Anda di halaman 1dari 9

URAIAN PEKERJAAN

PENGADAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG TAHAP 2


DAN JEMBATAN SIHT
ANGGARAN PERUBAHAN TAHUN 2023

A. UMUM
1. Latar Belakang Pembangunan gedung tahap 2 dan jembatan SIHT rencana
akan dilaksanakan pada tahun 2024, demi kelancaran
pekerjaan pembangunan gedung tahap 2 dan jembatan SIHT
maka diperlukan Perencanaan DED pembangunan gedung
tahap 2 dan jembatan SIHT sebagai acuan untuk
mendapatkan hasil yang optimal. Setiap bangunan maupun
sarana prasarana lainnya harus diwujudkan dengan sebaik-
baiknya sehingga memenuhi secara optimal fungsi
ruang/bangunan, andal dan dapat sebagai acuan bagi bangunan
sejenis dan lingkungannya. Perencanaan harus dirancang dengan
sebaik-baiknya sehingga dapat memenuhi kriteria teknis yang
layak dari segi mutu, biaya, waktu dan kriteria administrasi.
Pemberi Jasa Konsultan Perencana perlu diarahkan secara baik
dan menyeluruh sehingga karya perencanaan yang dihasilkan
sesuai dengan perencanaan teknis bangunan, layak diterima
kaidah, norma serta tata laku profesional. Kerangka Acuan Kerja
(KAK) untuk pekerjaan Perencanaan DED pembangunan
gedung tahap 2 dan jembatan SIHT perlu disiapkan secara
matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya
perencanaan yang sesuai dengan kepentingan fisik pekerjaan di
masa yang akan datang.

2. Maksud dan a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dimaksudkan sebagai


Tujuan arahan bagi konsultan perencanan dalam melaksanakan
perencanaan pengadaan gerobag, etalase, meja kursi saji
dan pendukungnya yang mengatur tentang kriteria, proses
dan keluaran yang harus dipenuhi serta
diinterprestasikan dalam melaksanakan tugas Konsultan
Perencana.
b. Pengadaan Konsultan Perencana bertujuan untuk
memilih penyedia jasa perencana yang nantinya akan
melaksanakan tugas perencanaan agar dalam masa
pelaksanaannya, dapat terlaksana sesuai dengan
fungsinya, tujuan, memenuhi persyaratan, dan
diselenggarakan secara tertib, efektif dan efesien. Dengan
butir-butir acuan penugasan ini, diharapkan Konsultan
Perencana dapat melakukan tugasnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran sebagaimana diharapkan oleh
pemberi tugas.
3. Sasaran Sasaran yang ingin di capai pada pengadaan Jasa konsultan
Perencana adalah Terwujudnya dokumen Perencanaan DED
pembangunan gedung tahap 2 dan jembatan SIHT serta
pendukungnya yang lengkap, memenuhi Syarat teknis yang
berlaku secara efektif dan efisien.

4. Nama dan Kegiatan : Penyusunan Dan Evaluasi Rencana


Lokasi Kegiatan Pembangunan Industri Kabupaten /
Kota
Sub Kegiatan : Koordinasi Sinkronisasi Dan
Pelaksanaan Pemberdayaan Industri
Dan Peran Serta Masyarakat
Pekerjaan : Perencanaan DED Pembangunan
Gedung Tahap 2 Dan Jembatan SIHT
Lokasi : Kabupaten Kebumen
Pekerjaan

5. Sumber Sumber dana pada pelaksanaan pekerjaan ini adalah : APBD


Pendanaan (DBHCHT) Tahun Anggaran 2023 pada Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Organisasi Perangkat Daerah (DPA-
OPD) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil
dan Menengah Kabupaten Kebumen, nomor
35.2.3.01.01.0001 Kegiatan Penyusunan Dan Evaluasi
Rencana Pembangunan Industri Kabupaten / Kota ; Sub
Kegiatan Koordinasi Sinkronisasi Dan Pelaksanaan
Pemberdayaan Industri Dan Peran Serta Masyarakat ,
Pekerjaan Perencanaan DED Pembangunan Gedung Tahap 2
Dan Jembatan SIHT anggaran Rp. 30.000.000,- (Tiga Puluh
Juta Rupiah ).

