Anda di halaman 1dari 21

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


(TERM OF REFERENCE)

PEKERJAAN MANAJEMEN KONTRUKSI PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN


RUMAH SUSUN PPP LAMPULO

TAHUN ANGGARAN 2022

SATUAN KERJA PENYEDIAAN PERUMAHAN PROVINSI ACEH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

1
MANAJEMEN KONTRUKSI PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat
Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Program : Pengembangan Perumahan
Hasil : Terselenggaranya Pengawasan Pelaksanaan
Kegiatan Pembangunan Rumah Susun yang Baik
dan Tepat Waktu
Kegiatan : Pekerjaan Manajemen Kontruksii Pemeliharaan Dan
Perawatan Rumah Susun PPP Lampulo
Indikator Kinerja Kegiatan : Terselenggaranya Pengawasan Pelaksanaan
Pembangunan Rumah Susun Tepat Waktu
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Laporan Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan
Rumah Susun

A. Latar Belakang
1) Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
b. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
d. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
e. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
f. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
g. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun
2017 tentang Penyediaan Rumah Susun;
i. Peraturan Presiden No. 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara Republik Indonesia;
j. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 20 Tahun 2017
tentang Pedoman Bantuan Pembangunan Rumah Susun;
l. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2015;
2
m. Keputusan Presiden No. 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian
dan Pengangkatan Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;
n. Peraturan Presiden No. 04 tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas;
o. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
p. Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
q. Pedoman teknis untuk Manajemen Konstruksi / pengawasan pembangunan
antara lain ialah:
 Standar Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan
Gedung, SNI 03 – 1726 – 2002;
 Spesifikasi bahan bangunan Indonesia, SNI 03 – 6861 – 2002;
 Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) tahun 2000

2) Gambaran Umum Singkat


Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan pasal 28 H
Amandemen UUD 1945, bahwa rumah merupakan salah satu hak dasar rakyat, dan
oleh karena itu setiap warga negara berhak untuk mendapatkan tempat tinggal dan
lingkungan hidup yang baik dan sehat. Selain itu, rumah juga merupakan kebutuhan
dasar manusia dalam meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan
penghidupan, serta sebagai pencerminan diri pribadi dalam upaya peningkatan taraf
hidup, pembentukan watak, karakter dan kepribadian bangsa.
Saat ini kondisi pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia masih belum
terealisir sepenuhnya sebagai akibat dari pertambahan penduduk setiap tahunnya
tidak diimbangi dengan ketersediaan perumahan. Rendahnya kemampuan ekonomi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan papan dan pertumbuhan kebutuhan rumah
baru rata-rata 800.000 unit per tahun, menyebabkan backlog di bidang perumahan
terus mengalami peningkatan dari 5,8 juta unit pada tahun 2004 menjadi 7,4 juta
unit pada akhir tahun 2009.
Sehubungan dengan peningkatan backlog tersebut diatas, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai sasaran/target dalam bidang rumah
Susun sesuai dengan Rencana Strategis tahun 2015-2019, yaitu terlaksananya
fasilitasi dan stimulasi pembangunan rumah Susun sebanyak 50.000 unit rumah
tapak Susun.
Dalam pelaksanaan pembangunan rumah Susun, diharapkan mendapatkan suatu
hasil pembangunan yang sesuai dengan tujuannya baik dari segi mutu dan waktu.
Mengingat banyaknya jumlah rumah Susun di samping kompleksitas permasalahan
baik teknis maupun administrasi yang akan dibangun pada tahun 2019, maka
diperlukan suatu kegiatan Manajemen Konstruksi untuk masing-masing wilayah
pembangunan rumah Susun yang bertujuan untuk membantu Satuan Kerja
Penyediaan Rumah Susun dalam hal pengendalian waktu, biaya, pencapaian sasaran
fisik (kuantitas dan kualitas), dan tertib administrasi di dalam pembangunan
3
bangunan Rumah Susun, mulai dari tahap persiapan/perencanaan, tahap
pelaksanaan konstruksi sampai pada tahap akhir pelaksanaan konstruksi dimana
bangunan rumah Susun siap untuk diserahterimakan untuk selanjutnya
dimanfaatkan serta dikelola dengan baik.

B. Maksud dan Tujuan


KAK Supervisi Rumah Susun dimaksudkan sebagai pedoman penugasan yang harus
diikuti bagi Manajemen Konstruksi Pembangunan Rumah Susun dalam melaksanakan
pekerjaannya; dengan tujuan untuk mendapatkan proses pembangunan rumah
Susun beserta prasarananya yang efisien (layak fungsi dan terjangkau), efektif
(disain rumah yang sudah mempertimbangkan budaya dan pola hidup calon
penghuni), berkelanjutan (menjadi contoh yang baik bagi lingkungan, kawasan dan
kotanya) dan sesuai dengan perencanaan teknis dan tepat waktu yang telah
ditetapkan.

