Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

Pekerjaan :
JASA KONSTRUKSI
PENYEDIAAN/PEMILIHARAAN INFRASTRUKTUR KONEKTIVITAS YANG MENDUKUNG
INDUSTRI HASIL TEMBAKAU DESA BUJUR TENGAH PAKET 1 TAHAP II
TAHUN ANGGARAN 2023

-1-
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peningkatan sarana dan prasarana penunjang industri hasil tembakau sangat diperlukan
sebagai upaya dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai sebuah
penghasil industri hasil tembakau terbesar di madura, maka kegiatan pembangunan yang
akan dilaksanakan harus mengacu pada ketentuan-ketentuan teknis mengenai pembangunan
Jalan yang berlaku.
Sebagaimana layaknya pembangunan Jalan maka harus memenuhi kaidah-kaidah asas
pembangunan Jalan antara lain :
a. Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan;
b. Terarah dan terkendali sesuai rencana, program/kegiatan, serta fungsi setiap Departemen/
Lembaga/Instansi pengguna Jalan;
c. Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan
kemampuan/potensi nasional.
Secara umum persyaratan teknis jalan mengikuti ketentuan sebagaimana disebutkan
dalam :
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang –
Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang
Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
c. SNI 03-0691-1996 Bata beton (paving block).
Utilitas dan sarana prasrana penunjang industri hasil tembakau menjadi salah satu
syarat penting agar bangunan jalan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Utilitas dan
sarana prasrana penunjang bangunan jalan akan menjamin agar bangunan jalan dapat
difungsikan sebagaimana mestinya. Utilitas dan sarana prasrana penunjang akan menciptakan
kenyamanan, keamanan dan menjamin fungsi-fungsi vital jalan. Tanpa adanya utilitas dan
sarana prasrana penunjang Jalan yang baik, maka jalan tidak akan dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
Estetika infrastruktur jalan akses juga harus direncanakan mengingat penghasil industri
hasil tembakau memerlukan konektivitas yang lancar untuk distribusi material maupun SMD ke
tempat-tempat penguna dari hasil tembakau.
Berdasarkan perencanaan yang sudah ada, serta mempertimbangkan kondisi jalan yang
ada, maka perlu dilaksanakan Pembangunan dan atau Pemelihaan Jalan yang lebih baik yang
lebih memadai dan representatif dalam memenuhi kebutuhan akan akses pendukung industry
hasil tembakau yang layak.

KAK – Penyediaan/Pemiliharaan Infrastruktur Konektivitas yang Mendukung Industri Hasil Tembakau Desa Bujur Tengah Paket 1 Tahap II -2-
2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud :
Melaksanakan Penyediaan/Pemiliharaan Infrastruktur Konektivitas yang Mendukung
Industri Hasil Tembakau Desa Bujur Tengah Paket 1 Tahap II dengan memakai acuan dan
pedoman hasil perencanaan dari konsultan perencana yang sudah ada.

b. Tujuan :
Melaksanakan Penyediaan/Pemiliharaan Infrastruktur Konektivitas yang Mendukung
Industri Hasil Tembakau Desa Bujur Tengah Paket 1 Tahap II sesuai dengan kebutuhan
dalam memenuhi kebutuhan bagi para stake holder pendukung industri hasil tembakau agar
dapat berkembang dan sejahtera lebih baik.

3. Sasaran
a. Sasaran dari kegiatan adalah Penyediaan/Pemiliharaan Infrastruktur Konektivitas yang
Mendukung Industri Hasil Tembakau Desa Bujur Tengah Paket 1 Tahap II untuk
mendukung tugas dan tanggung jawab PPK dalam mewujudkan Penyediaan/Pemiliharaan
Infrastruktur Konektivitas yang Mendukung Industri Hasil Tembakau Desa Bujur Tengah
Paket 1 Tahap II yang representatif, nyaman, aman dan ramah lingkungan.
b. Lingkup pekerjaan konstruksi, terdiri dari komponen kegiatan :
o Pekerjaan Persiapan
o Pekerjaan Tanah
o Pekerjaan Pasangan
c. Tahap-tahap yang akan dilaksanakan adalah :
1) Persiapan survey lokasi (pengukuran lahan);
2) Persiapan mobiilisasi peralatan pendukung dan tenaga kerja;
3) Persiapan mobilisasi bahan dan material di lapangan;
4) Penyusunan dan membuat jadwal rencana kegiatan lapangan;
5) Mempelajari dokumen bestek (gambar kerja, RKS, RAB, dll).

