Anda di halaman 1dari 90

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA


JLN.R.A. KARTINI No. 80, PALU 94112
TELP. (0451) 421060, 421160 FAX (0451) 421060, 421160
Website : www.dinastphsulteng.com E-mail : pertanian@yahoo.com

PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN RUMAH JAGA
WISMA TANI

LOKASI :

Jl Kartini No. 80 A Palu

TAHUN 2021
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
JLN.R.A. KARTINI No. 80, PALU 94112
TELP. (0451) 421060, 421160 FAX (0451) 421060, 421160
Website : www.dinastphsulteng.com E-mail : pertanian@yahoo.com

1. Latar : a. Sehubungan dengan terjadinya gempa bumi yang


Belakang disertai tsunami dan likuifaksi pada tanggal 28
September 2018 di wilayah Sulawesi Tengah yang
merusak sektor sosial sehingga pada tahun 2019 dan
2020 belum sempat di bangun kembali karna
keterbatasan dana yang ada maka pada tahun 2021
adanya dana pembangunan tersebut sehingga perlu
membangun kembali sarana dan prasarana rumah jaga
wisma tani yang rusak berat.
b. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dan
dilengkapi dengan peningkatan Mutu atau Kualitas,
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, dan dapat menjadi teladan bagi
lingkungannya, serta memberi kontribusi positif bagi
perkembangan pembangunan di Indonesia.
c. Setiap bangunan negara harus direncanakan dan
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat
memenuhi spesifikasi teknis bangunan yang layak dari
segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi
bangunan negara.
d. Pemberi jasa konstruksi untuk bangunan negara dan
prasarana lingkungannya perlu mengarahkan secara
baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan
konstruksi yang memadai dan layak diterima menurut
kaidah, norma serta tata laku profesional. Kerangka
Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan Pembangunan
Rumah Jaga Wisma Tani perlu disiapkan secara
matang, sehingga mampu mendorong perwujudan
Rumah Tinggal yang sesuai dengan kepentingan
kegiatan.

2. Dasar Pelaksanaan Pembangunan Rumah Jaga Wisma Tani


Hukum adalah :
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung.
b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2017 tentang Jasa Konstruksi
d. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
e. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor : 22 Tahun 2018 Tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor : 14 Tahun 2020 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
h. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pelaku
Pengadaan Barang/Jasa:
l. Daftar Pelaksanaan Anggaran melalui Kegiatan
Penataan Prasarana Pertanian Dinas Tanaman Pangan
Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2021.

3. Maksud dan : a. Maksud


Tujuan Maksud pengadaan pekerjaan konstruksi untuk
menunjang Pembangunan Rumah Jaga Wisma Tani
yang terdampak bencana.
b. Tujuan
Tujuan pengadaan pekerjaan konstruksi Pembangunan
Rumah Jaga Wisma Tani adalah untuk rumah tinggal
yang terdampak bencana gempa bumi dan likuifaksi pada
tanggal 28 September 2018 di Provinsi SulawesiTengah.

4. Target/Sasar : Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan


an konstruksi : berfungsinya infrastruktur bangunan Rumah
Jaga Wisma Tani yang terdampak bencana untuk sarana
tempat tinggal bagi penjaga/petugas wisama tani/mesjid
di lingkungan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura.
5. Lokasi : Jalan kartini No.80 Kota Palu
Pekerjaan

6. Nama : Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan


Organisasi pengadaan pekerjaan konstruksi:
Pengadaan a. K/L/D/I : Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
Pekerjaan Tengah
Konstruksi b. Satker/SKPD : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Sulawesi Tengah
c. Pengguna Jasa : Ir. Trie Iriany Lamakampali, MM
7. Sumber
: a. Sumber dana: yang membiayai pengadaan pekerjaan
Dana dan
Konstruksi ini adalah Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun
Perkiraan
2021.
Biaya
b. Sumber Dana berasal dari Dana APBD Provinsi Sulawesi
Tengah dan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan ini termasuk
PPN 10 % sebesar: Rp.385.165.000,- (Tiga Ratus Delapan
Puluh Lima Juta Seratus Enam Puluh Lima Ribu
Rupiah) di bebankan pada dana DAU APBD Tahun
Anggaran 2021.

: a. Pekerjaan Konstruksi ini diberikan uang muka paling


8. Tata Cara
tinggi 30 % (tiga puluh perseratus) dari nilai kontrak
Pembayaran
untuk usaha kecil.
b. Jaminan Pelaksanaan :
1) Besar Jaminan Pelaksanaan untuk nilai penawaran
terkoreksi antara 80 % - 100 % dari nilai HPS,
jaminan pelaksanaan sebesar 5 % dari nilai kontrak.
2) Besar Jaminan Pelaksanaan unutuk nilai
penawaran terkoreksi dibawah 80 % dari nilai HPS
atau Pagu Anggaran, jaminan pelaksanaan sebesar
5 % dari nilai HPS atau Pagu Anggaran.
3) Garansi jaminan pelaksanaan melalui garansi
jaminan Bank.
4) Jenis kontrak pada pekerjaan konstruksi ini adalah
jenis kontrak harga satuan.
c. Pembayaran prestasi pekerjaan :
1) Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan
cara termen :
- Termen I 50 % Prestasi Kerja 55 %
- Termen II 75 % Prestasi Kerja 80 %
- Termen III 95 % Prestasi Kerja 100 %
- Termin IV 100 % Selesai Masa Pemeliharaan
2) Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk
mengajukan tagihan prestasi pekerjaan :
- Laporan Kemajuan Pekerjaan
- Berita Acara Kemajuan Pekerjaan

9. Ruang : a. Ruang lingkup pengadaan pekerjaan konstruksi:


Lingkup, - Pekerjaan Persiapan dan Struktur
Lokasi - Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan, - Pekerjaan Elektrikal
Fasilitas - Pekerjaan Mekanikal dan Akhir
Penunjang
b. Lokasi pengadaan pekerjaan konstruksi Pembangunan
Rumah Jaga Wisma Tani.
c. Fasilitas penunjang yang disediakan oleh PPK :
Dokumen perencanaan Pembangunan Rumah Jaga
Wisma Tani.

10. Jangka : 150 hari kalender terhitung sejak Surat Perintah Mulai
Waktu Kerja (SPMK) di terbitkan.
Pelaksanaan
Pekerjaan
11. Masa : 180 hari kalender terhitung setelah serah terima
Pemeliharaan pertama/PHO
12. Masa : 5 Tahun setelah serah terima kedua/FHO
Pertanggung-
Jawaban
Kegagalan
Bangunan
13. Tenaga Ahli/ : Tenaga Ahli
Terampil/ Pengalaman
Lainnya Yang Sertifikat pada pek.
No. Jabatan Kualifikasi
Keterampilan sejenis
Dibutuhkan
1. Site SKT
Manager/ Pelaksana - 0 Tahun
Pelaksana Bangunan
Lapangan Gedung/Pek.
Gedung
2. Petugas K3 Sertifikat - 0 Tahun
Petugas K3

14. Peralatan : Peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan


Yang ini :
Dibutuhkan No Jenis Alat Jumlah Satuan
1 Dump Truck Kapasitas 4M3 2 Unit
2 Concreate Mixer 350 Liter 1 Unit
3 Concreate Vibrator 25mm x 2 m 1 Unit
4 Stamper 1 Unit
5 Mesin Genset 1 Unit
6 Scaffolding (Perancah) 20 Set

Peralatan-peralatan yang dipersyaratkan dengan


melampirkan dengan bukti kepemilikan/bukti sewa.
15. Keluaran/ : Keluaran/produk yang dihasilkan dari pelaksanaan
Produk Yang pengadaan pekerjaan konstruksi : Pembangunan Rumah
Dihasilkan Jaga Wisma Tani.
16. Kompetensi : Kompetensi penyedia yang dibutuhkan:
Penyedia a. Kualifikasi: Usaha Kecil
b. Klasifikasi: Bangunan Gedung
c. Persyaratan Ijin Usaha: IUJK
d. Persyaratan SBU: Sub Klasifikasi Jasa Pelaksana
Konstruksi Bangunan Hunian Tunggal atau Kopel
(BG001).
17. Lain-Lain Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi :
- Laporan Harian
- Laporan Mingguan
- Laporan Bulanan
- Back up Volume Pekerjaan
- Foto 0%, 50% , 100%
- Hasil Uji Lab
- Shop Drawing
- As Built Drawing
18. Pengedalian Peserta wajib merencanakan dan melampirkan dokumen
Resiko dan terkait identifikasi bahaya dan pengendalian risiko untuk
Tingkat meminimalisir/mengurangi tingkat risiko yang ada sampai
Resiko tingkat terendah atau sampai tingkatan yang dapat
Keselamatan ditolerir. Cara pengendalian risiko melalui :
Kerja a. Eliminasi : pengendalian dilakukan dengan cara
menghilangkan sumber daya (hazard).
b. Subtitusi : mengurangi risiko dari bahaya dengan cara
mengganti proses, mengganti input dengan yang lebih
rendah risikonya.
c. Engineering : mengurangi risiko dari bahaya dengan
dengan metode rekayasa teknik pada alat, mesin,
infrastruktur, lingkungan, dan atau bangunan.
d. Administratif : mengurangi risiko bahaya dengan cara
melakukan pembuatan prosedur, aturan pemasangan
rambu (safety sign), tanda peringatan, taraining dan
seleksi terhadap penyedia, material serta mesin, cara
pengatasan, penyimpanan dan pelabelan.
e. Alat Pelindung Diri : mengurangi risiko bahaya dengan
cara menggunakan alat pelindung diri misalnya safety
helmet, masker, sepatu safety, coverall, kacamata
keselamatan, dan alat pelindung diri lainnya yang
sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
METODE PELAKSANAAN PPK :

NO LINGKUP PEKERJAAN METODE PEKERJAAN BAHAYA UTAMA


1. Pekerjaan Persiapan Pekerjaan ini 1. Kecelakaan akibat
dilaksanakan di terkena reruntuhan
beberapa area yang material.
terpisah dan ada 2. Beresiko terluka
beberapa kegiatan ataupun patah tulang.
seperti mobilisasi,
pembongkaran dan
pembuangan bongkaran
bangunan lama serta
pemasangan papan
proyek maupun
bouwplank
2. Pekerjaan Struktur Pekerjaan ini 1. Terluka terkena
Bawah dilaksanakan dengan peralatan kerja.
beberapa kegiatan 2. Tertimpa batu atau
seperti galian dan tertimbun longsoran
urugan kembali tanah material galian.
pondasi serta urugan 3. Terjatuh kelubang
pasir maupun tanah galian.
bawah lantai, 4. Mata terkena debu
pasangan batu 5. material galian atau
pondasi dan urugan.
pekerjaan sloof 6. Badan gatal akibat
terkontaminasi
adukan semen.
7. Kaki terkena ujung
besi.
8. Tangan terkena
mesin pemotong
besi dan gergaji
saat memotong
kayu.
9. Terluka akibat
terkena mesin
pencampur beton
dan spesi (molen).
3. Pekerjaan Struktur Atas Pekerjaan ini 1. Kaki terkena ujung
menggunakan peralatan besi.
yang memungkin kan 2. Tangan terkena
terjadinya kecelakaan mesin pemotong
kerja besi dan gergaji saat
memotong kayu.
3. Resiko luka-luka
akibat terkena mesin
pencampur beton.
4. Pekerjaan Dinding, Pekerjaan ini mencakup 1. Badan gatal akibat
Plesteran, Acian dan pasangan bata, terkontaminasi adukan
Pengecatan plesteran, acian dinding,
semen
pengecatan dinding dan
plafond yang 2. Terjatuh dari
mengunakan bahan ketinggian
serta pekerjaan ini 3. Terluka akibat terkena
dilaksanakan ditempat mesin pencampur spesi
yang cukup tinggi. (molen)
4. Terjatuh dari
ketinggian.
5. Terkena/Terciprat cat
pada mata dan kepala.
6. Terkena Kandungan
bahan kimia lainnya.
5. Pekerjaan Lantai Pekerjaan ini 1. Terluka akibat terkena
menggunakan peralatan mesin pemotong
potong keramik yang keramik.
memungkin kan 2. Gangguan Pernafasan
terjadinya kecelakaan akibat debu.
kerja 3. Mata iritasi terkena
debu material keramik.
6. Pek. Atap dan Pekerjaan ini mencakup 1. Terluka terkena
Plafond Kuda-Kuda, Kap dan peralatan kerja dan
Plafond yang material seng.
mengunakan bahan
2. Tertimpa material baja
serta pekerjaan ini
ringan.
dilaksanakan ditempat
ketinggian. 3. Mata iritasi terkena
debu.
4. Terjatuh dari
ketinggian.
7. Pek. Pintu dan Jendela Pekerjaan ini 1. Terkena alat kerja
menggunakan alat pemotong
potong 2. Terkena percikan
potongan material.
3. Tersengat aliran listrik.
4. Terkena pecahan kaca.
8. Pek. Sanitary dan Fitting Pekerjaan ini dilakukan 1. Terluka akibat kena
untuk sistem klosed, alat kerja pemotong.
keran dan floor drain 2. Terkena percikan
potongan material.

9. Pek. Elektrikal Pekerjaan ini dilakukan 1. Terjatuh dari ketinggian.


terkait dengan sistem 2. Terkena Alat kerja.
kelistrikan elektrikal 3. Tersengat Listrik.
gedung yang dilakukan
dibeberapa ruang.
10. Pek. Mekanikal Pekerjaan ini dilakukan 1. Terluka akibat kena
untuk sistem alat kerja pemotong.
penyediaan air bersih 2. Terkena percikan
maupun penyaluran potongan material.
air bekas pakai atau
air kotor di WC

PENJELASAN PPK SESUAI METODE PELAKSANAAN :


URAIAN TINGKAT
NO IDENTIFIKASI BAHAYA PENJELASAN PPK
PEKERJAAN RISIKO
1. Pekerjaan 1. Kecelakaan akibat Kecil Pekerjaan ini
Persiapan terkena reruntuhan dilaksanakan di
material. beberapa area yang
terpisah dan ada
2. Beresiko terluka
beberapa kegiatan
ataupun patah
seperti mobilisasi,
tulang.
pembongkaran dan
pembuangan
bongkaran
bangunan lama
serta pemasangan
papan proyek
maupun bouwplank
2. Pekerjaan 1. Terluka terkena Kecil Pekerjaan ini
Struktur Bawah peralatan kerja. dilaksanakan
2. Tertimpah batu dengan beberapa
atau tertimbun kegiatan seperti
longsoran galian dan urugan
material galian. kembali tanah
3. Terjatuh pondasi serta
kelubang urugan pasir
maupun tanah
galian.
bawah lantai,
4. Mata terkena pasangan batu
debu material pondasi dan
galian atau pekerjaan sloof
urugan.
5. Badan gatal
akibat
terkontaminasi
adukan semen.
6. Kaki terkena
ujung besi.
7. Tangan terkena
mesin pemotong
besi dan gergaji
saat memotong
kayu.
8. Terluka akibat
terkena mesin
pencampur
beton dan spesi
(molen).
3. Pekerjaan 1. Kaki terkena ujung Kecil Pekerjaan ini
Struktur Atas besi. menggunakan
2. Tangan terkena peralatan yang
mesin pemotong memungkin kan
besi dan gergaji saat terjadinya
memotong kayu. kecelakaan kerja
3. Resiko luka-luka
akibat terkena mesin
pencampur beton.
4. Pekerjaan 1. Badan gatal akibat Kecil Pekerjaan ini
Dinding, terkontaminasi mencakup
Plesteran, Acian adukan semen pasangan bata,
dan Pengecatan plesteran, acian
2. Terjatuh dari
dinding, pengecatan
Ketinggian dinding dan plafond
3. Terluka akibat yang mengunakan
terkena mesin bahan serta
pencampur spesi pekerjaan ini
(molen) dilaksanakan
4. Terjatuh dari ditempat yang
ketinggian. cukup tinggi.
5. Terkena/Terciprat
cat pada mata dan
kepala.
6. Terkena Kandungan
bahan kimia
5. Pekerjaan 1. lainnya.
Terluka akibat Kecil Pekerjaan ini
Lantai terkena mesin menggunakan
pemotong keramik. peralatan ptong
2. Gangguan keramik yang
Pernafasan akibat memungkin kan
debu. terjadinya
3. Mata iritasi terkena kecelakaan kerja
debu material
keramik.
6. Pek. Atap dan 1. Terluka terkena Kecil Pekerjaan ini
Plafond peralatan kerja dan mencakup Kuda-
material seng. Kuda, Kap dan
2. Tertimpa material Plafond yang
baja ringan. menggunakan
3. Mata iritasi terkena bahan serta
debu. pekerjaan ini
4. Terjatuh dari dilaksanakan
ketinggian. ditempat ketinggian.
7. Pek. Pintu dan 1. Terkena alat kerja Kecil Pekerjaan ini
Jendela pemotong. menggunakan alat
2. Terkena percikan potong
potongan material.
3. Tersengat aliran
listrik.
4. Terkena pecahan
kaca.
8. Pek. Sanitary dan 1. Terluka akibat kena Kecil Pekerjaan ini
Fitting alat kerja pemotong. dilakukan
2. Terkena percikan untuk sistem klosed,
potongan material. keran dan floor drain
9. Pek. Elektrikal 1. Terjatuh dari Kecil Pekerjaan ini
ketinggian. dilakukan
2. Terkena Alat kerja. terkait dengan
3. Tersengat Listrik. sistem kelistrikan
elektrikal gedung
yang dilakukan
dibeberapa ruang.
10. Pek. Mekanikal 1. Terluka akibat kena Kecil Pekerjaan ini
alat kerja pemotong. dilakukan
2. Terkena percikan untuk sistem
potongan material. penyediaan air
bersih maupun
penyaluran air bekas
pakai atau air kotor
di WC

PENETAPAN RISIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI :

NO URAIAN KETERANGAN
1. Nama paket pekerjaan Pembangunan Rumah Rumah Jaga Wisma
Tani
2. Nilai paket pekerjaan Rp.385.165.000,- (Tiga Ratus Delapan
Puluh Lima Juta Seratus Enam Puluh Lima
Ribu Rupiah)

3. Lokasi pekerjaan Kota Palu

Maka dengan ini menetapkan bahwa tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi untuk
paket pekerjaan sebagaimana dimaksud di atas adalah KECIL dan dipersyaratkan
Sertifikat Petugas K3 dengan pengalaman 0 (nol) tahun.

