Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR

DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA


Jln. Medan – Banda Aceh (Komplek Kantor Pemerintahan
Kab. Aceh Timur) Kec. Idi Rayeuk - Kode Pos 24454

PERENCANAAN TEKNIS PEMELIHARAAN TEMPAT OLAHRAGA


(SUMBER DANA OTSUS)

RENCANA KERJA DAN SYARAT –SYARAT TEKNIS

TAHUN 2017
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

BAGIAN A
SPESIFIKASI UMUM

1. KETENTUAN UMUM

1.1 Kontraktor harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas Hak Paten, Lisensi,
serta Hak Cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan
atau disediakan Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan.
1.2 Apabila ada perbedaan antara Standar yang disyaratkan dengan Standar
yang diajukan oleh Kontraktor, Kontraktor harus menjelaskan secara tertulis
kepada Direksi Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi
Pekerjaan menetapkan Setuju atau Ditolak.
1.3 Dalam hal Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa Standar yang diajukan
Kontraktor tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari
Standar yang disyaratkan maka Kontraktor harus tetap memenuhi ketentuan
Standar yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak.
1.4 Spesifikasi ini disusun sedemikian rupa dimaksudkan agar calon penawar
dapat menyusun penawarannya yang realistis dan kompetitif, sesuai dengan
kebutuhan Pemilik tanpa catatan dan persyaratan lain dalam penawarannya.
1.5 Barang, bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus
mengutamakan produksi dalam negeri.
1.6 Standart yang digunakan adalah Standart Nasional (SNI, SII, SKNI) untuk
barang, bahan, dan jasa/ pengerjaan/pabrikasi dari edisi atau revisi ASTM,
BS, dll), yang padanannya secara substantif sama atau lebih tinggi dari
Standar Nasional.
1.7 Standar satuan ukuran yang digunakan adalah MKS, sedangkan penggunaan
Standart satuan lain, dapat digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat
dielakkan.
1.8 Semua kegiatan yang perlu untuk pelaksanaan pekerjaan, penyelesaian dan
perbaikan harus dilakukan sedemikian rupa dengan mematuhi ketentuan dan
persyaratan kontrak agar tidak menimbulkan gangguan terhadap kepentingan
umum.
1.9 Kontraktor harus mengamankan dan membebaskan Pemilik dari kewajiban
membayar ganti rugi yang berkenaan dengan segala klaim, tuntutan hukum
dalam bentuk apapun yang timbul dari atau sehubungan dengan hal tersebut.

PEMELIHARAAN TEMPAT OLAHRAGA (SUMBER DANA OTSUS) 1


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

2. HUKUM DAN PERATURAN

Kontraktor harus mengetahui, memahami dan mematuhi ketentuan hukum dan


Peraturan mengenai Lingkungan Hidup, Keselamtan Kerja, Perpajakan, Bea Cukai, Ijin
Pemasukan Barang, Import dan Komoditi, penyimpanan merupakan keharusan bagi
kontraktor mengikuti prosedur yang harus ditempuh.

Dengan tidak mengurangi kewajiban Kontraktor akan hal tersebut diatas, Kontraktor
harus mematuhi ketentuan peraturan/perundang-undangan sebagai berikut :

2.1 Dalam pelaksanaan pekerjaan harus mengikut sertakan Perusahaan Golongan


Ekonomi Lemah Setempat/Koperasi sesuai surat Menteri Koordinator Bidang
Ekonomi Keuangan dan Pengawasan Pembangunan No. S.91/M.EKKU/1997
tanggal 23 Juli 1997 tentang: Peningkatan Peran Serta dan Pemberdayaan
Pengusaha Kecil dan Koperasi dalam pengadaan barang/jasa Instansi
Pemerintah.

2.2. Untuk melindungi tenaga kerja, Kontraktor wajib melaksanakan program


JAMSOSTEK sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan
Umum dan Menteri Tenaga Kerja No. 30/KPTS/1989 tanggal 27 Januari
1989 Jo. Surat Kakanwil No. KEP-07/Men/ 1989. Departemen Pekerjaan
Umum Propinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor : PR.06.07-W.01/BJ.3/660
tanggal 10 Agustus 1998.

