A. Umum
Perencanaan Teknis Konstruksi merupakan tahap pertama dalam Pembangunan
Bangunan Gedung Negara. Penyusunan rencana teknis Bangunan Gedung Negara
dilakukan dengan cara menggunakan penyedia jasa perencanaan konstruksi, baik
perorangan ahli maupun badan hukum yang kompeten, sesuai dengan ketentuan, dan
apabila tidak terdapat penyedia jasa perencanaan konstruksi yang bersedia, dapat
dilakukan oleh instansi Pekerjaan Umum / instansi teknis setempat.
B. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
2) Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara;
4) Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
5) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-UndangNomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
7) Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Gedung
Negara;
1
8) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
9) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
10) Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
11) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun
2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
13) Keputusan Menteri PUPR Nomor 524/KPTS/M/2022 tentang Besaran Remunerasi
Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa
Konsultansi Konstruksi;
14) Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
18/SE/M/2021 tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan Persiapan
Pemilihan untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
15) Keputusan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Nomor 12.1/KPTS/Dk/2022 tentang
Penetapan Jabatan Kerja dan Konversi Jabatan Kerja Eksisting serta Jenjang
Kualifikasi Bidang Jasa Konstruksi;
16) Pedoman Standar Minimal tahun 2023 INKINDO, Remunerasi/Biaya Personil (Billing
Rate) dan Biaya Langsung (Direct Cost) untuk Badan Usaha Jasa Konsultansi.
C. Latar Belakang
Penyusunan Perencanaan teknis Gedung Pusat Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat
(Amanah) merupakan bentuk tindak lanjut atas Instruksi Direktur Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Perencanaan teknis Gedung
Pusat Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (Amanah) berada pada Kawasan Industri Aceh
(KIA) di Ladong yang merupakan salah satu kawasan industri unggulan Provinsi Aceh.
Kawasan Industri Aceh (KIA) adalah kawasan yang dibentuk pemerintah Aceh yang
terletak 20 KM dari Kota Banda Aceh.
Gedung Pusat Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (Amanah) direncanakan menjadi
2
pusat kegiatan bagi pelaku UKM muda dan menjadi wadah untuk pemberdayaan
generasi muda Aceh guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh yang bergerak
di UKM-UKM dibawah binaan Badan Intelinjen Nasional.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Prasarana
Permukiman Wilayah Aceh mendapatkan tugas untuk melakukan penyusunan
perencanaan teknis pembangunan Gedung Pusat Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat
(Amanah) pada Tahun 2023 yang dibagi menjadi 2 zona yaitu :
1. Zona Prioritas yang terdiri dari gedung kantor dan Laboratorium dan gedung
pendukung lainnya sesuai dengan Nota Dinas Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor
1711/ND/Cb/2022, Perihal Laporan Pembahasan Konfirmasi Ruang Lingkup Kegiatan
Penyusunan Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Pusat Aneuk Muda Aceh
Unggul Hebat (Amanah) atau dengan persetujuan lebih lanjut; dan
2. Zona Pengembangan, area diluar zona prioritas.
E. Lokasi Pekerjaan
Desa Ladong kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh.
F. Masa Pelaksanaan
Masa pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama 150 (seratus lima puluh) hari
kalender atau 5 (lima) bulan.
3
G. Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan ini dibiayai melalui APBN Murni
Satker Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh Tahun Anggaran 2023 dengan nilai
pagu anggaran dan HPS sebesar Rp 1.500.000.000,- (Satu Milyar Lima Ratus JutaRupiah)
termasuk PPN.
Merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung pasal
175 ayat (4), Pembayaran biaya perencanaan teknis didasarkan pada pencapaian
prestasi atau kemajuan perencanaan setiap tahapan yang meliputi:
1. Tahap konsepsi perancangan sebesar 15% (lima belas persen);
2. tahap pra rancangan sebesar 20% (dua puluh persen);
3. tahap pengembangan rancangan sebesar 25% (dua puluh lima persen);
4. tahap rancangan detail meliputi penyusunan rancangan gambar detail dan
penyusunan rencana kerja dan syarat, serta rencana anggaran biaya sebesar
2O% (dua puluh persen);
5. tahap tender penyedia jasa pelaksanaan konstruksi 5% (lima persen); dan
6. tahap pengawasan berkala sebesar 15% (lima belas persen).
