 Pengadaan dan Pemasangan Cerucuk Bambu Dia. 8cm

E. PEKERJAAN BETON
3 Beton mutu sedang fc’= 21,7 Mpa (K-250)
5 Beton mutu sedang fc’= 26,4 Mpa (K-300)
6 Pembesian kolom, balok, ring balk dan sloof untuk besi Dia. £ 12mm
7 Pembesian kolom, balok, ring balk dan sloof untuk besi Dia. > 12mm
10 Pekerjaan Bekisting Pondasi
11 Pekerjaan Bekisting Sloof
12 Pekerjaan Bekisting Kolom
13 Pekerjaan Bekisting Balok
14 Pekerjaan Bekisting Plat Lantai

F. PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM


1 Pembuatan/Pengadaan Baja Profil
2 Pengerjaan Perakitan Baja Profil
4 Bolt HTB A325 φ19 mm
8 Pagar Besi Hollow Finish Cat Black Doff

G. PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN


1 Pasangan dinding bata 1 : 2
6 Ornamen Kaligrafi Mihrab Sesuai Gambar

H. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & PENUTUP DINDING


PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
3 Pasangan Lantai Granit Uk. 120x240 cm, Finish Polished
4 Pasangan Lantai Granit Uk. 120x240 cm, Finish Matt

PEKERJAAN PENUTUP DINDING


1 Pasangan Dinding Keramik Uk. 60x60 cm, Finish Polished

I. PEKERJAAN PLAFON DAN PENUTUP ATAP


1 Pemasangan rangka furing untuk plafond hollow 40 x 40 mm
NO. URAIAN PEKERJAAN
4 Plafond Plywood Finish HPL
5 Penutup atap Selulosa Bitumen, size 1070x400x3mm, warna abu

O. PEKERJAAN ELEKTRIKAL & ELEKTRONIK

O.3 ARMATURE LAMPU, SAKLAR, STOP KONTAK & INTALASINYA


Penerangan Outdoor
2 Lampu PJU Solar Cell, Tipe : NSP10540 + Tiang dan Aksesoris
Lengkap terpasang

Pengkabelan Instalasi
5 Kabel NYFGBY 4x4 untuk Power Lampu Outdoor

O.4 Generator Set


2 Generator Silent 20 kVA 50 Hz Continuous type
2 Panel Surya On grid 5000 WP Komplit Terpasang

O.6 Peralatan Sound System


Ruang Kontrol di Area Masjid
13 Bose Speaker DS 100SE (White)

P. PEKERJAAN PLUMBING

3 Pompa Distribusi (PU.101), dengan data teknis sebagai berikut :


Variable Speed Constant Pressure
- Tipe Distribution Pump - Vertical Multistage
- Kapasitas 60 Lpm
- Head 2,5 bar
- Daya 1,5 kW
4 Deep Well Pump include Panel kontrol WLC & Power, piping casing PVC,
piping pompa deep well PVC, cable, accessories supply ke ground tank, geolistrik
Tipe/Merk : Submersible/Groundfos
Kapasitas : 65 L / menit
Kedalaman Sumur : 100.m
Head : 100 m
5 Transfer Pump Package
-Type Centrifugal Stainless Steel
- Kapasitas 60 Lpm
- Head 30 m
- Daya 1,5 kW
- (satu set 2 pompa lengkap panel gonta-ganti)
- Komplit dudukan pompa termasuk valve dan piping di ruang pompa
6 Sewage Treatment Plant (Bioseptic Tank System), dengan data teknis sebagai berikut :

Q. PEKERJAAN LANSEKAP KAWASAN

Q.1 PEKERJAAN HARDSCAPE

1 Pekerjaan Paving Blok Uk. 10 x 20 x 8 cm


2 Pasangan Paving Block Tipe A Uk. 20 x 20 x 8 cm
3 Pasangan Lantai Andesit Tiles Uk. 30x30 cm
4 Pasangan Lantai Andesit Tiles Uk. 20x20 cm
5 Pasangan Lantai Andesit Cobble Uk. 10x10 cm
6 Pasangan Dinding Andesit Tiles Uk. 30x30 cm
7 Pasangan Lantai Concrete tiles Uk. 40x40 cm, t=5 cm
8 Pekerjaan Guiding Block Uk. 30 x 30 cm
9 Pekerjaan Grassblok (40x40)
10 Pekerjaan Kanstin Uk. 40x30x23 cm
11 Pekerjaan Sculpture (Ornamen Kuningan Pintu Aceh)
NO. URAIAN PEKERJAAN
Q.2 PEKERJAAN SOFTSCAPE
Penanaman Semak, Penutup Tanah, Rumput
1 Kucai Mini (Ophiopogon japonicus), Tinggi 10-20 cm
2 Lili Paris (Chlorophytum bichetii), Tinggi 25-30 cm
12 Rumput gajah mini (Axonocapus sp), Tinggi 5-10 cm
13 Pemasangan TurfPave Uk. 50x50x4 cm

Q.1 PEKERJAAN PLAYGROUND


1 Pengadaan dan pemasangan Playground Climb Tower uk. 6 x 3 meter
2 Pengadaan dan pemasangan Playground Nature Adventure Uk. 9,5 x 4,3 x 4 meter
3 Pengadaan dan pemasangan Playground Essence Tower uk. 5 x 3,2 meter

R. PEKERJAAN LAIN - LAIN

2 Karpet Sajadah Masjid RoyalTebriz, Lebar 120 cm tebal 15 mm


KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN

Pasal 1 : Penanggung Jawab Pelaksanaan (Penyedia Jasa)

1. Berdasarkan Kontrak Kerja yang dibuat oleh Pengguna Jasa dengan Penyedia Jasa Konstruksi, maka Penyedia Jasa
untuk proyek seperti yang disebutkan dalam uraian-uraian di atas adalah Perusahaan seperti yang disebutkan dalam
Kontrak Kerja.

2. Penyedia Jasa harus menyelesaikan pekerjaan secara seluruhnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan di dalam Dokumen
Kontrak.

3. Penyedia Jasa harus mengajukan struktur organisasi pelaksana lapangan proyek kepada Pengguna Jasa sesuai dengan
kebutuhan personil pada poin di atas.

4. Semua tenaga ahli yang namanya tercantum dalam struktur organisasi lapangan proyek yang diajukan oleh Penyedia
Jasa harus berada di lokasi pekerjaan minimal selama jam kerja.

5. Penggantian tenaga ahli oleh Penyedia Jasa selama proses pelaksanaan pekerjaan harus diketahui dan disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.

6. Manager Proyek harus mengajukan izin tertulis kepada Pengguna Jasa dan diketahui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi jika hendak meninggalkan lokasi pekerjaan dalam jangka waktu lebih dari 3 hari.

7. Konsultan Manajemen Konstruksi berhak mengajukan permohonan kepada Pengguna Jasa untuk penggantian tenaga ahli
Penyedia Jasa yang berada di lokasi pekerjaan jika tenaga ahli tersebut dinilai menghambat pekerjaan dan tidak mampu
menjalankan tugasnya dengan baik.

Pasal 2 : Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing)

1. Penyedia Jasa dengan biaya sendiri harus membuat Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing) untuk pekerjaan-pekerjaan
yang memerlukannya, terutama untuk pekerjaan-pekerjaan yang Gambar Detailnya tidak dijelaskan dalam Gambar
Rencana.

2. Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan Shop Drawing ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dalam masa
konstruksi.

3. Penyedia Jasa tidak dibenarkan melakukan pekerjaan sebelum Shop Drawing yang menjadi kewajibannya disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.

4. Shop Drawing tidak boleh merubah/merevisi Gambar Rencana kecuali atas persetujuan Konsultan Perencana.

5. Shop Drawing tidak boleh merubah, memperbesar dan memperkecil kuantitas maupun kualitas pekerjaan.

Pasal 3 : Gambar Lapangan Dan Dokumen Lapangan.

1. Penyedia Jasa harus menyediakan satu set Gambar Rencana/ Gambar Revisi dalam format kertas A3, satu set Shop
Drawing, satu set Spesifikasi Teknis dan satu set Bill of Quantity di lokasi pekerjaan pada kantor lapangan.

2. Gambar Rencana, Gambar Revisi, Shop Drawing, Spesifikasi Teknis, dan Bill of Quantity ditempatkan pada tempat yang
baik dan dalam keadaan yang rapi.

Pasal 4 : Buku Instruksi Dan Buku Tamu

1. Penyedia Jasa harus menyediakan satu buah Buku Instruksi dan Buku Tamu di lokasi pekerjaan pada setiap kantor
lapangan dan ditempatkan pada tempat yang baik.
2. Buku Instruksi berisikan instruksi-instruksi di lokasi pekerjaan yang dikeluarkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
dan Pengguna Jasa untuk dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

3. Buku Instruksi harus mencantumkan tanggal instruksi, waktu instruksi, nama dan jabatan yang memberi instruksi, dan
tanda tangan yang memberi instruksi.

4. Instruksi Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa yang berada dalam Buku Instruksi harus diketahui dan
ditandatangani oleh Penyedia Jasa minimal Supervisor Lapangan untuk dilaksanakan.

5. Penyedia Jasa juga harus menyediakan buku tamu di kantor lapangan yang diletakan pada tempat yang baik. Semua tamu
yang berkunjung ke lokasi pekerjaan harus terdata dan mengisi buku tamu yang telah disediakan oleh Penyedia Jasa.

Pasal 5 : Gambar Hasil Pelaksanaan (As Built Drawing)

1. Kontraktor dengan biaya sendiri harus membuat Gambar Hasil Pelaksanaan (As Built Drawing) yang sesuai dengan
hasil pelaksanaan pekerjaan di lapangan sebelum serah terima tahap pertama dilakukan.

2. Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan As Built Drawing adalah pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal, Site
Plan, Landscaping dan pekerjaan-pekerjaan lain yang ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

3. As Built Drawing yang dibuat oleh Penyedia Jasa harus diperiksa oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan
Perencana dan Pengguna Jasa.

4. Penyedia Jasa diwajibkan menyerahkan 5 set As Built Drawing yang telah disetujui kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi, Pengguna Jasa dan Konsultan Perencana kepada Pengguna Jasa.

5. Satu set As Built Drawing yang telah disetujui harus disimpan di tempat yang baik pada bangunan oleh Pengguna Jasa
atau pengguna bangunan.

Pasal 6 : Rencana Waktu Pelaksanaan

1. Penyedia Jasa harus mengajukan rencana waktu penyelesaian pekerjaan (time schedule) keseluruhan kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan kecuali ditentukan lain dalam
Kontrak Kerja.

2. Penyedia Jasa harus menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan rencana waktu penyelesaian pekerjaan keseluruhan yang
telah disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja.

3. Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana waktu penyelesaian pekerjaan keseluruhan yang telah disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa.

4. Penyedia Jasa juga harus mengajukan rencana waktu penyelesaian pekerjaan mingguan pada tahap pelaksanaan
pekerjaan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi dan diketahui oleh Pengguna Jasa.

5. Konsultan Manajemen Konstruksi berhak untuk tidak menyetujui rencana penyelesaian pekerjaan mingguan yang diajukan
oleh Penyedia Jasa dengan memberikan alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.

6. Keterlambatan Penyedia Jasa dalam menyelesaikan pekerjaan karena kesalahan dalam menyusun waktu penyelesaian
pekerjaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

7. Keterlambatan Penyedia Jasa dalam menyelesaikan pekerjaan karena faktor cuaca seperti hujan yang lebih dari 1 hari
kerja dan dibuktikan dengan catatan cuaca dalam Laporan Harian yang disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
harus diperhitungkan untuk penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan.

8. Keterlambatan Penyedia Jasa dalam menyelesaikan pekerjaan karena faktor- faktor non teknis yang lebih dari 3 hari kerja
dan diketahui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi seperti permasalahan dengan tanah/lahan pekerjaan sehingga
Penyedia Jasan tidak bisa memasuki dan memulai pekerjaan, gangguan keamanan dari masyarakat setempat harus
diperhitungkan untuk penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan.
9. Keterlambatan Penyedia Jasa dalam menyelesaikan pekerjaan karena permasalahan yang berhubungan dengan
Spesifikasi Teknis, Gambar Desain, Bill of Quantity dan Kontrak Kerja di mana tidak ada keputusan yang pasti dari
Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan Perencana dan Pengguna Jasa lebih dari 3 hari kerja harus diperhitungkan
untuk penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan.

10. Keterlambatan Penyedia Jasa dalam menyelesaikan pekerjaan yang disebabkan oleh hal-hal selain seperti yang
disebutkan dalam point 6, point 7 dan point 8 tidak boleh diperhitungkan untuk penambahan waktu pelaksanaan kecuali
ditentukan lain dalam Kontrak Kerja dengan persetujuan Konsultan Manajemen dan Pengguna Jasa.

11. Lamanya penambahan waktu atau jumlah hari kerja tambahan yang diberikan kepada Penyedia Jasa karena alasan-alasan
seperti yang disebutkan pada point 6, point 7 dan point 8 adalah menurut keputusan Konsultan Manajemen Konstruksi dan
Pengguna Jasa.

Pasal 7 : Request For Work / Izin Kerja

1. Penyedia Jasa harus mengajukan permohonan penggunaan semua material bangunan (Request for Work) sebelum
material bangunan tersebut dipakai dan dimasukan ke lokasi pekerjaan.

2. Request for Work yang diajukan Penyedia Jasa harus disertai dengan contoh material dan disetujui oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa.

3. Persetujuan Request for Work yang diajukan oleh Penyedia Jasa dianggap sah dan diakui apabila disetujui minimal oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.

4. Penyedia Jasa harus menyediakan dan menyerahkan satu set contoh material yang telah disetujui kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi.

5. Material bangunan yang tidak disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan Perencana, dan Pengguna Jasa
tidak boleh dipakai sebagai material bangunan dan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.

6. Penyedia Jasa juga harus mengajukan permohonan (request pekerjaan) untuk pekerjaan yang akan dikerjakan.

7. Request Pekerjaan yang diajukan oleh Penyedia Jasa harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

8. Penyedia Jasa tidak dibenarkan melakukan pekerjaan tanpa Request for Work atau jika Request Pekerjaan yang diajukan
belum disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

9. Item-item pekerjaan yang memerlukan Request Pekerjaan ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

Pasal 8 : Metode Pelaksanaan

1. Penyedia Jasa harus mengajukan Metode Pelaksanaan terhadap pekerjaan Pembesian Plat Lantai, Pengecoran Plat
Lantai, Erection Konstruksi Baja dan Erection Konstruksi Kuda-Kuda serta pekerjaan-pekerjaan lain yang memerlukannya.

2. Metode Pelaksanaan yang diajukan oleh Penyedia Jasa harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

3. Penyedia Jasa tidak dibenarkan melakukan pekerjaan jika Metode Pelaksanaan yang diajukan belum disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.

4. Item-item pekerjaan yang memerlukan Metode Pelaksanaan ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

Pasal 9 : Rencana Material Dan Peralatan

1. Penyedia Jasa harus mengajukan rencana material dan peralatan mingguan yang akan digunakan untuk penyelesaian
pekerjaan setiap minggu kepada Konsultan Manajemen Konstruksi.
2. Semua material dan peralatan sesuai dengan rencana material dan peralatan mingguan yang diajukan oleh Penyedia Jasa
harus berada di lokasi pekerjaan.

3. Konsultan Manajemen Konstruksi berhak untuk tidak menyetujui rencana material dan peralatan mingguan yang diajukan
oleh Penyedia Jasa dengan memberikan alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.

Pasal 10 : Rencana Tenaga Kerja

1. Penyedia Jasa harus mengajukan rencana penggunaan tenaga kerja mingguan yang akan digunakan untuk penyelesaian
pekerjaan setiap minggu kepada Konsultan Manajemen Konstruksi.

2. Semua tenaga kerja sesuai dengan rencana tenaga kerja mingguan yang diajukan oleh Penyedia Jasa harus berada di
lokasi pekerjaan.

3. Konsultan Manajemen Konstruksi berhak untuk tidak menyetujui rencana penggunaan tenaga kerja mingguan yang
diajukan oleh Penyedia Jasa dengan memberikan alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.

Pasal 11 : Pekerjaan Di Luar Jam Kerja.

1. Pekerjaan-pekerjaan di luar jam kerja normal yang dilakukan oleh Penyedia Jasa dengan alasan mempercepat proses
penyelesaian pekerjaan harus diketahui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

2. Biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh personil Konsultan Manajemen Konstruksi untuk pekerjaan diluar jam kerja
normal yang dilakukan oleh Penyedia Jasa sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

3. Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh terhadap kualitas pekerjaan yang dilakukan di luar jam kerja normal atau pada
malam hari.

Pasal 12 : Laporan Pelaksanaan

1. Penyedia Jasa wajib membuat laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan kepada Pengguna Jasa tentang
kemajuan pelaksanaan pekerjaan.

2. Format laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan yang dibuat oleh Penyedia Jasa harus disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.

3. Konsultan Manajemen Konstruksi berhak untuk melakukan pemeriksaan langsung ke lapangan akan kebenaran data yang
ada dalam laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan yang dibuat oleh Penyedia Jasa.

4. Laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan dibuat dalam rangkap 4 (empat). Salah satu tembusan
laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan harus berada pada lokasi pekerjaan. Masing-masing Laporan
harian, laporan mingguan dan bulanan harus diserahkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa.

Pasal 13 : Surat Menyurat Dan Komunikasi

1. Segala surat-menyurat yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan yang
sifatnya administratif harus melalui dan ditujukan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi juga diketahui oleh Pengguna
Jasa.

2. Segala surat-menyurat yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan yang
sifatnya teknis harus melalui dan ditujukan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi juga diketahui oleh Pengguna Jasa.

3. Surat menyurat atau perizinan yang berhubungan dengan Instansi lain di luar proyek tidak perlu melalui dan diketahui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi. Penyedia Jasa tetap wajib memberikan informasi tentang hal tersebut kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi.

Pasal 14 : Rapat Koordinasi Dan Rapat Lapangan (Site Meeting)


1. Rapat koordinasi diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap minggu, dipimpin oleh Pengguna Jasa atau
Konsultan Manajemen Konstruksi.

2. Penyedia Jasa wajib hadir dalam rapat koordinasi dengan diwakili minimal oleh Manajer Teknik atau Pelaksana Lapangan.

3. Konsumsi rapat koordinasi tersebut disiapkan oleh Penyedia Jasa kecuali ditentukan lain oleh Pengguna Jasa

4. Rapat lapangan (site meeting) diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap minggu, dipimpin oleh Pengguna
Jasa atau Konsultan Manajemen Konstruksi.

5. Penyedia Jasa wajib hadir dalam rapat lapangan dengan diwakili minimal oleh Pelaksana Lapangan.

6. Konsumsi rapat lapangan tersebut disiapkan oleh Penyedia Jasa kecuali ditentukan lain oleh Pengguna Jasa.

Pasal 15 : Wewenang Pengguna Jasa (Pemberi Tugas) Memasuki Lokasi Pekerjaan.

1. Pengguna Jasa (Pemberi Tugas) dan para wakilnya mempunyai wewenang untuk memasuki lokasi pekerjaan dan bengkel
kerja atau tempat-tempat lain dimana Penyedia Jasa melaksanakan pekerjaan untuk Kontrak.

2. Jika pekerjaan dilakukan pada tempat-tempat lain yang dilakukan oleh Sub Penyedia Jasa menurut ketentuan dalam Sub
Pelaksanaan, maka Penyedia Jasa harus memberikan jaminan agar supaya Pengguna Jasa dan para wakilnya
mempunyai wewenang untuk memasuki bengkel kerja dan tempat- tempat lain kepunyaan Sub Pelaksana pekerjaan.

3. Pengguna Jasa atau Direksi berhak memberikan instruksi langsung di lapangan kepada Penyedia Jasa dan Konsultan
Manajemen Konstruksi untuk suatu perbaikan atau perubahan jika dalam proses pelaksanaan pekerjaan ditemukan
hal-hal yang tidak sesuai dengan Gambar Rencana, Spesifikasi Teknis, Bill of Quantity dan Kontrak Kerja.

4. Pengguna Jasa atau Direksi berhak memerintahkan Konsultan Manajemen Konstruksi secara tertulis untuk menghentikan
proses pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa sementara waktu jika ditemukan hal-hal yang tidak
sesuai dengan Gambar Rencana, Spesifikasi Teknis, Bill of Quantity dan Kontrak Kerja.

5. Penyedia Jasa harus menjamin dan bertanggung jawab penuh akan keselamatan Pengguna Jasa dan para wakilnya
selama berada di lokasi pekerjaan.

Pasal 16 : Progress Payment

1. Pembayaran dilakukan dengan system Unit Price dan Monthly Certificate (MC), artinya tagihan Penyedia Jasa dibayar
berdasarkan Progress Realisasi Pekerjaan yang telah diselesaikan dilapangan.

2. Pembayaran untuk pekerjaan berikut ini dapat dibayarkan setelah dilakukan test and commissioning dimana segala biaya
yang dikeluarkan untuk test and commissioning tersebut menjadi tanggung jawab penyedia jasa.

3. Progress Payment Penyedia Jasa diajukan kepada Pengguna Jasa dan diperiksa kebenaran realisasi pekerjaan di
lapangannya oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

4. Progress Payment Penyedia Jasa baru dapat dibayar oleh Pengguna Jasa jika telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi.

Pasal 17 : Kesalahan Pekerjaan Dan Pekerjaan Cacat

1. Penyedia Jasa harus memperbaiki dengan biaya sendiri semua kesalahan pekerjaan dan cacat pekerjaan baik pada tahap
pelaksanaan maupun pada saat sebelum Serah Terima Tahap Pertama (PHO) dan pekerjaan dinyatakan selesai 100%.
2. Kesalahan pekerjaan dan cacat pekerjaan adalah hasil pemeriksaan bersama antara Penyedia Jasa, Konsultan
Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa sebelum Serah Terima Tahap Pertama (PHO) dan pekerjaan dinyatakan
selesai 100%.

3. Kesalahan pekerjaan dan cacat pekerjaan dari hasil pemeriksaan oleh Penyedia Jasa, Konsultan Manajemen
Konstruksi dan Pengguna Jasa dicantumkan dalam sebuah Daftar Pekerjaan Cacat yang ditandatangani oleh ketiga pihak
tersebut.

4. Konsultan Manajemen atau Pengguna Jasa harus membuat Berita Acara Hasil Pemeriksaan Pekerjaan untuk
ditandatangani oleh Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa.

5. Semua kesalahan pekerjaan dan cacat pekerjaan yang ada dalam Daftar Pekerjaan Cacat menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa memperbaikinya dengan biaya sendiri.

6. Kesalahan-kesalahan dan cacat pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa dikarenakan kurang memahami Gambar
dan kurangnya kontrol terhadap pekerja sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa untuk memperbaiki dengan
biaya sendiri.

7. Kesalahan dan cacat pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa karena lemahnya pengawasan dan kontrol oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi tetap menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa untuk memperbaikinya.

8. Kerusakan dan cacat pada bangunan akibat pemakaian atau sebab-sebab lain tanpa ada unsur-unsur kesengajaan yang
dapat dibuktikan dalam masa pemeliharaan bangunan tetap menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa untuk
memperbaikinya dengan biaya sendiri kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja.

9. Konsultan Manajemen Konstruksi berhak setiap saat memerintahkan Penyedia Jasa untuk memperbaiki kesalahan
pekerjaan atau pekerjaan cacat pada masa pelaksanaan.

10. Hasil perbaikan terhadap kesalahan pekerjaan dan pekerjaan cacat harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

Pasal 18 : Buku Petunjuk Penggunaan Bangunan (Operation Hand-Book)

1. Penyedia Jasa bersama dengan Konsultan Manajemen Konstruksi harus membuat Buku Petunjuk Penggunaan atau
system operasi (Operation Hand- Book) sebelum masa Serah Terima Pertama untuk semua peralatan yang ada dalam
bangunan seperti:
a. Instalasi Listrik;
b. Instalasi Air Bersih dan Air Kotor;
c. Instalasi Tata Udara/pendingin Ruangan; dan
d. Instalasi Pemadam Kebakaran.

2. Operation Hand-Book harus diserahkan kepada Pengguna Jasa dan pengguna bangunan dengan memberikan penjelasan
yang diperlukan.

3. Operation Hand-Book harus disimpan dengan baik dalam bangunan pada tempat yang ditentukan oleh Pengguna Jasa
atau pengguna bangunan.

Pasal 19 : Petunjuk Bangunan Dan Nama Ruangan

1. Penyedia Jasa dengan biaya sendiri bersama dengan Konsultan Perencana, Konsultan Manajemen Konstruksi, Pengguna
Jasa dan Pemilik Bangunan/ Pengguna Bangunan harus membuat petunjuk dan Nama semua ruangan berdasarkan
fungsinya masing-masing sebelum masa Serah Terima Pertama (PHO).

2. Penyedia Jasa dengan biaya sendiri bersama dengan Konsultan Perencana, Konsultan Manajemen Konstruksi dan
Pengguna Jasa juga harus membuat Petunjuk Pintu Masuk Utama dan Pintu Keluar Utama untuk semua bangunan dari
material yang dapat dilihat dengan mudah pada siang hari maupun malam hari.
3. Penyedia Jasa dengan biaya sendiri bersama dengan Konsultan Perencana, Konsultan Manajemen Konstruksi dan
Pengguna Jasa harus membuat Duplikat Denah Bangunan ukuran 100 x 60 cm untuk masing-masing lantai dan
ditempatkan pada daerah sekitar tangga atau ruang tunggu.

Pasal 20 : Penyelesaian Dan Serah Terima Pekerjaan.

1. Setelah pekerjaan dianggap terlaksana 100% berdasarkan Progress 100% yang diajukan oleh Penyedia Jasa dan telah
disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa, maka pihak Konsultan Manajemen Konstruksi,
Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa bersama-sama menandatangani Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO) kecuali
ditentukan lain oleh Pengguna Jasa.

2. Sebelum Berita Acara Serah Terima Pertama ditandatangani berdasarkan klaim Progress 100% yang diajukan Penyedia
Jasa, maka Konsultan Manajemen Konstruksi, Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa bersama-sama melakukan
Pemeriksaan Lapangan.

3. Pekerjaan-pekerjaan cacat, tidak sempurna dan tidak sesuai kualitas maupun kuantitas terutama dari segi fungsi bangunan
yang ditemukan dalam Pemeriksaan Lapangan adalah menjadi kewajiban Penyedia Jasa memperbaikinya sebelum Serah
Terima Pertama ditandatangani dan hal ini harus dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan dalam bentuk Daftar
Pekerjaan Cacat.

4. Penyedia Jasa juga harus menyerahkan As-built Drawing dan Buku Petunjuk Penggunaan Bangunan (Hand Book) yang
telah disetujui oleh Konsultan Perencana, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa sebelum Berita Acara
Serah Terima Pertama ditandatangani.

5. Konsultan Manajemen Konstruksi akan mengeluarkan rekomendasi tertulis akan realisasi perbaikan dari semua item dalam
Daftar Pekerjaan Cacat dan As-built Drawing yang telah selesai dilaksanakan oleh Penyedia Jasa untuk keperluan
penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO)

6. Setelah masa pemeliharaan dilampaui dan sesudah semua perbaikan- perbaikan dilaksanakan dengan baik, Konsultan
Manajemen Konstruksi akan mengeluarkan rekomendasi tertulis mengenai selesainya pekerjaan dan perbaikan yang
berarti Serah Terima Kedua (PHO) kedua dari pihak Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa.

Pasal 21 : Pemanfaatan Bangunan Oleh Pemilik/Pengguna Bangunan

1. Pemanfaatan dan penggunaan bangunan oleh Pemilik Bangunan hanya boleh dilakukan setelah Berita Acara Serah Terima
antara Pengguna Jasa (Pemberi Tugas) dengan Pemilik Bangunan ditandatangani.

2. Pemilik Bangunan tidak boleh menempati, menggunakan bangunan dan memanfaatkan semua fasilitas yang ada dalam
bangunan selama bangunan masih dalam proses Serah Terima antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa.

3. Pemanfaatan bangunan oleh siapapun sebelum Serah Terima antara Pengguna Jasa dan Pemilik Bangunan
ditandatangani, harus dengan persetujuan Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa.

4. Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh terhadap perbaikan dengan biaya sendiri semua cacat dan kerusakan yang
timbul akibat penggunaan bangunan oleh Pemilik Bangunan yang telah disetujuinya bersama dengan Pengguna Jasa.

Pasal 22 : Penanggung Jawab Manajemen Konstruksi

1. Berdasarkan Kontrak Kerja yang dibuat oleh Pengguna Jasa dengan Penyedia Jasa Konsultasi, maka Konsultan
Manajemen Konstruksi untuk proyek seperti yang disebutkan dalam uraian-uraian di atas adalah Perusahaan seperti
yang disebutkan dalam Kontrak Kerja Konsultan Manajemen Konstruksi.

2. Tugas dan kegiatan Konsultan Manajemen Konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Konsultan Manajemen Konstruksi harus mengajukan struktur organisasi lapangan proyek kepada Konsultan Perencana
dan Pengguna Jasa di mana di dalamnya tercantum beberapa tenaga ahli Konsultan.
4. Semua tenaga ahli yang namanya tercantum dalam struktur organisasi lapangan proyek yang diajukan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi harus berada di lokasi pekerjaan minimal selama jam kerja.

5. Konsultan Manajemen Konstruksi harus menyerahkan Struktur Organisasi lapangan proyek yang telah disetujui oleh
Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa.

6. Penggantian tenaga ahli oleh Konsultan Manajemen Konstruksi selama proses pelaksanaan pekerjaan harus diketahui dan
disetujui oleh Konsultan Pelaksana dan Pengguna Jasa.

7. Leader harus mengajukan izin tertulis kepada Pengguna Jasa jika hendak meninggalkan lokasi pekerjaan dalam jangka
waktu lebih dari 3 hari.

8. Penyedia Jasa berhak mengajukan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa untuk penggantian
tenaga ahli Konsultan Manajemen Konstruksi yang berada di lokasi pekerjaan jika tenaga ahli tersebut dinilai menghambat
pekerjaan dan tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

9. Tenaga ahli yang ditempatkan di lokasi pekerjaan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi harus mampu memberikan
keputusan yang bersifat teknis di lokasi pekerjaan.

10. Konsultan Manajemen Konstruksi harus membuat laporan mingguan dan laporan bulanan dan diketahui oleh Pengguna
Jasa atas segala hal yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia Jasa.

11. Bentuk, format, dan isi laporan Konsultan Manajemen Konstruksi adalah berdasarkan hasil diskusi dan konsultasi dengan
Pengguna Jasa.

Pasal 23 : Instruksi Konsultan Manajemen Konstruksi

1. Penyedia Jasa harus mematuhi dan melaksanakan semua instruksi atau perintah yang dikeluarkan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

2. Semua instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi harus dalam bentuk tulisan.

3. Instruksi Konsultan Manajemen Konstruksi dalam bentuk lisan dibenarkan dan harus diikuti oleh Penyedia Jasa selama
disertai oleh alasan-alasan yang jelas dan sesuai dengan Spesifikasi Teknis.

4. Instruksi dari Konsultan Manajemen Konstruksi dapat berupa hal-hal seperti disebutkan dibawah ini :
a. Teguran atas sesuatu cara pelaksanaan yang salah sehingga membahayakan bagi konstruksi, atau pekerjaan
finishing yang kurang baik atau hal-hal lain yang menyimpang dari Spesifikasi Teknis dan Gambar Rencana.
b. Perintah untuk menyingkirkan material/ bahan bangunan yang tidak sesuai dengan Spesifikasi Teknis.
c. Perintah untuk menggantikan Pelaksana lapangan dari Penyedia Jasa yang dianggap kurang mampu.
d. Perintah untuk melakukan penambahan tenaga kerja dengan alasan untuk mempercepat proses pelaksanaan
pekerjaan.
e. Perintah untuk melakukan perubahan-perubahan pada metode pelaksanaan Penyedia Jasa yang dianggap
tidak tepat sehingga dapat mengurangi kualitas dan memperlambat proses penyelesaian pekerjaan.
f. Dan lain–lain instruksi, teguran atau perintah yang dianggap perlu.

Pasal 24 : Perubahan-Perubahan Desain Dan Perbedaan-Perbedaan

1. Konsultan Perencana dan Konsultan Manajemen Konstruksi dengan persetujuan Pengguna Jasa berhak mengadakan
perubahan-perubahan pada Gambar Rencana, Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity yang wajib dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa.

2. Penyedia Jasa dengan alasan apapun tidak boleh melakukan perubahan pada Gambar Rencana, Spesifikasi Teknis dan
Bill of Quantity tanpa persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi atau Konsultan Perencana.

3. Perubahan-perubahan akan Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis harus disampaikan secara tertulis kepada Penyedia
Jasa untuk dilaksanakan.
4. Perubahan-perubahan pada Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang dilakukan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi, Konsultan Perencana, dan Pengguna Jasa secara lisan atau tidak tertulis tidak wajib untuk dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa. Resiko karena melaksanakan Instruksi tidak tertulis sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

5. Perubahan-perubahan akan Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis tidak boleh menambah biaya pelaksanaan pekerjaan
secara keseluruhan dari biaya pelaksanaan yang ada dalam Kontrak Kerja kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja
atau oleh Pengguna Jasa.

6. Perhitungan kuantitas/ volume pekerjaan dan biaya karena perubahan Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis
dilakukan oleh Konsultan Perencana diketahui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan disetujui oleh Pengguna Jasa.

7. Penyedia Jasa berhak memeriksa hasil perhitungan akan kuantitas/ volume pekerjaan dan biaya yang dilakukan oleh
Konsultan Perencana.

8. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan ketidaksesuaian antara Gambar Rencana, Spesifikasi Teknis, dan Bill of
Quantity, Penyedia Jasa tidak dibenarkan mengambil keputusan secara sepihak, tetapi harus melaporkannya kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi untuk tindakan selanjutnya.

9. Konsultan Manajemen Konstruksi dengan persetujuan Konsultan Perencana dan Pengguna Jasa berhak menentukan
acuan mana yang harus dipegang bila terjadi perbedaan antara Gambar Rencana, Spesifikasi Teknis, dan Bill of Quantity
kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja.

10. Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja atau oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, jika terjadi perbedaan antara
Gambar Rencana, Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity maka urutan acuan yang harus dipegang ditentukan seperti
berikut :
a. Kontrak Kerja;
b. Bill of Quantity;
c. Gambar Rencana serta Gambar Revisi; dan
d. Spesifikasi Teknis.

Pasal 25 : Struktur Organisasi Proyek

1. Struktur Organisasi Proyek dibuat oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dengan persetujuan Pengguna Jasa.

2. Struktur Organisasi Proyek harus dapat menjelaskan secara umum hubungan antara semua pihak yang terlibat dalam
proyek.

3. Struktur Organisasi Proyek adalah pedoman administratif yang harus diikuti oleh semua pihak yang terlibat dalam proyek.

4. Perubahan-perubahan pada Struktur Organisasi Proyek harus segera diberitahukan secara tertulis kepada semua
pihak yang terlibat dalam proyek.

5. Struktur Organisasi Proyek dibuat dalam format kertas A3 dan diletakan pada posisi yang mudah dilihat dan dibaca pada
Direksi Keet (Kantor Konsultan Manajemen Konstruksi) dan Kantor Penyedia Jasa.

Pasal 27 : Toleransi

1. Peraturan Peraturan dan toleransi bangunan dapat mengacu pada standar BS 5606 atau sesuai dengan ketentuan yang
tersebutkan dalam pasal ini.
2. Toleransi Dimensi Dimensi linier (bukan penyusutan), dan kelurusan linier dari elemen rencana harus memiliki keakuratan
dengan toleransi yang diizinkan sbb:
Catatan: Toleransi tidak diperbolehkan dihitung secara akumulatif.

3. Toleransi fabrikasi dan Produk Dimensi Baja Untuk komponen struktur baja, toleransi fabrikasi dimensi harus sesuai
dengan standar dan spesifikasi yang disebutkan pada Pasal yang terkait.

4. Toleransi Ketebalan Beton Untuk elemen struktur yang dipasang merangka satu terhadap lainnya, toleransi ketebalan
yang diizinkan harus adalah sbb:

5. Toleransi Vertikalitas Untuk elemen struktur yang dipasang merangka satu terhadap lainnya, toleransi panjang yang
diizinkan harus adalah sbb:

Catatan: Toleransi tidak diperbolehkan dihitung secara akumulatif.

6. Toleransi Kelurusan Untuk dinding, toleransi kelurusan yang diizinkan adalah ± 5 mm.

7. Toleransi Posisi Toleransi disposisi atau dislokasi dari posisi rencana yang diizinkan ditentukan sbb:
● Posisi rencana dari suatu elemen yang dihitung relatif dari pondasi harus memilki akurasi diantara ± 10 mm.
● Posisi rencana dari sudut suatu elemen yang dihitung relatif dari level/lantai rencana harus memiliki akurasi diantara
± 10 mm.
● Posisi rencana ketinggian level/lantai harus memiliki akurasi diantara ± 15 mm.
● Deviasi pada suatu titik dalam area 3x3 m harus memiliki perbedaan minimum tidak lebih dari 5 mm.

8. Toleransi Selimut Beton + 5 mm dari ketentuan gambar rencana.

9. Toleransi Posisi Baut dan Angkur Deviasi dari titik tengah (centerline) yang tertera pada gambar rencana terhadap
pemasangan di lapangan tidak lebih dari ± 10 mm.

10. Toleransi Lubang pada Plat Diameter pelubangan memiliki toleransi tidak lebih dari ± 1 mm.

11. Toleransi Kelengkungan Jika gambar rencana mengindikasikan kelengkungan (camber) pada suatu elemen, toleransi
fabrikasi harus memiliki akurasi diantara ± 12 mm.

12. Ketentuan Toleransi Lanjutan Deviasi elemen yang terpasang di lapangan dengan gambar rencana harus sesuai dengan
toleransi yang tersebutkan. Apabila pemasangan berada diluar toleransi yang diizinkan, maka harus dengan
sepengetahuan dan izin dari konsultan Manajemen Konstruksi. Kontraktor dan konsultan Manajemen Konstruksi
bertanggung jawab penuh untuk memberikan justifikasi terhadap deviasi yang di luar toleransi.

Pasal 28 : Ketentuan Lain

1. Spesifikasi Teknis ini adalah ketentuan yang mengikat bagi Penyedia Jasa dan merupakan bagian dari Kontrak Kerja yang
harus dipatuhi dan dilaksanakan.
2. Semua aturan dan persyaratan yang terdapat dalam Spesifikasi Teknis harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa walaupun hal tersebut tidak disebutkan dalam Gambar Rencana dan Bill of Quantity kecuali ditentukan lain dalam
Kontrak Kerja atau oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dengan Persetujuan Pengguna Jasa.

3. Jika terjadi perbedaan antara aturan yang terdapat dalam Spesifikasi Teknis dan aturan dalam Kontrak Kerja maka aturan
yang menjadi acuan adalah aturan yang terdapat dalam Kontrak Kerja.

4. Hal-hal yang belum ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini akan ditentukan kemudian oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi bersama dengan Konsultan Perencana dengan persetujuan Pengguna Jasa dalam proses pelaksanaan
pekerjaan dan menjadi satu ketentuan yang mengikat serta wajib diikuti oleh Penyedia Jasa.

5. Hal-hal yang ditentukan kemudian oleh Konsultan Manajemen Konstruksi tersebut harus tetap mengacu pada Kontrak
Kerja yang telah ada.

6. Konsultan Manajemen Konstruksi bersama Konsultan Perencana dengan persetujuan Pengguna Jasa dapat mengubah
sebagian besar atau sebagian kecil aturan yang terdapat dalam Spesifikasi Teknis dan Penyedia Jasa wajib mengikuti
aturan perubahan tersebut.

-dto-

PPK Pengembangan
Kawasan Permukiman I dan Bina Penataan Bangunan

-000-
01 SPEKTEK PMLP - PEKERJAAN PERSIAPAN (UMUM)

S01. PEKERJAAN PERSIAPAN


KETENTUAN TKDN MATERIAL
Penyedia dalam melaksanakan pekerjaan wajib menggunakan produksi dalam negri semaksimal mungkin. Pekerjaan ini tidak
diberikan nilai preferensi harga, namun penyedia diharapkan menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negri (TKDN). TKDN (Tingkat
Komponen Dalam Negeri) pada setiap material yang akan digunakan pada pekerjaan struktur diatur pada saat pelaksanaan
pekerjaan di masa kontrak.

LINGKUP PEKERJAAN :

1.1. PAPAN NAMA PROYEK

1. Penyedia Jasa harus membuat dan memasang Papan Nama Proyek yang memuat tentang identitas
proyek.
2. Papan nama proyek menggunakan ukuran minimal 150 cm x 250 cm kecuali ditentukan lain oleh
Pengguna Jasa.
3. Papan nama proyek rangka dan kakinya terbuat dari kayu dengan kualitas terbaik sehingga sanggup
bertahan minimal sampai selesainya pengerjaan proyek. Latar papan nama dapat berupa papan kayu
tebal minimal 2 cm atau multiplek dengan tebal minimal 12 mm. Penggunaan bahan dan material lain
harus dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.
4. Papan nama proyek berlatar belakang putih dengan tulisan warna hitam, kecuali untuk logo atau
simbol dapat dipakai warna yang bervariasi.
5. Papan nama proyek harus mencantumkan Instansi Penyandang Dana, Instansi Pemilik Bangunan,
Penyedia Jasa, Konsultan Perencana dan Konsultan Manajemen Konstruksi.
6. Papan juga harus mencantumkan besar anggaran pelaksanaan proyek, waktu mulai proyek, dan waktu
penyelesaian proyek.

1.2. KANTOR LAPANGAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI (DIREKSI KEET)

1. Penyedia Jasa dengan biaya sendiri harus membuat kantor Konsultan Manajemen Konstruksi
(Direksi Keet) untuk keperluan operasional Konsultan Manajemen Konstruksi.
2. Pemanfaatan bangunan lama untuk keperluan Kantor Konsultan Manajemen Konstruksi (Direksi
Keet) harus dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.
3. Direksi Keet mempunyai ukuran minimal 30 m2.
4. Direksi Keet tidak boleh dibuat dari material hasil bongkaran bangunan lama.
5. Direksi Keet minimal harus mempunyai 2 unit jendela dan 1 unit pintu dengan penerangan yang cukup
dan sirkulasi udara yang baik.
6. Lantai Direksi Keet minimal dari perkerasan beton dengan campuran 1 Sm :
2 Ps : 3 Kr dengan permukaan yang rata dan diperhalus dengan acian beton.
7. Jika Direksi Keet harus dibuat dalam bentuk bangunan panggung maka lantai Direksi Keet harus
dibuat dari papan ukuran 2.5/25 cm dengan jarak balok- balok lantai ukuran 5/10 cm minimal 50 cm
dari kayu dengan kelas II.
8. Dinding Direksi Keet minimal papan ukuran 2/20 cm dengan rangka dinding kayu ukuran 5/10 cm dari
kayu kelas II. Dinding dapat juga dibuat dari bahan multiplek tebal 6 mm.
9. Atap Direksi Keet dari bahan seng BJLS 0,20 mm.

1
01 SPEKTEK PMLP - PEKERJAAN PERSIAPAN (UMUM)

10. Penggantian bahan dan material berbeda dari seperti yang telah disebutkan di atas harus dengan
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.
11. Direksi Keet harus dilengkapi minimal dengan :
a. Meja Kerja : 2 Buah

b. Kursi Kerja : 4 buah

c. Papan Tulis : 1 Buah

d. Rak Arsip : 1 Buah

e. Meja Rapat : 1 Buah

f. Kursi Rapat : 4 Buah

g. Air Minum
12. Posisi dan letak Direksi Keet ditentukan bersama antara Penyedia Jasa dengan Konsultan Manajemen
Konstruksi. Letak Direksi Keet tidak boleh berada terlalu dekat dengan posisi bangunan yang sedang
dikerjakan.

1.3. KANTOR LAPANGAN PENYEDIA JASA

1. Penyedia Jasa dengan biaya sendiri harus membuat Kantor Lapangan untuk keperluan operasional
pelaksanaan pekerjaan.
2. Pemanfaatan bangunan lama untuk keperluan Kantor Lapangan harus dengan persetujuan Konsultan
Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa.
3. Kantor Lapangan mempunyai ukuran minimal 30 m2.
4. Kantor Lapangan tidak boleh dibuat dari material hasil bongkaran bangunan lama.
5. Kantor Lapangan minimal harus mempunyai 2 unit jendela dan 1 unit pintu dengan penerangan yang
cukup dan sirkulasi udara yang baik.
6. Lantai Kantor Lapangan minimal dari perkerasan beton dengan campuran 1 Sm : 2 Ps : 3 Kr dengan
permukaan yang rata dan diperhalus dengan acian beton.
7. Jika Kantor Lapangan harus dibuat dalam bentuk bangunan panggung maka lantai Kantor Lapangan
harus dibuat dari papan ukuran 2.5/25 cm dengan jarak balok-balok lantai ukuran 5/10 cm minimal 50
cm dari kayu dengan kelas II.
8. Dinding Kantor Lapangan minimal papan ukuran 2/20 cm dengan rangka dinding kayu ukuran 5/10 cm
dari kayu kelas II.
9. Atap Kantor Lapangan dari bahan seng BJLS 0,20 mm.
10. Penggantian bahan dan material berbeda dari seperti yang telah disebutkan diatas harus dengan
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.
11. Kantor Lapangan harus dilengkapi minimal dengan :
a. Meja Kerja : 3 Buah
b. Kursi Kerja : 6 buah
c. Papan Tulis : 1 Buah
d. Rak Arsip : 1 Buah
e. Meja Rapat : 1 Buah
f. Kursi Rapat : 6 Buah
g. Air Minum
h. Komputer PC dan printer A3 : 1 Unit
12. Posisi dan letak Kantor Lapangan ditentukan bersama antara Penyedia Jasa dengan Konsultan
Manajemen Konstruksi. Letak Kantor Lapangan tidak boleh berada terlalu dekat dengan posisi
bangunan yang sedang dikerjakan.

2
01 SPEKTEK PMLP - PEKERJAAN PERSIAPAN (UMUM)

1.4. TOILET / WC DAN KAMAR MANDI LAPANGAN

1. Penyedia Jasa dengan biaya sendiri harus membuat Kamar Mandi dan WC untuk keperluan Staf
Penyedia Jasa, Staf Konsultan Manajemen Konstruksi, dan para pekerja dan buruh
2. Pemanfaatan Bangunan Lama atau Kamar Mandi dan WC lama yang telah ada di lokasi pekerjaan
harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa.
3. Kamar Mandi dan WC mempunyai ukuran minimal 9 m2
4. Toilet/WC staf Penyedia Jasa dan staf Konsultan Manajemen Konstruksi harus dibuat terpisah dengan
Toilet/WC serta Kamar Mandi pekerja
5. Kamar Mandi dan WC tidak boleh dibuat dari material hasil bongkaran bangunan lama
6. Lantai Kamar Mandi dan WC minimal dari perkerasan beton dengan campuran 1 Sm : 2 Ps : 3 Kr dengan
permukaan yang rata dan diperhalus dengan acian beton
7. Dinding Kamar Mandi dan WC 1 meter dari lantai dibuat dari pasangan batu bata dan diplester
sedangkan bagian atasnya boleh dibuat dari dinding papan ukuran 2/20 cm dengan rangka dinding kayu
ukuran 5/10 cm dari kayu kelas II
8. Atap Kamar Mandi dan WC dari bahan seng BJLS 0,20 mm.
9. Penggantian bahan dan material berbeda dari seperti yang telah disebutkan diatas harus dengan
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi
10. Kamar Mandi dan WC harus dilengkapi dengan Kloset jongkok, kran air, bak tampungan air, dan saluran
pembuangan air kotor. Kamar Mandi dan WC juga harus dilengkapi dengan Septictank dan saluran
resapan.
11. Posisi dan letak Kamar Mandi dan WC ditentukan bersama antara Kontraktor Pelaksana dengan
Konsultan Manajemen Konstruksi. Letak Kantor Lapangan tidak boleh berada terlalu dengan dekat
dengan posisi bangunan yang sedang dikerjakan

1.5. GUDANG PENYIMPANAN MATERIAL

1. Penyedia Jasa dengan biaya sendiri harus membuat Gudang penyimpanan material untuk melindungi
material yang tidak segera dipakai
2. Pemanfaatan bangunan lama di lokasi pekerjaan untuk keperluan Gudang Penyimpanan Material
harus dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa
3. Gudang Penyimpanan Material mempunyai ukuran minimal 60 m2
4. Gudang Penyimpanan Material tidak boleh dibuat dari material hasil bongkaran bangunan lama
5. Lantai Gudang Penyimpanan Material minimal dari perkerasan beton dengan campuran 1 Sm : 2 Ps : 3
Kr dengan permukaan yang rata dan diperhalus dengan acian beton
6. Untuk tempat penyimpanan material semen lantainya harus dibuat benar-benar terlindung dari rembesan
air
7. Jika Gudang Penyimpanan Material harus dibuat dalam bentuk bangunan panggung maka lantai
Gudang Penyimpanan Material dibuat dari papan ukuran
2.5/25 cm dengan jarak balok-balok lantai ukuran 5/10 cm minimal 50 cm dari kayu dengan kelas II
8. Dinding Gudang Penyimpanan Material minimal papan ukuran 2/20 cm dengan rangka dinding kayu
ukuran 5/10 cm dari kayu kelas II. Dinding dapat juga dibuat dari bahan multiplek tebal 6 mm
9. Atap Gudang Penyimpanan Material dari bahan seng BJLS 0,20 mm
10. Penggantian bahan dan material berbeda dari seperti yang telah disebutkan diatas harus dengan
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi
11. Posisi dan letak Gudang Penyimpanan Material ditetapkan bersama antara Kontraktor Pelaksana
dengan Konsultan Manajemen Konstruksi, Letak Gudang Penyimpanan Material tidak boleh berada
terlalu dekat dengan posisi bangunan yang sedang dikerjakan
12. Gudang Penyimpanan Material sebaiknya tidak diletakkan didalam lokasi pekerjaan kecuali dalam
keadaan memaksa dan sulit mencari lokasi lain

3
01 SPEKTEK PMLP - PEKERJAAN PERSIAPAN (UMUM)

1.6. BARAK PEKERJA

1. Penyedia Jasa dengan biaya sendiri harus membuat Barak Pekerja untuk keperluan pekerja yang
menginap di lokasi pekerjaan.
2. Pemanfaatan bangunan lama yang ada di lokasi pekerjaan untuk keperluan Barak Kerja harus dengan
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa.
3. Barak Pekerja harus sanggup menampung semua pekerja yang menginap di lokasi pekerjaan atau
minimal berukuran 50 m2.
4. Pada Barak Pekerja harus disediakan juga dapur untuk keperluan konsumsi sehari-hari para pekerja.
5. Barak Pekerja tidak boleh dibuat dari material hasil bongkaran bangunan lama.
6. Lantai Barak Pekerja minimal dari perkerasan beton dengan campuran 1 Sm :
2 Ps : 3 Kr dengan permukaan yang rata dan diperhalus dengan acian beton.
7. Jika Barak Pekerja harus dibuat dalam bentuk bangunan panggung maka lantai Gudang Penyimpanan
Material dibuat dari papan ukuran 2.5/25 cm dengan jarak balok-balok lantai ukuran 5/10 cm minimal 50
cm dari kayu dengan kelas II.
8. Dinding Barak Pekerja minimal papan ukuran 2/20 cm dengan rangka dinding kayu ukuran 5/10 cm dari
kayu kelas II. Dinding dapat juga dibuat dari bahan multiplek tebal 6 mm.
9. Atap Barak Pekerja dari bahan seng BJLS 0,20 mm
10. Penggantian bahan dan material berbeda dari seperti yang telah disebutkan diatas harus dengan
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi
11. Posisi dan letak Barak Pekerja ditentukan bersama antara Kontraktor Pelaksana dengan Konsultan
Manajemen Konstruksi
12. Barak Pekerja tidak boleh diletakkan didalam lokasi pekerjaan.

1.7. BENGKEL KERJA / PABRIKASI

1. Penyedia Jasa dengan biaya sendiri harus membuat Bengkel Kerja atau tempat Pabrikasi terutama
untuk pekerjaan yang berhubungan dengan kayu dan baja profil dan baja tulangan
2. Pemanfaatan bangunan lama yang telah ada di lokasi pekerjaan untuk keperluan Bengkel Kerja
harus dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa
3. Ukuran minimal Bengkel Kerja pekerjaan untuk masing-masing pekerjaan fabrikasi adalah 40 m2
4. Bengkel Kerja tidak boleh dibuat dari material hasil bongkaran bangunan lama
5. Bangunan Bengkel Kerja dapat dibuat dari konstruksi kayu.
6. Atap Bengkel Kerja dari bahan seng BJLS 0,20 mm.
7. Bengkel Kerja tidak boleh ditempatkan dalam lokasi pekerjaan kecuali ditentukan lain oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi .

1.8. INSTALASI AIR BERSIH DAN INSTALASI LISTRIK SEMENTARA

1. Penyedia Jasa atas biaya sendiri harus menyediakan Instalasi air bersih dan Instalasi listrik sementara
selama berlangsungnya masa pelaksanaan pekerjaan untuk keperluan operasional dan keperluan
pekerjaan-pekerjaan konstruksi
2. Kontraktor tidak dibenarkan menggunakan Instalasi Listrik dan Instalasi Air Bersih dan Sumber Air
Bersih yang telah ada di lokasi pekerjaan tanpa persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi dan
Pengguna Jasa

1.9. PERLENGKAPAN KEAMANAN KERJA DAN P3K

1. Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan keamanan kerja untuk semua pekerja yang berada
dalam lokasi pekerjaan dan tamu yang berkunjung ke lokasi pekerjaan.
2. Perlengkapan keamanan kerja dapat berupa alat-alat seperti berikut ini :
1. Helm Pelindung Kepala;
2. Sepatu untuk melindungi kaki;
4
01 SPEKTEK PMLP - PEKERJAAN PERSIAPAN (UMUM)

3. Pemadam Kebakaran; dan


4. Kotak P3K untuk pertolongan pertama pada kecelakaan kerja.
3. Jika terjadi kecelakaan kerja di lokasi pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
maka Penyedia Jasa diwajibkan mengambil segala tindakan guna kepentingan si korban.
4. Semua biaya yang diperlukan untuk perawatan dan pengobatan korban kecelakaan dilokasi
pekerjaan menjadi tanggungan Penyedia Jasa.
5. Yang dimaksud dengan korban di lokasi pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa adalah
:
a. Personil atau semua tenaga kerja Penyedia Jasa;
b. Personil Konsultan Manajemen Konstruksi ;
c. Personil Konsultan Perencana;
d. Pengguna Jasa dan para wakilnya;
e. Tamu yang berkunjung ke lokasi pekerjaan; dan
f. Orang yang berada dalam lokasi pekerjaan dengan izin dan sepengetahuan Penyedia Jasa.

1.10. PENJAGA KEAMANAN LOKASI PEKERJAAN

1. Penyedia Jasa dengan biaya sendiri harus menyediakan tempat/pos penjaga keamanan lokasi
pekerjaan beserta minimal 2 orang penjaga keamanan yang bekerja selama 24 jam.
2. Bangunan Pos penjaga keamanan lokasi pekerjaan bentuk dan dimensinya ditentukan oleh Penyedia
Jasa.
3. Bangunan Pos penjaga keamanan lokasi pekerjaan tidak boleh berada di dalam lokasi pekerjaan.

1.11. PAGAR PENGAMAN PROYEK

1. Sebelum Kontraktor mulai melaksanakan pekerjaannya, maka terlebih dahulu memberi pagar pengaman
pada sekeliling site pekerjaan yang akan dilakukan, berupa Seng dengan Rangka Kayu dengan tinggi
kolom 2 m.
2. Pembuatan pagar pengaman dibuat jauh dari lokasi pekerjaan, sehingga tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilakukan, serta tempat penimbunan bahan-bahan.
3. Dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat bertahan/kuat sampai pekerjaan selesai.

1.12. ISU – ISU LINGKUNGAN

A. Sanitasi
1. Penyedia Jasa Wajib menyediakan toilet sementara untuk para pekerjanya di lapangan.
2. Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap pengosongan dan pembersihan toilet dan lumpurnya yang
diidentifikasikan dan diusulkan oleh Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota/Kabupaten.
3. Penyedia Jasa harus membongkar toilet sementara tersebut setelah proses pembangunan dan
konstruksi selesai dan membersihkan lahannya sesuai kebutuhan.

B. Limbah Cair
1. Penyedia Jasa harus menyediakan lokasi yang aman untuk menyimpan limbah padat (solid waste)
2. Penyedia Jasa harus membersihkan lokasi kerja dan sekitarnya dari bahan buangan yang ditinggalkan
selama proses konstruksi, termasuk membersihkan kertas plastic, kertas bekas semen, plastic
pengikat dan kayu bekas pelindung barang, minimal sekali dalam 2 minggu dan sebelum serah terima
ke pemilik rumah ke lokasi pembuangan resmi yang terdekat.
3. Penyedia Jasa harus membersihkan lokasi kerja dan sekitarnya dari bahan buangan lain yang
ditinggalkan oleh staf Kontraktor selama proses konstruksi.
4. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab dalam mengatur pengangkutan dan buangan akhir dari
limbah padat tidak beracun pada tempat pembuangan akhir yang sudah ditunjuk oleh pemerintah
kota/kabupaten.

5
01 SPEKTEK PMLP - PEKERJAAN PERSIAPAN (UMUM)

5. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk menyimpan limbah berbahaya pada tempat yang
aman, pada lokasi kerja.
6. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap pembuangan akhir limbah berbahaya, terutama
berhubungan dengan pemerintah kota/kabupaten, Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
7. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas pemisahan benda-benda tak berguna dari lokasi kerja,
setelah pekerjaan selesai.

C. Air Bersih
1. Penyedia Jasa harus menyediakan kebutuhan air bersih untuk proses konstruksi.
2. Penyedia Jasa harus menjamin bahwa penyedian air untuk kebutuhan sanitasi tersedia dalam jumlah
yang mencukupi dalam gedung kerja.
3. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk menjamin bahwa aliran air dari lokasi pekerjaan
konstruksi tidak mencemari lingkungan sekitar.

D. Polusi Udara
1. Penyedia Jasa harus melakukan langkah pengukuran yang memadai, seperti penyemprotan air ke
lokasi kerja dan jalan, minimasi pencemaran dari debu.
2. Penyedia Jasa harus menjamin bahwa kenderaan dan peralatan proyek dipelihara dengan baik,
mengikuti standar emisi.

E. Polusi Suara
1. Penyedia Jasa harus mengatur jam kerja sehingga kemungkinan bising yang ditimbulkan tidak
mengganggu masyarakat setempat, antara jam 5 sore s/d 8
pagi.
2. Penyedia Jasa harus melakukan koordinasi dengan Keuchik setempat bilamana ada perubahan
waktu kerja.

1.13. PEKERJAAN QUALITY CONTROL

A. Ruang Lingkup
1. Pekerjaan Quality Control atau Pemeriksaan Kualitas meliputi semua percobaan-percobaan dan
pengujian-pengujian terhadap material bangunan serta pemeriksaan-pemeriksaan terhadap hasil kerja
Penyedia Jasa
2. Yang dimaksud dengan Pekerjaan Quality Control atau Pemeriksaan Kualitas dalam Proyek ini adalah
beberapa hal yang harus dilakukan oleh Penyedia Jasa berikut ini :
a. Pemeriksaan dan Pembuatan Job Mix Design Beton;
b. Pemeriksaan Kualitas Material Beton;
c. Pemeriksaan Dan Uji Job Mix Formula;
d. Pemeriksaan Mutu Beton;
e. Pemeriksaan Kuat Tarik Baja Tulangan;
f. Pemeriksaan Kualitas Material Baja Profil & Alat Sambung;
g. Pemeriksaan Kepadatan dan Sifat-Sifat Fisik Material Timbunan yaitu Sand Cone dan tes CBR;
h. Pemeriksaaan-Pemeriksaan Lain yang disyaratkan dan diminta oleh Konsultan Perencana,
Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa; dan
i. Ketentuan-ketentuan spesifik yang disebutkan pada Bab pekerjaan struktur baja dan Bab
pekerjaan struktur beton.
3. Semua material bangunan harus diperiksa dan dibuktikan kualitasnya dengan biaya sendiri oleh
Kontraktor Pelaksana dengan cara-cara yang disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
4. Semua pekerjaan Quality Control yang dilakukan oleh Penyedia Jasa harus diketahui, dihadiri dan
disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan Perencana serta Pengguna Jasa.
5. Komponen-Komponen bangunan/struktur yang gagal dalam pemeriksaan kualitas berdasarkan
laporan Laboratorium dan Konsultan Manajemen Konstruksi, maka komponen-komponen
bangunan/struktur tersebut dengan biaya sendiri harus dibongkar oleh Penyedia Jasa dan digantikan
dengan yang baru.

6
01 SPEKTEK PMLP - PEKERJAAN PERSIAPAN (UMUM)

B. Biaya Quality Kontrol


1. Semua biaya yang harus dikeluarkan untuk pekerjaan Quality Control seperti yang disebutkan dalam
Pasal A adalah menjadi tanggungan dan dibebankan kepada Penyedia Jasa walaupun tidak
disebutkan dalam Bill of Quantity.
2. Biaya Penginapan, Transportasi dan Konsumsi Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan
Perencana dan Pengguna Jasa yang turut hadir dalam Pekerjaan Quality Control menjadi tanggungan
dan dibebankan kepada Penyedia Jasa.

1.14. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Pembuatan Papan Nama Proyek
Bh
Pembuatan Direksi Keet
M2
Pembuatan Kantor dan Gudang Sementara
M2
Pembuatan Pagar Sementara (Seng Gelombang) tinggi 2 Meter
M
Mobilisasi dan Demobilisasi
Ls
Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
M

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan harga
yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan, serta pekerjaan
lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

7
02A SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN TANAH DAN PEMADATAN

S02A. PEKERJAAN TANAH DAN


PEMADATAN
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :
1. SNI 1738 2011 Tentang Cara uji CBR lapangan
2. SNI 8460 2017 Tentang Persyaratan Perancangan Geoteknik

B. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan semua "pekerjaan tanah", seperti tertera pada gambar rencana dan daftar kuantitas pekerjaan. Juga
termasuk semua pembersihan dan penebasan/pembabatan, galian dan urugan untuk bangunan seperti yang
ditentukan Konsultan MK.

C. SYARAT PELAKSANAAN

Pembersihan, penebasan / pembabatan dan persiapan daerah yang akan dikerjakan.

1. Pada umumnya, tempat-tempat untuk bangunan dibersihkan. Penebasan / pembabatan harus dilaksanakan
terhadap semua belukar, sampah yang tertanam dan material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerah
yang akan dikerjakan, harus dihilangkan, ditimbun kemudian dibakar atau dibuang dengan cara-cara yang
disetujui oleh Konsultan MK. Semua sisa-sisa tanaman seperti akar-akar, rumput-rumput dan sebagainya, harus
dihilangkan sampai kedalaman 0,500 m di bawah tanah dasar/permukaan.
2. Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun terhadap urugan yang baru.
Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan pelapukan
dikemudian hari.
3. Pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan (bouwplank) termasuk pekerjaan Kontraktor dan harus
dibuat dari kayu jenis Meranti atau setara setebal 3 cm dengan tiang dari kaso 5/7 atau dolken ber diameter 8-
10 cm dengan jarak 2 meter satu sama lain. Pemasangan harus kuat dan permukaan atasnya rata dan sipat
datar (waterpas).
4. Segala pekerjaan pengukuran, persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.
5. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur yang
berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran ulang.
6. Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yang menyatakan as-as dan atau
level/peil-peil dengan warna yang jelas dan tidak mudah hilang jika terkena air/hujan.

C.1. PEKERJAAN GALIAN


C.1.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan galian harus memenuhi syarat-syarat seperti yang ditentukan dalam gambar. Kontraktor harus menjaga
supaya tanah di bawah dasar elevasi seperti pada gambar rencana atau ditentukan oleh Konsultan MK, tidak
terganggu, jika terganggu Kontraktor harus mengurug kembali lalu dipadatkan sesuai syarat yang tertera dalam
spesifikasi di bawah ini.

C.1.2. Syarat-Syarat Pelaksanaan

1. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan.

1
02A SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN TANAH DAN PEMADATAN
2. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar-akar tanaman
atau bagian-bagian gembur, maka ini harus digali keluar sedang lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir,
disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpas.
3. Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu pekerjaan
pondasi harus disediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus,
untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.
4. Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak longsor dengan
memberikan suatu dinding penahan atau penunjang sementara atau lereng yang cukup.
5. Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap bangunan lain yang
berada dekat sekali dengan lubang galian yaitu dengan memberikan penunjang sementara pada bangunan
tersebut sehingga dapat dijamin bangunan tersebut tidak akan mengalami kerusakan.
6. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu harus segera
disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk Konsultan MK.
7. Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih bebas dari segala kotoran dan
memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug.
8. Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan penimbrisan lubang-lubang galian yang terletak di dalam garis
bangunan harus diisi kembali dengan pasir urug yang diratakan dan diairi serta dipadatkan sampai mencapai
100% kepadatan kering maksimum yang dibuktikan dengan tes laboratorium.
9. Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah. Kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang
berharga yang mungkin ditemui di lapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai menderita
kerusakan harus diperbaiki/diganti oleh Kontraktor atas tanggungannya sendiri.
10. Bila suatu alat atau pelayanan dinas yang sedang bekerja ditemui di lapangan dan hal tersebut tidak tertera
pada gambar atau dengan cara lain yang dapat diketahui oleh Kontraktor dan ternyata diperlukan perlindungan
atau pemindahan, Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk
menjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak terganggu.
11. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan Kontraktor, Kontraktor harus segera
mengganti kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan
Kontraktor.
12. Sarana yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan di bawah tanah dan terletak di dalam lapangan
pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ke tempat yang disetujui oleh Konsultan MK atas tanggungan
Kontraktor.

C.2. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN


C.2.1. LINGKUP PEKERJAAN

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan
demi terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
2. Pekerjaan galian ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Konsultan MK.
3. Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan dan penimbunan kembali, juga seluruh
sisa-sisa, puing-puing, sampah-sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk ini
adalah tanggung jawab Kontraktor.
4. Pemadatan untuk peninggian elevasi harus dilaksanakan dengan menggunakan stamper kuda, dengan
maksimal tebal pemadatan per lapisan 20 cm.

2
02A SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN TANAH DAN PEMADATAN

C.2.2. PERSYARATAN BAHAN

1. Bila tidak dicantumkan dalam gambar detail, maka minimum diberi 10 cm urugan pasir padat (setelah disirami,
diratakan dan dipadatkan) di bagian atas dari urugan di bawah plat-plat beton bertulang, beton rabat dan
pondasi dangkal.
2. Urugan yang dipakai di bawah lapisan pasir padat tersebut adalah dari jenis tanah silty clay yang bersih tanpa
potongan-potongan bahan-bahan yang bisa lapuk serta bahan batuan yang telah dipecah-pecah dimana ukuran
dari batu pecah tersebut tidak boleh lebih besar dari 15 cm.
3. Konsultan MK mengharuskan agar supaya semua bahan urugan hanya terdiri dari mutu yang terbaik yang
dapat dipergunakan.

C.2.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. Semua bagian/daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis sedemikian, sehingga dicapai suatu lapisan
setebal 15 cm dalam keadaan padat. Tiap lapis harus dipadatkan sebelum lapisan berikutnya diurug.
2. Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan dengan alat pemadat. Pemadatan dilakukan
sampai mencapai hasil kepadatan lapangan tidak kurang dari 95% kepadatan maksimum hasil laboratorium.
3. Pengeringan/pengaliran air harus diperhatikan selama pekerjaan tanah supaya daerah yang dikerjakan terjamin
pengaliran airnya.
4. Apabila material urugan mengandung batu-batu, tidak dibenarkan batu-batu yang besar bersarang menjadi satu,
dan semua pori-pori harus diisi dengan batu-batu kecil dan tanah yang dipadatkan.
5. Kelebihan material galian harus dibuang oleh Kontraktor ke tempat pembuangan yang ditentukan oleh
Konsultan MK.
6. Jika material galian tidak cukup, material tambahan harus didatangkan dari tempat lain, tanpa tambahan biaya.

C.2.4. PENGUJIAN MUTU PEKERJAAN

1. Konsultan MK harus diberitahu bila penelitian di lapangan sudah dapat dilaksanakan untuk menentukan
kepadatan relatif yang sebenarnya di lapangan.
2. Jika kepadatan di lapangan kurang dari 95 % dari kepadatan maksimum, maka Kontraktor harus memadatkan
kembali tanpa biaya tambahan sampai memenuhi syarat kepadatan, yaitu tidak kurang dari 95 % kepadatan
maksimum di laboratorium.
3. Penelitian kepadatan di lapangan harus mengikuti prosedur ASTM D1556-70 atau prosedur lainnya yang
disetujui Konsultan MK.
4. Penunjukan laboratorium harus dengan persetujuan Konsultan MK dan semua biaya yang timbul untuk
keperluan ini menjadi beban Kontraktor.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Galian Tanah Biasa (Manual)
M3
Galian Tanah Biasa (Mekanis/Alb)
M3
Pengurugan dengan Tanah Bekas Galian
M3
Pengurugan dengan Timbunan Biasa
M3
Pengurugan dengan Pasir Urug
M3
Urugan sirtu dipadatkan
M3
Pemadatan Tanah
M3
Pembersihan lahan
M2

3
02A SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN TANAH DAN PEMADATAN

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

4
02A SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN ACUAN/BEKISTING

S02C. PEKERJAAN
ACUAN/BEKISTING
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut
:

a. SII Standard Industri Indonesia


b. ACI-301 Specification for Structural Concrete Building
c. ACI-318 Building Code Requirement for Reinforced Concrete
d. ACI-347 Recommended Practice for Concrete Formwork

B. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, pengangkutan dan pelaksanaan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan acuan sebagai cetakan beton sesuai dengan gambar konstruksi.

C. SYARAT PELAKSANAAN DAN PENGUJIAN

1. Acuan berikut elemen pendukungnya harus dikerjakan sedemikian rupa, sehingga mampu memikul beban
pengecoran serta tidak berubah bentuk.
2. Semua ukuran penampang struktur beton yang tercantum dalam gambar struktur adalah ukuran bersih
penampang beton, tidak termasuk plesteran/finishing. Tambahan seperti bentuk tertentu yang tercantum
dalam gambar arsitektur juga harus diperhitungkan baik sebagai beban maupun dalam analisa biaya.
3. Semua acuan harus di support dan diberi penguat datar dan silang sehingga cukup kokoh.
4. Susunan acuan dengan penunjang – penunjang harus diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan
dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
5. Penyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak menimbulkan
kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.
6. Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran kerataan/kelurusan, elevasi dan posisinya
sesuai dengan gambar – gambar konstruksi.
7. Acuan beton exposed harus dilapisi dengan menggunakan Release Agent pada permukaan acuan yang
menempel pada permukaan beton. Berhubungan Release Agent berpengaruh pula pada warna permukaan
beton, maka pemilihan jenis dan penggunaanya harus dilakukan dengan seksama.
8. Sebelum pengecoran dimulai acuan harus dibersihkan dari kotoran.
9. Setelah pekerjaan di atas selesai, Kontraktor harus mengajukan izin tertulis kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi minimum 2 (dua) hari sebelum pengecoran.

1
02A SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN ACUAN/BEKISTING

C.1. PELAKSANAAN
C.1.1. UMUM
- Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh dan terhindar dari bahaya kemiringan dan
penurunan, sedangkan konstruksinya sendiri harus juga kokoh terhadap pembebanan yang akan
ditanggungnya, termasuk gaya-gaya prategang dan gaya-gaya sentuhan yang mungkin ada.
- Kontraktor harus memperhitungkan dan membuat langkah-langkah persiapan yang perlu sehubungan dengan
lendutan perancah akibat gaya yang bekerja padanya sedemikian rupa hingga pada akhir pekerjaan beton,
permukaan dan bentuk konstruksi beton sesuai dengan kedudukan (peil) dan bentuk yang seharusnya.
- Perancah harus dibuat dari baja atau kayu yang bermutu baik dan tidak mudah lapuk. Pemakaian bambu untuk
hal ini tidak diperbolehkan. Bila perancah itu sebelum atau selama pekerjaan pengecoran beton berlangsung
menunjukan tanda-tanda penurunan yang berlebihan sehingga menurut pendapat Konsultan Manajemen
Konstruksi hal ini akan menyebabkan kedudukan (peil) akhir sesuai dengan gambar rancangan tidak akan
dapat dicapai atau dapat membahayakan dari segi konstruksi, maka Konsultan Manajemen Konstruksi dapat
memerintahkan untuk membongkar pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan dan mengharuskan kontraktor
untuk memperkuat perancah tersebut sehingga dianggap cukup kuat. Biaya sehubungan dengan itu
sepenuhnya menjadi tanggungan kontraktor.
- Gambar rancangan perancah dan sistem pondasinya atau sistem lainnya secara detail (termasuk
perhitungannya) harus diserahkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk disetujui dan pekerjaan
pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum gambar tersebut disetujui.
- Perancah harus diperiksa secara rutin sementara pengecoran beton berlangsung untuk melihat bahwa tidak
ada perubahan elevasi, kemiringan ataupun ruang/rongga. Bila selama pelaksanaan didapati perlemahan yang
berkembang dan pekerjaan perancah memperlihatkan penurunan atau perubahan bentuk, pekerjaan harus
dihentikan, diberlakukan pembongkaran bila kerusakan permanen, dan perancah diperkuat seperlunya untuk
mengurangi penurunan atau perubahan bentuk yang lebih jauh.
- Rancangan perancah dan cetakan sedemikian untuk kemudahan pembongkaran untuk mengeliminasi
kerusakan pada beton apabila cetakan & perancah dibongkar.
- Aturlah cetakan untuk dapat membongkar tanpa memindahkan penunjang utama dimana diperlukan untuk
disisakan pada waktu pengecoran.

C.1.2. PEMASANGAN
- Perancah dan cetakan harus sesuai dengan dimensi, kelurusan dan kemiringan dari beton seperti yang
ditunjukkan pada gambar; dilengkapi untuk bukaan (openings), celah-celah, pengunduran (recesses), chamfers
dan proyeksi-proyeksi seperti diperlukan.
- Cetakan-cetakan harus dibuat dari bahan dengan kelembaban rendah, kedap air dan dikencangkan
secukupnya dan diperkuat untuk mempertahankan posisi dan kemiringan serta mencegah tekuk dan lendutan
antara penunjang-penunjang cetakan.
- Pekerjaan denah harus tepat sesuai dengan gambar dan kontraktor bertanggung jawab untuk lokasi yang
benar. Garis bantu yang diperlukan untuk menentukan lokasi yang tepat dari cetakan, haruslah jelas, sehingga
memudahkan untuk pemeriksaan.
- Semua sambungan/pertemuan beton ekspose harus selaras dan segaris baik pada arah mendatar maupun
tegak, termasuk sambungan-sambungan konstruksi kecuali seperti diperlihatkan lain pada gambar.
- Cetakan harus menghasilkan jaringan permukaan yang seragam pada permukaan beton yang diekspos.

2
02A SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN ACUAN/BEKISTING

- Pembuatan cetakan haruslah sedemikian rupa sehingga pada waktu pembongkaran tidak mengalami
kerusakan pada permukaan.
- Kolom-kolom sudah boleh dipasang cetakannya dan dicor (hanya sampai tepi bawah dari balok diatasnya)
segera setelah penunjang dari pelat lantai mencapai kekuatannya sendiri. Bagaimanapun, jangan ada pelat
atau balok yang dicetak atau dicor sebelum balok lantai dibawahnya bekerja penuh.
- Pada waktu pemasangan rangka konstruksi beton bertulang, Kontraktor harus benar-benar yakin bahwa tidak
ada bagian dari batang tegak yang mempunyai "plumbness"/kemiringan lebih atau kurang dari 10 mm.

C.1.3 PENGIKAT CETAKAN


- Pengikat cetakan harus dipasang pada jarak tertentu untuk ketepatannya memegang/menahan cetakan
selama pengecoran beton dan untuk menahan berat serta tekanan dari beton basah.

C.1.4. JALUR KAYU, BLOCKING DAN PENCETAKAN BENTUK-BENTUK KHUSUS (MOULDING)


- Pasanglah di dalam cetakan jalur kayu, blocking, moulding, paku-paku dan sebagainya seperti diperlukan untuk
menghasilkan penyelesaian yang berbentuk khusus/berprofil dan permukaan seperti diperlihatkan pada
gambar dan bentuk melengkapi pemasangan paku untuk batang-batang kayu dari ciri-ciri lain yang dibutuhkan
untuk ditempelkan pada permukaan beton dengan suatu cara tertentu. Lapislah jalur kayu, blocking dan
pencetakan bentuk khusus dengan bahan untuk melepaskan.

C.1.5. CHAMFERS
- Garis/lajur chamfers haruslah hanya dimana ditunjukkan pada gambar-gambar arsitek saja.

C.1.6. BAHAN UNTUK MELEPAS BETON (RELEASE AGENT)


- Lapisilah cetakan dengan bahan untuk pelepas beton sebelum besi tulangan dipasang. Buanglah kelebihan
dari bahan pelepas sehingga cukup membuat permukaan dari cetakan sekedar berminyak bila beton maupun
pada pertemuan beton yang diperkeras dimana beton basah akan dicor/dituangkan.
- Jangan memakai bahan pelepas dimana permukaan beton dijadwalkan untuk menerima penyelesaian khusus
dan/atau pakailah penutup dimana dimungkinkan.

C.1.7. PEKERJAAN SAMBUNGAN


- Untuk mencegah kebocoran oleh celah-celah dan lubang-lubang pada cetakan beton ekspose, perlu dilengkapi
dengan gasket, plug, ataupun caulk joints. Cetakan sambungan-sambungan hanya diijinkan dimana terlihat
pada gambar kerja. Dimana memungkinkan, tempatkan sambungan ditempat yang tersembunyi. Laksanakan
perawatan sambungan dalam 24 jam setelah jadwal pengecoran.