3. PROGRAM PELAKSANAAN DAN LAPORAN

3.1. LAPORAN BULANAN KEMAJUAN PEKERJAAN

Sebelum tanggal sepuluh setiap bulan atau pada waktu yang telah ditetapkan
Direksi, Kontraktor harus menyerahkan 5 (lima) salinan Laporan Kemajuan
Bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan
secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu. Laporan
sekurang kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut:

3.1.1 Prosentase total pekerjaan yang telah dilaksanakan berdasarkan


kenyataan yang dicapai pada bulan laporan dan prosentase rencana
yang diprogramkan pada bulan berikutnya.

PEMELIHARAAN TEMPAT OLAHRAGA (SUMBER DANA OTSUS) 2


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

3.1.2 Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang telah diselesaikan, disertai
dengan prosentase rencana yang diprogramkan, dan diberi
keterangan mengenai kemajuan pekerjaan.
3.1.3 Jadwal rencana kegiatan mendatang yang akan dilaksanakan dalam
waktu dua bulan berturut-turut dengan perkiraan tanggal permulaan dan
penyelesaian.

3.2. LAPORAN HARIAN


Kontraktor harus membuat laporan harian atau laporan periodik atas setiap
bagian pekerjaan yang diminta Direksi dan dalam bentuk yang disetujui oleh
Direksi. Laporan dimaksud harus memuat, tetapi tidak dibatasi, data-data
berikut: Keadaan cuaca, jumlah tenaga staf dan buruh yang dipekerjakan
serta keterampilannya, jumlah bahan-bahan di tempat pekerjaan, jumlah
bahan yang sedang dipesan, kemajuan pekerjaan, persiapan pekerjaan dan
peralatan serta data-data percobaan laboratorium, kecelakaan dan informasi
yang lain yang berkaitan erat dengan kemajuan pekerjaan.

3.3. RAPAT BERSAMA UNTUK MEMBICARAKAN KEMAJUAN PEKERJAAN

Rapat tetap antara Direksi dan Kontraktor diadakan seminggu sekali pada
waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari pada rapat ini
membicarakan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan
untuk minggu selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul agar
dapat segera diselesaikan.

4. BAHAN-BAHAN DAN ALAT YANG HARUS DISEDIAKAN KONTRAKTOR

Kontraktor harus menyediakan seluruh alat produksi dan material yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan pekerjaan kecuali bila disebutkan tersendiri di dalam Kontrak.
Jika tidak ditentukan lain, segala peralatan dan material yang membutuhkan
bagian pekerjaan baru dan harus disesuaikan dengan standar menurut dokumen
lelang. Bahan-bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus
mengutamakan produksi dalam negeri.

Apabila disebabkan karena sesuatu hal sehingga bahan yang dimaksud tidak
dapat diperoleh di dalam negeri, maka Kontraktor dapat melakukan pemesanan
dari luar negeri setelah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi

PEMELIHARAAN TEMPAT OLAHRAGA (SUMBER DANA OTSUS) 3


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

Pekerjaan. Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi, bilamana bermaksud


untuk mensuplai peralatan dan material yang tidak sesuai dengan standar sebagai
tersebut di atas dan harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi.

5. ALAT-ALAT PRODUKSI

Kontraktor harus menyediakan segala alat produksi yang diperlukan secukupnya


untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Direksi boleh meminta kepada
Kontraktor untuk menyediakan alat produksi tambahan dan peralatan lain bilamana
menurut pertimbangannya penting untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
Kontrak. Kontraktor harus menyediakan seluruh peralatan serta suku cadang dan
harus menjaga persediaan yang cukup untuk tidak memperlambat pelaksanaan
pekerjaan.

6. MATERIAL PENGGANTI

Kontraktor harus berusaha mendapat material yang ditentukan, bilamana material


yang ditentukan tidak mungkin diperoleh dengan alasan yang dapat diterima,
Kontraktor dapat menggunakan material pengganti, tetapi harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi. Harga satuan penawaran pada Daftar
Kuantitas dan Harga Pekerjaan tidak diperkenankan untuk dinaikkan akibat
penggantian material.

