TAHUN 2017
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
BAGIAN A
SPESIFIKASI UMUM
1. KETENTUAN UMUM
1.1 Kontraktor harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas Hak Paten, Lisensi,
serta Hak Cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan
atau disediakan Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan.
1.2 Apabila ada perbedaan antara Standar yang disyaratkan dengan Standar
yang diajukan oleh Kontraktor, Kontraktor harus menjelaskan secara tertulis
kepada Direksi Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi
Pekerjaan menetapkan Setuju atau Ditolak.
1.3 Dalam hal Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa Standar yang diajukan
Kontraktor tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari
Standar yang disyaratkan maka Kontraktor harus tetap memenuhi ketentuan
Standar yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak.
1.4 Spesifikasi ini disusun sedemikian rupa dimaksudkan agar calon penawar
dapat menyusun penawarannya yang realistis dan kompetitif, sesuai dengan
kebutuhan Pemilik tanpa catatan dan persyaratan lain dalam penawarannya.
1.5 Barang, bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus
mengutamakan produksi dalam negeri.
1.6 Standart yang digunakan adalah Standart Nasional (SNI, SII, SKNI) untuk
barang, bahan, dan jasa/ pengerjaan/pabrikasi dari edisi atau revisi ASTM,
BS, dll), yang padanannya secara substantif sama atau lebih tinggi dari
Standar Nasional.
1.7 Standar satuan ukuran yang digunakan adalah MKS, sedangkan penggunaan
Standart satuan lain, dapat digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat
dielakkan.
1.8 Semua kegiatan yang perlu untuk pelaksanaan pekerjaan, penyelesaian dan
perbaikan harus dilakukan sedemikian rupa dengan mematuhi ketentuan dan
persyaratan kontrak agar tidak menimbulkan gangguan terhadap kepentingan
umum.
1.9 Kontraktor harus mengamankan dan membebaskan Pemilik dari kewajiban
membayar ganti rugi yang berkenaan dengan segala klaim, tuntutan hukum
dalam bentuk apapun yang timbul dari atau sehubungan dengan hal tersebut.
Dengan tidak mengurangi kewajiban Kontraktor akan hal tersebut diatas, Kontraktor
harus mematuhi ketentuan peraturan/perundang-undangan sebagai berikut :
Sebelum tanggal sepuluh setiap bulan atau pada waktu yang telah ditetapkan
Direksi, Kontraktor harus menyerahkan 5 (lima) salinan Laporan Kemajuan
Bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan
secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu. Laporan
sekurang kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut:
3.1.2 Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang telah diselesaikan, disertai
dengan prosentase rencana yang diprogramkan, dan diberi
keterangan mengenai kemajuan pekerjaan.
3.1.3 Jadwal rencana kegiatan mendatang yang akan dilaksanakan dalam
waktu dua bulan berturut-turut dengan perkiraan tanggal permulaan dan
penyelesaian.
Rapat tetap antara Direksi dan Kontraktor diadakan seminggu sekali pada
waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari pada rapat ini
membicarakan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan
untuk minggu selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul agar
dapat segera diselesaikan.
Kontraktor harus menyediakan seluruh alat produksi dan material yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan pekerjaan kecuali bila disebutkan tersendiri di dalam Kontrak.
Jika tidak ditentukan lain, segala peralatan dan material yang membutuhkan
bagian pekerjaan baru dan harus disesuaikan dengan standar menurut dokumen
lelang. Bahan-bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus
mengutamakan produksi dalam negeri.
Apabila disebabkan karena sesuatu hal sehingga bahan yang dimaksud tidak
dapat diperoleh di dalam negeri, maka Kontraktor dapat melakukan pemesanan
dari luar negeri setelah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi
5. ALAT-ALAT PRODUKSI
6. MATERIAL PENGGANTI
BAGIAN B
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan PEMELIHARAAN TEMPAT OLAHRAGA (SUMBER DANA OTSUS).
Lingkup Pekerjaan meliputi :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Bahan urugan yang diperlukan harus dari pasir urug tanah pasir yang
baik, banyak mengandung butiran – butiran serta tidak banyak
mengandung bahan organik seperti misalnya akar tumbuh – tumbuhan,
sampah serta bahan – bahan lainnya.
Tanah urugan harus dibasahi dengan air pada saat dipadatkan.