C.1.8. PEMBERSIHAN
- Untuk beton pada umumnya (termasuk cetakan untuk permukaan terlindung dari beton yang dicat). Lengkapi
dengan lubang-lubang untuk pembersihan secukupnya pada bagian bawah dari cetakan-cetakan dinding dan
pada titik-titik lain dimana diperlukan untuk fasilitas pembersihan dan pemeriksaan dari bagian dalam dari
cetakan utama untuk pengecoran beton. Lokasi/tempat dari bukaan pembersihan berdasar kepada persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi.
- Untuk beton ekspose sama dengan beton pada umumnya, kecuali bahwa pembersihan pada lubang-lubang
tidak diijinkan pada cetakan beton ekspose untuk permukaan ekspose tanpa persetujuan Konsultan
Manajemen Konstruksi.
- Dimana cetakan-cetakan mengelilingi suatu potongan beton ekspose dengan permukaan ekspose pada dua

3
02A SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN ACUAN/BEKISTING

sisinya, harus disiapkan cetakan yang bagian-bagiannya dapat dilepas sepenuhnya seperti disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.
- Memasang jendela, bila pemasangan jendela pada cetakan untuk beton ekspose, lokasi harus disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.
- Perancah; batang-batang perkuatan penyangga cetakan harus memadai sesuai dengan metoda perancah.
Pemeriksaan perancah secara sering harus dilakukan selama operasi pengecoran sampai dengan
pembongkaran. Naikkan bila penurunan terjadi, perkuat/kencangkan bila pergerakan terlihat nyata. Pasanglah
penunjang-penunjang berturut-turut, segera, untuk hal-hal tersebut diatas. Hentikan pekerjaan bila suatu
perlemahan berkembang dan cetakan memperlihatkan pergerakan terus menerus melampaui yang
dimungkinkan dari peraturan.
- Pembersihan dan pelapisan dari cetakan; sebelum penempatan dari tulangan-tulangan, bersihkan semua
cetakan pada muka bidang kontak dan lapisi secara seragam/merata dengan release agent untuk cetakan
yang spesifik sesuai dengan instruksi pabrik yang tercantum. Buanglah kelebihan dan jangan ijinkan pelapisan
pada tempat dimana beton ekspose akan dicor.
- Pemeriksaan cetakan; diberitahukan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi setidaknya 24 jam sebelumnya
dalam pengajuan jadwal pengecoran beton.

C.1.8. PENYISIPAN DAN PERLENGKAPAN


- Buatlah persediaan / perlengkapan untuk keperluan pemasangan atau perlengkapan - perlengkapan, baut-
baut, penggantung, pengunci angkur dan sisipan di dalam beton.
- Buatlah pola atau instruksi untuk pemasangan dari macam-macam benda.
- Tempatkan expansion joint fillers seperti dimana didetailkan.

C.1.9. DINDING - DINDING


- Buatlah dinding-dinding beton mencapai ketinggian, ketebalan dan profil seperti diperlihatkan pada gambar-
gambar. Lengkapi bukaan/lubang-lubang sementara pada bagian bawah dari semua cetakan-cetakan untuk
kemudahan pembersihan dan pemeriksaan. Tutuplah bukaan/lubang-lubang tersebut setepatnya, segera
sebelum pengecoran beton ke dalam cetakan-cetakan dari dinding. Lengkapi dengan keperluan pengunci di
dalam dinding untuk menerima tepian dari lantai-lantai beton.

C.1.10. WATERSTOPS

- Untuk setiap sambungan pengecoran yang mempunyai selisih waktu pengecoran lebih dari 4 (empat) jam
dan sambungan tersebut berhubungan langsung dengan tanah atau air di bawah lapisan tanah dan dimana
diperlihatkan pada gambar-gambar, harus dilengkapi dengan waterstop.
- Letak/posisi waterstop harus akurat dan ditunjang terhadap penurunan. Penampang sambungan kedap air
sesuai dengan rekomendasi dari perusahaan. Untuk tipe waterstop dapat digunakan produk Sika, Fosroc
atau sejenisnya yang setara.

C.1.11. CETAKAN UNTUK PONDASI


- Cetakan untuk dinding pondasi harus dipasang pada kedua sisinya. Pemakaian pasangan batako untuk
bekisting pondasi harus atas seijin Direksi Lapangan. Semua tanah yang mengotori bekisting pada sisi
pengecoran harus dibuang.

4
02A SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN ACUAN/BEKISTING

C.1.12. CETAKAN UNTUK KOLOM


- Cetakan-cetakan untuk kolom haruslah dengan ukuran dan bentuk seperti terlihat pada gambar-gambar.
Siapkan bukaan-bukaan sementara pada bagian bawah dari semua cetakan-cetakan kolom untuk
kemudahan pembersihan dan pemeriksaan, dan tutup kembali dengan cermat sebelum pengecoran beton.

C.1.13. CETAKAN UNTUK PELAT DAN BALOK-BALOK


- Buatlah semua lubang-lubang pada cetakan lantai beton seperti diperlukan untuk lintasan tegak dari duct,
pipa-pipa, conduit dan sebagainya.
- Puncak dari chamber (penunjang) harus sesuai dengan gambar. Lengkapi dengan dongkrak-dongkrak yang
sesuai, baji-baji atau perlengkapan lainnya untuk mendongkrak dan untuk mengambil alih penurunan pada
cetakan, baik sebelum ataupun pada waktu pengecoran dari beton.

C.1.14. PEMBONGKARAN
1. Pembongkaran dilakukan sesuai dengan SNI 2847-2019, dimana bagian konstruksi yang dibongkar acuannya
harus dapat memikul berat sendiri dan bahan – bahan pelaksanaanya.
2. Pembongkaran acuan dapat dilakukan setelah mencapai waktu sebagai berikut:
- Sisi – sisi balok, kolom dan dinding 3 hari
- Balok beton dan pelat beton dengan tiang 14 hari
penyanggah tidak dilepas
- Tiang – tiang penyanggah pelat beton 21 hari
- Tiang – tiang penyanggah balok – balok 21 hari
- Tiang – tiang penyangga overstek 28 hari
Setiap rencana pekerjaan pembongkaran acuan harus diajukan terlebih dahulu secara tertulis untuk
disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi.
Untuk mempercepat waktu pembongkaran, Kontraktor dapat merencanakan dan mengusulkan metode
dan perhitungan yang akan digunakan, dan usulan tersebut harus mendapat persetujuan tertulis dari
Konsultan Manajemen Konstruksi. Tidak ada biaya tambahan untuk hal tersebut.
3. Apabila setelah acuan dibongkar ternyata terdapat bagian – bagian beton yang keropos atau cacat lainnya,
yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi tersebut, maka Kontraktor harus segera memberitahukan
kepada Konsultan Manajemen Konstruksi. Semua resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut dan
biaya – biaya perbaikan, pembongkaran, atau pengisian grouting dengan material non – shrinkage atau
penutupan bagian tersebut, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
4. Seluruh bahan – bahan bekas acuan yang tidak terpakai harus dibersihkan dari lokasi proyek dan dibuang pada
tempat yang telah ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, sehingga tidak mengganggu kelancaran
pekerjaan.
5. Meskipun hasil pengujian kuat tekan silinder beton memenuhi syarat, Konsultan Manajemen Konstruksi
mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat seperti berikut:
- Konstruksi beton yang keropos yang dapat mengurangi kekuatan konstruksi.
- Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk/ukuran yang direncanakan atau posisi – posisinya tidak
seperti yang ditunjukan oleh gambar.
- Konstruksi beton yang tercampur dengan kotoran/kayu benda lainnya yang dapat memperlemah kekuatan
konstruksi.·Dan cacat lain yang menurut pendapat Konsultan Manajemen Konstruksi dapat mengurangi
kekuatan konstruksi.

5
02A SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN ACUAN/BEKISTING

C.1.15. HAL LAIN-LAIN

- Buatlah cetakan untuk semua bagian pekerjaan beton yang diperlukan dalam hubungan dengan kelengkapan
pekerjaan proyek, meskipun setiap bagian diperlihatkan secara terperinci atau dialihkan ke "Referred to"
ataupun tidak.
- Dilarang menanamkan pipa di dalam kolom atau balok kecuali pipa-pipa tersebut diperlihatkan pada gambar-
gambar struktur atau pada gambar kerja.

C.2. SYARAT BAHAN


1. Sesuai pada lampiran outline spesifikasi.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Bekisting pondasi
m2
Bekisting sloof
m2
Bekisting Plat lantai
m2
Bekisting balok
m2
Bekisting kolom
m2

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

6
02D SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN BETON BERTULANG

S02D. PEKERJAAN BETON


BERTULANG
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

1. SNI 1727:2020 tentang Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan gedung dan Struktur Lain
2. SNI 2847:2019 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
3. SNI 1726:2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Non-Gedung
4. SNI 15-2049-2004
5. Standard Industri Indonesia (SII)
6. “American Concrete Institute ( ACI )” sebagai referensi relevan
7. “American Society For Testing and Material ( ASTM )” sebagai referensi relevan
8. “Japan Industrial Standard ( JIS )” sebagai referensi relevan
9. Petunjuk – petunjuk dan peringatan – peringatan lisan maupun tulisan yang diberikan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi

B. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang termasuk meliputi :
1. Penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, instalasi konstruksi dan perlengkapan-
perlengkapan untuk semua pembuatan dan mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan semua
pekerjaan pertukangan/keahlian lain yang ada hubungannya dengan itu, lengkap sebagaimana diperlihatkan,
dispesifikasikan atau sebagaimana diperlukannya.
2. Tanggung jawab "kontraktor" atas instalasi semua alat-alat yang terpasang, selubung-selubung dan
sebagainya yang tertanam di dalam beton.
3. Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang tidak termasuk pada gambar-gambar
rencana pelaksanaan arsitektur adalah ukuran-ukuran dalam garis besar. Ukuran-ukuran yang tepat, begitu
pula besi penulangannya ditetapkan dalam gambar-gambar struktur konstruksi beton bertulang. Jika terdapat
selisih dalam ukuran antara kedua macam gambar itu, maka ukuran yang harus berlaku harus dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan perencana atau Konsultan Manajemen Konstruksi guna mendapatkan ukuran yang
sesungguhnya disetujui oleh perencana.
4. Jika karena keadaan pasaran, besi penulangan perlu diganti guna kelangsungan pelaksanaan maka jumlah
luas penampang tidak boleh berkurang. Dalam hal ini Konsultan Manajemen Konstruksi harus segera
diberitahukan untuk persetujuannya.
5. Penyediaan dan penempatan tulangan baja untuk semua pekerjaan beton yang berlangsung dicor di tempat,

1
02D SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN BETON BERTULANG

termasuk penyediaan dan penempatan batang-batang dowel ditanamkan di dalam beton seperti terlihat dan
terperinci di dalam gambar atau seperti petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi dan, bila disyaratkan,
penyediaan penulangan untuk dinding blok beton.
6. "Kontraktor" harus bertanggung jawab untuk membuat dan membiayai semua desain campuran beton dan test-
test untuk menentukan kecocokan dari bahan dan proporsi dari bahan-bahan terperinci untuk setiap jenis dan
kekuatan beton, dari perincian slump, yang akan bekerja/berfungsi penuh untuk semua teknik dan kondisi
penempatan, dan akan menghasilkan yang diijinkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Kontraktor
berkewajiban mengadakan dan membiayai Tes Laboratorium.
7. Pekerjaan-pekerjaan lain yang termasuk adalah :
- semua pekerjaan beton yang tidak terperinci di luar ini
- pemeliharaan dan finishing, termasuk grouting
- mengatur benda-benda yang ditanam di dalam beton, kecuali tulangan beton
- koordinasi dari pekerjaan ini dengan pekerjaan dari lain bagian
- landasan beton untuk peralatan M/E
- penyediaan dan penempatan stek tulangan pada setiap pertemuan dinding bata dengan kolom/dinding
beton struktural dan dinding bata dengan pelat beton struktural seperti yang ditunjukkan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi.

C. SYARAT PELAKSANAAN DAN PENGUJIAN

C.1. PERSYARATAN BAHAN

C.1.1 Portland Cement


- Digunakan Portland Cement jenis II menurut SNI 15-2049-2004 atau type-I menurut ASTM dan memenuhi S.400
menurut Standard Portland Cement yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia serta memenuhi
persyaratan SNI 15-2049-2004.
- Untuk pekerjaan beton yang berhubungan langsung dengan tanah dimana air tanah mengandung kadar Sulfat
lebih dari 300 ppm, maka harus digunakan semen khusus yang memiliki ketahanan terhadap Sulfat ( semen
type-V ).
- Usulan merek Portland Cement harus disertai dengan data-data teknis untuk disetujui oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi.
- Portland Cement yang telah mengeras/membatu tidak boleh dipergunakan.

C.1.2 Agregat
- Kualitas agregat harus memenuhi syarat – syarat SNI 1750-1990
- Agregat kasar harus berupa batu pecah/split yang bersih dan mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup
syarat kekerasan dan padat ( tidak porous ).
- Dimensi maksimum dari batu pecah/split tidak lebih dari 3 cm.
- Pasir harus terdiri dari butir – butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan – bahan organis, lumpur, tanah
lempung dan sebagainya. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 4% berat.
- Untuk bagian dimana pembesian cukup rapat digunakan batu pecah dengan dimensi maksimum sebesar jarak
bersih antar tulangan.

2
02D SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN BETON BERTULANG

C.1.3 Besi Beton


- Besi beton harus bebas dari karat, sisik dan kotoran atau lapisan lain yang dapat mengurangi lekatnya pada
beton.
Memenuhi syarat SNI 2847-2019, kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi dari

jenis BJTP 280 untuk diameter < 10 mm dan BJTS 420B untuk diameter ≥ 10 mm.

- Kawat pengikat besi beton harus memenuhi mutu setara kawat baja.

C.1..4 Bahan Campuran Tambahan (Admixture)


Jika penggunaan admixture tambahan untuk adukan beton masih dianggap perlu, Admixture harus sesuai dengan
ACI 212.2R-71 dan ACI 212 2R-64. Segala macam admixture yang akan digunakan dalam pekerjaan kontraktor
harus terlebih dahulu meminta persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi/Direksi Lapangan.

C.1.5 Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan memberikan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi tentang “Certificate Test” dari bahan – bahan besi. Jika dipandang perlu Konsultan Manajemen
Konstruksi dapat meminta Kontraktor untuk melakukan test ulang baja tulangan pada laboratorium bahan yang
disetujui.

C.1.6 Air
Air yang dipergunakan untuk pembuatan beton harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam,
zat organik atau bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini Kontraktor harus
melakukan uji mutu air dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.

C.2. PEKERJAAN BETON & CARA PELAKSANAANNYA

- Pembuatan beton dapat dilakukan dengan cara site mix maupun ready mix, dimana dibuat formula adukan
design mix terlebih dahulu.
- Kecuali disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, semua beton haruslah beton ready-mixed yang
didapatkan dari sumber yang disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi, dengan takaran, adukan serta cara
pengiriman/pengangkutannya harus memenuhi persyaratan di dalam ASTM C94-78a, ACI 304-73, ACI
Committee 304.
- Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan campuran yang sesuai dengan yang telah diuji di
laboratorium, serta secara konsisten harus dikontrol bersama-sama oleh kontraktor dan supplier beton ready-
mixed. Kekuatan beton minimum yang dapat diterima adalah berdasarkan hasil pengujian yang diadakan di
laboratorium.
- Pemeriksaan : Bagi Konsultan Manajemen Konstruksi diadakan jalan masuk ke proyek dan ketempat
pengantaran contoh atau pemeriksaan yang dapat dilalui setiap waktu. Denah dan semua peralatan untuk
pengukuran, adukan dan pengantaran beton harus diperiksa oleh Konsultan Manajemen Konstruksi sebelum
pengadukan beton.
- Persetujuan : Periksa areal dan kondisi pada mana pekerjaan di bawah bab ini yang akan dilaksanakan.
Perbaiki kondisi yang terusak oleh waktu dan perlengkapan/penyelesaian pekerjaan. Jangan memproses
sampai keadaan perbaikan memuaskan. Jangan memulai pekerjaan beton sampai hasil percobaan, adukan
beton dan contoh-contoh benda uji disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Jangan memulai pekerjaan
beton sampai semua penyerahan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

3
02D SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN BETON BERTULANG

- Adukan Beton dan Kekuatan : Adukan beton harus didesain dan disesuaikan dengan pemeriksaan
laboratorium oleh kontraktor dan harus diperiksa teratur oleh kedua pihak, kontraktor dan pemasok beton
ready-mix. Kekuatan tercantum adalah kekuatan yang diijinkan minimum dan hasil dari hasil test oleh
percobaan laboratorium adalah dasar dari yang diijinkan.
- Temperatur Beton Ready-Mix : Batas temperatur untuk beton ready-mix sebelum dicor disyaratkan tidak
melampaui 38 oC.
- Bahan Campuran Tambahan : Penambahan bahan additive dalam proses pembuatan beton ready-mix harus
sesuai dengan petunjuk pabrik additive tersebut. Bila diperlukan dua atau lebih bahan additive maka
pelaksanaannya harus dilaksanakan secara terpisah. Dalam pelaksanaannya harus sesuai ACI 212-2R-71 dan
ACI 212.IR-63.
- Air : Dalam selang waktu yang diijinkan untuk penambahan air di dalam adukan, harus dilaksanakan dibawah
pengawasan, baik selama tempat pembuatan beton ready-mix maupun lokasi proyek. Penambahan air untuk
meningkatkan slump beton atas persetujuan dan di bawah pengawasan Konsultan Manajemen Konstruksi.
- Pengangkutan dan penyampaian beton (adukan) dari mixer tempat pengecoran harus dilakukan dengan cara
yang tidak mengakibatkan terjadinya pemisahan komponen – komponen beton.
- Kendaraan Pengangkut : Kendaraan pengangkut beton ready-mix harus dilengkapi dengan peralatan pengukur
air yang tepat.
- Pelaksanaan Pengadukan : Pelaksanaan pengadukan dapat dimulai dalam jangka waktu 30 menit setelah
semen dan agregat dituangkan dalam alat pengaduk.
- Penuangan Beton : Proses pengeluaran beton ready-mix di lapangan proyek dari alat pengaduk di kendaraan
pengangkut harus sudah dilaksanakan dalam jangka waktu 1,5 jam atau sebelum alat pengaduk mencapai 300
putaran. Dalam cuaca panas, batas waktu tersebut di atas harus diperpendek sesuai petunjuk Konsultan
Manajemen Konstruksi. Perpanjangan waktu dapat diijinkan sampai dengan 4 jam bila dipergunakan retarder
yang harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
- Keadaan Khusus : Apabila temperatur atau keadaan lainnya yang menyebabkan perubahan slump beton maka
Kontraktor harus segera meminta petunjuk atau keputusan Konsultan Manajemen Konstruksi dalam
menentukan apakah adukan beton tersebut masih memenuhi kondisi normal yang disyaratkan. Tidak
dibenarkan untuk menambah air ke dalam adukan beton dalam kondisi tersebut.
- Selama pengecoran berlangsung harus digunakan Vibrator untuk pemadatan pada seluruh bagian struktur
beton.
- Penggetaran : Penggetaran beton agar diperoleh beton yang padat harus sesuai dengan ACI 309 -72
(Recommended Practice for Consolidation of Concrete).
- Selama pelaksanaan harus dilakukan pengujian slump dengan syarat slump minimum 5 cm dan slump
maksimum 12 cm, serta dibuat benda – benda uji: kubus/silinder beton, pengambilan benda uji harus dengan
periode antara yang disesuaikan dengan kecepatan pembetonan. Pengambilan benda uji sebagai berikut:
- Pondasi : 1 benda uji setiap maksimum 3 m3
- Kolom : 1 benda uji setiap maksimum 3 m3
- Balok : 1 benda uji setiap maksimum 3 m3
- Tie Beam : 1 benda uji setiap maksimum 3 m3
- Pelat : 1 benda uji setiap maksimum 3 m3

Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data – data kualitas beton hasil test beton dengan disahkan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai karakteristiknya. Dalam
hal ini laporan tertulis hasil test dari laboratorium harus disertakan.

4
02D SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN BETON BERTULANG

- Pengujian kuat tekan beton harus dilakukan di laboratorium dan harus disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
- Perawatan beton dilakukan sebagai berikut:
a. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak terjadi penguapan cepat.
b. Beton harus dibasahi paling sedikit selama 7 hari setelah pengecoran.
- Perbaikan permukaan beton dilakukan sebagai berikut:
a. Penambalan pada daerah yang tidak sempurna, keropos dengan cara grouting setelah pembukaan
acuan, hanya boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan dan sepengetahuan Konsultan Manajemen
Konstruksi/Direksi Lapangan. Bahan grouting yang akan dipergunakan harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Perencana/Konsultan Manajemen Konstruksi
b. Jika ketidak – sempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan mutu serta bentuk yang
diharapkan dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, maka harus bagian struktur tersebut
harus dibongkar dan diganti dengan pembetonan ulang atas beban biaya Kontraktor.
c. Ketidaksempurnaan yang dimaksud adalah berubah bentuk, pecah/retak, keropos, sarang kerikil, dan
berlubang yang tidak sesuai dengan rencana
d. Pembersihan harus dilakukan secara baik dan teratur, agar pada saat pengecoran beton puing-puing tidak
sampai tercampur dengan adukan beton.

C.3. LAPISAN KEDAP AIR/WATERPROOFING

C.3.1 UMUM

- Pelat lantai daerah basah, pelat lantai atap atau yang berhubungan langsung dengan udara luar, dan daerah
lainnya seperti tertera di dalam gambar arsitektur harus diberi lapisan kedap air.
- Pekerjaan pemasangan lapisan kedap air harus mengikuti prosedur pemasangan dan petunjuk yang
direkomendasi oleh pabrik pembuat, dan petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi atau Sub kontraktor
spesialis yang khusus dan telah ahli dalam pemasangan material waterproofing, dan mengikuti ketentuan -
ketentuan dalam standar - standar seperti ASTM D 146, ASTM D 412, ASTM D 903 dan ASTM E 154.
- Struktur GWT, STP dan pelat lantai external harus menggunakan campuran kedap air dalam beton (integral
waterproofing type kristalisasi). Struktur lantai dak menggunakan lapisan kedap air waterproofing membran t =
3 mm dan ditutup screed t = 5 cm. Produk waterproofing yang digunakan harus sesuai dengan yang tertera
dalam spesifikasi teknis perencanaan arsitektur.

C.3.2 BAHAN

- Minimal untuk 30 cm lapis terbatas dari seluruh pelat lantai basement dan dinding basement, harus digunakan
integral waterproofing type kristalisasi yang memenuhi SNI 03-2914-1992 atau type hydrophobic dengan
batasan water absorption tidak boleh lebih dari 1.50% setara dengan kualitas Penetron Admix ex – Penetron
atau 3 CC ex Cement Aid atau setara.
- Membrane waterproofing untuk pemasangan pada pelat lantai daerah basah dan pelat lantai atap harus
memenuhi spesifikasi bahan sebagai berikut :

a. Pada bagian bagian sudut atau bidang patah di bawah lapisan kedap air harus dipasang serat serat fibre
sesuai dengan persyaratan pabrik dan dapat dipertanggung-jawabkan.
b. Lapisan kedap air yang terbentuk harus dapat ditembusi uap air dari beton tanpa terjadi gelembung
gelembung udara yang dapat merusak lapisan kedap air itu sendiri.

5
02D SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN BETON BERTULANG

c. Kontraktor harus memeriksa seluruh keadaan permukaan yang akan dikenakan bahan ini dan harus
memperbaiki kondisi permukaan yang akan diberi lapisan kedap air. Permukaan beton harus bersih dan
rata.
d. Kontraktor harus mengajukan contoh dari bahan-bahan yang akan dipakainya terlebih dulu, untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.

C.3.3 PELAKSANAAN

- Pencampuran bahan kedap air integral harus dilakukan di batching plant berdasarkan prosedur dan petunjuk
serta pengawasan dari pabrik pembuat bahan tersebut.
- Pemasangan bahan kedap air harus didasarkan pada prosedur dan petunjuk dari pabrik pembuat bahan
tersebut.
- Sistem pelapisan kedap air yang dipilih harus dapat memberikan jaminan dari produsen/pabrik pembuat
terhadap mutu bahan selama minimal 10 tahun.
- Kontraktor harus melaksanakan tes rendam pada daerah basah dengan air setinggi 10 cm minimal selama 1 x
24 jam dan harus memberikan sertifikat jaminan terhadap kemungkinan kebocoran karena pelaksanaan
pekerjaan atau kerusakan. Jaminan ini harus berlaku selama minimal 10 tahun. Kebocoran yang terjadi harus
diperbaiki sampai dinyatakan sempurna oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

C.4. WATERSTOP

Waterstop type “hydrophilic ( swellable ) rubber waterstop” setara dengan TamSeal R, harus digunakan pada setiap
sambungan pengecoran ( construction joint ) elemen struktur yang berada di bawah tanah dan/atau yang
berhubungan dengan air. Pemasangan ( swellable mastic ) agar tidak lepas selama pengecoran beton dan harus
pada posisi sesuai dengan rekomendasi dari pihak manufaktur. Internal PVC waterstop tidak diijinkan.

C.5. PEKERJAAN KOLOM DAN RING BALOK PRAKTIS

Kolom dan ring balok praktis dipasang untuk memperkuat bidang pasangan dinding bata, dimana kolom dan ring
balok praktis dipasang apabila pasangan dinding bata mencapai luas maksimal 12 m2.

C.6. LAIN-LAIN

Grouting dan Drypacking

- Grout/Penyuntikan Air Semen : Satu bagian semen, 2 bagian pasir dan air secukupnya agar dapat mengalir
dengan sendirinya. Pengurangan air dan bahan tambahan untuk kemudahan pekerjaan beton boleh diberikan
sesuai dengan pertimbangan "kontraktor" melalui persetujuan " Konsultan Manajemen Konstruksi yang
ditunjuk".
- Drypack/Campuran Semen Kering : Satu bagian semen, 2 bagian air dengan air sekadarnya untuk mengikat
bahan-bahan menjadi satu.
- Installation/Pengerjaan : Basahkan permukaan sebelum digrout dan taburi (slush) dengan semen m urni.
Tekankan grout sedemikian agar mengisi kekosongan/celah-celah dan membentuk lapisan seragam dibawah

pelat. Haluskan penyelesaian pada permukaan beton expose dan adakan perawatan dengan
pembasahan/pelembaban sedikitnya 3 hari.

Non-Shrink Grout

- Campurkan dan tempatkan di bawah pelat dasar baja struktur dan ditempat lain dimana non-shrink grout
diperlukan, sesuai dengan instruksi dan rekomendasi yang tercantum dari pabrik. Technical service harus
dikerjakan oleh perusahaan/pabrik.
- Perusahaan/pabrik yang bahan groutnya dipakai, harus mengerjakan percobaan hasil yang memperlihatkan

6
02D SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN BETON BERTULANG

bahwa grout non-shrink tidak ada penyusutan sejak awal pengecoran atau sambungan setelah pemasangan
sesuai CRD-C621-80 (susut); mempunyai kekuatan tekan 1 hari tidak kurang dari 3000 psi dan 8000 psi pada
28 hari sesuai ASTM C109; mempunyai waktu pengikatan awal tidak kurang dari 45 menit sesuai ASTM C191,
memperlihatkan luasan bearing effective (EBA = Effective Bearing Area) sebesar 90 sampai 100 persen.
- Grout yang terdiri dari accelatator inorganis, pengurangan air, atau "fluidifiers" harus tidak boleh mempunyai
penyusutan kering lebih besar dari persamaan semen pasir dan campuran air seperti percobaan di bawah
ASTM C 596. Semua grout harus menurut syarat petunjuk dari CRD-C611-80 (flow cone).

C.7. PEKERJAAN PEMBESIAN

- Kontraktor harus melaksanakan pemasangan besi sesuai dengan yang tertera pada gambar.
- Jika diusulkan perubahan cara pembesian, maka perubahan tersebut hanya dapat dilaksanakan dengan
persetujuan tertulis dari Perencanaan konstruksi dan disahkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Mengajukan usul dalam rangka tersebut diatas merupakan keharusan bagi Kontraktor.
- Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di seluruh bagian struktur tidak boleh kurang dari yang tertera
dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas tulangan).
- Cara pembesian tidak boleh mengakibatkan terjadinya jarak tulangan terlalu rapat sehingga dapat
menyulitkan pembetonan atau penyampaian penggetar/vibrator.
- Penyusunan tulangan:
a. Balok : tulangan sengkang harus seluruhnya diikatkan pada tulangan longitudinal dengan menggunakan
kawat besi.
b. Pelat : tulangan boleh diikatkan berselang – seling. Gunakan tulangan penyangga/spacer/cakar ayam
dengan jarak kaki tulangan penyangga 20 cm agar jarak antar tulangan tetap terjaga dengan baik waktu
pengecoran. Tebal selimut beton 1,5 cm.
c. Kolom : sambungan tulangan ditempatkan di tengah kolom dengan overlap sambungan 1,3 Ld yang
diikat sengkang D10-100, tulangan diteruskan sampai sedasar pile cap, dibengkokkan sepanjang 12 db
dengan sengkang masuk minimal 35 cm ke dalam pile cap.
d. Semua struktur : jarak antara acuan dan tulangan harus tetap terjaga sesuai gambar, besi tulangan
harus terpasang dengan kokoh sehingga tidak terjadi pergerakan/pergeseran pada saat pengecoran,
dan panjang penyaluran dan pembengkokan tulangan harus sesuai SNI 2847-2019.

C.7.1 PERSIAPAN PEKERJAAN/PERAKITAN TULANGAN

- Pembengkokkan dan pembentukan. Pemasangan tulangan dan pembengkokan harus sedemikian rupa
sehingga posisi dari tulangan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun tempat
selama pengecoran berlangsung.
- Pembuatan dan pemasangan tulangan sesuai dengan ACI.
- Toleransi pembuatan dan pemasangan tulangan disesuaikan dengan persyaratan ACI atau A.C.I. 315.

C.7.2 PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN PENANGANANNYA


- Pengiriman tulangan ke lapangan dalam kelompok ikatan ditandai dengan etiket/label yang mencantumkan
ukuran batang, panjang dan tanda pengenal.
- Pemindahan tulangan harus hati-hati untuk menghindari kerusakan. Gudang di atas tanah harus kering, daerah
yang bagus saluran-salurannya, dan terlindung dari lumpur, kotoran, karat dsb.

7
02D SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN BETON BERTULANG

C.7.3 PELAKSANAAN PEMASANGAN TULANGAN, PEMBENGKOKAN DAN PEMOTONGAN

1. PERSIAPAN
a. Pembersihan : Tulangan harus bebas dari kotoran, lemak, kulit giling (mill steel) dan karat lepas, serta bahan-
bahan lain yang mengurangi daya lekat. Bersihkan sekali lagi tonjolan pada tulangan atau pada sambungan
konstruksi untuk menjamin rekatannya.
b. Pemilihan/seleksi : Tulangan yang berkarat harus ditolak dari lapangan.

2. PEMASANGAN TULANGAN
a. Umum : Sesuai dengan yang tercantum pada gambar, Koordinasi dengan bagian lain dan kelancaran
pengadaan bahan serta tenaga perlu diadakan untuk menghindari keterlambatan. Adakan/berikan tambahan
tulangan pada lubang-lubang (openings) / bukaan.
b. Pemasangan : Tulangan harus dipasang sedemikian rupa diikat dengan kawat baja, hingga sebelum dan
selama pengecoran tidak berubah tempatnya.
- Tulangan pada dinding dan kolom-kolom beton harus dipasang pada posisi yang benar dan untuk
menjaga jarak bersih digunakan spacers/penahan jarak.
- Tulangan pada balok-balok footing dan pelat harus ditunjang untuk memperoleh lokasi yang tepat selama
pengecoran beton dengan penjaga jarak, kursi penunjang dan penunjang lain yang diperlukan.
- Tulangan-tulangan yang langsung di atas tanah dan di atas agregat (seperti pasir, kerikil) dan pada lapisan
kedap air harus dipasang hanya dengan tahu beton yang mutunya paling sedikit sama dengan beton yang
akan dicor.
- Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton. Untuk itu tulangan harus
dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama dengan mutu
beton yang akan dicor. Penahan-penahan jarak dapat berbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang
yang harus dipasang sebanyak minimum 4 buah setiap m2 cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan
jarak ini harus tersebar merata.
- Pada pelat-pelat dengan tulangan rangkap, tulangan atas harus ditunjang pada tulangan bawah oleh
batang-batang penunjang atau ditunjang langsung pada cetakan bawah atau lantai kerja oleh blok-blok
beton yang tinggi. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan letak dari tulangan-tulangan
pelat yang dibengkok yang harus melintasi tulangan balok yang berbatasan.
c. Toleransi pada Pemasangan Tulangan :
- Terhadap selimut beton (selimut beton) : ± 6 mm
- Jarak terkecil pemisah antara batang : ± 6 mm
- Tulangan atas pada pelat dan balok :
- balok dengan tinggi sama atau lebih kecil dari 200 mm : ± 6 mm
- balok dengan tinggi lebih dari 200 mm tapi kurang dari 600 mm : ± 12 mm
- balok dengan tinggi lebih dari 600 mm : ± 12 mm
- panjang batang : ± 50 mm
- Toleransi pada pemasangan lainnya sesuai ACI 318.
d. Pembengkokan Tulangan, Sesuai Dengan ACI 318.
- Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau diluruskan dengan cara-cara yang merusak tulangan itu.
- Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan diluruskan kembali tidak boleh dibengkok lagi
dalam jarak 60 cm dari bengkokan sebelumnya.
- Batang tulangan yang tertanam sebagian di dalam beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan di

8
02D SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN BETON BERTULANG

lapangan, kecuali apabila ditentukan di dalam gambar-gambar rencana atau disetujui oleh perencana.
- Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin, kecuali apabila
pemanasan diijinkan oleh perencana.
- Apabila pemanasan diijinkan, batang tulangan dari baja lunak (polos atau diprofilkan) dapat dipanaskan
sampai kelihatan merah padam tetapi tidak boleh mencapai suhu lebih dari 850 oC.
- Apabila batang tulangan dari baja lunak yang mengalami pengerjaan dingin dalam pelaksanaan ternyata
mengalami pemanasan di atas 100 oC yang bukan pada waktu las, maka dalam perhitungan-
perhitungan sebagai kekuatan baja harus diambil kekuatan baja tersebut yang tidak mengalami
pengerjaan dingin.
- Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali diizinkan oleh perencana.
- Batang tulangan yang dibengkok dengan pemanasan tidak boleh didinginkan dengan jalan disir am
dengan air.
- Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan dalam jarak 8 kali diameter (diameter
pengenal) batang dari setiap bagian dari bengkokan.
e. Toleransi pada Pemotongan dan Pembengkokan Tulangan.
- Batang tulangan harus dipotong dan dibengkok sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar
rencana dengan toleransi-toleransi yang disyaratkan oleh perencana. Apabila tidak ditetapkan oleh
perencana, pada pemotongan dan pembengkokan tulangan ditetapkan toleransi-toleransi seperti
tercantum dalam ayat-ayat berikut.
- Terhadap panjang total batang lurus yang dipotong menurun ukuran dan terhadap panjang total dan
ukuran intern dari batang yang dibengkok ditetapkan toleransi sebesar ± 25 mm, kecuali mengenai
yang ditetapkan dalam ayat (3) dan (4). Terhadap panjang total batang yang diserahkan menurut
sesuatu ukuran ditetapkan toleransi sebesar + 50 mm dan - 25 mm.
- Terhadap jarak turun total dari batang yang dibengkok ditetapkan toleransi sebesar ± 6 mm untuk jarak
60 cm atau kurang dan sebesar ± 12 mm untuk jarak lebih dari 60 cm.
- Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan dan ikatan-ikatan ditetapkan toleransi sebesar ± 6 mm.
f. Panjang penjangkaran dan panjang penyaluran.
- Baja tulangan mutu BJTP 280
Panjang penjangkaran = 30 diameter dengan kait
Panjang penyaluran = 30 diameter dengan kait
- Baja tulangan mutu BJTS-420 B
Panjang penjangkaran = 40 diameter tanpa kait
Panjang penyaluran = 40 diameter tanpa kait
- Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi tegangan terbesar. Sambungan untuk
tulangan atas pada balok dan pelat beton harus diadakan di tengah bentang, dan tulangan bawah pada
tumpuan. Sambungan harus ditunjang dimana memungkinkan.
- Ketidak-lurusan rangkaian tulangan kolom tidak boleh melampaui perbandingan 1 terhadap 10.
g. Standard Pembengkokan :
Semua standar pembengkokan harus sesuai dengan SKSNI-91 ( Tata Cara Penghitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung), kecuali ditentukan lain.

9
02D SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN BETON BERTULANG

C.8. UJI LABORATORIUM

C.8.1 UJI TEKAN BETON


Penetapan kekuatan beton dalam MPa dilakukan dengan percobaan tekan (crushing test) pada benda uji silinder
beton berukuran Ø15 x 30 cm. Cara pembuatan benda uji silinder tersebut harus menurut syarat dan sesuai dengan
SNI 2847-2019. Jumlah benda uji yang harus diambil tidak boleh kurang dari 5 (lima) buah benda uji. Dari 5 (lima)
benda uji silinder beton tersebut, 2 (dua) benda uji digunakan untuk percobaan kekuatan beton umur 7 hari dan 2
(dua) benda uji untuk umur 28 hari, sedangkan benda uji kelima untuk umur 56 hari harus disimpan sebagai
cadangan dan digunakan bilamana hasil uji tekan 28 hari tidak memenuhi syarat. Bilamana dibutuhkan hasil test
beton umur 3 hari, maka harus dibuat benda uji tambahan untuk keperluan tersebut diluar jumlah yang ditentukan di
atas. Uji beton umur 7 hari dapat dilakukan langsung oleh kontraktor, sedangkan uji beton umur 28 hari harus
dilakukan pada laboratorium independen. Laporan hasil percobaan tekan beton tersebut (satu asli dan satu copy)
harus diserahkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi. Tingkat kekuatan mutu beton tertentu dianggap
memenuhi syarat apabila dipenuhi semua kriteria yang disyaratkan dalam SNI 2847-2019.

C.8.2 UJI BESI BETON


- Kontraktor harus menyediakan contoh material besi beton untuk diadakan testing material. Instansi/tempat
testing material harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi. Segala biaya yang
timbul guna keperluan testing material tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
- Besi beton yang dipakai adalah besi dari jenis BJTP 280 untuk diameter < 10 mm dan BJTS

420B untuk diameter ≥ 10 mm seperti yang tertera dalam gambar dengan ukuran diameter dalam metrik.
Semua besi beton harus disertai hasil uji tarik, lengkung dan analisa kimia dari pabrik.
- Untuk Pengujian berat besi dilakukan pengambilan sampel sepanjang 40 cm per masing-masing tipe atau
diameter tulangan untuk dihitung berat masing-masing diameter besi.
- Untuk setiap pengiriman atau 30 ton harus diambil secara acak 3 benda uji untuk setiap jenis ukuran, 2 (dua)
benda uji untuk pengujian tarik dan 1 (satu) benda uji untuk pengujian lengkung di laboratorium independen
yang ditunjuk oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Bila dirasa perlu Konsultan Manajemen Konstruksi dapat
meminta untuk menambah jumlah benda uji tersebut.
- Apabila ternyata terdapat material yang tidak memenuhi persyaratan, maka Konsultan Manajemen Konstruksi
berhak untuk menolak.

C.9. TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR

- Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi beton sesuai dengan ketentuan di atas dan
sesuai dengan gambar konstruksi beton yang diberikan.
- Terjadinya penyimpangan mutu beton sehingga tidak memenuhi mutu yang disyaratkan sebagaimana
tercantum SNI 2847-2019, maka Kontraktor diwajibkan melakukan uji beton setempat dengan cara Core Test
atau Hammer Test. Jika ternyata dengan cara ini mutu beton tidak juga memenuhi syarat, maka Kontraktor
wajib membongkar bagian struktur beton tersebut dan selanjutnya dilakukan pengecoran ulang atas biaya
sepenuhnya ditanggung Kontraktor.

10
02D SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN BETON BERTULANG

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Lantai Kerja Beton mutu rendah fc’= 7,4 Mpa (K-100)
m3
Beton mutu sedang fc’= 14,5 Mpa (K-175)
m3
Beton mutu sedang fc’= 21,7 Mpa (K-250)
m3
Beton mutu sedang fc’= 24,0 Mpa (K-275)
m3
Beton mutu sedang fc’= 26,4 Mpa (K-300)
m3

Pembesian kolom, balok, ring balk dan sloof untuk besi Dia. ≤ 12mm kg
Pembesian kolom, balok, ring balk dan sloof untuk besi Dia. > 12mm
kg

Penulangan pelat untuk besi Dia. ≤ 12mm kg

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

11
02E SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

S02E. PEKERJAAN STRUKTUR


BAJA
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :
- SNI 1729-2020 tentang Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural
- Specification for Structural Steel Buildings oleh American Institute of Steel Construction 360 – 10
- American Society for Testing and Materials
- American Welding Society – Structural Wielding Code
- SNI 8369 2020 struktural Praktik baku struktur baja
- SNI 7860 2020 Ketentuan seismik struktur baja
- SNI 7972 2020 Sambungan ter prakualifikasi untuk rangka momen khusus dan menengah baja
pada aplikasi seismik
- SNI 8369 2020 Praktik baku struktur baja
- SNI 8458 2017 Metode uji pengencangan baut mutu tinggi
- SNI 0052 2006 (JIS G3192) Baja profil kanal U
- SNI 0242 2000 Spesifikasi pipa baja dilas dan tanpa sambungan dengan lapis hitam dan
galvanis
- SNI 0329 2005 (JIS G3192) Baja profil I-Beam
- SNI 0601 2006 (JIS G1253) Baja lembaran, plat, gulungan canai panas
- SNI 2054 2006 (JIS G3192) Baja profil siku
- SNI 2610 2011 ((JISG3192) Baja profil H
- SNI 3567 2006 (JIS G3141) Baja lembaran, plat, gulungan canai dingin
- SNI 6764 2016 (ASTM A36) Spesifikasi baja karbon struktural
- SNI 7178 2006 ((JISG3192) Baja profil WF
- SNI 8306 2016 (ASTM A572) Spesifikasi baja struktural kekuatan tinggi dengan paduan rendah
- SNI 8399 2017 Profil rangka baja ringan
- SNI 8493 2019 (ASTMA992) Spesifikasi untuk profil baja struktural
- ASTM A53 Grade B Spesifikasi penampang struktur berongga
- ASTM A529 Spesifikasi untuk profil baja struktural dengan mutu tinggi
- AWS D1.1, D1.4, D1.8 Standar pengelasan

B. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan struktur atas dan kanopi extension seperti tercantum dalam gambar,
termasuk penyediaan tenaga kerja, pengadaan bahan baik bahan dasar maupun bahan penyambung, peralatan
baja dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan aman.

C. SYARAT PELAKSANAAN DAN PENGUJIAN

C.1. PERSYARATAN BAHAN


Sesuaikan dengan lampiran outline spesifikasi.

OUTLINE SPEK

Pekerjaan Struktur Baja Material : Baja Profil


Spesifikasi:

1
02E SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

fy = 240 MPa (SS400, A36)


Baut HTB :
fub = 825 MPa u/ dia ≤ 25 mm (A325 HTB)
fub = 725 MPa u/ dia > 25 mm (A325 HTB)
Angkur Tanam :
fy = 420 MPa (A307)
Las :
Elektroda las E 70 XX
Pengecatan :
Cat Primer dan Cat Anti Karat
Zincromate 35 micron x 2 lapis
dan Cat Gloss Enamel 30 micron x 2 lapis
Alat :
Mobile crane kapasitas 10 ton
Kunci manual atau kunci mekanis dan kunci momen
atau kunci torsi yang terkalibrasi

- Jika tidak disebutkan spesifikasi di dalam gambar, maka semua material untuk pekerjaan konstruksi baja harus
menggunakan baja yang baru dan merupakan “Hot Rolled Structural Steel” dan memenuhi mutu baja A36
sesuai SNI atau SS400 sesuai JIS dengan fy=240 MPa dan fu=370 MPa.
- Kontraktor harus menyerahkan sertifikat test dari pabrik pembuat baja tersebut sebelum pengambilan contoh
guna pelaksanaan test.

C.2. PENGGANTIAN PROFIL/PENAMPANG

Pada prinsipnya profil penampang yang digunakan adalah profil penampang yang tersedia di pasaran. Apabila
ternyata profil yang tergambar dalam gambar struktur tidak ada di pasaran, maka Kontraktor dapat mengajukan
secara tertulis kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk mengganti profil tersebut.
Selain segi kekuatan, harus diperhatikan juga apakah profil pengganti tersebut mengganggu desain arsitek dan
MEP sehubungan dengan tinggi dan lebar profil pengganti. Dengan adanya perubahan profil, maka tidak ada
perubahan dalam biaya maupun waktu pelaksanaannya.

C.3. TESTING MATERIAL

- Kontraktor harus menyediakan contoh material baja dan baut untuk diadakan testing material. Instansi/tempat
testing material harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi. Segala biaya yang
timbul guna keperluan testing material tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
- Apabila dianggap perlu oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, maka akan dilakukan testing pada pengelasan.
Tipe dan jumlah test untuk pengelasan disesuaikan dengan kebutuhan sesuai AWS serta dilakukan atas biaya
Kontraktor.
- Apabila ternyata terdapat material yang tidak memenuhi persyaratan, maka Konsultan Manajemen Konstruksi
berhak untuk menolak.

C.4. SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN BAJA

C.4.1 Gambar kerja (Shop Drawing)


Sebelum pabrikasi dimulai, kontraktor harus membuat gambar-gambar kerja yang diperlukan dan mengirim 4
(empat) dop gambar kerja untuk diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Bilamana disetujui,

2
02E SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

2 (dua) set gambar akan dikembalikan kepada kontraktor untuk dapat dimulai pekerjaan fabrikasinya. Satu set
gambar disimpan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Perencana Struktur mendapat satu set gambar
sebagai informasi.

C.4.2 Fabrikasi
a. Kontraktor harus memberikan Manual Prosedur Fabrikasi termasuk Prosedur Quality Control kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi.
b. Pemotongan besi harus dilakukan dengan rapi dan dilakukan dengan alat pemotong. Pemotongan dengan mesin
las sama sekali tidak diperbolehkan.

C.4.3 Pengelasan
a. Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC specification dan baru dapat dilaksanakan setelah
ada izin tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi. Pengelasan harus dilakukan dengan Las Listrik, bukan
dengan Las Karbit.
b. Kawat las yang dipakai adalah harus sesuai dengan AWS E-70xx (fuw=490 MPa).

c. Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil pengalaman yang baik dalam
melaksanakan konstruksi baja sejenis. Hal ini harus dibuktikan dengan menunjukkan sertifikat yang masih
berlaku.
d. Pengelasan harus sesuai dengan type dan ukuran las yang tercantum dalam gambar (las sudut, las tumpul
dan lain-lain). Kontraktor harus mempunyai alat untuk mengukur ketebalan las.
e. Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat, dan bekas-bekas potongan
yang kasar dengan menggunakan “Mechanical Wire Brush” (sikat baja mekanis) dan untuk daerah-daerah
yang sulit dapat menggunakan sikat baja. Bekas potongan harus digerinda dengan rata. Kerak bekas
pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
f. Pengelasan harus dilakukan tanpa menimbulkan distorsi dan tegangan residual pada elemen konstruksi baja
yang dilas. Pengelasan pada pertemuan elemen-elemen yang padat seperti pada tumpuan harus dilakukan
dengan teknik pre-heating.
g. Pada pekerjaan las dengan banyak lapisan las (pengelasan lebih dari satu kali), harus dilakukan pembersihan
terlebih dahulu kerak-kerak las/slang dan percikan-percikan logam sebelum dilakukan pengelasan berikutnya.
Lapisan las berpori-pori atau retak harus dibuang sama sekali.
h. Semua pekerjaan pengelasan harus dilakukan di workshop. Bila akan mengadakan pengelasan di lapangan
harus seizin tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi/Direksi Lapangan.
i. Pada 30% dari seluruh lokasi pengelasan juga harus dilakukan “Liquid Penetrant Test” sesuai dengan AWS
D 1.1-90. Lokasi pengetesan ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
j. Apabila dianggap perlu oleh Konsultan Manajemen Konstruksi atau apabila ada keraguan/keganjilan terhadap
hasil “Liquid Penetrant Test” tersebut, maka Konsultan Manajemen Konstruksi dapat meminta pada
Kontraktor untuk juga melakukan Radiographic Test atau Ultrasonic Test sesuai AWS D 1.1-90.
k. Laboratorium/Perusahaan pengetesan las yang ditunjuk harus mendapat persetujuan Konsultan Manajemen
Konstruksi dan semua biaya-biaya tes pengelasan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

C.4.4 Baut Penyambung dan Angkur


a. Kecuali ditentukan lain dalam gambar, mutu baut penyambung adalah ASTM A325 HTB (High Tensile Bolt)
dengan fub=825 MPa u/ dia 12,7-25,4 mm dan fub=725 MPa u/ dia 28,6,7-38,1 mm.

3
02E SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

b. Baut penyambung harus berkualitas baik dan baru. Diameter baut dan panjang ulir harus sesuai dengan yang
diperlukan dan ulir terletak di luar bidang geser (type A325-X).
c. Baut harus dilengkapi dengan 2 (dua) ring, masing-masing 1 (satu) buah pada kedua sisinya. Mutu pelat ring
harus sesuai dengan mutu baut.
d. Mutu angkur baut adalah ASTM A307 Grade C (fy=400 MPa) kecuali ditentukan lain dalam gambar struktur.
e. Kontraktor harus melakukan pengujian terhadap baut pada Laboratorium yang disetujui oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi, sebelum kontraktor memesan baut yang akan dipakai.
f. Jumlah baut yang diuji untuk masing-masing ukuran adalah minimum 3 (tiga) buah. Walaupun test baut
tersebut memenuhi syarat, Konsultan Manajemen Konstruksi berhak untuk meminta diadakan uji baut lainnya
dengan jumlah 1 (satu) baut dari setiap 250 baut yang digunakan. Biaya pengetesan baut tersebut
ditanggung oleh Kontraktor.
g. Posisi lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameter baut Jika tidak disebutkan
secara khusus di dalam gambar, maka diameter lubang baut maksimal 2 mm lebih besar dari diameter baut.
Kontraktor tidak boleh merubah atau membuat lubang baru di lapangan tanpa seijin Konsultan Manajemen
Konstruksi.
h. Pembuat lubang baut harus memakai mesin bor. Untuk konstruksi dengan ketebalan kurang dari atau sama
dengan 10 mm, boleh memakai mesin pin. Tidak diijinkan membuat lubang baut dengan api.
i. Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan dengan kunci momen torsi yang sudah dikalibrasi.
Berikut tabulasi ukuran baut beserta torsi yang diperlukan untuk pengencangan.

TORSI TORSI [kg/m]


UKURAN BAUT (Dia.)
[Lbs.ft]

1/2” (12 mm) 90 12.454

5/8” (16 mm) 180 24.908

3/4” (19 mm) 320 44.287

7/8” (22 mm) 470 65.038

1” (25 mm) 710 98.249

11/8” (28 mm) 960 132.844

11/4” (32 mm) 1.350 186.872

11/2” (38 mm) 2.580 357.018

4
02E SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

j. Setiap pengencangan baut harus dilakukan sampai mencapai gaya tarik baut sesuai dengan spesifikasi AISC.
Pelaksanaannya harus diawasi dan disaksikan secara langsung oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
k. Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih dapat paling sedikit 4 ulir yang
menonjol pada permukaan, tanpa menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut. Panjang baut yang tidak
memenuhi syarat ini harus diganti dan tidak boleh digunakan.

5
02E SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

C.5. ERECTION SCHEDULE/METHOD

1. Kontraktor selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan Erection dimulai, harus mengajukan
secara tertulis dan jelas Erection Schedule/Method untuk diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi. Erection Schedule harus mencakup antara lain :
- Rencana pengiriman dari Workshop/Pabrik
- Penyimpanan elemen baja yang hendak di-erection
- Alat-alat yang digunakan
- Urutan Election
- Langkah pengamanan terhadap pekerja
- System “Temporary Bracing” untuk pengaman Konstruksi selama erection
- Time Schedule Erection elemen-elemen Konstruksi Baja
- Dan lain-lain yang dianggap perlu
2. Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan ada pengiriman dari pihak ke lapangan guna
pengecekan Konsultan Manajemen Konstruksi. Konsultan Manajemen Konstruksi akan menolak setiap pengiriman
baja dari Workshop apabila pengiriman tersebut belum dicek dan mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen
Konstruksi.
3. Penempatan elemen konstruksi baja di lapangan harus di tempat yang kering/cukup terlindung sehingga tidak
merusak elemen-elemen tersebut. Konsultan Manajemen Konstruksi berhak untuk menolak elemen-elemen
konstruksi baja yang rusak karena salah penempatan atau rusak.
4. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan pekerja-pekerjanya di lapangan. Untuk ini kontraktor harus
menyediakan ikat pinggang pengaman, safety helmet, sarung tangan dan pemadam kebakaran.
5. Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah pabrikasi, tidak boleh dipakai.

C.6. PENGECATAN

C.6.1 Persiapan Pengecatan


Semua permukaan konstruksi baja sebelum dicat harus bebas dari :
· Lapisan Mill, yaitu lapisan tipis mengkilap yang berasal dari Rolling Mill
· Karat
· Minyak/oli
· Dan kotoran lain yang akan mengganggu melekatkan cat pada permukaan baja

C.6.2 Pengecatan Primer/Dasar


Setelah diadakan persiapan pengecatan seperti tersebut di atas, maka setelah difabrikasi, elemen konstruksi baja
dicat dasar I dengan ketentuan sebagai berikut :

Type cat : Zincromate


Merk : ICI atau setara yang disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
Ketebalan : 35 micron
Cat dasar I tersebut harus dilakukan di Workshop/Pabrik.

6
02E SPEKTEK PMLP - STRUKTUR - PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

Cat dasar II dilakukan setelah erection dengan ketentuan sebagai berikut :


Type cat : Zincromate
Merk : ICI atau setara yang disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
Ketebalan : 35 micron
Cat dasar II baru dilakukan setelah cat dasar I betul-betul kering dan diamplas.

Apabila cat dasar II dilakukan sebelum cat dasar I mengering dengan baik sehingga timbul
bentolan-bentolan pada permukaan cat, maka Konsultan Manajemen Konstruksi akan
memerintahkan agar cat dasar II tersebut diamplas dan dilakukan lagi pengecatan cat dasar II
dengan biaya kontraktor.

C.6.3 Cat Finish


Cat finish dilakukan 2 (dua) kali dengan ketentuan sebagai berikut :
Cat Finish I
Type : Cat gloss enamel paint
Merk : ICI atau setara yang disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
Ketebalan : 30 micron
Cat Finish II
Type : Cat gloss enamel paint
Merk : ICI atau setara yang disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
Ketebalan : 30 micron

Sama seperti cat dasar I dan cat dasar II, maka cat finish I maupun cat finish II boleh dilaksanakan setelah
lapisan cat-cat sebelumnya betul-betul kering dan diamplas.
Konsultan Manajemen Konstruksi akan memerintahkan pengecatan ulang pada setiap lapisan cat yang
tidak memenuhi persyaratan tersebut atas biaya Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan alat ukur
khusus untuk mengecek ketebalan pengecatan.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Pembuatan/Pengadaan Baja Profil
Kg
Pengerjaan Perakitan Baja Profil
Kg
Angkur baut φ19 mm, L=400 mm
Bh
Bolt HTB A325 φ19 mm
Bh

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.
-000-

7
03 SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - UMUM

S03. SPESIFIKASI TEKNIS


ARSITEKTUR

1
03 SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - UMUM

S03. KETENTUAN UMUM SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR

A. KETENTUAN TKDN MATERIAL

TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) pada setiap material yang akan digunakan pada pekerjaan arsitektur
diatur pada saat pelaksanaan pekerjaan di masa kontrak.

B. PENJELASAN UMUM
1. Nama dan Lokasi Pekerjaan
Proyek Pembangunan PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT AMANAH (Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat)
2. Pemberi Tugas
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
3. Dokumen Kontrak
Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan, Ketentuan Umum dan Syarat-syarat Kontrak, Persyaratan Umum,
Gambar-gambar, Rencana Anggaran Biaya, Daftar Harga Satuan, Semuanya dokumen harus dibaca menjadi satu
kesatuan dengan Spesifikasi ini, hal-hal yang memang berhubungan, ditunjukkan atau diuraikan di dalam salah satu
dokumen-dokumen tersebut di atas, tidak perlu diulang lagi di dalam dokumen yang lainnya. Tanpa melupakan
adanya pembagian bab bab dengan judul masing-masing bab yang berbeda di dalam Spesifikasi ini, masing-masing
bab tetap dianggap saling melengkapi dan saling menunjang satu sama lain. Semua referensi yang dipakai dalam
Spesifikasi ini merupakan referensi-referensi terhadap pasal atau sub-pasal itu sendiri, kecuali jika secara tegas
dinyatakan lain.
Jika ada perbedaan informasi yang terdapat dalam Gambar dengan yang terkandung dalam Spesifikasi Teknis ini,
maka ketentuan yang tertinggi yang dinyatakan yang berlaku dan mengikat. Apabila terjadi perbedaan antara
gambar dan Bill of Quantity (BQ), maka yang dilaksanakan adalah yang mempunyai kualitas tertinggi atau pilihan
paling balk. Apabila terdapat kata-kata "Sesuai dengan gambar", "Lihat gambar MEP dll ",atau " sesuai atau sama
dengan" berarti pemilihan harus dengan persetujuan, diketahui, oleh pihak Konsultan Perancang
Arsitektur/Konsultan Manajemen Konstruksi, kecuali dituliskan/disebutkan lain.
4. Ijin Pelaksanaan
Ijin pelaksanaan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan tersebut, Pemborong diwajibkan untuk
mengajukan ijin pelaksanaan secara tertulis kepada Konsultan Manajemen Konstruksi dengan dilampiri gambar.
5. Penyerahan Pekerjaan
Pada waktu penyerahan pekerjaan, Pemborong wajib menyerahkan kepada Pemberi Tugas:
1. Gambar pelaksanaan (As Built Drawing) yang telah disesuaikan dengan kondisi lapangan, dan telah diperiksa
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
2. 2 (dua) dokumen terlaksana
6. Keamanan / Penjagaan Proyek
1. Untuk keamanan Pemborong diwajibkan mengadakan penjagaan, bukan saja terhadap pekerjaannya, tetapi
juga bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan bangunan-bangunan, jalan-jalan, pagar, pohon pohon
dan taman-taman yang telah ada.
2. Pemborong berkewajiban menyelamatkan bangunan yang telah ada, apabila bangunan yang telah terjadi
kerusakan akibat pekerjaan ini, maka pemborong berkewajiban untuk memperbaiki / membetulkan
sebagaimana mestinya.
3. Pemborong harus menyediakan penerangan yang cukup di lapangan terutama pada malam hari, jika
Pemborong menggunakan aliran listrik dari bangunan / komplek, diwajibkan bagi pemborong untuk memasang
meter sendiri untuk menetapkan sewa listrik yang dipakai.
4. Pemborong harus berusaha menanggulangi kotoran-kotoran debu agar tidak mengganggu operasional atau
mengurangi kebersihan dan keindahan bangunan-bangunan yang sudah ada.

2
03 SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - UMUM

5. Segala operasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan untuk pembangunan pekerjaan sementara
sesuai dengan ketentuan kontrak harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan gangguan
terhadap ketentraman penduduk atau jalan-jalan yang harus digunakan baik jalan perorangan atau umum,
milik pemberi tugas atau milik pihak lain. Pemborong harus membebaskan pemberi tugas dar i segala tuntutan
ganti rugi sehubungan dengan hal tersebut di atas.
6. Pemborong harus bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan pada jalan raya atau jembatan yang
menghubungkan proyek sebagai akibat dari lalu lalang peralatan ataupun kendaraan yang dipergunakan untuk
mengangkut bahan bahan / material guna keperluan proyek.
7. Apabila pemborong memindahkan alat-alat pelaksanaan, mesin-mesin berat atau unit-unit alat berat lainnya
dari bagian pekerjaan, melalui jalan raya atau jembatan yang mungkin akan mengakibatkan kerusakan dan
seandainya pemborong akan membuat perkuatan-perkuatan di atasnya, maka hal tersebut harus
diberitahukan terlebih dahulu kepada pemberi tugas dan Instansi yang berwenang. Biaya untuk perkuatan
tersebut menjadi tanggungan pemborong.

C. PEKERJAAN ARSITEKTUR SECARA UMUM


1. Standar Pengujian Kualitas Hasil Pekerjaan
Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus membuat dan mengajukan usulan perihal cara pengujian hasil pekerjaan.
Dalam hal belum ada standar Indonesia, dapat digunakan standar yang berlaku di negara‐negara lain yang telah
dikenal secara internasional.
Adapun Standar yang dapat digunakan dalam pekerjaan ini mencakup:
Peraturan dan Standar mengenai bahan bangunan mengacu pada SNI (Standar Nasional Indonesia) yang disusun
oleh DSN (Dewan Standardisasi Nasional) sebelum SNI, adalah SII (Standar Industri Indonesia) yang disusun oleh
Departemen Perindustrian Indonesia. Atau Peraturan/Standar luar negeri adalah:
- ASTM (American Standard of Testing Materials).
- JIS (Japan Industrial Standard).
Peraturan dan standar mengenai jenis‐jenis pekerjaan mengacu pada peraturan /standar pekerjaan yang
bersangkutan.
- Peraturan Kayu: PKKI, NI‐5 (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia).
- Peraturan Baja: PPBBI‐1983 (Peraturan Perencanaan Bangunan Baja
- Indonesia), peraturan/standar luar negeri yang setara: AISC (American
- Institute of Steel Constructions).
- Pemeriksaan bahan bangunan: PUBB‐NI 5 (Peraturan Umum
- Pemeriksaan bahan‐ bahan).
- Peraturan Umum bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1983.
- Standar Industri Indonesia (SII).
- Peraturan tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran pada Bangunan
- Gedung di Indonesia.
- American National Standard Institute (ANSI)
Syarat‐syarat khusus bahan bangunan dapat mengikuti persyaratan pabrik yang memproduksi bahan bangunan
tersebut. Semua SOP (Standar Operasional dan Prosedur) untuk pelaksanaan pekerjaan yang diterbitkan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi / Konsultan Manajemen Konstruksi pekerjaan merupakan dokumen yang tidak
terpisahkan dari Dokumen Kontrak pekerjaan Gedung Serbaguna ini.

2. Dimensi
Syarat‐syarat khusus bahan bangunan dapat mengikuti persyaratan pabrik yang memproduksi bahan bangunan
tersebut. Semua SOP (Standar Operasional dan Prosedur) untuk pelaksanaan pekerjaan yang diterbitkan oleh

3
03 SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - UMUM

Konsultan Manajemen Konstruksi / Konsultan Manajemen Konstruksi pekerjaan merupakan dokumen yang tidak
terpisahkan dari Dokumen Kontrak pekerjaan Gedung Serbaguna ini.
Semua ukuran dimensi, jarak, dan ketinggian dalam perencanaan, kecuali yang disebutkan secara khusus, selalu
menggunakan satuan metrik dalam unit millimeter. Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus memeriksa semua ukuran
dimensi yang ada dalam gambar. Tidak ada biaya tambahan yang akan dibayarkan untuk mengganti kerugian yang
terjadi sebagai akibat dari kesalahan dalam ukuran dimensi.
Apabila diperlukan gambar tambahan, Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus mengajukan persetujuan gambar‐
gambar tambahan tersebut dengan menggunakan satuan metrik dalam unit milimeter ke Konsultan Manajemen
Konstruksi sebelum pekerjaan dapat dilaksanakan di lapangan.
Apabila dimensi yang diajukan tidak sesuai dengan ukuran standar yang telah ditetapkan, maka dapat diganti
dengan standar lain yang sesuai dan yang telah disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

D. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PELAKSANA PEKERJAAN / KONTRAKTOR


1. Persyaratan Umum Tentang Peralatan dan Perlengkapan
Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan perlengkapan yang perlu untuk
melaksanakan pekerjaan ini dan memenuhi semua Persyaratan Kontrak. Pelaksana pekerjaan/kontraktor
diharuskan membuat daftar bahan dan Peralatan (checklist) sebelum melaksanakan setiap jenis pekerjaan untuk
disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan harus
benar‐ benar lengkap, dapat beroperasi penuh, dan terpelihara dengan baik, secara mekanis berfungsi dengan
sempurna dan sesuai kondisi dan kebutuhan pelaksanaan proyek di site, sehingga Pelaksana pekerjaan/kontraktor
dapat melaksanakan tugasnya dengan aman, dalam waktu yang tepat dan efisien sesuai dengan persyaratan dalam
kontrak.
2. Penggantian Peralatan dan Perlengkapan
Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus selalu dan segera melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi jika terjadi cacat, kerusakan atau hal‐hal lain yang mungkin menyebabkan peralatan tersebut tidak dapat
berfungsi sesuai dengan kapasitas kerjanya, hal tersebut harus dibahas bersama Konsultan Manajemen Konstruksi
dan secara bersama meninjau kembali program kerja untuk pekerjaan ini, Konsultan Manajemen Konstruksi
berdasarkan kondisi tersebut di atas dapat menginstruksikan agar peralatan dan/atau perlengkapan tersebut
disingkirkan dan diganti sesuai dengan ketentuan dalam Syarat‐syarat Kontrak.
Semua resiko yang timbul akibat penambahan / penggantian peralatan kerja agar pelaksana pekerjaan dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan Dokumen Kontrak harus
telah diperhitungkan dalam penawaran yang diajukan.

E. SYARAT UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Metode Pelaksanaan
Pelaksana pekerjaan/kontraktor diwajibkan membuat dan menyampaikan metode pelaksanaan
dan mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi, Pelaksana pekerjaan/kontraktor
bertanggung jawab penuh terhadap metode pelaksanaan yang diusulkan. Bila akibat pelaksanaan metode
tersebut timbul kerugian, maka hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pelaksana
pekerjaan/kontraktor.
b. Jadwal Pelaksanaan
Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus menyiapkan jadwal pelaksanaan pekerjaan secara detail
berbentuk bar chart dan network planning yang memperlihatkan urutan kegiatan dan diserahkan kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi untuk mendapat persetujuan. Jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
menguraikan berbagai aktivitas pekerjaan dibuat agar kemajuan pekerjaan dapat dievaluasi ketepatannya
sesuai waktu yang direncanakan.

4
03 SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - UMUM

Diagram jaringan (bar chart – network planning – S‐ Curve) yang dibuat oleh Pelaksana
pekerjaan/kontraktor harus dapat memberikan informasi mengenai permulaan tanggal awal atau akhir dari
masing masing pekerjaan sehingga dapat diketahui urutan/proses dan kemajuan pelaksanaan pekerjaan
serta agar diperoleh jadwal jalur kritis (critical path). Juga dibuat sub jadwal untuk menunjukkan jadwal
pekerjaan kritis dari keseluruhan jadwal konstruksi.
Apabila realisasi pelaksanaan lapangan telah melenceng dari jadwal yang telah diserahkan, maka
Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus melakukan upaya percepatan pelaksanaan dan updating jadwal
kerja sehingga kemajuan pelaksanaan setiap pekerjaan dapat diatur/kendalikan sesuai target, updating ini
terus dilakukan sampai proyek selesai.
Rencana kegiatan mingguan diserahkan pada setiap hari Senin pagi kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi, merupakan penjelasan bagian/komponen/jenis pekerjaan & kegiatan yang
direncanakan untuk dilaksanakan dalam minggu berjalan.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan sub‐Pelaksana pekerjaan/kontraktor dapat diserahkan secara
terpisah atau dimasukkan ke dalam jadwal pelaksanaan keseluruhan.
c. Jadwal Kedatangan Peralatan dan Material
Kontraktor berkewajiban membuat jadwal kedatangan peralatan dan material, disesuaikan dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang dibuat secara terpisah. Dalam jadwal harus sudah
termasuk/memperhitungkan waktu pengajuan, rencana produksi bahan di pabrik/sumber bahan, pengujian
alat, jadwal rencana pengiriman dan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.
Jadwal kedatangan peralatan harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus menggunakan peralatan dan perlengkapan yang benar‐benar
lengkap, dapat beroperasi penuh dan terpelihara dengan baik, secara mekanis berfungsi sempurna dalam
jumlah yang cukup dan dengan jenis dan kapasitas yang sesuai untuk proyek ini, sehingga pekerjaan
tersebut dapat diselesaikan dengan baik sesuai RKS dan dalam waktu yang tidak melebihi kontrak.
d. Jadwal Penugasan Personil Inti
Jadwal penugasan personil inti harus disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Dalam
jadwal harus sudah termasuk/memperhitungkan waktu pengajuan dan waktu‐ waktu penambahan dan
pengurangan personil yang dibutuhkan serta harus ada persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi
mengenai jadwal penugasan personil tersebut.
e. Sumber dan Jenis Bahan Bangunan
Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus mengajukan contoh material secara tertulis kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi untuk mendapat persetujuan tentang tempat asal/sumber dan macam
bahan bangunan yang dipesan untuk digunakan dalam pekerjaan.
Untuk memastikan kesesuaian spesifikasi material yang diajukan maka Pelaksana
pekerjaan/kontraktor akan melaksanakan tinjauan bersama Konsultan Manajemen Konstruksi ke tempat
asal/sumber material.
f. Penyimpanan Bahan Bangunan
Bahan bangunan harus disimpan sedemikian rupa agar mutunya tidak menjadi berkurang maupun
mengalami kerusakan. Penyimpanan hendaknya dilandasi dengan lantai yang keras, bersih dan bila perlu
diberi atap (dilindungi) dan atau dinding.
Untuk bahan berbentuk curah bagian tengah dari lantai gudang atau lantai dari suatu timbunan
bahan hendaknya dibuat miring melandai ke tepi‐tepi agar mudah dilakukan pembersihan. Cara
menumpuk bahan bangunan hendaknya sedemikian rupa agar timbunan tidak berbentuk kerucut, tidak
menyebabkan pemisahan bahan (segregation).
Bahan bangunan yang turun mutunya atau rusak yang disebabkan karena penyimpanan tidak
boleh dipergunakan dan segala kerugian yang timbul menjadi tanggung jawab Pelaksana
pekerjaan/kontraktor.

5
03 SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - UMUM

g. Lokasi untuk Lapangan Kerja


Lokasi yang disediakan untuk areal kerja adalah lahan terbuka seperti yang ditunjukkan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi, Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus menyiapkan dan mengatur
penggunaan lapangan kerja untuk menempatkan peralatan. Penimbunan bahan‐bahan dasarnya,
penimbunan tiang pancang, besi tulangan dan bangsal – bangsal kerja, gudang‐gudang, kantor lapangan
& Direksi Keet.
Jalan akses dari luar Site menuju areal kerja harus dipersiapkan oleh Pelaksana
pekerjaan/kontraktor sedemikian sehingga mampu memikul beban sirkulasi peralatan dan material secara
aman dalam mobilisasi dari dan menuju Site, kondisi tersebut harus tetap dipelihara secara rutin dari
kemungkinan kerusakan, keamanan dan kebersihan operasional oleh Pelaksana pekerjaan/kontraktor
sejak digunakan hingga selesai pelaksanaan pekerjaan.
Sebelum menggunakan areal lapangan kerja, Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus mengajukan
gambar/lay‐out untuk areal kerja, selanjutnya dikonsultasikan dengan Konsultan Manajemen Konstruksi
untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis dan petunjuk lebih lanjut. Pada akhir pelaksanaan
pekerjaan/Serah terima atas persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi, Pelaksana
pekerjaan/kontraktor harus segera membongkar/ membersihkan dan memindahkan semua peralatan
konstruksi, sisa material, ex. bangunan/keet proyek dan sisa sampah dan timbunan untuk jalan kerja ke
luar Site proyek sehingga area tempat kerja tersebut bersih kembali.
Secara umum, Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus menjaga kebersihan di lingkungan proyek.
Setiap hari setelah selesai bekerja, Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus membersihkan lapangan yang
digunakan, Setelah selesai pelaksanaan Konstruksi, Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus memindahkan
semua sisa bahan pekerjaan

F. KANTOR LAPANGAN DAN FASILITASNYA


1. Direksi Keet dan Kantor Konsultan Manajemen Konstruksi
a. Pelaksana pekerjaan / kontraktor harus menyediakan kantor Konsultan Manajemen Konstruksi di lokasi
(site), yang letaknya dekat dengan kantor pelaksana pekerjaan / kontraktor, yang terdiri dari ruangan -
ruangan Konsultan Manajemen Konstruksi dan ruang rapat yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan
antara lain: meja, kursi, papan tulis, filing cabinet, AC, handy talky, telepon, dan peralatan lainnya yang
diperlukan untuk menunjang kegiatan Konsultan Manajemen Konstruksi. pelaksana pekerjaan / kontraktor
harus menyediakan listrik dan air secukupnya dan fasilitas MCK yang diperlukan untuk sanitasi kantor
Konsultan Manajemen Konstruksi.
b. Copy dokumen kontrak harus disediakan pelaksana pekerjaan / kontraktor di direksi keet / kantor
Konsultan Manajemen Konstruksi dan pemberi tugas.
c. Pelaksana pekerjaan / kontraktor bertanggung jawab atas perawatan kantor dan segala perlengkapannya
selama proses konstruksi berlangsung
2. Kantor Pelaksana Pekerjaan
Untuk memudahkan koordinasi dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan, pelaksana pekerjaan / kontraktor
menyiapkan kantor lapangan yang berdekatan dengan kantor Konsultan Manajemen Konstruksi
kantor untuk pelaksana pekerjaan / kontraktor terdiri dari ruangan untuk personil, gudang untuk menyimpan suku
cadang peralatan dan bahan-bahan serta workshop, yang dilengkapi dengan listrik, air, fasilitas MCK dan peralatan
keselamatan kerja yang dimanfaatkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Keselamatan dan Keamanan Kerja
Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus menerapkan Standar Nasional Keselamatan & Keamanan Kerja (K3) di
lingkungan operasional proyek, penerapannya harus dilaksanakan oleh tim khusus K3 di bawah koordinasi langsung
manajemen kantor pusat dan dievaluasi sepanjang waktu pelaksanaan.