C. Sasaran
Sasaran dari Pekerjaan Konsultan Pemeliharaan Dan Perawatan Rumah Susun PPP
Lampulo:
a. Terarahnya pelaksanaan program pembangunan rumah Susun pada Susunnya,
dan perumahan permukiman pada umumnya.
b. Terlaksananya pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kegiatan
pembangunan perumahan rakyat sejak tahap persiapan, tahap perencanaan,
tahap pelelangan, tahap pelaksanaan hingga kesiapan pemanfaatan.
c. Terkendalikannya proses perencanaan konstruksi dan pelaksanaan konstruksi
rumah Susun secara berkualitas, tepat waktu, dalam batas biaya yang tersedia,
serta diselenggarakan secara tertib.
d. Terdokumentasikan dan terinformasikan hasil pelaksanaan kegiatan mulai dari
kegiatan perencanaan (pra konstruksi), saat konstruksi dan sampai pada tahap
pasca konstruksi serta kesiapan pemanfaatannya.
e. Tersusunnya laporan hasil pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan,
perencanaan, pelaksanaan konstruksi sampai pada pelaksanaan konstruksi
selesai dan siap untuk dimanfaatkan serta dikelola.

4
D. Pengguna Jasa
Pengguna Jasa : Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Aceh

Nama PPK : Rumah Susun dan Rumah Susun

Alamat : Jalan Fatahillah No.8 Geuceu Inem Banda Aceh

E. Sumber Pendanaan
Biaya untuk Manajemen Konstruksi Pemeliharaan Dan Perawatan Rumah Susun PPP
Lampulo Sebesar Rp 366.899.000,- (Tiga Ratus Enam Puluh EnamJuta
Delapan Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Rupiah) bersumber dari APBN
Tahun Anggaran 2022 pada DIPA Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Aceh
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

F. Lingkup Tugas dan Kegiatan


1. Tugas Pengawasan
Mengadakan pengawasan selama pelaksanaan konstruksi fisik dan melaksanakan

satuan kerja seperti :


a. Memberikan persetujuan atas semua gambar perubahan, sertifikasi teknis
perubahan dan justifikasi teknis perubahan termasuk menerbitkan pernyataan
tidak keberatan (no objection) untuk gambar sementara dan gambar perubahan
yang tidak tercantum dalam Kontrak penyedia jasa konstruksi.
b. Memberikan penjelasan terhadap desain terkait dengan persoalan-persoalan
yang mungkin timbul selama masa pelaksanaan konstruksi.
c. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan
bahan.
d. Membuat laporan bulanan dan akhir pengawasan sebagai bagian akhir dari
pekerjaan perencanaan yang terdiri atas perubahan perencanaan pada masa
pelaksanaan konstruksi.
h. Melaksanakan tugas Pengawasan secara umum, koordinasi dan inspeksi agar
pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis dapat terlaksana sampai dengan
serah terima pertama pekerjaan fisik.
i. Melakukan konsultasi dengan PPK untuk membahas segala masalah dan
persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
j. Mengikuti rapat lapangan secara berkala dengan Pelaksana untuk membicarakan
masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan konstruksi.

5
k. Koordinasi dengan Pelaksana Pelaksanan terkait perubahan-
perubahan/penyimpangan teknis dan administrasi atas persoalan yang timbul
serta pengusulan saat pelaksanaan konstruksi.
l. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka proses perubahan-perubahan
hasil perencanaan yang merupakan justifikasi teknis dan administrasi, atas
persetujuan pemeberi tugas.
m. Melengkapi dan menyusun persyaratan administrasi perubahan-perubahan
perencanaan, laporan dan berita acara dan risalah rapat, dokumentasi rapat
dalam rangka pengendalian pekerjaan.
n. Menghadiri rapat-rapat koordinasi terhadap proses perubahan-perubahan dalam
perencanaan.
o. Memeriksa dan menyetujui semua dokumen baik administrasi maupun teknis
yang terkait perubahan desain pada saat pelaksanaan konstruksi.
p. Memberikan laporan pengawasan secara periodik kepada PPK.

2. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan yang dilakukan adalah pengawasan terkait Manajemen Konstruksi
Pemeliharaan Dan Perawatan Rumah Susun PPP Lampulo pada Satuan Kerja
Penyediaan Perumahan provinsi Aceh PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus di tahun
2022. Meliputi ; persiapan/perencanaan sampai dengan tahapan pelaksanaan
konstruksi selesai dan siap untuk pemanfaatannya.
Berdasarkan fisik konstruksinya pekerjaan yang harus dikendalikan oleh Manajemen
Konstruksi meliputi pekerjaan :
a. Persiapan
1) Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pengawasan Pekerjaan;
2) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan
konstruksi berbasis kinerja, termasuk pengendalian manajemen dan
keselamatan lalu-lintas serta SMK3 Konstruksi, dan Dokumen Lingkungan;
3) Membantu PPK/Ketua Tim Pekerjaan Konstruksi dalam pelaksanaan
4) Rapat Persiapan Pelaksanaan / Pre Construction Meeting (PCM) dan
5) memeriksa RMK Penyedia Pekerjaan Konstruksi;
6) Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM dan dituangkan dalam
7) Berita Acara sebagai Dokumen Kegiatan;
8) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:
a) Laporan Harian;
b) Laporan Mingguan;
c) Laporan Bulanan;
d) Laporan Teknis (jika diperlukan);
6
e) Pengecekan kesesuaian desain dengan kondisi lapangan;
f) Laporan inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan;
g) Rencana monitoring pelaksanaan pekerjaan dan verifikasi laporan
h) kegiatan yang disiapkan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi;
i) Penjaminan mutu pekerjaan termasuk kriteria pengujian dan penerimaan
hasil pekerjaan;
j) Bentuk perhitungan perhitungan volume data dan Sertifikat Pembayaran;
k) Bentuk Request Penyedia untuk memulai pekerjaan dan pengujian bahan;
9) Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis dan tugas dari masingmasing
personil Direksi Teknis kepada PPK Pekerjaan Konstruksi;
10) Menjelaskan rencana kerja pengawasan Pekerjaan Konstruksi kepada
PPK Pekerjaan Konstruksi;
11) Menyampaikan dan mempresentasikan RMK kepada PPK Pekerjaan
Konstruksi pada saat PCM;
12) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam mengkaji rencana mutu
kontrak (RMK) penyedia jasa konstruksi;
13) Menyampaikan pemahaman pasal-pasal utama dalam kontrak terkait

pelaksanaan pekerjaan;
14) Menandatangani berita acara mobilisasi dan melaporkan pelaksanaan
mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan;
15) Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan kuantitas dan
kualitas serta
kelayakan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia
Jasa;
16) Mengecek Daftar peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang
disampaikan
Penyedia Jasa;
17) Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang akan digunakan oleh
Penyedia
Jasa;
18) Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi Pekerjaan tentang
jumlah, mutu
dan kelaikan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia

Jasa;
19) Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar kerja kepada
Direksi
Pekerjaan dan Penyedia Jasa;

7
20) Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan metode kerja diajukan
oleh
Penyedia Jasa dan kontrol terhadap kuantitas pekerjaan;
21) Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan Penyedia Jasa;
22) Membuat daftar kekurangan (Defect & Dificiencies) berdasarkan hasil
pemeriksaan lapangan;
23) Membantu PPK dalam pengecekan data adminstrasi dan teknis
pekerjaan.
Sedangkan berdasarkan tahapan kegiatannya, ruang lingkup tugas Konsultan

Supervisi adalah sebagai berikut :


i. Tahap Persiapan
a. Melakukan Pengecekan gambar-gambar Desain Sebelum Memulai pelaksanaan
Pekerjaan;
b. Melakukan Rapat Pra Construction Meeting (PCM) bersama Pelaksana.
ii. Tahap Pelaksanaan
a. Membantu Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun dalam Kick-Off Meeting
pelaksanaan pembangunan rumah Susun.
b. Membantu PPK pada saat serah terima lapangan;
c. Mengevaluasi kegiatan pelaksanaan fisik yang diajukan oleh pelaksana konstruksi
di lapangan, yang meliputi program pencapaian sasaran konstruksi, penyediaan
dan penggunaan tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan,
quality assurance, dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
d. Mengendalikan program pelaksanaan fisik yang meliputi program pengendalian
sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian kualitas
dan kuantitas hasil konstruksi, dan pengendalian tertib administrasi.
e. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan
konstruksi fisik dan non fisik.
f. Melakukan monitoring dan evaluasi atas pekerjaan pemborong / Pelaksana untuk
setiap lokasi dengan menggunakan dasar-dasar teori manajemen proyek dan
konstruksi termasuk penggunaan teknik rekayasa nilai (value engineering), yang
terdiri atas:
g. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
h. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi, serta memonitor
dan mengevaluasi laporan konsultan pengawas tiap lokasi pembangunan.
i. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas
dan laju pencapaian volume/realisasi fisik di tiap lokasi pembangunan.