7
e. Penyusunan Rancangan Detail, yang meliputi rancangan gambar detail, Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat (RKS), serta Rencana Anggaran Biaya (RAB) berdasarkan Analisa
Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) sesuai dengan peraturan yang berlaku;
f. Membantu Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen didalam menyusun
dokumen pelelangan;
g. Membantu Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa atau Kelompok Kerja Unit
Layanan Pengadaan Barang dan Jasa atau Pejabat Pengadaan pada waktu penjelasan
pekerjaan konstruksi, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan
tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang;
h. Melakukan pengawasan berkala, seperti memeriksa kesesuaian pelaksanaanpekerjaan
fisik dengan rencana secara berkala, melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi
teknis pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan-
persoalan yang timbul selama masa konstruksi, memberikan rekomendasi tentang
penggunaan bahan, dan membuat laporan pengawasanberkala;
i. Penyusunan laporan akhir pekerjaan perencanaan yang terdiri atas perubahan
perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi, petunjuk penggunaan,
pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk yang
menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal elektrikal bangunan.
3) Lingkup Tugas
a. Pendahuluan
- Survei
- Survei Pendahuluan dan Dokumentasi Lapangan;
8
- Survei Penyelidikan Tanah (Sondir, Boring, dan laboratorium);
- Survei Topografi;
- Survei Hidrologi;
- Referensi Standar Harga Satuan Tertinggi (SHST) Bangunan Gedung Negara
dan survei pasar harga bahan bangunan.
- Pengembangan Program Ruang Bangunan
Pengembangan program ruang untuk bangunan meliputi seluruh komponen
dalam pekerjaan dalam lingkup materi perencanaan. Dalam pelaksanaannya,
Konsultan perencana harus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
untuk mendapatkan informasi dan melakukan kajian.
- Konsep Bangunan
Lingkup kegiatan ini meliputi penyusunan rencana denah, tampak, potongan dan
analisa kebutuhan energi, air, kualitas udara dalam ruang, sampah dan limbah
untuk Komponen Struktur, Arsitektur, MEP (termasuk air bersih, air kotor, air
hujan dan instalasi listrik, AC, Security System, Sistem Proteksi Kebakaran,
Transportasi dalam gedung) dan Interior.
11
4) Lingkup Tanggung Jawab Penyedia Jasa
Beberapa kegiatan yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa dalam kegiatan ini adalah:
a. Penyedia Jasa Konsultansi wajib melakukan identifikasi bangunan yang merupakan
penelitian awal kondisi fisik dari segi arsitektur, struktur, dan utilitas. Hasil kajian
harus dilengkapi dengan gambar dan foto eksisting;
b. Penyedia Jasa Konsultansi wajib melakukan soil test untuk mengetahui daya
dukung tanah secara lengkap;
c. Penyedia Jasa Konsultansi harus melakukan konsultasi kepada semua stakeholders
selama proses penyusunan perencanaan teknis;
d. Mengurus perizinan yang diperlukan guna pelaksanaan pembangunan, antara lain
Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), penyambungan/pemasokan daya listrik, gas,
air bersih, serta izin pelaksanaan (izin kerja dan penggunaaan fasilitas
umum/pribadi) dalam proses penyediaan dokumen perizinan sebelumnya harus
melakukan konsultasi kepada Tim Profesi Ahli (TPA);
e. Membuat gambar kerja guna persetujuan dan pelaksanaannya;
f. Mengajukan contoh material dan peralatan yang akan dipakai berikut shop drawing
(sketsa, data teknis, brosur, petunjuk pelaksanaan/pemasangan guna
fabrikasi/pelaksanaan pekerjaan), guna persetujuan pemakaian/ pelaksanaannya;
g. Melakukan pengujian material struktur (besi dan beton) serta pengujian pondasi
sesuai dengan standar.