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen:


Organisasi Drs. UDY CAHYONO, M.Si
Pejabat Satuan Kerja :
Pembuat Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan
Komitmen Menengah Kabupaten Kebumen

DATA PENUNJANG

7. Data Dasar Sebagai data dasar yang harus diperhatikan oleh konsultan
perencana dalam melaksanakan tugas adalah denah lokasi
lahan, pembangunan tahap I gedung SIHT, disamping itu bila
diperlukan penyedia jasa dapat mencari sendiri data - data
lain sesuai dengan kebutuhan dilapangan.
8. Referensi a. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Hukum Konstruksi
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor
29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
d. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2021 tentang Perubahan Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.

9. Studi – Studi Pekerjaan Penyusunan Perencanaan Pembangunan di


Terdahulu lokasi pelaksanaan pekerjaan.

10. Standar
Standar Teknis Kesehatan dan Konstruksi yang harus
Teknis
diperhatikan adalah seberikut:
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung;
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Negara.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
07/PRT/M/2019 tentang Standar Dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
e. Berbagai ketentuan teknis lain dalam bidang konstruksi
bangunan gedung yang telah memakai Standar Nasional
Indonesia (SNI) yang terkait serta sesuai dan dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
f. Peraturan-peraturan lain yang berkaitan

RUANG LINGKUP
11. Lingkup Ruang Lingkup Konsultan Perencana meliputi beberapa
Kegiatan tahapan, dimana garis besarnya tahapan pelaksanaannya
dimulai dari tahapan persiapan, tahapan pengumpulan
data dan informasi, tahap pengolahan dan analisis data
dan tahap Perencanaan DED Pembangunan Gedung Tahap
2 Dan Jembatan SIHT

12. Keluaran 1. Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini


adalah berupa Perencanaan DED Pembangunan Gedung
Tahap 2 Dan Jembatan SIHT dalam bentuk :
a. Rencana Arsitektur beserta uraian konsep dan
visualisasi 2D, 3D;
b. Spesifikasi Teknis;
c. Rencana Anggaran Biaya;
2. Penyusunan rencanan detail berupa uraian lebih rinci
seperti gambar detail, rencana kerja dan syarat, rincian
volume pelaksanaan pekerjaan, rencanan anggaran
biaya pekerjaan konstruksi dan menyusun laporan
perencanaan.
3. Menyusun dan menyerahkan laporan perencanaan
berupa :
a. Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) buku
Ukuran A4
b. Laporan Antara sebanyak 5 (lima) buku Ukuran A4
c. Laporan Akhir sebanyak 5 (lima) buku Ukuran A4
d. Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebanyak 5 (Lima)
buku Ukuran A4
e. Gambar Kerja sebanyak 5 (lima) buku Ukuran A3
f. RKS / Spesifikasi Teknis sebanyak 5 (Empat) buku
Ukuran A4
g. Backup Dokumen Perencanaan (Gambar Kerja, RKS
dan RAB) menggunakan FD sebanyak 2 buah

13. Peralatan, Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri dan memelihara


Material, semua fasilitas dan peralatan sesuai dengan kebutuhan yang
Personil dan diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Fasilitas dari
Pejabat
Pembuat
Komitmen

14. Peralatan dan No Uraian Jumlah Keterangan


Material dari 1. Kendaraan Roda 2 2 unit Sewa, Layak Pakai
Penyedia 2. Kendaraan Roda 4 1 unit Sewa, Layak Pakai
Jasa 3. LCD Proyektor 1 unit Kondisi Layak Pakai
Konsultansi 4. Laptop 1 unit Kondisi Layak Pakai
5. Printer 1 unit Kondisi Layak Pakai
6. Kamera Digital 1 unit Kondisi Layak Pakai