8
j. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
k. Melakukan pengawasan secara berkala ke tiap lokasi pembangunan.
l. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh
Pemborong.
m. Setiap minggu melakukan pelaporan progres pembobotan kepada Konsultan
n. Meneliti gambar-gambar hasil pelaksanaan pembangunan (As Built Drawings)
sebelum serah terima pekerjaan selesai (PHO).
o. Membantu menyiapkan kelengkapan persyaratan untuk pelaksanaan PHO
maupun FHO.
p. Menyusun laporan akhir pekerjaan Manajemen Konstruksi.

G. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan pelaksanaan Pekerjaan Konsultan Pemeliharaan Dan Perawatan
Rumah Susun PPP Lampulo berada di Kota Banda Aceh.

H. Jangka Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Pekerjaan Konsultan Pemeliharaan Dan
Perawatan Rumah Susun PPP Lampulo berada di Kota Banda Aceh ini akan lakukan
dalam waktu 150 (seratus lima puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal
dikeluarkan SPMK, sampai dengan serah terima pertama pekerjaan konstruksi (masa
pelaksanaan tentatif sesuai serah terima pertama pekerjaan fisik).

I. Metodologi
Metodologi pelaksanaan kegiatan Manajemen Konstruksi, terdiri dari :
a. Melakukan Survey Lapangan di masing-masing lokasi;
b. Mengkaji terhadap desain prototipe rumah Susun sebagai acuan dasar dari
perancangan teknis yang dituju;
c. Meneliti kelengkapan dokumen perencanaan dan dokumen pelelangan,
menyusun program pelaksanaan pelelangan dan ikut memberikan penjelasan
pekerjaan pada waktu pelelangan, serta membantu kegiatan panitia pelelangan.
d. Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan, menyusun
laporan hasil rapat koordinasi, dan membuat laporan kemajuan pekerjaan
Manajemen Konstruksi baik di tingkat lapangan maupun tingkat Kantor Pusat.
e. Membentuk Organisasi dari berbagai tugas yang dibagi atas Site Engineer dan
Tim lapangan (Field Team) dengan tugas antara lain:
Tenaga Ahli :

9
 Sebagai penanggung jawab keseluruhan pekerjaan dan organisator seluruh
pelaksana;
 Mengawasi dan memonitor bahwa pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
jadwal dan spesifikasi mutu;
 Mengendalikan dan memberikan arahan kepada Inspektor (Field Team)
dalam melaksanakan pengawasan termasuk penerapan format-format
standar baik administrasi maupun teknis;
 Membantu Pengguna Jasa dalam hal administrasi, teknis, dan Kontrak yang
kemungkinan timbul selama pelaksanaan pembangunan fisik;
 Melaksanakan rapat berkala dan menyiapkan bahan serta mengkoordinasi
tindak lanjut yang diperlukan;
 Mengkonsolidasi laporan – laporan yang diperlukan;
 Melakukan kunjungan lapangan;
 Memeriksa Shop Drawing;
 Melakukan koordinasi dengan Penyedia Jasa;
 Melakukan approval kurva ”S”;
 Membantu PPK dalam memeriksa As Built Drawing;
 Memantu PPK dalam melaksanakan serah terima pekerjaan;
 Supervisor Engineer / Team Leader bekerja berdasarkan waktu penugasan,
dan tugas Supervisor Engineer / Team Leader saat sedang tidak bertugas
akan dibantu oleh Tim Teknis yang dibentuk oleh PPK.
Tenaga Pendukung :
 Melakukan rekapitulasi terhadap progress;
 Melaksanakan pengawasan terhadap spesifikasi teknis yang disyaratkan;
 Melaksanakan pengawasan terhadap waktu;
 Melaksanakan persetujuan (approval) material;
 Melaksanakan persetujuan (approval) semua pekerjaan;
 Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan;
 Melaporkan hasil pembangunan kepada Site Engineer;
 Koordinasi dengan dinas/pihak yang terkait;
 Persetujuan terhadap prestasi dilapangan;
 Menghitung perubahan yang terjadi apabila diperlukan;
 Mengevaluasi hasil perhitungan perubahan yang terjadi;
 Bersama pihak Pengguna Jasa (user) dan Penyedia Jasa melakukan
pengukuran lahan dan tapak bangunan (uitzet);

10
 Menyelesaikan masalah di lapangan dan melaporkan ke Tim Leader (Site
Engineer) jika tidak terselesaikan di lapangan;
 Mengkaji Dokumen Kontrak pekerjaan Pelaksana di masing-masing lokasi
sebagai acuan dasar dari pengawasan;
 Memberi masukan demi terjaminnya mutu dan tepat waktu pelaksanaan;
 Memeriksa segala sesuatu yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan;
 Merekam (video)/mendokumentasikan dan melaporkan segala aktifitas di
lapangan kepada Pengguna Jasa secara berkala atau sewaktu-waktu.

