I. PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Setiap bangunan gedung negara dan fasilitas penunjangnya harus diwujudkan
dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, andal, ramah lingkungan dan dapat sebagai teladan bagi
lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di
Indonesia.
2. Setiap bangunan gedung negara dan fasilitas penunjangnya harus dibangun dengan
sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak
dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara.
Informasi Program
B. DASAR HUKUM
Pekerjaan Pembangunan Fasilitas Penunjang Pengolahan Limbah B3 Kota Padang berdasarkan
pada:
1. Undang-undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
2. Undang-undang RI No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
3. Undang-undang RI No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
4. Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang;
5. Undang-undang RI No. 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung;
6. Undang-undang RI No. 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup;
7. Peraturan Presiden RI No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang /Jasa
Pemerintah;
8. Peraturan Presiden RI No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden RI No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah;
9. Peraturan Pemerintah RI No.15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
10. Peraturan Pemerintah RI No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor :
22/PRT/M/2018, tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor :
21/PRT/M/2019, tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor :
14/PRT/M/2020, tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui
Penyedia;
14. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor :
18/PRT/M/2020, tentang Pelaksanaan Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru (New
Normal) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor: 05/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.
C. LATAR BELAKANG
B. Tujuan :
1) Program Penataan Bangunan Gedung, Kegiatan Pembangunan Fasilitas Penunjang
Pengolahan Limbah B3 Kota Padang dilaksanakan agar dapat difungsikan dengan
baik sesuai dengan fungsi dan kegunaan yang telah diperuntukan.
2) Dengan adanya pembangunan fasilitas penunjang ini diharapkan proses operasional
pengolahan limbah B3 yang sudah ada saat ini bisa lebih maksimal lagi.
A. UMUM
Secara umum pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :
- Pekerjaan Drainase
- Pekerjaan Tanah dan geosintetik
- Pekerjaan perkerasan berbutir dan perkerasan beton semen
- Pekerjaan Pasangan Batu
B. TARGET / SASARAN
Yang menjadi target/sasaran dalam Spesifikasi Teknis ini adalah :
1. Pembangunan Fasilitas Penunjang Pengolahan Limbah B3 Kota Padang yang
memadai dan memenuhi azaz manfaat.
2. Pelaksana pekerjaan dan unsur terkait lainnya sebagai pedoman pelaksanaan.
3. Penyedia jasa konstruksi yang berkualitas dan memenuhi syarat kualifikasi yang
disyaratkan serta responsif terhadap pekerjaan.
4. Hasil pekerjaan yang maksimal dan memenuhi kriteria spesifikasi.
A. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa berpedoman pada
ketentuan yang berlaku.
B. Secara umum tanggung jawab penyedia jasa konstruksi adalah minimal sebagai
berikut:
1. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan/pelaksanaan
yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standard dan pedoman teknis yang
berlaku.
2. Kinerja pelaksanaan yang memenuhi standar yang berlaku.
3. Evaluasi atas dampak yang ditimbulkan.
C. Penanggung jawab professional tidak hanya berlaku bagi penyedia jasa konstruksi
sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli professional yang terlibat
dalam proses pekerjaan tersebut.
VI. BIAYA
A. BIAYA PEKERJAAN
1. Biaya pekerjaan dibebankan pada APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun
Anggaran 2022.
2. Pagu Anggaran adalah sebesar Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah).
Pembayaran berdasarkan prestasi kemajuan pekerjaan/termin.
3. HPS adalah sebesar Rp. 999.991.089,51- (Sembilan Ratus Sembilan Puluh
Sembilan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Delapan Puluh
Sembilan Rupiah Lima Puluh Satu Sen);
B. SUMBER DANA
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan pengawasan dibebankan pada APBD
Provinsi Sumatera Barat, Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2022, Kegiatan Pembangunan Fasilitas Penunjang Pengolahan
Limbah B3 Kota Padang.
VIII. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh penyedia jasa konstruksi seperti dimaksud pada
Spesifikasi Teknis harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
B. PERSYARATAN OBJEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan teknis konstruksi yang objektif untuk kelancaran pelaksanaan
baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan
sesuai standar hasil kerja yang berlaku.
C. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi
sebagai penyedia jasa konstruksi yang secara fungsional dapat mendorong
peningkatan kinerja kegiatan.
D. PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
A. UMUM
Penyedia jasa konstruksi dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula oleh
pengelola kegiatan agar fungsi dan tanggung jawab dapat terlaksana dengan baik,
dan menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh Pengguna Jasa.
3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi dengan Pengguna Jasa untuk membahas segala
masalah dan persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, dengan Pengguna Jasa serta
unsur terkait lainnya (jika diperlukan) dengan tujuan untuk membicarakan
masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan baik secara teknis
maupun sosial untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan
kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat
1 (satu) hari kerja kemudian.
4. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis
kepada Pengguna Jasa.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan
alat yang digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan.
5. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan Berita
Acara kemajuan pekerjaan penyerahan pertama dan kedua serta formulir-
formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan,
serta keperluan pendaftaran sebagai Bangunan Gedung Negara.
X. MASUKAN
A. INFORMASI
1. Sub bidang usaha yang disyaratkan bagi penyedia jasa untuk dapat
melaksanaan pekerjaan ini adalah :
SI 003 ( Jasa Pelaksanaan Konstruksi Jalan Raya (Kecuali Jalan Layang),
Jalan, Rel Kereta Api, dan Landas Pacu Bandara).
2. Memiliki Sertifikat :
a. Sistem Manajemen Lingkungan;
b. Manajemen Mutu;
c. Sistem Manajemen K3;
Atau Sertifikat SMK3 Perusahaan yang diterbitkan Kementerian Tenaga
Kerja.
Keterangan :
Personil Manajerial melampirkan :
a. Surat Keterangan Pengalaman Kerja / Referensi Kerja
b. Ijazah yang telah dilegalisir
c. SKA/SKT (Sertifikat Ketrampilan) sesuai tabel di atas yang diakreditasi oleh
LPJK (Registrasi, Nama dan Klasifikasi harus jelas)
d. KTP
B. Tenaga Pendukung untuk Pelaksanaan Pekerjaan
Keterangan :
Tenaga Pendukung melampirkan :
a. Surat Keterangan Pengalaman Kerja / Referensi Kerja
b. Ijazah yang telah dilegalisir
c. SKA/SKT (Sertifikat Ketrampilan) sesuai tabel di atas yang diakreditasi oleh
LPJK (Registrasi, Nama dan Klasifikasi harus jelas)
d. KTP
Melampirkan :
a) bukti kepemilikan peralatan (contoh STNK, BPKB, invoice) untuk peralatan
dengan status milik sendiri;
b) bukti pembayaran Sewa Beli (contoh invoice uang muka, angsuran) untuk
peralatan dengan status sewa beli; dan/atau
c) surat perjanjian sewa untuk peralatan dengan status sewa;
Keterangan :
*Alat dan perkakas yang digunakan harus dipastikan telah diberi sistem
perlindungan atau kelengkapan pengaman untuk mencegah paparan (ekspose)
bahaya secara langsung terhadap tubuh pekerja.
1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan pendahuluan merupakan persiapan awal yang wajib dilakukan dalam
melaksanakan suatu pekerjaan. Pada tahap ini, segala izin yang dibutuhkan untuk
proses pembangunan telah diurus serta segala sesuatu yang menyangkut
kelancaran pekerjaan pelaksanaan harus telah disiapkan di lokasi sebelum
melaksanakan pekerjaan (termasuk protokol kesehatan dalam upaya pencegahan
penularan Covid-19 di lingkungan kerja).
3.4.3 Bekisting
- Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
- Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang
akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
- Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan
Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
- Cetakan dibuat dan dirakit bersama perancahnya dengan berbagai
bentuk dengan menggunakan alat bantu, bidang-bidang, batas-batas
dan ukuran dari beton yang diinginkan sebagaimana terlihat pada
gambar-gambar atau seperti ditetapkan Direksi.
- Sebelum pengecoran permukaan dalam cetakan dibersihkan dari
kotoran dan diberi lapisan minyak cetakan agar memudahkan proses
pembongkaran.
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada
Direksi.
- Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “S“.
No. Jenis/Type Pekerjaan Identifikasi Jenis Bahaya dan Resiko K3 Pengendalian Resiko K3
1 Pekerjaan Mobilisasi Pemindahan alat berat dilakukan dengan menggunakan truk trado a. Kecelakaan lalu lintas
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
2 Pekerjaan Tanah dan Timbunan pilihan dari sumber galian. a. Terkena material tajam saat
Geosintetik Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi melakukan penggalian
Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang b. Alat jatuh terkena kaki akibat
akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi. kesalahan memegang alat
Material tanah timbun merupakan material tanah yang didatangkan.