6
03 SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - UMUM

a. Pelaksana pekerjaan / kontraktor harus menyediakan kelengkapan pelayanan pertolongan pertama dan
peralatan pengamanan pelaksanaan yang cukup di lokasi proyek untuk menjamin keamanan operasional
pekerja di site, berupa:
b. Setiap kecelakaan kerja yang terjadi dalam lingkungan proyek menjadi tanggung jawab pelaksana
pekerjaan / kontraktor, sehingga harus disiapkan kontrak / bekerjasama dengan rumah sakit setempat
terdekat untuk pengobatan terhadap pegawai / pekerja yang sakit atau mengalami kecelakaan kerja dan
perlu perawatan rumah sakit agar dengan cepat dapat menerima perawatan setiap saat / siang maupun
malam
4. Koordinasi dengan Pihak Lain
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus berkoordinasi/penyesuaian
pelaksanaan pekerjaannya dengan seluruh disiplin pekerjaan lainnya dan pihak lain disekitar Site proyek sebelum
pekerjaan dimulai maupun pada waktu pelaksanaan. Gangguan dan konflik dalam proses pelaksanaan pekerjaan
harus dihindari.
Pelaksana pekerjaan/kontraktor wajib berkonsultasi dengan pihak-pihak lainnya, agar sejauh/sedapat mungkin
digunakan peralatan‐peralatan yang seragam/merk yang sama agar mudah pemeliharaannya.
5. Kualitas Pekerjaan dan Penolakan
Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus melaksanakan pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak
dan gambar‐gambar rencana dengan menggunakan bahan‐bahan yang dipersyaratkan dan metode pelaksanaan
pekerjaan. Apabila bahan‐bahan bangunan dan hasil pekerjaan tidak memenuhi standar yang disyaratkan, maka
harus dilaksanakan penggantian atau pengadaan/pembuatan kembali atas tanggungan Pelaksana
pekerjaan/kontraktor. Konsultan Manajemen Konstruksi berhak untuk menolak semua bahan‐bahan dan teknik
pelaksanaan yang dikerjakan tidak sesuai dengan kualitas dan metode kerja yang telah disetujui
6. Patok-Patok Pembantu Pengukuran
a. Pengukuran
Pelaksana pekerjaan/kontraktor wajib melakukan pengukuran kembali atas site dan kondisi lapangan,
memeriksa kesesuaiannya dengan gambar, dan meminta persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi
atas penyesuaian‐ penyesuaian dengan ukuran dan kondisi site. Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus
memeriksa semua ukuran dimensi yang ada dalam gambar terhadap kesesuaiannya dengan ukuran di
lapangan.
b. Perlengkapan
Semua tanda‐tanda di lapangan yang dipasang oleh Pelaksana pekerjaan/kontraktor dalam pelaksan aan
pematokan harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik. Apabila ada tanda‐tanda yang rusak, maka
Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus segera mengganti dengan patok baru dan disetujui
pemasangannya kembali oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
7. Alat-Alat untuk Survei
Pelaksana pekerjaan / kontraktor harus menyediakan peralatan survei, antara lain untuk pengukuran lapangan.
Meteran terbuat dari pita baja (steel tape), yang dapat digunakan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi setiap saat
untuk checking pemasangan tanda-tanda, penentuan elevasi dan lain-lain kegiatan pengukuran yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan. Pelaksana pekerjaan / kontraktor harus memelihara alat-alat untuk survei ini secara
baik sehingga selama pelaksanaan dapat tetap digunakan secara baik.
8. Pemberitahuan untuk Memulai Pekerjaan
a. Penjelasan
Pelaksana pekerjaan/kontraktor diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya terkait
pengajuan persetujuan material, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan bersama Konsultan Manajemen
Konstruksi ke tempat‐tempat asal material yang akan didatangkan ke site untuk suatu pekerjaan yang
akan dimulai pelaksanaannya.
b. Pemberitahuan

7
03 SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - UMUM

Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa terlebih
dahulu mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pemberitahuan tertulis lengkap dan jelas disampaikan dalam format ijin pelaksanaan sesuai yang
diterapkan Konsultan Manajemen Konstruksi dalam mengendalikan operasional proyek. sekurang–
kurangnya 3 (tiga) hari kerja sebelum waktu pelaksanaan, agar Konsultan Manajemen Konstruksi dapat
mengevaluasi persiapan pekerjaan tersebut.
Pemberitahuan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi harus disertai kelengkapan sebagai berikut:
- Jadwal pekerjaan termasuk jadwal pengujian.
- Penjelasan rencana penggunaan material yang telah disetujui
- Metode kerja (cara kerja, urutan‐urutan kerja, jenis alat, penguji dan lain‐lain).
- Gambar kerja (shop drawing) yang telah disetujui, untuk melaksanakan bagian‐bagian
pekerjaan yang memerlukan penjelasan dalam bentuk gambar
9. Dokumentasi Selama Proyek
a. Pelaksana pekerjaan / kontraktor harus mendokumentasikan dengan foto-foto berwarna setiap item
pekerjaan yang sedang berlangsung / dilaksanakan dan yang telah selesai dilaksanakan seperti yang
diminta oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
b. Foto–foto dimaksud harus diserahkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi pada akhir bulan. Setiap
pemotretan harus direncanakan sedemikian sehingga dapat mendokumentasikan kondisi pelaksanaan
pekerjaan pada tahap awal, tahap konstruksi & tahap akhir pelaksanaan setiap item pekerjaan,
10. Kualifikasi Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan hendaknya tenaga yang ahli/terlatih dan berpengalaman pada bidangnya dan dapat
melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan ketentuan/ petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.
11. Gambar
a. Gambar rencana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Kontrak. Pelaksana
pekerjaan/kontraktor wajib melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan gambar rencana, BQ (Bill Of
Quantity) dan spesifikasi, tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan, kekurangan yang
terdapat pada gambar rencana atau perbedaan ketentuan antara gambar rencana, BQ dan spesifikasi.
b. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, pelaksana pekerjaan diwajibkan memeriksa kembali
kesesuaian gambar rencana dengan spesifikasi, BQ dan kondisi lapangan, bila terdapat perbedaan agar
dilaporkan untuk mendapatkan petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.
c. Sesuai petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi, gambar kerja/ Shop drawing dibuat untuk
mendapatkan kelengkapan ukuran–ukuran, posisi, bentuk, metode pemasangan & spesifikasi secara
detail dan kaitan koordinasi dengan pekerjaan lain.
d. Perubahan desain yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan akibat kondisi lapangan atau
kondisi tertentu harus diajukan untuk dikoordinasikan dengan konsultan Perencana sebagai acuan
pengadaan shop drawing.
12. Laporan
Pelaksana pekerjaan/kontraktor diwajibkan mengajukan format laporan–laporan berikut secara periodik untuk
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi:
a. Laporan Harian
Pelaksana pekerjaan/kontraktor diwajibkan membuat catatan‐catatan harian dalam bentuk Laporan Harian
yang berisi pekerjaan yang dilaksanakan hari itu, material yang didatangkan, peralatan yang digunakan,
tenaga kerja yang dikerahkan, keadaan cuaca, pasang surut, gelombang serta hal‐hal lain yang perlu
dilaporkan sesuai petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan.
b. Laporan Mingguan
Pelaksana pekerjaan/kontraktor diwajibkan untuk membuat laporan mingguan yang berisikan semua kegiatan
pada minggu yang bersangkutan, hambatan‐hambatan yang dihadapi serta solusinya, kemajuan fisik proyek
yang dicapai pada minggu sebelumnya dan sampai dengan minggu dimaksud, tes‐tes material, foto‐foto dan
lain‐lain yang perlu dilaporkan sesuai petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.
c. Laporan Bulanan
Pelaksana pekerjaan/kontraktor diwajibkan juga membuat laporan bulanan yang berisikan semua kegiatan
pada bulan yang bersangkutan termasuk hambatan‐hambatan yang dihadapi, perubahan‐perubahan

8
03 SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - UMUM

pelaksanaan yang telah mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi yang dilengkapi dengan
gambar, kemajuan fisik proyek yang dicapai pada bulan sebelumnya dan sampai dengan bulan yang dimaksud
dan lain‐lain yang perlu dilaporkan sesuai petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.
d. Laporan Masa Pemeliharaan
Pelaksana pekerjaan/kontraktor diwajibkan membuat Laporan Masa Pemeliharaan yang berisi kegiatan
selama Masa Pemeliharaan. Laporan ini dibuat dalam rangka 5 (lima) dan diserahkan selambat‐lambatnya 5
(lima) hari setelah berakhirnya Masa Pemeliharaan.
e. As Built Drawing
Pelaksana pekerjaan/kontraktor diwajibkan membuat As built drawings yaitu gambar yang menunjukkan
pelaksanaan sesungguhnya atas pekerjaan di lapangan. As built drawings dibuat secara bertahap sesuai
dengan progress/kemajuan pekerjaan.

G. BATASAN / PERATURAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Dalam melaksanakan pekerjaannya, Kontraktor harus tunduk kepada :
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung ;
3. Undang-Undang No. 13 Tahun 2013, tentang Ketenagakerjaan;
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 14/PRT/M/2017 Tahun 2017
tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung;
5. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap
Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
6. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah No.
58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 10 Tahun 2021 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
8. Peraturan Dinas Pemadam Kebakaran;
9. Peraturan Perusahaan Listrik Negara (PLN);

H. STANDAR YANG BERLAKU


1. Disamping rencana kerja dan syarat-syarat, gambar-gambar pelaksanaan, serta penjelasan-penjelasan lain,
Kontraktor wajib mentaati semua peraturan- peraturan serta ketentuan-ketentuan yang berlaku selama
melaksanakan pekerjaan.
2. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis dalam
persyaratan Normalisasi Indonesia (NI), Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan nasional maupun
peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan.
3. Adapun peraturan-peraturan tersebut adalah sebagai berikut :
1. NI-2 (PBI-1971) : Peraturan Beton Bertulang Indonesia;
2. NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia;
3. NI-4 : Persyaratan Cat Indonesia
4. NI-5 PKKI : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
5. NI-8 / SNI 15-2049-2004 : Peraturan Semen Portland Indonesia;
6. NI-10 : Bata Merah Sebagai bahan Bangunan;
7. SNI 1726 - 2019 : Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Gedung dan Non Gedung;
8. PUBI-1982 : Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia;
9. PPBBI-1984 : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja di Indonesia;
10. PUIL-2000 : Peraturan Umum Instalasi Listrik;
11. PUIPP : Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir Indonesia;
12. SKBI : Standar Konstruksi Bangunan Indonesia;
13. SII : Standar Industri Indonesia;
14. SNI : Standar Nasional Indonesia;
Peraturan teknis lainnya yang berhubungan dengan peraturan pembangunan yang berlaku di Indonesia
4. Adapun peraturan-peraturan tersebut adalah sebagai berikut :
ISO : INTERNATIONAL STANDARD ORGANIZATION
ASTM : AMERICAN SOCIETY FOR TESTING AND MATERIAL
BS : BRITISH STANDARD

9
03 SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - UMUM

DIN : DEUTSCHLAND INDUSTRIAL STANDARD


JIS : JAPAN INDUSTRIAL STANDARD
AS : AUSTRALIAN STANDARD
ANSI : AMERICAN NATIONAL STANDARD INSTITUTE
AWS : AMERICAN WELDING SOCIETY
FS : FEDERAL SPECIFICATION
UNI EN : EUROPEAN STANDARD
JAS : JAPAN ARCHITECTURAL STEEL STANDARD
SIS : SWEDEN INDUSTRIAL STANDARD

-000-

10
03A SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN BETON ARSITEKTURAL

S03A. PEKERJAAN BETON


ARSITEKTURAL
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :
‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum -

B. LINGKUP KEGIATAN
Kerjakan beton arsitektural cetak di tempat, lengkap sebagaimana ditunjukkan dalam gambar, dan sesuai
spesifikasi dan Dokumen Kontrak lainnya. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja yang ahli atau
berketerampilan khusus untuk melakukan pekerjaan beton arsitektural, bahan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan
dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik

- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan,
paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan
- Harus tersedia tenaga kerja terlatih yang memiliki skill yang dibutuhkan
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas, dan
perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya

C. SYARAT PELAKSANAAN DAN PENGUJIAN

C.1. PERSYARATAN BAHAN


Sesuaikan dengan table outline spesifikasi.

A. Finishing Beton Arsitektural : Ditentukan kemudian dengan formula agregat dan type finishing diajukan kontraktor
untuk mendapat persetujuan dari konsultan MK.
B. Beton :
1. Ditandai dengan Beton Arsitektural tipe 1.
Beton cor di tempat dengan finishing beton dari formula agregat dan tipe seperti yang ditentukan kemudian.
2. Ditandai dengan Beton Arsitektural tipe 2.
Gunakan beton biasa sesuai spesifikasi beton cetak di tempat, finishing halus dengan bentuk arsitektural seperti
yang ditunjukan dalam gambar perencanaan.
C. Sealer :
Weathershield fungicidal solution, produk ICI atau yang setara, dengan pengencer air bersih atas rekomendasi
pabrik pembuat.
D. Acuan Finishing Beton Arsitektural Type 1 :
Fiberglass dengan bentuk dan profil sesuai dengan perencanaan beton arsitektural.
E. Acuan Beton Arsitektural Type 2 :
Seperti yang diterangkan pada spesifikasi pekerjaan beton fair face.
F. Tulangan : Seperti yang diterangkan dalam spesifikasi pekerjaan tulangan beton.

1
03A SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN BETON ARSITEKTURAL

C.2.. SYARAT PELAKSANAAN


1. .Pekerjaan Acuan :
A. Ukuran Panel
Panel ukuran standar, lebih besar diperlukan untuk menghilangkan ujung-ujung sambungan pada tempat lain dari
pada jalur yang dibiarkan kasar.
B. Sambungan Acuan
Tutup sambungan-sambungan celah-celah dan lubang-lubang dalam acuan untuk menahan tekanan penuh
hidraulis dan agar tetap kedap air.
2. Tulangan :
Sesuai spesifikasi di bawah pekerjaan Tulangan Beton.
3. Beton :
Campurkan, angkut, tempatkan, padatkan, rawat dan lindungi beton sesuai spesifikasi di bawah Pekerjaan Beton
Cetak di Tempat.
4. Beton Arsitektural :
A. Umum
Kerjakan sesuai standard yang berlaku untuk pekerjaan beton cor di tempat dan beton Arsitektural.
B. Beton Arsitektural tipe 1.
Kerjakan architectural finish dengan sistem sandblasting dengan gradasi maksimum 3 mm, kecuali untuk type
finish yang dibentuk dari bekisting
C. Beton Arsitektural tipe 1.
Kerjakan finish halus seperti yang dispesifikasi pada pekerjaan beton fair face.
5. Sealer
Bersihkan permukaan bidang kerja dari segala kotoran dan lemak, kerjakan dengan kuas, aplikasikan untuk 15 m 2
per liter ditambah pengencer 100 % air.

6. Pembersihan
Bersihkan permukaan yang telah selesai dengan detergen yang ringan dan sikat. Cuci bersih dengan air jernih.
7. Perlindungan
Lindungi siku-siku di sebelah luar yang horizontal dan vertikal dengan kayu-kayu pelindung, hindari kemungkinan
benturan bahan keras, perbaiki kerusakan.
C.3.. PERSYARATAN PEMELIHARAAN
1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat sampai dengan perbaikan pekerjaan tersebut diterima
oleh pemberi tugas. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor.
2. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
3. Apabila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai hasil
perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh pemberi tugas, biaya perbaikan ditanggung oleh kontraktor

C.4. PERSYARATAN PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan, kerapian, serta kebenaran metode pemasangan

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Lantai kerja beton mutu rendah fc’= 7,4 Mpa (K-100)
m3
Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

2
03B SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN GRC

S03B. PEKERJAAN GRC


A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :
‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan dan perlengkapan-
perlengkapan untuk pekerjaan pembuatan panel GRC yang tercantum dalam gambar.

C. SYARAT PELAKSANAAN DAN PENGUJIAN

C.1. PERSYARATAN BAHAN


Sesuaikan dengan lampiran outline spesifikasi.

Syarat Bahan GRC :

1. Penyediaan "sprayed-in-anchors, clip-anchors, baut, mets, alat cuci, thread-rots" dan bahan lain yang diperlukan
untuk menyelesaikan pemasangan.
2. Bahan kualifikasi GRC Kelas 21 atau MOR (Modulus of Repture) 21 N/mm2
3. Serat Kaca/Fiber Glass
4. Serat kaca tahan alkali yang khusus dibuat untuk penggunaan bahan komposit dengan bahan dasar semen
yang merupakan "Agresif Basa Lingkungan". Kaca serat yang digunakan: Serat kaca Cemfill A/R (Resistan
Alkali)
5. Semen
6. Menggunakan semen Porland biasa
7. Pasir
8. Pasir beton kelas satu, pasir silika yang telah dicuci dan dikeringkan
9. Air
10. Bebas dari bahan yang dapat mepengaruhi warna atau kekuatan beton.
11. Cetakan Bahan yang Dirilis ( Mold Release Agent) harus sesuai dengan rencana yang sudah dibuat.
12. Pemasangan (FIxings)
13. Jenis perbaikan yang akan digunakan mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Ringan atau berat beban yang dibawa b. Ukuran perbaikan yang digunakan
b. Persyaratan Api
c. Ketahanan perbaikan material terhadap bahan kimia
14. Sistem Sambungan
15. Sambungan antara unit panel harus direncanakan agar sesuai dengan standard pabrik dan gerakan struktural
yang memungkinkan. Sendi antar panel maksimal 15 mm.

C.2. SYARAT PELAKSANAAN

1. Pengukuran GRC dilakukan dengan perhitungan meter persegi.


2. Kontraktor harus memenuhi dasar aturan TKDN dan dibuktikan dengan menunjukkan sertifikat terkait.
3. Pembayaran dilakukan setelah batu GRC terpasang dengan baik dan kokoh, dimana sambungan terpasang
dengan rapi, serta sesuai dengan spesifikasi dan gambar terkait

1
03B SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN GRC

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Pemasangan GRC Motif Terawang
m2
Pemasangan Lisplang GRC
m

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

2
03C SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN FLOOR HARDENER

S03C. PEKERJAAN FLOOR


HARDENER
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN

KETENTUAN UMUM
Sebelum melakukan pekerjaan lantai karpet, maka:
- Kontraktor wajib mengadakan pemeriksaan di lapangan, agar mendapat gambaran mengenai medan dan kondisi
eksisting karpet yang akan dibongkar
- Kontraktor harus berkoordinasi dengan Konsultan Manajemen Konstruksi dan bagian-bagian pengelola bangunan
eksisting, sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan area pemasangan

LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi pengadaan bahan dan pemasangan floor hardener secara lengkap terpasang.

REFERENSI
1. Quality Assurance:
Produk yang digunakan disini harus di produksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan memiliki pengalaman dan
diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi atau Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas.
2. Kualifikasi Pekerja
Harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap pekerjaan ini selama pelaksanaan, paham terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
3. Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus memiliki keahlian yang dibutuhkan.
4. Tenaga kerja yang tidak memiliki keahlian atau kurang ahli, tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini

C. SYARAT PELAKSANAAN
C.1. PERSYARATAN BAHAN
Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi

2.1. Materials :

A. Umum : Gunakan bahan yang mempunyai butiran agregat maksimum 2 mm; kekerasan 8-9 skala Mosh,
tidak berdebu tahan terhadap asam dan minyak.

B. Non Metallic : Standard grade quartz agregate base compound, gunakan produk Durafax atau yang setara.

C.2. SYARAT PELAKSANAAN


1. Persiapan : Siapkan material seperti yang disyaratkan pabrik pembuat; koordinasikan dengan schedule
pemasangan beton yang akan diberi floor hardener
2. Pemasangan :
A. Umum : Kerjakan seperti yang disyaratkan pabrik pembuat; pasangkan floor hardener pada area
dibasemen;tangga darurat; pada mekanikal plat, pada workshop dan pada tempat-tempat yang dinyatakan
difinish floor hardener.

1
03C SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN FLOOR HARDENER

B. Metallic Waterproofing : Gunakan campuran heavy duty; 4 kg/m2 lantai, kecuali ditentukan lain.
C. Pasangkan agregat pada permukaan beton yang masih basah seperti yang disyaratkan pabrik pembuat.

3. Pembersihan dan Perlindungan : Bersihkan permukaan setelah pemasangan; berikan perlindungan sampai hasil
pekerjaan benar-benar kering dan dapat menerima benturan tanpa kerusakan.

C.3.. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat sampai dengan perbaikan pekerjaan tersebut diterima
oleh pemberi tugas. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor.
2. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
3. Apabila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai hasil
perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh pemberi tugas, biaya perbaikan ditanggung oleh kontraktor

C.4.. PERSYARATAN PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan, kerapian, serta kebenaran metode pemasangan.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Pasangan floor hardener
m2
Finishing floor hardener
m3

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

2
03D SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN BAJA STRUKTURAL

S03D. PEKERJAAN BAJA


STRUKTURAL
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN

KETENTUAN UMUM
Sebelum melakukan pekerjaan pembongkaran, maka :
- Kontraktor wajib mengadakan pemeriksaan di lapangan, agar mendapat gambaran mengenai medan dan kondisi
eksisting lantai yang akan dibongkar
- Kontraktor harus berkoordinasi dengan Konsultan Manajemen Konstruksi dan bagian-bagian pengelola bangunan
eksisting, sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan pembongkaran.

LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga untuk melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
A. Pengadaan dan fabrikasi konstruksi baja.
B. Pengangkutan dan pemasangan (ereksi) sampai seluruh komponen terpasang sesuai yang direncanakan
dalam dokumen kontrak.

REFERENSI
1. Kualifikasi Pekerja
- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan,
paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan
- Harus tersedia tenaga kerja terlatih yang memiliki skill yang dibutuhkan
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas, dan
perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya.

C. SYARAT PELAKSANAAN
C.1. PERSYARATAN BAHAN MATERIAL
Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi
1. Umum : Profil baja harus baru dan diluruskan hingga toleransi yang diijinkan ASTM; max. 1/4000 dari
panjang batang; pada profil dan pelat baja tidak boleh ada sambungan; bebas dari puntiran, bengkokan
dan lubang-lubang.
2. Profil WF : dipakai baja dengan standard SS 41 (Fy = 2500 kg/cm2) atau yang di dalam PPBBI 1983
disebut dengan BJ 41, kecuali jika ditentukan lain dalam gambar perencanaan.
3. Pipa Baja menggunakan pipa schedule 40 untuk rangka atap koridor
4. Baut-baut menggunakan HSTB jenis ASTM A – 325, kecuali untuk baut-baut pengikat gording dipakai
baut hitam. Semua baut harus memakai cincin (washer).
5. Las menggunakan elektroda E 70 XX.

C.2. SYARAT PELAKSANAAN


Kontraktor diwajibkan mempelajari semua gambar yang berkaitan dengan pekerjaan pekerjaan baja tersebut. Bila ada
kelainan dalam hal apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka
Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Direksi Pekerjaan.

1
03D SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN BAJA STRUKTURAL

C.3. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat sampai dengan perbaikan pekerjaan tersebut
diterima oleh pemberi tugas..
2. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya biaya yang timbul
untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor..
3. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.
4. Apabila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai
hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh pemberi tugas, biaya perbaikan ditanggung oleh
kontraktor.

C.4. PERSYARATAN PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan, kerapian, serta kebenaran metode pemasangan.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Lihat pada Pekerjaan Struktur Baja

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

2
03E SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN LOGAM

S03E. PEKERJAAN LOGAM


A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN

KETENTUAN UMUM
- Kerjakan beton arsitektural cetak di tempat, lengkap sebagaimana ditunjukkan dalam gambar, dan sesuai
spesifikasi dan Dokumen Kontrak lainnya.

LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pekerjaan logam/metal non struktural, termasuk pekerjaan angkur, dan logam -logam lainnya yang
dispesifikasi di sini sesuai dengan dokumen kontrak.

REFERENSI
Kualifikasi Pekerja
- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan,
paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan
- Harus tersedia tenaga kerja terlatih yang memiliki skill yang dibutuhkan
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas, dan
perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya.

C. SYARAT PELAKSANAAN
Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi

C.1. PERSYARATAN BAHAN

Material

A. Kawat Stainless Steel : Non magnetic, minimal Æ 4 mm, seperti yang direncanakan # 4 lengkap dengan
perlengkapan penunjangnya
B. Tangga Rangka Baja : Mutu baja seperti yang dispesifikasi pada pekerjaan baja, digunakan profil dan ukuran
sesuai gambar perencanaan, galvanis atau zinc/chrome dan cat duco, kecuali ditentukan lain.
C. Bar Grating : Galvanis, plat baja tebal 4 mm dengan rangka baja siku. Ukuran dan pola seperti gambar
perencanaan.
D. Wire mesh pintu dan partisi : Gunakan bahan dari aluminium, dipakai produk yang disetujui
Konsultan MK.
E. Angkur dan baut : Gunakan angkur besi galvanis, baut-baut galvanis, aluminium dan stainless steel. Untuk
baut yang terlihat (exposed) digunakan bentuk kepala pipih.
F. Plat Baja bermotif : minimal tebal 6,25 mm, galvanis setelah fabrikasi, ukuran seperti yang direncanakan. G.
Plat Baja bermotif (laser cutting) untuk pembukus kolom: minimal tebal 10 mm, galvanis setelah fabrikasi,
ukuran seperti yang direncanakan

1
03E SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN LOGAM

H. Plat Baja Polos : tebal minimal 1,3 mm, bebas dari karat dan keropos. I.
Plat Kuningan : tebal 2 mm
J. Aluminium
1. Extrusi : Alloy 6063, Temper T6, seperti yang direncanakan.
2. Sheet : Alloy 5005, Temper T6, tebal minimum 0,5 mm.

C.2. SYARAT PELAKSANAAN

Pemeriksaan dan persiapan


Sebelum memulai pemasangan lakukan pemeriksaan terhadap sambungan-sambungan dan persiapan pekerjaan-
pekerjaan yang berhubungan dengan rencana pemasangan.

Pemasangan
Lakukan pemasangan-pemasangan seperti yang disyaratkan pembuat, tambahkan angkur-angkur atau baut-baut
untuk mendapatkan pekerjaan yang kaku, kuat, tepat dan benar-benar seperti yang direncanakan.

C.3. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat sampai dengan perbaikan pekerjaan tersebut diterima
oleh pemberi tugas. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor.
2. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
3. Apabila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai hasil
perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh pemberi tugas, biaya perbaikan ditanggung oleh kontraktor

C.4. PERSYARATAN PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan, kerapian, serta kebenaran metode pemasangan.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Bagian dari pekerjaan Struktur Baja

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

2
03F SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN ADUKAN

S03F. PEKERJAAN ADUKAN


A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN

KETENTUAN UMUM
- Kerjakan beton arsitektural cetak di tempat, lengkap sebagaimana ditunjukkan dalam gambar, dan sesuai
spesifikasi dan Dokumen Kontrak lainnya.

LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pekerjaan pembuatan dan pelaksanaan penggunaan adukan untuk keperluan seluruh pekerjaan.

REFERENSI
Kualifikasi Pekerja
- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan,
paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan
- Harus tersedia tenaga kerja terlatih yang memiliki skill yang dibutuhkan
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas, dan
perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya

C. SYARAT PELAKSANAAN
C.1.. PERSYARATAN BAHAN
Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi

Material

A. Semen : Digunakan PC dari satu merek; memenuhi standard NI-8/1964; tidak diperkenankan
mempergunakan semen yang telah berusia lebih dari 3 bulan.
B. Pasir : Digunakan pasir pasang, bebas lumpur, kotoran dan bahan organik lainnya, dipakai pasir hasil ayakan
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pasir Halus : hasil ayakan ukuran 1,2 mm.
2. Pasir Kasar : hasil ayakan antara 1,5 mm sampai 2 mm.

C. Koral : Untuk kolom atau balok praktis, digunakan batu koral hasil ayakan antara 10 mm sampai 24 mm,
bebas lumpur, kotoran atau bahan organik lainnya.
D. Air : digunakan air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, garam atau asam yang merusak; pemakaian air
harus mendapat persetujuan Konsultan MK.
E. Additive : Digunakan bahan type “water repellent” untuk membuat adukan kedap air, dan bahan sejenis
“adhesive”

Campuran Adukan

A. Umum : Gunakan campuran adukan sesuai dengan perbandingan yang ditentukan berdasarkan kebutuhan
jenis adukan.

1
03F SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN ADUKAN

B. Adukan Pasangan :
1. Pasangan Biasa :
a. Exterior : Gunakan campuran 1 PC : 4 pasir kasar. b.
Interior : Campuran 1 PC : 5 pasir kasar.
2. Pasangan Kedap Air/Trasram :

a. Umum : gunakan campuran 1 PC : 3 pasir kasar


b. Bersifat Struktural : campuran 1 PC : 2 Pasir kasar.
C. Screed/Plesteran pelindung dan Leveling :

1. Screed kedap air = 1 PC : 3 pasir kasar


2. Screed biasa = 1 PC : 5 pasir kasar

D. Plesteran Halus/Finishing :

1. Plesteran biasa = 1 PC : 5 pasir halus


2. Plesteran kedap air = 1 PC : 3 pasir halus

E. Plesteran Pengisian (Plester Backing) :

1. Pasangan biasa = 1 PC : 5 pasir kasar


2. Pasangan kedap air = 1 PC : 3 pasir halus
3. Pasangan khusus = gunakan Plester pasangan kedap air 1 PC : 3 pasir halus ditambah bahan aditif
yang bersifat “water repellent” atau “adhesive” dengan takaran sesuai yang direkomendasikan pabrik
pembuatnya.
F. Adukan Beton/Kolom Praktis :
Jika tidak ditentukan dalam spesifikasi pekerjaan beton, maka gunakan campuran 1 PC : 2 pasir : 3 koral.

C.3. SYARAT PELAKSANAAN

Persiapan

Siapkan alat campuran/pengadukan, tidak diperkenankan adanya kebocoran; tidak diperkenankan mempergunakan
alat pengaduk yang kotor atau mengandung zat-zat lain yang akan mengurangi kualitas adukan.
Pelaksanaan
A. Umum :
1. Campuran bahan kering dan adukan sekurang-kurangnya selama 2 menit, setelah terjadi pencampuran
dengan merata tuangkan air dan aduk hingga jenuh sekurang-kurangnya selama 3 menit.
2. Takar secara tepat sesuai dengan yang ditentukan, kerjakan setiap kali pengadukan untuk keperluan
selama 45 menit waktu pemakaian.
3. Bersihkan tempat mengaduk setiap akan memulai pembuatan adukan baru.

B. Adukan Encer :
Gunakan takaran sesuai kebutuhan jenis adukan; tambahkan air secukupnya sehingga cukup encer untuk
dipasangkan dengan cara seperti pengecoran pada pekerjaan beton; gunakan faktor air semen seperti yang
diterangkan seperti yang diterangkan pada pekerjaan beton.

C.4.. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat sampai dengan perbaikan pekerjaan te
2. Tersebut diterima oleh pemberi tugas. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya. biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor.
3. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan

2
03F SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN ADUKAN

4. Apabila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai
hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh pemberi tugas, biaya perbaikan ditanggung oleh
kontraktor.

C.5. PERSYARATAN PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan, kerapian, serta kebenaran metode pemasangan.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Bagian pekerjaan Beton dan Pekerjaan Plesteran dan Acian

Plesteran 1 : 4
M2
Acian
M2

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

3
03G SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PARTISI DINDING (ADD)

S03G. PEKERJAAN PARTISI


DINDING
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :
- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

Untuk menjalankan pekerjaan partisi dinding finish HPL ini, perlu mengacu pada beberapa peraturan, ketentuan, dan
standar yang relevan. Beberapa referensi yang dapat digunakan antara lain:
1. Peraturan Bangunan Gedung
Menetapkan persyaratan konstruksi dan keamanan bangunan.
2. Standar Material
Menyediakan informasi mengenai spesifikasi dan kualitas bahan yang digunakan, seperti HPL (High Pressure
Laminate), perekat, dan lain-lain.
3. Standar Pemasangan Partisi
Memberikan panduan mengenai metode pemasangan partisi dinding, termasuk persyaratan teknis yang harus
dipenuhi.

B. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan dimaksud, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik. Meliputi seluruh
pekerjaan dinding partisi Multipleks 9 mm rangka Blockboard sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar. Meliputi
pekerjaan partisi Multipleks 9 mm 2 sisi.

1. Persiapan Awal
Menentukan desain partisi yang akan dipasang, termasuk dimensi, bahan, dan pemilihan warna HPL.
Mempersiapkan area kerja, termasuk membersihkan permukaan dinding yang akan dipasang partisi.
2. Pemotongan dan Pemasangan Rangka
Memotong profil rangka partisi sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
Memasang rangka partisi dengan mengikuti standar pemasangan yang sesuai.
3. Pemasangan Panel HPL
Memotong panel HPL sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.
Melakukan pemasangan panel HPL ke rangka partisi menggunakan perekat yang tepat.
Memastikan panel HPL dipasang dengan presisi dan rapi.
4. Penyelesaian Detail
Memasang aksesori atau perlengkapan tambahan seperti pegangan pintu, engsel, kunci, dan sebagainya.
Melakukan pengecekan dan perbaikan jika ada cacat atau kerusakan pada partisi.

C. SYARAT PELAKSANAAN DAN PENGUJIAN

C.1. PERSYARATAN BAHAN


Sesuaikan dengan outline spesifikasi

1
03G SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PARTISI DINDING (ADD)

1. Persyaratan Bahan :
a. Rangka menggunakan rangka Blockboard.
b. Penutup dinding menggunakan Multipleks 9 mm fin HPL.
2. Bahan rangka :
a. Dari rangka Blockboard produk dalam negeri yang disetujui Perencana/MK.
b. Ukuran / lebar 10 cm, bentuk sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/MK. c. Warna profil
rangka Blockboard. , warna ditentukan kemudian.
c. Tebal bahan minimum 18 mm.
d. Nilai batas deformasi yang diizinkan 2 mm.
e. Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama sesuai bentuk
toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang disyaratkan.
f. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
3. Bahan pelapis :
a. Dari bahan Multipleks 9 mm fin HPL produk yang disetujui Perencana / Manajemen Konstruksi,
tebal bahan 9 mm sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar. Pemasangan pada bagian luar /
dalam di-finish.
b. Accessories
1) Angker, sekrup,pelat, baut jika ada harus di galvanis.
2) Untuk rangka induk/pokok angker dipakai galvanized steel plate ketebalan 2 mm.
3) Bahan pelengkap lain harus sesuai persyaratan, dan sesuai dengan ukuran panel dan
material rangka panel yang dipasang.
c. Bahan finishing
Finishing Multipleks 9 mm fin HPL menyesuaikan dengan gambar.

C.2. SYARAT PELAKSANAAN


1. Pengukuran partisi dinding dilakukan dengan perhitungan meter persegi yang sudah terpasang termasuk finishing HPL.
2. Kontraktor harus memenuhi dasar aturan TKDN dan dibuktikan dengan menunjukkan sertifikat terkait.
3. Pembayaran dilakukan setelah partisi dinding terpasang dengan rapi, sudut pertemuan sudah dihaluskan secara baik
pula, dan dengan ketentuan-ketentuan spesifikasi terkait.

C.3. SYARAT PENGUJIAN DAN PENERIMAAN


1. Melakukan pemeriksaan visual terhadap partisi yang telah dipasang untuk memastikan kekokohan, ketepatan ukuran,
dan penyelesaian yang baik.
2. Mengadakan pengujian terhadap pintu dan aksesori lainnya untuk memastikan fungsi dan keamanannya

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Pasangan penutup dinding Panel Akustik 60x60x5 cm + Finish HPL
m2
Pasangan Wall Covering WPC Background Bed
m2

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan

2
03G SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PARTISI DINDING (ADD)

Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

3
03H SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PASANGAN BATA

S03H. PEKERJAAN PASANGAN


BATA
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP PEKERJAAN

A. KETENTUAN UMUM
- Kerjakan pasangan bata arsitektural cetak di tempat, lengkap sebagaimana ditunjukkan dalam gambar, dan sesuai
spesifikasi dan Dokumen Kontrak lainnya.
- Meliputi pekerjaan pengadaan bahan dan pelaksanaan pasangan bata untuk keperluan proyek.

Kualifikasi Pekerja
- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan,
paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan
- Harus tersedia tenaga kerja terlatih yang memiliki skill yang dibutuhkan
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas, dan
perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya

- PUBBI
- SII

C. SYARAT PELAKSANAAN
C.1. PERSYARATAN BAHAN
Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi

Bahan

A. Batu Bata
1. Digunakan ukuran 5,5 x 11 x 22 cm, kelas I, Terbakar matang, tidak keropos, tidak boleh pecah-pecah
melebihi 5% dari total penggunaan pasangan.
Penggunaan batu bata ini harus mendapat persetujuan dari Konsultan MK.
2. Sumber Bahan :
Batu bata diambil dari satu sumber yang memiliki karakteristik dan mutu bahan yang sejenis.
B. Rooster/Bata Krawangan
1. Bahan dan ukuran roster seperti yang ditunjukan pada gambar dan mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.
2. Sumber Bahan :
Rooster diambil dari satu sumber yang memiliki karakteristik dan mutu bahan yang sejenis.

C. Adukan
Seperti yang diterangkan pada spesifikasi adukan pasangan dan plesteran.

D. Beton Kolom/Balok Praktis

Ukuran 12 x 12 cm dengan mutu dan kekuatan beton K 125 sesuai dengan spesifikasi pekerjaan beton. Gunakan
tulangan minimal 4 Ø 12 mm dengan sengkang Ø 6 mm jarak 20 cm. Pasangkan kolom dan balok praktis pada

1
03H SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PASANGAN BATA

setiap bidang dinding 12 m2 dengan jarak kolom maksimum 4 m dan pada sisi atas dari “bukaan” dinding dengan
bentang lebih besar dari 90 cm.

E. Angkur
Gunakan angkur baja siku galvanis dan/atau batang besi galvanis bulat untuk menguatkan kedudukan pasangan
bata.

C.2. SYARAT PELAKSANAAN

Perhatikan keadaan struktur yang akan mendukung/dibebani pasangan bata. Bila ada struktur pendukung yang
belum sempurna maka pemasangan bata harus ditunda dahulu. Dalam hal penundaan dan rencana dimulainya
pekerjaan harus disampaikan/diberitahukan secara tertulis.

3.1. Persiapan Pekerjaan


A. Permukaan bidang kerja harus dibersihkan dari segala kotoran dan benda-benda lain yang akan
mengurangi kualitas pekerjaan.
B. Berikan perlindungan terhadap hujan pada saat persiapan pemasangan maupun pada saat dilaksanakan
pemasangan.
3.2. Pembuatan dan Penggunaan Adukan
Seperti yang diterangkan pada spesifikasi adukan pasangan dan plesteran.
3.3. Pemasangan
A. Batu Bata
1. Pasangan batu bata yang utuh, tidak retak atau cacat lainnya untuk membuat dinding pasangan
sesuai dengan yang direncanakan.
2. Tidak diperkenankan mempergunakan bata yang patah; hanya keadaan tertentu seperti pada sudut
atau perpotongan dengan bahan/pekerjaan lain baru diijinkan mempergunakan bata yang patah tetapi
tidak melebihi 50%.
3. Sebelum dipasangkan batu bata harus direndam di air sampai jenuh, demikian pula bidang yang akan
menerima pekerjaan/pemasangan harus terlebih dahulu dibasahi agar dapat dihindari penyerapan air
semen dari adukan secara berlebihan.
4. Sebelum menambahkan/melanjutkan pasangan baru diatas pasangan lama, yang terhenti sekurang-
kurangnya selama 12 jam maka pasangan lama harus dibersihkan dahulu, kedudukan bata yang
longgar/lepas harus diganti dan mortar yang lepas agar ditambal.
5. Spesi pasangan dibuat dengan tebal 2 cm untuk spesi datar dan 1,5 cm untuk spesi tegak, kecuali
jika ditentukan lain.
6. Mortar/Spesi datar dan tegak harus penuh dan padat. Lakukan koordinasi dan sediakan tempat atau
lubang-lubang untuk pekerjaan koordinasi lainnya yang belum dilaksanakan.
7. Tera/Leveling
Lapisan bata harus ditera datar dan tegaknya agar didapat kekuatan pasangan yang sama dan merata
disetiap tempat.
B. Plesteran
Seperti yang diterangkan dalam spesifikasi plesteran.

C. Pemasangan Angkur

1. Pasangan angkur pada permukaan perletakan pasangan, kolom atau balok dengan cara ditanamkan
atau dibautkan. Buatkan setiap jarak 60 cm untuk arah vertikal dan 100 cm untuk arah horizontal
dengan panjang angkur efektif 15 cm.

2. Tentukan posisi atau tempat-tempat angkur ini terkoordinasi dengan tera siar datar dan tegak.

D. Balok/Kolom Praktis

2
03H SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PASANGAN BATA

Laksanakan pekerjaan balok dan kolom praktis ini seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi pekerjaan beton
cetak ditempat.

Pengecoran beton ini baru dapat dilaksanakan jika pekerjaan koordinasi lainnya yang bersinggung langsung
sudah dipastikan kedudukannya.

C.3. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat sampai dengan perbaikan pekerjaan te
2. Tersebut diterima oleh pemberi tugas. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya. biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab
kontraktor.
3. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
4. Apabila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula,
sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh pemberi tugas, biaya perbaikan
ditanggung oleh kontraktor

C.4.. PERSYARATAN PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan, kerapian, serta kebenaran metode pemasangan.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Pasangan dinding bata 1 : 2
M2
Pasangan Dinding Terawang (rooster) Uk. 20x20 cm
M2

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

3
03I SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN SHEET MEMBRANE WATERPROOFING

S03I. PEKERJAAN SHEET


MEMBRANE WATERPROOFING
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN

KETENTUAN UMUM
- Kerjakan sheet membrane waterproofing di tempat, lengkap sebagaimana ditunjukkan dalam gambar, dan sesuai
spesifikasi dan Dokumen Kontrak lainnya.

LINGKUP PEKERJAAN
Pengadaan dan pelaksanaan lapisan kedap air sistem membrane (sheet membrane system) yang lengkap dan sesuai
dengan yang disyaratkan dan disebutkan dalam Dokumen Kontrak.

REFERENSI
Kualifikasi Pekerja
- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan,
paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan
- Harus tersedia tenaga kerja terlatih yang memiliki skill yang dibutuhkan
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas, dan
perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya.

C. SYARAT PELAKSANAAN
C.1. PERSYARATAN BAHAN
Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi
Material

A. Sheet Membrane : Volclay type voltex (Bentonita Geotextile Waterproofing) untuk Basement dan type
Swellite 1000 untuk Roof Beton atau bahan setara yang disetujui. Dalam bentuk rol 1 meter lebarnya dan 20
m panjangnya.
B. Primer : Tipe yang disetujui oleh pembuat waterproofing.
C. Joint Seal : Produk General Electric, Dow Corning atau yang setara.
D. Bahan Lain :Sesuai kebutuhan lapangan dan yang disarankan oleh pembuat.
E. Screed Pelindung : Seperti yang dispesifikasikan pada adukan pasangan dan plesteran.
F. Protection Board : Asphaltic panel, dengan mica coated pada sisi permukaan halus, tebal 1,2 mm.

C.2. PERSYARATAN PELAKSANAAN

Tinjauan Lapangan

A. Umum :

1
03I SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN SHEET MEMBRANE WATERPROOFING

Adakan tinjauan lapangan untuk meyakinkan bahwa :

- area kerja bebas dari segala kotoran


- area kerja tidak ada kerusakan
- area kerja memenuhi persyaratan dalam petunjuk pelaksanaan dari pabrik.

Hasil tinjauan lapangan dilaporkan tertulis kepada konsultan MK/direksi pengawas. Pekerjaan tidak dimulai
sebelum area kerja memenuhi syarat.

B. Keadaan yang tidak diinginkan : adalah lubang-lubang, tonjolan-tonjolan dan bentuk-bentuk lain yang tidak
teratur.
C. Pipa dan konduit harus kuat tertanam

Persiapan

A. Proteksi :
Area kerja harus bebas dari lalu lintas orang atau kegiatan lain sebelum dilakukan pemasangan.
B. Persiapan daerah kerja :
1. Area kerja dibersihkan dari segala kotoran maupun minyak dan sistim udara tiup atau sistem lain yang
sejenis sehingga tidak akan mengganggu daya rekatnya. Hal ini juga dilakukan selama masa
pekerjaan berlangsung.
2. Keretakan : Disini joint seal dan dilapisi dengan membrane selebar 7,5 cm.
3. Permukaan metal
a. Umum : Bila mungkin, semua permukaan bagian metal yang terkait dilapisi waterproofing.
b. Metal Ferrous : Wire brushed atau sand blasted, kemudian dilapisi metal primer selama masa tidak
boleh lebih dari 8 jam setelah dibersihkan.
c. Galvanized Metal : Bersihkan secukupnya kemudian lapisi dengan metal primer.
d. Non Ferrous Metal : Bersihkan secukupnya kemudian lapisi dengan metal primer.
4. Setiap persiapan area kerja, harus mendapat/memperoleh persetujuan secara tertulis dari Konsultan MK
dan bila sudah dinyatakan baik dan sempurna baru kemudian pekerjaan selanjutnya dapat
dilaksanakan.

Pelaksanaan

A. Umum : Aplikasikan bahan pada area kerja yang bersih sesuai spesifikasi dan yang diisyaratkan oleh
pabrik pembuatnya.
B. Prime Coat : Dilapiskan pada permukaan beton atau metal yang akan diberi waterproofing, prime coat
harus diulangi bila setelah 3 hari belum dilapisi / ditutup lapisan akhir ( membrane/top coat ).

C. Flashing :
1. Umum : Beri flashing pada pertemuan bidang vertikal dan horizontal, pada saluran dan tempat-tempat
lainnya yang akan diberi waterproofing. Flashing ini digunakan sekurang-kurangnya 10 cm melebar ke
bidang vertikal dan 10 cm melebar ke bidang horizontal.
2. Sambungan :

- Beri sealant setinggi 12,5 mm atau secukupnya pada sudut pertemuan sambungan.
- Kemudian lapisi permukaan sealant dan permukaan sekitarnya dengan membrane.
- Bila sambungan mempunyai kemungkinan bergerak maka isikan joint seal secara padat kemudian
tutup sambungan tersebut dengan tape elastis atau bahan sejenis yang direkomendasi.

2
03I SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN SHEET MEMBRANE WATERPROOFING

- Kemudian tutup diatasnya dengan membrane yang direkatkan pada salah satu bidang yang
mempunyai kemungkinan pergerakan.

3. Lubang saluran ( Drainase ) : Lakukan seperti pada pekerjaan sambungan. Lakukan pemasangan
flashing selebar / sejauh 30 cm ke arah bidang horizontal dan 30 cm ke arah bidang vertikal.
D. Membrane :
- Jangan sekali-sekali memulai pekerjaan apabila pekerjaan persiapan ataupun penyambungan /
flashing belum diselesaikan dan dinyatakan sempurna secara tertulis yang ditandatangani oleh
Konsultan MK Lapangan.
- Kemudian laksanakan pelapisan dengan alat dan cara yang direkomendasikan pabrik pembuat.

Apabila pelaksanaan ternyata terputus/terhenti selama lebih dari 24 jam (1 hari), maka untuk melanjutkan
sambungan pekerjaan, terlebih dahulu harus dicuci dengan solvent, beri overlap selebar 30 cm pada
penyambungan pekerjaan lama dengan pekerjaan baru.

E. Protection Board
Umum : Pasang segera setelah liquid membrane terpasang dan cukup kering dengan perekat yang
direkomendasi oleh pembuat protection board. Gunakan lembaran-lembaran terbesar dari salah satu produk
yang akan digunakan.
Tidak diperkenankan menggeser/memindah-mindahkan jika sudah tertempel dalam posisi tertentu.

F. Screed protection

Kerjakan seperti yang diterangkan pada spesifikasi pekerjaan Plesteran untuk screed.
G. Di Bawah plat beton
1. Dasar Dak beton : Sebelum pemasangan panel, bidang kerja penerima lapisan kedap air dilapisi
dengan plastic sheeting, overlap pada akhir lembaran 10 cm minimum.
2. Panel : Tutup area di bawah plat beton pile cap, sumps, pits dan area dibawah elemen-elemen struktur
bawah lainnya dengan/ lapisan panel. Overlap pada akhiran 3 cm minimum.
Pada akhiran lantai, tekuk ke atas sampai ketinggian minimal 25 cm diatas ketinggian lantai. Kunci/kait
untuk mencegah pergeseran.
3. Penetrasi : Tutup sekeliling lubang-lubang sparing dengan sealant yang disyaratkan.
H. Di bawah / di baling dinding

1. Umum : Trowel coating yang sesuai (gel seal) untuk menutup lubang-lubang sparing, sesuai pekerjaan
pabrik pembuat.

3
03I SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN SHEET MEMBRANE WATERPROOFING

2. Panel :

a. Umum :
Pasang dengan alur-alur ke arah tegak, 1 layar, overlap minimal 10 cm.

Pemasangan sesuai petunjuk pabrik pembuat.

b. Pemotongan : Potong panel searah alur.

3. Lubang sparing / penetrasi


a. Lapis sekeliling lubang dengan potongan panel, overlap minimal 10 cm, sedemikian sehingga tidak
bergeser.
Tutup dengan sealant (gel seal).
b. Tie rods : Sekeliling lubang cukup ditutup sealant (gel seal).
4. Protection board : Panel dilindungi dari timbunan tanah urug.
I. Construction joints : Pasang waterstop sesuai persyaratan pabrik pembuatan lapisan kedap air (lapisan
panel selebar 40 cm di atas joints).

Uji Mutu

A. Pemasangan : Dilakukan oleh badan yang diberi lisensi khusus dari pabrik pembuat, dan sesuai dengan
persyaratan teknis pemasangan.
B. Pengujian :
1. Pengujian : Oleh Badan Penguji yang ditunjuk tidak mengurangi tanggung jawab Kontraktor,
Pelaksana Pemasangan ataupun pabrik pembuat bahan.
2. Bahan uji : Harus diidentifikasi, disimpan dan dilindungi dengan baik.
3. Kondisi lapangan :

a. Umum : Harus dipastikan, bahwa pelaksana pekerjaan adalah pada keadaan yang disyaratkan,
untuk memenuhi laik uji.

b. Pekerjaan lain : Periksa apakah pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait dan berdekatan (jenis bahan
dan sebagainya) telah terpengaruh / telah terganggu oleh waterproofing.

4. Pastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan kedap air :

Sesuai dengan persyaratan pabrik.

5. Test : Untuk melihat dan memperbaiki kebocoran.

6. Peninjauan akhir : Dilaksanakan setelah pelaksanaan pengujian dan perbaikan pekerjaan, untuk
kesesuaian dengan dokumen kontrak.

7. Laporan : diserahkan kepada Direksi Pengawas setelah di periksa oleh konsultan MK sebanyak 3 set.

4
03I SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN SHEET MEMBRANE WATERPROOFING

C.3. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat sampai dengan perbaikan pekerjaan te
2. Tersebut diterima oleh pemberi tugas. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak
mengganggu pekerjaan finishing lainnya. biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung
jawab kontraktor.
3. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
4. Apabila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula,
sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh pemberi tugas, biaya perbaikan
ditanggung oleh kontraktor

C.4.. PERSYARATAN PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan, kerapian, serta kebenaran metode
pemasangan.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Bagian dari Pekerjaan Plesteran

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

5
03J SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN FLUID APPLIED WATERPROOFING

S03J. PEKERJAAN FLUID


APPLIED WATERPROOFING
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :
‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN

KETENTUAN UMUM
- Kerjakan sheet membrane waterproofing di tempat, lengkap sebagaimana ditunjukkan dalam gambar, dan sesuai
spesifikasi dan Dokumen Kontrak lainnya.

LINGKUP PEKERJAAN
Pengadaan dan pelaksanaan lapisan kedap air sistem penggunaan cair (fluid applied waterproofing) yang lengkap
dan sesuai dengan yang disyaratkan dan disebutkan dalam Dokumen Kontrak.

REFERENSI
Kualifikasi Pekerja

- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan,
paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan
- Harus tersedia tenaga kerja terlatih yang memiliki skill yang dibutuhkan
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas, dan
perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya

C. SYARAT PELAKSANAAN
C.1. PERSYARATAN BAHAN
Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi.

Material

A. Water Proofing
1. Bahan liquid membrane
Digunakan type single component bitumen modified polyurethane.
2. Perlengkapan dan barang lainnya
Lem/perekat, thinner, seal, primer, tape, dan kebutuhan lainnya seperti yang disyaratkan oleh pabrik
pembuatnya.
B. Neoprene Sheet
Digunakan Neoprene sheet sebagaimana yang disetujui oleh pembuat waterproofing. Tahan cuaca dan
kelembaban, mempunyai sifat elastisitas yang tinggi, ketebalan 1,5 mm.
C. Polyester Mesh
Digunakan type woven uncoated fiberglass mesh atau type lain yang dapat disetujui oleh pembuat waterproofing.

1
03J SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN FLUID APPLIED WATERPROOFING

C.2. SYARAT PELAKSANAAN


3.1. Tinjauan Lapangan
A. Umum
Adakan tinjauan lapangan untuk meyakinkan bahwa :
- Area kerja bebas dari segala kotoran dan barang-barang lain yang mengganggu
- Area kerja tidak ada kerusakan yang berarti, yang dapat mengganggu penggunaan waterproofing.
Hasil tinjauan lapangan dilaporkan tertulis. Pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum area kerja sudah memenuhi
syarat-syarat yang ditetapkan.
B. Test Kelembaban
Test kelembaban dilakukan pada bidang-bidang vertikal dan horizontal, sesuai persyaratan pabrik pembuatnya.
C. Pipa dan conduit harus sudah terpasang secara pasti sesuai dengan perencanaan sehingga tidak terjadi
pemindahan-pemindahan yang dapat mengakibatkan pengulangan pekerjaan water proofing sebagian-
Sebagian.

3.2. Persiapan
A. Proteksi
Area kerja harus bebas dari lalu lintas orang atau kegiatan lain sebelum selesai dilakukan pemasangan
protection board.
B. Persiapan area kerja
1. Area kerja dibersihkan dari segala kotoran maupun minyak sehingga tidak akan mengganggu daya
lekatnya. Hal ini juga dilakukan selama masa pekerjaan berlangsung.
2. Keretakan
a. s/d 1,5 mm : diisi dan dilapisi dengan liquid membrane selebar 7,5 cm dengan ketebalan kering
1,5 mm.
b. Lebih dari 1,6 mm : Tepian retak diratakan dan diisi sealant atau liquid membrane sesuai anjuran
pabrik.
c. Lebih dari 3,22 mm harus ditutup dengan sealant.

3. Permukaan Metal
a. Umum : Bila mungkin, semua permukaan bagian metal yang terkait dilapisi waterproofing.
b. Metal Ferrous : Wire brushed atau sand blasted, kemudian dilapisi metal primer selama masa
tidak boleh lebih dari 8 jam setelah dibersihkan.
c. Galvanized Metal : Bersihkan secukupnya kemudian lapisi dengan metal primer. d.
Non ferrous metal : Bersihkan secukupnya kemudian lapisi dengan metal primer.
Setiap persiapan area kerja, harus mendapat/memperoleh persetujuan secara tertulis dari Konsultan MK dan
bila sudah dinyatakan baik dan sempurna baru kemudian pekerjaan selanjutnya dapat dilaksanakan.

3.3. Pelaksanaan
A. Umum
Campur dan gunakan bahan pada area kerja yang bersih sesuai spesifikasi dan yang disyaratkan oleh pabrik
pembuatnya.
B. Prime Coat
Dilapiskan pada permukaan beton atau metal yang akan diberi waterproofing, prime coat harus diulangi bila
setelah 3 hari belum dilapisi/ditutup lapisan akhir (membrane/top coat).
C. Flashing
1. Umum
Beri flashing pada pertemuan bidang vertikal dan horizontal, pada saluran dan tempat-tempat lainnya yang
akan diberi waterproofing. Flashing ini digunakan sekurang-kurangnya 10 cm melebar ke bidang vertikal
dan 10 cm melebar ke bidang horizontal.

2. Sambungan
a. Beri sealant setinggi 12,5 mm atau secukupnya pada sudut pertemuan sambungan bidang.
b. Kemudian lapisi permukaan sealant dan permukaan sekitarnya dengan liquid membrane setebal
1,5 mm ketebalan kering.

2
03J SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN FLUID APPLIED WATERPROOFING

c. Bila sambungan mempunyai kemungkinan bergerak maka lakukan langkah-langkah sebagai berikut
:
Tutup sambungan tersebut dengan tape yang tepat dan direkomendasi. Kemudian olesi diatasnya ±
0,75 mm ketebalan basah dengan liquid membrane dan letakkan kawat mesh diatasnya segera.
Setelah cukup kering baru pekerjaan pelapisan dilakukan secara keseluruhan.
3. Lubang Saluran (Drains)
Lakukan seperti pada pekerjaan sambungan. Lakukan pemasangan Flasing selebar/sejauh 30 cm kearah
bidang horizontal dan 30 cm kearah bidang vertikal.
4. Dalam pembuat flasing ini dapat pula material yang digunakan adalah Neoprene sheet sebagai
pengganti kawat mesh.
D. Liquid Membrane
1. Jangan sekali-sekali memulai pekerjaan apabila pekerjaan persiapan ataupun penyambungan/flashing
sudah diselesaikan dan dinyatakan sempurna secara tertulis yang ditanda tangani oleh Konsultan MK
Lapangan.
2. Kemudian laksanakan pelapisan/pengolesan dengan alat yang telah ditentukan
Apabila pelaksanaan ternyata terputus/terhenti selama lebih dari 48 jam (2 hari), maka untuk melanjutkan
sambungan pekerjaan, terlebih dahulu harus dicuci dengan solvent, beri overlap selebar 30 cm pada
penyambungan pekerjaan lama dengan pekerjaan baru, tapi harus tetap dipertahankan ketebalan
pelapisan yaitu 1,5 mm ketebalan kering.
E. Protection Board
1. Umum
Pasang segera setelah liquid membrane terpasang dan cukup kering dengan perekat yang
direkomendasikan oleh pembuat protection board. Gunakan lembaran-lembaran terbesar dari salah satu
produk yang akan digunakan. Tidak diperkenankan menggeser/memindah-mindahkan jika sudah tertempel
dalam posisi tertentu.
2. Pemakaian
Pergunakan ketebalan 0,35 mm untuk daerah yang akan dilindungi/ditutupi oleh pekerjaan lain, sehingga
tidak akan tersentuh/terganggu benda-benda lainnya.
Untuk penggunaan yang tidak ada pelindung tambahan, maka digunakan 2x 0,35 mm. Sambungan antar
lembaran protection board harus ditutup dengan tape. Kemudian permukaannya dicoating dengan sistem
hot applied bitominous sebagai top coats.
F. Perbaikan –perbaikan Setempat

Bersihkan permukaannya dengan solvent atau thinner sampai kering, kemudian di coating kembali seluruh
permukaan yang diperbaiki berikut existing disekitarnya dengan over lap 10 cm, lakukan dengan ketebalan 3
mm atau 1,5 mm melebihi existing.

G. Setiap tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan
MK lapangan, baru kemudian tahapan pekerjaan berikutnya boleh dipekerjakan.

3.4. Quality Control


A. Selama masa pelaksanaan, pembuat waterproofing atau perwakilan resminya harus memonitor jalannya
pekerjaan dan meyakinkan bahwa material dan jalannya pelaksanaan adalah tetap dan benar.
B. Test Kebocoran / air

Lakukan pengetesan sebelum dipasang protection board. Pengetesan dilakukan dengan mengisi air, setinggi 5
cm dari permukaan tertinggi sehingga seluruh bidang tergenang air. Setelah 2 x 24 jam (2 hari) periksa
ketinggian air pada tempat pengukuran yang sama, jika terjadi kebocoran maka lakukan perbaikan dan ulangi
lagi pengetesan tersebut.

C. Pemeriksaan Akhir

3
03J SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN FLUID APPLIED WATERPROOFING

Setelah seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan maka dilakukan pemeriksaan akhir dan dibuat laporan tertulis
yang ditanda tangani oleh Konsultan MK lapangan.

C.3. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat sampai dengan perbaikan pekerjaan te
2. Tersebut diterima oleh pemberi tugas. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak
mengganggu pekerjaan finishing lainnya. biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung
jawab kontraktor.
3. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
4. Apabila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula,
sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh pemberi tugas, biaya perbaikan
ditanggung oleh kontraktor

C.4.PERSYARATAN PENERIMAAN
Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan, kerapian, serta kebenaran metode pemasangan.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Bagian dari pekerjaan beton arsitektural dan plesteran

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

4
03K SPEKTEK PMLP- ARSITEKTUR - PEKERJAAN WATERPROOFING ADDICTIVE

S03K. PEKERJAAN
WATERPROOFING ADDICTIVE
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :
‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN

KETENTUAN UMUM
- Kerjakan waterproofing di tempat, lengkap sebagaimana ditunjukkan dalam gambar, dan sesuai spesifikasi dan
Dokumen Kontrak lainnya.

LINGKUP PEKERJAAN

Buat campuran beton kedap air atau waterproof pada bagian bangunan, lengkap sesuai spesifikasi dan dokumen
kontrak.

REFERENSI
Kualifikasi Pekerja
- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan,
paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan
- Harus tersedia tenaga kerja terlatih yang memiliki skill yang dibutuhkan
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas, dan
perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya

C. SYARAT PELAKSANAAN
C.1. PERSYARATAN BAHAN
Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi
Material
A. Waterproofing
a. Tanki Air ( Non Potable ) :
- Umum : merk ditentukan oleh perencana atau Setara.
- Bahan : ready mixed dicampur dengan bahan adonan beton dengan perbandingan volume sebagai
berikut :
- Campuran air/semen ratio maximum 0.45
- Campuran semen/beton 350 kg/kubik beton
- Campuran Everdure Caltite/beton 30 liter/kubik beton

C.2. PERSYARATAN PELAKSANAAN

3.1. Inspeksi
A. Umum : Periksa bagian yang akan diberi waterproofing, pastikan sudah sesuai. Buat laporan apabila ada
kejanggalan atau kondisi yang tidak menunjang untuk pelaksanaan. Tidak diperkenankan memulai
sebelum diperbaiki.
B. Pengujian Kelembaban : Pengetesan kedapan air harus dilaksanakan, agar dapat dipastikan bahwa
tingkat kadar air sudah sesuai persyaratan dari pembuat waterproofing.

1
03K SPEKTEK PMLP- ARSITEKTUR - PEKERJAAN WATERPROOFING ADDICTIVE

3.2. Persiapan

A. Perlindungan
1. Permukaan sekeliling : Lindungi dari kerusakan, dan cegah bahan-bahan lain masuk kedalam
drainase atau pipa masuk/keluar.

B. Persiapan Permukaan
1. Umum : Bersihkan kotoran, debu, oli, minyak, benda-benda lepas, karat yang akan melemahkan daya
rekat sistem waterproofing.
2. Pembersihan : Gunakan vacum cleaner untuk membersihkan segala macam kotoran pada saat
pemasangan.

3.3. Pengendalian Mutu di Lapangan


A. Umum : Harus ada pengawasan dari pembuat bahan atau perwakilan resminya pada waktu pelaksanaan.
B. Contoh Pemotongan :
Umum : Lakukan pengambilan contoh dilapangan dan perbaikan ditanggung oleh Kontraktor Pelaksana.

C.3. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat sampai dengan perbaikan pekerjaan Tersebut
diterima oleh pemberi tugas. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya. biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor.
2. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang te lah dilaksanakan
3. Apabila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula,
sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh pemberi tugas, biaya perbaikan
ditanggung oleh kontraktor

C.4. PERSYARATAN PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan, kerapian, serta kebenaran metode pemasangan..

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Bagian dari pekerjaan pengecoran GWT

Lapisan Waterproofing
m2

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

2
03L SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN SEALANT AND CAULKING_

S03L. PEKERJAAN SEALANT


AND CAULKING
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :
‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN

KETENTUAN UMUM
- Kerjakan sealant and caulking di tempat, lengkap sebagaimana ditunjukkan dalam gambar, dan sesuai spesifikasi
dan Dokumen Kontrak lainnya.

LINGKUP PEKERJAAN
Pengadaan dan pemasangan pekerjaan sealant dan caulking secara lengkap, seperti yang ditentukan dalam
dokumen kontrak.
REFERENSI
Kualifikasi Pekerja
- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan,
paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan
- Harus tersedia tenaga kerja terlatih yang memiliki skill yang dibutuhkan
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas, dan
perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya

C. SYARAT PELAKSANAAN
C.1. PERSYARATAN BAHAN
Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi

2.1. Silicone Sealant


A. Karakteristik bahan :
1. Type : Single component, low modulus silicone rubber.
2. Warna : Sesuai dengan warna material yang diberi sealant.

2.2. Multicomponent Non-Sag polyurethane Sealant


A. Karakteristik bahan :
1. Type : Two-part polyurethane based Sealant dengan bahan pewarna yang terpisah.
2. Warna : Sesuai dengan warna material yang diberi sealant.

2.3. Silicone Bath Sealant


A. Karakteristik bahan :
1. Type : Single component silicone rubber, mildew dan stain resistant.
2. Warna : Sesuai warna tile.

2.4. Pourable Polyurethane Sealant


A. Karakteristik bahan :
1. Type : Two-component, pour grade polyurethane sealant untuk horizontal, traffic bearing.
2. Warna : Sesuai warna pekerjaan yang diberi sealant.

1
03L SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN SEALANT AND CAULKING_

2.5. Acrylic Sealant

A. Karakteristik bahan :
1. Type : HDF-Acrylic Sealant, kombinasi dari acrylic polymers, dengan fleksibilitas yang cukup tinggi.
2. Warna : Sesuai dengan warna pekerjaan yang diberi sealant.

2.6. Acrylic-latex Coulking Compound

A. Karakteristik bahan : Non-bleeding acrylic emulsion, non staining, fleksibilitas yang cukup baik, pemakaian
dengan kwas.

2.7. Impregnated foam sealant

A. Karakteristik :
1. Type : Precompressed acrylic, mempunyai kandungan polyurethane foam.
2. Ketebalan : Sesuai kebutuhan lebar sambungan seperti yang diterangkan pada data produk.

2.8. Bahan Pelengkap

A. Cleaner : Tipe yang direkomendasi oleh pembuat bahan bidang kerja dan bahan sealant.
B. Primer/Sealer : Tipe yang direkomendasikan oleh pembuat bahan bidang kerja dan bahan sealant.
C. Tape Bond Breaker : Plastik tape, digunakan pada permukaan bersinggungan dimana sambungan harus
dikosongkan untuk keperluan penampilan bahan.
D. Backer Rod : Compressible rod polyurethane foam; polyethylene diperkuat dengan polyurethane foam; butyl
rubber foam atau neoprene foam; sebagaimana yang direkomendasikan pembuat bahan untuk kesesuaian
dan kelayakan terhadap karakteristik bahan; gunakan ukuran bentuk untuk kedalaman, patahan bidang
dasar sambungan.
E. Devider Strip : Gunakan untuk memisahkan dua jenis sealant yang berbeda.

C.2. SYARAT PELAKSANAAN

3.1. Mock up : Buatkan contoh terpasang sebagai standar pekerjaan, kerjakan untuk setiap jenis dan tipe
sambungan untuk mendapatkan persetujuan arsitek.

3.2. Persiapan Bidang Kerja

A. Bersihkan permukaan sambungan, buang kotoran, amankan finishing disekitarnya, hilangkan


kelembaban sesuai yang disyaratkan.

B. Haluskan dan beri pelindung pada permukaan sambungan dari beton dan pasang bata untuk mencegah
keluarnya bahan-bahan alkali; gunakan bahan muriatic acid kadar 5 %; netralisir dengan sejenis
campuran amonia; kemudian bersihkan/bilas dengan air bersih dan biarkan sampai kering.
C. Kasarkan permukaan bahan bidang kerja yang tidak porous, kecuali dinyatakan oleh pembuat material
bidang kerja dan memberikan daya lekat yang baik.

3.3. Pelaksanaan

A. Umum : Kerjakan seperti yang diinstruksikan pembuat bahan, kecuali yang dispesifikasi untuk
mendapatkan hasil pekerjaan yang lebih baik.
B. Persiapan :
1. Kerjakan Primer seperti yang disyaratkan, tidak diperkenankan mengotori permukaan lainnya yang
berdekatan.

2
03L SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN SEALANT AND CAULKING_

2. Pasangkan backer rod; pasangkan sesuai kebutuhan untuk menjaga ketebalan sealant yang
disyaratkan; pasangkan bond breaker tape untuk sambungan dangkal.
C. Pemasangan :
1. Kerjakan dengan cara-cara pemasangan yang dapat menghasilkan pekerjaan yang baik, padat,
menerus tanpa sambungan dan celah, tidak terdapat gelembung air; pada sambungan horizontal isikan
pada sudut pertemuan bidang horizontal dan vertikal dan tekan agar tidak terdapat gelembung udara
atau udara yang terjebak.
2. Tidak diperkenankan mengotori permukaan finishing disekitarnya; buang dan bersihkan bahan yang
salah penempatan dan mengotori pekerjaan disekitarnya; bersihkan tanpa merusak finishing
sekitarnya.
3. Pasangkan non-sag sealant dengan halus dan berbentuk cekung, merata dengan sudut pinggiran
sambungan; perhatikan perbandingan kedalaman dan lebar sealant seperti yang disyaratkan pembuat.
4. Biarkan sealant dan caulking compounds mengering sampai menghasilkan kekuatan yang maksimal,
melekat dengan sempurna dan mempunyai kekerasan permukaan yang sempurna; lindungi permukaan
yang belum mengering dari kotoran dan sentuhan fisik.

3.4. Pemakaian Caulking & Sealant

A. Umum : Pasangkan sealant pada celah-celah sambungan antara dua material berbeda yang dipasang
berdampingan, gunakan type sealant atas persetujuan perencana, kecuali pada tempat yang ditentukan di
bawah ini.
1. Sambungan exterior dan interior pada pasangan dinding atau finishing batuan, termasuk control joint
:gunakan silicone sealant atau multi component non-sag polyurethane.
2. Sambungan exterior pada sekeliling curtainwall, rangka skylight dan storefronts : gunakan silicone
sealant.
3. Sambungan interior pada sekeliling storefront : acrylic sealant.
4. Horizontal traffic bearing joint : pourable polyurethane sealant.
5. Sambungan lebih besar dari 25 mm, jika diperlihatkan dalam gambar detail.
6. Sambungan rapat pada sambungan miring dari material sejenis dan terhadap bahan yang berdekatan :
Acrylic-latex caulking compound.
7. Sambungan interior yang berhubungan dengan fixture dan finishing tile : Silicone bath sealant.

C.3. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat sampai dengan perbaikan pekerjaan te
2. Tersebut diterima oleh pemberi tugas. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya. biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor.
3. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
4. Apabila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai hasil
perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh pemberi tugas, biaya perbaikan ditanggung oleh kontraktor

C.4. PERSYARATAN PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan, kerapian, serta kebenaran metode pemasangan.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Bagian dari pekerjaan pintu dan jendela

3
03L SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN SEALANT AND CAULKING_

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

4
03M SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PROFIL ALUMINIUM

S03M. PEKERJAAN PROFIL


ALUMINIUM
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN
1. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, bahan dan peralatan meliputi pengiriman,
penyimpanan, pemasangan dan penerimaan.
2. Termasuk dalam pekerjaan asesoris kuningan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan termasuk alat
bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan aksesoris, sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik.

C. SYARAT PELAKSANAAN
C.1. PERSYARATAN BAHAN
Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi
Tabel Outline spesifikasi

a Lis profil aluminium hitam + plywood Frame : Aluminium profil 2.5x10cm, powder coating hitam semi gloss
+ kuningan type A pada Plafond/ Isi : Plat kuningan t. 1.2mm, lebar 10 cm bending 1 cm
Dinding Base plat kuningan : plywood t. 30mm, unfinished
Backing : Plywood 18mm (base untuk menempel ke dinding/plafond)

b Profil Aluminium 10x5cm Material : Profil Aluminium


Ukuran : profile 5x10 cm, t. 2mm
Finish : powder coating hitam semi gloss

c Lis profil alumunium hitam + plywood Frame : Aluminium profil 5x10cm, powder coating hitam semi gloss
+ kuningan type B pada Plafond Isi : Plat kuningan t. 1.2mm, lebar 40 cm bending 1 cm
Base plat kuningan : plywood t. 30mm
Backing : Plywood 18mm (base untuk menempel ke plafond)

MATERIAL
1. Semua barang-barang dan produk yang disebutkan dalam spesifikasi ini harus diadakan, bila tersedia dari
manufaktur lokal.
2. Material yang digunakan pada pasal ini harus betul-betul baru, kualifikasi terbaik dan bebas dari kerusakan dan
secara umum sesuai dengan standar SII dan/atau dengan standar dan persyaratan internasional yang setara,
menurut petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.
3. Bahan :
a. Lis profil aluminium hitam + plywood + kuningan type A pada Plafond/ Dinding :
- Material: Aluminium profil 2.5 x 10 cm (atau sesuai outline spek)
- Finish Aluminium: powder coating hitam (finish semi gloss)
- Isi: Plat kuningan tebal 1.2 mm, lebar 10 cm di bending 1 cm
- Base plat kuningan: plywood tebal 30 mm, unfinished
- backing: Plywood 18 mm (base untuk menempel ke dinding / plafond)
b. Profil aluminium 10x5 cm:
- Material: Profil Aluminium (atau sesuai outline spek)
- Ukuran: Tebal 2 mm, profile ukuran 5 x 10 cm
- Finish: hitam (finish semi gloss)

1
03M SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PROFIL ALUMINIUM

c. Lis profil alumunium hitam + plywood + kuningan type B pada Plafond :


- Material: Aluminium profil 5 x 10 cm (atau sesuai outline spek)
- Isi: Plat kuningan tebal 1.2 mm, lebar 40 cm di bending 1 cm
- Base plat kuningan: plywood tebal 30 mm
- backing: Plywood 18 mm (base untuk menempel ke plafond)
- Finish: powder coating hitam (finish semi gloss)

C.2 PERSYARATAN PELAKSANAAN


Kontraktor harus mengirimkan hal-hal berikut untuk persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas, dan
Perencana :
1. Shop drawing yang menunjukkan denah-denah, potongan-potongan, dan semua detail dengan pekerjaan-
pekerjaan terkait.
2. Sampel material harus mewakili keseluruhan sistem dan rencana serta desain pemasangan.
3. Tiga (3) sampel untuk setiap tipe untuk material dan warna yang diusulkan, termasuk aksesori-aksesori lain yang
diperlukan.
4. Fotokopi / salinan technical information dan instruksi pemasangan dari pabrik untuk semua material-material yang
dibutuhkan.

GAMBAR DETAIL PELAKSANAAN


1. Pelaksana Konstruksi wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan pada gambar
dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
2. Pelaksana Konstruksi wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam
gambar kerja / dokumen kontrak:
3. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara
pemasangan atau persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam gambar kerja / dokumen
kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
4. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan MK.

PEMASANGAN
1. Lis profil alumunium hitam + plywood + kuningan type A pada Plafond/ Dinding:
- Alumunium profil ukuran 2.5 x 10 cm disekrup ke plywood tebal 18 mm sebagai backing
- Jarak antar 2 aluminium profil ukuran 2.5 x 10 cm adalah 10 cm
- Antar 2 aluminium profil diisi dengan plat kuningan tebal 1.2 mm lebar 10 cm di bending di kedua sisi 1 cm
- Plat kuningan ditempel ke backingan plywood dengan lem synthetic rubber adhesive
- Plywood sebagai backing direkatkan ke dinding / plafon dengan sekrup atau alat sambung yang disepakati
- Perhatikan gambar kerja untuk detail ukuran dan sambungan antar material
2. Profil aluminium pada dinding / plafon:
- Profil aluminium berukuran 5x10 cm dengan tebal 2 mm difinish hitam semi gloss (sesuai outline spek
dan teknis pada gambar)
- Untuk menyambungkan profile aluminium 5x10 cm ke plafon/dinding, gunakan plywood tebal 18 mm
sebagai backing dan sambungkan dengan menggunakan sekrup
- Perhatikan gambar kerja untuk detail ukuran dan sambungan antar material
3. Lis profil alumunium hitam + plywood + kuningan type B pada Plafond:
- Alumunium profil ukuran 5 x 10 cm disekrup ke plywood tebal 18 mm sebagai backing
- Jarak antar 2 aluminium profil ukuran 5 x 10 cm adalah 40 cm
- Antar 2 aluminium profil diisi dengan plat kuningan tebal 1.2 mm lebar 40 cm di bending di kedua sisi 1 cm
- Plat kuningan ditempel ke backingan plywood dengan lem synthetic rubber adhesive
- Plywood sebagai backing direkatkan ke plafon dengan sekrup atau alat sambung yang disepakati
- Perhatikan gambar kerja untuk detail ukuran dan sambungan antar material

C.3. SYARAT PEMELIHARAAN


PENYIMPANAN DAN PERAWATAN

1. Kirimkan semua produk sesuai spesifikasi dalam kemasan asli tertutup dengan label lengkap berisi nama, tipe,
ukuran, warna yang asli dari fabricator dan grade seals yang tidak rusak.
2. Semua barang asesories harus disimpan di tempat yang terlindung dan aman sehingga terhindar dari segala jenis

2
03M SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PROFIL ALUMINIUM

kerusakan, baik sebelum dan selama pelaksanaan.

PERBAIKAN
Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing
lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

PENGAMANAN
1. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.
2. Apabila terjadi cacat, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai
hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan
ditanggung oleh Kontraktor.

C.4. SYARAT PENERIMAAN


Kontraktor harus memberikan garansi-garansi sebagai berikut:
1. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.
2. Garansi untuk kualitas kerja, ketepatan, kerapian, serta kebenaran metode pemasangan.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Trestank
Bh
Railling Besi Stainless Steel Ø 2"
m
Rangka Ornamen (Pipa 4 inch Terpasang) fin. Expoksi
Unit
Pagar Besi Hollow Finish Cat Black Doff
m2
Pintu Pagar Besi Hollow Finish Cat Black Doff
m2
Grill Besi Penutup Saluran
m2

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

3
03N SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PENUTUP ATAP

S03N. PEKERJAAN PENUTUP


ATAP
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :
‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -
Merujuk pada peraturan, ketentuan, dan standar yang berlaku dalam pekerjaan atap bitumen dengan material selulosa
bitumen, seperti:
a. Peraturan bangunan setempat yang mengatur konstruksi atap dan penggunaan material selulosa bitumen
b. Standar mutu dan spesifikasi material selulosa bitumen yang disarankan oleh produsen
c. Pedoman instalasi atap bitumen dengan material selulosa bitumen yang dikeluarkan oleh produsen
d. Ketentuan keamanan dan keselamatan kerja dalam pekerjaan konstruksi atap.

B. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan
dalam melaksanakan pekerjaan penutup atap dan pelindung panas sesuai dengan yang disebutkan dalam gambar
atau petunjuk Konsultan MK. Bahan penutup atap harus mendapat surat garansi dari pabriknya. Meliputi seluruh
pekerjaan sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

1. Pemasangan atap bitumen dengan material selulosa bitumen, meliputi:


a. Persiapan area kerja, termasuk membersihkan dan meratakan area yang akan dipasangi atap bitumen
2. Pemasangan rangka atap sebagai penopang utama atap, yang meliputi:
a. Pemasangan balok utama secara paralel dengan arah aliran air hujan
b. Pemasangan balok penopang yang menghubungkan balok utama
c. Pemasangan lembaran selulosa bitumen dengan ukuran 1,07 m x 0,4 m dan ketebalan 3 mm sesuai dengan
desain dan tipe "Borderline"
d. Lembaran selulosa bitumen dipasang secara bertumpuk dari bawah ke atas
e. Setiap lembaran diatur dengan rapat dan diikatkan menggunakan paku atau sekrup pada rangka atap
f. Penempelan dan penyambungan lembaran selulosa bitumen untuk membentuk lapisan atap yang rapat dan
tahan air
g. Bagian overlapping lembaran harus disambung secara rapat menggunakan lem perekat yang sesuai
h. Bagian tepi lembaran juga diikatkan dengan paku atau sekrup pada rangka atap
i. Pemasangan aksesori atap, seperti pelat sambungan, penutup tepi, dan ventilasi yang diperlukan sesuai
dengan spesifikasi dan desain
j. Penyelesaian detail, termasuk penutupan celah antara lembaran atap, perapihan sambungan, dan
perlindungan dari kerusakan fisik

C. SYARAT PELAKSANAAN DAN PENGUJIAN

C.1. PERSYARATAN BAHAN


Sesuaikan dengan outline spesifikasi.

1
03N SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PENUTUP ATAP

a. Bahan yang digunakan adalah lembaran selulosa bitumen dengan ukuran 1,07 m x 0,4 m dan tebal 3 mm sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
b. Selulosa bitumen harus memiliki mutu yang memenuhi standar kualitas, termasuk ketahanan terhadap cuaca ekstrem,
kebocoran air, dan daya tahan terhadap kerusakan fisik.