Penetapan ini sesuai tabel penetapan tingkat risiko yaitu perkalian antara
kekerapan dan keparahan yaitu penentuan tingkat risiko yang paling tinggi apabila
ada beberapa kriteria tingkat risiko keselamatan konstruksi lebih dari 1
(satu) tingkat risiko keselamatan konstruksi, sesuai peraturan Menteri
Nomor 21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman SMKK pasal 26 ayat 6.
PERHITUNGAN :

Uraian Identifikasi Tingkat


No Kekerapan Keparahan
Pekerjaan Bahaya Risiko
1. Pekerjaan 1. Kecelakaan 2 2 4 (Kecil)
Persiapan akibat terkena (Kecil Untuk
reruntuhan Kemungkinan kecelakaan
terjadi) tenaga hanya
material.
kecelakaan
2. Beresiko yang tidak
terluka menimbulkan
ataupun keadaan
patah tulang. opname, hanya
luka lecet
terkena
material dan
bisa terobati
dengan kotak
K3
2. Pekerjaan 1. Terluka terkena 2 2 4 (Kecil)
Struktur peralatan kerja. (Kecil Untuk
Bawah 2. Tertimpah batu Kemungkinan kecelakaan
atau tertimbun terjadi) tenaga hanya
longsoran kecelakaan
material galian. yang tidak
3. Terjatuh menimbulkan
kelubang galian. keadaan
4. Mata terkena opname, hanya
debu material luka lecet
galian atau terkena
urugan. material dan
5. Badan gatal bisa terobati
akibat dengan kotak
terkontaminasi K3
adukan semen.
6. Kaki terkena
ujung besi.
7. Tangan terkena
mesin pemotong
besi dan gergaji
saat memotong
kayu.
8. Terluka akibat
terkena mesin
pencampur
beton dan
spesi (molen).
3. Pekerjaan 1. Kaki terkena 2 2 4 (Kecil)
Struktur ujung besi. (Kecil Untuk
Atas 2. Tangan terkena Kemungkinan kecelakaan
mesin pemotong terjadi) tenaga hanya
besi dan gergaji kecelakaan
saat yang tidak
memotong kayu. menimbulkan
3. Resiko luka- keadaan
luka akibat opname, hanya
luka lecet
terkena mesin
terkena
pencampur material dan
beton. bisa terobati
dengan kotak
K3

4. Pekerjaan 1. Badan gatal 2 2 4 (Kecil)


Dinding, akibat (Kecil Untuk
Plesteran, terkontaminasi Kemungkinan kecelakaan
Acian dan terjadi) tenaga hanya
adukan semen
Pengecatan kecelakaan
2. Terjatuh dari yang tidak
Ketinggian menimbulkan
3. Terluka akibat keadaan
terkena mesin opname, hanya
pencampur luka lecet
spesi (molen) terkena
material dan
4. Terjatuh dari
bisa terobati
ketinggian.
dengan kotak
5. Terkena/Tercipr K3
at cat pada
mata dan
kepala.
6. Terkena
Kandungan
bahan kimia
lainnya.
5. Pekerjaan 1. Terluka akibat 2 1 2 (Kecil)
Lantai terkena mesin (Kecil Untuk
pemotong Kemungkinan kecelakaan
keramik. terjadi) tenaga hanya
2. Gangguan kecelakaan
Pernafasan yang tidak
akibat debu. menimbulkan
3. Mata iritasi keadaan
terkena debu opname, hanya
material luka lecet
keramik. terkena
material dan
bisa terobati
dengan kotak
K3

6. Pek. Atap 1. Terluka terkena 2 2 4 (Kecil)


dan peralatan kerja (Kecil Untuk
Plafond dan material Kemungkinan kecelakaan
seng. terjadi) tenaga hanya
2. Tertimpa kecelakaan
material balok. yang tidak
3. Mata iritasi menimbulkan
terkena debu keadaan
4. Terjatuh dari opname, hanya
ketinggian luka lecet
terkena
material dan
bisa terobati
dengan kotak
K3

7. Pek. Pintu 1. Terkena alat 2 1 2 (Kecil)


dan kerja (Kecil Untuk
Jendela pemotong. Kemungkinan kecelakaan
2. Terkena terjadi) tenaga hanya
percikan kecelakaan
potongan yang tidak
material. menimbulkan
3. Tersengat keadaan
aliran listrik. opname, hanya
4. Terkena luka lecet
pecahan kaca. terkena
material dan
bisa terobati
dengan kotak
K3
8. Pek. 1. Terluka akibat 2 1 2 (Kecil)
Sanitary kena (Kecil Untuk
dan Fitting alat kerja Kemungkinan kecelakaan
pemotong. terjadi) tenaga hanya
2. Terkena kecelakaan
percikan yang tidak
potongan
menimbulkan
material.
keadaan
opname, hanya
luka lecet
terkena
material dan
bisa terobati
9. Pek. 1. Terjatuh dari 2 (Kecil dengan 2 kotak 4 (Kecil)
Elektrikal ketinggian. Kemungkinan K3
Untuk
2. Terkena Alat terjadi) kecelakaan
kerja/obeng. tenaga hanya
3. Tersengat kecelakaan
Listrik yang tidak
menimbulkan
keadaan
opname, hanya
luka lecet
terkena
material dan
bisa terobati
dengan kotak
K3
10. Pek. 1. Terluka akibat 2 (Kecil 2 4 (Kecil)
Mekanikal kena alat kerja Kemungkinan Untuk
pemotong. terjadi) kecelakaan
2. Terkena tenaga hanya
percikan kecelakaan yang
potongan
tidak
material.
menimbulkan
keadaan
opname, hanya
luka lecet
terkena material
dan bisa
terobati dengan
kotak K3

PENETAPAN TINGKAT RISIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI : KECIL

Pengguna Anggaran

Ir. TRIE IRIANY LAMAKAMPALI, MM


PEMBANGUNAN RUMAH PENJAGA
Pembina Utama Madya
NIP. 19620323 199003 2 004
WISMA TANI DAN PENJAGA MASJID/
TPA
BAB I
SYARAT – SYARAT UMUM DAN TEKNIS

PASAL 1
UMUM

1.1 Selain mengacu pada ketentuan-ketentuan tentang persyaratan umum dalam


pembangunan, juga harus mengacu pada persyaratan teknis dari Standar Nasional Indonesia
(SNI).

1.2 Secara umum persyaratan teknis mengacu ketentuan dalam Keputusan Menteri PU
Nomor. 441/KPTS/1998 tentang persyaratan teknis bangunan gedung, Keputusan Menteri PU
nomor 468/KPTS/1998 tentang persyaratan teknis aksesibilitas pada bangunan umum dan
lingkungan dan Keputusan Menteri PU. Nomor 10/KPTS/2000 tentang ketentuan teknis
pengamanan terhadap bahaya kebakaran bangunan gedung dan lingkungan.

PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN

2.1 Uraian Pekerjaan


2.1.1 Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020 dengan
bentuk dan ukuran seperti yang ditunjukan pada gambar dan dokumen lainnya.
2.1.2 Selain pekerjaan utama yang disebut diatas, maka Kontraktor wajib melaksanakan
pekerjaan lain yang merupakan pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mendukung
terlaksananya pekerjaan tersebut atas biaya kontraktor, misalnya :
a. Membuat papan nama pekerjaan.
b. Pagar Pengaman Proyek.
c. Mobilisasi Material
d. Quality Control.
e. Gambar Shop Drawing.
f. Gambar As Built Drawing.
g. Foto Dokumentasi.
h. Keselamatan kerja dalam hal ini Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
2.1.3 Pekerjaan-pekerjaan yang tidak disebutkan satu persatu, tetapi merupakan suatu kesatuan
sistem yang tak bisa dipisahkan.
2.2 Sarana Bekerja Dan Tata Cara Pelaksanaan
2.2.1 Untuk kelancaran pekerjaan Kontraktor harus menyediakan pelaksana yang dianggap
memadai sebagai penanggung jawab penuh dan dengan wewenang penuh dilapangan.
Pelaksana harus memenuhi kualifikasi minimal sebagai Tenaga Ahli yang berpengalaman
dalam Peningkatan/Pembangunan Gedung yang ditunjukkan dalam Curriculum Vitae yang
bersangkutan. Kontraktor harus mengajukan Curriculum Vitae Site Manager yang bersangkutan
untuk memperoleh persetujuan tertulis dari Direksi. Direksi Proyek/Konsultan Pengawas
berhak untuk menolak/meminta agar personil Site Manager dan Personil Kontraktor lainnya
diganti jika ternyata dianggap tidak memenuhi kualifikasi atau tidak cakap didalam bekerja
sama membentuk team work demi suksesnya proyek ini.

2.2.2 Kontraktor harus menyediakan semua peralatan yang nyata-nyata diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Direksi berhak meminta kepada Kontraktor untuk mengadakan
peralatan pembantu pekerjaan yang dianggap perlu untuk menjamin kecepatan, mutu
dan ketepatan pekerjaan. Semua biaya mobilisasi dan sewa pakai peralatan
dianggap telah diperhitungkan dalam penawaran Kontraktor. Sebagai gambaran, peralatan
minimal yang harus digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
a. Dump Truck/Light Truck
b. Concrete Mixer
c. Concrete Vibrator
d. Water Tank
e. Mesin pompa
f. Mesin Genset
g. Alat pemadat ( stamper )
h. Scaffolding ( Perancah )
i. Peralatan Tukang Batu
j. Peralatan Tukang Kayu
k. Peralatan Tukang Besi
l. Peralatan Instalasi Listrik
Jenis, jumlah kondisi dan pemilikan alat-alat harus tercermin dalam lampiran penawaran
kontraktor.

2.2.3 Kontraktor wajib meneliti situasi Tapak-Job Site dan hal lain yang dapat mempengaruhi
penawaran, itu sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib melakukan survey ulang
guna (MC-0) memperoleh akurasi data yang up to date. Kelalaian atau kekurang telitian
Kontraktor dalam hal ini tidak dapat diajukan sebagai alasan untuk mengajukan claim.
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam Spesifikasi Teknis, Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasan, Berita
Acara Rapat Lapangan, serta petunjuk dari Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan
Tim Teknis Pengelola Proyek.

2.2.4 Dalam melaksanakan pekerjaan Kontraktor wajib melakukan pendekatan dengan Masyarakat
dan Pegawai dilingkungan setempat untuk memperoleh dukungan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini.

2.2.5 Selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kontraktor diharuskan mengatur dan memanejeri
kegiatan konstruksi agar aktifitas perkantoran dilingkungan Kantor Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah tidak terganggu, atau dapat didiskusikan dengan
pengguna jasa dalam hal ini Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah.

PASAL 3
PERSYARATAN KHUSUS

3.1 Standar-Standar Yang Berlaku


Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam Persyaratan Normalisasi Indonesia (NI),
Standardisasi Nasional Indonesaia (SNI) dan peraturan-peraturan setempat lainnya yang
berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu :
3.1.1 SK.SNI.T-15-1991-03
Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.

3.1.2 SK.SNIS-04-1989-F SK.SNIS-05-1989-F SK.SNIS-06-1989-F Tentang


Spesifikasi Bahan Bangunan
3.1.3 American Society For Testing & Materials (ASTM)
3.1.4 Standar Industri Indonesia (SII)
3.1.5 AV 1941/SU 41 : Algemene Voorwarden Voor De Uitvoering Bij Aanneming Van
Openbare Werken.
3.1.6 American Institute of Steel Construction (AISC)
3.1.7 American Welding Society (AWS)
3.1.8 Petunjuk-petunjuk dari Direksi/Pengawas Lapangan
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar
yang tersebut diatas, maupun standarstandar Nasional lainnya maka
diberlakukan standar Internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan
tersebut atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar persyaratan teknis
dari negara-negara asal bahan pekerjaan yang bersangkutan.
3.1.9 Dokumen Lelang berupa gambar rencana kerja dan Spesifikasi Teknis.
3.1.10 Berita Acara Aanwijzing
3.1.11 Berita Acara Rapat Lapangan
3.1.12 Perintah tertulis Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas yang disampaikan
pada Buku Harian Lapangan atau surat resmi.
3.1.13 Brosur resmi (user manual) dari produsen yang materialnya digunakan.
3.1.14 Semua material yang akan digunakan harus mendapat izin/persetujuan
tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas yang diaplikasikan dalam bentuk
“Surat Persetujuan Bahan”. Material yang masuk tanpa persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas adalah tanggung jawab Kontraktor dan Direksi
berhak untuk menolak atau memerintahkan pembongkaran dan tidak diprogres.
3.1.15 Semua material yang masuk kedalam area proyek (digudang dan dilapangan
terbuka) tidak bisa dikeluarkan dari area proyek tanpa izin dari Direksi
Proyek/Konsultan Pengawas.
3.1.16 Semua pekerjaan hanya bisa dilaksanakan atas izin dari Direksi / Konsultan
Pengawas yang diaplikasikan dalam bentuk “Surat Ijin Kerja”. Pekerjaan
yang dilaksanakan tanpa izin Direksi/Konsultan Pengawas adalah tanggung
jawab Kontraktor dan tidak akan diprogres.

3.2 Ukuran Dan Patokan


Ukuran-ukuran dalam pekerjaan ini menggunakan sistem metrik, sebagai peil + 0,00
(datum line) dari pekerjaan ini mengikuti peil pada pekerjaan yang telah ditentukan.
Apabila Beanc Mark (BM) yang dipasang berubah letak atau rusak maka dibawah
pengawasan Konsultan Pengawas, Kontraktor wajib membuat BM yang baru, dimana BM
yang dibuat harus kokoh/kuat dan tidak bergerak selama masa pelaksanaan. Kontraktor
wajib menambahkan jika diperlukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Selama
pelaksanaan pekerjaan, surveyor/juru ukur Kontraktor harus selalu standby di Job Site
lengkap dengan peralatannya. Semua pekerjaan yang akan dimulai harus diukur bidik
ulang sebelum diizinkan secara tertulis oleh Direksi untuk dilaksanakan.
PASAL 4
PAGAR PENGAMAN DAN PAPAN NAMA PROYEK

4.1 Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor lebih dulu membuat pagar untuk pengaman,
atas biaya kontraktor.
4.2 Papan Nama Proyek dipasang sesuai dengan petunjuk direksi dan menjadi beban
Kontraktor dan telah diperhitungkan dalam penawaran kontraktor, dimana dalam papan
proyek setidaknya memuat Nama Pekerjaan, Nama Pelaksana Pekerjaan (Kontraktor),
Nama Konsultan Perencana, Nama Konsultan Pengawas/Supervisi, Nilai Pekerjaan Dalam
Bentuk Rupiah, Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan, Sumber Dana yang Digunakan
Apakah APBN atau APBD, atau Lainnya, Lokasi Pekerjaan, DLL.

PASAL 5
PEKERJAAN PERSIAPAN

5.1 Sebelum Pekerjaan Dimulai


Kontraktor harus melaksanakan pembersihan lapangan sebelum memulai pekerjaan
sehingga semua kotoran, puing-puing, sampah, rumput, batang kayu dan lain-lain tidak
ada lagi di Job Site. Dengan demikian seluruh Job Site terlihat dengan jelas. Demikian pula
seluruh bekas pondasi, baik dari kayu maupun pasangan batu atau beton harus
dicabut/dibersihkan.

5.2. Setelah Pekerjaan Selesai


Setelah pekerjaan selesai sebelum diadakan penyerahan pekerjaan kepada Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan, Kontraktor harus membersihkan seluruh site dari segala macam kotoran,
puing-puing dan semua peralatan yang digunakan selama masa konstruksi. Kotoran-kotoran
tersebut harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan sehingga bila hal ini belum diselesaikan
secara tuntas, maka pekerjaan tidak akan dianggap selesai 100 (seratus) %.

5.3 Selama Pekerjaan Berlangsung


5.3.1 Kontraktor bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian job site selama
pekerjaan berlangsung.
5.3.2 Kontraktor bertanggung jawab atas kebersihan jalan raya yang dilalui oleh
kendaraan yang mengangkut material dari dan ke job site.
5.3.3 Kontraktor bertanggung jawab atas kelancaran lalu lintas umum di sekitar job site.
5.3.4 Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan jalan raya di sekitar job site yang
jelas-jelas diakibatkan oleh kegiatan Kontraktor.
5.3.5 Kontraktor harus berupaya sedemikian rupa, sehingga selama masa pelaksanaan,
bangunan-bangunan disekitar pekerjaan tidak mengalami kerusakan. Kontraktor
harus menangani hingga tuntas semua claim dari tetangga akibat pelaksanaan
pekerjaan ini.
5.3.6 Kontraktor harus menjamin bahwa selama pekerjaan berlangsung Perkantoran tidak
tergannggu.
5.3.7 Kebersihan yang dimaksud dalam pasal ini meliputi :
5.3.7.1 Kebersihan terhadap kotoran-kotoran yang ditimbulkan oleh sisa- sisa
pembuangan berbagai jenis sampah.
5.3.7.2 Kebersihan terhadap jenis kotoran-kotoran yang disebabkan
oleh sampah sisa-sisa bahan bangunan, pecahan-pecahan batu bata
dan serpihan kayu, dll.
5.3.7.3 Kebersihan dalam arti kata kerapihan pengaturan material dan
peralatan sehingga menunjang mobilisasi pelaksanaan di job site.

5.4 Gudang Material


Kontraktor wajib membuat gudang material dan peralatan, Gudang tersebut terutama
dimaksudkan untuk penyimpanan material dan peralatan yang memerlukan perlindungan
dari alam ataupun terhadap pencurian.

5.5 Generator Set & Penyediaan Air Sementara


5.5.1 Genset.
Untuk keperluan perlengkapan pada malam hari dan untuk keperluan
bekerja, Kontraktor wajib menyediakan dan mengoperasikan satu set
Generator dengan kapasitas sesuai keperluan
5.5.2 Untuk keperluan pekerja dan Direksi, Kontraktor wajib menyediakan
Tempat penampungan air yang bersih. Kualitas air harus memenuhi syarat
Kesehatan sesuai standar WHO. Kontraktor bertanggung jawab
sepenuhnya akan akibat yang timbul dari pemakaian air yang tidak memenuhi
syarat tersebut.
5.6 Jalan Masuk Sementara

Jika dianggap perlu, direksi berhak memerintahkan Kontraktor untuk membuat jalan
masuk sementara yang memungkinkan kelancaran pemasukan material dan
sebagainya. Sejauh mungkin jalan masuk sementara tersebut, dapat
ditingkatkan sebagai jalan yang memang menjadi bagian dari lingkup pekerjaan
Kontraktor.

PASAL 6
METODE PELAKSANAAN DAN GAMBAR KERJA

6.1 Metode Pelaksanaan

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor yang diwakili oleh Site Manager
harus memberikan rencana tertulis mengenai Metode Pelaksanaan. Metode
pelaksanaan harus dipresentasikan dihadapan Direksi, Konsultan Perencana dan konsultan
pengawas. Hasil dari presentasi metode pelaksanaan setelah disetujui bersama oleh
Direksi, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas merupakan keputusan yang mengikat
didalam pelaksanaan pekerjaan ini.

6.2 Gambar Kerja


6.2.1 Kontraktor wajib membuat gambar kerja/shop drawing atas rencana pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
6.2.2 Direksi pekerjaan dan Konsultan Pengawas, berhak untuk memerintahkan
Kontraktor untuk membuat gambar kerja (shop drawing) atas bagian-bagian
pekerjaan yang memerlukan penjelasan lebih detail.
6.2.3 Pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud baru bisa dilaksanakan jika shop drawing
telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Konsultan Pengawas, yang ditandai
dengan “tanda tangan” diatas gambar tersebut.
BAB II
SYARAT – SYARAT PEKERJAAN STRUKTUR

PASAL 1
PEKERJAAN STRUKTUR BETON

1.1 Persyaratan Mutu.


1.1.1 Mutu Beton.
Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus
mempunyai mutu karakteristik minimal, sebagai berikut :
a. Pondasi Pelat Beton setempat : K-225
b. Sloof Beton : K-225
c. Kolom Beton : K-225
d. Ring Balok : K-225
e. Pelat Lantai : K-225
f. Tangga Beton : K-225
g. Kolom Praktis : K-175
h. Adukan Beton.

Adukan beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini


harus Beton Readymix, kecuali ada pertimbangan lain pada bagian-
bagian tertentu dapat menggunakan beton konvensional yang sebelumnya
sudah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/Konsultan Pengawas.

i. Lantai Kerja
Seluruh beton untuk lantai kerja adalah beton rabat dengan campuran 1pc :
3ps : 5kr.