Material timbunan dihamparkan dan dipadatkan menggunakan roda alat
berat.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada
Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar
terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah
kurang maka dilakukan addendum sebelum waktu pelaksanaan berakhir
Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.
Penyiapan Badan Jalan
Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang
akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
Badan jalan dibentuk dengan menggunakan Motor Grader kemudian
dipadatkan dengan :
a. Terkena material tajam saat melakukan penggalian
b. Alat jatuh terkena kaki akibat kesalahan memegang alat menggunakan
Tandem.
Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada
Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar
terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah
kurang maka dilakukan addendum sebelum waktu pelaksanaan berakhir
Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S “.
3 Pekerjaan perkerasan Perkerasan beton semen dengan anyaman tulangan tunggal a. Tangan mengalami iritasi
berbutir dan perkerasan Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini dimulai dilakukan pemasangan akibat adukan beton
beton semen formwork dan profil yang dipasang pada 2 bagian kiri dan kanan jalan b. Beton terkena kaki saat
untuk menjamin dimensi beton sesuai dengan Gambar Rencana. melakukan pengecoran
Material dan alat pencampur beton dipersiapkan, sebaiknya c. Terkena paparan sinar matahari
menggunakan ready mix. saat melakukan pekerjaan
Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan Kurva “ S .
Format Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Peluang (IBPRP)
Persyaratan
Pengendalia
Deskripsi Risiko Pemenuhan Penilaian Tingkat Risiko
n Awal
Peraturan
No.
Nilai Tingkat
Uraian Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya Kemungkina Keparaha
Risiko Risiko
Pekerjaan (Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) n (F) n (A)
(FxA) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Pekerjaan Terjadi kecelakaan Kendaraan lain Peraturan
Mobilisasi lalu lintas tertabrak, tergeser Menteri
karena lebarnya truk Pekerjaan 2 2 4 Kecil
dan sempitnya akses Umum dan
jalan masuk lokasi Perumahan
pekerjaan Rakyat No.
2. Pekerjaan a. Terkena jatuhan Tubuh tertimpa 10/PRT/M/202
Tanah batu dan tanah galian, tertimpa alat 1 Tentang
saat alat berat berat, gangguan Pedoman
melakukan pernafasan akibat Sistem
penggalian dan debu Manajemen 2 2 4 Kecil
membuang galian Keselamatan
b. Alat berat Konstruksi
terguling (SMKK)
Peraturan dan
3. Pekerjaan a. Tangan Tubuh tertimpa ketentuan yang
Perkerasan mengalami iritasi beton, kaki luka dikeluarkan
Beton akibat adukan tertimpa beton, Pemerintah
Semen mortar gangguan pernafasan Daerah
dengan b. Beton terkena akibat debu setempat yang
Anyaman kaki saat bersangkutan
Tulangan melakukan dengan 2 2 4 Kecil
Tunggal penyusunan permasalahan
pengecoran bangunan.
c. Terkena paparan
sinar matahari
saat melakukan
pekerjaan
4. Pekerjaan Kegagalan peralatan Bagian tubuh terluka
lainnya dan kegagalan terkena material atau 2 2 4 Kecil
metode kerja alat kerja
Peserta menyampaikan rencana keselamatan konstruksi sesuai tabel jenis pekerjaan dan
identifikasi bahayanya di bawah ini:
No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya
Pekerjaan Tanah Terkena jatuhan batu dan tanah saat
alat berat melakukan penggalian dan
membuang galian
Maka dengan ini menetapkan bahwa tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi untuk paket pekerjaan sebagaimana dimaksud diatas adalah :
RISIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI KECIL
I. SPESIFIKASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA KONSRUKSI (SMK3)
Keterangan
No. Uraian Satuan Jumlah
Alat Pelindung Kerja
a. Jaring Pengaman (Safety Net);
b. Tali Keselamatan (Life Line); Ls 1,00
Rambu- Rambu
b. Sirine; Bh 1,00
X. PROGRAM KERJA
Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Penguna Jasa,
dan izin pelaksanaan pekerjaan telah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas
yang ditunjuk.