C.2. SYARAT PELAKSANAAN


a. Area kerja harus bersih, rata, dan siap untuk pemasangan atap bitumen
b. Pemasangan atap bitumen harus dilakukan oleh tenaga kerja yang terlatih, berpengalaman, dan
memahami teknik pemasangan atap bitumen dengan material selulosa bitumen
c. Proses pemasangan harus mengikuti prosedur yang benar, termasuk penempelan dan penyambungan
lembaran selulosa bitumen yang rapat, rapi, dan presisi
d. Pemasangan aksesori atap harus sesuai dengan spesifikasi dan desain yang ditetapkan

C.3. SYARAT PENGUJIAN DAN PENERIMAAN


Setelah pemasangan selesai, atap bitumen akan diuji untuk memastikan kualitasnya, termasuk:

a. Uji ketahanan terhadap air dan kebocoran dengan menggunakan metode uji air atau pengujian lain yang
sesuai
b. Pemeriksaan integritas dan kekuatan penyambungan lembaran atap untuk memastikan tidak ada
kebocoran atau retak
c. Hasil pengujian akan dievaluasi oleh pihak yang berwenang atau konsultan proyek dan harus memenuhi
standar yang ditetapkan sebelum dinyatakan diterima.
d. Pengukuran penutup atap dilakukan dengan perhitungan meter persegi.
e. Kontraktor harus memenuhi dasar aturan TKDN dan dibuktikan dengan menunjukkan sertifikat terkait.
f. Pembayaran dilakukan setelah penutup atap dipasang secara utuh, lengkap dengan detail dan
aksesoris (seperti rabung, talang air, dll), sebagaimana di detailkan pada gambar rencana. Kemudian,
dibuktikan tanpa ada kebocoran ataupun rembesan air ke dalam bangunan.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Pemasangan Rabung Atap
M
Pemasangan Lisplang GRC
M

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

2
03O SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PENGECATAN

S03O. PEKERJAAN
PENGECATAN
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN
LINGKUP PEKERJAAN
a. Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan cat (kecuali ditentukan lain) dan peralatan untuk melaksanakan
pekerjaan ini termasuk alat-alat bantunya dan alat angkutnya (bila diperlukan), ke tempat pekerjaan seperti yang
tercantum dalam gambar, uraian dan syarat teknis ini dan perjanjian kerja. Semua pengecatan harus mendapat
garansi tertulis (kartu garansi) dari pabrikan.
b. Pekerjaan yang termasuk:
- Persiapan permukaan, pembersihan
- Filler, sealer, primer, pekerjaan dasar
- Pekerjaan pengecatan dengan alat spray painted / kuas / rol pada seluruh bagian yang dimaksud
c. Bagian-bagian pengecatan:
- Dinding plesteran eksterior
- Dinding plesteran interior
- Plafon gypsum
- Kayu
d. Pengecatan yang dimaksud adalah semua pekerjaan pengecatan termasuk persiapan permukaan yang akan dicat
dan filler, primer, dasar, finish, serta pekerjaan lain yang terkait

REFERENSI
1. Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai dengan spesifikasi dari pabrik cat
yang bersangkutan.
2. Quality Assurance:
Produk yang digunakan harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman
yang sukses dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas dan perencana
3. Kualifikasi Pekerja
Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan
4. Harus tersedia tenaga kerja terlatih yang memiliki skill yang dibutuhkan
5. Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas, dan perencana
tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya
6. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut mengenai hal-hal menunjukkan kemurnian cat
yang digunakan, antara lain :
A. Segel kaleng
B. Tes laboratorium pabrik
C. Hasil akhir pengecatan
7. Hasil dari tes kemurnian ini harus mendapat rekomendasi tertulis dari produsen untuk diketahui Konsultan
Manajemen Konstruksi. Biaya tes tersebut menjadi tanggungan Kontraktor.
8. Sebelum memulai pengecatan, Kontraktor wajib menyerahkan 1 contoh bahan yang masih dalam kaleng, 3 contoh
bahan yang telah dicatkan pada permukaan plywood ukuran 40 x 40 cm dengan teknik duco lengkap PVC edging
di sudut – sudut sisi, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik.

1
03O SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PENGECATAN

9. Contoh kemasan harus diperlihatkan kepada PM / engineer dan semua cat yang digunakan harus sesuai dengan
sampel yang disetujui dan disuplai dalam kemasan asli dari pabrik
10. Extra stock:
- Jumlah: setelah pekerjaan selesai, kontraktor harus mengirim extra stock sebanyak 5% dari tiap-tiap
warna, tipe, dan keterangan-keterangan cat yang digunakan dalam bekerja
- Pengemasan: harus tertutup rapat dan tertera jelas label isi dan lokasi digunakan
- Tidak ada extra pembayaran terhadap extra stock ini

PENGIRIMAN / SUBMITTALS
1. Kontraktor harus mengirimkan kepada PM / Engineer beberapa hal berikut sebelum memulai pekerjaan:
- Contoh cat yang akan dipakai
- Fotocopy technical information dan instruksi pemasangan bahan dari pabrik
2. Kontraktor harus menyediakan mock-up pada dinding, untuk persetujuan warna dari Konsultan Manajemen
Konstruksi / pemberi tugas / perencana dengan wadah plat baja

PENYIMPANAN DAN PERAWATAN


1. Produk dikirim dalam keadaan tertutup dan terkemas dari pabrik, tanpa cacat dan pecah
2. Simpan semua kemasan diatas peninggian lantai dan tempat yang kering

JAMINAN PEMELIHARAAN
1. Kontraktor harus memberi jaminan pemeliharaan selama 6 bulan setelah serah terima pekerjaan

TESTING
Kontraktor harus menyediakan sampel pada mock-up baik untuk pengecatan interior maupun exterior pada pelaksanaan
dengan segera, untuk tujuan-tujuan testing. Sampel harus disimpan dalam kondisi aman dan utuh.

C. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1. Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi beserta
ketentuan/persyaratan jaminan pabrik untuk mendapatkan persetujuannya. Bahan yang tidak disetujui harus
diganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/ penggantian, bahan pengganti harus disetujui oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
3. Untuk pekerjaan cat di daerah terbuka, jangan dilakukan dalam keadaan cuaca lembab dan hujan atau keadaan
angin berdebu, yang akan mengurangi kualitas pengecatan dalam keadaan terlindung dari basah dan lembab
ataupun debu.
4. Permukaan bahan yang akan dicat harus benar-benar sudah dipersiapkan untuk pengecatan, sesuai persyaratan
pabrik cat dan bahan yang bersangkutan. Permukaan yang akan dicat harus benar-benar kering, bersih dari debu,
lemak/minyak dan noda-noda yang melekat.
5. Setiap pengecatan yang akan dimulai pada suatu bidang, harus mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen
Konstruksi. Sebelum memulai pengecatan, Kontraktor wajib melakukan percobaan untuk disetujui Konsultan
Manajemen Konstruksi.
6. Kontraktor tidak diperkenankan memulai suatu pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan/perbedaan di tempat
itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
7. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dan lain lainnya, maka Kontraktor harus segera
melaporkannya kepada Konsultan Manajemen Konstruksi
8. Kontraktor wajib memperbaiki/ mengulangi/ mengganti kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan
masa garansi, atas beban biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas
dan atau sesuai teknis pelaksanaan dari pabrik.

2
03O SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PENGECATAN

9. Apabila terdapat retak-retak pada bidang cat harus diperbaiki dengan plamir, diamplas, dan dicat kembali sampai
baik
10. Pemborong harus menyediakan cat cadangan untuk keperluan maintenance dan diserahkan kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi.

C.1. PERSYARATAN BAHAN


Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi

1. Cat harus mengandung bahan-bahan yang tidak beracun dan aman bagi kesehatan manusia, harus ramah
lingkungan, tidak berbau dan mengandung kadar VOC (Volatile Organic Compound) yang rendah.
2. Cat harus berasal dari pabrik yang menerapkan sistem manajemen lingkungan ISO 14001.

a. Cat Dinding Plesteran Interior


1. Semua bahan cat adalah kualitas terbaik, dan warna akan ditentukan kemudian.
2. Cat yang digunakan adalah:
- Cat akhir cat dinding interior jenis emulsion dengan finishing akhir matt.
- Cat dasar cat undercoat jenis emulsion 100% acrylic
3. Di cat 1x primer, 2x finish sampai disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi dan perencana
b. Cat Kayu Melamic
1. Semua bahan cat adalah kualitas terbaik, dan warna akan ditentukan kemudian.
2. Cat yang digunakan adalah:
- Cat melamic oil base, solvent base
- Finishing clear matt
3. Di cat 1x primer, 1x lapis cat transparan, 2x finish sampai disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi dan
perencana hasil matt
4. Material cat pelapis kayu yang digunakan tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3).
c. Cat Tekstur pada Dinding
1. Semua bahan cat adalah kualitas terbaik, dan warna akan ditentukan kemudian.
2. Cat yang digunakan adalah cat tekstur / kamprot.
3. Alat dan bahan lain yang dicampurkan untuk menjadi bahan kamprot, yaitu:
- Pasir tekstur kasar
- Semen putih
- Air
- Ember pengaduk pasir dan semen
- Roskan / trowel
- Jidar
- Triplek
- Kertas Semen
d. Cat Waterproof
1. Semua bahan cat adalah kualitas terbaik, dan warna akan ditentukan kemudian.
2. Cat yang digunakan adalah cat jenis waterproofing
3. Di cat 2-3x sampai disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi dan perencana
e. Cat Plafon Gypsum
1. Semua bahan cat adalah kualitas terbaik, dan warna akan ditentukan kemudian.
2. Cat yang digunakan adalah:
- Cat akhir cat plafon gypsum jenis emulsion warna putih dengan finishing akhir matt.
- Cat dasar cat undercoat jenis emulsion 100% acrylic
3. Di cat 1x primer, 2x finish sampai disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi dan perencana
f. Cat Dinding Plesteran Eksterior
1. Semua bahan cat adalah kualitas terbaik, dan warna akan ditentukan kemudian.
2. Cat yang digunakan adalah:
- Cat akhir cat dinding eksterior jenis emulsion dengan finishing akhir matt yang tahan cuaca.
- Cat dasar cat undercoat jenis emulsion 100% acrylic
3. Di cat 1x primer, 2x finish sampai disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi dan perencana
g. Cat Logam / Besi
1. Semua bahan cat adalah kualitas terbaik, dan warna akan ditentukan kemudian.
2. Cat yang digunakan adalah :
- Cat duco pada bahan logam dengan pelarut thinner finishing glossy
- Cat dasar primer

3
03O SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PENGECATAN

3. Di cat 1x primer, 2x finish sampai disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi dan perencana
4. Material cat tahan karat yang digunakan tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3).

C.2. SYARAT PELAKSANAAN


PEMERIKSAAN DAN PERSIAPAN
a. Persiapan Plaster / Dinding Beton
1. Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai yaitu setelah dinding batu bata diplester dan diaci dengan baik,
dinding harus ditunggu sampai betul-betul kering sekurang-kurangnya 2 minggu untuk memperoleh hasil
pengecatan yang baik
2. Setelah dinding bata tersebut kering. dinding lalu dibersihkan dan lubang-lubang pada dinding diisi dan
diratakan seluruhnya dengan plamir / filler
3. Setelah plamir / filler kering, permukaan dinding lalu di amplas hingga halus, licin dan rata, kemudian
dibersihkan debunya
4. Setelah itu dimulai pemberian lapisan lapisan cat alkali resistant sealer (1 lapis) kemudian baru diadakan
pengecatan lapis berikutnya sesuai dengan petunjuk pabrik
5. Pengecatan dilakukan 2-3 kali atau sampai kondisi sempurna dan disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi, perencana dan pemberi tugas
6. Apabila terdapat retak-retak pada bidang cat harus diperbaiki dengan plamir, diamplas kemudian dicat
kembali sampai baik
7. Khusus untuk pemakaian / setara tata cara pengecatan harus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh
produsen cat tersebut. semua pekerjaan pengecatan tersebut di atas harus dilakukan oleh sub kontraktor
yang merupakan ahlinya pada pekerjaan ini.
8. Pemborong harus menyediakan cat cadangan untuk keperluan maintenance dan diserahkan kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi / pemberi tugas
b. Persiapan Permukaan Kayu
1. Permukaan kayu diamplas sampai rata
2. Debu-debu dibersihkan sampai rata dan bersih
3. Kemudian didempulkan untuk meratakan permukaan dan diamplas lagi sampai rata
4. Dibersihkan lagi dari debu
c. Persiapan Permukaan Plafon
1. Setelah bahan langit-langit gypsum/calcium silicate sudah terpasang, permukaan langit - langit ( plafond
) dibersihkan dari berbagai macam kotoran, pertemuan lembaran gypsum / calcium silicate dan lubang-
lubang paku / skrup diisi dan diratakan dengan Compound + kain kassa + plamur Acrylic Wall Filler secara
merata dan rapih, untuk plafond beton memakai cat dasar Undercoat ( Alkali Resisting Primer ). Sebelum
diberi cat dasar, permukaan beton telah diplester halus dan diamplas.
2. Setelah plamur mengering, lalu diamplas halus sampai merata.
3. Setelah diamplas, lalu dibersihkan dan diberi cat dasar Alkali Resisting Primer
4. Setelah lapisan Alkali Resisting primer telah merata dan telah mengering, lalu diamplas halus. Bila pada
tempat-tempat tertentu masih berlubang / bergelombang, maka permukaan tersebut harus diberi plamur dan
diamplas kembali.
5. Setelah seluruh permukaan plafond diamplas halus, lalu diberi lapisan cat akhir memakai cat Emulsion
sampai benar benar rata dan sama warnanya.
6. Pengecatan halus menggunakan roller, sedangkan kuas hanya pada tempat-tempat tertentu saja.
7. Cara-cara pengecatan harus mengikuti petunjuk / spesifikasi yang dikeluarkan oleh Pabrik cat.
8. Aplikasi pengecatan, harus dilakukan oleh tenaga yang telah berpengalaman dan telah mendapatkan
rekomendasi atau Konsultan Manajemen Konstruksi dari produksi cat.
d. Persiapan Permukaan Metal Logam / Besi
1. Bersihkan semua permukaan sampai benar-benar bebas dari debu, oil, dan lemak dengan memakai power
cleaning (mechanical dan rinse)
2. Pada permukaan yang di galvanisasi gunakan pelarut untuk pembersihan awal kemudian beri permukaan
dengan phosporic acid. Perbaiki permukaan yang tergores sebelum proses dimulai
3. Biarkan sampai kering sebelum aplikasi pengecatan

C.3. METODE PENGECATAN


a. Cat Dinding Plaster

4
03O SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PENGECATAN

1. Lakukan pengecatan dengan cara terbaik, yang sesuai dengan prosedur dan teknik pengecatan. Dilakukan
kecuali spesifikasi lain. Jadi urutan pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan dasar dan tebal lapisan
penutup minimal sama dengan persyaratan pabrik. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak
bercucuran atau ada bekas - bekas yang menunjukkan tanda-tanda sapuan atau semprotan dan roller.
2. Kesiapan dinding dalam aplikasi cat harus didasarkan pada evaluasi pabrik cat yang dipilih atau ditunjuk.
3. Sapukan semua dasar dengan cat dasar memakai kuas. Penyemprotan hanya diijinkan dilakukan bila
disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi.
4. Pengecatan kembali dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang menutupi, atau lepas.
Pengulangan pengecatan dilakukan sebagaimana ditunjukkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, serta
harus mengikuti petunjuk dan spesifikasi yang dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.
5. Pembersihan permukaan harus mendapat persetujuan. Pekerjaan termasuk penggunaan ongkos, pencucian
dengan air, maupun pembersihan dengan kain kering.
6. Kerapian pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak mengotori dan mengganggu pekerjaan finishing la in, atau
pekerjaan lain yang sudah terpasang. Pekerjaan yang tidak sempurna diulang dan diperbaiki atas
tanggungan Kontraktor.
7. Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan dinding tersebut, maka harus diperhatikan permukaan
plesterannya
8. Permukaan plesteran harus datar dan sempurna sesuai dengan pola yang telah ditentukan.
9. Permukaan plesteran telah diberi lapisan aci dengan hasil yang rata dan halus.
10. Permukaan acian telah berumur 14 hari atau sesuai dengan ketentuan pabrik.
11. Permukaan acian tidak lembab yang ditunjukkan oleh alat ukur khusus yang sesuai dengan ketentuan pabrik.
12. Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala noda-noda atau kotoran/debu.
13. Bila pengecatan dilakukan di atas permukaan dinding tidak diplester, maka Kontraktor harus memeriksa
apakah permukaan dinding sudah bersih dari noda, seperti yang disyaratkan.
14. Setelah permukaan dinding siap untuk dicat, dilakukan pengecatan dengan lapisan-lapisan sebagai berikut:
a. 1 lapis Primer
b. 2-3 lapis tembok jenis emulsion (interior/eksterior)
15. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan alat kuas, roller ataupun spray, dimana penggunaan alat-alat
tersebut disesuaikan dengan keadaan lokasinya dengan mutu yang baik.
16. Cat dasar diberi pengencer berupa air bersih max 5-10%
17. Pelarut yang digunakan untuk cat akhir adalah air dengan kadar 20-30% untuk pengecatan dengan
menggunakan kuas ataupun roller, dan 30-40% untuk pengecatan dengan menggunakan spray gun
18. Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan terjadinya sentuhan-sentuhan selama 1
sampai 1.5 jam. Pengecatan akhir harus dilakukan secara ulang paling sedikit selama 2 (dua) jam kemudian.
b. Cat Kayu Melamic
1. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mengajukan contoh warna cat kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi dan Perencana untuk disetujui dan membuat mock-up diproyek.
2. Pekerjaan harus dikerjakan oleh Sub Kontraktor yang ahli dalam pengerjaan ini.
3. Hasil pengerjaan harus rapih, rata dan sama warnanya
4. Permukaan kayu diamplas sampai halus sempurna memakai amplas No. 180 searah serat kayu
5. Aplikasikan cat pernis dengan kuas, biarkan mengering, lalu amplas ambang dengan kertas amplas No. 400
6. Kuaskan plitur natural matt dan biarkan kering. Kemudian amplas ambang dengan kertas amplas No. 400,
lakukan tahap ini sebanyak 2 kali
7. Sebagai lapisan akhir, kuaskan plitur natural matt sampai merata dengan cara di spray.
c. Cat Tekstur pada Dinding
1. Lakukan pengecatan dengan cara terbaik, yang sesuai dengan prosedur dan teknik pengecatan. Dilakukan
kecuali spesifikasi lain. Jadi urutan pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan dasar dan tebal lapisan
penutup minimal sama dengan persyaratan pabrik. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak
bercucuran atau ada bekas - bekas yang menunjukkan tanda-tanda sapuan.
2. Kesiapan dinding dalam aplikasi cat harus didasarkan pada evaluasi pabrik cat yang dipilih atau ditunjuk.
3. Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan dinding tersebut, maka harus diperhatikan permukaan
plesterannya
4. Permukaan plesteran harus datar dan sempurna sesuai dengan pola yang telah ditentukan.
5. Permukaan plesteran telah diberi lapisan aci dengan hasil yang rata dan halus.
6. Lakukan teknik kamprot dengan menggunakan spray gun

5
03O SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PENGECATAN

d. Cat Waterproofing
1. Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai, aplikasikan semen instan pada permukaan plesteran yang tidak
rata atau berpori untuk mengurangi resiko kebocoran.
2. Gunakan supermesh atau polyester mesh di lapisan pertama cat waterproof yang masih basah apabila
sambungan memerlukan daya tahan ekstra.
3. Untuk mengisi celah lebar gunakan waterproof dan campuran pasir halus dengan perbandingan 1:1
4. Sebelum cat kering, lapisi cat dengan polyester mesh / supermesh. Tunggu kering untuk menambahkan
lapisan ke 2 dan 3
e. Cat Plafon Gypsum
1. Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai, aplikasikan compond untuk menutupi pori gypsum.
2. Pada bagian compound yang masih bergelombang dan tidak rata, lakukanlah pengamplasan dengan
gerakan yang searah dan berulang-ulang, jangan bolak-balik.
3. Aplikasikan cat dasar khusus material gypsum
4. Warnai dengan cat interior yang sesuai setelah lapisan cat dasar sudah kering.
5. Lakukan minimal 2 kali pengecatan untuk hasil maksimal
f. Cat Logam / Besi
1. Kontraktor harus memenuhi semua submittals sebelum pelaksanaan dan pernyataan bahwa komposisi cat
telah sesuai untuk pengecatan
2. Bidang kerja harus benar-benar siap untuk menerima pengecatan
a. Bersih dari debu, karat, minyak, dan kotoran lain
b. Bidang yang mengandung semen harus diratakan, ditambal, dan dihaluskan
3. Prosedur lengkap pengecatan pada segala dasar harus sesuai dengan rekomendasi petunjuk penggunaan
dari pabrik. Penambahan prosedur hanya dengan persetujuan perancang dan Konsultan MK
4. Pengecatan dengan sprayer penyemprot cat, kecuali tidak mungkin menggunakan sprayer, digunakan kuas
yang halus
5. Besi baja harus segera diberi meni setelah pekerjaan persiapan (pembersihan) selesai
6. Aplikasikan minimal lapis sesuai rekomendasi pabrik
7. Setiap kali cat akhir dilaksanakan, hindarkan terkena sentuhan.

C.4. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat sampai dengan perbaikan pekerjaan tersebut
diterima oleh pemberi tugas. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya. biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor.
2. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
3. Apabila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula,
sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh pemberi tugas, biaya perbaikan ditanggung
oleh kontraktor

C.5. PERSYARATAN PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari fabricator untuk kualitas ketahanan dan warna bahan cat selama 10 tahun.
2. Kontraktor harus memberi garansi tertulis 5 tahun terhadap kualitas dan hasil pekerjaan.
3. Extra stock:
a. Jumlah: setelah pekerjaan selesai, kontraktor harus mengirim extra stock sebanyak 5% dari tiap-tiap warna,
tipe, dan keterangan-keterangan cat yang digunakan dalam bekerja
b. Pengemasan: harus tertutup rapat dan tertera jelas label isi dan lokasi digunakan
c. Tidak ada extra pembayaran terhadap extra stock ini

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Pengecatan Dasar Tembok
m2

6
03O SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PENGECATAN

Pengecatan Tembok Interior


m2
Pengecatan Tembok Eksterior
m2
Pengecatan Plafond Gypsum
m2
Pengecatan Baja dengan Marine Besi (Zinc Chromate)
m2
Pengecatan Pelapisan Penutup Baja Marine Coating
m2

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

7
03P SPEKTEK PMLP- ARSITEKTUR - PEKERJAAN FIBER CEMENT CELLULOSE PADA DINDING DAN PLAFOND_OK

S03P. PEKERJAAN FIBER


CEMENT CELLULOSE PADA
DINDING DAN PLAFOND
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN
KETENTUAN UMUM
Sebelum pekerjaan lantai fiber cement Selulose dilaksanakan, maka :
- Kontraktor wajib melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap area lantai, dinding, dan plafon yang akan
dikerjakan, agar sesuai dengan Gambar Perencanaan.
- Pekerjaan dan bahan-bahan yang akan digunakan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dariKonsultan
Manajemen Konstruksi atau Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas.
- Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar Shop Drawing dan mengajukan
gambar tersebut keKonsultan Manajemen Konstruksi atau Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas untuk
diperiksa dan mendapatkan persetujuan.

LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan lantai fiber cement Selulose secara lengkap terpasang.
2. Kontraktor wajib mempelajari, menganalisa semua dokumen yang mengatur pekerjaan tersebut (RKS, Gambar
dan BQ) dan memperhitungkan semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan untuk
kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan dalam analisa harga satuan pekerjaan.
3. Bilamana terdapat perbedaan antara Gambar, RKS dan BQ maka akan ditentukan hal sebagai berikut:
- Jika terjadi perbedaan volume antara gambar dengan BQ, maka diputuskan untuk mengikuti volume
dalam gambar.
- Jika terjadi perbedaan spesifikasi antara RKS, Gambar dengan BQ, maka diputuskan untuk memilih
spesifikasi yang lebih tinggi dan menguntungkan owner.
4. Koordinasikan pemasangan fiber cement Selulose sesuai yang disyaratkan pabrik pembuat.
5. Kontraktor wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan serta dilengkapi
dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum memulai tahapan pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan
dari Konsultan Manajemen Konstruksi yang menyatakan bahwa tahapan pekerjaan tersebut dapat dilan jutkan
dalam bentuk form persetujuan.

REFERENSI
1. Quality Assurance:
Produk yang digunakan disini harus di produksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan memiliki pengalaman
dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi atau Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas.
2. Kualifikasi Pekerja
- Harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap pekerjaan ini selama pelaksanaan, paham
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan.
- Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus memiliki keahlian yang dibutuhkan.
- Tenaga kerja yang tidak memiliki keahlian atau kurang ahli, tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan
ini

1
03P SPEKTEK PMLP- ARSITEKTUR - PEKERJAAN FIBER CEMENT CELLULOSE PADA DINDING DAN PLAFOND_OK

PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN


1. Kontraktor harus menyimpan dan merawat bahan-bahan yang akan dipakai pada tempat kering, terlindung,
sehingga terhindar dari kerusakan yang tidak diinginkan
2. Fiber cement Selulose yang dikirim harus dalam keadaan tertutup dan terkemas dengan baik dari pabrik, tidak
boleh ada cacat ataupun yang pecah.
3. Simpan semua kemasan didalam gudang material yang lantainya kering, dan minimum 20 cm lebih tinggi dari
permukaan lantai gudang.

C. SYARAT PELAKSANAN
C.1. PERSYARATAN BAHAN
Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi

TABEL OUTLINE SPESIFIKASI


Fiber Cement Cellulose pada dinding, dan Plafon Pemasangan Dinding dan Plafon
Material : Fiber Cement Cellulose
Ukuran : 50 x 3050 x 11 mm dan 203 x 1500 x 11mm
Finish : Tekstur HaluS

1. Schedule untuk tipe dan ukuran fiber cement Selulose dijelaskan dalam spesifikasi material finishing arsitektur.
2. Contoh fiber cement Selulose beserta kemasan harus diperlihatkan kepadaKonsultan Manajemen Konstruksi atau
Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas dan semua keramik yang digunakan harus sesuai dengan sampel yang
telah disetujui dan dalam kemasan asli dari pabrik.
3. Warna yang dipakai secara visual harus sama pada semua kondisi.
4. Jangan memasang fiber cement Selulose yang patah, retak, warna yang pudar atau tidak memiliki finishing yang
baik. Hal-hal seperti ini akan ditolak.
5. Fiber cement Selulose Finish Texture Kayu: Setiap jenis dan merek, yang ditentukan dalam perencanaan,
terpasang lengkap.
6. Sanitary Sealant : untuk pertemuan deck dengan perlengkapan sanitary, single component silicon rubber produk
dow-corning, warna sesuai fiber cement Selulose.
7. Data Produk
8. Spesifikasi teknis dan petunjuk pemasangan dari pabrik
9. Dimensi dan finished surface seperti yang tertera dalam gambar arsitek

C.2. PERSYARATAN PELAKSANAAN

UMUM, PENGIRIMAN, SHOP DRAWING DAN MOCK UP


Kontraktor harus mengirimkan kepada Pemberi Tugas, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Perencana beberapa hal
berikut sebelum pekerjaan :
1. Mock up fiber cement Selulose pada setiap pola finishing lantai sesuai dengan gambar perencanaan.
2. Contoh-contoh harus mewakili keseluruhan sistem yang dipakai.
3. Sample dalam ukuran sebenarnya dan warna fiber cement Selulose yang diusulkan sebagai material approval.
4. Foto copy technical specification dari manufactur dan instruksi pemasangannya.
5. Shop drawing yang menunjukkan pola, metode pemasangan dan detail-detail terhadap pekerjaan atau bagian
yang terkait.
6. Pemasangan fiber cement Selulose pada area lantai, dinding, maupun plafon sesuai gambar arsitek
7. Adukan Semen (Thick Set): Seperti yang diterangkan pada spesifikasi pekerjaan adukan dan plesteran pengisi.

PERSIAPAN
Bersihkan bidang kerja, buang kotoran yang akan mengganggu daya lekat adukan atau perekat (adhesive mortar);
lakukan pengukuran bidang kerja, siapkan penempatan titik awal pemasangan atas persetujuan arsitek.

PEMASANGAN
1. Pasangkan center terhadap ruang untuk menghindari adanya lebar potongan yang tidak sama pada kedua tepi
akhiran; hindari adanya potongan lebar fiber Selulose lebih kecil dari ½ lebar panel deck
2. Kerjakan dengan garis sambungan (naad) benar-benar lurus dan tegak lurus, sejajar dengan dinding.

2
03P SPEKTEK PMLP- ARSITEKTUR - PEKERJAAN FIBER CEMENT CELLULOSE PADA DINDING DAN PLAFOND_OK

3. Tempatkan/pasangkan control joint, expansion joint dan perlengkapan tambahan lainnya sebelum pemasangan
penyelesaian dengan fiber cement Selulose.
4. Potong dan lubangi deck panel tanpa merusak bagian finishing permukaan; asah bekas potongan hingga halus,
gunakan batu pengasah atau gerinda.
5. Pasangkan lantai fiber cement Selulose setelah pekerjaan kordinasi seperti plumbing dan lainnya terpasang;
pasangkan panel deck hingga merapat pada fixture dengan ujungnya tersembunyi di bawah flange atau flashing.
6. Buat joint/naad dengan lebar 3 mm untuk panel deck umum. Pada sudut vertikal internal dan pada perpotongan
pasangan l dengan bahan lain agar dibuatkan control joint dan diisi dengan sealant atau grouting yang
dispesifikasi.

C.3. PERSYARATAN PEMBERSIHAN DAN PERLINDUNGAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak atau cacat, dan memeliharanya sampai dengan perbaikkan
pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga
tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
2. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.
3. Bersihkan permukaan setelah pemasangan; berikan perlindungan sampai hasil pekerjaan benar-benar kering dan
dapat menerima benturan tanpa kerusakan.
4. Apabila terjadi cacat, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai
hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan
ditanggung oleh Kontraktor.

C.4.. PERSYARATAN PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari fabrikator untuk kekuatan dan warna bahan fiber cement Selulose.
2. Kontraktor harus memberi garansi 5 tahun terhadap kualitas dan hasil pekerjaan, ketepatan dan kebenaran metode
pemasangan sesuai petunjuk dan instruksi pabrik pembuat.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Penutup atap Selulosa Bitumen, size 1070x400x3mm, warna abu
m2

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

3
03Q SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PLAFON GYPSUM

S03Q. PEKERJAAN PLAFON


GYPSUM
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur –

B. LINGKUP KEGIATAN
KETENTUAN UMUM
1. Pekerjaan penyelesaian baru dapat dikerjakan setelah semua pekerjaan instalasi yang harus dipasang diatas
langit-langit telah selesai dipasang dan diuji coba (tes)
2. Semua pekerjaan langit - langit harus rata, rapi, dan tidak bergelombang
3. Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak cacat, tidak basah, dan tidak melengkung
4. Peil ketinggian plafon harus sesuai rencana dalam gambar kerja

LINGKUP PEKERJAAN
1. Bagian ini mencakup ketentuan / syarat-syarat untuk pekerja, bahan / material, pengiriman, penyimpanan,
pemasangan dan penerimaan
2. Meliputi penyediaan bahan dan pemasangan plafon meliputi: panel gypsum board, compound tape, rangka
penggantung plafon, bahan-bahan pendukung lainnya, serta pemasangan rangka gantung dan panel plafon pada
tempat-tempat yang sesuai dengan gambar rencana. Lingkup pekerjaan ini mengikat dan berlaku untuk seluruh
pekerjaan langit-langit / plafon

REFERENSI
1. Semua pekerjaan harus merefer ke standar:
- ASTM C 1396 Standar board
- ASTM C 645 Metal stud, U channel, metal furring, rangka hollow
- ASTM C 475 Joint compound dan joint tape
- ASTM C 1002 Drywall screw
- ASTM C 840 Aplikasi dan finishing papan gypsum
- ASTM C754 Instalasi rangka metal papan gypsum menggunakan sekrup
- E1477 dan E1264 Humidity Resistant Humigard Plus
2. Untuk area lembab digunakan gypsum moistureshield sesuai dengan standar ASTM C 1396 dan dapat
dikategorikan sebagai water resistant gypsum backing board
3. Quality Assurance:
Produk yang digunakan harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman
yang sukses dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas dan perencana
4. Kualifikasi Pekerja
- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan,
paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan
- Harus tersedia tenaga kerja terlatih yang memiliki skill yang dibutuhkan
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas, dan
perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya

PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN


1. Material harus dikirim dalam pelindung tertutup atau kontainer dari pabrik dengan nama pabrik, warna, ukuran,
dan tipe

1
03Q SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PLAFON GYPSUM

2. Material harus dijaga dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan sesuai dengan instruksi pabrik.
3. Material harus disimpan dalam ruangan, ditutup, ditumpuk rata, terangkat dari lantai, dan terlindung dari air, yang
semuanya sesuai petunjuk pabrik
C. SYARAT PELAKSANAAN

C.1. PERSYARATAN BAHAN


Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi

Tabel Outline spesifikasi

a Plafond Gypsum + Rangka Material : Gypsum board


Ukuran 122x244cm, t. 9mm
Rangka : Hollow Aluminium 40 x 40 mm

b Plafond Gypsum WR + Rangka Material : Gypsum board WR


Ukuran 122x244cm, t. 9mm
Rangka :Hollow Aluminium 40 x 40 mm

c Plafond Gypsum WR Dekoratif + Material : Gypsum board WR


Rangka Ukuran 122x244cm, t. 9mm
Rangka :Hollow Aluminium 40 x 40 mm
Finish: Cat Tekstur Kayu

A. MATERIAL DAN KOMPONEN


a. Gypsum board
1. Material yang digunakan dalam bagian ini harus secara menyeluruh sesuai dengan peraturan dan standar-
standar yang disebut disini, dan/atau setara dengan peraturan-peraturan dan standar-standar internasional,
yang disetujui oleh pemberi tugas, Konsultan Manajemen Konstruksi dan perencana
2. Pemasangan papan gypsum staggered dengan jarak overlap 60 cm
3. Rangka langit-langit menggunakan hollow alumunium 4x4 cm. Rangka hollow dipasang dengan modular
60x60 cm
4. Jarak maksimal threaded rod (dia 4.5 mm) adalah 120 cm
5. Sekrup pengencang sistem ceiling gypsum plasterboard berupa hubungan rata (flush) untuk menghasilkan
permukaan kontinyu yang halus yang ideal untuk segala bentuk dekorasi
6. Dipakai baja atau gesper metal penggantung yang dapat disetel agar seluruh sistem langit-langit dapat tetap
rata permukaannya dan pendukung aksesoris lainnya yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
7. Sekrup untuk memasang plasterboard harus anti karat
8. Tipe ceiling dan polanya harus sesuai dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas,
dan perencana
9. Menggunakan material ramah lingkungan yaitu tidak mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3)
antara lain asbes, dan/atau memiliki ekolabel.

b. Gypsum board water resistant


1. Material yang digunakan dalam bagian ini harus secara menyeluruh sesuai dengan peraturan dan standar-
standar yang disebut disini, dan/atau setara dengan peraturan-peraturan dan standar-standar internasional,
yang disetujui oleh pemberi tugas, Konsultan Manajemen Konstruksi dan perencana
2. Panel gypsum memiliki ketebalan 9 mm tipe plasterwood water resistant dengan kisi-kisi recessed, sesuai
dengan persetujuan konsultan pengawas, pemberi tugas dan perencana
3. Rangka langit-langit menggunakan hollow alumunium 4x4 cm. Rangka hollow dipasang dengan modular
60x60 cm
4. Jarak maksimal threaded rod (dia 4.5 mm) adalah 120 cm
5. Sekrup pengencang sistem ceiling gypsum plasterboard berupa hubungan rata (flush) untuk menghasilkan
permukaan kontinyu yang halus yang ideal untuk segala bentuk dekorasi.
6. Dipakai baja atau gesper metal penggantung yang dapat disetel agar seluruh sistem langit-langit dapat tetap
rata permukaannya dan pendukung aksesoris lainnya yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik

2
03Q SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PLAFON GYPSUM

7. Sekrup untuk memasang plasterboard harus anti karat


8. Tipe ceiling dan polanya harus sesuai dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas,
dan perencana
9. Menggunakan material ramah lingkungan yaitu tidak mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3)
antara lain asbes, dan/atau memiliki ekolabel.

B. SISTEM PLAFON
Bahan gypsum board:
1. Finish gypsum : cat jenis acrylic emulsion fungus resistance untuk area interior dan weathershield untuk
exterior.
2. Finish gypsum WR: cat waterproof
3. Ukuran : 1200 x 2400 mm

4. Tebal : 9 mm

5. Fire rating : 30 menit

6. Material : 100% natural gypsum

7. Area lembab : moistureshield gypsum board, kelembaban sampai 95%

8. List W angle : 2x2 shadow gap

Rangka Penggantung:

1. Rangka : hollow alumunium galvanized 4x4 cm.

2. Sistem pasang : concealed grid

3. Aksesoris : saddle clip, suspension bracket, threaded rod, soffit cleat dan wall angle

4. List plafon : W-section (shadow line effect)

5. Finishing gap : jointing compound, joint tape / corner flex tape

C. PRODUK
1. Panel gypsum board: lihat spesifikasi material arsitektur
2. Rangka plafon harus menggunakan standar material yang sama dengan panelnya (satu sistem), yang terdiri dari:
- hollow alumunium 4x4 cm tebal 0.4 mm
- Saddle clip
- Suspension bracket
- threaded rod
- soffit cleat
- wall angle
- Produk: lihat spesifikasi material arsitektur.

GYPSUM
Gypsum board yang dipakai adalah ukuran 122 x 244 cm, tebal 9 mm. Finishing Gypsum Board di cat sesuai dengan
Pasal PEKERJAAN CAT, juga harus memiliki daya tahan terhadap bahaya kebakaran minimal 30 menit. Untuk area
lembab adalah dengan moistureshield gypsum board

RANGKA LANGIT-LANGIT
Rangka langit-langit menggunakan hollow alumunium 4x4 cm dan 4x2 cm, tebal 0.4 mm. Rangka hollow dipasang
dengan modular 60x60 cm untuk plafon datar sedangkan untuk drop ceiling mengikuti pola gambar atau sesua i
ketentuan pabrik gypsum.

BAJA PENGGANTUNG
Dipakai baja atau gesper metal penggantung yang dapat disetel agar seluruh sistem langit-langit dapat tetap rata
permukaannya, setelah sistem-sistem lainnya ikut terpasang (mekanikal,

3
03Q SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PLAFON GYPSUM

elektrikal) dan sebagainya.


CONTOH-CONTOH
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyerahkan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi. Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai pedoman/standar bagi
Konsultan Manajemen Konstruksi untuk menerima/memeriksa bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke lapangan.

4
03Q SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PLAFON GYPSUM

C.2. PERSYARATAN PELAKSANAAN

PENGIRIMAN (SUBMITTALS)
Kontraktor harus mengirimkan kepada pemberi tugas, Konsultan Manajemen Konstruksi, dan perencana hal-hal berikut:.
1. Shop drawing yang menunjukkan:
- Penunjukkan layout
- Detail insert dan hanger spacing, serta fastening
- Metode spasi / penyetelan untuk semua main dan cross runner
- Detail-detail perubahan level
- Detail pemasangan pada ceiling di daerah perlengkapan (fixture) ceiling
- Posisi untuk manhole (inspection manhole)
- Gambar-gambar koordinasi yang menunjukkan koordinasi ME dan/atau perlengkapan plumbing dan
fixture (lampu sprinkler dan sebagainya) bila ada, serta design ceiling dan konstruksinya
2. Contoh material dan ukuran sebenarnya yang menunjukkan pola dan warna
3. Mock-up yang mewakili sistem pemasangan ceiling
4. Fotocopy lengkap spesifikasi teknis dari pabrik termasuk detail instruksi untuk pemasangan material

PEMERIKSAAN
1. Periksa area yang dijadwalkan akan dipasang unit ceiling penggantung ini untuk mengetahui ketidakrataan,
ketidaksamaan dan lembab yang mungkin mempengaruhi kualitas dan pelaksanaan pekerjaan
2. Berilah tanda dan perkiraan kemungkinan celah untuk akses dan lokasi yang sulit sebelum pemasangan
3. Jangan memasang ceiling mendahului pekerjaan-pekerjaan mekanikal dan elektrikal, diperlukan pemeriksaan
sampai kesiapan menyeluruh telah dilakukan dan pekerjaan-pekerjaan lain tersebut telah selesai seluruhnya
4. Kontraktor harus memasang panel gypsum plasterboard dan aksesori-aksesorisnya sesuai dengan instruksi dari
pabrik, shop drawing dan spesifikasi ini
5. Bila terdapat rekomendasi dari pabrik memiliki perbedaan berarti dari spesifikasi disini, harus memakai
rekomendasi dari pabrik kecuali bahwa spesifikasi disini harus diberlakukan sesuai petunjuk Konsultan Manajemen
Konstruksi dan pemberi tugas

PEMASANGAN RANGKA PLAFON DAN PENGGANTUNGNYA


1. Papan gypsum sesuai dengan standard ASTM C 1396
2. Fixing, pekerjaan sambungan dan material untuk finishing serta aksesorisnya sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik
3. Pekerjaan papan gypsum disarankan boleh dipasang hanya setelah bangunan telah tertutup / terlindung dari
cuaca
luar. Lindungi terhadap kelembaban yang ekstrim di lapangan, misal akibat genangan air di sekitar lokasi
pemasangan
4. Saat memotong gypsum usahakan jangan merusak kertas pelapisnya
5. Pastikan ppan gypsum terpasang pada rangka dengan level yang sama satu dengan yang lain secara akurat
6. Saat memasang sekrup gypsum, jangan sampai merobek kertas papan gypsum dan terbenam terlalu dalam.
7. Jangan gunakan papan yang telah robek / rusak kertasnya
8. Saat mengaplikasikan sambungan papan gypsum, lakukanlah sesuai dengan ketentuan untuk sambungan papan
gypsum
9. Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton dan atau atap dengan menggunakan penggantung
dari logam galvanized suspension / kawat seng BWG 14 yang dapat diatur ketinggiannya dan dibuat sedemikian
rupa sehingga seluruh rangka dapat melekat dengan baik dan kuat pada pelat beton dan tidak dapat berubah -
ubah bentuk lagi.
10. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus dan waterpass, tidak
ada bagian yang bergelombang dan batang-batang rangka harus saling tegak lurus.
11. Rangka tersebut mempertimbangkan beban mechanical electrical equipment yang terletak di plafon.

PENERAPAN DAN FINISHING GYPSUM BOARD


1. Aplikasikan 3 lapisan (coat) jointing compound untuk mendapatkan non-craacking joint system
2. Gunakan sekrup khusus gypsum (25 mm)
3. Jarak pemasangan sekrup:
- Bagian tepi papan gypsum @150 mm
- Bagian tengah papan gypsum @230 mm

5
03Q SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PLAFON GYPSUM

- Jarak maksimum dari ujung / tepi papan: 50 mm.

PEMBERSIHAN
Setelah seluruh pekerjaan selesai, bersihkan panel ceiling dari bekas telapak tangan, kotoran, lemak, dan benda-benda
asing lain. Kemudian telah siap difinish sesuai dengan yang dispesifikasikan

C.3.. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan perbaikan pekerjaan tersebut diterima
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor
2. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
3. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai
hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan
ditanggung oleh Kontraktor.

C.4. SYARAT PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Pemasangan harus rapi dan tidak bergelombang
2. Kontraktor harus memberikan garansi tertulis dari pabrik pembuat gypsum plafond dan garansi tertulis dari
kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan, dan kebenaran metode pemasangan

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Pemasangan rangka furing untuk plafond hollow 40 x 40 mm
m2
Plafond modul gypsum board t=9 mm
m2
Plafond gypsum WR board t=9 mm
m2

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

6
03R SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PLAFON PLYWOOD FIN. HPL

S03R. PEKERJAAN PLAFON


PLYWOOD fin. HPL
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur –

B. LINGKUP KEGIATAN
KETENTUAN UMUM
1. Pekerjaan penyelesaian baru dapat dikerjakan setelah semua pekerjaan instalasi yang harus dipasang diatas
langit-langit telah selesai dipasang dan diuji coba (tes)
2. Semua pekerjaan langit - langit harus rata, rapi, dan tidak bergelombang
3. Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak cacat, tidak basah, dan tidak melengkung
4. Peil ketinggian plafon harus sesuai rencana dalam gambar kerja

LINGKUP PEKERJAAN
1. Bagian ini mencakup ketentuan / syarat-syarat untuk pekerja, bahan / material, pengiriman, penyimpanan,
pemasangan dan penerimaan
2. Meliputi penyediaan bahan dan pemasangan plafon meliputi: panel plywood/multipleks 18 mm, compound tape,
rangka penggantung plafon, bahan-bahan pendukung lainnya, serta pemasangan rangka gantung dan panel
plafon pada tempat-tempat yang sesuai dengan gambar rencana. Lingkup pekerjaan ini mengikat dan berlaku
untuk seluruh pekerjaan langit-langit / plafon

C. SYARAT PELAKSANAAN

C.1. PERSYARATAN BAHAN


Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi

Tabel Outline spesifikasi

1. Plywood
Ukuran : 2400 x 1120 x 18 mm
Warna : Natural Kayu
Finish : -"
2. High Pressure Laminates (HPL)
Material : High Pressure Laminated
Tipe : TH 123 AA Troy Oak
Ukuran : 1220 mm x 2440 x 0.7 mm
Tipe : Conwood Ceiling Border
Warna : Natural Kayu

RANGKA LANGIT-LANGIT
Rangka langit-langit menggunakan hollow alumunium 4x4 cm dan 4x2 cm, tebal 0,25-0,7 mm. Rangka hollow dipasang
dengan modular 60x60 cm untuk plafon datar sedangkan untuk drop ceiling mengikuti pola gambar atau sesua i
ketentuan pabrik gypsum.

1
03R SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PLAFON PLYWOOD FIN. HPL

BAJA PENGGANTUNG
Dipakai baja atau gesper metal penggantung yang dapat disetel agar seluruh sistem langit-langit dapat tetap rata
permukaannya, setelah sistem-sistem lainnya ikut terpasang (mekanikal,
elektrikal) dan sebagainya.

CONTOH-CONTOH
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyerahkan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi. Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai pedoman/standar bagi
Konsultan Manajemen Konstruksi untuk menerima/memeriksa bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke lapangan.

C.2. PERSYARATAN PELAKSANAAN

PENGIRIMAN (SUBMITTALS)
Kontraktor harus mengirimkan kepada pemberi tugas, Konsultan Manajemen Konstruksi, dan perencana hal-hal berikut:.
1. Shop drawing yang menunjukkan:
- Penunjukkan layout
- Detail insert dan hanger spacing, serta fastening
- Metode spasi / penyetelan untuk semua main dan cross runner
- Detail-detail perubahan level
- Detail pemasangan pada ceiling di daerah perlengkapan (fixture) ceiling
- Posisi untuk manhole (inspection manhole)
- Gambar-gambar koordinasi yang menunjukkan koordinasi ME dan/atau perlengkapan plumbing dan
fixture (lampu sprinkler dan sebagainya) bila ada, serta design ceiling dan konstruksinya
2. Contoh material dan ukuran sebenarnya yang menunjukkan pola dan warna
3. Mock-up yang mewakili sistem pemasangan ceiling
4. Fotocopy lengkap spesifikasi teknis dari pabrik termasuk detail instruksi untuk pemasangan material

PEMERIKSAAN
1. Periksa area yang dijadwalkan akan dipasang unit ceiling penggantung ini untuk mengetahui ketidakrataan,
ketidaksamaan dan lembab yang mungkin mempengaruhi kualitas dan pelaksanaan pekerjaan
2. Berilah tanda dan perkiraan kemungkinan celah untuk akses dan lokasi yang sulit sebelum pemasangan
3. Jangan memasang ceiling mendahului pekerjaan-pekerjaan mekanikal dan elektrikal, diperlukan pemeriksaan
sampai kesiapan menyeluruh telah dilakukan dan pekerjaan-pekerjaan lain tersebut telah selesai seluruhnya
4. Kontraktor harus memasang panel plywood dan aksesori-aksesorisnya sesuai dengan, shop drawing dan
spesifikasi ini
5. Bila terdapat rekomendasi dari pabrik memiliki perbedaan berarti dari spesifikasi disini, harus memakai
rekomendasi dari pabrik kecuali bahwa spesifikasi disini harus diberlakukan sesuai petunjuk Konsultan Manajemen
Konstruksi dan pemberi tugas

PEMASANGAN RANGKA PLAFON DAN PENGGANTUNGNYA

1. Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton dan atau atap dengan menggunakan penggantung
dari logam galvanized suspension / kawat seng BWG 14 yang dapat diatur ketinggiannya dan dibuat sedemikian
rupa sehingga seluruh rangka dapat melekat dengan baik dan kuat pada pelat beton dan tidak dapat berubah -
ubah bentuk lagi.
2. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus dan waterpass, tidak
ada bagian yang bergelombang dan batang-batang rangka harus saling tegak lurus.
3. Rangka tersebut mempertimbangkan beban mechanical electrical equipment yang terletak di plafon.

PENERAPAN DAN FINISHING HPL


1. Pastikan permukan bersih dan rata.
2. Aplikasikan perekat sesuai dengan petunjuk produk HPL.
3. Tempelkan HPL sesuai gambar kerja.

PEMBERSIHAN

2
03R SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PLAFON PLYWOOD FIN. HPL

Setelah seluruh pekerjaan selesai, bersihkan panel ceiling dari bekas telapak tangan, kotoran, lemak, dan benda-benda
asing lain. Kemudian telah siap difinish sesuai dengan yang dispesifikasikan

C.3.. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan perbaikan pekerjaan tersebut diterima
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor
2. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
3. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai
hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan
ditanggung oleh Kontraktor.

C.4. SYARAT PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Pemasangan harus rapi dan tidak bergelombang dan mendapat persetujuan dari konsultan MK.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Plafond Plywood Finish HPL
m2

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

3
03S SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU UPVC

S03S. PEKERJAAN KUSEN DAN


PINTU UPVC DAN BESI
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :
‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN
KETENTUAN UMUM
Sebelum melakukan pekerjaan kusen dilakukan, maka:
- Kontraktor wajib mengadakan pemeriksaan dan pengukuran agar diketahui kondisi di lapangan
- Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan yang akan digunakan dan membuatkan mock-
up untuk mendapatkan persetujuan pemberi tugas dan perencana
- Bahan yang cacat tidak boleh digunakan, bahan yang dipasang harus sesuai dengan contoh yang sudah disetujui
pemberi tugas dan perencana
- Kontraktor harus membuat shop drawing

LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk
terlaksananya pekerjaan ini sehingga mendapatkan hasil yang baik.
2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan pada daun pintu Besi &
Unplasticized Poly Vinyl Chloride (UPVC) , seperti yang ditunjukan / disyaratkan dalam detail gambar

C. SYARAT PELAKSANAAN
C.1. PERSYARATAN BAHAN
Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi

1. Semua 'hardware' yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis.
Bila terjadi perubahan atau penggantian 'hardware' akibat dari pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan
hal tersebut kepada Pemberi tugas untuk mendapatkan persetujuan.

2. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat unplasticized polyvinyl chloride (UPVC)
berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap anak kunci.

3. Perlengkapan Pintu Dan Jendela

Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu. Semua pintu menggunakan peralatan kunci dengan type sesuai gambar
yang ada sebagai berikut :
1. Handle type finishing satin
2. Engsel type finishing satin
3. Casement type finishing satin
4. Lockcase & lockset type finishing satin
5. Grendel tanam tipe finishing satin
6. Accessories pengunci
7. Door Stopper type finishing satin

C.2.. PERSYARATAN PELAKSANAAN


1. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang setinggi 90 cm dari lantai, atau
sesuai petunjuk Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas.

1
03S SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU UPVC

2. Untuk pintu-pintu panil pada umumnya menggunakan engsel pintu tipe Butt & Pivot Hinges. Jumlah engsel yang
dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 Kg.
3. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan Perencana.

C.3. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan perbaikkan pekerjaan tersebut diterima
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.
3. Sesudah pekerjaan kosen alumunium, permukaan kosen harus dijaga terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena
cairan-cairan dan benda-benda lain yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya.
4. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai
hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan
ditanggung oleh Kontraktor.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Pintu Tipe P1:
Unit
Glass Door Double Swing, UPVC, size 1618x2059 mm
(Lengkap terpasang + Aksesoris)
Pintu Tipe P2:
Unit
Single Swing Door, UPVC, size 900x2400 mm
(Lengkap terpasang + Aksesoris)
Pintu Tipe P3:
Unit
Single Swing Door, UPVC, size 1100x2400 mm
(Lengkap terpasang + Aksesoris)
Cubicle Toilet CT1:
Unit
Cubicle Toilet, Phenolic Boardi, size 1800x2000x3 mm
(Lengkap terpasang + Aksesoris)
Jendela Tipe J1:
Unit
Top Hung with Lever Handle, UPVC, size 1213x1370 mm
(Lengkap terpasang + Aksesoris)
Jendela Tipe J2:
Unit
Top Hung with Lever Handle, UPVC, size 2400x1370 mm
(Lengkap terpasang + Aksesoris)
Jendela Tipe J3:
Unit
Top Hung with Lever Handle, UPVC, size 1150x1370 mm
(Lengkap terpasang + Aksesoris)
Jendela Tipe J4:
Unit
Double Sliding Atas Bawah, UPVC, size 2000x1200 mm
(Lengkap terpasang + Aksesoris)
Boven Tipe BV1:
Unit
Boven Jungkit, UPVC, size 600x400 mm
(Lengkap terpasang + Aksesoris)
Pintu Tipe P4:
Unit
Single Swing Door, Besi, size 1000x2200 mm
(Lengkap terpasang + Aksesoris)
Pintu Tipe P5:
Unit
Double Swing Door, Besi, size 1580x2200 mm
(Lengkap terpasang + Aksesoris)

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan

2
03S SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU UPVC

Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.
-000-

3
03T SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN KACA

S03T. PEKERJAAN CERMIN


A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :
‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN

KETENTUAN UMUM
Sebelum melakukan pekerjaan bronze mirror pada dinding dilakukan, maka:
- Kontraktor wajib mengadakan pemeriksaan dan pengukuran agar diketahui ukuran area yang akan dipasang
bronze mirror
- Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan yang akan digunakan dan membuatkan mock-
up untuk mendapatkan persetujuan pemberi tugas dan perencana
- Bahan yang cacat tidak boleh digunakan, bahan yang dipasang harus sesuai dengan contoh yang sudah disetujui
pemberi tugas dan perencana
- Kontraktor harus membuat shop drawing

LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini termasuk semua tenaga kerja, material, aksesoris, peralatan dan segala hal yang diperlukan untuk
kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan cermin sesuai dengan spesifikasi dan gambar termasuk pengiriman,
penempatan, perlindungan dan pengetesan material selama proses pelaksanaan.
2. Meliputi penyediaan bahan-bahan kaca dan cermin pekerjaan arsitektur di dalam bangunan, aksesori yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan termasuk penyediaan sealant, persiapan dan pemeriksaan bagian -
bagian yang akan dipasang kaca dan cermin serta pemasangan kaca dan cermin.
3. Bilamana terdapat perbedaan antara Gambar, RKS dan BQ maka akan ditentukan hal sebagai berikut:
- Jika terjadi perbedaan volume antara gambar dengan BQ, maka diputuskan untuk mengikuti volume
dalam gambar.
- Jika terjadi perbedaan spesifikasi antara RKS, Gambar dengan BQ, maka diputuskan untuk memilih
spesifikasi yang lebih tinggi dan menguntungkan owner.
4. Kontraktor wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan serta dilengkapi
dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum memulai tahapan pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan
dari Konsultan Manajemen Konstruksi yang menyatakan bahwa tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan
dalam bentuk form persetujuan.

REFERENSI
1. Semua pekerjaan harus merefer pada standar NI-3-1970, dan SII 0189-78.
2. Quality Assurance:
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan
mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.l
3. Kualifikasi Pekerja
- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan,
paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan
- Harus tersedia tenaga kerja terlatih yang memiliki skill yang dibutuhkan
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas, dan
perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya
PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN

1
03T SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN KACA

1. Material harus dikirim dalam pelindung tertutup atau kontainer dari pabrik dengan nama pabrik, warna, ukuran,
dan tipe.
2. Kontraktor harus menyimpan dan merawat bahan-bahan yang akan dipakai pada tempat kering, terlindung,
sehingga terhindar dari keretakan, pecah, cacat atau kerusakan lainnya yang tidak diinginkan

C. SYARAT PELAKSANAAN

C.1. PERSYARATAN BAHAN


Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi

TABEL OUTLINE SPESIFIKASI


a Cermin Kaca Toilet
Material : Cermin t.3-6mm
Ukuran : sesuai gambar
Finish : bevel

C.2. SYARAT PELAKSANAAN


PENGIRIMAN (SUBMITTALS)
1. Kontraktor harus mengirimkan contoh bahan yang akan dipakai lengkap dengan teknikal spesifikasi dan label dari
pabrik pembuat
2. Mengirimkan shop drawing yang menunjukkan sistem pemasangan panel dan sistem sambungan / hubungan
dengan bagian-bagian lain untuk kemudian disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi
Gambar-gambar tersebut dibuat dengan skala yang cukup besar sehingga memudahkan pemeriksaan.
Pemasangan panel tidak boleh dilaksanakan sebelum shop drawing di atas mendapat persetujuan tertulis dari
Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas dan perencana
3. Mengirimkan schedule pemasangan yang dikoordinasikan dengan bagian-bagian terkait lain pada area yang sama
untuk disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi.
4. Material harus dikirim dalam pelindung tertutup atau kontainer dari pabrik dengan nama pabrik, warna, ukuran dan
tipe
5. Kontraktor harus menyimpan dan merawat bahan-bahan yang akan dipakai pada tempat kering, terlindung dan
ventilasi secukupnya
PENERAPAN / PEMASANGAN
1. Bidang yang akan ditempel cermin dilapisi dengan plywood tebal 18 mm
2. Bubuhkan lem khusus cermin di beberapa titik pada permukaan plywood.
3. Lapisi sealant di sekeliling tepi cermin

C.3. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat sampai dengan perbaikan pekerjaan tersebut diterima
oleh pemberi tugas. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor.
2. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
3. Apabila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai hasil
perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh pemberi tugas, biaya perbaikan ditanggung oleh kontraktor

C.4. PERSYARATAN PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari pabrik pabrik cermin
2. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan, kerapian, serta kebenaran metode pemasangan.

2
03T SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN KACA

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Pasang Mirror glass t= 5 mm (Kaca cermin) 50 x 100 cm
m2

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

3
03U SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING HOMOGENOUS TILE GRANITE TILE

S03U. PEKERJAAN LANTAI DAN


DINDING HOMOGENOUS TILE /
GRANITE TILE
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN

KETENTUAN UMUM
Sebelum pekerjaan finishing lantai dilaksanakan, maka :
- Kontraktor wajib melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap bidang lantai yang akan dikerjakan, agar
sesuai dengan Gambar Perencanaan.
- Lapisan waterproofing harus sudah selesai dipasang untuk area-area toilet, dan area-area lainnya yang berkaitan
dengan area basah.
- Pekerjaan dan bahan-bahan yang akan digunakan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Manajemen Konstruksi atau Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas.
- Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar Shop Drawing finishing lantai dan
mengajukan gambar tersebut ke Konsultan Manajemen Konstruksi atau Konsultan Manajemen Konstruksi atau
Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas untuk diperiksa dan mendapatkan persetujuan.

LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan homogenous tile secara lengkap terpasang.
2. Kontraktor wajib mempelajari, menganalisa semua dokumen yang mengatur pekerjaan tersebut (RKS, Gambar
dan BQ) dan memperhitungkan semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan untuk
kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan dalam analisa harga satuan pekerjaan.
3. Bilamana terdapat perbedaan antara Gambar, RKS dan BQ maka akan ditentukan hal sebagai berikut:
- Jika terjadi perbedaan volume antara gambar dengan BQ, maka diputuskan untuk mengikuti volume
dalam gambar.
- Jika terjadi perbedaan spesifikasi antara RKS, Gambar dengan BQ, maka diputuskan untuk memilih
spesifikasi yang lebih tinggi dan menguntungkan owner.
4. Koordinasikan pemasangan lantai dengan pekerjaan lantai homogenous tile sesuai yang disyaratkan pabrik
pembuat.
5. Kontraktor wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan serta dilengkapi
dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum memulai tahapan pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan
dari Konsultan Manajemen Konstruksi yang menyatakan bahwa tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan
dalam bentuk form persetujuan.
6. Kemampuan produksi homogenous tile / granite tile minimal 5.000 m2/ hari, dan harus dapat memenuhi target
pelaksanaan.

REFERENSI
1. Seluruh pekerjaan harus sesuai standar-standar yang ditetapkan dalam :
- ASTM C 1028.84
- ASTM C 241
- SII 00023-73 Ceramic Tile

1
03U SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING HOMOGENOUS TILE GRANITE TILE

- NI-19 1970
- PVBB 19970
- PVBI 1972

2. Quality Assurance:
Produk yang digunakan disini harus di produksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan memiliki pengalaman
dan diterima olehKonsultan Manajemen Konstruksi atau Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas.

3. Kualifikasi Pekerja
- Harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap pekerjaan ini selama pelaksanaan, paham
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan.
- Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus memiliki keahlian yang dibutuhkan.
- Tenaga kerja yang tidak memiliki keahlian atau kurang ahli, tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan
ini

PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN


1. Kontraktor harus menyimpan dan merawat bahan-bahan yang akan dipakai pada tempat kering, terlindung,
sehingga terhindar dari keretakan, pecah, cacat atau kerusakan lainnya yang tidak diinginkan
2. Keramik dan homogeneous tile yang dikirim harus dalam keadaan tertutup dan terkemas dengan baik dari pabrik,
tidak boleh ada cacat ataupun yang pecah.
3. Simpan semua kemasan keramik dan homogeneous tile didalam gudang material yang lantainya kering, dan
minimum 20 cm lebih tinggi dari permukaan lantai gudang.

C. SYARAT PELAKSANAAN
C.1. PERSYARATAN BAHAN
Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi

BAHAN KERAMIK DAN HOMOGENEOUS TILE


1. Schedule untuk tipe dan ukuran keramik dan homogeneous tile dijelaskan dalam spesifikasi material finishing
arsitektur.
2. Contoh keramik dan homogeneous tile beserta kemasan harus diperlihatkan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi atau Konsultan Manajemen Konstruksi atau Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas dan semua
keramik yang digunakan harus sesuai dengan sample yang telah disetujui dan dalam kemasan asli dari pabrik.
3. Stok Cadangan :
- Setelah pekerjaan pemasangan keramik selesai dikerjakan, kontraktor harus memberikan stok cadangan
keramik dan homogeneous tile sebanyak 5% dari tiap-tiap warna, tipe, dan keterangan-keterangan
keramik dan homogeneous tile yang telah dipasang.
- Pengemasan harus tertutup rapat dan tertera jelas label dengan isi dan lokasi digunakan.
- Untuk pengadaan stok cadangan keramik dan homogeneous tile ini tidak ada penambahan biaya diluar
kontrak dan tidak dapat di klaim sebagai pekerjaan tambah.
4. Warna yang dipakai secara visual harus sama pada semua kondisi.
5. Keramik dan homogeneous tile yang digunakan pada area basah harus memiliki water absorption antara 0,5 %
atau kurang.
6. Keramik dan homogeneous tile yang digunakan bukan pada area basah harus memiliki water absorption antara
0,5 % sampai 3 %.
7. Semua keramik dan homogeneous tile untuk area lantai harus dari jenis non-slip atau structure.
8. Toleransi :
- Kerataan dari setiap permukaan ubin : 1,0 mm diagonal.
- Terhadap lebar setiap ubin : 0,6 %
- Terhadap panjang pada 2 sisi berlawanan setiap ubin : 0,8 mm
9. Jangan memasang keramik dan homogeneous tile yang patah, retak, warna yang pudar atau tidak memiliki
finishing yang baik. Hal-hal seperti ini akan ditolak.
10. Untuk keramik dan homogeneous tile heavy duty kekuatan tekan minimal 250 kg/cm².

2
03U SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING HOMOGENOUS TILE GRANITE TILE

BAHAN PEREKAT HOMOGENOUS TILE


1. Sesuai yang direkomendasikan oleh pabrik.
2. Rekomendasi merk : lihat spesifikasi material arsitektur
3. Perekat : disesuaikan untuk daerah basah dan daerah kering.

BAHAN GROUTING NAAD KERAMIK DAN HOMOGENEOUS TILE


1. Sesuai yang direkomendasikan oleh pabrik grouting untuk keramik dan homogeneous tile harus memiliki warna
yang sama dengan warna keramik.
2. Rekomendasi merk : lihat spesifikasi material arsitektur
3. Grouting : disesuaikan untuk daerah basah dan daerah kering.

C.2. SYARAT PELAKSANAAN

PERSIAPAN, PENGIRIMAN, SHOP DRAWING DAN MOCK UP


Kontraktor harus mengirimkan kepada Pemberi Tugas, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Perencana beberapa hal
berikut sebelum pekerjaan :
1. Mock up keramik dan homogeneous tile pada setiap pola finishing lantai sesuai dengan gambar perencanaan.
2. Contoh-contoh harus mewakili keseluruhan sistem yang dipakai.
3. Sample dalam ukuran sebenarnya dan warna keramik atau homogeneous tile yang diusulkan sebagai material
approval.
4. Foto copy technical specification dari manufactur dan instruksi pemasangannya.
5. Shop drawing yang menunjukkan pola, metode pemasangan dan detail-detail terhadap pekerjaan atau bagian
yang terkait.

PEMERIKSAAN
1. Kontraktor harus mengkoreksi semua permukaan yang tidak sesuai berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut :
- Permukaan harus kuat, kering, bersih, dan bebas dari minyak, kotoran, dan sebagainya.
- Pertemuan, angker, pengait, penggantung untuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal pada atau dibelakang
lantai keramik atau homogeneous tile sebelum keramik atau homogeneous tile dipasang.
- Dinding-dinding toilet, pantry, dan area basah lainnya harus dipastikan memiliki pasangan trasraam
setinggi 1,5 m dari permukaan lantai.
2. Pemeriksaan semua permukaan yang akan dipasang keramik dan homogeneous tile, alas dan perlengkapan yang
diperlukan sebelum memulai pekerjaan, deviasi dalam toleransi yang diijinkan untuk permukaan yang akan
dipasang keramik dan homogeneous tile.
Perbedaan maximum pada permukaan vertikal adalah 4,0 mm dalam panjang 2,4 meter.

PEMASANGAN
1. Umum
- Layout : pola harus digelar untuk memungkinkan pengaturan keramik atau homogeneous tile dengan
pemotongan yang minimum. Ukuran-ukuran harus dikontrol untuk menghindari pengaturan lebih kecil dari
setengah (½) ukuran keramik atau homogeneous tile.
- Penempatan : keramik atau homogeneous tile harus dipasang sesuai gambar untuk semua lantai dan area
dinding, permukaan harus lurus dan rata terhadap garis acuan yang diinginkan. Naad atau siar-siar harus
saling tegak lurus.
- Penempatan keramik atau homogeneous tile harus sedapat mungkin mengurangi pemotongan ke arah
pasangan terbaik. Perubahan fractional dalam ukuran-ukuran tanpa mengganggu kesatuan hubungan
lebar masih diijinkan. Bila dibutuhkan, keramik atau homogeneous tile dipotong dengan peralatan yang
sesuai dan permukaan harus dihaluskan. Keramik atau homogeneous tile yang rusak dan jelek harus
diganti.

3
03U SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING HOMOGENOUS TILE GRANITE TILE

- Jangan memulai pekerjaan bila pekerjaan-pekerjaan lain masih lalu-lalang di dalam area pemasangan.
2. Keramik dan homogeneous tile untuk Lantai
- Ratakan permukaan yang kasar dan tidak rata dengan peralatan plesteran.
- Dengan hati-hati pasang keramik atau homogeneous tile dengan benar dan rata di permukaan lantai
sesuai dengan yang diinginkan.
- Gunakan alat waterpass untuk mengecek apakah pasangan keramik atau homogeneous tile dilantai
tersebut sudah dalam posisi rata atau tidak, termasuk terhadap pertemuan antar sesama keramik atau
homogeneous tile dengan bahan material lainnya.
- Untuk pemasangan lantai keramik atau homogeneous tile di area basah seperti toilet, pemasangan
keramik atau homogeneous tile tersebut harus dimiringkan menuju ke floor drain untuk mendapatkan
sloping drainase yang baik..
3. Mortar Bed
- Terapkan adukan dengan tekanan ke seluruh area yang tidak lebih dari pada permukaan yang dapat
ditutup oleh keramik atau homogeneous tile dimana adukan masih plastis.
- Terapkan dengan rata tanpa berlubang.
- Sisir atau ratakan adukan tanpa menimbulkan lubang dalam 10 menit sebelum keramik atau
homogeneous tile dipasang.
- Tebal bantalan adukan adalah sekitar 10 mm sampai 15 mm.
4. Pengaturan Keramik atau Homogeneous TIle
- Sebelum dipasang, keramik atau homogeneous tile harus di rendam dalam air terlebih dahulu sampai
dengan kondisi jenuh.
- Tekan keramik atau homogeneous tile dengan secukupnya pada adukan yang masih plastis.
- Ratakan ke arah permukaan yang benar.
- Tekan dan ketok keramik atau homogeneous tile untuk mendapatkan minimum 80% permukaan adukan
tertutup pada setiap unit keramik atau homogeneous tile tersebut.
- Aturlah keramik atau homogeneous tile sebelum pemasangan sehingga bagian sudut setiap keramik atau
homogeneous tile rata dengan bagian sudut keramik atau homogeneous tile disebelahnya.
- Berilah adukan tambahan bila masih kurang rata, pengisian dengan semen murni tidak diijinkan.
5. Grout
1. Penuhi naad dengan maksimum grout.
2. Sebelum grout diberi, goreslah naad-naad tersebut.
3. Isi naad atau siar dengan grouting dan ratakan.
4. Grouting harus memiliki kesamaan warna, rata, tanpa berlubang, dan sebagainya.
5. Rekomendasi merk : lihat spesifikasi material
6. Grouting : disesuaikan kebutuhan dan lokasi.

TOLERANSI PEMASANGAN
Level toleransi dan toleransi kerataan :
1. Proyeksi terhadap tinggi antara 2 keramik atau homogeneous tile adalah 0,5 mm.
2. Kerataan dan kelurusan vertikal pada 2 meter tepi lurus adalah 4 mm.
3. Lebar naad : 2,6 mm atau 2 tepi keramik atau homogeneous tile.

C.3. PROTEKSI DAN PEMBERSIHAN


1. Bersihkan permukaan sedapat mungkin setelah penyelesaian grouting.
2. Bersihkan grouting yang tidak rapi dengan acid atau bahan kimia sesuai rekomendasi petunjuk dari pabrik
pembuatnya.
3. Bersihkan semua permukaan keramik atau homogeneous tile dengan air bersih sebelum dan sesudah pemakaian
bahan kimia. Jangan biarkan acid atau chemical cleaner memasuki floor drain. Gosoklah permukaan seluruh
keramik atau homogeneous tile dengan kain yang lembut.
4. Pekerjaan selesai bila sudah bersih dan bebas dari bintik-bintik, ngelotok, retak atau keramik tergores.
5. Tutup ruangan terhadap lalu-lintas dan pekerjaan-pekerjaan lain selama pemasangan, setidak-tidaknya 3 (tiga) hari
setelah pekerjaan selesai.
6. Bila terjadi dimana terdapat lalu-lintas atau pekerjaan lain, pemasangan keramik atau homogeneous tile dilindungi
dengan lapisan plywood.

4
03U SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING HOMOGENOUS TILE GRANITE TILE

C.4. PERSYARATAN PEMELIHARAAN DAN PERLINDUNGAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak atau cacat, dan memeliharanya sampai dengan perbaikkan
pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga
tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
2. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.
3. Sesudah pekerjaan keramik atau homogeneous tile, permukaan tile harus dijaga terhadap kemungkinan-
kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda lain yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan
sebagainya.
4. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai
hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan
ditanggung oleh Kontraktor.

C.5. PERSYARATAN PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari fabrikator untuk kekuatan dan warna bahan keramik atau homogeneous tile.
2. Kontraktor harus memberi garansi 5 tahun terhadap kualitas dan hasil pekerjaan, ketepatan dan kebenaran metode
pemasangan sesuai petunjuk dan instruksi pabrik pembuat.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN

Pasangan lantai keramik uk. 30x30 cm finish polished m2

Pasangan lantai keramik uk. 30x30 cm, finish matt m2

Pasangan lantai granit uk. 120x240 cm, finish polished m2

Pasangan lantai granit uk. 120x240 cm, finish matt m2

Pasangan dinding keramik uk. 60x60 cm, finish polished m2

Pasangan dinding keramik uk. 40x40 cm, finish polished m2

Pasangan dinding keramik uk. 30x60 cm, finish polished m2

Pasangan dinding keramik uk. 30x30 cm, finish polished m2

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

5
03V SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PEMASANGAN SANITAIR

S03V. PEKERJAAN
PEMASANGAN SANITAIR
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN

KETENTUAN UMUM
Sebelum pekerjaan pemasangan sanitary dilaksanakan, maka :
- Kontraktor harus meneliti gambar gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk,
pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detil detil sesuai gambar.
- Bila ada perbedaan/ kelainan harus melaporkan pada Konsultan MK, dan tidak dibenarkan memulainya jika
terdapat kelainan/perbedaan di tempat itu.
- Selama pelaksanaan harus selalu dilakukan pemeriksaan dan pengujian untuk kesempurnaan hasil.
- Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/menganti jika terdapat kerusakan selama masa pelaksanan dan
masa garansi atas biaya kontraktor, selama rusak bukan disebabkan pemilik.

LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan pemasangan saniter dan kelengkapan saniter secara lengkap terpasang.
2. Kontraktor wajib mempelajari, menganalisa semua dokumen yang mengatur pekerjaan tersebut (RKS, Gambar
dan BQ) dan memperhitungkan semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan untuk
kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan dalam analisa harga satuan pekerjaan.
3. Bilamana terdapat perbedaan antara Gambar, RKS dan BQ maka akan ditentukan hal sebagai berikut:
- Jika terjadi perbedaan volume antara gambar dengan BQ, maka diputuskan untuk mengikuti volume
dalam gambar.
- Jika terjadi perbedaan spesifikasi antara RKS, Gambar dengan BQ, maka diputuskan untuk memilih
spesifikasi yang lebih tinggi dan menguntungkan owner.
4. Kontraktor wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan serta dilengkapi
dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum memulai tahapan pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan
dari Konsultan Manajemen Konstruksi yang menyatakan bahwa tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan
dalam bentuk form persetujuan.

REFERENSI
1. Quality Assurance:
Produk yang digunakan harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman
yang sukses dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas dan perencana
2. Kualifikasi Pekerja
- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan
- Harus tersedia tenaga kerja terlatih yang memiliki skill yang dibutuhkan
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas, dan
perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya

1
03V SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PEMASANGAN SANITAIR

PENGIRIMAN, PENYIMPANAN, PENJADWALAN


Bahan Dikirim dalam kemasan asli pabrik, belum dibuka, mencantumkan nama pabrik, nomor type, warna, lokasi
pemasangan. Template dan backplate : sediakan sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan lengkap
dengan titik-titik pemasangan.
Kontraktor harus mengirimkan kepada Pemberi Tugas, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Perencana
beberapa hal berikut sebelum pekerjaan :

1. Sample sesuai dengan list dibawah dengan perlengkapannya, setiap jenis 1 buah.
2. Data Produk berupa Spesifikasi, catalog, data teknis dan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat.
3. Shop Drawing yang menunjukan lokasi, dimensi, metoda dan detail pemasangan; serta hubungannya
dengan pekerjaan lain yang terkait dan atau berada didekatnya, seperti : perpipaan, lampu, counter,
finishing dinding dan lantai.

C. SYARAT PELAKSANAAN

C.1. PERSYARATAN BAHAN MATERIAL


Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan homogenous tile secara lengkap terpasang. Sanitari
fixture harus dilengkapi fitting-fitting, stop kran dan perlengkapannya . Untuk pemilihan peralatan dan asesoris dilihat
dalam Lampiran Daftar Sanitair Schedule/Spesifikasi Teknis.

C.2. PERSYARATAN PELAKSANAAN


PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Periksa bidang kerja, apakah pekerjaan plumbing sudah selesai dan siap menerima pekerjaan sanitary. Lakukan
pengukuran permukaan pekerjaan plumbing untuk disesuaikan dengan rencana penempatan sanitary dan
perlengkapannya.
2. Pekerjaan sanitary dan perlengkapannya tidak boleh dimulai sebelum kordinasi penempatan mendapat persetujuan
pengawas.

PEKERJAAN PEMASANGAN
1. Kerjakan seperti yang disyaratkan dalam dokumen kontrak, ikuti petunjuk-petunjuk teknis dari pabrik pembuat.
2. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman.
3. Untuk material yang dipasang kedinding bata/beton dilakukan dengan memasang fiser terlebih dahulu.
4. Sekrup-sekrup harus terbuat dari stainless steel.
5. Pada pemasangan wastafel dinding terlebih dahulu dibor kemudian diberi fiser yang disesuaikan dengan berat
wastafel itu sendiri.
6. Tempat yang akan dipasang alat-alat saniter tersebut diatas harus diperiksa kembali, apakah masih sesuai dengan
gambar perencana apabila alat-alat tersebut kelak sudah terpasang.
7. Khusus untuk type kloset, lubang yang tersedia harus diukur kembali posisinya terhadap ruang toilet apakah sudah
tepat seperti yang tertera dalam gambar penjelas.
8. Cermin dipasang pada dinding dengan menggunakan kait-kait pemegang, hasil pemasangan harus benar-benar
horizontal dan vertikal.

PEKERJAAN PEMBERSIHAN

1. Umum
Setelah pekerjaan selesai, bersihkan kaca, keramik dan elemen-elemen metal dari kotoran, sidik jari, bercak air dan
sebagainya. Pembersih alkaline atau yang bersifat abrasif tidak diperkenankan, tidak dibenarkan adanya goresan-
goresan hasil pembersihan.