1.1.2 Mutu Besi Tulangan


a. Tulangan baja harus mempunyai diameter yang sesuai dengan gambar
rencana dan bebas dari karat. Semua dimensi/ukuran besi tulangan
yang akan digunakan merupakan dimensi sebenarnya sesuai
keterangan gambar atau berdasarkan pada Standar Nasional Indonesia
(SNI), rekomendasi kami tidak ada toleransi untuk dimensi besi.
b. Besi untuk tulangan penyimpanannya harus bebas dari kontaminasi
langsung dengan udara, tanah lembab, aspal, olie (minyak) dan gemuk.
Pengikat tulangan beton harus menggunakan kawat beton yang berukuran
garis tengah minimal 1 mm.
1.2 Persyaratan Bahan Beton
1.2.1 Semen.
a. Semua semen harus Semen Portland yang disesuaikan dengan persyaratan
dalam Peraturan Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type 1
atau standar Inggris BS 12.
b. Mutu semen yang memenuhi syarat dan dapat dipakai adalah GRESIK,
TONASA, TIGA RODA dan HOLCIM serta memenuhi persyaratan NI-8.
Pemilihan salah satu merk semen adalah mengikat dan dipakai untuk
seluruh pekerjaan.
c. Pemeriksaan Konsultan Pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan
dalam gudang pada setiap waktu sebelum dipergunakan. Kontraktor harus
bersedia untuk memberi bantuan yang dibutuhkan oleh Konsultan Pengawas
untuk pengambilan contoh- contoh tersebut. Semen yang tidak dapat diterima
sesuai pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas, harus tidak dipergunakan
atau diafkir. Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah
dipergunakan untuk beton, maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan
untuk membongkar beton tersebut dan diganti dengan memakai semen yang
telah disetujui atas beban Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan semua
semen-semen dan beton yang dibutuhkan untuk pemeriksaan atas biaya
Kontraktor.
d. Tempat Penyimpanan

• Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk


semen, dan setiap saat harus terlindung dengan cermat terhadap
kelembaban udara. Tempat penyimpanan tersebut juga harus
sedemikian rupa agar memudahkan waktu pengambilan.

• Gudang penyimpanan harus berlantai kuat dibuat dengan jarak


minimal 30 cm. dari tanah, harus cukup besar untuk dapat memuat
semen dalam jumlah cukup besar sehingga kelambatan atau kemacetan
dalam pekerjaan dapat dicegah dan harus mempunyai ruang lantai
yang cukup untuk menyimpan tiap muatan truk semen secara terpisah-
pisah dan menyediakan jalan yang mudah untuk mengambil contoh,
menghitung zak- zak dan memindahkannya. Semen dalam zak tidak boleh
ditumpuk lebih tinggi dari 2 meter.
• Untuk mencegah semen didalam zak disimpan terlalu lama sesudah
penerimaan, Kontraktor hendaknya mempergunakan semen menurut
urutan kronologis yang diterima di tempat pekerjaan. Tiap kiriman
semen harus disimpan sedemikian rupa sehingga mudah dibedakan
dari kiriman lainnya. Semua zak kosong harus disimpan dengan rapih dan
diberi tanda yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
• Timbangan-timbangan yang baik dan teliti harus diadakan
oleh Kontraktor untuk menimbang semen didalam gudang dan di lokasi
serta harus dilengkapi segala timbangan untuk untuk keperluan
penyelidikan.
• Kontraktor harus menyediakan penjaga yang cakap, untuk mengawasi
gudang-gudang semen dan mengadakan catatan- catatan yang cocok
dari penerimaan dan pemakaian semen seluruhnya.
• Tembusan dari catatan-catatan harus disediakan untuk Konsultan
Pengawas bila dikehendakinya, jumlah dari semen yang digunakan
selama hari itu ditiap bagian pekerjaan.

1.2.2 Pasir dan kerikil


a. Kontraktor harus mengangkut, membongkar, mengerjakan dan menimbun
semua pasir dan kerikil. Segala cara yang dilaksanakan oleh Kontraktor
untuk pembongkaran, pemuatan, pengerjaan dan penimbunan pasir dan
kerikil harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
b. Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas. Kontraktor harus membersihkan
bahkan memperbaiki saluran buangan disemua tempat penimbunan
dan harus mengatur semua pekerjaan penimbunan pasir dan kerikil
sedemikian rupa sehingga timbulnya pemisahan dan pencampuran
antara pasir dan kerikil akan dapat dihindari dan bahan yang
ditimbun tidak akan tercampur tanah atau bahan lain pada waktu ada
banjir atau air rembesan.

Kontraktor diminta untuk menanggung sendiri segala biaya untuk


pengolahan kembali pasir dan kerikil yang kotor karena timbunan yang
tidak sempurna dan lalai dalam pencegahan yang cukup. Pasir dan kerikil
tidak boleh dipindah-pindah dari timbunan, kecuali bila diperlukan untuk
meratakan pengiriman berikutnya.
c. Pasir

• Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan bangunan ini adalah pasir
alam yaitu pasir yang dihasilkan dari sungai atau pasir alam lain yang
didapat dengan persetujuan Konsultan Pengawas.

• Persetujuan untuk sumber-sumber pasir alam tidak


dimaksudkan sebagai persetujuan dasar ( pokok ) untuk semua bahan
yang diambil dari sumber tersebut. Kontraktor harus bertanggung
jawab atas kualitas tiap jenis dari semua bahan yang dipakai dalam
pekerjaan. Kontraktor harus menyerahkan pada Konsultan
Pengawas sebagai bahan pemeriksaan pendahuluan dan persetujuan,
contoh yang cukup, seberat 15 kg. dari pasir alam yang diusulkan untuk
dipakai, sedikitnya 14 hari sebelum diperlukan.

• Timbunan pasir alam harus dibersihkan dari semua tumbuh-


tumbuhan dan dari bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki. Segala
macam tanah pasir dan kerikil yang tidak dapat dipakai, harus
disingkirkan. Timbunan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga tidak merugikan kegunaan dari timbunan.

• Pasir harus halus, bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan kecil


dan lunak dari tanah liat, mika dan hal-hal yang merugikan dari substansi
yang merusak, jumlah prosentase dari segala macam subsansi
yang merugikan, beratnya tidak boleh lebih dari 5% berat pasir.
• Pasir harus mempunyai “modulus kehalusan butir“ antara 2 sampai
32, atau jika diselidiki dengan saringan standar harus sesuai dengan
standar Indonesia untuk beton atau dengan ketentuan sebagai berikut
:

Saringan No. Persentase satuan timbangan


tertinggal di saringan
4 0 - 15
8 6 - 15
16 10 - 25
30 10 - 30
50 15 - 35
Jika persentase satuan tertinggal dalam saringan no. 16 adalah
15% atau kurang, maka batas maksimum untuk persentase satuan
dalam saringan no. 8 dapat naik sampai 20%.

d. Agregat Kasar ( Kerikil )

• Agregat kasar harus didapat dari sumber yang telah disetujui.


Ini dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-
batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu.
• Kebersihan dan mutu
Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang halus,
mudah pecah, tipis atau yang berukuran panjang, bersih dari
alkali, bahan-bahan organis atau dari substansi yang merusak dalam
jumlah yang merugikan. Besarnya persentase dari semua substansi
yang merusak tidak boleh mencapai 3 (tiga) persen dari beratnya.
Agregat kasar harus berbentuk baik, keras, padat, kekal dan tidak
berpori. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka agregat kasar
harus dicuci.
• Gradasi
Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada
antara
5 mm. sampai dengan 25 mm. dan harus memenuhi syarat- syarat
sebagai berikut :

- Sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 6 % berat.


- Sisa di atas ayakan 4 mm harus berkisar antara 90% dan 98% berat.
- Selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang
berurutan, adalah maksimum 60% dan minimum 10% berat serta
harus menyesuaikan dengan semua ketentuan- ketentuan yang
terdapat di NI-2 PBI-1971.

Agregat kasar harus sesuai dengan spesifikasi ini dan jika diperiksa
oleh Konsultan Pengawas ternyata tidak sesuai dengan ketentuan
gradasi, maka Kontraktor harus menyaring kembali atau mengolah
kembali bahannya atas bebannya sendiri, untuk menghasilkan agregat
yang dapat disetujui Konsultan Pengawas.
1.2.3 Air

Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi / mortar dan spesi injeksi harus
bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik basah, garam dan
kotoran-kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak. Air tersebut harus
diuji di Laboratorium pengujian yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas
untuk menetap-kan sesuai tidaknya dengan ketentuan-ketentuan yang ada di
dalam PBI-1971 untuk bahan campuran beton.

1.2.4 Cetakan ( bekisting )

a. Bekisting untuk seluruh struktur bangunan ini memakai kayu. Bekisting


tersebut harus diperkuat dengan rangka kayu ukuran 5/7, 6/10, 6/12 dan
sebagainya, untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang
sempurna, atau dari bahan lain yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas / Konsultan Perencana.
b. Steiger / penyangga bekisting harus terdiri dari pipa-pipa besi standar
pabrik (schafolding) atau kayu balok dan tidak diperkenankan memakai
bambu.
1.2.5 Waterstop

Waterstop harus dipasang disetiap penghentian pengecoran untuk bagian-bagian


yang harus kedap air, yaitu antara lain pelat atap, lantai toilet dan tempat-tempat
basah lainnya sesuai dengan Gambar Kerja. Waterstop yang digunakan adalah
SUPERCAST SW 10 merk FOSROC atau setara, tipe disesuaikan dengan posisi
joint dengan minimum lebar 20 cm.

1.2.6 Bonding Agent

Dipergunakan pada elemen-elemen beton yang harus disambungkan/dicor


secara terputus, untuk mendapatkan sistem struktur yang kokoh sesuai dengan
desain dan perhitungannya.
Bonding agent yang dipergunakan adalah NITOBOND PVA merk FOSROC
atau setara berupa material liquid berwarna putih terbuat dari bahan polymer
acrylic digunakan pada sambungan pengecoran beton lama dan baru khusus
untuk daerah kering. Cara pemakaian bonding agentnya harus sesuai petunjuk
pabrik.
1.2.7. Admixture

a. Admixture / hardener dipergunakan apabila keadaan memaksa untuk


mempercepat pengerasan beton. Bahan Admixture yang dipakai adalah
SIKAMENT 520 merk SIKA atau setara dengan takaran 0,8% dari berat
semen. Takaran yang lain dapat digunakan untuk mendapatkan kekuatan
maksimal dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas / Perencana.

b. Retarder digunakan untuk memperlambat waktu setting beton (initial set),


dimana bila waktu pengiriman beton dari Batching Plant ke proyek dan sampai
dengan waktu penuangan beton memerlukan waktu lebih dari 1
(satu) jam. Bahan retarder yang dipergunakan adalah CONPLAST
RP264M2 merk FOSROC atau setara dengan takaran 0,20 – 0,60 liter per
100 kg. semen. Pencampuran dilakukan di Batching Plant.

c. Superplasticizer digunakan untuk membuat beton lebih plastis dan


mencapai kekuatan awal yang lebih tinggi (high early strength). Bahan
plasticizer adalah CONPLAST SP 430D merk FOSROC atau setar dengan
takaran 0,60 –2,00 liter per 100 kg. semen. Pencampuran dilakukan di
dalam mixer sebelum beton dituang ke dalam cetakan.

1.3 Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Beton


1.3.1 Kelas dan Mutu Pekerjaan Beton
a. Kelas dan mutu dari beton harus sesuai dengan Standar Beton Indonesia NI-2
PBI-1971. Bilamana tidak ditentukan lain, kuat tekan dari beton adalah selalu

kekuatan tekan hancur dari contoh kubus yang bersisi 15 cm. (0,003375 m3) diuji
pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari.
b. Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah dengan persyaratan bahwa
hasil pengujian benda-benda uji harus memberikan hasil σ’bk (kekuatan tekan
beton karakteristik) yang lebih besar dari yang ditentukan di dalam tabel 4.2.1.
PBI-1971.
c. Umur benda uji pada saat pengujian harus dilaksanakan pada umur 7, 14, atau
28 hari sesuai dengan kesepakatan dengan Konsultan Pengawas yang tertuang
dalam risalah rapat.
1.3.2 Komposisi campuran Beton
a. Beton harus dibentuk dari campuran bahan-bahan semen, pasir, kerikil
dan air seperti yang ditentukan sebelumnya. Bahan beton dicampur dalam
perbandingan yang tertentu / serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai
pada kekentalan yang baik / tepat.
b. Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang ditentukan dalam
spesifikasi ini, harus dipakai “campuran yang direncanakan (design mix)“.
Campuran yang direncanakan ini dihasilkan dari percobaan- percobaan
campuran yang memenuhi kekuatan karakteristik yang disyaratkan dan
dilakukan oleh laboratorium dari instansi pemerintah atau Badan yang
sudah terbukti akreditasinya.
c. Ukuran maksimal dari agregat kasar dalam beton untuk bagian- bagian dari
pekerjaan tidak boleh melampaui ukuran yang ditetapkan dalam
persyaratan bahan beton, ukuran mana ditetapkan sepraktis mungkin
sehingga tercapai pengecoran yang tepat dan memuaskan.
d. Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk
berbagai mutu, harus ditetapkan dari waktu ke waktu selama berjalannya
pekerjaan, demikian juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton
yang dihasilkan.
e. Perbandingan campuran dan faktor air semen yang tepat akan ditetapkan atas
dasar beton yang dihasilkan yang mempunyai kepadatan yang tepat,
kekedapan, keawetan dan kekuatan yang dikehendaki.
f. Kekentalan (konsistensi) adukan beton untuk bagian-bagian konstruksi
beton harus disesuaikan dengan jenis konstruksi yang bersangkutan, cara
pengangkutan adukan beton dan cara pemadatannya. Kekentalan adukan
beton antara lain ditentukan oleh faktor air semen.
g. Agar dihasilkan suatu konstruksi beton yang sesuai dengan
yang direncanakan, maka faktor air semen ditentukan sebagai berikut :
• Faktor air semen untuk pondasi, sloof, maksimum 0,60.
• Faktor air semen untuk kolom, balok, plat lantai, tangga,
dinding beton dan listplank / parapet, maksimum 0,60.
• Faktor air semen untuk konstruksi pelat atap dan tempat-
tempat basah lainnnya, maksimum 0,55.

15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
h. Pengujian beton akan dilakukan oleh Konsultan Pengawas atas biaya
Kontraktor atau Kontraktor membawa langsung sampel beton ke Laboratorium
Pengujian Beton Independen. Perbandingan campuran beton harus diubah jika
perlu untuk tujuan penghematan yang dikehendaki, workability, kepadatan,
kekedapan, awet atau kekuatan dan Kontraktor tidak berhak atas klaim
yang disebabkan perubahan yang demikian.

1.3.3 Pengujian Konsistensi Beton dan Benda-Benda Uji Beton


a. Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus diatur menurut keperluan untuk
menjamin beton dengan konsistensi yang baik dan untuk
menyesuaikan variasi kandungan lembab atau gradasi (perbutiran) dari
agregat waktu masuk dalam mesin pengaduk (mixer). Penambahan air
untuk mencairkan kembali beton padat hasil pengadukan yang terlalu lama atau
yang menjadi kering sebelum dipasang adalah sama sekali tidak diperkenankan.
Keseragaman konsistensi beton untuk setiap kali pengadukan sangat
perlu. Nilai slump dari beton (pengujian kerucut slump), tidak boleh kurang
dari 8 cm. dan tidak melampaui 12 cm. untuk segala beton yang dipergunakan.
Semua pengujian harus sesuai dengan NI-2 PBI-1971. Konsultan
Pengawas berhak untuk menuntut nilai slump yang lebih kecil bila hal
tersebut dapat dilaksanakan dan akan menghasilkan beton berkualitas
lebih tinggi atau alasan penghematan.
b. Kekuatan tekan dari beton harus ditetapkan oleh Konsultan Pengawas melalui
pengujian biasa dengan kubus 15 x 15 x 15 cm, dibuat dan diuji sesuai dengan
NI-2 PBI-1971. Pengujian slump akan diadakan oleh Konsultan Pengawas
sesuai dengan NI-2 PBI-1971, Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang
diperlukan untuk mengerjakan contoh pemeriksaan yang representatif.

1.3.4 Pekerjaan Besi Tulangan


a. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana.Untuk
menempatkan tulangan-tulangan tetap tepat ditempatnya, maka tulangan harus
diikat kuat dengan kawat beton (bendraat) dan memakai bantalan blok-blok beton
cetak (beton decking) dan atau kursi-kursi besi / cakar ayam perenggang. Dalam
segala hal untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang
yang tepat, sehingga tidak akan ada batang yang turun.

16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
b. Jarak bersih terkecil antara batang yang paralel apabila tidak ditentukan dalam
gambar rencana, minimal harus 1,2 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan
harus memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton.

1.3.5 Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar dan perhitungan.
Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda dengan gambar, maka yang
menentukan adalah luas tulangan. Dalam hal ini Kontraktor Pekerjaan Selimut
Beton.

Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau
dasar cetakan sesuai butir 1.3.4.b. tersebut di atas, serta harus mempunyai jarak
tetap dan tertentu untuk setiap bagian-bagian konstruksi sesuai dengan gambar
rencana.
Apabila tidak ditentukan di dalam gambar rencana, maka tebal selimut beton untuk
satu sisi pada masing-masing konstruksi adalah sebagai berikut :

a. Pondasi Pelat, untuk sisi bawah 2,5 cm, untuk sisi lainnya 3 cm.
b. Balok = 2,5
c. Kolom = 3,0
d. Balok = 3,0
e. Pelat Beton = 2,5

1.3.6 Pekerjaan Sambungan Besi Tulangan

Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari yang
ditunjukkan pada gambar-gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas. Overlap pada sambungan-sambungan tulangan harus
minimal 40 kali diameter batang, kecuali jika telah ditetapkan secara pasti di
dalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

1.3.7 Pekerjaan Mengaduk


a. Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang
mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah dari
masing-masing bahan beton. Perlengkapan- perlengkapan tersebut dan
cara pengerjaannya selalu harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas.

17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
b. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin
pengaduk beton ( “batch mixer/beton mollen“ ). Konsultan Pengawas
berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan bahan
dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan
susunan kekentalan dan warna yang merata/seragam dalam komposisi
atau konsistensi. Air harus dituang lebih dahulu selama pekerjaan
penyempurnaan.
c. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton yang berlebihan
(lamanya) yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan
konsistensi beton yang dikehendaki. Mesin pengaduk yang memproduksi
hasil yang tidak memuaskan harus diperbaiki dan atau diganti.
d. Mesin pengaduk yang disentralisir ( batching mixing plant ) harus diatur
sedemikian rupa, sehingga pekerjaan mengadu dapat diawasi dengan
mudah dari stasiun operator.

Mesin pengaduk tidak boleh dipakai melebihi dari kapasitas yang telah
ditentukan. Setiap mesin pengaduk harus diperlengkapi dengan alat
mekanis untuk mengatur waktu dan menghitung jumlah adukan.

1.3.8 Suhu

Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari 32oC dan tidak kurang dari

4,5oC. Bila suhu dari beton yang dituang berada antara 27oC - 32oC, beton harus
diaduk di tempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor. Bila beton dicor pada

waktu iklim sedemikian rupa sehingga suhu dari beton melebihi 32oC sebagai yang
ditetapkan oleh Konsultan Pengawas, maka Kontraktor harus mengambil langlah-
langkah yang efektif, umpamanya mendinginkan agregat, mencampur dengan es
dan mengecor pada waktu malam hari bila perlu, untuk mempertahankan suhu

beton waktu dicor pada suhu dibawah 32o C.