PEMELIHARAAN TEMPAT OLAHRAGA (SUMBER DANA OTSUS) 4


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

BAGIAN B
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan PEMELIHARAAN TEMPAT OLAHRAGA (SUMBER DANA OTSUS).
Lingkup Pekerjaan meliputi :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Sebelum pekerjaan dimulai, lapangan pekerjaan terlebih dahulu harus


dibersihkan.
b. Semua pengukuran terlebih dahulu harus diketahui dan disaksikan oleh pihak
Direksi.

II. PEKERJAAN TANAH


2.1 Lingkup Pekerjaan.

2.1.1. Galian tanah

 Tanah harus digali harus sama seperti pada gambar bestek.


 Setiap penggalian tanah selesai dilaksanakan, pemborong harus
memberitahukan kepada Direksi Konsultan untuk mendapat
persetujuan.
 Pemborong harus menjaga agar seluruh galian tanah tidak digenangi
air yang timbul dari hujan, parit serta mata air lain.
 Pemborong harus segera membuang tanah bekas galian yang tidak
diperlukan.

2.1.2. Urugan Kembali

 Bahan urugan yang diperlukan harus dari pasir urug tanah pasir yang
baik, banyak mengandung butiran – butiran serta tidak banyak
mengandung bahan organik seperti misalnya akar tumbuh – tumbuhan,
sampah serta bahan – bahan lainnya.
 Tanah urugan harus dibasahi dengan air pada saat dipadatkan.

2.1.3. Tanah Timbun Didatangkan

PEMELIHARAAN TEMPAT OLAHRAGA (SUMBER DANA OTSUS) 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

 Bahan urugan yang diperlukan harus dari pasir urug tanah pasir yang
baik, banyak mengandung butiran – butiran serta tidak banyak
mengandung bahan organik seperti misalnya akar tumbuh –
tumbuhan, sampah serta bahan – bahan lainnya.
 Pemborong harus mengganti bila terdapat bahan urugan yang tidak
baik.
 Sebelum diadakan pengurugan, tanah dipemukiman sedalam lebih
kurang 20 cm harus dibuang, kemudian baru diadakan pengurugan.
 Pengurugan dilakukan lapis demi lapis, tanah setebal 20 cm di dapat
harus dibuang, kemudian baru diadakan pengurugan.
 Tanah urugan harus dibasahi dengan air pada saat dipadatkan.
 Pemborongan harus mengajukan contoh bahan urugan kepada
Direksi / Konsultan, sebelum dan sesudah diadakan pengurugan.
Pemborong harus memberitahukan kepada Direksi / Konsultan untuk
mendapatkan persetujuan.

2.1.4. Pasir Urug

 Pasir urug harus berupa butiran – butiran tajam dan keras, bebas dari
bahan – bahan organik, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi
komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat – syarat yang
tercantum dalam PBI 1971.

III. PEKERJAAN PONDASI DAN BETON

3.1. Cor Beton Lantai Kerja Dan Cor Pondasi

Bahan - bahan
 Semen
Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun 1972 dan
memenuhi S-400 menurut standart Cement Portland yang digariskan
oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8 tahun 1972 ). Semen yang
telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen ,
tidak diperkenankan memakainya sebagai bahan campuran.
Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat
yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat
penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling

PEMELIHARAAN TEMPAT OLAHRAGA (SUMBER DANA OTSUS) 6


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

tinggi 2 m, setiap semen baru datang yang masuk harus dipisahkan


dari semen yang telah ada agar pemakai semen dapat dilakukan
menurut urutan pengiriman.
 Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih, baik, serta mempunyai gradasi
yang baik sesuai dengan syarat yang tercantum dalam PBI 1971.
 Pasir
Pasir beton harus berupa butiran – butiran tajam dan keras, bebas
dari bahan – bahan organik, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi
komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat – syarat yang
tercantum dalam PBI 1971.
 Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam
alkalin, garam, bahan – bahan organik lain yang dapat merusak beton
atau baja tulangan .