2
03V SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PEMASANGAN SANITAIR

2. Metal
Sapu dengan pembersih metal yang disetujui oleh pabrik pembuat bahan, tidak mengandung zat abrasif, asam, lilin.
Lengkapi dengan membrane pelindung transparant yang tahan terhadap air.

C.3. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat sampai dengan perbaikan pekerjaan tersebut diterima
oleh pemberi tugas. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor.
2. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
3. Apabila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai h
asil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh pemberi tugas, biaya perbaikan ditanggung oleh kontraktor

C.4. PERSYARATAN PENERIMAAN


Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari pabrik pembuat sanitair
2. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan, kerapian, serta kebenaran metode pemasangan.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURA
N

Pasang Kran Dinding Stainless Lever Handle Bh

Pasang Closet Duduk Porcelain Pembuangan Bawah Dual Flush Bh


411x704x790 Complete Set

Pasang Closet Jongkok Porcelain Single Flush 762x440x500 Bh


Complete Set

Pasang Jet Spray Stainless Kombinasi Putih Bh

Pasang Floor Drain Stainless Chrome 100x100 dengan Bh


Deodorization Flap

Pasang Washtafel Wall Hung Lavatory 500x430 Complete set Unit

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

3
03W SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PEMASANGAN PAGAR BESI GALVANIS

S03W. PEKERJAAN
PEMASANGAN PAGAR BESI
GALVANIS
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN

Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan pagar logam/metal non struktural, termasuk pekerjaan angkur, dan logam -logam lainnya yang
dispesifikasi di sini sesuai dengan dokumen kontrak.
Submittal
1. Contoh bahan
Berikan contoh-contoh bahan dengan memperlihatkan pengelasan penyambungan, pelapisan pelindung serta
penyelesaian akhir ( finishing ) dari bahan-bahan sebagai berikut :
A. Besi Galvanis : berbentuk batang 4 x 4 cm, dengan profile-profile sesuai rencana penggunaan.
B. Besi Galvanis : berbentuk lembaran 10 x 1 cm, dengan profile-profile sesuai rencana penggunaan.

2. Produk Data
Data teknis, petunjuk teknis serta saran-saran teknis lainnya.

Penanganan Bahan
Bawa bahan-bahan ke lokasi proyek dengan memberikan perlindungan sehingga tidak merusak permukaan.
Lakukan penyimpanan dengan cara seperti yang disarankan pabrik pembuat.

C. SYARAT PELAKSANAAN

C.1. PERSYARATAN BAHAN


Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi

Material
A. Besi : Menggunakan besi galvanis hollow berbentuk batang 4 x 4 cm.
B. Angkur dan baut : Gunakan angkur besi galvanis, baut-baut galvanis, aluminium dan stainless steel. Untuk baut
yang terlihat (exposed) digunakan bentuk kepala pipih.
TABEL OUTLINE SPESIFIKASI
a Pagar Pembuatan Pagar
Material:
-Plat besi galvanis horizontal 1mm
-Hollow besi galvanis vertikal 40x40mm
Finish:
-cat anti karat
-cat finish besi
Ukuran: t=50cm
Warna: hitam

1
03W SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PEMASANGAN PAGAR BESI GALVANIS

b Pagar 2 Arah Pemasangan Pagar 2 Arah


Material: Hollow Besi Galvanis Vertikal 40x40mm dan 100X100mm +
Accessoris (roda, kunci, hinge, dsb)
Finish :
-Cat Anti Karat
-Cat finish besi
Ukuran: 28m t=2m
Warna: Hitam

Fabrikasi
A. Persiapan
Lakukan pengukuran-pengukuran lapangan, berikan catatan jika ada kelainan terhadap rencana, lakukan
penyesuaian terhadap kondisi bidang kerja atas persetujuan perencanaan.
B. Pembuatan
1. Pergunakan jenis bahan, ukuran dan tipe pekerjaan sesuai dengan perencanaan atau yang disetujui
kemudian.
2. Lakukan pemotongan-pemotongan yang lurus dan tepat agar didapat penyambungan sudut yang benar-
benar siku ( 90o ) atau sudut-sudut dan lengkungan seperti yang direncanakan.
3. Lakukan penghalusan ( grinda ) dengan hati-hati sehingga menghasilkan permukaan yang halus dan layak
untuk diexpose.
4. Lakukan pengelasan elektris. Gunakan pengelasan yang menerus, tidak diperkenankan mempergunakan
las titik kecuali jika disyaratkan secara khusus.
5. Pasangkan angkur dan baut dimana diperlukan untuk mendapatkan kekakuan bentuk dan pola-pola yang
dikehendaki.
C. Finishing/Pengecatan
Sebelum dilaksanakan pengecatan, lakukan pembersihan dengan cara sandblasting.
Lakukan pekerjaan finishing/pengecatan di workshop dengan cara-cara yang benar dan sistematis. Berikan
pelapisan-pelapisan primer, undercoat, dan finish coat sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang
dikeluarkan pembuat bahan finishing.
D. Galvanisasi
Hot-dip galvanized setelah fabrikasi. Laksanakan galvanisasi pada semua permukaan besi/logam kecuali untuk
bagian-bagian yang akan tertanam dipasangan beton.
E. Pelapisan perlindungan
1. Besi : Berikan cat jenis zinc-zinc untuk mencegah karat pada pekerjaan yang akan ditanam dalam beton
dan pekerjaan expose tanpa galvanisasi.
2. Aluminium : berikan sejenis bahan bitumen untuk melindungi aluminium bersinggungan dengan bahan lain

C.2 PERSYARATAN PELAKSANAAN

Pemeriksaan dan persiapan


Sebelum memulai pemasangan lakukan pemeriksaan terhadap sambungan-sambungan dan persiapan pekerjaan-
pekerjaan yang berhubungan dengan rencana pemasangan.
Pemasangan
Lakukan pemasangan-pemasangan seperti yang disyaratkan pembuat, tambahkan angkur-angkur atau baut-baut
untuk mendapatkan pekerjaan yang kaku, kuat, tepat dan benar-benar seperti yang direncanakan.

2
03W SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PEMASANGAN PAGAR BESI GALVANIS

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Railing Besi Stainless Steel dia. 2’
m
Rangka Ornamen (Pipa 4 inch terpasang) fin. expoksi
unit
Pagar Besi Hollow Finish Cat Black Doff
m2
Pintu Pagar Besi Hollow Finish Cat Black Doff
m2
Grill Besi Penutup Saluran
m2

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

3
03X SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN ROSTER

S03X. PEKERJAAN ROSTER


A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur

B. LINGKUP KEGIATAN

Sebelum melakukan pekerjaan pembuatan dan pemasangan roster dilakukan, maka:


· Kontraktor wajib mengadakan pemeriksaan dan pengukuran agar diketahui ukuran area yang akan dipasang
roster
· Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan yang akan digunakan dan membuatkan
mock-up untuk mendapatkan persetujuan pemberi tugas dan perencana
· Bahan yang cacat tidak boleh digunakan, bahan yang dipasang harus sesuai dengan contoh yang sudah
disetujui pemberi tugas dan konsultan MK
· Kontraktor harus membuat shop drawing

Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan pengadaan bahan dan pelaksanaan pasangan roster untuk keperluan proyek.
1.Pekerjaan ini termasuk semua tenaga kerja, material, aksesoris, peralatan dan segala hal yang diperlukan untuk
kesempurnaan pelaksanaan Pekerjaan Kaca sesuai dengan spesifikasi dan gambar termasuk pengiriman,
penempatan, perlindungan dan pengetesan material selama proses pelaksanaan.
2.Kontraktor wajib mempelajari, menganalisa semua dokumen yang mengatur pekerjaan tersebut (Spesifikasi,
Gambar dan BQ) dan memperhitungkan semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan
untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan dalam analisa harga satuan pekerjaan.
3.Bilamana terdapat perbedaan antara Gambar, RKS dan BQ maka akan ditentukan hal sebagai berikut:
• Jika terjadi perbedaan volume antara gambar dengan BQ, maka diputuskan untuk mengikuti volume dalam
gambar.
• Jika terjadi perbedaan spesifikasi antara RKS, Gambar dengan BQ, maka diputuskan untuk memilih spesifikasi
yang lebih tinggi dan menguntungkan owner.
4.Pembayaran pekerjaan didasarkan pada volume pekerjaan yang terpasang di lapangan, yang dibuatkan Berita
Acara Perhitungan Bersama yang disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan diketahui Satker.
5.Kontraktor wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan serta dilengkapi
dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum memulai tahapan pekerjaan berikutnya, harus ada per setujuan
dari Konsultan Manajemen Konstruksi yang menyatakan bahwa tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan
dalam bentuk form persetujuan.

Pekerjaan Yang Dispesifikasi di Tempat Lain


a.Mutu beton balok/kolom praktis : pada pekerjaan beton bertulang.
b.Kualitas angkur besi : pada pekerjaan besi.
c.Plesteran dan acian : seperti yang diterangkan pada pekerjaan plesteran dan atau sesuai SNI.

Referensi :
-PUBBI
-SII

Submittal
a.Contoh bahan : berikan contoh bahan 2 buah.
b.Shop drawing : memperlihatkan lay out, penempatan angkur dan kolom/balok praktis dan detail pengukuran.

1
03X SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN ROSTER

Penanganan Bahan
Perhatikan skedule pemasangan, sediakan bahan secukupnya agar tidak terjadi keterlamrostern pekerjaan atau
terhentinya pekerjaan. Simpan bahan-bahan ditempat yang tidak bersinggungan dengan tanah langsung dan
pengaruh alam seperti hujan dan panas.

C. SYARAT PELAKSANAAN

C.1. PERSYARATAN BAHAN


Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi

TABEL OUTLINE SPESIFIKASI

Pekerjaan Roster Pekerjaan roster


Material : Roster Nako Beton
Ukuran : 20 x 20 x 10 cm
Warna : Natural

2.1. Material
A.Batu Roster
1.Motif Nako dan atau anti tampias lainnya
2.Digunakan ukuran 20 x 10 x 20 cm
3.Sumber Bahan : pasir silika, lime powder, semen, dan gypsum
B.Adukan
Seperti yang diterangkan pada spesifikasi adukan pasangan dan plesteran dan atau sesuai SNI.
C.Beton Kolom/Balok Praktis
Seperti yang diterangkan pada spesifikasi beton kolom dan balok praktis dari struktur dan atau sesuai SNI.
D.Angkur
Gunakan angkur baja siku galvanish dan/atau besi galvanis bulat untuk menguatkan kedudukan pasangan
roster.
2.1. Referensi
1. Quality Assurance:
Produk yang digunakan harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman
yang sukses dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas dan perencana
2. Kualifikasi Pekerja
· Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan,
paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan
selama pelaksanaan
· Harus tersedia tenaga kerja terlatih yang memiliki skill yang dibutuhkan
· Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi, pemberi tugas, dan
perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya

C.2. SYARAT PELAKSANAAN

Pemeriksaan Lapangan
Perhatikan keadaan struktur yang akan mendukung/dibebani pasangan roster. Bila ada struktur pendukung yang
belum sempurna maka pemasangan roster harus ditunda dahulu. Dalam hal penundaan dan rencana dimulainya
pekerjaan harus disampaikan/diberitahukan secara tertulis.

Persiapan Pekerjaan
A.Permukaan bidang kerja harus dibersihkan dari segala kotoran dan benda-benda lain yang akan mengurangi
kualitas pekerjaan.
B.Berikan perlindungan terhadap hujan pada saat persiapan pemasangan maupun pada saat
dilaksanakan pemasangan.Pembuatan dan Penggunaan Adukan Seperti yang diterangkan pada spesifikasi
adukan pasangan dan plesteran dan atau sesuai SNI .
Pemasangan
A.Roster

2
03X SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN ROSTER

1.Pasangan roster yang utuh, tidak retak atau cacat lainnya untuk membuat dinding pasangan sesuai dengan
yang direncanakan.
2.Tidak diperkenankan mempergunakan roster yang patah; hanya keadaan tertentu seperti pada sudut atau
perpotongan dengan bahan/pekerjaan lain baru diijinkan.
3.Sebelum dipasangkan roster harus direndam diair sampai jenuh, demikian pula bidang yang akan m enerima
pekerjaan/pemasangan harus terlebih dahulu dibasahi agar dapat dihindari penyerapan air semen dari adukan
secara berlebihan.
4.Sebelum menambahkan/melanjutkan pasangan baru diatas pasangan lama, yang terhenti sekurang-
kurangnya selama 12 jam maka pasangan lama harus dibersihkan dahulu, kedudukan roster yang
longgar/lepas harus diganti dan mortar yang lepas agar ditambal.
5.Spesi pasangan dibuat dengan tebal 2 cm untuk spesi datar dan 1,5 cm untuk spesi tegak, kecuali jika
ditentukan lain.
6. Mortar/Spesi datar dan tegak harus penuh dan padat. Lakukan kordinasi dan sediakan tempat atau lubang-
lubang untuk pekerjaan kordinasi lainnya yang belum dilaksanakan.
7.Tera/Leveling
Lapisan roster harus ditera datar dan tegaknya agar didapat kekuatan pasangan yang sama dan merata
disetiap tempat.
B. Plesteran
Seperti yang diterangkan dalam spesifikasi plesteran dana tau sesuai SNI.
C. Pemasangan Angkur
1.Pasangan angkur pada permukaan perletakan pasangan, kolom atau balok dengan cara ditanamkan atau
dibautkan. Buatkan setiap jarak 60 cm untuk arah vertikal dan 100 cm untuk arah horizontal dengan panjang
angkur efektif 20 cm.
2.Tentukan posisi atau tempat-tempat angkur ini terkordinasi dengan tera siar datar dan tegak.
D. Balok/Kolom Praktis
Laksanakan pekerjaan balok dan kolom praktis ini seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi pekerjaan beton
cetak ditempat.Pengecoran beton ini baru dapat dilaksanakan jika pekerjaan kordinasi lainnya yang bersinggung
langsung sudah dipastikan kedudukannya.

C.3. PERSYARATAN PEMELIHARAAN

1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat sampai dengan perbaikan pekerjaan tersebut diterima
oleh pemberi tugas. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor.
2. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
3. Apabila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai hasil
perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh pemberi tugas, biaya perbaikan ditanggung oleh kontraktor

C.4. PERSYARATAN PENERIMAAN


Pembersihan dan Perlindungan
Bersihkan bagian-bagian yang terkena adukan dengan segera kemudian berikan perlindungan atau hindari pasangan dari
benturan-benturan keras selama sekurang-kurangnya 3 hari setelah seluruh dari sebuah bidang kerja selesai terpasang.
Penerimaan
Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut:
1. Garansi tertulis dari pabrik pembuat roster
2. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan, kerapian, serta kebenaran metode pemasangan.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Pasangan Dinding Terawang (Rooster) 20x20 cm
m2
Pemasangan GRC motif terawang
m2

3
03X SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN ROSTER

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

4
03Y SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PLESTERAN DAN PENGACIAN

S03Y. PEKERJAAN PLESTERAN


DAN PENGACIAN
A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum arsitektur -

B. LINGKUP KEGIATAN

KETENTUAN UMUM
Sebelum pekerjaan lantai fiber cement Selulose dilaksanakan, maka :

- Kontraktor wajib mengadakan penelitian terhadap sudut dinding dan lantai agar sesuai gambar rencana.
- Lapisan waterproofing harus sudah selesai dipasang untuk daerah-daerah toilet, dan tempat-tempat/ruangan-
ruangan yang lebih rendah dari permukaan tanah dan plat atap beton.
- Pekerjaan dan bahan-bahan untuk hal ini terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen
Konstruksi, Pemberi Tugas dan Perencana.
- Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong diwajibkan untuk mengajukan gambar kerja pelaksanaan.

LINGKUP PEKERJAAN
1. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk tenaga, bahan dan peralatan mencakup pengiriman,
penyimpanan, pemasangan dan penerimaan.
2. Pekerjaan yang termasuk :
- Persiapan permukaan, pembersihan sebelum pekerjaan.
- Pemasangan plint pada area yang telah ditunjukan pada gambar rencana.
- Pemeriksaan dan koordinasi dengan pekerjaan lain terkait seperti : hollow metal, concrete, dinding bata,
railing, dan sebagainya.
- Pembersihan permukaan dan perawatan selama masa perawatan.
3. Pemborong harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan yang akan digunakan dan membuatkan shop
drawing dan mock-up untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas / Konsultan Konsultan Manajemen
Konstruksi
4. Bilamana terdapat perbedaan antara Gambar, RKS dan BQ maka akan ditentukan hal sebagai berikut:
5. Kontraktor wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan serta dilengkapi
dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum memulai tahapan pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan
dari Konsultan Manajemen Konstruksi yang menyatakan bahwa tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan
dalam bentuk form persetujuan.

REFERENSI
1. Semua pekerjaan harus merefer ke standar
- SII 00023-73 Ceramic Tile
- ASTM C 1028.84
- ASTM C 241
- PUBI
- SII-0739-80-Marble
- ASTM A123-84 -Zinc (Hot Dipped) galvanized coatings on Iron and steel product
- ASTM A-307-Steel Anchor, bolt, dowels, nuts

1
03Y SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PLESTERAN DAN PENGACIAN

- ASTM C241-Stone Abrassion resistance untuk granit dan marble import.


- ASTM C 1028.84
- ASTM C 241
2. Quality Assurance:
Produk yang digunakan disini harus di produksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan memiliki pengalaman
dan diterima olehKonsultan Manajemen Konstruksi atau Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas.
3. Kualifikasi Pekerja
- Harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap pekerjaan ini selama pelaksanaan, paham
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan.
- Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus memiliki keahlian yang dibutuhkan.
- Tenaga kerja yang tidak memiliki keahlian atau kurang ahli, tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan
ini

PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN


1. Kontraktor harus menyimpan dan merawat bahan-bahan yang akan dipakai pada tempat kering, terlindung,
sehingga terhindar dari keretakan, pecah, cacat atau kerusakan lainnya yang tidak diinginkan
2. Material yang dikirim harus dalam keadaan tertutup dan terkemas dengan baik dari pabrik, tidak boleh ada cacat
ataupun yang pecah.
3. Simpan semua kemasan didalam gudang material yang lantainya kering, dan minimum 20 cm lebih tinggi dari
permukaan lantai gudang.
C. SYARAT PELAKSANAAN

C.1. PERSYARATAN BAHAN


Sesuaikan dengan tabel outline spesifikasi

TABEL OUTLINE SPESIFIKASI

a Plint Plywood Material : Plywood board (jenis multipleks)


Ukuran : t. 9 mm
Finish : HPL Motif kayu, matte, water-resistant

b Plint Lantai HT Material : Homogeneous Tile


Ukuran : t. 18mm tile 10x30 cm
Finish : HPL Motif kayu, matte, water-resistant

a. Material plint yang digunakan harus sesuai dengan material yang dipakai untuk lantai. Material plint terdapat pada
area yang ditandai dalam gambar
- Lantai homogeneous tile 30x30 cm : plint homogeneous tile 10x30cm (tipe dan warna
sama dengan tile yang dipakai pada ruangan itu)
- Lantai karpet pada area cendrawasih : plint plywood 9mm finish HPL motif kayu matte water
resistance tinggi=20cm
b. Semua tinggi plint adalah 10cm-20cm dari permukaan lantai.
c. Warna yang dipakai harus sama secara visual pada setiap kondisi.
d. Jangan memasang material yang patah, retak, warna yang pudar atau tidak memiliki finishing yang baik. Hal-hal
seperti ini akan ditolak.

C.2. PERSYARATAN PELAKSANAAN


PENGIRIMAN (SUBMITTALS)

a. Kontraktor harus mengirim sample, brosur-brosur yang terkait serta instruksi-instruksi yang sesuai dari pabrik.
b. Ukuran sample yang dikirim minimal 10x10cm.
c. Contoh sample harus diterapkan dalam bentuk mock-up yang dipasang pada material lantai dan dinding yang
sebenarnya, dan harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas, dan Perencana.

PERSIAPAN

2
03Y SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PLESTERAN DAN PENGACIAN

a. Permukaan dinding yang akan diberi plint harus betul-betul bersih.


b. Bersihkan bahan non porous dengan pembersih kimia.
c. Berikan batas pada dinding untuk batas plint.

PEMASANGAN

a. Penempatan plint : plint harus dipasang sesuai gambar untuk semua lantai dan area dinding, permukaan harus lurus
dan rata terhadap garis acuan yang diinginkan. Naad/siar-siar harus saling tegak lurus.
b. Penempatan plint harus sedapat mungkin mengurangi pemotongan ke arah pasangan terbaik. Perubahan fractional
dalam ukuran-ukuran tanpa mengganggu kesatuan hubungan lebar masih diijinkan. Bila dibutuhkan, plint dipotong
dengan peralatan yang sesuai dan permukaan harus dihaluskan. Ubin yang rusak dan jelek harus digantil.
c. Jangan memulai pekerjaan bila pekerjaan-pekerjaan lain masih lalu-lalang didalam area pemasangan.
d. Semua plint kecuali coakan dipasang rata dengan permukaan dinding yang ada, sedangkan plint yang berupa
coakan dibuat masuk ke dalam dinding sejauh 5mm dari permukaan dinding tersebut.

CLEANING
Cleaning/pembersihan dilakukan untuk menghilangkan bekas-bekas noda yang masih lengket dan metode maupun
bahan sesuai petunjuk dari pabrik.

PROTECTION
Selama pemasangan, plint harus dilindungi terhadap kerusakan yang disebabkan operasi konstruksi.

C.3. PERSYARATAN PEMELIHARAAN


PENYIMPANAN DAN PERAWATAN

a. Kontraktor harus melakukan pengiriman dalam kondisi masih terkemas atau terpaket dengan label yang
menunjukkan pabrik, nama produk dan tanda, warna, waktu/masa habis pakai, dan beberapa instruksi yang
menyangkut pelaksanaan.
b. Simpan dan letakkan material sesuai rekomendasi dari pabrik untuk mencegah kerusakan, perbedaan temperatur,
kontaminasi, dan sebab-sebab lain.

PERBAIKAN

Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan perbaikkan pekerjaan tersebut diterima
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

PENGAMANAN

a. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.
b. Sesudah pekerjaan plint, permukaan plint harus dijaga terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan
dan benda-benda lain yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya.
c. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai
hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan
ditanggung oleh Kontraktor.

C.4. PERSYARATAN PENERIMAAN

Kontraktor wajib memberikan:

a. Garansi tertulis dari fabrikator untuk kekuatan dan warna material plint yaitu homogenous tile dan plywood.
b. Kontraktor harus memberi garansi 5 tahun terhadap kualitas dan hasil pekerjaan, ketepatan dan
kebenaran metode pemasangan sesuai petunjuk dan instruksi pabrik pembuat.

3
03Y SPEKTEK PMLP - ARSITEKTUR - PEKERJAAN PLESTERAN DAN PENGACIAN

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Plesteran 1 : 4
m2
Acian
m2
Lapisan Waterproofing
m2

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

4
04 SPEKTEK PMLP - MEP - UMUM

S04. SPESIFIKASI TEKNIS


MEKANIKAL ELEKTRIKAL
PLUMBING
KETENTUAN TKDN MATERIAL
TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) pada setiap material yang akan digunakan pada pekerjaan mekanikal elektrikal
diatur pada saat pelaksanaan pekerjaan di masa kontrak.

REFEREENSI PERATURAN KETENTUAN DAN STANDAR

Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi atau mengacu kepada peraturan Nasional, Keputusan Menteri,
Assosiasi Profesi Internasional, Standar Nasional maupun Internasional yang terkait. Kontraktor dianggap sudah mengenal
dengan baik standard dan acuan nasional maupun internasional dalam spesifikasi ini. Adapun standar atau acuan yang
dipakai, tetapi tidak terbatas, antara lain seperti dibawah ini :

UMUM

1) Perppu No 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja


2) Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
3) Undang-Undang No. 02 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
4) Undang-undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
5) Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan
6) Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
7) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.
8) UU No. 32/1999 tentang Telekomunikasi dgn PP No. 52/2000 tentang
Telekomunikasi Indonesia.
9) Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
10) PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
11) PP No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 02
Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
12) PP No. 22 Tahun 2017 Tentang Operasi Pencarian dan Pertolongan
13) Perpres Nomor 12 Tahun 2021 Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
14) PP Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
15) Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Telekomunikasi.
16) Permen PUPR No. 1 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya
Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
17) Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi
18) Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Penilaian Kinerja Bangunan gedung
Hijau
19) Permen PUPR Nomor 02 Tahun 2020 Tentang Perubahan kedua atas peraturan menteri PUPR nomor 05
Tahun 2016 tentang Izin mendirikan bangunan gedung
20) Permen PUPR Nomor 03 Tahun 2020 Tentang Perubahan kedua atas peraturan menteri PUPR nomor 27
Tahun 2018 tentang Serifikat Laik Fungsi bangunan gedung.

1
04 SPEKTEK PMLP - MEP - UMUM

21) Permen PUPR Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia.
22) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
23) Permen PUPR no 27 Tahun 2018 Tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung.
24) Peraturan Menaker Nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Nomor Per.02/men/1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
25) Permen ESDM No. 57 Tahun 2017 Tentang Penerapan Standar Energi Minimum dan Pencamtuman
Label Tanda Hemat Energi untuk Peranti Pengkondisian Udara.
26) Permen PUPR No. 14 Tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan
Gedung
27) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Listrik di Tempat Kerja,
28) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No. 02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir.
29) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran
30) Permen PU nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung
31) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang Ketentuan Teknis Pengaman
Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan

LISTRIK ARUS KUAT (L.A.K)

a. SNI IEC: 60423 : 2010 Tentang Konduit Untuk Managemen Kabel


b. SNI-04-0227-1994 tentang Tegangan Standar.
c. SNI-0255-2020 Tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik.
d. SNI-03-7015-2004 Tentang Sistem Proteksi Petir pada Bangunan Gedung. e. SNI IEC
62561-4:2012 Tentang Komponen Sistem Proteksi Petir
f. SNI 6197 : 2020 Tentang Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan Gedung. g. SNI 16-7062 : 2004
Tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
h. SNI-03-6574-2001 Tentang Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat, Tanda
Arah dan Sistem Peringatan Bahaya pada Bangunan.
i. SNI-03-6575-2001 Tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada Bangunan.
j. SNI-04-7018-2004 Tentang Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat dan Siaga.
k. SNI IEC 60432:2010 Tentang Sistem konduit untuk manajemen kabel – diameter luar konduit untuk
instalasi listrik dan ulir untuk konduit dan fitting
l. SNI 04-7019 : 2004 Tentang Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat
Menggunakan Energi Tersimpan (SPDDT)
m. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas
Air Minum.
n. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016 tentang
Baku Mutu Air Limbah Domestik.

LISTRIK ARUS LEMAH (L.A.L)

a. SNI 04-7042 : 2004 Tentang Pesawat Telepon Analog


b. SNI-03-3985-2000 Tentang Sistem Deteksi dan Alram Kebakaran.
c. SNI 03-3985 : 2000 Tentang Tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm
kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung

PLUMBING

a. SNI 8456 : 2017 Tentang Sumur dan Parit Resapan Air Hujan
b. SNI 8153 : 2015 Tentang Sistem Plambing Pada Bangunan Gedung
c. SNI 8103 : 2015 atau edisi terakhir tentang Sistem Plambing SNI 06-2459 : 2002 - Spesifikasi sumur
resapan air hujan untuk lahan pekarangan
d. SNI 03-6373 : 2000 Tentang Tata cara pemilihan dan pemasangan ven pada sistem plambing
e. SNI 03-6481 : 2000 Tentang Sistem Plambing
f. SNI 06-6419 : 2000 Tentang Spesifikasi pipa PVC bertekanan berdiameter 110-315 mm untuk air bersih

2
04 SPEKTEK PMLP - MEP - UMUM

g. SNI 07-6398 : 2000 Tentang Tata cara pelapisan epoksi cair untuk bagian dalam dan luar pada perpipaan
air dari baja
h. SNI 06-4828 : 1998 Tentang Spesifikasi cincin karet sambungan pipa air minum, air limbah dan air hujan
i. SNI 06-2555 : 1991 Tentang Pipa PVC untuk air minum, metode pengujian kadar PVC dengan TFH,
j. SNI 06-2556 : 1991 Tentang Metode pengujian diameter luar pipa PVC untuk air minum dengan pita meter,
k. SNI 8456 : 2017 Tentang sumur dan parit resapan air hujan,

TATA UDARA GEDUNG (T.U.G)

a. SNI 6390 : 2020 Tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara Pada Bangunan
Gedung
b. SNI-03-6572-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan
Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung.
c. SNI-03-6571-2001 tentang Sistem Pengendalian Asap pada Bagunan Gedung.

-000-

3
04 SPEKTEK PMLP - MEP - UMUM

S04A. KETENTUAN UMUM PEKERJAAN MEKANIKAL

A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR


Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum MEP

B. LINGKUP KEGIATAN

Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, peralatan utama dan alat-alat bantu, tenaga kerja serta cara
kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang berkualitas
baik dan sempurna.
2. Pada spesifikasi teknis ini diatur seluruh pekerjaan berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku, baik
yang bersifat daerah, nasional, maupun internasional, serta berdasarkan jenis bahan atau material, cara
pelaksanaan atau metode dan sistem yang dibutuhkan.
3. Seluruh pekerjaan akan dikelola oleh Pemberi Tugas atau disebut “Konsultan Manajemen Konstruksi” mencakup
mutu hasil kerja (Kualitas), Waktu pelaksanaan (Schedule) dan Pembiayaan.
4. Seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan estetika, penentuan warnanya harus terlebih dahulu dikonsultasikan
ke Konsultan Perencana, dan mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

SYARAT - SYARAT UMUM


1. U M U M.
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis. Apabila ada klausul dari persyaratan yang dituliskan
kembali dalam persyaratan teknis ini, berarti menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan bukan
berarti menghilangkan klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausul lainnya dari syarat-
syarat umum.
Spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu
bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang diperlukan agar pelaksanaan ini dapat bekerja dengan baik dan
hanya dinyatakan dalam salah satu dokumen gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja, Pemborong
harus tetap melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.

SPESIFIKASI TEKNIS ELEKTRIKAL

A. REFERENSI PERATURAN, KETENTUAN, DAN STANDAR


Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai
berikut :

‘- s.d.a. tersebut dalam bagian ketentuan umum MEP

1. PERATURAN PEMASANGAN
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai berikut:
a. SNI 0225:2011, Tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2011), SNI 0225-5-510.2020 (PUIL 2020)
b. National Fire Protection Association (NFPA)
c. Petunjuk dari Pabrik Pembuat Peralatan.
d. Fire Office Comitte (FOC)
e. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti PLN, PERUMTEL, Dit.Jen.Bina
Lindung.
f. Pedoman Plumbing Indonesia
g. PERMEN PUPR No. 26/PRT/M/2008, tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan
gedung dan Lingkungan
h. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2021, Tentang Bangunan Gedung
i. PERMEN PUPR No. 22/PRT/M/2018, tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
j. SNI-03-7015-2004, Tentang Sistem Proteksi Petir pada Bangunan

4
04 SPEKTEK PMLP - MEP - UMUM

Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh :


a. Perusahaan yang memiliki Surat Ijin Instalasi dari instansi yang berwenang dan telah biasa mengerjakannya
dan suatu daftar eferensi pemasangan harus dilampirkan dalam surat penawaran.
b. Khusus untuk izin dari Instansi PDAM/PLN (PAS PDAM/PLN dengan kelas yang sesuai) diperkenankan
bekerja sama dengan perusahaan lain yang telah memiliki PAS PDAM/PLN yang dimaksud)

2. GAMBAR-GAMBAR
a. Gambar - gambar rencana dan persyaratan - persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang saling
melengkapi dan sama mengikatnya.
b. Gambar - gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan, sedangkan pemasangan
harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan mempertimbangkan juga
kemudahan service/maintenance jika peralatan - peralatan sudah dioperasikan.
c. Gambar - gambar Arsitek dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail
finishing instalasi.
d. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja dan detail kepada
Direksi/Manajemen Konstruksi untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan
gambar - gambar tersebut, Pemborong dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang
berhubungan dengan instalasi ini.
e. Pemborong instalasi ini harus membuat gambar - gambar instalasi terpasang yang disertai dengan perating
dan Maintenance Instruction serta harus diserahkan kepada Direksi/Manajemen Konstruksi pada saat
penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga), dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi dan data notasi.

3. KOORDINASI
a. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong instalasi lainnya, agar seluruh
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
b. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan instalasi yang lain.
c. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibatnya menjadi tanggung
jawab Pemborong.

4. PELAKSANAAN PEMASANGAN
a. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus menyerahkan gambar kerja dan
detailnya kepada Direksi/Manajemen Konstruksi dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.
b. Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas peralatan yang akan
dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan, Pemborong harus segera menghubungi Direksi/Manajemen
Konstruksi. Pengambilan ukuran dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi tanggung
jawab Pemborong.

5. TESTING DAN COMMISSIONING


a. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang dianggap perlu untuk
mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua
persyaratan yang diminta.
b. Semua bahan dan perlengkapannya yang diperlukan untuk mengadakan testing tersebut merupakan
tanggung jawab Pemborong.

6. MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN


a. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat penyerahan pertama.
b. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 6 (enam) bulan terhitung sejak saat penyerahan pertama.
c. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi segala kerusakan yang akan
terjadi tanpa adanya tambahan biaya.
d. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan masih merupakan tanggung
jawab Pemborong sepenuhnya.
e. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instlasi ini tidak melaksanakan teguran dari
Direksi/Manajemen Konstruksi atas perbaikan/penggantian/penyetelan yang diperlukan, maka

5
04 SPEKTEK PMLP - MEP - UMUM

Direksi/Manajemen Konstruksi berhak menyerahkan perbaikan/ penggantian/ penyetelan tersebut kepada


pihak lain atas biaya Pemborong instalasi ini.
f. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih petugas - petugas yang ditunjuk oleh
Pemilik sehingga dapat mengenali sistim instalasi dan dapat melaksanakan pemeliharaannya.
g. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada bukti pemeriksaan dengan hasil
yang baik yang ditanda tangani bersama oleh Pemborong dan Direksi/Manajemen Konstruksi serta dilampiri
Surat Ijin Pemakaian dari Jawatan Keselamatan Kerja dan instansi yang berwenang lainnya.

7. LAPORAN -LAPORAN
a. Laporan harian dan mingguan
Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang memberikan gambaran mengenai:
- Kegiatan fisik
- Catatan dan perintah Direksi/Manajemen Konstruksi yang disampaikan secara lisan maupun secara
tertulis.
- Jumlah material masuk/ ditolak
- Jumlah tenaga kerja
- Keadaan cuaca, dan
- Pekerjaan tambah / kurang
Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah ditanda tangani oleh Project
Manager harus diserahkan kepada Direksi/Manajemen Konstruksi untuk diketahui/ disetujui.
b. Laporan pengetesan
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi/Manajemen Konstruksi dalam rangkap 3 (tiga)
mengenai hal - hal sebagai berikut:
- Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
- Hasil pengetesan peralatan
- Hasil pengetesan kabel
- dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan oleh pihak Direksi/Manajemen
Konstruksi.

8. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN


Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan
berpengalaman yang harus selalu berada dilapangan, yang bertindak sebagai wakil dari Pemborong dan
mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan yang bertanggung jawab penuh dalam menerima
segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak Direksi/Manajemen Konstruksi.
Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada saat diperlukan/dikehendaki oleh
pihak Direksi/Manajemen Konstruksi.

9. PENAMBAHAN / PENGURANGAN / PERUBAHAN INSTALASI


a. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, harus
mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak Konsultan Perencana dan Direksi/Manajemen Konstruksi.
b. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang ada kepada pihak
Direksi/Manajemen Konstruksi dalam rangkap 3 (tiga).
c. Perubahan material, dan lain - lainnya, harus diajukan oleh pemborong kepada Direksi/Manajemen
Konstruksi, secara tertulis dan pekerjaan tambah/ kurang/ perubahan yang ada harus disetujui oleh
Direksi/Manajemen Konstruksi secara tertulis.

10. IJIN-IJIN

Pengurusan ijin - ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya yang diperlukannya
menjadi tanggung jawab Pemborong.

11. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN


a. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam pelaksanaan instalasi ini serta
mengembalikannya kekondisi semula, menjadi lingkup pekerjaan instalasi ini.
b. Pembobokan/ pengelasan/ pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila ada persetujuan dari pihak

6
04 SPEKTEK PMLP - MEP - UMUM

Direksi/Manajemen Konstruksi secara tertulis.

12. PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS


a. Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi secara periodik dan tidak kurang dari tiap
dua minggu.
b. Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi ini, apabila ada permintaan dari pihak
Direksi/Manajemen Konstruksi/ Pemilik dan atau bila ada gangguan dalam instalasi ini.

13. RAPAT LAPANGAN


Wakil pemborong harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek diatur oleh pemberi tugas

B. SISTEM INSTALASI

1. LINGKUP PEKERJAAN ELEKTRIKAL


A. UMUM
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini
ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai
dengan ketentuan ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi
bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal
ini,merupakan kewajiban pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga
sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

B. URAIAN LINGKUP PEKERJAAN TENAGA & PENERANGAN


Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong pekerjaan instalasi listrik ini harus melakukan
pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Instalasi Tegangan Rendah.
2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Instalasi Penerangan dan kotak-kontak biasa.
3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Armature lampu penerangan.
4. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Sistem pembumian.
5. Pembuatan as built drawing (gambar terpasang).
6. Mendapatkan pengesahan instalasi dari instansi yang berwenang.
7. Pengadaan, pemasangan Rak kabel untuk daya dan penerangan dalam bangunan serta
peralatan bantunya.
8. Pengadaan pelatihan terhadap operator dari pihak pemberi tugas.

2. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN


A. PANEL TEGANGAN RENDAH
1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga harus mengikuti peraturan
IEC dan PUIL.
2. Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus
dizinchromat dan di duco 2 kali dan harus dipakai cat dengan cat bakar, warna dan cat akan
ditentukan kemudian oleh pihak owner. Pintu dari panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan
master key
3. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya harus diatur
sedemikian rupa, sehingga bila perlu dilaksanakan perbaikan-perbaikan, penyambungan-
penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa mengganggu
komponen-komponen lainnya.
4. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1 busbar
neutral dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar harus diperhitungkan untuk besar arus
yang akan mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 65°C.
Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, lapisan yang dipergunakan
untuk memberi warna busbar dan saluran harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu
yang diperbolehkan.
5. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan getaran, untuk
Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linear dan ketelitian 1 %

7
04 SPEKTEK PMLP - MEP - UMUM

dan bebas dari pengaruh induksi serta ada sertifikat tera dari LMK/PLN (minimum 1 buah untuk
setiap jenis alat ukur).
6. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan sesuai
dengan yang telah disetujui oleh Direksi/Manajemen Konstruksi lapangan.
7. Komponen-komponen pengaman yang dapat dipakai adalah:
a. A.C.B
b. M.C.C.B
c. LBS
d. HRC Fuse
e. Miniatur Circuit Breaker
- Rated current : sesuai gambar
- Operating voltage : 200 V, 380 V
- Frequency : 50 Hz
- Breaking capacity :
- Permitted ambient temp : 55°C
- Overload release : sesuai gambar f.
Auxiliary Relay
g. Komponen-komponen pengaman yang dapat dipakai adalah:

h. Komponen-komponen pengukuran yang dapat dipakai:


- amperemeter
- voltmeter

B. KABEL TEGANGAN RENDAH


1. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min.0,6 kV dan 0,5 KV
untuk kabel NYM.
2. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah: Jenis NYFGbY dan NYY, untuk
kabel penerangan dipergunakan kabel NYM dan NYFGbY atau NYY.
3. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan
terlebih dahulu pada Pengawas.
4. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm2

C. KOTAK KONTAK DAN SAKLAR


1. Kotak - kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata dinding partisi adalah
type pemasangan masuk/inbow (flush - mounting).
2. Kotak - kontak dinding (inbow) yang dipasang mempunyai rating 10A dan mengikuti standard
VDE, sedangkan Kotak - kontak khusus (outbow) mempunyai rating 15A dan mengikuti standard

8
04 SPEKTEK PMLP - MEP - UMUM

VDE atau BS dengan lubang bulat.


3. Flush - box (inbouw doos) untuk tempat saklar, kotak - kontak dinding dan push button harus
dipakai dari jenis bahan bakely atau metal
4. Kotak - kontak dinding dipasang 30 cm dari permukaan lantai, pada ruang - ruang yang
basah/lembab harus jenis water dicht (WD) sedang untuk saklar dipasang 120 cm dari
permukaan lantai.

D. ARMATUR FIXTURE
1. Armature fixture terbuat dari bahan kwalitas baik.
2. Type dan sebagainya dapat dilihat pada lampiran.

E. GROUNDING

1. Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC = Bare Copper Conductor).
2. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang sama dengan
penampang kabel masuk (incoming feeder) untuk penampang kabel lebih kecil dari 50 mm2.
3. Elektrode pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanized minimum berdiameter 1 1/2"
diujung pipa tersebut diberi/dipasang copper rod sepanjang 0,5 m. Electrode pentanahan yang
dipantek dalam tanah minimal sedalam 12 m atau sampai menyentuh permukaan air tanah.
4. Nilai tahanan grounding system untuk panel-panel adalah maximum 2 ohm, diukur setelah tidak
turun hujan selama 3 hari berturut - turut

F. KABEL TRUNKING DAN TANGGA KABEL


1. Trunking kabel harus terbuat dari bahan galvanized sheet steel yang berlubang - lubang buatan
pabrik.
2. Cara pemasangan kabel trunking harus digantung pada dak beton dengan besi beton biasa
(iron rod diameter 10 mm).
3. Pada setiap belokan atau pencabangan bentuk trunking harus menggunakan elbow dan
Redusertrunking sehingga belokan kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan.
4. Cable Ladder yang dipasang didalam shaft pada dinding menggunakan bahan galvanized sheet
steel, dilengkapi dengan klem - klem kabel. Kabel yang dipasang diatas trunking dan pada cable
ladder harus diklem (diikat) dengan klem - klem kabel (pengikat/kabel tie) anti ultra violet.
5. Sebelum pemasangan kabel trunking harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan instalasi
lainnya (AC, Plumbing).
G. KONDUIT
Konduit yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact atau metal conduit, dimana diameter dalam dari
konduit minimum 1,5 kali diameter kabel dan minimum diameter dalam adalah 19 mm, atau dinyatakan lain
pada gambar.

3. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN


A. PANEL-PANEL
Panel - panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya dan harus rata (horisontal).
a. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari karet atau
penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
b. Semua panel harus ditanahkan.
B. KABEL-KABEL
1. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak
mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban.
2. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengindentifikasikan
phasanya sesuai dengan PUIL.
3. Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel, diklem dan disusun yang
rapi.
4. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada kabel penerangan.
5. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk
terminasinya.

9
04 SPEKTEK PMLP - MEP - UMUM

6. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus mempergunakan alat pres
hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.
7. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 100 cm minimum, dimana sebelum kabel
ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan diatasnya diamankan dengan batu bata
Cikarang sebagai pelindungnya.
8. Lebar galian minimum adalah 40 cm yang disesuaikan dengan jumlah kabel.
9. Untuk kabel feeder yang dipasang didalam trench harus mempergunakan kabel support,
minumum setiap 50 cm.
10. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah jalannya kabel.
11. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya harus ditanam
lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan diameter minimum 2 1/2
kali penampang kabel.
12. Semua kabel yang dipasang diatas langit-langit harus diletakkan pada suatu trunking kabel.
13. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleeve dari
pipa galvanis dengan diameter minimum 2 1/2 kali penampang kabel.
14. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam kotak terminal yang
terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk
tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi minimum 4 cm.
15. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m disetiap ujungnya.
16. Penyusunan konduit diatas trunking kabel harus rapi dan tidak saling menyilang.
17. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak - kontak harus di dalam kotak
penyambungan dan memakai alat penyambung berupa las-dop merk Legrand atau 3 M.

C. KOTAK KONTAK DAN SAKLAR


1. Kotak - kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk dan dipasang
pada ketinggian 30 cm dari level lantai untuk kotak - kontak dan 120 cm untuk saklar.
2. Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus type water dicht (bila
ada).
D. LAMPU PENERANGAN
1. Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana plafond dari Arsitek dan
disetujui oleh MK & Direksi.
2. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond yang terbuat dari bahan
alumunium.
3. Tiang lampu penerangan untuk diluar bangunan harus dipasang tegak lurus.
E. PENTANAHAN
1. Semua bagian dari sistim listrik harus ditanahkan.
2. Elektrode pentanahan harus ditanam sedalam 12 m minimum untuk mencapai permukaan air
tanah.
3. Tahanan pentanahan maximun adalah 2 ohm.
4. Jarak minimum dari elektrode pentanahan adalah 6 m dan disesuaikan dengan sifat tanahnya

4. PENGUJIAN
A. UMUM
Sebelum semua peralatan utama dari sistim dipasang, harus diadakan pengujian secara individual.
Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian yang baik dari
pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta instansi lain yang berwenang untuk itu. Setelah peralatan
tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara menyeluruh dari sistim, untuk menjamin bahwa
sistem berfungsi dengan baik. Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan peralatan
untuk pengujian yang perlu disediakan oleh Pemborong menjadi tanggung jawab Pemborong sendiri.
B. PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan dan Bahan Instalasi Listrik yang harus diuji.
1. Kabel – kabel Rendah
Pengujian dengan megger harus dilaksanakan, dengan nilai tahan isolasi minimum 50 mega
Ohm.
2. Lighting Fixtures

10
04 SPEKTEK PMLP - MEP - UMUM

Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan kapasitor harus dilakukan
pengujian/pengukuran faktor daya.
Dalam hal ini faktor daya yang diperbolehkan minimal 0,85.
3. Motor - Motor Listrik
Pengukuran tahanan isolasi motor motor listrik harus dilakukan. Pemasangan motor - motor
listrik bisa dilaksanakan setelah hasil pengukuran tidak melanggar ketentuan ketentuan PUIL
2000.
4. Pentanahan/Grounding
Semua pentanahan dari sistim harus dilakukan pengukuran tahanan dengan maximum 2 Ohm
pada masing - masing pentanahan dan dilakukan pada keadaan cuaca tidak turun hujan selama
minimal 3 hari berturut - turut.

11
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

S04A. PEKERJAAN TATA


UDARA (AC)
DAFTAR ISI

1.00.0 Ketentuan Umum Sistem Tata Udara


1.01.0 Umum
1.02.0 Publikasi, Code dan Standard
1.03.0 Kondisi Perancangan
1.04.0 Perlindungan Kebakaran
1.05.0 Instalasi
1.06.0 Penetrasi Atap
1.07.0 Pencapaian Peralatan
1.08.0 Perlindungan Peralatan dan Bahan
1.09.0 Pengecatan
1.10.0 Anti Karat
1.11.0 Sleeve, Peralatan yang Tertanam di Dinding
1.12.0 Penomoran, Nama Peralatan / Accessories

1
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

1.00.0 Ketentuan Umum Sistem Tata Udara


1.01.0 Umum
Pasal-pasal dibawah ini menjelaskan secara umum ketentuan-ketentuan yang perlu diikuti untuk semua
bagian-bagian yang dalam pelaksanaannya berhubungan dengan instalasi Tata Udara. Gambar-gambar dan
spesifikasi adalah ketentuan spesifik yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.

1.02.0 Publikasi, Code dan Standard


Publikasi, code dan standard yang berlaku di Indonesia wajib dijadikan pedoman untuk instalasi maupun
peralatan.
Untuk Publikasi, Code atau Standard yang belum ada di Indonesia, Kontraktor wajib mengikuti Standard
code atau Publikasi Internasional yang berlaku dan merupakan edisi terakhir antara lain seperti :

∙ SMACNA.

∙ ASHRAE - Guide and Data Book.

∙ NFPA - 90 A.

∙ ARI.

∙ AMCA.

∙ Dan lain-lain standard yang berlaku untuk bagian-bagian peralatan yang belum tercantum di atas.

1.03.0 Kondisi Perancangan


1 Kondisi Udara Luar
a. Temperatur : 35ºC
b. Relative Humidity : 65,8%
2 Kondisi Dalam Ruangan (semua ruangan yang dikondisikan)
a. Temperatur : 25±1 ºC
b. Relative Humidity : 55±10% RH
3 Noise Criteria :
a. Office : 35 – 45 NC
b. Lobby : 35 – 45 NC
c Auditorium : 35 – 45 NC
d. Kamar Asrama : 30 – 35 NC

1.04.0 Perlindungan Kebakaran


Semua instalasi yang secara peraturan atau ketentuan mengharuskan diperlukan peralatan tambahan yang
mencegah perambahan api, disebabkan adanya saluran pipa yang menembus dinding tahan api jam 2 (dua)

2
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

jam dan untuk celah-celah antara pipa atau duct dengan dinding atau lantai harus menggunakan material
yang sesuai untuk tujuan tersebut.

1.05.0 Instalasi
1 Umum
Semua peralatan dan alat bantu harus dipasang sesuai dengan cara-cara pemasangan yang secara teknis
praktis, baik dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan petunjuk dan instruksi pada brosur atau
publikasi yang dikeluarkan pabrik dari peralatan ataupun alat-alat bantu tersebut.
2 Landasan Peralatan
a. Semua landasan untuk peralatan dan motor, ukurannya sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian
peralatan maupun motor yang berada diluar landasan.
b. Landasan berupa rangka dari struktur beam atau besi kanal yang dilas. Ketinggian besi kanal / beam
adalan 150 mm untuk panjang span 1,8 meter, dan 1/12 dari panjang span kanal / beam bila melebihi
panjang 1,8 m.
Suatu kanal / beam diagonal perlu ditambahkan bila ukuran landasan melebihi panjang 2,5 m.
c. Untuk inertia concrete block, seluruh panjang / lebar dari sisi-sisi sudut diperkuat dengan besi siku dan
concrete block-nya sendiri harus memakai reinforcement bar.
d. Diperlukan earthquake bumper untuk mencegah terjadinya gerakan yang berlebihan pada saat
peralatan dihidupkan, dimatikan ataupun saat gempa (khusus bagi landasan / inertia block yang
menggunakan vibration isolator).
e. Dibutuhkan min. 4 bumper untuk peralatan yang beratnya kurang dari 900 kg dan 8 bumper untuk
peralatan yang beratnya lebih dari 900 kg. Berat peralatan diartikan berat dalam operasinya ditambah
berat landasan.
3 Platforms
Untuk peralatan seperti Fan atau sejenis yang menggantung dan duduk pada suatu platform, maka platform
harus diperkuat dengan suatu frame besi siku yang dilas atau dibautkan, atau dikeling ke frame sehingga
cukup kuat, kaku dan tidak bergetar dalam operasinya.

1.06.0 Penetrasi Atap


Semua bagian instalasi yang menembus atap seperti duct, pipa, venting harus dilengkapi dengan pinggiran
beton (curb) sekeliling bagian-bagian instalasi tersebut sehingga konstruksinya betul-betul kedap air.

1.07.0 Pencapaian Peralatan


1 Semua peralatan ataupun peralatan bantu dalam prinsip pemasangannya harus mudah untuk bisa diamati,
diservice dan mudah dicapai dalam perbaikan, termasuk juga accessories pipa dan duct seperti Valve, Trap,
Clean Out, Damper, Filter, Venting. Untuk itu Kontraktor dalam pemasangannya wajib memperhatikan posisi
yang terbaik dari peralatan dan accessories tersebut, sehingga tujuan yang dimaksud tercapai.

3
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

2 Disamping itu Kontraktor juga harus mengusulkan kepada Direksi (bila belum ditunjukkan pada gambar)
pintu-pintu service (access panel), untuk setiap peralatan dan accessories yang berada dalam shaft atau
ceiling yang memerlukannya, beserta ukuran dan lokasi yang tepat.
3 Bila dalam gambar rencana sudah ditunjukkan ada acces panel yang diperlukan, maka penggeseran untuk
posisi yang tepat dari access panel tersebut sehubungan dengan letak peralatan / accessories dan kaitannya
dengan arsitek / interior perlu dibicarakan dengan Direksi untuk disetujui.
1.08.0 Perlindungan Peralatan dan Bahan
Menjadi tanggungjawab dan keharusan bagi Kontraktor untuk melindungi peralatan-peralatan, bahan-bahan
baik yang sudah atau belum terpasang bila diperkirakan bisa rusak, cacat atau mengganggu situasi
sekitarnya ataupun oleh alam (hujan, debu, pasir, lembab) ataupun oleh bahan-bahan kimia sekitarnya.
Sebelum penyerahan, instalasi seperti peralatan-peralatan fixtures dll, dibersihkan atau ditest dan di-adjust
kembali untuk membuktikan bahwa peralatan dan bahan beroperasi dengan baik. Peralatan dan bahan yang
rusak atau cacat karena tidak dilakukan perlindungan yang benar adalah merupakan bagian instalasi yang
tidak bisa diterima (serah terima belum 100%).

1.09.0 Pengecatan
Semua bagian-bagian pekerjaan yang menyangkut carbon steel yang tidak digalvanis harus dicat dasar dan
cat finish. Sebelum pengecatan dilakukan, bagian-bagian harus bebas dari grease, minyak dan segala
kotoran yang melekat.
Urut-urutan pengecatan adalah cat dasar anti karat dan cat finish terdiri atas 2 lapis cat copolymer. Untuk
peralatan-peralatan yang cat pabriknya rusak / cacat dalam pengangkutan, penyimpanan dan lain
sebagainya, maka harus dicat kembali sesuai aslinya atau warna yang ditentukan Direksi.

1.10.0 Anti Karat


1 Semua peralatan bantu instalasi, yang berasal dari besi dan sebelumnya tidak diperlakukan untuk anti karat
(semacam penggantung, dudukan, landasan, flens dan lain sebagainya) harus dicat dengan cat anti karat,
yaitu zinchromate dan selanjutnya cat finish dengan warna dan jenis cat yang ditentukan Direksi.
2 Semua baut, mur dan washer haruslah zinc electroplated.
3 Vibration isolation harus dari jenis yang tahan karat. Bila vibration isolator berada di udara terbuka (kena
hujan) maka harus tahan karat dan selanjutnya dilapis PVC coat dan bituminus paint.
4 Landasan penyangga peralatan (steel bases), seluruhnya harus bersih dari bebas las-lasan, dicat dasar
dengan zinchromate dan cat akhir (finish) 2 lapis.

1.11.0 Sleeve, Peralatan Yang Tertanam Di Dinding


Peralatan bantu, sleeve dan lain-lain yang diperlukan tertanam / menembus concrete atau tembok harus
dipasang dan dilengkapi sesuai detail design. Untuk itu, ukuran, posisi yang disiapkan untuk keperluan
tersebut harus dikonsultasikan dengan Direksi dan disertai gambar detail.
Semua pipa tembus dinding harus menggunakan sleeve dengan clereance 3/4" jika duct atau pipa berisolasi,
clereance tetap dibutuhkan 3/4" antara isolasi dan sleeve menembus atap harus diperpanjang ± 200 mm

4
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

diatas atap lantai. Setelah pemasangan pipa atau duct clereance harus diisi dengan fibre glass dan diseal
dengan coulking compound.

1.12.0 Penomoran, Nama Peralatan / Accessories


Semua peralatan terpasang dan accessories-nya harus diberi code nama peralatan dan nomor, sesuai
seperti yang dicantumkan pada daftar peralatan atau data sheet atau sebagai tercantum pada gambar
rencana.
Bila ada peralatan atau accessories yang belum mempunyai kode nama dan nomor, Kontraktor wajib
mengusulkan kepada Direksi dan semua ini sudah harus tercantum dalam as built drawing.

5
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

DAFTAR ISI

2.00.0 Persyaratan Teknis Peralatan Dan Instalasi


2.01.0. Lingkup Pekerjaan
2.02.0. Umum
2.03.0 Spesifikasi Teknis Indoor Unit
2.04.0 Spesifikasi Teknis Outdoor Unit
2.05.0 Peletakan Unit
2.06.0 Pekerjaan Listrik
2.07.0 Pekerjaan Ducting
2.08.0 Pekerjaan Pemipaan
2.09.0 Pekerjaan isolasi
2.10.0 Pekerjaan Lain-lain
2.11.0 Filter
2.12.0 Pekerjaan Testing Adjusting & Balancing
2.13.0 Produk

6
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

2.00.0 PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN DAN INSTALASI


2.01.0 LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan indoor dan outdoor unit type VRF/VRV untuk semua
area Bangunan Utama & Function Hall, sedangkan untuk area Bangunan Asrama & Ruang Kontrol
menggunakan sistem konvensional split wall inverter. Pengadaan ini harus sampai ke gudang kontraktor.
Lingkup Pekerjaan ini seperti ditunjukkan pada gambar–gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.

2.02.0 UMUM
a. Unit fan indoor dan outdoor maupun performance dari coil harus mengikuti standard ARI 430–66 untuk fan
dan 410–720 untuk coil.
Spesifikasi teknis yang diuraikan dibawah ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus diikuti.
b. Unit harus mampu mencapai standard performance dengan maksimum total panjang pipa refrigerant lebih
dari 700 m dengan maksimum ketinggian 90 meter.
c. Sedangkan ketentuan–ketentuan spesifik terhadap kemampuan unit (performance) dapat dilihat pada
lembar gambar rencana “Daftar Peralatan” untuk proyek ini.
d. Unit dan kelengkapannya harus disuplai oleh suatu pabrik yang sudah berpengalaman dan spesialis untuk
produksi dan design peralatan ini minimal 5 tahun.
e. Sound power level harus dilengkapi dalam dB dengan Re–10–12 Watt pada octave band mid frequencies
50 Hz s/d 4000 Hz.
f. Semua indoor unit dan kelengkapannya harus mempunyai noise level yang rendah dan tidak bergetar
dalam operasinya, dan dalam batas yang normal yang masih bisa diterima secara standard.DB yang
diinginkan 2 meter dari posisi unit maximum 50 dBA.
g. Kelengkapan unit AC meliputi : Indoor Unit, Outdoor Unit, Themostat, Refnet, Multiconnection, Filter,
Centralized Control (Touch Screen).

2.03.0 SPESIFIKASI TEKNIS INDOOR UNIT


Secara garis besar Indoor Unit yang harus diadakan dan dipasang meliputi bagian–bagian :
Fan section, cooling coil section lengkap dengan drain pan, filter section lengkap dengan access panel, electric
motor penggerak fan berikut adjustable mounting, pulley, transmission belt dan vibration mounting.
i. Casing
a. Casing dari heavy gauge hot deep galvanized steel.
b. Konstruksi casing harus cukup kuat dan kaku baik kontruksi memakai frame atau tidak memakai frame.
c. Casing dengan konstruksi Single Skin untuk Indoor Unit dengan diberi lapisan isolasi bagian dalamnya
dengan tebal 2” dimana permukaan luar isolasi sudah ditata sedemikian rupa sehingga tidak
terpengaruh oleh aliran udara.
d. Mudah dan praktis dalam pemasangan atau bila dilepas untuk perbaikan.
e. Casing dapat dengan mudah dipasang / dirakit dilapangan dalam keadaan knocked down.
f. Casing dilengkapi dengan acces door untuk pemeriksaan fan, blower dan filter.
g. Casing tahan terhadap tekanan positif dan negatif sampai 500 mm WG

7
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

h. Semua dinding (panel) terpasang rapat (air tight) terhadap rangka, tapi dapat dengan mudah dibuka /
dilepas untuk pemeriksaan dan perbaikan coil, fan dan filter.
i. Drain pan dari galvanized steel yang diisolasi dan dapat menampung air kondensasi pada keadaan
maximum.

ii. Cooling Coil


● Cooling coil dipasang sedemikian rupa sehingga mudah dapat dilepas, diperbaiki dan diperiksa.
● Cooling coil dari bahan copper tube, dengan alumunium fin yang secara mekanis terikat ke tube tanpa
solder dan tinning.
● Coil dipilih untuk kecepatan udara pada permukaan maximum 2,5 m/second.
● Coil harus memenuhi standard Ari 410–72 untuk coil performance sedang untuk design & testing
mengikuti American National Standard (NAS B9–1).
● Coil harus tahan terhadap tekanan kerja minimum 250 pig.

iii. Fan
● Fan dari jenis centrifugal forward curve atau backward curve (airfoil) dan direncanakan suatu putaran
yang tenang (quite operation).
● Untuk pengaturan ketegangan tali kipas dengan memakai adjustable mounting motor.
● Variasi putaran blower pada batas–batas tertentu, oleh pulley motor dari type pitch adjustable.
● Poros fan ditumpu pada bearing yang dapat dilumasi dengan mudah dari luar.
● Fan harus statis dan dinamis balance setelah terpasang.
● Fan harus mempunyai performance yang sesuai dengan standard ARI 430–66.
● Motor penggerak fan (lihat uraian pada butir pekerjaan listrik / kontrol).
● Dudukan electro motor pada Unit Indoor, harus dari type yang dapat diatur posisinya untuk
mendapatkan ketegangan fan belt (adjustable mounting).

2.04.0 SPESIFIKASI TEKNIS OUTDOOR UNIT


i. Casing
● Casing dari heavy gauge hot deep galvanized yang di finish terhadap bahan yang anti karat dan
direkomendasikan untuk peralatan outdoor.
● Casing dengan konstruksi Single Skin untuk Indoor Unit dengan diberi lapisan isolasi bagian dalamnya
dengan tebal 2” dimana permukaan luar isolasi sudah ditata sedemikian rupa sehingga tidak
terpengaruh oleh aliran udara.
● Mudah dan praktis dalam pemasangan atau bila dilepas untuk perbaikan.
● Casing dapat dengan mudah dipasang / dirakit dilapangan dalam keadaan knocked down.
● Casing dilengkapi dengan acces door untuk pemeriksaan fan, blower dan filter dilengkapi acces door
untuk pemeriksaan.
● Casing tahan terhadap tekanan positif dan negatif sampai 500 mm WG
● Semua dinding (panel) terpasang rapat (air tight) terhadap rangka, tapi dapat dengan mudah dibuka /
dilepas untuk pemeriksaan dan perbaikan.

8
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

ii. Compressor
● Type compressor adalah type scroll.
● Minimum jumlah compressor sebanyak 2 unit dan dapat beroperasi secara variable.
● Step per step di control dengan suatu sistem sesuai kebutuhan.
● Jenis Freon yang digunakan adalah R-410A
● Outdoor unit dapat beroperasi pada range temperature – 15ºC s/d 52ºC.
● Unit harus mempunyai noise level yang rendah antara 48 s/d 55 dB (A).
● Unit harus mempunyai beban harmonic yang rendah.
● Unit harus mempunyai efisiensi yang tinggi.

iii. Fan
● Fan condenser dari jenis propeller dilengkapi dual casing bell mounth.
● Saringan filter dari type V-Shaped Heat Exhangher unit.
● Poros fan ditumpu pada bearing yang dapat dilumasi dengan mudah dari luar.
● Fan harus statis dan dinamis balance setelah terpasang.
● Fan harus mempunyai performance yang sesuai dengan standard ARI 430–66.
● Dudukan motor pada unit harus dari type fix dalam satu ruangan yang kuat.
● Control wiring harus factory wiring.

2.05.0 PELETAKKAN UNIT


Perletakan Unit (harus persetujuan Direksi & Konsultan Struktrur sebelum pengerjaan)
● Outdoor unit duduk diatas fondasi beton ringan (housekeeping pad) tebal 10 cm.
● Untuk indoor unit yang menggantung harus duduk pada profil besi atau langsung digantung tanpa
memakai dudukann profil besi dengan menggunakan rubber pad untuk vibration isolator.
● Untuk outdoor harus memakai vibration rubber pad hingga getaran tidak diteruskan kepada struktur
bangunan.
● Pemakai type vibration isolation ini harus diajukan kepada MK / Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.

2.06.0 PEKERJAAN LISTRIK


1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan untuk elektrikal / kontrol ini adalah pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi listrik
(termasuk motor listrik) pengkabelan, panel-panel dan instrumentasi kontrol seperti yang ditunjukkan pada
gambar-gambar rencana / diagram yang melengkapi dokumen ini.

2 Deskripsi Umum
Seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur kabel dan perletakan panel dan motor seperti yang
tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan route, lokasi panel perletakan instrumen kontrol.

9
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

Kontraktor wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi
lainnya berikut detail-detail yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Kontraktor wajib mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku yang dikeluarkan oleh :
a. Perusahaan Listrik Negara (PLN).
b. Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK).
c. Dinas Pemadam Kebakaran.
d. Lembaga Pengujian Bahan.
e. Dinas Keselamatan Kerja.

3 Spesifikasi teknis
a. Panel
● Semua komponen-komponen yang dipergunakan untuk panel tenaga dan panel-panel kontrol harus
buatan MG, ABB atau GE.
● Panel-panel tenaga harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm, dilengkapi dengan kunci Yale atau
setaraf pengecatan dengan cat dasar dan duco minimum 2 (dua) kali. Warna finishing
ditentukan kemudian.
● Panel-panel yang bukan berasal langsung dari produk peralatan tertentu yaitu panel-panel yang
dirakit disini haruslah berasal dari pembuat panel khusus, untuk merek komponen yang dipakai.
● Tiap-tiap panel dan unit mesin harus di-grounded. Tahanan pentanahan harus lebih kecil dari 3 ohm,
diukur setelah minimal tidak hujan 2 (dua) hari.
b. Panel Pembagi
Harus dilengkapi dengan pilot lamp R-S-T, voltmeter serta amperemeter dengan selector switch untuk 3
phase, plat nama untuk peralatan.
c. Wiring
● Wiring diagram hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan peralatan FAN yang bersangkutan.
● Ditiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan.
● Menghubungkan kabel pada terminal harus menggunakan "kabel schoen" harus kabel 25 mm ke
atas pemasangan "kabel schoen" harus menggunakan timah pateri lalu di-pres hydraulis.
● Ukuran-ukuran lebih kecil cukup dengan tang press tangan.
● Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai metal / PVC flexible conduit.
● Kabel yang dipasang pada dinding luar harus memakai PVC conduit dan diklem rapi ke dinding
memakai klem pipa.
● Kabel-kabel yang digantung pada plat beton harus memakai klem penggantung dan wire rod yang
diramset ke beton.
● Kabel yang dapat digunakan adalah buatan Kabelmetal, Kabelindo, Tranka, Supreme.
● Wiring untuk instalasi listrik dan control pasangan dalam (indoor) harus dipasang dalam pipa PVC
jenis high impact Conduit.

2.07.0 PEKERJAAN DUCTING


1. Lingkup Pekerjaan

10
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan (termasuk fabrikasi) pekerjaan duct
lengkap dengan isolasi/tanpa isolasi, damper, grilles, register, berikut alat-alat bantu yang menunjang
pekerjaan tersebut seperti ditunjukkan dalam gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.
2. Publikasi, standard yang digunakan.
● ASHRAE, the Guide and Data Book.
● SMACNA (Sheet Metal and Air Conditioning Contractors National Association).
● SNI 07–2053–1995 - Baja Lembaran Lapis Seng (BJLS).
3. Umum
a. Jika tidak diterangkan secara khusus istilah ducting secara umum berarti pekerjaan duct, fitting,
damper, support dan lain-lain komponen / accessories yang diperlukan untuk melengkapi instalasi
ini.
b. Jalur-jalur ducting yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar dasar yang menunjukkan route
dan ukuran ducting.
Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur
instalasi lainnya, berikut detail atau potongan-potongan yang diperlukan dan mendapatkan
persetujuan dari Direksi / Konsultan sebelum dilaksanakan.
c. Ukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar adalah ukuran bersih dari penampang laluan udara.
Jika diperlukan lining untuk ukuran duct tersebut, berarti penampang harus diperbesar sesuai
ketebalan lining.
d. Bahan duct dari BJLS dengan kualitas Lockforming dengan tes banding celah “O” (Nol).
e. Material
Material ducting adalah Baja Lembaran Lapis Seng (BJLS) kelas (L), kwalitet 1 (satu) sesuai standard
SNI.07-2053-1995 dengan berat nominal lapisan seng 183 gram/m².
f. Konstruksi Duct.
● Konstruksi duct adalah untuk low velocity (medium pressure duct) dengan static pressure
didalam duct sampai dengan 2” WG.
● Konstruksi duct harus mengikuti standard SMACNA, kecuali kalau ditentukan hal-hal yang
harus dipenuhi diluar standar tersebut.
● Hubungan antara dimensi duct dengan pemakaian sheet metal adalah sebagai berikut:
(kecuali bila dinyatakan lain pada gambar)
● Pembuatan ducting harus memakai mesin lockform

Ukuran sisi terpanjang Galvanized sheet metal

Konstruksi Duct dengan tekanan 2” positive / negative dalam duct.


_______________________________________________________________
Sisi Duct Ukuran Type Sambungan Type intermediate
Terlebar BJLS Duct (Transvere joint) reinforcement dan
jarakantara Transvare
joint dan intermediate

11
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

reinforcement
________________________________________________________________

0” - 12” 50 Sambungan slip jarak antara 8’

13” - 20” 50 Sambungan slip jarak antara 5’

21”- 30” 50 Sambungan flens jarak antara 5’


besi siku 1” × 1/8”

31” - 48” 60 Sambungan flens jarak antara 4’


besi siku 1”x 1/8”

49” - 60” 60 Sambungan flens jarak antara 4’


besi siku 11/4” × 1/8”

61” - 72” 80 Sambungan flens jarak antara 4’


besi siku 11/4” × 1/8”

Notes : - Ukuran BJLS yang digunakan adalah sama untuk


semua sisi
- Jarak antara intermediate reinforcement adalah jarak antara sambungan ke
sambungan, atau sambungan ke intermediate atau intermediate ke
intermediate.

● Semua sambungan ducting (sambungan flange, slip joint, pitsburg lock seam, dan lain-lain)
harus benar-benar rapat udara dengan menggunakan sealant untuk mencegah terjadinya
kebocoran udara. Untuk itu diharuskan penggunaan mesin lockform dalam pembuatan duct.
● Percabangan (take-off) harus memakai splitter damper yang dapat diatur dan dikunci pada
kedudukannya. Kondisi ini sangat diperlukan untuk mengatur jumlah aliran udara ke
masing-masing shop/retail sesuai design.
● Reducer (transition), kemiringan duct dibuat tidak lebih dari 14°.
● Jika dimensi dari kedua ujung duct berlainan maka untuk ketebalan ducting (jenis BJLS)
diambil berdasarkan ukuran ujung terbesar
● Lubang pengetesan.
Pada main supply dan return duct pada posisi yang diperlukan harus dibuat lobang
pengetesan untuk mengukur temperatur serta static dan velocity pressure, dan yang ditutup
kembali setelah selesai pengetesan, dengan plastic probe.
● Penguatan duct.

12
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

Semua duct yang berukuran lebih besar 20" permukaannya harus dibuat cross broken
(patah silang).
● Penggantung duct.
Cara penggantungan ducting harus sedemikian rupa sehingga praktis tidak terjadi
lendutan-lendutan getaran-getaran dan deformasi.
● Persyaratan penggantungan harus mengikuti :
Ukuran Penggantung Trapeze Jarak
duct besi siku

s/d 12" iron rod 25 ×25 × 3 2m


Ø 5/16"

s/d 30" iron rod 30 × 30 × 3 2m


Ø 5/16"

s/d 54" iron rod 40 × 40 × 3 1,5 m


Ø 3/8"

Ukuran Penggantung Trapeze Jarak


duct besi siku

s/d 84" iron rod 40 × 40 × 3 1,5 m


Ø 1/2"

85 s/d keatas 40 × 40 × 5 1,5 m

● Elbow, dibuat sesuai gambar spesifikasi atau gambar detail.


● Semua elbow harus dari type full radius elbow, jari-jari dalam (R t) sama dengan lebar
ducting.
Untuk keadaan dimana harus menggunakan short radius elbouw (R t lebih kecil dari lebar
duct) harus memakai turning vanes.
Turning vanes jumlah dan posisinya ditentukan dengan chart logaritma atas dasar
(RT)/(RH).
Untuk elbow tegak lurus harus memakai guide vanes double thickness, sesuai gambar
detail. Untuk mengikat konstruksi penggantung ke beton dipergunakan ramset /dynabolt.
● Sambungan flexible
- Pemborong harus memasang sambungan flexible connection dari bahan double sheet
glass cloth tebal min. 0,65 mm fire resistant ke duct yang masuk/ keluar dari fan atau
AHU).

13
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

- Panjang flexible connection tak lebih dari 15 cm dan tidak menimbulkan kebocoran
pada sambungan.
- Cara pemasangan harus dalam satu garis lurus sedemikian rupa, sehingga tidak
menyebabkan pengecilan luas penampang.
● Alumunium Flexible Round Duct
Alumunium flexible round duct dari type 2 lapis alumunium laminate incapsulating dengan
steel spring helix dan wire spacing 2 mm jenis fire resistance. Tekanan kerja max. 5 inch
H2O.
Flexible duct ke diffuser memakai klem khusus (quick clamp) dari bahan plastic.
g. Grille, Register, Diffuser.
● Diffuser, Grille dan Register harus terbuat dari bahan alumunium anodized profile.
Pemasangan diffuser/grille ke plafond harus memakai rubber sponge tebal 6 mm.
● Warna untuk Diffuser, Grille dan Register di-anodized dengan warna akan ditentukan
kemudian oleh Arsitek / Interior Design.
● Register adalah grille yang dilengkapi dengan volume damper. Semua register atau grille
dilengkapi dengan blade 2 arah kecuali bila diterangkan lain. Grille tanpa memakai volume
damper.
● Damper dari diffuser / register adalah galvanized iron sheet BJLS 60 type "Opposed blade
damper". Finishing : dicat hitam.
Konstruksi hendaknya cukup kaku dan tidak bergetar karena aliran udara, serta dapat
dikunci pada kedudukan yang dikehendaki.
● Tidak dibenarkan memakai baut pada permukaan dari diffuser / grille / register.
h. Plenum
● Plenum sesuai dengan dimensinya harus menggunakan material (BJLS) sesuai dengan
ketentuan yang tersebut terdahulu.
● Seluruh sisi plenum harus diperkuat dengan besi siku 40×40×3 dan kalau perlu memakai
bracing pada sisi yang paling panjang.
i. Dampers
● Volume dampers harus type apposed multi blade damper.
● Volume damper yang terpasang di-duct, konstruksi damper dari bahan BJLS 140 untuk
ukuran duct diatas 36” dan BJLS 120 untuk duct diatas 20” s/d 36”, BJLS 80 untuk duct s/d
20”. Untuk volume damper yang berada pada terminal udara (diffuser), dari bahan BJLS 60.
Poros damper pada duct terikat pada baja bulat diameter 10 mm.
● Volume damper yang terpasang di-duct harus dilengkapi dengan petunjuk besarnya bukaan
damper dan dapat dikunci kuat pada kedudukan yang diinginkan. Konstruksi petunjuk
bukaan damper ini demikian rupa sehingga tidak menggangu pemasangan isolasi dan tidak
tertutup oleh isolasi.
j. Louver
● Louver dari bahan galvanized atau alluminium sesuai seperti ditentukan pada gambar,
dengan ketebalan 1 mm.

14
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

● Setiap pemasangan louver harus dilengkapi dengan bird (insect) screen pada bagian
dalamnya Luas efektif Louver harus lebih besar dari 50% luas permukaan.
k. Pembersihan Saluran Ducting
∙ Dinding bagian dalam saluran ducting harus dibersihkan dari debu yang melekat atau menempel
dengan alat pembersih yang dibasahi (alat pembersih harus dari jenis yang tidak
meninggalkan debu atau serat kapas / benang / debu) dengan cara membersihkan lembar
per lembar sebelum dibentuk menjadi saluran ducting.

2.08.0 PEKERJAAN PERPIPAAN


1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada butir ini adalah pengadaan dan pemasangan instalasi pemipaan lengkap
dengan fitting-fitting, alat-alat bantu, dengan isolasi atau tanpa isolasi sesuai seperti yang ditunjukkan pada
gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.
2. Umum
Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang tercantum adalah gambar dasar
yang menunjukkan route dan ukuran pipa. Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat
(shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut detail atau potongan-potongan yang
diperlukan dan mendapat persetujuan dari Direksi sebelum dilaksanakan.
3. Konstruksi Pemipaan Refrigerant & Drain
a. Pipa Refrigerant :
1. Menyediakan dan memasang instalasi pemipaan untuk seluruh system AC, (refrigerant dan
drain/ kondensasi) termasuk fitting-fitting dan alat-alat bantu).
2. Hendaknya semua pipa refrigerant harus dikerjakan secara hati-hati dan sebaik mungkin,
sebelum dipasang semua bagian harus sudah bersih, kering dan bebas dari debu dan kotoran
dan hendaknya dipasang sependek mungkin.
3. Pipa tembaga dari jenis K atau L yang dehydrated dan sealed. Diameter pipa yang dipakai harus
disesuaikan kembali dengan kapasitas pendingin mesin dan panjang ekivalen pipa.
4. Hendaknya Kontraktor harus meminimalkan adanya belokan (Elbow) sehingga panjang ekivalen
pipa dapat diperkecil.
5. Perbedaan tinggi antara condensing dan evaporator dan panjang pipa tidak melebihi yang
ditentukan oleh pabrik pembuat.
6. Sambungan pipa memakai solder perak dengan meniupkan gas mulia seperti nitrogen kering
ke dalam pipa yang sedang disambung untuk menghindarkan terbentuknya kerak oksida di
dalam pipa.
7. Solder lunak "tinlead 50-50" tidak boleh dipergunakan solder tinlead 95-5" dapat dipergunakan
kecuali pada pipa discharge gas panas.
8. Pipa refrigerant harus disangga dan digantung dengan baik untuk mencegah melentur dan
meneruskan getaran mesin kepada bangunan.
9. Suatu alat pengering refrigerant (filter drier) dengan kapasitas yang cukup serta "sight glass
moisture indicator" harus dipasang pada bagian "liquid line" setiap pipa terpasang, sight

15
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

glasscharus dilengkapi dengan tutup pelindung, filter drier harus menurut ARI Standard 710,
hendaknya jenis full low replacable care.
10. Strainer hendaknya dipasang dalam jaringan refrigerant sebelum pemasukan tiap thermostatic
expansion valve.