1.3.9 Pekerjaan Rencana Cetakan


Cetakan (bekisting) harus sesuai dengan bentuk dan ukuran yang ditentukan dalam
gambar rencana. Bahan yang dipakai untuk cetakan harus mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas sebelum pembuatan cetakan dimulai, tetapi

18
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
persetujuan yang demikian tidak akan mengurangi tanggung jawab Kontraktor
terhadap keserasian bentuk maupun terhadap perlunya perbaikan kerusakan-
kerusakan yang mungkin dapat timbul pada waktu pemakaian.

Sewaktu-waktu Konsultan Pengawas dapat mengafkir sesuatu bagian dari bentuk yang
tidak dapat diterima dalam segi apapun dan Kontraktor harus dengan segera
menanggulangi bentuk yang diafkir tesebut dan menggantinya atas bebannya sendiri.

1.3.10 Pekerjaan Konstruksi Cetakan


a. Semua cetakan harus betul-betul teliti, kuat dan aman pada
kedudukannya sehingga dapat dicegah pengembangan atau lain gerakan
selama dan sesudah pengecoran beton.
b. Semua cetakan beton harus kokoh. Sebelum beton dicor, permukaan dari
cetakan-cetakan (bekisting) harus dilaburi / diminyaki dengan minyak
bekisting yang biasa diperdagangkan untuk maksud itu yang dapat
mencegah secara efektif melekatnya beton pada cetakan, dan akan
memudahkan melepas bekisting / cetakan beton. Minyak bekisting tersebut
dapat dipakai hanya setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Penggunaan minyak bekisting ini harus hati-hati untuk mencegah kontak


dengan besi beton dan mengakibatkan kurangnya daya lekat.

c. Alat-alat dan usaha-usaha yang sesuai dan cocok untuk membuka cetakan-
cetakan tanpa merusak permukaan dari beton yang telah selesai, harus
tersedia.
d. Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan
kuat sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama
pelaksanaan.

1.3.11 Pekerjaan Pengangkutan Beton

Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus


sedemikian rupa sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan
dapat dibawa ke tempat pekerjaan, tanpa adanya pemisahan dan kehilangan
bahan yang menyebabkan perubahan nilai slump.

19
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
1.3.12 Pekerjaan Pengecoran
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran
dan letak besi tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan,
pemasangan sparing-sparing instalasi, penyokong, pengikatan dan lain-
lainnya telah selesai dikerjakan. Sebelum pengecoran dimulai, permukaan-
permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus sudah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
b. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat
pengecoran beton ( cetakan / bekisting ) harus bersih dari air yang tergenang,
reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang
menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor, harus dibasahi dengan merata
sehingga kelembaban / air dari beton yang baru dicor - tidak akan diserap.
c. Permukaan-permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu dimana akan dicor
beton baru, harus bersih dan lembab / basah ketika dicor dengan beton
baru. Pembersihan harus berupa pembuangan semua kotoran, pembuangan
beton-beton yang mengelupas atau rusak, atau bahan-bahan asing yang
menutupinya. Semua genangan air harus dibuang dari permukaan beton
lama tersebut sebelum beton baru dicor. Pada sambungan pengecoran ini
harus dipakai bahan perekat beton yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
d. Perlu diperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap penghentian pengecoran
yang masih akan berlanjut, terhadap sistem struktur / penulangan yang ada.
e. Beton boleh dicor hanya ketika Konsultan Pengawas atau wakilnya yang
ditunjuk serta Staf Kontraktor yang setaraf ada ditempat / lokasi
pekerjaan, dan persiapannya betul-betul telah memadai.
f. Dalam semua hal, beton yang akan dicor harus diusahakan agar
pengangkutan ke tempat posisi terakhir sependek mungkin,
sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara
kerikil dan spesinya. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar dalam
beton yang disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup tinggi, atau sudut
yang terlalu besar, atau bertumpuk dengan besi - besi tulangan, tidak
diijinkan. Kalau diperkirakan pemisahan yang demikian itu mungkin
akan terjadi, Kontraktor harus mempersiapkan tremie atau alat lain yang
cocok untuk mengontrol jatuhnya beton.

20
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
g. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter,
semua penuangan beton harus selalu lapis - perlapis horizontal dan
tebalnya tidak lebih dari 50 cm. Konsultan Pengawas mempunyai hak
untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal
lapisan 50 cm. tidak dapat memenuhi spesifikasi ini.
h. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama terjadi hujan deras atau
turun hujan yang lama, sedemikian rupa sehingga spesi/ mortar terpisah dari
a gregat kasar. Selama hujan, air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan
pada construction joint, dan air semen atau spesi yang hanyut terhampar
harus dibuang sebelum pekerjaan dilanjutkan.
i. Ember-ember / gerobak dorong beton yang dipakai harus sanggup
menuang dengan tepat dalam slump yang rendah dan memenuhi syarat-
syarat campuran. Mekanisme penuangan harus dibuat dengan kapasitas
minimal 50 liter. Juga harus tersedia peralatan lainnya untuk mendukung
lancarnya pengecoran dimana diperlukan terutama bagi lokasi-lokasi yang
sulit / terbatas.
j. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin,
sehingga bebas dari kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat
semua permukaan dari cetakan dan material yang diletakan. Dalam
pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar (vibrator)
harus dapat menembus dan menggetarkan kembali beton pada bagian atas
dari lapisan yang terletak di bawah. Lamanya penggetaran tidak boleh
menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan airnya. Semua beton harus
dipadatkan dengan alat penggetar, beroperasi dengan kecepatan paling
sedikit 3.000 putaran per menit ketika dibenamkan ke dalam beton.

1.3.13 Waktu dan Cara-Cara Pembukaan Cetakan


a. Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus mengikuti
petunjuk Konsultan Pengawas. Pekerjaan ini harus dikerjakan dengan
hati-hati untuk menghindarkan kerusakan pada beton. Beton yang masih muda
/ lunak tidak diijinkan untuk dibebani. Segera sesudah cetakan-cetakan dibuka,
permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan permukaan-permukaan
yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui

21
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
Konsultan Pengawas. Umumnya diperlukan waktu minimum sebelum
cetakan beton boleh dibuka, yaitu minimum 3 hari untuk cetakan - cetakan
samping pada pondasi dan sloof. 7 hari untuk dinding-dinding pemikul dan
kolom. 21 hari untuk balok-balok, plat lantai, plat atap dan tangga.

1.3.14 Perawatan ( Curing )


a. Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti
ditentukan di bawah ini atau disemprot dengan Curing Agent
CONCURE P atau setara yang berupa bahan cair / liquid material
dimana setelah mengering berbentuk membrane clear dan berfungsi
sebagai pelindung (curing compound) untuk menahan / mencegah
penguapan air dari dalam beton, dengan takaran pemakaian untuk 1 liter
adalah 5 – 6 m2. Konsultan Pengawas berhak menentukan cara
perawatan bagaimana yang harus digunakan pada bagian-bagian
pekerjaan.
b. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari
yang langsung minimal selama 3 hari sesudah pengecoran.
Perlindungan semacam itu dilakukan dengan menutupi permukaan beton
dengan deklit atau karung bekas yang dibasahi dan harus dilaksanakan
segera setelah pengecoran dilaksanakan.
c. Perawatan beton setelah 3 hari, adalah dengan melakukan penggenangan
dengan air pada permukaan beton paling sedikit selama 14 hari terus
menerus. Perawatan semacam ini bisa dilakukan dengan penyiraman
secara mekanis atau dengan pipa yang berlubang-lubang atau dengan
cara lain yang disetujui Konsultan Pengawas sehingga selama masa
tersebut permukaan beton selalu dalam keadaan basah. Air
yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi
persyaratan spesifikasi air untuk campuran beton.

1.3.15 Pekerjaan Perlindungan (Protection)

Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan-kerusakan


sebelum penerimaan terakhir oleh Konsultan Pengawas.

22
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
1.3.16 Pekerjaan Perbaikan Permukaan Beton
a. Jika sesudah pembukaan cetakan, ada permukaan beton yang tidak
sesuai dengan yang direncanakan, atau tidak tercetak menurut
gambar atau diluar garis permukaan, atau ternyata ada permukaan
yang cacat/rusak, semua hal itu dianggap sebagai tidak sesuai
dengan spesifikasi ini dan harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor
atas bebannya sendiri. Kecuali bila Konsultan Pengawas memberikan
ijinnya untuk memperbaiki/menambal tempat yang rusak, dalam hal
mana perbaikan harus dikerjakan seperti yang telah tercantum dalam
pasal-pasal berikut.
b. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang
terdiri dari sarang kerikil, kerusakan-kerusakan karena cetakan-cetakan,
lubang-lubang karena keropos, ketidak-rataan dan bengkak harus
dibuang dengan pemahatan atau dengan batu gerinda. Sarang kerikil dan
beton lainnya harus dipahat, lubang-lubang pahatan harus diberi
pinggiran yang tajam dan dicor sedemikian sehingga pengisian
akan terikat (terkunci) di tempatnya. Semua lubang harus terus
menerus dibasahi selama 24 jam sebelum dicor, dan seterusnya
disempurnakan.
c. Jika menurut pendapat Konsultan Pengawas hal-hal tidak sempurna
pada bagian bangunan yang akan terlihat jika dengan penambalan saja
akan menghasilkan sebidang dinding yang tidak memuaskan
kelihatannya, Kontraktor diwajibkan untuk menutupi seluruh dinding
(dengan spesi plesteran 1pc : 3ps) dengan ketebalan yang tidak
melebihi 1 cm, demikian juga pada dinding yang berbatasan (yang
bersambungan) sesuai dengan instruksi dari Konsultan Pengawas. Perlu
diperhatikan untuk permukaan yang datar, batas toleransi
kelurusan (pencekungan atau Pencembungan) bidang tidak boleh melebihi
dari L / 1000 untuk semua komponen.

23
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
PASAL 2
PENYEKAT-PENYEKAT AIR

2.1 Penyekat-penyekat air (waterstop) dari PVC harus ditempatkan pada


sambungan- sambungan bangunan seperti yang ditunjukkan pada gambar-
gambar. Kontraktor harus menyiapkan semua penyekat-penyekat air
termasuk lem PVC, semen, pasak, mur-mur dan bahan penyambung lainnya.
2.2 Kontraktor harus membuat semua sambungan-sambungan (splices),
penyatuan dan lengkungan-lengkungan (joints and bends), pasak-pasak untuk
penyekat air, pertemuan perpotongan-perpotongan yang dibuat secara khusus
sesuai dengan gambar-gambar atau seperti ditunjukkan oleh Konsultan Perencana.
2.3 Semua penyatuan-penyatuan harus diletakan persis dengan petunjuk-petunjuk
pabrik pembuat dan penggunaan material yang disyahkan oleh pabrik dan harus
dibentuk sedemikian rupa agar menghasilkan sambungan yang kuat dan kedap air.
Bahan waterstop tipe disesuaikan dengan posisi joint dengan lebar minimum 20 cm.

PASAL 3
PEKERJAAN SPARING

3.1 Bahan-bahan material sparing, letak-letak dan posisi sparing harus sesuai dengan
gambar kerja dan tidak boleh mengurangi kekuatan struktur.
3.2 Tempat-tempat dimana sparing dilaksanakan, bila tidak ada dalam gambar,
maka Kontraktor harus mengusulkan dan minta persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
3.3 Bilamana sparing-sparing (pipa dan lain-lain) berpotongan dengan besi tulangan,
maka besi tulangan tersebut tidak boleh ditekuk atau dipindahkan tanpa persetujuan
dari Konsultan Pengawas.
3.4 Semua sparing-sparing (pipa) harus dipasang sebelum pengecoran dan harus
diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pengecoran beton.
3.5 Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton waktu pengecoran.

24
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
PASAL 4
PEKERJAAN WATERPROOFING

4.1 Lingkup Pekerjaan

Yang termasuk kedalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan
peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar,
memenuhi uraian syarat-syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik
yang bersangkutan. Bagian-bagian yang harus di-waterproofing ini mencakup seluruh
bagian plat atap dan daerah-daerah basah lainnya, kecuali daerah basah pada plat
lantai.

4.2 Persyaratan Bahan


4.2.1 Persyaratan Standar Mutu Bahan.

Standar dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standar-
standar lainnya seperti : NI-3, ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 dan 407.
Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa
ijin dari Konsultan Pengawas.

4.2.2 Bahan.
a. Untuk Kamar Mandi/WC Menggunakan BRUSHBOND merk FOSROC,
merupakan bahan pelapis kedap air pada beton dengan bahan dasar
semen dan acrylic (2 komponen). Pemakaiannya dengan cara
pelaburan (coating). Takarannya adalah 2 kg/cm2 (2 kali pelaburan)
tebal 1,2 mm.
b. Untuk waterproofing atap Dak. Menggunakan BRUSHBOND merk
FOSROC atau setara, merupakan bahan pelapis kedap air pada beton
dengan bahan dasar semen dan acrylic (2komponen). Pemakaiannya
dengan cara pelaburan (coating). Takarannya adalah 2 kg/cm2 (2 kali
pelaburan) tebal 1,2 mm.

25
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
4.3 Pengujian
4.3.1 Bila diperlukan, wajib mengadakan tes bahan tersebut pada laboratorium yang
independen, baik mengenai komposisi, konsentrasi dan hasil yang
ditimbulkannya. Untuk ini Kontraktor / Supplier harus menunjuk syarat
rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk tersebut sebelum memulai
pekerjaan.
4.3.2 Pada waktu penyerahan, Kontraktor memberikan jaminan atas produk
yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya
selama minimal 10 (sepuluh) tahun termasuk kesanggupan mengganti
dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi. Jaminan yang
diminta adalah jaminan dari pihak pabrik untuk kualitas material, serta
jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk kualitas pemasangan.
4.3.3 Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara memberi
air di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air, pelaksanaan pekerjaan
dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

4.4 Pengiriman Dan Penyimpanan Bahan


4.4.1 Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak
bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel
pabriknya.
4.4.2 Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab,
kering dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
4.4.3 Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai
dengan jenisnya.
4.4.4 Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan,
baik sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat kerusakan yang bukan
karena tindakan Pemilik.

4.5 Syarat-Syarat Pelaksanaan


4.5.1 Persyaratan umum.
a. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan terlebih
dahulu kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan,
lengkap dengan ketentuan/persyaratan pabrik yang bersangkutan.
Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.

26
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian, maka
bahan-bahan pengganti harus yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
c. Sebelum pekerjaan ini dimulai, permukaan dari bagian yang akan
diberi lapisan ini harus dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui
oleh Konsultan Pengawas dengan cara-cara yang telah disetujui
Konsultan Pengawas. Peil dan ukuran harus sesuai dengan gambar.
d. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan, dan atas petunjuk Konsultan
Pengawas.
e. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi
dan lainnya, maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada
Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor tidak
dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat dalam hal ada kelainan
/ perbedaan di tempat itu, sebelum perbedaan tersebut diselesaikan.

4.5.2 Cara pelaksanaan.


a. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang
berpengalaman (ahli dari pihak pemberi jaminan pemasangan) dan
terlebih dahulu harus mengajukan metode pelaksanaan sesuai
dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
b. Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang pada
tempat-tempat yang terkena langsung oleh sinar matahari tetapi
tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra violet atau
apabila disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesifikasi
Arsitektur, maka di bagian atas dari lembaran waterproofing ini harus
diberi lapisan pelindung sesuai dengan gambar pelaksanaan,
dimana lapisan ini dapat berupa screed ataupun material finishing.
c. Waterproofing untuk atap, tebal 3 mm. lengkap dengan primer,
screed lapisan pertama dan screed lapisan kedua, kawat ayam
dan pengaturan kemiringan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

27
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
4.5.3 Gambar detail pelaksanaan.
a. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah
disesuaikan dengan keadaan lapangan.
b. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang
belum tercakup lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak.
c. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang
diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau
persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap didalam
gambar kerja / dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
Shop drawing harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Konsultan Pengawas, sebelum mulai dilaksanakan.

4.6 Tanggung Jawab


4.6.1 Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai
dengan saat-saat berakhirnya masa garansi.
4.6.2 Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian
Rencana Kerja dan Syarat-syarat maupun yang tercantum dalam
gambar- gambar atau peraturan-peraturan yang berlaku.
4.6.3 Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap
saat diperlukan bias berdiskusi dan dapat memutuskan setiap persoalan di
lapangan, baik teknis mapun administratif.

4.7 Contoh
4.7.1 Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap
dan jaminan dari pabrik, kecuali bahan yan disediakan oleh proyek.
4.7.2 Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas minimal sebanyak 2 (dua) produk yang setara dari berbagai merk
pembuatan, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
4.7.3 Keputusan jenis bahan, warna, tekstur dan merk yang memenuhi spesifikasi
akan diambil oleh Konsultan Pengawas dan akan diinformasikan kepada
Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan
contoh-contoh bahan tersebut.

28
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
4.8 Pengujian Mutu
4.8.1 Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan /pengetesan terhadap
hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti dengan cara memberi siraman di
atas permukaan yang telah diberi lapisan kedap air.
4.8.2 Pekerjaan percobaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
4.8.3 Pada waktu penyerahan maka Kontraktor harus memberikan jaminan atas
semua pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat
lainnya, akibat kegagalan dari bahan maupun hasil pekerjaan. Jaminan
pekerjaan ini berlaku selama 10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti dan
memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi.

4.9 Pengamanan Pekerjaan


4.9.1 Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah
dilakukan terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau
kerusakan lainnya.
4.9.2 Apabila terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik
atau Pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan/dilaksanakan, maka
Kontraktor harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima
oleh Konsultan Pengawas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini
adalah tanggung jawab Kontraktor.

PASAL 5
PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

5.1 Umum

Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan
struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang
berbentuk segitiga, trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari:

1. Rangka utama atas (top chord)


2. Rangka utama bawah (bottom chord)

29
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
3. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut
menakik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.
4. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan
jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng.

Pada Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan meliputi :

1. Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan pabrikasi


2. Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen
(Pabrikasi).
3. Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek.
4. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
5. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka
kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan
angin dan bracing (ikatan pengaku).
6. Pemasangan jurai dalam (valley gutter).

Pekerjaan rangka atap baja ringan tidak meliputi:

1. Pemasangan penutup atap.


2. Pemasangan kap finishing atap.
3. Talang selain jurai dalam.
4. Accesories atap.

5.2. Persyaratan Material Rangka Atap

1. Material struktur rangka atap Properti mekanikal baja (Steel mechanical properties)
2. Baja Mutu Tinggi G 550
3. Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
4. Tegangan Maksimum 550 Mpa
5. Modulus Elastisitas 200.000 Mpa
6. Modulus geser 80.000 Mpa
7. Lapisan anti karat, material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan
korosi, dua jenis lapisan anti karat (coating).
8. Galvanised (Z220)

30
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
9. komposisi 95% zinc, 5% bahan campuran Galvalume (AZ100) Pelapisan
10. Zinc-Aluminium
11. Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
12. Kelas AZ100
13. Ketebalan pelapisan 100 gr/m2
14. Komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon. Dimensi :
15. Ukuran Chanel 70 x 50 tebal = 0.75 mm
16. Ukuran Reng 30 x 40 tebal = 0.50 mm
17. Merek : Smartruss atau setara
18. Multigrip ( MG )
Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi untuk
menahan gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:

a. Galvabond Z275
b. Yield Strength 250 MPa
c. Design Tensile Strength 150 MPa
19. Brace System (bracing)
a. BOTTOM CHORD BRACING, Pengaku/ikatan pada batang tarik bawah
(bottom chord)pada kuda-kuda baja ringan.
b. LATERAL TIE BRACING, Pengaku/bracing antara web pada kuda-kuda
baja ringan,sekaligus berfungsi untuk mengurangi tekuk lokal (buckling) pada
batang tekan (web),standar teknis mengacu pada desain struktur kuda-kuda
tersebut.
c. DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN), Pengaku/bracing diagonal antara
web pada kuda-kuda baja ringan dengan bentuk yang sama dan letak
berdampingan.
d. STRAP BRACE (PITA BAJA), Yaitu pengaku /ikatan pada top chord dan bottom
chord kuda-kuda baja ringan, Untuk kebutuhan strap brace berdasarkan
perhitungan desain struktur.
e. Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang
membentuk sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus
manggunakan talang dalam (Valley Gutter) untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan
material jurai dalam minimal 0,45 mm dengan detail profil seperti gambar
dibawah.

