Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DINAS BANGUNAN GEDUNG DAN ASET DAERAH


Jalan Kenari No 56 Yogyakarta 55165  514448, 515866, 562682
EMAIL : dbgad@jogjakota.go.id EMAIL INTRANET : dbgad@intra. jogjakota.go.id
KODE POS 55165

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KEGIATAN

Rehabilitasi Bangunan Pemerintah Bidang Pemerintahan


(Kantor Dinas Pendidikan)

PEKERJAAN
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Rehabilitasi Bangunan Pemerintah Bidang Pemerintahan
(Kantor Dinas Pendidikan)

LOKASI
KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA

TAHUN ANGGARAN 2013


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
1. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang penting dalam
kehidupan manusia oleh karena itu prasarana penunjang
pendidikan harus menjadi prioritas dalam perencanaan
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Salah
satu upaya untuk meningkatkan prasarana pendidikan
yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta adalah
dengan meningkatkan kualitas kantor pelayanan
pendidikan di kota Yogyakarta. Hal ini mencakup proses
pengawasan (Manajemen Konstruksi) dalam pelaksanaan
fisik pembangunan kantor Dinas Pendidikan.
Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk
pekerjaan Manajemen Konstruksi ini dimaksudkan untuk
memberikan arahan bagi konsultan Manajemen
Konstruksi dalam melaksanakan proses pengawasan dan
pengarahan sejak dari perencanaan sampai dengan
pelaksanaan fisik konstruksi dan masa pemeliharaan,
agar berjalan sesuai yang diharapkan dan memenuhi
standar teknis sehingga menjadi tepat guna, tepat mutu
dan tepat sasaran.

2. Maksud dan Tujuan 1. Maksud


Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk
bagi Penyedia Jasa Konsultansi yang memuat masukan,
azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi
dan diperhatikan selanjutnya diinterpretasikan ke dalam
pelaksanaan tugas Manajemen Konstruksi Rehabilitasi
Bangunan Pemerintah Bidang Pemerintahan (Kantor
Dinas Pendidikan)

2. Tujuan
2.2.1 Penyedia Jasa Konsultansi dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik
untuk menghasilkan keluaran yang memadai
sesuai KAK ini.
2.2.2 Sebagai acuan dan informasi bagi para
konsultan yang diundang mengikuti pengadaan
dalam rangka menyiapkan kelengkapan
administrasi, usulan teknis dan usulan biaya
2.2.3 Sebagai acuan dalam evaluasi usulan,
klarifikasi dan negosiasi dengan calon
konsultan terpilih, dasar pembuatan kontrak
dan acuan evaluasi hasil kerja konsultan

3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai adalah diperolehnya hasil


perencanaan teknis yang komprehensif, sesuai dengan
ketentuan teknis yang berlaku.

4. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan di Dinas Bangunan Gedung dan Aset


Daerah Kota Yogyakarta

5. Sumber Pendanaan Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD


Pemerintah Kota Yogyakarta, berdasarkan Keputusan
Kepala Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan
Kota Yogyakarta No. 09/DPA-SKPD/1/2013
tanggal 2 Januari 2013 tentang Pengesahan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Satuan kerja Perangkat Daerah
(DPA-SKPD) yang dibiayai dari APBD Kota Yogyakarta
Tahun Anggaran 2013

6. Nama dan Organisasi Nama Pejabat Pembuat Komitmen:


Pejabat Pembuat Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Rehabilitasi
Komitmen Bangunan Pemerintah Bidang Pemerintahan (Kantor
Dinas Pendidikan)
Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah Kota
Yogyakarta.

Data Penunjang

7. Data Dasar a. Data Legger Bangunan


b. Sertifikat Tanah
c. Advice Planning
d. IMBB Eksisting

8. Standar Teknis a. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa


Konstruksi.
b. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
c. Undang-undang Nomor 23/1997 tentang Lingkungan
Hidup
d. Undang-undang Nomor 28 / 2002 tentang Bangunan
Gedung.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
30/PRT/M/2006, tentang Pedoman teknis Fasilitas dan
Aksesibilitas pada Bangunan dan Lingkungan.
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
20/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Manajemen
Proteksi Kebakaran di Perkotaan
i. Standar Nasional Indonesia SNI 03-1727-1989 tentang
Pedoman perencanaan Pembebanan untuk rumah dan
gedung
j. Standar Nasional Indonesia 03 – 1729 – 2002 tentang
Tata Cara Perencanaan Baja Untuk Gedung.
k. Standar Nasional Indonesia 02 – 1736 – 2000 tentang
Tata Cara Perencanaan Struktur untuk Mencegah
Bahaya Kebakaran Rumah dan Gedung.
l. Standar Nasional Indonesia 03 – 2847 – 2002 tentang
Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung.
m. Standar Nasional Indonesia 03 – 6652 - 2002 tentang
Tata cara perencanaan proteksi bangunan dan
peralatan terhadap sambaran petir.
n. Standar Nasional Indonesia SNI 03-1729-2002 tentang
Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan
gedung.
o. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