4. Lokasi Kegiatan
Lokasi pengadaan pekerjaan konstruksi berada di Dsn Jaah Dsn Tengghinah Desa Bujur
Tengah, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan.

5. Sumber Dana
a. Sumber Dana : APBD TA. 2023 melalui DPA Dinas Perindustrian Kabupaten
Pamekasan T.A. 2023;
b. Nama Program : Program Perencanaan Dan Pembangunan Industri
c. Nama Kegiatan : Penyusunan dan Evaluasi Rencana Pembangunan Industri
Kabupaten/Kota
d. Nama Sub Kegiatan : Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pelaksanaan Pembangunan Sarana
dan Prasarana Industri
e. Kode Rekening : 3.31.02.2.01.04.5.2.04.01.01.0010
f. Pagu DPA T.A 2023 : Rp.200.000.000,-
g. HPS : Rp.200.000.000,-

6. Nama Organisasi Pengadaan


a. Satuan Kerja :
Dinas Perindustrian Kabupaten Pamekasan Jl. Jokotole No. 199 Pamekasan

KAK – Penyediaan/Pemiliharaan Infrastruktur Konektivitas yang Mendukung Industri Hasil Tembakau Desa Bujur Tengah Paket 1 Tahap II -3-
b. Pejabat Pembuat Komitmen :
KADARISMAN ANDRIYONO, M.T
NIP. 19780827 200501 1 007
c. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan fisik dilaksanakan oleh konsultan pengawas melalui
pengadaan langsung.
B. DATA PENUNJANG
1. Data Dasar
Data dasar yang dipergunakan dalam pekerjaan Jasa Konstruksi Penyediaan/Pemiliharaan
Infrastruktur Konektivitas yang Mendukung Industri Hasil Tembakau Desa Bujur Tengah Paket
1 Tahap II adalah dari data lapangan dan dokumen non tender (dokumen non tender yang
terdiri dari : Gambar kerja, RKS, RAB) yang telah dibuat oleh konsultan perencana, serta data-
data lainnya dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan saat ini dan
peraturan-peraturan standar yang berlaku.
a. Dalam melaksanakan pekerjaan Jasa Konstruksi di lapangan, kontraktor pelakasana harus
mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Kepala Satuan
Kerja termasuk melalui KAK ini;
b. Kontraktor pelakasana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Kepala Satuan Kerja, maupun yang dicari
sendiri. Kesalahan kelalaian pekerjaan konstruksi fisik sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab kontraktor pelakasana;
c. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk pelaksanaan pekerjaan
konstruksi fisik diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
1) Informasi tentang rencana tapak bangunan jalan;
2) Pemakai dan pengguna bangunan jalan;
 struktur organisasi;
 jumlah personil-personil sekarang dan satuan kerja;
 kegiatan utama, penunjang, pelengkap;
 perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya
d. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan pemakai atau
perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut;
e. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan jalan seperti :
 Air hujan dan air buangan;

2. Standar Teknis
a. SNI 03-0691-1996 Bata beton (paving block). Ketentuan-ketentuan mengenai Kelas Jalan
dan Bridge Option akan Ditentukan bersamasama dengan Pemberi Tugas.;
b. Peraturan SNI mengenai struktur Jalan;
c. Dokumen Pengadaan dan dokumen kontrak;
d. Referensi dan standar lain yang mendukung dalam pekerjaan perencanaan jalan

3. Referensi Hukum
Referensi hukum dalam proses Pengadaan Jasa Perencanaan Penyediaan/Pemiliharaan
Infrastruktur Konektivitas yang Mendukung Industri Hasil Tembakau Desa Bujur Tengah Paket
1 Tahap II, yaitu :
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang –
Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
KAK – Penyediaan/Pemiliharaan Infrastruktur Konektivitas yang Mendukung Industri Hasil Tembakau Desa Bujur Tengah Paket 1 Tahap II -4-
c. SNI 03-0691-1996 Bata beton (paving block).
d. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
e. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Melalui Penyedia.

4. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana secara garis besar adalah
melaksanakan pekerjaan Penyediaan/Pemiliharaan Infrastruktur Konektivitas yang Mendukung
Industri Hasil Tembakau Desa Bujur Tengah Paket 1 Tahap II, sesuai dengan Dokumen
Tender yang sudah ada dari konsultan perencana (gambar kerja, kerangka acuan kerja,
rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dan RAB.
a. Kegiatan Pembangunan Jalan
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku,
khususnya SNI 03-0691-1996 Bata beton (paving block), yang dapat meliputi :
1. Mempelajari lokasi trase jalan yang telah ada dan daerah–daerah sekitarnya dari segi
Geografis , Sosial Ekonomi secara umum;
2. Mempelajari dan menganalisis keadaan medan baik dari segi Topografi maupun
Geologi secara garis besar untuk tiap alternatif perbaikan trase jalan;
3. Mempelajari dan mengumpulkan data-data jalan, jembatan, goronggorong, saluran
dan menganalisa daerah sekitarnya termasuk bagian jalan yang rusak dan perlu
penanganan khusus;
4. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk kemungkinan diperlukan pemasangan
jembatan, gorong-gorong dan bangunan pelengkap lainnya;
5. Menganalisa secara visual keadaan tanah dasar pada daerah rencana trase jalan;
6. Mencari Sumber Material (Quarry) yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi dan
memperkirakan volumenya;
7. Membuat foto dokumentasi lapangan pada lokasi-lokasi penting;
8. Mengumpulkan data harga satuan bahan dan upah di daerah setempat (Kabupaten);
9. Membuat laporan lengkap perihal butir a s/d h dan memberikan saransaran yang
diperlukan untuk pekerjaan konstruksi dengan membandingkan alternatif perbaikan
trase jalan yang diambil.
d. Tanggung Jawab Kontraktor Pelaksana
1) Kontraktor pelaksana bertanggung jawab secara profesional atas hasil pekerjaan
konstruksi fisik yang berlaku dilandasi Pasal 11 UU Nomor 18, tentang Jasa Konstruksi.
2) Secara umum tanggung jawab kontraktor pelaksana adalah sebagai berikut :
 Hasil pekerjaan konstruksi fisik yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar konstruksi bangunan jalan yang berlaku mekanisme pertanggungan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
 Hasil pekerjaan konstruksi fisik yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan-batasan yang telah diberikan oleh kegiatan, termasuk melalui dokumen
tender, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu
bangunan jalan yang akan diwujudkan;

KAK – Penyediaan/Pemiliharaan Infrastruktur Konektivitas yang Mendukung Industri Hasil Tembakau Desa Bujur Tengah Paket 1 Tahap II -5-
 Hasil pekerjaan konstruksi fisik yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar dan pedoman teknis bangunan jalan yang berlaku untuk bangunan jalan
pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan jalan
 Kontraktor pelaksana bertanggung jawab sampai terjadinya kegagalan konstruksi
yang dibuatnya.
 Kontraktor pelaksana melaksanakan kegiatan program-program pencapaian sasaran
fisik, sasaran mutu, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa: tenaga
kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program
Quality Assurance/Quality Control dan program kesehatan dan keselamatan kerja
(K3);
 Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian
sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasilkonstruksi, pengendalian perubahan
pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan
keselamatan kerja;
 Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi;
 Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan harian
dan mingguan kegiatan pekerjaan konstruksi fisik, dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan, laporan harian dan mingguan pekerjaan konstruksi fisik;
 Kontraktor pelaksana agar melakukan pengarsipan dokumen yang terdiri dari :
- Gambar kerja (working drawing);
- RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat);
- Berita Acara pengukuran lapangan;
- Shop Drawing;
- Membuat tahapan rencana kerja pelaksanaan mingguan;
- Ijin Pemakaian Bahan (Material approval) dan Ijin Pentahapan;
- Ijin pentahapan kegiatan pelaksanaan;
- Approval material (pengajuan contoh bahan dan material yang akan digunakan)
- Garansi (Guarantee);
- Mendokumentasikan setiap pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilaksakan;
- Buku Manual (Manual Book);
- Check list pekerjaan;
- Kemajuan fisik pekerjaan (Progress Report);
- Addendum (apabila ada)

5. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan oleh kontraktor pelaksana berupa Pekerjaan Pemadatan area jalan
dan dokumen administrasi kegiatan berdasarkan KAK yang harus diserahkan kepada Kuasa
Pengguna Anggaran, selanjutnya akan diatur dalam surat perjanjian tersendiri/kontrak, yang
minimal meliputi :
a. Laporan harian kegiatan pelaksanaan di lapangan, berisi keterangan tentang :
 Jumlah tenaga kerja;
 Bahan-bahan material yang datang, diterima atau ditolak;
 Peralatan pendukung di lapangan (alat berat dan peralatan pendukung lainnya;
 Pekerjaan-pekerjaan yang sedang dilaksanakan;
 Waktu pelaksanaan pekerjaan;
 Kondisi cuaca

KAK – Penyediaan/Pemiliharaan Infrastruktur Konektivitas yang Mendukung Industri Hasil Tembakau Desa Bujur Tengah Paket 1 Tahap II -6-
b. Laporan mingguan sebagaimana resume laporan harian disertai dengan dokumentasi foto;
c. Laporan kemajuan fisik pekerjaan;
d. Berita Acara kemajuan pekerjaan untuk angsuran pembayaran;
e. Surat pengajuan perubahan pekerjaan dan Berita Acara pemeriksaan pekerjaan tambah
kurang (jika ada);
f. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time schedule pelaksanaan (salinan/copy/
rekaman);
g. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as build drawing) dan manual Peralatan-
peralatan yang dipakai dalam pekerjaan di lapangan;
h. Laporan kegiatan rapat pekerjaan (site meeting);

6. Produk Yang Dihasilkan


Hasil/produk yang akan dihasilkan dari pelaksanaan konstruksi fisik antara lain :
a. Target yang harus dipenuhi sesuai ketentuan yang ditetapkan;
b. Kualitas hasil konstruksi fisik sesuai yang telah ditetapkan (RKS dan spesifikasi yang telah
dibuat oleh konsultan perencana)

7. Cara Pelaksanaan Pengadaan


 Metode pengadaan : non tender
 Metode kualifikasi : pasca kualifikasi
 Metode dokumen : satu file
 Metode evaluasi : sistem gugur
 Jangka Waktu Pekerjaan : 45 (Empat Puluh Lima) hari kalender

8. Cara Pembayaran
- Harga Satuan
- Tidak diberikan Uang Muka Pekerjaan

10. Persyaratan Dukungan


Peserta Kualifikasi badan usaha harus memiliki Surat Izin Jasa Konstruksi, Sertifikat Badan
Usaha, dan sertifikat lain sebagai berikut :
1) Memiliki NIB dengan KBLI 2020 : 42101 - Konstruksi Bangunan Sipil Jalan
2) Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku :
Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Jalan Raya (kecuali jalan layang), jalan, rel kereta api,
dan landas pacu bandara (SI003); atau Konstruksi Bangunan Sipil Jalan (BS001)
3) Kualifikasi perusahaan : Kecil

11. Kebutuhan Personil Inti


Personil yang dibutuhkan untuk menangani pekerjaan ini meliputi :
a. Tingkat pendidikan minimal personil yang dibutuhkan;
b. Pengalaman dalam menangani pekerjaan yang sejenis/sesuai bidang yang dibutuhkan;
c. Jumlah dan kriteria personil inti yang dibutuhkan :

KAK – Penyediaan/Pemiliharaan Infrastruktur Konektivitas yang Mendukung Industri Hasil Tembakau Desa Bujur Tengah Paket 1 Tahap II -7-
Pengalaman
No Jabatan Jml Pendidikan SKA/SKT
(thn)
1 Tukang Pelaksana 1 Minimal 1 Minimal Sertifikat Ketrampilan
Jalan SMP/ (SKT) Pelaksana Lapangan
Sederajat Pekerjaan Jalan
Keterangan :
Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya pelaksanaan konstruksi
(dihitung berdasarkan Tahun Anggaran).
12. Penyediaan Peralatan
Kontraktor pelaksana harus menyediakan peralatan yang memadai jumlahnya serta berfungsi
dengan baik yang macamnya sesuai dengan tahapan pelaksanaan masing-masing komponen
konstruksinya yang terdiri dari :