Dalam hal ini sebaiknya diambil air bersih yang dapat diminum. Air
tawar yang jernih tidak berbau dan berlumpur.
 Semen
1. Merek semen yang dipergunakan adalah semen Type I
2. Semen yang telah mengeras sebagian tidak diperkenankan
penggunaannya untuk dipakai.

Pemasangan dan Cara Kerja


a. Pembersihan cetakan.
Permukaan cetakan dan pemasangan dinding yang akan
berhubungan dengan beton harus dibersihkan dari kotoran dan
dibasahi dengan air bersih sebelum dicor.
b. Pengecoran.
Sebelum melaksanakan pengecoran beton pada bagian utama dari
kontruksi, pemborong harus memberitahukan pemberi tugas untuk
mendapat persetujuan. Jika tidak ada pemberitahuan atau persiapan
pengecoran tidak diketahui pemberi tugas maka pemborong dapat
diperintahkan untuk membongkar dan menyingkirkan beton yang atas
pemborong.

PEMELIHARAAN TEMPAT OLAHRAGA (SUMBER DANA OTSUS) 7


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

c. Pengecoran harus selesai sebelum adukan mulai mengental. Serta


pengecoran tidak boleh dilakukan pada waktu hujan.
d. Perawatan.
Semua cetakan dan beton setelah pengecoran harus terus dibasahi
bersama cetakan sebelum dibongkar, terutama 14 hari pertama
secara kontinyu guna untuk mendapat pengerasan beton yang baik.
e. Penolakan Pekerjaan Beton.
Pemberi tugas mempunyai wewenang untuk menolak kontruksi beton
yang cacat seperti :
 Konstruksi beton keropos,
 Konstruksi beton yang tidak tegak lurus atau tidak rata seperti
direncanakan,
 Konstruksi beton berisikan kayu atau benda – benda lainnya.

IV. PEKERJAAN BESI RANGKA BENC

Secara umum pekerjaan ini meliputi pengadaan pekerjaan, peralatan dan


bahan – bahan untuk pekerjaan atap, rangka besi galvanis, dan alas papan
tempat duduk, sesuai dengan gambar rencana / detail dan syarat – syarat
dalam buku ini.

4.1 Lingkup Pekerjaan

No Detail Konstruksi Bahan


1 Alas Tempat Duduk Papan Kayu
2 Listplank Papan Kayu
3 Rangka atap Besi Galvanis
4 Atap Polycarbonate

Rangka Atap dan Listplank, menggunakan Kwalitas baik, dipasang pada


tempat sesuai dengan gambar rencana. dipasang pada tempat sesuai dengan
gambar rencana.

4.2 Syarat – syarat.

PEMELIHARAAN TEMPAT OLAHRAGA (SUMBER DANA OTSUS) 8


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

 Dimensi Besi Galvanis dan Listpank harus sesuai dengan gambar – gambar
rencana.
 Buatkan sub drawing ( gambar kerja lapangan )

4.3 Bahan
a. Atap Polycarbonate
 Mutu terbaik, tidak ada cacat
 Ketebalan disesuaikan dengan gambar detail.

b. Besi Galvanis
 Besi Galvanis harus bermutu baik,
 Besi Galvanis tidak boleh bengkok atau rusak permukaannya

V. PEKERJAAN PENGECATAN
5.1 Lingkup Pekerjaan
Secara umum pekerjaan ini meliputi pengadaan pekerjaan, peraturan dan
bahan-bahan sehubungan dengan pengecatan sesuai dengan spesifikasi.
Pekerjaan pengecatan terdiri dari :

Pengecatan Kayu dan Besi : Cat Dasarr dan cat Penutup 3 kali ( minimal ).

5.2 Syarat – syarat


Pemborong harus memberikan jaminan tertulis kepada pemilik bahwa semua
pekerjaan cat sesuai dengan spesifikasi, tidak mengelembung, tidak
mengelupas dan cacat – cacat lain selama 2 tahun sesudah penyerahan
terakhir.

5.3 Bahan – bahan


Pengecatan permukaan kayu menggunakan cat kayu setara Kuda Terbang.