J. Jadwal Kegiatan
1) Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Pekerjaan Konsultan Pemeliharaan Dan
Perawatan Rumah Susun PPP Lampulo berada di Kota Banda Aceh ini adalah 90
(sembilan puluh) Hari kalender terhitung setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
ditandatangani.

2) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal Pelaksanaan kegiatan
No Uraian Kegiatan Bulan Pelaksanaan
1 2 3 4 5 6
1. Pengumpulan data-data dan Survey Lapangan
2. Persiapan Pelaksanaan
3. Pengawasan Pelaksanaan
4. Penyusunan Laporan

K. Hasil yang Diharapkan


Kegiatan ini akan menghasilkan keluaran yang lengkap sesuai kebutuhan proyek.
Kelancaran proyek yang berhubungan dengan Pengguna Jasa sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Manajemen Konstruksi. Selain hal tersebut, hasil yang diharapkan
dari pelaksanaan pembangunan rumah Susun adalah :
a. Pada tahap persiapan keluaran yang harus dihasilkan meliputi:
 Membantu PPK dalam penyerahan lapangan.
b. Mengawasi pekerjaan sesuai dengan Time Schedule lengkap dengan Kurva “S”
sebagai pedoman dalam menilai kemajuan pelaksanaan proyek, time schedulle
dibuat dengan menggunakan komputer sehingga jalur kritis dalam pelaksanaan
pembangunan dapat terlihat;

11
c. Manajemen Konstruksi diwajibkan memberikan standar prosedur pengawasan
pelaksanaan fisik di lapangan kepada Pejabat Pembuat Komitmen pada tahapan
persiapan pelaksanaan pembangunan atau pada saat sebelum melakukan
pengawasan pekerjaan di lapangan (intergrated site supervision);
d. Terawasinya pelaksanaan pembangunan konstruksi yang dilaksanakan oleh
Penyedia Barang/Jasa dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian prestasi
pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan proyek;
e. Terawasinya pelaksanaan pembangunan konstruksi beserta hasil kerjanya dan
terkendalinya waktu pelaksanaan proyek sesuai jadwal dan biaya pembangunan
sebagaimana tertera dalam kontrak;
f. Terusulkannya rencana perubahan-perubahan serta penyesuaian-penyesuaian
pekerjaan di lapangan kepada Pejabat Pembuat Komitmen sehingga dapat
terpecahkan persoalan-persoalan yang terjadi selama pelaksanaan pembangunan
konstruksi;
g. Tercatatnya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh Pelaksana dalam
Buku Harian Lapangan (BHL) oleh Pengawas;
h. Tersusunnya daftar kekurangan dan cacat-cacat pekerjaan sebelum Serah
Terima Pertama dan mengawasi perbaikannya selama masa pemeliharaan;
Sedangkan Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan pengawasan
adalah:
 Tersedianya Time Schedule dalam bentuk Bar Chart dan Network Planning
(NWP). Time Schedule Bar Chart dilengkapi dengan Kurva “S”, sedangkan
NWP dilengkapi dengan Jalur Kritis;
 Melaksanakan pengawasan sesuai prosedur standar pengawasan
pelaksanaan fisik di lapangan, sebelum melakukan pengawasan pekerjaan di
lapangan (intergrated / site supervision);
 Terjaminnya hasil pelaksanaan Konsultan Pemeliharaan Dan Perawatan
Rumah Susun PPP Lampulo berada di Kota Banda Aceh yang dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa baik dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian
prestasi pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan dan biaya;
 Terkendalinya waktu pelaksanaan pembangunan Rumah Susun sesuai jadwal
dan biaya sebagaimana tertera dalam Kontrak;
 Terisinya Buku Harian Lapangan (BHL) tentang kemajuan Konsultan
Pemeliharaan Dan Perawatan Rumah Susun PPP Lampulo berada di Kota
Banda Aceh setiap harinya beserta hambatan-hambatan yang timbul;
 Tersusunnya laporan mingguan dan bulanan mengenai kemajuan dan lainnya
sehubungan dengan pembangunan;
 Terusulkannya rencana perubahan-perubahan serta penyesuaian-
penyesuaian pekerjaan di lapangan kepada PPK, dan koordinasi dengan
konsultan perencana jika diperlukan;
 Tersedianya gambar sesuai lapangan (As-Built drawing);
12
 Terperiksa dan tertandatanganinya Berita Acara bobot pekerjaan yang
diajukan oleh Penyedia Jasa sesuai prestasi pekerjaan yang telah dicapai;
 Terselenggaranya rapat-rapat koordinasi teknis dilokasi kegiatan secara
berkala (mingguan) dan insidentil sesuai kebutuhan dengan hasil keputusan
rapat tercatat dalam Berita Acara Rapat;
 Tercatatnya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa
dalam Buku Harian Lapangan (BHL) oleh Pengawas;
 Tersusunnya daftar kekurangan dan cacat-cacat pekerjaan saat akan
dilakukan Serah Terima Pekerjaan Pertama;
 Laporan kronologis pelaksanaan Pembangunan Rumah Susun.