No Jenis Alat Kapasitas Jumlah Unit


1. Kereta Sorong 1 Unit
Keterangan :
a. Pencantuman merk, tipe dan lokasi dalam daftar tidak menggugurkan, namun untuk
keperluan pembuktian lapangan;
b. Bukti kepemilikan alat, baik alat sendiri maupun alat sewa. Apabila sewa dilengkapi dengan
surat perjanjian sewa;

13. Metode Kerja


Metode kerja yang harus dilakukan oleh penyedia jasa konstruksi dalam melaksanakan
pekerjaan, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, antara lain meliputi :
a. Kemajuan/hasil pekerjaan yang harus dapat diselesaikan dalam sehari dengan
menggunakan tenaga terampil yang tersedia;
b. Persyaratan dalam menggunakan bahan/material, peralatan yang diperlukan terkait dengan
target yang ditetapkan

14. Identifikasi bahaya

JENIS / TYPE IDENTIFIKASI JENIS PENGENDALIAN RESIKO


NO. PEKERJAAN BAHAYA & RESIKO K3 K3

1. Pekerjaan Persiapan 1. Tertipa bongkaran beton 1. Pakai Pengaman /safety


atau material lainnya belt sebagai Pelindung
2. Terjatuh dari bubungan 2. Buat Perancah yang baik.
Resiko Luka
ringan/sedang/ berat

2. Galian Tanah 1. Tertimbun longsoran galian 1. Buat Pagar Pelindung


tanah 2. Buat Turap Penahan Tanah
2. Terjatuh ke lubang Resiko
Luka ringan/sedang/ berat

KAK – Penyediaan/Pemiliharaan Infrastruktur Konektivitas yang Mendukung Industri Hasil Tembakau Desa Bujur Tengah Paket 1 Tahap II -8-
3. Pekerjaan Beton 1. Terjatuh saat pengecoran 1. Buat Perancah yang Baik
Pekerjaan Lantai 2. Tertimpah Batu 2. Pakai pengaman tangan
Pekerjaan Dinding 3. Tangan dan Kaki kena batu dan kaki
Pekerjaan Plesteran 4. Terluka Kena Cetok 3. Pakai helm pengaman

4. Pembersihan seluruh lokasi 1. Terkena benda tajam di 1. Pakai sarung tangan,


lapangan Masker, Kacamata dan
2. Luka terkena gergaji potong helm
3. Kulit tersengat sinar matahari
4. Terkena percikan debu

Sasaran K3 dan Program K3 Sasaran K3


a. Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Acident).
b. Tingkat penerapan elemen SMK3 Minimal 80%.
c. Semua pekerja wajib mengenakan APD yang sesuai bahaya dan resiko pekerjaannya
masing- masing.
d. Menjamin agar dalam pelaksanaan proyek tidak terjadi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.

15 Laporan Kemajuan Pekerjaan


Laporan yang harus dibuat oleh penyedia jasa kontraktor konstruksi, meliputi :
a. Laporan Harian tenaga kerja, penggunaan bahan/material dan peralatan;
b. Laporan Mingguan kemajuan fisik dan rekap tenaga kerja;
c. Laporan Bulanan kemajuan pelaksanaan fiasik;
Isi laporan menyangkut tentang kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan, penggunaan
bahan/material, serta peralatan yang digunakan dan kendala dan pemecahan masalah yang
dilakukan

16. Hal-Hal Lain


Apabila diperlukan, maka kontraktor pelaksana berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan
kerja Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Pamekasan.

Produksi dalam negeri :


Pada saat memasukkan dokumen penawaran, rekanan kontraktor diharuskan
mempertimbangkan pemakaian produksi dalam negeri.

Ditetapkan di : Pamekasan
Pada tanggal : November 2023
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Pamekasan

KADARISMAN ANDRIYONO, M.T


NIP. 19780827 200501 1 007

KAK – Penyediaan/Pemiliharaan Infrastruktur Konektivitas yang Mendukung Industri Hasil Tembakau Desa Bujur Tengah Paket 1 Tahap II -9-

Anda mungkin juga menyukai