15. Lingkup Penyedia Jasa perencanaan pengadaan gerobag, etalase,


Kewenangan meja kursi saji dan pendukungnya bertanggung jawab secara
Penyedia professional atas dasar perencanaan yang dilakukan sesuai
Jasa ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
Secara rinci, uraian kegiatan terdiri dari:
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi
persyaratan standar hasil karya perencanaan yang
berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah
mengakomodasi batasan-batasan yang diberikan oleh
proyek, termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi
pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu
yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dhasilkan harus telah
memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis dan
memenuhi syarat teknis, syarat ekonomi yang dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah sebagai
berikut:
- Persiapan atau penyusunan konsep perencanaan,
membuat interpretasi secara garis besar terhadap
kerangka acuan kerja, program kerja perencanaan dan
konsultasi ke Instansi terkait.
- Penyusunan rencana detail berupa uraian lebih terinci
seperti membuat gambar-gambar detail, rencana kerja
dan syarat-syarat, rincian volume pelaksanaan
pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan dan
menyusun laporan perencanaan pelelangan.
- Membantu kepala satuan kerja / pejabat pembuat
komitmen dalam menyusun dokumen pelelangan dan
membantu panitia pelelangan dalam menyusun
program dan pelaksanaan.
- Menyusun laporan akhir pekerjaan perencanaan yang
terdiri atas perubahan perencanaan pada masa
pelaksanaan, petunjuk penggunaan, pemeliharaan dan
perawatan.

16. Jangka Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh konsultan perencana


Waktu adalah:
Penyelesaian a. Konsultan dalam rangka menyusun jadwal pelaksanaan
Kegiatan/ kegiatan harus berkoordinasi dengan Pengelola
Pekerjaan Kegiatan/Tim Teknis yang ditunjuk oleh Pengguna
Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran.
b. Dalam pelaksanaan tugas harus memperhitungkan
jangka waktu pelaksanaan karena sifat waktu pekerjaan
mengikat.
c. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 30 (tiga
Puluh) Hari Kalender.
d. Konsultan harus menyusun program kerja yang meliputi:
- Jadwal kegiatan secara detail.
- Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya).
Tenaga-tenaga yang diusulkan konsultan harus
mendapat persetujuan dari Pengelola Kegiatan.
- Konsep penanganan pelaksanaan kegiatan.

17. Personil Untuk melaksanakan tujuan kegiatan, Konsultan Perencana


harus menyediakan tenaga-tenaga yang memenuhi ketentuan
baik ditinjau dari segi lingkup pekerjaan maupun tingkat
kompleksitas pekerjaan. Tenaga Ahli yang ditugaskan
dipersyaratkan harus memiliki Sertifikat Keahlian di bidang
masing-masing (SKA Sertifikat Keahlian yang masih berlaku)
dan wajib memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) .
Personil yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan ini
meliputi Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung. Untuk
kelompok Tenaga Ahli meliputi:
a. Ketua Tim (Team Leader)
Tugas ketua Tim adalah memimpin dan
mengkoordinasikan seluruh anggota tim dan pelaksanaan
kegiatan sampai dengan pekerjaan tersebut selesai
dengan baik sesuai dengan jadwal, keluaran, laporan dan
rencana kerja yang telah disepakati sebelumnya.
Dipersyaratkan seorang Sarjana Strata 1 (satu) Jurusan
Teknik Arsitektur / Teknik Sipil lulusan perguruan tinggi
negeri atau swasta yang terakreditasi bersertifikat resmi
sebagai Ahli Arsitektur / Ahli Teknik Bangunan Gedung,
dan pernah menjadi Ketua Tim dalam pekerjaan
perencanaan. Lama pengalaman yang dimiliki sekurang-
kurangnya 5 (lima) tahun, di atas minimal tidak dinilai
lebih.

b. 1 (satu) orang Ahli Teknik Arsitektur


Ahli Arsitektur bertugas membuat desain dan jenis
bangunan yang akan dibangun. Dipersyaratkan seorang
Sarjana Strata 1 (satu) Jurusan Teknik Arsitektur lulusan
perguruan tinggi negeri atau swasta yang terakreditasi
bersertifikat resmi sebagai Arsitek sekurang-kurangnya
berpengalaman dalam bidang perencanaan dan lama
pengalaman yang dimiliki sekurang-kurangnya 4 (empat)
tahun, di atas minimal tidak dinilai lebih.