L. PERSONIL
Klasifikasi dan Kualifikasi Tenaga Ahli adalah sebagai berikut ;
Tabel A : Tenaga Ahli yang diperlukan :
Jumlah
Jenis
No. Pendidikan Pengalaman Personil Keahlian/Spesifikasi
Keahlian
(orang)

1. Supervisor S1 Teknik Sipil Minimal 5 1 Orang Sertifikat Keahlian


Engineer / Tahun (SKA) Ahli Muda Teknik
Team Leader Bangunan Gedung

2 Tenaga Ahli S1 Teknik Minimal 2 1 orang Sertifikat Keahlian


Arsitek Arsitek Tahun (SKA) Ahli Muda Teknik
Bangunan Gedung

3 Tenaga Ahli S1 Teknik Minimal 2 1 orang Sertifikat Keahlian


ME Elektro/Mesin Tahun (SKA) Ahli Muda Teknik
Plambing & Pompa
Mekanik

4 Healt Safety S1 Teknik Minimal 2 1 orang Sertifikat Keahlian


Enfirontment Tahun (SKA) K3
(HSE)

5 Ahli Kuantitas S1 Teknik Sipil Minimal 2 1 Orang Sertifikat Keahlian


& Biaya Tahun (SKA) Ahli Muda Teknik
Bangunan Gedung

Tabel B : Tenaga Pendukung yang diperlukan :


Jumlah
Jenis
No. Pendidikan Pengalaman Personil Keahlian/Spesifikasi
Keahlian
(orang)

1. Inspector D3 Teknik Sipil Minimal 3 1 Orang Sertifikat Keterampilan

13
Tahun (SKT) Pengawas
Bangunan gedung

2. Operator SMA/SMK Minimal 1 1 Orang


Komputer Tahun

Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung


a. Tenaga Ahli
1. Supervisor Engineer/Team Leader
 Berjumlah 1 (satu) orang lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi;
 Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Sipil (201) dengan
pengalaman 5 (lima) Tahun yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang
telah disahkan oleh LPJK.
Uraian Tugas Team Leader antara lain:
 Team Leader harus melakukan kunjungan secara teratur ke lapangan .
 Memimpin Team dalam melaksanakan pengawasan berkala Pembangunan
Bangunan.
 Memeriksa schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan.
 Monitoring kondisi pekerjaan dan memberikan masukan agar pekerjaan
dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang
berlaku.
 Memberikan penjelasan dan pemahaman yang benar kepada Pelaksana
tentang spesifikasi yang tercantum dalam dokumen DED.
 Membuat saran-saran penanggulangan serta pemecahan masalah yang
timbul di lapangan.
 Menyusun laporan bulanan, laporan akhir, manual book pemeliharaan.

2. Tenaga Ahli Arsitek


 Berjumlah 1 (satu) orang lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi;
 Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Arsitek (101) dengan
pengalaman 2 (dua) Tahun yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang
telah disahkan oleh LPJK.

14
Uraian Tugas Tenaga Ahli Arsitek antara lain:
 Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap pekerjaan,
material dan peralatan yang ditempatkan di lapangan apakah sesuai
dengan gambar dan spesifikasi;
 Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan, pengaturan dan
penempatan peralatan laboratorium lapangan pelaksana serta memantau
alat-alat pengujian sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan
laboratorium yang ada sudah siap dioperasikan;
 Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua pekerjaan
pengujian yang dikerjakan oleh pelaksana dan tenaga-tenaganya dalam
rangka pengendalian mutu material serta hasil pekerjaannya, dan
memberitahukan dengan segera secara tertulis kepada Supervision
Engineer tentang kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik dalam
prosedur pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang terdapat pada
material atau mutu pekerjaannya;
 Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada Supervision Engineer rekomendasi secara tertulis
tentang disetujui atau ditolaknya material dan hasil pekerjaan yang
bersangkutan;
 Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang dilakukan oleh
Pelaksana tidak kurang dari syarat minimum yang ditetapkan spesifikasi;
 Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan kelokasi proyek
sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai dengan
spesifikasi;
 Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan bulanan mengenai
semua hasil pengujian yang diperoleh selama bulan sebelumnya, untuk
diserahkan oleh Supervision Engineer kepada PPK, Laporan tersebut
berisikan semua data laboratorium serta pengujian dilapangan berikut
risalah/kesimpulan dari data yang ada;
 Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan, pengujian hasil
pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan;
 Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan pemenuhan
mutu pekerjaan;
 Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan mutu
keluaran pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis
 Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan (jika
ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian;
dan
 Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana mengenai
metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika diperlukan).