i. Keluaran
1) Dokumen Rencana Mutu Kontrak (RMK);
2) Laporan Konsepsi Perancangan;
3) Dokumen Pra Rancangan;
4) Dokumen Pengembangan Rancangan;
5) Dokumen Rancangan Detail/ Dokumen Lelang
6) Ringkasan Eksekutif;
7) Dokumen Rancangan Konseptual SMKK;
12
8) Laporan Akhir;
9) 3D dan Animasi Bangunan (minimal VRAY/Lumion HD 1080 pixel);
10) SSD External 1 TB.
j. Pelaporan Kegiatan
Seluruh hasil pekerjaan akan dibuatkan pelaporan dalam Bahasa Indonesia yang terdiri
dari sebagai berikut:
Dokumen Rencana Mutu Kontrak;
Merupakan dokumen yang berisi program mutu sebagai penjamin mutu
pelaksanaan pekerjaan. Dokumen ini diserahkan paling lambat 14 hari kalender
sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), dan diserahkan sebanyak 5
eksemplar.
Laporan Konsepsi Perancangan;
Digunakan untuk membantu pengguna jasa dalam memperoleh gambaran atas
konsepsi rancangan; dan mendapatkan gambaran pertimbangan bagi penyedia jasa
dalam melakukan perancangan. Laporan Konsepsi Perancangan diserahkan
sebanyak 5 eksemplar. Laporan ini paling sedikit meliputi:
1) Data dan informasi;
2) Analisis;
3) Dasar pemikiran dan pertimbangan perancangan;
4) Program ruang;
5) Organisasi hubungan ruang;
6) Skematik rencana teknis; dan
7) Sketsa gagasan.
Dokumen Pra Rancangan;
Dokumen Pra Rancangan digunakan untuk:
1) Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu
pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis;
13
2) Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas konsepsi
perancangan serta pengaruhnya terhadap kelayakan lingkungan;
3) Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsepsi perancangan terhadap
ketentuan Rencana Tata Ruang untuk Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Pra rancangan disusun berdasarkan konsepsi perancangan yang telah disetujui
dan paling sedikit meliputi:
Pola, gubahan, dan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam gambar
pra rancangan yaitu:
Rencana massa bangunan gedung;
Rencana tapak;
Denah;
Tampak bangunan gedung;
Potongan Bangunan Gedung;
Visualisasi desain tiga dimensi.
Nilai fungsional dalam bentuk diagram; dan
Aspek kualitatif serta aspek kuantitatif, baik dalam bentuk laporan
tertulis dan gambar seperti:
a. perkiraan luas lantai;
b. informasi penggunaan bahan;
c. sistem konstruksi;
d. biaya dan waktu pelaksanaan pembangunan; dan
Laporan Dokumen Pra Rancangan diserahkan sebanyak 5 eksemplar.
Dokumen Pengembangan Rancangan;
Dokumen Pengembangan Rancangan digunakan untuk:
1) Kepastian dan kejelasan ukuran serta wujud karakter bangunan secara
menyeluruh, pasti, dan terpadu;
2) Mematangkan konsepsi rancangan secara keseluruhan, terutama ditinjau dari
keselarasan sistem yang terkandung di dalamnya baik dari segi kelayakan dan
fungsi, estetika, waktu dan ekonomi bangunan; dan
14
3) Penyusunan rancangan detail.
Pengembangan rancangan disusun berdasarkan pra rancangan yang telah
disetujui, paling sedikit meliputi:
Pengembangan arsitektur bangunan gedung berupa gambar rencana
arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi desain dua dimensi dan
desain tiga dimensi;
Sistem struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
Sistem mekanikal, elektrikal termasuk Informasi dan Teknologi (IT), sistem
pemipaan (plumbing), tata lingkungan beserta uraian konsep dan
perhitungannya;
Penggunaan bahan bangunan secara garis besar dengan
mempertimbangkan nilai manfaat, ketersediaan bahan, konstruksi, nilai
ekonomi, dan rantai pasok; dan
Perkiraan biaya konstruksi berdasarkan sistem bangunan yang disajikan
dalam bentuk gambar, diagram sistem, dan laporan tertulis.