2.09.0 PEKERJAAN ISOLASI


1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan untuk isolasi ini adalah pengadaan dan pemasangan isolasi untuk pipa, ducting dan
peralatan yang ditentukan, lengkap dengan material lainnya yang menunjang bagi keperluan isolasi ini.
Isolasi luar (ducting) : fibre glass tebal 1" atau 1½" ; density 2 lbs/cuft, thermal
cond. 0,26 Btu/h
Isolasi dalam (ducting) : fibre glass tebal1" atau 2"; density 3 lbs/cuft ; thermal
cond. 0,26 Btu/h.
Isolasi pipa refrigerant : Thermaflex tebal 3/4" ; Pipa drain/kondensasi density
7 lbs/cuft ; thermal cond. 0,26 btu.
Aluminium foil : double sided reinforced fire resistant
Adhesive tape : adhesive aluminium foil, fire resistant.

2.10.0 PEKERJAAN LAIN-LAIN


1. Pondasi
a. Semua pondasi beton yang diperlukan untuk outdoor unit, harus dikoordinasikan dengan pihak Sipil.
b. Pemborong AC harus menyediakan dan memasang (sesuai dengan gambar rencana, atau gambar
kerja yang disetujui) semua dudukan (support) atau penggantung (hanger) untuk mesin-mesin,
alat-alat, pipa kabel dan duct yang diperlukan.
c. Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada rangka baja dan harus berkonsultasi
dengan Direksi dan Pemborong Sipil.
d Pemborong AC harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangnya tidak akan menyebabkan
penerusan suara dan getaran (vibration & noise transmission) kedalam ruangan-ruangan yang
dihuni.
2. Pengecatan
a. Untuk penggantungan / penyangga harus dicat meni/zincromate dan setelah itu dicat dengan cat
alumunium.
b. Semua equipment, disebabkan gangguan cuaca atau gangguan setempat atau karat yang merusak
sebagian atau seluruh cat aslinya, harus dicat lagi dengan warna yang sesuai secara keseluruhan
atau warna yang diminta Direksi.
c. Cat dasar, dan finishing dari merk ICI atau yang setarap yang dapat disetujui.

16
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

2.11.0 FILTER
● Filter dari jenis washable, fire resistant, media dari sintetic fibre, tebal 2”. Efficiency filter 30–35%
berdasarkan Standard ASHRAE 52–76 Atmosphere dust spot, average arrestance 94–96 % pada keadaan
low velocity 500 fpm.
● Filter harus terpasang rapat satu sama lainnya dan begitu juga terhadap frame. Tidak dibolehkan adanya
celah yang ditutup dengan flat disebabkan kurangnya ukuran filter.
● Filter yang akan dipasang harus dapat dibuktikan dari brosur merk filter tersebut terhadap type dan
efisiennya.

2.12.0 TESTING ADJUSTING DAN BALANCING


1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini adalah pelaksanaan testing, adjusting dan balancing untuk seluruh system tata
udara sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai seperti yang terlihat dalam
gambar-gambar rencana sehingga system betul-betul dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan
rencana.
2. Umum
Pelaksanaan TAB (testing adjusting dan balancing) secara mendasar maksimal harus mengikuti
standart/atau petunjuk yang berlaku secara umum seperti standard NEBB, ASHRAE dan SMACNA dengan
menggunakan peralatan-peralatan ukur yang memenuhi untuk pelaksanaan TAB tersebut.
3. Peralatan Ukur
Minimal peralatan ukur seperti dibawah ini harus dimiliki oleh kontraktor ybs, antara lain :
a. Pengukuran laju aliran udara
- Pitot tube dengan inclined manometer
- Anemometer dan sejenisnya
- Hood untuk mengukur udara di diffuser
b. Pengukuran temperatur udara/air
- Sling psychrometric
- Thermometer
c. Pengukuran putaran (rpm)
- Tachometer atau sejenisnya
d. Pengukuran listrik
- Voltmeter
- Ampermeter/ampertang
e. Pengukuran tekanan
- Barometer / pressure gauge
f. Pengukuran laju aliran air (portable field flow meter)
g. Tool (alat-alat kerja) yang diperlukan dalam merubah setting / kedudukan dari peralatan
balancing.
h. Portable

17
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

4. Pelaksanaan TAB
a. Secara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh system dan bagian-bagiannya,
sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai atau mendekati
besaran-besaran yang ditentukan dalam rencana.
b. Dalam pelaksanaan TAB, disamping pengukuran yang dilakukan terhadap besaran-besaran
yang ditentukan dalam desain, juga diwajibkan melaksanakan pengukuran terhadap
besaran-besaran yang tidak tercantum dalam gambar rencana, tapi besaran ini sangat
diperlukan dalam penentuan kondisi dan kemampuan peralatan dan juga sebagai data yang
diperlukan bagi pihak maintenance dan operation.
c. Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuran-pengukuran terhadap besaran-besaran lainnya
yang tidak tercantum dalam gambar rencana harus dituangkan dalam suatu laporan yang
bentuknya (formnya) sudah disetujui oleh Pengawas.
d. Pelaksanaan TAB dilakukan oleh tenaga engineer yang betul-betul sudah berpengalaman
dalam pelaksanaan TAB ini.
e. Dalam pelaksanaan TAB, harus selalu didampingi oleh tenaga pengawas, dimana hasil-hasil
pengukuran dan pengamatan yang dilakukan juga disaksikan oleh pengawas tsb dan dalam
laporannya ikut menanda tangani.
f. Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor harus membuat suatu rencana kerja, mengenai
prosedur pelaksanaan TAB untuk masing-masing bagian pekerjaan, dan prosedure ini agar
dibicarakan dengan pihak MK untuk mendapatkan persetujuannya.
g. Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor sudah harus menyiapkan suatu bentuk formulir yang
berisi item-item yang akan dilakukan untuk masing-masing system yang akan dilakukan
pengetesan.

4. Balancing system Distribusi UdarA


Procedure Testing dan Adjusting
a. Test dan sesuaikan putaran blower sesuai kebutuhan design.
b. Test dan catat motor full load ampere.
c. Lakukan pengukuran dengan pitot tube (tube traverse) untuk mendapatkan cfm dan fan sesuai
design.
d. Test dan catat static pressure pada inlet dan outlet dari fan
e. Test dan sesuaikan cfm untuk sirkulasi udara.
f. Test dan sesuaikan kebutuhan udara luar untuk masing-masing unit, indoor unit (Duct
Connection)
g. Test dan catat temp. db. Dan wb. Dari udara masuk dan keluar dari coil.
h. Sesuaikan cfm yang dibutuhkan pada semua cabang-cabang utama
i. Sesuaikan kebutuhan cfm untuk masing-masing zone
j. Test dan sesuaikan masing-masing diffuser / grille terhadap kapasitas dalam batas % yang
dibolehkan.

18
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

k. Identifikasi ukuran, type, masing-masing diffuser dan lakukan check terhadap performance dari
jenis diffuser.

2.13.0 PRODUK
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong memungkinkan untuk mengajukan
salah satu dari daftar bahan dan peralatan sesuai daftar di bawah ini. Pemborong baru bias mengganti
peralatan dari produk lain yang setara dengan produk-produk tersebut dibawah ini dan harus ada
persetujuan resmi tertulis dari Perencana/MK.

19
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

DAFTAR ISI

3.00.0 Persyaratan Teknis Peralatan dan Instalasi


3.01.0 Lingkup Pekerjaan
3.02.0 Fan
3.03.0 Pekerjaan Listrik
3.04.0 Pekerjaan Lain-lain

3.05.0 Pekerjaan Testing, Adjusting dan Balancing

3.06.0 Produk

20
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

3.00.0 Persyaratan Teknis Peralatan dan Instalasi


3.01.0 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi ini meliputi seluruh pekerjaan pengadaan dan pemasangan Instalasi Ventilasi Mekanis
(Mechanical Ventilation) secara lengkap termasuk semua perlengkapan dan sarana penunjangnya, sehingga
diperoleh suatu instalasi yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama dan siap untuk dipergunakan.
Lingkup pekerjaan instalasi ini secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan dan pemasangan interlock sistem instalasi Ventilasi dengan sistem fire alarm yang ada.
2. Pengadaan dan pemasangan sumber daya listrik bagi instalasi ini seperti kabel dan panel FAN.
3. Melaksanakan pekerjaan Testing, Adjusting dan Balancing dari semua instalasi yang terpasang,
sehingga instalasi bekerja dengan sempurna, sesuai dengan kriteria-kriteria design.
4. Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang diperlukan untuk instalasi ini seperti yang
tercantum dan diuraikan dalam dokumen ini.
5. Perbaikan kembali semua kerusakan dan finishing yang diakibatkan oleh pekerjaan instalasi ini.
6. Mendidik petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas mengenai cara-cara menjalankan dan
memelihara instalasi ini, sehingga petugas tersebut betul-betul dapat menjalankan dan memelihara
instalasi dengan benar.
7. Menyerahkan gambar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan memelihara serta data teknis
lengkap peralatan instalasi yang terpasang.
8. Mengadakan pemeliharaan instalasi ini secara berkala selama masa pemeliharaan.
9. Memberikan garansi terhadap mesin / peralatan yang terpasang.
10. Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum dalam dokumen ini beserta addendumnya.

3.02.0 Fan
1 Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan peralatan ventilasi (fan) untuk proyek ini seperti yang ditunjukkan dalam
gambar-gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.
2 Deskripsi Umum
Spesifikasi teknis yang diuraikan dibawah ini, adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus diikuti. Sedangkan
ketentuan-ketentuan spesifik terhadap type, kemampuan (performance) peralatan, kelengkapan dan lainnya
dapat dilihat pada lembar gambar rencana "daftar peralatan" ataupun data sheet yang menyertai dokumen ini.
a. Fan harus sudah mendapatkan sertifikat, sesuai standard yang berlaku di negara dimana fan tersebut
dibuat untuk testing dan rating (performance) seperti sebagai contoh AMCA standard 210-74 di Amerika.
b. Sound pressure level harus dilengkapi dalam DB dengan Re-10E12 watt pada octave band mid freq. 60
s/d 4000 Hz.
c. Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam operasinya, dan dalam batas
batas yang normal. DB yang diinginkan maximum 60 dBA.
3 Spesifikasi Teknis
a. Propeller Fan (Wall atau Ceiling Fan)
- Fan dari type propeller untuk dinding maupun ceiling, kecuali bila dinyatakan ceiling fan dari type
centrifugal seperti ditunjukkan dalam gambar atau data sheet.

21
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

- Untuk fan dinding yang berhubungan dengan luar lengkap dengan automatic shutter dari jenis
aluminium (bila ditunjukkan dalam gambar rencana atau data (sheet).
- Untuk fan dinding dengan kapasitas besar dan static pressure tinggi (high pressure fan), rangka fan
dari baja yang dicat anti karat dengan impeller dari aluminium diecast.
- Untuk intake fan, bila diperkirakan akan kena air hujan (tempias), harus dipasang canopy lengkap
dengan galvanis wire mesh. Bahan kanopi dari galvanis sheet BJLS 80.
- Rangka untuk dudukan fan pada dinding bata, dari bahan kayu jati, dengan baut-baut yang tahan
karat.
b. Axial Fan
- Impeller fan dari type airfoil blade, adjustable pitch.
- Material Fan : long casing – hot dipped galvanized steel – impeller aluminium diecast – shaft –
carbon steel – pelumasan grease ball bearing.
- Fan lengkap dengan counter flens untuk penyambungan ke ducting.
- Dilengkapi dengan aksesoris bell mouth (inlet cone) bila inlet suction tidak disambungkan ke duct
(seperti ditunjukkan dalam gambar atau data sheet.
c. Sound Attenuators
- Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan instalasi Sound attenuator pada ducting yang melewati exhaust /
supply fan untuk meredam suara. Material Sound Attenuator adalah sesuai pengujian dengan
standard ASTM-E.84.

∙ Penyebaran api – 25.

∙ Tingkat / Rating pengembangan asap – 0.

∙ Kontribusi bahan bakar – 20.

3.03.0 Pekerjaan Listrik


1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan untuk elektrikal / kontrol ini adalah pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi listrik
(termasuk motor listrik) pengkabelan, panel-panel dan instrumentasi kontrol seperti yang ditunjukkan pada
gambar-gambar rencana / diagram yang melengkapi dokumen ini.
2 Deskripsi Umum
Seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur kabel dan perletakan panel dan motor seperti yang
tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan route, lokasi panel perletakan instrumen kontrol.
Kontraktor wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi
lainnya berikut detail-detail yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Kontraktor wajib mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku yang dikeluarkan oleh :
a. Perusahaan Listrik Negara (PLN).
b. Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK).
c. Dinas Pemadam Kebakaran.

22
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

d. Lembaga Pengujian Bahan.


e. Dinas Keselamatan Kerja.
3 Spesifikasi teknis
b. Panel
● Semua komponen-komponen yang dipergunakan untuk panel tenaga dan panel-panel kontrol harus
buatan MG, ABB atau GE.
● Panel-panel tenaga harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm, dilengkapi dengan kunci Yale atau
setaraf pengecatan dengan cat dasar dan duco minimum 2 (dua) kali. Warna finishing ditentukan
kemudian.
● Panel-panel yang bukan berasal langsung dari produk peralatan tertentu yaitu panel-panel yang
dirakit disini haruslah berasal dari pembuat panel khusus, untuk merek komponen yang dipakai.
● Tiap-tiap panel dan unit mesin harus di-grounded. Tahanan pentanahan harus lebih kecil dari 3 ohm,
diukur setelah minimal tidak hujan 2 (dua) hari.
b. Panel Pembagi
Harus dilengkapi dengan pilot lamp R-S-T, voltmeter serta amperemeter dengan selector switch untuk 3
phase, plat nama untuk peralatan.
c. Wiring
● Wiring diagram hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan peralatan FAN yang terpasang.
● Setiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan.
● Menghubungkan kabel pada terminal harus menggunakan "kabel schoen", kabel 25 mm ke atas
pemasangan "kabel schoen" harus menggunakan timah pateri lalu di-pres hydraulis.
● Ukuran-ukuran lebih kecil cukup dengan tang press tangan.
● Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai metal / PVC flexible conduit.
● Kabel yang dipasang pada dinding luar harus memakai PVC conduit dan diklem rapi ke dinding
memakai klem pipa.
● Kabel-kabel yang digantung pada plat beton harus memakai klem penggantung dan wire rod yang
diramset ke beton.
● Kabel yang dapat digunakan adalah buatan Extrana, Jembo, LS Cable, Supreme.
● Wiring untuk instalasi listrik dan kontrol pasangan dalam (indoor) harus dipasang dalam pipa PVC
jenis high impact Conduit.

3.04.0 Pekerjaan Lain-lain


1 Pondasi
a. Semua pondasi beton yang diperlukan untuk Exhaust Fan (Pressurized Fan) unit, panel-panel listrik
termasuk dalam pekerjaan Kontraktor ME.
b. Kontraktor ME harus menyediakan dan memasang (sesuai dengan gambar rencana, atau gambar kerja
yang disetujui) semua dudukan (support) atau penggantung (hanger) untuk mesin-mesin dan alat-alat,
pipa kabel yang diperlukan.
c. Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada rangka baja dan harus berkonsultasi dengan
Direksi dan Kontraktor Sipil.

23
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

d. Kontraktor AC harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangnya tidak akan menyebabkan penerusan
suara dan getaran (vibration & noise transmission) kedalam ruangan-ruangan yang dihuni.
2 Pengecatan
a. Untuk penggantungan / penyangga setelah dicat dasar harus dicat dengan cat aluminium.
b. Semua peralatan, disebabkan gangguan cuaca atau gangguan setempat atau karat yang merusak
sebagian atau seluruh cat aslinya, harus dicat lagi dengan warna yang sesuai secara keseluruhan atau
warna yang diminta Direksi.

3.05.0 Testing Adjusting & Balancing


1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini adalah pelaksanaan testing, adjusting dan balancing untuk seluruh sistem ventilasi
mekanis sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai seperti yang terlihat dalam
gambar-gambar rencana sehingga sistem betul-betul dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan
rencana.
2 Umum
Pelaksanaan TAB (Testing Adjusting & Balancing) secara mendasar maksimal harus mengikuti standard
petunjuk NEBB, ASHRAE & SMACNA dengan menggunakan peralatan-peralatan ukur yang memenuhi untuk
pelaksanaan TAB tersebut.
3 Pelaksanaan TAB
a. Secara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh sistem dan bagian-bagiannya, sehingga
didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai atau mendekati besaran-besaran yang ditentukan
dalam rencana.
b. Dalam pelaksanaan TAB, disamping pengukuran yang dilakukan terhadap besaran-besaran yang
ditentukan dalam desain, juga diwajibkan melaksanakan pengukuran terhadap besaran-besaran yang
tidak tercantum dalam gambar rencana, tapi besaran ini sangat diperlukan dalam penentuan kondisi dan
kemampuan peralatan dan juga sebagai data-data yang diperlukan bagi pihak Maintenance dan
Operation.
c. Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuran-pengukuran terhadap besaran-besaran lainnya yang tidak
tercantum dalam gambar rencana harus dituangkan dalam suatu laporan yang bentuknya / formnya
sudah disetujui oleh Pengawas.
d. Pelaksanaan TAB dilakukan oleh tenaga engineer yang betul-betul sudah berpengalaman dalam
pelaksanaan TAB ini.
e. Dalam pelaksanaan TAB, harus selalu didampingi oleh tenaga Pengawas, dimana hasil-hasil pengukuran
dan pengamatan yang dilakukan juga disaksikan oleh Pengawas tersebut dan dalam laporannya ikut
menandatangani.
f. Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor harus membuat suatu rencana kerja, mengenai prosedur
pelaksanaan TAB untuk masing-masing bagian pekerjaan, dan prosedurnya agar dibicarakan dengan
pihak MK untuk mendapatkan persetujuannya.

24
04A SPEKTEK PMLP - MEP - TATA UDARA AC

g. Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor sudah harus menyiapkan suatu bentuk formulir (format) untuk
masing-masing jenis pengukuran yang berisi item-item yang akan dilakukan untuk masing-masing sistem
yang akan dilakukan pengetesan / pengukuran.

4 Laporan TAB
Kontraktor harus membukukan laporan hasil testing adjusting dan balancing (TAB) serta pengukuran ini,
dalam suatu buku yang berisi masing-masing laporan pengetesan berupa suatu bentuk format yang tertata
baik yang isinya detail dan jelas. Isi laporan ini harus diketahui oleh Petugas MK yang mendampingi
Kontraktor M&E selama TAB.

3.06.0 Produk
Bahan dan peralatan yang memenuhi spesifikasi Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan salah satu dari
daftar bahan dan peralatan sesuai daftar di bawah ini. Kontraktor baru bisa mengganti peralatan dari produk
lain yang setara dengan produk-produk tersebut dibawah ini dan harus ada persetujuan resmi dan tertulis dari
Perencana / MK.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN

Walmount Fan WF-1/RS.01~8


Unit

Exhaust Fan
Unit

AC Split
Set

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran
dengan harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan
pekerja, peralatan, serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

25
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

S04B. PEKERJAAN PLUMBING


DAFTAR ISI

0.00.0 Peraturan Umum

0.01.0 Peraturan dan Acuan

0.02.0 Gambar-gambar

0.03.0 Koordinasi

0.04.0 Pelaksanaan Pemasangan

0.05.0 Testing dan Commissioning

0.06.0 Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan

0.07.0 Laporan-laporan

0.08.0 Penanggung Jawab Pelaksanaan

0.09.0 Penambahan/Pengurangan/Perubahan Instalasi

0.10.0 Ijin-ijin

0.11.0 Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran

0.12.0 Persetujuan Material, Peralatan & Dokumen yang Diserahkan

0.13.0 Peralatan Dan Bahan

0.14.0 Pemeriksaan Rutin dan Khusus

0.15.0 Penggunaan Air Dan Listrik Kerja

0.16.0 Garansi

0.17.0 Rapat Lapangan

1
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

0.00.0 PERATURAN UMUM

0.01.0 Peraturan dan Acuan

Plumbing
a. Pedoman Plambing Indonesia, 1979
b. National Plumbing Code th. 2003.
c. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing (Soufyan & Morimura)
d. International Plumbing Code 1995.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 05/MEN/1982.
f. Peraturan Daerah Setempat.
g. Accor Technical Performance Requirements.
h. Standard Nasional Indonesia antara lain :
1. No. SNI 03-6373-2000
Tata cara pemilihan dan pemasangan vent pada sistem plambing.
2. No. SNI 06-0162-1987
Pipa PVC untuk saluran air buangan didalam dan diluar bangunan.

Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh :


a. Perusahaan yang memiliki surat ijin dari instansi yang berwenang dan telah biasa mengerjakannya.
b. Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk pekerjaan ini adalah sistem instalasi listrik secara lengkap
sehingga instalasi ini dapat berjalan dengan baik dan aman.

0.02.0 Gambar-gambar

1 Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang saling
melengkapi dan sama mengikatnya

2 Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan. Sedangkan pemasangan
harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan mempertimbangkan juga
kemudahan service / maintenance jika peralatan-peralatan sudah dioperasikan.
3 Gambar-gambar Arsitek dan Struktur / Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail
finishing instalasi.

4 Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar kerja dan detail kepada Direksi untuk
dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut, Kontraktor
dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini.

5 Kontraktor instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang yang disertai dengan operating
dan Maintenance Instruction serta harus diserahkan kepada Direksi pada saat penyerahan pertama dalam
rangkap 4 (empat) terdiri 1 (satu) set kalkir dan 3 (tiga) set blue print, dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi
dan data notasi, berikut gambar dalam CD Rom.

0.03.0 Koordinasi

1 Kontraktor instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Kontraktor instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

2 Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan instalasi yang lain.

3 Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibatnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

2
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

0.04.0 Pelaksanaan Pemasangan

1 Sebelum peralatan dipasang Kontraktor harus mengajukan Approval material yang harus disetujui oleh
Direksi.
Material yang terpasang adalah yang sudah disetujui dalam lembar Approval Material.

2 Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja dan
detailnya dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui oleh Direksi.
Yang dimaksud gambar kerja disini adalah gambar yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan, lengkap
dengan dimensi peralatan, jarak peralatan satu dengan lainnya, jarak terhadap dinding, jarak pipa terhadap
lantai, dinding dan peralatan, dimensi accessories yang dipakai. Direksi berhak menolak gambar kerja yang
tidak mengikuti ketentuan tersebut diatas

3 Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas peralatan yang akan
dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan, Kontraktor harus segera menghubungi Direksi. Pengambilan
ukuran atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi tanggung-jawab Kontraktor.

4 Beberapa peralatan tertentu (antara lain seperti Fan dll.) ada asumsi yang diambil Konsultan Perencana
dalam menentukan performancenya.
Asumsi-asumsi ini harus diganti oleh Kontraktor sesuai aktual dari peralatan yang dipilih maupun kondisi
lapangan yang tidak memungkinkan. Untuk itu Kontraktor wajib menghitung kembali performance dari
peralatan tersebut dan memintakan persetujuan Direksi sebelum dilakukan pemesanan

0.05.0 Testing dan Commissioning

1 Kontraktor instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang dianggap perlu untuk
mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua
persyaratan yang diminta.

2 Semua bahan dan perlengkapannya yang diperlukan untuk mengadakan testing tersebut merupakan
tanggung jawab Kontraktor.

0.06.0 Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan

1 Peralatan instalasi ini harus di garansi selama 1 (satu) tahun terhitung sejak saat penyerahan pertama.

2 Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama 1 (satu) tahun terhitung sejak saat penyerahan
pertama

3 Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor instalasi ini diwajibkan mengatasi segala kerusakan yang akan
terjadi tanpa adanya tambahan biaya.

4 Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan masih merupakan
tanggung-jawab Kontraktor sepenuhnya.

5 Selama masa pemeliharaan ini, apabila Kontraktor instalasi ini tidak melaksanakan teguran dari Direksi atas
perbaikan / penggantian / penyetelan yang diperlukan, maka Direksi berhak menyerahkan perbaikan /
penggantian / penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya Kontraktor instalasi ini.

6 Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor instalasi ini harus melatih Petugas-petugas yang ditunjuk oleh
Direksi sehingga dapat mengenali sistem instalasi dan dapat melaksanakan pemeliharaannya

7 Serah terima Pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada bukti pemeriksaan dengan hasil
yang baik yang ditandatangani bersama oleh Kontraktor dan Direksi serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari
Instansi Keselamatan Kerja dan Garansi-garansi.

8 Kontraktor harus menyerahkan dokumen-dokumen lengkap pada saat serah terima pekerjaan pertama
berupa :

3
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

a. as built drawing (gambar instalasi terpasang)

b. brosur-brosur peralatan dan kontrol yang berisi antara lain :


- brosur teknis (performance, curva)
- maintenance manual
- operational manual
- elektrikal wiring / kontrol

c. nama-nama Supplier peralatan dan kontrol yang terlibat dalam proyek ini lengkap dengan alamat dan
nomor telepon.

d. data test report

e. sertifikat jaminan dan instalasi

f. spare parts dan tools


Semua point a s/d f harus dibundel dalam satu bundel dan diserahkan sebanyak 3 (tiga) set.

9 Serah terima Kedua setelah masa pemeliharaan instalasi ini dapat dilaksanakan setelah :

a. Berita Acara serah terima Kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini dalam keadaan baik,
ditandatangani bersama Kontraktor dan Direksi.

b. Kontraktor telah menyerahkan semua Surat Ijin Pemakaian dari Instansi Pemerintah yang berwenang,
misalnya Instansi Keselamatan Kerja, hingga instalasi yang telah terpasang dapat dipakai tanpa
menyalahi peraturan instansi yang bersangkutan.

0.07.0 Laporan - laporan

1 Laporan Harian dan Mingguan


Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang memberikan gambaran mengenai :
- Kegiatan fisik
- Catatan dan perintah Direksi yang disampaikan secara lisan maupun secara tertulis.
- Jumlah material masuk/ ditolak.
- Jumlah tenaga kerja.
- Keadaan cuaca, dan
- Pekerjaan tambah / kurang
Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah ditandatangani oleh Manager
proyek harus diserahkan kepada Direksi untuk diketahui / disetujui.

2 Laporan Pengetesan
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi laporan tertulis mengenai hal-hal sebagai berikut
:
- Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
- Hasil pengetesan peralatan.
- Hasil pengetesan kabel. dan lain-lain.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan oleh pihak Direksi.

0.08.0 Penanggung Jawab Pelaksanaan

1 Kontraktor instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan
berpengalaman yang harus selalu berada di lapangan, yang bertindak sebagai wakil dari Kontraktor dan
mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan yang bertanggung jawab penuh dalam
menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak Direksi.

2 Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada saat diperlukan/dikehendaki
oleh pihak Direksi.

4
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

0.09.0 Penambahan/ Pengurangan/ Perubahan Instalasi

1 Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, harus
mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak Direksi.

2 Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang ada kepada pihak Direksi dalam
rangkap 3 (tiga).
3 Perubahan material, dan lain-lainnya harus diajukan oleh Kontraktor kepada Pemberi Tugas secara tertulis
dan pekerjaan tambah / kurang / perubahan yang ada harus disetujui oleh Direksi secara tertulis.

0.10.0 Ijin-Ijin

Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya yang diperlukannya
menjadi tanggung jawab Kontraktor .

0.11.0 Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran

1 Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam pelaksanaan instalasi ini serta
mengembalikannya pada kondisi semula, menjadi lingkup pekerjaan instalasi ini.

2 Pembobokan / pengelasan / pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila ada persetujuan dari pihak
Direksi secara tertulis.

0.12.0 Persetujuan Material, Peralatan & Dokumen yang Diserahkan.

557941104. Umum

Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima SPK, dan sebelum memulai pekerjaan instalasi
peralatan ataupun material, Kontraktor harus menyerahkan shop drawing, daftar peralatan dan bahan yang
akan digunakan pada Proyek ini untuk disetujui oleh Direksi.
Direksi tidak bertanggung jawab atas contoh bahan yang akan dipakai dan semua biaya yang berkenaan
dengan penyerahan dan pengambilan contoh / dokumen ini.

557941105. Shop Drawings.


Kontraktor harus mengajukan gambar kerja berikut detail dan potongan yang diperlukan untuk diperiksa dan
disetujui.
Dengan mengajukan gambar-gambar kerja ini berarti Kontraktor sudah mempelajari keadaan setempat
lapangan, gambar-gambar Struktur, Arsitek maupun gambar-gambar instalasi lainnya.

557941106. Daftar Peralatan dan Bahan.


Suatu daftar yang lengkap untuk peralatan dan bahan yang akan digunakan pada Proyek ini harus
diserahkan untuk mendapat persetujuan Direksi dengan dilampiri brosur-brosur yang lengkap dengan
data-data teknis, performance dari peralatan. Daftar peralatan dan bahan yang diajukan harus memenuhi
sesuai dengan spesifikasi.

557941107. Seleksi Data.

Untuk persetujuan bahan dan peralatan, Kontraktor harus melengkapi dengan seleksi data dan menyerahkan
dalam rangkap 3 (tiga). Kontraktor harus menunjukkan dalam brosur unit yang dipilih dengan memberikan
tanda Data-data tersebut meliputi :

● Manufacturer Data.
Meliputi brosur-brosur, spesifikasi dan informasi-informasi yang jelas cukup detail sehubungan dengan
pemenuhan spesifikasi.

5
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

● Performance Data
Data-data kemampuan dari unit yang terbaca dari suatu tabel atau kurva yang meliputi informasi yang
diperlukan dalam menyeleksi peralatan-peralatan lain yang ada kaitannya dengan unit tersebut.

● Quality Asurance
Suatu pembuktian dari Pabrik atau Supplier setempat terhadap kualitas dari unit berupa produk dari
unit ini sudah diproduksi beberapa tahun, telah terpasang di beberapa lokasi, dan telah beroperasi
dalam jangka waktu tertentu dengan baik.

0.13.0 Peralatan & Bahan

1. sebagai yang diuraikan maupun pada gambar-gambar rencana dan merupakan produk yang masih
beredar dan diproduksi secara teratur.

2. Peralatan dan Bahan Sejenis.


Untuk peralatan dan bahan sejenis yang fungsi penggunaannya sama harus diproduksi pabrik (merek),
sehingga memberikan kemungkinan saling dapat dipertukarkan.

3. Penggantian Peralatan dan Bahan.

Semua peralatan dan bahan yang diajukan dalam tender harus sudah memenuhi spesifikasi walaupun
dalam pengajuan saat tender kemungkinan ada peralatan dan bahan belum memenuhi spesifikasi,
tetapi tetap harus dipenuhi sesuai spesifikasi bila sudah ditunjuk sebagai Kontraktor Pelaksana
Pekerjaan.
Untuk peralatan dan bahan yang sudah memenuhi spesifikasi, karena sesuatu hal yang tidak bisa
dihindari terpaksa harus diganti, maka sebagai penggantinya harus dari jenis setara atau lebih baik
(equal or better) yang disetujui.

Bila pihak Direksi membuktikan bahwa penggantinya itu betul setaraf atau lebih baik, maka biaya yang
menyangkut pembuktian tersebut harus ditanggung oleh Kontraktor.

0.14.0 Pemeriksaan Rutin dan Khusus

1 Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh Kontraktor instalasi secara periodik dan tidak kurang dari tiap 2
(dua) minggu.

2 Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Kontraktor instalasi ini, apabila ada permintaan dari pihak
Direksi atau bila ada gangguan dalam instalasi ini.

3 Teknisi pelaksana pekerjaan ini harus sudah tiba di lapangan dalam waktu 1 x 24 jam sejak waktu dipanggil.
Bila tidak, maka perbaikan dapat diberikan kepada orang lain dengan beban biaya ditanggung oleh
Kontraktor yang bersangkutan.

0.15.0 Penggunaan Air Dan Listrik Kerja

1. Kebutuhan air kerja dan listrik kerja yang diperlukan dalam pekerjaan instalasi ini harus disediakan sendiri
oleh Kontraktor.
Yang dimaksud air kerja dan listrik kerja adalah air untuk pengetesan pipa dan listrik untuk pengelasan dan
penerangan daerah kerja.

557939344. Secara prinsip untuk running test dari semua peralatan instalasi yang memerlukan daya listrik
disediakan oleh Kontraktor sendiri. Kecuali bila saat pengetesan dilakukan, listrik dari Pemilik sudah
tersedia dan dapat digunakan atas seijin Pemilik dengan diperhitungkan biaya pemakaian kWh-nya.

6
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

0.16.0 Garansi

Semua peralatan, bahan dan mutu hasil pekerjaan harus di garansi selama 1 (satu) tahun terhitung
semenjak tanggal penyerahan pertama.
Semenjak penyerahan pertama tersebut sampai masa garansi berakhir, bila terjadi kerusakan atau
kegagalan pekerjaan instalasi, Kontraktor wajib mengganti atau memperbaiki kerusakan atas biaya sendiri.

Bila terjadi kerusakan pada peralatan sehingga perlu diperbaiki atau diganti maka garansi tetap berlaku
semenjak penggantian atau perbaikan tersebut. Bila terjadi kerusakan pada peralatan utama (contoh, motor
pompa terbakar) maka motor tersebut harus diganti baru dan tidak boleh digulung baru.

0.17.0 Rapat Lapangan

Wakil Kontraktor harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek yang diatur oleh Direksi dengan catatan
bahwa personil yang hadir harus yang dapat memberi keputusan atas nama perusahaannya.

7
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

DAFTAR ISI

1.00.0 Lingkup Pekerjaan Mekanikal

1.01.0 Umum

1.02.0 Uraian Pekerjaan

1.03.0 Gambar Kerja

1.04.0 Gambar Instalasi Terpasang

8
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

1.00.0 LINGKUP PEKERJAAN MEKANIKAL

1.01.0 Umum

Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal plumbing untuk Bangunan ini secara garis
besar adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan, peralatan-peralatan bahan-bahan utama
dan pembantu serta pengujian, sehingga diperoleh instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan
spesifikasi, gambar dan bill of quantity.

1.02.0 Uraian Pekerjaan

Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut :

1. Sistem Air Bersih


- Pengadaan dan pemasangan pipa distribusi dari tangki air sampai ke tiap titik pemakai yang
berada dalam toilet umum, dan peralatan lengkap dengan fitting dan peralatan bantu lainnya.
- Membersihkan, membuat lubang laluan pipa, pengadaan dan pemasangan sleeve pipa air bersih
sesuai gambar rencana yang baru pada bak air , serta mengecat ulang dengan cat anti karat.
- Melaksanakan uji kebocoran dan uji fungsi.

2. Sistem Air Limbah


- Pengadaan dan pemasangan peralatan utama sistem air limbah yang terdiri dari pompa sumpit
lengkap dengan peralatan kontrol sehingga secara keseluruhan dapat berfungsi dengan baik.
- Pengadaan dan pemasangan pipa air limbah sanitary, dari titik pemakai sampai dengan Pusat
Pengolahan air limbah.
- Pengadaan dan pemasangan pompa drain yang berada didalam ruang M & E, dapat
berfungsi dengan baik lengkap dengan pipa dan fitting.
- Pengadaan dan pemasangan pipa ventilasi untuk sistem air limbah lengkap dengan vent cup
yang dipasang diluar gedung.
- Pengadaan dan pemasangan peralatan bantu untuk sistem air limbah yang terdiri dari penumpu,
pengganti, selubung pipa yang tembus dinding, lantai.
- Melaksanakan uji tekan dan uji fungsi
- Melaksanakan pelatihan untuk operator.

3. Sistem Air Hujan


- Pengadaan dan pemasangan pipa air hujan dari atap Ruang M & E dan bangunan lain sampai ke
saluran air hujan.
- Pengadaan dan pemasangan roof drain.
- Pengadaan dan pemasangan peralatan bantu yang terdiri dari penggantung, penumpu, sleeve
pipa yang tembus lantai, klem pipa.
- Melaksanakan uji tekan dan uji fungsi
- Melaksanakan pelatihan untuk operator.

4. Melaksanakan pekerjaan diluar yang disebut dalam butir 1 s/d 6 tersebut diatas sesuai gambar dan
spesifikasi teknis sehingga secara sistem Instalasi Plambing dan Pemadam Kebakaran di proyek ini
dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.

1.03.0 Gambar Kerja

Sebelum Kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan lapangan, harus menyerahkan gambar kerja
antara lain sebagai berikut :
- Denah tata ruang dan detail pemasangan dari peralatan utama, perlengkapan dan fixtures.
- Detail denah perpipaan
- Detail denah perkabelan
- Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap, tembok dll.
- Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.

9
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

1.04.0 Gambar Instalasi Terpasang

Setiap tahapan penyelesaian pekerjaan, Kontraktor harus memberi tanda sesuai jalur terpasang pada
re-kalkir gambar tender maupun gambar kerja, sehingga pada akhir penyelesaian pemasangan sudah
tersedia gambar terpasang yang mendekati keadaan sebenarnya.

10
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

DAFTAR ISI

2.00.0 Spesifikasi Pemipaan

2.01.0 Umum

2.02.0 Spesifikasi Bahan Pemipaan

2.03.0 Persyaratan Pemasangan

2.04.0 Pengujian

2.05.0 Pengecatan

2.06.0 Label Katup

2.07.0 Kode Warna Pengecatan

11
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

2.00.0 SPESIFIKASI PERPIPAAN

2.01.0 Umum

Lingkup pekerjaan meliputi :


- Pipa.
- Sambungan.
- Katup.
- Strainer.
- Sambungan flexible.
- Penggantung dan penumpu.
- Sleeve.
- Lubang pembersihan.
- Bak kontrol.
- Blok beton.
- Galian.
- Pengecatan.
- Pengakhiran.
- Pengujian.
- Peralatan bantu.

1 Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak serta arah dari masing-masing
sistem pipa.

2 Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang terintegrasi dengan kondisi
bangunan dan menghindari gangguan dengan bagian lainnya.

3 Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air, karat dan tekanan mekanis sebelum,
selama dan sesudah pemasangan.

4 Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut diatas harus juga terlindung dari cahaya
matahari.

5 Semua barang yang akan dipergunakan harus dari agen tunggal / pabrik pembuat, dengan menunjukkan
surat resmi keagenan.

6 Material ex. import harus disertai dengan certificate of origin.

2.02.0 SPESIFIKASI BAHAN

1 Daftar Spesifikasi Bahan Perpipaan


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tekanan Tekanan Spesifikasi
Sistem Tekanan Kerja Bahan Uji Pipa Isolasi
(Bar) (Bar) (Bar)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Air dingin distribusi ( > Ø 25 mm ) 3,5 10 15 PPR-PN.10 IA
Air limbah saniter (pembuangan) gr 10 15 PV-10 IA
Air hujan gr 10 15 PV-10 IA
Air Vent atm 5 7.5 PV-5 IA
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
IA = Pipa tidak diisolasi
IB = Pipa diisolasi
gr = Gravitasi

12
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

2 Spesifikasi PV-10
Penggunaan : - Air Limbah
- Air Hujan
Tekanan Standard Gravitasi

Uraian Keterangan

Pipe PVC class AW


Fitting PVC hub and spigot fitting class AW
Joint Hub and spigot rubber ring joint

3 Spesifikasi CIP
Penggunaan : - Air limbah dapur
- Air limbah saniter tertanam dalam beton

Tekanan Standard 10 Bar / gravitasi

Uraian Keterangan

Pipe Cast Iron Pipe


Fitting Hub and spigot / coupling cast iron fitting
Joint Hub and Spigot Rubber Ring Joint / Coupling joint

4 Spesifikasi PV-5

Penggunaan : - Venting
Tekanan Standard 5 Bar

Uraian Keterangan

Pipe PVC class D


Fitting PVC hub and spigot fitting class D
Joint Socket solvent cement joint

5. Spesifikasi PPR- PN.10

Penggunaan : Air Bersih

Tekanan standard 10 bar.


Uraian Keterangan

Pipa Polypropylene Random-Copolymer

Sambungan Heating element socket welding yang direkomendasi oleh pabrik


pembuat.

Valves Bronze atau A-metal body class 150 lb.

Isolasi Diisolasi hanya untuk instalasi di outdoor atau yang terkena sinar matahari
langsung,sedangkan untuk instalasi di Indoor atau di dalam gedung tanpa isolasi.

6 Persyaratan Jenis Peralatan

Jenis peralatan yang boleh dipergunakan disini adalah sebagai berikut :


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Fungsi peralatan Ukuran & Joint W.O & G Steam
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Katup penutups/d 40 mm Ball Globe
(stop valve) screwed Gate

13
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

Diaphargm
----------------------------------------------------------------------
50 mm keatas Gate Globe
flanged
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Katup pengatur s/d 40 mm Globe Globe
(regulating valve) screwed Diaphargm
------------------------------------------------------
50 mm keatas Globe Globe
flanged
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Non return valve s/d 40 mm Swing check
screwed Globe check
-----------------------------------------------------------------------
50 mm keatas double swing check
flanged disk check

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Strainer "Y" type
"Bucket" type
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pressure reducer Die and flow type
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pressure indicator dial dia. 100 mm Dial type
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Note : W : Water, O : Oil, G : Gas.

2.03.0 Persyaratan Pemasangan

1 Umum

a. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan, kerapihan,
ketinggian yang benar, serta memperkecil banyaknya penyilangan.

b. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 50 mm diantara
pipa-pipa atau dengan bangunan dan peralatan.

c. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum dipasang, membersihkan
semua kotoran, benda-benda tajam / runcing serta penghalang lainnya.

d. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan, antara lain katup
penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan
pada gambar.

e. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan union atau
flange.

f. Sambungan lengkung, reducer dan sambungan-sambungan cabang pada pekerjaan perpipaan harus
mempergunakan fitting buatan pabrik.

g. Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti berikut, kecuali seperti
diperlihatkan pada gambar.
- Dibagian dalam bangunan :
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 0,5 % - 1%.
- Dibagian luar bangunan :
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 1%.

h. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun ke arah titik buangan. Drains dan vents
harus disediakan guna mempermudah pengisian maupun pengurasan.

14
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

i. Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan penggantian.
Pegangan katup (valve handle) tidak boleh menukik.

j. Sambungan-sambungan flexible harus dipasang sedemikian rupa & angkur pipa secukupnya harus
disediakan guna mencegah tegangan pada pipa atau alat-alat yang dihubungkan oleh gaya yang
bekerja ke arah memanjang.

k. Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah pompa dengan proporsi
yang tepat pada bagian-bagian penyempitan. Katup-katup dan fittings pada pemipaan demikian harus
ukuran jalur penuh.

l. Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves harus disediakan dimana pipa-pipa
menembus dinding-dinding, lantai, balok kolom atau langit-langit. Dimana pipa-pipa melalui dinding
tahan api, ruang-ruang kosong diantara sleeves & pipa-pipa harus dipakai dengan bahan rockwool.
Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan perpipaan yang
tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan menggunakan caps atau plugs untuk
mencegah masuknya benda-benda lain.

m. Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.

n. Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.

2 Penggantung dan Penunjang Pipa

a. Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel dengan tepat dan
sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau peregangan pada jarak yang cukup,
khusus penunjang pipa (support) di area terbuka menggunakan pedestal.

b. Penunjang atau penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini :
- Perubahan-perubahan arah
- Titik percabangan
- Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis.

c. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut :
Klasifikasi Keterangan Jarak Tumpuan
Pipa tegak Pipa Pipa lurus Satu titik setiap batang
besi pipa
cor Pipa Dua potong Satu titik, salah satu
disambung-sambung barang
Tiga potong Satu titik, barang di
tengah
Pipa baja Satu titik atau lebih setiap
lantai
Pipa timah hitam, pipa PVC, pipa tembaga 1,2 m atau lebih dekat
Pipa Pipa lurus Satu titik setiap batang
pipa
Pipa Besi Pipa Satu titik setiap
mendatar cor disambung-sambung sambungan
Pipa baja, diameter < 20 mm 1.0 m atau kurang
25 - 40 mm 2.0 m atau kurang
50 - 80 mm 3.0 m atau kurang
90 - 150 mm 4.0 m atau kurang
200 mm & lebih 5.0 m atau kurang
Pipa timah hitam Dalam hal pipa berubah
bentuk, ditumpu dengan

15
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

Klasifikasi Keterangan Jarak Tumpuan


(lebih dari 0,5 m panjang) talang dart plat besi
galvanis setebal 0,4 mm
atau lebih pada seluruh panjangnya dan ditumpu
setiap jarak 1.5 m atau kurang
Pipa tembaga, diameter : < 20 mm 1.0 m atau kurang
25 - 40 mm 1.5 m atau kurang
50 mm 2.0 m atau kurang
65 - 100 mm 2.5 m atau kurang
125 mm & lebih 3.0 m atau kurang
Pipa PVC, diameter < 16 mm 0.75 m atau kurang
20 - 40 mm 1.0 m atau kurang
50 mm 1.2 m atau kurang
65 - 125 mm 1.5 m atau kurang
150 mm & lebih 2.0 m atau kurang

Gantungan ganda 1 (satu) ukuran lebih kecil dari tabel diatas penunjang pipa lebih dihitung dengan
faktor dari keamanan dan kekuatan puncak. Bentuk gantungan :

- Split ring type atau


- Clevis type atau
- Mengacu pada gambar perencanaan

d. Semua gantungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar zinchromat sebelum dipasang, dan
dicat (finishing coating) sesuai peruntukan pipa.

e. Khusus untuk semua gantungan dan penumpu di ruang pompa dan STP harus menggunakan hot dip
galvanized.

3 Cara Pemasangan Pipa Air Limbah Dalam Tanah

a Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup.


b. Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda-benda keras / tajam.
c. Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar galian dengan adukan semen.
d. Urugan pasir setinggi dasar pipa dan dipadatkan.
e. Pipa yang telah tersambung diletakkan diatas dasar pipa.
f. Dibuat blok beton setiap interval 2 meter.
g. Pengurugan bertahap dengan pasir 10 cm, tanah halus, kemudian tanah kasar.

4 Pemasangan Katup-katup

Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar, spesifikasi dan untuk bagian-bagian
berikut ini :

a. Sambungan masuk dan keluar peralatan.

b. Sambungan kesaluran pembuangan pada titik-titik rendah.

- Diruang mesin :
Ukuran Pipa Ukuran Katup

Sampai 75 mm 20 mm

100 mm s/d 200 mm 40 mm

200 mm atau lebih besar 50 mm

- Lain-lain, ukuran katup 20 mm.

16
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

c. Ventilasi udara otomatis.


d. Katup kontrol aliran keatas dan kebawah.

e. Katup pengurang tekanan (pressure reducing valves) untuk aliran keatas dan kebawah.

f. Katup by-pass.

5 Pemasangan Strainer

Strainer harus disediakan sesuai gambar, spesifikasi dan untuk alat-alat berikut ini :
a. Katup-katup pengontrol.
b. Pipa hisap pompa.

6 Pemasangan Katup-katup Pelepasan Tekanan

Katup-katup pelepasan tekanan harus disediakan di tempat-tempat yang mungkin timbul kelebihan tekanan.

7 Pemasangan Katup-katup Pengaman

Katup-katup pengaman harus disediakan di tempat-tempat yang dekat dengan sumber tekanan.

8 Pemasangan Ven Udara Otomatis

Ven udara otomatis harus disediakan di tempat-tempat tertinggi dan kantong udara.

9 Pemasangan Sambungan Flexible

Sambungan flexible harus disediakan untuk menghilangkan getaran dari sumber getaran.

10 Pemasangan Pengukur Tekanan

Pengukur tekanan harus disediakan ditempatkan yang perlu untuk mengukur, antara lain :
a. Titik tertinggi dan terjauh dari sumber tekanan.
b. Katup-katup pengontrol.
c. Setiap pompa.
d. Setiap bejana tekan.

11 Sambungan Ulir

a. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku untuk ukuran sampai
dengan 40 mm.
b. Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan
sebanyak 3 ulir.
c. Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat henep dan zinkwite dengan campuran minyak.
d. Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.
e. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.
f. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.

12 Sambungan Las

a. Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.
b. Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las.
c. Kawat las atau elektroda yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang dilas.
d. Sebelum pekerjaan las dimulai Pemborong harus mengajukan kepada Direksi contoh hasil las untuk
mendapat persetujuan tertulis.
e. Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudah mempunyai surat ijin tertulis
dari Direksi.
f. Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk itu.
g. Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik menurut penilaian Direksi.

17
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

13 Sambungan Lem

a. Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, mempergunakan lem yang sesuai dengan jenis pipa,
sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.
b. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus dipergunakan alat press khusus.
Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat pemotong khusus agar pemotongan pipa dapat
tegak lurus terhadap batang pipa.
c. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa.

14 Sambungan Yang Mudah Dibuka

Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat saniter sbb :


- Antara lavatory faucet dan supply valve.
- Pada waste fitting dan siphon.
Pada sambungan ini kerapatan diperoleh oleh adanya paking dan bukan seal threat.

15 Sleeves

a. Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus konstruksi
beton.
b. Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran diluar pipa ataupun
isolasi.
c. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang mempunyai kedap air
harus digunakan sayap.
d. Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap air (water
proofing) harus dari jenis "flushing sleeves".
e. Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau "caulk".

16 Pembersihan

Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan disetiap service harus
dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara-cara / metoda-metoda yang disetujui sampai semua
benda-benda asing disingkirkan.

2.04.0 Pengujian

1 Sistem Air Bersih

a. Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus diuji dengan tekanan air dibawah tekanan tidak
kurang dari tekanan kerja ditambah 50% atau 10 kg/cm2 dan tidak lebih tinggi lagi dalam jangka waktu
4 jam.
b. Kebocoran-kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus diuji kembali.
c. Peralatan-peralatan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas (diputus) dari hubungan-hubungannya
selama uji tekanan berlangsung.

2 Sistem Air Limbah


a. Pipa-pipa bertekanan harus diuji dengan tekanan air sebesar tekanan kerja ditambah 50% selama 4
jam.
b. Pipa-pipa gravitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 3 meter diatas titik tertinggi selama 4
jam.

2.05.0 Pengecatan

1 Umum
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut :
- Pipa service.
- Support pipa dan peralatan konstruksi besi.

18
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

- Flens.
- Peralatan yang belum dicat dari pabrik.
- Peralatan yang catnya harus diperbarui.

2 Persyaratan Pengecatan
Pengecatan harus dilakukan seperti berikut :
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lokasi Pengecatan Pengecatan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pipa & peralatan dalam plafond Zinchromate primer 2 lapis dan cat akhir 2 lapis
Pipa & peralatan expose Zinchromate primer 2 lapis dan cat akhir 2 lapis
Pipa dalam tanah 2 lapis flincote atau denso tape
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2.06.0 Label Katup (Valve Tag)

1 Tags untuk katup harus disediakan ditempat-tempat penting guna operasi dan pemeliharaan.

2 Fungsi-fungsi seperti "normally open" atau "normally close" harus ditunjukkan ditags katup.

3 Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau kawat.

2.07.0 Kode Warna Pengecatan


Jenis Pipa Warna

Pipa air bersih (supply) biru


Pipa hydrant merah
Pipa drain & waste coklat
Pipa hanger & support coklat
Panah pengarah aliran putih
Bahan bakar kuning

19
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

DAFTAR ISI

3.00.0 Pekerjaan Air Bersih

3.01.0 Lingkup Pekerjaan

3.02.0 Tangki Persediaan Air Bersih

3.03.0 Pompa Distribusi

20
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

3.00.0 PEKERJAAN AIR BERSIH

3.01.0 LINGKUP PEKERJAAN

Uraian singkat lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :


o Tangki air bawah
o Pompa Pemindah
o Pompa booster
o Perpipaan
o Perkabelan
o Tangki air atas
o Panel Listrik
o Peralatan Instrumen dan kontrol
o Penyambungan ke semua peralatan penunjang
o Penyambungan ke semua peralatan pemakai

3.02.0 TANGKI PERSEDIAAN AIR BERSIH

1. Tangki air persediaan berfungsi untuk menyediakan air selama jangka waktu pemakaian sebesar
pemakaian air rata-rata sehari.

2. Tangki air harus dibuat dengan konstruksi higienis sbb :


● membuat penyekat, sehingga terjadi aliran air.
● menghilangkan sudut tajam.
● membuat bak pengurasan pada dasar tangki.
● mencegah air tanah masuk dalam tangki
● membuat permukaan dinding licin dan bersih.
● membuat manhole dengan konstruksi watertight.
● membuat semua sleeve dipakai rapat air.

3. Tangki air harus dibuat menjadi dua bagian, untuk mempermudah pekerjaan break wash.

4. Suction pit
Untuk memperkecil volume air mati setebal 750 mm pada pipa hisap pompa, maka harus
dibuat suction pit sedalam 750 mm untuk setiap tangki air.

5. Tangki air dibuat dari CONCRETE WATERPROOF.

6. Tangki air harus mempunyai perlengkapan sbb :


● Manhole
● Tangga monyet
● Pipa ven penghubung maupun ven ke udara luar
● Pipa peluap
● Level Indicator
● Sleeve untuk laluan pipa masuk, pipa hisap, pipa penguras, kabel dsb.

7. Air Pengisi Tangki


Apabila air didalam tangki telah mencapai batas yang telah ditentukan maka supply air harus dapat
berhenti secara otomatis begitu juga apabila air turun sampai batas yang telah ditentukan, supply air
harus dapat mengisinya kembali.

3.03.0 POMPA DISTRIBUSI

1. Pompa Distribusi harus mampu memasok kebutuhan air kepada pemakai setiap variasi laju aliran
pada setiap saat secara otomatis.

21
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

2. Setiap Pompa distribusi harus mempunyai paling sedikit 2 pompa sedangkan laju aliran
masing-masing pompa dalam pompa distribusi berdasarkan standard pabrik perakit pompa.

3. Peralatan kendali, untuk laju aliran sampai dengan 40 m3/jam boleh mempergunakan Pressure
Control System sedangkan untuk laju aliran lebih besar dari 41 m3/jam harus mempergunakan flow
monitor control system.

4. Setiap Pompa Distribusi antara lain terdiri dari peralatan sbb :


a. Centrifugal pump with motor.
b. Pressure tank membrane pre-charge type.
c. Inlet and outlet headers
d. Inlet and outlet valves
e. Check valves against water hammer
f. Inlet strainers
g. Power and control panel, lengkap dengan inverter
h. Flow regulators
i. Pressure switch/flow monitor switch
j. Pressure gauges
k. Hydraulic connections
l. Electrical connections
m. Base frame

5. Pengaturan pompa pada sistem pressure control

a. Pompa pertama start apabila tekanan air di jaringan turun sampai ambang batas L pada pressure
switch (PS 1)
b. Pompa kedua start apabila tekanan air di jaringan masih turun sampai ambang batas L pada
pressure switch (PS 2) dst.
c. Pompa pertama, kedua dst. Stop apabila tekanan air di jaringan pemakai naik sampai ambang
batas H di PS1, PS2 dst.
d. Pompa yang sedang On dapat tiba-tiba stop apabila muka air di tangki hisap turun sampai batas
LL, dan akan kembali normal apabila muka air naik sampai batas L.

6. Pengaturan pompa pada sistem flow monitor control


a. Pompa pertama start apabila tekanan air di jaringan pemakai turun sampai ambang batas L pada
pressure switch (PS 1)
b. Pompa kedua start dan pompa pertama stop, apabila laju aliran di jaringan pemakai naik sampai
ambang batas H1 pada flow Monitor.
c. Pompa ketiga start, pompa kedua tetap On dan pompa pertama stop, apabila laju aliran terus
naik sampai ambang batas H2 pada flow Monitor.
d. Pompa ketiga On, pompa kedua On dan pompa pertama juga On apabila laju aliran pemakai
terus naik sampai ambang batas H3 pada flow Monitor.
e. Pompa ketiga dan kedua akan stop apabila laju aliran di jaringan pemakai turun sampai ambang
batas L3 & L2 pada flow Monitor.
f. Pompa pertama akan stop apabila laju aliran air dijaringan pemakai turun dibawah ambang batas
H1 pada flow Monitor dan tekanan air naik sampai ambang batas H pada PS1.
g. Semua pompa yang sedang On dapat dengan tiba-tiba stop dan alarm On apabila muka air
dalam tangki hisap turun sampai ambang batas LL sampai air diisi kembali dan mencapai
ambang batas L.

7. Sistem pemasangan pompa harus dikawal oleh Pabrik pembuat / Sole Agent.

22
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

DAFTAR ISI

4.00.0 Sistem Air Limbah

4.01.0 Lingkup Pekerjaan

4.02.0 Perpipaan
4.03.0 Sumur Periksa
4.04.0 Manhole

4.05.0 Floor Drain

4.06.0 Floor Clean Out

4.07.0 Roof Drain

4.08.0 Canopy Drain

23
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

4.00.0 SISTEM AIR LIMBAH

4.01.0 Lingkup Pekerjaan

Uraian singkat lingkup pekerjaan dalam sistem air limbah disini antara lain adalah sbb :

1. Perpipaan
2. Penyambungan dengan peralatan plambing
3. Grease Separator
4. Sumur Periksa / Bak Kontrol
5. Manhole
6. Bak Penampung air limbah sanitary
7. Pompa air limbah
8. Floor Drain
9. Clean Out
10. STP Extended

4.02.0 Perpipaan

1. Umum
- Macam perpipaan air limbah adalah Air Hujan, Air Limbah Saniter dan.
- Jenis pipa lihat “Spesifikasi Perpipaan”

2. Limbah Air Hujan


Perpipaan air hujan mulai dari Atap, Canopy dan balkon sampai saluran air hujan halaman.

3. Limbah Saniter
Perpipaan Limbah saniter mulai dari Alat Saniter antara lain Kloset, Urinal, Lavatory dan Floor Drain,
sampai terakhir dihubungkan dengan STP.

4.03.0 Sumur Periksa / Bak Kontrol

1. Sumur periksa harus dipasang pada setiap perubahan arah maupun setiap jarak maksimum 20 meter pada
pipa air limbah utama yang dipasang dalam tanah.

2. Sumur periksa harus dibuat dari konstruksi beton yang kedap air serta dilengkapi dengan manhole rapat
udara.

3. Dasar sumur bagian dalam berukuran minimal 500 x 1000 mm serta harus dibuat beralur sesuai fungsi
saluran yaitu lurus, cabang atau selokan.

4. Sumur periksa harus dilengkapi dengan tangga monyet,untuk kedalaman melebihi 500 mm dari level tanah
setempat manhole.

4.04.0 Manhole

1. Manhole terdiri dari rangka dan tutup dibuat dari besi tuang serta dilapis cat bitumen.

2. Rangka dan tutup harus membentuk perangkap, sehingga setelah diisi grease akan terbentuk penahan
bau.

3. Diameter lubang untuk laluan orang sebesar minimum 500 mm sedangkan untuk laluan peralatan harus
sesuai dengan besaran peralatan tersebut.

4. Finishing permukaan manhole harus disesuaikan dengan peruntukan lokasi.

24
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

4.05.0 Floor Drain dan Water Trap

1. Floor drain yang dipergunakan disini harus jenis “P” Trap, water proof type dengan 50 mm Water Seal.

2. Floor Drain terdiri dari :

- Chromium plated bronze cover and ring atau stainless steel.


- PVC neck
- Bitumen coated cast iron body screw outlet connection and with flange for water proofing.
- Cast iron “P“ trap 50 mm water seal.

3. Floor Drain harus mempunyai ukuran utama sbb :


Outlet diameter Cover diameter
2” 4”
3” 6”
4” 8”

4.06.0 Floor Clean Out

1. Floor clean out yang dipergunakan disini adalah Surface Opening water proof type.

2. Floor Clean Out terdiri dari :

- Chromium plated bronze cover and ring heavy duty type.


- PVC neck
- Bitumen coated cast iron body, screw outlet connection and with flange for water proofing.

3. Cover and ring harus dengan sambungan ulir dilengkapi perapat karet sehingga mudah dibuka dan ditutup.

4.07.0 Roof Drain

1. Roof Drain yang dipergunakan disini harus dibuat dari Cast Iron dengan konstruksi water proof.

2. Luas laluan air pada tutup roof drain ialah sebesar dua kali luas penampang pipa buangan.

3. Roof drain harus terdiri dari atas 3 bagian sbb :

- Bitumen coated cast iron body dengan water proof flange.


- Bitumen Coated Neck for adjustable fixing
- Bitumen Coated cover dome type

4.08.0 Canopy Drain

1. Floor drain yang dipergunakan disini harus jenis “P” Trap, water proof type dengan 50 mm Water Seal.

2. Floor Drain terdiri dari :

- Chromium plated bronze cover and ring atau stainless steel.


- PVC neck
- Bitumen coated cast iron body screw outlet connection and with flange for water proofing.
- Cast iron “P“ trap 50 mm water seal.

3. Floor Drain harus mempunyai ukuran utama sbb :


Outlet diameter Cover diameter
2” 4”
3” 6”
4” 8”

25
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

DAFTAR ISI

5.00.0 Sewage Treatment

5.01.0 Kondisi Perencanaan

5.02.0 Proposal Sistem

5.03.0 Comminutor

5.04.0 Aerator

5.05.0 Settling Tank Equipment

5.06.0 Sludge Return

5.07.0 Air Blower

5.08.0 Chemical Feeder

5.09.0 Surface Skimmer

5.10.0 Electric Power & Control Panel

5.11.0 Control Devices

5.12.0 List of Material

26
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

5.00.0 SEWAGE TREATMENT PLANT

5.01.0 Kondisi Perencanaan

1 Kondisi kimiawi air limbah diperkirakan berikut :

a. Kualitas inlet :

BOD inlet : 350 ppm


Suspended Solid : 400 ppm

b. Kondisi outlet

BOD awal : 20 ppm


Suspended Solid : 30 ppm

2 Sewage Treatment yang dipergunakan adalah dengan sistem Extended Aeration. Dengan ketentuan
sebagai berikut :

Kapasitas : 110 m3/hari


Sistem : Extended Aeration

5.02.0 Proposal Sistem

Sewage Treatment terdiri dari tangki dan peralatan sbb :


- Comminutor
- Aerators
- Settling tank equipment
- Sludge return system
- Air Blower
- Chemical feeders
- Surface Skimmer
- Sewage pump
- Electric power and control panel
- Control device
- Instrumentation
- Test kits
- Piping and cabling
- Guide rails, ladder etc.

5.03.0 Comminutor

1. Communitor berfungsi untuk menghancurkan limbah padat dalam air limbah yang masuk tangki aerasi.

2. Communitor harus mempunyai dua susun pisau putar yang saling memotong dengan kecepatan putar
berbeda sehingga terjadi “self cleaning”.

3. Motor yang dipergunakan disini adalah jenis totally closed, whether proof for outdoor installation, tropicalized.

4. Communitor harus dilengkapi peralatan kendali, apabila pisau roda tidak mampu memotong benda yang
masuk, rotor akan berputar balik dan apabila terjadi berulang berturut-turut, monster akan berhenti dan alarm
berbunyi.

5.04.0 Aerator

1. Motorise Aerator

27
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

Apabila ditentukan dalam gambar perencanaan, maka harus diadakan Aerator seperti diuraikan dibawah ini :

- Aerator yang dipergunakan disini adalah jenis Self Aspirating Immersible Aerator yang menghasilkan
radial fine air bubble.

- Aerator harus tidak berkarat oleh cairan dalam tangki aerasi.

2. Air Diffuser Aerator.

Apabila ditentukan dalam gambar perencanaan, maka air diffuser harus dipilih sbb:
- Jenis air diffuser harus Non-Clogging.
- Konstruksi dipilih yang dapat menghasilkan Oxygenisasion maksimum serta Maintenance Free.
- Bahan air diffuser harus tahan terhadap bahan kimia air limbah.

5.05.0 Settling Tank Equipment

Lamella Separator
Apabila Lamella Separator ditentukan dalam gambar perencanaan, maka uraian dibawah ini harus
diperhatikan :

1. Lamella separator yang dipergunakan disini adalah jenis Plate Pack model for installation in concrete
tank.

2. Effluent weir adalah termasuk kesatuan dari lamella separator.

3. Lamella separator dibuat dari bahan PVC atau FRP.

5.06.0 Sludge Return

Sludge return system harus dibuat sbb :

1. Air lift pump harus dibuat dari Cast iron atau plastic.

2. Air lift pump harus mudah diangkat, maka harus disediakan kopling mudah dibuka.
3. Sludge yang harus dikembalikan ke aeration tank barasal dari dasar dan permukaan cairan di Settling
tank.

5.07.0 Air Blower

1 Air blower yang dipergunakan disini harus dari jenis 3 Lobes Root’s type dengan putaran kurang dari 2000
rpm dan suara kurang dari 80 DB.

2. Air blower harus lengkap dengan motor, V belt drive & cover, base plate, inlet filter, pressure indicator, safety
valve dsb.

5.08.0 Chemical Feeder

Chemical feeder set terdiri dari :


- Sebuah dosing pump membrane, adjustable flow rate type.
- Sebuah chemical storage tank volume 200 liter dibuat dari FRP lengkap dengan tutup, drain dan
penyambungan ke dosing pump.
- Nylon hose lengkap dengan injection nozzle, coupling dsb.

28
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

5.09.0 Surface Skimmer

Surface skimmer harus jenis floating, sehingga laju aliran menuju Settling tank akan konstan.

5.10.0 Electric Power And Control Panel

1. Secara umum spesifikasi panel dapat dilihat didalam paket instalasi listrik.

2. Panel STP harus juga tahan terhadap air limbah yang bersifat asam.

3. Badan panel harus dibuat dari baja karbon tebal minimum 2 mm dengan coating jenis epoxy.

4. Semua peralatan listrik dalam daerah STP harus disambung ke panel STP.

5. Spesifikasi komponen dan lain-lainnya dapat dilihat dalam paket pekerjaan listrik.

5.11.0 Control Device

1. Control device harus dapat mengatur agar seluruh proses STP berjalan secara otomatis seperti tertera dalam
gambar perencanaan.

2. Comminutor
Comminutor harus dilengkapi On-Off manual switch serta peralatan kendali sehingga apabila pisau roda tidak
mampu memotong benda yang masuk, rotor akan berputar balik sesaat dan apabila terjadi berulang, monster
akan off dan alarm akan berbunyi.

3. Air Blower

Dua air blower akan bekerja bergantian yang harus diatur oleh Continuous Timer Programmer.
Program operasi Air Blower harus disesuaikan dengan beban biologis STP.

4. Effluent Sewage Pump

- Effluent Sewage Pump minimum terdiri dari dua pompa yang bekerja secara bersamaan dan
bergantian.
- Apabila laju aliran effluent pada saat normal, satu pompa saja harus bekerja, sedangkan saat puncak dua
pompa harus bekerja.
- Urutan pompa yang bekerja boleh diatur secara otomatis maupun manual.

5.12.0 List of Material

1. Fine Bar Screen


Merk : Lokal -Bioseptic
Material : FRP
Slot : 15 mm
Quantity : 1 unit

2. Basket Screen
Merk : Lokal - Bioseptic
Material : FRP
Quantity : 1 unit

3. Air Blower
Merk : Longtech
Pressure : 4000 mmAq
Assesoris : Motor, Filter silencer, Header, Pressure gauge, check

29
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

Valve.
Operation : One (01) duty, one (01) stand by
Quantity : 2 unit

4. Pompa Equalizing

Merk : Ebara
Type : Submersible
Assesoris : Check valve, Gate Valve, level control.
Quantity : 2 unit (parallel alternate)

5. Pompa Effluent

Merk : Ebara
Type : Submersible
Assesoris : QDC, Guide Rail, level control.
Quantity : 2 unit (parallel alternate)

6. Diffuser

Merk : GS
Model : Coarse Bubble Diffuser
Capacity : min 150 liter/min
Material : PP
Quantity : 1 lot

7. Peralatan Sedimentasi

Terdiri dari : - Scum skimmer


- Air lift system
Quantity : 1 lot

8. Pemipaan dan Valve

Pipa PVC : Lihat Spek (AW Class)


Pipa GIP : Lihat Spek (Medium class)
Valve : Kitz
Qauntity : 1 lot

9. Dosing pump

Merk : Seko
Made in : Italy
Type : Diaphargm
Operasional : Automatic dan manual
Aksesoris : Chemicals tank 100 liter
Quantity : 1 unit

10. Panel Kontrol

Type : Indoor
Komponen : Merlin Gerin, Telemecanique, Omron
Quantity : 1 unit

11. Cable

Merk : Lihat Spek (4 besar)


Type : NYY 0,6 KV
Quantity : 1 lot

30
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

12. Fan (untuk ruang STP)

Merk : Lihat Spek


Made in : Lokal
Kapasitas : 1820 CMH
Type : Industrial
Model : FV 30 GS-4
Operasional : Manual (exhaust)
Quantity : 1 unit

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Roof Water Tank
Unit
Pompa Distribusi
Set
Deep Well Pump
Set
Transfer Pump Package
Set
Sewage Treatment Plant (Bioseptic Tank System)
Set
PPR ø 20 mm
M
PPR ø 25 mm
M
PPR ø 32 mm
M
PPR ø 50 mm
M
PPR ø 65 mm
M
Fitting PPR PN10 diameter 65 mm
Bh
Gate Valve ø 50 mm
Bh
PVC Tipe AW ø 80 mm
M
PVC Tipe AW ø 100 mm
M
Fitting PVC AW diameter 100 mm
Bh
Floor Clean Out (FCO) diameter 100 mm
Bh
PVC tipe D ø 32 mm
M
PVC tipe D ø 50 mm
M
PVC tipe D ø 65 mm
M
Fitting PVC Tipe D diameter 65 mm
BH
Vent Cap
BH
PVC Tipe AW ø 50 mm
M

31
04B SPEKTEK PMLP - MEP - PLUMBING

Fitting PVC AW diameter 80 mm


BH
Roof Drain (RD) diameter 80 mm
BH

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran
dengan harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan
pekerja, peralatan, serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

32
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

S04C. PEKERJAAN LISTRIK


ARUS LEMAH
DAFTAR ISI

1.00.0 - INSTALASI TATA SUARA

2.00.0 - INSTALASI CCTV

1
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

DAFTAR ISI

1.00.0 Instalasi Sistem Sound System

1.01.0 Uraian Persyaratan dan Peraturan Umum

1.02.0 Lingkup Pekerjaan Sound System

1.03.0 Persyaratan Umum Bahan dan Peralatan

1.04.0 Spesifikasi Teknis Bahan dan Peralatan

1.05.0 Uraian Singkat Sistem

1.06.0 Persyaratan Teknis Pemasangan

1.07.0 Pengujian

1.08.0 Produk

2
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

1.00.0 INSTALASI SISTEM SOUND SYSTEM

1.01.0 Uraian Persyaratan dan Peraturan Umum

1. Uraian persyaratan ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara pemasangan Instalasi
Speaker & Sentral Sound System, meliputi pekerjaan secara lengkap dan sempurna, mulai dari
penyediaan bahan sampai di site, upah pemasangan, penyimpanan, transportasi, pengujian,
pemeliharaan dan jaminan.

2. Dalam melaksanakan instalasi ini Kontraktor harus mengikuti semua persyaratan yang ada seperti :

a. Peraturan dan Standart


b. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2020).
c. Brosur / petunjuk dari pabrik.
d. Pilihan dari Pemilik.
● NFPA.
● SKBI – 3.4.53 1987 VAC ; 699.31.005.

3. Pemborong mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang tercantum dalam :
1 Persyaratan Umum.
2 Spesifikasi Teknis.
3 Gambar Rencana.
4 Berita Acara Aanwijzing.

4 Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara, Diesel Generator Set dan Baterai
bilamana daya dari PLN dan Genset mengalami gangguan.

5 Semua panel Sound System harus diberi pentanahan dengan kawat NYA 4 mm, sedangkan MDF dan
Sentral Sound System menggunakan kabel NYA 25 mm.

1.02.0 Lingkup Pekerjaan Sound System

Secara garis besar lingkup pekerjaan sound system adalah seperti yang tertera di spesifikasi ini. Namun
Kontraktor tetap diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai yang tertera didalam gambar-gambar
perencanaan dan dokumen tambahan seperti yang tertera didalam berita acara rapat penjelasan lelang
(Aanwijzing).

1 Melaksanakan
a. Seluruh Instalasi MDF-TS ke JB-TS dalam Bangunan.
b. Seluruh Instalasi Sound System.
c. Seluruh Instalasi Pentanahan.
d. Seluruh Instalasi Sound System :
a. Emergency & Evacuation.
b. Paging System.
c. Interface dengan sistem terkait.
e. Testing, Commissioning & Training serta menyerahkan Buku Technical Manual.
2 Menyerahkan 3 (tiga) set gambar kerja (Shop Drawing) Instalasi Sound System untuk diberikan kepada :
Pihak Pemilik Gedung (Owner) sebanyak 1 (satu) set.
a. Pihak Perencana sebanyak 1 (satu) set.
b. Didistribusikan ke Kontraktor yang terkait sebanyak 1 (satu) set.
c. 2 (dua) set gambar as built dan 1 (satu) set gambar as built (berbentuk CD).

3 Menyerahkan dokumen yang diperlukan dalam proyek ini antara lain :


a. Sistem description dan prinsip operasi sound system.
b. Instalasi dan instruction sound system.
c. Connection diagram sound system.
d. Shipping dokumen dari pabrik untuk peralatan sound system yang terpasang pada proyek ini.
e. Surat dukungan dari princifal yang memegang merk.
3
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

f. Foto copy sertifikat standard approval sesuai dengan persyaratan dan peraturan umum.

4. Melaksanakan pemeliharaan selama 1 (satu) tahun dan memberikan jaminan peralatan selama 1 (satu)
tahun sejak seluruh sistem yang terpasang di dalam bangunan berfungsi dengan baik.

5. Memasang nama-nama zone pada zone modul / zone selector dan jumlah zone pada panel berupa tulisan
yang jelas dari bahan yang tahan lama.

1.03.0 Persyaratan Umum Bahan dan Peralatan

1 Syarat-syarat Dasar
- Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas atau hasil perbaikan.
- Material atau peralatan harus mempunyai spesifikasi yang jelas dan kapasitas yang cukup.
- Harus sesuai dengan spesifikasi / persyaratan.
- Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah minimum. Kontraktor boleh memilih
kapasitas yang lebih besar dari yang diminta dengan syarat :
a. Tidak menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.
b. Tidak menyebabkan pertambahan rak maupun bahan.
c. Tidak meminta pertambahan ruang.
d. Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
e. Tidak menurunkan mutu.
f. Tidak boleh merubah sistem yang ada dalam gambar yang sudah baku.

1.04.0 Spesifikasi Teknis Bahan dan Peralatan

1 Peralatan sound system yang digunakan adalah Public Address System.

2 Perencanaan pemasangan speaker sudah berdasarkan :

a. Tingkat tekanan suara untuk panggilan harus lebih besar 15 dB diatas Noise Level.

b. Perkiraan Noise Level (NL) adalah sebagai berikut :


Fungsi Ruang Noise Level (NL), dB
Area Lobby, Area Lobby Lift 40 - 50
Petugas Layanan, Lounge 40 - 50
Kantor Cabang, Kantor Wilayah 40 - 60
Banking Hall 40 - 45
Area Parkir 50 - 60

a. Lokasi dan jenis speaker untuk Paging, Back Ground Music, Emergency, Evacuation & Car Call.
● Lobby, Area lobby lift : Ceiling speaker
● Kantor cabang, wilayah : Ceiling speaker
● Area Parkir : Horn speaker
● Tangga Kebakaran : Wall speaker heat resistant
b. Emergensi & evakuasi untuk di semua ruangan seperti lobby, office, corridor, canteen, tangga
kebakaran.
c. Mic paging emergency dan evakuasi diletakkan di meja operator.
d. Mic car call diletakkan di main lobby di meja car call / receptionist.

3 Peralatan Sentral
- Unit sumber sinyal suara (Program Source) meliputi :
a. Microphone untuk Paging
- Penguat sinyal (Audio Amplifier) meliputi :
a. Power Amplifier
10. Mixer Pre Amplifier
11. Equalizer
4
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

12. Mixer Amplifier


- Loudspeaker meliputi :
a. Wall Speaker Heat Resistance
b. Horn Speaker
c. Ceiling Speaker

4 Remote Mic : Alat transducer yang merubah kekuatan suara (audio), dari orang atau
instrument musik menjadi besaran arus listrik sehingga bisa diperkuat /
diproses oleh peralatan Elektronik.

5 Pre-amplifier : Alat elektronik yang memperkuat signal listrik dari mikropon atau dari
sumber signal lainnya pada tahap awal (pendahuluan) sehingga tegangan
outputnya cukup kuat untuk diberi penguatan daya (power).

6 Power Amplifier : Alat elektronik yang memperkuat tegangan output dari pre-amplifier
sehingga didapat daya output signal listrik yang kuat sesuai kebutuhan.

7 Speaker : Alat transducer yang merubah sinyal listrik yang keluar dari power amplifier
menjadi sinyal suara yang kuat sesuai kebutuhan pendengar.

8 Mixing : Alat elektronik yang menampung beberapa input sumber sinyal audio untuk
diperkuat oleh pre-amplifier baik secara bersamaan ataupun sendiri-sendiri
berdasarkan pilihan operator.

9 Speaker Selector : Alat untuk memilih ke saluran mana sinyal suara akan diteruskan, apakah
akan disalurkan per lantai (selective) ataukah sekaligus serentak ke seluruh
lantai (all-call).

10 JB-TS : Terminal untuk kabel-kabel yang keluar dari sentral sound system di
lantai-lantai tertentu menuju ke masing-masing speaker, atau kabel sinyal
dari program ditempat lain yang akan di interkoneksi ke sentral tersebut.