31
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
20. Alat Sambung (Screw)

Baut menaik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung
antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi,
spesifikasi screw sebagai berikut: Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2.

a. Panjang (termasuk kepala baut) 16mm


b. Kepadatan Alur 16 alur/inci
c. Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
d. Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm

21. Kekuatan Mekanikal


a. Gaya geser satu baut 5,10 KN
b. Gaya aksial 8,60 KN
c. Gaya Torsi 6,90 KN

5.3. Pekerjaan atap


Adapun Pekerjaan atap meliputi:
1. Pemasangan penutup atap
2. Pemasangan kap finishing atap/rabung
3. Accesories atap

5.4. Persyaratan Material Atap

1. Acrylic overglass;
2. Stone Chips
3. Acrylic Base Coat
4. Epoxy Prime
5. Zincalume Coated
6. Base Metal
7. Zincalume Coateted
8. Epoxy Primer
9. Merek : Sakura Roof
10. Tebal : 0,35 mm

32
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
11. Warna : Pabrikasi Jenis warna ditentukan Owner
12. Panjang : 770 mm
13. Lebar : 1000 mm
14. Berat : 5 kg/m²
15. Perlembar 2x5 : 10 daun

5.5. Persyaratan Pra-Konstruksi


1. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan
pemasangan rangka atap baja ringan, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja
dan Syarat) .
2. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang
dilampirkan pada dokumen tender.
3. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan
bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat
sambung pada setiap titik buhul.
4. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana dan Pihak Direksi untuk mendapatkan
persetujuan secara tertulis.
5. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi diworkshop permanen
dengan menggunakan alat bantu mesin JIG yang menjamin keakurasian hasil
perakitan (fabrikasi)
6. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian tenaga dari

Fabrikan penyedia jasa Rangka Atap Baja ringan,

7. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan dari badan
akreditasi nasional (instansi yang berwenang sesuai dengan kompetensinya).

5.6. Persyaratan Pelaksanaan

1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus


dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi
khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu
pada standar peraturan yang berkompeten.

33
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan
menggunakan mesin rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan
mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan
kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan
desain sistem rangka atap.
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur
yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak
konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-
reaksi perletakan kuda-kuda.
6. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng
yang akan dipakai sebagai penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi baja
ringan dapat memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan
penyediaan genteng tersebut sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba
dilokasi proyek.
7. Jaminan Struktural yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang
melebihi ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka
atap Baja Ringan, meliput i kuda-kuda, pengaku- pengaku dan reng.
8. Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan
Peraturan Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-
persyaratan seperti yang tercantum pada “Cold formed code for structural
steel”(Australian Standard/New Zealand Standard 4600:1996) dengan
desain kekuatan strukural berdasarkan ”Dead and live loads
Combination (Australian Standard 1170.1 Part 1) & “Wind
load”(Australian Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup
berdasarkan ketentuan “Screws-self drilling-for the building and construction
industries”(Australian Standard 3566).

34
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

BAB IV
SYARAT – SYARAT PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 1
PEKERJAAN ADUKAN DAN CAMPURAN

1.1. Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

1.1.2. Pekerjaan Adukan Pasangan Batu Bata.

1.1.3. Pekerjaan Adukan Lain Seperti Tercantum Dalam Gambar Kerja.

1.2. Persyaratan Bahan

1.2.1. Semen.
Sesuai persyaratan dalam Bab III Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Struktur.
1.2.2. Pasir.
Pasir yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir-butir yang tajam, keras,
bersih dari tanah dan lumpur dan tidak mengandung bahan-bahan organis.
1.2.3. Air.
Air yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik, basa, garam
dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.

1.3. Persyaratan Pelaksanaan


1.3.1. Campuran Dalam Adukan.
Campuran dalam adukan yang dimaksud adalah campuran dalam volume. Cara
pembuatannya menggunakan Mixer selama 3 (tiga) menit.

1.3.2. Jenis Adukan.


1. Adukan biasa adalah campuran 1Pc : 4Ps
Adukan ini untuk pasangan batu bata serta untuk menutup semua
permukaan dinding pasangan bagian dalam bangunan, yang dinyatakan tidak
kedap air seperti tercantum didalam gambar kerja.
2. Adukan kedap air adalah campuran 1Pc : 3Ps.
Adukan plesteran ini untuk :

35
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

Menutup semua bagian permukaan dinding pasangan pada bagian luar/tepi luar
bangunan. Semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan yang
disyaratkan harus kedap air seperti tercantum di dalam gambar kerja hingga
ketinggian 150 cm dari permukaan lantai. Semua pasangan bata dibawah
permukaan tanah hingga ketinggian sampai 20 cm dari permukaan lantai, kecuali
ditentukan lain dalam gambar kerja.

1.3.3. Jenis Adukan.


Semua jenis adukan tersebut diatas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu
dalam keadaan masih segar dan belum mengering pada waktu pelaksanaan
pemasangan.

1.3.4. Adukan Kedap Air.


Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang waktu antara waktu pencampuran adukan
dengan pemasangan tidak melebihi 30 menit, terutama untuk adukan kedap air.

PASAL 2
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

2.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
4.1.1. Pekerjaan Dinding Bata ½ Batu.
4.1.2. Pekerjaan pasangan batu lainnya seperti tercantum dalam gambar kerja.

2.2. Persyaratan Bahan


2.2.1. Batu Bata
Batu bata yang dipakai adalah batu bata merah dari mutu yang terbaik, dengan
pembakaran sempurna dan merata.
2.2.2. Semen
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.1 bab ini .
2.2.3. Pasir
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.2 bab ini.
2.2.4. Air
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.3 bab ini.

36
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

2.3. Persyaratan Pelaksanaan Pasangan Batu Bata


2.3.1. Detail Bentuk Profil.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan detail bentuk profil,
sambungan dan hubungan dengan material lain dan melaksanakannya sesuai dengan
yang tercantum didalam gambar kerja.
2.3.2. Sebelum Pemasangan.
Sebelum pemasangan, batu bata harus direndam dalam air bersih dulu sehingga
jenuh. Pada saat diletakkan, tidak boleh ada genangan air di atas batu bata tersebut.
2.3.3. Aduk Perekat/Spesi.

1. Aduk perekat/spesi untuk pasangan batu bata kedap air adalah


campuran 1Pc : 3 Ps untuk :
a. Dinding pasangan bata daerah basah.
b. Dinding pasangan bata yang langsung berhubungan dengan luar saluran.
2. Untuk semua pasangan batu bata terhitung dari P + 0.20 ke atas, dipakai
aduk perekat/spesi campuran 1 Pc : 5 Ps, terkecuali yang disyaratkan kedap air
seperti yang tercantum di dalam gambar kerja.
3. Persyaratan pembuatan adukan harus sesuai dengan Pasal 1 dalam bab ini.

2.3.4. Ketebalan Aduk Perekat/Spesi.


Pemasangan harus sedemikiin rupa sehingga ketebalan aduk perekat/spesi harus sama
setebal 1 cm. Semua pertemuan horizontal dan vertikal harus terisi dengan baik dan
penuh.
2.3.5. Pemasangan Dinding Pasangan Bata.
Pemasangan dinding pasangan bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum
24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom dan balok praktis. Persyaratan
pelaksanaan kolom dan balok praktis, mengacu pada pelaksanaan pekerjaan beton di
bab lain dalam buku ini.
2.3.6. Pelaksanaan Pemasangan Batu Bata.
Pelaksanaan pemasangan batu bata harus rapih, sama tebal, Iurus, tegak dan pola
ikatan harus terjaga baik diseluruh pekerjaan. Pertemuan sudut antara dua dinding
harus rapih dan siku seperti tercantum dalam gambar kerja.
2.3.7. Pekerjaan Pemasangan Batu Bata Vertikal dan Horizontal.
Pekerjaan pemasangan batu bata harus benar vertikal dan horizontal. Pengukuran
dilakukan dengan tiang lot dan harus diukur tepat. Untuk permukaan yang datar, batas

37
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

toleransi pelengkungan atau pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk


setiap jarak 200 cm vertikal dan horizontal. Jika melebihi, Kontraktor harus
membongkar/memperbaiki dan biaya untuk pekerjaan ini ditanggung Kontraktor, tidak
dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
2.3.8. Pasangan Bata Lapis Aduk Kasar.
Semua pasangan bata yang tertanam dalam tanah harus dilapis aduk kasar sampai
setinggi permukaan tanah.
2.3.9. Siar-Siar.
Setelah bata terpasang dengan adukan, siar-siar harus dikerok dengan kedalaman 1 cm
dengan rapi dan dibersihkan dengan sapu lidi, kemudian disiram air dan siap menerima
plesteran.
2.3.10. Plesteran.
Sebelum diplester, permukaan pasangan bata harus dibasahi dahulu dan siar- siar telah
dikerok dan dibersihkan.
2.3.11. Lubang Dinding Pasangan Bata.
Pembuatan lubang pada dinding pasangan bata untuk perancah sama sekali tidak
diperkenankan.
2.3.12. Bata Yang Patah.
Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5%. Bata
yang patah lebih dari 2 (dua) bagian tidak boleh dipergunakan.
2.3.13. Pemeliharaan :
Selama pasangan dinding belum difinish, Kontraktor wajib untuk memelihara dan
menjaga atas kerusakan atau pengotoran oleh bahan lain. Apabila pada saat difinish
terdapat kerusakan, berlubang dan lain sebagainya, Kontraktor harus memperbaiki
sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Biaya ini
ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai pakerjaan tambah.

PASAL 3
PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

3.1. Lingkup Pekerjaan


3.1.1. Pekejaan Beton Bertulang. Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
1. Pembuatan kolom praktis 15 x 15 cm.
2. Pembuatan balok praktis/balok latai, ring balok dengan ukuran sesuai yang
tercantum dalam gambar kerja.
3.1.2. Pekerjaan Beton Tumbuk. Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

38
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

1. Pembuatan lantai kerja beton tumbuk pada lantai dasar.

3.2. Persyaratan Bahan


3.2.1. Besi Beton.
Besi beton yang dipakai adalah dari mutu U-24 dan U-32 sesuai dengan tersyaratkan
pada gamabar. Besi beton harus bersih dari lapisan minyak, lemak, dan bebas dari
cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan
NI-2. Diameter besi beton yang dipasang harus sesuai dengan gambar kerja. Besi
beton yang tidak memenuhi persyaratan harus segera dikeluarkan dari
lapangan kerja dalam waktu
24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas. Kawat
pengikat besi beton adalah baja lunak dan tidak disepuh/dilapis seng. Diameter kawat
lebih besar atau sama dengan 0.4 mm. Kawat pengikat harus memenuhi syarat-syarat
dalam NI-2 (PBI-1971).
3.2.2. Semen (PC) Merk Ex. Tonasa /setara Tiga Roda.
3.2.3. Pasir.
Pasir yang dipakai harus pasir beton.
3.2.4. Koral beton/split.
Koral beton/split yang dipakai harus barsih, bersudut tajam, tidak berpori serta
mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat NI-
2. Penyimpanan/ penimbunan koral beton/split dengan pasir harus dipisahkan
satu dengan yang lain, sehingga kedua bahan tersebut dijamin mendapatkan
perbandingan adukan beton yang disyaratkan.
3.2.5. Air.
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.3 bab ini.
3.2.6. Acuan Bekisting Dan Perancah.
Papan acuan/bekisting dibuat dari multiplex tebal 10 mm. Balok-balok pengaku dan
pengikat papan acuan dari kaso 5/7. Perancah disyaratkan memakai perancah besi,
tidak diperkenankan memakai bambu.

3.3. Persyaratan Pelaksanaan


3.3.1. Beton Bertulang
1. Campuran dan Mutu Beton.
Mutu beton yang disyaratkan dalam pekerjaan bertulang non-struktural
ini adalah K-175 (atau yang dipersyratkan pada gambar design dan rencana
anggaran biaya).

39
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

2. Pembesian.
Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan,
sambungan, kait-kait dan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai dengan
NI-2 (PBI-1971). Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus sesuai
dengan gambar kerja. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin
agar besi-besi tersebut tidak berubah selama pengecoran dan harus bebas
dari papan acuan/bekisting atau lantai kerja dengan memasang selimut beton
dan bantalan tahu beton sesuai dengan NI-2 (PBI-1971).
3. Pekerjaan Acuan/Bekisting.
Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan dalam gambar kerja. Acuan harus dipasang sedemikian rupa
dengan perkuatan-perkuatan, sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah
bentuk dan kedudukannya selama pengecoran berlangsung. Acuan harus rapat
(tidak bocor), permukaan licin, bebas dari kotoran tahi gergaji, potongan kayu,
tanah lumpur dan sebagainya.
4. Cara Pengadukan.
Cara pengadukan menggunakan beton molen. Takaran untuk semen portland,
pasir dan koral harus seijin Direksi/Konsultan Pengawas. Beton harus dilindungi
dari sinar matahari langsung, hingga terjadi penguapan terlalu cepat. Persiapan
perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan.
5. Pengecoran Beton.
Sebelum pelaksanaan pangecoran, Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan
persiapan dengan membersihkan dan menyiram cetakan- cetakan sampai jenuh,
pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan panulangan, dan
penempatan penahan jarak. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan
atas persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas. Pengecoran harus dilakukan
dengan menggunakan alat panggetar beton untuk menjamin beton cukup padat dan
harus dihindarkan dari terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-
sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi. Apabila pengecoran beton
akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya, maka tempat penghentian
tersebut harus disetujui Direksi/Konsultan Pengawas. Penyambungan beton lama
dengan baton baru harus memakai adukan perekat CALBOND atau setara.
Permukaan beton lama yang akan diteruskan pengecorannya harus dikasarkan,
dilapis dengan adukan perekat CALBOND yang pembuatannya sesuai dengan
persyaratan pabrik pembuat, selanjutnya langsung dilakukan pengecoran baru.

40
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

6. Pekerjaan Pembongkaran Acuan/Bekisting.


Pekerjaan pembongkaran acuan/bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin
tertulis dari Direksi/Konsultan Pengawas. Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan
mengadakan perubahan apapun pada permukaan baton tanpa persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas.
7. Pekerjaan Pembuatan Kolom Praktis.
Pemasangan kolom praktis untuk :
a. Setiap pertemuan dinding pasangan batu bata.
b. Pasangan batu bata ½ batu pada bagian dalam bangunan setiap luas 9 m2.
c. Dinding pasangan batu bata ½ batu pada bagian luar dan tepi luar bangunan
setiap luas 9 m2.
d. Dan atau seperti yang tercantum dalam gambar kerja.
e. Ukuran kolom praktis adalah sesuai pada gambar.
8. Pekerjaan Pembuatan Balok Praktis/Latei dan Ring balok.
a. Pemasangan balok praktis/latei dan ring balok.
b. Di atas lubang pintu, jendela dan bovenlicht.
c. Di tepi atas/akhir dari dinding pasangan batu bata yang bebas sebagai
ring balok.
d. Setiap luas 9 m2 pasangan dinding yang tinggi.
e. Dan atau seperti yang tercantum dalam gambar kerja. Ukuran balok praktis
adalah sesuai gambar kerja.
9. Penulangan beton kolom dan balok praktis sesuai dengan gambar kerja dan
atau seperti yang terurai dalam pekerjaan beton dalam bab lain dalam buku ini.
10. Pemasangan kolom praktis dan balok praktis/lintel separti yang tercantum dalam
butir 7 dan 8 di atas, terlepas apakah pekerjaan ada atau tidak dalam gambar kerja.
11. Pada setiap pertemuan dinding pasangan bata dengan kolom praktis, ring
balok beton maupun beton lainnya seperti tercantum dalam gambar kerja harus
diperkuat angker diameter 8 mm tiap jarak 50 mm, yang terlebih dahulu telah
ditanam dengan baik pada bagian kolom dan balok praktis ini. Bagian yang
tertanam dalam pasangan bata minimal sedalam 30 cm kecuali ditentukan lain.

3.3.2. Pekerjaan Beton Tumbuk.


Campuran beton tumbuk adalah 1Pc : 3Ps : 5Kr. Lapisan beton tumbuk harus padat,
tidak berongga, tidak retak dan rata permukaan/waterpass dan atau seperti tercantum
didalam gambar kerja. Tebal lapisan beton tumbuk adalah 5 cm, dan atau sesuai
dengan gambar kerja.

41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

PASAL 4
PEKERJAAN PLESTERAN

4.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
4.1.1. Plesteran aci halus untuk dinding pasangan bata dan permukaan beton.
4.1.2. Plesteran kedap air.
4.1.3. Plesteran biasa.
4.1.4. Plesteran kasar untuk dinding pasangan bata yang tertanam dalam tanah dan
untuk dinding batas dengan tetangga yang terlihat.
4.1.5. Pekerjaan plesteran lainnya seperti terurai dalam gambar kerja.

4.2. Perawatan Bahan


4.2.1. Semen.
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.1 bab ini.
4.2.2. Pasir.
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.2 bab ini.
4.2.3. Air.
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.3 bab ini.

4.3. Persyaratan Pelaksanaan


4.3.1. Campuran Plesteran.
Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume. Pekerjaan
plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan dinding pasangan bata atau bidang
beton telah disetujui secara tertulis oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
4.3.2. Jenis Plesteran.

1. Plesteran kasar adalah pesteran permukaan tidak dihaluskan


Campuran plesteran kasar adalah campuran kedap air, yaitu 1Pc : 3Ps dipakai untuk
menutup permukaan dinding pasangan yang tertanam didalam tanah hingga
kepermukaan tanah dan atau lantai.

2. Plesteran biasa adalah campuran 1Pc : 5Ps


Adukan plesteran ini untuk pasangan batu bata dan batu tempel serta untuk menutup
semua permukaan dinding pasangan bagian dalam bangunan, yang dinyatakan tidak
kedap air seperti tercantum didalam gambar kerja.

42
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

3. Plesteran kedap air adalah campuran 1Pc : 3Ps.


Adukan plesteran ini untuk :
a. Menutup semua adukan dinding pasangan pada bagian luar dan tepi luar
bangunan.
b. Semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan yang
disyaratkan harus kedap air seperti tercantum didalam gambar kerja hingga
ketinggian 150 cm dari permukaan lantai.
c. Semua pasangan bata dibawah permukaan tanah hingga ketinggian
minimal 20 cm dari permukaan lantai, kecuali ditentukan lain dalam gambar
kerja.

4. Plesteran halus/aci adalah campuran Pc dengan air yang dibuat sedemikan


rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran halus ini
merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding pasangan. Pekerjaan
plesteran halus ini dilaksanakan sesudah aduk plesteran sebagai lapisan
dasar berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering benar.

