A. UMUM
1. Latar Belakang Pembangunan gedung tahap 2 dan jembatan SIHT rencana
akan dilaksanakan pada tahun 2024, demi kelancaran
pekerjaan pembangunan gedung tahap 2 dan jembatan SIHT
maka diperlukan Perencanaan DED pembangunan gedung
tahap 2 dan jembatan SIHT sebagai acuan untuk
mendapatkan hasil yang optimal. Setiap bangunan maupun
sarana prasarana lainnya harus diwujudkan dengan sebaik-
baiknya sehingga memenuhi secara optimal fungsi
ruang/bangunan, andal dan dapat sebagai acuan bagi bangunan
sejenis dan lingkungannya. Perencanaan harus dirancang dengan
sebaik-baiknya sehingga dapat memenuhi kriteria teknis yang
layak dari segi mutu, biaya, waktu dan kriteria administrasi.
Pemberi Jasa Konsultan Perencana perlu diarahkan secara baik
dan menyeluruh sehingga karya perencanaan yang dihasilkan
sesuai dengan perencanaan teknis bangunan, layak diterima
kaidah, norma serta tata laku profesional. Kerangka Acuan Kerja
(KAK) untuk pekerjaan Perencanaan DED pembangunan
gedung tahap 2 dan jembatan SIHT perlu disiapkan secara
matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya
perencanaan yang sesuai dengan kepentingan fisik pekerjaan di
masa yang akan datang.
DATA PENUNJANG
7. Data Dasar Sebagai data dasar yang harus diperhatikan oleh konsultan
perencana dalam melaksanakan tugas adalah denah lokasi
lahan, pembangunan tahap I gedung SIHT, disamping itu bila
diperlukan penyedia jasa dapat mencari sendiri data - data
lain sesuai dengan kebutuhan dilapangan.
8. Referensi a. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Hukum Konstruksi
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor
29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
d. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2021 tentang Perubahan Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
10. Standar
Standar Teknis Kesehatan dan Konstruksi yang harus
Teknis
diperhatikan adalah seberikut:
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung;
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Negara.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
07/PRT/M/2019 tentang Standar Dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
e. Berbagai ketentuan teknis lain dalam bidang konstruksi
bangunan gedung yang telah memakai Standar Nasional
Indonesia (SNI) yang terkait serta sesuai dan dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
f. Peraturan-peraturan lain yang berkaitan
RUANG LINGKUP
11. Lingkup Ruang Lingkup Konsultan Perencana meliputi beberapa
Kegiatan tahapan, dimana garis besarnya tahapan pelaksanaannya
dimulai dari tahapan persiapan, tahapan pengumpulan
data dan informasi, tahap pengolahan dan analisis data
dan tahap Perencanaan DED Pembangunan Gedung Tahap
2 Dan Jembatan SIHT