11 Spesifikasi Teknis

a. Paging Desk Microphone with Chime :


- Type : Dynamic microphone
- Directivity : Unidirectional (cardiod)
- Output impedance at 1 Khz : 600 Ohm unbalanced
- Frequency range : 50 - 15000 H
b. Alert Signal Module
- Signal : Siren, Yelpor Buzzer (switch able)
- Power requirement : 24 VDC
c. Program Selector Module
- Input : 4 inputs
- Output : 1 balanced output / 1 unbalanced output
- Switches : 4 selector button / 1 reset button
- Muting : Current
- Consumption : 4 mA (24 VDC)
d. Power Amplifier
- Frequency response : 20 - 20000 Hz 3 dB
- Power output : sesuai kebutuhan
- Line voltage : 50 V, 70 V, 100 V
- Noise level : 70 dB
- Input sensitivity : 0 dBs / 775 mV
e. Mixer Power Amplifier
- Frequency response : 20 - 20000 Hz 3 dB
- Power output : Sesuai kebutuhan
- Line voltage : 70 V & 100 V (8 ohm)
- Noise level : 77 dB
- Input sensitivity : 100 Mv
f. Horn Speaker untuk di Corridor
5
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

- Max power : 15 W
- Input impedance : 1 K ohms / 10 W, 2 K ohms / 5 W,
4 K ohms / 2,5 W
- Sound pressure level : 118 dB / 108 dB (SPL)
- Frequency response : 250 – 10.000 Hz
g. Ceiling Speaker
- Rated input : 1,5 watt
(1, 5, 3, 6, 15, 30 Watt, 100 Volt line)
- SPL : 60 - 75 dB
- Frequency : 100 Hz to 12.000 Hz
- Type : dynamic
h. Wall Speaker Heat Resistance
- Input power rate : 3W
- Sound pressure level : 102 dB / 94 dB (SPL)
- Frequency response : 150 Hz – 20 KHz
- Rated voltage : 100 Volt
- Box : Fire Resistance
i. UPS (Power Supply)
- Kapasitas : Sesuai kapasitas digambar
- Power factor : 0,8
- Efisiensi : harus lebih dari 96% atau lebih besar
- Input power factor : harus 0,98
- Total Harmonic Input Distortion (THD) : 7 % (tanpa alat tambahan)
- Toleransi tegangan output : ± 1 % pada beban linear
- Dimensi UPS : harus 550 x 1800 x 750 mm atau lebih kecil
- Berat UPS diluar battery : 180 kg atau lebih ringan
- Input frekuensi : 35 – 65 Hz
- Toleransi tegangan output untuk
beban lonjakan dari 0 - 100% atau 100% - 0% : toleransi nya harus ±4%

j. Kabel-kabel Distribusi dari MDF ke Junction Box menggunakan kabel jenis NYY Multi Core dengan jumlah
kawat sesuai gambar rencana kabel penghubung ke masing-masing Loud Speaker menggunakan jenis
NYMHY 2 x 1,5 mm2 dalam PVC conduit Ø3/4". Kabel ke Jack Microphone menggunakan Twisted Shielded
Cable (Screened). Kabel penghubung ke masing-masing Wall Speaker yang ada di tangga kebakaran
menggunakan jenis FRC 2 x 1,5 mm2 dalam PVC conduit Ø3/4".

1.05.0 Uraian Singkat Sistem

Pemasangan / pengaturan sistem Tata Suara Public Address System sedemikian rupa, sehingga mampu
dioperasikan sebagai berikut :

1 Untuk keperluan Paging dan untuk keperluan Emergency Call harus dapat dilakukan secara remote di
Ruang Kontrol, yaitu :
- Menghidupkan sistem Tata Suara jika saat itu sedang dimatikan.
- Menghidupkan dan menghentikan Background Music.
- Memilih zone speaker yang ingin diaktifkan.
- Mengambil alih fungsi seluruh speaker yang terpasang didalam bangunan untuk keperluan Paging atau
Emergency Call.
- Mengembalikan sistem Tata Suara ke keadaan semua yaitu sebelum dioperasikan untuk Paging atau
Emergency Call.

2 Paging
a. Untuk paging, tingkat kuat suara dapat di set dari sentral sistem Tata Suara.
b. Nada-nada yang mengawali paging harus mempunyai nada-nada yang spesifik.
c. Mic paging diletakkan di meja operator.

3 Emergency dan Evakuasi


a. Apabila terjadi alarm dan alarm bell terkait berbunyi maka penghuni akan mendapatkan instruksi dari
Ruang Security melalui Sentral Sound System.
b. Pengumuman keadaan darurat dan tanda bahaya
6
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

a. Keadaan darurat / bahaya misalnya karena adanya gejala sumber kebakaran, gangguan
keamanan atau huru hara, informasi yang disampaikan berupa penjelasan mengenai situasi,
pengarahan untuk penyelamatan atau tanda bahaya bila keadaan telah betul-betul gawat.
b. Cara penyampaian bisa secara selektif atau all call, selektif dipilih untuk menghindari kepanikan
dan kemacetan pada satu pintu atau jalan keluar. All call dipilih bila keadaan sudah tidak
terkendali lagi.
c. Emergency call merupakan prioritas pertama pada sistem ini.

1.06.0 Persyaratan Teknis Pemasangan

1 Rak peralatan sistem suara ini ditempatkan sesuai dengan fungsi sistem dan di grounding dengan tahanan
max. 2 ohm amp.

2 Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland dan memakai flexible conduit.

3 Kotak Hubung Bagi


Kotak hubung bagi ini ditempatkan diruang panel di setiap lantai pada ketinggian 150 cm dari lantai.
Pemasangan kotak hubung ini mamakai dynabolt 1/2" x 2" sebanyak 4 buah. Semua kabel yang masuk /
keluar Kotak hubung ini harus melalui kabel gland serta memakai flexible conduit.

4 Kabel dan Konduit


- Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking kabel.
- Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada tangga kabel.
- Konduit harus di klem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
- Semua kabel yang keluar masuk kabel tray harus memakai flexible conduit.

5 Trunking Kabel dan Tangga Kabel


1. Trunking kabel dan accessories dibuat dari bahan plat besi yang digalvanis.
2. Trunking kabel dan tangga kabel harus dipasang horizontal.
- Trunking kabel digantung dilantai bangunan dengan dynabolt berukuran 1/2" x 2".

6 Alat Pengeras Suara


Semua alat pengeras suara dipasang pada tempat-tempat yang sesuai dengan gambar dimana koordinat
yang tepat akan ditentukan dilapangan.

1.07.0 Pengujian

1 Semua peralatan dalam sistem suara ini harus diuji oleh perusahaan pemegang keagenan peralatan
tersebut dimana perusahaan tersebut harus memberikan surat jaminan atas bekerjanya sistem setelah
ternyata hasil pengujian adalah baik.

2 Pengukuran dilakukan dengan memakai Sound Level Meter.

1.08.0 Produk

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi.


Kontraktor diharuskan mengikuti spesifikasi dahulu, dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang
setaraf dengan yang dispesifikasikan dengan mengajukan surat secara tertulis. Kontraktor baru bisa
mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Owner.

7
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

DAFTAR ISI

2.00.0 Instalasi Sistem CCTV

2.01.0 Uraian Persyaratan dan Peraturan Umum

2.02.0 Lingkup Pekerjaan CCTV

2.03.0 Persyaratan Umum Bahan dan Peralatan

2.04.0 Spesifikasi Teknik Bahan dan Peralatan

2.05.0 Uraian Singkat Sistem

2.06.0 Persyaratan Teknis Pemasangan

2.07.0 Pengujian

2.08.0 Produk

8
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

2.00.0 INSTALASI SISTEM CCTV

2.01.0 Uraian Persyaratan dan Peraturan Umum

1 Uraian persyaratan ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara pemasangan Instalasi CCTV,
meliputi pekerjaan secara lengkap dan sempurna, mulai dari penyediaan bahan sampai di site, upah
pemasangan, penyimpanan, transportasi, pengujian, pemeliharaan dan jaminan.

1 Dalam melaksanakan instalasi ini Kontraktor harus mengikuti semua persyaratan yang ada seperti :

a. Peraturan dan Standar.


Perencanaan instalasi CCTV sistem didasarkan pada :
● KEPMENEG PU No. 10/KPTS/2000, tentang Persyaratan Teknis Pengamanan Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan KEPMENEG PU No.11/KPTS/2000, tentang Management Penanggulangan
Kebakaran di Perkotaan
● SK Depnaker No. 17 tahun 1980 dan No. Per-02/DP/1983, tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Otomatik.
● Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011.
● Data teknis dari product di bidang peralatan CCTV system yang dibuat oleh pabrik-pabrik dari
berbagai negara dan memiliki ISO-9001.

2 Pemborong harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang tercantum didalam:
a. Persyaratan Umum.
b. Spesifikasi Teknis.
c. Gambar Rencana.
d. Berita Acara Aanweijzing.

3 Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara, Diesel Generator Set dan Battery
bilamana daya dari PLN dan Genset mengalami gangguan.

4 Semua panel CCTV harus diberi pentanahan dengan kawat NYA 4 mm2 dan Central CCTV dengan kawat
NYA 25 mm2.

2.02.0 Lingkup Pekerjaan CCTV

Secara garis besar lingkup pekerjaan CCTV adalah seperti yang tertera dispesifikasi ini. Namun Kontraktor
tetap diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan, sesuai yang tertera didalam gambar-gambar perencanaan
dan dokumen tambahan seperti yang tertera didalam Berita Acara Rapat Penjelasan Lelang (Aanweijzing).

1 Melaksanakan
a. Seluruh Instalasi CCTV dalam Bangunan.
b. Seluruh Instalasi Sistem CCTV.
c. Seluruh Instalasi Pentanahan.
d. Seluruh Instalasi :
- Indoor Varifocal Dome Color Fixed IP Camera.
- Fixed Color IP Camera.
- Outdoor P/T/Z Color IP Camera
- LCD TV Monitor Color.
- Network Video Recorder
- Digital Keyboard Controller.
- Interface dengan sistem terkait
e. Testing, Commissioning dan Training serta menyerahkan Buku Technical Manual.

2 Menyediakan dan memasang semua keperluan feeder dan pendukungnya :


a. Dari sisi Rack Kabel dan Hanger untuk Feeder dan Instalasi.
b. Dari sisi Camera ke NVR.
c. Dari sisi Digital Multiplexer Recorder ke keyboard expander.

9
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

3 Menyerahkan 3 (tiga) set gambar kerja (Shop Drawing) Instalasi CCTV untuk diberikan kepada :
a. Pihak Pemilik Gedung (OWNER) sebanyak 1 (satu) set.
b. Pihak Perencana sebanyak 1 (satu) set.
c. Didistribusikan ke Kontraktor yang terkait sebanyak 1 (satu) set.
d. 2 (dua) set gambar as built dan 1 (satu) set gambar as built (berbentuk CD).

4 Menyerahkan dokumen yang diperlukan dalam proyek ini antara lain :


a. Sistem Description dan Prinsip Operasi Sistem CCTV.
b. Instalasi dan Instruction CCTV.
c. Connection Diagram CCTV.
d. Shipping Dokumen untuk peralatan CCTV pada proyek yang dikerjakan.
e. Surat Dukungan dari Principal yang memegang merk.

5 Melaksanakan pemeliharaan selama 6 (enam) bulan dan memberikan jaminan peralatan selama 1 (satu)
tahun sejak seluruh sistem yang terpasang didalam bangunan berfungsi dengan baik.

2.03.0 Persyaratan Umum Bahan dan Peralatan

1 Syarat-syarat Dasar

a. Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas atau hasil perbaikan.
b. Material atau peralatan harus mempunyai spesifikasi yang jelas dan kapasitas yang cukup.
c. Harus sesuai dengan spesifikasi / persyaratan.
d. Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah minimum. Kontraktor boleh memilih
kapasitas yang lebih besar dari yang diminta dengan syarat :
● Tidak menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.
● Tidak menyebabkan pertambahan panel maupun bahan.
● Tidak meminta pertambahan ruang.
● Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
● Tidak menurunkan mutu.
● Tidak boleh merubah sistem yang sudah baku (Reenginering).

2.04.0 Spesifikasi Teknis Bahan dan Peralatan

1 Sistem CCTV yang digunakan adalah Network Video Recording komplit dengan Hub untuk disambungkan
dengan sistem Internet.

2 Perencanaan pemasangan Camera CCTV sudah berdasarkan :

a. Letak strategis area yang diawasi camera.


b. Keamanan seluruh area yang diawasi.
c. Kemudahan memonitor area seluruh gedung baik diluar maupun didalam area gedung.

3 Indoor Varifocal Dome Color Fixed IP Camera

a. Adalah 1/4 inch CCD Color IP Camera yang berbentuk Dome.


b. Cocok digunakan didalam Area Gedung.
c. Untuk di area yang sangat terbatas.
d. Cocok digunakan di area yang sangat mementingkan penampilan Interior karena dome tidak akan
merusak pemandangan.
e. Lensa varifocal yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan
- 1/4 " format CCD image
- Lens : 2.8 – 8 mm
- Focus & iris : Automatic
- Horizontal resolution : 2 Megapixel or higher
- Min. scene illumination : 0.5 Lux (F0.95)
- Power source : 24 VAC or 12 – 15 VDC
- Horizontal & vertical angle can be adjusted

10
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

4 Camera IP Color Fixed

​Camera adalah merupakan alat pengamat dari sistem CCTV yang sudah dilengkapi dengan lensa.
​Camera hanya berfungsi memberikan input video kepada controller untuk ditampilkan ke monitor dari
lokasi yang diamati.
​Cocok untuk area parkir
​Cocok digunakan / diletakkan pada daerah yang tidak mementingkan penampilan interior.
​Camera yang lensanya dapat diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan lokasi.
a. Camera
● Interline transfer CCD
● 1/3” format CCD image
● Resolution : 2 Megapixel or higher
● Min Scene illumination : 1.0 lux (F.1.2)
● Signal to ratio : 50 dB
● Power Source : 24VAC or 220 VAC

b Lensa
Adalah alat pelengkap camera yang digunakan untuk mengawasi obyek jarak jauh. Harus
dilengkapi dengan focus dan iris. Pengontrolan dilakukan melalui keyboard / controller.
● Focal length : 3.5 to 8.0 mm
● Iris : Auto
● Image format : 1/3"
● Iris Connecting Plug : 4 pin

c. Bracket
● Indoor bracket
● Steel / Plastic construction
● Load rating min. 3 kg

5 Fixed Zoom Color Camera

​Cocok digunakan untuk area di luar gedung / perimeter.


​Cocok digunakan / diletakkan pada daerah yang tidak mementingkan penampilan interior.
​Cocok untuk dipasang pada tempat yang tinggi dan membutuhkan pembesaran
● Interline transfer CCD
● 1/4” format CCD image
● Resolution : 2 Megapixel or higher
● Min Scene illumination : 0.04 at B/W 0.8 lux at color (F.1.2)
● Others : Day Night Function
● Signal to ratio : 50 dB
● Lens : Built in 30x optical zoom 3.5 – 105mm
● Housing & Bracket : Built in IP66 standard
● Power Source : 24VAC or 220 VAC

6 Outdoor P/T/Z Color Camera

​Cocok digunakan untuk area di luar gedung / perimeter.


​Cocok digunakan / diletakkan pada daerah yang tidak mementingkan penampilan interior.
​Cocok untuk digunakan sebagai monitoring secara otomatis pada daerah yang luas.
​1/3” format CCD image
​Resolution : 2 Megapixel or higher
​Minimum Scene Illumination : 0.05lx at B/W; 1.0lx at color (F1.6)
​Zoom : 36x optical zoom 3.4 to 122.4mm
​Digital zoom : 16x
​Pan : 360 degrees continuously (+400 deg/sec)
​Tilt : -5 to 185 degrees (+ 400 deg/sec)
​Image stabilizer : Yes
​Auto Tracking : Yes
​Housing : Built in with blower
​Power source : 24VAC or 230 VAC

11
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

7 TV Monitor Color

a. Adalah merupakan alat yang menerjemahkan isyarat elektronik yang dikirim oleh camera menjadi
gambar pada sebuah layar televisi.
b. Cocok digunakan untuk memonitor suatu obyek secara terus menerus selama 24 jam dan mempunyai
tingkat radiasi yang rendah.
c. Bukan TV monitor untuk PC Computer.
​High resolution 4K
​Slide control
​Min 32”" LCD Display
​Up front operating control
​Video input : 2
​Video output : 2
​S-Video : 1
​VGA : 1

8 Network Video Recorder

a. Adalah peralatan yang merubah format analog ke format digital sehingga perekam dapat disimpan
kedalam hardisk yang terdapat didalam multiplexer dan dapat di remote / control dan ditampilkan dari
jarak jauh melalui LAN / WAN.
b. Sistem mempunyai sistem operasi triplex yang mempunyai dua output yang berbeda yaitu tampilan
multiscreen dan full screen dan pada saat yang bersamaan merekam secara multi screen dan dapat
diplay back tanpa mengganggu perekaman.
c. Multiplexer harus mempunyai feature
a. Motion detector : mendeteksi gerakan dan otomatis memunculkan gambar full screen
pada monitor dari camera yang mendeteksi adanya suatu perubahan gerakan.
b. Alarm activation : memunculkan gambar bila ada trigger dari kamera.
c. Password untuk merubah sistem setting.
d. Equipment Specification
1 Input : 5x16 channel camera input, 5x16 looping
2 Mode : Triplex
3 Zoom : 2 x digital zoom
4 Compression : MPEG4, H.264+ & H.265
5 Picture quality : 5 levels
6 Recording Speed Level : 27 levels
7 Recording Speed : min 100 IPS
8 Live Viewing : min 800 IPS
9 Ports : USB
10 HDD capacity : 1x 6TB
11 Audio input : 1 RCA
12 Control : Can control P/T/Z camera without keyboard
13 LAN : 10/100 ; 1 x RJ45
e. Operating modes (penting)
* Simultaneous record and playback and multi screen viewing
* Simultaneous mirror recording for back-up
* Archive data through USB or compact flash

9 Digital Keyboard Controller

Digital keyboard berguna untuk mengoperasi / mengontrol Digital Multiplexer Recorder, mengontrol fungsi
Camera, Pan / Tilt Motor, Zoom Lens & Sistem Programming.
Electrical Specifications
a. Operating voltage : 12 – 15 VDC
b. Equipment :
1. Protocol : PelcoD, SSP, Videotech, others
2. Camera Control : up to 250 cameras
3. NVR control : up to 100 DVR
4. Communication : RS485, RS422, RS232C
5. Password : Yes
12
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

c. Mechanical specification
1. Control key : Key button
2. Joy stick : 3D Axis Pan, Tilt, Zoom
3. LCD : with back light.

10 U T P Cable CAT 6

Adalah sarana untuk mengirimkan gambar yang sudah diamati oleh camera untuk diterima di Multiplexer.
1 Inner Conductor Diameter : 1,5 mm
2 Jacket Outer Diameter : 10,1 mm
3 Insulator : PEF
4 Jacket : PVC
5 Shielding Conductor : Aluminium Leaf Tape, Braid Anealed Copper Wire.
6 Attenuation : di 700 MHz 16,2 dB / 100 m

11 NYM 2 x 2,5 mm dalam PVC Conduit Ø 3/4"

Adalah kabel power dari UPS untuk semua Camera CCTV dan yang lainnya.
1 Inner conductor : 2,5 mm
2 Jacket : PVC

2.05.0 Uraian Singkat Sistem

1 Sistem Closed Circuit Television System dipergunakan untuk membantu pengawasan dengan cara
mengamati kegiatan operasi suatu lokasi melalui Video Camera.

2 Hasil pengamatan dari camera ditampilkan pada layar monitor berupa gambar yang dapat dimonitor di
Reception.

3 Sistem tampilan dimonitor yang direncanakan pada project ini adalah color

4 Sistem pengamanan dengan camera ini bertujuan untuk :

i. Mendeteksi lalu lintas / pergerakan orang masuk / keluar gedung dan ruang-ruang tertentu pada proyek
ini.
- Penangkapan gambar yang dihasilkan oleh camera selalu disertai dengan perekam oleh Multiplexer
yang akan tersimpan selama 168 jam sampai 960 jam tergantung hard disk yang ada di Multiplexer dan
hasil dari perekaman apakah real time atau tidak.
- Penangkapan gambar oleh camera akan mengaktifkan isyarat alarm pada sistem security yang ada di
Multiplexer dan secara otomatis menampilkan gambar pada layar spot monitor dan sekaligus akan
mengaktifkan perekaman secara real time serta bunyi buzzer di ruang kontrol untuk meminta perhatian
khusus pada Operator CCTV.

6 Sistem power Camera CCTV akan di back-up oleh battery dari sistem UPS.

2.06.0 Persyaratan Teknis Pemasangan

1 Unit camera ditempatkan sesuai fungsi dan kemudahan Maintenance (lihat gambar).

2 Penempatan sentral monitor CCTV harus ditempatkan di ruang yang dijaga 24 jam.

3 Camera ditempatkan sesuai gambar rencana Konsultan.

4 Sentral peralatan CCTV ditempatkan dalam rak di Ruang Elektronik yang dilengkapi dengan meja operator
untuk meletakan monitor. Pembuatan meja operator sudah dikoordinasikan dengan Interior meja Operator
dibuat oleh Kontraktor CCTV atas gambar Design Interior.
Monitor diletakan di atas meja kontrol / operator, rack kabinet peralatan CCTV diletakan dibawahnya
Operator. Semua kabel yang masuk / keluar kotak hubung ini harus melalui kabel Glend serta memakai
Flexible Conduit.
13
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

5 Kabel dan Conduit

● Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking kabel didalam PVC Conduit 
3/4".
● Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada tangga kabel didalam
PVC Conduit  3/4".
● Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
● Semua kabel control dan coaxial yang terpasang tidak boleh ada sambungan.
● Semua kabel yang masuk & keluar dari trunking kabel harus menggunakan flexible conduit.

6 Trunking Kabel dan Tangga Kabel

- Kabel tray harus terbuat dari hot dip Galvanized finishing lebarnya sesuai dengan gambar
rencana, penyangga terbuat dari bahan besi siku yang di hot dip galvanis.
- Ketebalan plat kabel tray 2 mm (diluar hot dip galvanis). Ketebalan hot dip galvanis = 60 – 70
micron. Jarak hanger ke hanger untuk kabel tray 1 m.
- Trunking kabel dan tangga kabel harus dipasang horisontal dan satu garis vertical dilengkapi
dengan cover atau penutup.
- Tangga kabel dipasang ke dinding shaft dengan memakai 3 (tiga) buah dynabolt berukuran 1/2”
x 2” pada jarak 75 cm.
- Trunking kabel digantung dilantai dengan dynabolt berukuran 1/2” x 2”.
- Jarak trunking kabel elektrikal dengan elektronik minimal 300 mm.

2.07.0 Pengujian

Semua peralatan dalam sistem CCTV ini harus diuji oleh perusahaan pemegang keagenan peralatan
tersebut, dimana perusahaan tersebut harus memberikan surat jaminan atas bekerjanya sistem tersebut
setelah ternyata hasil pengujiannya adalah baik. Semua peralatan yang terpasang dalam sistem CCTV ini,
baik peralatan utama maupun accessoriesnya harus mendapatkan sertifikat keaslian dari pemegang
keagenan peralatan tersebut.

2.08.0 Produk

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi.


Pemborong diharuskan mengikuti spesifikasi dahulu, dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang
setaraf dengan yang dispesifikasikan dengan mengajukan surat secara tertulis. Pemborong baru bisa
mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Owner.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Panel MDP Masjid Unit
Panel DP Masjid Unit
Panel DP Pos & PJU Unit
Panel DP-Pompa Unit
Panel DP-Special Lighting Unit
Panel ATS-AMF Unit

14
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

Panel Outdorr Lampu Taman Kanan Unit


Panel Outdorr Lampu Taman Kiri Unit
Kabel NYFGBY 4 x 10 mm M
Kabel NYY 4 x 10 mm M
Kabel NYFGBY 4 x 6 mm Ke DP Masjid M
Kabel NYFGBY 4 x 6 mm Ke DP Pos & PJU M
Kabel NYY 4 x 4 mm + NYA 4 mm Ke DP Pompa M
Kabel NYY 4 x 4 + NYA 4 mm Ke DP Special Lighting M
Kabel NYFGBY 4 x 6 mm ke Panel Outdoor Lampu Taman Kanan M

Kabel NYFGBY 4 x 6 mm ke Panel Outdoor Lampu Taman Kiri M


Fixtures Lamp (TKI) LED 2x16 W bh
Fixtures Lamp (TKI) LED 2x16 W + Nicad Battery bh
Downlight LED 1x11 W + Nicad Battery bh
Barret Lamp LED 1x15 W bh
LED Strip Light (IP.65) LED 12 w/m bh
Saklar Kelompok (Grid Switch) 9 Group m
Saklar Tunggal bh
Stop Kontak 200 W bh
Stop Kontak 100 W (Wall Fan) bh
Stop Kontak AC bh
Downlight LED 1x11 W bh
Downlight LED 1x 5 W bh
Lampu Taman Pitting E.27 LED 2x15 W m
Saklar Serie bh
Lampu Taman Cabang 3 bh
Lampu PJU Solar Cell, Tipe: NSP10540 + Tiang dan Aksesoris unit
Lengkap Terpasang
Lampu Sorot Mesjid m
Kabel NYM 3 x 2,5 mm² dalam HI PVC conduit Ø 20 mm titik
Kabel NYY 3 x 2,5 mm² dalam HI PVC conduit Ø 20 mm u/ Lampu titik
Taman

15
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

Kabel NYM 3 x 2,5 mm² dalam HI PVC conduit Ø 20 mm u/ LED titik


STRIP
Kabel NYM 3 x 2,5 mm² dalam HI PVC conduit Ø 20 mm u/ Stop titik
Kontak
Kabel NYFGBY 4x4 untuk Power Lampu Outdoor titik
Biaya Penyambungan Baru PLN 16500 VA Unit
Generator Silent 20 kVA 50 Hz Continuous type Unit
Panel Surya on Grid 5000 WP Komplit Terpasang Unit
Sistem Pentanahan Ttk
Power Amplifier 240 W ZA-3224D(M)(MZ)-AS1 set
Integrated Zone Amplifier IZA2120 HZ set
Integrated Zone Amplifier IZA190 HZ set
Mixer Pre-Amplifier c/w Equalizer set
CD/MMC/USB player with FM Tunner set
Dynamic Microphone unit
Chime Microphone unit
Lavalier/Clip Microphone unit
Headset Microphone unit
Rack Sound System 8u unit
Pengadaan & penyambungan kabel antar peralatan utama sistem Ls
Sound System di Ruang Kontrol, serta sistem Grounding.
Bose Speaker DS 100SE (White) Bh
Horn Speaker 50 W Bh
Kabel Nymhy 2 x 1,5 mm + HIC 20 mm Ttk
LCD Monitor 42 inch set
Network Video Recorder (NVR) 16 Ch set
Wallmount Rack Set 12 U set
Konverter FO to LAN 8 to 2 M
Kabel UTP Cat 6 + dalam HI PVC conduit Ø 20 mm M
NYM 3x2.5 mm2 + Conduit dia. 20 mm dari JB MCB Perpus ke M
CCTV Server
Camera Color Type Dome Unit
Outlet Data Unit

16
04C SPEKTEK PMLP - MEP - LISTRIK ARUS LEMAH

Access Point Unit


Kabel UTP cat 6 di dalam Conduit 20 mm Ttk
Camera Color Type Bulllet (Outdoor) Unit
Kabel FO di dalam HDPE 15 mm Ttk
Kabel NYFGBY 4x4 untuk Power Outdoor Unit
Tiang CCTV Outdoor + Panel Outdoor Ttk
Konverter FO to LAN single Ttk

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran
dengan harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan
pekerja, peralatan, serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

17
05 SPEKTEK PMLP – SIGNAGE

S05. PEKERJAAN SIGNAGE

1
05 SPEKTEK PMLP – SIGNAGE

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SIGNAGE


KETENTUAN UMUM

A. KETENTUAN TKDN MATERIAL


TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) pada setiap material yang akan digunakan pada pekerjaan signage
diatur pada saat pelaksanaan pekerjaan di masa kontrak.

B. PERSIAPAN
Sebelum melakukan pekerjaan pemasangan Signage, maka:
- Kontraktor wajib mengadakan pemeriksaan dan pengukuran agar diketahui kondisi di lapangan
- Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan yang akan digunakan dan membuatkan
mock up meliputi contoh warna untuk mendapatkan persetujuan pemberi tugas dan perencana.
- Bahan yang dipasang harus sesuai dengan contoh yang sudah disetujui pemberi tugas dan perencana
- Kontraktor harus membuat shop drawing

C. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan
untuk terlaksananya pekerjaan ini sehingga mendapatkan hasil yang baik.
2. Meliputi penyediaan dan pemasangan seluruh signage (Type A-L) sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar dan spesifikasi ini. Detail material yang diperlukan untuk pemasangan dan kelengkapannya,
penyimpanan dan perawatan serta pembangunannya sesuai yang telah ditunjukkan dalam gambar.

D. PEKERJAAN DISPESIFIKASIKAN DI TEMPAT LAIN


1. Pedestal Finish: Dispesifikasikan pada pekerjaan finishing pedestal.
2. Acuan: Pada spesifikasi pekerjaan pedestal.
3. Pedestal: Pada spesifikasi pekerjaan pedestal cetak di tempat

E. JAMINAN MUTU
1. Pelaksana mempunyai pengalaman dalam pekerjaan yang sama minimal 3 tahun.
2. Sesuai standard yang berlaku untuk setiap type finishing yang ditentukan.

F. SUBMITTAL
1. Bahan Yang Diperlukan dan Metode Pengerjaan:
Beton
a. Plain
ACP Seven
a. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish)
b. UV Printing
c. Andesite Stone
d. Self Adhesive vynil
e. Hollow Steel Tube
f. Marine Pint Coating (Copper Finish Coated)
g. Marine Pint Coating (White Finish Coated)
h. Cutting Sticker
i. Green Neon Acrylic
j. Green Acrylic
k. Milky Acrylic
l. Cat Warna

2
05 SPEKTEK PMLP – SIGNAGE

m. Coating Cat Marine


n. White Acrylic

2. Shop Drawing
a. Bentukan dari rangka signage sebagaimana terlihat bentuk utuh desain signage.
b. Pemasangan signage pada bidang dan perhitungan ukurannya serta penguatan cara penempelan.
Diharapkan ada koordinasi berdasarkan pengalaman kekuatan konstruksi penempelan berdasarkan panjang
dan berat material. Sebagaimana sesuai spesifikasi desain dan ukuran di bawah pekerjaan signage Type A-C.
c. Tunjukkan type, desain dan bahan. Tunjukkan lokasi sambungan, detail sambungan dan detail
lainnya sesuai desain.

PASAL 2 – PERSYARATAN BAHAN, UKURAN, DAN WARNA

KAWASAN
Gapura Nama 1. Beton
Signage "Memorial 1.1 Bangunan 2. Batu Andesit
1. Living Park
Kab.Pidie Uk. 25820 1.2. Nama Bangunan 1. Rangka Hollow 40 x 40 1 Unit
2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish)
x 1650 mm
1.3. Aksesoris Signage 1. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish)
1.1 Pedestal 1. Beton
Signage Masuk 2. Batu Andesit
2. (Totem) Uk. 670 x 1. Rangka Hollow 40 x 40 2 Unit
1500 mm 1.2 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish)
3. UV Printing
1.1 Pedestal 1. Beton
Signage Arah 2. Batu Andesit
3. (Totem) Uk 670 x 1. Rangka Hollow 40 x 40 2 Unit
1750 mm 1.2 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish)
3. UV Printing
Signage Dinding 1. Rangka Hollow 40 x 40
4. “Area Wudhu” Uk. 1.1 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish) 1 Unit
300 x 300 mm 3. UV Printing
Signage Dinding 1. Rangka Hollow 40 x 40
5. “Pos Satpam” Uk. 1.1 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish) 1 Unit
300 x 300 mm 3. UV Printing
1.1 Tiang Signage Hollow Steel Tube
Signage Tiang 1.2 Pedestal 1. Beton
6. “Parkir Difabel” Uk. 2. Batu Andesit 1 Unit
300 x 300 mm 1. Rangka Hollow 40 x 40
1.3 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish)
3. UV Printing
1.1 Tiang Signage Hollow Steel Tube
Signage Tiang 1. Beton
1.2 Pedestal
7. “Buanglah Sampah
Pada Tempatnya”
2. Batu Andesit 4 Unit
1. Rangka Hollow 40 x 40
Uk. 300 x 300 mm 1.3 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish)
3. UV Printing
1.1 Tiang Signage Hollow Steel Tube
Signage Tiang
“Memorial Living 1.2 Pedestal 1. Beton
8. Park Kab.Pidie” Uk. 2. Batu Andesit 1 Unit
400 x 600 mm tinggi 1. Rangka Hollow 40 x 40
210cm 1.3 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish)
3. UV Printing
Signage Tiang "Titik 1.1 Tiang Signage Hollow Steel Tube
9. Kumpul" Uk. 400 x
600 mm tinggi
1. Rangka Hollow 40 x 40
1.2 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish)
210cm 3. UV Printing
MASJID
1.1 Pedestal 1. Beton
Signage Nama 2. Batu Andesit
1. Masjid Uk. 11900 x 1 Unit
1500 mm 1.2. Nama Bangunan 1. Rangka Hollow 40 x 40
2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish)
Signage Dinding 1. Rangka Hollow 40 x 40
2. “Ruang Imam” Uk. 1.1 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish) 1 Unit
300 x 300 mm 3. UV Printing
Signage Dinding 1. Rangka Hollow 40 x 40
3. “Ruang Penjaga” Uk. 1.1 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish) 1 Unit
300 x 300 mm 3. UV Printing
Signage Dinding 1. Rangka Hollow 40 x 40
4. “Toilet Pria” Uk. 300 1.1 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish) 1 Unit
x 300 mm 3. UV Printing

3
05 SPEKTEK PMLP – SIGNAGE

Signage Dinding 1. Rangka Hollow 40 x 40


5. “Toilet Wanita” Uk. 1.1 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish) 1 Unit
300 x 300 mm 3. UV Printing
Signage Dinding 1. Rangka Hollow 40 x 40
6. “Wudhu Pria” Uk. 1.1 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish) 1 Unit
300 x 300 mm 3. UV Printing
Signage Dinding 1. Rangka Hollow 40 x 40
7. “Wudhu Wanita” Uk. 1.1 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish) 1 Unit
300 x 300 mm 3. UV Printing
Signage Dinding 1. Rangka Hollow 40 x 40
8. “Toilet Difabel” Uk. 1.1 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish) 1 Unit
300 x 300 mm 3. UV Printing
Signage Dinding 1. Rangka Hollow 40 x 40
9. “Ruang Menyusui” 1.1 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish) 1 Unit
Uk. 300 x 300 mm 3. UV Printing
MEP
Signage Dinding 1. Rangka Hollow 40 x 40
1. "Ruang Pompa" Uk. 1.1 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish) 1 Unit
300 x 300 mm 3. UV Printing
Signage Dinding 1. Rangka Hollow 40 x 40
2. "Ruang Genset" Uk. 1.1 Panel Signage 2. Galvanized Steel (Coating Clear Varnish) 1 Unit
300 x 300 mm 3. UV Printing

PASAL 3 – PERSYARATAN PEMELIHARAAN DAN PERLINDUNGAN


1. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak atau cacat, dan memeliharanya sampai dengan perbaikkan
pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga
tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
2. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.
3. Sesudah pekerjaan pemasangan signage, permukaan harus ditutup/dijaga terhadap kemungkinan-kemungkinan
terkena cairan-cairan atau benturan dari benda-benda lain yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan
sebagainya.
4. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai
hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan
ditanggung oleh Kontraktor.

PASAL 4 – PERSYARATAN PELAKSANAAN


1. Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi beserta
ketentuan/persyaratan jaminan pabrik untuk mendapatkan persetujuannya. Bahan yang tidak disetujui harus diganti
tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/ penggantian, bahan pengganti harus disetujui oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
3. Untuk pekerjaan pemasangan signage yang dilakukan di outdoor jangan dilakukan dalam keadaan hujan atau
angina berdebu yang akan mengurangi kualitas pemasangan.
4. Permukaan bidang yang akan dipasang signage harus dalam keadaan rata, rapih, bersih dan siap untuk
dipasangkan signage.
5. Kontraktor tidak diperkenankan memulai suatu pekerjaan di suatu tempat bila ada perbedaan di tempat tersebut
sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
6. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antara gambar dan lain lainnya, maka Kontraktor harus segera
melaporkannya kepada Konsultan Manajemen Konstruksi.
7. Kontraktor wajib memperbaiki/ mengulangi/ mengganti kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa
garansi, atas beban biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas dan atau
sesuai teknis pelaksanaan dari pabrik.

4
05 SPEKTEK PMLP – SIGNAGE

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN
Sign Depan: "Memorial Living Park Kab. Pidie"
Unit
Uk. 25820 x 1650 mm
Signage Masuk : (Totem)
Unit
Uk. 670 x 1500 mm
Signage Arah : (Totem)
Unit
Uk 670 x 1750 mm
Signage Dinding : “Area Wudhu”
Unit
Uk. 300 x 300 mm
Signage Dinding : “Pos Satpam”
Unit
Uk. 300 x 300 mm
Signage Tiang : “Parkir Difabel”
Unit
Uk. 300 x 300 mm
Signage Tiang : “Buanglah Sampah Pada Tempatnya”
Unit
Uk. 300 x 300 mm
Signage Tiang : “Memorial Living Park Kab.Pidie”
Unit
Uk. 400 x 600 mm tinggi 210cm
Signage Tiang : "Titik Kumpul"
Unit
Uk. 400 x 600 mm tinggi 210cm
Signage Nama Masjid : "MASJID AR-RAHMAN"
Unit
Uk. 11900 x 1500 mm
Signage Dinding : “Ruang Imam”
Unit
Uk. 300 x 300 mm
Signage Dinding : “Ruang Penjaga”
Unit
Uk. 300 x 300 mm
Signage Dinding : “Toilet Pria”
Unit
Uk. 300 x 300 mm
Signage Dinding : “Toilet Wanita”
Unit
Uk. 300 x 300 mm
Signage Dinding : “Wudhu Pria”
Unit
Uk. 300 x 300 mm
Signage Dinding : “Wudhu Wanita”
Unit
Uk. 300 x 300 mm
Signage Dinding : “Toilet Difabel”
Unit
Uk. 300 x 300 mm
Signage Dinding : “Ruang Menyusui”
Unit
Uk. 300 x 300 mm
Signage Dinding : "Ruang Pompa"
Unit
Uk. 300 x 300 mm
Signage Dinding : "Ruang Genset"
Unit
Uk. 300 x 300 mm

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan
harga yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan,
serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

5
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

S06. SPESIFIKASI TEKNIS


PEKERJAAN LANSEKAP DAN
PEKERJAAN LAIN-LAIN

1
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

SPESIFIKASI TEKNIS LANSEKAP

A. KETENTUAN TKDN MATERIAL

TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) pada setiap material yang akan digunakan pada pekerjaan lansekap
diatur pada saat pelaksanaan pekerjaan di masa kontrak.

B. UMUM

Pekerjaan Lansekap (Landscape) secara umum terdiri dari :


1. Pekerjaan Softscape
2. Pekerjaan Hardscape

C. KETENTUAN UMUM PEKERJAAN LANDSCAPE


1. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam
terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Pekerjaan Landscape yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang tertera dalam gambar Landscape dan
sesuai petunjuk-petunjuk Konsultan MK dan atau pemberi tugas atas saran Konsultan Perencana. Pekerjaan
tersebut meliputi antara lain; Pekerjaan Persiapan dan Pematangan Tanah, Pekerjaan Penanaman (Soft
Material) & Pekerjaan Hard Material. Pekerjaan Perawatan/Pemeliharaan Tanaman dan pekerjaan-pekerjaan lain
yang terkait/erat kaitannya dengan pekerjaan ini.

2. Sarana Kerja
1. Kontraktor wajib memasukkan identifikasi tempat kerja bagi semua pekerjaan yang dilakukan di luar lapangan
sebelum pemasangan, peralatan kerja serta jadwal kerja. Hal ini harus dilaporkan/persetujuan dari Konsultan MK
dan atau pemberi tugas di lapangan.
2. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja sehingga
memudahkan dan melancarkan kerja di lapangan.
3. Penyediaan tempat penyimpanan bahan/material di lapangan harus aman dari segala kerusakan, hilang dan lain-
lain hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain yang sedang berjalan. Kerusakan dan kehilangan menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
4. Kontraktor wajib mengadakan dan menyediakan alat bantu kerja yang menjamin keamanan, keselamatan
dan kelancaran pelaksanaan selama pekerjaan berlangsung.

3. Perbedaan dan Perubahan Gambar


1. Bila terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada, maupun perbedaan yang terjadi
dengan keadaan di lapangan, diwajibkan bagi Kontraktor untuk melaporkannya secara tertulis kepada
Konsultan MK dan atau pemberi tugas untuk kemudian Konsultan MK dan atau pemberi tugas memberikan
keputusan tentang itu untuk bisa dilaksanakan setelah membahasnya terlebih dahulu bersama Konsultan
Perencana.
2. Untuk ukuran dalam gambar Landscape pada dasarnya adalah ukuran jadi sampai dalam keadaan
finish/selesai. Semua Ukuran harus benar-benar diperhatikan terutama peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan,
luas penampang dan lain-lain sesuai sesuai dengan apa yang tertera dalam gambar. Bila ada keraguan
mengenai ukuran atau bila belum dicantumkan dalam gambar, Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis
kepada Manajemen Konstruksi dan Manajemen Konstruksi memberi keputusan ukuran mana yang akan dipakai
dan dijadikan pegangan setelah berunding dengan Perencana.
3. Untuk hal-hal pekerjaan yang belum tercakup secara lengkap dalam gambar, Kontraktor diwajibkan membuat
Shop Drawing yaitu merupakan gambar detail pelaksanaan berdasarkan gambar perencanaan. Shop Drawing
harus disesuaikan dengan keadaan di lapangan, serta digambar pada kertas standard yang berlaku dengan jelas
dan rapih.
4. Shop Drawing harus jelas mencantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara

2
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

pemasangan dan atau persyaratan khusus dari Pabrik untuk bahan yang dipakai. Perubahan yang menyangkut
aspek perencanaan harus mendapat persetujuan Konsultan Perencana dalam bentuk tertulis.

5. Persyaratan Pekerjaan Landscape


1. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengacu pada buku RKS ini, mengikuti petunjuk-petunjuk dan
syarat-syarat pekerjaan Landscape, peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang berlaku,
standard spesifikasi dari bahan yang dipergunakan dan sesuai petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Konsultan
MK dan atau pemberi tugas dengan saran Konsultan Perencana.
2. Pekerjaan Landscape yang dilaksanakan harus mengacu pada gambar-gambar Landscape terlampir dan apa
yang ditentukan kemudian oleh Konsultan MK dan atau pemberi tugas atas petunjuk Konsultan Perencana.
3. Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan dilapangan, Kontraktor harus mengajukan ijin kerja yang setujui
Konsultan MK dan atau pemberi tugas agar dapat dikoordinasikan dengan pekerjaan lain yang menyangkut
pekerjaan arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal. Terutama dalam melakukan pekerjaan pembentukan tanah
dan penyelesaian tanah harus dihindari terjadinya kesalahan, pembongkaran, pengrusakan yang tidak diinginkan
terhadap pekerjaan lain yang telah selesai dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan.

6. Persyaratan Pekerjaan Landscape


1. Bahan-bahan yang dipakai/dipasang harus sesuai dengan apa yang tercantum dalam gambar Landscape,
memenuhi standard spesifikasi bahan yang telah dipilih/ditunjuk/disetujui, mengikuti peraturan persyaratan
tertulis dalam Uraian dan Syarat-syarat Pekerjaan Landscape ini serta petunjuk-petunjuk Konsultan MK dan atau
pemberi tugas atas saran dan petunjuk Konsultan Perencana.
2. Semua bahan sebelum dipasang harus sudah disetujui oleh Konsultan MK dan pemberi tugas. Contoh materi/
bahan yang diajukan setidaknya harus setara dengan apa yang dipersyaratkan dalam spesifikasi bahan.
3. Penyimpanan dan pemeliharaan bahan terhadap kerusakan di lapangan harus benar-benar diperhatikan sesuai
persyaratan spesifikasi dan merupakan tanggung jawab Kontraktor.

7. Dasar Penentuan Ukuran / Posisi Bagian-bagian Pekerjaan


1. Untuk mendapatkan posisi dan ketetapan di lapangan untuk setiap bagian pekerjaan harap diperhatikan segala
petunjuk yang tertera dalam gambar Landscape.
2. Untuk memudahkan pekerjaan di lapangan maka patokan ukuran yang dipakai adalah as-as bangunan yang telah
ada di sekitarnya dengan menyesuaikan ukuran di gambar. Untuk bagian-bagian yang jauh dari bangunan,
dapat digunakan patokan lain yang memiliki posisi akurat di dalam site/tapak.
3. Kontraktor harus memasang patok-patok penting di dalam site.

3
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

PASAL 1 - PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEKERJAAN TANAH

A. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan persiapan tanah,
2. Pembentukan tanah dan penyelesaian tanah,
3. Pembersihan tanah dan pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait/ erat kaitannya dengan pekerjaan ini,
4. Pekerjaan tanah subur.

B. PEKERJAAN PERSIAPAN TANAH


1. Pekerjaan persiapan tanah meliputi pembongkaran, pemindahan, pembersihan area kerja dari benda-benda, puing,
atau struktur bangunan yang tidak lagi diperlukan untuk kemudian akan dibuang ke luar area kerja agar tidak
mengganggu terlaksananya kelancaran proses pekerjaan pada area kerja.
2. Peralatan yang digunakan harus dengan kondisi baik dan memenuhi syarat kerja (kuantitas dan kualitas), serta
semua pekerjaan persiapan tanah dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, Uraian dan Syarat Pekerjaan
Landscape, dan petunjuk Manajemen Konstruksi.
3. Pohon/semak/rerumputan yang tidak lagi diperlukan pada area kerja harus disingkirkan berikut pokok
pohon/semak/rerumputan sampai ke akar-akarnya (striping tanah) sedalam kurang lebih 30 cm
4. Pembersihan sampah-sampah, tanaman, serta kotoran-kotoran tanaman sepenuhnya merupakan tanggung jawab
Kontraktor.
5. Pengukuran (stake out) dan pemasangan patok-patok titik awal / peil dasar kemudian dilakukan sebagai penanda
awal pada area kerja.

C. PEMBENTUKAN TANAH DAN PENYELESAIAN TANAH


1. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian, urugan, dan perataan tanah. Tanah yang digunakan adalah tanah
subur/top soil yang bebas dari kotoran, akar-akar pohon, puing dan rayap.
2. Untuk pekerjaan penanaman diperlukan pekerjaan pengurugan tanah subur yang mengandung bahan organis.
3. Pembentukan dan penyelesaian tanah harus menjaga kemiringan/ contour/ peil sesuai dengan bentuk/rencana
grading yang tertera dalam gambar Landscape.
4. Kemiringan-kemiringan yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air hujan menuju ke selokan yang ada di
sekitarnya sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang tertera dalam gambar. Termasuk tidak diperkenankan
adanya genangan air di atas tanah, selama pelaksanaan maupun setelah pekerjaan selesai.

D. PEMBERSIHAN TANAH
1. Tanah yang telah siap untuk pelaksanaan pekerjaan ataupun yang telah selesai digarap harus dibersihkan dari bekas
tanah galian dan bekas-bekas bahan bangunan.
2. Tanah yang akan dipersiapkan untuk pekerjaan penanaman harus benar-benar dibersihkan dari batu, kerikil,
adukan, kapur, segala bekas bahan bangunan, dan bahan plastik maupun organis. Tanah yang dipakai untuk
urugan, pelapisan tanah (top soil) adalah tanah subur dan gembur.

E. PEKERJAAN TANAH SUBUR


1. Lingkup Pekerjaan
a. Tanah subur disediakan oleh pihak pemberi tugas, dengan pihak Kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat Bantu yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk memperoleh hasil yang baik. Termasuk pekerjaan
pembentukan (Soft Grading dan atau Leveling) sesuai gambar.
c. Pekerjaan tanah subur dilakukan pada semua area kerja termasuk bak tanaman dan area tanam di atas
plat beton, bila ada.
2. Persyaratan Bahan
a. Tanah yang digunakan harus terdiri dari tanah gembur, tidak berbatu atau tidak terdapat puing-puing bekas
bangunan, tidak ada sampah dan rumput/tanaman liar.
b. Tanah yang digunakan harus bebas dari bibit hama, kutu maupun rayap.
c. Pihak Kontraktor wajib melaporkan kepada pemberi tugas, Konsultan MK, dan atau pihak yang berwenang
apabila suplai tanah yang dikirim tidak sesuai dengan persyaratan diatas.

4
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

d. Tanah gembur mengigunakan pupuk kandang yang bermutu baik yang telah melalui masa penimbunan
selama minimum 6 bulan sebagai campuran, dengan perbandingan 3 : 1 (tanah : pupuk), atau campuran
tanah humus.
e. Air siraman menggunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-
bahan organik lainnya.
f. Apabila dipandang perlu, Konsultan MK dan atau Pemberi Tugas dapat meminta kepada Kontraktor, supaya
air yang dipakai untuk keperluan ini, diperiksa di Laboratorium Pemeriksaan Bahan yang resmi dan sah atas
biaya Kontraktor.
g. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan di atas dan harus
dengan persetujuan Konsultan MK dan atau Pemberi Tugas.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Tanah dan pupuk kandang yang digunakan harus dengan persetujuan pihak Konsultan MK dan atau
Pemberi Tugas.
b. Campuran tanah dan pupuk kandang harus merata, warna dan campurannya, atau dengan campuran
humus.
c. Lapisan tanah subur harus sama ketebalannya sesuai yang disyaratkan dalam detail gambar, diratakan,
disiram air.
d. Tebal lapisan tanah subur minimum 20 cm atau sesuai dengan gambar.
e. Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat persetujuan dari pihak Konsultan MK
dan atau Pemberi Tugas.

5
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

PASAL 2 - PEKERJAAN SOFTSCAPE

A. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat Bantu yang dibutuhkan dalam
terlaksananya pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Pekerjaan Softscape ini meliputi semua pekerjaan soft material sesuai petunjuk gambar dan Uraian dan Syarat
Pekerjaan Landscape dengan memperhatikan pekerjaan :
a. Persiapan dan pembentukan tanah sesuai yang telah diuraikan diatas.
b. Langkah-langkah dan syarat yang telah ditentukan.

B. BAHAN DAN MATERIAL


Meliputi pekerjaan semua pekerjaan penanaman pohon, perdu /semak, tanaman penutup tanah (ground cover) dan
rumput sebagai berikut:

a. Kelompok Pohon
1. Palem Sadeng (Saribus rotundifolius), Tinggi 300-400 cm, Dia. Batang 15-30 cm
2. Tabebuya Kuning (Handroanthus chrysotrichus), Tinggi 300-400 cm, Dia. Batang 15-30 cm
3. Flamboyan (Delonix regea), Tinggi 300-400 cm, Dia. Batang 15-30 cm
4. Seulinga (Cananga odorata), Tinggi 300-400 cm, Dia. Batang 15-30 cm
5. Melinjo (Gnetum gnemon), Tinggi 300-400 cm, Dia. Batang 15-30 cm
6. Bunga Jeumpa (Michelia champaka), Tinggi 300-400 cm, Dia. Batang 15-30 cm
7. Ketapang kencana (Termenelia Mentality), Tinggi 300-400 cm, Dia. Batang 15-30 cm
8. Mangga (Mangifera indica), Tinggi 300-400 cm, Dia. Batang 15-30 cm
9. Parahyba (Schizolobium parahyba), Tinggi 300-400 cm, Dia. Batang 15-30 cm
10. Sawo Kecik (Manikara Kauki), Tinggi 300-400 cm, Dia. Batang 15-30 cm

b. Kelompok Perdu dan Bunga


1. Kucai Mini (Ophiopogon japonicus), Tinggi 10-20 cm
2. Lili Paris (Chlorophytum bichetii), Tinggi 25-30 cm
3. Melati Gambir (Jasminum sambac), Tinggi 30-40 cm
4. Palem kuning (Dypsis Lutescens), Tinggi 120-200 cm
5. Kemuning (Murraya paniculate), Tinggi 30-40 cm
6. Walisongo (Schefflera arboricola), Tinggi 30-50 cm
7. Philo Jari (Philodendron selloum), Tinggi 40-60 cm
8. Kalatea (Calathea lutea), Tinggi 120-200 cm
9. Bakung lele (Hyminicolis speciosa), Tinggi 30-40 cm
10. Pacing Pentol (Costus wodsonii), Tinggi 40-60 cm
11. Lantana (Lantana camara), Tinggi 30-40 cm
12. Rumput gajah mini (Axonocapus sp), Tinggi 5-10 cm
13. Pemasangan TurfPave Uk. 50x50x4 cm

B.1. PENANAMAN POHON

1. Pohon yang ditanam adalah pohon dari hasil tampungan, dalam kondisi hidup, baik dan segar.
2. Dibuat galian lubang tanaman dan media tanam siap Pembuatan lubang galian di setiap titik lokasi tanam terlebih
dahulu harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Penggalian lubang tanaman harus sesuai dengan
Gambar Rencana. Bila tidak ditentukan dalam gambar rencana, maka berlaku ukuran lubang tanam 1.00 x 1.00 x
1.00 m.
3. Tanaman dimasukkan ke dalam lubang yang tersedia dengan kondisi tetap dalam pembungkus akar (menggunakan
karung goni). Bila pembungkus terbuat dari bahan lain agar pembungkus dibuka terlebih dahulu.
4. Setelah ditanam, lubang diisi kembali sampai melebihi batas permukaan tanah, tetapi tidak melebihi leher
akar,kemudian dibentuk cekungan di sekelilingnya untuk menampung air agar tidak melimpah keluar.
5. Segera dipancangkan penguat tanaman / steger dan diikat kuat. Untuk pohon besar digunakan bambu utuh
berdiameter 8 – 12 cm sebagai penguatnya. Cara pemasangan sesuai dengan gambar.

6
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

Gambar 1. Rencana Penanaman Pohon

B.2. PENANAMAN SEMAK, PENUTUP TANAH DAN RUMPUT


1. Penanaman semak, dan tanaman penutup tanah harus benar-benar sesuai dengan pola Desain / Gambar detail
serta sesuai dengan ukuran dan jarak tanamnya. Tanaman harus dalam keadaan baik dan segar / sehat dan dari
pemindahan polibag tampungan. Perakaran harus tertanam penuh sebatas leher akar, yang tertimbun dalam tanah
gembur yang telah dicampur dengan pupuk organik. Setelah penyiraman, bila posisi tanaman berubah
menjadi miring harus ditegakkan atau diperbaiki kembali.

2. Pembuatan lubang galian di setiap titik lokasi tanam terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas. Penggalian lubang tanaman harus sesuai dengan Gambar Rencana. Bila tidak ditentukan dalam
gambar rencana, maka berlaku ukuran lubang tanam perdu 0.50x0.50x0.50 m sedangkan semak 0.30x0.30x0.30
m.
3. Penanaman rumput dilakukan dengan sistem lempeng, setelah penanaman, permukaan rumput dipadatkan atau
dipukul-pukul dengan potongan balok untuk merapikan permukaan dan pertemuan antara lempeng ditabur dengan
pasir secukupnya, setelah itu disiram.
4. Penanaman rumput harus memperhatikan sistem perembesan dan pengaliran air dalam tanah.

7
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

Gambar 4. Detail Penanaman Semak, Penutup Tanah dan rumput

Gambar 5. Detail Penanaman rumput gajah mini dengan turfpave

8
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

C. PERSYARATAN PEKERJAAN SOFTSCAPE


1. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan menyesuaikan
dengan kondisi di lapangan serta meneliti kebenaran ukuran di lapangan.
2. Perbedaan antara gambar dengan keadaan lapangan harus dilaporkan kepada Konsultan MK dan atau Pemberi
Tugas untuk diambil keputusan pemecahan perihal perbedaan tersebut.
3. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti semua petunjuk gambar, Uraian dan Syarat Pekerjaan
Softscape, serta petunjuk Konsultan MK dan atau Pemberi Tugas.
4. Sebelum pekerjaan Softscape dilaksanakan, Kontraktor harus menunjukkan ijin kerja sehingga dapat dilakukan
koordinasi kerja dengan pekerjaan lain untuk mencegah terjadi kerusakan terhadap pekerjaan yang sudah
terpasang atau sedang berjalan di tempat tersebut.
5. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus terlebih dahulu mengajukan contoh dan daftar tanaman yang akan
ditanam dan harus mendapat persetujuan dari Konsultan MK dan atau Pemberi Tugas.
6. Pemasangan patok-patok berikut dengan keterangan koordinat posisi perlu dilaksanakan terutama untuk patokan
penanaman awal setiap jenis tanaman. Patokan diambil berdasarkan pengukuran yang ditarik dari as-as bangunan
yang terdekat/patokan-patokan yang ada dalam site.
7. Perubahan letak pohon yang menyimpang dari ketentuan gambar Softscape yang disebabkan oleh keadaan di
lapangan, harus atas sepengetahuan dan persetujuan Konsultan MK dan atau Pemberi Tugas.
8. Kontraktor diwajibkan mengajukan shop drawing dengan mengikuti ukuran, bentuk dan peletakan sesuai Gambar
Perencanaan.

D. PELAKSANAAN PEKERJAAN SOFTSCAPE


1. Semua jenis material yang dipakai harus disetujui oleh Konsultan MK dan atau Pemberi Tugas sesuai dengan
petunjuk gambar Softscape, dan mengikuti semua persyaratan tertulis, Uraian dan Syarat-syarat Pekerjaan
Softscape.
2. Material yang dipilih harus sesuai dengan gambar Softscape atau sesuai petunjuk Konsultan MK dan atau
Pemberi Tugas atas saran Perencana.

E. PEKERJAAN SOFT MATERIAL


1. Pekerjaan soft material meliputi pekerjaan pengolahan lahan, penanaman dan pemeliharaan.
a. Pengukuran dan Pembentukan Lahan;
- Patok sebagai titik penanaman pohon ditentukan sesuai dengan gambar rencana yang disetujui oleh
pemberi tugas.
- Apabila ada rencana perbedaan tinggi permukaan tanah, Kontraktor diharuskan membuat patok-patok
kontur sebelum membentuk perbedaan permukaan tanah sesuai dengan rencana grading kawasan.
- Perbedaan gambar dengan keadaan lapangan, harus dilaporkan kepada pemberi tugas untuk dicari
pemecahannya dan kontraktor tidak dibenarkan membetulkan perbedaan tersebut tanpa persetujuan
pemberi tugas.
b. Perbaikan PH Tanah
- Gunakan kapur dolomit jika tanah bersifat asam dan kapur sulfur jika tanah bersifat basa. Pengapuran
dilakukan 2 minggu sebelum tanam, tepatnya saat menjelang musim hujan. Tujuannya agar tersedia
cukup waktu bagi kapur untuk bereaksi dengan tanah.
- Jika pH tanah sudah diketahui, penghitungan kebutuhan kapur yang akan diberikan adalah sebagai
berikut:

9
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

Dosiskapur (Ton/Ha)
Tekstur Tanah Nilai KTK
pH 4,5 - 5,5 pH 5,5 - 6,Z

Pasir Rendah 1,15 1,4

Lempung Berpasir I 1,85 3,0

Lempung Berpasir I 2,75 3,9

Lempung Berdebu I 3,50 4,6

Liat Berdebu V 4,35 5,3

Gambut/Tanah organik Tinggi 8,70 9,8

- Tabur dan campurkan kapur secara merata ke dalam tanah, diamkan selama 14 hari. Setelah itu tanah
siap untuk ditanami.
- Berikan dosis kapur secara bertahap, karena kenaikan/penurunan pH tidak dapat dilakukan secara cepat.
Penaburan kapur perlu dilakukan 2-3 kali dengan interval waktu 2-3 minggu. Aplikasi diulangi 2-3 tahun
dengan takaran yang lebih kecil yaitu 10-15% dari dosis awal.
- Langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam pengapuran adalah sebagai berikut:
● Gemburkan dan bersihkan tanah dari rumput liar atau gulma.
● Area yang akan dikapur dibagi menjadi luasan yang lebih kecil sesuai dosis pengapuran. Misalnya
diketahui dosis yang dianjurkan adalah 4 ton/ha atau 0,4 kg/m2, luas lahan adalah 1 ha, dan berat
kapur adalah 50 kg/karung. Maka satu karung kapur dapat digunakan untuk luasan 50/0,4 = 125 m2.
● Untuk mempermudah penebaran kapur, lahan 1 ha dibagi menjadi 40 petakan kecil dengan memakai
patokan bambu. Setiap petak luasnya 250 m2. Letakkan dua karung dolomit pada setiap petakan,
barulah kapur dolomit ditebarkan secara merata.
● Setelah kapur ditebarkan, tanah kembali dicangkul.
● Pengairan setelah penebaran sangat diperlukan, khususnya jika pengapuran dilakukan pada musim
kemarau.
c. Pengolahan dan Galian Lubang
- Pengolahan lahan untuk penanaman pohon dan semak terdiri dari penggalian lubang tanam, mengisi
kembali dengan tanah yang subur dan mencampur/mengaduk top soil dengan bahan organic.
- Perlu diperhatikan dalam membuat lubang tanaman adalah lapisan top soil dan sub soil.
- Ukuran lubang minimal harus lebih besar dari bola akar masing-masing, seperti yang tertuang dalam
gambar kerja.
- Lubang tanaman dibiarkan selama 3 (tiga) hari, kemudian diisi kembali dengan top soil dan pupuk
kandang yang matang (terdekomposisi) dengan perbandingan 2:1.
d. Kualitas dan Kriteria Tanaman
- Tanaman yang akan ditanam harus berasal dari pembibitan (tampungan), dengan kualitas yang baik
dan dalam kondisi telah tumbuh.
- Seluruh pohon dan tanaman yang diambil dari Nursery/ Supplier tanaman perlu diadaptasikan dengan
lingkungannya dengan cara menempatkan pada Nursery di lapangan.
- Ukuran dan spesies standar tanaman yang akan ditanam harus sesuai dengan yang tercantum dalam
spesifikasi. Sebelum ditanam, diperiksa oleh Konsultan MK dan atau Pemberi Tugas yang akan memberi
persetujuan atau penolakan.
- Penggantian species/jenis tanaman tidak diijinkan terkecuali bila dapat dibuktikan bahwa spesies yang
diminta tersebut tidak tersedia di pasaran. Permohonan penggantian tanaman harus secara tertulis
kepada Pemberi Tugas.
e. Metoda Penanaman Pohon
- Setelah pekerjaan galian lubang tanaman dan media tanam siap, penanaman dapat dilaksanakan
dengan teknis.
- Tanaman dimasukkan ke dalam lubang yang tersedia dengan kondisi tetap dalam pembungkus akar
(menggunakan karung goni). Bila pembungkus terbuat dari bahan lain agar pembungkus dibuka
terlebih dahulu.

10
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

- Setelah ditanam, lubang diisi kembali sampai melebihi batas permukaan tanah, tetapi tidak melebihi
leher akar, kemudian dibentuk cekungan di sekelilingnya untuk menampung air agar tidak melimpah
keluar
- Segera dipancangkan penguat tanaman/ stagger dan diikat kuat. Untuk pohon besar digunakan dolken
atau bambu berdiameter besar sebagai penguatnya. Untuk tanaman lainnya cukup dengan kayu atau
bambu berdiameter optimal
f. Metoda Penanaman Perdu, Semak, dan Tanaman Penutup Tanah
- Penanaman perdu, semak dan tanaman penutup tanah harus benar-benar sesuai dengan pola disain/
gambar detail serta sesuai dengan ukuran dan jarak tanamnya.
- Tanaman harus dalam keadaan baik dan segar/sehat dan dari pindahan pot tampungan.
- Perakaran harus tertanam penuh sebatas leher akar yang tertimbun dalam tanah gembur yang telah
dicampur dengan pupuk organik.
- Apabila posisi tanaman berubah menjadi miring setelah penyiraman, maka harus ditegakkan atau
diperbaiki kembali.
g. Metoda Penanaman Rumput
- Penanaman rumput dilakukan dengan sistem lempeng.
- Setelah penanaman, permukaan rumput dipadatkan atau dipukul-pukul dengan potongan balok untuk
merapikan permukaan.
- Pertemuan antara lempeng ditabur dengan pasir secukupnya, setelah itu disiram. Penanaman tanaman
harus memperhatikan sistem perembesan dan pengaliran air dalam tanah.
h. Pemupukan
- Digunakan pupuk organik (kandang atau kompos) yang bermutu baik, yang telah melalui masa
penimbunan selama 6 (enam) bulan, sebagai campuran tanah gembur dengan penggunaan sebagai
berikut: untuk 1 (satu) pohon digunakan 0,128 m³ pupuk organik dan untuk perdu, semak dan penutup
tanah digunakan 0,2 m³ per m² dan untuk rumput digunakan 0,1 m³ per m².
i. Penyiraman
- Jasa penyiraman dan transport, mulai dari penyediaan kendaraan, alat dan peralatan bantu sampai
tenga penyiraman, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
- Sumber dan material air yang diperlukan, sampai tercukupinya kebutuhan, disediakan oleh Pemberi
Tugas.
- Untuk penyiraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan
bahan-bahan organik lainnya.

F. PEMELIHARAAN TANAMAN
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan
dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
b. Pekerjaan ini adalah semua pekerjaan yang dilaksanakan untuk memelihara dan merawat semua tanaman
yang telah selesai ditanam maupun yang belum tertanam (masih di tempat penampungan sementara) dari
segala macam kerusakan untuk mendapatkan tumbuh dan bentuk yang baik seperti yang dipersyaratkan
sampai jangka waktu pemeliharaan yang telah berakhir.
c. Pekerjaan pemeliharaan ini meliputi; penyiraman, penyiangan, penggantian pohon/tanaman, pemangkasan,
pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, dan penyulaman.
2. Persyaratan Pekerjaan Pemeliharaan Tanaman
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti semua petunjuk gambar, Uraian dan Syarat Pekerjaan,
serta petunjuk Manajemen Konstruksi.
b. Pemeliharaan tanaman sangat memerlukan perhatian Kontraktor setelah pekerjaan penanaman selesai.
Ikatan kontrak masa pemeliharaan ini berlangsung selama 6 bulan maksimum terhitung setelah pekerjaan
penanaman selesai 100%.
c. Selama masa pemeliharaan Kontraktor diwajibkan secara teratur memelihara tanaman yang rusak atau
mati. Semua penggantian tanaman yang rusak/mati dengan tanaman yang baru adalah menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
d. Pemeliharaan tanaman disesuaikan dengan sifat dan jenis tanaman yang tertanam.
e. Kontraktor harus memperbaiki semua pekerjaan yang ditolak oleh Konsultan MK karena tidak sesuai dengan
Dokumen Kontrak atau permintaan Pemberi Tugas. Baik hal ini diketahui sebelum Serah Terima ataupun
sesudahnya, Kontraktor diharuskan menanggung semua biaya perbaikan ini.

11
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

3. Bahan dan Material


a. Bahan dan peralatan yang dipergunakan dalam setiap jenis pekerjaan pemeliharaan ini harus benar-benar
baik, memenuhi persyaratan kerja yang dibutuhkan dan tidak merusak tanaman.
b. Demikian juga pupuk maupun obat anti hama yang dipergunakan sesuai dengan uraian dan syarat yang
tertulis dalam bab selanjutnya.
c. Penggantian tanaman harus sesuai jenis/bentuk/warna daun-daun bunga dengan apa yang telah ditentukan
dalam spesifikasi dan tertanam.

4. Pekerjaan Pemeliharaan
a. Penyiraman
- Penyiraman dilakukan dengan air yang bebas dari segala bahan organis/zat kimia/bahan-bahan lain
yang dapat mengganggu dan merusak pertumbuhan tanaman.
- Penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari secara teratur bagi semua jenis tanaman yang baru
ditanam dan semua jenis tanaman dalam penyimpanan sementara sebelum ditanam, yaitu pada waktu
pagi hari sebelum pukul 10.00 dan sore hari sesudah pukul 15.30, sampai tanaman-tanaman tersebut
tumbuh sehat dan kuat dan terlihat segar (tidak layu). Untuk semua tanaman hias yang sudah terlihat
tumbuh baik dan kuat disiram satu kali sehari pada sore hari setelah 15.30.
- Banyaknya air penyiraman harus cukup sampai membasahi bagian bawah permukaan tanah. Bagi
tanaman yang masih terlihat cukup basah tanahnya pada waktu penyiraman sore hari, maka
penyiraman tidak perlu dilakukan untuk tanaman itu.
- Tidak diperkenankan ada genangan air pada tanah sehabis proses penyiraman. Air harus dapat
terserap baik oleh tanah di sekitar tanaman.
b. Penyiangan
- Penyiangan ini harus dilakukan secara teratur setiap satu bulan sekali bagi tanaman semak dan perdu
yang tertanam.
- Tanaman liar dan rumput disekitar semak/perdu dicabut dan dibersihkan sampai akarnya dari sekeliling
semak/perdu.
- Untuk tanaman hias, penyiangan dilakukan secara teratur setiap 2 minggu sekali, dengan mencabut
segala tanaman liar dan jenis rumput yang berada di sekitar dan di bawahnya, serta menggemburkan
tanah tempatnya tertanam, proses ini dilakukan dengan hati-hati tanpa merusak tanaman tertanam.
Alat yang dipakai adalah pancong atau garpu kecil.
c. Penggantian Tanaman
- Kontraktor wajib mengganti setiap kali ada tanaman yang rusak atau mati. Semua penggantian
tanaman ini dengan tanaman yang baru adalah menjadi tanggung jawab kontraktor sampai masa
pemeliharaan yang ditentukan berakhir.
- Penggantian tanaman harus sesuai jenis/ bentuk/ warna daun dan bunga serta ukuran yang sama
dengan apa yang telah ditentukan dan tertanam.
- Penggantian tanaman dilaksanakan dengan sebaik mungkin jangan sampai merusak tanaman lain di
sekitarnya pada saat mencabut dan menanam yang baru.
d. Pemangkasan
- Pemangkasan dilakukan pada cabang ranting yang tumbuh tidak teratur/liar atau untuk mendapatkan/
mempertahankan bentuk pertumbuhan cabang yang diinginkan.
- Membuang ranting dan cabang yang sakit dengan cara memotongnya.
- Semua pekerjaan pemangkasan dilakukan dengan gunting pangkas dengan cara memangkas cabang
atau ranting arah miring dari bawah ke atas dengan sudut 30˚- 50˚.
- Pemangkasan dilakukan secara teratur tiap satu bulan sekali.
- Pemangkasan pada tanaman hias untuk pemeliharaan bentuk dilakukan bilamana ketinggian komposisi
kelompok tanaman tidak lagi beraturan dan dipotong sesuai petunjuk ketinggian yang diminta dalam
gambar.

5. Pemupukan
a. Jenis Pupuk
- Pupuk kandang dibuat pada saat pengolahan tanah dengan mencampurkan tanah dengan kotoran
ayam, kambing, kuda, kelinci, sapi dengan catatan bahwa pupuk kandang tersebut sudah membusuk
menjadi tanah kompos (sudah matang), dengan rasio pemakaian 2- 4 kg/m2
- Pupuk Kompos dibuat dengan menggunakan sampah dedaunan, bunga yang rontok, potongan kayu,

12
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

bumbu yang sudah melalui proses pelapukan sebagai campuran tanah. Jenis pupuk ini digunakan
dengan rasio pemakaian 1,6 – 2 kg/m2.
b. Pemupukan Pohon
- Dibuat lubang mengelilingi pohon pada radius 50–100 cm dari batang pohon dengan lebar dan
kedalaman 10–20 cm.
- Pupuk dimasukkan ke dalam lubang kemudian ditutup lagi.
- Banyaknya pupuk ditentukan berdasarkan besarnya pohon, dengan volume sekitar 0,10 s/d 0,2 kg per
pohon.
- Pupuk kandang yang digunakan harus sudah masak, dalam arti sudah didiamkan dan dianginkan
selama 3 bulan dan sudah tidak berasap.
- lubang di sekeliling pohon kemudian ditutup pada bagian atasnya dengan humus steril, sebelum
kemudian disiram dengan air secukupnya.
c. Pemupukan Perdu dan Semak
- Tanah di sekitar perdu dibersihkan dari rumput-rumput liar atau tanaman yang tidak diinginkan.
- Kemudian tanah digali dengan lebar dan kedalaman 10 cm pada ujung daun yang paling luar.
- Pupuk dicampur dengan tanah dan dimasukkan kedalam lubang tersebut. Perbandingan antara tanah
dengan pupuk kurang lebih 10 : 1 per m².
- Setiap selesai, proses pemupukan selalu diakhiri dengan penyiraman.
d. Pemupukan Rumput
- Pupuk dilarutkan/dicampurkan dengan air dengan perbandingan 1 sendok makan pupuk urea untuk
setiap 4 liter air.
- Larutan pupuk urea digunakan dengan cara disiramkan secara merata di atas permukaan rumput.

6. Pemberantasan Hama Penyakit


a. Pembasmian Ulat dan serangga dilakukan dengan campuran air dan Basudin/Diazinon/Bayrusil, dengan
dosis 1 -2 cc/liter air segar, yang disemprotkan dengan sprayer.
b. Pembasmi Jamur, Panu pada batang tanaman-tanaman keras dilakukan dengan Dithan M 45 Fungisida,
dengan dosis 2–3 gram/liter air segar, yang disemprotkan dengan sprayer.
c. Pembasmian Siput darat yang bersarang di bak-bak bunga/tanaman hias dilakukan dengan menabur
Metadex di sekitar tanaman, dengan dosis 50 gram/m² luas tanah.
d. Pembasmian Kutu-kutu bunga/buah dan kumbang dilakukan dengan campuran air dan Fosforeno, dengan
dosis 1 -2 cc/liter air segar, yang disemprotkan dengan sprayer bertekanan Pembasmian Kutu-kutu
bunga/buah dan kumbang dilakukan dengan campuran air dan Fosforeno, dengan dosis 1 -2 cc/liter air
segar, yang disemprotkan dengan sprayer bertekanan.

13
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

PASAL 3 - PEKERJAAN HARDSCAPE

A. LINGKUP KERJA
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam
terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Pekerjaan Landscape yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang tertera dalam gambar Landscape dan
sesuai petunjuk-petunjuk Konsultan MK dan atau pemberi tugas atas saran Konsultan Perencana. Pekerjaan
tersebut meliputi antara lain :
a. Pekerjaan Persiapan dan Pematangan Tanah
b. Pekerjaan Penanaman (Soft Material) & Pekerjaan Hard Material
c. Pekerjaan Perawatan / Pemeliharaan Tanaman dan pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait /erat kaitannya
dengan pekerjaan ini.

B. SARANA KERJA
1. Kontraktor wajib memasukkan identifikasi tempat kerja bagi semua pekerjaan yang dilakukan di luar lapangan
sebelum pemasangan, peralatan kerja serta jadwal kerja. Hal ini harus dilaporkan / persetujuan dari Konsultan MK
dan atau pemberi tugas di lapangan.
2. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja sehingga
memudahkan dan melancarkan kerja di lapangan.
3. Penyediaan tempat penyimpanan bahan / material di lapangan harus aman dari segala kerusakan, hilang dan lain-
lain hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain yang sedang berjalan. Kerusakan dan kehilangan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
4. Kontraktor wajib mengadakan dan menyediakan alat bantu kerja yang menjamin keamanan, keselamatan
dan kelancaran pelaksanaan selama pekerjaan berlangsung.

C. DOKUMEN PELAKSANAAN
1. Dokumen Pelaksanaan terdiri dari; Gambar-gambar kerja untuk pelaksanaan (Issued for construction), Rencana
Kerja dan Syarat-syarat, BOQ ( Bill of Quantity), Berita acara penjelasan pekerjaan, Berita-berita acara tambahan.
2. Dalam hal ini volume pada BOQ yang dikeluarkan oleh perencana hanya merupakan panduan lingkup kerja saja,
maka kontraktor berkewajiban menghitung sendiri volume pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan
memperhatikan semua parameter (Gambar, RKS, BOQ dan berita-berita acara).
3. Kontraktor berkewajiban memperbanyak seluruh dokumen pelaksanaan, sebanyak 2 set untuk masing-masing
diletakkan di kantor kontraktor dan kantor konsultan MK.
4. Seluruh dokumen tersebut harus dalam keadaan jelas dan mudah dibaca serta telah mencantumkan perubahan-
perubahan terakhir.
5. Biaya penyediaan dokumen tersebut menjadi tanggungan kontraktor.

D. PERBEDAAN & PERUBAHAN GAMBAR


1. Bila terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada, maupun perbedaan yang terjadi
dengan keadaan di lapangan, diwajibkan bagi Kontraktor untuk melaporkannya secara tertulis kepada Konsultan MK
dan atau pemberi tugas untuk kemudian Konsultan MK dan atau pemberi tugas memberikan keputusan tentang itu
untuk bisa dilaksanakan setelah membahasnya terlebih dahulu bersama Konsultan Perencana.
2. Untuk ukuran dalam gambar Landscape pada dasarnya adalah ukuran jadi sampai dalam keadaan finish/selesai.
Semua ukuran harus benar-benar diperhatikan terutama peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan
lain-lain sesuai sesuai dengan apa yang tertera dalam gambar. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila belum
dicantumkan dalam gambar, Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis kepada Manajemen Konstruksi dan
Manajemen Konstruksi memberi keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan setelah
berunding dengan Perencana.
3. Untuk hal-hal pekerjaan yang belum tercakup secara lengkap dalam gambar, Kontraktor diwaibkan membuat Shop
Drawing yaitu merupakan gambar detail pelaksanaan berdasarkan gambar perencanaan. Shop Drawing har us
disesuaikan dengan keadaan di lapangan, serta digambar pada kertas standard yang berlaku dengan jelas dan rapih.
4. Shop Drawing harus jelas mencantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara

14
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

pemasangan dan atau persyaratan khusus dari Pabrik untuk bahan yang dipakai. Perubahan yang menyangkut
aspek perencanaan harus mendapat persetujuan Konsultan Perencana dalam bentuk tertulis.

E. DOKUMENTASI
Kontraktor harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi serta pengirimannya ke kantor Pemberi Tugas serta
pihak-pihak lain yang memerlukan.

