LOKASI :
MANGGARAI BARAT
KONTRAKTUAL
1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1). Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2). Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;
4). Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Rumah Susun;
5). Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024;
6). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22 Tahun 2018 Pedoman Teknis
Pembangunan Gedung Negara;
7). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 7 Tahun 2022
tentang Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Perumahan dan Penyediaan Rumah
Khusus;
8). Surat Edaran Direktur Jenderal Perumahan Nomor 12/SE/Dr/2022 tentang Petunjuk
Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun.
Page 2 of 7
Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk perkotaan yang terus meningkat
terhadap kebutuhan akan perumahan, namun menghadapi kendala keterbatasan dan
semakin tingginya harga lahan perkotaan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
masyarakat memanfaatkan lahan-lahan secara ilegal seperti di bantaran sungai, rel kereta
dan lain-lain, sehingga timbul kantong-kantong permukiman kumuh terutama di lokasi
yang padat penduduk dan strategis/dekat pusat perekonomian atau bisinis.
Mengatasi permasalahan tersebut diatas, pembangunan hunian ke arah vertikal dapat
dijadikan satu solusi bagi sebagian segmen masyarakat perkotaan terutama Aparatur Sipil
Negara. Upaya percepatan pemenuhan kebutuhan perumahan tersebut sesuai dengan
gagasan penyelenggaraan Rumah Susun Sewa yang ditetapkan dalam UU No. 20/2011
tentang Rumah Susun Sewa yang menjelaskan tentang tujuan dari pembangunan rumah
susun.
Dalam hal pembangunan Rumah Susun Sewa ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat melalui Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Nusa Tenggara
Timur mempunyai tugas untuk menyediakan hunian yang layak dan terjangkau dengan
membangun Rumah Susun di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
b. Batasan Kegiatan
Kegiatan Pembangunan rumah susun sewa ini akan dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan
atau 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender. Dimana batasan pembangunan rusunawa
ini terbatas pada pembangunan rumah susun 3 lantai serta utilitas bangunan dalam gedung.
Page 3 of 7
Sedangkan biaya perijinan IMB akan menjadi tanggung jawab pihak user atau Pemerintah
Daerah yang akan mengelola rusunawa ini.
Page 4 of 7
7. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Lokasi pembangunan rumah susun Kodam IX/Udayana Korem 161/Wira sakti berada di
Jl. Serenaru, Kel. Wae Kelambu, Kec. Gorontalo, Kab. Manggarai Barat, Prov NTT.
Page 5 of 7
b) Peralatan
No Jenis Kapasitas Jumlah
1 Truck Mixer Min. 6 M3 2 Unit
2 Concrete Pump Jangkauan min.15 m 1 Unit
3 Dump Truck Min. 3908 cc 3 Unit
4 Mobil Tangki air Min. 3908 cc 1 Unit
5 Excavator Min. 140 HP 1 Unit
6 Bor Pile D60 Cm – D80 Cm 1 Unit
Time Line Pembangunan Rumah Susun Kodam IX/Udayana Korem 161/Wira sakti
Page 6 of 7
13. Biaya
Total biaya yang diperlukan untuk Pekerjaan Pembangunan Rumah Susun Kodam
IX/Udayana Korem 161/Wira Sakti adalah sebesar Rp 25.011.800.000 (Dua Puluh Lima
Milyar Sebelas Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah).
Dibuat Oleh,
PPK Rumah Susun Dan Rumah Khusus
Satker Penyediaan Perumahan Prov. NTT
Page 7 of 7