9. Referensi Hukum a. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 8 Tahun


2011 tanggal 29 Desember 2011 tentang APBD Kota
Yogyakarta Tahun Anggaran 2012;
b. Peraturan Walikota No. 77 Tahun 2010 tentang
Standarisasi Harga Barang dan Jasa pada Pemerintah
Kota Yogyakarta;
c. Peraturan Walikota No. 72 Tahun 2013 tentang
Analisa Satuan Pekerjaan Konstruksi di Lingkungan
Pemerintah Kota Yogyakarta;
d. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 98 Tahun
2010 tentang Penjabaran APBD Kota Yogyakarta
Tahun Anggaran 2011;

Ruang Lingkup

10. Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan Konsultan Manajemen Konstruksi


meliputi pengendalian waktu, biaya, pencapaian sasaran
fisik (kualitas dan kuantitas), dan tertib administrasi di
dalam Kegiatan Rehabilitasi Bangunan Pemerintah
Bidang Pemerintahan (Kantor Dinas Pendidikan) mulai
dari tahap Persiapan Pekerjaan sampai tahap masa
pemeliharaan berakhir (Penyerahan II) :

1. Tahap perencanaan
a. Mengevaluasi program pelaksanaan kegiatan
perencanaan yang dibuat oleh penyedia jasa
perencanaan;
b. Memberikan konsultansi kegiatan perencanaan,
yang meliputi penelitian dan pemeriksaan hasil
perencanaan dari sudut efisiensi sumber daya dan
biaya, serta kemungkinan keterlaksanaan
konstruksi;
c. Meneliti kelengkapan dokumen perencanaan dan
dokumen pelelangan;
d. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang
terlibat pada tahap perencanaan.

2. Tahap Pelelangan
a. Membantu Pengelola Kegiatan dalam
mempersiapkan dan menyusun program
pelaksanaan pelelangan pekerjaan konstruksi fisik;
b. Membantu Pengelola Kegiatan dalam mendapatkan
penyedia jasa pada proses pelelangan;
c. Membantu menyiapkan draft surat perjanjian
pekerjaan konstruksi fisik.

3. Tahap Konstruksi.
a. Mengadakan evaluasi program kegiatan
pelaksanaan konstruksi fisik yang disusun oleh
penyedia jasa, yang meliputi program pencapaian
konstruksi, penyediaan dan penggunaan tenaga
kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan,
informasi, dana, program Pengendalian kualitas
pelaksanaan, dan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3).
b. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi
fisik, yang meliputi program pengendalian sumber
daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas)
pekerjaan, pengendalian tertib administrasi,
pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
c. Melakukan evaluasi program terhadap
penyimpangan teknis dan manajerial yang timbul,
usulan koreksi program dan tindakan turun tangan,
serta melakukan koreksi teknis bila terjadi
penyimpangan.
d. Melakukan koordinasi antara pihak pihak yang
terlibat dalam pelaksanaan fisik.
e. Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:
1) Memeriksa dan mempelajari dokumen
pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan
dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan,
2) Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan
metode pelaksanaan, serta ketepatan waktu, dan
biaya pekerjaan konstruksi,
3) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi
dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian
volume/ realisasi fisik,
4) Melakukan pengujian-pengujian yang
diperlukan terhadap hasil pekerjaan baik dengan
melalui uji laboratorium maupun dengan
melakukan test-test tertentu yang harus
dilakukan di lapangan sesuai arahan PPK
seperti hammer test, uji bahan dan lain-lain.
5) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan
untuk memecahkan persoalan yang terjadi
selama pekerjaan konstruksi,
6) Mengadakan rapat evaluasi secara berkala, dan
rapat teknis secara rutin, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan
dengan masukan hasil rapat lapangan dan
laporan yang dibuat oleh penyedia jasa,
7) Menyusun berita acara persetujuan kemajuan
pekerjaan untuk pembayaran angsuran,
pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima
pertama dan kedua pekerjaan konstruksi,
8) Meneliti dan menyetujui gambar gambar
pelaksanaan (Shop Drawings) yang dibuat dan
diajukan oleh kontraktor,
9) Meneliti gambar gambar yang telah sesuai
dengan pelaksanaan (As Built Drawings)
sebelum serah terima pertama,
10) Menyusun daftar cacat/ kerusakan sebelum
serah terima pertama, dan mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan,
11) Menyusun HPS/OE untuk pekerjaan tambah
yang diperlukan, bersama-sama dengan
Direksi Teknis,
12) Menyusun back up perhitungan volume,
13) Bersama dengan Konsultan Perencana
menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung,
14) Memberikan penilaian untuk mendapat
persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen
tentang sub kontraktor yang akan dilibatkan
oleh penyedia barang/ jasa,
15) Mengusulkan perubahan-perubahan serta
penyesuaian di lapangan untuk memecahkan
persoalan-persoalan yang terjadi selama
pekerjaan konstruksi,
16) Menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen
konstruksi.