Tenaga pendukung meliputi :


a. 2 (dua) orang Tenaga Surveyor dengan latar
belakang pendidikan minimal SMK/ STM memiliki
Pengalaman minimal 2 tahun .
b. 1 (satu) orang Tenaga Drafter dengan latar belakang
pendidikan minimal SMK dan menguasai program
rancang bangun (AutoCAD dan sejenisnya) memiliki
Pengalaman minimal 2 tahun;
c. 1 (satu) orang Tenaga Estimator dengan latar
belakang pendidikan minimal SMK dan menguasai
program rancang bangun (AutoCAD dan sejenisnya)
memiliki Pengalaman minimal 2 tahun;
d. 1 (satu) orang Tenaga Adminstrasi pendidikan SMK
memiliki Pengalaman Minimal 1 tahun;

18. Jadwal Untuk melaksanakan Penyedia Perencanaan pengadaan


Tahapan Perencanaan DED pembangunan gedung tahap 2 dan
Pelaksanaan jembatan SIHT serta pendukungnya , konsultan harus dapat
Kegiatan mengikuti proses dan lingkup tugas yang harus dilaksanakan
yang terdiri dari:
a. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan
informasi lapangan yang ada termasuk melakukan serta
menginterpretasikan secara garis besar terhadap
tahapan-tahapan.
b. Menyusun rencana gambar dan desain:
- Area gedung tahap 2 dan jembatan SIHT
c. Tahap praperancangan konsep desain termasuk program
kegiatan dan detail regulasi dalam analisis yang
direncanakan.
- Membuat analisa dan pemilihan alternative
pembiayaan yang digunakan.
- Laporan perkiraan biaya (engineer estimated)
berdasarkan perhitungan secara detail.
d. Tahap penyusunan rencana detail pelaksanaan
Perencanaan Pembangunan gedung tahap 2 dan
jembatan SIHT , yang terdiri dari:
- Laporan pendahuluan digandakan sebanyak 5 (lima)
buku
- Laporan antara digandakan sebanyak 5 (lima) buku
- Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS/spesifikasi)
- Rencana anggaran biaya (RAB/estimasi biaya)
- Rincian volume pelaksanaan kegiatan (BQ/bill of
quantity) seluruh dokumen yang dihasilkan
digandakan sebanyak 5 (Lima) buku.
- Rencana Arsitektur beserta uraian konsep dan
visualisasi 2D, 3D;
- Laporan akhir meliputi laporan penyelenggarakan
secara lengkap digandakan sebanyak 5 (lima) buku.
e. Tahap pengadaan jasa konstruksi / pemborongan,
konsultan berkewajiban membantu panitia pengadaan
jasa konstruksi/ pemborongan dalam penjelasan
pekerjaan/aanwijzing.
f. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan
perencanaan pengadaan gerobag, etalase, meja kursi saji
dan pendukungnya memberikan penjelasan terhadap
persoalan-persoalan yang timbul selama pelaksanaan.
g. Memberikan saran-saran yang berkaitan dengan
perencanaan pengadaan gerobag, etalase, meja kursi saji
dan pendukungnya
19. Laporan a. Laporan pendahuluan sebanyak 5 (Lima) buku ukuran
kertas format A4, memuat rencana kerja penyedia jasa
secara menyeluruh, mobilisasi tenaga ahli dan tenaga
pendukung lainnya sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan.
b. Laporan Antara sebanyak 5 (Lima) buku ukuran kertas
format A4.
c. Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebanyak 5 (Lima) buku
Ukuran A4
d. Rencana gambar teknis sebanyak 5 (Lima) buku ukuran
kertas format A3.
e. RKS/Spesifikasi Teknis dan RAB masing-masing sebanyak
5 (Lima) ukuran kertas format A4.
f. Laporan akhir karya perencanaan sebanyak 5 (Lima) buku
ukuran kertas A4.
g. Backup Dokumen Perencanaan (Gambar Kerja, RKS
dan RAB) menggunakan FD sebanyak 2 buah

HAL – HAL LAIN


20. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dalam Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia
kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.
21. Persyaratan
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain
Kerjasama diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi
ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi : [TIDAK DI
PERSYARATKAN]
22. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi
Pengumpulan persyaratan sebagai berikut :
Data Lapangan a. Mengikutsertakan pejabat / staf di lokasi
pelaksanaan pekerjaan, dalam rangka penentuan
lokasi dan pembuatan rencana sarana yang akan
dibangun.
b. Data lapangan harus di back-up dengan data
sekunder.

23. Alih Alih Pengetahuan Apabila dipandang perlu oleh


Pengetahuan Pengguna Jasa, maka Penyedia Jasa harus mengadakan
pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait
dengan subtansi pelaksanaan dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf.

Kebumen, 10 Oktober 2023


Dinas Perindustrian Perdagangan
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Kabupaten Kebumen

Drs. UDY CAHYONO, M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 196702261986071001

Anda mungkin juga menyukai