Bahan urugan yang diperlukan harus dari pasir urug tanah pasir yang
baik, banyak mengandung butiran – butiran serta tidak banyak
mengandung bahan organik seperti misalnya akar tumbuh –
tumbuhan, sampah serta bahan – bahan lainnya.
Pemborong harus mengganti bila terdapat bahan urugan yang tidak
baik.
Sebelum diadakan pengurugan, tanah dipemukiman sedalam lebih
kurang 20 cm harus dibuang, kemudian baru diadakan pengurugan.
Pengurugan dilakukan lapis demi lapis, tanah setebal 20 cm di dapat
harus dibuang, kemudian baru diadakan pengurugan.
Tanah urugan harus dibasahi dengan air pada saat dipadatkan.
Pemborongan harus mengajukan contoh bahan urugan kepada
Direksi / Konsultan, sebelum dan sesudah diadakan pengurugan.
Pemborong harus memberitahukan kepada Direksi / Konsultan untuk
mendapatkan persetujuan.
Pasir urug harus berupa butiran – butiran tajam dan keras, bebas dari
bahan – bahan organik, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi
komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat – syarat yang
tercantum dalam PBI 1971.
Bahan - bahan
Semen
Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun 1972 dan
memenuhi S-400 menurut standart Cement Portland yang digariskan
oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8 tahun 1972 ). Semen yang
telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen ,
tidak diperkenankan memakainya sebagai bahan campuran.
Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat
yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat
penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling
Dalam hal ini sebaiknya diambil air bersih yang dapat diminum. Air
tawar yang jernih tidak berbau dan berlumpur.
Semen
1. Merek semen yang dipergunakan adalah semen Type I
2. Semen yang telah mengeras sebagian tidak diperkenankan
penggunaannya untuk dipakai.
Dimensi Besi Galvanis dan Listpank harus sesuai dengan gambar – gambar
rencana.
Buatkan sub drawing ( gambar kerja lapangan )
4.3 Bahan
a. Atap Polycarbonate
Mutu terbaik, tidak ada cacat
Ketebalan disesuaikan dengan gambar detail.
b. Besi Galvanis
Besi Galvanis harus bermutu baik,
Besi Galvanis tidak boleh bengkok atau rusak permukaannya
V. PEKERJAAN PENGECATAN
5.1 Lingkup Pekerjaan
Secara umum pekerjaan ini meliputi pengadaan pekerjaan, peraturan dan
bahan-bahan sehubungan dengan pengecatan sesuai dengan spesifikasi.
Pekerjaan pengecatan terdiri dari :
Pengecatan Kayu dan Besi : Cat Dasarr dan cat Penutup 3 kali ( minimal ).
Cat harus dalam bungkus asli dan utuh. Pada label tersebut ada
keterangan – keterangan tentang nama pabrik, susunan kimia dan aturan
pakai.
Pengujian.
Contoh cat diambil secara periodic dari kaleng yang dibuka dilapangan dan
dicocokkan / disesuaikan dengan cat yang belum dibuka apakah sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan.
( ASHADI, SE. MM )
Pembina Utama Muda / Nip. 19651108 198603 1 008
TAHUN 2017
PENGARAHAN PENUGASAN PEKERJAAN PERENCANAAN
( TERMS OF REFERENCE ( TOR ) )
I. PENDAHULUAN
A. MAKSUD DAN TUJUAN
Pengarahan penugasan ini dimaksudkan sebagai petunjuk bagi Konsultan
Perencanaan yang memuat memasukan azas kreteria dan proses yang
harus dipenuhi atau memperhatikan dan interpretasikan dalam
melaksanakan Tugas. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan
Perencanaan dapat melaksanakan tugas dengan baik yang menghasilkan
keluaran yang dimaksud.
B. LATAR BELAKANG
1. Pengguna Anggaran adalah Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda
Dan Olahraga Kabupaten Aceh Timur :
Nama : ASHADI, SE. MM
Nip : 19651108 198603 1 008
Jabatan : Kepala Dinas
Alamat : Jln. Medan – Banda Aceh (Komplek Kantor
.............Pemerintahan Kab. Aceh Timur) - IDI
D. TUGAS KONSULTAN
Adapun tugas-tugas Konsultan Perencana meliputi :
a. Membantu Pengguna Anggaran dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya membuat Perencanaan Teknis pemeliharaan tempat
olahraga (sumber dana otsus) Pada Dinas Pariwisata, Pemuda
Dan Olahraga Kabupaten Aceh Timur, agar dapat merealisasikan
pembangunannya sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi
serta ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam kontrak.