4. Tahap Pengawasan Berkala


Melaksanakan pengawasan secara periodik selama
masa pemeliharaan, sampai dengan Penyerahan II.

11. Keluaran Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Manajemen


Konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini,
minimal meliputi:
1. Pada tahap perencanaan :
a) Revisi uraian program dan kegiatan pengendalian
waktu, mutu, biaya dan administrasi kontrak (bila
ada revisi).
b) Laporan pemeriksaan dokumen perencanaan dan
penyiapan gambar detail/dokumen lelang
c) Laporan hasil konsultansi MK pada kegiatan
perencanaan, dari aspek pengendalian waktu, mutu,
biaya dan administrasi kontrak.

2. Pada tahap Pelelangan


a) Revisi program dan kegiatan pelelangan (bila ada)
b) Bantuan penyiapan surat perjanjian pemborongan.
c) Uraian program dan kegiatan pengendalian waktu,
mutu, biaya dan addministrasi kontrak tahap
konstruksi.

3. Pada tahap Konstruksi.


a) Revisi uraian Program dan Kegiatan Pengendalian
waktu, mutu, biaya, dan administrasi kontrak tahap
pelaksanaan (bila ada revisi).
b) Buku Harian, yang memuat semua kejadian,
perintah/ petunjuk yang penting dari Pejabat
Pembuat Komitmen, Penyedia Jasa Konstruksi,
Konsultan Pengawas
c) Laporan Harian, berisi keterangan tentang :
1). Tenaga kerja
2). Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak
3). Alat-alat
4). Pekerjaan-pekerjaan yang sudah dan sedang
dilaksanakan oleh penyedia jasa konstruksi
5). Waktu pelaksanaan pekerjaan
6). Cuaca.
d) Laporan Mingguan, Bulanan Manajemen
Konstruksi Tahap Pelaksanaan dari aspek
pengendalian waktu, mutu, biaya, dan administrasi
kontrak termasuk setiap lampirannya seperti risalah
rapat lapangan, laporan pengujian, visual lapangan,
kemajuan pekerjaan, surat menyurat dan lain-lain.
e) Dokumen gambar gambar sesuai pelaksanaan dan
kelengkapannya (As Built Drawings) dalam bentuk
cetakan dan softcopy, dilengkapi dengan back up
volumenya.
f) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk
pembayaran angsuran
g) Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita
Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah Kurang.
h) Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as
built drawings) dan Manual peralatan-peralatan
yang dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi
i) Laporan rapat di lapangan (site meeting)
j) Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan
time schedule yang dibuat oleh Penyedia Jasa
Konstruksi.

4. Laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi yang


memuat uraian kegiatan dari tahap perencanaan
sampai tahap konstruksi fisik.
5. Laporan pengawasan berkala yang memuat uraian
kondisi bangunan selama masa pemeliharaan, catatan-
catatan kerusakan dan usulan perbaikannya serta
pengawasan terhadap pelaksanaan perbaikan yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa konstruksi.

12. Peralatan dan Peralatan dan material yang harus disediakan oleh
Material dari Penyedia Jasa Konsultansi adalah:
Penyedia Jasa a. Concrete test hammer
Konsultansi b. Jangka sorong digital (sketmatch)
c. Alat ukur (meteran)
d. Komputer dan kelengkapannya;
e. Kamera;

13. Lingkup Tanggung 1. Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung jawab


Jawab Penyedia Jasa secara profesional atas jasa manajemen konstruksi
yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku
profesi yang berlaku.