Laporan Dokumen Pengembangan Rancangan diserahkan sebanyak 5
eksemplar.
Dokumen Rancangan Detail/ Dokumen lelang;
Digunakan untuk penyusunan dokumen teknis pada dokumen tender konstruksi fisik.
Rancangan detail disusun berdasarkan pengembangan rancangan yang telah disetujui
paling sedikit meliputi:
1) Gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas dan lansekap;
2) Rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang meliputi:
a) persyaratan umum;
b) persyaratan administratif; dan
c) persyaratan teknis termasuk spesifikasi teknis.
3) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan
konstruksi (Engineering Estimate); dan
4) Laporan perencanaan yang meliputi:
a) laporan arsitektur;
b) laporan perhitungan struktur termasuk laporan penyelidikan tanah (soil test);
15
c) laporan perhitungan mekanikal, elektrikal, dan sistem perpipaan (plumbing);
d) laporan perhitungan Informasi dan Teknologi;
e) Laporan tata lingkungan; dan
Laporan Dokumen Rancangan Detail diserahkan sebanyak 5 eksemplar.
Laporan Ringkasan Eksekutif;
Merupakan laporan yang berisi ringkasan keseluruhan hasil perencanaan pekerjaan dari
awal sampai akhir dengan desain layout laporan yang menarik dan representatif,
memakai kertas kualitas tinggi serta dijilid lux. Laporan ini diserahkan sebanyak 15
eksemplar.
Dokumen Rancangan Konseptual SMKK;
Merupakan dokumen yang berisi metode pelaksanaan pekerjaan, identifikasi bahaya dan
tingkat risiko pekerjaan, serta rancangan panduan keselamatan pengoperasian dan
pemeliharaan konstruksi bangunan sesuai format Lampiran D Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi. Dokumen Rancangan Konseptual SMKK diserahkan
sebanyak 5 eksemplar.
Laporan Akhir
Merupakan laporan akhir pekerjaan perencanaan teknis yang teridiri atas:
a) Dokumen perencanaan teknis;
b) laporan pengadaan penyedia jasa pelaksanaan konstruksi;
c) surat penjaminan atas kegagalan bangunan dari penyedia jasa perencanaan
konstruksi; dan
d) laporan akhir pengawasan berkala termasuk perubahan perancangan.
Laporan akhir diserahkan setelah Provisional Hand Over (PHO) dan dijilid sebanyak 5
eksemplar.
3D Animasi Eksterior dan Interior (minimal VRAY / luminion HD 1080 pixel) sebanyak 2 paket;
Data backup dalam SSD eksternal 1 TB sebanyak 2 unit. Merupakan SSD eksternal (ukuran 1
TB) yang berisikan kompilasi softcopy seluruh produk, laporan dan dokumentasi yang
dihasilkan, diserahkan pada akhir masa pelaksanaan sebanyak 2 unit.
16
k. Kebutuhan Personil
Personil yang akan terlibat aktif dalam kegiatan Perencanaan Teknis Pembangunan
Gedung Amanah terbagi atas Tenaga Ahli, Tenaga Sub Profesional, dan Tenaga
Pendukung dengan rincian sebagai berikut:
1) Tenaga Ahli
a. Team Leader (1 orang)
Disyaratkan minimal berpendidikan S2 Arsitektur, lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau
perguruan tinggi internasional dibuktikan dengan Ijazah S2. Memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) Madya klasifikasi Arsitektur subklasifikasi Arsitektur (101) yang
dikeluarkan oleh Asosiasi terkait. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan
sejenis selama minimal 1 (satu) tahun, diutamakan perencanaan bangunan
gedung. Sebagai ketua tim (Team Leader), tugas utamanya adalah memimpin
dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota-anggota tim kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
b. Tenaga Ahli Bidang Struktur (1 orang)
Disyaratkan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau perguruan
tinggi internasional. Memiliki Sertifikat Keahlian Kerja (SKA) Kualifikasi Ahli
Muda Klasifikasi Sipil Subklasifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung (201) yang
dikeluarkan oleh Asosiasi terkait. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan
sejenis selama minimal 2 (dua) tahun, diutamakan perencanaan bangunan
gedung. Sebagai Ahli Bidang Struktur, maka tenaga ahli ini memiliki tugas untuk
merancang, melaksanakan, dan mengawasi pekerjaan struktur bangunan
gedung. Mampu menyelesaikan pekerjaan dan kasus spesifik yang muncul
dengan menganalisis data dan informasi serta menyusun laporan sesuai jabatan
dan bidang keahlian.