15
3. Tenaga Ahli Sipil
 Berjumlah 1 (satu) orang lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi;
 Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Sipil (201) dengan
pengalaman 2 (dua) Tahun yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang
telah disahkan oleh LPJK.
Uraian Tugas Tenaga Ahli Sipil antara lain:
 Melakukan koordinasi dengan konsultan supervisi dalam monitoring
pelaksanaan konstruksi SPAM.
 Mengadakan kunjungan berkala ke lokasi proyek wilayah Konsultan Bintek.
 Bertanggung jawab dalam memeriksa kemajuan dan standar dari
konstruksi serta memberikan bantuan teknis bagi Pengawasan Konstruksi.
 Bertanggung jawab terhadap pekerjaan struktur dan pekerjaan
infrastruktur Perpipaan dan Konstruksi Bangunan Air serta mengkaji ulang
detail perencanaan struktur dan pengawasan.
 Melakukan monitoring uji coba kekuatan struktur.
 Bertugas memonitoring dan evaluasi desain yang ada
 Memberi nasehat teknik sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknik dan
melakukan pengawasan serta koordinasi dengan konsultan supervise
dalam mengevaluasi dan menganalisa pekerjaan konstruksi
 Bertanggung jawab terhadap monitoring konstruksi
 Merekomendasikan pembuatan shop drawing.
 Menyiapkan dan membuat laporan serta rekomendasinya
4. Healt Safety Enfirontment (HSE)
 Berjumlah 1 (satu) orang lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi;
 Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik (603) dengan
pengalaman 2 (dua) Tahun yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang
telah disahkan oleh LPJK.
Uraian Tugas Tenaga Ahli Sipil antara lain:
 Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 Konstruksi
 Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
 Merencanakan dan menyusun program K3
 Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3

16
 Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3
 Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman
teknis K3 konstruksi
 Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3,
jika diperlukan
 Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat

5. Ahli Kuantitas & Biaya


 Berjumlah 1 (satu) orang lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi;
 Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Sipil (201) dengan
pengalaman 2 (dua) Tahun yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang
telah disahkan oleh LPJK.
Uraian Tugas Tenaga Ahli Sipil antara lain:
 aMengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi di
lingkungan kerja. Hal ini termasuk membuat tingkatan dampak dari
bahaya (impact) dan kemungkinan terjadinya bahaya tersebut
(probability);
 Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang
meliputi upaya preventif dan upaya korektif. Upaya preventif bertujuan
untuk mengurangi terjadinya bahaya atau kecelakaan di lingkungan kerja.
Upaya korektif bertujuan untuk menanggulangi kecelakaan yang terjadi di
lingkungan kerja;
 Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan
kerja. Dokumentasi yang baik termasuk faktor penting dalam mencegah
dan menanggulangi bahaya. Hal ini termasuk merancang prosedur baku
dan memelihara barang atau catatan terkait kesehatan dan keselamatan
kerja; dan
 Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan korektif yang
diambil.

17
b. Tenaga Pendukung
1. Inspector
 Berjumlah 1 (satu) orang lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi;
 Memiliki Sertifikat Terampil (SKT) Pengawas Bangunan Gedung Jurusan
Teknik Sipil dengan pengalaman 3 (tiga) Tahun yang dikeluarkan oleh
Asosiasi Profesi yang telah disahkan oleh LPJK.
Uraian Tugas Inspector antara lain:
 Membantu Team Leader Dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek
prosedur dan kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak.
 Bertanggung jawab Penuh Terhadap Team Leader untuk mengawasi
kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan Pelaksana.
 Melakukan Pemeriksaan gambar kerja Pelaksana berdasarkan gambar
rencana serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan Pelaksana.
 Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar
sesuai dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
 Berhak Menerima dan menolak hasil pekerjaan Pelaksana berdasarkan
spesifikasi teknis.
 Membuat laporan harian mengenai aktivitas Pelaksana untuk kemajuan
pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang dating (masuk), perubahan dan
bentuk dan ukuran pekerjaan, peralatan di lapangan, kuantitas dari pekerjaan
yang telah diselesaikan, pengukuran di lapangan dan kejadian-kejadian
Susun.
 Memeriksa gambar pelaksanaan (Shop Drawing dan As Built Drawing).
 Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang
digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan
menjadi pekerjaan tambah (extra).
2. Operator Komputer
 Berjumlah 1 (satu) orang lulusan SMA/SMK;
Uraian Tugas Operator Komputer antara lain :
 Mengkreasikan dan mengaplikasikan semua hasil olah data lapangan ke
dalam komputer sampai hasil akhir yang memuaskan;
 Membantu membuat administrasi kantor;
 Membantu membuat laporan-laporan.