2. Secara umum tanggung jawab konsultan Manajemen


Konstruksi adalah menjaga agar kegiatan memiliki
kinerja minimal sebagai berikut :
a. Ketepatan waktu pembangunan satuan kerja sesuai
batas waktu berlakunya anggaran/ waktu yang telah
ditetapkan.
b. Ketepatan biaya pembangunan sesuai batasan
anggaran yang tersedia atau yang telah ditetapkan.
c. Ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai standar
peraturan yang berlaku, sehingga kegiatan
mencapai hasil dan daya guna yang seoptimal
mungkin, memenuhi syarat teknis yang dapat
dipertanggung jawabkan, dan sesuai dengan
dokumen pekerjaan/ pelaksanaan.
d. Ketertiban administrasi kontrak dan pelaksanaan
pembangunan

3. Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung jawab


terhadap kebenaran perhitungan akhir volume hasil
pelaksanaan pekerjaan

4. Konsultan Manajemen Konstruksi ikut bertanggung


jawab terhadap kegagalan konstruksi maupun
kegagalan bangunan

5. Penanggung jawab profesional manajemen konstruksi


adalah tidak hanya konsultan sebagai suatu
perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli
profesional manajemen konstruksi yang terlibat.

6. Secara kontraktual Konsultan Manajemen Konstruksi


(MK) bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat
Komitmen. Dalam kegiatan operasionalnya,
Konsultan Manajemen Konstruksi mendapatkan
bantuan bimbingan teknis dan administrasi dalam
menentukan arah pekerjaan pengendalian/pengawasan
dari Pengelola kegiatan.

14. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan


Penyelesaian penyerahan kedua pekerjaan fisik konstruksi
Kegiatan

15. Personil Penyedia Jasa Konsultansi harus menyediakan tenaga


ahli dan tenaga pendukung yang memenuhi persyaratan
dan disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan ditinjau dari
lingkup (besarnya) kegiatan dan kompleksitasnya. Untuk
Pekerjaan ini, tenaga ahli dan tenaga pendukung yang
harus disediakan oleh Penyedia Jasa Konsultansi adalah
sebagai berikut:
Jumlah Pengalaman
No Posisi Pddk Kualifikasi
Personil minimal (tahun)
A Tenaga Ahli
1 Team leader/Ahli 1 Org S1/S2 Sarjana Teknik 4/2
Sipil Konstruksi Sipil
2 Ahli Struktur 1 Org S1/S2 Sarjana Teknik 3/1
Sipil
3 Ahli Arsitektur 1 Org S1/S2 Sarjana 3/1
Arsitektur
3 Ahli Mekanikal 2 Org S1/S2 Sarjana Teknik 3/1
/Elektrikal Elektro/Listrik
B Tenaga Pendukung
1 Quantity Surveyor 2 Org D3/S1 D3/S1 Teknik 3/1
Sipil/arsitek
2 Pengawas 2 Org D3/S1 Teknik 3/1
Lapangan Arsitektur/Sipil
3 Administrasi 2 Org SLTA/D3 - 3/1
Laporan
16. Laporan Laporan pendahuluan memuat uraian kegiatan dari tahap
Pendahuluan perencanan sampai tahap pelelangan Laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari
kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 8 (delapan) buku
laporan.

17. Laporan Antara Laporan Antara memuat uraian kegiatan pada tahap
konstruksi
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 7 (tujuh)
hari kerja sejak akhir bulan yang bersangkutan,
diterbitkan sebanyak 8 (delapan) buku laporan

18. Laporan Akhir Laporan Akhir mencakup laporan keseluruhan kegiatan


manajemen konstruksi dari tahap perencanaan sampai
dengan serah terima pertama pekerjaan fisik konstruksi.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 7
(tujuh) hari kerja sejak penyerahan pertama, sebanyak 8
(delapan) buku laporan dan cakram padat (compact disc)
(jika diperlukan).

19. Laporan Laporan Pengawasan Berkala/Pemeliharaan memuat


Pengawasan pekerjaan Manajemen Konstruksi yang mencakup
Berkala/Peme keseluruhan kegiatan pada tahap pengawasan berkala
liharaan sampai dengan penyerahan kedua pekerjaan fisik
konstruksi (FHO).
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 7
(tujuh) hari kerja sejak penyerahan kedua, sebanyak 8
(delapan) buku laporan dan cakram padat (compact disc).

Hal-Hal Lain

20. Produksi Dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini
Negeri harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.
Yogyakarta, 2014

Mengetahui Pejabat Pembuat Komitmen


Ka. Bid. Bangunan Gedung dan Ka. Sie. Perencanaan Teknis dan
Perlengkapan Pembangunan Gedung

Agus Tri Haryono Danang Yulisaksono, ST, MT


NIP. 19720306 199603 1 004 NIP. 197907162005011009

Mengetahui
KA. Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah
Kota Yogyakarta

Ir. Hari Setyowacono, MT


NIP. 19640126 199303 1 005

Anda mungkin juga menyukai