c. Tenaga Ahli Geoteknik (1 orang)
Disyaratkan minimal berpendidikan S1 Teknik Sipil, lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau
perguruan tinggi internasional dibuktikan dengan ijasah S1. Memiliki Sertifikat
Keahlian
17
(SKA) Muda subklasifikasi Ahli Geoteknik (216) yang dikeluarkan oleh Asosiasi
terkait. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis minimal 1 (satu) tahun,
diutamakan perencanaan bangunan gedung. Sebagai Ahli Geoteknik, maka
tenaga ahli ini memiliki tugas untuk mengendalikan, mentelaah, dan mengkaji
lebih dalam mengenai desain dan analisis geoteknik sesuai dengan kebutuhan
fungsional.
d. Tenaga Ahli Plumbing dan Pompa Mekanik (1 orang)
Disyaratkan minimal berpendidikan S1 Teknik Mesin, lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
disamakan atau perguruan tinggi internasional dibuktikan dengan ijasah S1.
Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Muda subklasifikasi Plumbing dan Pompa
Mekanik (303) yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait. Berpengalaman
melaksanakan pekerjaan sejenis minimal 1 (satu) tahun, diutamakan
perencanaan bangunan gedung. Sebagai Ahli Plumbing dan Pompa Mekanik,
maka tenaga ahli ini memiliki tugas untuk mengendalikan/mentelaah/mengkaji
lebih dalam mengenai kajian dan analisis mekanikal pada kawasan dan
bangunan sesuai dengan kebutuhan fungsional.
e. Tenaga Ahli Teknik Transportasi dalam Gedung (1 orang)
Disyaratkan minimal berpendidikan S1 Teknik Mesin/ Elektro, lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
disamakan atau perguruan tinggi internasional dibuktikan dengan ijasah S1.
Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Muda subklasifikasi Teknik Transportasi
dalam Gedung (305) yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait. Berpengalaman
melaksanakan pekerjaan sejenis minimal 1 (satu) tahun, diutamakan
perencanaan bangunan gedung. Sebagai Ahli Teknik Transportasi dalam
Gedung, maka tenaga ahli ini memiliki tugas untuk
mengendalikan/mentelaah/mengkaji lebih dalam mengenai kajian dan analisis
manajemen pencegahan dan pengendalian serta kebutuhan Transportasi dalam
Gedung seperti Lift atau lainnya pada kawasan dan bangunan sesuai dengan
kebutuhan fungsional.
18
f. Tenaga Ahli Teknik Tenaga Listrik (1 orang)
Disyaratkan minimal berpendidikan S1 Teknik Elektro, lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
disamakan atau perguruan tinggi internasional dibuktikan dengan ijazah S1.
Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Muda subklasifikasi Teknik Tenaga Listrik
(401) yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait. Berpengalaman melaksanakan
pekerjaan sejenis minimal 1 (satu) tahun, diutamakan perencanaan bangunan
gedung. Sebagai Ahli Teknik Tenaga Listrik, maka tenaga ahli ini memiliki tugas
untuk mengendalikan/mentelaah/mengkaji lebih dalam mengenai
kajian dan analisis manajemen pencegahan dan pengendalian serta kebutuhan
Tenaga Listrik pada kawasan dan bangunan sesuai dengan kebutuhan
fungsional.