 Cat harus dalam bungkus asli dan utuh. Pada label tersebut ada
keterangan – keterangan tentang nama pabrik, susunan kimia dan aturan
pakai.
 Pengujian.

PEMELIHARAAN TEMPAT OLAHRAGA (SUMBER DANA OTSUS) 9


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

Contoh cat diambil secara periodic dari kaleng yang dibuka dilapangan dan
dicocokkan / disesuaikan dengan cat yang belum dibuka apakah sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan.

5.4 Tata Cara Kerja


 Pemborong bertanggung jawab atas kesempurnaan hasil kerja pekerjaan,
pemborong harus mengerjakan pengecatan sedemikian rupa sehingga
hasilnya baik dan sempurna, walaupun pemborong harus mengecat lebih
dari dua kali untuk lapisan akhirnya tanpa adanya biaya tambahan.
 Periksa semua pekerjaan yang mendahului pengecatan apakah sudah
selesai semua. Jangan memulai mengecat bila keadaan masih kotor dan
pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan sebelum selesai.
 Warna disesuaikan dengan kebutuhan pemilik bangunan.
 Semua cara – cara pengecatan harus sesuai dengan petunjuk pabrik,
terutama mengenai urutan pengecatan.

VI. PEKERJAAN FINISHING

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyelesaian pekerjaan Akhir / finishing


yang selayaknya harus difinishing yang sesuai dengan gambar rencana.
Setiap bagian pekerjaan harus memberikan hasil yang memuaskan.
Secara keseluruhan dalam uraian dan syarat-syarat kerja ini, hal-hal
yang kurang jelas akan diterangkan / diberi penjelasan pekerjaan
(Aanwijzing) dan akan dituangkan dalam Berita Acara.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda


Dan Olahraga
Kabupaten Aceh Timur

( ASHADI, SE. MM )
Pembina Utama Muda / Nip. 19651108 198603 1 008

PEMELIHARAAN TEMPAT OLAHRAGA (SUMBER DANA OTSUS) 10


PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR
DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA
Jln. Medan – Banda Aceh (Komplek Kantor Pemerintahan
Kab. Aceh Timur) Kec. Idi Rayeuk - Kode Pos 24454

PERENCANAAN TEKNIS PEMELIHARAAN TEMPAT OLAHRAGA


(SUMBER DANA OTSUS)

TERM OF REFERENCE ( TOR )

TAHUN 2017
PENGARAHAN PENUGASAN PEKERJAAN PERENCANAAN
( TERMS OF REFERENCE ( TOR ) )

I. PENDAHULUAN
A. MAKSUD DAN TUJUAN
Pengarahan penugasan ini dimaksudkan sebagai petunjuk bagi Konsultan
Perencanaan yang memuat memasukan azas kreteria dan proses yang
harus dipenuhi atau memperhatikan dan interpretasikan dalam
melaksanakan Tugas. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan
Perencanaan dapat melaksanakan tugas dengan baik yang menghasilkan
keluaran yang dimaksud.

B. LATAR BELAKANG
1. Pengguna Anggaran adalah Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda
Dan Olahraga Kabupaten Aceh Timur :
Nama : ASHADI, SE. MM
Nip : 19651108 198603 1 008
Jabatan : Kepala Dinas
Alamat : Jln. Medan – Banda Aceh (Komplek Kantor
.............Pemerintahan Kab. Aceh Timur) - IDI

C. LINGKUP PROYEK DAN LINGKUP TUGAS


1. Pekerjaan utama dari Konsultan adalah Perencanaan lengkap, dan
bertanggung jawab kepada Kuasa Pengguna Anggaran yang dalam
pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Pengelola teknis yang ditunjuk.