4.3.3. Waktu Pencampuran Aduk Plesteran


Semua jenis plesteran tersebut diatas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan belum mengering pada waktu
pelaksanaan pemasangan. Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang waktu
antara waktu pencampuran aduk plesteran dengan pemasangan tidak melebihi 30 menit,
terutama untuk plesteran kedap air.
Kontraktor harus menyediakan pekerja/tukang yang ahli untuk pelaksanaan plesteran
ini, khususnya untuk plesteran aci halus. Terkecuali plesteran kasar, permukaan
semua aduk plesteran harus diratakan. Permukaan plesteran tersebut khususnya
plesteran halus/aci halus, harus rata, tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak
berongga dan berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun benda-benda lain yang
membuat cacat.
Untuk permukaan dinding pasangan, sebelum dilakukan plesteran, pasangan dinding
harus dibasahi terlebih dahulu dan siar-siarnya dikerok sedalam satu
sentimeter.
Sedang untuk permukaan beton yang akan diplester, permukaannya harus
dibersihkan dari sisa-sisa bekisting, kemudian dikasarkan (scratched). Semua lubang-
lubang bekas pengikat bekisting atau formtie harus tertutup aduk plesteran. Untuk
semua bidang dinding yang akan dilapis dengan cat/wallpaper dipakai plesteran aci
halus diatas permukaan plesterannya. Untuk bidang dinding pasangan yang

43
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

menggunakan bahan/material akhir lain, permukaan plesterannya harus diberi alur-


alur garis horizontal untuk memberikan ikatan yang lebih baik terhadap bahan/material
yang akan digunakan tersebut. Untuk setiap pertemuan bahan/material yang berbeda
jenisnya pada satu bidang datar, harus diberi naat/celah dengan ukuran lebar 0.7 cm
dalam 0.5 cm.
Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pecembungan bidang
tidak boleh melebihi 5 mm, untuk setiap jarak 2 m. Ketebalan plesteran harus
mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom seperti yang dinyatakan dan
dicantumkan dalam gambar kerja.
Tebal plestetan adalah minimal 1,5 cm dan maksimum 2,5 cm. Jika ketebalan melebihi
2,5 cm, maka diharuskan menggunakan kawat yang diikatkan/dipaku kepermukaan
dinding pasangan yang bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat plesteran.
Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi
pipa listrik, pipa plumbing untuk seluruh bangunan.

4.3.4. Pemeliharaan.
Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan wajar.
Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat
kering dan melindunginya dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup
yang dapat mencegah penguapan air secara cepat.
Pembasahan tersebut adalah selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai. Kontraktor
harus selalu menyiram dengan air sekurang-kurangnya 2 (dua) kali sehari sampai jenuh,
selama plesteran belum dilapis dengan bahan/material akhir, Kontraktor wajib
memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan- kerusakan dan pengotoran dengan
biaya ditanggung oleh Kontraktor, dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
Tidak dibenarkan pakerjaan peyelesaian dengan bahan/material akhir di atas permukaan
plesteran dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu, cukup kering,
bersih dari retak, noda dan cacat lain superti yang disyaratkan tersebut diatas. Apabila
hasil pekerjaan tidak memenuhi semua yang disyaratkan oleh Direksi/Konsultan
Pengawas, maka Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki sampai disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
Biaya untuk perbaikan yang dibongkar ditanggung oleh Kontraktor Pelaksana
dan tidak dapat dijadikan sebagai pekerjaan tambah pada permohonan addendum
pekerjaan.

44
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

PASAL 5
PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK

5.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
5.1.1. Pekerjaan Urugan Pasir di Bawah Pasangan Lantai.
5.1.2. Pekerjaan Lantai Kerja di Bawah Lantai.
5.1.3. Pekerjaan Keramik Pada Lantai Dan Dinding Km/Wc.
5.1.4. Pekerjaan Keramik Dan Keramik Lainnya Seperti Tercantum Dalam Gambar Kerja.

5.2. Persyaratan Bahan.


5.2.1. Semen.
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.1 bab ini.
5.2.2. Pasir.
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.2 bab ini.
5.2.3. Air.
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.3 bab ini.
5.2.4. Keramik.
a. Jenis Penutup lantai yang digunakan yaitu Granit Tile ukuran 40x40 cm
Permukaan : Licin
Warna : Pearl White
Ukuran : 40 cm x 40 cm
Kualitas : Kelas 1
Jenis Plint yang digunakan disesuaikan dengan tipe keramik.
b. Jenis Penutup Lavatory Non slip untuk km/wc, lazed untuk dinding km/wc.
Ketebalan : 6 mm.
Warna : Biru Langit untuk Lantai, Putih untuk Dinding
Ukuran : 20 x 20 cm untuk lantai dan atau seperti pada gambar kerja.
Kualitas : Kelas 1
5.2.5. Contoh Bahan
Kontraktor harus mengajukan contoh bahan sebanyak 3 (tiga) set kepada Pemberi
Tugas untuk mendapatkan persetujuan (tekstur dan warna), selanjutnya dipakai sebagai
standard dalam memeriksa/menerima bahan yang dikirim ke lapangan.
5.2.6. Keramik
keramik yang akan dipasang, ukuran diagonalnya harus benar-benar sama, masing-
masing tepinya benar-benar menyiku dan tidak cacat.

45
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

5.3. Persyaratan Pelaksanaan Keramik


5.3.1. Pemasangan.
Pada saat pemasangan, ubin keramik harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat
atau ternoda dan warna sesuai dengan yang disyaratkan.
5.3.2. Direndam Sampai Jenuh Air.
Seluruh pemasangan ubin keramik harus dengan merendam sampai jenuh air, kemudian
ditiriskan berbaris sampai kering.
5.3.3. Pola Pemasangan.
Pola pemasangan ubin keramik harus sesuai dengan gambar kerja/shop drawing atau
sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
5.3.4. Pemotongan.
Bila diperlukan pemotongan ubin keramik, maka harus terlebih dahulu dipergunakan alat
pemotong khusus sesuai dengan petunjuk pabrik. Hasil pemotongan harus siku dan
lurus (tidak bergerigi), bagian sisi yang terpotong dihaluskan dengan ampelas,
sehingga membentuk pinggiran yang serupa dengan sebelum dipotong.
5.3.5. Ketebalan Finish.
Pemasangan ubin keramik harus benar-benar rata. Permukaannya harus tepat pada
peil finish atau ketebalan finish dan sesuai dengan kemiringan seperti disyaratkan dalam
gambar kerja.
5.3.6. Ubin Keramik Bersih Dari Bercak Noda.
Ubin keramik yang telah terpasang harus segera dibersihkan dari bercak noda
aduk parekat dan aduk pengisi siar dengan lap/kain yang dibasahi dengan air
bersih dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.
5.3.7. Setelah Pemasangan.
Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan, ubin keramik harus dihindarkan dari injakan/
pemberian beban.
5.3.8. Kerusakan atau Cacat.
Bila terjadi kerusakan/cacat, Kontaktor diwajibkan untuk memperbaiki
kembali dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Biaya untuk pekerjaan ini adalah
tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
5.3.9. Pipa Sparing Dan Atau Jaringan Pipa.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, semua pipa sparing dan atau jaringan pipa
sudah harus terpasang pada tempatnya. Kontraktor harus mempelajari gambar kerja
dan koordinasi dengan pekerjaan plumbing dan mekanikal dibawah pengarahan
Konsultan Pengawas.

46
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

PASAL 6
PEKERJAAN PENGECATAN

6.1. Lingkup Pekerjaan.


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
6.1.1. Pekerjaan Pengecatan Permukaan Dinding.
Pek. Pengecatan permukaan dinding pasangan batu bata, beton yang ditampakkan.
6.1.2. Pekerjaan Pengecatan Permukaan Dinding.
Pekerjaan pengecatan permukaan dinding pasangan batu bata, beton yang
ditampakkan dan langit-langit. Semua permukaan dinding pasangan batu dan
permukaan beton yang tampak/exposed seperti yang tercantum dalam gambar kerja.
6.1.3. Pekerjaan Pengecatan Kayu.
Semua pekerjaan logam yang terpasang seperti yang tercantum dalam gambar kerja
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Semua bagian/permukaan yang tampak/exposed dicat sampai dengan cat finish.
2. Semua bagian/permukaan yang tidak ditampakkan/unexposed dicat hanya
sampai dengan cat dasar.

6.2. Persyaratan Bahan.


6.2.1. Cat Tembok.
Ekterior : Jenis Cat Weather Shield Merk Jotun.
Interior : Jenis Cat Merk Avitex.
Dimana Warna Ditentukan Oleh Owner.
6.2.2. Cat Politur.
Memakai melamik bahan dari produk yang cukup baik tingkat penyerapannya.
6.2.3. Plamir.
Bahan dan kualitas utama, produk ex lokal mutu terbaik
merk Boyo.
6.2.4. Keaslian Cat.
Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dan produk tersebut diatas
mengenai kemurnian cat yang akan dipergunakan. Pembuktian berupa :
1. Segel kaleng.
2. Test BD.
3. Test laboratorium.
4. Hasil akhir pengecatan.
Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada Kontraktor. Hasil tes kemurnian ini harus
mendapatkan rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan ke Direksi/Pengawas.

47
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

6.2.5. Contoh Pengecatan.


Kontraktor harus menyiapkan contah pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidang-
bidang transparan uk. 30x30 cm2. Pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan
dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai
dengan lapisan terakhir).
6.2.6. Cat Cadangan.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi/Konsultan Pengawas, untuk kemudian
diteruskan ke Pemberi Tugas, minimal 5 Galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai.
Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan identitas
cat yang ada di dalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan oleh Pemberi
Tugas untuk perawatan.

6.3. Persyaratan Pelaksanaan.


6.3.1. Tebal Cat.
Lakukan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali apabila dispesifikasikan lain.
Tebal minimum dari tiap lapisan jadi (finish) minimum sama dengan syarat yang
dispesifikasikan pabrik. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran,
atau ada bekas yang menunjukkan tanda- tanda sapuan, roller maupun semprotan.
6.3.2. Peralatan Pelindung.
Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun
atau membahayakan keselamatan manusia, maka Kontraktor harus menyediakan
peralatan pelindung, misalnya : masker, sarung tangan dan sebagainnya, yang
harus dipakai waktu pelaksanaan pekerjaan.
6.3.3. Keadaan Cara Pengecatan.
Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang lembab
atau hujan atau dalam keadaan angin berdebu bertiup. Terutama untuk
pelaksanaan di dalam ruangan bagi cat dengan bahan dasar beracun atau
membahayakan manusia, maka dalam ruangan tersebut harus mempunyai
ventilasi yang cukup atau pergantian udaranya lancar. Di dalam keadaan tertentu,
misalnya untuk ruangan tertutup, Kontraktor harus memakai kipas angin/fan untuk
memperlancar pergantian/aliran udara.
6.3.4. Peralatan.
Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan/vacuum cleaner,
semprotan dan sebagainya harus tersedia dari mutu/kualitas terbaik dan jumlahnya
cukup untuk pekerjaan ini.

48
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

6.3.5. Cat Dasar.


Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan hanya
boleh dilakukan bila disetujui Direksi/Konsultan Pengawas.
6.3.6. Pemakaian ampelas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain kering
terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan
Pengawas terkecuali disyaratkan lain dalam spesfikasi ini.
6.3.7. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen
bahan/material logam, harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.
6.3.8. Standard Pengecatan (Mock-Up)
Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk setiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, tekstur, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang
yang akan dipakai sebagai “mock-up” ini ditentukan oleh Direksi/Konsultan
Pengawas. Jika masing-masing bidang tersebut telah ditentukan oleh Direksi/Konsultan
Pengawas dan Perencana, maka bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal
keseluruhan Pekejaan Pengecatan.
6.3.9. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Direksil Konsultan Pengawas harus diulang
dan diganti. Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar
atau cat finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukan oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor dan tidak
dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
6.3.10. Selama pelaksanaan, Kontraktor harus diawasi oleh tenaga ahli/supervisi dari pabrik
pembuat. Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat di- klaim sebagai
pekerjaan tambah.
6.3.11. Pekejaan Pengecatan Permukaan Dinding Pasangan Bata, Beton, Langit- langit
dan Tripleks :
1. Sebelum pelaksanaan :
Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran atau noda lain,
bekas- bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang pernah dicat dan dalam
kondisi kering.
2. Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak mungkin menggunakan roller.

49
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

PASAL 7
PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM

7.1. Lingkup Pekerjaan.


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
1. Pekerjaan kusen aluminium untuk pintu dan jendela.
2. Pekerjaan rangka daun pintu dan daun jendela aluminium.
3. Pekerjaan pintu kaca pada pintu dan yg lainnya sesuai petunuk pada gambar kerja
4. Pekerjaan kusen, rangka daun pintu dan jendela lengkap lainnya sesuai pada gambar kerja.
7.1.1. Persyaratan Bahan.
7.1.2. Kusen dan Rangka Daun Pintu/Jendela Aluminium.
Spesifikasi bahan kusen dan rangka daun jendela.
Jenis : Aluminium extrusion powder coating warna.
Ketebalan : Minimum 1,3 mm.
Produk : YKK.
Tipe : Shop Front lebar 4” Seri 70 E (30 x 70) mm.
Lain-lain sesuai gambar kerja/shop drawing Persyaratan untuk konstruksi kusen:
1. Defleksi maksimum 2 mm untuk 1/1500 bentang antara 2 tumpuan.
2. Ketahanan terhadap beban angin (120 kg/cm2)
3. Ketahanan terhadap udara (minimum 15 m3/jam)
4. Ketahanan terhadap air harus disertai dengan hasil test. Untuk bahan pelengkap:
a. Sekrup terbuat dari Stainless Steel.
b. Weather strip dari neopron rubber gasket.
c. Caulking dan sealant sebagai penutup pengikat alat penggantung
dengan alluminium.
d. Angker rangka kusen dati steel plate, tebal 2 mm dengan lapisan zinc
mimimal 13 mikron. Penempatan pada setiap jarak 30 mm.
e. Untuk rangka/profil kusen yang berhubungan dengan udara luar
harus diberi bahan kedap air dari jenis polysol sealant.

7.2. Persyaratan Pelaksanaan.


7.2.1. Umum.
Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar kerja dan
melakukan pengukuran lapangan. Tipe jendela yang terpasang harus sesuai dengan
Daftar Tipe yang tertera dalam gambar kerja dengan memperhatikan ukuran-ukuran,
bentuk profil, material, detail arah bukaan dan lain-lain. Sebelum pekerjaan dimulai,

50
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

Kontraktor diwajibkan membuat “shop drawing” dan membuat contoh jadi (mock-
up) detail hubungan bagian tertentu yang dimintakan oleh Direksi/Konsultan
Pengawas untuk disetujui dengan petunjuk sebagai berikut :
Gambar : Uraian/Informasi.
Denah : Lokasi, jenis bukaan, engsel-engsel.
Daftar jenis pintu : Merk, kualitas, bentuk, material, finish, tipe,
jendela, bovenlicht anti karat, anti yap, glass hardware, dll.
Shop drawing detail : Tipe/jenis ukuran, finish permukaan, glazing metode,
lokasi, metoda instalasi, hardware, dll.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor wajib memperhatikan persyaratan
Pelaksanaan Pekerjaan Perlengkapan Pintu dan Jendela. Semua kusen dan
rangka daun harus dikerjakan selain pabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran
dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Kusen dan
rangka daun harus dilindungi dari kerusakan, retak, bercak, noda, lubang, goresan-
goresan, pada permukaan yang tampak selama fabrikasi maupun pemasangan.
Apabila ditemui kerusakan, cacat, salah pemasangan, ketidak tepatan pemasangan,
karena Kontraktor kurang cermat dan teliti, maka Kontraktor harus memperbaiki/
membongkar/mengganti hingga memenuhi spesifikasi dengan biaya ditanggung
Kontraktor tanpa dapat di klaim sebagai pekerjaan tambah. Pemasangan kusen
bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan dinding dan kolom praktis, khususnya
pada kusen-kusen yang langsung diapit oleh kolom praktis. Prinsip pelaksanaan
ini perlu diperhatikan dan dijaga agar angker kusen tetap dapat barfungsi.

7.2.2. Kusen, Rangka Daun Pintu/Jendela Aluminium.


Semua profil aluminium dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran
dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Bahan yang akan
diproses pabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk, toleransi
ukuran, ketebalan, kesikuan dan kelengkungan yang dipersyaratkan. Pemotongan
aluminium hendaknya dikerjakan pada tempat yang aman terlindung dari benda-benda
yang dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan, terutama material besi. Hasil
pemotongan dengan mesin potong, mesin punch, drill setelah dirangkaikan untuk pintu,
jendela mempunyai toleransi ukuran untuk tinggi dan lebar adalah 1 mm dan untuk
diagonal adalah 2 mm. Profil aluminium harus dilindungi terutama dari retak, bercak
noda atau goresan pada permukaan yang tampak selama pabrikasi maupun
pemasangan. Pengelasan diperkenankan menggunakan Non Activated Gas (Argon)

51
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

dari arah bagian dalam agar dalam sambungan tidak tampak oleh mata. Sekrup
harus dipasang sedemikian rupa, sehingga tidak terlihat dari luar, menggunakan
sekrup anti karat/stainless steel, tiap sambungan harus kedap air. Untuk pemegang profil
dan perlengkapan lain dari profil aluminium yang akan kontak dengan permukaan
metal (besi, tembaga dan lain-lain), maka permukaan metal bersangkutan harus
diteri lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
Toleransi pemasangan profil aluminium dengan dinding adalah 10-25 mm, kemudian
celah yang terjadi diberi beton ringan (grout). Agar kedap air dan kedap suara sekeliling
tepi profil diberi lapisan sealant, profil yang bersentuhan dengan bahan alkaline seperti
beton, aduk atau plesteran diberi lapisan “Anti Corrosive Treatment” dengan insulating
varnish seperti Asphaltic Varnish. Setelah pemasangan profil-kusen aluminium dan
jendela, maka sekeliling kusen yang berhubungan langsung dengan permukaan dinding
perlu diberi lapisan Vynil tape untuk mencegah korosi selama masa pembangunan.
Profil aluminium harus terpasang dengan kuat pada setiap hubungan bersudut
90 derajat Apabila tidak terpenuhi, Kontraktor harus membongkar, biaya yang timbul
adalah tanggungan Kontraktor. Semua sistem dan mekanisme yang disyaratkan
dalam gambar kerja harus berfungsi dengan sempurna. Daun pintu dan jendela harus
dapat dibuka dengan sempurna, apabila terjadi kemacetan Kontraktor harus
membongkar dan memperbaiki, biaya yang timbul adalah tanggungan Kontraktor. Pada
daun pintu ganda/double door, untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran
udara terutama pada ruang yang dikondisikan, hendaknya dipasang Mohair, jika perlu
dapat digunakan Synthetic Rubber atau bahan dari Synthetic Resin. Kaca harus diteliti
dengan seksama pada saat terpasang, tidak boleh menimbulkan getaran. Apabila masih
terjadi getaran, maka “Profil Rubber Seal’ pemegang kaca harus diganti atas biaya
Kontraktor. Pemasangan bahan kedap air antara kaca dan profil aluminium disyaratkan
tebal minimum 5 mm. Bahan sealant yang tampak harus merupakan garis Iurus, sejajar
garis profil, bahan yang mengenai kaca terpasang tidak melebihi 5 mm dari garis profil.
Kotor akibat noda-noda pada permukaan profil, setelah pemasangan harus dibersihkan
dengan “Volatile olie". Pintu-pintu dan jendela harus dilindungi dengan “Corrugated Card
Board” dengan hati-hati agar terlindung dari bentutan alat-alat pada waktu
pembangunan.
Bila profil ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya, bahan pelindung harus
digunakan. Kemudian bercak noda tersebut dicuci dengan air bersih, sebelum kering sapu
dengan kain yang halus kemudian diberi material pelindung.