g. Tenaga Ahli K3 Konstruksi (1 orang)
Disyaratkan minimal berpendidikan S1 Teknik, lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau
perguruan tinggi internasional dibuktikan dengan ijasah S1. Memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) Muda, Bidang K3 Konstruksi (603) yang dikeluarkan oleh
Asosiasi terkait. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis minimal 1
(satu) tahun, diutamakan perencanaan bangunan gedung. Profesional dalam
pekerjaan sebagai Ahli K3 Konstruksi, maka tenaga ahli ini memiliki tugas untuk
membuat dan menyusun program dan perencanaan keselamatan kerja proyek
konstruksi.
h. Tenaga Ahli Arsitektur Lansekap (1 orang)
Disyaratkan minimal pendidikan Sarjana Arsitektur/Arsitektur Lansekap Strata 1
(S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah disamakan atau perguruan tinggi internasional. Memiliki sertifikasi
keahlian (SKA) Muda klasifikasi Arsitektur subklasifikasi Arsitektur Lansekap
(103) yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait. Berpengalaman melaksanakan
pekerjaan sejenis minimal 1 (satu) tahun, diutamakan perencanaan bangunan
gedung. Sebagai Ahli Arsitektur Lansekap, maka tenaga ahli ini memiliki tugas
untuk mengendalikan/mentelaah/mengkaji lebih dalam mengenai desain
arsitektur lansekap sesuai dengan kebutuhan fungsional.
19
2) Tenaga Sub Profesional
a. Asisten Arsitektur
1 (satu) orang Asisten Arsitektur, berpendidikan S1 – Arsitektur dengan
pengalaman minimal 2 (dua) tahun.
b. Asisten Teknik Bangunan Gedung
1 (satu) orang Asisten Teknik bangunan Gedung, berpendidikan S1-Teknik Sipil
dengan pengalaman 2 (dua) tahun.
c. Asisten Plumbing dan Pompa Mekanik
1 (satu) orang Asisten Plumbing dan Pompa Mekanik,
berpendidikan S1-Teknik Mesin dengan pengalaman minimal 2 (dua) tahun.
d. Asisten Teknik Tenaga Listrik
1 (satu) orang Asisten Teknik Tenaga Listrik, berpendidikan S1-Teknik Mesin
atau Teknik Elektro dengan pengalaman minimal 2 (dua) tahun.
e. Cost Estimator
1 (dua) orang Cost Estimator, berpendidikan S1-Teknik Sipil dengan pengalaman
minimal 2 (dua) tahun.
f. Surveyor
1 (dua) orang Surveyor, berpendidikan S1-Teknik dengan pengalaman minimal
2 (dua) tahun.
g. Operator CAD/Drafter
1 (dua) orang Drafter, berpendidikan S1-Teknik dengan pengalaman minimal 2
(dua) tahun.
3) Tenaga Pendukung
a. Administrasi
1 (satu) orang Administrasi, berpendidikan D3 semua jurusan dengan
pengalaman minimal 2 (dua) tahun.
PENGALAMAN VOLUME
KUALIFI- JML
(Minimal) (Orang
No JABATAN KASI JURUSAN SKA (Orang)
(Tahun) Bulan)
1. Tenaga Ahli
1.1 Team Leader S2 Arsitektur Madya 1 1 5
Tenaga Ahli
Teknik
1.2 Bidang S1 Muda 2 1 5
Sipill
Struktur
20
PENGALAMAN VOLUME
KUALIFI- JML
(Minimal) (Orang
No JABATAN KASI JURUSAN SKA (Orang)
(Tahun) Bulan)
Tenaga Ahli Teknik
1.3 S1 Muda 1 1 2
Geoteknik Sipill
Tenaga Ahli
Plumbing dan
Teknik
1.4 Pompa S1 Muda 1 1 3
Mesin
Mekanik
Tenaga Ahli
Teknik Teknik
1.5 Transportasi S1 Mesin/ Muda 1 1 2
dalam Gedung Elektro
Tenaga Ahli Teknik
1.6 Teknik Tenaga S1 Elektro Muda 1 1 3
Listrik
1.7 Tenaga Ahli K3 S1 Teknik Muda 1 1 1
Konstruksi
1.8 Tenaga Ahli S1 Arsitektur/ Muda 1 1 2
Arsitektur Arsitektur
Lansekap Lansekap
2. ASISTEN TENAGA AHLI PERENCANAAN
2.1 Asisten S1 Arsitektur - 2 1 5
Arsitektur
Asisten Teknik
2.2 Bangunan S1 Sipil - 2 1 5
Gedung
Asisten
2.3 Plumbing dan S1 Mesin - 2 1 3
Pompa
Mekanik
2.4 Asisten Teknik S1 Elektro - 2 1 3
Tenaga Listrik
2.5 Cost Estimator S1 Sipil - 2 1 3
2.6 Surveyor S1 Teknik - 2 1 2
2.7 Operator S1 Teknik - 2 1 4
CAD/Drafter
3. TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN
3.1 Administrasi D3 - - - 1 5
Proyek
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli diatas harus memiliki Sertifikat tenaga ahli
SKA/SKT dari Asosiasi dan dilengkapi dengan Curiculum Vitae (pengalaman dilengkapi
dengan referensi/surat keterangan) serta ijazah.