2. Lingkup Tugas bagi Konsultan adalah


Tahap Konsep Rencana Teknis :
1. Konsep penyiapan rencana teknik, termasuk konsep organisasi,
jumlah dan kualifikasi tim perencana, metode pelaksana, dan
tanggung jawab waktu perencanaan
2. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang,
organisasi hubungan ruang dan lain-lain
3. Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah
sederhana dan lain-lain.
Tahap Pra Rencana Teknis :
1. Gambar-gambar Rencana Lapangan Bola Kaki
2. Perkiraan biaya Lapangan Bola Kaki
3. Garis Besar Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

D. TUGAS KONSULTAN
Adapun tugas-tugas Konsultan Perencana meliputi :
a. Membantu Pengguna Anggaran dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya membuat Perencanaan Teknis pemeliharaan tempat
olahraga (sumber dana otsus) Pada Dinas Pariwisata, Pemuda
Dan Olahraga Kabupaten Aceh Timur, agar dapat merealisasikan
pembangunannya sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi
serta ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam kontrak.
b. Membantu Pengguna Anggaran dalam menyusun RKS.
c. Menyerahkan Laporan Akhir yang memuat semua kegiatan dan
hal-hal yang terjadi pada pelaksanaan pekerjaan, termasuk
pembayaran angsuran, pekerja tambah / kurang dan lain-lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

II. KELUARAN
A. Keluaran yang diminta dari Konsultan Perencanaan berdasarkan
Pengarahan Penugasan ini adalah :
1. Gambar Perencanaan
2. Rencana Kerja dan Syarat – syarat
3. Rencana Anggaran Biaya, Daftar analisa dan daftar Upah / Bahan
4. Dan Administrasi lainnya yang diperlukan.

B. Dalam menghasilkan keluaran yang diminta seperti disebut diatas dari


Konsultan harus memperhatikan proses hasil Perencanaan sesuai
tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Pra Rencana
a. Untuk Pemberi Tugas
 Hasil Survey berupa data lapangan dan Lingkungan
 Gambar-gambar Perencana, Foto-foto lokasi
 Rencana Anggaran Biaya-Biaya Taksir
b. Untuk Pemerintahan Daerah setempat
 Sesuai dengan ketentuan yang ada untuk mendapatkan
pendahulun dari pemilik tanah yang terkena Prasarana yang
akan direncanakan / dilaksanakan.
2. Tahap Pembangunan Rencana
a. Untuk Pemberi Tugas
 Gambar-gambar Rencana
 Rencana Anggaran Biaya (RAB)
b. Untuk Pemerintahan Daerah setempat
 Sesuai Ketentuan dan Kebutuhan yang ada
3. Pada Tahap Pembuatan Gambar Kerja / Dokumen Pelelangan
a. Untuk Pemberi Tugas
 Gambar-gambar Rencana
Dalam hal ini digunakan gambar asli yang terdiri dari :
- Kertas gambar (A3)
- Kop Nama Proyek
- Ruang Gambar (Drawing Sheet)
 Rencana Kerja dan Syarat-syarat
 Form-form untuk pelelangan
 Rencana Anggaran Biaya
 Dan lain-lain yang dianggap diperlukan
b. Untuk Pemerintahan Daerah setempat
 Sesuai ketentuan yang ada untuk mendapat Izin dari pemilik
tanah yang terkena bangunan dan hal-hal lain dokumen
tersebut yang dianggap penting diserahkan Pemimpin Proyek

III. KRITERIA
A. KRITERIA UMUM
Dalam merencanakan Sarana dan Prasarana yang dimaksud dalam
penugasan ini Konsultan Perencanaan harus memperhatikan Kriteria
Prasarana yaitu :
1. Persyaratan keandalan ditinjau dari segi :
a. Ketentuan prasarana menerima beban, baik yang berasal dari
manusia maupun dari kekuatan alam
b. Ketentuan terhadap kerusuhan dan kehausan, baik karena
penggunaan bahan maupun sifat bahan pengaruh cuaca
c. Keselamatan pemakai pada waktu terjadinya bencana, baik karena
ulah manusia, alam dan atau pencemaran kesehatan
d. Pembangunan yang direncanakan harus memberi manfaat hemat
energi dalam pengoperasian.
2. Persyaratan guna yaitu Lapangan dapat menampung kegiatan secara
Efesien sesuai dengan fungsinya.
3. Selain ketentuan diatas berlaku pula ketentuan lain.