b. Membantu Pengguna Anggaran dalam menyusun RKS.
c. Menyerahkan Laporan Akhir yang memuat semua kegiatan dan
hal-hal yang terjadi pada pelaksanaan pekerjaan, termasuk
pembayaran angsuran, pekerja tambah / kurang dan lain-lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
II. KELUARAN
A. Keluaran yang diminta dari Konsultan Perencanaan berdasarkan
Pengarahan Penugasan ini adalah :
1. Gambar Perencanaan
2. Rencana Kerja dan Syarat – syarat
3. Rencana Anggaran Biaya, Daftar analisa dan daftar Upah / Bahan
4. Dan Administrasi lainnya yang diperlukan.
III. KRITERIA
A. KRITERIA UMUM
Dalam merencanakan Sarana dan Prasarana yang dimaksud dalam
penugasan ini Konsultan Perencanaan harus memperhatikan Kriteria
Prasarana yaitu :
1. Persyaratan keandalan ditinjau dari segi :
a. Ketentuan prasarana menerima beban, baik yang berasal dari
manusia maupun dari kekuatan alam
b. Ketentuan terhadap kerusuhan dan kehausan, baik karena
penggunaan bahan maupun sifat bahan pengaruh cuaca
c. Keselamatan pemakai pada waktu terjadinya bencana, baik karena
ulah manusia, alam dan atau pencemaran kesehatan
d. Pembangunan yang direncanakan harus memberi manfaat hemat
energi dalam pengoperasian.
2. Persyaratan guna yaitu Lapangan dapat menampung kegiatan secara
Efesien sesuai dengan fungsinya.
3. Selain ketentuan diatas berlaku pula ketentuan lain.
B. KRITERIA KHUSUS
1. Sejauh tidak bertentangan dengan persyaratan Khusus Prasarana
yang akan dibangun, digunakan potensi alam sesuai dengan
Perencanaan untuk daerah tropis.
2. Pengelompokan fungsi dalam Prasarana hendaknya dilakukan sesuai
dengan sifat dan hirarkinya, namun masih merupakan satu kesatuan
yang utuh.
V. PROSES PERENCANAAN
1. Dalam proses Perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran
yang diminta, Konsultan Perencanaan harus berkonsultasi dengan
pemberi tugas / Tim Pengelola Proyek.
2. Dalam pertemuan konsultasi tersebut ditentukan pruduk yang harus
dihasilkan konsultasi sesuai dengan pengarahan pemberian tugas /
Tim Pengelola Proyek berdasarkan standart hasil karya Perencanaan.
3. Dalam pelaksanaan tugas konsultan harus selalu memperhitungkan
bahwa waktu pelaksanaan tugas adalah mengikat.
VI. MASUKAN
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencanaan harus
mempertimbangkan informasi yang diberikan oleh pemberi tugas
dalam pengarahan penugasan ini.
2. Konsultan Perencanaan harus memeriksa informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya baik yang berasal dari pemberi tugas
maupun yang dicari sendiri. Kesalahan Perencanaan sebagai akibat
dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan.
3. Dalam hal ini perencanaan memuat hal – hal sebagai berikut :
a. Informasi tentang lahan meliputi :
Lokasi Pekerjaan
Volume Pekerjaan
Batas – batas Tanah letak Lapangan bola kaki
Kondisi tanah
Jenis Prasarana dan Sarana yang akan dilaksanakan
b. Kebutuhan Prasarana
Program material yang akan digunakan
Keinginan organisasi ataupun perorangan yang bersangkutan
sebagai pemakai
Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi prasarana
Hal-hal yang berhubungan dengan antisipasi pelaksanaan.
VIII. PENUTUP
1. Setelah pengarahan penugasan ini diterima konsultan hendaknya
memerikasa bahan masukan yang konstruktif yang diterima dan
mencari masukan lain yang dibutuhkan.
2. Setelah mempelajari Pengarahan Penugasan, Konsultan segera
mengajukan Usulan teknis.
3. Berdasarkan bahan-bahan Konsultan menyusun Program Kerja
sebagai bahan menghasilkan pedoman penugasan.
( ASHADI, SE. MM )
Pembina Utama Muda / Nip. 19651108 198603 1 008