22
m. Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan yang diuraikan di atas, harus diselesaikan selama 150 (seratus lima puluh)
hari kalender atau 5 (lima) bulan terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK).
Bulan
NO. NAMA POSISI
I II III IV V
1 TENAGA AHLI
1.1 Team Leader (S2-Arsitektur/Ahli Madya 5,0 bulan
Pengalaman 1 Tahun)
1.2 Tenaga Ahli Struktur (S1-Teknik Sipil/Ahli 5,0 bulan
Muda Pengalaman 2 Tahun)
1.3 Tenaga Ahli Geoteknik (S1-Teknik Sipil/Ahli 2,0 bulan
Muda Pengalaman 1 Tahun)
Tenaga Ahli Plumbing dan Pompa Mekanik
1.4 (S1-Teknik Mesin/Ahli Muda 3,0 bulan
pengalaman 1 Tahun)
1.5 Tenaga Ahli Teknik Transportasi Dalam 2,0 bulan
Gedung (S1 Teknik Mesin- Ahli Muda 1 Tahun)
1.6 Tenaga Ahli Teknik Tenaga Listrik (S1-Teknik 3,0 bulan
Elektro/Ahli Muda - 1 Tahun)
1.7 Tenaga Ahli K3 Konstruksi (S1-Teknik/Ahli 1,0 bulan
Muda Pengalaman 1 Tahun)
1.8 Tenaga Ahli Landscape (S1-Arsitektur 2,0 bulan
Landscape/Ahli Muda Pengalaman 1 Tahun)
2 ASISTEN TENAGA AHLI PERENCANAAN
2.1 Asisten Arsitektur (S1-Arsitektur/Pengalaman 5,0 bulan
2 Tahun)
2.2 Asisten Teknik Bangunan Gedung (S1-Teknik 5,0 bulan
Sipil/Pengalaman 2 Tahun)
2.3 Asisten Plumbing dan Pompa Mekanik (S1- 3,0 bulan
Teknik Mesin/ 2 Tahun)
23
Bulan
NO. NAMA POSISI
I II III IV V
2.4 Asisten Teknik Tenaga Listrik (S1-Teknik Mesin 3,0 bulan
atau Teknik Elektro/2 Tahun)
2.5 Cost Estimator (S1-Teknik Sipil/Pengalaman 2 3,0 bulan
Tahun)
2.6 Surveyor (S1-Teknik/Pengalaman 2 Tahun) 2,0 bulan
2.7 Operator CAD/Drafter (S1-Teknik/Pengalaman 4,0 bulan
2 Tahun)
3 TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN
3.1 Administrasi (D3-Semua Jurusan) 5,0 bulan
24
o. Penutup
Demikian kerangka acuan kerja ini disusun untuk dimanfaatkan dan dipergunakan
sebagaimana mestinya. Hal-hal yang memerlukan penjelasan lebih lanjut akan
ditindaklanjuti pada tahap Pemberian Penjelasan.
WILAYAH ACEH
25