52
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

PASAL 8
PEKERJAAN KUSEN KAYU

8.1. Lingkup Pekerjaan.


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
1. Pekerjaan kusen kayu untuk pintu.
2. Pekerjaan rangka daun pintu kayu.

8.2. Persyaratan Pelaksanaan.


8.2.1. Kayu yang digunakan untuk kayu ini adalah kayu klas II.Kayu pada
umumnya harus kering, baik kering alami atau proses (dry klin).
Kadar air maksimal 12% untuk tebal kayu sampai dengan 7 cm dan
20% untuk tebal kayu di atas 7 cm.
8.2.2. Kayu harus mempunyai 4 (empat) sisi permukaan (balok) yang rata
dan lurus-lurus dalam ukuran-ukuran yang sesuai dengan persyaratan
pada gambar. Kayu harus utuh, tanpa cacat atau cela seperti mata
kayu, lubang-lubang dan sebagainya. Kayu-kayu harus dikerjakan
mengikuti pola-pola seperti yang tertera pada gambar atau yang
diisyaratkan atau atas petunjuk Direksi/Pengawas.

PASAL 9
PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA ALLUMINIUM
(ALAT PENGGANTUNG DAN KUNCI)

9.1. Lingkup Pekerjaan.


Pekerjaan ini meliputi :
9.1.1. Pekerjaan Perlengkapan Pintu Dan Jendela Aluminium dan Kayu.
Pekerjaan Perlengkapan Pintu Dan Jendela Alluminium dan Kayu Seperti Tercantum
Dalam Gambar Kerja.

9.2. Persyaratan Bahan.


Semua alat penggantung dan pengunci (hardware) yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam buku spesifikasi ini. Apabila terjadi perubahan atau
penggantian, harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu secara tertulis dari Pemberi
Tugas. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas dan Direksi/Konsultan Pengawas. Dalam pengajuan tersebut harus dengan
komponen yang lengkap (anak kunci). Pemilihan “hardware” pintu dan jendela disesuaikan
dengan jenis bahan pintu.

53
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

9.3. Perlengkapan Pintu Ayun.


9.3.1. Engsel (Hinge)
Mekanisme : Ayun satu arah (single swing).
Spesifikasi : Tipe kupu-kupu dengan ring nylon Memenuhi standard SII – 0407 - 80.
Pemakaian : Pintu kayu dan aluminium.
Ukuran : Standard produk (45 x 75 mm).
Jumlah : 3 (tiga) set per daun pintu.
Warna : Ditentukan kemudian.
9.3.2. Kotak Kunci (Lockcase).
Spesifikasi : Sistem anak kunci dua arah.
Pemakaian : Pintu kayu.
Mekanisme : Ayun satu arah (single swing).
Pemakaian : Pintu aluminium.
Spesifikasi : Lockcase yang mempunyai lidah siang (latch bolt) Dan mempunyai
lidah malam (tolling dead bolt)
Warna : Ditentukan kemudian.
9.3.3. Silinder (Cylinder).
Spesifikasi : Pegangan dalam/luar yang dapat diputar dengan tombol
penekan pada pegangan dalam Jika dalam keadaan darurat, pintu
dapat dibuka dan sisi luar dengan “emergency pin”
Pemakaian : Pintu kamar mandi.
9.3.4. Pegangan Pintu Alluminium Jenis PHD 718 / 50 cm dipasang pada pintu panel
Spesiflkasi : Pegangan dalam yang dapat diputar dengan tombol penekan
pada pegangan dalam, indikator isi/kosong H pada sisi luar
Pemakaian : Pintu km/wc umum.
Spesifikasi : Pegangan dalam/luar dengan handle biasa
Pemakaian : Semua pintu kayu dan aluminium.
9.3.5. Penahan Pintu (Door Stopper).
Spesifikasi : Bahan galvanized steel dengan panahan karet pada
salah satuujungnya. Panjang total + 9 cm.
Pemakaian : Pintu yang tidak menggunakan door closer.
9.3.6.. Grendel Tanam .
Pemakaian : Pintu kayu sesuai dengan gambar

54
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

9.4. Perlengkapan Jendela Jungkit.


9.4.1. Casement.
Mekanisme : Kombinasi dari prinsip engsel dan hak angin, sudut
bukaan hingga 135 derajat
Pemakaian : Jendela Aluminium Jungkit
Spesifikasi : Bahan dari baja difinish dengan Elektor Galvanized
Ukuran : 900 mm.
Kemampuan menahan beban daun jendela untuk :
Maks. Tinggi : 1525 mm,
Maks. berat : 14,50 kg.
Agar dapat sesuai dengan jendela, Kontraktor harus meminta kejelasan tipe ini
kepada pabrik pembuat.
9.4.2. Slot.
Spesifikasi : Spring knip.
Pemakaian : Semua jendela jungkit.
Warna : Ditentukan kemudian.

9.5. Kehandalan Kerja.


Seluruh perangkat perlengkapan pintu dan jendela ini harus bekerja dengan baik sebelum dan
sesudah pemasangan. Untuk itu, harus dilakukan pengujian secara kasar dan halus.

9.6. Persyaratan Pelaksanaan.


9.6.1. Shop Drawing.
Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan dilapangan. Di dalam
shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan
produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara
lengkap didalam gambar dokumen kontrak sesuai dengan standarisasi pabrikasi, dan
pemasangannya untuk setiap pintu dan jendela.
Shop drawing harus disetujui dahulu oleh Direksi/Konsultan Pengawas sebelum
dilaksanakan. Pemasangan semua perangkat perlengkapan pintu, jendela dan
bovenlicht khususny lockcase, handle dan blackplate harus rapi dan sesuai dengan
letak posisi yang telah ditentukan dalam gambar kerja dan atau petunjuk
Direksi/Konsultan Pengawas. Apabila hal tersebut tidak tercapai, maka Kontraktor
wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.

55
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

9.6.2. Engsel.
Pemasangan :
Engsel atas : + 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah : + 28 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
Khusus pintu toilet/peturrasan dan janitor ,adalah + 32 cm (as) dari
permukaan bawah pintu.
9.6.3. Door Stopper.
Pemasangan :
Untuk pintu toilet/peturrasan, dipasang pada dinding dengan minimum ketinggian
155 cm dan 6 cm dari tepi daun pintu.
Untuk pintu lain dipasang pada lantai, letaknya diatur agar daun pintu dan kunci
tidak membentur dinding pada saat pintu terbuka.

PASAL 10
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

10.1. Lingkup Pekerjaan.


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
10.1.1. Pekerjaan Gypsum Board 4 mm.
Pekerjaan langit-langit untuk seluruh ruang dan atau sesuai gambar kerja.
10.1.2. Perawatan Bahan.
10.1.3. Gypsum Board.
Tebal : 9,00 mm.
Ukuran panel : 120 x 120 cm.
10.1.4. Rangka Langit-Langit.
Konstruksi Metal Furing.
Ukuran sesuai dengan gambar kerja.
Bahan harus memenuhi persyaratan bahan dengan kuat tekan.

10.2. Persyaratan Pelaksanaan.


10.2.1. Rangka Langit-langit.
Persyaratan pelaksanaan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : Bahan rangka
yang digunakan untuk pemasangan plafond adalah Baja Ringan Pola rangka
penggantung langit langit sesuai dengan gambar rencana dan diperhatikan benar-
benar peilnya. Bagian permukaan rangka langit- langit yang akan dipasang

56
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

rangka langit-langit harus rata permukaan, Penggantung rangka langit-langit adalah


klem besi strip dengan kawat/kabel baja yang diikatkan ke stek penggantung
langit-langit dengan wartelmur. Stek penggantung langit-langit dari besi beton
berdiameter 6 mm, diikatkan ketulangan pelat lantai atau balok beton, telah dipasang
pada saat pengeoxan. Panjang stek dan jarak penggantungan sesuai dengan
gambar kerja.
10.2.2. Langit-langit .
Gypsum Board dengan ketebalan 9 mm yang dipasang yang telah dipilih dengan baik,
bentuk, dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal
atau cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas.
Plafon Gypsum Board dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan
standard yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya, pemakuan dengan paku
khusus untuk Gypsum Board, dan pola pemasangan sesuai gambar kerja. Setelah
selesai terpasang, bidang permukaan langit-langit harus lurus, rata waterpass dan
tidak bargelombang, sambungan antar panel saling tegak lurus. Toleransi
kecembungan adalah 0,5 mm untuk jarak 2 m. Penyelesaian akhir (finishing) adalah
dicat. Pekerjaan pengecatan harus sesuai dengan Pasal Pekerjaan Cat.
10.2.3. Peralatan-peralatan Yang Terpasang.
Pada pekerjaan ini, Kontraktor harus mengadakan koordinasi dari berbagai disiplin
lain untuk dapat mengkoordinasikan peralatan-peralatan yang harus terpasang
pada panel langit-langit tersebut, seperti armatur lampu, grill AC. Titik Penginderaan
Kebakaran, Sprinkler dan lain-lain.

57
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

BAB V
SYARAT – SYARAT PEKERJAAN ELEKTRIKAL

PASAL 1
SISTEM ELEKTRIKAL

1.1. Lingkup Pekerjaan.


1.1.1. Umum.
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ini maupun yang tertera dalam gambar, dimana bahan dan peralatan
yang digunakan sesuai dengan ketentuan- ketentuan pada spesifikasi ini. Bila
ternyata terdapat perbedaan-perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan
yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal dibawah ini, maka
merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut
sehinggai sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan disetujui Direksi/Pengawas
Lapangan.
1.1.2. Uraian Lingkup Pekerjaan Tenaga & Penerangan.
Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor pekerjaan instalasi listrik
ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam
keadaan baik dan siap dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Pengadaan dan Pemasangan :
1. Pengadaan dan pemasangan MCB BOX.
2. Instalasi pengkabelan.
3. Instalasi penerangan dan kotak kontak.
4. Armature lampu dan lampu-lampu lainnya seperti yang ditunjukkan dalam
gambar rencana.
5. Melakukan testing dan commissioning test.

1.2. Standard/Rujukan.
1.2.1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 1987)
1.2.2. Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP)
1.2.3. International Electrotechnical Commission (IEC)
1.2.4. SPLN.

58
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

1.3. Ketentuan Bahan dan Peralatan.


1.3.1. B o x P a n e l d a n MCB.
1. Box Penel MCB mengunakan tipe 6 modul dari bahan plastik merk presto
atau setara.
2. Komponen Panel berupa MCB, harus dari merk yang sudah dikenal
dan harus mempunyai kualitas yang baik. Merk Komponen yang
direkomendasikan untuk digunakan untuk dalam pekerjaan instalasi listrik
ini adalah : MERLIN GERIN (asli dibuktikan dengan segel pabrik),
HAGER, ABB, LEGRAND, CLIPSAL atau setara.
1.3.2. Kabel Tegangan Rendah.
1. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan
min. 0,6 KV untuk kabel NYM, NYY & NYFGbY dengan spesifikasi :
a. Conductor : Plain wpper (NYM & NYY), solid or stranded (NYY),
Copper/sector shape (NYFGbY).
b. Insultaion : PVC
c. Core Filter : Compound Elastic/Soft PVC
d. Sheat : PVC.
2. Pada prinsipnya kabel-kabel yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
a. Untuk kabel-kabel instalasi daya dipergunakan jenis NYA dan NYY 2,5 mm.
b. Untuk kabel-kabel instalasi penerangan dipergunakan jenis NYM.
3. Kabel-kabel daya yang ke sub-sub panel harus disertai dengan kabel BC atau
NYA sebagai kawat pentanahan dengan diameter sama dengan diameter kabel
feedernya.
4. Sebelum dipergunakan kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan
persetujuan terlebih dahulu.
5. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm2.
1.3.3. Syarat Khusus (lampu, saklar, kotak kontak, cable ladder/tray, dll).
1. Lampu TLD
a. Pada RKB.
b. TebaI plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,7 mm.
c. Ballast (Transformator) untuk lampu TLD harus dari bahan Low Loss Type.
d. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TLD harus dapat memberikan
koreksi factor (cos phi) total minimal 0,85.
e. Fitting lampu TLD (lamp Holder) type.
f. Finishing untuk lampu TLD harus di Cat Oven/Powder Coating.

59
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

2. Syarat Umum.
a. Semua lighting fixtures harus dicat dengan cat bakar bebas dan karat, dengan ICI
acrylic paint warna putih, contoh harus disetujui deh Perencana/Direksi Pengawas.
b. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan efisiensi
penerangan yang maksimal, rapih kuat sera sedemikian rupa hingga pekerjaan-
pekerjaan seperti panggantian lampu, pembersihan, pemeriksaan dan
pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan.
c. Pada semua lighting fixtures harus ditanahkan (grounding).
3. Kotak Kontak dan Saklar.

a. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata
adalah type pemasangan masuk/inbow (Rush-mounting).
b. Kotak-kontak rating 16 A dan mengikuti standard VDE.
c. Lush-box (inbouw doss) untuk tempat saklar, kotak-kontak dinding dan push
button harus dipakai dan jenis bahan bakely atau metal dari produk yang sama.
d. Kotak-kontak dinding yang dipasang 50 cm dan permukaan lantai pada
ruang-ruang yang basah/lembab harus dan jenis water dicht (WD) sedang
untuk saklar dan isolating switch dipasang maksimal 130 cm dan permukaan
lantai.
e. Kodak kontak khusus/Industrial type, untuk area tertentu, akan ditentukan
kemudian.

Spesifikasi dan kotak kontak industrial type adalah sebagai berikut :

a. Type : Surface mounting socket Outlets c/w plug


b. Material : Polyester-polyamide cover slainless steel screw parts
c. Protection Index : IP 66
d. Operation temperature : - 600 - + 600°C
e. Vollage operation : 220-240 V atau 380-415 V
f. Rated Current : 16 A & 63 A.
g. Pole of Configurations : 2P + E, 3P + E atau 3P + E + N.

4. Konduit.
a. Konduit yang digunakan, harus memenuhi standard yang berlaku (British
Standard-BS dan Elecbonical Standardization CENELEC) untuk pengujian
karakteristik bahan antara lain, tahan terhadap bahaya kebakaran tingan
kelenturannya dan lahan terhadap getaran mekanis (tidak mudah pecah) pada
saat pengecoran lantai atau kolom beton.

60
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

b. Konduit yang dipakai adalah dan jenis PVC High Impact atau metal conduit,
dimana diameter dalam dari konduit minimum 1,5 kali diameter kabel
dan minimum diameter dalam adalah 10 mm, atau dinyatakan lain pada
gambar. Sedangkan untuk FRC (Fina Recistance Cable) menggunakan
G.1.P dengan diameter 2 ½ kali diameter kabel.
c. Konduit yang dipasang harus dilengkapi dengan segala
Accessoriesnya dan material/ bahan yang sama dengan konduitnya seperti;
coupling, saddles, inspecbon elbows, reducens, locknuts, terminal boxes
dan berbagai perlengkapan lainnya, untuk memudahkan baik pada saat
pelaksanaan maupun saat perawatan.

1.4. Perawatan Teknis Pemasangan.


1.4.1. Box MCB.
1. Pemasangan Box MCB sebaik mungkin pada dinding bangunan yang mudah
di jangkau dan terlindung.
2. Pemasangan Box MCB tidak lebih dari 150 cm dari permukaan lantai guna
menunjang kemudahan dalam pengoperasian.
3. MCB dipasang harus memperhatikan panel jalur kawat arus netral dan arde
(ground). Serta penempatan jenis arus pada masing-masing sisi dari
tanda/kode yang tertera pada permukaan unit.
1.4.2. Kabel-kabel.
1. Semua kabel dikedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang
jelas dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah beban.
2. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasikan phasanya sasuai dengan WIL 1987 pasal 701. Sedangkan
untuk kabel instalasi penerangan (NYM) yang digunakan harus terdiri dari 4
macam warna sesuai dengan ketentuan PUIL (R, S, T, Neutra1 dan grounding).
3. Kabel daya yang dipasang pada shaft/dinding bangunan harus
diletakkan diatas tangga kabel (cable leadder) atau cable tray yang semuanya
ditata dan diklem dengan rapi.
4. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali
pada kabel penerangan.
5. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkap
dengan sepatu kabel untuk terminasinya.
6. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus
mempergunakan alat pres hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.

61
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

7. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 80 cm minimum,


dimana sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan
diatasnya diamankan dengan batu sebagai pelindungnya. Lebar
galian minimum adalah 40 cm atau disesuaikan dengan jumlah kabel.
8. Untuk kabel feeder yang dipasang didalam trench harus
mempergunakan kabel support, minimum setiap jarak 50 cm.
9. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah
jalannya kabel.
10. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya
harus ditanam lebih dalam dan 60 cm dan diberikan pelindung pipa galvanized
dengan diameter minimum 2 ½ kali panampang kabel.
11. Semua kabel yang dipasang atas langit-langit harus diletakkan pada Cable Ladder.
12. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beron harus dibuatkan
sleeve dan pipa galvanis dengan diameter minimum 2 ½ kali penampang kabel.
13. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak kontak harus
didalam kotak terminal yang terbuat dan bahan yang sama dengan bahan
konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak
terminal tadi minimum 4 cm.
14. Setiap pamasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1m ujung.
15. Penyusunan konduit diatas cable leadder harus rapi dan tidak saling menyilang.
16. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak kontak harus
didalam kotak penyambungan dan memakai alat penyambung barupa las-dop
merk Legrand atau 3 m dengan memberi isolasi terlebih dahulu. Warna isolasi harus
sama dengan warna kabelnya.
1.4.3. Lampu Penerangan.
1. Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana plafond
dan arsitek dan disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
2. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond yang
terbuat dari bahan aluminium.
1.4.4. Kotak Kontak dan Saklar.
1. Kotak kontak dan saklar yang dipakai adalah type pemasangan masuk dan
dipasang pada ketinggian 50 cm dari level lantai, untuk kotak kontak biasa 150 cm
dari lv. lantai, untuk kotak kontak AC dipasang dengan ketinggian 275 cm dari lantai.
2. Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus type
water dicht (bila ada).

62
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

1.4.5. KWH Meter.


1. Penempatan KWH meter baik dalam panel-panel utama maupun yang terpasang dalam
sub-sub panel harus diletakkan sedemikian rupa sehingga mudah dilihat/dibaca
dengan baik.
2. Koordinasi penempatan KWH meter ditentukan kemudian dilapangan setelah
disepakati barsama Arsitek.