B. KRITERIA KHUSUS
1. Sejauh tidak bertentangan dengan persyaratan Khusus Prasarana
yang akan dibangun, digunakan potensi alam sesuai dengan
Perencanaan untuk daerah tropis.
2. Pengelompokan fungsi dalam Prasarana hendaknya dilakukan sesuai
dengan sifat dan hirarkinya, namun masih merupakan satu kesatuan
yang utuh.

IV. AZAS - AZAS


Selain dari kriteria diatas dalam melaksanakan tugasnya Konsultan
Perencanaan hendaknya memperhatikan azas – azas sebagai berikut :
1. Kreatifitas design hendaknya tidak ditekankan pada penggunaan
material yang mewah, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimsi
antara fungsi teknik dan fungsi sosial prasarana.
2. Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan pemakaian, serta
investasi dan pemeliharaan prasarana sepanjang umurnya diusahakan
serendah mungkin.
3. Design prasarana hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga
bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat
dimanfaatkan secepatnya.
4. Prasarana yang direncanakan hendaknya ikut meningkatkan kwalitas
lingkungan lokasinya / sekitarnya.

V. PROSES PERENCANAAN
1. Dalam proses Perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran
yang diminta, Konsultan Perencanaan harus berkonsultasi dengan
pemberi tugas / Tim Pengelola Proyek.
2. Dalam pertemuan konsultasi tersebut ditentukan pruduk yang harus
dihasilkan konsultasi sesuai dengan pengarahan pemberian tugas /
Tim Pengelola Proyek berdasarkan standart hasil karya Perencanaan.
3. Dalam pelaksanaan tugas konsultan harus selalu memperhitungkan
bahwa waktu pelaksanaan tugas adalah mengikat.

VI. MASUKAN
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencanaan harus
mempertimbangkan informasi yang diberikan oleh pemberi tugas
dalam pengarahan penugasan ini.
2. Konsultan Perencanaan harus memeriksa informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya baik yang berasal dari pemberi tugas
maupun yang dicari sendiri. Kesalahan Perencanaan sebagai akibat
dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan.
3. Dalam hal ini perencanaan memuat hal – hal sebagai berikut :
a. Informasi tentang lahan meliputi :
 Lokasi Pekerjaan
 Volume Pekerjaan
 Batas – batas Tanah letak Lapangan bola kaki
 Kondisi tanah
 Jenis Prasarana dan Sarana yang akan dilaksanakan
b. Kebutuhan Prasarana
 Program material yang akan digunakan
 Keinginan organisasi ataupun perorangan yang bersangkutan
sebagai pemakai
 Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi prasarana
 Hal-hal yang berhubungan dengan antisipasi pelaksanaan.

VII. PROGRAM KERJA


Konsultan harus segera menyusun Program Kerja yang menyangkut :
1. Jadwal kegiatan secara terinci untuk melaksanakan ini Konsultan
Perencanaan harus menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan
proyek ditinjau dari lingkup (Besarnya) proyek dan tingkat
kekomplekan dan besarnya tenaga ahli yang lengkap (Disiplin
jumlahnya). Tenaga-tenaga yang diusulkan Konsultan Perencanaan
harus mendapat persetujuan dari pemberi tugas.
2. Pedoman kerja tersebut mendapat kesepakatan bersama untuk dapat
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas dari pekerjaan
Perencanaan yang dimaksud didalam pengarahan penugasan ini.

VIII. PENUTUP
1. Setelah pengarahan penugasan ini diterima konsultan hendaknya
memerikasa bahan masukan yang konstruktif yang diterima dan
mencari masukan lain yang dibutuhkan.
2. Setelah mempelajari Pengarahan Penugasan, Konsultan segera
mengajukan Usulan teknis.
3. Berdasarkan bahan-bahan Konsultan menyusun Program Kerja
sebagai bahan menghasilkan pedoman penugasan.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda


Dan Olahraga
Kabupaten Aceh Timur

( ASHADI, SE. MM )
Pembina Utama Muda / Nip. 19651108 198603 1 008

Anda mungkin juga menyukai