F. JAMINAN KUALITAS
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk
pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta,
Kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini.
Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna,
semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

G. PERSYARATAN PEKERJAAN HARDSCAPE


1. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengacu petunjuk-petunjuk dan syarat-syarat pekerjaan Landscape,
peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang berlaku, standard spesifikasi dari bahan yang dipergunakan
dan sesuai petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Konsultan MK dan atau pemberi tugas dengan saran Konsultan
Perencana.
2. Pekerjaan Landscape yang dilaksanakan harus mengacu pada gambar-gambar Landscape terlampir dan apa yang
ditentukan kemudian oleh Konsultan MK dan atau pemberi tugas atas petunjuk Konsultan Perencana.
3. Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan dilapangan, Kontraktor harus mengajukan ijin kerja yang setujui
Konsultan MK dan atau pemberi tugas agar dapat dikoordinasikan dengan pekerjaan lain yang menyangkut
pekerjaan arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal.
4. Terutama dalam melakukan pekerjaan pembentukan tanah dan penyelesaian tanah harus dihindari terjadinya
kesalahan, pembongkaran, pengrusakan yang tidak diinginkan terhadap pekerjaan lain yang telah selesai
dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan.

H. BAHAN DAN MATERIAL


1. Bahan-bahan yang dipakai/dipasang harus sesuai dengan apa yang tercantum dalam gambar Landscape,
memenuhi standard spesifikasi bahan yang telah dipilih/ ditunjuk/ disetujui, mengikuti peraturan persyaratan tertulis
dalam Uraian dan Syarat-syarat Pekerjaan Landscape ini serta petunjuk-petunjuk Konsultan MK dan atau pemberi
tugas atas saran dan petunjuk Konsultan Perencana.
2. Semua bahan sebelum dipasang harus sudah disetujui oleh Konsultan MK dan pemberi tugas. Contoh materi/
bahan yang diajukan setidaknya harus setara dengan apa yang dipersyaratkan dalam spesifikasi bahan.
3. Penyimpanan dan pemeliharaan bahan terhadap kerusakan di lapangan harus benar-benar diperhatikan sesuai
persyaratan spesifikasi dan merupakan tanggung jawab Kontraktor.

Pekerjaan Paving Blok


● Pastikan terlebih dahulu mengukur area yang akan di finish menggunakan paving blok
● Melakukan stamper terhadap lahan yang akan di paving
● Menaburkan pasir tebal 10 cm untuk pasangan dengan paving blok
● Pasang paving block sesuai detail pada gambar serta pola yang disampaikan di dokumen perencanaan
Pekerjaan Tactile ubin/Guiding Block pengarah
● Tempatkan tactile ukuran 30x30 sesuai standard
● Membuat adukan dengan perbandingan 1:3 semen dan pasir
● Lalu tempelkan tactile pada area pedestrian yang sudah ditentukan sesuai gambar
Pekerjaan Kanstin Taman
● Siapkan peralatan bangunan yang akan digunakan
● Siapkan lantai kerja tbl 5 cm sebagai perekat kanstin taman
● Pasang sebagai pengunci paving antara jalan dan area hijau
● Lalu pasang spasi pada kanstin agar kanstin mengunci dengan kanstin lainnya.

15
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

Pekerjaan Grass Block


● Melakukan pengukuran letak parkiran yang akan di grass block
● Siapkan peralatan bangunan yang akan digunakan
● Melakukan pemadatan tanah dengan stamper
● Lalu pasang abu batu
● Terakhir pasang grass block lubang 8 ukuran 40x40 sesuai gambar perencana

Gambar 5. Detail Pekerjaan Pedestrian

Pekerjaan Truftpave
Material : polipropylane
Ukuran : 50 cm x 50 cm x 4 cm

Pekerjaan Ornamen Pintu Aceh


1. Mempersiapkan struktur monument dari beton bertulang.
2. Memasang rangka dudukan ornamen dari pipa black steel.
3. Memasang ornamen kuningan pintu aceh.
4. Memasang lapisan kuningan oval pada beton.
5. Pembentukan sculpture monument.
6. Pembentukan dudukan dan pemasangan template prasasti.
7. Pengecatan sesuai dengan warna sesuai outline spek.
8. Pembersihan dan perapian area pasca pengecatan, pastikan tidak ada sisa semen atau cat pada area ini.
Jika paving atau andesit tidak bersih dan rapi, maka direksi/konsultan MK berhak memerintahkan kepada
kontraktor untuk mengganti paving atau andesit yang tidak dapat dibersihkan tersebut. Selama pekerjaan ini
tidak diterima oleh direksi/konsultan MK maka seluruh pekerjaan ini tidak dapat dibayar.

Gambar 6. Detail Pekerjaan Ornamen Pintu Aceh

16
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

Spesifikasi Ornamen Kuningan Pintu Aceh dan Aksesories.

Ornamen ini berdasarkan survey Pengguna Jasa, diproduksi khusus oleh beberapa workshop di daerah Surabaya (salah satunya
adalah Workshop Budi Setiawan di Gunung Anyar, Surabaya) yang memiliki pengalaman pekerjaan artworks sejenis skala
nasional / proyek strategis nasional.

Material = Kuningan Solid Jenis Grade A


Berat Jenis Kuningan = 8470 kg/m³
Tebal Plat untuk Ornamen = 5 mm
Tebal Plat Oval (bingkai) = 2 mm
Finishing = Glossy, Coating PU base

Ornamen Kaligrafi Mihrab

Ornamen ini berdasarkan survey pengguna jasa, diproduksi khusus oleh beberapa workshop di daerah Surabaya (salah satunya
adalah Workshop Budi Setiawan di Gunung Anyar, Surabaya) yang memiliki pengalaman pekerjaan artworks sejenis skala
nasional / proyek strategis nasional.

Spesifikasi Ornamen Kuningan


Material = Kuningan Solid Jenis Grade A
Berat Jenis Kuningan = 8470 kg/m³
Tebal Plat = 2 mm
Finishing = Glossy, Coating PU base

Surat Al-Ikhlas Surat Al-Kafirun Surat Al-Fatihah Asmaul Husna

Size / unit
P x L : 140 cm x 140 cm
Depht : ~20 mm
Bold : Sustain

17
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

PASAL 4 - PEKERJAAN PEMATANGAN LAHAN DAN PENATAAN ELEVASI TANAH

A. UMUM

Singkatan-Singkatan
Selain definisi-definisi yang dinyatakan dalam Ketentuan Umum Kontrak, singkatan - singkatan berikut ini
dipergunakan dalam Spesifikasi Umum dan harus ditafsirkan. sebagai berikut:
- CBR : California Bearing Ratio
- Cm : centimeter
- COV.Pl. : Cover Plate
- Cu.m atau. m3 : meter kubik
- dia atau Φ : diameter
- Diaph. : Diaphragma
- Drg. atau Dwg. : Drawing (Gambar)
- Ea : each (buah)
- Guss : Gusset
- Hp : Horsepower (Tenaga Kuda)
- Kg : Kilogram
- LM atau m : Linear meter
- L : liter
- Max : Maximum
- Min : Minimum
- Mm : milimeter
- No : Nomor
- PC : Prestressed Concrete
- RC : Reinforced Concrete
- Rp. : rupiah
- Sht : sheet
- Spl : Splice (sambungan)
- Sq.cm atau cm2 : centimeter persegi
- T atau Ton : metrik ton
- W atau WA : berat

Material dan Peralatan

1. Kecuali bila ditetapkan lain oleh Direksi / konsultan MK, seluruh barang material yang dibutuhkan
dalam menyelesaikan pekerjaan ini harus dalam kondisi baru dan dengan kualitas terbaik.
2. Semua peralatan dan alat bantu lainnya yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, harus dalam kondisi
baik dan laik pakai serta dari kualitas terbaik.
3. Kecuali apabila ditentukan lain oleh Direksi / konsultan MK, setiap keterangan mengenai peralatan,
material, barang atau proses, dalam bentuk merek dagang, buatan atau nomor katalog harus dianggap
sebagai penentu standar atau kualitas dan tidak boleh ditafsirkan sebagai upaya membatasi persaingan.
4. Kontraktor harus dengan sendirinya menggunakan peralatan, material, barang atau proses, yang atas
penilaian Direksi/konsultan MK, sesuai dengan keterangan itu. Kecuali bila ditentukan lain, seluruh
material patent itu harus dipergunakan sesuai dengan instruksi pabrik yang membuatnya.

Penyimpanan Material

1. Material harus disimpan dengan baik untuk menjaga kualitas dan kesesuaiannya dalam pekerjaan.
Material harus diletakkan di atas permukaan yang bersih, keras dan harus ditutupi bila diminta Direksi
/ konsultan MK,.
2. Material harus disimpan sedemikian rupa agar memudahkan pemeriksaan. Barang-barang milik pribadi
tidak boleh dipergunakan untuk penyimpanan tanpa ijin tertulis dari Pemiliknya dan bila perlu membayarnya
kepada mereka.
3. Tempat penyimpanan material harus dibersihkan (clearing) dan diratakan (levelling) menurut petunjuk
Direksi / konsultan MK.
4. Bagian tengah tempat penyimpanan barang harus ditinggikan dan miring ke samping sesuai dengan
ketentuan, sehingga memberikan drainase/pernatusan dari kandungan air/cairan yang berlebihan.

18
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

5. Material harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan pemisahan bahan (segregation),
agar timbunan tidak berbentuk kerucut, dan menjaga gradasi serta mengatur kadar air.
6. Penyimpanan agregat kasar harus ditimbun dan diangkat/dibongkar lapis demi lapis dengan tebal lapisan
tidak lebih dari satu meter. Tinggi tempat penyimpanan tidak lebih dari lima meter.

B. CLEARING, GRUBBING, & STRIPPING (PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA)

Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan lapisan tanah permukaan, dan
pembuangan serta pembersihan tumbuh-tumbuhan dan puing-puing di dalam daerah kerja, kecuali benda-benda
yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya atau yang harus dipindahkan sesuai dengan ketentuan pasal -
pasal yang lain dalam Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan ini.
2. Pekerjaan ini mencakup juga perlindungan/penjagaan tumbuhan dan benda benda yang ditentukan harus tetap
berada di tempatnya dari kerusakan atau cacat.

Persyaratan Pelaksanaan

1. Umum

Direksi / konsultan MK akan menetapkan batas-batas pekerjaan, dan menentukan semua pohon, semak,
tumbuhan dan benda-benda lain yang harus tetap berada di tempatnya. Kontraktor harus menjaga semua jenis
benda yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya.

2. Clearing & Grubbing

a. Segala objek yang berada di muka tanah dan semua pohon, tonggak, kayu busuk, tunggul, akar, serpihan,
tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan rintangan lainnya yang muncul, yang tidak diperuntukan berada
disana, harus dibersihkan dan/atau dibongkar, dan di buang ketempat yang sudah ditentukan.
b. Pada daerah-daerah di bawah timbunan, seluruh tunggul, akar dan material-material yang tidak
bergunamharus dibuang sampai kedalaman sekurang kurangnya 50 cm di bawah lapisan timbunan yang
terbawah.
c. Pada daerah galian, segala tunggul, akar dan material-material yang tidak berguna harus dibuang dari daerah
galian sampai kedalaman sekurang - kurangnya 50 cm di bawah elevasi subgrade.
d. Pembersihan dan pembongkaran selokan dan konstruksi lainnya hanya ditentukan sampai kedalaman yang
diperlukan oleh pekerjaan penggalian pada daerah-daerah tersebut.

3. Pembuangan Lapisan Tanah Permukaan ( topsoil stripping)

a. Pada daerah di bawah timbunan badan jalan, Area parkir atau tempat-tempat lainnya yang ditentukan oleh
Direksi / konsultan MK, Kontraktor harus mengupas lapisan tanah permukaan dan membuangnya ke tempat
yang sudah ditentukan sesuai petunjuk Direksi / konsultan MK.
b. Secara umum pembuangan lapisan tanah permukaan hanya mencakup lapisan tanah yang subur bagi
tumbuhnya tanaman.
c. Pembuangan lapisan tanah permukaan pada daerah-daerah yang telah ditentukan harus sampai pada
kedalaman sesuai petunjuk Direksi / konsultan MK. Hasil pengupasan tanah bagian atas harus dipisahkan
dari material hasil penggalian lainnya.
d. Bila lapisan tanah permukaan tersebut akan dipergunakan untuk menutupi lereng timbunan (embankment)
atau daerah lainnya yang telah ditentukan Direksi / konsultan MK atau sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar pelaksanaan, pekerjaan pengupasan lapisan atas tanah tersebut dianggap mencakup juga
penimbunannya bila perlu, dan pembuangannya, serta penempatan dan penebangannya di daerah-daerah
yang ditentukan Direksi / konsultan MK. Setelah ditebarkan, lapisan atas tanah tersebut harus digaru untuk
membentuk permukaan yang rata dan bersih dari gulma, akar, rerumputan dan batuan.
e. Kontraktor harus memberi perlindungan pada daerah-daerah yang ditentukan oleh Direksi / konsultan MK
untuk tetap dipertahankan / dibiarkan, sehingga akan menghindari pengupasan tanah pada tempat tersebut.
Kontraktor juga bertanggung jawab untuk selalu melindungi dan memelihara semak-semak, pepohonan dan
rerumputan yang ada pada daerah tersebut agar tidak terganggu oleh pekerjaan pembersihan. Bila
pekerjaan telah selesai, daerah-daerah tersebut harus dikembalikan kepada Pemberi Tugas dengan keadaan
yang sama seperti sebelumnya, dan setiap kerusakan akibat langsung atau tak langsung dari pekerjaan
Kontraktor harus diperbaiki dengan biaya Kontraktor itu sendiri.

19
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

4. Metoda pengukuran hasil kerja


Pembersihan, pembongkaran, pengupasan lapisan atas tanah dan perlindungan untuk daerah-daerah tertentu,
akan dipandang sebagai pekerjaan pembersihan tempat kerja, dan akan dibayar berdasarkan ukuran meter
persegi.

C. PEKERJAAN TANAH

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan tanah meliputi segala pekerjaan penggalian (Cut) dan penimbunan (Fill) serta pembuangan tanah atau
batu atau material lainnya dari atau ke badan jalan atau sekitarnya, untuk pembuatan saluran air, parit, jalan
pendekat, untuk pemindahan material tak terpakai, pemindahan longsoran tanah, yang semua sesuai dengan garis,
ketinggian, penampang melintang yang tampak dalam gambar pelaksanaan atau ditentukan oleh Direksi / konsultan
MK.

Umum

1. Informasi Tanah

a. Kontraktor bertanggung jawab atas penafsirannya mengenai informasi dari Pemberi Tugas dan harus
mengunjungi Tempat Kerja dan Borrow Pit yang mungkin ada, sebelum membuat penawaran dan harus
memastikan sifat tanah, jumlahnya, lokasi dan kesesuaiannya agar memenuhi Persyaratan Teknis yang telah
ditetapkan.
b. Kontraktor harus mendasarkan perkiraan penawarannya pada data tanah dari dari Konsultan atau Pemberi
Tugas ditambah penelitian Kontraktor sendiri.

Pekerjaan ini dibagi ke dalam beberapa jenis :


a. Penggalian biasa (Common Excavation),
b. Borrow material,
c. Pembentukan timbunan dan daerah urugan,
d. Material sisa (Waste),
e. Daerah urugan khusus
f. Urugan kembali dengan material berbutir (Granular Backfill)
g. Semua pekerjaan tanah harus dilaksanakan sesuai dengan Persyaratan Teknis untuk bagian-bagian tersebut,
dan Persyaratan Teknis untuk macam - macam pekerjaan terkait, dan harus sesuai dengan garis, ketinggian,
penampang dan ukuran yang ada dalam gambar pelaksanaan atau yang ditentukan oleh Direksi / konsultan
MK.

2. Alignment Horizontal dan Vertikal.

a. Kurva horizontal dan vertikal, landai jalan, lokasi titik-titik potong garis tangen (Points of intersection of
tangents and Grade Lines) dan arah kemiringan Area parkir harus dilaksanakan sesuai dengan Gambar
Pelaksanaan dan harus disetujui oleh Direksi / konsultan MK.
b. Kontraktor harus membuat gambar pelaksanaan penampang melintang berdasarkan pada data-data tersebut
dan melaksanakan pematokan (stake out) sebelum memulai pekerjaan.
c. Bila menurut Direksi / konsultan MK perlu ada modifikasi garis ataupun ketinggian, baik sebelum maupun
setelah stake-out, Direksi / konsultan MK akan memberikan instruksi terperinci kepada Kontraktor, dan
Kontraktor harus merevisi stake-out untuk dimintakan lagi persetujuan Direksi / konsultan MK.
d. Ketentuan-ketentuan itu harus ditaati tanpa diadakan pembayaran tambahan dan segala pembiayaan sudah
tercakup di dalam harga penawaran atau dalam analisa harga satuan pekerjaan.

3. Kuantitas Pekerjaan.
a. Kuantitas pekerjaan dari berbagai jenis Cut (galian) dan Fill (timbunan) yang akan diukur untuk pembayaran
sesuai kontrak, didasarkan pada garis-garis pada profil dan penampang melintang yang telah disetujui atau
sebagaimana perintah Direksi / konsultan MK. Berdasarkan hasil evaluasi karakteristik tanah, Direksi /
konsultan MK dapat menentukan sudut kemiringan galian dan urugan atau pembentukan bangku (bench)
pada lereng pada saat pekerjaan berlangsung.
b. Penampang melintang merupakan dasar kalkulasi pekerjaan cut, tetapi bila perlu disertai pengukuran di tempat
kerja

20
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

c. agar penentuan kuantitas pekerjaan untuk setiap mata pembayaran dilakukan dengan tepat. Batas cutt & fill
yang sebenarnya, harus diukur dan dicatat oleh Kontraktor. Direksi / konsultan MK akan memeriksa catatan
tersebut dan bila benar akan disetujui untuk dijadikan dasar pembayaran. Penggalian dan pengurugan yang
melewati batas penampang melintang yang telah disetujui tidak akan dibayar.
d. Penggalian yang berlebihan harus diurug lagi sesuai petunjuk Direksi / konsultan MK, dengan material sub-
base atau material lainnya yang sesuai tanpa ada pembayaran ekstra.

4. Metoda Pengukuran

Kuantitas pekerjaan tanah yang akan dibayar adalah jumlah meter kubik material, diukur dan dihitung dengan metoda
luas rata-rata (average end-area method), kecuali bila kesalahan mencapai 6 persen sesuai dengan perbandingan
dengan formula prismoidal, maka Direksi / konsultan MK akan mengijinkan metoda pengukuran lain yang lebih akurat.
Tetapi Kontraktor harus mengajukan ijin itu sebelum menyerahkan hasil pengukurannya untuk disetujui. Kuantitas
pekerjaan yang diukur dengan average end area method, bila sudah diajukan dan disetujui, tak dapat ditinjau lagi
dengan tujuan untuk menerapkan metode lain yang lebih akurat.

5. Pengalihan Aliran Air

Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk pengeringan, atau untuk menyalurkan atau mengalihan
aliran air bila diperlukan untuk melaksanakan dan melindungi pekerjaan atau bila diperintahkan oleh Direksi /
konsultan MK.Kontraktor harus membuat parit pembuangan sementara ataupun permanen bila diperlukan agar
drainase cukup baik untuk mengalirkan air hujan.

6. Pemanfaatan dan Pembuangan Material Galian

Seluruh material galian yang memenuhi syarat, yang digali dalam batas dan lingkup proyek, kecuali bila ada ketentuan
lain, harus digunakan seefektif mungkin sebagai bahan timbunan. Material yang berlebihan dari kebutuhan, atau
material yang dianggap sampah atau material yang tidak memenuhi persyaratan menurut ketentuan Persyaratan
Teknis ini, atau material yang secara tertulis dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh Direksi / konsultan MK, harus
dibuang oleh Kontraktor keluar area proyek atau sesuai perintah Direksi / konsultan MK.

7. Selokan / Parit

a. Kontraktor harus membuat saluran, selokan tepi, selokan penangkap, selokan pembuang dan penampung
seperti tampak dalam gambar pelaksanaan atau sesuai perintah Direksi / konsultan MK, sebagai pematus
(drainase) sementara atau permanen.
b. Untuk menjauhkan air dari badan jalan, subgrade, sub-base dan/atau base selama masa konstruksi, Kontraktor
harus menjamin bahwa drainase berfungsi dengan baik sebelum pekerjaan fill (timbunan) dan konstruksi
perkerasan dimulai.
c. Kontraktor harus selalu menjaga kebersihan saluran drainase agar air selalu lancar selama waktu pelaksanaan
dan masa pemeliharaan.
d. Kerusakan pada pekerjaan akibat rendaman air karena drainase kurang memadai harus diperbaiki atas
tanggungan biaya Kontraktor. Selokan harus segera digali setelah penampang melintang disetujui, dan
penyempurnaan akhir, termasuk perbaikan kerusakan yang mungkin terjadi selama masa konstruksi, harus
dilakukan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan dan ini menjadi syarat untuk persetujuan akhir dan
penyerahan pekerjaan.

8. Relokasi Saluran

Bila tercantum dalam gambar pelaksanaan atau diperintahkan oleh Direksi / konsultan MK, Kontraktor harus membuat
penampang melintang dari saluran yang ada dan bersama Direksi / konsultan MK, menandainya dengan detail
penggalian yang diperlukan untuk relokasi saluran itu. Kontraktor juga harus mengukur ketinggian agar ketinggian
profil gorong-gorong saluran sambungannya dapat ditentukan dengan tepat oleh Direksi / konsultan MK. Pekerjaan
tidak boleh dilaksanakan sebelum Direksi / konsultan MK menyetujui penampang melintang tersebut.

9. Pengurugan Saluran

Bila saluran yang ada (existing) harus dialihkan dari daerah timbunan atau pekerjaan lainnya, maka saluran aslinya
harus dibersihkan dari segala timbunan dan endapan lunak, serta diurug hati-hati dengan material pasir urug dan
dipadatkan.

21
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

D. GALIAN BIASA (COMMON EXCAVATION)

1. Lingkup Pekerjaan

a. Galian Biasa mencakup semua penggalian dalam batas area proyek kecuali galian struktur.

b. Pemindahan, pengangkutan, pemanfaatan atau pembuangan segala material galian, pembentukan galian,
dan penyempurnaan permukaan penggalian yang terbuka sepanjang badan jalan, Area Parkir dan sekitarnya,
sesuai dengan Persyaratan Teknis dan garis, ketinggian, kelandaian, ukuran dan penampang melintang yang
tercantum dalam gambar pelaksanaan dan sesuai petunjuk Direksi / konsultan MK.

2. Penggunaan Material Galian


Material yang memenuhi persyaratan yang berasal dari galian menurut pasal ini dapat dipergunakan dalam
pekerjaan-pekerjaan permanen. Apabila Direksi / Pengawas menentukan material galian dianggap sebagai sampah
atau tidak memenuhi syarat sebagai galian maka material demikian harus dibuang.

3. Pembuangan Material tak terpakai

a. Kontraktor harus membuang material yang tidak memenuhi persyaratan untuk dipakai sebagai bahan
timbunan ketempat yang telah disetujui oleh Direksi / konsultan MK.
b. Bila dari penggalian diperoleh material yang memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat sebagai
bahan urugan, Kontraktor harus melaksanakan penggalian sedemikian rupa sehingga material yang
memenuhi syarat digali secara terpisah tanpa dicampuri material lain, untuk digunakan dalam pekerjaan
urugan.
c. Bila material yang tidak memenuhi syarat berada di bawah subgrade pada daerah galian atau di bawah dasar
timbunan, maka material tersebut harus dibuang, tanah bekas galian tersebut harus dipadatkan sampai
kedalaman 20 cm.

4. Gumpalan atau Batuan Lunak.


Bila material galian adalah gumpalan atau batuan lunak sedemikian rupa sehingga menurut pendapat Direksi /
konsultan MK material tersebut tidak cukup padat sehingga tidak perlu dibor ataupun diledakkan, maka Kontraktor
harus menggunakan excavator bergigi baja yang memadai, atau peralatan lainnya yang sesuai. Pekerjaan
semacam itu dianggap termasuk galian biasa.

E. BORROW MATERIAL

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi pembersihan areal lokasi borrow pit, penggalian dan pengangkutan, penghamparan
material yang diperoleh dari sumber yang telah disetujui untuk melaksanakan timbunan, subgrade dan bagian
lain dari pekerjaan tersebut sebagaimana ditentukan dalam Gambar Pelaksanaan dan Persyaratan Teknis
Pelaksanaan Pekerjaan ini atau sesuai petunjuk Direksi / konsultan MK.
b. Biaya ijin penggalian dan pengangkutan borrow material sudah tercakup ke dalam harga satuan penawaran.

2. Persyaratan Material

Borrow material harus dipilih sesuai dengan ketentuan dan persyaratan dari urugan atau timbunan tertentu yang akan
dikerjakan. Material ini harus bebas dari bahan-bahan organik dalam jumlah yang merusak, seperti daun, rumput,
akar dan kotoran. Nilai minimum CBR rencana untuk pemadatan sesuai dengan ketentuan dalan Gambar
Pelaksanaan dan buku Persyaratan Teknis ini.

3. Penggunaan Borrow Pit.

a. Borrow material harus berasal dari sumber milik pribadi yang telah disetujui. Ijin membuka borrow pits
termasuk keterangan mengenai kesesuaiannya harus diperoleh secara tertulis dari Direksi / konsultan MK.
b. Meskipun demikian, material dari hasil galian menurut Persyaratan Teknis ini, setelah dikurangi dengan
material yang oleh Direksi / konsultan MK dinyatakan tidak memenuhi syarat, harus digunakan untuk timbunan.
c. Jarak borrow pits dari tempat kerja tidak menjadi dasar untuk perubahan harga kontrak. Dalam membuat
penawarannya Kontraktor harus mengunjungi tempat kerja dan membuat perkiraan biaya pengangkutan
berdasarkan survey mengenai sifat dan lokasi borrow pits.

22
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

4. Penghamparan dan Pemadatan


Pekerjaan penghamparan dan pemadatan borrow material harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan ini dan Gambar Pelaksanaan.

F. PEMBENTUKAN TIMBUNAN BADAN JALAN DAN DAERAH URUGAN

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi timbunan badan jalan dan daerah urugan yang antara lain terdiri dari penyediaan, penempatan,
pemadatan dan pengolahan material urugan dengan mutu yang baik yang diperoleh dari sumber yang dapat diterima
dan disetujui Direksi / konsultan MK sesuai dengan Persyaratan Teknis dan sesuai dengan garis, ketinggian,
kelandaian, ukuran dan penampang melintang seperti yang tercantum dalarn Garnbar Pelaksanaan dan sesuai
dengan petunjuk Direksi / konsultan MK.

2. Sumber dan Penggunaan Material

a. Material untuk timbunan badan jalan harus material yang memenuhi syarat dan disetujui Direksi / konsultan
MK, digali menurut ketentuan Pasal-pasal dalam Persyaratan teknis ini.
b. Kelebihan material harus dibuang sesuai dengan ketentuan dalam Persyaratan Teknis ini dan petunjuk Direksi
/ konsultan MK.

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Pemadatan pondasi badan jalan (subgrade)

1) Bila diperintah oleh Direksi / konsultan MK, Kontraktor harus menggali tanah berumput, sampah, atau
bahan tak terpakai lainnya sampai kedalaman yang diminta oleh Direksi / konsultan MK. Pekerjaan ini
harus dianggap termasuk dalam pekerjaan pembersihan tempat kerja atau galian biasa.
2) Sebelum memulai pekerjaan timbunan badan jalan, Kontraktor harus terlebih dahulu mengurug kembali
segala lubang di seluruh daerah yang sudah dibersihkan dan dikupas sampai dengan ketinggian
permukaan tanah setelah pengupasan. Material urugan harus mendapat persetujuan dulu dari Direksi /
konsultan MK.
3) Sebelum pelaksanaan penimbunan, permukaan tanah yang telah dikupas harus dipadatkan
sehingga kepadatannya memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan dalam Persyaratan Teknis ini
dan Gambar Pelaksanaan atau sesuai petunjuk Direksi / konsultan MK.

b. Penghamparan dan Pemadatan

1) Material untuk timbunan badan jalan sebagaimana diatur diatas, harus dihampar lapis demi lapis
horizontal secara sama tebal dengan lebar sesuai yang tercantum didalam Gambar Pelaksanaan atau
menurut petunjuk Direksi / konsultan MK. Garis kelandaian, penampang melintang dan ukuran-ukuran
harus sesuai dengan Gambar Pelaksanaan.
2) Lapisan material gembur (sebelum dipadatkan) selain batuan, tidak boleh lebih dari 20 cm, kecuali bila
alat pemadatnya mampu melakukan pemadatan sampai kedalaman lebih dari 20 cm dengan kepadatan
yang seragam dan dapat diterima oleh Direksi / konsultan MK . Setelah kadar airnya disesuaikan untuk
tercapainya kepadatan maksimum, material itu harus dipadatkan sampai tingkat kepadatan yang telah
ditentukan.
3) Bila material yang dihamparkan untuk timbunan dalam keadaan sedemikian rupa sehingga tidak
bisa dipadatkan menurut ketentuan dalam Persyaratan Teknis ini dan Gambar Pelaksanaan, maka
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk :
▪ Memindahkan atau membuang material yang tidak bisa dipadatkan/ digunakan, dan menggantinya
dengan material lain yang sesuai, atau
▪ Memperbaiki kondisi material secara mekanis maupun
kimiawi, atau
▪ Menangguhkan pekerjaan sampai material tersebut kondisinya bisa untuk dipadatkan sesuai
ketentuan dalam Persyaratan Teknis ini dan Gambar Pelaksanaan.

4) Untuk mencegah terganggunya pelaksanaan konstruksi gorong - gorong atau konstruksi lainnya,
Kontraktor harus menghentikan pembuatan badan jalan disekitar konstruksi tersebut, sampai
pekerjaan struktur konstruksi itu mendekati penyelesaian sehingga daerah-daerah di dekatnya bisa
dikerjakan tanpa mengganggu pekerjaan Konstruksi tersebut.

23
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

5) Material untuk badan jalan pada keadaan yang tidak memungkinkan pemadatannya dilakukan secara
normal harus dihamparkan secara horisontal dengan ketebalan lapisan tidak melebihi 10 cm dan
dipadatkan dengan "mechanical remmers"
6) Dalam melaksanakan timbunan badan jalan yang melewati atau diatas gorong-gorong atau jembatan
bila dikehendaki oleh Direksi / konsultan MK, Kontraktor harus mengerjakan timbunan yang sama
tingginya pada kedua sisi.
7) Bila diperlukan pengurugan atau penimbunan dengan sisi yang satu lebih tinggi daripada sisi yang lain,
maka penambahan Material untuk sisi yang lebih tinggi tidak boleh dilakukan sebelum ada ijin dari Direksi
/ konsultan MK dan sebelum struktur berusia 21 hari, atau hasil test laboratorium yang diawasi Direksi /
konsultan MK menunjukkan bahwa struktur sudah cukup kuat menahan tekanan yang diakibatkannya
tanpa mengalami kerusakan atau tegangan diatas faktor aman.
8) Bila material khusus untuk urugan disekitar suatu konstruksi yang ditentukan dalam Gambar
Pelaksanaan, pengurugan dapat dilakukan dengan lebar kurang dari lebar total timbunan badan jalan itu
dan dilakukan secara bertahap, sehingga perbedaan tinggi areal yang berbatasan tidak lebih dari satu
lapisan. Pada timbunan batu, material harus ditempatkan secara hati-hati pada jarak tertentu dari suatu
Konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam Persyaratan Teknis ini.
9) Pekerjaan harus dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak terjadi desakan terhadap struktur suatu
konstruksi, dan disemua lereng di daerah urugan harus dibentuk bench atau sengkedan untuk mencegah
timbulnya desakan. Penimbunan dan pembentukan bench pada lereng harus bertahan lama sehingga
terbentuk lapaisan horisontal dari material padat dalam jarak sekurang-kurangnya sama dengan tinggi
penopang (abutment) atau dinding yang di urug, kecuali bila ada material yang dapat merusak daerah
struktur itu.

c. Percobaan Pemadatan.

1) Sebelum memulai pekerjaan timbunan, Kontraktor harus mengadakan, percobaan pemadatan sesuai
dengan petunjuk Direksi / konsultan MK. Tanah untuk percobaan adalah tanah yang akan dipakai
untuk timbunan. Peralatan pemadatan harus sama dengan yang akan dipakai dalam pekerjaan utama
dan telah disetujui Direksi / konsultan MK.
2) Tujuan percobaan adalah untuk memastikan kadar air minimum dan mengetahui hubungan antara
jumlah lintasan alat pemadatan dan kepadatan yang diperoleh dengan tanah sejenis itu sehingga sesuai
dengan Persyaratan Teknis ini dan Gambar Pelaksanaan.

d. Kepadatan yang disyaratkan.

Kepadatan yang disyaratkan untuk setiap lapisan timbunan adalah sebagai berikut :
1) Lapisan yang berada lebih dari 20 cm di bawah subgrade harus dipadatkan. Untuk semua jenis tanah,
kecuali material urugan batu, yang mengandung lebih dari 10% material oversize yang tertahan pada
ayakan 19.0 mm (3/4 inchi), kepadatan kering maksimum yang diperoleh harus dikoreksi sesuai jumlah
kandungan material oversize tersebut sebagaimana petunjuk Direksi / konsultan MK.
2) Penghamparan dan pemadatan lapisan berikutnya tidak boleh dilakukan sebelum lapisan
sebelumnya dipadatkan secara sempurna dan disetujui oleh Direksi / konsultan MK.

e. Kadar Air

1) Material timbunan yang tidak mengandung kadar air yang memadai harus ditambah kadar airnya
dengan cara disiram atau diaduk. Material yang mengandung kadar air yang melebihi kadar air yang
diperlukan untuk mencapai kepadatan maksimum tidak boleh digunakan dalam timbunan sebelum
dikeringkan dan tanpa persetujuan Direksi / konsultan MK.
2) Pengeringan material yang basah dapat dilakukan dengan cara dijemur atau dicampur material yang
lebih kering atau cara lain yang disetujui Direksi / konsultan MK.
3) Pemadatan timbunan harus dikerjakan pada kadar air optimum. Dalam membentuk timbunan,
Kontraktor harus menjaga masuknya air hujan ke daerah pekerjaan, dan harus memperhitungkan
ketinggian dan lebar timbunan dengan faktor susut atau muai.

f. Urugan material batu-batuan

1) Pekerjaan urugan batu-batuan tidak dapat dilaksanakan sebelum ada persetujuan tentang penggalian
dan pengurugan dari Direksi / konsultan MK. Ketinggian permukaan urugan material batu-batuan harus
seragam sehingga menghasilkan permukaan yang rata.Bila material tersebut tidak dapat disediakan
dari hasil penggalian (cut), maka borrow material batu-batuan harus disediakan dan dihamparkan.
2) Urugan batu harus dihamparkan dengan tebal lapisan dalam keadaan tidak padat tidak lebih dari 60 cm
dan dipadatkan sesuai dengan ketentuan. Bagian teratas urugan ini tidak boleh kurang dari 20 cm di

24
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

bawah subgrade, dan celah-celah harus diurug dengan kerikil, butiran atau material sejenis yang telah
disetujui, dipadatkan secara merata sesuai Persyaratan Teknis ini atau sesuai petunjuk Direksi /
konsultan MK.
3) Bila batuan akan dicampurkan pada urugan atau menjadi bagian dari urugan yang sebagian besar terdiri
dari material tanah yang mudah remuk, maka batu-batu itu harus dibatasi sampai ukuran maksimum
tidak lebih dari 75% ketebalan lapisan. Agar permukaan urugan seragam dan rata, urugan batu harus
ditutup dengan tanah secukupnya.

g. Material campuran untuk urugan.

1) Bila timbunan akan menggunakan material campuran seperti pasir, kapur atau lempung atau material
lain yang berlainan sifat, maka material tersebut harus diletakkan pada lapisan berselang-seling pada
seluruh lebar timbunan dengan ketebalan yang ditentukan Direksi / konsultan MK.
2) Bila kualitas material urugan bermacam-macam, Kontraktor harus bekerja sedemikian rupa sehingga
material yang menurut Direksi / konsultan MK lebih baik harus diletakkan pada lapisan yang lebih atas.
Batu cadas atau lempung harus dicampurkan dan gumpalan atau bongkahan-bongkahan tidak boleh
terkumpul pada dasar timbunan.

h. Perataan timbunan yang sudah ada.

1) Sebelum urugan ditempatkan dan diletakkan pada badan jalan, timbunan badan jalan lama harus
diratakan dengan digali, digaruk atau cara mekanis lainnya yang disetujui sampai ketinggian yang
ditentukan Direksi / konsultan MK.
2) Tanah, aspal lama atau material lainnya hasil dari pekerjaan galian akan ditentukan oleh Direksi /
konsultan MK cocok atau tidaknya dipergunakan untuk timbunan. Bila dapat dipakai, material tersebut
boleh dipergunakan pada timbunan sesuai petunjuk Direksi / konsultan MK dan ketentuan dalam
Persyaratan Teknis ini. Bila tidak dapat dipakai, material itu harus dibuang ketempat yang ditentukan
Direksi / konsultan MK.

i. Penyelesaian permukaan badan jalan.

1) Bila timbunan memerlukan tambahan material sampai kedalam tidak lebih dari 20 cm agar sesuai
dengan ketinggian permukaan yang ditentukan, maka bagian teratas timbunan harus digali dan
dipadatkan lagi sebelum material tambahan diletakkan.
2) Permukaan final, dengan penampang yang disesuaikan untuk superelevasi bila diperlukan, harus sesuai
dengan ketentuan dalam Persyaratan Teknis ini, dan dengan toleransi menurut spesifikasi khusus.
Sebelum penambahan material untuk menaikkan permukaan, permukaan yang sudah ada harus digaru
dulu.
3) Talud samping (slide slopes) harus dipotong rapih sesuai dengan garis dan kemiringan yang tercantum
pada
Gambar Pelaksanaan dan petunjuk Konsultan MK. Hasil pekerjaan tersebut harus rapi.
4) Kontraktor bertanggung jawab atas stabilitas seluruh timbunan, dan harus mengganti bagian yang rusak
atau longsor, yang menurut pendapat Direksi / konsultan MK akibat kecerobohan Kontraktor, atau akibat
alamiah seperti banjir. Selama pelaksanaan pekerjaan, badan jalan harus selalu terhindar dari genangan
air. Bila Kontraktor menggunakan material yang tak memadai untuk timbunan, maka Kontraktor harus
menggantinya dengan material timbunan yang memenuhi syarat. tanpa pembayaran tambahan.

G. SAMPAH ( WASTE)

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup penggalian, pembongkaran, pemuatan, pengangkutan dan penghamparan tanah yang
ditentukan sebagai sampah di tempat pembuangannya.

2. Material Sampah
Material yang tergolong sampah adalah sebagai berikut :
a. Material hasil galian yang dinyatakan secara tertulis oleh Direksi / konsultan MK, tidak memenuhi syarat untuk
digunakan sebagai material timbunan atau pekerjaan lainnya.
b. Biasanya, material tersebut meliputi lempung, lumpur, lumut; tanah yang mengandung banyak akar, rumput
dan tumbuh lain, sampah rumah tangga dan industri. Material yang lunak atau tidak memenuhi syarat hanya
karena terlalu basah atau kering tidak digolongkan sebagai sampah, kecuali bila ditentukan lain dari Direksi /
konsultan MK.

25
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

c. Material hasil galian yang berlebih setelah dipakai untuk timbunan, tapi kelebihan material ini bukan
diakibatkan karena penggunaan material dari borrow pit.
d. Material yang tergolong sampah tidak boleh dibuang sebelum ada persetujuan atau perintah tertulis
dari Direksi / konsultan MK.

3. Persyaratan Pelaksanaan

a. Material yang tidak memenuhi syarat (tidak cocok), harus digali di bawah subgrade pada daerah galian dan
dibawah dasar timbunan sampai kedalaman yang ditunjukkan pada gambar pelaksanaan atau menurut
petunjuk Direksi / konsultan MK. Bila material itu digali di bawah subgrade atau di bawah dasar timbunan atau
untuk benching di bawah timbunan, penggalian harus diurug lagi dengan material dan cara yang sesuai
dengan Persyaratan Teknis ini.
b. Material sampah harus dibuang ke daerah pembuangan yang telah ditentukan oleh Direksi / konsultan
MK.
c. Pembuangan sampah harus dirapikan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu dan tidak menimbulkan
kerusakan pada lingkungan id sekitarnya. Bila Kontraktor merasa perlu memindahkan tempat
pembuangan, sebelumnya harus ada persetujuan dari Direksi / konsultan MK.
d. Daerah pembuangan sampah harus harus selalu rapi, dan dalam keadaannya memungkunkan berfungsinya
drainase, sesuai petunjuk Direksi / konsultan MK. Material sampah harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga tidak membahayakan atau merusak harta milik sekitarnya.
e. Talud timbunan material sampah tidak melebihi kemiringan 2 : 1, kecuali bila ada ketentuan lain dari
Direksi / konsultan MK.

H. DAERAH URUGAN

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan, penempatan dan penghamparan tanah urug atau "free-draining granular
material” (material berbutir yang memungkinkan pematusan bebas) pada daerah-daerah yang harus diurug
sesuai yang ditunjukkan dalam Gambar Pelaksanaan atau menurut petunjuk Direksi / konsultan MK.

2. Persyaratan Pelaksanaan

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan sebagaimana ketentuan pasal ini, seluruh pekerjaan yang harus
dilaksanakan terlebih dahulu sesuai pasal-pasal sebelumnya dalam Persyaratan Teknis ini, harus sudah
selesai dikerjakan sesuai dengan perintah Direksi / konsultan MK.
b. Material yang akan digunakan harus sudah disetujui oleh Direksi/ Pengawas.
c. Material pilihan harus ditempatkan sesuai dengan elevasi dan penampang melintang pada gambar
pelaksanaan atau sesuai dengan petunjuk Direksi / konsultan MK, sedemikian rupa sehingga:
● Setelah pemadatan dan profiling, permukaannya tidak kurang dari elevasi yang ditunjukkan dalam
Gambar Pelaksanaan.
● Tingkat daya dukung telah tercapai untuk keperluan pelaksanaan timbunan sampai elevasi subgrade.
● Untuk itu, material tersebut harus dihamparkan sesuai dengan profil (penampang memanjang) yang
tercantum dalam gambar pelaksanaan atau sesuai petunjuk Direksi / konsultan MK, dengan alat yang
cocok dan bila perlu diberi pembebanan yang merata pada seluruh lapisan dengan ketebalan tidak lebih
besar dari yang diperlukan untuk mendukung alat angkut selama pelaksanaan lapisan berikutnya.

d. Pengurugan harus sampai ketinggian sekurang-kurangnya sesuai Gambar Pelaksanaan, dengan


menggunakan material yang memenuhi syarat sebagai bahan urugan dari galian biasa, borrow material
atau free-draining material sebagaimana yang ditentukan di bawah ini.
e. Free-draining material :
Ukuran maksimumnya adalah 40 mm dan gradasinya sesuai dengan tabel berikut :

Ukuran Saringan Persentase Lolos menurut Berat

9.5 mm sampai 100

4.75 mm tidak lebih dari 85

0.6 mm tidak lebih dari 45

0.75 mm tidak lebih dari 5

26
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

f. Pemadatan harus dilaksanakan sesuai instruksi Direksi / konsultan MK dan dilakukan dengan
menggunakan alat yang sesuai/cocok. Penurunan elevasi akibat penurunan timbunan harus diperbaiki
dengan menghamparkan material gembur sampai elevasinya lebih tinggi dari elevasi yang ditentukan, atau
dengan menambahkan material lain selama pemadatan berlangsung.
g. Pemadatan harus diteruskan sampai Direksi / konsultan MK merasa pasti bahwa penurunan permukaan
telah berhenti dan tidak ada deformasi pada lintasan alat pemadat (roller).

27
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

PASAL 5 – PEKERJAAN PLAYGROUND

Spesifikasi Pengadaan dan Pemasangan Playground Climb Tower

- Ukuran 6 x 3 meter
- Material slide, kepala perosotan & panel tic tac toe dari LLDPE anti uv food grade (aman untuk anak)
- Material rangka besi dari besi galvanis
- Warna dan bentuk part LLDPE tergantung stok

Spesifikasi Pengadaan dan Pemasangan Playground Nature Adventure

- Ukuran 9,5 x 4,3 x 4 meter


- Material slide, terowongan, panel & aksesoris lainnya dari LLDPE anti uv food grade (aman untuk anak)
- Material rangka besi dari besi galvanis
- Warna dan bentuk part LLDPE tergantung stok

Spesifikasi Pengadaan dan Pemasangan Playground Essence Tower

- Ukuran 5 x 3,2 meter


- Material slide, terowongan, panel & aksesoris lainnya dari LLDPE anti uv food grade (aman untuk anak)
- Material rangka besi dari besi galvanis
- Warna dan bentuk part LLDPE tergantung stok

28
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

SPESIFIKASI PEKERJAAN LAIN-LAIN

Spesifikasi Mimbar

Ukuran : 100 x 150 cm


Material : Kayu Jati
Finishing : finising melamin, natural ,walnut dan duco

Spesiikasi Karpet Masjid

Ukuran : 120 cm x 600 cm


Tebal : 15 cm
Warna ditentukan kemudian

Spesifikasi Gazebo

Ukuran : 300 x 300 cm


Material : Kayu Jati
Finishing : Finishing melamin, melamin, natural, walnut dan duco

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. MATA URAIAN PEKERJAAN SATUAN


PEMBAYARAN PENGUKURAN

Pekerjaan Paving Blok Uk. 10 x 20 x 8 cm M2

Pasangan Paving Block Tipe A Uk. 20 x 20 x 8 cm M2

Pasangan Lantai Andesit Tiles Uk. 30x30 cm M2

Pasangan Lantai Andesit Tiles Uk. 20x20 cm M2

Pasangan Lantai Andesit Cobble Uk. 10x10 cm M2

Pasangan Dinding Andesit Tiles Uk. 30x30 cm M2

Pasangan Lantai Concrete tiles Uk. 40x40 cm, t=5 cm M2

Pekerjaan Guiding Block Uk. 30 x 30 cm M2

Pekerjaan Grassblok (40x40) M2

Pekerjaan Kanstin Uk. 40x30x23 cm M

Pekerjaan Sculpture (Ornamen Kuningan Pintu Aceh) Ls

Sumur Resapan Unit

Pemasangan Decking Board WPC M2

Pengadaan dan Pemasangan Sprinkle Unit

Palem Sadeng (Saribus rotundifolius), Tinggi 300-400 cm, Pohon


Dia. Batang 15-30 cm

Tabebuya Kuning (Handroanthus chrysotrichus), Tinggi 300-400 cm, Pohon


Dia. Batang 15-30 cm

Flamboyan (Delonix regea), Tinggi 300-400 cm, Pohon


Dia. Batang 15-30 cm

29
06 SPEKTEK PMLP – LANSEKAP DAN LAIN-LAIN

Seulinga (Cananga odorata), Tinggi 300-400 cm, Pohon


Dia. Batang 15-30 cm

Melinjo (Gnetum gnemon), Tinggi 300-400 cm, Pohon


Dia. Batang 15-30 cm

Bunga Jeumpa (Michelia champaka), Tinggi 300-400 cm, Pohon


Dia. Batang 15-30 cm

Ketapang kencana (Termenelia Mentality), Tinggi 300-400 cm, Pohon


Dia. Batang 15-30 cm

Mangga (Mangifera indica), Tinggi 300-400 cm, Pohon


Dia. Batang 15-30 cm

Parahyba (Schizolobium parahyba), Tinggi 300-400 cm, Pohon


Dia. Batang 15-30 cm

Sawo Kecik (Manikara Kauki), Tinggi 300-400 cm, Pohon


Dia. Batang 15-30 cm

Pemindahan Pohon Eksisting Pohon

Kucai Mini (Ophiopogon japonicus), Tinggi 10-20 cm Polybag

Lili Paris (Chlorophytum bichetii), Tinggi 25-30 cm Polybag

Melati Gambir (Jasminum sambac), Tinggi 30-40 cm Polybag

Palem kuning (Dypsis Lutescens), Tinggi 120-200 cm Polybag

Kemuning (Murraya paniculate), Tinggi 30-40 cm Polybag

Walisongo (Schefflera arboricola), Tinggi 30-50 cm Polybag

Philo Jari (Philodendron selloum), Tinggi 40-60 cm Polybag

Kalatea (Calathea lutea), Tinggi 120-200 cm Polybag

Bakung lele (Hyminicolis speciosa), Tinggi 30-40 cm Polybag

Pacing Pentol (Costus wodsonii), Tinggi 40-60 cm Polybag

Lantana (Lantana camara), Tinggi 30-40 cm Polybag

Rumput gajah mini (Axonocapus sp), Tinggi 5-10 cm M2

Pemasangan TurfPave Uk. 50x50x4 cm M2

Pengadaan dan pemasangan Playground Climb Tower uk. 6 x 3 meter Unit

Pengadaan dan pemasangan Playground Nature Adventure Uk. 9,5 x Unit


4,3 x 4 meter

Pengadaan dan pemasangan Playground Essence Tower uk. 5 x 3,2 Unit


meter

Ornamen Kaligrafi Mihrab Sesuai Gambar Unit

Kuantitas diukur berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan harga
yang dimasukan dalam daftar kuantitas harga setelah diperiksa dan disetujui akurasinya oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi. Merupakan kompensasi penuh untuk seluruh proses termasuk pengadaan pekerja, peralatan, serta
pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan.

-000-

30
PERSIAPAN-SMKK-STR

OUTLINE SPESIFIKASI
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie

NO. URAIAN PEKERJAAN SPESIFIKASI GAMBAR MERK TKDN

A. PEKERJAAN K3

B. PEKERJAAN PERSIAPAN

C. PEKERJAAN STRUKTUR
MASJID
C.1 STRUKTUR BAWAH
1 Pondasi Cerucuk Cerucuk bambu dia. 8 cm (se ap jarak 40 cm) L = 4 m Alat bantu kerja :
Escavator kap 0,3 - 1 m3 dan Dump truck
Pembuangan tanah hasil galian Alat bantu kerja :
Escavator kap 0,3 - 1 m3 dan Dump truck
2 Pekerjaan Pondasi Tapak Galian tanah pondasi Alat bantu kerja : Escavator kap 0,3 - 1 m3 dan Dump truck
Pembuangan tanah hasil galian Alat bantu kerja :
Escavator kap 0,3 - 1 m3 dan Dump truck
Urugan pasir, t : 10cm Tebal : 10 cm
Pasir sisa ayakan, pasir sedot, pasir cuci, dan sejenisnya
Alat bantu kerja : Alat pemadat Stamper
Lantai Kerja, t : 5 cm tebal : 5 cm
Beton fc’ = 7,4 Mpa (K-100)
Bekis ng Pondasi Tapak Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Pondasi tapak beton fc’=26,4 MPa (K-300) tebal : 5 cm Beton fc’ = 7,4 Mpa (K-100)
Bekis ng pedestal Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Kolom pedestal beton fc’=26,4 MPa (K-300) tebal : 5 cm
Beton fc’ = 7,4 Mpa (K-100)
Pembesian pedestal Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Sloof Beton mutu sedang fc’= 26,4 Mpa (K-300) fc’= 26,4 Mpa (K-300)

Pembesian sloof Besi Beton Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Kawat Beton
Pekerjaan Bekis ng Sloof Papan Kayu Klas III
Paku Biasa 1/2"-1"
Minyak Bekis ng
Bekis ng balok pondasi Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Balok pondasi beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian balok pondasi Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Pondasi teras (batu kali) batu kali max. 20 cm
Alat bantu kerja : Alat jack hammer (pecah batuan) cangkul, linggis, sekop
3 Pekerjaan Struktur Lantai Cerucuk bambu dia. 8 cm (se ap jarak 40 cm) L = 4 m Alat bantu kerja :
Excavator Kap. 0,8 m3
Pemadatan tanah Alat bantu kerja :
Modified tamping roller
Pasir urug t = 10 cm Tebal : 10 cm
Pasir sisa ayakan, pasir sedot, pasir cuci, dan sejenisnya
Alat bantu kerja : Alat pemadat Stamper
Lantai kerja t = 5 cm tebal : 5 cm
Beton fc’ = 7,4 Mpa (K-100)

1
PERSIAPAN-SMKK-STR

OUTLINE SPESIFIKASI
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie

NO. URAIAN PEKERJAAN SPESIFIKASI GAMBAR MERK TKDN

Bekis ng lantai Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es


dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Lantai beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian lantai beton Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Bekis ng balok Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Balok beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian balok Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Wiremesh Wiremesh M8 (Kg)
Kawat Beton

C.2 STRUKTUR ATAS


1 Pekerjaan Struktur Atap Bekis ng kolom Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Kolom beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian kolom Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Bekis ng balok atas Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Balok beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian balok atas Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Struktur baja profil WF Material : fy 240 Mpa (A36 atau SS 400)
Las : Elektroda las E 70 XX
Gording baja profil C Material : fy 240 Mpa (A36 atau SS 400)
Las : Elektroda las E 70 XX
PEKERJAAN STRUKTUR TUGU PERDAMAIAN
1 Pondasi Cerucuk Cerucuk bambu dia. 8 cm (se ap jarak 40 cm) L = 4 m Alat bantu kerja :
Excavator Kap. 0,8 m3
Pembuangan tanah hasil galian Alat bantu kerja :
Escavator kap 0,3 - 1 m3 dan Dump truck
2 Pekerjaan Pondasi Tapak Galian tanah pondasi Alat bantu kerja : Escavator kap 0,3 - 1 m3 dan Dump truck
Pembuangan tanah hasil galian Alat bantu kerja :
Escavator kap 0,3 - 1 m3 dan Dump truck
Urugan pasir, t : 10cm Tebal : 10 cm
Pasir sisa ayakan, pasir sedot, pasir cuci, dan sejenisnya
Alat bantu kerja : Alat pemadat Stamper
Lantai Kerja, t : 5 cm tebal : 5 cm
Beton fc’ = 7,4 Mpa (K-100)
Bekis ng Pondasi Tapak Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Pondasi tapak beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Bekis ng pedestal Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Kolom pedestal beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian pedestal Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280

2
PERSIAPAN-SMKK-STR

OUTLINE SPESIFIKASI
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie

NO. URAIAN PEKERJAAN SPESIFIKASI GAMBAR MERK TKDN

Bekis ng balok pondasi Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Balok pondasi beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian balok pondasi Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Pondasi teras (batu kali) batu kali max. 20 cm
Alat bantu kerja : Alat jack hammer (pecah batuan) cangkul, linggis, sekop
3 Pekerjaan Struktur Atas Bekis ng kolom Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Kolom beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian kolom Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Bekis ng balok atas Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Balok beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian balok atas Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Struktur baja pipa dia. 2" Pipa Baja dia. 2"
Baseplat baja t = 10 mm Baseplat baja t = 10 mm
Ankur D19 mm Baut angkur L ukuran 19 mm x 60 cm / L shaped anchor bolt
PEKERJAAN STRUKTUR POS JAGA
Pekerjaan Pondasi Galian Tanah Alat bantu kerja : Escavator kap 0,3 - 1 m3 dan Dump truck
Cerucuk bambu dia. 8 cm (se ap jarak 40 cm) L = 4 m Alat bantu kerja :
Excavator Kap. 0,8 m3
Pasir urug t = 10 cm Tebal : 10 cm
Pasir sisa ayakan, pasir sedot, pasir cuci, dan sejenisnya
Alat bantu kerja : Alat pemadat Stamper
Lantai kerja t = 5 cm tebal : 5 cm
Beton fc’ = 7,4 Mpa (K-100)
Pondasi batu kali 1 : 5 batu kali max. 20 cm
Alat bantu kerja : Alat jack hammer (pecah batuan) cangkul, linggis, sekop
Bekis ng sloof Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Sloof beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian sloof Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Pekerjaan Struktur Lantai Cerucuk bambu dia. 8 cm (se ap jarak 40 cm) L = 4 m Alat bantu kerja :
Excavator Kap. 0,8 m3
Pemadatan tanah Alat bantu kerja :
Modified tamping roller
Pasir urug t = 10 cm Tebal : 10 cm
Pasir sisa ayakan, pasir sedot, pasir cuci, dan sejenisnya
Alat bantu kerja : Alat pemadat Stamper
Lantai kerja t = 5 cm tebal : 5 cm
Beton fc’ = 7,4 Mpa (K-100)
Pekerjaan Struktur Atas Bekis ng lantai Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Lantai beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian lantai beton Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280

3
PERSIAPAN-SMKK-STR

OUTLINE SPESIFIKASI
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie

NO. URAIAN PEKERJAAN SPESIFIKASI GAMBAR MERK TKDN

Bekis ng kolom Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es


dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Kolom beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian kolom Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Bekis ng balok atas Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Balok beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian balok atas Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Bekis ng pelat lantai atas Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Pelat lantai beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian pelat atas Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
PEKERJAAN STRUKTUR BANGUNAN ME
Pekerjaan Pondasi Galian Tanah Alat bantu kerja : Escavator kap 0,3 - 1 m3 dan Dump truck
Cerucuk bambu dia. 8 cm (se ap jarak 40 cm) L = 4 m Alat bantu kerja :
Excavator Kap. 0,8 m3
Pasir urug t = 10 cm Tebal : 10 cm
Pasir sisa ayakan, pasir sedot, pasir cuci, dan sejenisnya
Alat bantu kerja : Alat pemadat Stamper
Lantai kerja t = 5 cm tebal : 5 cm
Beton fc’ = 7,4 Mpa (K-100)
Pondasi batu kali 1 : 5 batu kali max. 20 cm
Alat bantu kerja : Alat jack hammer (pecah batuan) cangkul, linggis, sekop
Bekis ng sloof Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Sloof beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian sloof Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Pekerjaan Struktur Lantai Cerucuk bambu dia. 8 cm (se ap jarak 40 cm) Alat bantu kerja :
Excavator Kap. 0,8 m3
Pemadatan tanah Alat bantu kerja :
Modified tamping roller
Pasir urug t = 10 cm Tebal : 10 cm
Pasir sisa ayakan, pasir sedot, pasir cuci, dan sejenisnya
Alat bantu kerja : Alat pemadat Stamper
Lantai kerja t = 5 cm tebal : 5 cm
Beton fc’ = 7,4 Mpa (K-100)
Bekis ng lantai Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Lantai beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian lantai beton Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Pekerjaan Struktur Atas Bekis ng kolom Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Kolom beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian kolom Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280

4
PERSIAPAN-SMKK-STR

OUTLINE SPESIFIKASI
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie

NO. URAIAN PEKERJAAN SPESIFIKASI GAMBAR MERK TKDN

Bekis ng balok atas Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Balok beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian balok atas Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Bekis ng pelat lantai atas Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Pelat lantai beton fc’=26,4 MPa (K-300) Beton fc’=26,4 MPa (K-300)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian pelat atas Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
PEKERJAAN LORONG HAM SEJARAH DAN MASA DEPAN
1 Pekerjaan Dinding Galian Tanah Alat bantu kerja : Escavator kap 0,3 - 1 m3 dan Dump truck
Cerucuk bambu dia. 8 cm (se ap jarak 40 cm) L = 4 m Alat bantu kerja :
Excavator Kap. 0,8 m3
Pasir urug t = 10 cm Tebal : 10 cm
Pasir sisa ayakan, pasir sedot, pasir cuci, dan sejenisnya
Alat bantu kerja : Alat pemadat Stamper
Lantai kerja t = 5 cm tebal : 5 cm
Beton fc’ = 7,4 Mpa (K-100)
Pondasi batu kali 1 : 5 batu kali max. 20 cm
Alat bantu kerja : Alat jack hammer (pecah batuan) cangkul, linggis, sekop
Bekis ng sloof Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Sloof beton (K-250) Beton (K-250)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian sloof Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280
Bekis ng kolom Papan kayu/Mul plek t = 12 mm, Paku angkur, form es
dan sekrup sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan
Kolom dan Balok beton (K-250) Beton (K-250)
Slump 120 mm ± 20
Pembesian Kolom dan Balok Ulir : fy = 420 MPa BJTS 420B u/D ≥10 mm dan Polos : BJTP 280

5
MEP.

OUTLINE SPESIFIKASI
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie

NO. URAIAN PEKERJAAN MERK TKDN(%)


SPESIFIKASI GAMBAR
a. Box panel Ukuran Free Standing 150 x 80
x 60
- Finishing powder coa ng
- Ketebelan minimal 1,5 mm
- Busbar
- Wriring acc
- Name Plate
b. Uraian Isi Panel
Panel MDP Masjid - Pilot Lamp RST
1
- Fuse Lamp
- Amperemeter (digital)
- Voltmeter (Digital)
- CT 50/5A
- MCB 1P 6KA 4A untuk Device Panel
- MCCB 3P 50A 18KA 1X
- MCCB 3P 15A 10KA 6X
- MCCB 3P 20A 10KA 2X
- MCB 3P 10A 6KA 2X
a. Box panel Ukuran Indoor 90 x 70 x 30
- Finishing powder coa ng
- Ketebelan minimal 1,5 mm
- Busbar
- Wriring acc
- Name Plate
b. Uraian Isi Panel
- Pilot Lamp RST
Panel DP Masjid
2 - Fuse Lamp
- Amperemeter (digital)
- Voltmeter (Digital)
- CT 50/5A
- MCB 1P 6KA 4A untuk Device Panel
- MCCB 3P 20A 10KA 1X
- MCB 1P 10A 6KA 7X
- MCB 1P 16A 6KA 9X
- MCB 1P 20A 6KA 6X

38
MEP.

OUTLINE SPESIFIKASI
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie

NO. URAIAN PEKERJAAN MERK TKDN(%)


SPESIFIKASI GAMBAR
a. Box panel Ukuran Indoor 70 x 60 x 25
- Finishing powder coa ng
- Ketebelan minimal 1,5 mm
- Busbar
- Wriring acc
- Name Plate
b. Uraian Isi Panel
- Pilot Lamp RST
- Fuse Lamp
3 Panel DP Pos & PJU - Amperemeter (digital)
- Voltmeter (Digital)
- CT 30/5A
- MCB 1P 6KA 4A untuk Device Panel
- MCCB 3P 15A 10KA 1X
- MCB 1P 10A 6KA 4X
- MCB 1P 16A 6KA 8X
- Timer Switch
- Contactor 3P 25A

a. Box panel Ukuran Indoor 60 x 50 x 25


- Finishing powder coa ng
- Ketebelan minimal 1,5 mm
- Busbar
- Wriring acc
- Name Plate
b. Uraian Isi Panel
- Pilot Lamp RST
4 Panel DP-Pompa - Fuse Lamp
- Amperemeter (digital)
- Voltmeter (Digital)
- CT 30/5A
- MCB 1P 6KA 4A untuk Device Panel
- MCCB 3P 15A 10KA 1X
- MCB 3P 16A 6KA 5X
- Phase Failure
- Contactor 3P 25A

39
MEP.

OUTLINE SPESIFIKASI
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie

NO. URAIAN PEKERJAAN MERK TKDN(%)


SPESIFIKASI GAMBAR
a. Box panel Ukuran Indoor 70 x 60 x 25
- Finishing powder coa ng
- Ketebelan minimal 1,5 mm
- Busbar
- Wriring acc
- Name Plate
b. Uraian Isi Panel
- Pilot Lamp RST
- Fuse Lamp
5 Panel DP-Special Ligh ng
- Amperemeter (digital)
- Voltmeter (Digital)
- CT 30/5A
- MCB 1P 6KA 4A untuk Device Panel
- MCCB 3P 15A 10KA 1X
- MCB 1P 10A 6KA 4X
- MCB 1P 16A 6KA 8X
- Timer Switch
- Contactor 3P 25A
a. Box panel Ukuran 90 x 70 x 30
- Finishing powder coa ng
- Ketebelan minimal 1,5 mm
- Busbar
- Wriring acc
- Name Plate
b. Uraian Isi Panel
- Pilot Lamp RST
- Fuse Lamp
6 Panel ATS-AMF
- Amperemeter (digital)
- Voltmeter (Digital)
- CT 50/5A
- MCB 1P 6KA 4A untuk Device Panel
- MCCB 3P 50A 18KA 2X
- Relay Control
- Timer H3CR
- Contactor 3P 60A 2X
- Phase Failure

40
MEP.

OUTLINE SPESIFIKASI
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie

NO. URAIAN PEKERJAAN MERK TKDN(%)


SPESIFIKASI GAMBAR
a. Box panel Ukuran Outdoor (Topi) 50 x 70
x 27 Double Pintu
- Finishing powder coa ng
- Ketebelan minimal 1,5 mm
- Busbar
- Wriring acc
- Name Plate
b. Uraian Isi Panel
- Pilot Lamp RST
7 Panel Outdorr Lampu Taman Kanan
- Fuse Lamp
- Amperemeter (digital)
- Voltmeter (Digital)
- CT 30/5A
- MCB 1P 6KA 4A untuk Device Panel
- MCCB 3P 15A 10KA 1X
- MCB 1P 16A 6KA 9X
- Timer Switch
- Contactor 3P 25A
a. Box panel Ukuran Outdoor (Topi) 50 x 70
x 27 Double Pintu
- Finishing powder coa ng
- Ketebelan minimal 1,5 mm
- Busbar
- Wriring acc
- Name Plate
b. Uraian Isi Panel
- Pilot Lamp RST
8 Panel Outdorr Lampu Taman Kiri
- Fuse Lamp
- Amperemeter (digital)
- Voltmeter (Digital)
- CT 30/5A
- MCB 1P 6KA 4A untuk Device Panel
- MCCB 3P 15A 10KA 1X
- MCB 1P 16A 6KA 9X
- Timer Switch
- Contactor 3P 25A

41
MEP.

OUTLINE SPESIFIKASI
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie

NO. URAIAN PEKERJAAN MERK TKDN(%)


SPESIFIKASI GAMBAR
- Termasuk Tiang dan Dudukan (minimal
5m lebih nggi dari gedung ter nggi)
- Kabel NYA 70 mm
Penangkal pe r Eletrosta s Radius 120 m
9 - Box Control
(Halaman)
- Grounding < 5Ohm
- Accessories

- Termasuk Tiang
- Kabel NYA 70 mm
Penangkal pe r Eletrosta s Radius 80 m - Box Control
10
(Gedung) - Grounding < 5Ohm
- Accessories

11 Apar 3 Kg Powder ABC


12 Kabel NYFGBY 4x6 mm Supreme; Kabelindo; Eterna 91,84
13 Kabel NYFGBY 4x4 mm Supreme; Kabelindo; Eterna 91,84
14 Kabel NYY 4x10 mm Kabel NYFGBY 4 x 10 mm Supreme; Kabelindo; Eterna 96,72
15 Kabel NYY 4x4 mm Supreme; Kabelindo; Eterna 96,72
16 Kabel NYA 4mm Supreme; Kabelindo; Eterna 99,42
17 Kabel NYY 3x2,5 mm Supreme; Kabelindo; Eterna 96,72
18 Kabel NYM 3x2,5 mm Supreme; Kabelindo; Eterna 96,72
19 Fixtrue Lamp (TKDI) LED 2x16W Daya Listrik 16 W Philip; Artolite 59,06
20 Fixtrue Lamp (TKDI) LED 2x16W + NICAD Baterai Daya Listrik 16 W Philip; Artolite
21 Downlight LED 1x11 W + Nicad Ba ery Daya Listrik 11 W Philip; Panasonic 32,62
22 Barret Lamp LED 1x15 W Daya Listrik 11 W Philip; Panasonic; Hannoch
23 LED Strip Light (IP.65) LED 12 w/m Daya Listrik 12 /m Philip; Hannoch
24 Downlight LED 1x11 W Daya Listrik 11 W Philip; Panasonic;Hannoch 32,62
25 Downlight LED 1x 5 W Daya Listrik 5 W Philip; Panasonic; Hannoch 32,71
26 Lampu Taman Pi ng E.27 LED 2x15 W Daya Listrik 15 W Philip; Panasonic; Hannoch
27 Saklar Kelompok (Grid Switch) 9 Group
28 Saklar Tunggal Schneider; Panasonic 65,28
29 Saklar Serie Schneider; Panasonic 65,28
30 Stop Kontak 200 W Schneider; Panasonic 26,66
31 Stop Kontak 100 W (Wall Fan) Schneider; Panasonic 26,66
32 Stop Kontak AC Schneider; Panasonic 42,31
33 Custom

42
MEP.

OUTLINE SPESIFIKASI
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie

NO. URAIAN PEKERJAAN MERK TKDN(%)


SPESIFIKASI GAMBAR

Lampu Taman Komplit


34 - Tiang Minimalis Outdoors cabang 3
(LARGE) LT 2427 AD-B3/3S
- Lampu LEDBULUB 10 W
- Pondasi Tiang
- Biaya Instalasi

35 IP 65 Philips, Krisbow 25,35


- BRP392 LED154/NW 100W 220-240V DM
- Tiang Octagonal 9M
pu PJU 100W (LED) lengkap ang dan Pondasi Tia - Pondasi Tiang
36
- Biaya Pemasanga dan Instalasi kabel
Komplit Plus Sewa Crane

37 Lampu Sorot Mesjid Daya 40 Wa Philips, Krisbow 33,11

39 Output 20 KVA Engine Perkin; Alternator Stanford 28,41


Tipe Engine : 404A - 22G1
Generator Set Silent 20KVA Voltage - Phase : 220/380 Volt-3 Phase
RPM : 1500 putaran/menit-50
Model : Silent type
40 Panel Surya On Grid 5000 WP Kapasitas : 5000 wa Solis; Yingli Solar

Type of Light Source : LED


Power Input : 30W
Lampu PJU Solar Cell, Tipe : NSP10540 + Tiang
41 System Lumen Output : 5400 lm Panasonic
dan Aksesoris Lengkap Terpasang
System Efficacy : 180 lm/W
Life me : 50000H(L70)

43
MEP.

OUTLINE SPESIFIKASI
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie

NO. URAIAN PEKERJAAN MERK TKDN(%)


SPESIFIKASI GAMBAR

- PHILIPS BVP150 100W 100Wa 220V LED


Flood Light - IP65 - Pu h (6500K)
42 Lampu Sorot Mesjid + Dudukan
- Cor Dudukan Lampu
- Biaya Instalasi

- Cor Dudukan Lampu


43 Up Light 5-7 Wa (RGB)
- Biaya Instalasi

- Cor Dudukan Lampu


44 LED Outdoor Wateproof Wall Light - 5W
- Biaya Instalasi

E.3 PEKERJAAN ELEKTRONIKA


bosch;yamaha
1 Power Amplifier 240 W ZA-3224D(M)(MZ)-AS1

bosch;yamaha
2 Mixer Pre-Amplifier c/w Equalizer Yamaha MG10X

3 Integrated Zone Amlifier IZA2120 HZ bosch;yamaha


4 Integrated Zone Amlifier IZA190 HZ
5 Speaker Management DBX260 bosch;yamaha
6
bosch;yamaha
8 CD/MMC/USB player with FM Tunner
Player CD;MMC;USB;RADIO FM
bosch;yamaha
9 Dynamic Microphone

bosch;yamaha
10 Chime Microphone

44
MEP.

OUTLINE SPESIFIKASI
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie

NO. URAIAN PEKERJAAN MERK TKDN(%)


SPESIFIKASI GAMBAR
bosch;yamaha
10 Lavalier/Clip Microphone

bosch;yamaha
11 Headset Microphone

Indorack
11 Rack Sound System
Ke nggian 8U
bosch;yamaha 25,91
12 Bose Speaker DS 100SE (White)
100 w

TOA
13 Horn Speaker
Kapasitas 60 W
Supreme; Eterna
14 Kabel NYYHY 2x1,5
Ukuran 2x1,5 mm
Samsung;Panasonic
15 LCD Monitor
Lebar 40-43 Inc
Hikvision
16 NVR
Kapasitas 16 CH
Indorack
- Patch Panel FO 8 Port SC
- Patch Panel UTP Cat 6 24 Port
- Wiring Management 1U
17 Walmount Rack - Access Switch POE 24 Port
- Wiring Management 1U
- UPS 1 KVA Back UP min 30 Min
- Power Outlet 1U

Konverter FO to LAN 8 to 2
18
Hikvision;Belden;AMP
19 Kabel UTP
Jenis Cat 6E
Hikvision
20 Camera Color Dome
Pixel min 2MP; ColorVU
Hikvision
21 Camera Color Bullet (Outdoor)
Pixel min 2MP; Color VU
Voksel; JEMBO
22 Kabel FO
Singlemode
23 Tiang CCTV Outdoor + Panel Outdoor

45
MEP.

OUTLINE SPESIFIKASI
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie

NO. URAIAN PEKERJAAN MERK TKDN(%)


SPESIFIKASI GAMBAR
23 Tiang CCTV Outdoor + Panel Outdoor

E.4 PEKERJAAN VAC


Maspion;Panasonic 20,07
Walmount Fan WF-1/RS.01~8, 3 speed
control, Remote control, Material
1 Wallmoun Fan
Amlanium, Size (16-18 inch), Power max 70
Wa . area Masjid, Wall Fan, lengkap
dengan accessories
Maspion;Panosic;KDK 40,92
EAF-1/TO.01~03, area Toilet Pria, kapasitas
udara min 140 Cfm, SPL 40 dB, putaran
2 Exhaust Fan motor max. 1.400 rpm, daya listrik max 11,2
W, data listrik 220V/1Ph/50Hz, Ceiling Fan,
lengkap dengan accessories, alat bantu dan
perlengkapan lainnya
Panasonic;LG 35,44
AC Split, Kode IU/OU-1.02-7, Ruang Marbot
dan Imam, Type Wall Mounted Inverter -
3 Pendingin Ruangan (AC) ECO, kapasitas pendingin 9700 BTU/H, Split
Wall Type, termasuk bracket, pipa
refrigerant (L:1/4 & G:3/8) dan pipa drain
(3/4), serta material bantu lainnya.

46
LANSEKAP

- Material slide, terowongan,


panel & aksesoris lainnya dari
Pengadaan dan Pemasangan Playground LLDPE anti uv food grade (aman
6.3
Essence Tower uk. 5 x 3,2 meter untuk anak)
- Material rangka besi dari besi
galvanis
Pekerjaan Penanaman Palem dan Pohon
Galaian Tanah Dengan
Ukuran 2x bola akar
Pohon, Masukkan Bola
Akar ke dalam Lobang
1.Pekerjaan Galian Tanah
Tanam, Setlah bola
Akar di tanam mbun
dengan Tanah Subur
dicampur pupuk,

Tinggi 300-400 cm

Palm Sadeng (Saribus rotundifolius)

Dia. Batang 15-30 cm

Tinggi 300-400 cm
Tabebuya Kuning (Handroanthus
chrysotrichus)
Dia. Batang 15-30 cm

Tinggi 300-400 cm

Flamboyan (Delonix regea)

Dia. Batang 15-30 cm

Tinggi 300-400 cm

Seulinga (Cananga odorata)

Dia. Batang 15-30 cm

52
LANSEKAP

Tinggi 300-400 cm

Melinjo (Gnetum gnemon)

12 Dia. Batang 15-30 cm

Tinggi 300-400 cm

Jeumpa (Michelia campacha)

Dia. Batang 15-30 cm

Tinggi 300-400 cm

Ketapang kencana (Termenelia


mentalitya)

Dia. Batang 10-30 cm

Tinggi 300-400 cm

Mangga (Mangifera indica)

Dia. Batang 15-30 cm

Tinggi 300-400 cm

Sukun (Artocarpus al lis)

Dia. Batang 10-30 cm

Tinggi 300-400 cm

Sawo Kecik (Manilkara kauki)

53
LANSEKAP

Sawo Kecik (Manilkara kauki)

Dia. Batang 15-30 cm

Pekerjaan Penanaman Semak

Gemburkan Tanah
dengan pupuk, buat
lobang tanam sesuai
akar, buka polibac
1.Pekerjaan Galian Tanah penanaman plas k tancapkan bola
semak akar di tanah yang
sudah dilobangi
dengan tanah sudah
tercampur dengan
tanah subur

Tinggi 30-40 cm

Bakung lele (Hymenocalis speciosa)

1m2 25 nos

Tinggi 30-40 cm

Lantana bunga merah orange (lantana


camara)

1m2 25 nos

Tinggi 40-60 cm

Pacing Pentol (Costus wodsonii)

1m2 16 nos

54
LANSEKAP

Tinggi 40-60 cm

Philo Jari (Philodendron selloum)

1m2 9 nos

Tinggi 120-200 cm

Palem Kuning (Dypsis lutescens)

1m2 9 nos
13

Tinggi 120-200 cm

Pisang calhea (Calathea lutea)

1m2 9 nos

Tinggi 10-20 cm

Kucai Mini (Ophiopogon japonicus)

1m2 36 nos

Tinggi 30-40 cm

Kemuning (Murraya paniculate)

1m2 16 nos

55
LANSEKAP

Tinggi 30-40 cm

Mela Gambir (Jasminum sambac)

1m2 25 nos

Tinggi 30-50 cm

Walisongo (Schefflera arboricola)

1m2 16 nos

Tinggi 25-30 cm

Lili Paris (Chiorophytum biche )

1m2 25 nos

Pekerjaan Penanaman Rumput

Gemburkan Tanah
1.Pekerjaan Pegemburan tanah untuk dengan pupuk,
rumput Tancapkan rumput lalu
di tekan-tekan dengan

14 Tinggi 3-5 cm
Rumput gajah mini (Axonopus
compresus)

56
PERLENGKAPAN MASJID

OUTLINE SPESIFIKASI
Pekerjaan : Pembangunan Memorial Living Park Kab. Pidie

NO. URAIAN PEKERJAAN SPESIFIKASI GAMBAR MERK TKDN

F. PERLENGKAPAN MASJID

Ukuran 100 x 150 cm


Material : kayu Jati
1.1 Mimbar Masjid Kayu Jati
Finishing : finising melamin,
natural ,walnut dan duco

Ukuran: 120 cm x 600 cm


1.2 Karpet Sajadah Masjid RoyalTebriz Tebal 15 cm
Warna ditentukan kemudian

Ornamen Kaligrafi
- Asmaul Husna
- Surat Al- Fatihah Kuningan Solid Grade A
- Surat Al- Kafirun
- Surat Al- Ikhlas

57

Anda mungkin juga menyukai