BAB II
TINJAUAN UMUM
Lokasi
3. Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan diuraikan dalam pasal 51
ayat (3) Perpres 70 yaitu kontrak yang merupakan gabungan lump sum
dan harga stuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.
4. Kontrak presentase di uraikan dalam pasal 51 ayat (4) Perpres 70 yaitu
merupakan kontrak pengadaan konsultansi jasa lainnya dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Penyedia jasa konsultansi jasa lainya menerima imbalan
berdasarkan persentase dari nilai pekerjaan tertentu,
b. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/ keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan isi kontrak
5. Kontrak terima jadi di uraikan dalam pasal 51 ayat (5) Perpres 70
merupakan kontrak pengadaan barang/ pekerjaan konstruksi jasa
lainnya atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai
dilaksankan.
b. Pembayaran dilakukan berdasarkan hasil penilaian bersama yang
menunjukkan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan
kreteria kinerja yang ditetapakan.
Pada pekerjaan Pembangunan Embung Lanjutan di Kawasan Perkantoran
Kota Pekanbaru ini digunakan system kontrak Harga Satuan.
2.4 Tugas dan Wewenang Unsur Proyek
2.4.1 Pemilik Proyek
Pemilik proyek adalah yang memiliki dan menanggung pembiayaan proyek.
Pemilik proyek pada proyek ini adalah PPK Danau Situ Embung.
Tugas pemilik proyek (owner) adalah:
1. Menyediakan seluruh biaya yang diperlukan selama perencanaan dan
pelaksanaan proyek,
2. Memberikan informasi yang diperlukan oleh konsultan sehubungan
dengan perencanaan proyek,
3. Memberikan pekerjaan dan mengeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK).
Wewenang pemilik proyek adalah:
1. Menempatkan seorang ahli sebagai wakilnya untuk mengawasi
pekerjaan,
2. Menyetujui atau menolak perubahan kerja yang telah disepakati,
3. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek apabila
tidak dapat melaksanakan proyek sesuai kontrak yang telah disepakati.
11
KASATKER
Ir. Yaneidi, MT
PPK. DSE
Dede Irwan, ST
PELTEK PUMK
Elioza, ST Yulia Saputri, SE
Pengawas Lapangan
Djoko Mujiraharjo
Hanik Fauzi, ST
Chief Engineer
Irwany,ST
Pengawas Bidang Sipil
MANAGER LAPANGAN
Hengky Irawan, ST
PEMBIMBING PELAKSANA
Cecep Efendi
PELAKSANA LAPANGAN
Deden Karino
Dari data proyek, setiap unsur organisasi memiliki tugas dan tanggung
jawab masing-masing, yaitu:
1. Kepala Lapangan
Kepala lapangan merupakan pemimpin dari proyek Pembangunan
Embung di Kawasan Perkantoran Kota Pekanbaru. Tugas kepala
lapangan adalah:
a. Mengkoordinir bagian-bagian di bawahnya dan menjamin
pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh
pihak pengguna jasa serta mengoreksi bila ada review design.
b. Mengkoordinir pelaksana penyelesaian keluhan pelanggan dan
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penyelesaian proyek yang
tidak sesuai.
c. Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan terhadap kontrak.
d. Melakukan tindakan koreksi dan pecegahan yang telah
direkomendasikan pengendalian system mutu.
e. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar
mutu yang telah ditetapkan.
f. Membuat laporan-laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan
laporan-laporan lain yang berhubungan dengan bidang tugasnya
g. Berkoordinasi dengan pihak konsultan supervisi, aparat setempat,
serta menyelesaikan masalah-masalah teknis lapangan dengan
pengawas.
h. Membantu bidang administrasi kontrak untuk memeriksa dan
menyetujui tagihan upah mandor, sub kontraktor, dan sewa alat
yang berhubungan dengan prestasi fisik lapangan serta mengajukan
request direksi proyek sebelum pekerjaan dimulai termasuk
koordinasi dengan konsultan supervise.
2. Pembimbing Pelaksana
Tugas Pembimbing pelaksana adalah sebagai berikut:
a. Menjamin bahwa semua isi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK)
akan dipenuhi dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
b. Membantu pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam penyelesaian
administrasi kemajuan proyek. Bantuan ini termasuk
mengumpulkan data proyek seperti kemajuan pekerjaan, kunjungan
pekerjaan, kunjungan lapangan, rapat-rapat koordinasi di lapangan,
data pengukuran kuantitas, dan pembayaran kepada kontraktor.