1.5. Pengujian.
1.5.1. Umum.
Sebelum semua peralatan utama dan sistem dipasang, harus diadakan pengujian
secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan
sertifikatkat pangujian yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN sarta
instansi lain yang berwenang untuk itu. Setelah paralatan tersebut dipasang, harus
diadakan pengujian secara menyeluruh dari system untuk menjamin bahwa sistem
berfungsi dengan baik. Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat Iulus
pengujian dan peralatan untuk pengujian yang perlu disediakan oleh Kontraktor
menjadi tanggung jawab Kontraktor sandiri.
1.5.2. Peralatan dan Bahan.
Peralatan dan bahan Instalasi Listrik yang harus diuji.
1. Box MCB dan MCB.
Box beserta MCB tersebut harus bersertifikat SNI dilengkapi dengan sertifikatkat
pangujian yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN sarta instansi
lain yang berwenang untuk itu.
2. Kabel-kabel tegangan rendah.
Untuk kabel tegangan rendah, sertifikat Iulus pengujian harus dari PLN yang
terutama menjamin bahan isolasi kabel baik serta tidak melanggar ketentuan-
ketentuan PLN tentang isolasi kabel tegangan rendah, pengujian dengan megger
tetap harus dilaksanakan, dengan nilai tahan isolasi minimum 50 mega Ohm.
Penyalaan baru boleh diiaksanakan apabila dinyatakan Iulus oleh Direksi
Lapangan yang didasarkan pada hasil pergukuran (data) langsung dari semua
instalasi.
3. Lighting Fixtures.
Setiap lighting fixtures yang menggunakan ballast dan kapasitor harus dilakukan
pengujian atau pengukuran faktor daya (cos phi). Dalam hal ini faktor daya
yang diperbolehkan minimal 0,85.

63
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

4. Motor-Motor Litrik.
a. Motor-motor listrik yang terpasang, harus dari type yang sesuai
dengan pemakaian dan lokasi dimana motor-motor tersebut dipasang.
b. Pengukuran tahanan isolasi motor-motor listrik harus dilakukan.
c. Pemasangan motor-motor listriik bisa dilaksanakan setelah
penunjukkan hasil pengukuran tidak melanggar ketentuan- ketentuan
PUIL 1987.

1.6. Peralatan Maintenance.


Kontraktor diwajibkan menyerahkan peralatan Maintenace (Tools kit) untuk semua system
yang terpasang sesuai dengan produknya masing-masing. Semua peralatan tersebut harus
baru dan asli.

1.7. Produk.
Bahan atau peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk
mengajukan alternatif lain yang setara dengan yang dispesifikasikan ke MK. Kontraktor
baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis.
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :
Bahan/Peralatan Merk/Pembuat
1. Box MCB, MCB
2. Kabel
3. Conduit High Impact
4. Konduit PVC, AW
5. GIP Med. Class
6. Cable Mark
7. Lampu TL & PL :
a. Fluorescent
b. Starter
c. Lamp Holder
d. Ballast low loss
8. Kotak Kontak
9. Kotak Kontak Industry/Isolating Switch
10. Saklar
11. M e t a l Conduit
12. Cable Leadder/Tray

64
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

BAB VI
SYARAT – SYARAT PEKERJAAN PLUMBING/SANITASI

PASAL 1
UMUM

Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Plumbing / Sanitasi yang diuraikan disini adalah


persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi
maupun pengadaan material dan peralatan.

Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN

Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi plumbing (pembuangan
air kotor, air bekas dan penyediaan air bersih) di dalam dan di luar bangunan sampai suatu
sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-gambar
maupun yang dispesifikasikan.
Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi dan testing
terhadap seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 12 (dua belas) bulan.
Ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam gambar maupun pada spesifikasi / syarat-syarat
teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan, juga termasuk ke
dalam pekerjaan ini.
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan
dan perlengkapan sistem plumbing / sanitasi sesuai dengan peraturan/standar yang berlaku
seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya sistem /
peralatan, walaupun tidak tercantum pada syarat-syarat teknis khusus atau gambar
dokumen.
Perincian umum pekerjaan instalasi plumbing dan sanitasi ini adalah sebagai berikut :

2.1. Instalasi Air Bersih


Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pemipaan di dalam dan diluar
bangunan, lengkap berikut sistem pemompaan sesuai dengan gambar rencana dan
spesifikasi tekniknya. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani
instalasi plumbing serta peralatan-peralatannya.
Pembersihan pipa (flushing) dengan menggunakan aliran air yang bertekanan
oleh pompa yang disediakan oleh Kontraktor.

65
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

Pengujian terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan hidrolis secara parsial dan untuk
seluruh sistem pemipaan serta mengadakan pengamatan sampai sistem bekerja dengan
baik dan aman.
Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali serta pembersihan site.

2.2. Instalasi Air Kotor / Air Buangan


2.2.1. Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan lengkap dengan
peralatan dan berada di dalam bangunan, antara lain WC, urinoir, wastafel,
floor drain, clean out dan lain sebagainya.
2.2.2. Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan dari dalam bangunan
menuju saluran drainase dan septic tank.
2.2.3. Pembuatan septic tank lengkap dengan pemipaan vent-out dan filternya.
2.2.4. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali.
2.2.5. Pengujian instalasi pemipaan terhadap kebocoran dengan tekanan hidrolis.
2.2.6. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dan alat-alat kerja yang
diperlukan.

PASAL 3
TEKNIS UMUM PELAKSANAAN

3.1. Pengecatan.

3.1.1. Kontraktor harus mengecat semua pipa, rangka penggantung, rangka


penyangga, semua unit yang dirakit di lapangan dan bahan- bahan yang
mudah berkarat dengan lapisan cat dasar (prime coating).
Bahan cat yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan pengecatan yang
sesuai dengan bahan masing-masing.
3.1.2. Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat/bahan-bahan sudah dicat di
pabriknya atau dinyatakan lain dalam spesifikasinya atau untuk bahan aluminium.
3.1.3. Untuk peralatan / bahan-bahan yang tampak, maka peralatan/bahan- bahan
tersebut harus dicat akhir dengan cat besi, sebagai berikut :
Pipa air bersih : Biru
Pipa drain / waste : Hitam
Gantungan / support : Hitam
Pipa hydrant : Merah
Panah pengarah : Putih

66
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

3.1.4. Kontraktor harus memberikan tanda-tanda huruf dan nomor identifikasi


bagi peralatannya dengan cat. Sebelum mengerjakannya, Kontraktor wajib
memberitahukan mengenai tanda-tanda yang hendak dipasang pada
peralatan- peralatan itu kepada Konsultan Pengawas.

3.2. Peralatan.
3.2.1. Kontraktor harus menyediakan dan memasang pengumpul kotoran pada
tempat-tempat rendah tertutup.
3.2.2. Kontraktor harus menyediakan dan memasang tipe fitting untuk penempatan alat
ukur yang tidak dipasang tetap pada tempat-tempat yang penting.
3.2.3. Semua alat ukur yang dipasang harus dalam batas ukur yang baik dan
ketelitian tinggi serta simetris.
3.2.4. Kontraktor harus menyediakan dan memasang tanda panah pada pipa di
tempat-tempat tertentu untuk menunjukkan arah aliran dengan cat.
3.2.5. Kontraktor harus menyediakan dan memasang automatic air release valve
serta penampungannya pada tempat yang memungkinkan terjadinya
pengumpulan udara.

3.3. Ukuran ( Dimensi )


Ukuran-ukuran pokok dan ukuran-ukuran detail yang terdapat pada gambar harus
dita’ati oleh Kontraktor. Kontraktor harus meneliti (mempelajari) gambar perencanaan,
dan bila terjadi perbedaan antara satu dengan yang lain, harus segera dibicarakan
dengan Konsultan Pengawas.
Kontraktor diwajibkan melakukan semua pekerjaan pengukuran dan penggambaran
yang diperlukan guna memudahkan pelaksanaan.

PASAL 4
INSTALASI AIR BERSIH

4.1. P i p a
Pipa dengan diameter 1” s/d. 3”, baik pipa utama maupun pipa cabang, termasuk
yang menuju fixtures menggunakan pipa PVC tipe AW. Pipa ex WAVIN.

4.2. Fitting
Fitting-fitting harus terbuat dari material yang sama dengan bahan pipa.

67
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

4.3. Valves
Valve dengan diameter lebih kecil dari 3” diperkenankan menggunakan sambungan ulir
(screwed) Valve pada fixture dari brass metal atau bahan yang tidak berkarat, khusus
dibuat untuk fixture tersebut, harus mengkilat tanpa cacat.
Semua valve harus mempunyai diameter yang sama besar dengan pipanya. Semua valve
dari merk KITAZAWA atau yang setara. Setiap penawaran harus dilengkapi dengan
brosur / katalog dari pabrik pembuat. Kelas valve yang digunakan adalah pn 150 (150 psi).

4.4. Bak Kontrol Untuk Water Meter Dan Valve


Bak kontrol untuk pipa penyambung dari jaringan utama sistem distribusi air bersih,
terbuat dari beton tulangan yang lengkap dengan tutup beton yang dapat
dengan mudah dibuka / diangkat serta dikunci.

4.5. Pemasangan Pipa


4.5.1. Pipa Tegak
Pipa tegak yang menuju fixture harus ditanam di dalam tembok / lantai. Kontraktor
harus membuat alur-alur dan lubang-lubang yang diperlukan pada tembok
sesuai pada kebutuhan pipa. Setelah pipa dipasang, diklem dan diuji; harus ditutup
kembali sehingga tidak kelihatan dari luar.
Cara penutupan kembali harus seperti semula dan di-finish yang rapi sehingga
tidak terlihat bekas-bekas dari bobokan.
4.5.2. Pipa Mendatar.
Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah lantai, pipa harus
dipasang dengan penyangga (support) atau penggantung (hanger).
Jarak antara pipa dengan dinding penggantungan bisa disesuaikan
dengan keadaan lapangan.
4.5.3. Penyambung Pipa.
a. Sambungan Ulir.
Penyambungan ulir antara pipa dengan fitting dilakukan untuk
pipa dengan diameter sampai 40 mm ( 1½” ).
Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sedemikian rupa, sehingga fitting
dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir. Semua
sambungan ulir harus menggunakan perapatan henep dan zinkwite dengan
campuran minyak. Semua pemotongan pipa menggunakan pipe cutter
dengan pisau roda. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan
dari bekas pemotongan dengan reamer. Semua pipa harus bersih dari bekas
bahan perapat sambungan.

68
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

b. Sambungan Lem.
Penyambungan antara pipa dengan fitting PVC menggunakan lem yang
sesuai dengan jenis pipa dan menurut rekomendasi pabrik. Pipa harus
masuk sepenuhnya pada fitting, dan hal ini dapat dilakukan dengan alat
press khusus. Pemotongan pipa harus tegak lurus terhadap pipa.
c. Sleeves.
Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa
tersebut menembus beton. Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup
untuk memberikan ruang longgar di luar pipa maupun isolasi. Sleeves untuk
dinding dibuat dari pipa besi tuang atau baja. Untuk yang diinginkan kedap
air, harus dilengkapi dengan sayap/flens/ waterstop.
Untuk pipa-pipa yang menembus konstruksi bangunan yang mempunyai
lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis flushing sleeves. Rongga
antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber seal atau caulk.
4.5.4. Penanaman Pipa di Dalam Tanah.

a. Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan.


b. Diberi pasir urug padat setebal 10 cm.
c. Pada setiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang
dalamnya 50 mm. untuk penempatan pipa sambungan pipa.
d. Pengadaan testing terhadap tekanan dan kebocoran.
e. Setelah hasilnya baik, ditimbun kembali dengan pasir urug padat setebal
15 cm. dihitung dari atas pipa.
f. Di sekitar fitting dari pipa harus dipasang balok / penguat dari beton agar
fitting-fitting tidak bergerak jika beban tekan diberikan.
g. Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai seperti keadaan
semula.

4.5.5. Pengujian Terhadap Tekanan dan Kebocoran.


a. Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diuji dengan
tekanan hidrolis 15 Kg/cm2 selama 24 jam tanpa terjadi
perubahan/penurunan tekanan.
b. Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.
c. Pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas atau yang
dikuasakan untuk itu.

69
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

d. Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, Kontraktor harus memperbaiki


bagian-bagian yang rusak dan melakukan pengujian kembali sampai
berhasil dengan baik.
e. Dalam hal ini, semua biaya ditanggung oleh Kontraktor, termasuk biaya
pemakaian air dan listrik.
4.5.6. Pengujian sistem kerja (Trial Run).
Setelah semua instalasi air bersih lengkap terpasang, termasuk
penyambungan ke pipa distribusi, Kontraktor diharuskan melakukan pengujian
terhadap sistem kerja (trial run) dari seluruh instalasi air bersih yang
disaksikan oleh Konsultan Pengawas atau yang ditunjuk untuk itu sampai
sistem bisa bekerja dengan baik.
4.5.7. Pekerjaan Lain-Lain.
Termasuk di dalam pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah
pembobokan dinding / selokan, penggalian dan pengangkutan tanah dari hasil
galian dan lain-lain yang ditemui di site, serta memperbaiki kembali seperti semula.

PASAL 5
INSTALASI AIR KOTOR / AIR BUANGAN

5.1. Material
5.1.1. Pipa di Dalam Bangunan.
Pipa dengan ukuran ∅ 1½”-∅ 4” baik pipa utama maupun pipa

cabang menggunakan PVC kelas AW. Pipa PVC ex WAVIN.


5.1.2. Pipa di Luar Bangunan.
Dari ujung pipa di dalam bangunan menuju ke saluran drainase menggunakan
pipa PVC kelas AW. Pipa PVC ex WAVIN.
5.1.3. Accessories.
a. Fitting dari PVC harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat dengan cara
injection moulding.
b. Floor drain dan clean out dari bahan stainless-steel.
c. Saringan air hujan / roof drain terbuat dari besi tulang atau fiber glass,
yang mempunyai bentuk badan cembung yang berfungsi sebagai sediment
bowl.

70
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

5.2. Cara Pemasangan Pipa


5.2.1. Pipa Di Dalam Bangunan ( Termasuk Pipa Vent ).
a. Pipa Mendatar.
Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1 – 2 %. Perletakan pipa harus
diusahakan berada pada tempat yang tersembunyi baik di dinding / tembok
maupun pada ruang yang berada di bawah lantai.
Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah harus

menggunakan fitting dengan sudut 45˚ (misalnya Y branch dan sebagainya) jenis
long radius.
b. Pipa Di Dalam Tanah.
Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan dengan tebal
/ tinggi timbunan minimal 80 cm. diukur dari atas pipa sampai permukaan tanah
/ lantai. Sebelum pipa ditanam pada dasar galian harus diurug dahulu
dengan pasir urug dipadatkan setebal 10 cm. Selanjutnya setelah pipa
diletakkan, di sekeliling dan di atas pipa kemudian diurug dengan tanah
sampai padat. Konstruksi permukaan tanah / lantai bekas galian harus
dikembalikan seperti semula.
c. Penanaman pipa.
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap-tiap
sambungan pipa harus dibuat galian yang dalamnya 50 mm. Untuk
mendapatkan sambungan pipa pada bagian yang membelok ke atas
(vertikal) harus diberi landasan dari beton. Caranya seperti pada gambar
perencanaan. Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan kemiringan
1 – 2% dari titik mula di dalam gedung sampai ke saluran drainase.
5.2.2. Pipa Saluran Luapan Septic Tank.
Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan, dengan
kemiringan 1 – 2 % dari titik permulaan septic tank ke drainase kota. untuk
perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan dengan kedalaman kurang
dari 90 cm, pada bagian atas pipa harus dilindungi pelat beton
bertulang dengan tebal 10 cm. Pelat beton tersebut tidak tertumpu pada pipa.
5.2.3. Penyambungan Pipa.
a. Pipa PVC dengan diameter 3” ke atas yang dipasang di bawah pelat lantai
dasar harus disambungkan dengan rubber ring joint (RRJ).
b. Sedangkan pemipaan lainnya disambung dengan solvent cement.

71
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

c. Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus dibersihkan


terlebih dahulu sehingga bebas dari kotoran dan lemak.
d. Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan dan dalam dari
pipa yang akan saling melekat.
e. Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa yang
akan disambung harus bebas dari benda-benda / kotoran yang dapat
mengganggu kelancaran air di dalam pipa.

5.3. Cara Pemasangan Floor Drain Dan Clean Out.


Floor drain dan clean out harus dipasang sesuai dengan gambar perencanaan.
Penyambungan dengan pipa harus dilakukan secara ulir (screw) dan membentuk

sudut 45o dengan pipa utamanya.

5.4. Pengujian.
5.4.1. Seluruh sistem air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran sebelum

disambung ke peralatan. Tekanan kerja maksimum adalah 8 kg/cm² dan


tekanan pengujian adalah 15 kg/cm².
5.4.2. Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung pipa ke peralatan
ditutup rapat. Untuk pemipaan air kotor, bekas dan air hujan, pengujian
dilakukan sebelum pemipaan disambungkan ke peralatan sanitasi, dengan jalan
mengisi pemipaan dengan air. Pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam kemudian
dan harus tidak terjadi pengurangan volume air.
5.4.3. Peralatan dan bahan untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor.
5.4.4. Kontraktor harus memperbaiki segala cacat dan kekurangan-kekurangannya.
5.4.5. Konsultan Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini
dianggap perlu.
5.4.6. Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan baik atau kurang
memuaskan, maka biaya pengujian / pengulangan pengujian adalah termasuk
tenggung jawab Kontraktor.
5.4.7. Peralatan toilet dapat dipasang setelah hasil pengujian dinyatakan baik oleh
Konsultan Pengawas.

72
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

PASAL 6
PERSYARATAN KONSTRUKSI UMUM MOTOR - POMPA

6.1. Pompa Air Bersih.


6.1.1. Pompa-pompa dari jenis non-self priming dengan efisiensi minimum
70% pada sekitar + 10 % dari titik kerjanya.
6.1.2. Pompa dan motor khusus dirancang untuk mentransfer air minum.
6.1.3. Seal menggunakan jenis maintenance free-mechanical seal.
6.1.4. Badan pompa menggunakan bsi cor (cast iron) kualitas ductile yang khusus
untuk air minum.
6.1.5. Sudu (impeller) dan guide vane menggunakan stainless-steel atau sejenisnya
yang khusus untuk air minum.
6.1.6. Poros menggunakan baja tahan karat (stainless-steel), shaft seal faces terbuat
dari tungsteen carbide.
6.1.7. Bantalan menggunakan bantalan luncur tanpa pelumasan khusus selain air.
6.1.8. Pompa, poros dan kopling harus terbalans secara baik.
6.1.9. Pompa dikonstruksikan menyatu dengan motornya pada landasan
baja tunggal (base plate).
6.1.10. Setiap pompa harus dibuatkan saluran pembuangan (drainase) bocoran air ke
saluran buangan terdekat (lihat gambar rencana).
6.1.11. Secara utuh, pompa dan motor tidak boleh menimbulkan getaran dan suara di
atas normal ( 50 dB A ).
6.1.12. Pompa dan motor dihubungkan secara langsung (direct driven)
dengan kopling fleksibel.
6.1.13. Pompa dilengkapi dengan pipa priming yang diambil dari priming tank.
6.1.14. Setiap pompa harus dilengkapi dengan automatic stop switch.

6.2. Motor Untuk Pompa Air Bersih.


6.2.1. Motor adalah jenis motor induksi rotor sangkar.
6.2.2. Motor sesuai untuk bekerja pada jaringan listrik 220 / 380 V, 3 fasa, 50 Hz.
6.2.3. Motor di atas 2,5 KW menggunakan starter star-delta otomatis, sedangkan
untuk motor dengan daya kurang dari 2,5 KW menggunakan starter direct- on-
line (DOL).
Perintah start otomatis berasal dari pressure switch yang
diletakan di pemipaan header.
6.2.4. Belitan motor menggunakan isolasi kelas F.

73
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT – Pembangunan Rumah Penjaga Wisma Tani dan
Penjaga Masjid/TPA Tahun 2020
`

6.2.5. Motor setidaknya dilindungi dengan :

1. Automatic short circuit / over curren protector


2. Automatic thermal protection relay

3. Automatic under voltage dan phase failure cut off relay.

74

Anda mungkin juga menyukai