M. Pelaporan

18
a. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender
sejak tanggal dimulainya pelaksanaan konstruksi, sebanyak 3 (tiga) buku
laporan, termasuk 1 (satu) asli, dan akan dibahas dalam Tim Teknis.

b. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan ini berisikan:
 Metode pelaksanaan pekerjaan untuk pengawasan yang akan dilaksanakan
oleh konsultan
 Rencana kerja tim konsultan dalam pengawasan
 Struktur organisasi
 Penjelasan mengenai manfaat dari kontruksi yang di awasi

c. Laporan SMK3
Laporan ini berisikan Laporan mengenai sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja pada pelaksanaan pekerjaan kontruksi.

d. Laporan Bulanan
 Kegiatan pelaksanaan di lapangan meliputi progres pekerjaan dari segi
kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume realisasi fisik serta
permasalahan dari hasil rapat lapangan, rapat koordinasi;
 Evaluasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan hasil penelitian gambar untuk
pelaksanaan (shop drawing);
 Evaluasi untuk setiap hasil test yang dilakukan, misalnya tes kekuatan beton;
 Evaluasi hasil pengukuran ulang Pelaksana terhadap dokumen pelelangan;
 Kesesuaian mutu bahan yang digunakan dalam pelaksanaan;
 Perubahan-perubahan spesifikasi teknis yang terjadi akibat kondisi lapangan;
 Foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan selama 1 (satu) bulan terakhir;
Serta Memuat Progres Dari Laporan Mingguan, Meliputi :
 Kegiatan pelaksanaan di lapangan meliputi progres pekerjaan dari segi
kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume dan realisasi fisik serta
permasalahan dari hasil rapat lapangan dan rapat koordinasi.
 Evaluasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan hasil penelitian gambar untuk
acuan pelaksanaan pekerjaan (shop drawing);
 Evaluasi hasil pengukuran ulang oleh Penyedia Jasa terhadap dokumen
pelelangan;
 Kesesuaian mutu bahan yang digunakan dalam pelaksanaan;
19
 Foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan selama 1 (satu) minggu.
Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya awal minggu berikutnya.

e. Laporan Akhir
 Rangkuman kegiatan pelaksanaan di lapangan, berupa rangkuman dari
laporan bulanan.
 Berita Acara Kemajuan Pekerjaan pelaksanaan untuk lampiran penagihan
penyedia jasa.
 Berita Acara Serah Terima Pertama.
 Menyusun Petujuk Pemeliharaan dan Penggunaan Perumahan Rumah Susun.
 Foto-foto hasil pelaksanaan yang menggambarkan kondisi 0%, 50%, 100%
Laporan Akhir ini dilengkapi dengan Executive Summary.
Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 1 (satu) bulan sejak dilakukannya
Serah Terima Pertama pelaksanaan dan softcopy yang berisi seluruh laporan
termasuk Executive Summary yang disimpan di dalam Flashdisk.

N. Ketentuan lain
a. Konsultan wajib menunjuk seorang wakil yang dapat dihubungi setiap saat dan
dapat bertindak atas nama Konsultan;
b. Dalam hal terjadi keraguan atas masalah teknis, Direksi akan menentukan
arahan yang wajib ditaati oleh Konsultan;
c. Segala peralatan disediakan oleh Konsultan;
d. Hal lain yang belum diatur dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan diatur
kemudian oleh Pejabat Pembuat komitmen (PPK) dan dituangkan dalam Berita
Acara;
e. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak menyediakan material dan personil yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai Manajemen Konstruksi;
f. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Manajemen Konstruksi (Penyedia Jasa)
harus menyediakan peralatan dan material sesuai dengan yang dibutuhkan;
g. Dalam melaksanakan tugas pengendalian pembangunan, Manajemen Konstruksi
(Penyedia Jasa) bertindak mewakili Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sesuai
dengan kewenangan yang diberikan

O. Penutup
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan sepenuhnya bertanggung jawab
kepada Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan Rumah Susun pada Satuan Kerja
Non Vertikal Penyediaan Perumahan Provinsi Aceh.

20
Banda Aceh, 15 Oktober 2021
Pejabat Pembuat Komitmen
Rumah Susun Dan Rumah Khusus
Satuan Kerja Penyedia Perumahan Provinsi Aceh

Frandian Perdana, S.T.,M.T.


NIP. 19731115 200112 1 001

21

Anda mungkin juga menyukai