17
3. Pelaksana Lapangan
Tugas pelaksana lapangan adalah:
a. Menyimpan gambar kerja dengan baik, tidak boleh merubah atau
mencoret tanpa seizin atasan langsung.
b. Melaksanakan kerjaan dengan konsisten sesuai dengan rencana
mutu proyek (instruksi kerja), spesifikasi teknis dari pelanggan, dan
gambar kerja yang diterimanya dengan mengarahkan tukang/ sub
kontraktor dan pekerjaannya hingga didapatkan pekerjaan yang
bermutu, tepat waktu, dan biaya yang seefisien mungkin.
c. Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan.
d. Membuat dan melaksanakan detail program kerja berdasarkan
program harian/ mingguan/ bulanan yang ada serta melaporkan
prestasi kerja ke kepala proyek
19
Pemberi Tugas
SATKER PJSA
2.5 Peralatan
2.5.1 Peralatan Pada Proyek
Spesifikasi alat dan jumlah alat minimum yang dipakai dapat dilihat pada
table dibawah ini:
Tabel 2.1. Peralatan Pekerjaan Pada Proyek
No Jenis Peralatan Jumlah Kapasitas Merk dan Tipe
HITACHI ZX 210
1 Excavator long arm 1 0.45-0.50 M3
LC
2 Excavator Standar Arm 1 0.90-1 M3 HITACHI ZX 210 F
3 Buldozer 1 100-150 HP KOMATSU
4 Vibro Roller 2 5-8 Ton BITELY
5 Vibro Hammer 1 7 Ton TOMEN
6 Concrete Mixer 1 0.35 M3 TIGER
7 Vibrator Roller 1 5 HP
8 Stamper 2 200 Kg MIKASA
9 Theodolite 1 SOKKIA
10 Water Pass 1 SOKKIA
Sumber. PPK Danau Situ Embung, 2016
Retaining wall adalah dinding penahan tanah yang terletak pada sisi pinggir,
pekerjaan retaining wall dimulai dengan melakukan pemasangan tulangan-
tulangan yang diperlukan. Tulangan yang diperlukan adalah tulangan
konvensional yang dipasang ditempat satu persatu. Setelah pemasangan tulangan
selesai, maka dilanjutkan dengan pemasangan bekistingshear wall dan pengecoran
beton. Pengecoran dilakuakan secara bertahap, pengecoran untuk satu bagian
dilakukan sekaligus dengan menggunakan pouring bucket dan tower crane.
Setelah beton dituangkan lalu diadakan pemadatan dengan menggunakan concrete
vibrator. Bekisting kemudian dibuka paling cepat 2 hari.
2.7.7 Pekerjaan Pemancangan
Pekerjaan pemancangan sheet pile adalah:
1. Melakukan perhitungan analisa untuk mengecek kedalaman sheet pile
yang tertanam berdasarkan type sheet pile yang dipakai dan data tanah
hasil cek perhitungan (soil investigation).
2. Pengukuran area pemancangan sheet pile dengan menggunakan
theodolite.
3. Lakukan penumpukan sheet pile sedekat mungkin dengan lokasi
pemancangan sehingga penggunaan crane service dapat diminimalkan.
4. Untuk mendapatkan hasil pemancangan yang lurus dapat dilakukan
dengan pemasangan guide wall terlebih dahulu.
2.7.8 Pekerjaan Geosynthetic Clay Liners (GCL)
Geosynthetic Clay Liners terdiri dari bentonite yang dilapisi oleh geotekstil,
bentonite biasanya diperkuat dengan jahitan, GCL berfungsi sebagai pemisah
antara lapisan tanah dan air. Secara umum berfungsi seperti geomembrane. GCL
bisa menjadi alternatife yang jauh lebih handal dan ekonomis untuk liners
konvensional.
Pekerjaan GCL cukup mudah setelah tanah dipadatkan dan diratakan maka
GCL di bentangkan pada lokasi yang ditinjau sesuai pada gambar rencana.
2.7.9 Pekerjaan Landscaping
Landscaping dalam Bahasa berarti pemandangan. Namun pada proyek
pembangunan embung ini pekerjaan landscaping merupakan rancangan
konstruksi yang dibuat seseindah mungkin untuk kenyamanan masyarakat.
Adapun pekerjaan landscaping pada proyek ini berupa:
1. Pekerjaan pemasangan rumput agar konstruksi ini terlihat lebih indah.
2. Pekerjaan trash rack yang berfungsi agar menyaring sampah-sampah
atau puing-puing agar tidak masuk ke jaringan saluran.
2.8 Pengawasan
26
penyedia jasa dengan cara menyediakan sarana dan prasarana K3 pada lokasi
kegiatan pekerjaan serta pada pekerjaan secara otomatis telah diasuransikan
melalui jamsostek ketenaga kerjaan karena sudah menjadi kewajiban pemilik
tenaga kerja yang diatur dalam peraturan pemerintah.